1
KRIMINOLOGI KODE MATA KULIAH : MKK 077
BLOCK BOOK
Planing Group :
Dr. I Gusti Ketut Ariawan, S.H., M.H. I Ketut Rai Setiabudhi, S.H., M.S. Gde Made Swardhana, S.H., M.H. Sagung Putri S.E. Purwani, S.H.
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2009
2
1. Identifikasi Mata Kuliah.
MKK 077 : KRIMINOLOGI
Team Pengajar : 1. Dr. I Gusti Ketut Ariawan, S.H., M.H.
2. I Ketut Rai Setiabudhi, S.H., M.S.
3. Gde Made Swardhana, S.H., M.H.
4. Sagung Putri S.E. Purwani, S.H.
Status Mata Kuliah : MK Pilihan Program Kekhususan Hk
Pidana.
SKS : 2
2. Deskripsi Mata Kuliah.
Substansi Mata Kuliah Kriminologi mencakup aspekaspek tentang
kausa kejahatan. kejahatan adalah sesuatu konsepsi yang bersifat
abstrak. Abstrak dalam artian tidak dapat diraba dan tidak dapat
dilihat, kecuali akibatnya saja. Banyak sarjana berusaha
menemukan dan menerangkan kausa kejahatan. Usaha untuk
menerangkan kausa kejahatan tersebut berkembang, dari madzab
klasik, madzab kartografik, madzab sosialis, madzab tipologik,
sampai terakhir muncul aliran multi faktor. Kriminologi mempunyai
perkaitaan yang erat dengan ilmuilmu lain, seperti ilmu sosial,
ekonomi maupun ilmu hukum. Kejahatan merupakan produk
perkembangan sosial, dalam artian pula masyarakat yang sedang
membangun tidak luput dari perkembangan kejahatan itu sendiri.
Kriminologi sebagai disiplin yang ”non making policy” hasilhasil
kajiannya telah diakui sebagai masukan dalam pembentukan
kebijakan hukum pidana.
3
3. Tujuan Mata Kuliah.
Dengan konsep dan pemahaman terhadap KRIMINOLOGI
mahasiswa mampu menjelaskan / merumuskan gejalagejala
timbulnya kejahatan dalam masyrakat. Oleh karena itu perkuliahan
ini diawali dengan pemahaman tentang pengertian kejahatan,
metodemetode yang dipakai dalam peneltian KRIMINOLOGI,
faktorfaktor yang menyebabkan timbulnya kejahatan ataupun
tindak pidana, tipetipe penjahat serta reaksi masyarakat terhadap
kejahatan.
4. Metode dan Strategi Proses Pembelajaran.
Metode Perkuliahan adalah Problem Based Learning (PBL) pusat
pembelajaran ada pada mahasiswa. Metode yang diterapkan
adalah “belajar” (Learning) bukan “mengajar” (Teaching).
Strategi pembelajaran : kombinasi perkuliahan 50 % ( 6 kali
pertemuan perkuliahan ) dan tutorial 50 % ( 6 kali pertemuan tutorial
). Satu kali pertemuan untuk Tes Tengah semester, dan satu kali
pertemuan untuk Tes Akhir Semester. Total pertemuan 14 kali.
1. Pelaksanaan Perkuliahan & Tutorial :
Perkuliahan dan tutorial dalam Mata Kuliah Kriminologi ini,
masingmasing direncanakan berlangsung sebanyak 6 kali
pertemuan yaitu :
a. Perkuliahan : pertemuan 1, 3, 5, 7, 9 dan 11; dan
b. Tutorial : pertemuan 2, 4, 6, 8, 10, 12
4
2. Strategi perkuliahan:
Perkuliahan tentang subsub pokok bahasan dipaparkan dengan
alat bantu media papan tulis, power point slide, serta peyiapan
bahan bacaan tertentu yang dipandang sulit diakses oleh
mahasiswa. Sebelum mengikuti perkuliahan mahasiswa sudah
mempersiapkan diri (self study) mencari bahan (materi),
membaca dan memahami pokok bahasan yang akan dikuliahkan
sesuai dengan arahan (guidance) dalam Block Book. Tehnik
perkuliahan : pemaparan materi, tanyajawab dan diskusi
(proses pembelajaran dua arah).
