+ All Categories
Home > Documents > Binabar Sungging L (K2511010)

Binabar Sungging L (K2511010)

Date post: 10-Oct-2015
Category:
Upload: khoirul-anwar
View: 12 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Description:
ukd
28
 TUGAS UKD II DAN III E R G O N O M I Disusun Guna Memenuhi Tugas Pengganti Uji Kompetensi Dasar Mata Kuliah Pneumatik Hidrolik Semester V Dosen Pengampu : Drs. Bambang Dwi Wahyudi Disusun oleh : Binabar Sungging Linuwih K2511010 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
Transcript
  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    1/28

    TUGAS UKD II DAN III

    E R G O N O M I

    Disusun Guna Memenuhi Tugas Pengganti Uji Kompetensi Dasar

    Mata Kuliah Pneumatik Hidrolik Semester V

    Dosen Pengampu : Drs. Bambang Dwi Wahyudi

    Disusun oleh :

    Binabar Sungging Linuwih

    K2511010

    PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2013

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    2/28

    JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK

    DAN KEJURUANFKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    TUGAS MANDIRI KD II

    1. Sejak kapan ergonomi dikenal manusia? Kapankah kehadiran ergonomi di

    Nusantara? Di manakah terdapat bukti-bukti dimaksud?

    Jawaban:

    Perkembangan ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949

    sebagai judul buku yang dikarang oleh Prof. Murrel. Ergonomi telah menjadi

    bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu (Dan

    Mac Leod, 1995). Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia

    merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan

    dalam melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau

    perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada

    awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan

    kadang-kadang terjadi secara kebetulan.

    Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun

    yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah

    melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara

    nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimalkan interaksi antara

    produk dengan manusia. Pada tahun 1924 sampai 1930Hawthorne Works of

    Wertern Electric (Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi

    yang selanjutnya dikenal dengan Hawthorne Effects (Efek Hawthorne).

    Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja

    dan menunjukkan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin.

    Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya

    bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    3/28

    kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan

    pada perusahaan-perusahaan senjata perang.

    2.

    Ergonomic berhubungan erat dengan productivity. Jelaskan maksud dari

    pernyataan ini.

    Jawaban:

    Bahwa produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran / output

    dengan masukan / input. Produktivitas akan semakin baik jika output semakin

    tinggi sedangkan input semakin kecil. Dalam kerja maka produktivitas tinggi

    tercapai bila output kerja tinggi dan input kerja rendah. Output kerja tinggi

    adalah ketika hasil dari kerja berada pada tingkat yang optimum baik deri segi

    kualitas atau kuantitas sedangkan input kerja rendah adalah penggunaan

    energi yang minimal. Energi minimal tidak mengisyaratkan seseorang harus

    mengerjakan sesuatu tanpa kerja keras. Orang malah bisa kerja keras siang -

    malam, namun tidak merasa sedang bekerja susah payah. Setiap orang

    memiliki energi minimal, sehingga ada yang mudah mendalami filsafat,ekonomi, atau bahasa, dan lain sebagainya yang biasanya menjadi

    kelebihan dirinya. Seseorang bisa saja bekerja keras menggeluti suatu hal,

    tetapi lebih kepada hasrat dan ambisi untuk meraih suatu hal atau hobi atau

    kecintaan bidang tertentu (walaupun pada umumnya sesuai dengan

    kelebihan yang dia miliki juga) sehingga dia tidak merasa kerja dan

    menggunakan energi minimal. Jadi maksud penggunaan energi yang minimal

    adalah melakukan sesuatu yang dimudahkan untuknya. Yang

    dimudahkan untuk manusia adalah yang paling sesuai (fit) denganmanusia

    tersebut. Tidak hanya sesuai (fit) dalam hal fisik tapi juga non fisik.

    Di sinilah peran ergonomi, fit the job to the man artinya menyesuaikan

    kerja dengan manusia yang bekerja. Tujuannya agar mendapat output kerja

    yang optimal karena bila manusia diberi tugas kerja yang sesuai (fit)

    dengannya maka dia akan dimudahkan dalam bekerja dan hasil kerja

    menjadi optimal. Jadi kesimpulannya dengan aplikasi fit the job to the man

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    4/28

    bisa menghasilkan output kerja yang optimal dan penggunaan input kerja

    yang minimal atau dengan kata lain ergonomi dapat meningkatkan

    produktivitas.

    3. Apakah aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah

    peralatan kerja di perusahaan/industri? Sesungguhnya, apakah yang menjadi

    inti dari Ergonomic Design? Jelaskan!

    Jawaban:

    Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah peralatan kerja

    di perusahaan/industri antara lain:

    a. Sikap dan posisi kerja.

    Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap

    dan posisi membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering

    atau jangka waktu lama. Untuk mengatasi problema ini maka

    stasiun kerja harus dirancang- terutama dengan memperhatikan

    fasilitas kerjanya seperti meja kerja, kursi dan lain-lain yang sesuaidengan data antropometrik agar operator dapat menjaga sikap

    dan posisi kerjanya tetap tegak dan normal. Ketentuan ini

    terutama sekali ditekankan bilamana pekerjaan-pekerjaan harus

    dilaksanakan dengan posisi berdiri.

    Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan

    maksimum yang bisa dilakukan. Pengaturan posisi kerja dalam hal

    ini dilakukan dalam jarak jangkauan normal (konsep/prinsipekonomi gerakan ). Di samping pengaturan ini bisa memberikan

    sikap dan posisi yang nyaman juga akan mempengaruhi

    aspek-aspek ekonomi gerakan. Untuk hal-hal tertentu operator

    harus mampu dan cukup leluasa mengatur tubuhnya agar

    memperoleh sikap dan posisi kerja yang lebih mengenakkannya.

    Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja

    untuk waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    5/28

    dalam sikap atau posisi miring. Demikian pula sebisa mungkin

    menghindari cara kerja yang memaksa operator harus bekerja

    dengan posisi telentang atau tengkurap.

    Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau

    periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam

    posisi di atas level siku yang normal.

    b. Antropometri dan dimensi ruang kerja.

    Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik

    atau fungsi dari tubuh manusia termasuk di sini ukuran linier, berat

    volume, ruang gerak, dan lain-lain. Data antropometri ini akan sangat

    bermanfaat di dalam perencanaan peralatan kerja atau fasilitas-fasilitas

    kerja (termasuk di sini perencanaan ruang kerja ). Persyaratan

    ergonomis mensyaratkan agar supaya peralatan dan fasilitas kerja

    sesuai dengan orang yang menggunakannya khususnya yang

    menyangkut dimensi ukuran tubuh. Dalam menentukan ukuran

    maksimum atau minimum biasanya digunakan data antropometri

    antara 5-th dan 95-th percentile. Untuk perencanaan stasiun kerja data

    antropometri akan bermanfaat baik di dalam memilih fasilitas-fasilitas

    kerja yang sesuai dimensinya dengan ukuran tubuh operator, maupun di

    dalam merencanakan dimensi ruang kerja itu sendiri.

    Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi

    fisik dan situasi kerja yang ada. Di dalam menentukan dimensi ruang

    kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa

    dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup

    memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum

    yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu.

    c. Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja.

    Organisasi fasilitas kerja sehingga operator secara mudah akan

    mengetahui lokasi penempatan material (bahan baku, produk

    akhir atau limbah buangan/skrap), spare-parts, peralatan kerja,

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    6/28

    mekanisme kontrol atau display dan lain-lain yang dibutuhkan

    tanpa harus mencari-cari.

    Buat rancangan fasilitas kerja (mesin, meja, kursi dan lain-lain)

    dengan dimensi yang sesuai data antropometri dalam range 5

    sampai 95-th percentile agar operator bisa bekerja leluasa dan tidak

    cepat lelah. Biasanya untuk merancang lokasi jarak jangkauan

    akan dipergunakan operator dengan jarak jangkau terpendek

    (5-th percentile), sedangkan untuk lokasi kerja yang

    membutuhkan clearence akan mempergunakan data yang

    terbesar (95-th percentile).

    Atur suplai/pengiriman material ataupun peralatan/perkakas

    secara teratur ke stasiun-stasiun kerja yang membutuhkan. Di

    sini operator tidak seharusnya membuang waktu dan energi untuk

    mengambil material atau peralatan/perkakas kerja yang

    dibutuhkan.

    Untuk menghindari pelatihan ulang yang tidak perlu dan

    kesalahan-kesalahan manusia karena pola kebiasaan yang sudah

    dianut, maka bakukan rancangan lokasi dari peralatan kerja

    (mekanisme kendali atau display) untuk model atau type yang

    sama.

    Buat rancangan kegiatan kerja sedemikian rupa sehingga akan

    terjadi keseimbangan kerja antara tangan kanan dan tangan kiri

    (terutama untuk kegiatan perakitan). Diharapkan pula operator

    dapat memulai dan mengakhiri gerakan kedua tangannya tersebut

    secara serentak dan menghindari jangan sampai kedua tangan

    menganggur (idle) pada saat yang bersamaan. Buat pula

    peralatan-peralatan pembantu untuk mempercepat proses

    handling. Di samping itu bila mana memungkinkan suatu

    kegiatan juga dikerjakan/dikendalikan dengan menggunakan

    kaki- untuk mengurangi kerja tangan hal-hal tertentu- maka

    bisa pula dirancang mekanisme khusus untuk maksud ini.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    7/28

    Apabila akhirnya kaki juga ikut serta "meramaikan"

    pelaksanaan kerja, maka distribusikan beban kerja tersebut

    secara seimbang antara tangan dan kaki. Biasanya untuk

    mengendalikan kegiatan yang memerlukan tingkat ketelitian

    yang tinggi, tanggung jawab untuk pelaksanaan untuk hal

    tersebut biasanya akan dibebankan pada tangan kanan

    (perkecualian untuk orang kidal hal ini haruslah dirancang

    secara khusus).

    Atur tata letak fasilitas pabrik sesuai dengan aliran proses

    produksinya. Caranya adalah dengan mengatur letak mesin atau

    fasilitas kerja berdasarkan konsep "machine-after-machine" yang

    disesuaikan dengan aliran proses yang ada. Prinsip tersebut

    adalah untuk meminimalkan jarak perpindahan material selama

    proses produksi berlangsung terutama sekali untuk fasilitas-

    fasilitas yang frekuensi perpindahan atau volume material

    handlingnya cukup besar. Stasiun-stasiun kerja ataupun

    departemen-departemen yang karena fungsinya akan sering kali

    berhubungan dan berinteraksi satu dengan yang lain juga

    harus diletakkan berdekatan guna mengurangi waktu gerak

    perpindahan.

    Kombinasi dua atau lebih peralatan kerja sehingga akan

    memperketat proses kerja. Demikian pula sebisa mungkin

    peralatan kerja yang akan digunakan sudah berada dalam arah

    dan posisi yang sesuai pada saat operasi kerja akan

    diselenggarakan.

    Sedangkan yang dimaksud Ergonomic Design adalah desain atau

    perancangan bentuk peralatan kerja yang memenuhi standar Sikap dan posisi

    kerja, Antropometri dan dimensi ruang kerja dan Efisiensi ekonomi gerakan

    dan pengaturan fasilitas kerja sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman

    terhadap pemakainya, fasilitas dan area kerja yang efektif, sehat dan efisien

    pada saat dioperasikan, dan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    8/28

    4. Adakah signifikansi hubungan antara ergonomic dengan productivity ?

    Jelaskan jawaban Saudara.

    Jawaban:

    Terdapat korelasi positif antara ergonomic dengan productivity.

    Produktivitas di dalam suatu perusahaan/industri haruslah menganut prinsip

    ergonomi dengan tujuan agar output kerja optimal dan input kerja minimal

    dalam artian produktivitas tinggi dan pekerja dimudahkan dalam melakukan

    pekerjaannya. Dengan peralatan kerja yang di desain berdasarkan prinsip

    ergonomi dapat dipastikan tingkat kenyamanan dalam bekerja oleh seorang

    pekerja akan meningkat, secara psikis akan meningkatkan kecintaan pekerja

    terhadap pekerjaannya, terpenuhinya standar kesehatan dan keselamatan kerja,

    maka kualitas dan kuantitas produksi seorang pekerja akan stabil bahkan

    meningkat.

    5.

    Apakah aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam men-design sebuah

    peralatan kerja pada sebuah industri?

