8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 1/37
-
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHANKEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN STROKE
RUANG NAGASARI RSUP SANGLAH
Oleh:
NI PUTU MEYLITHA BUDYANDANI
(P0712021401!
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PROGRAM STUDY DI" KEPERAWATAN
TAHUN 201
0
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 2/37
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHANKEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN STROKE
A# Pe$%e&')$
Stroke adalah serangan otak yang timbul secara mendadak dimana terjadi
gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh sebagai akibat dari gangguan
aliran darah oleh karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di
otak sehingga menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat - zat
makanan dan akhirnya dapat terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu relatif
singkat. (Yayasan Stroke Indonesia !!"#.$enurut %rice & 'ilson (!!# pengertian dari stroke adalah setiap
gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. )ari beberapa uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa pengertian stroke adalah gangguan sirkulasi serebral yang
disebabkan oleh sumbatan atau penyempitan pembuluh darah oleh karena
emboli, trombosis atau perdarahan serebral sehingga terjadi penurunan aliran
darah ke otak yang timbulnya secara mendadak.Stroke diklasifikasikan menjadi
dua yaitu stroke non hemoragik dan stroke hemoragik berdasarkan kelainan
Stroke non hemoragik adalah suatu gangguan peredaran darah otak tanpa terjadi
suatu perdarahan yang ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat
anggota gerak atau hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur
dan dysfhagia (kesulitan menelan#. Stroke non haemoragik dibagi lagi menjadi
dua yaitu stroke embolik dan stroke trombotik ('anhari, !!*#. Sedangkan
stroke hemoragik adalah Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai
dengan adanya perdarahan intra serebral atau perdarahan subarakhnoid. +anda
yang terjadi adalah penurunan kesadaran, pernapasan cepat, nadi cepat, gejala
fokal berupa hemiplegi, pupil mengecil, kaku kuduk ('anhari, !!*#.
B# E'*l*%
1
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 3/37
$enurut Sylia dan orraine (!!#, S terjadi akibat /
0. %erdarahan intraserebrum hipertensif.
. %erdarahan subaraknoid (%S1#/ ruptura aneurisma secular (berry#, rupture
malformasi arterioena ($12#, trauma.
3. %enyalahgunaan kokain, amfetamin
4. %erdarahan akibat tumor otak
5. Infark hemoragik
. %enyakit perdarahan sistemik termasuk penggunaan obat antikoagulan.
6lasifikasi Stroke 7on aemoragik menurut +arwoto dkk, (!!*# adalah /
a. +ransient Ischemic 1ttack (+I1#
+I1 adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia
otak sepintas dan menghilang lagi tanpa sisa dengan cepat dalam waktu
tidak lebih dari 4 jam.
b. 8eersible Iscemic 7eurological )eficit (8I7)#
8I7) adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia
otak berlangsung lebih dari 4 jam dan menghilang tanpa sisa dalam
waktu 0-3 minggu
c. Stroke in 9olution (%rogressing Stroke#
Stroke in eolution adalah deficit neurologik fokal akut karena
gangguan peredaran darah otak yang berlangsung progresif dan mencapai
maksimal dalam beberapa jam sampai beberapa hari
d. Stroke in 8esolution
Stroke in resolution adalah deficit neurologik fokal akut karena
gangguan peredaran darah otak yang memperlihatkan perbaikan dan
mencapai maksimal dalam beberapa jam sampai bbrapa hari
e. :ompleted Stroke (infark serebri#
2
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 4/37
:ompleted stroke adalah defisit neurologi fokal akut karena oklusi
atau gangguan peredaran darah otak yang secara cepat menjadi stabil
tanpa memburuk lagi.
Sedangkan secara patogenitas menurut +arwoto dkk, (!!;# Stroke
iskemik (Stroke 7on emoragik# dapat dibagi menjadi /
a. Stroke trombotik, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh karena
trombosis di arteri karotis interna secara langsung masuk ke arteri serebri
media. %ermulaan gejala sering terjadi pada waktu tidur,atau sedang
istrirahat kemudian berkembang dengan cepat,lambat laun atau secara
bertahap sampai mencapai gejala maksimal dalam beberapa jam, kadang-
kadang dalam beberapa hari (-3 hari#, kesadaran biasanya tidak
terganggu dan ada kecendrungan untuk membaik dalam beberapa
hari,minggu atau bulan.
b. Stroke embolik, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh karena
emboli yang pada umunya berasal dari jantung. %ermulaan gejala terlihat
sangat mendadak berkembang sangat cepat, kesadaran biasanya tidak
terganggu, kemungkinan juga disertai emboli pada organ dan ada
kecendrungan untuk membaik dalam beberapa hari, minggu atau bulan.
+# T)$,) ,)$ Ge)l)
$anifestasi klinik klien yang terkena serangan stroke menurut(<lack & awk, !!"#, berariasi tergantung pada penyebabnya, luas area
neuron yang rusak, lokasi neuron yang terkena serangan, dan kondisi
pembuluh darah kolateral di serebral. $anifestasi dari stroke iskemik
termasuk hemiparesis sementara, kehilangan fungsi wicara dan hilangnya
hemisensori. Stroke dapat dihubungkan dengan area kerusakan neuron otak
3
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 5/37
maupun defisit neurologi, menurut Smeltzer dan <are (!!# manifestasi klinis
dari stroke meliputi/
0. 6ehilangan $otorik. Stroke adalah penyakit motor neuron atas dan
mengakibatkan kehilangan kontrol olunter terhadap gerakan motorik.
)isfungsi motor yang paling umum adalah emiparesis (kelemahan# dan
hemiplegia (paralisis pada satu sisi tubuh# sering terjadi setelah stroke,
yang biasanya desebabkan karena stroke pada bagian anterior atau bagian
tengah arteri serebral, sehingga memicu terjadinya infark bagian motorik
dari kortek frontal.
. 1phasia, klien mengalami defisit dalam kemampuan
berkomunikasi,termasuk berbicara, membaca, menulis dan memahami
bahasa lisan. +erjadi jika pusat bahasa primer yang terletak di hemisfer
yang terletak di hemisfer kiri serebelum tidak mendapatkan aliran darah
dari arteri serebral tengah karena mengalami stroke, ini terkait erat
dengan area wernick dan brocca.
