+ All Categories
Home > Documents > Boiler (Revisi)

Boiler (Revisi)

Date post: 07-Jul-2018
Category:
Upload: destias-selli-handayani
View: 215 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 22

Transcript
  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    1/22

     

    PERANCANGAN ALAT PROSES 

    “BOILER ” 

    Disusun Oleh: 

    Erly Rizki (03031381419111)

    Destias Selly H (03031381419119)

    Siti Handayani (03031381419131)

    FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SRIWIJAYA

    TAHUN 2015/2016

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    2/22

    BAB I 

    DASAR TEORI 

    1.1 Boiler 

    Boiler/ketel uap merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air

    sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air merupakan media yang berguna

    dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan

    suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam

     bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, maka volumenya

    akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang

    mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga

    dengan sangat baik.

    Boiler tidak harus memiliki pembakar. Boiler jenis ini dapat menghasilkan air panas

    atau uap dengan menyerap panas dari cairan lain. Operasi jenis peralatan untuk mendapatkan hasiluap maksimal dari proses penyerapan adalah untuk menghemat bahan bakar yang harus digunakan

    untuk menghasilkan uap yang diperlukan untuk peralatan. Boiler menggunakan limbah panas dapat

    membutuhkan bahan konstruksi yang tidak dapat ditangani secara langsung, Tetapi penting untuk

    mencegah korosi pada aplikasi limbah panas. Dengan kata lain, boiler yang sudah dihentikan tidakdapat dibangun dengan stainless steel. Karena ada hubungan tetap antara tekanan dan temperatur

    untuk uap dan air, tekanan harus meningkat. Ketika perlu untuk memanaskan produk atau bahan- bahan lain untuk suhu tinggi tekanan bisa sangat tinggi. Untuk mendapatkan suhu lebih besar dari

    sekitar 500oF, yang akan membutuhkan uap dan tekanan air lebih dari 666 psig cairan

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    3/22

    lain yang digunakan. Ada beberapa cairan yang sebagian besar adalah hidrokarbon, yang dapat

    dipanaskan sampai suhu setinggi 1.000oF tanpa beroperasi pada tekanan tinggi. Tetapi Beberapa

    dari cairan dapat menguap seperti mengkonversi air untuk steam.Karena pabrik beroperasi padasuhu yang lebih tinggi dari 250°F maka membutuhkan boiler. Tekanan kerja boiler diklasifikasi

    sbb:

    • Tekanan rendah: p < 20 bar

    • Tekanan sedang: 20 bar < p < 50 bar

    • Tekanan tinggi: 50 bar < p < 200 bar

    • Tekanan sangat tinggi: p > 200 bar

    Bahan untuk plat Boiler harus baik karena harus menahan tekanan yang tinggi juga harus tahan

     pada suhu yang tinggi, serta mudah dikerjakan (dibentuk). Umumnya menggunakan baja

    karbon rendah atau baja paduan rendah. 

    1.2 Kerangka dan jenis-jenis boiler 

    Komponen utama ketel uap terdiri dari:

    a. Ruang Pembakaran (Furnace )  Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk pembakaran,

    yang terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan bakar dan yang sekelilingnya

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    4/22

    adalah pipa-pipa air boiler yang menempel pada dinding tembok ruang pembakaran yang

    menerima panas dari bahan bakar secara radiasi, konduksi, dan konveksi.

    b. Drum Air dan Drum Uap  

     Drum air terletak pada bagian bawah yang berisi dari tangki kondensat yang

    dipanaskan dalam daerator, disamping itu berfungsi sebagai tempat pengendapan

    kotoran-kotoran dalam air yang dikeluarkan melalui proses blowdown.

    c. Pemanas Lanj ut (Super Heater)  

    Super heater adalah bagian-bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas uap,

    dari saturated steam (±250°C) menjadi super heated steam (±360°C).

    d. Air H eater  

     Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.

    e. Dust Col lector  

     Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang

    aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.

    f. Soot blower  

    Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang

    menempel pada pipa-pipa.