    Jawaban:

    Dalam mendesain sebuah peralatan kerja di perusahaan/industri ada beberapa

    aspek yang harus diperhatikan, yaitu:

    a. Sikap dan posisi kerja.

    Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap

    dan posisi membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang seringatau jangka waktu lama. Untuk mengatasi problema ini maka

    stasiun kerja harus dirancang- terutama dengan memperhatikan

    fasilitas kerjanya seperti meja kerja, kursi dan lain-lain yang sesuai

    dengan data antropometrik agar operator dapat menjaga sikap

    dan posisi kerjanya tetap tegak dan normal. Ketentuan ini

    terutama sekali ditekankan bilamana pekerjaan-pekerjaan harus

    dilaksanakan dengan posisi berdiri.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    9/28

    Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan

    maksimum yang bisa dilakukan. Pengaturan posisi kerja dalam halini dilakukan dalam jarak jangkauan normal (konsep/prinsip

    ekonomi gerakan ). Di samping pengaturan ini bisa memberikan

    sikap dan posisi yang nyaman juga akan mempengaruhi

    aspek-aspek ekonomi gerakan. Untuk hal-hal tertentu operator

    harus mampu dan cukup leluasa mengatur tubuhnya agar

    memperoleh sikap dan posisi kerja yang lebih mengenakkannya.

    Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja

    untuk waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada

    dalam sikap atau posisi miring. Demikian pula sebisa mungkin

    menghindari cara kerja yang memaksa operator harus bekerja

    dengan posisi telentang atau tengkurap.

    Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau

    periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam

    posisi diatas level siku yang normal.

    b. Antropometri dan dimensi ruang kerja.

    Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik

    atau fungsi dari tubuh manusia termasuk di sini ukuran linier, berat

    volume, ruang gerak, dan lain-lain. Data antropometri ini akan sangat

    bermanfaat di dalam perencanaan peralatan kerja atau fasilitas-fasilitas

    kerja (termasuk di sini perencanaan ruang kerja ). Persyaratan

    ergonomis mensyaratkan agar supaya peralatan dan fasilitas kerja

    sesuai dengan orang yang menggunakannya khususnya yang

    menyangkut dimensi ukuran tubuh. Dalam menentukan ukuran

    maksimum atau minimum biasanya digunakan data antropometri

    antara 5-th dan 95-th percentile. Untuk perencanaan stasiun kerja data

    antropometri akan bermanfaat baik di dalam memilih fasilitas-fasilitas

    kerja yang sesuai dimensinya dengan ukuran tubuh operator, maupun di

    dalam merencanakan dimensi ruang kerja itu sendiri.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    10/28

    Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi

    fisik dan situasi kerja yang ada. Di dalam menentukan dimensi ruang

    kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa

    dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup

    memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum

    yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu.

    c. Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja.

    Organisasi fasilitas kerja sehingga operator secara mudah akan

    mengetahui lokasi penempatan material (bahan baku, produk

    akhir atau limbah buangan/skrap), spare-parts, peralatan kerja,

    mekanisme kontrol atau display dan lain-lain yang dibutuhkan

    tanpa harus mencari-cari.

    Buat rancangan fasilitas kerja (mesin, meja, kursi dan lain-lain)

    dengan dimensi yang sesuai data antropometri dalam range 5

    sampai 95-th percentile agar operator bisa bekerja leluasa dan tidak

    cepat lelah. Biasanya untuk merancang lokasi jarak jangkauan

    akan dipergunakan operator dengan jarak jangkau terpendek

    (5-th percentile), sedangkan untuk lokasi kerja yang

    membutuhkan clearence akan mempergunakan data yang

    terbesar (95-th percentile).

    Atur suplai/pengiriman material ataupun peralatan/perkakas

    secara teratur ke stasiun-stasiun kerja yang membutuhkan.

    Disini operator tidak seharusnya membuang waktu dan energi

    untuk mengambil material atau peralatan/perkakas kerja yang

    dibutuhkan.

    Untuk menghindari pelatihan ulang yang tidak perlu dan

    kesalahan-kesalahan manusia karena pola kebiasaan yang sudah

    dianut, maka bakukan rancangan lokasi dari peralatan kerja

    (mekanisme kendali atau display) untuk model atau tipe yang

    sama.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    11/28

    Buat rancangan kegiatan kerja sedemikian rupa sehingga akan

    terjadi keseimbangan kerja antara tangan kanan dan tangan kiri(terutama untuk kegiatan perakitan). Diharapkan pula operator

    dapat memulai dan mengakhiri gerakan kedua tangannya tersebut

    secara serentak dan menghindari jangan sampai kedua tangan

    menganggur (idle) pada saat yang bersamaan. Buat pula

    peralatan-peralatan pembantu untuk mempercepat proses

    handling. Di samping itu bila mana memungkinkan suatu

    kegiatan juga dikerjakan/dikendalikan dengan menggunakan

    kaki- untuk mengurangi kerja tangan hal-hal tertentu- maka

    bisa pula dirancang mekanisme khusus untuk maksud ini.

    Apabila akhirnya kaki juga ikut serta "meramaikan"

    pelaksanaan kerja, maka distribusikan beban kerja tersebut

    secara seimbang antara tangan dan kaki. Biasanya untuk

    mengendalikan kegiatan yang memerlukan tingkat ketelitian

    yang tinggi, tanggung jawab untuk pelaksanaan untuk hal

    tersebut biasanya akan dibebankan pada tangan kanan

    (perkecualian untuk orang kidal hal ini haruslah dirancang

    secara khusus).

    Atur tata letak fasilitas pabrik sesuai dengan aliran proses

    produksinya. Caranya adalah dengan mengatur letak mesin atau

    fasilitas kerja berdasarkan konsep "machine-after-machine" yang

    disesuaikan dengan aliran proses yang ada. Prinsip tersebut

    adalah untuk meminimalkan jarak perpindahan material selama

    proses produksi berlangsung terutama sekali untuk fasilitas-

    fasilitas yang frekuensi perpindahan atau volume material

    handlingnya cukup besar. Stasiun-stasiun kerja ataupun

    departemen-departemen yang karena fungsinya akan sering kali

    berhubungan dan berinteraksi satu dengan yang lain juga

    harus diletakkan berdekatan guna mengurangi waktu gerak

    perpindahan.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    12/28

    Kombinasi dua atau lebih peralatan kerja sehingga akan

    memperketat proses kerja. Demikian pula sedapat mungkinperalatan kerja yang akan digunakan sudah berada dalam arah

    dan posisi yang sesuai pada saat operasi kerja akan

    diselenggarakan.

