+ All Categories
Home > Documents > BAB 2 LANDASAN TEORI -...

BAB 2 LANDASAN TEORI -...

Date post: 09-Mar-2019
Category:
Upload: vannhu
View: 220 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
46
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Istilah umum 2.1.1 International Civil Aviation Organization (ICAO) Menurut en.wikipedia.org, International Civil Aviation Organization adalah sebuah badan organisasi PBB yang menetapkan prinsip dan teknik navigasi udara internasional, serta memelihara rencana dan pengembangan transportasi udara internasional untuk menjamin keselamatan dan pertumbuhannya. 2.1.2 Aeronautical Telecommunication Network (ATN) Menurut ICAO (2001, pII-1), Aeronautical Telecommunication Network adalah sebuah arsitektur internetwork yang memperbolehkan data subnetwork ground, pesawat terbang-ground, dan pesawat terbang untuk bergabung dengan mengadopsi layanan interface umum dan protokol yang berdasarkan pada International Organization for Standardization (ISO) Open Systems Interconnection (OSI) Reference Model.
Transcript
Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Istilah umum

2.1.1 International Civil Aviation Organization (ICAO)

Menurut en.wikipedia.org, International Civil Aviation

Organization adalah sebuah badan organisasi PBB yang menetapkan

prinsip dan teknik navigasi udara internasional, serta memelihara rencana

dan pengembangan transportasi udara internasional untuk menjamin

keselamatan dan pertumbuhannya.

2.1.2 Aeronautical Telecommunication Network (ATN)

Menurut ICAO (2001, pII-1), Aeronautical Telecommunication

Network adalah sebuah arsitektur internetwork yang memperbolehkan

data subnetwork ground, pesawat terbang-ground, dan pesawat terbang

untuk bergabung dengan mengadopsi layanan interface umum dan

protokol yang berdasarkan pada International Organization for

Standardization (ISO) Open Systems Interconnection (OSI) Reference

Model.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

10

Gambar 2.1 Arsitektur protokol ATN

(Sumber : ICAO, 2001, p 1-1-2)

2.1.3 Air Traffic Control (ATC)

Air Traffic Control merupakan sebuah layanan yang disediakan

oleh ground-based controller yang mengarahkan pesawat terbang pada

ground dan udara.

2.1.4 Connectionless Network Protocol (CLNP)

Menurut C. Dhas (2000, p 26), CLNP adalah protokol sederhana

yang mendukung pengiriman “datagram“ – sebuah paket data yang

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

11

dikirim dari pengirim ke penerima tanpa membutuhkan untuk

membangun koneksi. Berikut ini adalah header format CLNP yang

digunakan protokol ATN pada network layer :

Gambar 2.2 CLNP Header

(Sumber : C. Dhas, 2000, p 26)

2.1.5 Controller Pilot Data Link Communication (CPDLC)

Menurut C. Dhas (2000, p 81), CPDLC adalah sebuah pengertian

dari komunikasi antara pengendali dengan pilot menggunakan data link

untuk komunikasi ATC. Aplikasi CPDLC menyediakan komunikasi data

air-ground untuk layanan ATC. Aplikasi CPDLC terdiri dari sebuah set

elemen pesan yang jelas/yang diminta/informasi yang

mempertimbangkan penyusunan kata – kata yang diucapkan oleh

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

12

ATN Upper Layer

Communications

Services

prosedur Air Traffic Control. Pengendali disediakan kapabilitas untuk

memberikan penempatan level, penyebrangan perbatasan, penyimpangan

lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan,

penempatan frekuensi radio, dan bermacam – macam permintaan

informasi. Pilot disediakan kapabilitas untuk menanggapi pesan – pesan,

untuk meminta kejelasan dan informasi, untuk melaporkan informasi,

dan untuk mendeklarasi/membatalkan sebuah keadaan darurat.

Application Layer 7

Presentation Layer 6

Session Layer 5

Transport Layer 4

Network Layer 3

Data Link Layer 2

Physical Layer 1

Gambar 2.3 Struktur ATN

(Sumber : Flicker, 2001,p 12)

ATN Internet

Communications

Services

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

13

2.1.6 X.25

Menurut gcom.com, X.25 adalah standar protokol International

Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector

(ITU-T) komunikasi WAN yang menjelaskan koneksi transfer data antara

perangkat user dan perangkat jaringan. X.25 dikhususkan untuk

mengatasi gangguan, kecepatan rendah dengan memberikan deteksi

kesalahan dan mekanisme koreksi.

Gambar 2.4 Arsitektur X.25

(Sumber : http://www.gcom.com/home/protocols/x25_spec.html)

2.1.7 Aircraft Communications Addressing and Reporting System

(ACARS)

Menurut C. Dhas (2000, p 8), ACARS merupakan sistem data

radio antara air-ground, dikembangkan oleh Aeronautical Radio Inc.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

14

(ARINC) tahun 1970, untuk komunikasi pesawat terbang dan ground

secara komersil. Perangkat sensor data pada pesawat mencatat "events"

yang akan dikirimkan kepada komputer untuk diubah kedalam bentuk

paket data untuk dikirim ke ground station melalui VHF voice radio.

