+ All Categories
Home > Documents > Bestari Edisi 268/November/2010

Bestari Edisi 268/November/2010

Date post: 08-Apr-2016
Category:
Upload: bestari
View: 296 times
Download: 19 times
Share this document with a friend
Description:
Bestari Edisi 268/November/2010
24
ISSN:0215-206X STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987 ISSN:0215-206X STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987 No. 268/TH.XXIII/NOVEMBER/2010 No. 268/TH.XXIII/NOVEMBER/2010
Transcript
Page 1: Bestari Edisi 268/November/2010

ISSN

:021

5-20

6X

STT

:SK

Men

pen

No.

1147

/SK/

Ditj

en P

PG/S

TT/1

987

Tgl.2

7 O

ktob

er 1

987

ISSN

:021

5-20

6X

STT

:SK

Men

pen

No.

1147

/SK/

Ditj

en P

PG/S

TT/1

987

Tgl.2

7 O

ktob

er 1

987

No. 268/TH.XXIII/NOVEMBER/2010No. 268/TH.XXIII/NOVEMBER/2010

Page 2: Bestari Edisi 268/November/2010

2 BESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010 JENDELA

Salam Redaksi

Dapur RedaksiDapur Reddadaaksksk iip

T E R A

BESTARIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Gedung Student Center Lt. 1 Kampus III UMM, Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Telp. (0341) 464318 Psw. 199 Fax. (0341) 464320 e-mail: [email protected], homepage: www.bestari-umm.co.cc

Penanggungjawab: Muhadjir Effendy. Pengarah: Mursidi, Sujono. Pemimpin Redaksi: Joko Widodo. Pemimpin Usaha: Agus Santoso. Wakil Pemimpin Redaksi: Nurudin. Sidang Redaksi: Santi Prastiyowati, Cekli Setya Pratiwi, Moch. Wakid, Warsono, Hany Handajani, Azhar Muttaqin, M. Salis Yuniardi, Nur Alif M, Djoni Djunaedi, Sugeng Puji Leksono, Indah Dwi Pratiwi. Redaksi Pelaksana: Nur Alifah, Devi Anggraini O., Silvia Ramadhani, M. Zakiya Al Khalim Staf Redaksi/Reporter: Fibriana Eka C., Ropidin, Siti Yuliana, Annisa Rosyidah, Ika Romika, Nina Nurruwaida A.P., M. Rajab. Setting Lay-Out/Desain Grafis & IT: Zakiya. Periklanan: Zakiya. Tata Usaha/Sirkulasi: Siswanto.

Redaksi menerima tulisan para akademis Mahasiswa dan Praktisi melalui karya tulis secara bebas dan kreatif. Tulisan tidak selalu mencerminkan pendapat redaksi. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan. Redaksi berhak menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa merubah isi. Pengiriman tulisan Paling lambat tanggal 10 tiap bulan. Iklan baris Rp.5000/brs, maksimal 5 baris. Iklan Kolom: minimal 1/16 halaman Rp. 155.000 (bw). Ukuran lain, silahkan datang ke kantor Redaksi Bestari. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Biaya ganti cetak Rp. 1.750/eks

Cover Design: Zakiya AL KhalimFoto: Agus Setiawan

ISSN:0215-206X STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987ISSN:0215-206X STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987

zack/Bestarizack/Bestari

Berbagi Pengalaman: Ropidin (dua dari kiri), saat menceritakan pengalamannya pada reporter pra magang.

Peluang Kerja Lewat InternetPeluang Kerja Lewat InternetInternet bagi masyarakat luas

bukan suatu hal yang baru lagi, karena perluasan jaringan internet telah merambah masuk sampai pelosok desa dengan bantuan berbagai layanan jaringan telekomunikasi yang mudah, cepat dan terjangkau. Berbagai hal pun disuguhkan dalam teknologi internet untuk memudahkan manusia melakukan aktivitas dan memenuhi kebutuhannya, tidak hanya bagi pelajar, mahasiswa, dosen, dan ilmuwan saja yang dapat memanfaatkannya untuk peningkatan keilmuan, tetapi seluruh bidang kehidupan manusia telah mampu difasilitasinya, pendek kata IPOLEKSOSBUDHANKAM mampu disuguhkan dengan mudah melalui internet.

Pemanfaatan teknologi internet dalam penggunaannya untuk informasi elektronik, transaksi elektronik, teknologi informasi, dokumen elektronik, sistem elektronik di Indonesia telah mampu di regulasikan dengan diterbitkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor II tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Hal yang berkaitan dengan Asas dan tujuannya pun sudah jelas, bahwa pemanfaatan teknologi Informasi dan transaksi elektronik dalam Undang-undang ITE ini dilaksanakan antara lain dengan tujuan untuk mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat (pasal 2 huruf b), meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik (pasal 2 huruf c); membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan

Bisnis yang bisa dikembangkan melalui dunia maya tidak hanya terbatas pada toko online (online shop) saja. Beberapa profesi seperti tenaga freelance (pekerja lepas) proyek pembuatan situs web pun tengah menjamur di internet. Globalisasi yang melanda seluruh negara di dunia mau-tidak mau menarik sebagian besar pelaku bisnis untuk terjun ke dunia maya. Tidak butuh modal untuk menekuni bidang yang satu ini. Satu-satunya keterampilan yang harus dimiliki yaitu penguasaan bahasa pemrograman web dan desain grafis.

Prosedur untuk menjadi freelancer semacam ini tidaklah terlalu rumit. Biasanya beberapa web master (pembuat

situs web) membutuhkan bantuan orang lain untuk mengerjakan proyeknya. Deskripsi mengenai proyek yang digarap biasanya dicantumkan pada suatu situs penyedia. Siapa pun yang berminat bisa mengunduhnya dan mengerjakan proyek yang bersangkutan. Setelah selesai freelancer cukup mengirimkan hasilnya lewat surat elektronik, maka imbalan yang telah disepakati pun akan segera dikirimkan dan ini banyak dimanfaatkan para mahasiswa untuk mencari income tambahan, terlebih jika proyek yang digarap adalah pesanan dari luar negeri karena imbalan yang ia terima berstandar dollar.

Dalam penanganan peningkatan kejahatan di dunia maya, pemerintah telah mengeluarkan regulasi, sebagaimana diterbitkannya adalah bukti konkret regulasi tersebut yang berpayungkan hukum. Kendati telah dibuat undang-undang yang mengatur jalannya transaksi elektronik, melalui UU keterbukaan informasi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), namun penanganan pemerintah pun terbatas.

Pengawasan yang dapat dilakukan pemerintah terbatas hanya pada jaringan di antaranya adalah proses permintaan data, penerimaan data atau jalannya data kepada siapa, hal yang demikian ini dapat dibantu pengolahan dan aksesnya oleh pemerintah. Bagaimanapun juga penanganan kejahatan penipuan melalui jasa internet harus dilaksanakan secara terpadu. Pencegahan terhadap penyalahgunaan UU ITE membutuhkan kerja sama yang baik dari masyarakat, pemerintah, dan lembaga lainnya. Namun, menurut Temmy, masyarakat selama ini masih memandang sebelah mata atas segala tindak kejahatan yang terjadi di dunia maya. Padahal, kerugian yang ditimbulkan bisa jauh lebih besar jika dibanding dengan kejahatan nyata.

Dengan adanya pantauan pemerintah terhadap alur jaringan dan komunikasi data serta adanya kesadaran dari pengguna transaksi elektronik, maka pelanggaran dalam transaksi elektronik diharapkan dapat diminimalkan. Namun, sekali lagi, hal tersebut tetap membutuhkan kesadaran masyarakat sebagai pelaku utama dalam kegiatan bisnis online.

Dalam penegakan UU ITE, Dinas Kominfo bekerja sama dengan pihak-pihak nonpemerintah. Pengawasan terhadap jalannya informasi elektronik

tergolong cukup rumit karena ini mengawasi sesuatu yang tidak bisa dilihat, tidak bisa diraba, sehingga penanganan terhadap penyalahgunaan UU ini masih mengandalkan pengaduan dari masyarakat. “Kalau tidak ada laporan atau keluhan dari masyarakat maka jalannya transaksi online akan kami anggap lancar-lancar saja. Setelah ada laporan terhadap adanya tindak kejahatan barulah kami bisa bertindak,” ungkap Temmy.

Dalam prakteknya, pengaduan kejahatan di dunia maya tidak langsung dilaporkan kepada pihak pemerintah, namun masyarakat lebih cenderung melaporkan hal tersebut ke Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) atau lembaga lain nonpemerintah. Masyarakat merasa antipati untuk berhubungan langsung dengan pemerintah, sehingga badan seperti LSM yang kemudian melaporkan hal tersebut kepada pemerintah.

Berbagai peluang dan kasus yang berkaitan dengan pemanfaatan jas internet dalam kapasitas dimanfaatkan untuk membuka peluang kerja harus dipahami secara baik oleh siapapun, terlebih masyarakat yang memanfaatkan internet untuk mencari kerja maupun melakukan transaksi elektronik. Hal ini bukan berarti mencari peluang kerja melalui internet membahayakan, bukan. Maksudnya memanfaatkan jaringan internet untuk pilihan mendapatkan pekerjaan harus dibarengi dengan pemahaman pemanfaatan dan penggunaannya secara benar, jujur dan akuntabel.

Oleh karena itu jika peluang kerja akan diakses melalui jasa internet, hal yang harus dipahami antara lain adalah bekerja melalui internet: 1) bisa jadi cocok di kota tetapi tidak cocok di desa; 2) butuh ketersediaan bandwidth (luas cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi). Hal ini bisa disesuaikan dengan tingkat penggunaan dan kebutuhan; 3) menjalin kepercayaan antara pelaku bisnis online dengan konsumen; dan banyak trik lainnya. Yang penting dijadikan modal adalah setiapa yang ingin kita raih harus kita coba, karena kalau hanya diangan-angankan saja…….Apa kata dunia…..???

Atok Miftachul HudhaKabiro. Kemahasiswaan UMM

Pada edisi spesial wisuda kali ini, kami mencoba menghadirkan berita-berita yang memberikan informasi dan inspirasi bagi para pembacanya, tidak hanya mengenai kepentingan akademik namun juga non-akademik.

Pemanfaatan fasilitas internet yang masih terbatas pada pencarian tugas dan hiburan-hiburan seperti situs jejaring sosial, mengunduh musik, dan mencari film membuat kemampuan dari internet tereduksi. Tanpa disadari oleh banyak pengguna internet fungsi dari internet telah berkembang sangat luas, bahasan mengenai apa saja hal-hal yang mungkin dapat pembaca manfaatkan untuk mengoptimalkan fungsi internet sebagai media yang lebih menghasilkan bisa disimak pada rubrik Laporan Utama. Dalam rubrik tersebut tidak hanya terdapat jenis dan cara memanfaatkannya, namun juga terdapat cerita orang yang sudah sukses dan metode yang mereka gunakan untuk bisa mengoptimalkannya.

Di samping rubrik di atas, pada rubrik Pernik Malang, kami mencoba untuk menghadirkan pesona batik khas Kota Batu yang mempunyai corak berbeda dengan batik-batik pada umumnya. Motif dari batik khas Kota Batu ini mirip seperti daerahnya yang kaya akan buah-buahan, sehingga nuansa yang tercipta dari batik khas ini juga bermotif buah-buahan. Pada rubrik suara kampus kali ini, mahasiswa UMM berhasil merebut juara I pada Kontes Jembatan Indonesia pada kategori jembatan kayu dan tim tercepat dalam perakitan, pada kontes ini UMM telah 3 kali berturut-turut memenanginya namun pada kategori yang berbeda.

selain itu, pada bulan ini mahasiswa UMM juga mendulang banyak prestasi dari berbagai perlombaan, seperti lomba menulis cerpen yang diadakan oleh PT. Rohto Indonesia, serta menyabet tiga juara sekaligus pada lomba MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur. UMM juga semakin memperkuat posisinya dengan menggandeng Kabupaten Jombang sebagai salah satu rekanan dalam mengembangkan potensi anak didiknya, khususnya mahasiswa kedokteran.

Akhirnya kami ucapkan selamat jalan kawan, semoga kalian sukses di pencarian kalian nanti. Jangan pernah merasa wisuda adalah akhir dari perjuangan kalian, karena perjuangan kalian di dunia nyata akan segera kalian hadapi, saatnya bagi kalian untuk membuktikan keberadaan kalian memang bermanfaat di dunia dan juga saatnya bagi kalian untuk mengamalkan ilmu yang telah kalian dapat di kampus ini.

Dan jangan lupa juga untuk tetap menjaga almamater kalian yang tercinta ini, karena baik buruknya almamater ini juga berada pada pundak kalian.

Redaktur Pelaksana

Maksimalkan Fungsi, Dapatkan Manfaat

heni/Bestariheni/Bestari

Page 3: Bestari Edisi 268/November/2010

Journalistic Club atau lebih

dikenal dengan singkatan

JC adalah organisasi baru

yang dibentuk oleh 27 mahasiswa

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

yang bergerak di bidang jurnalistik

secara umum. Organisasi ini resmi

didirikan pada tanggal 26 Juni

2010 bertepatan dengan launching

buku perdana mereka yang berjudul

Media-media Pembunuh Masyarakat dan Menelanjangi Infotainmen.

Wadah Aplikasi TeoriJC dibentuk oleh 27 mahasiswa

dari jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP) untuk mewadahi

dan menyalurkan karya serta bakat

menulis mahasiswa. “Karena selama

ini di jurusan Ilmu Komunikasi

belum ada yang bisa mewadahi

karya tulis dari mahasiswa,” ujar

Ditalia selaku Ketua Umum JC.

Menurut pemilik nama lengkap

Ditalia I. Mufrida ini, JC memiliki

visi mencetak insan pers yang

kredibel, bertanggung jawab, dan

siap terjun di dunia jurnalistik. Sedangkan misinya adalah

mensinkronkan teori dan praktek

aplikatif jurnalistik di lapangan.

Hal ini dibenarkan pula oleh Yoga

selaku koordinator Divisi Hubungan

Masyarakat (Humas), “Selain itu,

JC juga bergerak di bidang peliputan

berita, pembuatan video, berita,

documenter. Ada juga event organizer di dalamnya dan penerbitan mini paper JC yang bekerjasama dengan

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

FISIP. Mini paper ini terbit sebulan

sekali,” ungkapnya ramah.

Ditambahkan Yoga, dengan

bergabung bersama JC mahasiswa

dapat mengeksplor bakat dan

pemikirannya sehingga nantinya

berguna bagi orang lain seperti

pembuatan buletin, film pendek,

film dokumenter dan prakter publik relation. Jadi, antara ketiga bidang

konsentrasi yang ada di jurusan

Ilmu Komunikasi yaitu jurnalistik,

audio visual dan public relation

secara otomatis bisa tetap saling

melengkapi dan berkaitan satu sama

lain.

“JC memperoleh antusiasme

yang baik dari para anggotanya.

Kelengkapan konsep JC sendiri

sudah cukup untuk menjadi

modal yang diharapkan bisa

melambungkan nama JC ke depan,”

imbuh mahasiswa semester lima

tersebut.

Seperti halnya organisasi-

organisasi lain, di dalam badan JC

dibentuk juga beberapa divisi antara

lain Sarasehan, Percetakan dan

Pemberitaan, Humas, dan Human Resourch Development (HRD) dengan

beberapa program kerja seperti

menulis buku dan open recruitment.Sebagaimana diungkapkan oleh

Ketua Umum JC, Ditalia, beberapa

program yang sudah dilaksanakan

di antaranya adalah Bedah Buku,

Liputan Media Cetak, dan Liputan

Media Televisi. Selain itu, anggota

JC juga kerap ikut serta pada event-event jurnalistik baik yang diadakan

di bilangan kampus UMM maupun

di luar kampus.

Belia tetapi ProduktifDengan usia yang terbilang

masih sangat belia, kurang lebih

4 bulan, nyatanya buku-buku JC

sudah bisa dijumpai di beberapa

toko buku. Di samping itu, untuk

semakin memantapkan profesi dan

bidang ilmu yang ditekuni, anggota

JC ada yang magang di beberapa

surat kabar seperti Jawa Pos dan

MSC Group.

“Itu dilakukan agar menjadi

jurnalis yang lebih baik. Kami

selalu berpikir bahwa tidak ada

yang tidak mungkin jika ada

kemauan,” demikian diungkapkan

oleh mahasiswi asal Surabaya

tersebut. Oleh karena itu, JC

memiliki jargon “Publikasikan

atau Menyingkirlah!”Sementara itu, Abdullah

Masmuh selaku Pembantu Dekan

III FISIP yang menangani seputar

kegiatan non-akademis mahasiswa

juga angkat bicara. Ia sangat

mendukung terbentuknya klub-

klub semacam ini. Menurutnya, itu

akan bisa melatih kreativitas dan

membangun semangat kompetisi

mahasiswa dalam hal yang positif

terutama terhadap pengembangan

bidang ilmu masing-masing.

Masmuh juga mengharapkan

agar mahasiswa mampu

menciptakan produk baru, dan

khusus bagi pengurus JC ia menaruh

harapan besar agar mereka mampu

melahirkan pengaruh di lingkungan

FISIP dan bisa menggerakkan

mahasiswa lain. Masmuh juga

memberikan sinyal kabar gembira

untuk pengurus JC. Jika memang

bisa berjalan dan berkembang

baik, tidak menutup kemungkinan

suatu saat JC bisa menjadi LSO.

“Tergantung pada kebutuhan nanti.

Jika memang dibutuhkan, kenapa

tidak?” ungkapnya mengakhiri.

nin/p_tri/nit

3BESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010SERAMBI KAMPUSJournalis c Club Jurusan Ilmu Komunikasi

“Publikasikan atau Menyingkirlah”“Publikasikan atau Menyingkirlah”Kegiatan menulis tidak bisa dipisahkan dari kehidupan mahasiswa, baik

penulisan yang sifatnya ilmiah ataupun jurnalistik sebagai sarana penyampai gagasan. Berawal dari niat mempraktekkan teori yang sudah didapat di dalam kelas, beberapa mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM pun membentuk sebuah komunitas yang mereka beri nama Journalistic Club.

"Saya Hanya Jadi ‘Tukang Kompor’"Menulis adalah keterampilan.

Namun, praktek keterampilan yang satu inibukan perkara mudah terutama bagi mereka yang tidak memiliki minat dalam bidang tersebut. Salah satu upaya aplikatif untuk mendorong mahasiswa berkreasi lebih adalah dengan dibentuknya Journalistic Club (JC). Berikut hasil wawancara reporter Bestari, Nina N.A.P dengan Pembina Journalistic Club, Nurudin, M.Si yang ditemui di sela jam kerjanya sebagai dosen sekaligus Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UMM.

Bagaimana awal mula proses berdirinya Jurnalistik Club atau JC ini?

Karena pada dasarnya kita berada dalam masyarakat yang mementingkan hasil. Jadi, setelah ada hasil dua buku tersebut,

para mahasiswa ini kemudian mengusulkan agar dibentuk sebuah komunitas yang keanggotaannya tetap dan terorganisasi. Kemudian, tepat pada saat launching kedua buku tersebut komunitas ini diresmikan langsung oleh Pembantu Dekan I FISIP.

Di Jurusan Ilmu Komunikasi sudah ada pembagian bidang konsentrasi, salah satunya jurnalistik. Apakah pembagian konsentrasi tersebut belum cukup sehingga dibentuk komunitas ini?

Hal ini tentunya berbeda. Pembagian bidang konsentrasi di jurusan memang ada dalam kurikulum perkuliahan. Namun, untuk praktek secara langsung seperti menulis buku itu diperlukan wadah lain di luar itu. Ibaratnya, jika dalam konsentrasi jurnalistik ini mahasiswa belajar teorinya, maka JC adalah wadah untuk

mempraktekkan teori tersebut.

Selaku Pembina JC, bagaimana Anda menggerakkan mahasiswa untuk menerbitkan buku?

Tidak banyak yang dilakukan, hanya membantu dan memberi sedikit motivasi. Itu karena dari mereka sendiri memang sudah berminat untuk mendapatkan yang ‘segera’, artinya suatu hasil yang bisa didapatkan dalam waktu yang tidak lama. Mereka sendiri pun sudah memahami arti pentingnya praktek dari teori yang mereka peroleh di bangku kuliah. Jadi, tidak terlalu sulit untuk memotivasi mereka. Saya hanya menjadi “pengompor” saja.

Program apa saja yang sudah dilakukan oleh JC?

Sudah ada beberapa program, salah satunya membuat buku itu. Sering pula mereka mengikuti

kegiatan jurnalistik di luar kampus untuk bahan pembelajaran.

Apa harapan Anda dari terbentuknya JC ini?

Semoga maha-siswa bisa terus m e m b e r i k a n hasil dan tetap b e r k a r y a . Selain itu, diharapkan juga bisa terbentuk b a n y a k klub yang bisa mewa-dahi kegiatan m a h a s i s w a khususnya di lingkungan FISIP dan lingkungan universitas pada umumnya. Nurudin Nurudin

Nurudin:

JC:JC:

Launching Buku: Teman-teman

JC berhasil melaunchingkan

buku pertama mereka, yang

mendapat apresiasi dari kampus.

heni / Bestariheni / Bestari

heni / Bestariheni / Bestari

Beri Petuah: Nurudin (dua dari kanan) saat memberikan inspirasi saat launching Jurnalistic Club.

Page 4: Bestari Edisi 268/November/2010

4 SUARA KAMPUSBESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010

Kuliah Tamu UMM

“Muhammadiyah Punya KontribusiSelesaikan Permasalahan Global”

Syafi q:

“Religion and Neutrality State in Contemporary World” (Agama dan Netralitas Negara dalam Dunia Kontemporer) menjadi tema sentral Kuliah Tamu UMM. Kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Sidang Rektor (26/5) itu menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq A. Mughni sebagai keynote speaker.

Dalam materinya, Syafiq menyampaikan makalah tentang Role of Moderate Indonesian Muslims In Facing Global Challenges (Peran Muslim Moderat Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Global) dan Role of Religion in Promoting Democracy and Social Welfare (Peran Agama dalam Memajukan Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial) yang sebelumnya pernah disampaikan dalam acara Indonesia Austrian Interfath Dialogue di Viennna, Austria, mewakili Muhammadiyah.

Menurutnya, dunia saat ini sedang menghadapi tantangan

global seperti maraknya konflik politik yang berujung kekerasan dan tragedi kemanusiaan, pemanasan global, kekerasan untuk mencapai tujuan bahkan sampai pada penistaan agama serta masalah ekonomi dan kesehatan yang menjadi masalah serius masyarakat dunia. “Muhammadiyah sebagai representasi muslim moderat punya kontribusi yang besar untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ujarnya.

Selain itu, Syafiq menjelaskan, prosedur demokrasi harus bisa memberikan hak-hak individu tanpa membedakan agama. “Islam dan demokrasi bukan sesuatu yang sama tapi sesuatu yang bisa cocok dan bisa berjalan bersama-sama. Islam bisa menjadi ruh bagi demokrasi dan demokrasi bisa menjadi perjuangan untuk Islam,” urai pria asal Lamongan itu.

Selain itu, Syafiq menuturkan bahwa agama dan netralitas negara

terbagi atas tiga, yakni negara agama seperti Iran; negara multi agama atau mengakui banyak agama seperti Indonesia, Bangladesh, dan Pakistan; serta negara yang sama sekali tidak mau ikut campur dalam persoalan agama seperti Amerika Serikat.

Lebih jauh, ia juga menyinggung isu penistaan agama yang akhir-akhir ini marak terjadi. Menurutnya, masyarakat muslim harus bijak menangani permasalahan penistaan agama. “Kalau Islam tidak suka dilecehkan agamanya, maka jangan melecehkan agama lain,” ujar Syafiq di hadapan sekitar 90 dosen, mahasiswa UMM, mahasiswa asing program Erasmus Mundus External Cooperation Window serta mahasiswa Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACISIS) dari Perancis, Amerika Serikat, Korea, Madagaskar, Thailand, Jerman, dan Polandia.

p_jam

“R li i d N t lit St t l b l ti k k flik t

l h

UKM Fair

Berlomba Jaring Peminat, Tampilkan Atraksi

Setelah dibuka dengan kegiatan jalan sehat sepekan sebelumnya, kegiatan Student Day bagi mahasiswa baru (maba) diisi dengan pameran Unit Kegiatan Mahasiswa yang biasa dikenal dengan UKM Fair (23/10). Acara yang digelar di lapangan parkir utama UMM itu diikuti sekitar 24 UKM, diantaranya Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gita Surya, Divisi Mahasiswa Pecinta Alam (Dimpa), Persatuan Sepak Bola (PS UMM), Taekwondo, Korps Sukarela Relawan Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) UMM, International Languange Forum (ILF), Kelompok Studi Sinematografi (Kine Klub), Pramuka, dan Seni Rupa (Lentera).

Dalam sambutannya, Pembantu Rektor (PR) III Joko Widodo mengatakan bahwa UKM merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembinaan mahasiswa. “Targetnya adalah membentuk karakter maha-siswa yang memiliki jiwa kepe-mimpinan dan manajerial yang bagus,” ungkapnya di sela sambutan. Ia menghimbau, mahasiswa baru (maba) harus aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi ekstra maupun intra di lingkungan kampus.

Dalam kegiatan tersebut, setiap

UKM melakukan pertunjukan dan atraksi di atas panggung. Salah satunya adalah UKM Tari (New Art Community) yang menampilkan tarian modern dance. “Semua gerakan yang kami tampilkan merupakan perpaduan dari berbagai jenis tarian. Kami harap dengan banyaknya teman-teman yang ikut bergabung tahun ini, UKM Tari di UMM bisa lebih berkembang,” ujar Ketua New Art Community, Zaenal.

Tak mau ketinggalan, UKM Pencak Silat menampilkan atraksi pertunjukan memecahkan balok es batu dengan kepala, serta kelompok PSM Gita Surya yang mencoba tampil berbeda dengan memakai berbagai macam pakaian adat nusantara. “Kami menggunakan berbagai pakaian adat nusantara karena lagu yang kami bawakan adalah lagu daerah, yaitu Tar Ding Dingdo dan Si Batu Manikam dari Sumatera Utara,” ujar salah satu anggota PSM, Dami Harlisa.

Kegiatan UKM Fair tersebut mendapatkan apresiasi yang tinggi dari maba, yang terlihat dari banyaknya maba yang tertarik dan berminat untuk bergabung dengan UKM sesuai dengan bakat dan keterampilan yang mereka miliki. p_zar

U

jkbUdAuUMMPTPUFSd

RmbpasmbI(ki

Disuguhi Kelapa Muda: Pembatu Rektor III, Joko Widdodo disuguhi kelapa muda saat berkunjung ke salah satu stan UKM

Univet Pelajari Univet Pelajari Track Record Track Record Keberhasilan UMMKeberhasilan UMM

Senat Universitas Veteran (Univet) Bangun Nusantara, Solo melakukan studi banding ke UMM. Sebanyak 13 orang anggota Senat Univet diterima langsung oleh Rektor UMM Muhadjir Effendy, di Ruang Sidang Rektor (8/11).

Rektor Univet Trisno Hartono menyampaikan, tujuan studi banding tersebut adalah untuk sharing mengenai dunia kampus yang mencakup perkuliahan, sistem kerja, serta keorganisasiannya. Ia mengaku bangga bisa berkunjung ke UMM, karena menurutnya UMM merupakan universitas yang besar. “Sebuah kehormatan bagi kami untuk melakukan silaturahmi dengan UMM karena dari gaungnya UMM merupakan universitas yang sangat besar,” paparnya. Ia berharap pihaknya akan bisa melakukan pembinaan dosen dan karyawan serta meningkatkan kualitas akademik dan non akademik sebagaimana dilakukan UMM.

Muhadjir menyambut baik niatan tersebut dengan menjelaskan sistem kerja, visi dan misi, serta struktur yang ada di UMM. Mengenai visi dan misi, ia menekankan bahwa UMM adalah milik Muhammadiyah dan begitu juga aset di dalamnya. “UMM, The Real

University dan ‘Dari Muhammadiyah untuk Bangsa’. Nasionalisme kita utamakan meskipun milik Muhammadiyah, sehingga tidak ada milik rektor,” tandasnya.

Muhadjir juga menjelaskan organisasi struktural yang ada di UMM, mulai dari pimpinan, pembantu pimpinan, pimpinan fakultas, lembaga dan pusat pengembangan UMM. “Setiap lembaga memiliki peran dan tugas masing masing,” jelasnya. Selain itu, ia juga memaparkan beberapa

keuntungan yang diperoleh dosen UMM, diantaranya berkesempatan terlibat dalam unit-unit lain yang ada di UMM sehingga mereka tidak perlu mencari pekerjaan sampingan. “Selain itu, juga ada dana pensiun dari UMM untuk dosen,” tambahnya.

Penyambutan tersebut dilanjutkan dengan sesi dialog antarkomisi baik dari pihak Univet maupun UMM. Dialog membahas mengenai pengembangan bidang akademik dan non akademik di masing-masing universitas. p_ngs

Kejar Pengakuan Internasional, Fikes Kembali Ajukan Akreditasi

Keberhasilan mendapatkan nilai akreditasi A dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes-RI) pada awal tahun 2008 lalu tidak membuat Program Studi (Prodi) D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMM merasa puas. Hal itu dibuktikan dengan permohonan akreditasi yang kembali diajukannya demi mendapatkan pengakuan internasional.

Permohonan tersebut kali ini ditujukan kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hal itu diungkapkan Pembantu Dekan I (PD I) Fikes UMM Yoyok Bekti Prasetyo saat mendampingi Tim Asesor BAN PT yang melakukan peninjauan di Kampus III UMM (12/10). Menurut Yoyok, tahun 2012 nanti semua prodi di universitas se-Indonesia wajib mendapatkan nilai akreditasi dari BAN-PT. Tujuannya adalah agar ijazah yang dikeluarkan setiap universitas mendapatkan pengakuan dari luar negeri, karena standar akreditasi BAN-PT disesuaikan dengan standar internasional.

Beberapa standar yang harus dipenuhi untuk mendapatkan akreditasi tersebut adalah penilaian

tentang proses belajar mengajar, fasilitas kampus, kepemimpinan, penelitian, dan kemahasiswaan. “Standar yang disyaratkan oleh BAN-PT cukup sulit, karena penilaian tersebut didasarkan pada kurikulum, sarana dan prasarana, sistem pembelajaran, serta output-nya yaitu lulusan. Belum semua perguruan tinggi swasta dapat memenuhi standar itu,” ungkap Yoyok.

Sementara itu, salah satu Tim Asesor BAN-PT, Michiko Mamesah, menuturkan bahwa sebelum melakukan peninjauan tim tersebut sudah melakukan evaluasi diri terhadap Fikes UMM. Hasil pelaksanaan evaluasi diri yang disebut summarry executive itu selanjutnya dikirim ke Sekretariat BAN-PT untuk dijadikan bahan penilaian akreditasi. Setelah dinyatakan lulus evaluasi diri, barulah BAN-PT melakukan peninjauan langsung ke kampus.

Perempuan berjilbab itu menilai sarana dan prasarana di UMM sudah cukup baik. “Sejauh ini (sarana dan prasarana UMM. red) sudah cukup baik. Sistem pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang menunjang,” tuturnya. p_fjr

Belajar dari UMM: Rektor UMM, Muhadjir Effendy (kedua dari kiri) sedang menjelaskan sejarah UMM kepada senat dari Universitas Veteran Solo.

deden / Bestarideden / Bestari

deden / Bestarideden / Bestari

deden / Bestarideden / Bestari

Agama dan Nertalias Negara: Syafiq A.Mugni ketika memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa HI.

Page 5: Bestari Edisi 268/November/2010

5 SUARA KAMPUS BESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010

Mahasiswa UMM Juarai LMCR 2010Salah satu mahasiswa UMM

Nur Afif Kadir berhasil mengukirkan prestasi UMM di tingkat nasional (15/10). Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) itu berhasil meraih Juara I Lomba Menulis Cerpen Remaja (LMCR) 2010 yang diadakan P.T. Rohto Laboratories Indonesia.

Cerpen berjudul “Sehadapan” karya Ai, sapaan akrabnya, berhasil menjuarai LMCR 2010 kategori C (Mahasiswa, guru, dan umum. red) dan menyingkirkan sekitar 8000 naskah cerpen lainnya. “Saya bahkan tidak menyangka bisa mengalahkan guru menulis saya sendiri di Forum Lingkar

Pena yang menduduki peringkat kedua,” ujarnya bangga. Cerpen karyanya itu mengusung fenomena aborsi yang kerap terjadi pada perempuan.

Selain itu, Ai juga mendapatkan penghargaan lainnya, yakni predikat penulis cerpen termuda untuk Kategori C. Menurutnya, karya cerpennya juga dipentaskan secara monolog oleh salah satu dewan juri, Naning Pranoto. “Sebenarnya saya juga diangkat sebagai Duta Penulisan se-Malang Raya, tapi saya belum memberikan keputusan,” ungkap pria yang mengidolakan penulis Wa Ode Wulan Ratna itu.

Dilansir dalam situs resmi PT. Rohto Laboratories Indonesia, Sides Sudyarto

selaku dewan juri mengatakan, kualitas karya para pemenang LMCR 2010 sangat bagus, bahkan banyak yang melebihi sastrawan-sastrawati yang sudah eksis. “Jelas ini membanggakan dan menimbulkan optimisme perkembangan sastra di Tanah Air,” papar Sides.

