Date post: | 13-Dec-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | andrew-edbert |
View: | 224 times |
Download: | 1 times |
MAKALAH ASSEMBLING
DISUSUN OLEH:
Calvin Joseph
Feraldo
Ignatius Brian T
Rafli Ekawangsha
MT B
Compound Dies
Before Description AfterUpper Part
Masukan Shedder ke Upper Die
Tumpuk Upper Die dengan Backing Plate 2 dan Upper Punch Holder
Pasangkan Shoulder Punch di lubang seperti gambar dan pukul dengan
Baking Plate 2
Upper Punch Holder
Upper Die
mallet sehingga masuk kedalam
Pasangkan Dowel Pin untuk possitioning di lubang sesuai gambar dan masukan dengan palu
Pasangkan pula Stripper Bolt di lubang sesuai gambar dan kencangkan dengan kunci L
Tumpuk lapisan sebelumnya dengan Backing Plate 1
Pasang guide post pada upper die shoe dan kencangkan dengan dowel pin serta screw sesuai gambar
Pasangkan stroke end block pada upper die shoe seperti gambar
Letakan coil spring di lubang yang terdapat pada backing plate 1
Tumpuk upper die shoe dan backing plate 1
Pasang screw plug pada lubang yang terdapat di upper die shoe
Kencangkan backing plate 1, upper punch holder, backing plate 2, dan upper die dengan upper die shoe menggunakan socket head cap screw
Lower PartLetakan lower punch di atas lower punch holder seperti pada gambar
Kencangkan lower punch dengan menggunakan dowel pin dan socket head cap screw
Masukan stripper guide pin pada lower punch holder
Masukan stripper bolt pada lower plate
Tumpuk lower plate dan lower punch holder seperti pada gambar
Kencangkan dengan dowel pin dan socket head cap screw, serta letakan coil spring pada stripper bolt
Letakkan stripper plate di atas rangkaian alat tadi, gunakan mallet untuk memastikan sudah terpasang dengan baik
Kencangkan stripper bolt, untuk mengencangkan stripper plate
Susun makura dengan lower die shoe, dan gunakan socket head cap screw untuk mengencangkan
Tumpuk rangkaian lower shoe dan makura dengan rangkaian sebelumnya dan kencangkan dengan socket head cap screw
Pasang stroke end block pada lower plate
Pasang juga guide post pada lower plate dan gunakan dowel pin serta socket head cap screw untuk mengencangkan
Susun lower part dan upper part
Pasangkan shank pada upper part
Coin Dies
Before Description AfterUpper Part
Siapkan Socket Head Cap Screw
Pasangkan Socket Head Cap Screw pada Upper Shoe
Pasangkan Backing Plate ke bagian bawah Upper Shoe seperti pada gambar
Tumpuk Backing Plate dengan Upper Punch Holder
Gunakan Dowel Pin untuk positioning Upper Punch Holder dan Backing Plate
Masukan Coil Spring di lubang bagian tengah dari Upper Punch Holder
Untuk Shedder, gabungkan semua part Shedder menjadi satu kesatuan utuh seperti pada gambar di samping
Masukan Shedder ke lubang Upper Die
Sambungkan Upper Die pada Upper Punch Holder lalu kencangkan dengan Socket Head Cap Screw
Pasangkan Guide Post dan Space for Guide Post pada Upper Shoe
Gunakan Dowel Pin untuk positioning
Gunakan Socket Head Cap Screw untuk mengencangkan antara Guide Post dengan Upper Shoe
Bagian atas Coin Dies selesaiLower Part
Pasangkan Socket Head Cap Screw pada Lower Shoe
Pasangkan Makura pada Lower Shoe
Tumpuk Lower Clamping Plate pada Makura dan kencangkan dengan Socket Head Cap Screw
Tumpuk Lower Punch Holder diatas Lower Clamping Plate
Letakan Lower Punch Blank pada lubang di Lower Punch Holder seperti pada gambar
Masukan Stripper Bolt, Coil Spring dan Dowel Pin di lubang seperti pada gambar
Palu Dowel Pin untuk positioning lalu kencangkan Stripper Bolt dengan kunci LTumpuk Stripper Plate diatas Lower Punch Holder
Pasangkan Guide Post yang sudah dipasang Stroke End Block diatas Lower Clamping Plate
Palu Dowel Pin untuk positioning lalu kencangkan Socket Head Cap Screw dengan kunci L
Bagian bawah Coin Dies Selesai
PenggabunganGabungkan bagian Upper dan Lower dan kencangkan dengan memukul bagian Upper Shoe dengan Mallet
Mold
Plate 1 dan 2Plate 1 bernama top plate (yang lebih tebal).
Plate 2 bernama striper plate (yang lebih tipis).
Top plate dan striper plate di satukan oleh fastener berupa 8 buah core pin pada bagian tengah seperti Nampak pada gambar, dan 8 buah screw plug pada bagian atas setiap core pin.
Plate 7 dan 9Plate 7 bernama bottom plate.
Ada 4 buah stopper ring yang terpasang pada bagian atas bottom plate, stopper ring di hubungkan dengan bottom plate oleh tapper head cap screw.
Pada bagian sisi bottom plate, di tengah-tengah 2 stopper, ada return pin yang berfungsi untuk menghubungkan plate 7 dan 9.
Gunakan soket head cap screw untuk menghubungkan extension knockout dan plate 9
Plate 9 bernama ejector backing plate.
Lalu hubungkan ejector backing plate dan bottom plate melalui return pin.
Plate 6, 7 dan 8Plate 6 bernama support rail, ada 2 buah terletak pada sisi sebelah kiri dan kanan ejector backing plate.
Gabungkan support rail dengan bottom plate menggunakan puller bolt. Ada 4 buah puller bolt yang menyangga support rail.
Plate 8 bernama ejector plate, bentuknya hamper sama dengan ejector backing plate.
Hubungkan plate 8 dan 7 dengan pin.
Masukan 4 buah coil spring pada setiap pin.
Plate 3Plate 3 bernama cavity plate, dan plat yang berukuran kecil bernama backing insert plate. Masukkan cavity insert sesuai posisi nya masing – masing di cavity plate lalu hubungkan cavity plate dan core plate dengan tapper soket head cap screw.
Plate 4Plate 4 bernama core plate, dan plat yang berukuran kecil bernama runner plate. Masukkan core insert sesuai posisi nya masing – masing di core plate lalu hubungkan core plate dan cavity plate dengan tapper soket head cap screw.
Plate 3 dan 4Hubungkan cavity plate dan core plate menggunakan 2 buah dowel pin.
Sambungkan 4 buah guide pin yang menghubungkan cavity plate dengan core plate seperti pada gambar.
Penggabungan semua plateSambungkan semua plate menjadi satu sesuai dengan urutannya, yang teratas adalah plate 1 atau top plate.
Ke 9 plate di sambungkan dengan 4 buah guide pin yang dimasukan mulai dari bottom plate hingga menembus ke top plate, lalu di ikat dengan socket head cap screw pada bagian top plate nya.
Pada bagian sisi nya ada fastener yang bernama tension link, yang berfungsi untuk menahan plate agar saling mengikat dengan lebih kuat.
Ini adalah mesin molding yang sudah di gabungkan secara utuh (dilihat dari ke empat sisinya).