Sistem penerimaan pada ground akan mengirim paket data melalui

ARINC's Electronic Switching System dan komputer pusat kepada carrier

yang relevan.

2.1.8 Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA)

Menurut searchnetworking.techtarget.com, CSMA/CA

(ditentukan pada standar IEEE 802.11) merupakan protokol transmisi

carrier. CSMA/CA bertugas untuk mencegah collision terjadi. Pada

CSMA/CA, ketika sebuah node menerima sebuah paket yang akan

dikirimkan, maka node tersebut akan memastikan channel dalam keadaan

clear, kemudian paket tersebut dikirimkan. Jika channel tidak dalam

keadaan clear, maka node tersebut akan menunggu selama waktu yang

diberikan secara acak, dan memeriksa kembali apakah channel dalam

keadaan clear.

2.2 Gelombang Radio

Menurut Gibilisco (1999, p 6), gelombang radio (Radio Frequency), atau

sering disebut juga RF, merupakan sebuah frekuensi yang membentang pada

range 3Hz-30GHz. Range tersebut cocok dengan frekuensi sinyal elektrik yang

digunakan untuk mendeteksi gelombang radio, sebab jangkauan tersebut berada

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

15

diatas rata – rata getaran dimana hampir semua sistem mekanik dapat memberi

tanggapan, RF biasanya disebut getaran dalam electrical circuit.

Menurut Gibilisco (1999, p 21 - 24), jenis – jenis gelombang radio dan

sifat perambatannya adalah sebagai berikut :

1. Very Low Frequency (VLF) 3 – 30 kHz

VLF merambat pada surface-wave pada rentang yang luas. Dengan

kekuatan tinggi transmiter dan antena yang besar, komunikasi dapat

terjadi pada jarak ribuan mil. Dikarenakan mode surface-wave sangat

efisien pada frekuensi dibawah 30kHz, maka memungkinkan gelombang

VLF untuk digunakan pada komunikasi antar horizon di planet yang

lapisannya kurang terionisasi untuk mengembalikan sinyal pada

frekuensi yang tinggi. Contoh, bulan dan planet Mars.

2. Low Frequency (LF) 30 – 300 kHz

Perambatannya melalui surface-wave dan juga merupakan hasil dari efek

ionosphere. Perambatan gelombangnya mirip seperti jarak VLF. Sebagai

perluasan frekuensi, perambatan permukaan gelombang menjadi kurang

efisien. Jarak permukaan gelombang umumnya lebih dari 3000 mi pada

30kHz, tapi tidak biasa digunakan untuk jarak yang lebih besar dari

beberapa ratus mil pada 300kHz. Komunikasi intercontinental mungkin

terjadi dengan high-power transmitter.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

16

3. Medium Frequency (MF) 300kHz – 3MHz

Mendekati batas paling bawah (low end) dari MF, komunikasi

permukaan gelombang dapat dilakukan sampai beberapa ratus mil.

Seperti frekuensi yang berkembang, peredaman surface-wave bertambah.

Pada 3MHz, jarak permukaan gelombang terbatas hanya mencapai 150

atau 200 mi. Musim pada tiap tahun berdampak pada perambatan MF.

Perambatan biasanya lebih bagus pada saat musim dingin dari pada saat

musim panas.

4. High Frequency (HF) 3 – 30MHz

Perambatan pada HF menunjukan karakteristik variabel yang luas.

Efeknya yaitu banyaknya perbedaan pada bagian frekuensi yang lebih

rendah dan pada bagian frekuensi yang lebih tinggi. Anggap saja bagian

bawahnya pada rentang 3 – 10MHz dan bagian atas 10 – 30MHz.

Beberapa perambatan permukaan gelombang terjadi pada bagian bawah

dari HF. Pada 3MHz, rentang maksimum adakah 150 – 200mi ; pada

15MHz berkurang kira-kira sampai jarak radio-horizon, atau 15mi.

Diatas 15MHz, perambatan permukaan gelombang pada dasarnya tidak

tersedia. Komunikasi pada bagian bawah dari gelombang HF umumnya

lebih baik pada saat musim dingin daripada musim panas. Pada bagian

atas, situasi ini terbalik.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

17

5. Very High Frequency (VHF) 30 – 300MHz.

Perambatan pada VHF biasanya terjadi pada line-of-sight atau melalui

mode troposphere. VHF juga dikenal sebagai meter band atau meter

wave dimana panjang gelombangnya berjarak dari 10 sampai 1 meter.

Pengguna VHF biasanya radio FM dan siaran televisi (bersamaan dengan

UHF). VHF biasanya juga digunakan untuk sistem navigasi daratan,

komunikasi angkatan laut, dan komunikasi pesawat terbang.

