+ All Categories
Home > Documents > ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Date post: 30-Jan-2016
Category:
Upload: biront-lex-nealz
View: 61 times
Download: 6 times
Share this document with a friend
Description:
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)
Popular Tags:
24
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA (KDS)
Transcript
Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM

SEDERHANA(KDS)

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

KELOMPOK E DEPERTEMEN ANAK

SRIYANTI B. MATHILDIS TAMONOB RANI LEKSI NDOLU HARRYMAN ABDULLAH

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

PENGERTIAN

KDS adalah demam bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu mencapai > 38oC ) kejang demam dapat terjadi karna proses intrakranial maupun ekstrarania.

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

KEJANG DEMAM DIKLAFIKASIKAN MENJADI 2 YAITU:

Kejang Demam SederhanaCiri dari kejang ini adalah :Kejang berlangsung singkatUmumnya serangan berhenti sendiri

dalam waktu < 10 menitTidak berulangdalam waktu 24 jam

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Kejang Demam KompleksCiri kejang ini adalah Kejang berlangsung selama >15

menit Kejang fokal atau parsial satu sisi,

atau kejang umum di dalului kejang persial

Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

ETIOLOGI

Kejang dibedakan menjadi intrakranial dan ektrakranial Intrakranilal meliputi:

Trauma (perdarahan) : perdarahan subarachnoid, subdurat atau ventrikuler

Infeksi bakteri ,virus, parasit, misalnya meningitis

Kongenital : disgenesis, kelainan selebri.

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Ekstrakranial meliputi:Gangguan metabolik : Hipoglikemia,

hipokalsemia, hipomagnesia, gangguan elektrolit (na dan k) misalnya pada pasien dengan riwayat diare sebelumnya

Toksis: Intoksikasi, anetesis lokal sindrom putu sobat

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

BEBERAPA FAKTOR RESIKO YAITU :

Riwayat kejang keluarga Usia kurang dari 18 bulan Tingginya suhu badan sebelum kejang -

makin tinggi suhu sebelum kejang demam, semakin kecil kemungkinan kejang demam akan berulang

Lamanya demam sebelum kejang sampai semakain pendek jarak atara mulanya demam dengan kejang, maka semakin besar resiko kejang demam berulang.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

MANIFESTASI KLINIS

Serangan kejang biasanya terjadi 24 jam pertama sewaktu demam, berlangsung singkat dengan sifat bangkitan kejang dapat berbentuk tonik-klonik, tonik, klonik, fokal atau akinetik. Umumnya kejang berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti anak tidak memberi reaksi apapun sejenak tapi setelah beberapa detik atau menit anak akan sadar tanpa ada kelainan saraf.

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

DI SUBBAGIAN ANAK FKUI RSCM JAKARTA, KRITERIA LIVINGSTONE DIPAKAI SEBAGAI PEDOMAN MEMBUAT DIAGNOSIS KDS YAITU : Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4

tahun Kejang berlangsung tidak lebih dari 15 menit Kejang bersifat umum Kejang timbul dalam 16 jam pertamam setelah

timbulnya demam Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang

normal Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya satu

minggu sesudah suhu normal tidak menunjukkan kelainan

Frekuensi kejang bangkitan dalam satu tahun tidak melebihi empat kali

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

PATHWAY

Go to file ms word

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah langkap, elektrolit dan glukosa darah

Indikasi lambat fungsi pada kejang demam adalah untuk mencegahkan atau menyingkirkan kemudian meningitis indikasi lumbal fungsi pada pasien dengan kejang demam meliputi: Bayi < 12 bulan harus dilakukan lumbal fungsi karna

gejala meningitis sering tidak jelas Bayi antara antara 12 bulan 1 tahun dianturkan untuk

melakukan lumbal fungsi kecuali meningitis Pemeriksa EKG dapat dilakukan pada kejang

demam yang tidak khas. CT-scan atau MRI direkomendasikan untuk kasus

kejang fokal untuk mencari lesi organik di otak.

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

PENATALAKSAANPengobatan saat kejang Pemberian diasepam suposutoria pada saat kejang sangat

efektif dalam menghentikan kejang. Dosis pemberian: 5 mg untuk anak <3 tahun atau dosis 7,5 mg untuk anak <3

tahun, Atau 5 mg untuk BB <10 kg dan 10 mg untuk anak dengan BB

>10 kg, 0,5-0,7 mg/kgBB/kali.

Diasepam intravena juga dapat di berikan dengan dosis sebesar 0,2-0,5 mg/kgBB. Pemberian secara perlahan-lahan dengan kecepatan 0,5-1 mg per menit untuk menghindari depresi pernafasan. Bila kejang berhenti sebelum obat habis, hentikan penyuntikan. Diazepam di berikan 2 kali dengan jarak 5 menit bila anak masi kejang.