3. Strategi Tutorial:
a. Mahasiswa mengerjakan tugastugas: (Discussion task;
Study Task dan Problem Task) sebagai bagian dari self study
( 20 jam perminggu ), kemudian berdiskusi di kelas, tutorial,
presentasi power point, dan diskusi.
b. Dalam 6 kali tutorial di kelas, mahasiswa diwajibkan :
1) Menyetor karya tulis berupa paper dan/atau tugas
tugas lain sesuai dengan topik tutorial 1, 2, 3, 4, 5 dan
6.
2) Mempresentasikan tugas tutorial dalam bentuk power
point presentation ataupun slide head projector untuk
tugas tutorial 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
5
5. Ujian dan Penilaian.
a. Ujian :
Ujian dilaksanakan dua kali dalam bentuk tertulis yaitu Ujian
tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
b. Penilaian :
Penilaian Akhir dan proses pembelajaran ini berdasarkan Rumus
Nilai Akhir sesuai Buku Pedoman Fakultas Hukum Universitas
Udayana, sebagai berikut :
(UTS + TT) 2 + 2(UAS)
________________ = Nilai Akhir 3
Skala Nilai Huruf Angka
Penguasaan Kompetensi
Ket. Dgn Skala Nilai
0 – 10 0 100
A 4 B+ 3,5 B 3 C+ 2,5 C 2 D+ 1,5 D 1 E 0
Sangat Baik Antara sangat baik dengan baik Baik Antara baik dan cukup Cukup Kurang Sangat kurang Gagal
8,0 – 10,0 80 – 100 7,0 – 7,9 70 – 79 6,5 – 6,9 65 – 69 6,0 – 6,4 60 – 64 5,5 – 5,9 55 – 59 5,0 – 5,4 50 – 54 4,0 – 4,9 40 – 49 0,0 – 3,9 0 – 39
6
6. Materi/Organisasi Perkuliahan.
1. Pengertian, Ruang Lingkup dan Manfaat Mempelajari
Kriminologi. a. Pengertian Kriminologi
b. Ruang Lingkup Kriminologi
c. Manfaat Mempelajari Kriminologi
2. Objek dan Metode serta Hubungan Kriminologi dengan
Ilmuilmu lain. a. Obyek dan Methode Penelitian dalam Kriminologi
b. Hubungan Kriminologi dengan Ilmu Sosial
c. Hubungan Kriminologi dengan Hukum Pidana
3. Sejarah Perkembangan Kriminologi a. Sejarah Lahirnya Kriminologi.
b. MadzabMadzab dalam Kriminologi
c. Causa Kejahatan
4. Hubungan Kejahatan dengan Kondisi Tertentu dalam
Masyarakat a. Hubungan Kejahatan dengan Ekonomi
b. Hubungan Kejahatan dengan Pendidikan
c. Hubungan Kejahatan dengan Usia / Umur
d. Hubungan Kejahatan dengan Jenis Kelamin
e. Hubungan Kejahatan dengan Rumah Tangga / Keluarga
f. Hubungan Kejahatan dengan Media ( cetak dan elektronik)
7
g. Hubungan Kejahatan dengan Korban Sebagai Pencetus
Kejahatan
h. Hubungan Kejahatan dengan Profesi
i. Kejahatan Terselubung
j. Kejahatan Pembangkangan
k. ReaksiReaksi Sosial Terhadap Kejahatan.
5. TeoriTeori dalam Kriminologi a. Teoriteori dalam Kriminologi
b. Teori Kriminologi yang Berkembang dalam Masyarakat
c. Penerapan Teori dan Aliran dalam Kasus Kriminologi
6. Kriminologi dan Pembangunan a. Arti Penting Kriminologi dalam Proses Pembangunan
b. Methode Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan
c. Hubungan Antara Kejahatan, Masyarakat dan Pembangunan
d. Penerapan Konsepkonsep Kriminologi dalam Masyarakat
yang Sedang Membangun
e. Pola dan Perkembangan Kriminalitas di Indonesia
f. Kriminologi dan Beberapa Permasalahan Kejahatan di
Indonesia
g. Penerapan KonsepKonsep Kriminologi Dalam KasusKasus
Kejahatan
8
7. Bahan Bacaan.
Atmasasmita, Romli 1997. Kriminologi, Bandung : Mandar Maju
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Kusumah W, Mulyana 1984. Kriminologi dan Masalah Kejahatan
(Suatu pengantar Ringkas), Bandung : Armico
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Sahetapy. J. E. 1979. Kapita Selekta Kriminologi, Alumni,
Bandung.
dan Mardjono Reksodiputro : Parados dalam
Kriminologi, Bandung : Alumni.