    Sedangkan untuk komponen bantu dalam sistem ketel uap antara lain:

    a. Air pengisi ketel (boil er feed water ) 

    Air pengisi ketel didapatkan dari 2 sumber yaitu: air condensate, didapatkan dari hasil

     pengembunan uap bekas yang telah digunakan sebagai pemanas pada evaporator,  juice heater

    dan vacuum pan. Air condensate ini ditampung dan kemudian dialirkan ke  station boiler sebagai

    air umpan pengisi ketel dengan persyaratan Ph: 8,5, Iron (ppm) : 0,002, Oxygen (ppm) : 0,02

     b. Dearator 

    Merupakan pemanas air sebelum dipompa kedalam ketel sebagai air pengisian. Media

     pemanas adalah exhaust steam  pada tekanan ± 1 kg/cm2 dengan suhu ± 150°C, sehingga

    didapatkan air pengisian ketel yang bersuhu antara 100°C-105°C.Fungsi utamanya adalah

    menghilangkan oksigen (O2) dan untuk menghindari terjadinya karat pada dinding ketel.

    c. High pressure feed water pump 

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    5/22

    Berfungsi untuk melayani kebutuhan air pengisi ketel yang dijadikan uap, sampai dengan

    kapasitas ketel yang maksimum, sehingga ketel uap akan dapat bekerja dengan aman. Kapasitas

     pompa harus lebih tinggi dari kapasitas ketel, minimum 1,25 kali, tekanan pompa juga harus

    lebih tinggi dari tekanan kerja ketel, agar dapat mensupply air kedalam ketel.

    d. Secondary Fan  

    Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai alat penghembus pembakaran bahan

     bakar yang kedua sebagai pembantu F.D.F. untuk mendapatkan pembakaran yang lebih

    sempurna lagi.

    e. I nduced Draft F an (I.D.F) 

    Alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghisap gas asap sisa pembakaran bahan bakar,

    yang keluar dari ketel.

    f. Force Draft F an (F.D.F) 

    Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghembus bahan bakar.

    g. Cerobong asap (Chimney)  

    Berfungsi untuk membuang udara sisa pembakaran. Diameter cerobong berkisar berukuran 3

    m dan tinggi cerobong 40 m, ini berbeda setiap industri.

    h. Ash Conveyor  

    Merupakan alat pembawa atau pengangkut abu dari sisa-sisa pembakaran bahan bakar, baik

    yang dari rangka bakar ( fire grate) ataupun juga dari alat-alat pengumpul abu (dust collector ).

      JENIS-JENIS BOILER  

    Klasifikasi Boiler atau sering juga disebut ketel uap ada beberapa macam, untuk memilih

     boiler harus mengetahui klasifikasinya terlebih dahulu, sehingga dapat memilih dengan benar

    dan sesuai dengan kegunaannya di industri. Karena jika salah dalam pemilihan boilerakan

    menyababkan penggunaan tidak akan maksimal dan dapat menyebabkan masalah dikemudian

    harinya.

    Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa 

    1) Ketel Pipa api ( Fire tube boiler )

    Pada ketel pipa api (fire tube boiler), gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan ketel

    ada di dalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boiler biasanya digunakan untuk

    kapasitassteam yang relative kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang. Sebagai pedoman,

    fire

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    6/22

    tube boilers kompetitif untuk kecepatan steamsampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18

    kg/cm2. Fire tube boiler dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bkar

     padat dalam operasinya.Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boilers

    dikonstruksi sebagai“ paket” boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.

    2) Ketel pipa air ( water tube boiler )

    Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500  –  

    12.000kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boiler yang dikonstruksi secara paket

     jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water tube yang menggunakan bahan bakar

     padat,tidak umum dirancang secara paket.

    Pada water tube boiler, air diumpankan boiler melalui pipa-pipa masuk kedalam drum.

    Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pad daerah uap dalam

    drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus

     boiler untuk pembangkit tenaga, untuk water tube boiler yang menggunakan bahan bakar padat,

    tidak umum dirancang secara paket. Karakteristik water tube boiler sebagai berikut:

      Fored, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.

      Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air.

      Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    7/22

    BAB II 

    PRINSIP KERJA 

      Prinsip kerja boiler 

    Boiler adalah alat yang berfungsi untuk merubah energi panas dari pembakaran bahan

     bakar menjadi energi panas yang dikandung oleh uap air. Artinya adalah boiler ini berfungsi

    untuk memproduksi uap yang nantinya uap tersebut dapat dipergunakan dalam berbagai

    kebutuhan.

    Sebuah boiler terdiri dari 2 sistem dasar. Salah satu sistemnya adalah sistem uap air juga

    disebut waterside boiler. Pada waterside, air dimasukkan dan dipanaskan kemudian ditransfer

    melalui water tube, diubah menjadi uap, dan keluar dari sistem atau boiler sebagai uap.