3. )isatria, dimana klien mampu memahami percakapan tetapi sulit untuk
mengucapkannya, sehingga bicara sulit dimengerti. al ini disebabkan
oleh terjadinya paralisis otot yang bertanggung jawab untuk
menghasilkan bicara.4. 1praksia yaitu ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang
dipelajari sebelumnya, seperti terlihat ketika klien mengambil sisir dan
berusaha untuk menyisir rambutnya.
5. )isfagia, dimana klien mengalami kesulitan dalam menelan karena
stroke pada arteri ertebrobasiler yang mepengaruhi saraf yang
mengatur proses menelan, yaitu 7 2 (trigeminus#, 7 2II (facialis#, 7 I=
(glossofarengeus# dan 7 =II (hipoglosus#.
. %ada klien stroke juga mengalami perubahan dalam penglihatan sepertidiplopia.
;. orner>s syndrome, hal ini disebabkan oleh paralisis nerus simpatis pada
mata sehingga bola mata seperti tenggelam, ptosis pada kelopak mata atas,
kelopak mata bawah agak naik keatas, kontriksi pupil dan berkurangnya air
mata.
4
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 6/37
*. ?nilateral neglected merupakan ketidak mampuan merespon stimulus dari
sisi kontralateral infark serebral, sehingga mereka sering mengabaikan
salah satu sisinya.
". )efisit sensori disebabkan oleh stroke pada bagian sensorik dari lobus
parietal yang disuplai oleh arteri serebral bagian anterior dan medial.
0!. %erubahan perilaku, terjadi jika arteri yang terkena stroke bagian otak yang
mengatur perilaku dan emosi mempunyai porsi yang berariasi, yaitu bagian
kortek serebral, area temporal, limbik, hipotalamus, kelenjar pituitari
yang mempengarui korteks motorik dan area bahasa.
00. Inkontinensia baik bowel ataupun kandung kemih merupakan salah satu
bentuk neurogenic blader atau ketidakmampuan kandung kemih, yang
kadang terjadi setelah stroke. Saraf mengirimkan pesan ke otak tentang
pengisian kandung kemih tetapi otak tidak dapat enginterpretasikan
secara benar pesan tersebut dan tidak mentransmisikan pesan ke kandung
kemih untuk tidak mengeluarkan urin. Ini yang menyebabkan terjadinya
frekuensi urgensi dan inkontinensia.
U&.')$ /)&) N)) S)&) S)' S)&) Mee&3)$ /)&) .$'.3
,)$ .$%/
I 7erus olfaktorius Sensorik idung, sebagai alat penciuman
II 7erus optikus Sensorik <ola mata, untuk penglihatan
III 7erus
okulomotoris
$otorik %enggerak bola mata dan
mengangkat kelopak mata
I2 7erus troklearis $otorik $ata, memutar mata dan
penggerak bola mata
2 7erus trigeminus
7. @ftalmikus
7. $aksilaris
7. $andibularis
$otorik dan
sensorik
$otorik dan
sensorik
Sensorik
$otorik dan
sensorik
-
6ulit kepala dan kelopak mata
atas
8ahang atas, palatum dan
hidung
8ahang bawah dan lidah
2I 7erus abdusen $otorik $ata, penggoyang sisi mata
2II 7erus fasialis $otorik dan @tot lidah, menggerakkan lidah
5
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 7/37
Sensorik dan selaput lendir rongga mulut
2III 7erus auditorius Sensorik +elinga, rangsangan
pendengaran
I= 7erus agus Sensorik dan
motorik
Aaring, tonsil, dan lidah,
rangsangan citarasa= 7erus agus Sensorik dan
motorik
Aaring, laring, paru-paru dan
esophagus
=I 7erus asesorius $otorik eher, otot leher
=II 7erus hipoglosus $otorik idah, citarasa, dan otot lidah
$enurut Smeltzer & <are (!!# dan %rice & 'ilson (!!# tanda dan
gejala penyakit stroke adalah kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai
atau salah satu sisi tubuh, hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran,
penglihatan ganda atau kesulitan melihat pada satu atau kedua mata, pusing dan
pingsan, nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang jelas, bicara tidak jelas (pelo#,
sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat, tidak mampu
mengenali bagian dari tubuh, ketidakseimbangan dan terjatuh dan hilangnya
pengendalian terhadap kandung kemih.
Stoke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh
darah mana yang tersumbat#, ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan
jumlah aliran darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena
fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya.
<erikut gejala dari stroke /
a# 6elumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia#
b# umpuh pada salah satu sisi wajah B Bell’s PalsyC
c# +onus otot lemah atau kaku
d# $enurun atau hilangnya rasa
e# Dangguan lapang pandang B Homonimus HemianopsiaC
f# Dangguan bahasa ( Disatria: kesulitan dalam membentuk kataE afhasia atau
disfasia/ bicara defeksifFkehilangan bicara#
g# Dangguan persepsih# Dangguan status mental
Dejala yang ditimbulkan dapat pula diklasifikasikan berdasarkan sistem
peredaran darah yang terkena.
