+ All Categories
Home > Documents > BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1...

Date post: 02-Jun-2020
Category:
Upload: others
View: 9 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
32
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Mass communication is message communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. 7 Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan tekhnologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu atau berkelanjutan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan – pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian mingguan, dwimingguan atau bulanan. Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakanya. Namun, dari sekian banyak definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan media elektronik). Sebab, awal 7 Elvinaro Ardianto. Lukiati Komala. Siti Karlinah. Komunikasi Massa suatu pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2012. Hal : 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media

massa pada sejumlah besar orang (Mass communication is message

communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi

tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media

massa.7

Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan

tekhnologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu atau berkelanjutan serta

paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari definisi Gerbner

tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan

– pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak

luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian

mingguan, dwimingguan atau bulanan.

Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para

ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakanya. Namun, dari

sekian banyak definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah

komunikasi melalui media massa (media cetak dan media elektronik). Sebab, awal

7 Elvinaro Ardianto. Lukiati Komala. Siti Karlinah. Komunikasi Massa suatu pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2012. Hal : 3

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

9

perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media

of mass communication (media komunikasi massa).

Definisi Komunikasi massa yang ini nampaknya merupakan definisi

yang lengkap, yang dapat menggambarkan karakteristik komunikasi massa secara

jelas. Bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak – corak yang lama

karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut : diarahkan kepada khalayak

yang relatif besar, heterogen dan anonym; pesan disampaikan secara terbuka,

seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas;

komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks

yang melibatkan biaya besar. 8

2.1.1 Pengertian Komunikasi massa

Komunikasi Massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human

communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat – alat

mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan – pesan komunikasi. Sebagian

atau sejumlah besar dari peralatan mekanik itu dikenal sebagai alat – alat

komunikasi massa atau lebih popular dengan nama media massa, yang meliputi

semua (alat – alat) saluran, ketika narasumber (komunikator) mampu mencapai

jumlah penerima (komunikan, audience) yang luar serta secara serentak dengan

kecepatan yang relatif tinggi.

8 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala. Komunikasi Massa : Suatu pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2005. Hal: 5

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

10

Karena demikian eratnya penggunaan peralatan tersebut, maka

komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang menggunakan

media massa untuk pesan – pesan yang disampaikan. Hal ini sangat berbeda

dengan pengertian komunikasi yang begitu banyak menyita energi dalam upaya

memberikan definisi.

Komunikasi massa kita adopsi dari istilah bahasa inggris, mass

communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi media

massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi

yang “mass mediated”.

Istilah mass communication atau communication diartikan sebagai

salurannya, yaitu mass media (media massa) kependekan dari media of mass

communication.9

Model Laswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut

mengisyaratkan bahwa lebih dari satu saluran dapan membawa pesan. Laswell

mengatakan bahwa cara yang baik dan benar untuk menjelaskan komunikasi

adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Which Channel

To Whom With What Effect. Unsur sumber (who) merangsang pertanyaan

mengenai pengendalian pesan (misalnya oleh “penjaga gerbang”), sedangkan

unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi

(in which channel) dikasi dalam analisis media. Unsur penerima (to whom)

dikaitkan dengan analisis khalayak, sementara unsur pengaruh (with what effect)

9 Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. PT Grasindo. Jakarta. 2000. Hal : 1-2

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

11

jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan

komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar atau pemirsa.10

2.1.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi lainnya, seperti

komunikasi antarpesona dan komunikasi kelompok. Perbedaan itu meliputi

komponen – komponen yang terlibat didalamnya, juga proses berlangsungnya

komunikasi tersebut. Namun, agar karakteristik komunikasi massa itu tampak

jelas, maka pembahasanya perlu dibandingkan dengan komunikasi antarpesona.

Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut :

a. Komunikator terlembagakan

Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Dengan

mengingat, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan

komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. Jadi, berapa orang

yang terlibat dalam proses komunikasi massa itu, berapa macam peralatan yang

digunakan, dan berapa biaya yang diperlukan sifatnya relatif. Namun, yang pasti,

komunikasi massa itu kompleks.

b. Pesan Bersifat umum

Komunikasi Massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu

ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang

10 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi suatu pengantar. PT. remaja rosdakarya. Bandung. 2005. Hal : 137

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

12

tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan

komunikasi massa dapat berupa fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita

dapat di muat dalam media massa.

c. Komunikannya anonim dan heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen.

Komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena

komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim,

komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai

lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokan berdasarkan faktor:

Usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan

tingkat ekonomi.

d. Media massa menimbulkan keserempakan

keserempakan media massa itu ialah keserempakan kontak dengan

sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk

tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. Kelebihan komunikasi

massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak

atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih

dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang

bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

e. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus,

tetapi pada komunikasi massa, yang paling penting adalah unsur isi. Jadi dalam

komunikasi lainnya yang menentukan efektivitas komunikasi bukanlah struktur,

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

13

tetapi aspek hubungan manusia : bukan pada “apanya” tetapi pada “bagaimana”.