6. Ultra High Frequency (UHF) 300MHz – 3GHz

Perambatan UHF biasanya melalui mode line-of-sight dan satelit dan

repeater, UHF juga dikenal sebagai decimeter band atau decimeter wave,

dimana panjang gelombangnya berkisar antara 10 sampai 1 desimeter

2.3 Jaringan Komputer

2.3.1 Pengertian

Menurut Hahn ( 1996, pp 2-3 ) jaringan komputer merupakan

sekumpulan komputer yang terdiri dari dua buah atau lebih komputer

yang dapat melakukan komunikasi antara satu dengan yang lainnya.

Menurut Oetomo (2004, p1), jaringan komputer adalah

sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan lainnya

dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi atau

media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data informasi, program-

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

18

program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hard disk,

dan sebagainya.

Menurut ilmukomputer.com, jaringan komputer adalah prosedur

beserta berbagai metode teknis untuk saling menghubungkan berbagai

alat dan sumber daya komputer yang ada (interkoneksi), sehingga dapat

saling bertukar data atau bertukar informasi, dengan menggunakan

sumber daya dalam jaringan yang ada secara bersama-sama.

2.3.2 Perangkat Jaringan

Perangkat jaringan merupakan perangkat yang terhubung dengan

perangkat lainnya sehingga membentuk suatu jaringan komputer dimana

pada perangkat tersebut mendukung fungsi – fungsi jaringan. Adapun

beberapa perangkat jaringan yang umum digunakan, yaitu :

a. Menurut mudji.net, Repeater adalah suatu peralatan jaringan yang

berfungsi untuk memperkuat sinyal yang dikirim agar dapat

diteruskan ke komputer lain pada jarak jauh. Repeater bekerja pada

physical layer pada model OSI. Dan tidak memiliki suatu tingkat

kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir sinyal yang dikirim.

b. Menurut mudji.net, Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak

(multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan; Hub

hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi

dengannya, menggunakan mode half-duplex.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

19

c. Menurut mudji.net, Switch, menghubungkan semua komputer yang

terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch

dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan

jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.

d. Menurut mudji.net, Bridge adalah “intelligent repeater”. Bridge

menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, tetapi tidak seperti

repeater, Brigde mampu menentukan tujuan.

e. Menurut Eko (2006, p 105), Access Point, adalah perangkat jaringan

yang berfungsi seperti hub dalam jaringan kabel, yaitu

menghubungkan antara jaringan nirkabel dengan internet. Access

point juga dapat berfungsi sebagai penyaringan, firewall, router, yaitu

melakukan identifikasi terhadap jaringan dengan memberikan WEP

(Wireless Equivalent Privacy) atau WPA (WiFi Protected Access)

untuk proteksi keamanan jaringan nirkabel.

f. Menurut mudji.net, Router adalah peningkatan kemampuan dari

bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter

informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara

otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari

area yang bermasalah.

2.3.3 Jenis – jenis jaringan

Menurut en.wikipedia.org, ada beberapa jenis jaringan komputer,

yaitu :

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

20

a. Local Area Network (LAN)

Local Area Network adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang

relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah

perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya

tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi

LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah file server dimana

digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang

mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang

dapat digunakan oleh komputer – komputer yang terhubung ke dalam

jaringan. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan

biasanya disebut dengan workstation. Pada umumnya, kemampuan

workstation lebih rendah dari file server dan mempunyai aplikasi lain

di dalam harddisk-nya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan

LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu

komputer dengan komputer lainnya.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

21

Gambar 2.5 Topologi Local Area Network

(Sumber : http://www.networkelements.co.uk/pages/network_services/lan)

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network, biasanya meliputi area yang lebih besar

dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini

jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan – jaringan kecil ke

dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu :

jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam

sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya. Misalnya

Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

22

Gambar 2.6 Topologi Metropolitan Area Network

(Sumber : http://www.edrawsoft.com/Wide-Area-Network.php)

c. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network adalah jaringan yang pada umumnya memiliki

ruang lingkup yang sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel

bawah laut, misalnya keseluruhan jaringan Bank BNI yang ada di

Indonesia ataupun yang ada di negara-negara lain. Menggunakan

sarana WAN. Sebuah Bank yang berlokasi di Bandung dapat

menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam

beberapa menit. Pada umumnya, WAN agak rumit dan sangat

kompleks, sebab menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

23

antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi global seperti internet.

Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak

berbeda dalam beberapa hal, hanya ruang lingkup areanya saja yang

berbeda satu diantara yang lainnya.