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni
1976. Sosio Kriminologi, Amalan Ilmu Sosial Dalam
Studi Kejahatan, CV. Sinar Baru, Bandung
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Sutherland Edwin H 1969 “Principle Of Criminology” (terj.)
Momon Kartasaputra, Azasazas Kriminologi,
Bandung : Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
9
8. Persiapan Proses Perkuliahan.
Mahasiswa diwajibkan sudah memiliki Block Book Mata Kuliah
Kriminologi ini sebelum perkuliahan dimulai, serta mempersiapkan
materi sehingga proses perkuliahan dan tutorial dapat terlaksana
dengan lancar.
10
Pertemuan 1 : Perkuliahan 1 (Lectures)
Pengertian, Ruang Lingkup dan Manfaat Mempelajari Kriminologi.
a. Pengertian Kriminologi
b. Ruang Lingkup Kriminologi
c. Manfaat Mempelajari Kriminologi
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Sutherland Edwin H 1969 Principle Of Criminology (terj.) Momon
Kartasaputra, Azasazas Kriminologi, Bandung :
Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
11
Pertemuan 2 : Tutorial 1
Discussion Task – Study Task:
Sutherland dan Cressey mengemukakan “criminology is the body of
knowledge regarding crime as a social phenomenon” Beranjak dari pengertian tersebut, Sutherland dan Cressey mengemukakan bahwa
yang termasuk dalam pengertian kriminologi adalah proses
pembentukan hukum, pelanggaran hukum dan reaksi terhadap para
pelanggar hukum. Dengan demikian, kriminologi tidak hanya
mempelajari masalah kejahatan saja tetapi juga meliputi proses
pembentukan hukum, pelanggaran hukum serta reaksi yang diberikan
terhadap para pelaku kejahatan.
Tugas :
v Diskusikan batasan, luas lingkup studi serta manfaat studi
kriminologi, tertutama dalam hubungannya dengan kebijakan
hukum pidana (penal policy).
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
12
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Sutherland Edwin H 1969 Principle Of Criminology (terj.) Momon
Kartasaputra, Azasazas Kriminologi, Bandung :
Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
13
Pertemuan 3 : Perkuliahan 2 (Lectures)
Objek dan Metode serta Hubungan Kriminologi dengan Ilmuilmu
lain.
a. Objek dan Methode dalam Kriminologi
b. Hubungan Kriminologi dengan Ilmu Sosial
c. Hubungan Kriminologi dengan Hukum Pidana
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni.
Sutherland Edwin H 1969 Principle Of Criminology (terj.) Momon
Kartasaputra, Azasazas Kriminologi, Bandung :
Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
14
Pertemuan 4 : Tutorial 2
Discussion Task – Study Task
Dari pernyataan Sutherland dan Cressey tidak diragukan lagi bahwa
ilmu kriminologi sebagai disiplin yang “non making policy” mempunyai perkaitan dengan disiplin lain. Di dalam melakukan
pendekatan terhadap obyek studi, kriminologi mendekati dari berbagai
perspektif, baik pendekatan deskriptif, pendekatan sebabakibat
maupun pendekatan normatif.
Tugas :
v Diskusikan masingmasing metode pendekatan terhadap obyek
studi dalam kriminologi.
v Identifikasi kelebihan dan kekurangan metode pendekatan
tersebut.
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
15
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup Dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni.
Sutherland Edwin H 1969 Principle Of Criminology (terj.) Momon
Kartasaputra, Azasazas Kriminologi, Bandung :
Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
16
Pertemuan 5 : Perkuliahan 3 (Lectures)
Sejarah Perkembangan Kriminologi dan Madzabmadzab dalam
Kriminologi
a. Sejarah Lahirnya Kriminologi.
b. MadzabMadzab dalam Kriminologi.
c. Causa Kejahatan.
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup Dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni.
Sutherland Edwin H 1969 “Principle Of Criminology” (terj.)
Momon Kartasaputra, Azasazas Kriminologi,
Bandung : Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
17
Pertemuan 6 : Tutorial 3
Discussion Task – Study Task
Kejahatan bersifat relatif, tergantung pada ruang, waktu dan siapa
menamakan suatu itu sebagai suatu kejahatan. “Misdaad is benoming” kata Hoefnagels, yang berarti tingkah laku didefinisikan
sebagai jahat oleh manusiamanusia yang tidak mengkualifikasi diri
sebagai penjahat. Dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa kejahatan
adalah sesuatu konsepsi yang bersifat abstrak. Abstrak dalam artian
tidak dapat diraba dan tidak dapat dilihat, kecuali akibatnya saja.