Sedangkan komunikasi massa menekankan pada “apanya”. Dalam komunikasi

massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan

disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

f. Komunikasi Massa bersifat satu arah

Komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau

melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan

komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif

menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara

keduanya tidak dapat melakukan dialog . dengan demikian, komunikasi massa itu

bersifat satu arah.

g. Stimulasi alat indera “Terbatas”

Ciri komunikasi massa lainya yang dapat dianggap salah satu

kelemahannya adalah stimulasi alat indera yang “terbatas”. Dalam komunikasi

massa, stimulasi alat indera bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar

dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif,

khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, khlayak

menggunakan indera penglihatan dan pendengaran

h. Umpan balik tertunda (Delayed)

Komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan feedback

merupakan faktor yang penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

14

komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh

komunikan.11

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Ada banyak pendapat yang dikemukakan untuk mengupas fungsi –

fungsi komunikasi massa. Sama dengan definisi komunikasi massa, fungsi

komunikasi massa juga mempunyai latar belakang dan tujuan yang berbeda satu

sama lain. Meskipun satu pendapat dengan pendapat yang lain berbeda, tetapi titik

tekan mereka kemungkinan sama.

Secara umum, fungsi komunikasi massa dibagi menjadi beberapa bagian

yaitu :

a. Informasi

Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam

komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi

ini adalah berita-berita yang disajikan. Fakta-fakta yang dicari wartawan di

lapangan kemudian dituangkannya dalam tulisan juga merupakan informasi. Fakta

yang dimaksud adalah adanya kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat.

b. Hiburan

Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi

dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Masalahnya, masyarakat kita masih

menjadikan televisi sebagai media hiburan. Hal ini mendudukkan televisi sebagai

11 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala. Komunikasi Massa : Suatu pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2005. Hal: 7-12

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

15

alat utama hiburan (untuk melepas lelah). Oleh karena itu, jangan heran jika jam-

jam prime time (pukul 19.00 sampai 21.00) akan disajikan acara-acara hiburan,

entah sinetron, kuis, atau acara jenaka lainnya. Sangat sulit untuk diterima

penonton seandainya pada jam prime time televisi menyiarkan acara Dialog

Politik. Jelas acara itu akan menimbulkan penolakan masyarakat.

c. Persuasi

Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi

informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas

hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat

fungsi persuasi. Bagi Josep A. Devito (1997) fungsi persuasi dianggap sebagai

fungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasi bisa datang dari

berbagai macam bentuk: Pertama, mengukuhkan atau memperkuat sikap,

kepercayaan, atau nilai seseorang; Kedua, mengubah sikap, kepercayaan, atau

nilai seseorang; Ketiga, menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan

Keempat, memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu.

d. Transmisi Budaya

Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling

luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat dielakkan

selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada

penerimaan individu. Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan,

kontemporer dan historis. Di dalam tingkatan kontemporer, media massa

memperkuat konsensus nilai masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

16

perubahan secara terus menerus. Hal ini merupakan faktor yang memberi petunjuk

teka-teki yang mengitari media massa, mereka secara serempak pengukuh status

quo dan mesin perubahan. Sementara itu, secara historis umat manusia telah dapat

melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk

membimbingnya ke masa depan.

e. Mendorong Kohesi Sosial

Kohesi yang dimaksud di sini adalah penyatuan. Artinya, media massa

mendorong masyarakat untuk bersatu. Dengan kata lain, media massa merangsang

masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai-berai bukan keadaan yang

baik bagi kehidupan mereka. Media massa yang memberitakan arti pentingnya

kerukunan hidup umat beragama, sama saja media massa itu mendorong kohesi

sosial. Akan tetapi, ketika media massa mempunyai fungsi untuk menciptakan

integrasi sosial, sebenarnya di sisi lain media juga memiliki peluang untuk

menciptakan disintegrasi sosial. Jadi, sebenarnya peluang untuk menciptakan

integrasi dan disintegrasi sama besarnya.

f. Pengawasan

Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya,

menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-

kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua,

yakni warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan

dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. Fungsi peringatan

dapat dilihat dari pemberitaan tentang munculnya badai, topan, gelombang laut

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

17

yang mengganas, angin rebut disertai hujan lebat, dan sebagainya. Fungsi

pengawasan peringatan juga meliputi informasi tentang suatu wabah penyakit

yang mulai menyebar akan adanya serangan militer yang dilakukan Negara lain.

Sementara itu, fungsi pengawasan yang kedua yaitu pengawasan instrumental.