0. Sistem 6arotis
Dejalanya /
?nilateral headache
)isartria
6
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 8/37
1fasia, bilamana mengenai hemisfer dominan
1mourosis fugaks (transient monocular blindness) ipsilateral
menetap
emiparesisFparalisis kontralateral
emiparestesiaFanestesia kontralateral
<rancio-Aacial atau defisit ekstremitas bawah kontralateral
)eiasi konjugue ke arah lesi
. Sistem ertebro-basilaris
7istagmus
)iplopia
Dangguan penglihatanFpergerakan bola mata
2ornitus
%arestesia sirkumoral
2ertigo
+initus
1mnesia
)isartria
)isfagia
)rop attack
emihipestesia
1taksia serebeller ipsilateral
Sindrom horner ipsilateral
@ftalmoplegia internuklearis
+anda dan gejala yang muncul sangat tergantung pada daerah dan luasnya
daerah otak yang terkena/
0. %engaruh terhadap status mental
+idak sadar / 3!G H 4!G
6onfuse / 45G dari pasien biasanya sadar
. )aerah arteri serebri media, arteri karotis interna akan menimbulkan/
emiplegia kontralateral yang disertai hemianesthesia (3!G-*!G#
1fasia bila mengenai hemisfer dominant (35G-5!G#
1praksia bila mengenai hemisfer non dominant(3!G#
3. )aerah arteri serebri anterior akan menimbulkan gejala/
emiplegia dan hemianesthesia kontralateral terutama tungkai
(3!G-*!G#
7
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 9/37
Inkontinensia urin, afasia, atau apraksia tergantung hemisfer mana
yang terkena
4. )aerah arteri serebri posterior
7yeri spontan pada kepala
1fasia bila mengenai hemisfer dominant (35-5!G#
5. )aerah ertebra basiler akan menimbulkan/
Sering fatal karena mengenai pusat-pusat ital di batang otak
emiplegia alternans atau tetraplegia
6elumpuhan pseudobulbar (kelumpuhan otot mata, kesulitan
menelan, emosi labil#
A)l) ,lh)' )%)$ he/e& )$) 5)$% 'e&3e$)6 %e)l) ,))' e&.):
0. Stroke hemisfer kanan
emiparese sebelah kiri tubuh
%enilaian buruk
$empunyai kerentanan terhadap sisi kontralateral sebagai
kemungkinan terjatuh ke sisi yang berlawanan
. stroke hemisfer kiri
$engalami hemiparese kanan
%erilaku lambat dan sangat berhati-hati
6elainan bidang pandang sebelah kanan
)isfagia global
1fasia
$udah frustasi
T)$,) ,)$ %e)l) TIK
$anifestasi klinik peningkatan tekanan intrakranial banyak dan berariasi.
%erubahan tingkat kesadaran penderita merupakan indikator yang paling sensitif
dari semua tanda peningkatan tekanan intrakranial.
8
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 10/37
+rias klasik peningkatan tekanan intrakranial adalah E
0. 7yeri kepala karena regangan duramater dan pembuluh darah.
. %apiledema yang disebabkan oleh tekanan dan pembengkakan diskus
optikus.
3. $untah sering proyektil.
+anda-tanda peningkatan tekanan intrakranial lainnyaE
0. ipertermia.
. %erubahan motorik dan sensorik.
3. %erubahan berbicara.
4. 6ejang.
D# P)'h )5 S'&*3e
9
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 11/37
E# P)'*/*l*%
0. Stroke emoragik
+ahapan patofisologi terjadinya stroke adalah kerusakan pembuluh darah otak,
pembuluh darah tidak mampu mengalirkan darah atau pembuluh darah pecah
10
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 12/37
dan bagian otak yang memperoleh darah dari pembuluh yang rusak tadi
fungsinya menjadi terganggu hingga timbul gejala-gejala stroke.
+ahapan tersebut tidak terjadi dalam waktu singkat.%ada tahap pertama
dimanadinding pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak mula-mula
terkenaberupa aterosklerosis pada pembuluh-pembuluh yang kecil. %enebalan
dindingpembuluh darah ini terjadi berangsung-angsur dan diakibatkan oleh
hipertensi,)$, peninggian kadar asam urat atau lemak dalam darah, perokok
berat dll.
%roses penebalan timbul berangsur-angsur dalam waktu beberapa tahun
atauakhirnya suatu saat terjadi sumbatan dimana aliran darah yang terjadi
cukupditolerir oleh otak. 1khirnya karena sempitnya lumen pembuluh darah
tersebuttidak cukup lagi memberi darah pada pembuluh darah otak ini
menyebabkankerapuhan dan pembuluh darah menjadi pecah dan timbul
perdarahan.%ada saat dimana pembuluh darah tersebut pecah atau tersumbat
hingga alirandarah tidak cukup lagi memberi darah lalu timbul gejala-gejala
neurologik berupakelumpuhan, tidak bisa bicara atau pingsan, diplopia secara
mendadak. Sumbatanpembuluh darah otak dapat juga terjadi akibat adanya
bekuan-bekuan darah dariluar otak (jantung atau pembuluh besar tubuh# atau
dari pembuluh darah leher(karotis# yang terlepas dari dinding pembuluh tersebut
dan terbawa ke otak lalumenyumbat. 6arena fungsi otak bermacam-macam,
maka gejala stroke juga timbultergantung pada daerah mana otak yang
terganggu. %enyumbatan atau pecahnyapembuluh darah secara mendadak dapat
menimbulkan gejala dan tanda-tandaneurologik yang memiliki sifat, mendadak,
tidak ada gejala-gejala dini atau gejalapeningkatan dan timbulnya iskemi atau
kerusakan otak,gejala neurologik yangtimbul selalau terjadi pada satu sisi badan,
gejala-gejala klinik yang timbulmencapai maksimum beberapa jam setelah
serangan . ?mumnya kurang dari 4jam, jadi misalnya pagi hari serangan stroke
timbul berupa kelemahan pada badansebelah kanan kemudian berangsur-angsur
menjadi lumpuh sama sekali.
%erdarahan pada stroke hemoragik biasanya terjadi pada intraserebral dan
subarachnoid. %erdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya
mikroaneurisma (<erry aneurysm# akibat hipertensi maligna. %ecahnya
11
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 13/37
pembuluh darah otak terutama karena hipertensi ini mengakibatkan darah masuk
ke dalam jaringan otak, membentuk massa atau hematom yang menekan
jaringan otak dan menimbulkan oedema di sekitar otak. %eningkatan +I6 yang
terjadi dengan cepat dapat mengakibatkan kematian yang mendadak karena
herniasi otak. %erdarahan intra cerebral sering dijumpai di daerah putamen,
talamus, sub kortikal, nukleus kaudatus, pon, dan cerebellum. ipertensi kronis
mengakibatkan perubahan struktur dinding permbuluh darah berupa
lipohyalinosis atau nekrosis fibrinoid.
%erdarahan subarachnoid (%S1# terjadi akibat pembuluh darah disekitar
permukaan otak pecah, sehingga terjadi ekstraasasi darah ke ruang
subarachnoid. %erdarahan subarachnoid umumnya disebabkan oleh rupturnyaaneurisma sakular atau perdarahan dari arterioenous malformation (12$#.