    6. Sesungguhnya, apakah yang menjadi inti dari Ergonomic Design? Jelaskan!

    Jawaban:

    Sedangkan yang dimaksud Ergonomic Design adalah desain atau

    perancangan bentuk peralatan kerja yang memenuhi standar Sikap dan posisi

    kerja, Antropometri dan dimensi ruang kerja dan Efisiensi ekonomi gerakan

    dan pengaturan fasilitas kerja sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman

    terhadap pemakainya, fasilitas dan area kerja yang efektif, sehat dan efisien

    pada saat dioperasikan, dan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja.

    7. Ada beberapa faktor resikodan kesalahan ergonomi yang apabila dibiarkan

    berlarut-larut dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Apa sajakah faktor-

    faktor tersebut ?

    Jawaban:

    Faktor resiko yang terpenting dari pengabaian faktor ergonomi dalam

    tempat kerja adalah MSDs (musculoskeletal disorders). MSDs ini

    memungkinkan timbul dalam waktu yang cukup lama (adanya kumulatif

    resiko).Menurut UCLA-LOSH (bagian K3 UCLA), ada beberapa faktor risiko

    yang berhubungan dengan ergonomi, yakni:

    a. Pengaturan kerja yang buruk (Poor Work Organization) : Aspek-aspek di

    mana suatu pekerjaan diorganisasikan dengan buruk. Sebagai contoh tugas

    yang membosankan, pekerjaan menggunakan mesin, jeda kerja yang

    kurang, batas waktu yang banyak. Beban kerja yang proporsional, jeda

    kerja yang cukup, penugasan yang bervariasi, otonomi individual.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    13/28

    b.

    Pengulangan Berkelanjutan (Continual Repetition) : Melakukan gerakan

    yang sama secara terus menerus. Mendisain ulang pekerjaan sehingga

    jumlah pergerakan yang berulang dapat berkurang, perputaran pekerjaan.

    c.

    Gaya Berlebih (Excessive Force) : Pergerakan tubuh dengan penuh tenaga,

    usaha fisik yang berlebih, menarik, memukul, dan mendorong. Kurangi

    gaya dalam menyelesaikan pekerjaan, disain ulang pekerjaan, tambah

    pekerja, gunakan bantuan mesin.

    d. Postur Janggal (Awkward Posture) : Memperpanjang pencapaian dengan

    tangan, twisting, berlutut, jongkok. Postur janggal lawan dari posisi netral.

    Disain pekerjaan dan peralatan yang dapat menjaga posisi netral. Posisi

    netral tidak semestinya memberikan tekanan pada otot, tulang sendi,

    maupun syaraf.

    e.

    Posisi Tidak Bergerak (Stationary Positions) : Terlalu lama diam dalam

    satu posisi, menyebabkan kontraksi otot dan lelah. Desain pekerjaan untuk

    menghindari posisi tidak bergerak; berikan kesempatan untuk mengubah

    posisi.

    f.

    Tekanan Langsung Berlebih (Excessive Direct Pressure) :Tubuh kontak

    langsung dengan permukaan keras atau ujung benda, seperti ujung meja

    atau alat. Hindari tubuh berpijak pada permukaan yang keras seperti meja

    dan kursi. Perbaharui peralatan atau sediakan bantalan; seperti pulpen

    ergonomis, keset untuk berdiri.

    g.

    Pencahayaan yang tidak memadai (Inadequate Lighting) : Sumber atau

    level dari pencahayaan yang terlalu terang atau gelap. Setel pencahayaan

    yang pas, hindari pencahayaan langsung dan tak langsung yang dapat

    mengakibatkan kerusakan mata. Gunakan sekat cahaya silau, tirai untuk

    jendela.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    14/28

    8.

    Bila perusahaan mengabaikan faktor ergonomis, maka akan berakibat pada

    kefatalan kerja. Sebutkan urutan kefatalan kerja tersebut.

    Jawaban:

    Kefatalan kerja yang disebabkan perusahaan yang mengabaikan faktor

    ergonomis yakni:

    a.

    Pekerja akan cepat lelah saat bekerja akibat kondisi perusahaan yang tidak

    nyaman.

    b. Proses produksi akan semakin menurun drastis.

    c.

    Kemungkinan pekerja jika terlalu lelah maka tidak fokus terhadap

    pekerjaan sehingga bisa berakibat melakukan kesalahan. Misalkan salah

    pengoperasian mesin, dan juga merasakan sakit pada fisik.

    d.

    Semakin banyak faktor risiko dan semakin lama pekerja akan terpapar,

    maka semakin besar kemungkinan berkembang suatu gejala atau

    kecelakaan. Jumlah paparan (gerakan, tingkat gaya) yang bisa

    mengakibatkan kelainan/penyakit belum diketahui secara pasti.

    e.

    Jika sudah terlalu lama terkenan paparan itu maka dapat berakibat sangatfatal yakni kematian.

    9. Apakah penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) itu ? Jelaskan.

    Jawaban:

    Mosculosketekal Disorders (MSDs) adalah Keluhan muskuloskeletal

    yang dirasakan ringan -berat. Apabila otot menerima beban statis secara

    berulang dan dalam waktu yang lama akan menyebabkan kerusakan pada

    sendi, ligamen dan tendon (MSDs). MSDs di industri yang sering dikeluhkan

    adalah otot rangka : leher, bahu lengan, tangan, jari, punggung, pinggang

    (Low Back Pain =LBP) dan otot-2 bagian bawah.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    15/28

    10.

    Penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) banyak dijumpai pada karyawan

    yang bekerja di perusahaan menengah kebawah / industri kecil di tengah-

    tengah masyarakat. Apakah sebabnya ? Jelaskan.