Aktualisasi dari fungsi ini adalah penyebaran informasi yang berguna bagi

masyarakat. Harga kebutuhan sehari-hari merupakan informasi penting yang

sangat dibutuhkan masyarakat.

g. Korelasi

Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan bagian-

bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya dengan

fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung antara berbagai

komponen masyarakat. Bagi Charles R. Wright fungsi korelasi juga termasuk

menginterpretasikan pesan yang menyangkut lingkungan dan tingkah laku tertentu

dalam mereaksi kejadian-kejadian. Salah satu bagian terpenting dalam

menjalankan fungsi korelasi yang termasuk interpretasi bila dilihat dari Tajuk

Rencana atau Hoofd Artikel (Belanda),Leader/Leader Writer (Inggris) sebuah

surat kabar, meskipun tajuk rencana juga memiliki fungsi persuasi. Tajuk yang

biasanya ditulis oleh redaktur senior itu bagi Djafar H. Assegaff (1983)

mempunyai 4 fungsi sebagai berikut :

1. Menjelaskan berita

2. Mengisi latar belakang

3. Meramalkan masa depan

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

18

4. Meneruskan suatu penilaian moral

Dengan demikian, tajuk rencana mempunyai fungsi untuk interpretasi kejadian-

kejadian yang ada dalam masyarakat.

h. Pewarisan Sosial

Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang

menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau

mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari satu

generasi ke generasi selanjutnya. Ada juga yang mengatakan fungsi pewarisan

sosial ini dengan transmisi budaya, Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988)

dua diantara ilmuwan komunikasi yang mengatakan itu, tetapi fungsi ini sama

dengan pewarisan sosial. Sebab, yang namanya budaya meliputi tiga hal, yakni

ide atau gagasan, aktivitas, dan benda-benda hasil kegiatan. Ide yang diwariskan

dari satu generasi ke generasi selanjutnya termasuk kebudayaan. Bagi Black dan

Whitney transmisi budaya media massa bisa memperkuat kesepakatan nilai-nilai

sosial yang ada dalam masyarakat. Disamping itu, media juga berperan untuk

selalu memperkenalkan ide-ide perubahan yang perlu dilakukan masyarakat

secara terus-menerus.

i. Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif

Hal yang dilupakan oleh banyak orang adalah bahwa komunikasi massa bisa

menjadi sebuah alat untuk melawan kekuasaan dan kekuatan represif. Komunikasi

massa berperan memberikan informasi, tetapi informasi ynag diungkapkannya

ternyata mempunyai motif-motif tertentu untuk melawan kemapanan. Memang

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

19

diakui bahwa komunikasi massa juga bisa berperan untuk memperkuat kekuasaan,

tetapi juga bisa sebaliknya.

j. Menggugat Hubungan Trikotomi

Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga

pihak. Dalam kajian komunikasi hubungan trikotomi melibatkan pemerintah, pers,

dan masyarakat. Ketiga pihak ini dianggap tidak pernah mencapai kata sepakat

karena perbedaan kepentingan masing-masing pihak. Hubungan trikotomi tersebut

tidak demokratis. Disinilah komunikasi massa melalui media massa memiliki

tugas pentig untuk mengubah hubungan trikotomi yang tidak adil tersebut. Media

massa melalui berita-berita yang berbobot, mengungkapkan peristiwa yang

bertendensi politik tinggi, tetapi mampu mengungkapkan, mengkritik

kebobrokkan pemerintah yang korup dan tidak adil manifestasi dari fungsi

tersebut.

2.2 Media Massa

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-

pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat

komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. Media massa adalah

faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman

klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari

media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan

informasi.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

20

Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan,

dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media

massa yaitu media yang berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual)

misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape

recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film,

video) yang bersifat ferbal visual vokal

Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah

banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam

kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film

bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau

dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi

dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan

keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah

relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif

yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.

2.2.1 Pengertian Media Massa

Media massa adalah hal yang paling tepat dan cepat untuk mendapatkan

menyampaikan informasi-informasi kepada khalayak. Media massa ada dimana-

mana, dalam berbagai bentuk dan dapat diakses kapan saja. Ciri media massa

adalah komunikasi massa diarahkanyang relative besar, heterogen dan anonym.12

12 Warner J. Severin W. Tankard. JR. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode & Terapan. Jakarta Kencan. Hal 14

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

21

Media massa adalah jenis komunikasi yang ditunjukan kepada sejumlah

khalayak besar ataupun banyak yang tersebar, heterogen dari anonim melewati

media cetak atau media elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat

diterima secara serentak dan sesaat. Sebagai media komunikasi, media massa

tetpa harus menjalankan fungsi umumnya seperti to inform, to educate, to

entertain and to influence.

Belom pernah kita lihat dan kunjungi secara langsung. Realistis yang

ditampilkan oleh media massa adalah realitas yag sudah diseleksi.

2.2.2 Fungsi Media Massa

Berbagai penggunaan media massa memebedakan fungsi dan tujuan media

massa itu sendiri, bagai sebagian orang penggunaan media massa mempengaruhi

tingkat kebutuhan penggunaan dan efek dari penggunaan media mssa.