Gambar 2.7 Topologi Wide Area Network

(Sumber : http://faunik.files.wordpress.com/2007/08/wan.gif)

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

24

Menurut cnap.binus.ac.id/ccna, ada beberapa pilihan untuk

konektivitas WAN, yaitu :

Gambar 2.8 Konektivitas WAN

(Sumber : http://cnap.binus.ac.id/ccna/)

1. Dedicated

Dedicated line adalah suatu jalur komunikasi antara dua node

yang tersedia selama 24 jam dalam sehari untuk digunakan oleh

pengguna individual atau perusahaan. Decicated line tidak dibagi

kepada pengguna umum yang lain seperti dial – up.

2. Switched

Circuit Switched

Jaringan circuit switched adalah jaringan pembentukan WAN

yang membentuk sirkuit yang tetap antara node dan terminal

WAN

Dedicated Switched

Leased Lined Circuit Switched Packet Switched

Cell Switched

Basic Telephone Service/ISDN

X.25 Frame Relay

ATM SMDS

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

25

sebelum pengguna dapat berkomunikasi, yaitu ketika node

telah terhubung sirkuit – sirkuitnya.

Contoh : PPP, HDLC, SDLC, HNAS.

Komunikasi melalui circuit switching meliputi tiga tahap

yaitu:

1. Pembangunan sirkuit

Sebelum suatu sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebih

dahulu suatu sirkuit ujung ke ujung (station to station)

2. Transfer data

Sekarang barulah informasi bisa ditransmisikan antar

station.

3. Diskoneksi sirkuit

Setelah beberapa periode pengiriman data, koneksi

dihentikan, biasanya dilakukan oleh salah satu station.

Packet Switched

Jaringan packet switched dimana paket dikirimkan antara node

melalui data link shared dengan lalu lintas lain. Packet

switching digunakan untuk mengoptimisasi kapasitas saluran

yang tersedia di jaringan.

Contoh : X.25 dan Frame relay.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

26

Cell Switched

Cell switched hampir serupa dengan packet switched, tetapi

menggunakan fixed length cell daripada variable length

packet. Data dibagi kedalam fixed length cell dan kemudian

ditransportasikan melalui virtual circuit.

Contoh : ATM

d. Jaringan nirkabel

Menurut Eko (2006, p 103-105), jaringan nirkabel merupakan

jaringan yang terkoneksi tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel

berada pada physical layer pada OSI Model.

Ada macam – macam jaringan nirkabel, yaitu :

Wireless Personal Area Network (WPAN)

Wireless Personal Area Network merupakan jaringan komputer

yang digunakan untuk melakukan komunikasi antara perangkat

komputer (termasuk telepon dan Personal Digital Assistants

(PDA)) ke satu orang. Jangkauan untuk Personal Area Network

hanya beberapa meter saja. Teknologi yang menggunakan WPAN

misalnya adalah Bluetooth dan infra merah.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

27

Gambar 2.9 Topologi Wireless Personal Area Network

(Sumber : http://www.comnets.rwth-aachen.de/~zyp/theses/GWPAN.html)

Wireless Local Area Network (WLAN)

Wireless Local Area Network menggunakan radio untuk

melakukan pengiriman data antar komputer pada jaringan LAN.

Jenis – jenis WLAN adalah :

- Wi-Fi, biasanya menggunakan jaringan wireless dalam sistem

komputer yang dapat menghubungkan internet atau mesin

lainnya yang memiliki fungsi Wi-Fi.

- Fixed Wireless Data, merupakan tipe jaringan nirkabel data

yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

28

gedung secara bersamaan untuk memperluas atau membagi

bandwith jaringan tanpa menggunakan kabel (secara fisik)

pada gedung.

Gambar 2.10 Topologi Wireless Local Area Network

(Sumber : http://dictionary.zdnet.com/definition/access+point.html)

Wireless Metropolitan Area Network (WMAN)

Koneksi ini dapat mencakup jangkauan yang sangat luas seperti

pada sebuah kota atau negara, melalui beberapa antena atau

sistem satelit yang digunakan oleh penyelenggara jasa

telekomunikasi. Teknologi WMANs ini dikenal dengan sistem 2G

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

29

(second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya

Global System for Mobile Communications (GSM), Celluler

Digital Packet Data (CDPD) dan Code Divition Multiple Access

(CDMA). Untuk selanjutnya sedang dilakukan transisi dari 2G ke

teknologi 3G (third generation) yang akan menjadi standar global

dan memiliki fitur roaming yang global juga.

Gambar 2.11 Topologi Wireless Metropolitan Network

(Sumber : http://www.rad.com/Article/0,6583,25714,00.html)

2.3.4 Topologi Jaringan

Menurut en.wikipedia.org, topologi jaringan adalah hal yang

menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun

jaringan, yaitu node, link dan station.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

30

Topologi jaringan terbagi menjadi 3 (tiga) kategori dasar, yaitu :

a. Topologi fisik

Topologi fisik merupakan mapping dari node sebuah jaringan dan

koneksi fisik diantaranya seperti layout nirkabel, kabel, lokasi node,

dan interkoneksi antara node dan kabel sistem nirkabel.

b. Topologi logikal

Topologi logikal merupakan pemetaan koneksi (akses) yang terlihat

antara node – node pada jaringan sebagai penanda oleh jalur yang

datanya muncul untuk diambil ketika melakukan perjalanan antara

node – node.