    Jawaban:

    Penyakit MSDs banyak dijumpai dijumpai pada karyawan yang bekerja di

    perusahaan menengah ke bawah / industri kecil karena pada umumnya

    industri skala kecil hanya mengejar profit dengan cara menekan biaya

    produksi, memakai peralatan seadanya (tanpa memandang spesialisasi alat),

    menekan biaya dan waktu perawatan alat (yang penting masih bisa dipakai

    produksi), tidak adanya manajemen industri yang jelas, mengesampingkan

    K3 pekerja, tidak adanya rotasi pekerja dan pekerjaan, sehingga para pekerja

    mudah terkena penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) yang pada

    umumnya disebabkan oleh:

    a. Peregangan otot berlebihan (over exertion)cidera otot skeletal

    b.

    Aktivitas berulang tanpa relaksasi

    c.

    Sikap kerja tidak alamiah (semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusatgravitasi tubuh ketidak sesuain antara alat dan stasiun kerja dg ukuran

    tubuh pekerja

    d. Penyebab skunder : tekanan pd jaringan lunak, getaran,

    e. Faktor individu : umur, sex, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani,

    kekuatan fisik dan ukuran tubuh (antropometri)

    11.Buatkan re-design (rancang ulang) sebuah peralatan rumah tangga yang

    selama ini sudah kita pakai sehari-hari, untuk meningkatkan kenyamanan

    pemakaian. Jawaban seyogyanya tidak sama dengan jawaban tugas rumah.

    Jawaban:

    a. Handgrip pada alat-alat perkakas seperti obeng, palu, tang, dll. yang dulu

    dibuat dari kayu dengan desain yang terkesan seadanya sekarang sudah di

    buat dari metal berlapis karet dengan desain lekukkan yang pas dengan

    tangan sehingga nyaman digenggam

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    16/28

    b.

    Mouse pada komputer dulu berukuran besar dan bentuk sederhana,

    sekarang sudah didesain ulang dengan bentuk yang nyaman digenggam,

    ditambah scrool di tengah untuk efisiensi kerja, bahkan ada yang memiliki

    tombol pembantu lain.

    c. Kompor gas sudah dilengkapi dengan pemantik api, sehingga begitu gas

    dibuka langsung nyala. Tidak usah lagi menyalakan korek api. Sehingga

    bekerja bisa lebih efektif dan efisien

    d. Tutup ketel air dilengkapi peluit sehingga apabila air sudah panas peluit

    berbunyi untuk mengingatkan.

    e.

    Awalnya ibu rumah tangga mencuci dengan cara dikucek atau

    menggunakan papan penggilasan. Sekarang tidak perlu lelah mencuci

    dengan alat tersebut, karena sudah tersedia mesin cuci untuk membantu

    meringankan pekerjaan.

    f. Ketika mengepel lantai pun harus diperhatikan posisinya agar lebih

    nyaman. Sekarang sudah banyak alat untuk mengepel lantai yang

    menggunakan tangkai, karena akan mempermudah pekerjaan dan tidak

    membuat pemakainya cepat lelah.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    17/28

    JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK

    DAN KEJURUANFKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    TUGAS MANDIRI KD III

    1. Apakah hubungan antara ergonomi dengan produktifitas perusahaan?

    Jelaskan jawaban Saudara.

    Jawaban:Bahwa produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran / output

    dengan masukan / input. Produktivitas akan semakin baik jika output semakin

    tinggi sedangkan input semakin kecil. Dalam kerja maka produktivitas tinggi

    tercapai bila output kerja tinggi dan input kerja rendah. Output kerja tinggi

    adalah ketika hasil dari kerja berada pada tingkat yang optimum baik dari segi

    kualitas atau kuantitas sedangkan input kerja rendah adalah penggunaan

    energi yang minimal. Energi minimal tidak mengisyaratkan seseorang harus

    mengerjakan sesuatu tanpa kerja keras. Orang malah bisa kerja keras siang -

    malam, namun tidak merasa sedang bekerja susah payah. Setiap orang

    memiliki energi minimal, sehingga ada yang mudah mendalami filsafat,

    ekonomi, atau bahasa, dan lain sebagainya yang biasanya menjadi

    kelebihan dirinya. Seseorang bisa saja bekerja keras menggeluti suatu hal,

    tetapi lebih kepada hasrat dan ambisi untuk meraih suatu hal atau hobi atau

    kecintaan bidang tertentu (walaupun pada umumnya sesuai dengan

    kelebihan yang dia miliki juga) sehingga dia tidak merasa kerja dan

    menggunakan energi minimal. Jadi maksud penggunaan energi yang minimal

    adalah melakukan sesuatu yang dimudahkan untuknya. Yang

    dimudahkan untuk manusia adalah yang paling sesuai (fit) dengan manusia

    tersebut. Tidak hanya sesuai (fit) dalam hal fisik tapi juga nonfisik.

    Di sinilah peran ergonomi, fit the job to the man artinya menyesuaikan

    kerja dengan manusia yang bekerja. Tujuannya agar mendapat output kerja

    yang optimal karena bila manusia diberi tugas kerja yang sesuai (fit)

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    18/28

    dengannya maka dia akan dimudahkan dalam bekerja dan hasil kerja

    menjadi optimal. Jadi kesimpulannya dengan aplikasi fit the job to the man

    bisa menghasilkan output kerja yang optimal dan penggunaan input kerja

    yang minimal atau dengan kata lain ergonomi dapat meningkatkan

    produktivitas.

    2. Sejak kapan ergonomi dikenal manusia? Kapankah kehadiran ergonomi di

    Nusantara? Di manakah terdapat bukti-bukti dimaksud?

    Jawaban:

    Perkembangan ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949

    sebagai judul buku yang dikarang oleh Prof. Murrel. Ergonomi telah menjadi

    bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu (Dan

    Mac Leod, 1995). Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia

    merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan

    dalam melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau

    perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Padaawalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan

    kadang-kadang terjadi secara kebetulan.

    Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun

    yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah

    melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara

    nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimalkan interaksi antara

    produk dengan manusia. Pada tahun 1924 sampai 1930Hawthorne Works of

    Wertern Electric (Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi

    yang selanjutnya dikenal dengan Hawthorne Effects (Efek Hawthorne).

    Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja

    dan menunjukkan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin.

    Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya

    bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    19/28

    kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan

    pada perusahaan-perusahaan senjata perang.

    3.

    Apakah aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam men-design sebuah

    peralatan kerja pada sebuah industri?

    Jawaban:

    Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah peralatan kerja

    di perusahaan/industri yakni:

    a.