Berbagai penggunaan dan pemuasaan terhadap media ini dapat dikelopokan

kedalam empat tujuan yaitu:

1. Pengetahuan, seorang menggunakan media massa mengetahui sesuatu atau

memperoleh informasi tentang sesuatu.

2. Hiburan, orang menonton film ingin melupakan kenyataan hidup yang

susa. Dengan mematok sifat menghibur sebagai tolak ukur keberhasilan

sebuah film, sang pengulas cenderung memenangkan film-film ekskapis

diatas jenis film lain.

3. Kepentingan Sosial, kepentingan yang diperoleh dari kesamaan kegemaran

setiap individu terhadap program acara yang ditayangkan di televise.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

22

4. Pelarian, orang menggunakan media ini juga bertujuan menyelesaikan

masalah mereka dengan orang lain maupun menghindari aktifitas lain.

2.2.3 Jenis-Jenis Media Massa

Media massa dibagi menjadi dua yaitu cetak dan elektronik, media cetak

yang memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah.

Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio

televise, film dan internet.

Film merupakan dokumen kehidupan sosial sebuah komunitas. Film

memiliki realitas kelompok mesyarakat penduduknya, baik dlam bentuk imajinasi

dan realitas dalam arti sebenarnya. Film sebagai media komunikasi massa

pandang dan dengar yang mempunyai peranan penting bagi pengembangan

budaya bangsa sebagai salah satu aspek peningkatan ketahanan nasional dalam

pembangunan nasional.

Media massa terdiri dari beberapa bentuk yaitu;13

1. Surat Kabar

Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan

dengan jenis media massa lainnya. Yang berfungsi sebagai informasi. Hal

ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu

keingintahuan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya.

13 Elvinaro Ardianto. Lukiati Komala. Siti Karlinah. Komunikasi massa suatu pengantar.

Bandung. Simbiosa Rekatama Media. 2007 hal. 103

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

23

2. Radio

Merupakan media komunikasi massa yang menyalurkan gagasan

dan informasi dalam bentuk suara berupa program yang teratur dan

berkesinambungan.

3. Televise

Merupakan media komunikasi massa audiovisual dengan sifat daya

rangsang sangat tinggi, elektris, sangat mahal, daya jangkauan berdasarkan

penyampaian pesan lebih singkat

4. Film

Film merupakan pertunjukan cerita yang menyajikan cerita

mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa tokoh yang

diperankan oleh pemain yang melibatkan konflik dan emosi. Film adalah

salah satu yang masuk dalam kelompok atau kategori drama. Biasanya isi

dari film adalah mengenai tentang cerita cinta.

2.3 Film Sebagai Media Massa

Film digunakan untuk mencerminkan atau membuat realitas. Cerita yang

terdapat dalam sebuah film dapat terbuat dari fiksi maupun non fiksi. Melalui

film, informasi menjadi lebih akurat penyampaiannya. Itu karena film

menggunakan media audio visual yang membuatnya menjadi lebih mudah dalam

menyalurkan maksud dan isi pesan yang terkandungn didalamnya.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

24

Salah satu kelebihan film adalah selain menggunakan media audio visual

atau suara dan gambar, film lebih kuat dalam menyampaikan pesan kepada

khalayak yang beraneka ragam, seperti perbedaan kultur dan sosial. Melalui film,

penonton bisa dibawa merasakan apa yang diceritakan oleh film tersebut. Bagi

para pembuat film, film adalah salah satu wadah untuk menyalurkan ide – ide

kreatif.

Para khalayak atau penonton film menggunakan lebih dari satu indera

karena karakter film yang audio-visual. Para penonton jadi lebih terbawa dalam

dimensi parasosial yang dihadirkan lewat film. Pola penggunaan yang seperti ini

menjadikan penonton dapat menyamarkan – bahkan menghapus – batas-batas

kultural dan sosial (misalnya bahasa) sehingga pesan yang disampaikan lewat

film tetap akan dapat dimengerti oleh penonton. Industri film adalah industri

yang tidak ada habisnya. Sebagai media massa, film digunakan sebagai media

yang merefleksikan realitas, atau bahkan membentuk realitas.

Peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan. Proses yang terjadi antara pembuat film dan

penonton menghasilkan reaksi berupa tanggapan. Kognisi berupa kualitas dan

kuantitas pengetahuan yang dimiliki tentang film. Motif merupakan latar belakang

alasan menonton film tersebut. Sikap merupakan perilaku setiap individu

dalam menonton sebuah film.14

14 Jalaludin,Rahmat. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya : Bandung, 2007,hal 34

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

25

2.3.1 Pengertian Film

Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa

visual dibelahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film dibioskop,

film televise dan film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi

media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton film ke bioskop ini

menjadi aktivitas popular bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-

an.

Film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media

komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau

tanpa suara dan dapat dipertunjukkan. Film dalam pengertian sempit adalah

penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi dalam pengertian lebih luas bisa juga

termasuk yang disiarkan di TV.

