+ All Categories
Home > Documents > BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL...

BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL...

Date post: 06-Feb-2018
Category:
Upload: dinhdieu
View: 248 times
Download: 9 times
Share this document with a friend
119
PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 8 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul “ Desain Interior Pusat Konservasi Flora Fauna Biodiversitas Gunung Lawu di Tawangmangu dengan Konsep Hi Tech” 2. Definisi Judul Desain Interior : Interior design is the planning, layout and design of the interior space within buildings. These physical settings satisfy our basic need for shelter and protection, they set the stage for and influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and express the ideas which accompany our action, they affect our outlook, mood and personality.The purpose of interior design , therefore, is the functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological enhancement of interior space. oleh D.K. Ching (2002:46) Definisi di atas menjelaskan bahwa desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari
Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 8

BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. PENGERTIAN JUDUL

1. Judul

“ Desain Interior Pusat Konservasi Flora Fauna Biodiversitas Gunung

Lawu di Tawangmangu dengan Konsep Hi – Tech”

2. Definisi Judul

Desain Interior : Interior design is the planning, layout and

design of the interior space within buildings.

These physical settings satisfy our basic need for

shelter and protection, they set the stage for and

influence the shape of our activities, they nurture

our aspirations and express the ideas which

accompany our action, they affect our outlook,

mood and personality.The purpose of interior

design , therefore, is the functional improvement,

aesthetic enrichment, and psychological

enhancement of interior space. oleh D.K. Ching

(2002:46)

Definisi di atas menjelaskan bahwa desain interior

adalah sebuah perencanaan tata letak dan

perancangan ruang dalam di dalam bangunan.

Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita

akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi

bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan

mengekspresikan gagasan yang menyertai

tindakan kita, disamping itu sebuah desain interior

juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan

kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari

Page 2: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 9

perancangan interior adalah pengembangan

fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan

psikologi ruang interior.

Pusat Konservasi : Pusat Konservasi adalah suatu area yang

memiliki fungsi melindungi sistem penyangga

kehidupan, mengawetkan keanekaragamanhayati

dan ekosistemnya serta pemanfaatan secara lestari

sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara

optimal (Wardani 2007:3).

Flora : Dilihat dari segi bahasa Flora berasal dari bahasa

latin yaitu Flora, yang bisa diartikan sebagai alam

tumbuhan atau nabatah yang menyangkut semua

aspek mengenai macam jenis tumbuhan dan

tanaman. Biasanya dalam penggunaanya akan

selalu diberi imbuhan dengan naman geografis,

misalnya saja nabatah Jawa, nabatah Asia atau

nabatah Australia, atau nabatah Eropa

(http://www.satwa.net/19/pengertian-flora-dan-

fauna.html Diakses pada 27 April Pukul 14:47

WIB)

Funa : Fauna atau satwa menurut Pasal 1 butir 5

Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah

semua jenis sumber daya alam hewani, baik yang

hidup di darat maupun di air (Leden Marpung

1995:64)

Biodibersitas : Biodiversitas adalah keanekaragaman diantara

makhluk hidup dari semua sumber / ekosistem,

termasuk dari daratan, lautan, dan dari ekosistem

akuatik lain serta kompleks – kompleks ekologi

dimana keanekaragaman ini menjadi bagiannya

sehingga mencakup keanekaragaman di dalam

Page 3: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 10

spesies, diantara spesies dan keanekaragaman

ekosistem (Anonim, 1992:1993)

Gunung Lawu : Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau

Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan

Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status

gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi

serta puncaknya yang tererosi

(http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Lawu

Diakses 28 April Pukul 06:19 WIB)

Tawangmangu : Tawangmangu adalah sebauh kecamatan di

kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Tawangmangu,_Kara

nganyar Diakses 28 April pukul 06:22 WIB).

Hi - Tech : High dalam Bahasa Indonesia berarti tinggi.

Tinggi disini maksudnya adalah sesuatu yang

mengacu pada moderenisasi dan hal yang baru.

Tech merupakan kata lain dari Technology.

Dalam Bahasa Indonesia, kata ini berubah dan

diserap menjadi teknologi yang artinya adalah

suatu metode yang dipakai dalam suatu

pemecahan masalah perancangan. Masalah

perancangan yang dimaksud disini adalah

masalah struktur, serta pemakaian bahan yang

terkait dengan sistem konstruksi yang

mendukung untuk bangunan yang dirancang.

(http://arch07.blogspot.com/2009/11/

high-tech-architecture.html). Dari penjabaran

diatas, maka diperoleh pengertian bahwa

Arsitektur High-Tech adalah gaya perancangan

suatu bangunan atau lingkungan binaan dengan

Page 4: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 11

beberapa standar tertentu yang kemudian ditata

dan diatur agar pemecahan masalah yang ada

berhasil dicapai dengan pemakaian bahan

bangunan yang fungsional dan estetis. Menurut

Colin Davies, dalam bukunya High Tech

Architecture, pengertian high tech dalam

arsitektur berbeda dengan pengertian high tech

dalam industri. Bila dalam industry pengertian

high tech diartikan sebagai teknologi canggih

seperti elektronik, komputer, robot, chips, dan

sejenisnya.

Dari penjabaran judul diatas maka “ Desain Interior Pusat Konservasi

Flora Fauna Biodiversitas Gunung Lawu di Tawangmangu dengan Konsep Hi –

Tech” adalah perancangan dan perencanaan sebuah area pusat perlindungan

keanekaragaman flora dan fauna yang dikemas kedalam kawasan rekreasi dan

edukasi dengan fasilitas dan sarana yang modern dengan memunculkan atmosfer

high technology. Dengan begitu terdapat banyak pengguna mulai dari masyarakat

awam, pelajar, hingga peneliti domestik maupun mancanegara yang akan

mengakses pusat konservasi tersebut.

B. TINJAUAN UMUM PUSAT KONSERVASI

1. Pengertian Pusat Konservasi

Konservasi merupakan sebuah kata yang berasal dari kata

Conservation yang terdiri atas con (together) dan servare (keep/save)

yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita

punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide

ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang

Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi.

Pengertian konservasi saat ini adalah, sering diterjemahkan sebagai the

wise use of nature resource (pemanfaatan sumberdaya alam secara

bijaksana).

Page 5: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 12

Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi

dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan

sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi

merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan

dating (Anonim, 2010)

Menurut Robinson, (1983:228) konservasi seringkali disalah

gunakan sebagai pengawasan. Konservasi memiliki beragam arti, namun

intinya menyatakan penggunaan sumber-daya secara rasional dan bijaksana,

menghindari limbah, mencegah kritis, dan memelihara ketersediaannya bagi

kebutuhan manusia. Konservasi tidak berarti sama dengan pengawetan,

meskipun pengawetan adalah salah satu elemen dari konservasi (Sarwono

dan Rita Novita 2005:9)

Senada dengan pendapat diatas konservasi diartikan sebagai

memelihara kelestarian sesuatu (stoott, 1984: 156) sesuatu yang diberikan

harus dijaga dengan baik keberadaannya. Ancaman terbesar terhadapa

kelangsungan hidupumat manusia bias saja akhirnya bukan perang nuklir,

melainkan perusakan sumber daya alami di bumi oleh kebodohan,

kerancuan berfikir, dan keserakahan manusia (Sarwono dan Rita Novita

2005:9)

Pada pernyataan yang dibuat oleh Odum (1971 :408) tentang

konservasi di sisi lain, kata konservasi atau pelestarian memberi kesan

kepada kata “penimbunan”, seolah-olah gagasan tersebut hanyalah berarti

persediaan tetap cadangan sehingga ada sesuatu yang tertinggal untuk masa

yang akan datang. Dalam pandangan masyarakat awam seorang

“konservativ” (ahli konservasi) seringkali digambarkan sebagai orang yang

bersifat anti sosial yang menentang setiap “pembangunan”. Arti sebenarnya

yang ditentang kaum konservasi adalah pembangunan tanpa rencana yang

melanggar hukum ekologi dan hukum manusia. Odum mengungkapkan

tujuan ganda dari konservasi yang sebenarnya (1). Memastikan pengawetan

kualitas lingkungan yang mengindahkan estetika dan kebutuhan rekreasi

maupun hasilnya; dan (2). Memastikan kelanjutan hasil tanaman, binatang,

Page 6: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 13

dan bahan – bahan yang berguna dengan menciptakan sirkulasi seimbang

antara pembahaaruan. Enger & Smith (2000 :47) menarik kesimpulan bahwa

Konservasi menekankan keseimbangan penggunaan sumberdaya dan

ketersediaan sumberdaya (Sarwono dan Rita Novita 2005:9)

Senada dengan pengertian diatas The International Union for

Conservation of Natural Resources (IUCN) mengeluarkan Dokumen

Strategi Konservasi Dunia (World Conservation Strategy) dalam dokumen

tersebut konservasi didefinisikan sebagai pengelolaan pemanfaatan biosfer

sehingga dapat memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya secara

berkelanjutan bagi generasi sekarang, sekaligus memelihara potensi-

potensinya bagi kebutuhan dan aspirasi generasi mendatang. Konservasi

sumberdaya pada definisi tersebut mengemukakan tiga tujuan utama

konservasi sumberdaya hayati : (1). Memlihara proses ekologi yang esensial

serta sistem penyangga kehidupan, (2). Memelihara keanekaragan

kehidupan hayati; dan (3). Menjamin pemanfaatan secara lestari spesies

serta ekosistemnya (zakaria, 1994: 94). Dari pengertian konservasi tersebut

mengandung dua kata kunci yaitu memelihara dan pemanfaatan.

Konservasi sumberdaya hutan penting menurut Kendle & Forbes

(1997:115) adalah: (1). Sebagai perlindungan (proteksi) sumberdaya alam

terutama erosi genetic spesies, yang hasilnya amat berguna bagi kesehatan,

pertanian (tanaman baru) ; (2). Sebagai keseimbangan ekosistem, semua

spesies berinteraksi dalam suatu jaringan yang mendukung kehidupan di

bumi. Senada dengan pendapat itu, manfaat konservasi hutan sebagai wadah

keanekaragaman hayaati adalah: (1). Hutan meningkatkan ketersediaan

pangan dan obat – obatan serta hasil industri: (2). Hutan mempunyai potensi

besar untuk pengembagan baru dan peningkatan hasil di masa mendatang

sebagaimana masih banyak spesies yang belum dimanfaatkan: (3). Hutan

mampu meningkatkan dan memelihara fungsi ekologi, termasuk udara dan

air bersih, tanah garapan, dan pemukiman. Kualitas dari hidup dan

Page 7: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 14

ekosistem tergantung pada fungsi ini; (4). Konservasi hayati memberikan

nilai-nilai spiritual, etika, rekreasi, dan estetika (anonym, 2003: 3)

Berbagai cara atau strategi dilakukan untuk melakukan konservasi

sumberdaya. Kandle & Firbes (1997: 1290) mengemukakn bebrapa elemen

kunci strategi konservasi di masa mendatang, yaitu; (1). Meningkatkan

metode ex-situ untuk konservasi: (2). Pemulihan habitat dan teknik intervasi

serupa: (3). Fokus pada mekanisme dan kebijakan pemerintah untuk

penyelamatan dari situs kecil terisolasi: (4). Pendidikan lingkungan guna

memperoleh dukungan politik dari masyarakat banyak untuk perlindungan

keanekaragaman hayati: (5). Eksplorasi metode-metode penggunaan lahan

berkelanjutan dimana kebutuhan manusia akan bertemu dengan

tanggungjawab dan menjadi sahabat lingkungan.

Secara keseluruhan, Konservasi Sumberdaya Alam Hayati arti,

pemeliharaan dan pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam untuk

kehidupan. Setiap penggunaan dilakukan secara bijaksana untuk menjamin

kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan

kualitas nilai dan keanekaragamannya, menghindari eksploitasi sehingga

sumberdaya dapat digunakan dalam jangka panjang. Dengan demikia,

penggunaan itu tidak menimbulakan kesalahan pengelolaan atau kerusakan

lingkungan yang akan mengakibatkan bencana bagi manusa.

2. Jenis – jenis Konservasi

Kegiatan Konservasi sumber daya alam hayati adalah upaya

pengelolaan sumber daya alam hayati dengan memperhitungkan

kelangsungan dan tetap memelihara serta meningkatkan kualitasnya. Tujuan

dari kegiatan konservasi adalah mengusahakan terwujudnya kelestarian

sumber daya alam dan keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih

mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mutu

kehidupan manusia(R. Afif Pranaya Jati, dkk 2014: 8). Dibawah ini adalah

Page 8: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 15

jenis – jenis kegiatan konservasi yang sering dilakukan yakni antara lain

adalah;

a. Konservasi in-situ

Konservasi in-situ adalah kegiatan konservasi flora/fauna yang

dilakukan di dalam habitat aslinya. Konservasi in-situ mencakup

kawasan suaka alam meliputi Cagar alam dan Suaka Margasatwa

sedangkan kawasan pelestarian alam yakni meliputi Taman Nasional,

Taman Hutan Raya, Taman Buru dan Taman Wisata Alam(Bambang

Pamulardi 1999: 186). Konservasi in-situ merupakan upaya

pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar di dalam kawasan suaka

alam yang dilakukan dengan jalan membiarkan agar populasinya tetap

seimbang menurut proses alami di habitatnya. Pengelolaan di dalam

habitatnya dapat dilakukan dalam bentuk identifikasi, inventarisasi,

pemantauan habitat dan populasinya, penyelamatan jenis, pengkajian,

penelitian dan pengembangan. (R. Afif Pranaya Jati, dkk 2014: 9).

b. Konservasi ex-situ

Konservasi ex-situ yaitu kegiatan konservasi flora/fauna yang

dilakukan di luar habitat asalnya. Konservasi ex-situ dilakukan oleh

lembaga konservasi, seperti kebun raya, arbetrum, kebun binatang,

taman safari, dan tempat penyimpanan benih dan sperma

satwa(Bambang Pamulardi 1999: 187). Konservasi ex-situ

dilakukan adalah untuk menghindarkan adanya kepunahan suatu

jenis karena terjadinya berbagai tekanan terhadap populasi maupun

habitatnya. Untuk melakukan kegiatan konservasi ex-situ berbagai

persyaratan yang perlu dipenuhi, yaitu tersedianya tempat yang

cukup luas, aman dan nyaman, memenuhi standart kesehatan

tumbuhan dan satwa, serta mempunyai tenaga ahli dalam bidang

medis dan pemeliharaan. Begitu pula untuk melakukan

perkembangbiakan jenis di luar habitatnya, persyaratan yang perlu

dipenuhi yaitu dapat menjaga kemurnian jenis dan keanekaragaman

genetik, dapat melakukan penandaan dan sertifikasi, serta dapat

Page 9: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 16

membuat buku daftar silsilah. Contoh kawasan konservasi ex-situ

adalah kebun binatang, kebun raya, arboretum, dan taman safari(R.

Afif Pranaya Jati, dkk 2014: 9).

Kelebihan dan kekurangan konservasi in-situ dan konservasi ex-situ

Konservasi in-situ

Kelebihan Kekurangan

• upaya konservasi paling

efektif

• perlindungan dilakukan

di dalam habitat asli

• tidak diperlukan proses

adaptasi tumbuhan ke

tempat yang baru

• penyebaran sempit

• tanpa diketahui terjadi

perubahan habitat

• jika terjadi bencana

(kebakaran), seluruh

jenis yang terdapat di

dalamnya terancam

musnah dan tidak ada

yang dapat dicadangkan

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Konservasi in-situ

Sumber: Kegiatan Konservasi.pdf (Bambang Pamulardi 1999: 187).

Konservasi in – situ

Kelebihan Kekurangan

• mencegah kepunahan

lokal berbagai jenis

tumbuhan, akibat

bencana alam dan

kegiatan manusia

• dapat dipakai untuk

arena perkenalan

berbagai jenis

tumbuhan dan wisata

alam bagi masyarakat

• memerlukan kegiatan

eksplorasi dan penelitian

terlebih dahulu

• dibutuhkan dana yang

cukup besar

• dibutuhkan tenaga ahli

dan orang yang

berpengalaman

Page 10: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 17

luas

• berguna untuk

pengembangan ilmu

pengetahuan dan

teknologi terutama yang

berkaitan dalam

kegiatan budidaya

tumbuhan

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Konservasi in-situ

Sumber: Kegiatan Konservasi.pdf (Bambang Pamulardi 1999: 187).

3. Fasilitas Konservasi

Fasilitas yang disediakan untuk subuah kawasan konservasi biasanya

menyesuaikan bentuk dari konservasi tersebut. Terdapat enam macam

kawasan konservasi di Indonesia, yakni antara lain adalah Cagar Alam, Suaka

Margasatwa, Taman Buru, Taman Hutan Raya, Taman Nasional, dan Taman

Wisata Alam. Kawasan – kawasan tersebut memiliki tujuan dan kepentingan

yang berbeda – beda. Secara garis besar kawasan konservasi tersebut lebih

mengutamakan pelestarian dan melindungi proses alam yang terjadi pada

kawasan tersebut. Adanya fasilitas yang mendukung tujuan – tujuan tersebut

adalah antara lain memudahkan akses pecapaian kawasan sebagai kawasan

potensi wisata, “yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan studi ilmiah,

pemantauan penelitian, pendidikan dan pemeliharaan sumber daya plasma

nutfah dalam suatu keadaan dinamis dan berevolusi” (A. Falahuddin Mahrus

& Jatna Supriatna 2005: 63)

a. OFFICE

1. Definisi Kantor

Menurut (Poerwodarminta 176) : Balai/gedung tempat menulis

atau mengurus suatu pekerjaan.