Lebih lanjut, Ai melihat UMM mempunyai banyak mahasiswa yang potensial dalam dunia penulisan. Karenanya, ia berpendapat mereka mendapat pembinaan dan dukungan yang tepat dari pihak universitas. “Dengan begitu, mahasiswa UMM bisa lebih berprestasi dalam karya tulis,” ujarnya mantap. p_fjr

Sebanyak 51 guru Bimbingan Konseling (BK) dari berbagai sekolah se-Jawa Timur mengikuti “Pelatihan Bimbingan Konseling Pendidikan Akselerasi” di Aula Lantai I Masjid A.R. Fachruddin (6/11). Acara yang diadakan oleh Fakultas Psikologi (FP) UMM itu mengundang Ketua Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (Abkin) Kota Malang Latipun, Pembantu Dekan III FP Zakarija Achmad dan dosen Jurusan Psikologi Ni’matuzahroh sebagai pemateri.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Psikologi Tulus Winarsunu memaparkan, anak atau siswa akselerasi atau percepatan memiliki ciri-ciri GIFTED yang merupakan kepanjangan dari “Gets idea effortlessly” (mampu memperoleh ide dengan mudah), “Interesting in new things” (tertarik pada hal-hal yang baru), “Find creative solutions” (mampu menemukan solusi kreatif), “Tries until succeed” (terus mencoba hingga berhasil), “Easly to used language” (mudah menggunakan bahasa. red) dan “Determined from early age” (ditentukan dari usia yang belia). “Semua orang bisa sukses,

BK Bukan Hanya Milik Siswa Bermasalah

tapi orang GIFTED memiliki waktu yang lebih cepat untuk sukses”, jelasnya.

Mengawali materinya, Latipun mengungkapkan banyak pihak yang salah mengartikan BK karena menganggapnya tempat siswa bermasalah. “BK tidak populer di kalangan siswa karena ada persepsi bahwa BK adalah untuk siswa yang bermasalah, dan bahwa siswa yang tidak bermasalah tidak memerlukan layanan BK,” ujar pria yang juga dosen Psikologi UMM itu.

Ditegaskannya, BK merupakan layanan untuk semua siswa baik yang bermasalah maupun tidak. Karenanya, ia berharap BK mampu mengambil peran strategis bagi pengembangan program akselarasi.

Menutup rangkaian materi pelatihan, Ni’matuzahroh menje-laskan tentang assessment dalam BK bagi siswa akselerasi. “Assessment yang dimaksud adalah seperti penilaian mengenai bagaimana mengembangkan potensi, masalah apa yang dihadapi, dan penyebab munculnya permasalahan itu terhadap anak berbakat,” paparnya.

p_jam

Dirasa Usang, Kurikulum AIK Dirancang Ulang

Bagian Pengajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) menggelar Lokakarya Kurikulum AIK Tahun 2010-2015. Lokakarya bertema “Menuju Kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang Relevan dan Kontekstual” itu digelar di Ruang Sidang Rektor (30/10).

“Mata kuliah AIK merupakan salah satu pendukung misi universitas,” ujar Pembantu Rektor (PR) I Sujono saat menyampaikan sambutan. Menurutnya, berdasarkan survei, 88 persen mahasiswa memilih UMM karena kualitasnya khususnya kualitas akademik, sehingga pengajaran AIK juga perlu ditingkatkan. Hanya saja, Sujono menyayangkan sikap mahasiswa yang menjadikan AIK sebagai mata kuliah pilihan terakhir.

Lokakarya yang bertujuan menemukan rancangan baru untuk pembelajaran AIK tersebut diikuti sekitar 60 dosen AIK. Mereka dibagi ke dalam komisi A, B, C, dan D guna membahas bentuk pengajaran AIK II, III, IV dan Baca Tulis Quran (BTQ), yang sebelumnya telah digodok oleh tim perumus kurikulum AIK yang terdiri dari Abdul Haris, Sunarto, M. Munir, Syamsurizal Yazid dan Ahmad Fathoni.

Kepala Bagian Pengajaran AIK, Muhtadawati, menuturkan bahwa kurikulum AIK yang dipakai saat ini merupakan kurikulum lama sehingga perlu diadakan pembaharuan. “Perlu ada pengembangan dan pembaharuan, karena kurikulum yang digunakan sekarang adalah kurikulum 2005,” jelasnya.

Salah satu dosen AIK, Faridi, mengusulkan agar dilakukan evaluasi terhadap kegiatan Kuliah Ahad Pagi (KAP) yang dinilainya kurang membuahkan hasil karena menurutnya mahasiswa mengikutinya sebatas untuk memenuhi kewajiban. Hal tersebut dibantah oleh Muhtadawati. “Berdasarkan penelitian mahasiswa Fakultas Psikologi, KAP telah memberi banyak manfaat bagi mahasiswa UMM,” paparnya.

Hasil dari forum itu selanjutnya akan diolah oleh tim perumus untuk ditetapkan menjadi kurikulum baru pengajaran AIK 2010-2015. Perbedaan mendasar dari kurikulum sebelumnya adalah dipisahkannya BTQ dari AIK II dan menjadi program tersendiri. “Pada kurikulum 2005, BTQ include dengan AIK. Maka pada kurikulum 2010, BTQ terpisah,” jelas Muhtadawati. p_jam

Lagi, UMM Juara I KJIJurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik (FT) UMM kembali menorehkan prestasi. Setelah dua kali berturut-turut menjadi Juara I untuk kategori jembatan baja dalam Kontes Jembatan Indonesia (KJI) pada tahun 2008 dan 2009, kali ini tim dari Jurusan Teknik Sipil FT UMM berhasil menyabet Juara I Nasional kategori jembatan kayu pada KJI 2010 di Politeknik Negeri Jakarta (6-7/11). Dengan kemenangan tersebut, UMM mengalahkan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menduduki peringkat II dan III.

Dalam lomba tersebut, tim yang terdiri dari Mohamad Nasir Opier, Agust Kansyari Tajwardhani, Adi Nugroho Yugo Utomo, dan Andik Arohmah berhasil merangkai sebuah jembatan kayu dengan waktu tercepat, yakni sekitar 26 menit dari 150 menit waktu yang disediakan panitia. Tim Kampus Putih berhasil mengalahkan

para pesaingnya yang rata-rata menghabiskan waktu sekitar dua jam.

Menurut dosen pendamping tim UMM Lukito Prasetyo, jembatan kayu yang diberi nama “Mi’raj” itu mempunyai beberapa kelebihan daripada kontestan lain. “Selain bahan kayunya berkualitas baik, sambungan antar kayu juga presisi, sehingga proses perangkaian menjadi lebih mudah dan waktu yang dibutuhkan pun menjadi lebih sedikit,” ungkap dosen yang juga menjabat Kepala Bagian Administrasi Umum (BAU) UMM itu.

Penilaian dalam kompetisi itu didasarkan dari segi keindahan desain jembatan, kecepatan merangkai, berat total jembatan setelah dirangkai, dan kekokohan jembatan. “Jembatan kami bobotnya ringan, hanya 76 kilogram, tapi memiliki kekuatan yang tinggi dan seimbang karena lendutannya kecil, yakni hanya sekitar 2,9 milimeter,” ujar pria berkacamata itu.

Lukito mengaku persiapan yang dilakukan timnya menghabiskan waktu sekitar tiga bulan. Persiapan tersebut meliputi tahap pra desain, yakni memutuskan tipe dan bentuk jembatan. Selanjutnya adalah tahap simulasi, dan skala model. “Dalam tahap skala model, kami menentukan bahan apa yang akan kami pakai dan jenis sambungan yang akan digunakan,” ungkap Lukito.

Pendamping tim UMM lainnya, Zamzani Septiropa, mengatakan bahwa keberhasilan itu merupakan hasil kerjasama semua pihak yang terlibat, mulai mahasiswa, dosen, hingga pihak universitas yang memberikan dukungan penuh. “Alhamdulillah, kami memiliki dosen berkompeten yang mengajar mahasiswa dengan baik. Selain itu sarana, prasarana dan dana yang diberikan kampus sangat mendukung kami,” ungkapnya. p_fjr

Tak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Kampus Putih UMM kembali menggelar salat Idul Adha di Lapangan Helipad UMM (16/11). Salah satu imam Masjid A.R. Fachruddin UMM Ramedan Sembahulun menjadi imam dalam salat yang diikuti ratusan jamaah dari berbagai daerah itu.

Mengusung tema khotbah “Membangun Generasi Bercermin pada Dasar Pendidikan Nabi Ibrahim,” Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMM Abdul Haris yang didaulat sebagai khotib menekankan bahwa Idul Adha merupakan momentum penting untuk mengenang Nabi Ibrahim dan putranya Ismail. “Sejarah kehidupan Nabi Ibrahim secara individual mempunyai keteguhan dan kesucian hati yang luar biasa,” ujar Haris mengawali khotbahnya.

Disampaikannya, penyembelihan hewan kurban merupakan salah satu hal yang paling dicintai Allah dan sangat disarankan bagi orang beriman dalam membentuk perilaku. “Dalam Alquran bahkan ada surat bernama

Salat Idul Adha 1431 H

Ibrahim sebagai Referensi Keimanan Umat Islam

Ibrahim. Di sini dapat dipahami bahwa Ibrahim adalah manusia teladan, sebagai referensi penting bagi orang beriman untuk membangun perilaku dan kepribadian,” jelas pria lulusan S2 Bahasa Arab Khartoum International Institute itu.

Selain itu, Haris juga menyinggung nilai-nilai yang ditawarkan Ibrahim untuk mewujudkan impiannya, salah

satunya yakni memilihkan pedoman hidup umatnya yang benar yakni agama Islam.

Usai salat Idul Adha, UMM melaksanakan penyembelihan 36 hewan kurban yang dibagi di tiga lokasi yaitu Kampus I, II, dan III. Hewan tersebut terdiri dari 14 ekor sapi dan 22 ekor kambing. Semua hewan kurban tersebut dibagikan kepada yang berhak dengan total 2500 paket daging hewan kurban.

Syamsurizal Yazid selaku penanggung jawab pelaksanaan Idul Adha 1431 H UMM menjelaskan, panitia tidak membatasi kurban para karyawan dan dosen. Sebagian mengambil tabungan di Biro Keuangan untuk selanjutnya dibelikan hewan kurban dan didistribusikan di tempat tinggalnya masing-masing. “Ada juga yang urunan (patungan. red) hingga terkumpul menjadi seekor sapi untuk didistribusikan di sekitar kampung,” jelasnya. p_zar

Penuhi Helipad: para jama'ah salat Idul Adha 1431H penuhi helipad UMM.

Kurikulum Baru: Dosen AIK sedang mengikuti seminar loka karya kurikulum aik, yang membahas kurikulum baru yang akan digunakan.

deden / Bestarideden / Bestari

suri / Bestarisuri / Bestari

Siapkan Penyembelihan: Tampak para panitia kurban sedang mempersiapkan seekor sapi yang akan disembelih.

Page 6: Bestari Edisi 268/November/2010

6 SUARA KAMPUSBESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010

“Ahli Obat” UMM Kampanyekan Penggunaan OT

Konsumsi masyarakat akan Obat Tradisional (OT) yakni, jamu, obat herbal terstandar (OHT) dan fitofarmaka (obat tradisional yang dapat disetarakan dengan obat modern. red) akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Hanya saja, hal itu tidak dibarengi pemahaman masyarakat tentang penggunaannya. Hal itu diungkapkan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMM, Tri Lestari Handayani, dalam Pembukaan Kampanye Informasi Obat (KIO) Program Studi (Prodi) Farmasi di Ruang 2.3 Kampus II UMM, (16/10).

Dosen Farmasi UMM, Arina Swastika Maulita mengatakan, masyarakat hendaknya tidak mengkonsumsi OT yang tidak terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tidak mencantumkan nomor produksi dan nama pabriknya, dan OT dengan kemasan yang sudah rusak atau tidak jelas penandanya. “Jangan terpengaruh dengan OT yang cepat menyembuhkan karena kemungkinan besar di dalamnya terkandung bahan-bahan kimia,” ungkapnya.

Ketua pelaksana kegiatan Zulkarnaen Ismail menerangkan, KIO merupakan wujud bakti mahasiswa Farmasi kepada masyarakat. Target kegiatan tersebut adalah untuk memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada masyarakat tentang OT. “Sebagai mahasiswa, kami merasa berkewajiban untuk memberikan informasi yang benar tentang OT,” papar mahasiswa asal Kalimantan itu.

Selanjutnya, tim KIO dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk melakukan kampanye obat yang difokuskan di Alun-alun Kota Malang, yakni dengan membagikan brosur dan menjelaskan kepada pengunjung alun-alun tentang penggunaan OT yang tepat.

Menurut Zulkarnaen, masyarakat antusias terhadap kampanye penggunaan OT yang mereka lakukan. “Mengetahui kalau kita (tim KIO. red) ahli obat, ibu-ibu aktif bertanya tentang obat tradisional,” ujarnya. “Ternyata dari hasil kampanye yang kami lakukan, ada ibu-ibu yang sering mencampurkan obat tradisional dengan obat kimia,” tambahnya. p_fjr

OofdaHppD(dI(I

ShtOmps“mbb

Sebagai lanjutan dari serangkaian kegiatan Student Day, UMM menggelar Pelatihan Penulisan Artikel Media Massa dan Pembuatan Newsletter (30/10), di Ruang Teater Dome. Acara yang diikuti sekitar 450 mahasiswa baru (maba) dari seluruh fakultas itu dibuka langsung oleh Pembantu Rektor (PR) III Joko Widodo.

Joko mengatakan, ada empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menurutnya, aspek menulis sangat penting bagi mahasiswa. “Cepat atau lambat mahasiswa akan dituntut untuk menulis. Keahlian menulis yang baik harus dilatih berulang-ulang. Untuk membentuknya, maka kampus UMM melakukan jemput bola sejak awal, yaitu dengan mengadakan pelatihan pada rangkaian kegiatan Student Day mahasiswa baru,” terang Joko di sela-sela sambutan.

Dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Sutawi selaku salah satu pemateri menjelaskan proses penulisan di media massa. “Menulis artikel di media massa harus up to date. Proses penulisannya diawali dengan mengumpulkan bahan, membaca, memilah-milah, dan terakhir menyajikannya dalam bentuk tulisan,” ungkap dosen yang telah delapan kali

Pela han Penulisan Bagi Maba,

Cara UMM “Menjemput Bola”

memenangkan lomba penulisan artikel itu.Materi kedua yang membahas

tentang bagaimana menulis artikel ilmiah populer disampaikan oleh Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi (Ikom) yang juga Wakil Pemimpin Redaksi Koran Kampus Bestari, Nurudin. “Menulis artikel ilmiah populer tidaklah menggunakan bahasa yang ngepop, tapi juga tidak terlalu ilmiah, sebab sasarannya adalah masyarakat umum,” terang Nurudin. Sedangkan pemateri lainnya, Arief Hidayatullah yang

juga staf pengajar Ikom, menjelaskan tentang manajemen penerbitan media massa.

Diungkapkan Ketua Pelaksana Student Day, Nur Widodo, pelatihan tersebut bertujuan memantapkan jati diri mahasiswa sebagai insan intelektual. “Hakikatnya, menulis artikel merupakan perwujudan dari kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan gagasan, pemikiran, serta penalarannya kepada publik,” terang Nur. p_idr

, g p y y p_fj

Hari Ini Berjuang, Esok PahlawanPembukaan Student Day Fakultas

yang diadakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) diisi dengan kegiatan pertunjukan bakat mahasiswa baru (maba). Bertempat di lapangan parkir mobil mahasiswa (30/10), Dekan FKIP Fauzan hadir untuk membuka acara.

Menurut Fauzan, kegiatan bertema “Mewujudkan Akademisi yang Inovatif, Kreatif, dan Progresif“ itu diilhami oleh keinginan besar mendukung dan mewadahi semua kegiatan mahasiswa. Sehingga, ketika mahasiswa keluar kelak dapat menjadi pemimpin yang berkualitas. “Hari ini adalah berjuang dan hari esok adalah pahlawan,”

papar Fauzan di sela sambutannya. Ia berharap mahasiswa mempunyai jiwa yang kuat, semangat dan inovasi, sehingga layak jadi pemimpin masa depan.

Fauzan menuturkan, potensi yang dimiliki mahasiswa harus diwadahi dan diberi peluang untuk menjadi pemimpin. Kesempatan menjadi pemimpin harus diciptakan mulai sekarang. “Saya menunggu prestasi dari saudara-saudara semua, jangan jadi penonton tetapi harus menjadi bagian dari apa yang ditonton atau menjadi seorang pelaku,” paparnya mengakhiri sambutan.

Kegiatan yang dikonsep dengan

Penulis Tak Boleh TakutMasih dalam rangkaian kegiatan

Student Day, Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) mengadakan pelatihan menulis bagi mahasiswa baru (maba) yang dilaksanakan di Taman Baca (30/11). Acara yang diikuti sekitar 83 maba tersebut mengusung tema “Meningkatkan dan Mempertahankan Prestasi UMM.”

Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Diskusi Ilmiah (FDI) Husamah dalam pemaparan tentang “Pemilihan Mahasiswa Berprestasi” menje-laskan, menjadi mahasiswa ber-prestasi harus bisa mencapai prestasi dalam bidang ilmu, teknologi, seni, maupun kegiatan di luar kampus.

Ia juga memotivasi peserta agar mau menulis serta berharap mereka tidak melakukan lima sikap yang menghambat seseorang untuk menulis, yaitu takut bereksplorasi, takut salah, takut tulisannya jelek, takut tidak sesuai prosedur, dan takut idenya buruk. “Jangan terkekang dengan aturan penulisan.

Tulis saja apa yang ada di pikiran, mengalir seperti air,” pesannya.

Sementara itu, dalam materi “Teknik Peliputan dan Penulisan Berita”, Redaktur Pelaksana Koran Kampus UMM Bestari Nur Alifah mengungkapkan bahwa ada banyak kriteria kelayakan berita, yakni keaktualan, keunikan, memiliki unsur kedekatan, keterkenalan, bersifat human interest, serta memiliki unsur konflik dan tren. Senada dengan Husamah, Alif mengingatkan peserta untuk tidak takut menulis. “Sebesar apapun bakat kalau tidak diasah maka tidak akan berkembang, begitu juga dengan menulis harus banyak belajar,” ungkapnya.

Ditambahkan Alif, lima hal yang mesti diperhatikan seorang jurnalis adalah tidak menambah atau mengurangi apapun, tidak menipu atau menyesatkan pembaca, bersikap transparan dan sejujur mungkin, bersandar pada reportase sebagai tujuan awal, serta bersikap rendah hati. p_zar

Penuhi: Suasana peserta yang hadir mengikuti pelatihan penulisan artikel di media massa dan pembuatan news letter padati teater Dome.

suri / Bestarisuri / Bestari

PS UMM Jajal Kekuatan Persiwa Wamena

Setelah mampu meraih kemenangan 3-1 atas Sekolah Tingggi Ilmu Ekonomi (STIE) ABM pada laga Final Divisi Utama yang meloloskan PS UMM ke divisi utama, PS UMM untuk kedua kalinya menggelar laga uji coba dengan tim berkelas nasional Persiwa-Wamena di Stadion UMM (21/9). Dalam uji coba itu, Persiwa berhasil membuat PS UMM bertekuk lutut dengan skor 3-0.

Persiwa sudah melakukan serangan sejak menit awal memasuki lapangan. Tekanan yang terus dilakukan oleh tim Persiwa pada babak pertama berhasil dihalau oleh tim PS UMM hingga pertandingan babak pertama usai. Pada babak kedua, pertahanan gawang PS UMM yang dijaga Lutfi Hikfani berhasil dibobol oleh Peteromanopen yang menyumbangkan dua gol bagi Persiwa.

Kesalahpahaman sempat menjadi penutup pertandingan saat sundulan pemain PS UMM, Rivo, yang bermaksud menyelamatkan gawang dari tendangan pojok lawan justru menjadi gol bunuh diri dan memperkuat kedudukan Persiwa menjadi 3-0.

Sekretaris PS UMM Nilam Imaniar memberikan apresiasi penuh terhadap

tim sebab meski hanya laga uji coba, semangat dan percaya diri tim UMM dalam menghadapi Persiwa tidak surut. “Ini kita jadikan batu loncatan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi,” tandas Kapten PS UMM, Ahmad Fandi. p_zar

Bertujuan melakukan pemeriksaan kinerja Kementerian Perumahan Rakyat yang telah memberikan bantuan dana bagi pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) UMM, tim perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan kunjungan dan verifikasi terhadap Rusunawa UMM (6/10). Pihak yang diverifikasi oleh tim BPK adalah institusi UMM selaku instansi penerima dana, pengelola Rusunawa, serta penghuninya.

Mengawali kunjungannya di UMM, tim BPK dan Kepala Bidang Tata Rumah dan Lingkungan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat, Soraya, melakukan perte-muan tertutup dengan pihak UMM di Ruang Rektorat dalam rangka verifikasi tentang bangunan dan sistem pengelolaan Rusunawa sejauh ini. Setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan ke gedung Rusunawa UMM.

Salah satu perwakilan tim verfikasi BPK Retty Widia Suati mengungkapkan, pihaknya akan memverifikasi empat kampus di Jawa Timur. “Di Jatim ada empat kampus yang kami kunjungi, yaitu UMM, Unesa, Unair, dan Unisma,” terangnya saat diwawancarai.

Verifikasi dilakukan dengan cara membagikan kuesioner dan melakukan

BPK Nilai Rusunawa UMM Paling Nyaman

interview langsung terhadap pengelola Rusunawa, instansi dan penghuninya. Kuesioner yang dibagikan untuk penghuni berisi tentang pertanyaan-pertanyaan seputar biaya sewa, pelayanan, sistem pengelolaan, aturan, kenyamanan, dan keluhan yang dihadapi oleh penghuni.

Sejauh wawancara dengan peng-huni, Retty berpendapat bahwa sistem pengelolaan Rusunawa UMM sudah cukup baik meski ada beberapa hal yang harus dirubah, contohnya

mengenai tarif sewa. “Di sini kan tarif sewanya diseragamkan, kalau bisa ya dibedakan antar lantainya. Lantai bawah kan tidak (membuat penghuninya. red) capek seperti lantai yang atas,” sarannya.

Selebihnya, Retty menilai udara di Rusunawa UMM sejuk karena dekat persawahan. “Rusunawa UMM ini paling nyaman daripada Rusunawa lainnya,” tambah saat melakukan kunjungan ke kamar-kamar penghuni Rusunawa. m_ros

panggung hiburan itu dimeriahkan oleh penampilan tarian modern dari Limited Dance yang juga mahasiswa FKIP. Selain itu, ditampilkan pula tarian tradisional, puisi, musik akustik, dan games yang dibawakan oleh maba dari berbagai jurusan di FKIP.

Ketua pelaksana kegiatan, Ari Agung Wicaksono, berharap maba dapat menciptakan sesuatu yang baru baik dalam bidang penalaran, seni, maupun olahraga. “Jangan kau pikirkan apa yang diberikan fakultas padamu, tetapi lakukan apa yang akan kau berikan pada fakultasmu,” pesannya. p_ngs

Uji Coba: Striker Persiwa Peter Rumaropen (menggiring bola) menyumbangkan satu gol dalam pertandingan uji coba melawan PS UMM.

deden/ Bestarideden/ Bestari

Tinjauan: Perwakilan dari BPK (tengah) saat meninjau kondisi rusunawa

deden / Bestarideden / Bestari

Page 7: Bestari Edisi 268/November/2010

7SUARA KAMPUS BESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010

Pela han Sehari Pusbang Biotek UMM

Kenalkan “Sex Reversal” pada Siswa

Pusat Pengembangan Bioteknologi (Pusbang Biotek) UMM kembali mengadakan pelatihan sehari, kali ini tentang “Pengembangan Kultur Jaringan Tanaman Anggrek dan Sex Reversal pada Ikan” di Aula Lantai II Masjid A.R. Facruddin (16/10). Pelatihan tersebut diikuti Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tulungagung.

Salah satu pemateri pelatihan, Fatimah Nursandi, menjelaskan bahwa pengem bangan kultur jaringan pada tanaman anggrek merupakan perbanyakan secara vegetatif (dengan tunas). Teknik itu dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan tanaman anggrek dalam jumlah besar, seragam, dan memerlukan waktu yang lebih singkat daripada secara generatif (dengan biji).

Sementara teknik sex reversal (teknologi membalikkan arah perkembangan kelamin menjadi berlawanan. red) yang dilakukan pada ikan bertujuan menghasilkan keturunan ikan yang berjenis kelamin sama sebagaimana diinginkan. “Hal ini mungkin dilakukan karena pada waktu menetas, gonad (organ reproduksi pada hewan bertulang belakang. red) ikan belum terdiferensiasi secara jelas menjadi jantan atau betina,” ujar dosen Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM itu.

Kepala Pusbang Biotek UMM

Saidatul Idiyah mengatakan, kegiatan pelatihan itu merupakan salah satu wujud pengabdian Pusbang Biotek kepada masyarakat. “Kami melakukan kegiatan pelatihan ini lebih kepada pengabdian masyarakat. Karenanya kami tidak akan menolak apabila ada sekolah atau instansi yang ingin mengikuti pelatihan bioteknologi kami,” ungkapnya. “Kami siap menyediakan pakar-pakar yang ahli di bidangnya masing-masing untuk membantu pelatihan-pelatihan yang kami adakan,” tambahnya bersemangat.

Sementara itu, Kepala Urusan

Tata Usaha MAN 2 Tulungagung Anang Rameli mengakui kualitas pelatihan yang diadakan Pusbang Biotek sudah bagus karena materi-materi yang disampaikan disesuaikan dengan tingkatan para peserta. “Isi materi pelatihan ini tidak hanya mudah dipelajari, tapi juga sangat memungkinkan untuk diaplikasikan. Dari pelatihan yang kami ikuti sebelumnya (tahun 2005 dan 2006. red), kami sudah bisa mengembangkan budidaya jamur dan nata de coco di sekolah kami,” ungkap guru yang mendampingi sekitar 60 siswa kelas X itu. p_fjr

Pela han Mo vasi Career Center

Kekuatan Pikiran, Kunci KesuksesanCareer Center UMM kembali

mengadakan pelatihan motivasi, kali ini bersama trainer dari Nawayaksa Integrated High Impact Train (InHi-Train) Yogyakarta AM Bebet Darmawan, di Aula BAU (27/10). Kegiatan bertema “With Mind Power, Nothing is Impossible” itu dibuka oleh Pembantu Dekan (PD) III Fakultas Psikologi, Zakarija Achmad.

Menurut Zakarija, saat ini masih banyak mahasiswa yang tidak sadar akan konsep diri masing-masing. “Kami mengamati banyak mahasiswa tidak menyadari potensi yang mereka miliki. Selain itu, beberapa mahasiswa juga tidak bisa memunculkan potensinya karena terhambat oleh pikiran (negatif. red) mereka,” urainya di sela sambutan. “Pada dasarnya, perilaku seseorang dipengaruhi oleh kekuatan pikirannya sendiri. Jika seseorang berpikiran bahwa ia tidak bisa, maka ia tidak akan bisa melakukan apa-apa,” tambah pria asal Rembang itu.

Mengawali materinya, Bebet mengungkapkan bahwa upaya meraih kesuksesan membutuhkan porsi soft skill yang lebih banyak dibanding hard skill.

“Sukses itu 80 persen dipengaruhi oleh soft skill dan 20 persennya hard skill,” ujarnya. “Jika ada keraguan sedikit saja dalam pikiran Anda maka akan membuat keberhasilan sulit tercapai,” tambahnya. Karenanya, ia menegaskan bahwa untuk mencapai kesuksesan seseorang harus merubah pikirannya terlebih dahulu.

Usai menyampaikan materi, Bebet mengajak 74 peserta pelatihan melakukan

beberapa game dengan menggunakan kekuatan pikiran, diantaranya mematahkan pensil dengan satu jari, memecahkan bagian bawah botol dengan tangan kosong, dan berjalan di atas arang yang membara. Hasilnya, semua peserta berhasil melakukan game tersebut, meski ada juga yang harus didampingi. “Dengan kekuatan pikiran semuanya pasti bisa dilakukan, seperti game ini,” ujarnya memotivasi. p_idr

FISIP Ikut Tolak Revitalisasi Pasar Dinoyo

Sebagai bentuk dukungan atas penolakan terhadap rencana revitalisasi Pasar Dinoyo, Pusat Kajian Sosial dan Politik (PKSP) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UMM bersama Malang Corupption Watch (MCW) mengadakan Diskusi Pakar bertema “Kapitalisasi Pasar Dinoyo-Blimbing.” Bertempat di Ruang Sidang FISIP, acara tersebut dihadiri Ketua MCW Luthfi Jayadi Kurniawan, Wakil Ketua DPRD Kota Malang Ahmadi, Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Dinoyo Erwin, Dosen Hukum Universitas Brawijaya (UB) Ibnu Sucahyo, Dekan FISIP Wahyudi beserta jajarannya, serta sejumlah mahasiswa FISIP (23/10).

Mengawali diskusi, Ahmadi mengaku sudah melakukan pem-belaan terhadap pedagang dengan melakukan studi kelayakan, Analisa Mengenai Dampak Ling-kungan (Amdal), dan telah berupaya memprioritaskan peda-gang. Menanggapi itu, Erwin yang mewakili pedagang berharap pihaknya akan mendapatkan pencerahan terkait masalah tersebut, sehingga tidak merugikan para pedagang pasar tersebut.

Sementara itu, Luthfi menu turkan

bahwa masih ada kesulitan dalam mendapatkan kepastian keputusan DPRD dalam meng hadapi aktivitas pedagang di Pasar Dinoyo. “Hal ini disebabkan karena belum adanya keputusan dari risalah-risalah DPRD,” paparnya. Ia berharap mendapat dukungan dari Kampus Putih terkait ketidaknyamanan yang dirasakan pedagang Pasar Dinoyo akibat permasalahan tersebut.

Menanggapi harapan tersebut, Wahyudi menyatakan FISIP akan mendukung penolakan revitalisasi Pasar Dinoyo dan menuturkan bahwa pasar tradisional wajib ada. “Masyarakat jangan dijadikan korban yang terus kalah. Di sini FISIP ingin keberadaannya bermanfaat bagi yang lain,” tegasnya.

Diskusi yang berlangsung selama dua jam itu menghasilkan satu keputusan, yakni keharusan pembentukan gerakan sosial dari tokoh masyarakat untuk melakukan pembelaan terhadap rencana revitalisasi Pasar Dinoyo. “Gerakan sosial itu harus ada yang mengakomodir baik dari segi ekonomi, agama, dan sosial budaya,” tegas Ibnu Sucahyo. p_ngs

Diskusi Pakar: PKSP UMM mengadakan diskusi pakar mengenai kapitalisasi Pasar Dinoyo-Blimbing

Kunjungan : Siswa-siswi MAN 2 Tulungagung sedang mendapatkan pengetahuan tentang Bioteknologi

deden / Bestarideden / Bestari

deden / Bestarideden / Bestari

deden / Bestarideden / Bestari

Setelah sebelumnya diadakan berbagai macam rangkaian perlombaan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-46 (29/10-7/11), UMM yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar upacara bendera sebagai acara puncak peringatan tersebut. Bertempat di Lapangan Helipad UMM (12/11), upacara dihadiri Wali Kota Malang Peni Suparto yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Koordintor upacara, Karbi, mene-rangkan, upacara diikuti oleh sekitar 1200 orang dari Dinkes, rumah sakit, serta pendidikan kesehatan se-Kota Malang, yaitu FK dan Fikes UMM, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Malang, Poltekkes Supraun, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Sekolah

Upacara Peringatan HKN ke-46

Kualitas Kesehatan Tentukan Perekonomian Bangsa

Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Maharani, Stikes Kendedes, Akademi Keperawatan (Akper) Pantiwaluyo, Akper Akaparma, dan Akademi Kebidanan Widyagama.

Dalam upacara tersebut, Peni mem bacakan ulang pidato Menteri Kesehatan (Menkes) RI. Mengutip pidato Menkes, pria asal Blitar itu meng-ungkapkan bahwa kesehatan adalah kunci meningkatkan produktivitas bangsa dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM). Ia menuturkan, peningkatan kualitas SDM secara otomatis dapat meningkatkan perekonomian bangsa. Usai pidato, upacara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan terhadap para pemenang lomba olahraga yang dilaksanakan sebelumnya, yang diikuti 16 instansi

kesehatan se-Kota Malang dan melombakan cabang olah raga tenis meja, bulu tangkis dan voli.

Faqih Ruhyanuddin selaku Sektretaris Umum kegiatan tersebut menguraikan beberapa kegiatan lain yang juga diselenggarakan untuk meramaikan peringatan HKN, yaitu seminar kesehatan AIDS, jalan sehat, donor darah, pengobatan gratis, safari Keluarga Berencana, serta bazar.

Faqih berharap, rangkaian acara peringatan HKN tersebut dapat memberikan informasi kesehatan secara merata kepada masyarakat serta mengakrabkan institusi kesehatan di Kota Malang sehingga terjalin hubungan yang kokoh. “Semoga kesehatan di Indonesia dapat merata dan tercapai dengan mudah,” harapnya. m_ufa

Motivasi: A.M Bebet Darmawan ketika memberikan training motivasi kepada para peserta.