    Sistem boiler lainnya adalah sistem bahan bakar udara dan bahan bakar gas, juga disebut

    sebagai fireside boiler. Sistem ini memberikan panas yang ditranfer ke air. Yang di input ke

    dalam sistem adalah bahan bakar dan udara yang dibutuhkan untuk membakar bahan bakar.

    Ruang bahan bakar dan udara juga disebut sebagai windbox. Outputnya adalah gas buang dan

    abu.

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    8/22

    BAB III 

    PERHITUNGAN DESAIN 

    3.1 Formulasi Design 

      Transfer Energi 

    Keterangan: 

    Wg, WS = Total gas and flow, lb/h

    U = keseluruhan koefisien transfer panas, Btu/ft2h°F (based on tube ID)

    T1, T2 = temperatur gas masuk dan keluar boiler, °F

    tg, ts = Average gas dan temperatur jenuh dari uap, °F

      Pressure drop 

      Mencari nilai U 

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    9/22

    3.2 Perhitungan 

      STUDI KASUS 

    200,000 lb/h gas buang bersih dari incenerator harus didinginkan dari 1100 ˚F menjadi 600

    ˚F dalam tabung evaporator. Tekanan uap = 250 psig saturated, air umpan dengan suhu 230

    ˚F. Blowdown = 5%. Fouling factors on steam- and gas-side 0.001 ft²h ˚F/Btu.Gas analysis

    (vol%): CO₂= 7; H₂O = 12; N₂= 75; O₂ = 6. dan kehilangan panas dari luar =1%.

     

    Penyelesaian : 

    Gunakan 21.773 in carbon steel tubes; number wide = 24;length =10 ft; tube spacing =4 in.

    Tgas rata-rata= 0.5 x (1100 + 600) = 850 ˚F

    Tfilm = 0.5 x (850 +410) = 630 ˚F

    Cp = 0,271; µ = 0,0693 ; k = 0,0255 (from appendix )

    Q = 22,92 MM Btu/h ; steam enthalpy = 1011,82 Btu / lb

    Kita menghitung nonluminous perpindahan panas koefisien hN . Sebagian tekanan CO₂ dan 

    H₂O adalah 0,06 dan 0,12, masing-masing; panjang balok L = 1.08 x (4 x 4-0,785x4) /2 

    ¼=6.95 in = 0.176 m.Gunakan persamaan (28b): 

    Asumsi dinding tube = 420˚F ; koefisien panas = 2000 Btu/ft²h dan

    Konduktifitas thermal(Q) = 25 Btu/ft²h.

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    10/22

     

    Penurunan suhu di lapisan fouling = 6160 x 0,001 = 62˚ F

    Penurunan suhu di koefisien Film = 6160 / 2000 = 3.1˚ F

    Penjatuhan di dinding tabung = 0,0004 x 1,773 x 6160 / 2 = 2.2˚ F

    sehingga temperatur luar tube = 406 + 6,2 + 3,1 + 2,2 = 418 ˚F. karena nilainya mendekati

    diasumsikan iterasi lain tidak diperlukan.

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    11/22

    3.3 Efisiensi pada boiler 

      Metode langsung 

    Dikenal juga sebagai „metode input-output‟  karena metode ini hanya memerlukan

    keluaran/output (steam) dan panas masuk/input (bahan bakar) untuk evaluasi efisiensi. Efisiensi

    ini dapat dievaluasi dengan menggunakan persamaan:

    Parameter yang dipantau:

    • Jumlah uap yang dihasilkan per jam (Q) dalam kg/jam

    • Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) dalam kg/jam

    • Tekanan kerja (dalam kg/cm2 (g)) dan suhu superheat (oC), jika ada

    • Suhu air umpan (oC)

    • Jenis bahan bakar dan nilai kalor kotor bahan bakar (GCV) dalam kkal/kg bahan bakar

      Studi kasus 

    Cari efisiensi boiler dengan metode langsung dengan data yang diberikan dibawah ini :

      Jenis boiler berbahan bakar batubara

      Jumlah steam (kering) yang dihasilkan 10 TPJ

      Tekanan steam (gauge)/suhu : 10kg/cm2(g)/180

    oC

      Jumlah pemakaian batubara : 3,35 TPJ

      Suhu air umpan : 80oC

      GCV batubara : 3200 kkal/kg

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    12/22

      Entalpi steam pada tekanan 10 kg/cm2

    : 665 kkal/kg (jenuh)