. Stroke 7on emoragik
3. Infark ischemic cerebri sangat erat hubungannya dengan aterosklerosis
dan arteriosklerosis.1terosklerosis dapat menimbulkan bermacam-macam
manifestasi klinis dengan cara/
0. $enyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan insufisiensi
aliran darah.
. @klusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya thrombus dan
perdarahan aterm.
3. )apat terbentuk thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli.
4. $enyebabkan aneurisma yaitu lemahnya dinding pembuluh darah atau
menjadi lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek.
Aaktor yang mempengaruhi aliran darah ke otak/
0. 6eadaan pembuluh darah.
. 6eadan darah / iskositas darah meningkat, hematokrit meningkat, alirandarah ke otak menjadi lebih lambat, anemia berat, oksigenasi ke otak
menjadi menurun.
3. +ekanan darah sistemik memegang peranan perfusi otak. @toregulasi otak
yaitu kemampuan intrinsik pembuluh darah otak untuk mengatur agar
pembuluh darah otak tetap konstan walaupun ada perubahan tekanan
perfusi otak.
12
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 14/37
4. 6elainan jantung menyebabkan menurunnya curah jantung dan karena
lepasnya embolus sehingga menimbulkan iskhemia otak.
Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus,
emboli, perdarahan dan spasme askuler# atau oleh karena gangguan
umum (ypoksia karena gangguan paru dan jantung#.
1rterosklerosisseringFcenderung sebagai faktor penting terhadap
otak. +hrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik atau darah dapat
beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau
terjadi turbulensi. @klusi pada pembuluh darah serebral
oleh embolus menyebabkan oedema dan nekrosis diikuti thrombosis dan
hypertensi pembuluh darah. %erdarahan intraserebral yang sangat luas
akan menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan
penyakit cerebroaskuler. 1noksia serebral dapat reersibel untuk jangka
waktu 4- menit. %erubahan irreersible dapat anoksia lebih dari 0! menit.
1noksia serebral dapat terjadi oleh karena gangguan yang berariasi, salah
satunya cardiac arrest.
8# Pee&3/))$ D)%$*/'3 $enurut ()oenges dkk, 0"""# pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan
pada penyakit stroke adalah/
0. 1ngiografi serebral/ membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik
seperti perdarahan, obstruksi arteri atau adanya titik oklusiF ruptur.
. :+-scan/ memperhatikan adanya edema, hematoma, iskemia, dan adanya
infark.
3. %ungsi lumbal/ menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada
thrombosis, emboli serebral, dan +I1 (+ransient Ischaemia 1ttack# atau
serangan iskemia otak sepintas. +ekanan meningkat dan cairan yang
mengandung darah menunjukkan adanya hemoragik subarakhnoid atau
perdarahan intra kranial. 6adar protein total meningkat pada kasus
thrombosis sehubungan dengan adanya proses inflamasi.
4. $8I ($agnetic 8esonance Imaging#/ menunjukkan daerah yang mengalami
infark, hemoragik, dan malformasi arterioena.
5. ?ltrasonografi )oppler/ mengidentifikasi penyakit arterioena.
13
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 15/37
. 99D (9lectroencephalography#/ mengidentifikasi penyakit didasarkan pada
gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
;. Sinar =/ menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang berlawanan dari massa yang meluas, kalsifikasi karotis interna terdapat pada
thrombosis serebral.
*. aboratorium/
• ?rin/ glukosa, protein, berat jenis, dan sedimen
• )arah/
o )arah rutin/ b, hematokrit, leukosit
o 9) (askulitis#
o Dlukosa darah, sewaktu, puasa, %%
o 6reatinin dan urea (fungsi ginjal#
o ipid darah (kolesterol total, ), ), trigliserida#
o 9lektrolit (7a, 6#
o 'aktu perdarahan
G# Pe$)')l)3/))$ Me,/
%enatalaksanaan penderita dengan S adalah sebagai berikut/
0. %osisi kepala dan badan atas !-3! derajat, posisi miring jika muntah dan
boleh dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil.
. <ebaskan jalan nafas dan pertahankan entilasi yang adekuat, bila perlu
diberikan ogsigen sesuai kebutuhan.
3. +anda-tanda ital diusahakan stabil
4. <ed rest
5. 6oreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia
. %ertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit;. 6andung kemih yang penuh dikosongkan, bila perlu lakukan kateterisasi
*. %emberian cairan intraena berupa kristaloid atau koloid dan hindari
penggunaan glukosa murni atau cairan hipotonik.
". indari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang dapat
meningkatkan +I6.
0!. 7utrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik. ika
kesadaran menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang 7D+.
14
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 16/37
00. %enatalaksanaan spesifiknya yaitu dengan pemberian obat
neuroprotektor, antikoagulan, trombolisis intraen, diuretic, antihipertensi,
dan tindakan pembedahan, menurunkan +I6 yang tinggi (Sylia dan
orraine !!#.
H# Pe$%3))$ Kee&))')$
%ada pengkajian dilakukan wawancara dan pemeriksaan laboraturium untuk
memperoleh informasi dan data yang nantinya akan digunakan sebagai dasar
untuk membuat rencana asuhan keperawatan klien.
a. 6eadaan ?mum
$eliputi kondisi seperti tingkat keteganganFkelelahan, tingkat kesadaran
kualitatif atau D:S dan respon erbal klien.
b. +anda-tanda 2ital
$eliputi pemeriksaan/
+ekanan darah/ sebaiknya diperiksa dalam posisi yang berbeda, kaji
tekanan nadi, dan kondisi patologis.
%ulse rate meningkatFmenurun tergantung dari mekanisme kompensasi,
sistem konduksi jantung & pengaruh sistem saraf otonom.
8espiratory rate
Suhu
c. %emeriksaan Aisik
a# 6eadaan umum
6esadaran / umumnya mengalami penurunan kesadaran.
Suara bicara / kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti,
kadang tidak bisa bicara.
+anda-tanda ital / tekanan darah meningkat, denyut nadi berariasi.
b# %emeriksaan integumen
6ulit / jika klien kekurangan oksigen, kulit akan tampak pucat
dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit akan buruk.
)i samping itu perlu juga dikaji tanda-tanda dekubitus
15
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 17/37
terutama pada daerah yang menonjol karena klien stroke
hemoragik harus bed rest -3 minggu.