Bila masi kejang, berikan fonitoin per IV sebanyak15 mg/kgBB perlahan-lahan. Kejang yang berlanjut dapat di berikan pentobarbital 50 mg IM dan pasang ventilator bila perlu.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Setelah kejang berhenti Bila kejang berhenti dan tidak berlanjut, pengobatan

cukup dilanjutkan dengan pengobatan intermitten yang diberikan pada anak demam untuk mencegah terjadinya kejang demam. Obat yang diberikan berupa:

Antipiretik Antikonvulsan Bilakejang berulang -kejang lama >15menit -Anak mengalami kelainan neorologis yang nyata

sebelum atau sesudah kejang - kejang fokal -Bila keluarga kandung yang mengalami epilepsi di

samping itu terapi rumatan dapat di pertimbangkan untuk:

-kejang berulang 2x atau lebih dalam 24 jam -kejang demam terjadi pada bayi <12 bulan

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

TINJAUAN KASUS

Go to file ms word

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Rencana KeperawatanHari

TanggalNo

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

Selasa 16

Juni 2015

I Setelah dilaku kan

tindakan

keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan resiko

kejang dapat

terstasi dengan

kriteria hasil :

Suhu tubuh

dalam keadaan

normal 36,5-

370C

1. Bina hubungan saling percaya

dengan klien

2. Observasi tanda-tanda vital

terutama suhu tubuh setiap 4 jam

3. Mengaji faktor pencetus kejang

4. Anjurkan memakai pakaian yang

tipis, longgar, dan menyerap

keringat

5. Berilah kompres dingin pada bagian

dahi dan aksila pasien

6. Observasi klien bila terjadi kejang

7. Beri ekstra cairan dan minum

banyak

8. Pertahankan pemberian tetesan

infus secara stabil

9. Kolaborasi dalam pemberian obat

anti peretik

1. Membangun hubungan teraupetik terhadap klien dan

keluarga klien

2. Dasar untuk pengkajian lebih lanjut dan untuk kolaborasi

pemberian therapi

3. Untuk mengetahui kejang secara dini dan jika ada kelainan

akibat kejang

4. Pakaian tipis dapat menyerap keringat dan memperlancar

proses konveksi, sehingga mempermudah pengeluaran suhu

tubuh

5. Akan terjadi perpindahan panas secara konduksi

6. Mempermudah menentukan tindakan yang akan dilakukan

7. Saat demam kebutuhan akan cairan meningkat sehingga

berperan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit

8. Untuk mrncegah kelebihan atau kekurangan cairan dan

memperlancar pemberian obat injeksi

9. Menurunkan panas pada pusat hopotalamus dan profilaksi

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Selasa 16 Juni

2015

II Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam,

diharapkan

ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh dapat

teratasi dengan kriteria

hasil :

BB normal

Nafsu makan

meningkat

1. Pantau asupan dan pengeluaran makanan

tiap hari

2. Kaji kemampuan klien untuk mengunyah

dan menelan makanan serta faktor-faktor

yang menghambat bila makan

3. Timbang berat badan pasien

4. Anjurkar makan dalam keadaan hangat

5. Beri makan dalam porsi sedikit tapi sering

6. Libatkan orang terdekat untuk

memotifassi dalam hal makan

7. Jelaskan pentingnya nutri yang adekuat

kepada keluarga

8. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam

pemberian diet

1. Mengidentifikasi kebutuhan akan

definisi nutrisi

2. Memungkinkan jenis makanan yang

cocok yang mudah dicerna

3. Mengevaluasi dan mengidentivikasi

berat badan menurun

4. Makanan yang hangat dapat

meningkatkan nafsu makan

5. Porsi kecil diberikan agar lambung

tidak terasa kosong

6. Orang terdekat akan lebih dipercaya

7. Diharapkan keluarga sadar akan

pentingnya kebutuhan nutrisi

8. Merupakan sumber yang efektif

untuk mengidentifikasi kebutuhan

kalori atau nutrisi pasien dengan

keadaan penyakit sekarang

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

TINDAKAN KEPERAWATANHari /

tanggal

No

diagnosaJam Implementasi Evaluasi

Selasa 16

Juni 2015

I 04.00

04.00

04.00

04.05

04.05

05.00

05.30

06.30

07.00

04.00

04.00

1. Membina hubungan saling percaya dengan pendekatan teraupetik dengan

keluarga dan anak R

2. Mengobservasi tanda-tanda vital, hasil: suhu: 39,90C, nadi : 120x/menit

3. Mengkaji faktor pencetus terjadinya kejang dengan durasi dan serta fase kejang

pada An.R

4. Menganjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang tipis, longgar, dan

menyerap keringat

5. Menganjurkan keluarga untuk kompres dingin pada bagian dahi dan aksila

6. Mengoservasi terjadinya kejang berulang

7. Menganjurkan keluraga untuk memberi minum air putih atau susu yang banyak

8. Mengatur pemberian infus D5 ½ NS 10 tpm

9. Menganjurkan keluarga untuk memberi minum obat aniperetik: sanmol sirup

3x1 sendok tsh, pirabaran 3x1 sendok teh

10. Memberikan obat injeksi

Rycef 3x200 mg

Acran 2 x 1/3 amp

Antarain 3 x 1/3 amp

S : Keluarga anak R mengatakan

anaknya masih panas

O :