      Entalpi of air umpan : 85 kkal/kg

    Jawaban : 

    Efisiensi Boiler () =

    = x 100

    = 54,10 %

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    13/22

    BAB IV 

    RULE OF THUMBS 

    Power Plant 

    Battelle telah memberikan laporan yang ditulis membahas Itu pembangkit listrik pemanfaatan

     batubara secara detail. Ini memberi termal ef fi ciencyof 80-83% untuk pembangkit uap dan 37-

    38% thermal efisiensi untuk pembangkit listrik pada beban dasar (sekitar 70%). Sebuah pabrik

     beban-dasar dirancang untuk sekitar 400 dan up akan berjalan pada tekanan uap atau 2.400 atau

    3.600 psi dan 1.000 ° F 1.000 ° F dengan reheat dan pemanasan regeneratif air umpan oleh uap

    yang diambil dari turbin. Sebuah thermal efisiensi dari 40% bisa didapatkan dari tanaman

    tersebut pada beban penuh dan 38% pada faktor beban tahunan yang tinggi. Kasus 3.600 psi

    adalah superkritis dan telah disebut sekali-melalui boiler, karena ia tidak memiliki uap

    menghidupkan. Tanaman yang dirancang untuk sekitar 100-350 MW berjalan sekitar 1.800 psi

    dan 1.000 ° F 1.000 ° F dengan reheat. Di bawah 100 MW kondisi khas akan menjadi sekitar

    1.350 psi dan 950 ° F tanpa reheat. Di bawah load factor 60%, efisiensi jatuh cepat. Rata-rata

    efisiensi untuk semua pembangkit listrik tenaga uap secara tahunan adalah sekitar 33%.

    Sumber: Locklin, D. W., Hazard, H. R., Bloom, S. G., and Nack,H., “Power Plant Utilization of

    Coal, ABattelle Energy Program Re port,”  Battelle Memorial Institute, Columbus, Ohio,

    September 1974.

      Control

    Tiga bagian dasar dari kontrol boiler akan dibahas:

    1. Level control

    2. kontrol Firing (juga berlaku untuk pemanas)

    3.Master control

    Untuk tingkat kontrol steam drum, modern 3-elemen sistem-steam flow, air umpan flow,

    dan menghidupkan level- harus dipilih. Uap dan air umpan fl mengalir dibandingkan, dengan air

    umpan yang diminta sesuai dan dipangkas oleh sinyal tingkat drum. Sistem ini lebih baik

    daripada memiliki tingkat drum langsung mengendalikan air umpan, karena berbusa atau

     perubahan kondisi steam drum dapat menyebabkan indikasi tingkat. Juga, controller 3-elemen

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    14/22

    merespon lebih cepat terhadap perubahan permintaan. Kontrol pembakaran cincin harus

    dirancang untuk memastikan campuran kaya udara setiap saat, terutama selama perubahan beban

    atas atau ke bawah. Tekanan uap sinyal cincin pembakaran kontrol untuk boiler. Sinyal ke

    kontrol pembakaran berasal dari master controller yang diporsikan oleh sinyal tekanan steam jika

     beberapa boiler beroperasi secara paralel.Kontrol pembakaran yang terbaik memastikan

    campuran yang kaya udara sering disebut sebagai tipe meteran kontrol, karena gas mengalir dan

    udara flow yang meteran, sehingga rasio bahan bakar udara dikendalikan. Rasio bahan bakar

    udara adalah faktor yang paling penting untuk aman, pembakaran ekonomis, sehingga lebih baik

    untuk mengendalikan secara langsung. Oleh karena itu, tidak boleh dianggap sebagai hanya

     boiler kontroler jika aplikasi lain muncul, seperti mengontrol unit gasfikasi batubara secara

     pararel.

    Sumber: Branan, C. R ., The Process Engineer’s Pocket Handbook , Vol. 2, Gulf Publishing Co.,

    1983.

    Efisiensi Termal 

    Berikut adalah grafik yang menunjukkan bagaimana thermal efisiensi dapat ditentukandari

    kelebihan suhu udara dan gas stack. 

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    15/22

     

    Sumber : GPSA Engineering Data Book , Gas Processors Suppliers Association, Vol. I, 10th Ed.