    Sikap dan posisi kerja.

    Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap

    dan posisi membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering

    atau jangka waktu lama. Untuk mengatasi problema ini maka

    stasiun kerja harus dirancang- terutama dengan memperhatikan

    fasilitas kerjanya seperti meja kerja, kursi dll. yang sesuai dengan

    data antropometrik agar operator dapat menjaga sikap dan posisi

    kerjanya tetap tegak dan normal. Ketentuan ini terutama sekaliditekankan bilamana pekerjaan-pekerjaan harus dilaksanakan

    dengan posisi berdiri.

    Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan

    maksimum yang bisa dilakukan. Pengaturan posisi kerja dalam hal

    ini dilakukan dalam jarak jangkauan normal (konsep/prinsip

    ekonomi gerakan ). Di samping pengaturan ini bisa memberikan

    sikap dan posisi yang nyaman juga akan mempengaruhiaspek-aspek ekonomi gerakan. Untuk hal-hal tertentu operator

    harus mampu dan cukup leluasa mengatur tubuhnya agar

    memperoleh sikap dan posisi kerja yang lebih mengenakkannya.

    Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja

    untuk waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada

    dalam sikap atau posisi miring. Demikian pula sebisa mungkin

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    20/28

    menghindari cara kerja yang memaksa operator harus bekerja

    dengan posisi telentang atau tengkurap.

    Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau

    periode waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam

    posisi di atas level siku yang normal.

    b. Antropometri dan dimensi ruang kerja.

    Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik

    atau fungsi dari tubuh manusia termasuk di sini ukuran linier, berat

    volume, ruang gerak, dan lain-lain. Data antropometri ini akan sangat

    bermanfaat di dalam perencanaan peralatan kerja atau fasilitas-fasilitas

    kerja (termasuk di sini perencanaan ruang kerja ). Persyaratan

    ergonomis mensyaratkan agar supaya peralatan dan fasilitas kerja

    sesuai dengan orang yang menggunakannya khususnya yang

    menyangkut dimensi ukuran tubuh. Dalam menentukan ukuran

    maksimum atau minimum biasanya digunakan data antropometri

    antara 5-th dan 95-th percentile. Untuk perencanaan stasiun kerja data

    antropometri akan bermanfaat baik di dalam memilih fasilitas-fasilitas

    kerja yang sesuai dimensinya dengan ukuran tubuh operator, maupun di

    dalam merencanakan dimensi ruang kerja itu sendiri.

    Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi

    fisik dan situasi kerja yang ada. Di dalam menentukan dimensi ruang

    kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa

    dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup

    memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum

    yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu.

    c. Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja.

    Organisasi fasilitas kerja sehingga operator secara mudah akan

    mengetahui lokasi penempatan material (bahan baku, produk

    akhir atau limbah buangan/skrap), spare-parts, peralatan kerja,

    mekanisme kontrol atau display dan lain-lain yang dibutuhkan

    tanpa harus mencari-cari.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    21/28

    Buat rancangan fasilitas kerja (mesin, meja, kursi dan lain-lain)

    dengan dimensi yang sesuai data antropometri dalam range 5sampai 95-th percentile agar operator bisa bekerja leluasa dan tidak

    cepat lelah. Biasanya untuk merancang lokasi jarak jangkauan

    akan dipergunakan operator dengan jarak jangkau terpendek

    (5-th percentile), sedangkan untuk lokasi kerja yang

    membutuhkan clearence akan mempergunakan data yang

    terbesar (95-th percentile).

    Atur suplai/pengiriman material ataupun peralatan/perkakas

    secara teratur ke stasiun-stasiun kerja yang membutuhkan.

    Disini operator tidak seharusnya membuang waktu dan energi

    untuk mengambil material atau peralatan/perkakas kerja yang

    dibutuhkan.

    Untuk menghindari pelatihan ulang yang tidak perlu dan

    kesalahan-kesalahan manusia karena pola kebiasaan yang sudah

    dianut, maka bakukan rancangan lokasi dari peralatan kerja

    (mekanisme kendali atau display) untuk model atau type yang

    sama.

    Buat rancangan kegiatan kerja sedemikian rupa sehingga akan

    terjadi keseimbangan kerja antara tangan kanan dan tangan kiri

    (terutama untuk kegiatan perakitan). Diharapkan pula operator

    dapat memulai dan mengakhiri gerakan kedua tangannya tersebut

    secara serentak dan menghindari jangan sampai kedua tangan

    menganggur (idle) pada saat yang bersamaan. Buat pula

    peralatan-peralatan pembantu untuk mempercepat proses

    handling. Disamping itu bila mana memungkinkan suatu

    kegiatan juga dikerjakan/dikendalikan dengan menggunakan

    kaki- untuk mengurangi kerja tangan hal-hal tertentu- maka

    bisa pula dirancang mekanisme khusus untuk maksud ini.

    Apabila akhirnya kaki juga ikut serta "meramaikan"

    pelaksanaan kerja, maka distribusikan beban kerja tersebut

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    22/28

    secara seimbang antara tangan dan kaki. Biasanya untuk

    mengendalikan kegiatan yang memerlukan tingkat ketelitian

    yang tinggi, tanggungjawab untuk pelaksanaan untuk hal

    tersebut biasanya akan dibebankan pada tangan kanan

    (perkecualian untuk orang kidal hal ini haruslah dirancang

    secara khusus).

    Atur tata letak fasilitas pabrik sesuai dengan aliran proses

    produksinya. Caranya adalah dengan mengatur letak mesin atau

    fasilitas kerja berdasarkan konsep "machine-after-machine" yang

    disesuaikan dengan aliran proses yang ada. Prinsip tersebut

    adalah untuk meminimalkan jarak perpindahan material selama

    proses produksi berlangsung terutama sekali untuk fasilitas-

    fasilitas yang frekuensi perpindahan atau volume material

    handlingnya cukup besar. Stasiun-stasiun kerja ataupun

    departemen-departemen yang karena fungsinya akan sering kali

    berhubungan dan berinteraksi satu dengan yang lain juga

    harus diletakkan berdekatan guna mengurangi waktu gerak

    perpindahan.

    Kombinasi dua atau lebih peralatan kerja sehingga akan

    memperketat proses kerja. Demikian pula sedapat mungkin

    peralatan kerja yang akan digunakan sudah berada dalam arah

    dan posisi yang sesuai pada saat operasi kerja akan

    diselenggarakan.