Pelatihan Legal Drafting Anggota Semu

Harus Hasilkan Kebijakan yang PureBertujuan memberikan pengeta-

huan mengenai teknik penyusunan undang-undang (legal drafting) yang tepat, Senat Mahasiswa Universitas (Semu) UMM menyelenggarakan Pelatihan Legal Drafting bagi selu-

ruh anggotanya di Ruang Sidang Student Center (SC) (6/11). Sekretaris Jenderal Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Jakarta Afan Arikartika dan Ketua Pusat Pengembangan Otonomi Daerah Jakarta Ngesti Dwi Prasetyo hadir sebagai keynote speaker dalam pelatihan tersebut.

Pada materi pertama, Afan

menyampaikan tentang korelasi dan relevansi lembaga negara di jajaran mahasiswa. “Kampus merupakan miniatur dari sebuah organisasi layaknya negara,” ujarnya. Menu-rutnya, lembaga intra kampus dapat dianalogikan dengan lembaga negara, meskipun peran lembaga yudikatif di kampus tidak ada karena hanya terdiri dari lembaga legislatif (Semu) dan eksekutif (BEM).

Afan mengungkapkan, Semu harus berperan sebagai lembaga legislatif yang mengakomodir dan mengontrol aspirasi mahasiswa. “Kebijakan yang dikeluarkan pun harus pure (murni. red) dari aspirasi dan kebutuhan mahasiswa,” ujarnya.

Menyambung materi Afan, Ngesti berbicara tentang teknik legal drafting yang berkaitan dengan posisi dan peran Semu. Menurutnya, sebelum menyusun peraturan perundang-undangan perlu dilakukan pembuatan hierarki. “Teman-teman harus membuat hierarki peraturan perundang-undangan yang mana yang paling tinggi, sehingga ada prioritas untuk dijadikan acuan,” ujarnya.

Ketua Umum Semu Jefri Hari Akbar menuturkan, selain bagi anggota Semu, pelatihan juga akan diberikan pada seluruh anggota Senat Mahasiswa Fakultas (Sefa). “Sefa yang selama ini mati karena tidak paham peran dan fungsi diharapkan dapat aktif setelah mengikuti pelatihan dan dapat memahami peran dan fungsinya,” ujar mahasiswa asal Kediri itu. p_ngs

p ,

Sampikan Materi: Afan Arikartika saat memberikan materi pada legal drafting.

suri / Bestarisuri / Bestari

Page 8: Bestari Edisi 268/November/2010

BESTARI8 SUARA KAMPUSSUARA KAMPUSNo. 268/TH.XXIII/November/2010

FPP Gandeng Perusahaan Kelapa SawitPerusahaan Kelapa Sawit

Bertempat di Ruang Teater Dome, Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM menandatangani naskah kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan kelapa sawit asal Jakarta, PT. Bumitama Gunajaya Agro, (21/10). Penandatanganan diwakili oleh Damat selaku Dekan FPP UMM dan Basuki Suseno selaku General Manager Human Capital Bumitama.

Naskah kerjasama itu berisi kesediaan PT. Bumitama Gunajaya Agro merekrut alumni UMM untuk bekerja. Selain itu, Bumitama juga memberikan kesempatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau magang bagi mahasiswa ataupun dosen UMM.

Dipaparkan Damat, MoU tersebut bertujuan memberikan kepastian lapangan pekerjaan bagi mahasiswa. “Jadi alumni FPP tidak perlu takut tidak mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, mulai saat ini Anda harus menyiapkan diri untuk masuk dalam dunia kerja,” tegasnya di hadapan 400 lebih mahasiswa dan dosen FPP. Ia berharap kerjasama tersebut tidak terhenti sampai tataran magang, namun juga sinergisitas

nilai akademis maupun yang lain di dalamnya.

Selain menandatangani Mou, Basuki juga berkesempatan mengisi kuliah umum dalam acara tersebut. Kelapa sawit menurutnya memiliki banyak keunggulan. Selain sebagai energi alternatif yaitu biodiesel, kelapa sawit merupakan tanaman emas (golden crop) yang mampu membawa Indonesia menjadi juara dunia penghasil kelapa sawit. “Ada lima macam kriteria komoditas golden crop, yaitu produktivitasnya tinggi, tidak ada proses kimia, tekanan lingkungan kecil, zero waste, dan biaya lebih rendah,” jelasnya.

Ia memaparkan, di Indonesia terdapat 7,3 juta hektar perkebunan kelapa sawit yang tidak hanya menghasilkan minyak goreng melainkan juga margarin, produk kecantikan, roti, dan sabun. “Sebenarnya kita hidup ini dikepung oleh kelapa sawit, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bangun kita gosok gigi lalu menggunakan lotion (handbody. red) dan memasak juga berasal dari sawit. Oleh karena itu, bidang persawitan ini sangat prospektif,” tutur pria lulusan S1 Universitas Indonesia itu. m_ros

“Ada banyak motif batik di Indonesia, di Jatim saja ada 1300 motif yang tersebar di 38 kabupaten dan kota, sembilan di kota dan 29 ada di kabupaten. Semua punya ciri khas daerah masing-masing,” itulah ungkapan Nina Kirana Soekarwo, istri Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo, saat membuka acara Pameran Batik Jawa Timur 2010 di Dome UMM (18/11). Acara yang digagas oleh Lembaga Kebudayaan (LK) UMM itu berlangsung selama empat hari (18-21/10).

Lebih lanjut, Nina menjelaskan bahwa kegiatan pameran itu sangat baik untuk perkembangan batik Jatim kedepannya. “Kegiatan ini sangat holistik dan terintegrasi, dibuktikan dengan serangkaian acara yang dilaksanakan. Jadi tidak hanya pameran, tapi juga ada lomba membatik. Ini baik untuk perkembangan batik Jatim karena bisa mengembangkan desainnya juga,” ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Dewan Kerajinan Nasional (Dekeranas) Jawa Timur itu.

Setelah disahkannya batik sebagai budaya asli Indonesia oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 2 Oktober lalu, Nina berharap masyarakat Indonesia bisa melestarikan budaya bangsa tersebut. “Kalau dahulu kan batik identik dengan orang tua, tapi sekarang batik sudah digunakan banyak pihak termasuk teman-teman mahasiswa UMM. Batik itu memiliki

basis budaya yang kuat, jadi harus dilestarikan,” pungkas perempuan berjilbab itu.

Sementara itu, dalam sambutannya Muhadjir mengungkapkan, batik sangat tepat untuk menaikkan citra Jatim hingga ke skala internasional. “Ini momen yang sangat tepat untuk mendongkrak citra Jatim kedepannya. Bahkan Jatim bisa untuk meng-go international-kan batik itu,” tegasnya. Ia berencana event pameran batik yang baru pertama kalinya digelar itu akan dijadikan event tahunan.

Setelah itu, Nina Kirana Soekarwo dan Muhadjir Effendy memberikan tanda tangan di atas kain putih dengan canting sebagai tanda dibukanya kegiatan Pameran Batik Jawa Timur 2010. Dilanjutkan dengan melihat-lihat sekitar 28 stan batik yang berasal dari berbagai wilayah di Jatim seperti Lamongan, Blitar, Probolinggo, Pasuruan, Sumenep, Trenggalek, Kabupaten, dan Kota Malang.

Sugiarti selaku ketua pelaksana menuturkan, diselenggarakannya pameran tersebut didasarkan atas pemikiran tentang keberadaan batik sebagai riwayat bangsa yang diakui secara nasional. “Jatim juga memiliki potensi yang bagus di batik,” ujarnya. “Kegiatan ini sangat strategis dijadikan sebagai wahana promosi ditinjau dari status sosial dan sasarannya, mengingat pameran ini dibuka untuk umum,” ujarnya yakin.

m_ros

Pameran Ba k Ja m 2010

Lestarikan Basis Kuat Lestarikan Basis Kuat Budaya IndonesiaBudaya Indonesia

UMM Sabet Tiga Juara di MTQ Ja mUMM Sabet Tiga Juara di MTQ Ja mMeski belum berhasil menjadi

juara umum dalam lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat provinsi, UMM patut berbangga karena telah menjadi salah satu tim yang menyabet tiga juara sekaligus dalam lomba tersebut. Bertempat di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya (29/9-1/10), UMM meraih Juara II kategori Musabaqah Tartil Alquran (MtarQ) dan Musabaqah Fahmil Alquran (MFQ), serta Juara III kategori MTQ.

Kategori MtarQ diwakili oleh mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Arinal Ikhsan, dan mahasiswa Jurusan Matematika dan Komputasi Muhammad Taufiq untuk kategori MTQ. Sementara untuk kategori MFQ, UMM diwakili oleh tim

yang beranggotakan tiga mahasiswa, yakni Ali Sasole (mahasiswa Jurusan Biologi), Hardi Alunaza (Hubungan Internasional), dan Hamka Rasufit (Teknik Informatika).

Lomba yang diselenggarakan dalam rangka 50 tahun ITS tersebut diikuti sekitar 238 mahasiswa dari 17 universitas se-Jawa Timur (Jatim). Menariknya, tim UMM berhasil mengalahkan peserta dari tuan rumah.

Keberhasilan tersebut menambah deretan prestasi Kampus Putih. Ketua Kontingen MTQ, Adi Dwi Prasetya, mengungkapkan persiapan yang dilakukan dalam rangka menyukseskan MTQ itu tergolong mendadak. “Karena bersamaan dengan libur semester, sehingga kurang begitu maksimal (persiapannya. red),”

ujarnya.Menurut Adi, keberhasilan tim

UMM dalam meraih juara tidak terlepas dari peran Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian (UKM-K) Jamaah Fachruddin (JF) yang bertugas melakukan pembinaan dan pengajaran kepada mahasiswa yang berpotensi di bidang MTQ.

Ia menambahkan, waktu yang dibutuhkan untuk menyeleksi dan melatih peserta hanya selama kurang lebih dua minggu. “Apalagi, dalam MTQ Regional Jatim peserta harus berasal dari program studi non-Fakultas Agama Islam (FAI). Meski begitu, banyak peserta dari jurusan lain yang mendaftar dan ikut seleksi,” pungkasnya. p_zar Membatik: Nina Soekarwo membatik disebuah kain sebagai tanda pembukaan Festival

Batik Se- Jawa Timur.

BBEESSTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010

FK Perkuat Kerjasama dengan FK Perkuat Kerjasama dengan Pemkab JombangPemkab Jombang

Bupati Jombang Suyanto hadir ke UMM untuk memberikan kuliah tamu serta menandatangani pembaharuan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Fakultas Kedokteran UMM yang lima tahun sebelumnya sudah pernah dilakukan. Bertempat di Ruang Teater Dome UMM (13/11), MoU yang akan diberlakukan selama sepuluh tahun ke depan itu berisi kesediaan rumah sakit atau puskesmas di Kabupaten Jombang untuk menerima praktik mahasiswa (koas. red) FK UMM.

Selain dengan bupati, Dekan FK Irma Suswati yang mewakili FK UMM juga menandatangani kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang. Diungkapkannya, kerjasama yang sudah berlangsung selama lima tahun sebelumnya telah memberikan banyak dampak positif pada pendidikan dan pelayanan kesehatan bagi kedua belah pihak.

Sementara dalam kuliahnya, Suyanto mengungkapkan, sebelum reformasi banyak program pembangunan yang gagal termasuk bidang kesehatan. “Kegagalan itu dikarenakan penentu dan pengatur kebijakan sepenuhnya berada pada

pemerintah pusat, termasuk juga di bidang kesehatan. Sesungguhnya sistem seperti itu sangat tidak tepat,“ ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa berubahnya sistem pemerintahan melahirkan otonomi daerah yang bertumpu pada kekayaan dan kearifan lokal melalui Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 1999. “UU tersebut memberi 13 kewenangan kepada pemerintah daerah, salah satunya adalah pembangunan di bidang kesehatan,” jelas pria yang pernah

dinobatkan sebagai 10 Bupati Terbaik se-Indonesia itu.

Terkait itu, Suyanto berharap para dokter mampu mengambil peran optimal dalam pembangunan, mengingat pembangunan kesehatan merupakan skala prioritas terbesar kedua di daerah manapun. “Kesehatan bukan segala-galanya, tapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti,” tuturnya. Menurutnya, meskipun FK UMM bukan FK swasta tertua, tapi perkembangannya paling cepat dibandingkan lainnya. p_jam.

Hadirkan Pemkab Jombang: Bupati Jombang memberi sambutan dalam kuliah tamu dan penandatanganan kerjasama (MOU) bersama mahasiswa fakultas kedokteran.

suri / Bestarisuri / Bestari

stw / Bestaristw / Bestari

Page 9: Bestari Edisi 268/November/2010

BESTARISKETSASKETSA 99Alumni SuksesAlumni Sukses

No. 268/TH.XXIII/November/2010

Tercatat sebagai salah satu mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial, Fiqih panggilan akrab Fiqih Tri Hidayatullah mengabdikan tenaga dan

pikiran demi mengharumkan nama UMM hingga tingkat nasional. Hal ini terlihat dari keberhasilan yang baru saja diraihnya dalam Kejuaraan Nasional Tapak Suci yang diselenggarakan di Lampung beberapa waktu lalu.

Di tahun sebelumnya lajang yang bernama lengkap Fiqih Tri Hidayatullah itu juga telah berhasil

Kagumi Filusuf Yunani, HerakleitosKagumi Filusuf Yunani, Herakleitosmeraih predikat juara di berbagai ajang perlombaan seni bela diri. Prestasi yang telah dikantongi oleh sosok yang gemar membaca dan olahraga itu antara lain, Juara I Kejuaraan Wali Kota Cup se-Malang Raya, Juara III POMDA Pencak Silat se-Jatim, dan Juara I Pekan Olahraga Kesehatan se-Jatim.

Lahir dari keluarga sederhana tak membuat pria yang pantang merasa puas dengan segudang prestasi itu lengah. Semangat dan dukungan orang tua yang tak pernah henti kian membuatnya mampu berdiri kokoh untuk terus menggoreskan tinta prestasi. Pasang surut semangat hidup lumrah dialami oleh sarjana ilmu kesehatan itu. Namun pesan bijak orang tua adalah cambuk yang manjur untuk memacu diri agar senantiasa berprestasi. “Kedua orang tua saya adalah penyumbang inspiratif besar dalam hidup saya. Mereka selalu bilang, suatu hari nanti saya akan menjadi pemimpin besar,” tutur pria penggemar film Clash of The Titans.

Pria asal Jember ini menceritakan, kecintaannya pada dunia pencak silat telah timbul sejak ia masih duduk di bangku kelas tiga SD. Ketika itu ia mulai mempelajari dasar-dasar gerakan ilmu bela diri hingga pada akhirnya terus berlanjut ke jejang yang lebih tinggi hingga berhasil menyabet gelar kejuaraan di tingkat nasional. Konsisten dalam latihan, memiliki mental yang kuat, semangat, dan terus berdo’a merupakan kunci dari keberhasilannya.

Sumber motivasi lain didapat oleh mahasiswa yang lahir 23 tahun yang lalu itu adalah kehadiran seorang ‘lawan’. Pria yang gemar berkecimpung di organisasi itu percaya, seseorang akan bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya dengan munculnya orang yang lebih baik dari diri sendiri. “Manusia bisa berkembang karena

adanya pertentangan dari lawan untuk memperoleh sesuatu yang jauh lebih baik,” tuturnya mengutip perkataan seorang filusuf Yunani, Herakleitos.

Meski telah berulangkali menyabet prestasi, perjalanan hidup pria yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara ini juga tak lepas dari beberapa kegagalan. Dengan jujur Fiqih mengungkapkan kegagalan demi kegagalan sempat menjadi duri yang menusuk langkahnya menuju kesuksesan. Salah satunya ketika mengikuti kejuaraan piala President yang digelar di Universitas Pembagunan Nasional “Veteran” Jogjakarta pada jelang perdelapan final pada tahun 2008 lalu. “Namun, justru dari kegagalan itulah saya bisa belajar untuk memperoleh sesuatu yang lebih berarti,” ujarnya semangat.

Selain belajar dari kegagalan yang pernah dirasakan, Fiqih juga mengaku bahwa pengalaman masa kecilnya juga menjadi salah satu faktor penting dalam membangun identitas diri dan mental. “Dulu waktu kecil saya sering mendapat ejekan dari teman-teman sebaya karena tidak fasih melafadkan huruf ‘r’ dan dari situlah saya bertekad untuk membuktikan kepada mereka yang sudah mengejek saya kalo saya bisa” tukasnya tegas.

Mengabdi pada masyarakat guna ikut serta dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah cita-cita yang selama ini tertancap di pundak mahasiswa ilmu kesejahteraan sosial ini. Hal inilah yang mendorongnya untuk melanjutkan studi setelah lulus dari Fakultas Ilmu Kesehatan ke studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Kesibukan dan runtinitas sehari-hari tidak membuatnya lantas merasa puas untuk memacu prestasi yang telah diperolehnya. Ia membuktikan dengan tetap mengikuti berbagai kegiatan organisasi dan menghadiri

berbagai forum diskusi. Aktivis Malang Coruption Watch itu percaya bahwa organisasi dan diskusi dapat membuat dirinya tak hanya mahir sebagai ‘pendekar’ Tapak Suci melainkan juga tajam dalam intelektualitas. “Keahlian soft skill dan hard skill harus senantiasa diasah dan harus dapat berjalan seimbang serta selaras agar kita memiliki kompetensi yang berkualitas nantinya,” ucap pria yang gemar melahap nasi pecel ini.

Berkat kegemaran membaca pria bertubuh tinggi dan berkulit putih ini selalu menjadikan kata-kata filosofi dalam setiap bacaan sebagai motivasi untuk selangkah lebih maju dari sebelumnya. Di akhir perbincangan, pria yang gemar melahap buku sejarah

Nabi sekaligus pengagum tokoh pendiri Muhmmadiyah, KH. Ahmad Dahlan itu sempat mengutarakan sedikit harapannya ketika melihat kondisi bangsa, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin tidak menentu.

“Negara ini memerlukan pemuda-pemuda yang mau memikirkan masa depan bangsa, agama dan kesejahteraan masyarakat, dan dimulai dari sini dengan mempertaruhkan masa depan kita di bangku kuliah apakah akan menjadi sampah masyarakat atau pahlawan masyarakat, semua tergantung niat dan usaha kita,” pungkas pribadi yang aktif berdiskusi dalam forum Pusat Studi Islam Filsafat (PSIF) tersebut.

p_kis

Tercatat sebagai salah satu mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial, Fiqih panggilan akrab Fiqih Tri Hidayatullah mengabdikan tenaga dan

aPsoKRsK

mplomuplkoubadbmp

ktdigaymnmd

Nama : Fiqih Tri HidayatullahNama : Fiqih Tri HidayatullahTTL : Jember, 17 Januari 1987TTL : Jember, 17 Januari 1987Alamat : Jln Bendungan Sutami 188A MalangAlamat : Jln Bendungan Sutami 188A MalangHobi : Membaca dan OlahragaHobi : Membaca dan Olahraga

Riwayat Pendidikan :Riwayat Pendidikan :SMA Muhammadiyah 3 JemberSMA Muhammadiyah 3 JemberIlmu Keperawatan UMM 2005Ilmu Keperawatan UMM 2005Ilmi Kesejahteraan Sosial UMM 2009Ilmi Kesejahteraan Sosial UMM 2009

Pengalaman Organisasi : Pengalaman Organisasi : Tapak SuciTapak SuciBEMFA FIKES BEMFA FIKES BEMU UMM BEMU UMM Forum Komunikasi Akper Jatim tahun 2007Forum Komunikasi Akper Jatim tahun 2007IMM Cabang Malang tahun 2008-2010IMM Cabang Malang tahun 2008-2010Malang Corruption Watch (MCW)Malang Corruption Watch (MCW)

Prestasi yang pernah diraih :Prestasi yang pernah diraih :Juara I Lomba Pencak Silat Tapak Suci se-Jember tahun 2004Juara I Lomba Pencak Silat Tapak Suci se-Jember tahun 2004Juara I Rektor Cup Pencak Silat Tapak Suci tahun 2007Juara I Rektor Cup Pencak Silat Tapak Suci tahun 2007Juara I Pekan Olahraga Kesehatan se-Jawa Timur (tim basket FIKES) tahun 2008Juara I Pekan Olahraga Kesehatan se-Jawa Timur (tim basket FIKES) tahun 2008Juara I Kejuaraan Wali Kota Cup Pencak Silat se-Malang Raya tahun 2008Juara I Kejuaraan Wali Kota Cup Pencak Silat se-Malang Raya tahun 2008Juara II Kejuaraaan Daerah Tapak Suci se-Malang Raya tahun 2008Juara II Kejuaraaan Daerah Tapak Suci se-Malang Raya tahun 2008Juara III Kejuaraan Daerah Tapak Suci se-Jember tahun 2008Juara III Kejuaraan Daerah Tapak Suci se-Jember tahun 2008Juara III POMDA Pencak Silat se-Jatim tahun 2008Juara III POMDA Pencak Silat se-Jatim tahun 2008Juara I Semikorsenal tahun 2010Juara I Semikorsenal tahun 2010Juara I Kejuaraan Nasional Tapak Suci di Lampung tahun 2010Juara I Kejuaraan Nasional Tapak Suci di Lampung tahun 2010

Motto Hidup: Motto Hidup: Hidup untuk memperjuangkan manusia demi memuliakan TuhanHidup untuk memperjuangkan manusia demi memuliakan Tuhan

BiodataBiodataFiqih Tri H.Fiqih Tri H.

Hidup Tenang “Bersanding” Tanaman

Suasana asri segera terasa begitu menapakkan kaki di rumah Tjiani Iswanu. Aneka ragam tanaman tumbuh cantik di kebun seluas 250 m2 yang berada di depan kediaman wanita yang akrab disapa Tjiani itu. Alumni Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian (sekarang Fakultas Pertanian Peternakan) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut telah sukses ‘bercumbu‘ dengan aktivitas kesehariannya yakni merawat tanaman hingga mendatangkan omset yang cukup

besar. Berkat kecintaannya

dan ketelatenannya ‘bergaul’ dengan tanaman, ibu dua anak itu telah berhasil m e m b u d i d a y a k a n tanaman jenis sirih merah, aglonema, dan anggrek. Sepan jang bergulirnya perbin-cangan yang terbilang santai dengan reporter Bestari, wanita yang besar di Malang ini tak henti mengungkapkan kecintaannya terhadap hobi yang hingga kini digelutinya, yakni mengem bangbiakkan bunga yang dikenal sebagai puspa pesona, Anggrek. Beragam jenis bibit bunga Anggrek telah dimilikinya, seperti Anggrek Bulan, Anggrek Vanda, Anggrek Dendo, Anggrek Gramatho-

philum, Orchidium, dan Anggrek Catasitum.

Awal ketertarikan wanita berjilbab itu terhadap anggrek diakuinya telah tumbuh sejak kecil, tepatnya ketika Tjiani duduk di bangku sekolah dasar. Dibesarkan oleh seorang ayah yang ahli di bidang pertanian, membuat perempuan berpenampilan sederhana itu ikut mencintai tanaman seperti sang ayah.

Saat ini, istri seorang kontraktor tersebut bahkan telah memasarkan

anggrek hingga Pulau Bali, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan. Adapun sasaran utama pasarannya adalah para pecinta anggrek di masing-masing daerah tersebut. Meski demikian, jujur ditegaskan oleh wanita kelahiran 1969 itu awalnya dia tidak menyangka hobi dan kegemarannya bergelut dengan anggrek mampu menambah pendapatan kantong pribadi. ”Hasil pemasaran anggrek, saya kumpulkan untuk merintis kebun baru,” terangnya.

Tidak hanya memiliki kebun yang menampung sekitar 2 ribu anggrek dengan berbagai jenis, besarnya kecintaan wanita kelahiran Pasuruan itu terhadap anggrek juga tercermin dari berdirinya laboratorium pribadi di samping kebun miliknya. Laboratorium ini menampung induk dan benih anggrek dalam beragam jenis. Laboratorium ini berfungsi sebagai tempat penebaran benih, penumbukan dan pemisahan bakal bunga dalam botol.

Lama tumbuhnya bunga Anggrek dalam hitungan tahun tidak membuat sosok yang aktif dalam Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) tersebut putus asa. Ia merasa seakan tidak bisa terpisahkan dari aktivitas berkebun. “Selama ini, saya memperlakukan anggrek sama seperti saya memperlakukan diri sendiri. Jadi saya tahu apa saja yang dibutuhkan mereka (anggrek.Red.),”tuturnya.

Selain sibuk membudidayakan anggrek, mantan atlet loncat indah itu juga kerap membagi ilmu yang

dimilikinya secara suka rela melalui penyuluhan-penyuluhan kepada para pecinta anggrek, siswa, dan mahasiswa pertanian dari beberapa kampus. Selain itu, ia juga menjadi konsultan bagi mereka yang berminat untuk berkebun. “Saya juga sering diminta pendapat untuk desain kebun,” ungkapnya.

Selain mengurusi anggrek-anggrek miliknya, belakangan ini Tjiani juga disibukkan dengan proyek terbarunya yaitu mendesain kebun berukuran 0,06 Hektar yang dirintisnya sejak beberapa tahun lalu. Rencananya, di atas lahan tersebut akan didirikan tiga green house atau rumah kaca dan satu laboratorium.Wanita yang memiliki motto Tenang dan Sehat ini berniat memenuhi kebun itu dengan buah, sayur, dan tanaman lainnya. Untuk menambah kesejukan pemandangan mata, ia juga sudah menyiapkan desain kolam ikan di sekitar lahan tersebut.

A k r a b dengan anggrek selama puluhan tahun, tidak m e m b u a t p e k e r j a a n n ya m e n g u r u s tanaman mulus tanpa hambatan. Dirinya bahkan m e n g a k u i bahwa bertanam a n g g r e k tidaklah mudah. T a n t a n g a n

seperti tanaman rusak karena hama penyakit juga pernah dialami oleh Tjiani. Namun ibu yang berdomisili di dekat Taman Makam Pahlawan itu pantang meyerah berjuang memulihkan kembali tanaman yang rusak karena hama pama.

Singkat kata, pelopor dan perintis Perhimpunan Pecinta Tanaman (PPT) di Malang itu tetap berharap akan banyak orang yang tertarik dengan tanaman. Karena jika mereka tertarik maka akan mudah mengarahkan untuk dapat menyatu dengan tanaman. Wanita yang juga memiliki ibu seorang dosen pertanian tersebut ingin orang lain percaya bahwa tanaman akan mampu menjernihkan pikiran manusia. Di sisi lain, itu adalah bentuk syukur kepada Tuhan dan wujud kepedulian Tjiani kepada mahluk Tuhan. ”Kedamaian itu ada jika ada tanaman,”pungkasnya. ans

Nama : Tjiani IswanuTTL : Pasuruan, 15 Agustus 1969Alamat : Jl. Bogor 28 Malang

Masuk UMM : 1990Lulus UMM : 1994Motto hidup : Tenang dan sehat

Pesan : Berpandangan positif akan membuat

diri kita nyaman. Terus berusaha akan mempermudah tercapainya apa yang kita

inginkan.

Biodatasuri / Bestarisuri / Bestari

heni/ Bestariheni/ Bestari

Page 10: Bestari Edisi 268/November/2010

10 SUARA KAMPUSBESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010

Kine Club UMM

Tutup Rekrutmen dengan DiklatGuna membangun kesiapan 70 orang

anggota barunya, Kine Klub menggelar diklat yang sekaligus menjadi tahapan terakhir proses rekrutmen anggota baru yang diadakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tersebut (18/10). Bertempat di Aula Teknik UMM, para anggota baru tersebut dibekali berbagai materi tentang perfilman, seperti video editing, lighting, shooting dan praktik directing.

“Setelah itu (diklat. red), kami akan mengarahkan mereka untuk terjun langsung mempraktikkan materi-materi yang sudah didapatkan di kelas,” ungkap ketua pelaksana diklat, Afrianto. Ia mengungkapkan, para peserta diklat adalah hasil seleksi terdahulu yang dilakukan Kine Club terhadap 200 peminat UKM tersebut. “Kami menggunakan sistem absensi untuk mengecek tingkat kehadiran para peserta, sehingga kami tahu siapa saja yang tidak hadir. Hanya peserta yang absensinya lengkap berhak mengikuti diklat ini dan menjadi anggota baru Kine,” jelas Afrianto.

Berbeda dari tahun sebelumnya, peserta diklat Kine Klub tahun ini berasal dari hampir seluruh fakultas di UMM. “Hampir semua fakultas ikut menjadi peserta diklat, kecuali dari Fikes (Fakultas Ilmu Kesehatan) dan FK (Fakultas Kedokteran),” jelas

Afrianto. Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi itu berharap kelak para anggota baru tersebut lebih aktif dan kreatif dalam membuat film hingga bisa mempublikasikannya lewat ajang festival film seperti Mafvie Fest dan Jiffest. p_fjrj dan FK (Fakultas Kedokteran), jelas Jiffest. tt p_fjr

Pela han Menggambar Sederhana LSO Alif

Luwes Menggambar, Efek f Mengajar

“Keahlian menggambar seder-hana merupakan hal yang sangat penting, meskipun anak didik saat ini sangat suka dengan animasi yang penuh dengan teknologi modern,” ungka Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Sunarto dalam “Pelatihan Menggambar Sederhana” yang diadakan Lembaga Semi Otonom (LSO) Sanggar Seni Islam “Alif ” FAI UMM di Aula GKB III (7/11). Pelatihan itu diikuti guru Taman Kanak-Kanak (TK), Play Group, SD/MI Kota Malang, serta beberapa mahasiswa UMM.

Mengusung tema “Menggambar itu Mudah”, Sunarto menuturkan bahwa keahlian menggambar kreatif harus dimiliki setiap guru karena gambar merupakan media yang efektif dalam mendidik siswa. “Gambar merupakan media penjelas yang efektif dalam men-didik siswa di kelas. Keahlian guru dalam menggambar spontan saat

menjelaskan di kelas tentu akan menjadi daya tarik lebih,” papar Sunarto di sela sambutannya.

Ketua Dewan Kesenian Bondo-woso Satrijo Soebekti turut hadir sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut. Dalam materi berjudul “Psikologi Perkembangan Anak”, pria yang akrab disapa Yoyok itu berbicara tentang tugas guru. “Tugas seorang guru adalah mengeksplorasi kemampuan anak didiknya, di mana usia yang tepat untuk membantu seorang anak mengeksplorasi ke-mam puannya adalah sejak anak baru lahir hingga usia 10 tahun,” jelas Yoyok.

Ia menambahkan, hakikat meng-gambar adalah melatih tangan agar luwes pada saat menggambar. Yoyok kemudian mengajak peserta pelatihan untuk menggambar se-der hana setelah sebelumnya meng-ajarkan gerakan-gerakan mela tih keluwesan tangan. p_idr

P

hpipu(Md(FPKSm

ibkkyspdd

Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap korban bencana letusan Gunung Merapi dan tsunami di Mentawai, Lembaga Semi Otonom (LSO) Teater Sinden FISIP UMM mengadakan seni teaterikal dan pembacaan puisi di depan Gedung Perpustakaan Pusat UMM (2/10). Aksi tersebut dilakukan sekaligus untuk menggalang dana bagi korban bencana alam di Indonesia, sekaligus mengkritik pemerintah yang dinilai

Sindir Pemerintah, Kampanyekan Aksi Peduli

Aksi Teaterikal & Penggalangan Dana LSO Sinden

kurang peduli dengan nasib rakyatnya.Aksi terdiri dari dua kelompok

barisan yang mengelilingi sebagian area kampus III dengan kostum serba hitam dan serba putih, yang merepresentasikan rakyat dan penguasa. Kedatangan para penguasa itu digambarkan sebagai pembuat resah yang tidak mempedulikan nasib rakyat yang ditimpa bencana.

Ketua Umum Teater Sinden

Gunawan menjelaskan, konsep teaterikal itu adalah bentuk sindiran untuk pemerintah yang kurang peduli terhadap nasib rakyat. Pesannya adalah mengajak seluruh pemuda khususnya mahasiswa untuk tidak bertindak anarki. ”Jangan hanya berdemo saja tanpa ada aksi apalagi berbuat anarki dan bentrok. Mahasiswa harus ikut andil menjaga dan menciptakan suasana aman dan damai,” tegasnya. m_ufa

Ak i T t ik l & P l D LSO Si d

Pela han Menggambar Sederhana LSO AlifP

Ordas Jufoc

Persiapkan Diri untuk Go PublicSelama empat hari (22-24/10 dan

29/10), Lembaga Semi Otonom (LSO) Jurnalistik Fotografi Club (Jufoc) mengadakan Orientasi Dasar (Ordas) Ruang bagi calon anggota baru. Bertempat di Aula BAU, acara yang mengusung tema “Aku Fotografer” itu diikuti sekitar 90 mahasiswa dari Jurusan Ilmu Komunikasi (Ikom).

Nurudin selaku Dosen Pembina Jufoc mengungkapkan, karya anggota Jufoc harus bisa go public, tidak hanya dipajang saat even pameran saja. “Saya sangat bernafsu (berambisi. red) karya Jufoc bisa dipublikasikan di media,” tegas dosen yang juga menjabat Sekretaris Jurusan Ikom itu.

Pada hari pertama, ordas diisi dengan materi tentang sejarah fotografi yang disampaikan Fotografer Malang Pos, Suharto. Ia mengurai perjalanan dunia fotografi dari awal hingga sekarang. “Ada tiga masa fotografi, yaitu era pra-negative film, era negative film, dan era fotografi digital seperti saat ini,” ungkap alumni Jufoc tahun 1998 itu. Selain itu, menurutnya fotografi khususnya di Indonesia telah mengalami banyak perkembangan sejak pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 1841 oleh Casian Cephas.