    Entalpi Stack Gas 

    Berikut adalah grafik berguna untuk enthalpy gas stack dengan pembakaran gas alam.

    .Sumber: GPSA Engineering Data Book , Gas Processors Suppliers Association, Vol. I, 10th Ed.

    Stack Gas Quantity 

    Berikut adalah grafik berguna untuk memperkirakan jumlah gas stack.

    Sumber: GPSA Engineering Data Book , Gas Processors Suppliers Association, Vol. I, 10th Ed.

    Stabilitas uap drum

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    16/22

    Ellison telah menerbitkan sebuah faktor yang sangat penting bagi desain steam drum disebut

    Drum-Level-Stabilitas Faktor. Sebagai produsen telah belajar bagaimana meningkatkan

     peringkat desain boiler, kriteria untuk desain steam drum telah tertinggal. Tiga kriteria desain

    steam drum sejarah telah:

    1. Drum adalah ukuran untuk tingkat mengukus yang diperlukan.

    2. Drum harus cukup mengandung wadah dan pemisah diperlukan untuk mempertahankan

     pemisahan

    dan uap kemurnian.

    3. Drum harus memperpanjang beberapa masa lalu jarak minimum tungku untuk mekanis

    menginstal tabung.

    4. Drum harus memiliki kapasitas memegang air dengan cukup cadangan di drum itu sendiri,

    sehingga semua uap di anak tangga, pada beban penuh, dapat diganti dengan air dari drum tanpa

    memaparkan tabung kritis daerah.

    Kriteria keempat ini dapat dipenuhi dengan biaya steam drum rendah. Hanya satu persen dari

     biaya boiler dihabiskan untuk drum uap dapat menyediakannya. Kriteria keempat adalah bertemu

    dengan mensyaratkan bahwa Factor Drum-Level-Stabilitas (D.L.S.F.) sama dengan 1,0

    minimum. Ketika ini ada tingkat steam drum akan stabil untuk lebar dan tiba-tiba terjadi

     perubahan operasional.

    The D.L.S.F. didefinisikan sebagai berikut: 

    dimana

    Va = sebenarnya kapasitas menahan air dari drum antara tingkat air normal dan tingkat di

    mana tabung akan kritis terkena, gal.

    Vm = minimum daya ikat air yang dibutuhkan untuk mengganti semua gelembung uap di

    anak tangga, gal. 

    V dihitung berdasarkan Gambar 1, yang menggunakan, sebagai "tingkat kritis," ketinggian satuinci di atas ujung bawah drum baf fl e memisahkan anak tangga dari downcomers. a Ellison telah

    diturunkan persamaan untuk menyederhanakan perhitungan V.

    Vm = [(% SBV) G (HR)] / [4 (150.000)]

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    17/22

    (Konstanta didasarkan pada data uji)

    dimana

    G = Volume kebutuhan air untuk mengisi seluruh boiler ke tingkat air normal, gal.HR = Rilis tungku panas per kaki persegi efektif diproyeksikan permukaan bercahaya, BTU / ft

    % SBV = Vs / [(C - 1) Vw + Vs], berdimensi

    dimana

    C = Rasio sirkulasi boiler rata pada beban penuh, lbs campuran air-uap beredar di sirkuit per lb

    uap meninggalkan sirkuit itu. (C rata-rata dari semua sirkuit di boiler.)

    Vs, Vw = Lebih spesifik c volume satu pon uap atau air pada suhu saturasi dan tekanan dari

    drum uap pada kondisi operasi.

    Sumber : Ellison, G. L., “Steam Drum Level Stability Factor,”  Hydrocarbon Processing , May

    1971.

    Ventilasi deaerator 

    Knox telah memberikan grafik berikut untuk memperkirakan lubang uap yang diperlukan

    dari deaerator air umpan boiler. Melampiaskan tingkat uap tergantung pada jenis deaerator

    (semprot atau jenis baki) dan persentase air makeup (berbeda untuk kembali kondensat). tarif air

    makeup yang rendah membutuhkan tarif lubang uap yang relatif lebih rendah, tetapi ada tingkat

    minimum yang diperlukan untuk menghilangkan CO2 dari kondensat kembali.

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    18/22

     

      Figure 1.

      Figure 2.

    Sumber : Knox, A. C., “Venting Requirements for Deaerating Heaters,” Chemical Engineering ,

    January 23, 1984.