Menurut en.wikipedia.org, ada 6 (enam) klasifikasi topologi jaringan,

yaitu :

Point to point, merupakan topologi jaringan antara dua endpoints.

Gambar 2.12 Topologi Point-to-point

(Sumber : http://www.arcelect.com/Wireless_RS-232_modem_spread_spectrum.htm)

Bus, merupakan topologi yang menggunakan backbone dan

semua node jaringan terhubung pada backbone tersebut.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

31

Gambar 2.13 Topologi Bus

(Sumber : http://www.edrawsoft.com/Network-Topologies.php)

Star, merupakan topologi yang menghubungkan masing – masing

node jaringan ke satu titik pusat.

Gambar 2.14 Topologi Star

(Sumber : http://www.edrawsoft.com/Network-Topologies.php)

Ring, merupakan topologi jaringan dimana masing – masing node

pada jaringan terhubung dengan 2 (dua) node lainnya pada

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

32

jaringan, dan node terakhir terhubung dengan node awal satu

sama lain, sehingga memebentuk cincin (ring).

Gambar 2.15 Topologi Ring

(Sumber : http://www.edrawsoft.com/Network-Topologies.php)

Mesh, merupakan topologi jaringan yang menghubungkan satu

node dengan semua node yang ada pada jaringan.

Tree (juga dikenal dengan Hirearchical), merupakan topologi

jaringan yang berperan sebagai root atau membentuk hirearki,

sehingga satu atau lebih node terhubung dengan satu atau lebih

node lainnya yang berada di satu level lebih rendah.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

33

Gambar 2.16 Topologi Mesh

(Sumber : http://www.edrawsoft.com/Network-Topologies.php)

Gambar 2.17 Topologi Tree

(Sumber : http://www.edrawsoft.com/Network-Topologies.php)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

34

2.3.5 Arsitektur Jaringan

2.3.5.1 OSI Model

Menurut Stallings ( 2000, pp 35 -38 ), arsitektur jaringan

menurut OSI ( Open Systems Interconnection ) dibagi menjadi 7

layer, yaitu :

Application, berfungsi untuk menyediakan akses ke

lingkungan OSI bagi user serta menyediakan layanan

informasi terdistribusi.

Presentation, berfungsi untuk menyediakan keleluasaan

terhadap proses aplikasi untuk bermacam – macam

representasi data (sintaks).

Session, berfungsi untuk menyediakan struktur kontrol untuk

komunikasi diantara aplikasi – aplikasi. Selain itu, layer ini

juga berfungsi untuk menentukan, menyusun, mengatur, dan

mengakhiri koneksi sesi diantara aplikasi – aplikasi yang

sedang beroperasi.

Transport, berfungsi untuk menyediakan transfer data yang

handal dan transparan diantara titik ujung dan juga

menyediakan perbaikan end-to-end error dan flow control.

Network, berfungsi untuk melengkapi lapisan yang lebih

tinggi dengan keleluasaan dari transmisi data dan teknologi –

teknologi switching yang dipergunakan untuk menghubungkan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

35

sistem. Selain itu, layer ini bertugas untuk menyusun,

mempertahankan, serta mengakhiri koneksi.

Data-link, berfungsi untuk menyediakan transfer informasi

yang andal melewati link fisik dan mengirim blok (frame)

dengan sinkronasi yang diperlukan, control error, dan flow

control.

Physical, berkaitan dengan transmisi, bit stream yang tidak

terstruktur sepanjang physical medium dan berhubungan

dengan karakteristik prosedural, fungsi, elektris, dan mekanis

untuk mengakses physical medium.

2.3.5.2 TCP/IP Model

Menurut Greenlaw (1999, p 92), TCP/IP merupakan

protokol berorientasi koneksi. Arsitektur jaringan TCP/IP dibagi

menjadi 4 layer, yaitu :

1. Network access layer

Network access layer berkaitan dengan pertukaran data antara

dua end system, dan jaringan yang menghubungkannya.

2. Internet layer

Internet layer bertujuan memilih jalur terbaik pada jaringan

yang dapat dilewati oleh paket. Protokol utama yang berfungsi

pada layer ini adalah Internet Protocol ( IP ).

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

36

3. Transport layer

Transport layer menyediakan koneksi logikal antara alamat

sumber dan alamat tujuan. Protokol transport membagi dan

mengumpulkan data yang dikirimkan oleh application layer

atas ke dalam aliran data yang sama atau koneksi logikal .

Tugas utama dari transport layer adalah untuk menyediakan

end-to-end control dan dapat diandalkan sebagai data travel

melalui media komunikasi. Transport layer juga menjelaskan

konektivitas end-to-end antara aplikasi host. Protokol

transport layer adalah TCP dan UDP.