Page 11: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 18

Menurut Paul Mahieu Kantor adalah tempat dalam suatu badan

usaha dimana dilaksanakan pekerjaan administratif (tata usaha)

yang dapat dilakukan dengan mesin atau tangan. (The Liang Gie

105).

Menurut Glen W. Howard Pusat dari kegiatan administrasi (tata

usaha) dan berperanan sebagai suatu kamar kerja dan belajar,

suatu ruang rapat, suatu tempat perundingan, suatu pusat

penerangan,suatu pusat pemberian pelayanan, suatu kamar untuk

berkas-berkas, suatu ruang perjamuan dan seringkali suatu

lambang dari kedudukan. (The Liang Gie 105) .

2. Klasifikasi Kantor

a. Berdasarkan Tujuan Usaha dan Lingkungan Suasana Kerja

Kantor administrasi pemerintah

Kantor administrasi perusahaan

Kantor administrasi sosial

b. Berdasarkan Pemiliknya

Pemerintah

Swasta

c. Berdasarkan Sifat dan Tujuan Kegiatan

Kantor yang sifatnya komersil untuk mencari keuntungan

(kantor sewa)

Kantor yang sifatnya non komersil (kantor yang dipakai

sendiri)

d. Berdasarkan Hirarki

Kantor pusat

Kantor cabang

Kantor perwakilan

3. Kebutuhan Aktivitas Kantor

Aktivitas merupakan inti pengembangan keputusan mengenai

sebuah tempat kerja, segala aktivitas memiliki baik kebutuhan fisik

Page 12: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 19

maupun psikologis. Beberapa aktivitas memiliki baik kebutuhan fisiki

maupun kebutuhan psikologis. Beberapa aktivitas dapat mewakili

kebutuhan yang sama, dan dapat berjalan dengan baik dalam satu

ruang ataupun berdampingan, atau di waktu yang lain.

Sedangkan yang lain membutuhkan kedekatan satu dengan yang

lain, tetapi yang dibutuhkan saling berhambatan. Sedangkan yang lain

lebih baik jika dipisahkan. Hanya dengan menganalisa secara

menyeluruh kebutuhan ini dapat memberi ruang perencanaan yang

efektif

Analisa bisnis dapat digolongkan berdasarkan karakter mereka, yaitu:

(Raymond and Cunliffe 34) :

a. Creative. Brainstorming, designing, strategic planning, repost

waiting.

b. Persuasive. Negotiating, presenting, training, selling.

c. Absorbing. Reading, researching, training, selling

d. Reflective. Greeting, eating, exercising.

e. Hmdrum. Word Processing, filinf, photocopy, checking.

f. Refreshing. Greeting, eating, exercising.

g. Informative. Actively telling or passive overhearing.

h. Compassionate. Counseling, helping.”

4. Ruang

Dalam hal ini batasan orang yang dimaksud adalah area

beraktifitas dengan jangkauan sampai pada beberapa aktivitas yang

berbeda, dimana dilakukan serentak atau berurutan, dan batasan itu

sendiri dapat berupa nyata ataupun tidak nyata, bervariasi mulai dari

pemisahan lewat dinding partisi ataupun sebatas garis lantai di karpet

“we decide spaces needed by an organization into:

a. Primary. The principal workspaces (housing the core activities)

b. Ancillary. Space containing functions support the work of the

whole organization.

Page 13: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 20

c. Social. Space containing functions to do with the operation and

maintenance of the building.

d. Circulation. Space to do with movement around office”. (Raymond

and Cunliffe 59).

5. Jenis Ruang

a. „Workstation‟

Workstation menyediakan tempat bagi para pekerja, dan peralatan.

Ruang yang dimaksud adalah untuk membawa tugas – tugas, akses

langsung untuk penyimpanan, dan kebebasan bergerak. Kursi harus

nyaman untuk semua orang, apapun bentuk dan ukurannya.

Sedangkan meja yang paling utama adalah mendukung untuk

bekerja baik menulis ataupun membaca,terlebih untuk peralatan

komputer. Kemudian disekelilingnya terdapat rak penyimpanan

file, rak buku, tempat sampah, dan mungkin lampu berdiri.

b. Ruang Privat

Dalam sejarahnya, kantor personal disediakan untuk semua level

pada susunan hirarki manajemen yang tentunya menyediakan

tempat yang privat untuk bekerja, dan disesuaikan menurut

jabatannya. Namun sekarang hal itu sudah berubah, kantor privat

lebih banyak mengacu pada fungsi daripada sekedar kedudukan.

c. Ruang Kelompok

Adalah tempat dimana orang bertemu untuk berbicara,

mendengarkan, dan bersama – sama membuat solusi terbaik untuk

pekerjaan yang sedang ditangani.

d. Ruang Tambahan

Tempat pemrosesan kertas (fotokopi, printer, dll)

Tempat menyimpan file

Tempat bersantai

Toilet

e. Ruang Pendukung

1) Ruang Resepsionis / Lobby

Page 14: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 21

Resepsionis adalah tempat dimana sebuah perkantoran

menyambut pengunjung, bagian utama atau pertama yang dapat

dilihat secara langsung oleh masyarakat umum.

Yang harus diperhatikan dalam perencanaan resepsions adalah:

Keteraturan, rapih

Menarik perhatian

Tidak terhalang

Unit Penggandaan (reprographic units)

Tempat surat

Tempat Arsip

Area Tunggu

2) Ruang Sosial

Ruang sosial adalah bagian dari kantor diaman aktivitas orang

– orang tersebut lebih banyak tidak berkaitan dengan

pekerjaan.

3) Ruang Servis

Atria dan teras

Workshop

Ruang staff

Gudang

Ruang mesin

4) Ruang Sirkulasi

Menurut Francis DK Ching (1996) dalam bukunya Arsitektur:

bentuk, ruang dan susunan jalan sirkulasi dapat diartikan

sebagai tali yang terlihat yang menghubungkan ruang – ruang

suatu bangunan atau suatu deretan ruang – ruang dalam

maupun luar bersama.

Lifts dan lift lobby

Escalator

Tangga

Refuge

Koridor

Page 15: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 22

Passages

Area pengiriman barang

6. Aspek – Aspek Pembentuk Ruang

a. Lantai

Lantai dapat menunjang fungsi atau kegiatan yang terjadi dalam

ruang, dapat memberi karakter dan dapat memperjelas sifat ruang

misalnya dengan memberikan permainan pada permukaan lantai itu

sendiri (Suptandar 123-124). Material karpet merupakan standarisasi

dari office building. Demikian yang telah dilontarkan oleh Alex M. dan

Joanna E.

Dalam bukunya Designing for Tomorrow‟s Workplace, bahwa

keistimewaan dari material tersebut dapat dipergunakan sebagai alat

absorbs suara, dapat memberikan suatu warna, serta individuality

dalam ruangan. Karpet berkarakter hangat dan tentunya hal tersebut

ramah terhadap lingkungan. karpet merupakan material yang mudah

dalam maintenancenya, dan dapat menangkal aliran elektrikal listrik

yang terdapat pada area kerja” (Alexi and Joanna 190).

b. Dinding

Jenis dinding dibagi menjadi 2 macam, yakni structural dan non

structural. Setiap dinding mempunyai tekstur dan karakter masing –

masing. Tekstrur yang kasar umumnya kurang memantulkan cahaya

begitu pula sebaliknya. Cermin merupakan bahan penutup dinding

dengan tekstur halus dan mengkilat dapat memantulkan cahaya secara

sempurna, dinding yang berwarna gelap menyerap cahaya, membuat

ruangan lebih sulit diterangi, dan menimbulkan kesan tertutup, intim.

Warna – warna terang dan hangat pada dinding menimbulkan kesan

hangat, sedangkan warna – warna terang dan dingin meningkatkan

kesan besarnya ruangan (Ching 185)

Pada umumnya dinding ruang dalam perkantoran merupakan

nonstructural wall (partisi). Pemasangannya pun dapat moveable

maupun tidak tergantung dari kebutuhan ruangannya. Dinding dapat

Page 16: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 23

menghambat komunikasi. Dimana suatu ruang sedikit

membutuhkan komunikasi atau suatu ruang dimungkinkan syarat akan

merusak privasi atau menggangu konsentrasi maka ruang tersebut akan

dibuat menjadi single person office (Alexi and Joanna 109).

Itu sebabnya maka pada ruang yang syarat akan privasivitas peranan

dinding sangat dibutuhkan, terutama dinding yang dapat mengisolasi

suara seperti partisi gypsum.

c. Plafon

Dalam ruang komersial, sistem langit – langit gantung dengan

modul sering digunakan untuk mengintegrasikan dan menyediakan

fleksibilitas dalam tata letak peralatan lampu dan lubang –lubang

distribusi udara. Sistem biasanya terdiri dari unit – unit modul langit –

langit, yang disangga oleh grid metal yang digantung dari struktur

diatasnya. Unit – unit tersebut biasanya dapat dibuka sebagai akses

memasuki ruang langit – langit (DK. Ching 197)

Ruang perkantoran pada umumnya memakai material gypsum

untuk langit – langit. Hal tersebut dikarenakan oleh karakter material

gypsum atau gips yang dapat mengisolasi suara, sehingga ruang dalam

tidak terganggu oleh kebisingan di lingkungan luar. Papan gips dapat

dipasang dari atas rangka atau rangkat pengikat kayu atau logam.

Untuk meningkakan isolasi akustik dan lebih tahan api, dapat

digunakan papan gips dua lapis (DK. Ching 190)

7. Tinjauan Tentang Unsur – unsur Kondisional

“Office workers have suffed ,,sickness” for centuries, Infectious

diseases, such as Legionnaires” disease, in the transmission of which

building servicesed system play a role, are in different category and

need straigent measures by which to guard against them”. (Alexi and

Joanna 195)

Suatu gambaran di atas, bahwa pola aspek interior menentukan

produktifitas kerja penggunanya. Peranan tata kondisional harus diolah

Page 17: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 24

sedemikian rupa agar humanis, tidak membuat civitas di dalamnya

menjadi ,,sakit”.

Bagaimana membaut tata kondisional yang sehat? “Comfort”

jawabnya. pendefinisian dari kenyamanan tidaklah mudah untuk

ditemukan, karean banyak variasai arti yang berbeda dari orang yang

berbeda pula, namun ,,nyaman” dapat dicapai dari hubungan ruang

terhadap temperatur, relative humanity, air movement, dan

pencahayaan tentunya (Dwi Setyowati 27)

Berikut syarat tata kondisional yang baik bagi workplace terkini

menurut Alexi M. and Joanna E. dalam bukunya Designing for

Tommorow‟s Workplace.

a. Pencahayaan

Dalam proses perancangan demikian pula dalam proses

“mengalami” secara utuh serta merasakan bentuk, warna, tektsur,

pola sebagai elemen – elemen pembatas dan pembentuk suasana,

karakter ruang, mutlak dibutuhkan kehadiran cahaya. Dengan

demikian cahaya merupakan unsur signifikan pada pencahayaan

ruang dalam.

“Aspek – aspek yang harus diperhatikan dalam pencahayaan dan

pemandangan:

Illumination. Enough ligh, but not too much contrast. The

work more brightlylit than background, but not glairy so.

Direction. Enough directional light to define the shape and

location of object, but not so much as to throw heavy

shadows.

Colour. Light that renders colours accurately , and that

createsthe right atmosphere.

Concealment. Bright sources, whether windows or

luminaries (light fittings) and reflection kept out of the

main field of view.

Control. The ability to adjust the light to suit the task

and the worker.” (Raymond and Cunliffe 37)

Page 18: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 25

Besar intensitas cahaya yang dianjurkan untuk pekerjaan kantor

yaitu antara 200 hingga 2000 lux. Cahaya tersebut dapat didukung

pula oleh keberadaan task lighting di workstation, pada waktu –

waktu tertentu misalnya pada saat bekerja di depan komputer.

“For those working on computer, glare the veiling of reflections

are as much of concern as absolute lux levels”. (Alexi and Joanna

178-179)

“Windows are brilliant invention”. (---189). Keberadaan jendela

dapat mensuplai cahaya alami, menjaga ruang dalam agar tidak

terlalu panas, terlalu dingin, kotor, dan bising, serta memberikan

view.

b. Penghawaan

Standarisasi temperatur dalam ruang adalah 70-750F (21-240C) :

“…the range for comfort in sedentary work recommended by

the UK Health and Safety Executive, whose mission is the health

of people in the workplace, is 70 to 750F (21 to 240C) ambient air

temperature. An allowance of plus or minus 20F (10C) is

sometimes include in statement of a target range”. (Alexi and

Joanna 179)

Sistem air conditioning (AC) yaitu suatu sistem pengatur udara

dalam ruang yang dilakukan secara teratur dan konstan (Suptandar

275). Manusia menginginkan kenyamanan dan kesejukan udara

yang dapat membantu kenyamanan kerja. Pemilihan atau

keputusan untuk menggunakan AC oleh karena sistem mekanis

lainnya dianggap tidak mampu untuk mengatasi vebtilasi alam

yang kurang memenuhi persyaratan. Keadaan temperature dan

kelembapan udara yang kurang seimbang, keadaan lingkungan

hidup yang tidak memenuhi persyaratan ketentraman, terutama

yang disebabkan oleh polusi dan suara, serta udara bersih yang

Page 19: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 26

tidak mencukupi untuk kebutuhan suatu ruang dengan jumlah

orang beserta aktivitasnya.

mencukupi untuk kebutuhan suatu ruang dengan jumlah orang

beserta aktivitasnya.

8. Akustik

Kenyamanan juga dipengaruhi oleh intensitas suara. Suara harus

cukup keras dan jelas. Masyarakat dapat berkomunikasi baik

berpasangan, dan berkelompok. Ketenangan di tempat kerja sebagian

besar berasal dari tingkat-tingkat kebisingan rendah: karpet dan

permukaan-permukaan penyerap lain.

Perancang interior harus memahami bagaimana pemilihan dan

peletakan material-material pemantul dan penyerap suara dapat

mempengaruhi kualitas akustik suatu ruang. Suara-suara yang tidak

dikehendaki yang timbul dari luar dapat dikendalikan dalam tiga cara.

Pertama, dikendalikan dengan mengisolasi suara tersebut pada

sumbernya. Kedua, dengan menghilangkan denah bangunan

sedemikian rupa sehingga daerah yang menimbulkan suara bising

diletakkan sejauh mungkin dari daerah yang tenang. Ketiga, dengan

menghilangkan kemungkinan jalur rambatan suaranya melalu udara

atau melalui struktur bangunan dimana suara bising dapat bergerak

dari sumbernya ke dalam ruang. (Ching 309)

Penyerapan Bunyi (Papan Akustik)

No Jenis Peredam Kegunaan

1 Peredam berpori dan

berserat

Baik untuk meredam frekuensi

tinggi. Harus tebal untuk

meredam frekuensi rendah

2 Peredam membran Baik untuk meredam frekuensi

rendah

3 Peredam resonan Dapat disesuaikan untuk

meredam frekuensi tertentu

Page 20: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 27

4 Peredam panil

berongga (helmholtz

resonators

Merupakan paduan peredam

berpori dan resonan, baik utnuk

meredam frekuensi menengah

Tael 2.3 Jenis Bunyi dan Kegunaan

Sumber: (Architectural Interior System/Acustic Room/2013)

b. AREA EXHIBITION (PAMERAN)

1. Pengertian

Ruang pamer dalam bahasa Inggrisnya disebut Show Room, yaitu

….. “room used for the display of good or merchandise” (Ernst

Neufert, 1987:359). Pengertian tersebut dapat diterjemahkan

sebagai berikut, ruang pamer adalah ruangan yang digunakan

untuk kepentingan pemajangan benda – benda koleksi atau barang

– barang dagangan. Dari pengertian di atas, maka ruang pamer

pada area konservasi adalah suatu ruangan yang digunakan untuk

menata dan memamerkan benda – benda koleksi agar dapat dilihat

oleh pengunjung.

Sementara menurut Hadisutjipto (1998:34) ruang pamer

merupakan tempat untuk mewujudkan komunikasi antara benda

pamer dan pengunjung. Ruang pamer dapat dianggap sebagai

kunci pameran yang berbicara tentang kekayaan dan koleksi.

2. Tipe Ruang Pamer

Ruang pamer dapat dibagi menjadi dua jenis tipe yaitu:

a) Ruang pamer sementara, digunakan untuk memamerkan

materi pameran seperti Lukisan, patung, dan materi

pameran yang dapat dipindahkan maupun diganti –ganti.