    Alkalinitas Air 

    Kebanyakan hasil analisis air lebih mudah diinterpretasikan . Namun, dua tes sederhana dan

     berguna perlu penjelasan. Ini adalah P dan M alkalinitas . Air dititrasi dengan N / 30 HCl ke titik

    akhir fenolftalein pada pH 8,3 . Ini disebut P alkalinitas . Titrasi serupa untuk metil titik akhir

    oranye pada pH 4,3 yang disebut M alkalinitas. Hal ini dilaporkan sebagai ppm CaCO. Hal ini berlaku untuk air yang memiliki alkalinitas disebabkan oleh salah satuatau semua hal berikut : 

    1. Bikarbonat 2. Karbonat 

    3. Hidroksida 

    Di natural water, alkalinitas biasanya disebabkan oleh bikarbonat. Karbonat dan Hidroksida jarang ditemukan pada untreated water. Perhitungan untuk M alkalinitas adalah penjumlahan dari

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    19/22

    ketiga bentuk alkalinitas. Sedangkan perhitungan untuk P alkalinitas adalah nilai setengah dari penjumlahan antara karbonat dan hidroksida alkalinitas. 

    Kontrol Blowdown 

    Asosiasi Manufaktur Boiler Amerika ( ABMA ) telah menetapkan batas untuk komposisi air

     boiler. Itu merupakan batas yang ditetapkan untuk membantu menjamin uap berkualitas baik

    (untuk misalnya , membatasi silika dalam uap untuk 0,02-0,03ppm). Blowdown biasanya

    didasarkan pada batas-batas yang ditunjukkan pada Tabel 1.

    Impuritis di dalam Air 

    Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan impuritis dari air, masalah yang disebabkan, dan cara

    mengatasinya.

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    20/22

     

    Konduktivitas vs Dissolved Solids 

    Untuk perkiraan cepat dari total padatan terlarut ( TDS ) di dalam air dapat dilakukan dengan

    cara pengukuran konduktivitas . Satuan untuk pengukurannya adalah mho / cm . Sebuah mho

    adalah timbal balik dari ohm . Namun kini, mho telah berganti nama menjadi Sieman ( S ) oleh

    Organisasi Standar Internasional .

    Tanpa data apapun yang tersedia, perhitungan konduktivitas untuk TDS adalah 

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    21/22

    Silica pada Steam 

    Misalkan saja pada tekanan 1600 psia , 100 ppm silika dalam air boiler menyebabkan 0,9 ppm

    silika dalam uap . Jika tekanan uap ini diperluas untuk 100 psia, maka kelarutan silika menurun

    ke 0,1 ppm . Oleh karena itu perbedaan ( 0,8 ppm ) akan cenderung menjadi deposit pada bilah

    turbin. 

    Caustic Embrittlement 

    Air pada boiler mungkin memiliki karakteristik embrittling kaustik . Hanya dengan

    menggunakan Detektor AS Biro Pertambangan Embrittlement lah yang dapat menganalisa hal

    ini. Jika di dalam air ditemukan embrittling, maka disarankan menambahkan natrium nitrat

    inhibitor. 

    Waste Heat (Limbah Panas) 

    Fire tube boiler biasanya banyak digunakan untuk merecovery energi dari aliran limbah gas yang

     biasa ditemukan dalam tanaman, dan pembangkit listrik . Contoh umum adalah gas buang dari

    turbin gas dan mesin diesel , limbah dari asam sulfat , dan asam nitrat. Umumnya , boiler ini

    digunakan untuk generasi tekanan rendah uap. Pengaturan khas dari fire tube boiler ditunjukkan

     pada Gambar 1. Ukuran limbah panas dari boiler cukup terlibat di dalam prosedur.

  • 8/19/2019 Boiler (Revisi)

    22/22

    DAFTAR PUSTAKA 

    Branan, Carl. 2005.  Rules of Thumb for Chemical Engineers (Fourth Edition).US: Gulf

    Professional Publishing

    Gilman, G.F. (Jerry). 2005. Boiler Control System Engineering . USA: ISA-The Instrumentation,

    System, and Automation society.

    Heselton, Ken. 2005. Boiler Operator ’s Handbook. Georgia: The Fairmont Press

    Perry, Robert. H dan Don W Green. 1997. Perr  y’  s Chemical Engineer  s’  Handbook. Mc Graw

    Hill


Recommended