Selain sejarah fotografi, peserta juga memperoleh materi seperti

pengenalan kamera, pengenalan alat bantu pemotretan, jenis foto dan teknik pemotretan, teknik pengambilan gambar dan komposisi dasar, serta jurnalistik yang masing-masing disampaikan oleh anggota senior Jufoc.

Menurut Ketua Umum Jufoc Abang Zulfan Ramadhan, setelah melakukan Ordas Ruang, anggota baru diwajibkan mengikuti Ordas Lapang yang dilaksanakan selama dua hari (30-31/10). Anggota baru ditugaskan untuk memotret dengan lokasi di pusat Kota Malang seperti alun-alun, balai kota, pasar burung, dan pasar bunga. p_jam

“NKS” untuk Cetak Atlet Profesional

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Muhamadiyah Volley Ball Team (MVBT) menyelenggarakan Diklat Ruang ke-VII yang diikuti sekitar 60 anggota baru. Kegiatan yang berlangsung di Aula GKB III itu mendatangkan perwakilan Divisi Perwasitan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Malang Arik Cincin Saber sebagai pemateri (24/10).

Dalam materinya, Arik meng-uraikan sejarah dan perkembangan voli, peraturan permainan dan pertandingan, teknik dasar voli, serta

perwasitan. Dosen pembina MVBT, Nurhadi, menuturkan bahwa MVBT merupakan UKM yang unik dan berbeda dengan UKM lainnya, karena tidak hanya mengurusi bagaimana mencetak atlet yang profesional tapi juga mendalami keorganisasian.

“Niat, Kendel (berani. red), dan Self confident atau disingkat dengan ‘NKS’ sangat dibutuhkan. Dengan NKS itu kalian dapat mengasah skill untuk selalu berpendapat dan belajar meng-handle masalah dalam mencetak atlet profesional,” ungkap dosen Civic Hukum UMM itu. p_ngs

deden / Bestarideden / Bestari

Revitalisasi Kader IMMIkatan Mahasiswa Muhammadiyah

(IMM) UMM kembali menggelar Musyawarah Koordinator Komisariat (Muskorkom), bertempat di Aula Lantai I Masjid A.R. Fachruddin (5/11). Kegiatan yang kali ini diikuti oleh sekitar 70 kader tersebut merupakan acara regenerasi pengurus IMM tingkat universitas di bawah naungan IMM Cabang Malang.

Abrar Ibrahim selaku Ketua Koordinator Komisariat (Korkom) periode 2009-2010 mengatakan, kedudukan korkom sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas koordinasi antarkomisariat. “Peran korkom sangat urgent mengingat pentingnya menjaga stabilitas antarkader komisariat,” paparnya.

Selain laporan pertanggungjawaban dan penetapan Pimpinan Harian Korkom, musyawarah itu juga berisi pemberian usulan perbaikan dari masing-masing komisariat. Salah satunya adalah tentang perlunya koordinasi antar anggota yang lebih meluas.

Ketua Pelaksana Muskorkom Guruh Novrianto mengungkapkan, tema “Revitalisasi Ideologi demi Pemahaman Bermuhammadiyah yang Sebenar-benarnya” yang diangkat diharapkan mampu memacu para kader untuk mengambil peran demi kemajuan IMM kedepan. “IMM juga bertekad mengayomi kadernya menjadi aktivis Muhammadiyah yang sebenar-benarnya, bukan yang apatis,” jelas. p_awi

UMM Kembali DikunjungiUMM menerima kunjungan kedua

di awal tahun akademik 2010/2011 ini. Kunjungan tersebut datang dari SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, dengan peserta rombongan berjumlah 180 siswa dan 18 guru pendamping. Kunjungan tersebut disambut perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM, Ermanu Azizul Hakim, di Ruang Teater Dome (18/10).

“Senang sekali bisa bertemu di sini. Apalagi sebagai sesama warga Muhammadiyah harus saling bersilaturahmi,” sambut Ermanu senang. Wakil Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, Suharto, menyampaikan tujuannya datang ke Kampus Putih UMM, yakni untuk menjalin silaturahmi antarwarga Muhammadiyah serta menambah wacana siswa dalam menentukan masa depan pendidikannya. “Suatu kebanggaan bisa hadir di sini, apalagi ini merupakan salah satu ikhtiar kami untuk mengantarkan siswa kami ke jenjang

pendidikan berikutnya,” paparnya.Lebih lanjut, Ermanu menjelaskan

seluk beluk UMM. Ia mengatakan, UMM merupakan kampus yang beruntung karena terletak di daerah yang dingin sehingga sangat kondusif untuk belajar. “Ini merupakan salah satu kelebihan yang tidak dimiliki kampus lain,” ujarnya bangga.

Selain itu, ia juga memaparkan

keistimewaan lain UMM, yakni ditunjuknya Kampus Putih tersebut oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai kampus percontohan karena mampu membuat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sendiri. Rombongan mengakhiri kunjungan dengan berkeliling kampus untuk melihat langsung fasilitas yang dimiliki UMM. p_lin

kenang-kenangan: Ermanu Azizul Hakin, perwakilan dari UPT PMB ketika mendapat cinderamata dari SMA 7 Muhammadiyah Yogjakarta.

deden / Bestarideden / Bestari

R i li i K d IMM

gg p g p_

Sebagai bentuk penyambutan newbies (anggota baru), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) International Language Forum (ILF) menggelar acara Meet and Greet (temu sapa). Bertempat di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) III (31/10), acara bertema “Show and Share Your Knowladge with ILF” itu diikuti sekitar 70 calon newbies.

“Acara ini merupakan ajang untuk memperkenalkan UKM ILF,” ujar Ketua Umum ILF Ummi Laila Nurjannah. Ia menjelaskan bahwa tahun ini ada lebih dari 200 mahasiswa yang berminat menjadi anggota ILF, namun yang mengikuti seleksi hanya 120 orang. Dari 120 jumlah tersebut, terpilih 70 mahasiswa dan wajib untuk mengikuti Newbies Early Orientation (NEO) yang bertempat di Vila Panderman Batu (20-21/11).

“Saya berharap anggota ILF setiap tahun mempunyai kompetensi yang lebih, aktif, disiplin dan berkembang

Orientasi Awal untuk Para Newbiesserta terdepan dalam bahasa Inggris,” ujar mahasiswa Jurusan Matematika dan Komputasi 2009 itu.

Acara yang dikemas dengan menggunakan bahasa Inggris tersebut diantaranya diisi penjelasan tentang sejarah berdirinya UKM ILF oleh Hanif Falah. “ILF berawal dari tidak adanya UKM yang menonjolkan nalar, kebebasan berpikir serta kreativitas dalam bidang bahasa Inggris,” ungkap anggota ILF yang telah beberapa kali mewakili UMM dalam lomba debat tingkat nasional dan internasional.

Ia menambahkan, saat ini ILF memiliki English Debat Society (EDS) yang mempersiapkan para debaters di perlombaan internasional. “ILF banyak berpartisipasi dalam lomba debat internasional, seperti pada lomba debat 1st Asian di Bangkok Thailand, Malaysian Debate Open in Malacca Malaysia, serta di Australia,” paparnya. p_jam

Meet and Greet ILF

Belajar editing: para calon anggota kine mendapatkan penjelasan mengenai editing video, dalam salah satu acara diklat kine klub.

Page 11: Bestari Edisi 268/November/2010

11SUARA KAMPUS BESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010

Pela han Line Follower Berbasis Microcontroller

Penguatan Generasi Robotik UMMPenguatan Generasi Robotik UMM“Praktik tanpa teori akan

menyebabkan ilmu kurang berkembang, sedangkan teori tanpa praktik akan menjadi kurang aplikatif,” ujar Sekretaris Jurusan Teknik Elektro UMM Machmud Effendy pada pembukaan “Pelatihan Line Follower Berbasis Microcontroller” yang diadakan Lembaga Semi Otonom (LSO) Workshop Robotika di Ruang 6.3 GKB III (23/10).

Pelatihan yang diselenggarakan setiap minggu selama dua setengah bulan (23/10-28/11) itu diikuti oleh 98 mahasiswa baru (maba) Jurusan Teknik Mesin, Teknik Informatika, serta Teknik Elektro. Selama itu, mereka akan mendapatkan materi teori seputar robotika hingga dapat merakit sendiri Line Follower (robot pengikut garis. red).

Menurut Machmud, tujuan pelatihan adalah untuk mendorong mahasiswa menciptakan inovasi-inovasi di bidang robotika, mempersiapkan maba dalam pembuatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), serta bekal menyusun Tugas Akhir (TA).

Ia menambahkan, sebagai salah satu LSO UMM yang pernah memiliki prestasi membanggakan, yaitu inovasi

robot terbaik tingkat nasional di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2009, Workshop Robotika UMM melalui pelatihan yang telah dilakukan sejak 2005 itu diharapkan akan memperkuat generasi baru tim robotik UMM dalam meraih prestasi.

Ketua Umum LSO Workshop

Robotika Ahmad Syah Pamungkas menuturkan, Workshop Robotika merupakan wadah pengembangan minat, bakat, serta potensi mahasiswa di bidang robotika. “Pelatihan itu juga sebagai regenerasi anggota Workshop Robotika serta untuk memperkuat tim robotika UMM,” pungkasnya. p_idr

Pramuka UMM Masuki Masa KeemasanUnit Kegiatan Mahasiswa

(UKM) Pramuka Racana KH. Ahmad Dahlan Nyi Siti Walidah UMM memperingati ulang tahun-nya yang ke-20 di Aula BAU (4/10). Acara tersebut dihadiri seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), perwakilan UKM, dan beberapa UKM Pramuka dari universitas lain.

Ketua Jurusan PGSD Ichsan Anshory dalam sambutannya men-je laskan, mahasiswa PGSD diwa-jibkan mengikuti kegiatan Pra-muka ketika lulus memiliki bekal keterampilan untuk mengajar pramuka. “Mahasiswa PGSD harus mempunyai sertifikat Pramuka,” tegasnya.

Pria yang juga menjabat Dosen

Pembina Racana itu kemudian menjelaskan makna filosofi tangan dikaitkan dengan usia. “Jika mengikuti filosofi tangan, 0-10 tahun diibaratkan seperti jari kelingking yang meramaikan suasana, 11-20 tahun seperti jari manis yang senantiasa diberi emas, berlian, dalam masa keemasan dan anak idaman orang tua. Warga racana (Racana K.H. Ahmad Dahlan Nyi Siti Walidah, red.) sekarang telah memasuki masa keemasan,” tuturnya.

Pria berkacamata itu melan jutkan, usia 21-30 tahun layaknya jari tengah yang berdiri paling tinggi, sehingga tidak ingin diatur dan semaunya sendiri. “Sedangkan usia 31-40 ta-hun seperti jari telunjuk yang suka

menunjuk dan menjustifikasi. Ke mu-dian yang terakhir, 40 tahun ke atas, sudah mampu memberi justifikasi yang menguatkan tetapi kadang-kadang juga bisa nggembosi (mengendurkan semangat),” lanjut nya.

Di sela-sela sambutannya, Ichsan mengungkapkan satu keinginan yang sempat memicu keriuhan peserta. “Saya berfikir bagaimana jika mahasiswa PGSD diwajibkan satu hari saja untuk memakai seragram pramuka,” ujarnya. “Akan tetapi wacana ini perlu disosialisasikan terlebih dahulu. Oleh karena itu, saya minta dukungan dari seluruh anggota warga racana,” tandasnya disambut tepuk tangan seluruh undangan. p_emy

Bertempat di Aula Lantai II Masjid A.R. Fachruddin, LSO Didaktik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menga-dakan Diklat Dasar Jurnalistik dan Rekrutmen (6/11). Diklat tersebut dibuka langsung oleh Dekan FKIP, Fauzan.

Dalam sambutannya, Fauzan mengaku bangga dengan kegiatan tersebut karena mengandalkan kreativitas berfikir. “Saya bangga melihat beberapa mahasiswa tertarik pada dunia jurnalistik, karena ilmu jurnalistik itu lebih mengandalkan kreativitas pikir daripada fisik,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan yang berhubungan dengan penalaran biasanya sepi peminat. “Jadi kalian termasuk mahasiswa pilihan yang memiliki kreativitas,” imbuhnya.

Diklat bertema “Membentuk Jurnalis Pencerah Bangsa” itu menghadirkan beberapa pemateri ahli, seperti Pemimpin Redaksi Malang Pos Sunavip Ra Indrata yang mengulas tentang teknik penulisan berita. Ia mengatakan, dalam menyajikan sebuah berita harus memperhatikan sasaran pembacanya terlebih dahulu sehingga berita

Krea vitas Berfi kir, Andalan Ilmu Jurnalis k

yang diangkat cocok dibaca. “Lihat terlebih dahulu siapa yang akan membaca media kita sehingga kita tidak salah sasaran,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Indra bahkan menawarkan beberapa anggota Didaktik untuk belajar melalui kegiatan magang di Malang Pos selama dua minggu. “Saya

Blog Lebih DigemariBedah Buku – JC FISIP

Mengawali kegiatannya, Journalistic Club (JC) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang baru terbentuk pada Juni 2010 lalu mengadakan bedah buku “Citizen Journalism” karangan dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, Nurudin, di Aula Lantai I Masjid A.R. Fachruddin (4/10). Acara dengan konsep diskusi itu juga dihadiri Ketua Blogger Malang Aris Hardi Nanto dan Redaktur Radar Malang Abdul Muntholib.

Mengawali diskusi, Nurudin mengaku penulisan buku tersebut berawal dari penelitian yang dilakukannya pada komunitas blogger. Menurutnya, aktivitas para blogger dalam meng-upload informasi dalam blog termasuk dalam citizen journalism atau jurnalisme rakyat.

Ia menjelaskan, blog merupakan alat penyampai uneg-uneg yang lebih digemari masyarakat dibandingkan media cetak. “Ketika ada terorisme di India, masyarakat di dunia mengetahuinya dari blog dahulu (baru kemudian dari media massa. red),” pungkas pria yang telah menerbitkan 13 buku itu.

Mendukung pernyataan Nurudin,

Aris Hardi menambahkan bahwa informasi penting di Indonesia juga sering diketahui pertama kali melalui blog. “Contohnya saat ada gempa bumi di Jakarta beberapa waktu lalu. Yang memberikan informasi paling cepat adalah perempuan Jakarta yang meng-update status di Twitter-nya tentang gempa bumi tersebut satu menit setelah kejadian,” jelasnya.

Menanggapi konsep citizen journalism tersebut, Abdul Muntholib menegaskan meskipun blog tergolong citizen journalism, namun para blogger belum termasuk dalam kategori jurnalis. “Mereka belum sepenuhnya jurnalis, karena ciri-ciri tulisan jurnalis itu ada 5W dan 1H dan tidak ada opini. Sedangkan opini masih masuk juga dalam blog,” paparnya. “Tapi kalau masuk di koran, kita masih sensor tulisan para citizen journalist itu,” tambahnya.

Di akhir diskusi, Nurudin berharap karyanya tersebut dapat menggelitik semua pihak untuk menulis buku, baik di kalangan mahasiswa maupun dosen. “Bahkan saya harap ada mahasiswa yang meneruskan untuk menulis tentang citizen journalism ini,” ujarnya. m_ros

Buku Baru: Nuruddin saat menjadi pembicara dalam launching bukunya yang berjudul citizen journalism.

Pengenalan Hardware: Para Mahasiswa diklat robotic mendapatkan materi tentang pengenalan hardware

Game: Dengan menutup kedua mata, peserta diklat cendekia harus menggambar wajah teman yang beada di depan mereka.

deden / Bestarideden / Bestari

deden / Bestarideden / Bestari

suri / Bestarisuri / Bestari

beri kesempatan dua minggu bagi reporter Didaktik untuk magang di Malang Pos. Jika kinerjanya bagus, nanti akan ada tawaran lebih,” ujarnya menyemangati. Selain teknik penulisan berita, materi lain yaitu layout koran menghadirkan Layouter Radar Malang, Yudo Asmoro. p_ben

English Discussion FHSetelah sebulan sebelumnya

mengadakan English Discussion bertema “Crime Against Humanity”, Fakultas Hukum (FH) UMM untuk kedua kalinya melaksanakan kegiatan tersebut dengan mengusung tema “The Role of Law in Developing Technology for Food Agriculture” di Ruang Sidang Laboratorium Hukum (26/10).

Diskusi tersebut merupakan realisasi Program Hibah Kompetensi Institusi (PHKI) FH yang dilaksanakan selama tiga bulan sejak September lalu. Selain English Discussion, setiap hari Sabtu juga diadakan English Day yang mewajibkan seluruh dosen dan mahasiswa FH berbicara menggunakan bahasa Inggris.

Menurut Kepala Laboratorium Hukum Sulardi, semua kegiatan itu bertujuan meningkatkan kualitas bahasa Inggris seluruh sivitas akademika FH. “Semua itu (English Day dan English Discussion. red) bertujuan meningkatkan skill dan menciptakan atmosfer berbicara bahasa Inggris,” ujar pria asal Magelang itu.

Dalam diskusi tersebut, dosen

FH M. Isrok membahas tentang peran moral dan hukum dalam perkembangan pertanian. Moral dan hukum dinilainya berperan penting dalam perkembangan teknologi pertanian.

Isrok berpendapat bahwa jika penduduk dapat memahami hukum yang ada, moral yang baik dari penduduk pun akan terwujud dalam melestarikan dan memelihara tanaman yang ada. “Dengan begitu penduduk akan sadar seberapa penting hukum dalam perkembangan teknologi pertanian,” ujarnya.

Ia menambahkan, hampir seluruh penduduk Indonesia bermata pencaharian di bidang pertanian sehingga sangat memerlukan pengetahuan teknologi agar dapat mengembangkan hasil pertanian di Indonesia. “Lahan di wilayah negara kita sangat banyak dan luas. Semakin kita mengetahui perkembangan teknologi, maka kita dapat mengadakan penelitian mengenai hasil dari pertanian itu sendiri. Teknologi sangat membantu dalam perkembangan pertanian,” paparnya.

p_ngs

INFO BESTARITema Kata Mereka Edisi 269/Desember/2010

"Pro-Kontra dan Solusi Pembatasan Bahan Bakar Jenis Premium Untuk Kendaraan

Bermotor oleh Pemerintah"Naskah dapat diterima di kantor redaksi Bestari atau melalui email: [email protected]. Pengiriman paling lambat tanggal 10 Desember 2010, dengan jumlah karakter 3000 karakter. Naskah yang dimuat akan mendapatkan imbalan.

Redaksi

Page 12: Bestari Edisi 268/November/2010

12 LAPORAN UTAMALAPORAN UTAMABESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010

Sebelumnya, tidak pernah terlintas dalam benak Herry Indrawan bahwa internet akan menjadi sarananya mengais rezeki. Setelah lulus pendidikan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Malang, Herry akhirnya meneruskan hobinya berselancar di dunia maya. Dari sinilah kiprah Herry sebagai distributor action figure dimulai. Berawal dari ketertarikannya terhadap mainan-mainan produksi luar negeri, ia mencoba menjadi penyalur mainan berkelas tersebut.

Modal usaha yang dibutuhkan Herry tidaklah banyak. Setiap bulan ia hanya merogoh kocek tidak lebih dari 150 ribu sebagai biaya koneksi internet. Lewat internet, ia hanya cukup memajang foto dan harga barang dagangannya. Pesanan pun dengan sendirinya akan mengalir ke akun emailnya. “Sebenarnya bisnis di dunia maya tidak jauh berbeda dengan bisnis di dunia nyata, tetap butuh ketekunan dan kemampuan melihat peluang. Perbedaan dasarnya mungkin hanya masalah modal yang dibutuhkan saja,” ungkap pria berkaca mata itu.

Kini, di rumahnya yang tidak terlalu besar terdapat berkardus-kardus mainan produksi Jepang dan Amerika. Barang-barang tersebut merupakan pesanan yang tengah menunggu antrian untuk dikirimkan. Konsumen Harry yang tidak hanya berasal dari Indonesia membuatnya cukup kerepotan. “Ada beberapa konsumen dari Malaysia, Cina dan Thailand yang biasa memesan barang di sini. Cukup susah juga kalau konsumennya di luar, soalnya proses pengirimannya harus diutamakan. Jadi, konsumen lokal yang harus mengalah dulu,” papar Harry sambil menunjukkan dagangannya.

Harry telah menggeluti bisnisnya ini selama satu tahun. Baginya, bisnis semacam ini mau-tidak mau membutuhkan rekanan di luar negeri. Meskipun ia mengenal rekan hanya melalui chatting, namun dengan saling manjaga kepercayaan, terbukti Harry mampu bekerja sama dengannya. “Ada satu rekan di Bandai (produsen mainan Jepang). Saya awal kenal ya dari internet juga, jadi kan lebih enak. Kita cukup ambil barang, pembayarannya bisa menyusul setelah kita transaksi dengan konsumen. Lebih irit modal,” ungkapnya.

Lebih MurahDalam dunia perdagangan,

perang harga bukan sesuatu yang sulit dijumpai. Hal yang sama terjadi dalam bisnis online. Bukan hanya persaingan antar pelaku bisnis online, namun juga persaingan antara pelaku bisnis online dengan bisnis di dunia nyata. Untuk tetap menarik pembeli, para pelaku online memang harus menekan harga lebih rendah karena nantinya konsumen juga harus menanggung biaya pengiriman barang.

Menyiasati mahalnya ongkos kirim yang harus ditanggung, masyarakat yang biasa berbelanja online mengakalinya dengan berbelanja dalam jumlah banyak. Bahkan, ada yang mengajak rekan-rekannya ketika hendak berbelanja online. Dengan menggunakan

trik tersebut ongkos kirim yang dikenakan bisa ditanggung bersama sehingga konsumen tetap mendapatkan barang yang berkualitas dengan harga yang jauh lebih rendah.

Ernawati contohnya, puluhan kali ia berbelanja online. Tas, sepatu, jam tangan, dan pakaian merupakan barang yang biasa dia pesan. Ia biasanya mendapatkan pemberitahuan dari pemilik toko online berupa pesan email jika ada koleksi terbaru. Pada awal-awal memulai hobi belanja online, ia sempat mengeluh karena harus menanggung ongkos kirim (ongkir) yang cukup besar, ia pun mencari solusi yaitu dengan mengajak teman-teman satu sekolahnya saat berbelanja. Dengan strategi semacam itu, Erna, sapaan akrab Ernawati, mampu menekan biaya yang dikeluarkan untuk biaya pengiriman. “Ongkos kirim dari Bandung ke Malang lumayan mahal. Kemudian saya ajak teman-teman untuk belanja bareng. Dengan begitu ongkos kirimnya bisa ditanggung bersama,” ungkap gadis yang masih duduk di bangku kelas dua SMA itu.

Selain harga yang lebih murah, para pemilik toko online biasanya menarik pembeli dengan menjajakan barang-barang edisi terbatas (limited edition) dan unik. Dengan demikian konsumen merasa puas karena produk yang ia dapatkan tidak mungkin ditemui di toko biasa.

Tidak Hanya TokoBisnis yang bisa dikembangkan

melalui dunia maya tidak hanya terbatas pada toko online (online shop) saja. Beberapa profesi seperti tenaga freelance (pekerja lepas) proyek pembuatan situs web pun tengah menjamur di internet. Globalisasi yang melanda seluruh negara di dunia mau-tidak mau menarik sebagian besar pelaku bisnis untuk terjun ke dunia maya. Tidak butuh modal untuk menekuni bidang yang satu ini. Satu-satunya keterampilan yang harus dimiliki yaitu penguasaan bahasa pemrograman web dan desain grafis.

Prosedur untuk menjadi freelancer semacam ini tidaklah terlalu rumit. Biasanya beberapa web master (pembuat situs web) membutuhkan bantuan orang lain untuk mengerjakan proyeknya. Deskripsi mengenai proyek yang digarap biasanya dicantumkan pada suatu situs penyedia. Siapapun yang berminat bisa mengunduhnya dan mengerjakan proyek yang bersangkutan. Setelah selesai freelancer cukup mengirimkan hasilnya lewat surat elektronik, maka imbalan yang telah disepakati pun akan segera dikirimkan.

Seorang pekerja freelance ini, Anwar Rusdianto, menjalani profesi sebagai pekerja lepas di dunia maya dianggap pilihan yang sangat tepat. Di tengah kesibukannya dengan jadwal kuliah di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang, ia tetap mengerjakan proyek pembuatan situs web. Menurut pengakuan Anwar, hasil yang ia peroleh dari profesi sampingannya tersebut cukup lumayan, terlebih jika proyek yang digarap adalah pesanan dari luar negeri karena imbalan yang ia terima berstandar dollar.

Anwar menuturkan, sudah dua kali ia mendapatkan proyek yang berasal dari luar negeri. Tawaran yang diterima pun beragam. Ada proyek yang menawarkan pembuatan web secara keseluruhan, namun ada pula yang pengerjaannya hanya sebagian saja. “Saya sudah dua kali menggarap proyek dari Belgia. Memang hasilnya lebih besar, tapi tingkat kesulitannya juga tinggi. Biasanya mereka ingin webnya benar-benar bagus dan aman,” pungkas pria bertubuh tambun tersebut.

Pekerjaan lewat dunia maya ini bukan tanpa risiko. Tindak penipuan pernah Anwar rasakan. Saat itu ia mengerjakan pesanan web dari salah seorang rekan yang ia kenal lewat internet. Ia dijanjikan imbalan sebesar 1,5 juta atas jasa pembuatan web tersebut. Namun, setelah semua pekerjaan selesai, Anwar tidak sedikit pun menerima haknya. Kejadian tersebut memang merugikan Anwar, namun baginya, hal itu tidak lantas menyurutkan tekadnya untuk terus berkarya.

Tidak Bisa DiawasiDalam penanganan peningkatan

kejahatan di dunia maya, pemerintah telah mengeluarkan regulasi. Bukti konkret regulasi tersebut adalah diterbitkannya UU keterbukaan informasi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Undang-undang yang mengatur aktivitas di dunia maya tersebut dapat mengatur transaksi elektronik secara jelas dalam hukum.

Kendati telah dibuat undang-undang yang mengatur jalannya transaksi elektronik, namun penanganan pemerintah pun terbatas. Pengawasan yang dapat dilakukan pemerintah terbatas hanya pada jaringan. “Untuk level pemerintah proses permintaan data,

penerimaan data atau jalannya data kepada siapa itu bisa kita pelajari,” ungkap Temmy Indrawan, Kepala Sie Pengolahan Data dan Jaringan Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Batu.

Bisnis online memang merupakan salah satu bagian dari transaksi elektronik, yaitu kegiatan jual beli dari internet, namun kegiatan bisnis secara utuh tidak dapat diawasi secara langsung oleh pemerintah. Temmy mengaku bahwa Dinas Komunikasi

dan Informasi (Kominfo) tidak dapat mengatur jalannya bisnis internet karena cakupannya terlalu luas. Namun, jalannya informasi elektronik yang menyalahi ITE itulah yang mendapat penanganan dari Dinas Kominfo.

Secara penanganan, bisnis online memang sangat berbeda dengan bisnis nyata. Pada bisnis di dunia nyata, pemerintah melalui Dinas Perizinan dan Perdagangan bisa mengawasi segala bentuk kegiatan jual beli barang atau jasa. Namun, di dunia maya, pemerintah tidak bisa melakukan hal itu. Penanganan atas tindak kejahatan baru bisa dilakukan jika pemerintah mendapatkan pengaduan dari masyarakat. Untuk itu pemerintah menghimbau kepada seluruh komponen bisnis online, baik itu konsumen maupun produsen untuk mewaspadai segala bentuk kejahatan

yang mungkin terjadi.

Butuh Kerja Sama Berbagai PihakPencegahan terhadap penyalah-

gunaan UU ITE membutuhkan kerja sama yang baik dari masyarakat, pemerintah, dan lembaga lainnya. Namun, menurut Temmy, masyarakat selama ini masih memandang sebelah mata atas segala tindak kejahatan yang terjadi di dunia maya. Padahal, kerugian yang ditimbulkan bisa jauh lebih besar jika dibanding dengan kejahatan nyata.

Dengan adanya pantauan pemerintah terhadap alur jaringan dan komunikasi data serta adanya kesadaran dari pengguna transaksi elektronik, maka pelanggaran dalam transaksi elektronik diharapkan dapat diminimalkan. Namun, sekali lagi, hal tersebut tetap membutuhkan kesadaran masyarakat sebagai pelaku utama dalam kegiatan bisnis online.

Dalam penegakan UU ITE, Dinas Kominfo bekerja sama dengan pihak-pihak nonpemerintah. Pengawasan terhadap jalannya informasi elektronik tergolong cukup rumit karena ini mengawasi sesuatu yang tidak bisa dilihat, tidak bisa diraba, sehingga penanganan terhadap penyalahgunaan UU ini masih mengandalkan pengaduan dari masyarakat. “Kalau tidak ada laporan atau keluhan dari masyarakat maka jalannya transaksi online akan kami anggap lancar-lancar saja. Setelah ada laporan terhadap adanya tindak kejahatan barulah kami bisa bertindak,” ungkap Temmy.

Dalam prakteknya, pengaduan kejahatan di dunia maya tidak langsung dilaporkan kepada pihak pemerintah, namun masyarakat lebih cenderung melaporkan hal tersebut ke Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) atau lembaga lain nonpemerintah. Masyarakat merasa antipati untuk berhubungan langsung dengan pemerintah, sehingga badan seperti LSM yang kemudian melaporkan hal tersebut kepada pemerintah.

rpd/m_phi/p_asr

Melirik Peluang Kerja Dunia Maya

Bekerja dari Rumah, Rezeki Tak Kalah MelimpahBekerja dari Rumah, Rezeki Tak Kalah MelimpahDunia internet yang berkembang sangat pesat dan membuat dunia seolah tanpa sekat menjadi peluang emas untuk menekuni bisnis lewat dunia maya ini. Internet pula yang

bisa menjangkau konsumen di belahan dunia lain pada saat bersamaan serta mampu menghadirkan informasi terbaru secara real time. Bagaimana gambaran bisnis online ini?

riz / Bestaririz / Bestari

h

Prosedur untuk menjadi freelancer semacam ini tidaklah terlalu rumit.

Biasanya beberapa web master (pembuat situs web) membutuhkan

bantuan orang lain untuk mengerjakan proyeknya. Deskripsi mengenai proyek yang digarap biasanya dicantumkan pada suatu situs penyedia. Siapapun

yang berminat bisa mengunduhnya dan mengerjakan proyek yang bersangkutan.

Anwar RusdiantoFreelancer

Page 13: Bestari Edisi 268/November/2010

BESTARILAPORAN UTAMALAPORAN UTAMA 13

No. 268/TH.XXIII/November/2010

Apa yang diperlukan untuk memulai bisnis online?

Untuk memulai berbisnis online, hal pertama yang ha-rus disiapkan yaitu ketersediaan band-width (luas cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium trans-misi). Hal ini bisa disesuaikan dengan tingkat penggunaan dan kebutuhan.

Semua orang secara bebas bisa me nye wa bandwidth entah itu untuk keper luan bisnis, kan tor, pendidikan, dan lain sebagainya. Tidak ada batasan dalam hal ini karena sifatnya kita menyewa. Hal lain yang dibutuhkan yaitu situs jejaring. Dalam hal ini kita bisa menggunakan situs jejaring sosial

yang sekarang tengah booming di masyarakat.

Bagaimana cara menjalin kepercayaan antara pelaku bisnis online dengan konsumen?

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meyakinkan konsumen, di antaranya yaitu dengan mencantumkan alamat kantor yang bersangkutan ataupun kontak yang bisa dihubungi. Biasanya, semakin tenar suatu situs jejaring maka semakin banyak pula masyarakat yang percaya.

Di sisi lain, kepuasan konsumen juga menjadi suatu faktor yang berpengaruh. Jika suatu situs memberikan kejelasan alamat dan kontak serta memberikan layanan yang bagus kepada konsumennya, maka dengan sendirinya kekhawatiran masyarakat untuk berbelanja online akan menghilang.

Apa kendala yang mungkin ditemui dalam berbisnis online?

Saya kira banyaknya kasus penipuan merupakan kendala utama dalam menjalankan bisnis online yang membuat masyarakat merasa khawatir ketika hendak bertransaksi. Sebagai solusinya, perlu adanya perubahan pola pikir masyarakat. Tentu saja hal itu sangat sulit, apalagi jika menyangkut kebiasaan. Namun sesulit apapun,

jika dilakukan terus menerus maka saya yakin lambat laun masyarakat akan benar-benar menerima gaya hidup yang serba online ini.

Menurut Bapak, seberapa besar masyarakat Indonesia mengetahui dan memanfaatkan peluang lewat dunia maya ini?

Sebenarnya sebagian besar masyarakat sudah mulai mengenal, terlebih masyarakat yang hidup di perkotaan yang tidak bisa terpisahkan lagi dari teknologi. Pada akhirnya bisnis online juga tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Sebagai contoh, hampir sebagian besar transaksi jual beli barang seperti baju, peralatan elektronik, dan kebutuhan hidup lainnya sudah bisa dilakukan secara online. Untuk mendukung hal itu, bank-bank yang ada di indonesia juga mau tidak mau harus memberikan layanan online kepada nasabahnya.

Apa dampak terhadap masyarakat dengan adanya bisnis online ini?