Banyak sarjana berusaha menemukan dan menerangkan kausa
kejahatan. Usaha untuk menerangkan kausa kejahatan tersebut
berkembang, dari madzab klasik, madzab kartografik, madzab sosialis,
madzab tipologik, sampai terakhir muncul aliran multi faktor.
Tugas :
v Diskusikan asumsiasumsi yang mendasari madzabmadzab
dalam kriminologi dalam mencari kausa kejahatan.
v Diskusikan argument yang mendasari asumsi masingmasing
madzab, serta apa kelebihan dan kekurangan asumsi dimaksud.
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
18
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup Dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni.
Sutherland Edwin H 1969 Principle Of Criminology (terj.) Momon
Kartasaputra, Azasazas Kriminologi, Bandung :
Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
19
Pertemuan 7 : Perkuliahan 4 (Lectures)
Hubungan Kejahatan dengan Kondisi Tertentu dalam Masyarakat
a. Hubungan Kejahatan dengan Ekonomi
b. Hubungan Kejahatan dengan Pendidikan
c. Hubungan Kejahatan dengan Usia / Umur
d. Hubungan Kejahatan dengan Jenis Kelamin
e. Hubungan Kejahatan dengan Rumah Tangga / Keluarga
f. Hubungan Kejahatan dengan Media ( cetak dan elektronik)
g. Hubungan Kejahatan dengan Korban Sebagai Pencetus
Kejahatan
h. Hubungan Kejahatan dengan Profesi
i. Kejahatan Terselubung
j. Kejahatan Pembangkangan
k. ReaksiReaksi Sosial Terhadap Kejahatan.
Bahan Bacaan :
Atmasasmita, Romli 1997. Kriminologi, Bandung : Mandar Maju
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Kusumah W, Mulyana 1984. Kriminologi dan Masalah Kejahatan
(Suatu pengantar Ringkas), Bandung : Armico
Sahetapy. J. E. 1979. Kapita Selekta Kriminologi, Alumni,
Bandung.
dan Mardjono Reksodiputro : Parados dalam
Kriminologi, Bandung : Alumni.
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni
20
1976. Sosio Kriminologi, Amalan Ilmu Sosial Dalam
Studi Kejahatan, CV. Sinar Baru, Bandung
Sutherland Edwin H 1969 “Principle Of Criminology” (terj.)
Momon Kartasaputra, Azasazas Kriminologi,
Bandung : Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
21
Pertemuan 8 : Tutorial 4
Discussion Task – Study Task
Statistik criminal di daerah perkotaan, terutama kotakota besar seperti
Jakarta, Medan Surabaya, cenderung lebih tinggi apabila dibandingkan
dengan kotakota lain di Indonesia. Jenis kejahatanpun bervariasi, dari
kejahatan dengan kekerasan sampai dengan kejahatan yang
melibatkan profesi tertentu (seperti notaris maupun pengacara). Ini
tentunya berbeda dengan jenis kejahatan di kotakota kecil yang lebih
cenderung dalam bentuk kejahatan konvensional. Dari sudut umur
pelaku, kejahatan konvensional lebih banyak dilakukan oleh orang
yang berumur antara 20 – 30 tahun.
Tugas :
v Cermati kasus di atas, kemudian diskusikan bahwa di kotakota
besar, ada kecenderungan jenis kejahatan mengarah pada
bentukbentuk kejahatan inkonvensional. Bandingkan dengan
jenisjenis kejahatan di kota kecil. Dengan berpedoman pada
hubungan kriminologi dengan kondisikondisi tertentu dalam
masyarakat, simpulan apa yang saudara peroleh ?
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
22
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup Dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni.
Sutherland Edwin H 1969 Principle Of Criminology (terj.) Momon
Kartasaputra, Azasazas Kriminologi, Bandung :
Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
23
Pertemuan 9 : Perkuliahan 5 (Lectures)
TeoriTeori dalam Kriminologi
a. Teoriteori dalam Kriminologi
b. Teori Kriminologi yang Berkembang dalam Masyarakat
c. Penerapan Madzab dan Teoriteori dalam Kasus Kriminologi
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup Dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni.