    4. Jelaskan yang dimaksud dengan Cumulative Trauma Disorder (CTD)?

    Jawaban:

    Cumulative Trauma Disorder (CTD) merupakan Penyakit timbul karena

    terkumpulnya kerusakan-kerusakan atau penyakit kecil akibat trauma

    berulang ulang yang membentuk kerusakan yang relatf besar dan

    menimbulkan rasa sakit (rasa nyeri, kesemutan, pembengkakan).

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    23/28

    5.

    Sebutkan beberapa aktivitas fisik pekerja yang dapat menimbulkan CTD

    tersebut.

    Jawaban:

    Berikut ini beberapa aktivitas fisik pekerja yang dapat menimbulkan

    CTD, antara lain yaitu:

    Gejala CTD muncul pada jenis pekerjaan yang monoton,

    Sikap kerja tidak alamiah atau sesuai standar

    Penggunaan otot melebihi batas aman kemampuan.

    Sikap tubuh yang janggal

    Durasi waktu saat melakukan kegiatan atau sikap kerja yang janggal

    6. Banyak peralatan rumah tangga yang sudah lama dipakai, tetapi sesungguhnya

    desainnya tidak ergonomis dan sampai sekarang bahkan masih laku di

    pasaran. Berikan analisis mengenai hal ini.

    Jawaban:

    Jika kita perhatikan, sampai saat ini masih banyak peralatan rumah

    tangga yang desainnya tidak ergonomis akan tetapi masih dipakai dan juga

    laku di pasaran. Hal ini disebabkan pengetahuan masyarakat tentang barang-

    barang yang ergonomis akan lebih meringankan pekerjaan mereka masih

    sangat terbatas. Pada umumnya yang menjadi patokan bagi mereka dalam

    membeli alat adalah yang penting bisa dipakai. Selain itu jika dilihat dari

    faktor ekonomi, kebanyakan konsumen juga beranggapan bahwa barang yang

    didesain ergonomis harganya relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan

    barang yang tidak ergonomis. Sehingga banyak barang yang desainnya tidak

    ergonomis masih laku dan digunakan oleh masyarakat.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    24/28

    7.

    Untuk mengetahui kesehatan kerja karyawan jangka panjang, sering kali

    dipergunakan Ergonomic Awareness Checklist (EAC). Uraikan manfaat dan

    fungsi EAC ini dalam upaya mempertahankan unjuk kerja karyawan.

    Jawaban:

    Manfaat dari Ergonomic Awareness Checklist (EAC) dalam upaya

    mempertahankan unjuk kerja karyawan yakni:

    1. Memberikan sistematika proses unjuk kerja sesuai standar

    2. Membantu menganalisa sebab-sebab kemunculan masalah dibalik

    pekerjaan dan sistem kerja yang tidak sesuai standar

    3. Mempermudah pemecahan masalah yang muncul dari sistem kerja di

    bawah standar

    4.

    Membudayakan para pekerja untuk selalu bekerja dengan benar dan sesuai

    standard operating procedur

    5. Meningkatkan kesadaran pekerja terkait dengan potensi masalah

    masalah yang mungkin muncul dari tugas tugas dan pekerjaan mereka

    dan cara-cara pencegahannya6. Meningkatkan kesadaran pekerja terhadap upaya kesehatan dan

    keselamatan kerja

    7. Menjaga dan meningkatkan produktivitas pekerja

    8. Ada beberapa faktor resikodan kesalahan ergonomi yang apabila dibiarkan

    berlarut-larut dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Apa sajakah faktor-

    faktor tersebut?

    Jawaban:

    Faktor resiko yang terpenting dari pengabaian faktor ergonomi dalam

    tempat kerja adalah MSDs (musculoskeletal disorders). MSDs ini

    dimungkinkan timbul dalam waktu yang cukup lama (adanya kumulatif

    resiko).

    Menurut UCLA-LOSH (bagian K3 UCLA), ada beberapa faktor risiko

    yang berhubungan dengan kesalahan ergonomi, yakni:

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    25/28

    a.

    Pengaturan kerja yang buruk (Poor Work Organization) : Aspek-aspek di

    mana suatu pekerjaan diorganisasikan dengan buruk. Sebagai contoh tugas

    yang membosankan, pekerjaan menggunakan mesin, jeda kerja yang

    kurang, batas waktu yang banyak. Beban kerja yang proporsional, jeda

    kerja yang cukup, penugasan yang bervariasi, otonomi individual.

    b. Pengulangan Berkelanjutan (Continual Repetition) : Melakukan gerakan

    yang sama secara terus menerus. Mendisain ulang pekerjaan sehingga

    jumlah pergerakan yang berulang dapat berkurang, perputaran pekerjaan.

    c. Gaya Berlebih (Excessive Force) : Pergerakan tubuh dengan penuh tenaga,

    usaha fisik yang berlebih - menarik, memukul, dan mendorong. Kurangi

    gaya dalam menyelesaikan pekerjaan, disain ulang pekerjaan, tambah

    pekerja, gunakan bantuan mesin.

    d.

    Postur Janggal (Awkward Posture) : Memperpanjang pencapaian dengan

    tangan, twisting, berlutut, jongkok. Postur janggal lawan dari posisi netral.

    Disain pekerjaan dan peralatan yang dapat menjaga posisi netral. Posisi

    netral tidak semestinya memberikan tekanan pada otot, tulang sendi,

    maupun syaraf.

    e. Posisi Tidak Bergerak (Stationary Positions) : Terlalu lama diam dalam

    satu posisi, menyebabkan kontraksi otot dan lelah. Disain pekerjaan untuk

    menghindari posisi tidak bergerak; berikan kesempatan untuk mengubah

    posisi.

    f.