Dampaknya sangat banyak, baik itu dari segi yang positif maupun yang negatif. Jika dilihat dari segi positif, bisnis online sangat bagus untuk mendukung perkembangan dunia bisnis, namun sisi negatif yang juga

tak terhindarkan yaitu masyarakat menjadi lebih konsumtif. Itulah dua sisi yang harus dihadapi jika kita ingin maju. Masyarakat harus mampu berpikir ke arah yang lebih umum.

Seberapa efektif bisnis online dibanding bisnis konvensional?

Jika diterapkan di lingkungan perkotaan yang menuntut dinamika tingga, bisnis online sangat efektif dan tepat guna. Disaat orang-orang enggan bepergian akibat kemacetan yang melanda, bisnis online mampu memberikan jawaban atas permasalahan itu. Namun, melihat infrastruktur yang ada saat ini, maka bisnis semacam ini akan sangat sulit berkembang di pedesaan. Jangankan internet, koran saja masih sulit ditemui di pedesaan. Jadi, efektif atau tidaknya bisnis online juga tergantung pada infrastruktur yang telah tersedia.

Dengan makin maraknya bisnis online, apa harapan Bapak?

Bisnis ini bisa merambah seluruh wilayah indonesia, tidak hanya perkotaan, sehingga mempu mendorong bangsa ini menuju kehidupan yang lebih modern.

Cocok di Kota, Belum Cocok di Desa

Praktis dan bisa dilakukan dari mana saja, itulah alasan utama masyarakat untuk berbelanja secara online. Peluang tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pelaku bisnis via dunia maya itu. Terbukti, dalam tiga tahun terakhir keberadaan toko online makin menjamur.

Kemajuan teknologi tak ayal semakin mempermudah manusia dalam melakukan kegiatannya sehari-hari, termasuk dalam memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu kemajuan teknologi yang mampu mengubah pola hidup masyarakat yaitu adanya jejaring internet.

Mahasiswa pun Bisa Rintis UsahaSejak awal kemunculannya pada

tahun 1969, internet telah mengalami evolusi yang sangat pesat baik dari segi teknologi maupun penggunaan. Awalnya internet hanya digunakan untuk keperluan militer, namun seiring dengan perkembangan zaman, internet kini juga digunakan sebagai media bisnis.

Wahdhatul Aulia contohnya. Mahasiswa Hubungan Internasional UMM tersebut cukup serius menggeluti bisnis fashion yang ia rintis dari nol. Menurut gadis yang akrab disapa Lia itu, untuk mulai menjajakan kaki di bisnis online tidaklah memerlukan banyak modal, cukup dengan seperangkat komputer yang terhubung internet, maka siapa saja sudah bisa membuka toko online. “Menurut saya bisnis online lebih praktis dan konsumennya juga bisa lebih beragam,” tuturnya.

Menurut Lia, pola hidup masyarakat yang cenderung praktis dan serba tidak ingin repot merupakan peluang emas. “Saat ini internet kan sedang booming di masyarakat, jadi harus dimanfaatkan. Orang lebih menyukai belanja online karena tidak perlu memakan waktu lama atau mengganggu aktifitas lainnya,”

Toko Online, Kepercayaan Jadi Kunciungkap gadis kelahiran Malang itu.

Berdasarkan penuturannya, Lia sebenarnya memulai bisnisnya dari hobi berbelanja pakaian di internet. Melihat peluang yang cukup menggiurkan akhirnya ia juga mencoba memulai bisnis yang jadi hobinya itu. Pada awal merintis “toko”, banyak kesulitan yang dihadapi, terutama masalah kepercayaan konsumen. Untuk menyiasati hal itu, Lia harus mencantumkan kontak dan alamat asli dengan harapan agar masyarakat lebih percaya.

Setelah berusaha dengan gigih, akhirnya “toko” miliknya mulai dilirik konsumen. Berbagai produk sepatu, tas, dan pakaian kini laris manis diserbu pembeli. Lia enggan menyebutkan omzet yang ia dapat perbulan. Namun, menurutnya itu sudah lebih dari cukup karena yang dilakukannya hanyalah bisnis sampingan di sela-sela waktu kuliah. “Pokoknya yang penting harus konsisten dan jujur. Artinya, foto yang dipajang pada toko online kita harus benar-benar foto dari barang yang akan kita jual agar konsumen percaya,” pungkas Lia.

Sejalan dengan Lia, Nur Indah Permatasari juga menganggap internet sebagai media yang sangat cocok untuk berbisnis. Indah yang sehari-hari “menjajakan” kerajinan tangan kain f lannel di website pribadinya yang bernama Ladygarlic mengaku ketagihan untuk terus menjalankan bisnis melalui dunia maya.

Indah juga menyatakan bahwa menjalani bisnis yang berbasis internet tidaklah rumit. Modal awal yang digunakan tidak perlu terlalu besar. Tenaga pun bisa diminimalkan. Selain itu, calon penjual tidak perlu memikirkan lahan. Baginya, bisnis ini memberikan peluang berbisnis cerdas di tengah kesibukan kuliahnya di Jurusan Matematika dan

Komputasi. “Hanya duduk di rumah dengan bersantai, uang pun bisa saya dapatkan,” paparnya. Kini ia mengaku bisa belajar mandiri dengan mencari penghasilan melalui binis ini.

Untuk menyiasati persaingan, Indah mempunyai strategi tersendiri. “Produk harus selalu gencar dipromosikan. Selain itu, kreatifitas dan inovasi harus terus diciptakan agar tidak kalah bersaing,” paparnya.

Kini, semboyan “ada uang, ada barang” menurut Indah sudah tidak berlaku lagi. Sekarang yang lebih penting hemat waktu dan praktis. Untuk mendapatkan konsumennya, perempuan asal Kalimatan Tengah tersebut selalu memberikan pelayanan ramah dengan menggunakan bahasa gaul agar lebih sesuai dengan sasaran pasarnya yang kebanyakan para mahasiswa dan pelajar. Selain itu, layanan SMS juga menjadi salah satu strateginya dalam membangun kepercayaan.

Butuh KecermatanPraktis dan hemat waktu

memang menjadi hal utama yang ditawarkan dalam berbisnis online. Namun, hal itu jangan sampai membuat masyarakat lengah terhadap aksi penipuan yang tak kalah marak di internet.

Siti masruroh, seorang mahasiswi yang sudah berkali-kali berbelanja online memiliki trik khusus untuk mencegahnya dari aksi penipuan. Menurut perempuan yang akrab disapa Ruru itu, sebelum bertransaksi, perlu diperhatikan prosedur pembayaran dan pengiriman barang. Jika prosedur yang diterapkan pemilik website dirasa mencurigakan, maka lebih baik membatalkan transaksi. “Awalnya saya ragu untuk berbelanja online. Setelah mendapat beberapa tips dari teman, kini saya tidak khawatir lagi. Salah satu hal lain yang patut diperhatikan yaitu ada tidaknya komentar mengenai toko tersebut. Itu membantu kita untuk mendapat kepercayaan,” jelas mahasiswi jurusan Manajemen itu.

Trik lain yang tak kalah penting

juga disampaikan Dewi Oktavia Rasyida bagi para penggemar belanja online. Kesibukan Dewi sebagai tenaga pengajar di salah satu lembaga bimbingan belajar di Kota Gresik memaksanya menjadikan belanja online sebagai jalan keluar yang tepat. Sebelum memulai transaksi, Dewi biasanya memastikan bahwa kontak yang tercantum benar-benar bisa dihubungi. Hal itu berguna untuk melayangkan pengaduan jika barang yang dipesan tidak diterima ataupun tidak sesuai dengan pesanan awal.

Namun, adakalanya penerimaan barang tidak sesuai jadwal akibat kesalahan pihak ekspedisi (perusahaan jasa pengiriman barang, red.). Itu di luar tanggungan penjual. “Sempat beberapa kali barang yang saya pesan terlambat datang. Setelah saya tanyakan ternyata keterlambatannya akibat kesalahan perusahaan ekspedisi. Jadi, ya saya tunggu saja,” pungkas wanita yang biasa dipanggil Vivi tersebut.

rpd/p_ino/raf

Auo

bprkwfddmdtd

smekkdTdkmyy

Maraknya bisnis online secara tidak langsung telah mengubah paradigma dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Dulu masyarakat enggan melakukan transaksi jual beli dengan orang yang tidak bisa ditemui secara langsung, namun perlahan hal itu berubah. Sebenarnya apa saja pengaruh bisnis online terhadap gaya hidup masyarakat? Berikut wawancara Yannika Nidia Sari dengan Ketua Jurusan Teknik Informatika, Ir. M. Irfan, MT.

Dbs

y

M. IrfanHeni/BestariHeni/Bestari

Komputasi “Hanya duduk di rumah memang menjadi hal utama yang juga disampaikan Dewi Oktavia

riz / Bestaririz / Bestari

Page 14: Bestari Edisi 268/November/2010

14BESTARIDa ar Nama Wisudawan/Wisudawa Periode IV Tahun 2010

Program Diploma Tiga (D-III), Strata Satu (S-1), dan Strata Dua (S-2)Universitas Muhammadiyah Malang

No. 268/TH.XXIII/November/2010

Program Diploma Tiga (D-III)

D-3 KeperawatanRosdiana Abdi KusumawatiDyah Fitri KustantiMaria Ermawati JulianaNurhadiWahyu Kandra PinanditaYani SetiyowatiLailatul FaizahAmallia ChoirunisaEvi VitrianiLukyta Suci WardaniFitri MaytasaniNur AiniHariati NingrumSuluh MursidionoCahyaning AsihEvi ErnawatiRizal WidiadmokoRizky Erlinda FebrinaAnitriya Giska FinastiNonik PramitasariLiska DinathaEry Kusma HendraMudri Anshori

D-3 Teknik ElektroSutrisno Dwi YuliantoAndik YulistyonoNovia HidayatiNur Ahmad Candra SetyawanIstajiSantosoAnang CiptantoRahadi GiantoZainal MuttaqinRizky Djoko KadaryadiLuqmanul HakimHangga Putra Atika Dara HariyonoAlwin Pujo JuniartoAndrysna Riva’i El NihayaAbdul Muta’aliTyas Ekasetiya RiniAgus Ainur RohmanAhmad Nurul LatifArik SupriantoGalih Candra AdityaSenni SulastifahTomoMuhammad MunirSetyo Agung LaksonoIswantoDufan NursalimI’in MegawatiYeni OktafiriaSurosoMuhamad Abdul GhofurMoch Fajar NoviantoMoch EfendiVita Lisa ApnitaHayatul Islamiyah SholehEko Farid ArifiyantoAgus BudionoDany AdiwinartoRahmat PrastantoHellen FransiscaIva QohariSuliswantoAbd. MananHenik Setia NingsihDidik RahmantoDenis Ida RahmawatiHenny Noerdian SariRoslainiAzis SriyonoAmiruddin FuadSiti MuthomimahWildan Jarot VananiErna PriantiHafid JunaidiNgatrionoVita Izarotul AiniaJunaidyVenky MuchlisonRiyan Eko SetiawanSiti UmahasariErwin Rohmatun Na’imahRizal KurniawanDandong PrastyawanIndi AstutiSiti Hidayatul Istikomah

Dengan ini kami melaporkan hasil kelulusan Program diploma ga (D-III), Strata Satu (S-1)dan Strata Dua (S2). Periode IV tahun 2010 Universitas Muhammadiyah Malang. Jumlah seluruh lulusan pada periode IV 2010 adalah sebanyak 879 Wisudawan dan Wisudawa

Nurul Lailiyatul FauziahMetta Aghastya OktafrianiMokhamad Taufik SulthoniChusnunnadaWindy AryantoLuqman ChakimM. Rhoza Permana PutraIin KurniasariBidayati Mufa AindaNur RofiahLingga PujidinatasariSugiartiUswatul KhasanaVinta Nurmalasetya OctaviaYudi HermawanJoko Sulistiyo HermawanHusna NoviantariBudi UtomoImron Budi WaskitoMochamad IrfanNunuk LukiatiSelvie Elly AnggraeniSuhermanSulisnoSylfia Indah Retnowati D-3 EkonomiUlfah SetyoriniSuprayitnoWulan Sefti Dwi SusantiYunia WatiMeona YestianiBayu WibisonoChoirun Nisa FajarinDewi Anggraini NoholoLisa ApriliyaMevi Maresti Rudista Citra RosaHaider AliYuliatiBadik Atul MunandirohPuput Putra MahardikaWendi Yuly AndikaZahrotul MusfirohIka Ratna SiantiningtyasAstri PurbasariYuyun YulianaWahyu Eka Septin

Program Strata Satu (S-1)

Fakultas Agama IslamFakultas Agama IslamTarbiyahRahmadhani Al BarauwiDzul JalalFiki Fatwa KhunaifiIndro KusumoSuyanti ApsyariMoh BayanJoni HariantoNesa Gama IslamiyahMusthapa RamadhanTry WahyuniMuhammad Edi SuciptoNur Khalik MajidAbdul WahidNur CahyaniLilik RahmawatiSaiful AnwarDiba Aldillah IchwantiWijayantiWidiantiIdrus WibowoNgadionoRahmatika Rijal Ratu AlamRaminahRia Krisna Suma AnggrainiYuni ListianahYuwanita AndraningsihTunariAgung Dwi Oktavi Rahmat DhanyJemi AnggaraYusuf RidwanSusilowatiNova LuthfiaChoiriyahSutriatiNur HidayatiNur SalamahNurul IstiqomahImronah RodikiyahAsopahErni FaridaAnik Wafia Nurrohmah

Ari YuliatiMohammad Lukman HakimNurul AiniSiti AisyahAsrichahSaidatul RohmahIlmiatul Sa’diyahFuad ZamroniRiatinSiti Choerul BariyahEnik Nur HidayatiAsiyahSuwantoSyaiful RiwayantoRizka SilviaNur Widatik

SyariahYusuf EfendiAli Syafiq

F. Ilmu Sosial dan PolitikF. Ilmu Sosial dan PolitikIlmu Kesejahteraan SosialKoko UsmanDiansari Nur Rizqan

Ilmu KomunikasiDevi Anggraini OktavikaZahrus Abi HauraraKheyene Molekandella BoerFitri MariatyDini Febia KurniawatiShelly Nurviatanty MonicaRatna LukitasariMerry HerlindaNiswati Husnatakiyyanardhi PutraRizkiah CahyantiPriyo Bagus Endro PrasetyoDidik Tri WibowoHendy Dwi SaputraYan KusumaningrumAyu Perwita SariHelmi KurniawanYoga Perdana SulastamaDwi AgustiningsihTri Puji SaputraSyafiruddin Al LamhyHeri SetiawanFauzi Abdilah DianataMiranti SaputriAsri Diah EkawatiHengki Saputro Tri YuniantoSyafi’ MasruriVidya GusmandanaZulfa Yuliani AnwariyahNina Tri DewiyantiLila RosmawardiningtyasRika Daniati SulaimanRizqi RamadhaniRimajayantiPriska AndinaFajar AgustinAyudya CantikaSulaiman Nur UmbaraPrinisia Nurul IkasariIndri Diah Cahyaning WahyuWidyasari Putri RizkapuriFarida RachmawatiTrisno SusiloSeptian Asmara PutraIrfan TriyogoGea Sylvetris SundawaIndra PramanaIin Fitria BalbeidVitasetya CahyaniSiti ZulaichaAri Ahadhina WardhaniUmmu LatifahLaila MunawarohPrahatma Dyan NugrohoSakinahDwi Yuli HandayaniAyuningtyas TrisnawatiHayati Nufusuz ZahroHendri Ponco Kusuma AtmajaMuhammad Febri TaqiyuddinMaria Ulfah FYulia AmbarwatiTsurayya Zaimatul IlmyRenvi ChumalasuariVeny Puri ArdianiRiyan Budi SetiawanIntan Puji Pangastuti

Intan MustafaRio Putera PerdhanaSukma Indira PerwirasariRidwan Emon Abdul Said

Ilmu PemerintahanArief BudihartoWahyudiMartinus Mikhael MagalAyu SurayahFaridh KurniawanBaiq Gita Gianti RamdaniIndra Dwi WahyuYa’ Agus SukarnoM. Heri Asyhari SosiologiGusmianiFandi Sudiasmo

Hubungan InternasionalNina Nuruwaida A. P.Riska MardiasihFathur RohmanAgus Wahedi SaputraSriwijaya Kusuma WardaniKhoiruddin Asy’ariNanik ZubaidahLinda SusistriRizky Frisca AriniAlfina Nuril QismaDicky KurniawanHisyamDwi Ratna NingsihYesy ArisandiStella Maris Lopes FilipeAnidu AlamsyahMoh. Alfin MasykurMela TresnawatiNiko AnggriawanSiti Rinda LestariAudi FahdAhmad Maulida Putra

F. Keguruan dan Ilmu PendidikanF. Keguruan dan Ilmu PendidikanPendidikan MatematikaErtina Dwi RostyanikNovia Dwi AnggrainiKusuma Hadi PurnawanChoiriyah Nurul HikmahWahyu PrakosoMida IrawatiIriyanti HernawatiIrhamna NormaDedy SetyawanYuli RahmawatiFitrah Hadikusuma WardanaEdi MulyadinSelfi HelmiaDewi YulianiAjeng Agustina SuryaningtyasYoga Ahan KurniawanMochamad Noviyan RidansyahMar’atun Nur SholickahTony Ria Angga Beta YogaMiftachul Fitri AmanahIstianahAfif Khoirun NidzarNur EkawatiRindi SusantiNisa’ul AmasAbdurrahim ArsyadRahmi Prasemia PutriSepty HestinengtiyasNatal LenaSesanti Hayu PertiwiSu’eliNur Laili AlfiyahYusnia KartikasariLita PuspitasariAlfian Kristiana PutriMoh. HariyonoJunaidaDhian PratamanitaSuci RatnawatiDian RustinawatiAlek Adi SaputroSinta Widiyanti

Pendidikan BiologiLike UsnawatiIndriyaniDhita Yulia Andarini

An Nissa RahmanitaRina RisbiyantoSuci Dwi FatmawatiAndik NurdiantoNurainiTiti HikmawatiRosi PurwitasariAde UntoroMoh. Imam Akbar Al-HaromeinRita Novita WijayanthiHakim AwaluddinRia MegawatiValian Topanika Mandala PutraAnnauratus ShalihaKhoirin MaghfirohWiwin Suryani

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan DaerahZulfahRirin PrastyowatiRifsi HasanaErindah WidiastutikZazilatul RohmaIntan Ayu KartikasariMohammad JufriKhusnul QuluqPrima Agus Suwarno

Pendidikan Bahasa InggrisSuwarni Puji LestariDian Indah KartikaNena Uswatun KhasanahAli MaqbulMuhammad Miftah FauzanAli Akbar UmarRia Mellina Halimatus SakdiyahGullit Tornado TaufanIla Kurnianing TiastutiAries MoerdhaniVevio Salam JayantiAsyariNurma YuliyatiTauresia Francy Nawa MeyYunita RachmawatiNovy Eka PratiwiVita Puspita NingrumIpong Hendri Putranto PamungkasDedy Arif KusumaDwi DayantiAbid Nur WathoniSiska Erlyne ChristiyowatiDiah PurdianaAstri Vika CahyaniImam BasoriYantoSulistyahadiMega DiniNurul ChikmahAnindia SusantiSuhartatikNur ChalimahYeni Aprinia SafitriNina Kharisatul LailiFitri SintawatiKristina Dwi WijayantiArifuddinPrima Yuni AstikaReza Zulkarnain ArifinRosyta WidarantiMukhotifa EfiatiMuhammad AnsoriIra RosariAprianiNevia Dian PrawastiwiVirlica HariantiDesy YulianiLailatul Rif ‘ahFitriastuti Puspita DewiKhoirotun NafsiyahAndhi Yudha PrasetyawanErny SuciawatiZulaicha RahmanMas’odiRosita Agus Tining TyasHidayatun NisyahMitha Nofriyana

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)Mitha NofriyanaMuhammad Luqman HakimRahmat Widianto

Page 15: Bestari Edisi 268/November/2010

15BESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010

Hidayatur RahmanRustamIkhlasiyah SafitriNovilia Purnama AjieTaufiq SetiawanPujiharto

PGSDPujiharto

Fakultas HukumFakultas HukumIlmu HukumAndreas AlifMuhammad Hatta BjRedira Eka KrisandiKhairil AmarRichi Rizky UtomoJuwita Kartika SariChandra Eka PrasetyaEdy WahyudiM. Rasyid SyamaniRizki YusrinaYuli KriswantoJuwita FirdauzyYulia KhalisaCitra FatmawatiKikky Rizky AmaliaDirgha PermanaDennys Prasmana AdiAlas MalikyRiky HeriporwantoDwi NurwiantoEdwin HartartoChyntia DeviFandy Achmad BahtiarMuhammad SahriAndi Dwi YuliantoAli HusiTaufanOlivia Desi PriandiniAgung MardhikaAchmad TohaDian Fitria AnggraeniNovy NurmalasantiMoh. Syaiful AmriMuhammad NurFakhruddin Ar RozziMuhammad Shaddek FuadA’idNurokhmanEka Kurniawan Fahmi

Fakultas TeknikFakultas TeknikTeknik MesinAbdul AzizMuhammad Mahdy BaitiSaid AbdullahMahrus AzimWiknyo Didik SulistiawanAsrul JamilZacky HamdaniTri Setyo Adi SubrotoJarot PramonoSandy Eko PrasetyoRamliRobihunDony WijayaDidit Ardiyanto JufriDwi HendraBudyo Adi WaskitoBudi WirawanLuqman Hakim ZulkarnainIrwantoAnang Eko PrastyoAgus WidodoIrawanHasanuddinArif WijiyantoMohammad Wahyudi

Teknik SipilDonny UtamaAulia RahmanSyafrizal HamdanyIbnu SriwiawanRomi HarjoVery Satria ArlistyanaDwi SupriantoDedie Triana NurcahyaBorris Berqa Leovie HafAgust Kansyari TajwardhaniPhy Gamma Capada MulyadiAfrizal Adi PanuluhRachmad JuliyantoAchmad HidayatRidwan ZakariaAndy WahyuriMukhlis PrasetyoIrvan Umar

Teknik ElektroVindhi PramuditaSyarif HidayatullohAmir RuslanBudi Wilda GinanjarDesy AnggraeniArief Dwi Pambudi

Tehnik IndustriLilis Lianatus SolikhahArifudin FirmansyahAnanda Rachmad Trijaya SjahputraTomy FerdiansyahAditya Rengga MahendraAli MasyhudRahmadi RizkiBenny Al . AmudinMuhamad Bin Awad AlkatiriPathul Jannah

Teknik InformatikaM. Minanul Wasi’Syamsir KadirLintang Sandy Tria SaktiEdi SuliyantoRicky AfriansyahSaiful BachtiarYuni AndrianiMoh. AnasPandu Wirawan SusetyoFaisol EfendiTaufik MawardiErna SulistiyawatiRusydan Hakim B. MohamedYuli KrismawatiTri PujiantoAhmad Rifa’iRokhman Hadi SantosoAndhika Pratiwi RashmadWahyu Aris SandiTrianti MuhariniDiyan FebryaniAdy Sucipto PattiranDian Ekalauski MahadmarasaIvan Dwi Fibrian

Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi

ManajemenIlham Karuniansyah SuryaJulizar HakimAmin MulyantoShanti Dewi AprilliaZuli PurnamasariAndi Toharoh HermawanYusuf RamadaniBayu Singgih NugrohoImam MurodiBagus KurniawanFerry Enzal PrayitnoMufahhomSugitoNoordin PriyambodoFerdyan MaranggaTri MaryonoWidionoItta ArdwiantiniMohammad Fandri Indra PratamaRendy Taufiq AkbarSonnyJemmy Indra KumalaAgung Okto Prasetiyo PutroKoko Indra MahardikaIftitahShandy Mirza Ayubi DaraziMitarisma YulvianaSuhartono Kusentyo PutraAri SetianyQori IrawatiDian KurniawatiNevita Luis PrianaAnisaIrma IndiatiCindy Melissa AngeliaElly WigunaAchmad MunirAro’ul Malikal LubiqDatu Nirmala PrawisudaUsman AfandiNeti NormasariTrio SubachtiarMoh. WahidEka Febriani RositaUswa AlhamidBawon RikihayatiDhindha Paminta NugrahaWiwik AmbarwatiCitra Ayu GardinaArdya PratiwiIva Yuditiyas NawangsariAgus SazaliWiwit Puji LestariAyu SiswantiRaditya Galih SembadhaAditya SaputraSofiyahAntoni RobertoBayu Kresna PatiIrenata Widya Prastika SariCitra Dwi AmeliaFernandez MahendraFerry Fadri EffendiZikrullah AdhariDedy DaruyantoPrawidha Sukma ArdiyantoRony Kuncoro MuktiAnton Andriyanto

AkuntansiHady WibisonoRudik KurniawanMoch. Agus MustofaEka Fitri KurniasariEka Yulfa RindasariWina SiswantiIskandar PrawiraYulianaCatur Adi PutraFredy Agung KurniawanNurul Cahya FerdiyansyahTrimei FitriawatiWike KristianaDian MarliasariMidiamirti FirnianingtyasRustama PerkasaArief HidayatEndy NureidinDimas Wisnu NurcahyoBisma Hari NandaAtik PratiwiEni SusilowatiMiranti Piliang SariNurul FazniaTantri PrismianitaHendris SetiawanNiko FrasetyoLuluk Khoirotun NisaWahyu Indro LaksonoAmalia FitrianitaFitriningtiyas MeiningsihFilda FrilastiMuhamad Bagus SantosoYulita Eka YantiIda SulistyowatiInun RahmawatiFinna Pramita HadiDestara Rosadi Tinon Kuncoro RiniLilik KristinahSisca KusumawatiMaulidya KusumaningrumKhusnul Elok Nur Fauziah

Ilmu Ekonomi Sosial PembangunanAri ChristiyantoIndung FauziaFarid SyahroniMoh KhalidErna IndahyaniRamadhoanSyari’ul MaftuhYeni Sri PujiatiSetyo Wahyu SulistyonoYenni KurniawatiErlina Kurniasih

F. Pertanian dan PeternakanF. Pertanian dan PeternakanSosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis)Rovi EfendiNova Prastian Wahyu FienandraIsmael Karepesina

Teknologi Hasil PertanianTintan NoviyezianaWafitri JanuaristiaRisky HernawantoTheovilla R. Rianty DamiUlul AzmiZiyan Rahmah Amalia P.Eka Rini WibowoLidaMawaddah Mega Pusperina

Budidaya HutanAngga SeptiyawanRandi AnwarDedi Putro IriantoAndy YudaRizky Prasetyo HardiansyahFatsun Mufti FirdauseptiaLamiati

Fakultas PsikologiFakultas PsikologiPsikologiFidya FatmawatiNovian TriyuwonoKukuh Heri SabdonoGerry Olvina FazBayu YuliantoSandy HendrastantoMuhammad Arief SatriaDwi Anita WijayantiNovita Perdana MahenriatiRia FatmawantiRanti MustakaweniAstri Rahma Akhiria Disle PutriNurul LatifahAji Rizki Melati AriestiriaMuhammad Al HabsyiAdhe Kusuma PrastyaYanuar Budi WirantyViddynia Octrinava MasturRandy Aditya RizkiSaraswati Eva YuswikariniAhmad QomarudinFarikhah Indah Prihatiningdyah

Dhika Dwi JaniatiIka Putri WardhanyEdelwis Suar AtmaIda Yunita SariElisya SeptiyayiYesi Corina ApriliaMita Apri LyanaRahadian RachmanFitra Eka SariRizki RachmawatiWahyu MulyosusetyoVina PebriyantiMira Ayu Putri PerdanaRizki Eka PratiwiMuhammad ArsyadClara Shinta KartikaHamkaAntin YusnovaliaDina WulandariNova LaylyanaShalfiah Binti Mohamad SyafiiIlmi Amalyah StialaniDyah Ayu KusumastutiPuspa Tria DewiRizqi Amalia ApriantyWenny Juliani RosalinaMei Lia Noverita PriyantiSukmi PrihatiningsihDiah Kurnia PutriMuzmi’atur Rif ‘ahImamiar Ayuning GustyLenggang Wahyu Prigasari

Fakultas Ilmu KesehatanFakultas Ilmu KesehatanIlmu KeperawatanZulfikar MuhammadYuyus Purwo NugrohoAulia Dwi ZhukmanaSugeng WinotoAlif RomadhaniSatria Eureka NurseskasatmataFida Rismala JayantiUmi AmaliyahAinur Rahman

FarmasiIka ShafrarizkiahMuhammad SuhudHeti Kurniasari

Fakultas KedokteranFakultas KedokteranPendidikan DokterDelin MayasariSri IndriyawatiErik Hidajaya PutraFachriza EffendiAryani Vindhya PutriDian PratiwiSiti Shofidatul MahfudhohSarah UlfahWijayantoWisdananingrum Permata AkhriniAyu Febriyanti Puji LestariFerrita Aisya KaryonoAndini Maulidah Chyntia DewiAkbar WidoDike Dwi RonawatiArini Mayan FauniMaya ShofiaLoudry Amsal Elfa GustanarResti Putri PratiwiDyah Ayu PitasariAmira Fitriananda PutriArif Dikman MuttaqienEndin Nokik StujannaDewanti Kusuma SariMarissa Megarani PutriLulukMonica PratiwiIrma Nur SukmawatiImania Zahputri Mekar RizkiFebri Dwi HaryonoOktaviana Windya PutriNelly ZuroidahSakinah UlfaAuliya Pratama AfandiAgus WahyudiHilda Yuca SansiviraDwi Wulandari

Dewi Indrayani D. TinoIka Sedar Wasis S.Gede Pambudi UtomoDedi Styobudi WicaksonoChurin Infi AfidatinaNatalia MuljadiFitri Nur HidayatiEko Putri RahajengMumpuni Pebriani Datu AdamDesy Triyanawati

Program Strata Dua (S-2)

Magister Ilmu Agama IslamMuhammad Yusuf

Magister SosiologiZulkifli Hi. SalehMasfu’R. Ach. MahfudMuhammad Dawam IchsanAri Eko PujiantoAminudin AzizCucu NerlelaEdy SudarkoMiftahudinMuryonoNia FebmawatinRum AffandiSupriyadiIndar SanyotoSuryo PratomoKasim Al SolichunPoedjijantoMuhson Taufiq

Magister Kebij. dan Pengem. PendidikanAnik MusobikahRetno UtamiArif SuparnoKukuh Lanang KusumaInonu ThaimyaMuhaiminTitik Ellyana HeriwatiAchmad Bachrudin SyafiiElvi SulistiowatiWitoyoYayuk Yuni SetyaningsihPurwotoAl ‘AjisAgus SholikhinIrsan MarsaolySutitoMuhammad Irsyadul IbadSuparmanuSurosoWiwik WiyatiPriyonoRoedhihartatiSubiyantoTitik Roesmiati

Magister Ilmu HukumNu’man AunuhUtami Dini SuryanitaA. Rif ‘anLalu Syaifudin

Magister ManajemenBudiyanto NapuAkhmad Yuni HartonoMirza Ronald Adi SMuksimAnis Nurul AiniFery Hadi KurniawanAli HariyonoSiri RahayuSupriyonoAnang Joko PurwantoAdhi KurniantoAlfan JamilAbdul Haris

Magister AgribisnisGigih SetyokoLestari Aji

Magister PsikologiSadia MewarSiti Fatimah

Page 16: Bestari Edisi 268/November/2010

BESTARI PERNIK MALANGPERNIK MALANG16 No. 268/TH.XXIII/November/2010

Ba k Apel Kota Batu

Ba k, Semula Ditampik Sekarang DilirikBa k, Semula Ditampik Sekarang Dilirikcara yaitu dengan cara cap dan tulis.

Sanggar tersebut juga memiliki galeri sendiri bernama sama yang baru berdiri pada 2008. Berkat kegigihannya, galeri Olive bahkan pernah mendapatkan penghargaan Upakarti dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada 2009 silam.

Nunung, wanita paruh baya yang memiliki galeri Olive mengatakan, batik-batik yang dihasilkan Olive juga telah diminati oleh wisatawan dari negara-negara di kawasan Asia dan Eropa. Olive juga sering mendapatkan undangan mengikuti pameran batik ke beberapa negara Asia dan Eropa, misalnya di Brunai Darussalam, Malaysia, Jerman, dan Italia, tepatnya di Kota Model Milan.

Harga batik Kota Batu di galeri Olive sangat beragam. Untuk batik cap, kisaran harganya di atas 100 ribu, sedang untuk batik tulis harga menjadi lebih mahal, yaitu sekitar 275 ribu hingga 3,5 juta.

Galeri batik tersebut juga sering dikunjungi wisatawan terutama dari Eropa. “Batik yang dibeli di sini biasanya mereka jadikan hiasan di rumah,” ungkap Nunung dengan bangga.

Nunung juga mengatakan, mereka sering kecipratan rejeki saat tahun ajaran baru. Banyak sekolah yang memesan batik untuk dijadikan seragam identitas mereka. Tidak hanya dari pihak sekolah, dari universitas pun ikut pula meminta pesanan batik bagi para dosen maupun karyawannya.

Lestarikan Budaya dan Berdayakan Masyarakat

Keberadaan batik Kota Batu tidak hanya sekadar bentuk keinginan

melestarikan budaya bangsa, tetapi juga upaya untuk menampilkan karakteristik dan kekayaan potensi budaya daerahnya. “Ketika saya masih aktif di PKK, masyarakat Batu ingin memiliki ciri batik yang tidak sama dengan daerah lain baik itu coraknya, warnanya, ataupun modelnya. Kemudian timbul gagasan dari masyarakat untuk memiliki batik,” ungkap Asih, Kepala Seksi Kesenian dan Perfilman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu.