Ciri – ciri TCP adalah :

Connection oriented - Semua paket yang dikirim

mendapatkan ack, pesan – pesan yang dikirimkan terlebih

dahulu harus melakukan koneksi (handshaking).

Reliable - Apabila terjadi kesalahan saat pengiriman paket,

maka paket akan dikirim ulang.

Ordered - Setelah paket sampai di tujuan, maka paket akan

diurutkan kembali.

Ciri – ciri UDP adalah :

Connectionless - Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa

harus melakukan proses negosiasi koneksi (handshaking)

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

37

antara dua host (client-server) yang akan melakukan

pertukaran informasi.

Unreliable – Ketika pesan dikirim, tidak dapat diketahui

apakah pesan-pesan tersebut sampai ke tujuannya; karena

ada kemungkinan pesan tersebut hilang selama perjalanan.

Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram

tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgement.

Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus

melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang

selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi

yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan

keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan

secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang

telah didefinisikan

Not ordered - Apabila 2 pesan dikirim kepada alamat

yang sama, urutan pesan yang diterima tidak dapat

diperkirakan pesan mana yang akan lebih dahulu tiba.

Lightweight – Tidak ada pengurutan pesan, tidak ada

tracking koneksi sehingga membuat koneksi UDP menjadi

cepat.

Datagrams – Pesan yang dikirim secara individual dan

menjamin jaminan akan seluruh isi pesan apabila pesan –

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

38

pesan tersebut tiba. Pesan memiliki batasan pasti dan tidak

dapat dipisah atau digabung kedalam arus data yang ada.

Kegunaan dari TCP dan UDP :

Membagi aplikasi data layer di atasnya.

Mengirimkan segmen dari end device yang satu ke yang

lain.

4. Application layer

Application layer menyediakan dukungan terhadap program

aplikasi. Ada beberapa protokol yang sering digunakan yaitu :

Network Terminal Protocol (Telnet)

Telnet menyediakan komunikasi teks untuk

mengendalikan login dan komunikasi melalui jaringan.

File Transfer Protocol (FTP)

FTP digunakan untuk melakukan download dan upload

file melalui jaringan.

Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)

SMTP mengirimkan pesan elektronik melalui jaringan.

Post Office Protocol, Version 3 (POP 3)

POP 3 memperbolehkan pengguna untuk mengambil

email melalui jaringan dari server pusat.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

39

Domain Name System (DNS)

DNS adalah sebuah sistem yang digunakan dalam jaringan

untuk menterjemahkan domain name dan node jaringan ke

dalam IP address.

Hyper Text Transfer Protocol (HTTP)

HTTP adalah protokol yang digunakan oleh world-wide-

web untuk mengubah teks, gambar, suara, dan informasi

multimedia lainnya melalui Graphical User Interface

(GUI).

Routing Information Protocol (RIP)

RIP digunakan oleh perangkat jaringan untuk mengubah

informasi pengalamatan.

2.3.5.3 Perbedaan OSI Model dan TCP/IP Model

Menurut en.wikipedia.org, perbedaan antara model TCP / IP

dengan model OSI adalah sebagai berikut :

TCP / IP menggabungkan application layer, presentation

layer dan session layer dari OSI Model kedalam application

layer.

TCP / IP menggabungkan data link layer dan physical layer

dari OSI Model kedalam network access layer.

Transport layer pada TCP/IP tidak menjamin pengiriman data

yang handal dibandingkan dengan transport layer OSI model.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

40

Gambar 2.18 OSI Model dan TCP/IP Model

(Sumber: http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/deris/materi/jarkom/bab2-

TCPIP.pdf)

2.4 Very-High-Frequency (VHF) Digital Link (VDL)

2.4.1 Pengertian

Menurut ICAO (2001, p 1-1-1), Very High Frequency Digital

Link adalah salah satu protokol sistem komunikasi dari sejumlah

subnetwork pesawat terbang ke ground station yang dapat digunakan

untuk mendukung komunikasi data melewati Aeronautical

Telecommunication Network antara proses aplikasi aircraft-based dan

proses peer ground-based. Fungsi komunikasi data didukung oleh

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

41

protokol komunikasi digital dikerjakan oleh VHF data transceiver dan

mendukung sistem penerbangan VDL.

2.4.2 Jenis - jenis VDL

2.4.2.1 Mode 2

Menurut parkairsystems.com, VHF Digital Link Mode 2

(VDL-2) merupakan datalink VHF pertama yang mendukung

keamanan pesan ATC kritikal. VDL-2 dipikirkan pada awal tahun

1990-an sebagai sebuah metode penyediaan komunikasi data

berkecepatan tinggi untuk pesawat terbang. Dari awal, VDL-2

diharapkan untuk mendukung keselamatan komunikasi kendali

lalu lintas udara kritikal. Sebagai tambahan, data operasional

perusahaan penerbangan juga akan didukung oleh VDL-2; sebuah

layanan penyedia tradisional dengan menggunakan ACARS.