6uku / perlu dilihat adanya clubbing finger, cyanosis.
8ambut/ umumnya tidak ada kelainan.
c# %emeriksaan kepala dan leher
6epala / bentuk normocephalik.
$uka / umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah satu
sisi.
eher / kaku kuduk jarang terjadi. (Satyanegara, 0""*#
d# %emeriksaan dada
%ada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi,
wheezing ataupun suara nafas tambahan, pernafasan tidak teratur akibat
penurunan refleks batuk dan menelan.
e# %emeriksaan abdomen
)idapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama, dan
kadang terdapat kembung.
f# %emeriksaan inguinal, genetalia, anus
6adang terdapat incontinensia atau retensio urine.
g# %emeriksaan ekstremitas
Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.
h# %emeriksaan neurologi
%emeriksaan nerus cranialis/ ?mumnya terdapat gangguan nerus
cranialis 2II dan =II central.
%emeriksaan motorik /ampir selalu terjadi
kelumpuhanFkelemahan pada salah satu sisitubuh.
%emeriksaan sensorik / )apat terjadi hemihipestesi.
%emeriksaan refleks / %ada fase akut reflek fisiologis sisi yang
lumpuh akan menghilang. Setelah beberapa
hari refleks fisiologis akan muncul kembali
16
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 18/37
didahuli dengan refleks patologis.(usuf
$isbach, 0"""#
d. %emeriksaan )iagnostik
a# %emeriksaan radiologi
:+ scan / )idapatkan hiperdens fokal, kadang-kadang
masuk entrikel, atau menyebar ke permukaan
otak. (inardi 'idjaja, 0""3#
$8I / ?ntuk menunjukkan area yang mengalami
hemoragik. ($arilynn 9. )oenges, !!!#
1ngiografi serebral / ?ntuk mencari sumber perdarahan seperti
aneurisma atau malformasi askuler.
(Satyanegara, 0""*#
%emeriksaan foto thoraJ / )apat memperlihatkan keadaan jantung,
apakah terdapat pembesaran entrikel kiri
yang merupakan salah satu tanda hipertensi
kronis pada penderitastroke. (usuf $isbach,
0"""#.
b# %emeriksaan laboratorium
%ungsi lumbal / %emeriksaan likuor yang merah biasanya
dijumpai pada perdarahan yang masif,
sedangkan perdarahan yang kecil biasanya
warna likuor masih normal (Jantokhrom#
sewaktu hari-hari pertama. (Satyanegara,
0""*#
%emeriksaan darah rutin
%emeriksaan kimia darah / %ada stroke akut dapat terjadi
hiperglikemia. Dula darah dapat mencapai
5! mg dalam serum dan kemudian
berangsur-angsur turun kembali. (usuf
$isbach, 0"""#
17
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 19/37
%emeriksaan darah lengkap / ?ntuk mencari kelainan pada darah itu
sendiri. (inardi 'idjaja, 0""3#
%engkajian menurut )ongoes
0. %engkajian %rimer
Airway
1danya sumbatanFobstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat
kelemahan reflek batuk
Breathing
6elemahan menelanF batukF melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang
sulit dan atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi Faspirasi
irculation
+) dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi,
bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa
pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut
. %engkajian Sekunder
• 1ktiitas dan istirahat
)ata Subyektif/
6esulitan dalam beraktiitas E kelemahan, kehilangan sensasi atau
paralysis
$udah lelah, kesulitan istirahat ( nyeri atau kejang otot#.
)ata obyektif/
%erubahan tingkat kesadaran.
%erubahan tonus otot ( flaksid atau spastic#, paraliysis ( hemiplegia #,
kelemahan umum.
• Sirkulasi
)ata Subyektif/
8iwayat penyakit jantung ( penyakit katup jantung, disritmia, gagal
jantung, endokarditis bacterial #
18
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 20/37
%olisitemia.
)ata obyektif/
ipertensi arterial
)isritmia, perubahan 96D
%ulsasi / kemungkinan berariasi
)enyut karotis, femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal
• Integritas ego
)ata Subyektif/
%erasaan tidak berdaya, hilang harapan
)ata obyektif/
9mosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesediahan , kegembiraan
kesulitan berekspresi diri
• 9liminasi
)ata Subyektif
Inkontinensia
1nuria
)istensi abdomen (kandung kemih sangat penuh#
+idak adanya suara usus (ileus paralitik#
• $akanF minum
)ata Subyektif/
7afsu makan hilang
7ausea F omitus menandakan adanya %+I6, kehilangan sensasi lidah ,
pipi , tenggorokan, disfagia.
8iwayat )$, %eningkatan lemak dalam darah.
)ata obyektif/
%roblem dalam mengunyah ( menurunnya reflek palatum dan faring #
19
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 21/37
@besitas ( factor resiko#
• Sensori neural
)ata Subyektif/
%using F syncope ( sebelum :21 F sementara selama +I1 #
7yeri kepala / pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub
arachnoid.
6elemahan, kesemutanFkebas, sisi yang terkena terlihat seperti
lumpuhFmati
%englihatan berkurang
Sentuhan / kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan
pada muka ipsilateral ( sisi yang sama #
Dangguan rasa pengecapan dan penciuman
)ata obyektif/
Status mental E koma biasanya menandai stadium perdarahan , gangguan
tingkah laku (seperti/ letergi, apatis, menyerang# dan gangguan fungsi
kognitif
9kstremitas / kelemahan F paraliysis ( kontralateral pada semua jenis
stroke, genggaman tangan tidak imbang, berkurangnya reflek tendon
dalam ( kontralateral #
'ajah/ paralisis F parese ( ipsilateral #
1fasia ( kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa, kemungkinan
ekspresifF kesulitan berkata kata, reseptif F kesulitan berkata kata
komprehensif, global F kombinasi dari keduanya.