Keadaan umum lemah

Suhu 39,30C

Nadi 120x/menit

Kejang (-)

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Rabu 17

Juni 2015

I 04.00

04.00

07.00

07.30

07.30

1. Mengobservasi tanda-tanda vital

2. Memberikan obat injeksi

Rycef 3x200 mg

Acran 2 x 1/3 amp

3. Mengobservasi kejang berulang

4. Menganjrkan keluarga untuk

memberi minum yang banyak

dan jika panas lanjutkan

pemberian obat penurun panas

(sanmol 3 x 1 sendok teh)

5. Kolaborasi dengan dokter dengan

tim perawat dalm pemberian

terapi lanjutan

S : Keluarga anak R mengatakan

anaknya sudah tidak panas

O :

Keadaan umum cukup

Suhu 36,60C

Nadi 100x/menit

Kejang (-)

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Kamis 18

Juni 2015

I 20.00

20.00

23.00

04.20

11.00

11.15

1. Mengobservasi tanda-tanda vital

2. Memberikan obat injeksi

Rycef 3 x 200 mg

Acran 2 x 1/3 amp

3. Mengganti cairan infus sesuai indikasi

4. Kolaborasi dengan dokter dan tim

perawat dalam perencanaan pulang

5. Memberi HE dan memberi obat

injeksi Rycef 3 x 200 mg

6. Melepas infus anak R

S : Keluarga anak R mengatakan

anaknya sudah tidak panas dan tidak

kejang

O :

Keadaan umum cukup

Suhu 36,50C

Nadi 100x/menit

Kejang (-)

A : Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Selasa 16

Juni 2015

II 04.00

04.00

07.00

07.00

07.00

07.00

07.00

1. Mengkaji frekuensi makan pasien

2. Menganjurkan keluarga untuk memberi

makanan yang disukai An.R

3. Menimbang BB anak R dan mengkaji BB

sebelum masuk rumah sakit, hasil : BB 12

kg, sebelum masuk RS 15 kg

4. Menganjurkan keliuaga untuk memberi

makanan dalam keadaan hangat yang sudah

disiapkan oleh ahli gizi

5. Menganjurkan keluarga untuk beri makan

sedikit tapi sering

6. Melibatkan orang terdekat berada dsamping

An.R untuk membantu atau memberi suap

pada An.R

7. Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat

untuk meningkatkan berat badan An.R

S: Keluaga pasien mengatakan anaknya tidak

mau makan sejak kemarin masuk RS

O :

Keadaan umum lemah

An.R terlihat tidak mau makan

BB : 12 kg

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Rabu 17

Juni 2015

II 04.00

04.00

07.00

07.00

07.10

07.20

1. Menimbang BB pasien, hasil : 12

kg

2. Mengkaji frekuensi makan pasien

3. Mengingatkan keluarga untuk

makan nasi dalam keadaan hangat

4. Menganjurkan orang terdekat

yang memberi makan klien

dengan porsi sedikit tapi sering

5. Mengoservasi kemampuan klien

untuk mengunyah dan menelan

makanan

6. Kolaborasi dengan ahli gizi

tentang pemberian diet

S : Keluaga pasien mengatakan

anaknya tidak mau makan

sejak kemarin masuk RS

O :

Keadaan umum lemah

An.R terlihat tidak mau

makan

BB : 12 kg

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

Kamis 18

Juni 2015

II 21.00

21.00

07.00

07.10

1. Menimbang BB pasien, hasil 13

kg

2. Mengkaji frekuensi maka pasien

3. Mengobservasi keadaan umum

pasien

4. Menimbang BB dan

menganjurkan keluarga untuk

melakukan HE yang sama

dirumah sakit

S : Keluaga pasien mengatakan

anaknya tidak mau makan sejak

kemarin masuk RS

O :

Keadaan umum lemah

An.R terlihat tidak mau

makan

BB : 13 kg

A :

Masalah teratasi

P : Intervnsi di hentikan dan pasien

pulang

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA(KDS)

SELESAI

TERIMA KASIH…..


Recommended