Sutherland Edwin H 1969 Principle Of Criminology (terj.) Momon
Kartasaputra, Azasazas Kriminologi, Bandung :
Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
24
Pertemuan 10 : Tutorial 5
Discussion Task – Study Task
Desa Antah Barantah adalah desa yang sedang mengalami akulturasi
budaya sebagai akibat perkembangan pariwisata di daerah tersebut.
Penduduk asli terpinggirkan sebagai akibat pembangunan untuk
mendukung industri pariwisata. Penduduk asli yang lahannya sebagian
besar telah dijual kepada investor dan pelaku pariwisata, mulai
terpinggirkan. Dalam masalah lapangan kerja, penduduk asli desa
antah barantah hanya kebagian porsi kecil karena kebanyakan
penduduk tidak memiliki pendidikan yang memadai. Kecemburuan
social telah mengakibatkan penduduk asli mulai melakukan tindakan
tindakan kriminal terhadap fasilitasfasilitas pariwisata di daerah
tersebut.
Tugas :
v Buat karya tulis/paper untuk menjawab kausa kejahatan yang
diceriterakan dalam kasus di atas.
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
25
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup Dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni.
Sutherland Edwin H 1969 Principle Of Criminology (terj.) Momon
Kartasaputra, Azasazas Kriminologi, Bandung :
Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
26
Pertemuan 11 : Perkuliahan 6 (Lectures)
Kriminologi dan Pembangunan
a. Arti Penting Kriminologi dalam Proses Pembangunan
b. Methode Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan
c. Hubungan Antara Kejahatan, Masyarakat dan Pembangunan
d. Penerapan Konsepkonsep Kriminologi dalam Masyarakat
yang Sedang Membangun
e. Pola dan Perkembangan Kriminalitas di Indonesia
f. Kriminologi dan Beberapa Permasalahan Kejahatan di
Indonesia
g. Penerapan KonsepKonsep Kriminologi Dalam KasusKasus
Kejahatan
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup Dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni.
27
Sutherland Edwin H 1969 Principle Of Criminology (terj.) Momon
Kartasaputra, Azasazas Kriminologi, Bandung :
Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
28
Pertemuan 12 : Tutorial 6
Discussion Task – Problem Task
Pembangunan sebagai suatu terminologi yang mengandung aspek
ganda, seperti halnya istilah perubahan yang termasuk di dalamnya.
Perubahan merupakan suatu istilah yang bemakna ganda, dapat
bermakna kemajuan dan dapat juga bermakna kemunduran.
Kendatipun pembangunan lebih diberi konotasi positif namun
pembangunan juga potensial sebagai sebab kemunduran. Perubahan
masyarakat merupakan salah satu aspek dari hakikat pembangunan,
menuju modernisasi, yang merupakan proses penyesuaian diri dengan
konstalasi dunia, yang membawa proses transformasi berupa suatu
perubahan masyarakat dengan segala aspeknya. Di negaranegara
sedang berkembang, akumulasi dan interaksi dari berbagai
permasalahan : kemiskinan, pendidikan, ketrampilan kerja, sosial
budaya, kesehatan dapat berubah menjadi faktor kondusif timbulnya
kejahatan.
Tugas :
v Diskusikan hubungan pembangunan dengan kejahatan.
v Diskusikan solusi potensial dalam penanggulangan kejahatan
sebagai dampak pembangunan dihubungkan dengan
perkembangan intensitas kejahatan.
29
Bahan Bacaan :
Bonger, W. A. (terjemahan R. A Koesnoen ) : Pengantar tentang
KRIMINOLOGI, cetakan VI, PT. Pembangunan,
Jakarta, 1982.
Darma Weda, Made 1996. Kriminologi, Jakarta PT Raja Grafindo
Persada.
Momon Marta Saputra, SH : AsasAsas Kriminologi
Soekanto, Soerjono, Hengkie Liklikuwata, Mulyana W Kusumah
1981. Kriminologi Suatu Pengantar, Ghalia, Indonesia,
Jakarta.
Soedjono D, Kriminologi, Ruang Lingkup Dan Cara Penelitian
Kriminologi, Bandung : Alumni.
Sutherland Edwin H 1969 Principle Of Criminology (terj.) Momon
Kartasaputra, Azasazas Kriminologi, Bandung :
Alumni.
Topo Santosa dan Eva Achjani Zulfa 2001. Kriminologi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.