Letaknya di lantai pameran utama, ataupun lantai bawah

dekat dengan lobby.

b) Ruang pamer permanen, terbagi menjadi dua jenis yaitu:

Page 21: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 28

Pameran umum, obyeknya berukuran besar dapat

berupa ruang sejarah, informasi – informasi umum

tentang koleksi instansi maupun pameran kerja.

Pameran penelitian, obyeknya berukuran kecil,

memamerkan hasil – hasil penelitian.

Skala maupun proporsi ruang pamer dapat berubah seiring

dengan waktu dan kebutuhan. Untuk bangunan – bangunan masa

kini, lazim ruangan yang digunakan berukuran sedang, untuk

bangunan – bangunan kuno menggunakan ruangan – ruangan

berukuran besar.

Tipe – tipe Ruang Pamer, adalah sebagai berikut:

Kamar sederhana berukuran sedang merupakan

bentuk yang paling lazim.

Aula dengan balkon merupakan bentuk ruangan

yang juga lazim dan salah satu yang tertua.

Aula pengadilan (CIERE story hall) merupakan aula

besar dengan jendela – jendela tinggi di kedua

sisinya.

Galeri lukis terbuaka (Skylighted picture gallery)

merupakan tipe ruangan yang paling umum dalam

museum seni. Ruangan ini tampak lebih sederhana

bagi pengunjung maupun bagi arsitek dianggap

sebagai ruang yang paling sulit dirancang.

Koridor pertunjukan merupakan tipe ruang pamer

yang sesungguhnya bukan ruangan, tetapi

merupakan suatu jalan atau lorong. Digunakan

sebagai display supaya tidak tampak kosong.

Tipe ruangan yang bebas, dapat dibagi – bagi saat

ada pameran. Ruangan ini tidak berjendela namun

ada tempat yang dapat dibuka untuk cahaya alami.

Page 22: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 29

3. Persyaratan Ruang

Persyaratan ruang pada ruang pamer sebagai fungsi utama dari

sebuah bangunan. Beberapa persyaratan teknis ruang pamer

sebagai berikut :

a) Pencahayaan

Pencahayaan yang disarankan pada ruang pamer adalah kurang

lebih sebesar 50 lux. Pencahayaan alami yang baik untuk ruang

pamer adalah pencahayaan alami yang diolah secara tidak

langsung. Beberapa contoh pencahayaan alami pada ruang pamer

adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Pencahayaan Alami pada Ruang Pamer

Sumber: (Neufert 2006)

Pencahayaan pada ruang pamer dalam ruangan tersebut

menggunakan pencahayaan alami dan buatan. Karena obyek yang

digunakan merupakan obyek hidup seperti tanaman hasil penelitian

dari laboratorium sehingga pada beberapa sudut atau obyek

menggunakan pencahayaan buatan seperti:

General Lighting

General Lighting merupakan tipe pencahayaan yang paling

sederhana. Pencahayaan ini memiliki efek terang yang

merata sehingga dapat dijadikan sebagai penerangan utama

dalam ruangan.

Page 23: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 30

Task Lighting

Tipe pencahayaan ini memberikan pencahayaan pada objek

yang spesifik. Cahaya disorotkan pada area yang terbatas

dan tertentu seperti dalam menerangi obyek pamer.

Accent Lighting

Tipe pencahayaan ini dapat menciptakan mood pada

ruangan seperti memberi kesan dramatis, atau artistis.

b) Penghawaan

Penghawaan pada ruangan pamer tersebut menerapkan

penghawaan buatan yakni dengan menggunakan pengatur suhu

ruangan seperti AC atau exhaustfan. Keadaan ini

mempertimbangkan dari jenis obyek pamer yang merupakan

tumbuhan hidup dan berasal dari lingkungan yang berbeda.

c) Ergonomi dan Tata Letak

Tata letak obyek koleksi sangat berperan dalam memudahkan

pengunjung untuk melihat, mengapresiasi serta menikmati koleksi.

Standar peletakan obyek koleksi di dalam ruang pamer dengan

obyek pengamatan vegetasi yang berimensi cukup kecil adalah

152,4 cm, dan jarak pandang minimal adalah 76,2 cm (Penero and

Zelnik, 1979). Dalam upaya melindungi obyek pamer dari potensi

perusakan, panjang jangkauan tangan manusia juga perlu

dipertimbangkan dalam meletakkan obyek pamer, jarak maksimal

jangkauan laki – laki dewasa kurang lebih adalah 68,7 cm (Panero

and Zelnik, 1979). Berdasarkan hal tersebut maka penataan obyek

pamer dengan sistem yang terbuka dapat mengaplikasikan jarak

pembatas antara obyek pamer dengan area sirkulasi minimal

sebesar 68,7 cm. Menurut Tutt and Adler (1981) terdapat tiga

macam cara mendisplay atau menata

objek pamer , yaitu:

Page 24: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 31

(Gambar 2.2. Perletakan Panel Koleksi)

(Sumber : Tutt and Adler , 1981;

gambar diolah dari Panero and Zelnik, 1979)

(Gambar 2.3 Perletakan Panel Koleksi)

(Sumber : Tutt and Adler , 1981;

gambar diolah dari Panero and Zelnik, 1979)

Page 25: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 32

(Gambar 2.4 Perletakan Panel Koleksi)

(Sumber : Tutt and Adler , 1981;

gambar diolah dari Panero and Zelnik, 1979)

d) Jalur Sirkulasi di Dalam Ruang Pamer

Jalur sirkulasi di dalam ruang pamer harus dapat menyampaikan

informasi, membantu pengunjung memahami koleksi yang

dipamerkan.

(Gambar 2.5. Sirkulasi Ruang Pamer)

(Sumber: Data Arsitek 2006)

Sirkulasi interior di dalam ruang pamer memfokuskan bagaimana

pengunjung dapat menikmati koleksi vegetasi hasil reset laboratorium

Page 26: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 33

secara efektif yaitu keseluruhan dari materi koleksi yang dipamerkan

dapat tersampaikan dengan baik dan maksimal. Pengelolaan pola

sirkulasi atau pergerakan pengunjung yang dating berasal dari

kelompok atau individu.

c. LABORATORIUM FLORA FAUNA

Laboratorium Flora Fauna ini merupakan sebuah fasilitas yang

mewadahi segala penelitian, pengobatan, pengembangan, atau

penanggulanagan penyakit bagi obyek pusat konservasi. Laboratorium

ini disediakan untuk menjaga kelestarian dan keawetan dari flora fauna

khas Gunung Lawu.

a. Klasifikasi Laboratorium

Berdasarkan buku Building Type Basics for Research Laboratories,

Daniel D. Watch, Perkins & Will, terdapat tiga tipe laboratorium yaitu

laboratorium swasta, laboratorium pemerintah dan laboratorium

pendidikan.

1) Laboratorium swasta

Desain laboratorium untuk sektor swasta yang dijalankan oleh

perusahaan swasta biasanya melakukan kegiatan dengan kebutuhan

untuk memajukan penelitian yang mempunyai potensi untuk

memperoleh keuntungan. Perusahaan swasta mengkhususkan

penelitian dalam membuat penemuan, menciptakan inovasi dan

memperkenalkannya ke pasar juga memperoleh keuntungan dari

pemegang saham penelitian. Karena laboratorium swastalebih

dijalankan untuk kepentingan memperoleh keuntungan, dibandingkan

dengan laboratorium pemerintah dan laboratorium pendidikan,

laboratorium swasta lebih ditekankan untuk lebih inovatif dan

memiliki keinginan untuk mengeksplorasi lingkungan penelitian yang

baru.

2) Laboratorium pemerintah

Laboratorium pemerintah melakukan penelitian untuk kepentingan

umum. Fasilitas penelitian pemerintah sama dengan laboratorium di

Page 27: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 34

sektor swasta, biasanya terdapat hanya atau tidak terdapat lab untuk

mengajar. Laboratorium pemerintah biasanya mengikuti sektor swasta

dalam mengembangkan fasilitas dan inovasi baru.

3) Laboratorium pendidikan

Laboratorium pendidikan selain mempunyai fasilitas untuk belajar-

mengajar tetapi juga mempunyai fasilitas penelitian untuk kepentingan

umum atau penelitian untuk mengembangkan potensi yang dapat

memperoleh keuntungan.

b. Berdasarkan “Time Savers Standard for Building Type”

membagi fasilitas laboratorium menjadi 4 kelas:

1) Laboratorium kelas A

Laboratorium khusus untuk penelitian ilmu pengetahuan dasar dan

penerapannya seperti biologi, kimia dan fisika. Laboratorium ini

didesain dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi pada penelitian

yang akan dilakukan.

2) Laboratorium kelas B

Laboratorium yang digunakan untuk penelitian yang tidak begitu luas

seperti laboratorium kesehatan, sosial, psikiatri, epidemilogi, dll.

3) Laboratorium kelas C

Lebih banyak digunakan sebagai fasilitas pelengkap untuk gudang

barang, kandang dan juga bengkel pesawat.

4) Laboratorium kelas D

Jenis laboratorium ini adalah untuk penelitian tertentu yang

membutuhkan lingkungan sendiri. Laboratorium jenis ini hanya

memiliki satu jenis penelitian seperti penelitian biotron, betatron,

ruang hyperbaric, dll.

c. Berdasarkan kebutuhan badan peneliti riset dan pengembangan

tanaman laboratorium dibedakan menjadi beberapa bagian

yakni antara lain:

Page 28: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 35

1) Lab fisiologi tumbuhan

Lab fisiologi tumbuhan digunakan untuk meneliti mekanisme yang

ditimbulkan oleh variael leingkungan (seperti air, nutrisi mineral,

garam) yang mempenganruhi pertumbuhan tanaman. Fasilitas yang

disediakan antara lain psychrometers dan pressure bombs untuk

tekanan terhadap air; sebuah multichannel extensiometer

mendeterminasi pertumbuhan daun dan karakteristik selnya; dan

sebuah ruangan untuk mengontrol pertumbuhan tanaman. Selain itu

lab fisiologi tumbuhan juga digunakan untuk mengetes bio-efficacy

dari bahan kimia yang berbeda. Mempelajari toleransi desikrasi,

phytotoxicity. Lab ini juga dilengkapi dengan transpiration

measurement systems, osmometer, cold centrifuges, plant canopy

analyzer and sapflow systems.

Gambar 2.6. Layout Laboratorium

Working areas: Small area for dangerous substances (wet area)

Dry area (small equipment) Large equipment/possibly wet area

Writing desk

Sumber: Research and Technology Buildings Manual

Page 29: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 36

Gambar 2.7 Lab fisiologi tumbuhan

Sumber: http://www.recourcesdet/ht,

http://www.crida.ernet.in/more2.htm

2) Laboratorium patologi tumbuhan

Laboratorium patologi tumbuhan ini digunakan untuk mengisolasi,

mengkultur dan mengidentifikasi jamur patogen dan bakteri patogen

mendeteksi virus daun, menemukan penyakit melalui piranti lunak

komputer. Mengembangkan metode bio-control untuk pengendalian

penyakit tanaman. Meningkatkan efisiensi dari fungisida. Mengontol

kerusakan panen dan mengetes bio-efficacy fungisida.

Gambar 2.8 Layout lab

Working areas:

Small area for dangerous substances (wet area)

Dry area (small equipment)

Sumber: Research and Technology Buildings Manual

Page 30: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 37

Gambar 2.9 Lab patologi tumbuhan

Sumber: http://www.recourcesdet/htm

3) Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan

Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman tersebut merupakan

sebuah laboratorium yang merupakan laboratorium untuk mengadakan

perbagai aktivitas penelitian tentang hama maupun penyakit pada

tumbuhan.

4) Laboratorium Kultur Jaringan

a. Laboratorium Kultur Jaringan adalah sebuah

laboratorium yang digunakan untuk pengembangan

Bioteknologi Tumbuhan. Metode dalam penelitian ini

merupakan prosedur pemeliharaan dan

pertumbuhanjaringan tanaman (sel, kalus, protoplas)

serta organ (batang, akar, embrio) pada kultur aseptis

(in vitro).

Metode kultur jaringan diantaranya digunakan untuk perbanyakan

tanaman, modifikasi genotip (plant breeding), produksi metabolit

sekunder, pemeliharaan plasma nutfah, penyelamatan ebrio

(embryorescue) (Hartman dkk., 1997)

Menurut Pierik (1977), ada beberapa kelebihan metode kultur

jaringan dibandingkan metode yang lain yaitu:

Page 31: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 38

1. Metode perbanyakan lebih cepat dibandingkan metode yang

lain

2. Metode ini digunakan untuk perbanyakan tanaman yang sulit

diperbanyak dengan metode konvensional.

3. Tanaman hasil kultur jaringan mempunyai jaringan yang lebih

kuat disbanding dengan metode yang lain

4. Dapat digunakan untuk tanaman yang bebas penyakit dan tidak

terbatas oleh manusia dalam pelaksanaannya.

b. Prinsip dasar kultur jaringan adalah teori totipotensi

menurut Schwann dan Schleiden (1838) yang

menyatakan bahwa setiap sel mempunyai kemampuan

untuk tumbuh menjadi individu baru jika berada pada

lingkungan yang sesuai. Kondisi lingkungan untuk

kultur jaringan harus terkontrol baik dari segi suhu,

kelembaban, dan cahaya. Selain kondisi lingkungan

yang terkontrol, suplai nutrisi dan penambahan zat

pengatur tumbuh juga sangat penting.

c. Pengenalan Laboratorium Kultur Jaringan

Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan terdiri dari

ruangan-ruangan yang dipisahkan berdasarkan

fungsinya, yaitu ruang persiapan (preparation area),

ruang penanaman (transfer area), ruang pertumbuhan

(growing area). Seberapapun luasnya laboratorium,

ketiga ruang tersebut harus ada. Ketiga ruang di atas

juga harus terpisah dari kebun bibit dan green

house untuk menghindari masuknya kontaminasi ke

dalam ruang

kultur. Kebersihan lantai, meja dan kursi harus terus

dijaga secara intensif (Hartman dkk, 1997).

Page 32: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 39

2. Persyaratan Bangunan Laboratorium

a. Dalam “Himpunan Peraturan Pengelolaan Lingkungan Hidup” menyebutkan

bahwa persyaratan bangunan berdasarkan:

1) Jenis kegiatan dan beban laboratorium

2) Jenis, dimensi dan jumlah peralatan

3) Jumlah sumber daya manusia laboratorium

4) Faktor keselamatan

5) Jarak meja analisis dan koridor

6) Rencana pengembangan laboratorium

b. Lantai laboratorium harus memenuhi persyaratan, yaitu:

1) Permukaannya rata dan halus serta kedap air

2) Tidak bereaksi dengan bahan kimia yang digunakan

3) Mempunyai daya tahan struktur dan mekanik

4) Kompatibel cara kerja di laboratorium dan keamanan personil

5) Anti slip

6) Sambungan papan sebaiknya dihindari, namun bila harus juga

digunakan maka pelu ditutup dan terhindar dari penerasi bahan berbahaya

7) Perlu dibuat dan dirancang lubang di lantai untuk mengantisipasi

seandainya terjadi tumpahan cairan

8) Resiko terjadinya tumpahan cairan mungkin tidak dapat dihindari

sehingga sambungan antara lantai, dinding dan tiang yang terbuka, harus

dibuat saluran kecil untuk mempermudah pembersihan

c. Dinding di area kerja laboratorium harus mempunyai persyaratan sebagai

berikut:

1) Permukaan rata dan halus serta kedap air

2) Tidak bereaksi dengan bahan kimia yang digunakan

3) Mudah dibersihkan

d. Langit-langit area kerja laboratorium harus mempunyai konstruksi yang kuat,

permukaan yang halus, tidak menyerap bahan kimia, dilapisi eternit, dicat dengan

Page 33: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 40

bahan cat yag halus dan mudah untuk dibersihkan, serta berwarna terang. Secara

utilitas terdiri dari sistem penghawaan, sistem penerangan, sistem pengadaan air

bersih dan tata ruang. Sistem penghawaan terdiri dari 2 cara:

e. Lemari asam, digunakan untuk keamanan bagi pelaksana laboratorium saat

melakukan pekerjaannya dan juga untuk personil laboratorium lainnya. Secara

teknis, alat ini bekerja dengan cara menangkap uap, mengencerkannya dan

membuang semua resid yang bisa menyebabkan kontaminasi udara, khususnya

yang mengandung bahan berbahaya. Efisiensi dan keamanan dari alat ini

tergantung pada kelancaran udara yang masuk, daya tampung efektif, pemilihan

kontaminan udara dari raungan, hal tersebut berkaitan dengan mekanisme

pergerakan udara dan sistem pengahawaan, bahan yang dipakai dalam konstruksi,

sistem pembuangan kontaminan dan keamanan serta radius penyebaran

kontaminan ke atmosfir.

f. Sistem penghawaan

1) Sistem penghawaan alami yaitu sistem yang dilengkapi:

Ventilasi terbuka yang memiliki luas minimal 10% dari luas lantai

diding dan letaknya berseberangan agar terjadi perubahan udara yang

memadai.

Proses laboratorium dan instrumentasi yang tidak memiliki kontrol

temperature dan kelembaban yang wajib dipenuhi sesuai dengan

metode tertentu.