    Tekanan Langsung Berlebih (Excessive Direct Pressure) :Tubuh kontak

    langsung dengan permukaan keras atau ujung benda, seperti ujung meja

    atau alat. Hindari tubuh berpijak pada permukaan yang keras seperti meja

    dan kursi. Perbaharui peralatan atau sediakan bantalan; seperti pulpen

    ergonomis, keset untuk berdiri.

    g. Pencahayaan yang tidak memadai (Inadequate Lighting) : Sumber atau

    level dari pencahayaan yang terlalu terang atau gelap. Setel pencahayaan

    yang pas, hindari pencahayaan langsung dan tak langsung yang dapat

    mengakibatkan kerusakan mata. Gunakan sekat cahaya silau, tirai untuk

    jendela.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    26/28

    9. Bila perusahaan mengabaikan faktor ergonomis, maka akan berakibat pada

    kefatalan kerja. Sebutkan urutan kefatalan kerja tersebut.

    Jawaban:

    Kefatalan kerja yang disebabkan perusahaan yang mengabaikan faktor

    ergonomis yakni:

    a. Pekerja akan cepat lelah saat bekerja akibat kondisi perusahaan yang tidak

    nyaman.

    b.

    Proses produksi akan semakin menurun drastis.

    c. Kemungkinan pekerja jika terlalu lelah maka tidak fokus terhadap

    pekerjaan sehingga bisa berakibat melakukan kesalahan. Misalkan salah

    pengoperasian mesin, dan juga merasakan sakit pada fisik.

    d. Semakin banyak faktor resiko dan semakin lama pekerja akan terpapar,

    maka semakin besar kemungkinan berkembang suatu gejala atau

    kecelakaan. Jumlah paparan (gerakan, tingkat gaya) yang bisa

    mengakibatkan kelainan/penyakit belum diketahui secara pasti.e. Jika sudah terlalu lama terkenan paparan itu maka dapat berakibat sangat

    fatal yakni kematian.

    10.Apakah penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) itu? Jelaskan.

    Jawaban:

    Mosculosketekal Disorders (MSDs) merupakan Keluhan

    muskuloskeletal yang dirasakan ringan -berat. Apabila otot menerima beban

    statis secara berulang dan dalam waktu yg lama akan menyebabkan kerusakan

    pada sendi, ligamen dan tendon (MSDs). MSDs di industri yang sering

    dikeluhkan adalah otot rangka : leher, bahu lengan, tangan, jari, punggung,

    pinggang (Low Back Pain =LBP) dan otot-2 bagian bawah.

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    27/28

    11.

    Penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) banyak dijumpai pada karyawan

    yang bekerja di perusahaan menengah kebawah / industri kecil di tengah-

    tengah masyarakat. Apakah sebabnya? Jelaskan.

    Jawaban:

    Penyakit MSDs banyak dijumpai dijumpai pada karyawan yang bekerja

    di perusahaan menengah ke bawah / industri kecil karena pada umumnya

    industri skala kecil hanya mengejar profit dengan cara menekan biaya

    produksi, memakai peralatan seadanya (tanpa memandang spesialisasi alat),

    menekan biaya dan waktu perawatan alat (yang penting masih bisa dipakai

    produksi), tidak adanya manajemen industri yang jelas, mengesampingkan K3

    pekerja, tidak adanya rotasi pekerja dan pekerjaan, sehingga para pekerja

    mudah terkena penyakit Mosculosketekal Disorders (MSDs) yang pada

    umumnya disebabkan oleh:

    a. Peregangan otot berlebihan (over exertion)cidera otot skeletal

    b.

    Aktivitas berulang tanpa relaksasi

    c.

    Sikap kerja tidak alamiah (semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusatgravitasi tubuh ketidaksesuaian antara alat dan stasiun kerja dg ukuran

    tubuh pekerja

    d. Penyebab sekunder : tekanan pd jaringan lunak, getaran,

    e. Faktor individu : umur, sex, kebiasaan merokok, kesegaran jasmani,

    kekuatan fisik dan ukuran tubuh (antropometri)

    12.Kapankah design sebuah peralatan dan/atau lingkungan kerja boleh

    mengabaikan prinsip-prinsip ergonomi? Jelaskan.

    Jawaban:

    Desain sebuah peralatan dan/atau lingkungan kerja ada kalanya

    mengabaikan prinsip-prinsip ergonomi apabila tujuan dan fungsi barang

    barang tersebut diciptakan adalah lebih mengarah pada fungsi estetika saja,

    seperti hiasanhiasan yang berkonsep seni murni, bukan seni terapan. Selain

  • 5/20/2018 Binabar Sungging L (K2511010)

    28/28

    itu peralatan yang jarang sangat jarang dipakai juga bisa sedikit mengabaikan

    prinsip ergonomi.

    Peralatan yang fungsinya lebih digunakan untuk menunjukkan status

    ekonomi dan sosial juga lebih mengesampingkan prinsip ergonomi dan

    mementingkan fungsi estetikanya, barang barang tersebut biasanya justru

    terbuat dari bahan yang mahal, dengan desain yang tidak ergonomis,

    cenderung mudah rusak, sebagai contoh gelas yang dipakai presiden dalam

    menerima tamu kenegaraan dari luar maupun dalam negeri yang terbuat dari

    kristal dengan desain yang jauh dari kata ergonomi namun memiliki unsur

    estetika yang begitu tinggi.

    13.Sebuah perusahaan melakukan pengadaan peralatan baru. Menurut saudara,

    manakah persyaratan utama peralatan yang harus dipenuhi: desain

    ergonomisnya atau produktivitas alat tersebut? Bagaimanakah hubungannya

    dengan soal nomor 1 di atas. Uraikan jawaban Saudara.

    Jawaban:

    Dalam pengadaan peralatan baru, menurut saya harus memperhatikan

    keduanya, perusahaan harus memilih mesin dengan kapasitas produksi yang

    memadai. Selain itu, desain alat tersebut juga harus ergonomis, karena

    bagaimanapun juga mesin juga selalu butuh operator yang diperankan oleh

    manusia. Jadi desain dan spesifikasi mesin harus sesuai sikap dan posisi kerja,

    Antropometri dan dimensi ruang kerja, Efisiensi ekonomi gerakan dan

    pengaturan fasilitas kerja sehingga alat tersebut menimbulkan rasa aman dan

    nyaman terhadap pemakainya, sehat dan efisien pada saat dioperasikan, tidak

    membuat operator cepat lelah, dll. Sehingga jika kapasitas produksi mesin

    yang memadai ditunjang dengan kemampuan operator yang selalu dalam

    kondisi prima, maka kualitas dan kuantitas hasil produksi akan selalu stabil

    bahkan meningkat.


Recommended