Industri film adalah industri bisnis. Predikat ini telah menggeser anggapan

orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya seni, yang diproduksi secara

kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika

(keindahan) yang sempurna. Meskipun pada kenyataannya adalah bentuk karya

seni, industri film adalah bisnis yang memberikan keuntungan, kadang-kadang

menjadi mesin uang yang seringkali, demi uang, keluar dari kaidah artistik film

itu sendiri.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

26

2.3.2 Fungsi Film

Tujuan khalayak menonton film adalah untuk mendapatkan hiburan.

Sejalan dengan misi perfilman sejak tahun 1979, bahwa selain sebagai media

hiburan, film juga dapat dijadikan sebagai media edukasi untuk pembinaan

generasi muda dalam rangka nation and character building.15

Fungsi edukasi bisa tercapai bila stasiun televisi membuat tayangan yang

mempunyai nilai informasi tinggi, seperti sejarah, film dokumenter maupun film

yang diangkat dari kehidupan sehari – hari yang dikemas secara menarik agar

audiens tidak hanya mencari acara hiburan semata.

2.3.3 Jenis-Jenis Film

Film bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok

orang. Film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung dari film

tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film mencakup berbagai pesan baik pesan

pendidikan, hiburan dan informasi. Pada dasarnya film dapat dikelompokan dalam

dua bagian dasar, yaitu kategori cerita dan non cerita.

Adapun jenis – jenis film dapat dikelompokan sebagai berikut16 :

1. Film Cerita

Adalah film yang mengandung suatu cerita 17yang biasa dipertunjukan di

gedung – gedung bioskop dengan bintang terkenal dan film ini didistribusikan

18sebagai barang dagangan.

15 Effendy dalam Ibid; hal 145 16 Ibid hal; 148

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

27

Cerita yang diangkat merupakan cerita fiktif atau kisah nyata yang dimodifikasi,

sehingga semakin terlihat menarik baik dari jalan ceritanya maupun dari segi

gambarnya.

2. Film Berita

Adalah film mengenai fakta , peristiwa yang benar benar terjadi. Karena

sifatnya berita, maka film yang disajikan kepada public harus mengandung unsur

berita. Kriteria berita itu sendiri adalah penting dan menarik. Jadi berita juga

harus penting atau menarik atau bisa juga penting sekaligus menarik.

3. Film Dokumenter

Didefinisikan oleh Robert Flatherty sebagai “karya ciptaan mengenai

kenyataan”. Berbeda dengan film berita yang merupakan rekaman kenyataan,

maka film dokumenter merupakan hasil intepretasi pribadi mengenai kenyataan

tersebut.

4. Film Kartun

Adalah film yang dibuat untuk konsumsi anak anak. Sebagaian besar film

kartun sepanjang itu diputar akan membuat kita tertawa akan kelucuan para

tokohnya. Namun, ada juga film kartun yang membuat penontonnya iba karena

penderitaan tokohnya.

17 Heru Effendy. Industri Perfilman Indonesia. Erlangga.Jakarta.2008, hal 63 10 James Monaco. Cara Menghayati Sebuah Film. Yayasan Citra. Jakarta. 1977 hal 54 18 Denis McQuail. Teori Komunikasi Massa. Suatu Pengantar. Erlangga. Jakarta. 1987, hal 13 9

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

28

2.3.4 Unsur-Unsur Film

Film merupakan karya seni orang-orang kreatif yang menuangkan ide

maupun gagasan berupa pemikiran yang dituangkan menjadi suatu karya yang

disebut film. Berikut beberapa unsure dalam film :

1. Sutradara

Sutradara memiliki tanggung jawab yang meliputi aspek-aspek kreatif

baik interpretative maupun teknis dari sebuah produksi film. Sutradara juga harus

mampu membuat film dengan wawasan dan keartistikan untuk mengontrol film

dari awal produksi hingga tahap penyelesaian. Dengan demikian, sutradara harus

membuat unsure-unsur yang terpisah menjadi satu kesatuan dan mengisi film

dengan jiwa dan makna.

2. Penulis Skenario

Naskah atau skenario merupakan unsure yang sangat penting dalam film.

Naskah sebuah scenario adalah sebuah cerita yang sudah ditata dan dipersiapkan

menjadi naskah jadi yang siap di produksi. Scenario mempunyai kedudukan

penting, karena merupakan rantai pertama sebelum proses pembuatan film,

sebelum melalui tahap pengambilan gambar dilapangan karena merupakan cetak

biru setelah susunan rencana sebuah film.

3. Penataan Fotografi

Penata fotografi/juru kamera bekerja sama dengan sutradara untuk

menentukan jenis shot, jenis lensa, membuat komposisi, dari subjek yang hendak

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

29

direkam. Ia juga bertanggung jawab untuk memeriksa hasil shooting dan menjadi

pengawas pada proses film di laboratorium.

4. Penyunting

seorang editing atau editor bertugas menyusun hasil shooting hingga

membentuk suatu cerita sempurna dan mendapatkan isi yang diinginkan.