Ventilasi alamiah tidak digunakan sebagai cara utama untuk

pengenceran kontaminan atau kontrol.

Ventilasi laboratorium terpisah dari ruangan non-laboratorium. Partisi

antar laboratorium dan non-laboratorium tidak mempunyai akses

terbuka dan tidak ada pintu.

2) Sistem mekanik, yaitu sistem penghawaan mekanik untuk laboratorium

yang dirancang sebagai berikut:

Memenuhi kecepatan suplai udara minimum.

Page 34: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 41

Dilengkapi dengan ventilasi exhaus lokal sesuai dengan As 1668.2

dan kebutuhan proses khusus yang dihasilkan di laboratorium.

Mencegah dispersi yang tidak terkontrol dan akumulasi udara yang

berbahaya.

Mencegah pencampuran resirkulasi udara dengan udara lain untuk

suplai area non-laboratorium.

3) Sistem penghawaan buatan, kebutuhan AC diperhitungkan berdasarkan

perhitungan 1 PK untuk 20 m². Penggunaan AC terutama ditujukan untuk

memperoleh suhu optimal yang dibutuhkan dalam proses pengukuran dan

pengujian serta untuk memberikan perlindungan terhadap alat-alat

instrumentasi serta ruang-ruang lain yang tidak memungkinkan memakai

penghawaan alami maupun mekanik.

g. Sistem Penerangan Laboratorium

Sistem pengelolaan laboratorium harus dilengkapi dengan pencahayaan

yang memenuhi nilai iluminasi yang direkomendasikan dalam AS 1680.1. Sistem

penerangan terdiri dari 2 jenis, yaitu:

1) Sistem penerangan alami, yaitu sistem yang memanfaatkan cahaya

matahari dengan jarak jangkauan sinar (sky light) dan ruang tepi berkisar

antara 6-7,5m.

2) Sistem penerangan buatan (listrik), diperlukan untuk membantu

penerangan ruangan terutama pada malam hari. Standar minimal

penerangan adalah LUX (lumen/m²) atau 5 watt/ m², kebutuhan listrik

lingkungan laboratorium sebaiknya 40 kVA. Sebagai cadangan sumber

listrik mati diperlukan generator set yang disesuaikan dengan kebutuhan

laboratorium.

h. Sistem Pengadaan Air Bersih

Sistem pengadaan air bersih, kebutuhan air bersih yang dipakai untuk

kegiatan laboratorium dan staff diperkirakansekitar 50-100 liter/orang/hari.

Page 35: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 42

i. Tata Ruang

Pembagian ruang terdiri dari bagian administrasi, laboratorium dan bagian

penunjang. Bagian administrasi terdiri dari ruangan yang terdiri atas ruang

pimpinan, tata usaha, penerimaan contoh, pengelolaan data, ruang rapat,

perpustakaan dan penyimpanan arsip.

j. Tipikal Laboratorium

Lab single corridor

Gambar 2.10 Lab single corridor

Sumber: Laboratory Design Guide

Page 36: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 43

Lab double corridor

Gambar 2.11 Lab double corridor

Sumber: Laboratory Design Guide

d. SHOP (MEMORIBILLIA)

Suasana toko dirancang secara terintegrasi dan kreatif, yang

menggabungkan rangsangan visual, pendengaran, bau dan perasaan untuk

mencapai beberapa tujuan untuk menarik pengunjung. Berman dan Evans

(1997:445) menyatakan bahwa faktor-faktor pembentuk suasana toko

dibagi menjadi empat bagian seperti tersebut di bawah ini:

1. Tampak Depan Toko (Storefront)

Karakter storefront toko memiliki pengaruh yang besar pada store image

dan harus direncanakan secara matang. Facade toko dapat didefinisikan

dengan kondisi eksterior dari toko tersebut. Termasuk di dalamnya adalah

signage, pintu masuk, efek lighting, dan material konstruksi. Dengan

tampak luar yang unik dan atraktif, sebuah toko dapat menjadi menarik

untuk dikunjungi.

Pintu masuk sebuah toko memerlukan beberapa pertimbangan. Yang

pertama, berapa jumlah pintu masuk yang diperlukan. Untuk toko-toko

kecil hanya diperlukan satu pintu masuk, sedangkan untuk department

store bisa diperlukan lebih dari satu. Kedua, tipe pintu masuk juga

Page 37: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 44

merupakan faktor yang patut dipertimbangkan apakah menggunakan tipe

push-pull (dorong-tarik) dan berputar otomatis (revolving) atau tipe yang

lain. Pintu masuk ini dapat memberikan kesan mengundang pengunjung

untuk masuk. Ketiga, jalan masuk yang cukup luas akan memberikan

kesan yang lega dan nyaman bagi para pengunjung.

Display windows juga mempunyai peranan yang penting yaitu untuk

mengidentifikasikan toko dan menarik perhatian pengunjung untuk masuk.

Proporsi bentuk yang menarik secara visual akan memperindah bentuk

eksterior. Dengan proporsi yang tepat akan memberikan kemudahan

pengunjung untuk melihat tampilan secara lengkap. Lebih jauh terdapat

beberapa artikel yang dipublikasikan yang telah menguji dampak

storefront toko pada perilaku pembeli. Ward (1992) menguji bentuk asli

sebuah desain toko (tingkat dimana sebuah toko memiliki atribut-atribut

umum seperti toko-toko lainnya) dan meneliti efek yang ditunjukkan

storefront windows. Ditemukan bahwa storefront memiliki pengaruh pada

perilaku konsumen retail.

2. Interior Toko

Termasuk di dalam lingkup pembentuk suasana ruang dalam adalah

bidang-bidang plafon, dinding dan lantai. Perpaduan penggunaan material

dan bahan yang tepat akan memberikan kesan serasi dan menyatu. Selain

elemen-elemen tersebut, warna, pencahayaan, bau-bauan dan sound.

Selain itu fikstur-fikstur mekanikal dan elektrikal sebaiknya mendapat

perhatian khusus karena perletakan yang baik dan terencana akan

memberikan kesan visual yang baik pula. Unsur-unsur interior banyak

menjadi obyek dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh Donovan,

Rossiter, Marcoolyn, dan Nesdale (1994). Akhter, Andrews, dan

Durvasula (1994), Donovan dan Rossiter (1982), Ward, Bitner, dan Barnes

(1992), dan Grossbart, Hampton, Rammohan, dan Lapidus(1990). Semua

studi ini menemukan bahwa general interior mempengaruhi perilaku.

Berbagai riset ini ini menunjukkan bahwa persepsi dari interior

Page 38: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 45

mempengaruhi pendekatan atau penghindaran, waktu yang dihabiskan

dalam lingkungan belanja, dan penjualan.

Sejumlah riset telah menguji efek-efek dari variabel interior daris

berbagai sisi yang berbeda. Berdasarkan pada hasil riset sebelumnya ini,

terlihat bahwa musik yang diperdengarkan di toko bisa memiliki dampak

signifikan pada beragam perilaku termasuk penjualan, stimulasi (arousal),

persepsi dan waktu aktual yang dihabiskan dalam lingkungan, aliran lalu

lintas dalam toko, dan persepsi stimulasi visual dalam toko retail.

Bagaimanapun, musik yang dipergunakan bisa dimediai oleh umur

pembelanja (Yalch, 1990, Gulas, 1994), tempo musik (Milliman, 1986),

volume musik (Smith, 1966), pilihan musik (Herrington, 1996) dan

penggunaan musik latar belakang (background) atau latar depan

(foreground) (Yalch, 1990, dan Areni, 1993). Penemuan yang menarik

lainnya dari area penelitian ini adalah bahwa musik bisa mempengaruhi

perilaku bahkan ketika konsumen tidak menyadarinya (Gulas, 1994).

Sebuah variabel general interior lain yang sering diteliti adalah

aroma. Tiga riset terbaru telah menguji efek-efek dari aroma pada belanja

(Mitchell, 1995). Secara menarik, Mitchell menemukan bahwa tipe

berbeda dari aroma secara signifikan mempengaruhi perilaku, sedangkan

penelitian lain menemukan bahwa sifat aroma tidak memiliki sebuah

dampak pada perilaku konsumen tetapi keberadaan atau ketiadaan dari

sebuah bau mempengaruhi perilaku. Bersama dengan studi ini juga

menyatakan bahwa bau bisa mempengaruhi penjualan, waktu pemrosesan,

beragam perilaku mencari, dan waktu yang dihabiskan yang diterima

dalam sebuah toko.

Tiga eksperimen laboratorium telah menguji pengaruh warna pada

pembelanja retail. Warna nampak mempengaruhi pembelian yang

disimulasi, tingkat pembelian, waktu yang dihabiskan di toko, dan

perasaan senang (Bellizzi dan Hite, 1992, Crowley, 1993), stimulasi atau

arousal (Crowley,1993), toko dan image barang (Bellizi, Crowley, dan

Page 39: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 46

Hasty, 1983; Crowley, 1993), dan kemampuan untuk menarik konsumen

terhadap sebuah display retail (Bellizzi, Crowley, dan Hasty, 1983).

C. TINJAUAN UMUM BIODIVERSITAS (KEANEKARAGAMAN

HAYATI)

1. Biodiversitas (Keanekaragaman hayati)

“Biodiversitas (Keanekaragaman hayati) ialah keanekaragaman diantara

makhluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya daratan,

lautandan ekosistem aquatik lainya yang mencakup keanekaragaman di

dalam spesies, diantara spesies dan ekosistem” (Harsono 2000: 36).

Konsep ini tidak hanya mencakup jumlah spesies tetapi juga meliputi

varitas, variabilitas dan keunikan gen, spesies dan ekosistem tempat

mereka berada (Savage, 1995; Anonim, 1992).

Posisi Indonesia yang terletak di katulistiwa, diantara dua benua (Asia

dan Australia), diantara dua samudra (Psifik dan Hindia), serta terbentang

dari mulai Sumatera di bagian barat hingga Irian Jaya Papua) di bagian

timur sepanjang lebih dari 5.000 km menjadikan Indonesia sebagai Negara

kepulauan terbesar di dunia dengan luasan wilayah daratan dan lautan

lebih dari 7,7 juta km2 (Anonim, 1997). Posisi ini merupakan anugerah

yang tidak ternilai dan menyebabkan terbentuknya bermacam – macam

ekosistem, yang dihuni oleh bermacam – macam spesies, termasuk

sejumlah besar spesies endemic dibebagai pulau yang terbesar, sehingga

Indonesia memiliki tingkat biodiversitas sangat tinggi (Anonim, 1993).

Indonesia merupakan pusat biodiversitas utama dunia, meskipun

luasnya hanya 1,3% permukaan bumi. Kawasan ini merupakan habitat

bagi 10% tumbuhan berbunga di dunia, 12% mamalia, 16 % reptilian, dan

amfibia, 17% burung, dan 25% ikan (Anonim 1993; Groombrige, 1990).

Ekosistem hutan di Indonesia sangat khas dan beragam, di dominasi flora

tropis dengan proporsi spesies endemic tinggi. Hutan Indonesia kaya akan

berbagai spesies tumbuhan, antara lain koleksi palemnya terbesar di dunia,

jumlah Dipterocarpaceae yang bernilai ekonomi tinggi lebih dari 400

Page 40: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 47

spesies dan diperkirakan menyimpan 25.000 tumbuhan berbunga(Anonim,

1993).

2. Ciri – ciri Biodiversitas Gunung Lawu

Distribusi dan kelimpahan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh sejumlah

unsur – unsur luar yang dikenal sebagai faktor lingkungan. Faktor ini

meliputi faktor fisik seperti temperature, intensitas sinar matahri, curah

hujan, kecepatan angina, kebakaran, kelembaban udara, dan lain – lain.

Serta faktor biotik yang meliputi segenap organisme baik tumbuhan

maupun hewan yang hidup disekitarnya (Ahmad Dwi Setyawan dkk.,

2000: 10). Semua faktor – faktor tersebut secara sendiri –sendiri atau

bersama – sama dapat mempengaruhi distribusi dan kelimpahan

tumbuhan. Setiap spesies memiliki tingkat toleransi yang berbeda – beda

terhadap faktor – faktor tersebut (Rost dkk., 1989).

Suhu merupakan faktor utama yang mempengaruhi struktur dan

komposisi vegetasi tumbuhan. Rata – rata suhu dipermukaan laut kawasan

tropis adalah 26,3oC kemudian setiap naik 100 m dpl, suhu akan turun

0,61oC. Pada ketinggian 4700 m dpl suhu menjadi 0

o (Braak, 1923 dalam

Steenis, 1972). Setiap spesies memiliki tanggapan berbeda terhadap suhu,

sehingga terbentuk zonasi distribusi. Zonasi vertical karena ketinggian

serupa dengan zonasi horizontal karena garis lintang (Odum, 1983;

Steenis, 1972; Wood, 1971).

Setiap tumbuhan memiliki perbedaan tanggapan terhadap temperature,

sehingga mereka terpisah – pisah berdasarkan perbedaan tanggapan

terhadap temperature atau suhu, sehingga mereka terpisah – pisah

berdasarkan perbedaan kepekaannya ekologinya (Ahmad Dwi Setyawan

dkk., 2000: 11 ). Zonasi vertical ini serupa dengan zonasi horizontal yang

terbentuk karena garis lintang, dari daerah katulistiwa yang panas kearah

kutup yang dingin. Persatuan tanggapan tumbuhan terhadap garis lintang

dan ketinggian merupakan bukti bahwa temperature adalah salah satu

Page 41: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 48

faktor yang sangat mempengaruhi distribusi tumbuhan (Odum, 1983;

Steenis, 1972).

Pada beberapa penelitian mengatakan hal yang sama, yakni

keanekaragaman vegetasi lereng Gunung Lawu dipengruhi oleh faktor –

faktor yang sudah disebutkan diatas. Menurut Soenarto (2000), vegetasi di

daerah lereng Gunung Lawu relative homogen, dimana tumbuhan yang

didominasi adalah: pinus (Pinus Merkusi), puspa (Schima Wallichii),

tumbuhan paku tiang, cemara (Casuarina junghuhniana), dan

kemlandingan gunugn (Albizia lopantha), sedangkan jenis – jenis hewan

yang terdapat di kawasan ini adalah kijang, macan tutul (Panthera pardus),

kera (Macaca fasciculatus), dan beberapa jenis burung. Daerah ini diduga

juga masih menyimpan harimau jawa (Panthera tigris sondaicus),

meskipun itu perlu verifikasi mendalam (Biodiversitas Journal of

Biological Diversity 2000: 146)

D. TINJAUAN FLORA FAUNA LAWU

Hampir semua spesies yang ditemukan dalam penelitian di daerah lereng

Gunung Lawu ini merupakan tumbuhan herba…… (Ahmad Dwi Setyawan &

Sugiayarto 2001: 119). Tumbuhan herba yang ukurannya relative kecil

memiliki kesempatan mendapatkan ruang hidup lebih luas, sehingga

memungkinkan kehidupan lebih banyak individu (kekayaan) dan lebih banyak

spesies (keanekaragaman) (Sutarno dkk., 2001: 158). Hampir semua spesies

yang ditemukan dalam penelitian di daerah lereng Gunung Lawu ini

merupakan tumbuhan herba, tanpa batang sejati kecuali rhizome, namun

beberapa diantaranya memiliki ciri – ciri mendekati habitus semak, seperti

Gleichenia linearis. Spesies yang dapat dipastikan berhabitus selain herba

hanya dua, yaitu Alsophia glauca da Angiopteris Avecta Hoofm., keduanya

dikenal sebagai paku pohon. Jumlah spesies yang tumbuh di tanah lebih

banyak, bahkan beberapa spesies dapat tumbuh pada kedua media tersebut,

khususnya Asplenium caudatum dan Davalia denticulate (Ahmad Dwi

Setyawan & Sugiyarto 2001: 120). Sedangkan semak atau pohon yang

Page 42: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 49

memiliki ukuran sedang dan besar, kesempatan mendapatkan ruang hidup

alebih terbatas sehingga jumlah jenisnya lebih sedikit dibandingkan herba.

Beberapa peneliti mengambil lokasi untuk mendapatkan biodiversitas

lawu di daerah hutan Jobolarang. Hutan Jobolarang terdiri dari sekumpulan

bukit dan jurang yang sangat kompleks, terletak di lereng selatang Gunung

Lawu. Kawasan ini terdiri dari beberapa bukit dengan puncak utama Jobolarag

setinggi 2.298 m.dpl. (Suratno, dkk 2001). Lereng selatan Gunung Lawu

merupakan kawasan yang subur, karena merupakan daerah tangkapan huan,

dimana angina tenggara yang membawa dan mengandung uap air menabrak

gunung dan terangkat keatas, sehingga terjadi kondensasi dan titik – titik air

turun sebagai hujan. Sepanjang tahun lereng selatan relative mendapatkan

curah hujan lebih tinggi dari lereng lainnya (Setyawan), 2000). Sehingga

kawasan ini menjadi sumber air bagi pertanian dan pemukiman di sekitarnya.

NO FAMILI SPESIES

1 Acanthaceaea 1. Strobilanthes paniculata (Nees.)

Miq.