Menurut Asih, citra Kota Batu terkenal dengan apelnya (daun, bunga, buah). Namun setelah difestivalkan pada 2009, yang menang adalah motif apel rome beauty. “Citra Kota Batu yang terkenal adalah apel rome beauty. Jadi, bukan apel manalagi atau apel jenis lainnya,” jawab wanita yang suka mengoleksi batik nusantara itu.

Asih juga menuturkan bahwa pemerintah kini lebih turun ke bawah dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Berbagai ide masyarakat yang dianggap baik dan bernilai positif

atau dijual.Ketika ditemui di galeri, Wahyu

Teguh, marketing B&W menjelaskan motif batik Kota Batu banyak mengadopsi dari segala hal yang menjadi ciri kota tersebut. “Kota Batu identik dengan buah apel, stroberi dan bunga-bungaan sehingga ciri khas tersebut bisa menjadi motif dominan di batik Kota Batu ini,” jawabnya ketika ditanya alasan pemilihan motif yang tergambar di batik Batu pajangannya.

“Selain motif pohon apel, sekar jagad apel dan bunga latulif, motif baru yang ingin kita buat adalah motif paralayang, panjat tebing dan Gunung Panderman,” sambung pria yang sudah berkerja 1,5 tahun di tempat itu.

Selain dijual di butiknya sendiri, batik buatan Lina tersebut sudah tersebar ke luar kota, bahkan ke luar negeri juga. “Kita sudah ekspor ke Belanda, New Zealand, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Jerman,” terang Teguh bersemangat.

Yang Tulis yang EksklusifBatik apel khas Kota Batu juga

dapat dijumpai di galeri Gendhis yang juga merupakan salah satu galeri yang menjual batik tulis karya B&W. Galeri yang berada di Jalan Bromo Kota Batu itu memang khusus menjual karya-karya batik, termasuk batik khas Batu.

Esty, pengelola Gendhis menerangkan pihaknya bekerja sama dengan B&W untuk pengadaan batik tulis khas Batu tersebut. “Karena ongkos produksinya yang mahal, kita lebih banyak melayani pesanan dibanding memajang di galeri untuk dijual. Setelah pesanan mereka jadi, akan kami kirim melalui jasa pengiriman barang,” jelas pemilik nama lengkap Esty Triastuti ini.

Di dalam galerinya yang bernuansa tradisional, Esty menerangkan bahwa batik memang bervariasi tergantung dari jenis bahan, banyaknya warna dan tingkat kerumitan. Untuk selembar kain batik dengan panjang dua meter berjenis bahan katun dengan tingkat kesulitan sedang dibandrol harga 500 ribu. “Untuk bahan sutra bisa lebih mahal lagi,” terangnya.

Sementara itu, di tempat lain juga terdapat tempat pembuatan batik yang dikenal dengan nama Olive. Di sanggar yang dimotori Iwan A. Irawan tersebut, pembuatan batik dilakukan dengan dua

Setelah batik resmi diakui secara internasional oleh United Nations Educational,

Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya Indonesia, berbagai produk batik mulai bermunculan dan tumbuh subur. Kini, batik tidak hanya terbatas sebuah karya, namun juga mulai digali untuk menjadi identitas suatu daerah.

Dulu, batik dan motifnya hanya terkenal berasal di daerah-daerah tertentu saja misalnya Solo dan Pekalongan. Namun, sekarang batik mulai dijadikan sebagai sarana untuk memperkenalkan citra daerah-daerah yang dulunya tidak populer dengan batiknya, salah satunya Kota Batu di Jawa Timur.

Motif Tampilkan Ciri KhasSebenarnya, jauh hari sebelum

UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia, Kota Batu telah menggalakkan masyarakatnya berbusana batik tepatnya pada 25 Maret 2009 silam. Batik Batu tentu sangat khas dengan identitas kotanya, apel.

Batik ini juga terdiri dari beberapa komponen corak. Komponen pertama adalah tanahan atau dasar. Komponen kedua adalah motif pokok atau kerap disebut hias isian. Yang ketiga adalah motif hias untuk tumpal atau pinggiran plus motif isen-isen.

Tanahan terdiri atas tiga motif; hias buah apel, segi empat, dan hias padma. Unsur ini diambil dari motif sebagai kota pariwisata dan pertanian. Motif pokok atau hias isian diisi dengan gambar berbagai corak pada sisi kanan dan kirinya. Motif hias untuk tumpal plus motif isen-isen diisi dengan tiga sulur yang membentuk semacam rantai. Di setiap ujung sulur ada bunga yang mencerminkan Batu sebagai kota wisata dan penghasil apel.

Jika dilihat secara utuh, tampak gambar apel di tengah lengkap dengan kawung (motif batik klasik) berupa corak daun apel berjejer melingkari gambar apel. Di atas warna dasar krem, motif apel jenis rome beauty diberi warna hijau dengan semburat warna merah di bagian atasnya. Apel ini sengaja dijadikan simbol utama karena merupakan apel varietas asli Batu.

Di Kota Batu terdapat beberapa sanggar batik, salah satunya bernama sanggar Raden Wijaya. Sanggar ini menggunakan merk Black & White

(B&W) untuk hasil produksi batiknya. “Berawal dari coba-coba hingga akhirnya banyak orang yang suka dan sampai saat ini terus diproduksi,” ungkap Lina Santoso, pendiri rumah produksi batik tulis tradisional B&W itu.

Awalnya, Lina mendirikan sanggar pembuatan batik pada 1987 untuk sekadar menyalurkan hobi. Lina diberi amanah orangtuanya untuk tetap melestarikan batik tulis. Berkat kreativitasnya, pada tahun 2008 batik buatannya mendapat hak paten dari UNESCO. Prestasi lainnya lagi adalah batik ini dipakai sebagai seragam oleh pejabat-pejabat pemerintahan, Pegawai Negeri Sipil dan siswa-siswi sekolah di Kota Batu.

Namun, menurut wanita kelahiran 1942 tersebut, untuk khas Kota Batu sendiri belum ada hak patennya. “Kita belum dapat menemukan batik khas Kota Batu dan Malang Raya. Namun, pada umumnya ada motif flora dan fauna,” ungkap Lina.

Pada saat pembuatan, tidak menutup kemungkinan, adanya penambahan beberapa ornamen untuk menambahkan motif di dalamnya. Meskipun demikian, motif ornamen yang telah menjadi pakem dari dulu seperti kawung, parang, awan, dan lainnya tidak dapat ditinggalkan begitu saja dalam proses pembuatan batik.

Lina menambahkan, pembuatan batik membutuhkan kain sebagai bahan utama. Namun, tidak semua kain dapat digunakan. Kain seperti kain katun, sutera, dan kain yang tidak mengandung sintetis dapat digunakan untuk pembuatan batik.

Proses pembuatan batik tulis memang sedikit lebih rumit. Pada awalnya, kain digambar terlebih dahulu dengan menggunakan pensil. Setelah membentuk motif yang sesuai, tahap berikutnya yaitu penebalan gambar dengan menggunakan malam. Pada proses ini, batik sudah terlihat bagus, tetapi belum dilakukan pewarnaan penuh di sini.

Selanjutnya, pada tahap berikutnya dinamakan pengentasan. Kain yang telah digambar dengan malam kemudian direndam dengan air agar kandungan malam hilang. Proses seperti ini dapat berlangsung selama satu hari. Setelah direndam dan dibersihkan, kain batik di jemur sampai kering. Setelah itu, batik siap dikirim ke tempat pesanan

Batik merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia. Kalau dulu batik terbatas penggunaannya, sekarang batik telah memasyarakat dengan bermunculannya produk-produk batik dan berbagai perkembangan motifnya.

bagi pemerintah pasti diakomodasi. “Pemerintah hanya memfasilitasi.

Yang karyanya terbaik diberi peluang untuk berkarya lebih baik lagi. Salah satu bentuknya adalah mengerjakan batik untuk seragam. Untuk persoalan hak paten kami kembalikan ke pengrajin karena sebagai fasilitator pemerintah tidak berhak mematenkan hak cipta seseorang. Paling kami hanya memotivasi saja,” lanjut Asih.

Sementara itu, dijelaskan Asih, anggaran pengadaan seragam batik khas Batu juga berasal dari Pemkot. “Pengadaan seragam batik apel khas Kota Batu ini adalah salah satu wujud kebijakan pemerintah dalam mendukung kegiatan apapun baik itu potensi alam Batu ataupun penciptaan budaya Batu yang memberikan dampak positif dan keuntungan bagi masyarakat,” ungkapnya.

Menurut wanita kelahiran Blora Jawa Tengah itu, hingga saat ini batik Kota Batu belum memiliki motif pakem. “Kota Batu masih berusaha mencari jatidiri. Dari nilai sosial budaya, Batu belum menemukan jatidirinya meskipun sebenarnya banyak nilai yang dapat diadopsi. Misalnya, dari segi benda cagar budaya, Batu memiliki gapura candi Songgoriti. Dari potensi alam ada gunung, potensi pertanian ada buah atau sayur. Dari potensi wisatanya ada paralayang. Namun, suatu saat ketika Batu telah menemukan jatidirinya, semoga akan ada motif pakem untuk batik khas Batu,” terang wanita yang pernah bekerja sebagai staf Departemen Kesehatan Jawa Timur itu.

Pemkot Batu berharap masyarakat dapat mengembangkan motif-motif yang dapat diadopsi untuk batik.

“Selama ini kalau ada fashion of batik saya terharu dan bangga karena ada banyak kreatifitas yang ditunjukkan desainer yang memadupadankan antara batik yang dulu dianggap kuno dan tradisional menjadi lebih modern bahkan yang sifatnya untuk pesta, formal, semi formal, bahkan casual. Tinggal aneka perpaduan warnanya saja yang dibuat lebih semarak,” ungkap wanita yang juga menggeluti usaha resto di Kota Batu tersebut.

Berdasarkan penuturan Asih, tujuan diadakannya batik di Kota Batu tidak hanya sebagai bentuk konkret pemerintah sebagai fasilitator masyarakat yang ingin memiliki batik di daerahnya, namun juga sebagai salah satu cara pencitraan Kota Batu. “Saya berharap batik Batu bisa menjadi produk unggulan yang bisa diandalkan sehingga selain bisa menampilkan ciri budaya juga bisa memberikan dampak yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Batu,” pungkasnya.

fbr/p_ben/adi

Motif sayuran: Motif sayuran merupakan salah satu ciri khas motif batik Kota Batu

deden/Bestarideden/Bestari

deden/Bestarideden/Bestari

Page 17: Bestari Edisi 268/November/2010

BESTARIPERNIK MALANGPERNIK MALANG 17

EKSKLUSIF

No. 268/TH.XXIII/November/2010

Dikenakan Pelajar, Dibanggakan WargaMotif batik apel khas Batu

kini sedang populer di Kota Batu. Motif

batik dikenakan mulai dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan Kota Batu, pegawai honorer dan guru saja. “Kami bertujuan untuk melakukan ajang promosi Kota Batu, sekaligus pemasaran batik apel tersebut,” terang Aris Widodo, staf humas Pemerintah Kota (Pemkot) Batu.

Sebanyak 4000 PNS dan 800 orang pegawai honorer di Pemkot Batu serta 3600 siswa wajib mengenakan batik apel setiap hari Jumat. “Meski Kota Batu bukanlah kota batik, tapi kota wisata ini mempunyai batik yang khas,” ujar Aris.

Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Kasubid Perusahaan Badan Pengawas Kota Batu itu, keberadaan batik apel Batu bisa dijadikan suvenir untuk para pendatang yang singgah. “Sekaligus bentuk promosi Kota Batu yang ternyata mempunyai motif batik tulis yang indah,” ujar Kasubbag Humas Pemerintah Kota Batu itu.

Respon PositifKebijakan Pemkot terkait

pemakaian batik apel di Kota Batu ternyata mendapatkan respon positif, baik dari pemakai yang diwajibkan maupun nonpemakai. Semuanya mendukung kebijakan pemerintah Kota Batu yang mewajibkan untuk memakai batik apel khas Batu. “Hal ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat yaitu memajukan usaha-usaha yang dimiliki masyarakat Batu hingga level internasional,” tambah Aris.

Batik apel khas Kota Batu juga sudah dipatenkan atas nama produsen, sedangkan pemerintah membantu memfasilitasi dan mempromosikan hasil karya pengrajin batik Kota Batu untuk go internasional. “Pemerintah Kota Batu membantu memasarkan batik apel melalui kerjasama dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Batu,” jelas pria kelahiran 1973 itu.

Selain itu, keberadaan batik apel juga diharapkan jajaran pemerintahan Kota Batu dapat menambah daya tarik wisata karena ketika wisatawan melihat

batik apel, maka mereka akan tertarik melihat budidaya dan berwisata apel di Batu. Mengenakan batik khas juga memiliki banyak manfaat. Tujuan utama memang melestarikan budaya. “Tujuan lainnya yakni memperkenalkan potensi daerah,” terangnya.

Selain itu, batik apel Batu juga diwajibkan penggunaannya oleh para pelajar di Kota Batu pada hari-hari yang telah ditentukan. Kebijakan ini sudah ada pada awal tahun ajaran baru 2010. Batik diberikan secara gratis kepada tiap-tiap sekolah. “Pelajar Kota Batu juga meresponnya dengan baik,” ungkap Mistin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu.

Kain batik dibagikan kepada seluruh pelajar Kota Batu dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. “Dengan begitu, secara tidak langsung ini membantu para penjahit untuk mendapatkan order,” lanjut Mistin.

“Kebijakan ini diberikan langsung oleh walikota. Walikota sekaligus memberikan anggaran untuk pemakaian batik apel Batu ini. Dengan cara ini juga kita bisa peduli dan mengembangkannya sebagai ikon Kota Batu,” ungkap wanita kelahiran Malang tersebut.

Cintai Produk LokalAda sedikit perbedaan dalam

ukuran motif antara pelajar dengan yang lainnya. Jika batik untuk pegawai negeri sipil dan guru bermotif apel berukuran besar, maka batik untuk pelajar bermotif apel berukuran kecil dengan warna yang lebih cerah dibanding batik PNS.

Barokah Santoso, kepala sekolah SMP Negeri 1 Batu mengungkapkan bahwa saat ini setiap daerah perlu membuat kekhasan daerah sendiri-sendiri. “Begitu juga dengan Kota Batu,” ungkap pria yang pernah studi di Australia itu.

Hal senada juga diungkapkan Suprantiyo, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batu. Dengan adanya batik apel, Kota Batu dianggap telah memiliki kekhasan karena setidaknya telah membawa salah satu ciri khas Kota Batu yaitu apel Batu. “Suatu saat mungkin bisa dipoles lebih bagus lagi, sehingga tampilan batik semakin

menarik. Namun secara umum, saya suka dengan motif batik apel ini,” ungkap pria yang akrab disapa pak Pran itu.

Penggunaan batik sebagai seragam pelajar diakui Suprantiyo sebagai sesuatu yang penting karena batik merupakan budaya bangsa sehingga patut dijaga dan dilestarikan terutama diperkenalkan melalui pendidikan. “Supaya pelajar memahami bahwa batik adalah budaya kita yang tidak boleh dilupakan,” lanjutnya.

Adanya kebijakan penggunaan batik apel khas Batu sebagai seragam juga ditanggapi positif oleh pelajar kota Batu. Sabrina Ayu Primasti, siswa SMA Negeri 1 Batu itu mengaku senang mengenakan batik apel khas Batu. “Motifnya keren, warnanya juga cerah. Jadi, kelihatan modis memakai seragam ini. Teman-teman dari luar Batu yang tahu adanya seragam batik apel Batu

juga berkomentar kalau batik apelnya bagus,” ungkapnya bangga.

Kebijakan pemerintah Kota Batu yang mewajibkan pegawai negeri dan guru untuk menggunakan seragam batik apel juga mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Sholikin, salah satu guru di SMA Negeri 1 Batu mengaku senang menggunakan seragam batik apel khas Batu. “Seragam ini motifnya bagus, kainnya juga nyaman. Jadi, kalaupun diwajibkan untuk digunakan sebagai seragam, saya kira tidak masalah. Saya juga melihat para siswa bisa menikmati menggunakan seragam batik apel ini meski coraknya berbeda,” ungkap Sholikin.

“Bagi orang lain, mungkin ada yang awalnya merasa terpaksa. Namun, yang terpaksa biasanya lama kelamaan bisa menjadi biasa dan menikmatinya. Motif dan coraknya bagus, jadi bangga memakainya,” ungkap Kinanthi

Larastika, pegawai Koperasi Pegawai Negeri Kota Batu.

Sementara itu, Endang, pegawai Dinas Catatan Sipil Kota Batu mengungkapkan bahwa kewajiban bangsa adalah melestarikan budaya di antaranya batik. “Selain pencitraan daerah sebagai perwakilan ciri khas kebudayaan Kota Batu juga sebagai bentuk usaha melestarikan budaya bangsa,” ungkapnya.

Endang mengaku tidak mempermasalahkan bentuk motif batik yang dijadikan seragam pegawai negeri di Kota Batu. “Bentuk motif tergantung kebijakan daerah masing-masing. Kami hanya mendukung bentuk-bentuk motif yang ada di setiap daerah karena menurut saya masalah desain motif itu kebijakan Pemkot,” lanjutnya yang juga sepakat bahwa kini masyarakat telah mulai memahami pentingnya melestarikan budaya bangsa itu. fbr/p_hmd

Kebijakan Pemerintah: Pemakaian batik khas Batu oleh para pelajar merupakan kebijakan dari Pemerintah Kota Batu

Cinderamata Hingga Washington D.C.Cinderamata Hingga Washington D.C.Untuk semakin meningkatkan citra

sebagai daerah tujuan wisata, Kota Batu pun berupaya mempromosikan serta memberikan ciri khas terhadap daerahnya. Salah satu upaya tersebut adalah kewajiban instansi pendidikan dan pemerintahan kota mengenakan batik Batu pada hari tertentu. Berikut wawancara eksklusif reporter Bestari Agus Setiawan dengan Dra. Dewanti Rumpoko M.Si. selaku Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Batu, sekaligus istri dari Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko.

Bagaimana ide awal batik Batu ini ?Bagaimana ide awal batik Batu ini ?Batik Batu sudah ada sejak 2008.

Ide awal ini dari pengrajin batik Bapak Iwan dari Batik Olive dan Ibu Lina dari Batik Raden Wijaya. Waktu itu pemasarannya justru masih jarang di daerah Batu, tetapi lebih ke luar daerah baik ke Jakarta bahkan ke luar negeri, sehingga di Batu sendiri kurang familier. Hal ini karena persoalan harga yang masih tinggi.

Saya kemudian mempunyai inisiatif agar batik ini dapat dipakai oleh orang Batu sendiri. Akhirnya Bapak Iwan dapat memproduksi batik Batu dengan harga yang murah dan akhirnya dapat terjangkau oleh

masyarakat luas kota Batu. Saat itulah baru dikenalkan bahwa Kota Batu memiliki batik dan ini menjadi kebanggaan karena jarang di daerah dingin seperti Kota Batu memiliki batik. Pada umumnya batik berada di daerah yang kering atau panas. Pada bulan Desember kemarin bapak Iwan mendapatkan Upakarti, sehingga dengan itu dapat mengangkat citra batik Batu.

Apa saja macam batik khas yang ada di Batu ?Apa saja macam batik khas yang ada di Batu ?Batik Batu ini termasuk batik

kontemporer, bukan batik antik. Batik Batu dibuat berdasarkan proses pembatikan, tapi tidak selalu memakai pakemnya batik pada zaman dahulu. Batik ini lebih memberikan nuansa wilayah Kota Batu yang identik dengan bunga, apel, stroberi, termasuk flora dan faunanya.

Bagaimana Pemerintah Kota (Pemkot) Batu Bagaimana Pemerintah Kota (Pemkot) Batu berupaya membuat batik Batu bisa menjadi berupaya membuat batik Batu bisa menjadi citra baru kota dingin?citra baru kota dingin?

Karena sudah memiliki pengrajin batik, akhirnya batik Batu disarankan untuk dipakai setiap hari Jumat oleh Pemkot Batu supaya menjadikan batik ini sebagai komoditi Indonesia yang khas Kota Batu.

Salah satu cara memperkenalkan batik ini yaitu dengan pemberian cinderamata khas Batu, misalnya saat Presiden datang

ke Batu. Selain itu, kami juga pernah memberikan cinderamata batik Batu kepada Presiden Amerika Serikat, Obama, dan Michele saat kami ada undangan ke Washington D.C.

Kami selalu mendorong terutama orang-orang yang ada di birokrasi agar tidak lupa memberikan cinderamata yang dihasilkan penduduk Kota Batu terlebih batik Batu. Selain itu, kami juga melakukan promosi kepada khalayak umum dengan pemakaian dresscode Kota Batu berupa batik khas Batu yang dikenakan oleh instansi pendidikan, pemerintahan, ataupun ibu-ibu PKK.

Selain dengan adanya sosialisasi pemakaian batik khas Batu, terdapat pula komunitas di daerah Tulungrejo khususnya di dusun Kekep yang bersedia membuat kampung batik. Alhamdulillah saat ini sudah berjalan dan memiliki 30 pengrajin batik yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga. Mereka itu anggota dan kader PKK.

Komunitas ini sudah mulai mem-produksi batik khas Batu walaupun masih dalam taraf belajar. Produksi mereka belum dapat dikatakan sempurna, tetapi sudah dapat ditampilkan dan dipamerkan pada Festival Batik Jawa Timur 2010 di Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 18-21 November 2010 kemarin.

Tujuan seperti apa yang ingin dicapai dengan Tujuan seperti apa yang ingin dicapai dengan diwajibkannya instansi pendidikan dan diwajibkannya instansi pendidikan dan instansi pemerintahan kota mengenakan instansi pemerintahan kota mengenakan batik Batu?batik Batu?

Selain untuk melestarikan budaya, kami juga berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya pada para penghasil batik agar lebih mendapatkan pasar.

Adakah rencana Adakah rencana pengembangan pengembangan batik Batu dari segi batik Batu dari segi tampilan tampilan fisiknya?fisiknya?

Kami akan b e r u s a h a d a l a m mengembangkan b a t i k Batu ini baik dari desain, motif m a u p u n jenisnya karena y a n g namanya seni kreatif itu akan muncul sejalan d e n g a n k e m a j u a n zaman dan pasti akan muncul inovasi baru dari batik Batu yang lain.

Apa yang ibu harapkan terhadap keberadaan Apa yang ibu harapkan terhadap keberadaan batik Batu ke depannya nanti ?batik Batu ke depannya nanti ?

Yang pertama, agar produksi batik Batu ini dapat berkembang, sehingga lapangan pekerjaan dapat diserap oleh

masyarakat pada umumnya. Kedua, dapat meningkatkan perekonomian dan dapat menjadi tambahan variasi pilihan kunjungan wisatawan.

Dewanti RumpokoDewanti Rumpoko

deden/Bestari

deden/Bestarideden/Bestari

deden/Bestarideden/Bestari

Page 18: Bestari Edisi 268/November/2010

2 PROSESI18 BESTARIPIDATO REKTOR

WISUDA KE-58 PERIODE IV TAHUN 2010 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

No. 268/TH.XXIII/November/2010

Setiap tahun, UMM m e n y e l e n g g a r a k a n prosesi wisuda sebanyak empat kali, dan hari ini merupakan wisuda yang

ke-58, periode IV tahun 2010. Pada periode kali ini, sebanyak 879 lulusan baru akan dikukuhkan dan kita lepas kembali ke orang tua dan masyarakat. Momentum wisuda merupakan ajang silaturahim antara UMM dengan orang tua/wali dan masyarakat umum. Penyematan gelar ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban UMM kepada publik atas terselenggaranya pendidikan yang telah diselesaikan dengan baik oleh para peserta didik.

Awal tahun akademik 2010/2011 ini UMM menerima hampir 6.000 mahasiswa baru. Jumlah itu merupakan hasil saringan dari peminat yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada kapasitas yang dipersiapkan UMM, sehingga UMM harus menyeleksinya.

Dilihat dari salah satu indikator kenaikan angka peminat kepada UMM dari tahun ke tahun, UMM semakin yakin bahwa masyarakat sudah sangat familier dan mengenal UMM dari segi kualitas. Sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) di tengah-tengah iklim kompetisi seperti saat ini, tidak ada pilihan lain bagi UMM selain memperhatikan kualitas. Untuk itu, sebagai penyandang predikat Universitas Paling Unggul versi Kopertis Wilayah VII selama tiga tahun berturut-turut (2008, 2009 dan 2010), maka tantangan UMM ke depan, UMM akan terus meningkatkan mutu pendidikan sebagai layanan utama. Melihat, saat ini masyarakat sudah semakin kritis dan selektif dalam memilih perguruan tinggi. Dalam benak masyarakat, pilihan tidak lagi soal PTS atau PTN, tetapi soal kualitas.

Untuk menjaga dan meningkatkan mutu itulah UMM senantiasa melakukan inovasi dan kontrol terhadap kualitas akademisnya. Selain dengan terus menaikkan status akreditasi Program Studi dan Institusi sebagai ukuran formal, UMM juga memberi atmosfir akademik yang sangat kondusif bagi proses belajar mengajar. Kinerja dosen dipacu dan dikontrol oleh Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA) yang bertugas memantau, melaporkan dan membangun kapasitas sumberdaya dosen. Di sisi lain, fasilitas sarana dan prasarana perkuliahan dan laboratorium semakin hari juga semakin ditingkatkan dengan menambah kelengkapan multimedia dan sarana information technology (IT).

Di sisi lain, di luar kegiatan akademik, UMM juga memacu kegiatan kemahasiswaan. Sejak awal sebelum memasuki bangku kuliah, calon mahasiswa diwajibkan mengikuti pembentukan karakter dalam wadah yang disebut sebagai Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK). Program ini sudah dimulai sejak tahun 2004, jauh hari sebelum orang ramai membicarakan pendidikan karakter. Dalam program ini, mahasiswa dikarantina selama 7 X 24 jam penuh untuk mengikuti berbagai materi keagamaan, kepribadian dan kepemimpinan.

Selain P2KK, mahasiswa baru harus melewati pelatihan internet, dan

program bahasa Inggris (English for Specific

Purposes) selama tiga semester. Pada semester awal, mahasiswa baru diberi

kesempatan untuk mengikuti Student Day setiap hari Sabtu untuk menggali minat bakat dan penalarannya. Melalui sarana ini, mahasiswa akan tergali potensinya sehingga pada masa-masa berikutnya dapat menunjukkan prestasi yang tak hanya membanggakan dirinya sendiri, tetapi juga orang tua dan tentunya almamaternya.

Prestasi terbaru yang diraih oleh mahasiswa UMM dalam tiga bulan terakhir ini, antara lain menjuarai kompetisi Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), Karya Tulis Ilmiah (LKTIM) bidang IPS, artikel perpajakan, kejuaraan sepak bola dan futsal, serta invitasi nasional Tapak Suci Putra Muhammadiyah antar perguruan tinggi. Dan yang paling membanggakan adalah tim Fakultas Teknik UMM kembali mengukir prestasi sebagai Juara Nasional Kontes Jembatan Indonesia (KJI) 2010 untuk kategori jembatan kayu serta sebagai perakit tercepat dalam kontes yang sama. Prestasi ini mengingatkan kita pada capaian-capaian dua tahun berturut-turut, 2008 dan 2009, sebagai Juara Nasional KJI untuk kategori jembatan baja. Kepada para mahasiswa yang telah ikut mengharumkan nama almamater, saya sampaikan selamat dan terus berjuang menuju prestasi tertinggi.

Spirit KewirausahaanAtmosfir dan spirit kewirausahaan

mahasiswa juga terus dibangun. Unit-unit profit universitas seperti hotel pendidikan UMM Inn, UMM Bookstore, UMM Dome, PLTMH yang menghasilkan listrik mandiri, perbengkelan, showroom tanaman hias dan produk pertanian organik, unit produksi bioteknologi, asrama mahasiswa Rusunawa, dan yang sedang dibangun; Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) serta rumah sakit pendidikan, di satu sisi sangat diharapkan bisa menghasilkan profit untuk membantu meringankan beban biaya mahasiswa. Di sisi lain, semangat enterpreneurship mahasiswa juga didorong dari unit-unit tersebut, melalui pelatihan dan praktik bisnis secara langsung.

Saat ini pembangunan Rumah Sakit UMM sudah memasuki tahap penyelesaian. Bahkan salah satu bangunan berupa masjid di depan RS itu sudah mulai kita fungsikan agar masyarakat mulai aware akan keberadaan RS itu. Dalam waktu sekitar satu semester lagi, Insya Allah RS itu sudah mulai bisa beroperasi. Pemerintah Propinsi Jawa Timur telah membantu mengalokasikan dana untuk membangun unit rawat inap kelas III, sementara untuk kelas VIP dan kelas I dan II dibangun dengan biaya sendiri UMM. Untuk itu, kepada hadirin, kami mohon doa restu agar semua proses itu berjalan lancar.

Sejalan dengan itu semua, dosen dan mahasiswa UMM juga terus dipacu agar memiliki produktivitas tinggi dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian dan pengabdian itu digiatkan melalui sumber pendanaan eksternal maupun dari internal yang disalurkan melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM, serta dana blockgrant yang diberikan kepada fakultas. Hingga saat ini, dosen dan mahasiswa UMM masih tercatat sebagai PTS di Indonesia yang paling

produktif. Terintegrasinya kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat di UMM ini merupakan upaya menjawab kesenjangan antara hasil penelitian di kalangan kampus yang dianggap kurang aplikatif, bahkan dianggap sia-sia, menjadi lebih aplikatif dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Dalam bidang kerjasama, UMM terus mengembangkan jaringan baik ke dalam maupun ke luar negeri. Di antaranya, Fakultas Kedokteran kembali menandatangani kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jombang, sedangkan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) bekerjasama dengan perusahaan agroindustri d a l a m bidang perekrutan alumni dan p e m a g a n g a n bagi mahasiswa sehingga baik mahasiswa maupun lulusan FPP dapat dijamin memperoleh pekerjaan yang pasti.

Sedangkan dalam kerjasama luar negeri, UMM terus menambah mahasiswa asing serta mengirim studi maupun pertukaran mahasiswa dan dosen ke luar negeri. Melalui Erasmus Mundus External Cooperation Windows Programme, UMM tahun ini akan mengirim 31 orang mahasiswa dan 7 orang dosen ke beberapa universitas di Eropa atas biaya Komisi Uni Eropa.

Dalam waktu yang sama, UMM saat ini juga sedang mendidik bahasa dan budaya Indonesia kepada 12 mahasiswa dari berbagai negara yang memperoleh beasiswa Darmasiswa dari pemerintah Indonesia. Mereka berasal dari Thailand, Madagaskar, Prancis, dan lain sebagainya.

Program-program kerjasama pertukaran dosen juga masih berlangsung dengan negara-negara Timur Tengah dan Australia. Melalui Australian Consortium for ‘in Country Indonesian’ Studies (ACICIS), di tahun yang ke-15 kerjasama Acicis-UMM ini, tidak hanya mahasiswa asal Australia saja yang studi di UMM, tetapi juga mahasiswa yang berasal Inggris dan Amerika Serikat. Hal ini menambah variasi wajah multikultural mahasiswa UMM yang juga diwarnai dengan wajah Timor Leste, Malaysia dan Singapore, dan lain sebagainya. Semoga ke depan, jangkauan kerjasama ini akan semakin meluas.

Rektor juga menyampaikan ungkapan selamat kepada para wisudawan yang telah meraih gelar kesarjanaan dari UMM. Rektor juga berharap agar para wisudawan dapat menyandang gelar itu dengan penuh percaya diri baik untuk bekerja atau melanjutkan studi. Sebab, tidak semua orang memiliki kesempatan dan kemampuan kuliah, demikian juga tidak semua yang kuliah memperoleh perguruan tinggi berkualitas sesuai keinginan.

Selain itu, Rektor juga menyampaikan ungkapan terima kasih atas kepercayaan dan permohonan maaf kepada masyarakat yang ingin menjadikan putra-putrinya studi di UMM belum terlaksana pada tahun ini. Rektor menambahkan saran bahwa dengan persiapan yang lebih matang lagi, di tahun-tahun mendatang dapat

Dorong Semangat Enterpreneurship Mahasiswa Dorong Semangat Enterpreneurship Mahasiswa dengan Membagun Unit-Unit Profi t UMMdengan Membagun Unit-Unit Profi t UMM

Muhadjir Effendy

menjadi bagian dari mahasiswa UMM. Rektor juga mengungkapkan

bahwa menjadi lulusan UMM adalah sesuatu yang patut disyukuri, karena di UMM para wisudawan tidak hanya memperoleh pendidikan yang mencerdaskan secara intelektual tetapi juga mengalami pergulatan yang mendukung pembentukan kepribadian, moral, kepemimpinan dan profesionalisme.

Data diolah oleh Emmy Suaida

Page 19: Bestari Edisi 268/November/2010

PROSESI 19BESTARI

Serba-serbi WisudaSerba-serbi Wisuda

No. 268/TH.XXIII/November/2010

Siap Memukau dengan Siap Memukau dengan “Macepet-cepetan”“Macepet-cepetan”

Alur prosesi wisuda Universitas Muhammadiyah Malang tidak terlepas dari peranan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gita Surya. PSM Gita Surya tidak hanya dimaksudkan untuk menghibur para hadirin, tetapi juga mengiringi proses wisuda. Karena itu, PSM selalu berusaha memberikan penampilan terbaik dan memberikan kesan bagi para wisudawan serta para hadirin.