6ehilangan kemampuan mengenal atau melihat, pendengaran, stimuli
taktil
1praksia / kehilangan kemampuan menggunakan motorik
8eaksi dan ukuran pupil / tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada sisi
ipsi lateral
20
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 22/37
• 7yeri F kenyamanan
)ata Subyektif/
Sakit kepala yang berariasi intensitasnya
)ata obyektif/
+ingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan otot F fasial
• 8espirasi
)ata Subyektif/
%erokok (factor resiko#
• 6eamanan
)ata obyektif/
$otorikFsensorik / masalah dengan penglihatan
%erubahan persepsi terhadap tubuh, kesulitan untuk melihat objek, hilang
kewasadaan terhadap bagian tubuh yang sakit
+idak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah
dikenali
Dangguan berespon terhadap panas, dan dinginFgangguan regulasi suhu
tubuh
Dangguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap keamanan,
berkurang kesadaran diri
6aji risiko jatuhnya
6aji Skor 1)nya
•
Interaksi social)ata obyektif/
%roblem berbicara, ketidakmampuan berkomunikasi
( Doenges !" #arilynn"$%%% hal $&$#.
I# D)%$*/) Kee&))')$
21
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 23/37
$erupakan pernyataan yang menjelaskan status kesehatan baik aktual
maupun potensial. %erawat memakai proses keperawatan dalam mengidentifikasi
dan mengsintesa data klinis dan menentukan interensi keperawatan untuk
mengurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah kesehatan klien yang
menjadi tanggung jawabnya.
0. Dangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan gangguan aliran darah
sekunder akibat peningkatan tekanan intracranial.
. Dangguan komunikasi erbal berhubungan dengan kehilangan kontrol otot
facial atau oral.
3. Dangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuscular
4. 8esiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan.5. )eficit perawatan diri berhubungan dengan hemipareseFhemiplegi.
. 8esiko terjadinya ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan
dengan menurunnya refleks batuk dan menelan, imobilisasi.
;. 8esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama.
*. Dangguan eliminasi uri (incontinensia uri# yang berhubungan dengan
penurunan sensasi, disfungsi kognitif, ketidakmampuan untuk berkomunikasi.
". 8isiko jatuh berhubungan dengan penurunan kesadaran.
0!. 7yeri 1kut berhubungan dengan %eningkatan +ekanan intrakranial dd dengan
pasien mengalim sakit pada bagian kepala dan daerah dada.
9# Re$)$) Kee&))')$
N
O
D)%$*/) NO+ NI+
1# Dangguan
perfusi jaringan
cerebral
berhubungan
dengan
gangguan aliran
darah sekunder
akibat
peningkatan
NO+ :
0. :irculation status
. +issue %refusion / cerebral
K&'e&) H)/l :
0. mendemonstrasikan status
sirkulasi yang ditandai
dengan /
a. +ekanan systole
NI+ :
Pe&he&)l Se$/)'*$
M)$)%ee$' (M)$)ee$
/e$/)/ e&e&!
0. $onitor adanya daerah
tertentu yang hanya peka
terhadap
panasFdinginFtajamFtumpul
22
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 24/37
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 25/37
kontrol otot
facial atau oral.
interpretasi, dan ekspresi
pesan lisan, tulisan, dan non
erbal meningkat.
. 6omunikasi ekspresif
(kesulitan berbicara# /
ekspresif pesan erbal dan
atau non erbal yang
bermakna.
3. 6omunikasi resptif
(kesulitan mendengar# /
penerimaan komunikasi dan
interpretasi pesan erbal
danFatau non erbal.
4. Derakan terkoordinasi /
mampu mengkoordinasi
gerakan dalam menggunakan
isyarat
5. %engolahan informasi / klien
mampu untuk memperoleh,
mengatur, dan menggunakan
informasi
. $ampu mengontrol respon
ketakutan dan kecemasan
terhadap ketidakmapuan
berbicara
;. $ampu manajemen
kemampuan fisik yangdimiliki
*. $ampu mengkomunikasikan
kebutuha dengan
lingkungan.
setiap bertemu, jika
diperlukan
3. )orong pasien untuk
berkomunikasi secara
perlah dan untuk
mengulangi permintaan
4. <erikan pujian positif
+*.$)'*$
E$h)$ee$' : He)&$%
De/'
+*.$)'*$
E$h)$ee$' : "/.)l,e/'
A$/e'5 Re,.'*$
A';e L/'e$$%
# Dangguan
mobilitas fisik
berhubungan
NO+ :
0. oint $oement /1ctie
. $obility eel
NI+ :
E<e&/e 'he&)5 :
24
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 26/37
dengan
kerusakan
neuromuscular
3. Self care / 1)s
4. +ransferperformance
K&'e&) h)/l:
0. 6lien meningkat
dalamaktiitas fisik
. $engerti tujuan
daripeningkatan mobilitas
3. $emerbalisasikanperasaa
n
dalammeningkatkankekuat
an dankemampuan
berpindah
4. $emperagakanpenggunaan
alat <antuuntuk
mobilisasi(walker#
).l)'*$
0. $onitoring ital
signsebelmFsesudah
latihan dan lihatrespon
pasien saat latihan
. 6onsultasikan dengan
terapi fisiktentang rencana
ambulasi sesuaidengan
kebutuhan
3. <antu klien untuk
menggunakantongkat saat
berjalan dan
cegahterhadap cedera
4. 1jarkan pasien atau
tenagakesehatan lain
tentang teknik ambulasi
5. 6aji kemampuan pasien
dalammobilisasi
. atih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
1)s secara mandiri
sesuaikemampuan
;. )ampingi dan <antu
pasien saatmobilisasi dan
bantu penuhi kebutuhan
ADL/
0. <erikan alat <antu jika
klienmemerlukan.. 1jarkan pasien bagaimana
merubahposisi dan
berikan bantuan
jikadiperlukan
4# 8esiko
gangguan
NO+ :
0. 7utritional Status
. 7utritional Status / food
NI+ :
N.'&/*$ M)$)%ee$'
0. 6aji adanya alergi
25
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 27/37
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n menelan.