2 Aceraceae 2. Acer laurium Hassk.

3 Amaranthaceae 3. Achyranthes bidentata Bl.

Page 43: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 50

4. Alternanthera sessilis

5. Amaranthus gracilis

6. Amaranthus sp.

4 Amaryllidaceae 7. Crinum sp.

5 Apocyanaceae 8. Alyxia sp.

6 Araliaceae 9. Harmsiopanax aculeatus (D.C.)

Page 44: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 51

Boerl.

10. Schefflera aromatic

11. Schefflera fastigiata

7 Araucariaceae 12. Araucaria sp.

8 Aristolochiaceae 13. Aristolochia coadunata Back.

9 Asclepiadaceae 14. Dischidia lanceolata (Bl.) Deene

Page 45: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 52

15. Dischidia nummularia R.Br.

10 Asteraceae

(Compositae)

16. Anaphalis javanica (Bl.) Boerl.

17. Anaphalis longifolia (Bl.) D.C.

18. Adenostema hirsutum (Bl.) D.C.

19. Ageratum conyzoides L.

20. Bidens biternata (Lour.) Merr. &

Scheff ex

Scheff.

21. Cosmos caudatus

22. Crassocephalum crepidiodes

(Benth.) S.Moore

Page 46: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 53

23. Cromolaena odorata (L.) King &

Robinson

24. Erechtites sp.

25. Erechtites valerianifolia (Wolf.)

D.C.

26. Erigeron sumatrensis Retz.

27. Eupatorium riparium Reg.

28. Galinsoga parviflora Cav.

Page 47: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 54

29. Inula cappa (D.Don.) D.C.

11 Balsaminaceae 30. Impatiens javensis (Bl.) Stend

12 Begoniaceae 31. Begonia robusta Bl.

13 Caprifoliaceae 32. Viburnum coriaceum Bl.

14 Caryophyllaceae 33. Drymaria cordata (L.) Willd. ex R

& S.

34. Drymaria villosa Cham. &

Schlecht.

Page 48: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 55

35. Stellaria australis Zoll.

15 Celastaceae 36. Perrottetia alpestris (Bl.) Loes.

16 Commelinaceae 37. Aneilema sp.

17 Convolvulaceae 38. Cuscuta reflexa Roxb.

18 Cruciferae 39. Cardamine sp.

40. Raphanus sativus L.

19 Cucurbitaceae 41. Gynostemma pentaphyllum

(Thunb.) Malino

Page 49: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 56

20 Cyperaceae 42. Carex baccans Nees.

43. Cyperus malacensis L.

44. Cyperus melanospermus (Ness)

Valek. Sur. L.

45. Cyperus rotundus L.

21 Ericaceae 46. Diplycosia heterophylla Bl..

47. Gaultheria leucocorpa Bl.

48. Gaultheria sp.

Page 50: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 57

22 Euphorbiaceae 49. Homalanthus giganteus Z & M.

23 Gesneriaceae 50. Aeschynanthus horsfieldii R.Br.

51. Cyrtandra picta Bl.

24 Graminae 52. Agrotis infirma Buse.

53. Andropogon contortus L.

54. Brachiaria sp.

Page 51: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 58

55. Brachypodium silvaticum (Huds.)

P.B..

56. Coelachne infirma Buse.

57. Digitaria sanguinalis

58. Eragrostis amabilis

59. Hierochloe horsfieldii (Kunth)

Maxim.

60. Imperata cylindrica (L.) Beauv.

61. Leersia hexandra

62. Paspalum sp.

Page 52: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 59

63. Pennisetum polystachyon (L.)

Schult.

64. Tripogon exiguus Buse.

25 Iridaceae 65. Gladiolus sp.

26 Labiatae 66. Leucas marrubioides Desf.

67. Paraphlomis oblongifolia Bl.

Page 53: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 60

68. Scutellaria discolor Benth.

27 Lauraceae 69. Cinnamomum burmanni

28 Leguminosae 70. Dolichos falcatus Klein & Willd.

71. Porochetus communis D.Don.

72. Acacia decurrens

29 Liliaceae 73. Cordiline sp.

30 Loganiaceae 74. Fragacea blumei G.Don

Page 54: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 61

31 Malvaceae 75. Urena lobata L.

32 Melastomaceae 76. Melastoma malabathricum

77. Astronia spectabilis Bl.

33 Moraceae 78. Ficus religiosa L.

79. Ficus parietalis Bl.

80. Ficus padana Burm. f.

81. Ficus glandulifera (Miq.) Wall ex

Page 55: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 62

King

82. Ficus sinuata Tunb.

34 Myrsinaceae 83. Ardisia javanica D.C.

35 Orchidaceae 84. Bulbophyllum bakhuizenii Stenn.

85. Coelogyne miniata Lindl.

86. Coelogyne rochussenii de Vr.

87. Dendrobium bigibbum Lindl.

88. Dendrochilum longifolium

Page 56: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 63

89. Eria bogoriensis J.J.S.

90. Liparis caespitosa (Thou.) Lindl.

91. Liparis pallida (Bl.) Lindl.

92. Pholidota globosa (Bl.) Lindl.

93. Polystachya flavescens (Bl.) J.J.S

94. Spathoglottis plicata Bl.

Page 57: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 64

95. Trichoglottis sp

36 Oxalidaceae 96. Oxalis curniculata

37 Pandanaceae 97. Freycinetia javanica Bl.

38 Papilionaceae 98. Clitoria sp.

39 Piperaceae 99. Peperomea tetraphylla (Forst. F.)

Hook. & Arn.

100. Peperomea laevifolia (Bl.)

Miq.

101. Piper sulcatum Bl.

Page 58: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 65

102. Piper sp.

40 Plantaginaceae 103. Plantago major L.

41 Podocarpaceae 104. Podocarpus neriifolius

D.Don

42 Ramnaceae 105. Rhamnus napalensis (Wall)

Laws.

43 Ranunculaceae 106. Ranunculus blumei Stend.

Page 59: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 66

107. Clematis lechenaultiana

D.C.

44 Rosaceae 108. Rubus chrysophillus Miq.

109. Rubus fraxinifolius Poir.

110. Rubus lineatus Bl.

45 Rubiaceae 111. Lasianthus stercorarius Bl.

112. Mycetia cauliflora Reinw.

113. Rubia cordifolia L.

Page 60: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 67

46 Saurauriaceae 114. Saurauria bracteosa D.C.

47 Sapindaceae 115. Dodonaea viscosa Jacq.

48 Scrophulariaceae 116. Ruselia sp.

117. Wightia borneensis Hook.f.

49 Solanaceae 118. Solanum mammosum L.

Magn.

50 Theaceae 119. Schima wallichi (DC.)

Korth

51 Urticaceae 120. Debregeasia longifolia

Page 61: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 68

(Burm. F.) Wedd.

121. Elatostema strigosum (Bl.)

Hassk.

122. Pilea sp.

52 Verbenaceae 123. Lantana camara L.

124. Diodia sp

53 Violaceae 125. Viola pilosa Bl.

54 Zingiberaceae 126. Hedychium roxburghii Bl.

Page 62: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 69

Tabel 2.4 Jenis – jenis tumbuhan Spermatophyta di hutan Jogolarang, Gunung

Lawu.

Sumber: Laporan Penelitian Sutarno, dkk FMIPA UNS 2001

NO FAMILI SPESIES

1 Agaricales

1. Agaricus campestris

2. Agaricus sp (I)

3. Agaricus sp (II)

4. Agaricus sp (II)

5. Agaricus sp (III)

2 Amanitaceae

6. Amanita muscarina

7. Amanita sp

3 Agaricales

8. Armillariella melea

4 Aphyllophorales

9. Cantharellus cibarus

10. Cantharellus sp

5 Clavariaceae 11. Clavaria vermicularis

12. Dacryopinax splatularia

Page 63: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 70

6 Polyporaceae

13. Daedalea confragosa

14. Fomes aplanatus

15. Ganoderma amboinense

16. Ganoderma aplanatum

17. Ganoderma sp

7 Lycoperdaceae

18. Lycoperdon pratense

8. Agaricaceae

19. Mycena lux-coeli

9 Tricholomataceae

20. Pleurotus sapindus

10 Aphyllophorales

21. Polyporus sulphures

22. Polyporus versicolor

23. Rhizopogon sp.

11 Mucoraceae

24. Rhizopus sp

12 Schlerodermataceae 25. Schleroderma sp.

Page 64: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 71

13 Pezizaceae

26. Tuber aestivum

27. Tuber sp.

Tabel 2.5 Spesies Fungi di Hutan Jobolarang

Sumber: Laporan Penelitian Setyawan dan Sugiyarto FMIPA UNS 2001

NO FAMILI SPESIES

1 Lembhophyllaceae

1. Camtochaete arbuscula

2 Hypopterygiaceae

2. Cyathophorum bulbosum

3 Dicranaceae

3. Dicranoloma robustum

4 Bryaceae

4. Leptostomum inclinans

5 Acrobalbaceae 5. Marsupidium surculosum

Page 65: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 72

6 Plagiochilaceae

6. Plagiochila retrospectans

7 Meteoriaceae

7. Weimouthia mollis

8. Ducranaceae

8. Dicranoloma dicarpium

9 Thuidiaceae

9. Thuidium furfurosum

10 Archidiaceae

10. Archidium alternifolium

11 Eurhynchiaceae

11. Eurhynchium oreganum

12 Fissidentaceae

12. Fissidens pungens

13 Aulacomniaceae 13. Leptotheca gaudichaudii

Page 66: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 73

14 Marchantiaceae

14. Marchantia polymorpha

15 Mitteniaceae

15. Mittenia plumula

16 Nothofagaceae

16. Nothofagus gunii

17 Polytrichaceae

17. Polytrichum sp

18 Jungermaniaceae

18. Porella sp

19 Ricciaceae

19. Riccia sp

20 Sematophyllaceae

20. Sematophyllum leucocytus

Tabel 2.6 Spesies Bryophyta di Hutan Jobolarang

Page 67: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 74

Sumber: Laporan Penelitian Setyawan dan Sugiyarto FMIPA UNS 2001

NO FAMILI SPESIES

1 Polypodiaceae 1. Adiantum polyphyllum

2 Cyateaceae 2. Alsophila glauca

3 Polypodiaceae 3. Antrophyum sp

4. Asplenium caudatum

5. Asplenium belangeri

6. Blechnum patersonii

7. Davalia denticulate

8. Dryopteris sp

Page 68: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 75

9. Drynaria sparsisora

4 Gleiceniaceae 10. Gleichenia linearis

5 Hymenophyllaceae 11. Hymenophyllum javanicum

6 Schizaceae 12. Lygodium japanicum

7 Polypodiaceae 13. Nepholepis biserrata

14. Pterydium aquilinum

15. Platycerum bifurcatum

16. Polypodium sp

Page 69: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 76

8 Hymenophyllaceae 17. Trichomanes sp

9 Polypodiaceae 18. Vittaria sp

10 Lycopodiaceae 19. Selaginella ornata Spring

11 Equisetaceae 20. Equisetum debile Roxb

12 Polypodiaceae 21. Adiantum farleyanse Moore

22. Adiantum terenum Sw.

13 Marattiaceae 23. Angiopteris avecta Hoofm

14 Polypodiaceae 24. Phymatodes lingissima J.

Page 70: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 77

25. Pitogramma calomelanes

Link.

Tabel 2.7 Spesies Pterydophyta di Hutan Jobolarang

Sumber: Laporan Penelitian Setyawan dan Sugiyarto FMIPA UNS 2001

NO FAMILI SPESIES

1 Brassicaceae 1. Brassica junceae (L.) Czern

2 Scrophulariaceae 2. Digitalis purpurea

3 Ericaceae 3. Gaultheria leucocarpa (BI.) Boerl.

4 Ericaceae 4. Gaultheria nummularioides D.Don

Page 71: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 78

5 Lamiaceae 5. Mellisa axillaries Bakh

6 Plantaginaceae 6. Plantogo major L.

7 Polygonaceae 7. Polygonum chinense L.

8 Solanaceae 8. Solanum nigrum L.

9 Asteraceae 9. Sonchus asper Vill.

10 Asteraceae 10. Sonchus javanicus Jungh.

11 Vacciniaceae 11. Vaccinium varingiaefolium (bi.)Miq

Page 72: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 79

Tabel 2.8 Jenis – jenis tumbuhan berkhasiat obat di sekitar puncak Gunung Lawu

Sumber: Laporan Penelitian Dwi Rahayu FMIPA UNS 2003

NO POHON INANG SPESIES ANGGREK

1 Araucaria sp

1. P. globosa

2 Astronia spectabilis

2. C. miniata,

3. P. globosa

3 Daphne composite

4. C. miniata,

5. D. bakhuizenii

4 Pinus merkusii

6. B. bakhuizenii

5 Saurauia bracteosa

7. P. globosa,

8. L. caespitosa,

9. L. pallida,

10. D. bigibbum,

11. Trichoglottis sp.

6 Schefflera fastigiata

12. E. bogoriensis,

13. Coelogyne miniata,

14. C. rochussenii,

15. D. bigibbum

Page 73: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 80

7 Schefflera aromatic

16. P. globosa,

17. C. miniata,

18. D. longifolium

8 Schima wallichii

19. P. globosa

9 Wightia borneensis

20. B. bakhuizenii,

21. P. flavescens

Tabel 2.9 Spesies Anggrek dan pohon Inang

Sumber: Studi Keanekaragaman Anggrek Epifit di Hutan Jobolarang Marsusi

2001

Di Hutan Jobolarang ditemukan 11 spesies anggrek epifit alami yaitu

Bulbophyllum bakhuizenii Stenn., Coleogyne miniate Lindi., Coleogyne

rochussenii de Vr., Dendrobium bigibbum Lindl., Dendrochilum longifolium, Eria

bogoriensis J.J.S., Lipasis caespitosa (Thou.) Lindl., Lipasis pallida (BI.) Lindl.,

Pholidota globosa (BI.) J.J.S., dan Trichoglottis sp. Pohon inang yang paling

banyak ditempeli anggrek epifit alami adalah Schefflera fastigiata dan Saurauia

bracteosa.

NO FAMILI SPESIES

1 Polypodiaceae

1. Asplenium acantoides

2 Davalliaceae 2. Davalia sp.

Page 74: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 81

3 Polypodiaceae

3. Blechnum sp.

4. Sellinguae heterocarpa

5. Vittaria elongata

4 Aspleniaceae

6. Asplenium

5 Pteridaceae

7. Onychium siliculosum

8. Dryopterik cuculata

6 Marattiaceae

9. Angiopteris ebecta (G. Frest.)

7 Aspleniaceae

10. Aplenium nidus L.

8 Blechnaceae

11. Blechnum vulcanicum (Blum) Kuhn

9 Cyatheaceae

12. Cyathea contaminans

(Wall.ex Hook)

10 Gleicheniaceae 13. Dicranopteris linearis (Burm.f.)

Page 75: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 82

11 Lycopodiaceae

14. Lycopodiella cernua (L.) Pic. Serm.

12 Selaginellaceae

15. Selaginella doederleinii Hioeron

16. Athyrium macrocarpum (BI.) Bedd.

13 Aspleniaceae

17. Asplenium caudatum Forst.

18. Vitteria ensiformis Sw.

14 Gleicheniaceae

19. Gleichenia lineris atau Dictrinopteris

lineris

15 Polypodiaceae

20. Adiantum sp

21. Asplenium

16 Selaginellaceae

22. Selaginella belangeri

17 Cyatheaceae

23. Alsophila glauca

Tabel 2.10 Data Pteridophyta yang terdapat di Tahura Ngargyoso Karanganyar

Surakarta

Page 76: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 83

Sumber: Laporan Penelitian Keragaman Pteridophyta di Tahura Ngargoyoso

Karanganyar Surakarta oleh Muzzayinah, dan Kusumo Winarno 2005

NO KELOMPOK SPESIES

1 Lichenes

1. Cetraria islandica

2. Cora pavonia

3. Parmelia acetabulum

4. Usnea dasypoga

2 Fungi

5. Ganoderma aplanatum

6. Bsidiomycetes

3 Briophyta

7. Dicranadontium asplerculu

8. Polytricum commune

9. Pogonatum cirrhatum

4 Pterydophyta

10. Adiantum pedatum

11. Asplenium nidus

12. Davalia trichomanoides

13. Niphrolepis biserrata

14. Ophioglossum pendulum

15. Poiypodium sundaicum C.chr.

16. Poiypodium triguetrum Bl.

17. Vitteria ensifonnis

18. Pterydophyta

5 Orchidaceae

19. Lparis pallida (Bl) Lindl.

20. Pholidota articulate Lindl.

6 Liana 21. Thunbergia alata Sims-Magn

22. Angiospermae

Page 77: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 84

Tabel 2.11 Jenis – Jenis timbuhan epifit pada tegakan pohon puspa di lereng

selatan Gunung Lawu (Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang).