5. Penata Artistik

Penyusunan segala sesuatu yang melatarbelakangi cerita film atau yang

biasa disebut setting. Penata artistik menerjemahkan konsep visual sutradara

kepada pengertian-pengertian visual. Penata artistic juga didampingi oleh rim

kerja yang terdiri dari make-up, kostum, dekorasi, dan jika perlu tenaga pembuat

efek khusus.

6. Penata Suara

Penata suara adalah media audio-visual dalam film yang akan membuat

pertunjukkan film lebih hidup serta bertanggung jawab atas segala yang

berhubungan dengan audio yang dihaslikan. Desain penata suara / audio apakah

itu dialog, monolog, musik atau efek suara membantu memperkuat suasana yang

diinginkan oleh sebuah film atau drama desain tata suara yang baik sebaiknya

dialog dan efek suara dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi film yang

dibuat.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

30

2.4 Representasi

Istilah representasi merupakan gambaran (perwakilan) kelompok-

kelompok pada institusi sosial. Penggambaran itu tidak hanya bekenaan dengan

tampilan fisik (appreance) dan deskripsi, melainkan juga terkait dengan makna

(atau nilai) dibalik

tampilan fisik. Tampilan fisik representasi adalah jubah yang menyembunyikan

bentuk makna sesungguhnya yang ada dibaliknya.19

Representasi adalah istilah yang merujuk pada bagaimana seseorang, satu

kelompok, gagasan atau pendapat tertentu ditampilkan dalam pemberitaan.

Representasi penting dalam dua hal. Pertama, apakah seseorang, kelompok, atau

gagasan tersebut ditampilkan sebagaimana mestinya. Kata semestinya ini

mengacu apakah seseorang atau kelompok itu diberitakan apa adanya ataukah

diburukkan. Kedua, bagaimana representasi tersebut ditampilkan. Dengan kata,

kalimat, aksentuasi, dan bantuan foto atau dokumentasi yang menampilkan

macam apa seseorang, kelompok, atau gagasan tersebut ditampilkan dalam

pemberitaan kepada khalayak. Dalam representasi, sangat mungkin terjadi

ketidakbenaran penggambaran, kesalahan penggambaran.

Representasi merupakan sebuah proses sosial yang berhubungan dengan

pola hidup dan budaya masyarakat tertentu yang memungkinkan terjadinya

sebuah perubahan konsep-konsep ideologi dalam bentuk yang konkret. Hal ini

dapat dilihat melalui pandangan-pandangan hidup kita terhadap beberapa hal.

19 Graeme Burton. Membincangkan Televisi. Jalasutra. Yogyakarta dan Bandung 2007. Hal 41-42

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

31

Representasi juga merupakan sebuah proses/praktek penting yang akan

melahirkan sebuah kebudayaan. Hal ini tentu sangat mungkin terjadi mengingat

sebuah kebudayaan merupakan sebuah hal yang terjadi secara alami karena

adanya sebuah proses yang berulang/memiliki efek timbal-balik terhadap

pelaksanaannya.

Representasi merupakan kegunaan dari tanda. Marcel Danesi dalam buku

Indiwan Seto mendefinisikan sebagai berikut: “proses merekam ide, pengetahuan,

atau pesan dalam beberapa cara fisik disebut representasi. Ini dapat didefinisikan

lebih tepat sebagai kegunaan dari tanda yaitu untuk menyambungkan,melukiskan,

meniru sesuatu yang dirasa, dimengerti diimajinasikan atau dirasakan dalam

beberapa bentuk fisik.

Danesi dalam buku Indiwan Seto mencontohkan representasi fengan

sebuah konstruksi X yang dapat mewakilkan atau memberikan suatu

bentukkepada suatu materil atau konsep tentang Y. sebagai contoh misalkan

konsep sex diwakili atau ditandai melalui gambar sepasang sejoli yang sedang

berciuman secara romantis.

Menurut Stuart Hall dalam buku Indiwan Seto ada dua hal proses

representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang “sesuatu” yang

ada dikepala kita masing-masing (peta konseptual), reprsentasi mental masih

meupakan suatu yang abstrak. Kedua „bahasa‟ yang berperan penting dalam

proses konstruksi makna. Konsep makna yang ada dalam kepala kita harus

diterjemahkan dalam „bahasa‟ yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

32

konsep dan ide-ide kita tentang suatu dengan tanda dari simbol-simbol tertentu.

Media sebagai suatu teks banyak menebarkan bentuk-bentuk representasi pada

isinya. Representasi dalam media menunjukan pada bagaimana seseorang atau

sekelompok, gagasan atau pendapat tertentu ditampilkan dalam pemberitaan.20

Menurut David Croteu dan William Hoynes, representasi merupakan hasil

dari suatu proses penyeleksian yang mengarisbawahi hal hal tertentu dan hal lain

diabaikan. Dalam representasi media, tanda yang akan digunakan untuk

melakukan representasi tentang mengalami sesuatu mengalami proses seleksi.