and fluid intake
3. 7utritional Status / nutrient
intake
4. 'eight control
K&'e&) H)/l :
0. 1danya peningkatan berat
badan sesuai dengan tujuan
. <erat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
3. $ampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
4. +idak ada tanda-tanda
malnutrisi5. $enunjukkkan peningkatan
fungsi pengecapan dari
menelan
. +idak terjadi penurunan berat
badan yang berarti
makanan
. 6olaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
3. 1njurkan pasien untuk
meningkatkan intake Ae
4. 1njurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan
itamin :
5. $onitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori. <erikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
;. 6aji kemempuan pasien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
N.'&'*$ M*$'*&$%
0. << pasien dalam batas
normal
. $onitor adanya
penurunan berat badan
3. $onitor tipe dan jumlah
aktiitas yang bisa
dilakukan
4. $onitor lingkungan
selama makan
5. adwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan
. $onitor mual muntah
;. $onitor kadar albumin,
total protein, b, dan
kadar t
26
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 28/37
$onitor kalori dan intake
nutrisi
=# )efisit
perawatan diri
bd hemipareseF
hemiplegi
NO+
0. 1ctiity intolerance
. $obility/ physical impaired
3. Self care deficit hygiene
4. Self care deficit toileting
5. Self care/ dressing
. 1mbulation
K&'e&) h)/l :
0. %erawatan diri ostomi/
tindakan pribadi
mempertahankan ostomi
untuk eliminasi
. %erawatan diri/ aktiitas
kehidupan sehari-hari
(1)# mampu untuk
melakukan aktiitas
perawatan fisik dan pribadi
secara mandiri atau dengan
alat bantu
3. %erawatan diri mandi/
mampu untuk
membersihkan tubuh
sendiri secara mandiri
dengan atau tanpa alat
bantu
4. %erawatan diri hygiene/
mampu untuk
mempertahankan
NI+
Sel-)&e )///')$e:
'h$%>h5%e$e
0. %ertimbangkan budaya
pasien ketika
mempromosikan aktiitas
perawatan diri
. %ertimbangkan usia
pasien ketika
mempromosikan aktiitas
perawatan diri
3. +empat handuk, sabun,
deodorant, alat pencukur,
dan aksesoris lainnya
yang dibutuhkan di
samping tempat tidur atau
di kamar mandi
4. $emfasilitasi pasien
menyikat gigi dengan
sesuai
5. $emfasilitasi pasien
mandi
. $emantau pembersihan
kuku menurut
kemampuan perawatan
diri pasien
;. $emantau integritas kulit
pasien
27
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 29/37
kebersihan dan penampilan
yang rapi secara mandiri
dengan atau tanpa alat
bantu
5. %erawatan diri hygiene
oral/ mampu untuk
merawat mulut dan gigi
secara mandiri dengan atau
tanpa alat bantu
. $ampu mempertahankan
mobilitas yang diperlukan
untuk ke kamar mandi dan
menyediakan perlengkapan
mandi
;. $ampu duduk dan turun
dari kloset
*. $engenali dan mengetahui
kebutuhan bantuan untuk
eliminasi
". $ampu untuk mengenakan
pakaian dan berhias sendiri
secara mandiri atau tanpa
alat bantu
0!. $enggunakan pakaian
secara rapi dan bersih00. $ampu melepas pakaian,
kaus kaki dan sepatu
0. $enunjukkan rambut yang
rapi dan bersih
03. $enggunakan tata rias
Sel-)&e )///')$e: '*le'$%
0. %ertimbangkan budaya
pasien ketika
mempromosikan aktiitas
perawatan diri
. %ertimbangkan usia
pasien ketika
mempromosikan aktiitas
perawatan diri
3. epaskan pakaian yang
penting untuk
memungkinkan
penghapusan
4. $embantu pasien ke
toiletFcommodeFbedpanFfr
aktur panF urinoir pada
selang waktu tertentu
5. %ertimbangkan respon
pasien terhadap
kurangnya priasi
. $enyediakan priasi
selama eliminasi
;. $enyiram
toiletFmembersihkan
penghapusan alat
(commode, pispot#
*. $enyediakan alat bantu
(misalnya, kateter
eksternal atau urinal#
". $emantau integritas kulit
28
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 30/37
pasien
Sel )&e )///')$e:
,&e//$%>%&**$%
0. %antau tingkat kekuatan
dan toleransi aktiitas
. %antau peningkatan dan
penurunan kemampuan
untuk berpakaian dan
melakukan perawatan
rambut
3. Sediakan pakaian pasien
pada tempat yang mudah
dijangkau (di samping
tempat tidur#
4. Aasilitasi pasien untuk
menyisir rambut, bila
memungkinkan
5. )ukung kemandirian
dalam berpakaian,
berhias, bantu pasien jika
diperlukan
. %ertahankan priasi saat
pasien berpakaian
;. <antu pasien untuk
menaikkan,
mengancingkan, dan
meresleting pakaian, jika
diperlukan
*. Dunakan alat bantu
tambahan (missal sendok,
29
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 31/37
pengait kancing, dan
penarik resleting# untuk
menarik pakaian jika
diperlukan
". <eri pujian atas usaha
untuk berpakaian sendiri
0!. Dunakan terapi fisik dan
okupasi sebagai sumber
dalam perencanaan
tindakan pasien dalam
perawatan pasien dengan
alat bantu
?# 8esiko
terjadinya
ketidakefektifan
bersihan jalan
nafas yang
berhubungan
dengan
menurunnya
refleks batuk
dan menelan,
imobilisasi.
NO+:
0. 8espiratory status /
2entilation
. 8espiratory status / 1irway
patency
3. 1spiration :ontrol
6riteria asil /
0. $endemonstrasikan batuk
efektif dan suara nafas yang
bersih, tidak ada sianosis
dan dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum,
bernafas dengan mudah,
tidak ada pursed lips#
. $enunjukkan jalan nafas
yang paten (klien tidak
merasa tercekik, irama
nafas, frekuensi pernafasan
dalam rentang normal, tidak
NI+ :
1irway suction
0. %astikan kebutuhan
oralFtracheal suctioning.
. <erikan @ 0-literFmnt,
metode dengan
pemasangan nasal kanul.
3. 1njurkan pasien untuk
istirahat dan napas dalam
(bagi anak usia diatas 5#
4. %osisikan pasien untuk
memaksimalkan entilasi
5. akukan fisioterapi dada
jika perlu
. 6eluarkan sekret dengan
batuk atau suction;. 1uskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
*. <erikan bronkodilator
". $onitor status
hemodinamik
0!. <erikan pelembab udara
30
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 32/37
ada suara nafas abnormal#
3. $ampu mengidentifikasikan
dan mencegah faktor yang
penyebab.