Sumber: Laporan Penelitian Keanekaragaman Tumbuhan Epifit pada Tegakan

Pohon Puspa oleh Ahmad Dwi, dkk 2000

Dari segi kehidupan fauna di Gunung Lawu sering dijumpai Harimau

(Panthera tigris sondaicus) oleh penduduk sekitar, terutama yang lewat daerah

Dusun Mojosemi atau Singolangu. Demikian juga Babi Hutan dan Kijang banyak

dijumpai di Puncak Gunung Lawu, di sekitar Desa Sarangan dan Dusun Cemoro

Sewu, Kecamatan Plaosan. Jenis Burung Jalak Gading, hampir sepanjang jalan

dijumpai, lebih – lebih bagi para pendaki. Mereka selalu diikuti oleh burung yang

dianggap keramat ini sebagai penunjuk jalan. Burung Jalak Gading ini bentuknya

tidak besar dengan bulu warna coklat, dibagian dada agak kuning emas, paruh

kuning dan kaki kuning.

Gambar 2.12. Harimau-Panthera-tigris

Sumber: http://www.wwf.or.id/?17100/Harimau-Panthera-tigris

Page 78: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 85

Gambar 2.13. Monyet Lawu

Sumber: http://explore1ndonesia.blogspot.com/2015/03/hewan-

yang-masih-sering-dijumpai-di.html

Gambar 2.14. Babi Hutan

Sumber: http://explore1ndonesia.blogspot.com/2015/03/hewan-

yang-masih-sering-dijumpai-di.html

Gambar 2.15 Jalak Lawu

Sumber: http://panji-cybersufi.blogspot.com/2013/05/lawu-dan-

jalak-gading.html#.VYgi1_mqqko

Page 79: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 86

Gambar 2.16. Kijang Gunung Lawu

Sumber: www.kaskus.co.id

Di dalam hutan Jobolarang juga terdapat sungai – sungai kecil dimana

kehidupan didalamnya juga termasuk komponen yang masuk dalam rantai

makanan ekosistem hutan Jobolarang. Plankton erupakan salah satu komponen

perairan, yang hamper sealu hadir disetiap badan air. Kelompok ini bisa

dibedakan antara fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton berperan sebagai

produsen primer, sedangkan zooplankton berperan penting dalam memindahka

energi dari produsen primer ketingkat konsumen yang lebih tinggi (Ari

Susilowati, dkk 2001)

NO NAMA

1 Anguillospora

2 Alonopsis

3 Closterium

Page 80: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 87

4 Diacyclop

5 Diatomella

6 Enteroplea

7 Epistylis

8 Euglena

9 Filinia

10 Keratela

Page 81: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 88

11 Limnocalanus

12 Mesocyclop

13 Navicula

14 Nostoc

15 Notholca

16 Neidium

17 Oedogonium

Page 82: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 89

18 Pachycladon

19 Peridinium

20 Pinnularia

21 Rhopalodia

22 Schizomeris

23 Staurastrum

24 Sentronella

Page 83: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 90

25 Stentor

26 Surirella

27 Synedra

28 Tabellaria

29 Tricocerca

30 Triploceras

31 Ulotrix

Page 84: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 91

32 Udang*

33 Vorticella

Tabel 2.12 Kekayaan fitoplankton, zooplankton dan dentitas plankton di sungai –

sungai kecil di Hutan Jobolarang

Sumber: Kekayaan Fitoplankton dan Zooplankton pada Sungai – sungai Kecil di

Hutan Jobolarang oleh Ari Susilowati, dkk 2001

Komunitas larva insekta yang masih dalam keadaan baik umumnya

terdapat di sungai – sungai kecil yang masih alami. Komutas ini memiliki

kekayaan dan keanekaragaman taksa yang tinggi. Sungai – sungai kecil di hutan

Jobolarang 1600-1875 m dpl, relatif masih alami. Komunitas bentik, terutama

larva insekta, dimungkinkan dapat ditemukan di tempat ini dengan ragam dan

komposisi yang khas.

NO ORDO FAMILI

1 Odonata

(larva capung)

Sub ordo:

Anisoptera

1. Aeshnidae

2. Corduliidae

Page 85: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 92

2 Ephemeroptera

(mayflies)

3. Leptophlebiidae

4. Baetidae

3 Plecoptera

(stoneflies)

5. Perlidae

4 Tricoptera

(aaddisflies)

1. Calocidae atau

Helicophidae

2. Phylorheithridae

3. Hydrobiosidae

5 Coleoptera

4. Elmidae

6 Lepidoptera

5. …………)

Tabel 2.13 Kekayaan larva insekta di Hutan Jobolarang

Sumber: Keanekaragaman Larva Insekta pada Sungai – sungai Kecil di Hutan

Jobolarang oleh Edwi Mahadjoeno, dkk 2001

Page 86: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 93

E. TINJAUAN UMUM GUNUNG LAWU.

1. Lokasi

Sebagian areal Gunugn Lawu, seluas 5.695 Ha, termasuk dalam

Kabupaten Magetan, Propinsi Jawa Tengah. Kawasan ini secara geografis

dibatasi:

Sebelah Barat:

Sungai Gandrong yang berasal dari kawasan Condrodimuko membelah

ke utara sampai ke Gunung Nitis atau garis trianggulasi dari puncak

tertinggi Argo Dumilah sampai ke Desa Cemoro Sewu.

Sebelah Timur:

Dusun Karang Gupito, Desa Karangrejo, Kecamatan Kendal,

Kabupaten Ngawi.

Sebelah Utara:

Dusun Girimulyo, Desa Klethekan, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten

Ngawi.

Sebelah Selatan:

Dusun Cemoro Sewu, dan Dusun Singolangu, Desa Ngancar,

Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

2. Ketinggian

Ketinggian Puncak Gunung Lawu mencapai kurang lebih

3265meter diatas permukaan air laut. Adapun suhu udara di puncak

Gunung lawu pada siang hari rata – rata 10-14o C, dan pada malam

hari rata – rata 0-4o C.

3. Topografi

Keadaan Gunung Lawu tidak berbeda dengan sifat – sifat gunung

yang lain yaitu, datar, landau, miring, curam, berbukit terjal dan

berjurang. Apabila mendaki lewat Dusun Cemoro Sewu, Desa

Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan akan diperoleh

gambaran sebagai berikut:

Pada kaki gunung, kemiringan 30o – 40

o, sampai perut gungung sekitar

2.000 meter dari permukiman laut semakin terjal dengan kemiringan

Page 87: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 94

40o – 50

o dan terus meningkat dengan kemiringan 50

o – 80

o, daerah ini

curam dan terjal. Setelah sampai antara leher gunugn sampai ke

puncak Argo Dumilah sejauh sekitar 1.000 meter medan sudah landau

dan hanya naik turun sedikit. Pada puncak Gunung Lawu terdapat

bukit kecil yaitu bukit Argo Dumilah, bukit Cokrosuryo, jurang dan

lembah bekas muntahan gunung yang membeku ribuan tahun lalu.

Disebelah timur puncak Argo Dumilah terdapat hamparan lembah

amat luas, sampai turun ke lereng bawah. Disebelah barat terdapat

jurang – jurang kawah Condrodimuko, Cokrosuryo dan Pawon Sewu.

Disebelah selatan terdapat hutan –hutan berbukit sampai turun

kelereng bawah, sedangkan di belahan utara tampak jelas lembah,

bukit Pasar Dieng dan Selo Pudutan.

F. TINJAUAN UMUM TAWANGMANGU

1. Tawangmangu

Tawangmangu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar,

Jawa Tengah. Kecamatan ini ternama karena merupakan daerah wisata yang

sangat sejuk.

2. Letak Geografis

Kecamatan Tawangmangu merupakan salah satu kecamatan dari 17

kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. Jarak dari ibukota kabupaten

27 km arah timur. Luas wilayah Kecamatan Tawangmangu adalah 70,03 km2

dengan ketinggian rata – rata 1236 m di atas permukaan laut.

Batas wilayah Kecamatan Tawangmangu :

Sebelah Utara : Kec. Ngargoyoso dan Kec. Jenawi

Sebelah Selatan : Kec. Jatiyoso

Sebelah Barat : Kab. Matesih dan Kec. Karanganyar

Sebelah Timur : Propinsi JawaTimur

Page 88: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 95

3. Luas Wilayah

Luas wilayah Kecamatan Tawangmangu adalah 7.003,16 Ha, yang

terdiri dari luas tanah sawah 713,39 Ha, dan luas tanah kering 6.289,77 Ha.

Tanah sawah termasuk irigasi sederhana 712,39 Ha. Sementara itu luas tanah

tegalan / lading 1.328,88 Ha. Di Kecamatan Tawangmangu 1.328,88 Ha. Di

Kecamatan Tawangmangu terdapat hutan Negara seluas 112,21 Ha.

4. Pembagian Wilayah

a) Bandardawung f) Nglebak

b) Blumbang g) Plumbon

c) Gondosuli h) Sepanjang

d) Kalisoro i) Tawangmangu

e) Karanglo j) Tengklik

G. PENDEKATAN DESAIN

1. High Technology

a. Pengertian

Pemahaman arsitektur high tech sampai saat ini belum ada

yang benar – benar pasti karna banyak muncul pendapat dari banyak

kalangan yang mendefinisikannya dari sudut pandang yang berbeda,

bahkan masih ada kerancuan tentang pengelompokan style high tech

sendiri. Ada yang berkata arsitektur yang menerapkan teknologi tinggi,

atau memberikan kesan bangunan yang berteknologi tinggi. Tapi ada juga

yang mengartikan bahwa bangunan high tech merupakan bangunan yang

memadukan arsitektur dengan material industri, Wujudnya dipaparkan

dalam buku yang berjudul High Tech: The Industrial Style and Source

Book for The Home oleh Joan Kron pada tahun 1978. Dimana buku ini

menunjukan bagaimana memadukan material industri dengan bangunan.

Jika bicara tentang high tech berarti juga erat kaitannya dengan waktu,

sampai kapan teknologi yang kita terapkan disebut high tech. Dan ada

kemungkinan juga bahwa high tech adalah sesuatu yang baik dan

Page 89: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 96

dikembangkan menjadi lebih baik lagi, dari segi struktur, utilitas maupun

konservasi energy .

High tech architecture termasuk dalam late modernism atau

structural expressionism, pada perkembangannya sejak tahun 1970an

arsitektur high tech sering disebut sebagai jembatan antara modern ke

post modern dan pada tahun 1980 high tech architecture mulai bersatu

dengan post modern.

Bicara tentang high tech itu sendiri berarti teknologi tinggi akan

tetapi teknologi cenderung termakan usia akhirnya hal yang saat ini

menjadi high tech, suatu saat akan berubah menjadi teknologi biasa atau

bahkan menjadi low tech,

Low tech sendiri berbeda dengan tradisional yang cenderung

kearah kerajinan atau craft karna craft tidak termakan oleh waktu

kerajinan tetaplah kerajinan. Arsitektur termasuk dalam craft karna

bangunan memiliki sebutan urban sculpture, dengan kata lain arsitektur

memiliki kemampuan meremajakan dirinya agar terus eksis dan tidak

menjadi sesuatu yang ketinggalan.

Jadi dari pemahaman ini ditarik kesimpulan bahwa arsitektur high

tech adalah kolaborasi antara arsitektur dan teknologi tinggi, yang saling

mengisi untuk mempertahankan penilaian high tech dari suatu

teknologi yang terpasang pada karya arsitektur, dan sebagai parameter

arsitektur “terkini” pada suatu generasi sebagai hasil perkembangan

yang lebih baik dari sebelum –sebelumnya.

b. Ciri – ciri Aplikasi pada bangunan

Dalam tulisannya Charles Jenks mengenai arsitektur High-tech,

“The Battle of High-tech, Great Building with Great Fault”. Charles

Jenks juga menuliskan 6 karakteristik High-tech building, yang intinya

sebaga berikut:

Page 90: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 97

1.Inside out.

Bagian Interior (dalam bangunan) yang diperlihatkan keluar

dengan penggunaan material penutup yang transparan, seperti kaca.

Fungsi-fungsi yang umumnya tertutup/ditutupi namun ditonjolkan keluar,

seperti fungsi servis dan utilitas.

2. Celebration of process.

Penekanan terhadap pemahaman mengenai konstruksinya

bagaimana, mengapa, dan apa dari suatu bangunan, sehingga muncul

suatu pemahaman dari seorang awam ataupun seorang ilmuwan.

Sebagai catatan yang ditulis oleh Charles Jenks mengenai Norman

Foster, yaitu ciri khas dari pekerjaan Norman Foster yang terkesan

dapat mengungkapkan sesuatu yang lebih daripada arsitek manapun

dalam cara penyelesaian dengan ide-ide cemerlangnya yang

mengembangkan suatu rancangan sesuai dengan zamannya sehingga

kegunaan dan tampak dari bangunan tersebut merupakan suatu mekanisme

yang sempurna.

3. Transparan, pelapisan dan pergerakan.

Ketiga kualitas keindahan ini hampir selalu ditonjolkan secara

dramatis tanpa terkecuali, kegunaan yang lebih luas dari kaca yang

transparan dan tembus cahaya, pelapisan dari pipa-pipa saluran,

tangga dan struktur, serta penekanan pada escalator dan lift sebagai

suatu unsur yang bergerak merupakan karateristik dari bangunan high-

tech.

4. Pewarnaan yang cerah dan merata.

Hal ini ditujukan untuk memberikan perbedaan yang jelas

mengenai jenis struktur dan utilitas, juga untuk mempermudah para

teknisi dalam membedakannya dan memahami penggunaannya secara

Page 91: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 98

efektif. Pada karya Richard Rogers yaitu bangunan Pampidou Center

dan Inmos Factory menggunakan warna-warna yang cerah.

5. Light weight filigree of tensile members.

Baja-baja tipis penopang merupakan kolom Doric dari High-

tech building, sekelompok kabel-kabel baja penopang dapat membuat

mereka lebih ekspresif dalam pemikiran mengenai penyaluran gaya-gaya

pada struktur.

6. Optimistic confidence in a scientific cultura

High-tech building adalah janji masa depan dari dunia yang

menanti untuk ditemukan. Bangunan yang dapat mewakili

kebudayaan/peradaban masa depan yang serba scientific, sehingga

pada saat itu tetap bisa dipakai dan tidak ketinggalan zaman. Hasilnya

lebih mendalam pada suatu metode kerja, perlakuan pada material,

warna-warna dan pendapatan, dibandingkan dengan prinsip-prinsip

komposisi.

c. Aplikaasi pada Bangunan

Gambar. 2.17 The Centre Georges Pompidou, Paris

“Inside out” menjadikan pipa utilitas sebagai eksterior

(sumber :

http://stephburningham.blogspot.com/2010/10/inside-out-

architecture.html)

Page 92: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 99

Gambar. 2.18 Saint Marry Tower

Penyelesaiannya bangunan dengan menguasai site sehingga

menjadi point of interest.

(sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/File:30_St_Mary_Axe,27Gherki

n27.JPG)

Gambar. 2.19 Lloyd Building,

Bangunan yang menjadikan mesin dan teknologi sebagai

elemen estetis

( http://suicidetheater.blogspot.com/2010/10/tower-bridge-

gerken-lloyds-building.htmlPG)

Page 93: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 100

H. TINJAUAN PERANCANGAN INTERIOR PUSAT

KONSERVASI

1. Orientasi Ruang

Penyusunan setiap ruang dapat menjelaskan tingkat kepentingan

dan fungsi – fungsi ruang tersebut secara relatif atau pesan simbolisnya di

dalam suatu bangunan. Menurut Francis DK Ching ada lima bentuk

orientasi ruang yaitu:

a. Orientasi Terpusat

Pusat suatu ruang dominan dimana pengelompokan

sejumlah ruang sekunder dihadapkan. Organisasi terpusat

bersifat stabil. Merupakan komposisi terpusat yang

dikelompokan mengelilingi sebuah ruang pusat yang besar dan

dominan.

Gambar 2.20 Organisasi Terpusat

Sumber: (Francis DK Ching : 2008)

Kelebihannya adalah:

1) Memiliki pusat kegiatan atau orientasi dengan efisien dan

efektivitas yang tinggi

2) Menciptakan konfigurasi keseluruhan ruang yang secara

geometris teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau

lebih.

Kekuranagnnya adalah:

1) Karena bentuknya teratur harus cukup ruang untuk

mengumpulkan sejumlah ruang sekunder disekitarnya

Page 94: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 101

b. Orientasi Linier

Organisasi linier terdiri dari sederetan ruang yang

berhubungan langsung satu dengan yang lain atau dihubungkan

melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah. Organisasi

linier biasanya terdiri dari ruang – ruang yang berulang, mirip

dalam hal ukuran, bentuk, dan fungsinya.

Gambar 2.21 Organisasi Linier

Sumber : (Francis DK Ching : 2008)

Kelebihannya adalah:

1) Dapat berfungsi sebagai petunjuk arah sekaligus

menggambarkan gerak pemekaran dan pertumbuhan karena

karakternya yang memanjang.