Mana yang sesuai dengan kepentingan kepentingan dalam pencapaian tujuan-

tujuan komunikasi ideologisnya itu yang sementara tanda-tanda lain diabaikan.

Maka selama realitas dalam representasi media media tersebut harus

memasukan atau mengeluarkan komponennya dan juga melaukakan pembatasan

pada isu-isu tertentu sehingga mendapatkan realitas yang bermuka banyak bisa

dikatakan tidak bisa representasi realita terutama di media yang benar-benar

“benar” atau “nyata”. Representasi bekerja pada hubungan tanda dan makna.

Konsep representasi sendiri bisa berubah-ubah. Selalui ada pemaknaan baru.

Representasi berubah-ubah akibat makna yang juga setiap waktu terjadi proses

negosiasi dalam pemaknaan.

20

Indiawan Seto Wibowo. Semiotika Komunikasi. Jakarta. Mitra Wacana Media. 2011. Hal 148

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

33

2.5 Pendidikan

2.5.1 Definisi Pendidikan

Penggambaran Pendidikan berasal dari kata “didik” lalu kata ini

mendapatk an awalan me sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan

memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya

ajaran, tuntunan, dan pemimpin mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.

Selanjutnya pengertian “pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat

membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang

dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya) dan

ditujukan kepada orang yang belum dewasa.

Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai

sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan

kebutuhan. Dalam pengertian luas dan representatif (mewakilkan/mencerminkan

segala segi), pendidikan ialah seluruh tahapan pengembangan kemampuan-

kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir

seluruh pengalaman kehidupan.21

21 Muhibin Syah, M.Ed., Psikologi Pendidikan Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. Hal 10

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

34

2.5.2 Nilai-Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan merupakan batasan segala sesuatu yang mendidik ke arah

kedewasaan, bersifat baik maupun buruk sehingga berguna bagi kehidupannya

yang diperoleh melalui proses pendidikan. Proses pendidikan bukan berarti hanya

dapat dilakukan dalam satu tempat dan suatu waktu. Dihubungkan dengan

eksistensi dan kehidupan manusia, nilai-nilai pendidikan di arahkan pada

pembentukan pribadi manusia sebagai makhluk individu, sosial, religius, dan

berbudaya.

2.5.3 Macam-Macam Nilai Pendidikan

Sebagai bagian dari karya seni, film mempunyai berbagai unsur-unsur

layaknya karya seni yang lain semacam lagu ataupun novel. Sebagai karya seni,

film mengandung pesan atau nilai-nilai yang mampu mempengaruhi perilaku

seseorang. Adapun nilai-nilai pendidikan yang dapat ditemukan dalam film adalah

sebagai berikut:

1. Nilai Pendidikan Religius

Religi merupakan suatu kesadaran yang menggejala secara mendalam

dalam lubuk hati manusia sebagai human nature. Nilai-nilai religious bertujuan

untuk mendidik agar manusia lebih baik menurut tuntunan agama dan selalu ingat

kepada Tuhan. Nilai-nilai religius yang terkandung dalam karya seni

dimaksudkan agar penikmat karya tersebut mendapatkan renungan-renungan

batin dalam kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai agama.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

35

2. Nilai Pendidikan Moral

Moral merupakan makna yang terkandung dalam karya seni, yang

disaratkan lewat cerita. Moral dapat dipandang sebagai tema dalam bentuk yang

sederhana, tetapi tidak semua tema merupakan moral. Nilai pendidikan moral

menunjukkan peraturan-peraturan tingkah laku dan adat istiadat dari seorang

individu dari suatu kelompok yang meliputi perilaku.

3. Nilai Pendidikan Sosial

Nilai pendidikan sosial mengacu pada hubungan individu dengan individu

yang lain dalam sebuah masyarakat. Bagaimana seseorang harus bersikap,

bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah, dan menghadapi situasi tertentu

juga termasuk dalam nilai sosial. Nilai pendidikan sosial akan menjadikan

manusia sadar akan pentingnya kehidupan berkelompok dalam ikatan

kekeluargaan antara satu individu dengan individu lainnya.

4. Nilai Pendidikan Budaya

Nilai-nilai budaya merupakan sesuatu yang di anggap baik dan berharga

oleh suatu kelompok masyarakat atau suku bangsa yang belum tentu dipandang

baik pula oleh kelompok masyarakat atau suku bangsa lain sebab nilai budaya

membatasi dan memberikan karakteristik pada suatu masyarakat dan

kebudayaannya.22

22 Griya Wardani.Wordpress.com/2011/05/19/Nilai-Nilai Pendidikan

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

36

2.6 Semiotika

Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata yunani semeion yang

berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas dasar

konvensi sosial yang terbangun sebelumnya dapat dianggap sebagai mewakili

sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai sebagai suatu hal yang

menunjuk adanya hal lain. Contohnya asap menandai adanya api, sirine mobil

yang keras meraung raung menandai adanya kebakaran disudut kota.

Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial, memahami

dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar dengan „tanda‟. Maka

dari itu, semiotika mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Ahli

semiotika, Umberto Eco menyebut tanda sebagai suatu „kebohongan‟ dan dalam

tanda ada suatu yang tersembunyi di baliknya dan bukan merupakan tanda itu

sendiri.23

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.

Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya-upaya dalam mencari

jalan didunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.

Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak

mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memakai hal-hal (things).

Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukan dengan

mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai bahwa objek-objek tidak

23 Indiawan Seto Wibowo. Semiotika Komunikasi. Jakarta. Mitra Wacana Media. 2011. Hal 6-7

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

37

hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak

berkomunikasi, tetapi juga menkonstitusi sistem struktur dari tanda.

2.6.1 Semiotika Menurut Ferdinand De Saussure

Semiotika saussure adalah relasi antara penanda dan petanda berdasarkan

konvensi, biasa disebut dengan signifikasi. Semiotika signifikasi adalah sistem

tanda yang mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah sistem berdasarkan

aturan dan konvensi tertentu. Kesepakatan sosial diperlukan untuk dapat

memaknai tanda tersebut. Menurut saussure, tanda terdiri dari: bunyi-bunyian dan

gambar, disebut signifer atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan

gambar, disebut signified.

2.7 Tanda Dan Makna Menurut Ferdinand De Saussure

Saussure mengembangkan bahasa sebagai suata sistem tanda. Semiotik

dikenl sebagai disiplin yang mengkaji tanda, proses menanda dan proses

menandai maka dapat dipahami jika ada hubungan antara linguistik dan semiotik.

Menurut Saussure , tanda mempunyai dua enttas yaitu, signifier dan signified.

Tanda menurut Saussure adalah kombinasi dari sebuah konsep dan sebuah

sound-image yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara signifier dan signified

adalah arbitrary. Tidak ada hubungan logis yang pasti diantara keduanya yang

membuat teks atau tanda menjadi menarik dan juga problematk pada saat yang

bersamaan.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

38

2.8 Dari Distingsi ke Semiologi

Distingsi-distingsi yang diusulkan De Saussure merupakan fundamen

semiologi yang dicanangkannya. Distingsi-distingsi tersebut dapat diletakan

sebagai oposisi biner. Oposisi diartikan sebagai pengaturan tema secara internal

dalam medan asosiatif atau paradigmtik. Adapun oposisi biner dimaksud sebagai

segala hubungan oposional yang ada didalamnya ada penanda dari suaatu terma,

dicirikan oleh kehadiran elemen signifikasi (marka) yang tidak dimiliki leh

penanda dari terma lain. Distingsi-distingsi tersebut mesrupakan unsure utama

semiologi Saussure.

Jika Saussure mendefinisikan semiologi sebagai ilmu yang mengkaji peran

tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial, implikasinya tanda itu

berperansebagai dari kehidupan sosial dan aturan sosial yang berlaku. Fokus

utama kajiannya berkisar pada persoalan bahasa dan struktur yang digunakan oleh

manusia dan menyikapi relasiunsut-unsur yang membentuk totalitas kompleks

pada fenomena-fenomena, termasuk bahasa sebagai tanda. Subjek tidak dianggap

penting karena hanya pengguna. Begitu pula dengan sejarah dan pembahasan.

1. Prinsip struktural yaitu memandang relasi tanda sebagai relasi struktural.

Tanda dilihat sebagai kesatuan, antara sesuatu yang bersifat materiel, yang

disebut penanda (signifier) dan sesuatu yang bersifat konseptual disebut

petanda (signified).

2. Prinsip kesatuan (unity). Sebuah tanda merupakan kesatuan yang tidak

dapat dipisahkan antara bidang penanda yang bersifat kongkrit.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa. BAB II.pdf · 8 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komunikasi Massa . Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa

39

3. Prinsip konvensional, yaitu kesepakatan sosial tentnag bahasa (tanda dan

makna) diantara komunitas bahasa. Tanda disebut konvensional dalam

pengertian bahwa relasi antara penanda dan petaandanya.

4. Prinsip sinkronik, yaitu kajian tanda sebagai sebuah sistem yang tetap dan

konteks waktu yang dianggap konstan, stabil dan tidak berubah.

5. Prinsip representasi, yaitu tanda yang mereprsentasikan realitas yang

menjadi rujukan atau representasinya.

6. Prinsip kontiniuitas yaitu relasi waktu yang berkelanjutan dalam bahasa

selalu dalam berkelanjutan mengacu pada sistem yang struktur yang tidak

pernah beurabah, sehingga tidak adanya perubahan radikal pada tanda,

kode dan, makna.24

24 Dadan Rusmana, Filsafat Semiotik. CV Pustaka Setia, 2014. Hal 85

http://digilib.mercubuana.ac.id/


Recommended