Menurut Issabella Octaviany

Gulo, Ketua Umum PSM, sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan menjelang persiapan wisuda periode lalu maupun saat ini. Perbedaannya terdapat pada pemilihan lagu yang akan dipersembahkan.

Biasanya PSM akan membawakan kurang lebih 18 lagu yang terdiri dari lagu nasional, Mars Muhammadiyah, lagu daerah serta sebuah lagu persembahan. Kali ini

PSM akan mempersembahkan lagu berjudul Macepet-cepetan dari daerah Bali. “Lagu ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan diperlukan teknik-teknik khusus untuk memadukan berbagai jenis suara. Sedangkan lagu lain yang akan dibawakan antara lain, congratulations, when you believe, tardingdangdo, sik-sik batu manikam, dan lainnya. Pra Prosesi biasanya 6 sampai 8 lagu, sedangkan pada saat prosesi 12 lagu,” ujarnya.

Demi mendukung penampilan, PSM juga menyiapkan kostum yang akan digunakan pada saat wisuda nanti. Biasanya kostum yang digunakan disesuaikan dengan lagu persembahan yang akan dibawakan. Mengingat lagu macepet-cepetan berasal dari Bali, maka kostum dibuat ala Bali. “Rencananya, kita memakai kebaya warna merah, celana panjang hitam, lalu dihias dengan korsase. Namun, kostum harus disesuaikan dengan kebijakan kampus. Oleh karena itu, biasanya kostum akan didiskusikan dengan panitia terlebih dahulu,” ungkap Bella, panggilan akrab Issabella Octaviany Gulo. p_lin

Sebagai kampus yang terletak di jalur pariwisata kawasan Malang Raya, UMM terus melengkapi diri dengan berbagai fasilitas menarik seperti Masjid AR Fachruddin, UMM Inn dan Pusat Souvenir UMM. Pusat Sauvenir UMM?

Pusat Souvenir UMM meru-pakan alternatif utama tempat pembelian buah tangan bagi keluarga mahasiswa terutama saat wisuda berlangsung. Terletak di kawasan yang mudah dijangkau, tepatnya di depan UMM Book Store, Pusat Souvenir UMM menyediakan berbagai produk yang merupakan hasil kerajinan unik dan kreatif.

Berada di bawah menejemen Book Store UMM, fasilitas ini tidak hanya berperan sebagai profit center, tetapi juga sebagai media penyalur ajang kreativitas mahasiswa. Hal ini ditegaskan Kukuh Martha Afni, pengelola Pusat Souvenir UMM mengungkapkan, “Di sini (Pusat souvenir.Red.), menerima supplier dari berbagai kalangan diantaranya para dosen, mahasiswa, karyawan, alumni dan masyarakat umum sebagai wadah pengembangan jiwa wirausaha mereka. Namun yang lebih diutamakan adalah kalangan mahasiswa,” paparnya.

Berdasarkan pemaparan alumni Jurusan Ilmu Komunikasi UMM Tahun 2009 Februari ini, supplier pusat souvenir UMM sekarang mencapai 60 supplier yang mayoritas mahasiswa. Barang yang dijual pun beragam.

Diantaranya mug, kaos, tas, sepatu, sandal, boneka hingga gantungan kunci pun lengkap tersedia disiini. Sebagian besar

Hanya Di sini, Temui Oleh-oleh Khas UMM

Pusat Souvenir UMM

souvenir bertuliskan UMM dan jargon-jargon yang berhubungan dengan kampus putih seperti tahun berdiri, kampus wisata, dan lain sebagainya. “Kami tidak hanya menerima produk-produk kerajinan mahasiswa yang berupa barang, namun juga hasil seni musik seperti lagu-lagu karya Ikatan Band Mahasiswa (IKABAMA) hingga Film-film pendek dari Kine Club (Kelompok Pecinta Film.Red),” ungkap pria yang saat ini genap berusia 26 tahun itu.

Menyambut Wisuda Periode IV Thun 2010 ini, Pusat Souvenir UMM juga tak mau ketinggalan menyiapkan diri. Perbaikan dalam segi pelayanan dilakukan. “Mendekati wisuda, biasanya kami menambah jumlah karyawan dan stok barang. Untuk stok barang tersedia tiga kali lipat lebih banyak dari jumlah biasanya,”tuturnya.

Walaupun sudah ditambah sebanyak itu, Kukuh mengaku, stok yang ada kerap ludes diserbu keluarga para wisudawan. “Stok yang sering habis ketika wisuda berlangsung adalah kaos. Namun hal ini bisa diatasi melalui kerjasama dengan rumah produksi yang bisa mencetak baju sehari langsung jadi,” jelasnya. Selain kaos, barang souvenir lain yang menjadi favorit pengunjung adalah gantungan kunci dan mug yang harganya sangat ter jangkau, yakni berkisar antara tiga ribu lima ratus sampai 10 ribu rupiah.

Tak mau kehabisan? Segera agendakan jadwal jalan-jalan anda dan sempatkan mampir ke Pusat Souvenir UMM untuk memberi oleh-oleh khas UMM bagi sanak saudara. Selamat berbelanja. p_ria

Alterna f Penginapan Bagi Keluarga Wisudawan

Inn dan Rumah Susun Sewa Mahasiswa (Rusunawa), dalam menyambut wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) juga menyediakan penginapan lain bagi para tamu undangan dan keluarga wisudawan, yakni Rumah Bali.

Penginapan milik UMM tersebut terletak bersebelahan dengan apartemen mahasiswa Sang Surya. Letaknya yang strategis, suasana yang asri dan harga yang relatif murah menjadikan Rumah Bali sebagai salah satu alternatif penginapan berkualitas bagi para tamu undangan.

Kental dengan berbagai bentuk bangunan dan ornamen ciri khas Pulau Dewata, Rumah Bali terdiri dari dua bangunan yang masing-masing berlantai dua dan terdiri dari 4 kamar. “Jadi, semuanya ada 8 kamar yang mampu menampung lebih dari 10 orang pada setiap rumahnya,” tutur Katino, Manajer Apartemen Mahasiswa Sang Surya.

Dikelilingi suasana hijau dan asri, besarnya tarif yang dipatok untuk menginap di tempat ini ternyata disesuaikan dengan luas kamar yang dipesan. “Untuk kamar yang berkapasitas tiga orang, tarifnya Rp. 100.000 per malam, dan kamar yang berkapasistas dua orang hanya Rp. 75.000 per malam, sedangkan jika ada tambahan satu orang lagi, maka

dikenakan biaya Rp. 25.000 pada tiap kamarnya,” jelasnya.

Menurut Katino, Rumah Bali milik UMM tersebut merupakan pengembangan dari Apartemen Mahasiswa Sang Surya dan mulai digunakan sebagai tempat penginapan umum sejak setahun yang lalu. “Tidak hanya pada saat wisuda, setiap saat ketika ada orang yang ingin menginap, kita selalu siap melayani. Misalnya pada saat UMM menjadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia, Rumah Bali milik UMM juga dijadikan tempat penginapan bagi peserta dan official team,” ujar Katino.

Dalam menyambut acara wisuda dan tamu nanti, pihak pengelola Rumah Bali tidak melakukan persiapan khusus yang berbeda dengan hari-hari biasanya. “Sebab, kami selalu siap setiap saat, baik ketika ada acara wisuda maupun tidak” ungkap Olif Muzdalifah selaku Staf Administrasi Apartemen Mahasiswa Sang Surya.

Selain berbagai fasilitas di atas, prosedur yang harus dilakukan untuk memanfaatkan Rumah Bali sebagai tempat penginapan juga relatif mudah. “Para tamu yang ingin menginap di Rumah Bali, tinggal datang ke kantor bagian administrasi, dan membayar tarif penginapannya awal” tutur alumni S1 Managemen UMM tersebut.

m_mam.

Nikma Suasana Asri di Rumah Bali

ada tambahan satu orang lagi, maka a m_mam.

Tak Pernah Absen: Dengan menyumbangkan suara merdu mereka, kehadiran PSM selalu menambah kesyahduhan di setiap prosesi wisuda yang digelar.

Heni/BestariHeni/Bestari

Heni/BestariHeni/Bestari

Heni/BestariHeni/Bestari

Ruang Pamer Kreativitas: Beberapa karya mahasiswa dan dosen terpajang di Pusat Souvenir UMM yang dipasarkan untuk cindera mata.

Asri: Rindangnya pohon yang mengelilingi rumah bali ciptakan susana sejuk.

Page 20: Bestari Edisi 268/November/2010

IPTEK20 BESTARI

Biodata Penelitian

No. 268/TH.XXIII/November/2010

Curah hujan adalah jumlah air yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Alat pengukur curah hujan yang selama ini dipakai akan menampung air hujan dan kemudian di dalam alat ini terdapat grafik yang akan menunjukkan seberapa lama intensitas curah hujan serta seberapa besar curah hujan yang terjadi pada saat itu. Setelah tertulis dalam sebuah grafik, maka data tersebut akan diambil untuk kemudian dikalkulasi sehingga untuk jangka waktu satu minggu dapat diketahui berapa besar curah hujan di daerah tersebut.

Data hasil pengukuran sangat diperlukan khususnya untuk bidang pertanian. Dengan mengetahui besarnya curah hujan petani dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai penanaman, pemberian pupuk serta waktu panen yang tepat. Selain itu data curah hujan yang dapat dihitung harian, mingguan, hingga tahunan, sesuai kebutuhan dapat digunakan sebagai perkiraan untuk pembangunan saluran drainase, selokan, irigasi, serta pengendalian banjir.

Melihat pentingnya data curah hujan ini diperlukan sebuah alat yang tidak hanya dapat mengirim data secara langsung ke komputer seperti yang mulai dikembangkan oleh beberapa lembaga saat ini, tetapi juga alat yang dapat menyimpan data dengan menggunakan memori eksternal yaitu MMC sehingga jika terjadi gangguan dalam pengiriman data secara real time, masih ada back up data yang dapat di akses oleh memori.

Prinsip Kerja Pengukur Curah Hujan

Alat pengukur curah hujan merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui besar curah hujan yang terjadi pada jangka waktu tertentu. Cara pengambilan data untuk curah hujan adalah dengan suatu alat yang bisa disebut dengan Rain Gauge. Pada saat hujan turun, alat ini akan menampung air hujan kemudian di dalam alat ini terdapat grafik yang akan menunjukkan seberapa lama intensitas curah hujan serta seberapa besar curah hujan yang terjadi saat itu. Setelah tertulis di dalam sebuah grafik, maka data tersebut akan diambil untuk

kemudian dikalkulasi sehingga untuk jangka waktu satu minggu dapat diketahui berapa besar curah hujan di daerah tertentu. Satuan untuk curah hujan adalah milimeter (mm) per satuan waktu.

Cara penempatan alat pengukur curah hujan juga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan melainkan ada suatu standar internasional (World Meteorological Organization Standard) yaitu corong untuk alat ini tidak boleh terhalang oleh apapun juga dengan sudut 90°.Untuk dimensi alat pengukur curah hujan juga memiliki standar internasional yaitu di mana tinggi dari alat pengukur diukur dari tanah harus 120cm terhadap corongnya sedangkan untuk luas corong itu sendiri harus sebesar 200mm2 (untuk alat ukur otomatis) dan sebesar 100 mm2 (untuk alat ukur manual).

Selain Rain Gauge juga terdapat beberapa komponen yang digunakan agar alat ini dapat bekerja sesuai dengan harapan antara lain:

Load Cell sebagai alat pengukur yang dipergunakan untuk memonitor gaya kompresi, tensi dan shear. Dengan kata lain, load cell adalah transducer yang mengonversi gaya menjadi sinyal listrik. Penggunaan Load Cell di industri sangat luas, mulai perangkat tes mekanik hingga timbangan elektronik. Perangkat sensor yang dipergunakan di dalam Load Cell adalah Strain Gauge. Dalam 1 load cell biasanya minimal terdapat 2 strain gauge. Semakin banyak strain gauge di dalam Load Cell maka output juga akan semakin sensitif.

Mikrokontroler sebagai perang-kat yang dipergunakan untuk mengontrol keseluruhan perala-tan. Seperti halnya suatu komputer, mikrokontroler mempunyai kemam-puan untuk di program sesuai keinginan, namun mikrokontroler hanya dapat di gunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja atau dapat dikatakan bahwa mikrokontroler hanya dapat menyimpan satu program saja.

Mikrokontroler AT89S51 meru-pa kan mikrokontroler CMOS 8 bit yang memiliki 4 KBytes f lash (memory) yang dapat diprogram dengan kecepatan tinggi, bekerja pada tegangan 4 sampai 5.5 Volt, memiliki internal RAM sebesar 128 Byte dan 32 buah jalur I/O yang dapat diprogram, dua buah 16 bit

timer / counter, empat buah vektor interupt dimana port serial bersifat full duplex serta fleksibel dalam pemograman ISP (Byte dan Page Mode). Mikrokontroler AT89S51 memiliki jumlah pin sebanyak 40.

Guna menyimpan data baik data utama maupun back up dipergunakan Multi Media Card (MMC), MMC dibuat berbasis removable f lash memory, dimana media penyimpanan dengan basis ini memiliki bentuk fisik kecil, berdaya rendah, nonvolatile, tidak butuh tenaga untuk menjaga data yang sudah tersimpan, daya tahan yang besar terhadap temperatur, getaran dan goncangan, serta murah harganya. Sehingga media berbasis f lash banyak dipakai sebagai media penyimpanan portable yang menggunakan baterai.

Sistem komunikasi dari MMC didasarkan pada 7 pin serial bus yang didesain bekerja pada range tegangan rendah. Model komunikasi ini adalah standar komunikasi yang lebih dikenal dengan nama Multi Media Card mode. Untuk menambah kompabilitas antara MMC dengan pengontrol yang ada, maka MMC menawarkan model komunikasi alternatif yang dibuat berdasarkan standar SPI atau Serial Peripheral Interface.

Selanjutnya adalah handphone atau telepon seluler yang digunakan dalam penelitian ini adalah telepon seluler produksi Siemens M35 karena fasilitas yang disediakan oleh telepon seluler ini juga lebih dari cukup untuk menunjang pengiriman data secara jarak jauh. Disamping itu juga tipe ini memiliki kabel data yang memungkinkan untuk bisa di koneksikan dengan mikrokontroler yang digunakan, sehingga nantinya akan sangat membantu dalam pelaksanaannya.

Setelah persiapan peralatan yang akan digunakan lengkap proses selanjutnya adalah perakitan, dalam perakitan alat ini dibagi menjadi 2 yakni perangkat keras atau hardware dan perangkat lunak atau software. Perencanaan hardware elektronik terbagi pada penelitian ini terbagi menjadi beberapa bagian (blok) yang masing-masing bagian tersebut disusun dengan pemilihan beberapa jenis komponen dengan fungsi sesuai dengan perencanaan, sehingga nantinya akan dihasilkan satu bentuk bagian (blok) dengan fungsi sesuai dengan perencanaan.

Secara garis besar mula-mula sistem bekerja dari sensor load cell yang menghasilkan data berupa tegangan dan akan dikirim ke ADC untuk merubah data analog menjadi data digital. Data kemudian diolah pada Mikrokontroler (MC), setelah itu MC akan memanggil data dari serial RTC untuk kemudian

dimasukkan ke dalam memori eksternal berupa MMC, ditampilkan pada LCD, serta dikirim ke modul transmitter dengan menggunakan handphone tipe siemens M35 sebagai pengirim data jarak jauh ke modul penerima jika ada permintaan dari user. Setelah semua data masuk, MC akan memberikan sinyal ke relay untuk men-drive solenoid valve 1&2.

Selanjutnya adalah software yang digunakan untuk mengontrol mekanisme keseluruhan sistem perangkat keras (hardware) yang telah dirancang, maka diperlukan perangkat lunak (software) yang mampu memberikan tampilan dan cara kerja sesuai perancangan.

Untuk pengujian beban terhadap tegangan load cell dilakukan dengan menggunakan beban-beban yang telah diukur. Setiap dibe rikan pertambahan beban maka tegang-an dari sensor load cell diukur dengan menggunakan multimeter digital sehingga dapat diketahui perubahannya. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertambahan beban terha-dap tegangan yang dihasilkan oleh load cell.

Dari data yang diperoleh dihasilkan semakin besar massa beban yang diberikan, maka tegangan dari sensor akan semakin bertambah. Saat tegangan sensor yang terukur sebesar 3,3 mV, ini berarti nilai V(+) sensor adalah 2500mV ditambah 3,3mV, dan nilai V(-) sensor adalah 2500mV dikurangi 3,3mV.

Dari hasil pengujian untuk mengetahui pengaruh massa beban terhadap ADC dapat di ketahui bahwa ADC akan bertambah besar jika beban yang masuk ke sensor load cell bertambah. Nilai ADC yang didapat merupakan hasil konversi nilai analog tegangan yang dihasilkan sensor, kemudian melewati pengondisi sinyal untuk kemudian diolah menjadi data digital oleh PCF8591.

Terjadi selisih antara nilai berat sebenarnya dengan nilai berat yang dihasilkan oleh load cell. Ketelitian alat yang dirancang dapat dilihat dari tabel diatas yaitu dengan membandingkan antara beban real dengan nilai ADC sehingga didapatkan perubahan nilai tinggi

dalam setiap perubahan 1 nilai ADC. Ketelitian untuk perubahan 1 ADC adalah 20 gr atau sama dengan 1mm dalam satuan tinggi. Sedangkan error rata-rata yang dimiliki alat berdasarkan perbandingan berat beban sebenarnya yang didapatkan dengan menggunakan timbangan digital dengan berat yang diperoleh oleh sensor adalah 3,87%.

Pada saat setiap kali dilakukan pengukuran secara otomatis oleh MC, pada saat itu data akan ditampilkan sesaat pada layar LCD, Setiap data yang didapat akan disimpan di dalam MMC dengan format ”.txt”. hasil pengujian penyimpanan data dengan menghubungkan MMC langsung ke PC.

Pengiriman data secara langsung dari jarak jauh akan dilakukan sistem jika ada kode berupa SMS yang dikirim dari handphone user di mana nomor telepon yang digunakan telah di inisialisasikan terlebih dahulu kepada handphone pada sensor. Data yang dikirim adalah data yang terukur saat permintaan diterima oleh sensor.

Kedua handphone berkomunikasi dengan menggunakan daftar perintah yang disebut dengan AT-Command sehingga antara satu sama lain akan saling merespons. Handphone yang terhubung dengan mikrokontroller diatas baik jalur Rx dan Tx nya memungkinkan data pada mikro dapat dikirim kepada handphone tujuan.

‘ATE0’ digunakan untuk menonaktifkan command echo, sedangkan ‘AT+CNMI’ digunakan untuk memperlihatkan adanya indikasi ketika ada pesan yang baru diterima. ‘AT+CMGR=1’ berarti membaca sebuah sms yang diterima. Untuk menghapus SMS dari memori digunakan ‘AT+CMGD’ dengan respon ‘1’ yang berarti ‘OK’. Sedangkan jika handphone akan mengirimkan data dengan SMS digunakan command ‘AT+CMGS’.

Data dilah oleh: Dina Angelina

Pantau Curah Hujan dengan Handphone

Judul Penelitian : Sistem Pemantau Curah Hujan Jarak Jauh Berbasis Mikrokontroler (Sistem Instrumentasi Dan Pengiriman Data)

Peneliti : Rahma Fitria ArianiFakultas : Fakultas Teknik Jurusan ElektroTahun Penelitian : 2010Dosen Pembimbing : 1. Ir. Nur Kasan, MT 2. Ir. Nurhadi, MT

i / t t b h kt di kk k d l i d l ti b h 1 il i ADC

riz / Bestaririz / Bestari

Page 21: Bestari Edisi 268/November/2010

KONSULTASI 21

BKBH

Konseling

Biro Nurani

Tim UPT BKMasjid AR Fachruddin Lantai I Kampus III UMM Penanggungjawab rubrik: Hudaniah, M.Si., P.si.

[email protected] : 0341-464318 ext 180

BESTARI

Tim UPT BKBHMasjid AR Fachruddin Lantai I Kampus

III UMM

[email protected] : 0341-464318 ext 193

No. 268/TH.XXIII/November/2010

Menyayangi Seseorang Menyayangi Seseorang yang Berpacaryang Berpacar

Panggil saja saya Rini, saat ini saya masih menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang. Saya punya teman cowok yang satu kelas dengan saya anggap saja dia bernama Rino, kami sering bercanda dan berkumpul bersama dengan teman-teman yang lain.

Sebenarnya saya tidak punya perasaan apa-apa terhadap teman cowok saya itu, tetapi karena teman-teman saya yang lain yang selalu mencoba untuk mendekatkan saya dengan dia, lama-lama akhirnya saya pun menyukai Rino.

Sebenarnya Rino sudah menyukai saya sejak baru kenal dengan saya tetapi dia lebih memilih diam dan hanya bercerita pada sahabat-sahabatnya, teman-teman saya dan juga temannya Rino mendukung kalau saya Menjalin hubungan dengan Rino. Tetapi masalahnya Rino masih mempunyai seorang pacar, walaupun sebenarnya Rino sudah lama ingin putus dengan pacarnya yang sekarang.

Hal itu dikarenakan pacar Rino yang sangat posesif dan tidak mau diputus olehnya, sehingga cewek itu nekat dan mengancam Rino kalau sampai mereka putus. Sedangkan saya sendiri baru putus dari pacar saya, kami putus karena dia selingkuh dengan cewek lain. Sejak saat itu, perasaan saya pada teman cowok saya itu semakin besar dan teman cowok saya itu pun juga menanggapi dengan baik perasaan saya.

Yang membuat saya bingung adalah saya tidak ingin terlalu dekat dengan Rino, karena saya juga tidak ingin merusak hubungan orang lain. Tetapi di lain sisi saya juga tidak bisa membohongi perasaan saya pada Rino yang semakin besar dan begitu pun juga perasaan Rino kepadaku.

Terjadi pergolakan yang besar dalam hati ini, antara memilih Rino yang saya ketahui menyukai

saya namun sudah mempunyai cewek dengan menjauhinya demi menjaga hubungannya dengan ceweknya tentunya hal ini bertentangan dengan perasaan kami berdua yang jelas-jelas kami saling menyukai. Yang ingin saya tanyakan, apa yang sebaiknya saya lakukan?

RiniMalang

Jawaban:Terima kasih sebelumnya

sudah mau membagi cerita dengan kami, kami juga sangat paham apa yang telah saudari rasakan saat ini. Jatuh cinta sebenarnya sangat wajar dialami. Suka terhadap lawan jenis adalah salah satu tugas perkembangan yang harus dipenuhi remaja. Hubungan cinta tidak selamanya berjalan lancar.

Sebelum kita membahas masalah anda, saya terlebih dahulu bertanya kepada anda, apakah Anda benar-benar cinta kepada teman cowok anda? kalau Anda sudah mengetahui jawabannya mari kita pecahkan masalah anda bersama-sama, perlu diketahui lagi bahwa teman cowok anda saat ini sudah mempunyai seorang pacar, apakah wajar apabila pacarnya sekarang sangat posesif dan tidak mau diputuskan.

Karena apa? Gini aja deh kita balikkan kepada diri anda apabila anda mempunyai pacar dan anda sangat mencintainya tiba-tiba ada seorang cewek yang mencintai cowok anda dan cowok anda menanggapi semua ini. Lalu apa yang anda rasakan waktu itu? Marah, cemburu, posesif dan memiliki sikap yang pasti tidak menyenangkan. Itu wajar sebab manusia tidak lepas dari rasa kasih dan sayang. Apabila rasa itu tiba-tiba diambil oleh orang lain apa yang akan terjadi? Nah mungkin sama apa yang

dirasakan oleh pacar teman anda. Apabila kalian benar-benar

saling cinta dan mungkin ke depannya bisa dilanjutkan tidak masalah, tapi semua ini harus dijalani dengan baik-baik jangan sampai nanti hubungan kalian menjadi tidak harmonis. Coba Anda misalkan kalian benar-benar sama-sama cinta diobrolkan baik-baik dengan pacar teman Anda bahwa kalian akan menjalani hubungan ini dengan serius. Dan minta pengertian yang sangat terhadap pacarnya.

Setiap orang punya hal mencari pasangan terbaik Mungkin teman anda sudah tidak merasa cocok lagi dengan pacarnya tapi ia tidak berani menyatakan perasaannya sehingga dia pun mencoba menjauh perlahan dan mencoba menjalin cinta dengan orang lain. Selama janur kuning belum berkibar dan ijab kabul belum berkumandang, maka siapa pun boleh memiliki dirinya dan teman anda pun punya hak untuk memutuskan hubungan cinta kasih dengan pacarnya.

Oke, dengan alternatif pilihan yang ada, saya kembalikan lagi kepada anda, apakah tetap menjalankan hubungan menjadi pacar dengan Rino dengan konsekuensi Anda Harus membicarakan dengan baik-baik dengan pacar teman Anda tersebut, atau menjalin hubungan pertemanan saja dengan konsekuensi anda tidak ada penyesalan sebelumnya dan tetap berjalan seperti biasa saja. Saya yakin anda pasti bisa melewati masalah yang anda alami saat ini, karena kunci dari masalah ini adalah hanya Anda yang tahu. Tetap Semangat.

Assalammualaikum Wr. Wb.Pengasuh rubrik Konsultasi

Hukum yang saya hormati, saya Teguh, 50 tahun bekerja sebagai pedagang di Pasar Besar Malang. Saya ingin menanyakan permasalahan yang menimpa anak saya, sebut saja SM, berusia 16 tahun. Pada Bulan Juni 2010, SM diajak tetangga saya, RN untuk bekerja di Jakarta. RN menjanjikan SM akan bekerja sebagai penjaga Toko di sebuah Mall dengan gaji sesuai dengan UMR.

Setelah sampai di Jakarta, minggu pertama dan minggu kedua SM masih menghubungi saya dan keluarga. Kemudian Minggu ketiga di Bulan Juni sampai Bulan September SM tidak sekalipun memberi kabar. Akhirnya pada bulan Oktober 2010, barulah SM menghubungi saya dan memberi kabar.

SM bercerita bahwa pada awalnya dia memang bekerja sebagai penjaga toko sebagaimana janji RN. Tapi itu hanya berjalan dua Minggu, minggu ketiga RN menawari SM untuk bekerja di diskotek dengan bayaran yang lebih besar, SM pun

Anakku Jadi Korban Traffi ckingtertarik dan menerima tawaran RN. Namun ternyata, SM tidak dipekerjakan sebagai pelayan, tetapi untuk menemani para pelanggan, SM juga dipaksa dan diancam agar mau melayani para pelanggan tersebut dan yang menyakitkan hati saya, RN ternyata sering kali menyuruh bodyguard-nya untuk menyiksa SM apabila SM berontak atau menolak melayani para pelanggan. SM akhirnya memberanikan diri kabur dari rumah RN di Jakarta. Saat ini RN dalam kondisi tertekan dan mengalami trauma.

Saya dan keluarga telah melaporkan RN ke Polisi. Dan saat ini sedang dalam proses Penyidikan. Namun yang menjadi kekhawatiran saya adalah, hingga saat ini RN tidak ditahan dan sering kali mengancam kami sekeluarga, bahwa apabila ia sampai masuk penjara, maka ia akan membuka aib dan menyebarkan foto-foto tidak senonoh SM, bila kami tidak mencabut laporan di Kepolisian.

Pengasuh yang saya hormati, yang ingin saya tanyakan adalah apakah langkah saya melaporkan SM sudah tepat? Kemudian apakah SM bisa dijerat dengan hukum? mengingat SM berkali-kali menyampaikan kepada kami bahwa SM menjadi PSK atas

kehendaknya sendiri dan tidak ada paksaan dari siapa pun.

Demikian pertanyaan kami, atas jawaban dan saran pengasuh, kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum. Wr.Wb.

Jawaban:Waalaikumsalam Wr. Wb. Bapak Teguh yang kami hormati,

kami turut prihatin atas permasalahan yang menimpa putri bapak, SM. Berdasarkan kronologi kasus yang Anda uraikan, dapat kami simpulkan bahwa langkah Anda melaporkan RN sudah sangat tepat. Tindakan-tindakan yang tidak berperikemanusiaan yang dilakukan RN terhadap SM, tergolong sebagai tindak pidana terhadap anak. Mengingat SM masih berusia 16 tahun, maka berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, SM masih berstatus sebagai anak.

Dalam ketentuan Pasal 77 ayat (1) UU Nomor 3 Tahun 2002 disebutkan “setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun .............”. Kemudian dalam

ayat (2) disebutkan “ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku pula bagi setiap orang yang dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain”.

Di samping ketentuan di atas, RN juga bisa dijerat dengan ketentuan mengenai Tindak Pidana Perdagangan Orang. Dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang disebutkan “Setiap orang yang melakukan pengiriman anak ke dalam atau ke luar negeri dengan cara apapun yang mengakibatkan anak tersebut tereksploitasi dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp120.000.000, 00 (seratus dua puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp600.000.000, 00 (enam ratus juta rupiah).

Saudara Teguh yang kami hormati, hak untuk menahan seorang tersangka memang adalah hak prerogatif Penyidik. Penahanan dapat dilakukan terhadap tersangka berdasarkan bukti yang cukup dalam hal ada kekhawatiran bahwa tersangka atau terdakwa akan melarikan diri,

merusak atau menghilangkan barang bukti, dan/atau mengulangi tindak pidana (Pasal 21 KUHAP). Namun demikian berhubung hingga saat ini RN belum ditahan, anda tidak usah khawatir dan takut dengan segala ancaman RN. Anda bisa melaporkan ancaman tersebut kepada Penyidik yang saat ini menangani perkara anda. Sebagai saksi sekaligus korban, hak anda dan SM dilindungi oleh Undang-Undang.

RN bisa saja berargumen bahwa SM melakukan pekerjaannya dengan sukarela. Namun proses pembuktian di persidangan nanti yang akan menjawab semuanya. Satu hal yang terpenting adalah jangan lupa melakukan Visum atas tindakan kekerasan yang dilakukan RN. Karena hasil visum akan menjadi salah satu bukti yang dapat digunakan untuk mematahkan pernyataan RN.

Demikian jawaban kami, semoga dapat membantu menyelesaikan permasalahan anda.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

Menghargai WaktuKAUM materialis memandang

waktu sebagai kesempatan untuk mencari uang sebanyak-banyaknya. Slogan mereka adalah “time is money”. Karena itu, orang yang membuang-buang waktu termasuk orang yang merugi sebab telah menyia-siakan peluang untuk mengumpulkan uang.

Dalam ajaran Islam, tentu saja, waktu bukan semata-mata demi uang. Uang hanyalah bagian dari keperluan hidup. Tuhan pun tidak melarang hamba-Nya untuk memenuhi keperluan hidup. Namun jangan sampai gara-gara disibukkan dengan urusan memenuhi keperluan hidup, lalu mengorbankan tujuan hidup yaitu beribadah kepada Allah SWT sebagaimana termaktub dalam firman-Nya: “Tidak Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk menyembah-Ku.” (adz-Dzariyat: 56)

Begitu banyak pesan dari orang-orang saleh terdahulu terkait pentingnya menjaga waktu. Antara lain, sahabat Abdullah bin Amr bin al-Ash pernah berpesan: “Bekerjalah untuk duniamu, seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mau mati besok pagi.” Ungkapan ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang tidak menafikan persoalan dunia, tetapi juga sangat memerhatikan urusan akhirat.

Hilangnya waktu dengan sia-sia, juga akan menyebabkan hilangnya umur secara sia-sia. Beberapa kesia-siaan umur itu, misalnya, sering berkumpul-kumpul di luar tujuan menambah pengetahuan, mengobrol ngalor-ngidul untuk berbasa-basi, bergaul dan anjang sana-sini secara berlebihan, banyak bercanda dan tertawa, suka jalan-jalan lebih dari keperluan, meminum kopi segelas sampai berjam-jam, menggosip orang lain, atau bersantai-santai tanpa manfaat secuil pun.

Termasuk menyia-siakan umur pula ialah menyibukkan diri dengan kegiatan yang remeh-temeh, seperti begadang di malam hari tanpa tujuan yang jelas, menyimak desas-desus berita koran, memelototi siaran infotainment, mengirim SMS atau berbicara di HP tentang sesuatu yang sama sekali tidak penting, atau doyan ngobrol di kantor meskipun orang lain sedang membutuhkan pelayanan.

Benarlah kata Al-Munawi dalam At-Taisir bi Syarh al-Jami’ ash-Shagir: 1/356, ketika mengomentari sebuah hadis, ia mengatakan; “waktu muda, waktu sehat,

waktu kaya, waktu luang, dan waktu hidup, barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang darinya.” Artinya, seseorang baru ingat kalau dia diberi nikmat sehat saat merasakan sakit, dia baru ingat diberi kekayaan tatkala jatuh miskin, dan dia baru ingat memiliki semangat untuk beramal di masa muda, setelah dia nanti di usia renta yang sulit beramal.

Kehidupan para sahabat Rasu-lullah adalah contoh terbaik di dalam menghargai waktu. Siang hari mereka seperti seekor singa, ma lam hari bagaikan seorang a`bid (ahli ibadah). Pada siang hari mereka adalah pekerja keras, baik sebagai pedagang, peternak, petani, dan sebagainya. Sedang di malam hari mereka tidur hanya sedikit dan sebagian besar malam mereka gunakan untuk bersimpuh di hadapan Allah SWT.