Kekurangannya adalah:

1) Bentuk ruangnya kurang variatif tapi dapat memaksimalkan

pencapaian ukuran luas.

c. Organisasi Radial

Organisasi ruang jenis radial memadukan unsur – unsur

organisasi terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri dari ruang

pusat yang dominan, darimana sejumlah organisasi – organisasi

linier berkembang seperti bentuk jari – jarinya. Organisasi radial

adalah sebuah bentuk ekstrovet yang mengembang keluar

lingkupnya. Dengan lengan – lengan liniernya, bentuk ini dapat

Page 95: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 102

meluas dan menggabungkan dirinya pada unsur – unsur tertentu

atau benda – benda lapangan lainnya.

Gambar 2.22 Organisasi Radial

Sumber : (Francis DK Ching : 2008)

Kelebihannya adalah :

1) Mudah menyesuaikan kondisi lingkungan

Kekurangannya adalah :

1) Membutuhkan banyak ruang

d. Organisasi Cluster

Organisasi cluster menggunakan pertimbangan penempatan

peletakan sebagai dasar untuk menghubungkan suatu ruang

terhadap ruang lainnya. Seringkali penghubugannya terdiri dari sel

– sel ruang yang berulang dan memiliki fungsi – fungsi serupa dan

memiliki persamaan sifat visual seperti halnya bentuk dan

orientasi. Suatu organisasi cluster dapat juga menerima ruang –

ruang yang berlainan ukuran, bentuk, dan fungsinya tetapi

berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan dan

ukuran visual seperti simetri atau menurut sumbu.

Gambar 2.23 Organisasi Cluster

Sumber : (Francis DK Ching : 2008)

Page 96: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 103

Kelebihannya adalah :

1) Organisasi cluster dapat menerima ruang yang berlainan

ukuran, bentuk dan fungsinya tetapi berhubungan satu sama

lainnya berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti

simestri atau menurut sumbunya.

2) Bentuknya luwes dapat menyesuaikan perubahan dan

pertumbuhan langsung tanpa mempengaruhi karakternya,

karena polanya tidak berasal dari konsep geometri yang

kaku.

Kelemahannya adalah :

1) Tidak adanya tempat utama yang terkadang di dalam pola

organisasi cluster signifikan sebuah ruang harus ditegaskan

pada ukuran, bentuk atau orientasi di dalam polanya.

e. Organisasi Grid

Orgnisasi grid terdiri dari bentuk – bentuk ruang – ruang

dimana posisinya dalam ruang dan hubungan antar rung diatur

oleh pola grid tiga dimensi atau bidang. Suatu grid dibentuk

dengan menetapkan sebuah pola teratur dari titik – tiik yang

menentukan pamer – pamer dari dua pasang garis sejajar. Suatu

organisasi grid dapat memiliki hubungan bersama, walaupun

berbeda dalam ukuran, bentuk, atau fungsi.

Gambar 2.24 Organisasi Grid

Sumber : (Francis DK Ching : 2008)

Page 97: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 104

Kelebihannya adalah:

1) Organisasi Grid ini dapat memiliki hubungan bersama

walau berbeda dalam hal ukuran, bentuk, atau fungsi.

2) Suatu grid juga dapat mengalami perubahan bentuk yang

lain dengan cara pengurangan, penambahan kepadatan atau

dibuat berlapis dan identitasnya sebagai sebuah grid tetap

dipertahankan oleh kemampuan mengorganisir ruang.

Kelemahannya adalah :

1) Dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antara ruang semua

diatur oleh pola grid tiga dimensi atau bidang sehingga

sifatnya tidak fleksibel. ( Francis DK Ching. Arsitektur

Bentuk, Ruang, dan Tatanan Edisi 3: 195)

2. Sistem Sirkulasi

a. Pola Sirkulasi

1) Sirkulasi Linier

Dicirikan dengan garis – garis gerakan yang

kesinambungan pada satu arah atau lebih. Merupakan

alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau

terdiri dari segmen – segmen, memotong jalan lain,

bercabang atau menbentuk kisaran (loop)

2) Sirkulasi Grid

Mempunyai karakteristik yang dapat memungkinkan

gerakan bebas dan banyak arah yang berbeda – beda.

Terditi atas dua set jalur sejajar dan berpotongan.

3) Sirkulasi Radial

Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik

pusat yang fungsional dan memudahkan pencapaian

sepanjang titik – titik tersebut yang merupakan tujuan

bagi pengunjung.

Page 98: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 105

4) Sirkulasi Spiral

Sebuah titik spiral dari titik pusat, berputar

mengelilinginya dengan jaraknya yang berubah.

5) Sirkulasi Network

Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa jalan

yang menghubungkan titik tertentu dalam ruangan.

a. Bentuk Ruang Sirkulasi

1) Tertutup membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang –

ruang yang dihubungkan melalui pintu masuk pada bidang

dinding.

2) Terbuak pada slah satu sisi, untuk memberikan konkontinuitas

visual / ruang dengan ruang – ruang yang dihubungkan.

3) Terbuka pada kedua sisinya, menjadi perluasan fisik dari ruang

yang ditembusnya.

b. Penerapan Pada Bangunan

Sirkulasi Eksternal Bangunan

1) Sistem Pencapaian Bangunan

Pencapaian menuju bangunan dipilih pencapaian berputar

dengan pertimbangan salah satu fungsi bangunan sebagai arena

pameran (outdoor and indoor) yang meninjolkan unsur

informatif dan memperlukan akses yang mendukung kondisi

tersebut. Selain itu pencapaian berputar juga sesuai dengan

bangunan multi fungsi dimanana akan mempermudah akses

terhadap fasilitas – fasilitas yang ada pada bangunan tersebut.

Page 99: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 106

2) Pengolahan Sirkulasi Eksternal

Dikarenakan bangunan yang direncanakan merupakan

bangunan multi fungsi dengan berbagai macam pelaku

kegiatan, maka perlu dilakukannya pemisahan entrance site tipe

- tipe pelaku tersbut. Pemisakan entrance site juga dilakukan

antara sirkulasi umum dengan sirkulasi dengan kegiatan

service.

3. Unsur Pembentuk Ruang

a) Lantai

Lantai adalah bagian bangunan yang penting, yang berhubungan

langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban hidup atau

bergerak. Dalam merencanakan lantai ruang pamer perlu

diperhatikan beberapa hal yaitu:

1) Fungsi Lantai

Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan

untuk aktivitas manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan

sebagai alasan dari suatu ruang.

2) Sifat Lantai

Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsiya.

Lantai dapat bersifat permnen maupun semi permanen.

3) Karakter lantai

Lantai dapat membentuk karakter ruang, yaitu dengan

menggunakan bentuk – bentuk pemilihan bahan, pola maupun

warna yang tepat maupun sesuai denan suasana ruang yang

ingin dicapai, sehingga karakter lantai dapat dicaai, karakter

berat, ringan, luas, sempit, dan sebagainya.

4) Konstruksi Lantai

Konstruksi lantai perlu diperhatikan bagaimana bahan lantai

dipasang. Bagaiman menempel pada dasaran lantaisehingga

tidak menimbulkan kelembaban atau menimbulkan panas yang

berlebihan, dan sebagainya.

Page 100: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 107

5) Macam Letak Lantai

a. Basement

Untuk menghindari pecahan akibat lantai melengkung,

maka digunakan tulangan tegak lurus arah pecah. Sisi

bawah tulangan lebih sedukit daripada atas.

b. Ground Floor

Jika lantai langsung di atas tanah, maka timbul

kemungkinan lantai akan bergelombang. Untuk

menghindari hal tersebut, maka di bawah lantai diberikan

pengerasan. Biasanya digunakan pasir untuk meratakan

gaya yang tidak sama.

c. Upper Floor

Untuk lantai ini yang bagian tanah diberi tulangan. Beban

lantai di atasnya disalurkan melalui beban pokok. Semua

beban lantai disalurkan melalui kolom – kolom dan

diteruskan pada struktur bahannya.

b) Dinding

Dinding adalah bidang datar yang vertikal yang membentuk ruang –

ruang di dalam bangunan, sebagai suatu unsur desain bidang dinding

dapat bersatu dengan lantai dan langit – langit. Dalam merencanakan

dinding perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:

1) Dinding pada Ruang Pamer secara struktur dinding dibedakan

menjadi

a. Dinding struktur (bearing wall)

Dinding jenis ini merupakan dinding yang mendukung

struktur diatasnya, misalnya sebagai pendukung ataupun

tumpuan atap atau sebagai penumpu lantai (pada bangunan

bertingkat).

b. Dinding non struktur / partisi (non bearing wall)

Pada banguna yang menggunakan sistem non struktur

kebebasan peletakan dinding dan permukaan pada dinding

Page 101: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 108

dapat diatur menurut kehendak perencana, karena tumpuan

atap terletak pada kolom – kolom pendukung. Dinding non

bearing terdiri dari : pasangan batu bata, pasangan batako,

multipleks, asbes, plat alumunium, dan lain sebagainya.

Beberpa dinding jenis ini diantaranya adalah:

Party walls, adalah dinding pemisahan antara dua

bangunan yang bersandar pada masing – masing

bangunan.

Fire walls,adalah dinding yang digunakan sebagai

pelindung dari pancaran kobaran api

Certain or Panel walls, adalah dinding yang digunakan

sebagai pengisi pada suatu konstruksi rangka baja atau

beton.

Partition walls, adalah dinding yang digunakan sebagai

pemisah dan bentuk ruang yang lebih kecildi dalam

ruang yang besar, dibedakan menjadi:

2) Fungsi Dinding

Fungsi dinding ialah sebagai pemikul beban di atasnya,

sebagai penutup dan pembatas ruang, baik visual maupun

akustik.

3) Sifat Dinding

Dinding dapat menentukan sifat tertentu sesuai dengan

fungsinya. Misalnya dinding yang bersifat permanen maupun

semi permanen (dapat berubah – ubah)

4) Bahan Penutup Dinding

Bahan penutup dinding aialah bahan buatan yang fungsinya

sebagai pelapis dinding dengan pemasangannya menempel

pada dasar dinding. Beberapa jenis bahan yang berfungsi

sebagai penutup dinding asalah sebagai berikut:

a. Batu : asbes, coraltex, marmer

Page 102: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 109

b. Kayu : papan, tripleks, bamboo, hardboard

c. Metal : alumunium, tembaga, kuningan

d. Gelas : kaca, cermin

e. Plastik : fiberglass, folding door, dsb

f. Cat : bermacam – macam cat tembok

g. Kain : batik sastra, wallpaper, dsb

Dinding pada ruang serbaguna selain sebagai pembatas ruang juga

memiliki fungsi akustik. Ada beberapa penyerap panel yang dapat

diterapkan pada dinding ruang serba guna, seperti panel kayu dan

hardboard, gypsumoard, pelat logam. Penyerap – penyerap panel ini sering

dipasangkan pada bagian bawah dinding. Bahan penyerap bunyi lainya

adalah resonator, berongga, resonator rongga individual, resonator panel

berlubang. Permukaan dinding memiliki pengaruh besar terhadap

pencahayaan dan atmosfer pada ruang pamer kecil. (Leslie L. Doelle. 1993

:42)

Dalam merencanakan dnding pamer perlu diperhatikan beberapa hla yaitu:

1) Fungsi Langit – Langit

Langit – langit disamping memilikifungsi sebagai penutup

ruang juga dapat dimanfaatkan untuk pengaturan udara panas,

pengaturan lampu dan elemen – elemen meningkat.

2) Penentuan Ketinggian

Penentuan ketinggian langit – langit itu sendiri, dapat juga

dilakukan berdasarkan pertimbangan proporsi dari ukuran

ruang (panjang besar, tinggi). Terlebih lagi jika ingin dibuat

permainan langit – langit (drop ceiling) canopy, pergola

3) Bentuk Penyelesaian

Bentuk penyelesaian dapat dilakukan berdasakan fungsinya,

jika sebagai vasilitas udara panas, maka bentuk lubang atau

penurunan langit – langit itu diselesaikan seperti bentuk –

bentuk polos rata, grid / berkotak – kotak, garis geometrik /

lurus, berpola, struktural.

Page 103: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 110

4) Konstruksi Pemasangan

Konstruksi langit – langit perlu diperhatikan bagaimana

pemasangannya atau bagaimana menempel pada dinding. Perlu

diperhatikan juga konstruksi pemasangan bidang penutup langit

– langit.

Langit – langit haruslah dapat menghindari pemantulan cahaya

dari benda – benda lain misal proyeksi dan pencahayaan

panggung.

4. Sinstem Interior

a) Sistem Penghawaan (Thermal System)

Merupakan pengaturan sistem sirkulasi udara dalam ruang, berupa

penghawaan alami melalui bukaan / vebtilasi maupun penghawaan

buatan yaitu dengan menggunakan AC atau penghawaan lainnya

yaitu exhauser fan. Tujuan dari direncanakan penghawaan ini

adalah terwujudnya kenyamanan user dengan standar kenyamanan

ruang yaitu :

1) Temperatur Udara : 18o – 26

o Celcius

2) Pergerakan Udara : 0,1 – 0,15 m/s

3) Kelembaban Relatif : 50% - 55%

4) Kebutuhan Udara Bersih : 0,85 m2 / s / orang

Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif

seseorang terhadap lingkungannya. Oleh karena itu

kenyamanannya tidak dapat diwakilkan oleh satu angka tunggal.

Beberapa faktor lain yang sering dikaitkan dengan kenyamanan

tertentu , yaitu:

1) Ras, sebenarnya tidak ditemukan bukti bahwa ras

mempengaruhi penilaian terhadap kenyamanan.

Manusia mempunyai kemampuan adaptasi terhadap

Page 104: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 111

iklim (aklimatisasi) dengan baik. Normalnya orang

dapat menyesuaikan diri dalam dua minggu.

2) Jenis kelamin, perempuan pada umumnya menyukai

lingkungan yang 1o C lebih hangat dari laki – laki.

3) Usia, orang berusia lanjut lebih suka di lingkungan

yang lebih hangat dan tidak berangin. Hal ini

disebabkan oleh metabolisme pada orang yang berusia

lanjut cenderung lebih menurun.

Dari beberapa hal diatas, maka dapat dibedakan jenis

penghawaan yaitu:

1) Penghawaan Alami (Natural Thermal)

Penghawaan Alami (natural termal) adalah sistem

penghawaan yang menggunakan udara alam sebagai sumber

penghawaan. Contohnya seperti exhaust fan, jendela, pintu,

ventilasi udara, serta buka – bukaan yang lain yang dapat

dimanfaatkan untuk menciptakan penghawaan yang diperoleh dari

alam.

Untuk merancang sistem penghawaan alami diperlukan

beberapa syarat awal, yaitu:

a) Tersedianya udara luar yang sehat (bebas dari bau, debu

dan polutan lain yang mengganggu)

b) Suhu uadara luar tidak terlalu tunggi (maksimal 28o C)

c) Tidak banyak bangunan disekitar yang menghalangi

aliran udara horizontal (sehingga angin menembus

lancar)

d) Lingkungan tidak bising

2) Penghawaan Buatan (Artificial Thermal)

Penghawaan buatan (artifical termal) adalah sistem

penghawaan yang menggunakan udara buatan. Alat yang

Page 105: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 112

digunakan untuk memperoleh udara buatan itu adalah AC (air

conditional) dan Kipas Angin (fan).

Beberapa keuntungan pemakaian AC adalah sebagai berikut:

a) Suhu udara lebih mudah disejukkan dan diatur

b) Kecepatan dan arah angin mudah diatur

c) Kelembaban mudah diatur

d) Kebersihan udara dapat dijaga

e) Karena ruang AC tertutup, maka diperoleh keuntungan

sampingan yaitu kenyamanan akustik dan ketenangan.

f) Serangga terbang dapat dicegah masuk ke dalam ruang.

Ada banyak tipe mesin AC, namun secara garis besar dapat dibagi

sebagai berikut :

a. AC Unit (Unit AC)

Tipe AC unit ini bagi menjadi dua jenis paket, yaitu:

1) Tipe Paket Tunggal.

Tipe paket tunggal dikenal sebagai tipe jendela (windows type).

Pada tipe ini pada seluruh bagian AC ada dalam suatu wadah.

AC tipe ini dipasang dengan cara meletakkan mesin langsung

menembus dinding.

2) Tipe paket pisah.

Tipe paket pisah dikenal sebagai tipe split (split type). Sesuai

namanya, AC ini memiliki dua bagian terpisah yaitu unit

dalam ruang (indoor unit) dan unit luar (outdoor unit). Unit

luar ruang berisi kipas, kompresor dan kondensor untuk

membuang panas, sedangkan unit dalam ruang berisi

evaporator dan kipas untuk mengambil panas dari udara dalam

ruangan.

Tipe terpisah ini dapat berupa tipe split tunggal (single split type,

suatu unit luar ruang melayani suatu unit dalam ruang) dan dapat berupa

tipe split ganda (multi split type, suatu unut luar ruangan melayani

Page 106: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 113

beberapa unit dalam ruang). Selain itu, berdasarkan pemasangannya tipe

terpisah ini dibagi lagi menjadi beberapa tipe yakni antara lain:

a) Tipe langit – langit / dinding (ceiling / wall type); indoor unit

dipasang di dinding bagian atas.

b) Tipe lantai (floor type); indoor unit dipasang di lantai,

berbentuk seperti almari

c) Tipe kaset (cassete type); indoor unit dipasang dilangit – langit,

menghadap ke bawah.