2.4.2.2 Mode 3

Menurut parkairsystems.com, VDL-3 merupakan satu –

satunya datalink VHF yang secara simultan mengirimkan suara

dan data. VDL-3 menggunakan Time Division Multiple Access

(TDMA), menyediakan 4 (empat) saluran. Pada masing – masing

saluran dapat digunakan untuk digitisasi suara atau data. VDL-3

memiliki kemampuan untuk pilot dan pengendali berbicara

dengan jelas dan bebas satu sama lain, dan akan berlanjut menjadi

peralatan kendali semua lalu lintas udara yang paling

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

42

fundamental. Komunikasi data akan menggantikan komunikasi

biasa dan mulai mengurangi beban instruksi verbal yang

disampaikan dari ground ke udara.

2.4.2.3 Mode 4

Menurut parkairsystems.com, VDL-4 menggunakan Self

Organising Time Devision Multiple Access (STDMA) yang

memperbolehkan komunikasi antara pesawat dengan ground dan

pesawat dengan pesawat. VDL mode 4 membutuhkan sebuah

arsitektur radio DSP dengan ultra-linear RF untuk transmisi dan

menerima data pada 19,200 bit/detik menggunakan mode

modulasi yang disebut GFSK (Gausian Filtered Frequency Shift

Keying).

2.5 OPNET

Menurut OPNET (1999), OPNET (Optimized Network Engineering

Tools) merupakan alat untuk melakukan simulasi jaringan tingkat tinggi.

Simulasi yang dilakukan beroperasi pada “packet level”. Pada awalnya, OPNET

dibuat untuk melakukan simulasi network yang sudah fix. OPNET memiliki

library besar yang berisi model-model akurat dari jaringan hardware dan

protokol yang tersedia di pasaran yang sudah pasti. OPNET digunakan user

untuk merancang dan mempelajari komunikasi jaringan, perangkat, protokol, dan

aplikasi. Dengan pendekatan pemodelan OPNET berorientasi objek dan

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

43

Graphical User Interface (GUI) relatif memudahkan user dalam pengembangan

model dari jaringan dunia yang sesungguhnya, perangkat hardware dan protokol.

Adapun ruang lingkup dari aplikasi meliputi :

1. Rencana jaringan (antara LAN dan/atau WAN) dan analisa kinerja dan

masalah utama untuk implementasi aktual

2. Nirkabel dan skema komunikasi satelit dan protokol

3. Gelombang mikro dan fiber-optic berbasis manajemen jaringan

4. Pengembangan dan manajemen protokol

5. Evaluasi algoritma routing untuk router, switch, dan perangkat penghubung

lainnya.

OPNET menawarkan kapabilitas sistem dengan 3 (tiga) modeling domain

yang mencerminkan tipe – tipe struktur yang ditemukan pada sistem jaringan

yang sesungguhnya (lihat pada gambar 2.24). Modeling domain tersebut terdiri

dari :

Network Domain

Network domain berfungsi untuk menjelaskan topologi sebuah komunikasi

jaringan. Entiti – entiti komunikasi disebut dengan node dan spesifikasi

kapabilitas pada setiap node dijelaskan dengan merancang modelnya.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

44

Gambar 2.19 Network Model dengan Link Radio, Bus, dan Point-to-Point

(Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 14-Ov)

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

45

Gambar 2.20 Hierarki Jaringan dengan 2 (dua) Level Subnetworking

(Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 15-Ov)

Node Domain

Node Domain menyediakan perangkat – perangkat pemodelan komunikasi

yang dapat disebarkan dan di-interkoneksi-kan pada level jaringan. Pada

OPNET, perangkat – perangkat ini disebut dengan node, dan pada dunia nyata

dapat dipertimbangkan ke beragam tipe perlengkapan komputasi dan

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

46

komunikasi seperti router, bridge, workstation, terminal, computer

mainframe, file server, fast packet switch, satellite, dan seterusnya. Node

Model ditampilkan dalam bentuk blok bangunan kecil yang disebut dengan

modul.

Menurut OPNET Technologies, Inc.(1999, p. 44-Ov – 45-Ov), Objek - objek

pada node model adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Node Model Objects

Node Model Objects

Object Type Definisi Tampilan umum

Processor Objek umum yang memiliki proses model

dimana dapat diprogram.

Generator Sumber paket sederhana dengan menggunakan

distribusi probabilitas untuk mengontrol jeda

waktu penyampaian paket data.

Queue Objek umum dan dapat diprogram seperti

sebuah processor, tetapi juga menyediakan

sistem antrian paket data yang terdiri dari sebuah

bank antrian paket.