Sebaliknya, Rasulullah sangat membenci orang-orang yang terlalu sibuk dengan urusan dunia di siang hari, dan tidur terlelap di malam hari. Rasulullah mengibaratkan mereka: siang hari bagaikan keledai, malam hari bagaikan bangkai. Mereka adalah orang-orang yang di siang hari dilenakan dengan urusan dunia sehingga lupa dengan kewajiban ibadah kepada Allah. Sedang di malam hari mereka tidur mendengkur di atas kasur dan baru bangun saat matahari terbit di ufuk timur.

Sudah semestinya kita manfaatkan waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak pernah menunggu. Jika kita malas menghargai waktu, maka waktu yang akan menggilas kita. Kata Ali bin Abi Thalib, “waktu bak sebuah pedang”. Kalau kita tidak bisa memanfaatkan waktu, waktulah yang akan menebas kehidupan kita.

Alhasil, waktu itu sangat mahal harganya, dan bahkan lebih mahal dari dunia dan seisinya. Kesalahan dalam mengelola waktu bisa berakibat kerugian besar di dunia dan akhirat. Sebaliknya, keberhasilan di dalam mengelola waktu, niscaya akan berhasil pula dalam kehidupan di dunia yang singkat ini dan juga kehidupan di akhirat yang abadi.

Ahmad Fatoni, Lc., M.Ag.Pengajar Filsafat Fakultas Psikologi

UMM

Page 22: Bestari Edisi 268/November/2010

BESTARI OPINI22Corak

No. 268/TH.XXIII/November/2010

Dalam usianya yang hampir setengah abad, Universitas Muhammadiayah Malang (UMM) turut memberikan kontribusi besar bagi kehidupan berbangsa dengan berbagai usahanya mendidik calon pemimpin negeri salah satunya dengan digelarnya Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) yang dihadiri oleh perwakilan fungsionaris lembaga intra. Tujuan dari kegiatan LDKM dan Soft Skill adalah untuk untuk menciptakan pemimpin yang memiliki tanggungjawab dan kredibilitas tinggi. Muhammadiyah sadar bahwa bangsa ini telah kehilangan kepercayaan masyarakatnya terhadap pemempin.. Beberapa masalah yang muncul kepermukaan seperti kemiskinan, kelaparan, KKN, dan kasus Century yang tak kunjung usai sering disebut –sebut sebagai akibat “absennya” negara untuk mengurus rakyatnya. Pemerintah dinilai jauh dari urusan-urusan paling sensitifnya rakyat, perut. Mereka cenderung lebih sibuk memperebatkan tentang penting atau tidaknya anggota dewan melakukan studi banding ke luar negeri.

UMM sebagai bagain dari moral force tentu saja memilki tanggung jawab untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang etika dan budaya dalam organisasi, sehingga kelak para mahasiswa tidak lapar budaya dan miskin etika seperti yang terjadi di lembaga-lembaga terhormat saat ini. Mahasiswa tidak perlu memburu etika ke Yunani yang justru kini sedang dalam krisis finansial. Mahasiswa cukup membaca buku-buku filsafat kuno dan pasti menemukan apa yang seharusnya dilakukan oleh pemimpin karena pergi ke Yunani juga tidak akan ketemu dengan Socrates, Plato, dan Aristoteles karena mereka sudah lama ditelan

bumi. Selain itu, bukankah di Indonesia banyak para tokoh yang masih bisa mengajarkan nilai-niali kemanusiaan yang mungkin lebih baik dari Yunani saat ini?

Berbagai masalah menyeruak ke permukaan dewasa ini. Ada yang keliru dan sebenarnya salah dengan kita saat ini. Konsep kepemimpinan diserahkan pada rasionalisasi akal yang tidak jarang menyesatkan. Sistem pengambilan keputusan pun tidak lagi didasarkan kebutuhan rakyat kecil, tapi atas dasar kebutuhan kelompok-kelompok tertentu. Tidak diragukan lagi, ini tentu saja bertentangan dengan nilai-niali Ilahiyah. Kita sering sekali merasa tidak berdosa ketika melakukan kesalahan, budaya ma’af dan terimakasih sudah menjadi barang mahal yang akan kita temukan di masyarakat. Kita cenderung asyik dengan egoisitas pribadi, merasa paling benar, dan paling segalanya.

Budaya Organisasi KitaMengutip pendapatnya Malik Fadjar, salah

satu tanggung jawab dari perguruan tinggi adalah menciptakan calon-calon pemimpin dimasa depan (student to day leader tomorrow). Perguruan tinggi memliki beban tanggung jawab untuk menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya membangun budaya organisasi yang efektif dan dinamis. Pelatiahan yang berlansung 2 hari tersebut adalah kegaiatan yang baik dan potensial. Semoga saja dalam kegiatan itu para peserta dapat memahami konsep tentang persamaan, toleransi, menghormati dan menghargai orang lain, dan yang lebih penting

adalah etika organisasi. Etika organisasi tidak hanya menyangkut

persoalan baik buruk suatu tindakan, tetapi juga mengenai etiket yang harus yang harus dimilki. Konsep ini sebenarnya menyatukan suatu kesatauan yang berbeda menjadi semangat dan motivasi dalam organisasi. Dalam organisasi yang baik tentu diajarkan pola-pola kerja yang dapat membangun dan mengembangkan organisasi tersebut. Semua orang pasti berkeinginan memperbesarkan organisasinya, tapi tentunnya dengan cara tidak merusak citra atau menjelekkan organisasi yang lain. Sifat dari etika organisasi adalah memunculkan budaya kompetisi yang sehat, dengan semangat kesamaan dan mengahargai pluralitas.

Oleh karena itu, jika hendak melakukan perubahan dalam level negara yang lebih besar, maka akan lebih baik untuk merubah paradigama yang mungkin keliru dalam organisasi kita saat ini. Perubahannya adalah berdasarkan konsep kepemimpinan yang profetik dengan menggunakan nilai-nilai keislaman sebagai landasan. UMM yang berdiri sejak 1964 berdiri kokoh dengan visinya untuk menjadi universitas terkemuka dalam ilmu pengetahuan berdasarkan nilai-niali islam harus begerak dengan konsep profetik. Kita semua berharap Muhammadiayah dalam umurnya yang sudah satu abad dapat menjadi contoh yang produktif terhadap kelembagaan organisasi lainya. Termasuk cabang-cabang organisasi Muhammadiyah sendiri. Semoga saja pemimpin kita dalam segala lini cepat bangun dari tidur panjangnya dan bertobat.

*Mahasiswa Hubungan Intrnasional Angkatan 2008

Menggagas Pemimpin Profe k

i S l i i b k k h di I d i b

Anhar Putra Iswanto*Anhar Putra Iswanto*

sendiri. Semoga saja pemimpin kita dalam segala lini cepat bangun dari tidur panjangnya

Sebagai sebuah organisasi, perguruan tinggi pada dasarnya memiliki kepentingan yang sama dengan perusahaan (organisasi bisnis), yaitu berusaha untuk tetap survive, dikenal masyarakat, dan ‘laku’. Berbagai upaya dilakukan untuk tetap bertahan dan menjadi preferensi masyarakat. Upaya survival ini menjadi begitu penting karena nuansa persaingan dalam ‘binis’ perguruan tinggi semakin ketat. Persaingan ini terjadi tidak lagi antar PTS (perguruan tinggi swasta), atau antara PTN (perguruan tinggi negeri) dan PTS, namun juga diantara PTN dengan PTN, dan bahkan PT lokal dan non-lokal.

Organisasi bisnis (baca: perusahaan), setiap tahun menyajikan informasi tentang perusahaan melalui berbagai media. Salah satu media yang secara rutin menjadi produk informasi perusahaan adalah laporan tahunan (annual report). Dalam annual report, perusahaan tidak hanya menginformasikan tentang pertumbuhan perusahaan dari sisi keuangan, tetapi juga segala aspek yang lain. Tampilan dalam annual report juga relatif lebih komunikatif daripada laporan keuangan yang memang menjadi ‘konsumsi’ kalangan terbatas. Melalui annual report, perusahaan memperkenalkan dan melaporkan tentang dirinya secara lebih masif kepada publik.

Laporan Tahunan Perguruan TinggiBerbeda dengan perusahaan, perguruan

tinggi – yang merupakan gudangnya para intelektual dan yang melahirkan para pembuat annual report di perusahaan-perusahaan – di Indonesia justru belum terbiasa dengan annual report untuk dirinya sendiri. Belum banyak perguruan tinggi di Indonesia yang secara rutin setiap tahun memproduksi dan mempublikasikan annual report sebagaimana perusahaan. Padahal melalui annual report itu, perguruan tinggi bisa memperkenalkan dirinya secara lebih detail dari berbagai aspek yang menjadi keunggulannya.

Di beberapa negara (misalnya di Eropa, Australia, dan Singapura), universitas-universitasnya telah melahirkan annual report secara rutin, setiap tahun yang dapat diakses melalui website resmi universitas. Informasi yang disajikan dalam annual report bisa lebih akurat dan traceable (dilacak) dibandingkan informasi yang terpampang di website universitas. Annual report biasanya disajikan dalam format Portable Document Format (PDF) sehingga lebih ‘mapan’ sebagai sebuah informasi yang tidak berubah-ubah sebagaimana informasi dalam website yang setiap saat bisa berganti.

Sejalan dengan lahirnya undang-undang

Ihya’ul Ulum MD.Ihya’ul Ulum MD.

Mengintroduksi Laporan Tahunan Perguruan Tinggi

nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), maka layak menjadi pertimbangan untuk ‘meregulasikan’ bahwa (setidaknya) PTN diwajibkan untuk secara rutin setiap tahun menyampaikan annual report. PTS juga sesungguhnya jauh lebih berkepentingan untuk membuat dan menyajikan annual report untuk kepentingan jangka panjang.

Untuk meyakinkan bahwa ‘usulan’ regulasi tentang pembuatan laporan tahunan perguruan tinggi adalah sesuatu yang konstitusional, mari kita lihat konsideran UU KIP sebagai berikut: (a) bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional; (b) bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik; (c) bahwa keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik; (d) bahwa pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi.

Selanjutnya, UU KIP juga menyebut Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 F, dan Pasal 28 J Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai dasar dalam memutuskan lahirnya UU tersebut. Lebih jauh, di dalam pasal 7 disebutkan bahwa: (1) Badan Publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. (2) Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan. (3) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah.

Badan Publik sebagai dimaksud dalam UU KIP ini adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang

sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. Dengan demikian, bukankah perguruan tinggi (setidaknya PTN) masuk dalam kategori ini?!

Laporan Tahunan Perguruan Tinggi tidak hanya akan bermanfaat bagi PT dalam mengkomunikasikan dirinya kepada masyarakat secara lebih baik, namun juga menjadi referensi penting bagi masyarakat dalam menilai dan membuat preferensi untuk memilih pendidikan tinggi. Selain itu, penyusunan laporan tahunan juga akan semakin meningkatkan akuntabilitas dan praktik good governance dalam perguruan tinggi.

Di dunia bisnis, BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) memiliki event bertajuk “Annual Report Award (ARA)” yang dihelat setiap tahun untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi laporan tahunan dengan baik. Ukuran/kriteria yang digunakan dalam ARA tahun 2010 adalah: Umum (2%); Ikhtisar Data Keuangan Penting (5%); Laporan Dewan Komisaris dan Direksi (5%), Profil Perusahaan(8%), Analisa dan pembahasan manajemen atas kinerja manajemen (25%), Good Corporate Governance (30%), Informasi keuangan (20%), dan Lain-lain (5%) seperti praktik good corporate governance yang melebihi kriteria seperti (a) menyajikan informasi remunerasi direksi dan komisaris secara rinci pada saat perusahaan lainnya belum melakukan hal tersebut, dan (b) menyampaikan laporan berkelanjutan (sustainability report/CSR) secara terpisah.

Pada dasarnya, sesungguhnya masing-masing perguruan tinggi telah memiliki ‘modal’ untuk dapat menyusun laporan tahunan. Berbagai informasi yang disajikan di website perguruan tinggi merupakan input yang sangat berharga untuk menyusun laporan tahunan. Informasi website-based tersebut tinggal diolah (dan tentu saja ditambah) lebih lanjut untuk disajikan dalam format laporan tahunan. UMM, sebagai PTS terkemuka di Jawa Timur dengan sumberdaya (baik fisik maupun intelektual) yang dimiliki, sangat mungkin untuk menjadi pioneer dalam tradisi penyusunan laporan tahunan perguruan tinggi. Semoga…

*Dosen Program Studi Akuntansi UMM, Penulis buku “Intellectual Capital; Konsep

dan Kajian Empiris”

Perkembangan teknologi informasi khususnya jaringan Internet yang sudah merambah ke pedesaan menjadikan dunia serasa semakin sempit, hal-hal yang dulunya hanya bisa diketahui setelah beberapa hari sekarang bisa diketahui hanya dalam hitungan jam bahkan menit. Ditambah lagi dengan dukungan alat-alat komunikasi yang sudah menjamur di masyarakat dan juga kemampuan dari alat komunikasi yang sudah terintegrasi minimal dengan Wap 2.0 bahkan kebanyakan sudah bisa membuka halaman web seperti menggunakan komputer.

Begitu juga mengenai informasi mengenai dunia kerja, baik mencari kerja atau menawarkan pekerjaan sudah banyak yang tersedia melalui media internet. Banyaknya peluang yang disediakan oleh fasilitas bernama internet ini semakin lama semakin tidak ada batasnya, perkembangannya sudah tidak terbendung.

Anggapan beberapa orang bahwa internet hanya berisi sesuatu yang menghasilkan ke-mudharatan seharusnya segera dihilangkan, karena dalam internet terdapat ilmu yang tidak terbatas. Namun hal ini dengan syarat pengguna internet adalah orang yang berniat mencari manfaat bukan hanya membuang waktu. Internet memang seperti pedang bermata dua, jika orang yang mengerti apa yang mereka cari dan hal itu bermanfaat maka orang itu akan dengan cepat mendapatkannya namun sebaliknya jika mereka hanya sekadar surfing tanpa adanya maksud mereka hanya akan menghabiskan waktu mereka yang berharga.

Tersedianya web-web atau perusahaan yang menyediakan online Job atau freelance job kepada orang-orang yang menghendaki tentunya membuat mencari kerja semakin mudah, para pencari kerja tidak harus membuat surat lamaran kerja dan mengirimkannya ke perusahaan yang diinginkan, mereka hanya cukup mengakses web penyedia freelance dan memilih jenis pekerjaan yang disediakan dan sesuai dengan kemampuan. Setelah pekerjaan itu selesai, freelancer tersebut hanya cukup mengunggah file tersebut ke alamat yang sudah ditentukan.

Di samping layanan tersebut di atas, kita juga dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di internet untuk memasarkan barang-barang yang kita jual, atau biasa disebut online store (toko Online). Dengan adanya toko Online ini kita memerlukan tempat yang luas atau bangunan fisik untuk menjajakan produk yang kita miliki. Kelebihan lainnya kita juga bisa berdagang tanpa harus menyetok barang yang kita jual atau kita menjadi distributor, sehingga tidak diperlukan modal sama sekali dalam model pemasaran yang seperti ini. Kita hanya perlu mencari produsen yang memiliki barangnya dan kita yang memasarkannya, sangat simple kan....

Namun layanan yang terakhir membutuhkan level kepercayaan yang lebih tinggi karena kita tidak dapat menunjukkan barangnya secara langsung hanya berupa gambar-gambar dari produk tersebut, oleh karena itu dalam model ini pola komunikasi yang tepercaya dan juga kepandaian dalam menjaga kepercayaan pelanggan menjadi kunci kesuksesan dalam menjalankan usaha ini.

Disamping cara-cara diatas masih banyak terdapat metode yang dapat Anda gunakan untuk mendulang uang melalui media internet, seperti google adsense, program aviliasi dan lain sebagainya, yang pastinya akan menambah tebal kantong Anda.

Fungsi-fungsi internet tersebut di atas sangat membantu bagi mereka yang bingung mencari pekerjaan, dan sudah terbukti banyaknya pekerja-pekerja dunia maya yang sudah sukses menghasilkan uang tanpa harus keluar rumah. Anda tertarik? Mungkin ini adalah solusi dari kegundahan yang Anda alami.

M. Zakiya Al KhalimRedaktur Pelaksana

Bekerja Tanpa Harus Melamar

Page 23: Bestari Edisi 268/November/2010

HUMANIORA

R E S E N S I

23BESTARI No. 268/TH.XXIII/November/2010

Sama halnya dengan seluruh penerima beasiswa internasional di UMinho, rombongan kawan-kawan UMM harus telah tiba tiga minggu sebelum kalender akademik dimulai (20 September 2010). Kecuali A. Rahman Hakim, mahasiswa Ilmu Komunikasi yang terkendala visa. Selang waktu tersebut, pihak universitas telah merancang untuk membekali kemampuan bahasa Portugis mahasiswa dari seluruh dunia yang akan menempuh studi atau riset di kampus yang dibangun tahun 1973 itu.

Ketika pertama kali menginjakkan kaki di UMinho, kesan yang saya tangkap adalah luas, alami, dan sepi. Beberapa bangunan lama masih difungsikan, misalnya kantor hubungan internasional (Gabinete de Relações Internacionais/GRI). Meski tampak tua dan penuh semak belukar, namun fasilitas di dalamnya sangat rapi, bersih, dan nyaman. Masih banyak area rerumputan yang bisa digunakan mahasiswa berjemur. Saya mengatakan sepi karena ketika saya tiba di sana bertepatan dengan bulan Agustus yang merupakan masa liburan mahasiswa.

Pertemuan resmi pertama mahasiswa internasional dengan universitas diwakili oleh pihak GRI. Kepala GRI Adriana Lago de Carvalho, Direktur BaleliUM (Lembaga Kebahasaan UMinho) Orlando Alfred Arnold Grossegesse, dan Koordinator Kursus Intensif Bahasa Portugis Maria Micaela Ramón Moreira, hadir pada acara tersebut. Adriana pula yang selama ini menjadi kontak email para penerima beasiswa UMinho. Sebelum bertemu langsung, gambaran Adriana di benak saya adalah perempuan berusia sekitar 45 tahun, kaku, dan pendiam. Bagaimana tidak? Selama ini, email-email saya selalu dibalas dengan bahasa-bahasa resmi, terstruktur, dan sangat rinci. Ternyata, sosok Adriana adalah orang yang sangat bersahaja, santai, bersahabat, namun disiplin.

h l d l h i

Pengalaman-pengalaman Kecil Berkesan di Awal KedatanganPengalaman-pengalaman Kecil Berkesan di Awal KedatanganEmail dari Portugal

Pertemuan pertama tersebut berisi penjelasan berupa kelengkapan dokumen yang harus dikumpulkan mahasiswa, penjelasan les intensif, dan perkenalan dari lembaga kebahasaan. Setelah pertemuan, semua mahasiswa ditawarkan untuk bersama-sama mengunjungi City Center (taman kota) untuk melihat Centro Historico de Braga (bangunan tua di tengah kota) dan Auditório do Museu D. Diogo de Sousa (museum). “Beruntung sekali”, seluruh mahasiswa mencapai tempat tersebut dengan berjalan kaki untuk jarak sekitar 15 km!

Kursus intensif Bahasa Portugis diadakan setiap Senin hingga Jumat mulai 09.00-17.00 dari 30 Agustus-17 September. Setiap kelas berisi 20 anak. Banyak hal baru yang lucu dan menyenangkan selama les tersebut dan kami melaluinya dengan santai karena setiap minggu selalu diadakan trip ke tempat-tempat wisata di Portugal.

Materi les bahasa Portugis dirancang untung daily activity. Maklum, kelas saya digolongkan dalam tingkat dasar seperti halnya semua mahasiswa Asia. Ada tujuh kelas yang masing-masing dikelompokkan menurut negara asalnya. Misalnya, mahasiswa Brazil dan Spanyol menempati kelas agak tinggi karena bahasa negaranya hampir seluruhnya sama dengan bahasa Portugis.

Materi les terdiri atas listening, structure, dan conversation. Peserta les benar-benar belajar dari awal mulai dari mengeja huruf, nama-nama hari, warna, bulan, hingga memperkenalkan diri. Ma-teri ini memang belum fokus pada kebahasaan mata kuliah atau riset. Jadi, jangan berharap langsung bisa menyusun skripsi dalam bahasa Portugis selepas mengikuti les ini. Meski begitu, ada satu hal yang menarik perhatian saya. Saya sendiri tidak terlalu yakin apakah hal ini kare-na Portugis pernah menginjakkan kaki di tanah air sehingga lidah Indonesia tampaknya mudah menyerap kosakata dan cara pengucapannya yang tidak terasa begitu asing. Hasilnya, di kelas intensif bahasa Portugis, mahasiswa dari Indo-nesialah yang paling cepat menguasai pelajaran

dibandingkan mahasiswa Asia lain.Saya dan teman-teman dari UMM masuk

ke turma (kelas) lima yang seluruh muridnya dari Asia, misalnya Mongolia, Laos, Vietnam, Burma, atau Filipina. Para pengajar kami ada-lah João Carvalho, Vanda Figueiredo, dan Sara Costa. Tiap satu kelas hanya diisi 20 murid sehingga pengajar bisa memperhatikan kami satu-persatu. Setiap pertanyaan atau perintah pengajar akan dilaksanakan seluruh murid secara bergantian, misalnya dalam materi percakapan. Satu persatu peserta akan disuruh mengucapkan dialog. Dengan metode ini, kami merasa koreksi yang diberikan pengajar sangat intensif dan maksimal.

Dengan jadwal les yang panjang (09.00-16.30), kebosanan kadang melanda, apalagi jika bertepatan dengan pengajar yang tidak begitu komunikatif. Kadang, jika sedang di laboratorium (untuk materi listening), para peserta banyak yang mencuri kesempatan membuka Facebook. Bahkan di kelas biasa, beberapa kali peserta tertidur.

Yang membuat saya salut, pengajar di sini rata-rata benar-benar helpful. Mereka tidak segan-segan mengulang materi jika ada seorang murid yang belum jelas. Salinan materi juga dikirimkan melalui email masing-masing peserta. Pengajar juga lebih senang dengan murid yang aktif. Di akhir penjelasan, pengajar selalu menanyakan kepada peserta jika mungkin ada bagian yang kurang jelas dan belum dipahami. Sering terlihat raut muka pengajar tampak kecewa ketika tidak ada satupun peserta yang bertanya. Bahkan, pengajar sampai mengulang pertanyaannya dengan penekanan, “Really? Do you really understand?”

Di akhir les, ada sebuah tes yang harus diikuti untuk mendapatkan sertifikat bahasa Portugis “Global Certificate” dari BaleliUM dan Common European Framework of Reference for Languages (CEFR).

Dengan padatnya waktu belajar di sana dan segala kesibukan lainnya, ada satu hal yang membuat saya merasa (sedikit) bangga. Inilah komentar salah satu pengajar les intensif bahasa

Portugis, Sara Raquel Ferreira Costa, tentang pe-serta Indonesia yang membuat saya merasa “di-terima” di negara asal pemain sepakbola terke-nal Christiano Ronaldo tersebut.

“Hi! My name is Sara. I’m a Portuguese teacher at University of Minho, in Portugal. I would like to write some words about my Indonesian students. I was very surprised to see that most part of my students were Indonesian. At first, I didn’t know much about the country or the people, so I didn’t know what to expect. Sometimes when we don’t know much about other culture or habits, we just fear that maybe we can have a cultural shock and sometimes we just fear that we can’t understand each other when relating with persons that live far away and have another cultural codes. What I was really surprised to notice was that even if our culture or habits are different, in reality, we also have a lot of things in common.

I find the Indonesian students to be very communicative and very friendly, like Portuguese people use to be. I also think that Indonesian students are very respectful and very interested in classes. I know that for most of them, languages are not related with their field of study, but even though they are always interested in the contents I teach. I think that they a great sense of humor, too! I think that Portuguese people always like to laugh and to tell some jokes and I think that this is another thing we have in common with Indonesian.

I think that they are very happy people and they like to laugh too! I can also see that they like to share their culture and explain many things that sometimes I don’t know. They have a lot of patience! I’m just very pleased to teach these students because we live in a global world and we should all understand each other, no matter the color, religion or culture. It’s a great opportunity for me to have contact with these students and I hope they can enjoy their stay in Portugal too!”

Reza Praditya YudhaPeserta Program Erasmus Mundus

Ke ka Pendidikan Islam Menggamit Liberalisme“Didiklah anak-anak kalian tidak seperti yang

dididikkan kepada kalian sendiri karena mereka diciptakan untuk generasi zaman yang berbeda dengan generasi zaman kalian” (Ali bin Abi Thalib)

Pendidikan, sebuah kata yang kaya makna dan mengandung banyak definisi di benak masing-masing orang. Apa jadinya jika di belakang kata pendidikan itu ditambah kata Islam menjadi pendidikan Islam? Sebagian besar masyarakat berasumsi bahwa peran pendidikan Islam dalam pendidikan nasional masih kecil. Pendidikan Islam masih menduduki posisi marginal di dunia pendidikan Indonesia.

Secara garis besar, penulis buku mengkritisi kondisi pendidikan Islam dewasa ini yang masih terbelenggu dengan problema tak kunjung bertepi. Lebih khusus, kekurangan pendidikan Islam yang rumit tersebut berakar pada lemahnya penyelenggaraan sistem pendidikan Islam. Pendidikan Islam cenderung stagnan dan kurang dinamis menghadapi perubahan zaman. Terlebih, masih banyak pula ditemui lembaga pendidikan Islam yang pengelolaannya jauh dari keprofesionalan.

Tak heran, pendidikan Islam pun tak mampu untuk mengelak dari berbagai kritik yang mengarah padanya. Sebagian besar kritikan itu menyatakan bahwa pendidikan Islam masih setia dengan sifat konservatif dan kunonya dalam pembelajaran sehingga tidak relevan dengan perkembangan zaman yang terus berubah. Akibatnya, pendidikan agama tak lagi berfungsi dalam mendidik manusia menjadi mahluk yang berakal dan berbudi.

Sejatinya, pendidikan adalah proses yang mampu dijadikan bekal bagi seorang manusia untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya kelak sehingga nilai pendidikan benar-benar terinternalisasi dalam jjiwa dan mudah diterapkan. Manusia membutuhkan bekal yang bisa dimanfaatkan untuk menghadapi tantangan dan masalah dalam kehidupan seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah lewat kesuksesannya membawa masyarakat menuju pencerahan dan peradaban dengan pendidikan Islam.

Sekarang ini, pendidikan Islam

membutuhkan banyak pembenahan. Kalangan pendidik yang terjun mengabdikan diri di dunia pendidikan Islam pantang bersikap pasif dan statis terhadap tanggapan miring tersebut. Perlu adanya langkah dan gerak cepat untuk memperbaiki mutu pendidikan Islam.

Demi hal tersebut, penulis dalam buku perdananya ini memberikan alternatif pemecahan masalah yang menyelimuti dunia Islam dengan konsep pembebasan (liberalisasi) pendidikan Islam melalui sebuah pembelajaran. Penggunaan kata pembebasan (liberalisasi) tersebut bukan tanpa makna. Liberalisasi pendidikan Islam berarti menekankan relevansi teori dan dunia praksis yang berbasis nilai-nilai humanis, demokratis, dan bersifat membebaskan dari keterkungkungan. Ini merupakan sebuah konsep yang mengawinkan antara teori liberalisasi pendidikan yang dicetuskan Paulo Freire dengan pendidikan Islam.

Gambaran tentang teori Freire tersebut adalah model pembelajaran yang humanis, membebaskan, dan mengembangkan demokratisasi bagi peserta didik. Bisa dikatakan, Freire menentang konsep pembelajaran yang terpusat pada guru (teacher centered learning) yang ia istilahkan sebagai pendidikan gaya bank (bank concept education). Ide Freire itu sejalan dengan esensi pendidikan Islam sebagaimana yang dinyatakan Sayyid Qutb bahwa pendidikan Islam adalah sistem yang mengembangkan sifat dasar manusia dan membebaskan manusia dari kebodohan dan kelemahan yang diyakini sebagai musuh Islam.

Freire berambisi melahirkan pola pendidikan yang berorientasi pada pemaksimalan kreativitas dan produktivitas seseorang yaitu pendidikan yang ramah terhadap aspirasi dan inspirasi manusia, sehingga pendidikan ala Freire ini menentang keras adanya pembelajaran yang membelenggu kebebasan mengeluarkan ide–ide sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

Buah integrasi gagasan Freire tersebut patut dijadikan pertimbangan untuk mencipta pendidikan Islam yang lebih baik ke depannya. Namun, pendidikan Islam memiliki nilai lebih dari ide yang ditawarkan Freire. Jika liberalisasi Feire bertujuan demi kesuksesan hidup di

dunia semata, maka tidak demikian dengan pendidikan Islam.

Liberalisasi pendidikan Islam diharapkan mampu membawa peserta didik mengaktualisasikan kualitas dirinya dalam menghadapi kehidupan berbekal ajaran dan nilai-nilai Islam. Pendidikan Islam tidak sebatas menjadi wadah belajar agama melainkan juga mengembangkan potensi dan kelebihan yang dimiliki, sehingga keseimbangan hidup dunia akhirat tercipta. Lantas, bagaimana konsep yang sesuai untuk menerapkan liberalisasi pendidikan Islam? Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pendidikan Islam itu bersifat humanis, membebaskan, dan demokratis.

Islam memandang bahwa setiap manusia memiliki kedudukan yang sama. Yang menjadi pembeda adalah indeks prestasi ketaqwaan dan ilmu yang telah dikuasai. Dalam kacamata pendidikan Islam, guru dan murid sejajar. Otoritas tidak berlaku, tetapi saling m e n g h o r m a t i yang ‘dijuju’ ( b a c a : didahulukan). Guru bukan sosok yang ditakuti, melainkan disayangi. Murid tak lagi dipandang dari kemampuan dasar pemahamannya dalam pembelajaran, tetapi juga mengamati perilaku psikomotorik dan afektif mereka. Inilah yang disebut segi humanis pendidikan Islam.

Ciri dari liberalisasi pendidikan kedua yang diusung oleh Freire adalah kebebasan dari sesuatu (freedom from what). Namun, jika konsep kebebasan dari sesuatu itu diintegrasikan dalam pendidikan Islam maka akan lahir slogan

baru yakni kebebasan untuk sesuatu (freedom for what). Di sinilah letak perbedaan Freire dengan pendidikan Islam. Freire menginginkan pendidikan tanpa pola otoriter dan dikte, tetapi Islam berpikir sisi lain yang juga menjadi tujuan utama liberalisasi pendidikan Islam yakni orientasi untuk kemaslahatan di akhirat (freedom for what). Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan Islam juga menjunjung kebebasan dari hal yang bersifat lemah dan terbelakang.

Karakter liberalisasi pendidikan yang terakhir adalah adanya persamaan kesempatan

bagi tiap insan untuk turut aktif dalam proses pembelajaran tanpa

menilik latar belakang dan kondisi masing-masing. P e n d i d i k a n

Islam menentang d i s k r i m i n a s i

dalam bentuk apapun. Dari sini

semakin terbaca bahwa makna

liberalisasi pendidikan jauh dari kata liberalisasi

jika dipasangkan dengan kata ekonomi, politik, dan

sebagainya yang cenderung tidak mengatasnamakan

persamaan kesempatan pada tiap golongan. Liberalisasi

pendidikan menjunjung demokrasi untuk menggali

pengetahuan sedalam mungkin bagi siapa saja.

Judul Buku : Gagasan Liberalisasi Pendidikan IslamPenulis : Soleh SubagjaCetakan : September 2010Tebal Buku : 230 halamanPenerbit : Madani PressPeresensi : Annisa Rosyidah

Lantas, bagaimana ai untuk menerapkan dikan Islam? Dalam dijelaskan bahwa

am itu bersifat bbebba kskan, ddan

ndang bahwa a memiliki

ang sama. pembeda prestasi

n ilmu ikuasai. camata Islam,

muridid ritas ku, ng i

sosok melainkan

d tak lagi dipandang an dasar pemahamannya jaran tetapi juga mengamati

Karakter liberalisasi penterakhir adalah adanya persama

bagi tiap insan untuk tuproses pembe

menilik ddmP

Isd i

dalaapap

semakbahwa

liberalisjauh dari

jijikka d diipaskata ekono

sebagainya ytidak me

persamaan ketiap golongan

pendidikan demokrasi unt

pengetahuan sedbagi siapa saja.

Page 24: Bestari Edisi 268/November/2010

UMM On Stage

Putar Film: Jusuf Kalla (kanan) dan Hanung Bramantyo saat menghadiri Kajian Ramadhan di Hall UMM Dome.

Purnomo Yusgianto: Menteri Pertahanan RI saat terima cindera mata usai menjadi Keynote Speeker dalam acara Seminar Nasional Pertahanan Negara.

Bersama Menteri Pendidikan: Muhammad Nuh (kanan) saat membuka Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia yang diselenggarakan di hall Dome UMM.

Hadiri Wisuda: Anas Urbaningrum (Kanan) saat menghadiri Wisuda UMM periode II tahun 2010

Pelatihan Relawan: Dubes Amerika Serikat saat memberi pengarahan kepada 20 valunteer peserta Peace-Corps

Heny/BestariHeny/Bestari

Heny/BestariHeny/BestariHeny/BestariHeny/Bestari

Heny/BestariHeny/Bestari

Heny/BestariHeny/Bestari


Recommended