Gambar 2.25 Unit Indoor AC Spilt yang dipasang di Lantai

Sumber: http://hogeh.com/free-standing-heat-ac-units/

Gambar 2.26 Unit Indoor AC Spilt yang dipasang didekat

Langit – Langit

Sumber: http://www.cruiseac.com/universal-split-indoor-

outdoor.php

Page 107: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 114

Gambar 2.27 Unit Indoor AC Type Kaset yang dipasang di Langit – langit

Sumber: http://www.supplyhouse.com/Sanyo-XHW2672R-24800-BTU-Mini-

Split-Ceiling-Recessed-Air-Conditioner-Indoor-Unit

b. AC Terpusat (Central C)

AC tipe besar yang dikendalikan secara terpusat untuk

melayani suatu gedung besar, baik yang berpembagian ruang

sederhana seperti toko grosir besar, maupun berpembagian ruang

rumit seperti ruang tinggi perhotelan maupun perkantoran. AC

Central melibatkan sistem jaringan distribusi udara (ducting) untuk

mengatur udara sejuk ke dalam ruang dan mengambil kembali

untuk diolah kembali. Lubang tempat udara dari sistem AC yang

masuk dalam ruangan disebut diffus (diffuser), sedangkan lubang

tempat udara kembali dari dalam ruangan ke jaringan disebut gril

(grill). Keuntungan dari AC terpusat yaitu memiliki tingkat

kenyamanan yang lebih baik, karena tersedianya ruang khusus

untuk penempatan mesin AC.

b) Sistem Pencahayaan (Lighting system)

Pencahayaan adalah suatu penerangan yang digunakan untuk

menerangi bangunan maupun ruangan. Pencahayaan merupakan faktor

yang pokok dalam perancangan suatu bangunan, karena apabila sistem

dari pencahayaan itu kurang baik maka dapat membuat suasana

bangunan / ruang menjadi gelap, remang – remang dan terang

benerang. Oleh karena itu untuk perancangan sistem pencahayaan ini

Page 108: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 115

harus disesuaikan dengan jenis bangunan / ruangan yang akan dibuat.

Sistem pencahayaan dibagi lagi menjasi 2 yaitu :

1. Pencahayaan Alami (Natural Lighting)

Pencahayaan alami (natural lighting) adalah sistem penchayaan

yang menggunakan sumber cahaya alam yaitu sinar matahari. Sifat

dari sistem ini hanya sementara, artinya hanya pada waktu

matahari terbit hingga tenggelam, jadi tidak dapat dimanfaatkan

sepanjang hari. Fungsi dari adanya sistem pencahayaan alami

adalah sebagai berikut :

(a). Sumber cahaya diwaktu pagi hingga petang hari.

(b). Menciptakan adanya cahaya pantul sebagai unsur estetika.

(c). Memeberikan cahaya yang sangat terang diwaktu pagi hingga

sore hari.

2. Pencahayaan Buatan (artificial lighting)

Sistem pencahayaan buatan (artificial lighting) adalah

sistem pencahayaan yang menggunakan sumber cahaya buatan

seperti lampu, armatur dan peralatan yang memendarkan cahaya.

Sifat dari cahaya buatan juga sementara karena hanya

dipergunakan pada malam hari saja sebagai sinar tambahan untuk

menerangi suatu ruang / bangunan.

(a). Fungsi dari adanya sistem pencahayaan buatan ini adalah :

1) . Mendukung pencahayaan dalam ruangan yang tidak

terjangkau pencahayaan disiang hari.

2). Digunakan bersama dengan natural light untuk

mereduksi terang gelap sumber cahaya langit.

Page 109: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 116

3). Menciptakan kondisi penerangan dalam ruang menurut

aktivitas dan kebutuhan.

(b). Teknik Pencahayaan

1). Penerangan Langsung (Direct lighting)

Merupakan teknik pencahayaan yang paling

sederhana, yaitu sumber cahaya diatur untuk menyinari

suatu area secara langsung. Teknik ini bisa digunakan di

area atau ruang yang membutuhkan cahaya yang cukup

kuat.

Teknik penerangan ini memungkinkan kualitas

cahaya yang maksimal karena cahaya lampu langsung jatuh

ke ruang atau benda yang disinarinya. Namun cahaya yang

dihasilkan kurang artistic atau cenderung menghasilkan

atmosfer ruang yang datar dan monoton.

Gambar 2.28 Penerangan Langsung (Direct Lamp)

Sumber : www.homesweethomefund.com

2). Penerangan Tidak Langsung (Indirect Lighting)

Merupakan teknik pencahayaan yang menempatkan

sumber cahaya secara tersembunyi. Cahaya yang terlihat

dan menerangi ruang merupakan hasil pantulan atau bukan

berasal dari lampu secara langsung. Lampunya sendir

Page 110: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 117

biasanya diletankkan dibalik dinding, plafon, lemari, dan

sebagainya. Cahaya yang dihasilkan penerangan langsung.

Untuk menciptakan atmosfer ruang tertentu, kombinasikan

penerangan tidak langsung dengan penerangan langsung.

(3). Penerangan ke Bawah (Downlihgt)

Gambar : 2.29 Penerangan Tidak Langsung (Indirect

Lighting)

Sumber : www.pinteres.com

Merupakan teknik pencahayaan yang umum

digubakan, yaitu lampu diarahkan untuk menyinari benda

dibawahnya. Prinsipnya sama seperti pada pencahayaan

alami, saat matahari menyinari bumi yang ada dibawahnya.

Cahaya yang dihasilkan cenderung rata dan menyebar

dengan baik.

Gambar 2.30 Penerangan ke Bawah (Downlihgt)

Sumber : www.upshine.com

Page 111: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 118

(4) Penerangan ke Atas (Uplight)

Merupakan teknik pencahayaan yang menyorotkan

sinar lampu keatas ruangan atau benda. Lmpu yang

digunakan biasanya diletakkan di lantai dengan arah cahaya

ke atas.

Cahaya yang dihasilkan kerap digunakan untuk

menghasilkan kesan megah dan dramatis, misalnya pada

kolom bangunan tempat kolom juga terlihat lebih menonjol.

Teknik pencahayaan ini tergolong teknik penerangan tidak

langsung karena cahaya yang dihasilkan tidak langsung

menyinari ruang maupun benda.

Gambar 2.31 Penerangan ke Atas (Uplight)

Sumber : www.dreamstime.com

(5) Penerangan dari Depan (Frontlight)

Merupakan teknik penerangan umum diterapkan

untuk menerangi lukisan atau hiasan dinding. Benda –

benda yang disorot akan terlihat lebih menonjol darpada

benda – benda lain disekitarnya.

Page 112: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 119

Gambar 2.32 Penerangan dari Depan (Fronlighting)

Sumber : www.desainic.com

(c). Sistem pencahayaan buatan berupa energy listrik

yang diubah menjadi sinar sehingga dapat menimbulkan

cahaya. Contoh sumber cahaya yang dihasilkan adalah :

1. Lampu Pijar (incandescent)

Lampu pijar terdiri tiga pokok yaitu basis, filament (benang

pijar) dan bola lampu. Besarnya aliran cahaya (fluks

cahaya) yang dihasilkan oleh lampu pijar yang sedang

menyala tergantung pada suhu filamennya. Jenis lampu ini

mempunyai keuntungan dan kekurangan, yaitu :

Keuntungan :

(a). Ukuran filament kecil, maka sumber cahaya dapat

dianggap sebagai titik sehingga pengaturan cahaya mudah.

(b). Perlengkapan sangat sederhana dan dapat ditangani

dengan sederhana pula.

(c). Pemakaian sangat luwes dan biaya awal rendah.

(d). tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban.

(e). Menampilkan warna – warna dengan sangat bagus

Kerugian :

Page 113: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 120

(a). Lumen per watt (efikasi) rendah

(b). Umur pendek (750 – 1000 jam) makin rendah watt

makin pendek umur.

(c). Untuk Negara tropis, panas dari lampu akan menambah

beban AC

(d). warna cenderung hangat (kemerahan), secara

psikologis akan membuat suasana ruang kurang sejuk

2. Lampu Flourescent

Bentuk lampu ini dapat berupa tabung (tube lamp) maupun

bola. Lampu jenis ini merupakan salah satu lampu pelepas

listrik yang berisi gas air raksa bertekanan rendah. Lampu

fluorescent generasi terbaru penggunaan listriknya semakin

efisien (mencapai 80 lumen per watt) dan distribusi

speltralnya (pancaran panjang gelombang cahaya)

mendekati grafik kepekaan mata, sehingga tidak terjadi

penyimpangan warna. Jenis lampu ini mempunyai

keuntungan dan kerugian, yaitu:

Keuntungan :

(a) Efikasi. (lumen per watt) tinggi

(b) Awet (umur panjang), hingga 20.000 jam (dengan

asumsi lama penyalaan 3 jam setiap penyalaan). Makin

sering dihidup matikan, umur makin pendek.

(c) bentuk lampu memanjang memenuhi area lebih luas.

(d) untuk penerangan yang tidak menghen bayangan,

lampu flourenscent lebih baik dibandingkan dengan

lampu pijar.

(e) warna cahaya yang cenderung putih – dingin

menguntungkan untuk daerah tropis lembab karena

psikologis akan menyejukan ruangan.

Page 114: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 121

Kerugian:

(a) Output cahaya terpengaruh oleh suhu dan

kelembaban

(b) Tidak mudah mengatur intensitas oleh cahaya

dengan dimmer

(c) Warna keputihan cenderung tidak alami, terutama

untuk warna kulit

(d) Kecerobohan pemasangan balas sering

menimbulkan bunyi dengung yang mengganggu dan

melelahkan

(e) Menimbulkan efek cahaya tang bergetar pada arus

bolak – balik (ac), sedangkan pada lampu fluorescent

arus searah (dc) efek ini tidak tampak

(f) Efisiensi lampu akan meningkat apabila suhu

dipertahankan tidak lebih dari 40OC.

3. Lampu HID (High- Intensity Disharge Lamp)

Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap

zat logam. Lampu mercury menghasilkan cahaya dari

lecutan listrik dalam tabung kaca atau kuarsa berisi

uap merkuri bertekanan tinggi. Efeknya antara 40 –

60 lm/watt. Dibutuhkan waktu antara 3 – 8 menit

(untuk menguapkan merkuri) sebelum menghasilkan

cahaya maksimal. Karena itu disebut lampu metal –

helida. Jenis lampu ini memiliki keuntungan dan

kerugian yakni antar lain :

Keuntungan :

Page 115: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 122

(1) Kecuali lampu mercury (yang kualitasnya

cahayanya lebih baik dari lampu pijar), efikasi

lampu HID jauh lebih tinggi disbandingkan lampu

pijar dan fluorescent

(2) Lebih awet dari lampu pijar dan kadang – kadang

lebih awet dari fluorescent juga

(3) Pendistribusian cahaya lebih mudah dari lampu

fluorescent

(4) Biaya operasional sangat rendah

(5) Tidak seperti lampu fluorescent, lampu HID tidak

terpengaruh oleh variasi suhu dan kelembaban

lingkungannya

Kerugian :

(1) Biaya awal sangat tinggi

(2) Seperti halnya dengan lampu fluorescent,

lampu HID butuh balas yang dapat

mengeluarkan suara mengganggu

(3) Lampumembutuhkan waktu sekitar 8 menit

untuk bersinar secara penuh

(4) Beberapa dapat mengeluarkan cahaya ungu –

ultra yang membahayakan kesehatan

(5) Lampu HID hanya cocok untuk ruangan,

dengan ketinggian langit – langit (3-5 m)

hingga tinggi (>5 m).

c) Sistem Akustik (Acoustics System)

Sistem akustik (acoustics system) adalah suatu sistem yang

digunakan untuk mengatur tingkat kebisingan suatu bangunan /

ruangan. Menurut tempatnya akustik dibandingkan menjadi 2 jenis

akustik :

a. Akustik Ruang

Page 116: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 123

Akustik ruang dalam arsitektur merupakan perencanaan dan

perancangan ruang dengan memperhatikan sumber bunyi yang

mengganggu ruangan. Dalam perancangan desain akustik

sebuah ruangan ada beberapa faktor yang seharusnya kita

diperhatikan untuk mendapatkan tingkat kenyamanan akustik,

diantaranya adalah:

1) Bentuk bidang pembatas ruang yaitu dinding, lantai

ataupun langit – langit

2) Bahan bidang pembatas ruang, terutama untuk mengenal

karakter bahan yang akan kita gunakan dalam ruangan

tersebut perlu untuk dimengerti

Secara umum bahan dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Penyerap nada – nada tinggi

Yaitu bahan – bahan yang mengandung banyak hawa udara

atau pori – pori lembut. Miasalnya serabut gelas, serabut

kayu, serabut kelapa, merang jerami dan bahan sintetis

berbentuk busa seperti novolan, stiropor, moltopren dan

ataupun apung, vermikulit perlit dan sebagainya.

2. Penyerap nada – nada menengah dan rendah

Penyerap nada – nada menengah dan rendah (gelombang

panjang) bekerja pada prinsip pengubah energy bunyi ke

energy mekanis, yaitu gerak getaran suatu selaput,

membrane atau pelat yang relatif tipis tetapi padat dan

karenanya bisa bergetar secepat mungkin sehingga danyak

energy bunyi diubah menjadi getaran selaput / resonator.

3. Memperhatikan metode konstruktif pemasangan bahan,

yaitu pemasangan pelat –pelat akustik yang tepat. Misalnya

absorptive material, anspace gypsumboard dan furring.

4. Memberi isolasi dinding

b. Akustik Lingkungan.

Page 117: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 124

Akustik lingkungan merupakan suatu akustik untuk

perpindahan bunyi dari suatu ruangan ke ruangan lain dalam

penanganan bunyi dari elemen – elemen bangunan, terutaman

desain yang memperhatikan ruang majemuk dalam bangunan

seperti flat sekolahan ataupun rumah sakit.

c. Sistem akustik ruang pamer

Untuk ruang pamer lebih baik diperhatikan kapasitas yang

berfluktuasi. Ruang pamer dengan volume mencapai sekitar

15.000 sampai 20.000 ft3 (425 – 570 m

3) atau dengan kapasitas

penonton antara 150 – 200 orang tidak akan membutuhkan

sistem penguat suara bila ruangan tersebut dirancang dengan

prinsip – prinsip akustik yang ada. Ruang pamer dengan bentuk

empat persegi, lantai datar dan daerah yang biasanya berkisar

antara 600 – 1.000 ft3 (56 0 95 m

3) jarang menimbulakn

masalah akustik yang serius. Dinding belakang ruang terhadap

dengan pembicara, walau tidak diberi lapisan akustik tidak

menimbulkan cacat akustik. Karena ukurannya kecil disamping

furniturnya yang membantu menghamburkan.

d) Konsep Warna

1. Pengertian Warna

Warna adalah spectrum tertentu yang terdapat di dalam suatu

cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna

ditentukan panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang

warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380

– 780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti

interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya:

merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu.

Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hiaju, dan 100% biru

akan menghasilkan interpretasi warna magenta.

2. Pengelompokan warna

a. Warna netral, adalah warna – warna yang tdak lagi

memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan

Page 118: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 125

merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini

merupakan campuran komponen tiga warna sekaligus,

tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.

b. Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang

berkesan berlawanan satu dengan yang lainnya. Warna

kontras bisa didapatkan dari warna yang bersebrangan

(memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer

dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan

pula membentuk kontras warna dengan mengolah nilai

ataupun kemungkinan warna. Contoh warna kontras adalah

merah dengan hiaju, kuning dengan ungu dan biru dengan

jingga.

c. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang

setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari

merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang,

semangat, marah, dan sebagainya. Warna panas

mengesankan jarak yang dekat.

d. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentan

setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari

warna hijau hingga ungu. Warna ini menjadi symbol

kelembutan, sejuk, nyaman, dingin, dan sebagainya. Warna

dingin mengesankan jarak yang jauh.

3. Tiap – tiap warna memiliki arti khusus berdasarkan efek

psikologis pemilik warna , yaitu:

a. Merah memberi dampak dinamis dan cenderung

menstimulasi

b. Merah muda menggambarkan kemudaan, ceria dan

romantisme

c. Oranye memberikan energi, vitalitas dan berkesan ramah

d. Kuning mampu memancarakan kehangatan, bercahaya dan

cerah

e. Coklat berkesan rustic, melindungi, kaya, dan tahan lama

Page 119: BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL 1.abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812028_bab2.pdf · A. PENGERTIAN JUDUL 1. Judul ... gunung ini adalah gunung api istirahat dan telah

PUSAT KONSERVASI FLORA FAUNA LAWU | 126

f. Biru menggambarkan suatu yang konstan, kebenaran,

ketenangan dan ketergantungan

g. Hijau menyiratkan kesan alami, segar, dan misterius

h. Putih memberi kesan keaslian, ringan, tenang, dan murni

i. Hitam mengandung kekuatan, berkesan misterius, klasik

dan elegan.


Recommended