6assa basah 7a:l
embab
00. <erikan antibiotik
0. 1tur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
03. $onitor respirasi dan
status @
04. %ertahankan hidrasi yang
adekuat untuk
mengencerkan sekret
05. elaskan pada pasien dan
keluarga tentang
penggunaan peralatan /
@, Suction, Inhalasi.
7# 8esiko
gangguan
integritas kulit
berhubungandengan tirah
baring lama.
NO+/
0. +issue Integrity / Skin
and $ucous $embranes
. emodyalis 1kses
K&'e&) H)/l :
0. Integritas kulit yang baik
bisa dipertahankan
. $elaporkan adanya
gangguan sensasi atau
nyeri pada daerah kulit
yang mengalami
gangguan
3. $enunjukkan
pemahaman dalam
NI+ :
P&e//.&e M)$)%ee$'
0. 1njurkan pasien untuk
menggunakan pakaian
yang longgar
. indari kerutan padaa
tempat tidur
3. aga kebersihan kulit
agar tetap bersih dan
kering
4. $obilisasi pasien
(ubah posisi pasien#
setiap dua jam sekali
5. $onitor kulit akan
31
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 33/37
proses perbaikan kulit
dan mencegah terjadinya
sedera berulang
4. $ampu melindungi kulit
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
adanya kemerahan
. @leskan lotion atau
minyakFbaby oil padaderah yang tertekan
;. $onitor aktiitas dan
mobilisasi pasien
*. $onitor status nutrisi
pasien
". $emandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat
0!. Inspeksi kulit terutama
pada tulang-tulang
yang menonjol dan
titik-titik tekanan
ketika merubah posisi
pasien.
00. aga kebersihan alat
tenun.
@# Dangguan
eliminasi uri
(incontinensia
uri# yang
berhubungan
dengan
penurunan
sensasi,
disfungsi
NO+:
0. ?rinary elimination
. ?rinary :ontiunence
K&'e&) h)/l:
0. 6andung kemih
kosongsecarapenuh
. +idak ada residu urineK0!!-
!! cc
NI+
U&$)&5 Re'e$'*$ +)&e
0. $onitor intake danoutput
. $onitor penggunaan
obatantikolinergik
3. $onitor derajat distensi
bladder
4. Instruksikan pada pasien
dan keluargauntuk
mencatat output urine
5. Sediakan priacy untuk
32
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 34/37
kognitif,
ketidakmampua
n untuk
berkomunikasi
3. Intake cairan dalamrentang
normal
4. <ebas dari IS6
5. +idak ada
spasmebladder<alance
cairanseimbang
eliminasi
. Stimulasi reflek bladder
dengankompres dingin
pada abdomen.;. 6ateterisaai jika perlu
*. $onitor tanda dan gejala
IS6 (panas,hematuria,
perubahan bau
dankonsistensi urine#
# 8isiko jatuh
berhubungan
dengan
penurunan
kesadaran.
NO+
0. +rauma 8isk Aor
. Injury 8isk for
K&'e&) H)/l :
0. 6eseimbangan
. Derakan terkoordinasi /
kemampuan otot untuk
bekerja sama secara
olunteer untuk melakukan
gerakan yang bertujuan
3. %rilaku pencegahan jatuh
4. +idak ada kejadian jatuh
NI+
8)ll P&e;e$'*$
0. $engidentifikasi faktor
resiko pasien terjadinya
jatuh
. kaji kemampuan mobilitas
pasien
3. $onitor tanda H tanda
ital
4. <antu pasien dalam
berjalan atau mobilisasi
5. :iptakan lingkungan yang
aman bagi pasien
. <erikan alat <antu jika
diperlukan
;. ibatkan keluarga dalam
membatu pasien
mobilisasi.
10 7yeri akut NO+ : NI+ : P)$' )$)%ee$'
33
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 35/37
0. %ain leel
. %ain control
3. :omfort leel
K&'e&) H)/l
0. $ampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyer,
mampu menggunakan
teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan#
. $elaporkan bahwa nyeri
berkurang dnegan
menggunakan manajemen
nyeri
3. $ampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri#
4. $enyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
5. +anda ital dalam rentang
normal
. +idak mengalami gangguan
tidur
0. akukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik,
furasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi
. @bserasi reaksi
nonerbal dari
ketidaknyamanan
3. <antu pasien dan
keluarga untuk mrncari
dan menemukan
dukungan
4. 6ontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu rungan,
pencahayaan dan
kebisingan
5. 6urangi faktor presipitasi
nyeri
. 6aji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
interensi
;. 1jarkan tentang teknik
non farmakologi / napasdala, relaksasi, distraksi,
kompres hangatFdingin
*. <erikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
34
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 36/37
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
". $onitor ital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
K# Ree&e$/
)oenges. $.9E $oorhouse. $.AE Deissler. 1.:. (0"""#. 'encana Asuhan (eperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien edisi . akarta/ 9D:.
717)1 Internasional.!0. Diagnosis (eperawatan Definisi dan (lasifikasi.
akarta/%enerbit <uku 6edokteran.9D:
7anda 7ic-7oc.!03. Aplikasi Asuhan (eperawatan Berdasarkan Diagnosa
#edis dan *anda"+ilid ,.akarta/$edia1ction%ublishing
%rice, S.1 & 'ilson. .$. (!!#. Patofisiologi : (onsep (linis Proses-Proses Penyakit !disi /ol $. akarta/ 9D:
Smeltzer, S.: & <are, <.D. (!!#. Buku A0ar (eperawatan #edikal Bedah
!disi 1 /ol . akarta/ 9D:
+arwoto, dkk. !!*. 6eperawatan $edikal <edah .akarta/ +rans Info $edia.
Yayasan Stroke Indonesia.!!".Sekilas +entang Stroke.diakses pada
7oember !05 http/FFwww.yastroki.or.idFberita.php.
$engetahui
%embimbing %raktik $ahasiswa
7i %?+? $9YI+1 <.
35
)enpasar,LLLLLL.!0
8/20/2019 Attachment(7)
http://slidepdf.com/reader/full/attachment7 37/37
7I%. 7I$.%!;0!04!03
$engetahui
%embimbing Institusi
7I%.