Transmitter Memungkinkan paket dikirim keluar dari node

melalui link yang dihubungkan. Tiga jenis dari

transmitter bergantung kepada tipe link yang

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

47

digunakan : point-to-point, bus dan radio.

Receiver Memungkinkan paket diterima dari node lain

melalui link yang dihubungkan. Memiliki tipe

yang sama seperti transmitter.

Packet

Stream

Menghubungkan output stream dari modul

sumber kedalam input stream dari modul tujuan,

memungkinkan paket dikomunikasikan dan di-

buffer antara kedua modul.

Statistic

Wire

Menghubungkan sebuah statik output dari modul

sumber ke static input dari modul tujuan,

memungkinkan data numerik dikomunikasikan.

Pilihan nilai dari notifikasi aktif mengubah

modul tujuan melalui interupsi.

Logical

Association

Mengindikasi sebuah pasangan antara dua

modul. Hanya mendukung untuk pasangan

transmitter dan receiver agar selalu terhubung

ketika menggunakan node dengan link.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

48

Gambar 2.21 Node Model Menggunakan Packet Stream, Statistic Wire, dan

Logical Association

(Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 17-Ov)

Process Domain

Tugas – tugas yang dijalankan oleh modul disebut dengan proses. Sebuah

proses dapat memiliki banyak cara seperti pada executing software program,

dimana terdiri dari sebuah set instruksi dan pengelolaan state memory.

Process Model direpresentasikan dengan sebuah bahasa yang disebut Proto-C,

dimana secara spesifik didesain untuk mendukung pengembangan protokol

dan algoritma. Proto-C berdasarkan pada sebuah kombinasi State Transition

Diagrams (STDs), sebuah library high level command yang dikenal dengan

Kernel Procedures, dan bahasa pemrograman C atau C++.

Proto-C model terdiri dari 2 (dua) tipe state, yang disebut forced dan

unforced, yang membedakan adalah pada waktu pengeksekusian.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

49

Unforced State Forced State

Gambar 2.22 Representasi Grafis Forced States dan Unforced States

(Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 196-Prdef)

Unforced State mengijinkan sebuah pause antara enter executives dan exit

executives, dan dengan begitu dapat membuat model state sesungguhnya dari

sebuah sistem. Ketika proses telah menyelesaikan enter executives dari

unforced state, maka proses tersebut diblok dan mengembalikan kontrol pada

konteks sebelumnya yang meminta proses tersebut. Proses hanya tinggal

bergantung sampai sebuah permintaan baru yang menyebabkan proses

tersebut menjalankan exit executives pada state tersebut.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

50

Gambar 2.23 Execution Flow through Unforced States

(Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 197-Prdef)

Forced State tidak memperbolehkan proses untuk menunggu. Oleh karena itu,

state ini tidak dapat menggambarkan sistem yang menggunakan durasi.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

51

Dengan kata lain, exit executives dari forced state dieksekusi oleh sebuah

proses dengan cepat setelah menyelesaikan enter executives. Dengan

demikian, pada umumnya, exit executives pada forced state dibiarkan kosong,

karena sama dengan pernyataan yang diletakkan pada bagian akhir enter

executives.

Menurut OPNET Technologies, Inc.(1999, p. 47-Ov), Objek - objek pada

process model adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Process Model Objects

Process Model Objects

Object Type Definisi Tampilan

State Menggambarkan sebuah “mode” dari proses yang

telah dihasilkan sebelumnya dengan keputusan

yang terus berhubungan dan saling menginterupsi.

State berisi kode proses yang dieksekusi ketika

masuk atau ketika keluar. Sebuah state dapat berupa

forced atau unforced. Sebuah proses blok langsung

mengeksekusi “enter code” dari unforced state , dan

menunggu sebuah interupsi baru sebelum

dilanjutkan.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

52

Transition Menunjukkan sebuah jalur dimana sebuah proses

dapat melalui sebuah state sumber ke state tujuan.

Setiap state dapat menjadi sumber dan tujuan dari

berbagai transisi. Transisi memiliki sebuah

pernyataan kondisi yang dibutuhkan agar proses

mengikuti transisi. Sebuah pernyataan eksekusi

menggambarkan tindakan yang diambil ketika

proses mengikuti transisi.

Model-level

information

“blocks”

Bebarapa blok dari teks menunjukkan komponen

tambahan dari proses, termasuk : deklarasi state,

variabel sementara, fungsi-fungsi yang dirancang

penggunakan dan dapat dipanggil, kode yang

dieksekusi ketika proses berakhir dan deklarasi

variabel secara global, dan lain – lain.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

53

Gambar 2.24 Hirearki objek OPNET

(Sumber : OPNET Modeler 8.1 online documentation, 1999, p 124-Fram)

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00045-IF-Bab 2.pdf · lintang, perubahan dan kejelasan rute, penempatan kecepatan, penempatan

54

Gambar 4.25 OPNET overview layout

(Sumber : http://www.opnet.com/solutions/network_rd/modeler.html)


Recommended