Date post: | 29-Nov-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | sigitsantoso |
View: | 246 times |
Download: | 6 times |
84
Reynells,R.D., and S.A. Vezey. 1984. Game Bird Production and Health. Cooperative Extension Service, University of Georgia, Athens, Walker, W.S. 1983. Raising Bobwhite Quail for Commercial Use. Cooperaive Extension Service, Clemson University, Clemson, South Carolina.
West, J.R. 1984. Bobwhite Quail Management. North Carolina Agricultural
Extension service, Department of Poultry Science, North Carolina State University, Raleigh.
Wilson, H.R., and C.R.Douglas. 1983. Bobwhite Quail Production. Information
Series 83-1. Florida Cooperative Extension Service, University of Florida, Grainesville.
Sumber : www.msstate.edu/dept/poultry/pubs/pub/pub2383.htm
SEKELUMIT TENTANG PENULIS:
Osfar Sjofjan dilahirkan di Bandung tahun 1960. Pendidikan dasar ditempuh di SD Muhammadiyah di Bandung tamat tahun 1973. Pendidikan menengah di Sekolah Menengah Pertama Negeri X di Bandung, tamat tahun 1976. Pendidikan atas di tempuh di SMA Negeri X di Bandung, tamat tahun 1980. Selanjutnya menempuh pendidikan di Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran di Bandung, lulus tahun 1984. Sejak saat itu penulis bekerja di swasta pada Konsultan Pertanian di Bandung dan Jakarta sampai pada tahun 1988. Pada tahun 1988 penulis menjadi staf pengajar tetap di Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Pada tahun 1993, penulis mendapat kesempatan belajar di Department of Animal Science, Wageningen Agricultural University, The Netherlands, dan berhasil memperoleh gelar M.Sc (1995) di bidang Bioteknologi Pakan ternak unggas. Pada tahun 2003 penulis meraih gelar Doktor (Dr) di bidang Ilmu Pakan Ternak Unggas pada Program Pasca Sarjana, Universitas Padjadjaran di Bandung. Penulis banyak menaruh perhatian terhadap pendidikan di bidang ilmu pakan ternak unggas khususnya dan pakan ternak non-ruminansia umumnya. Penulis aktif pada kegiatan profesi seperti Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia, Perhimpunan Biokimia Indonesia, Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia, Asosiasi Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Indonesia (AINI) dsb. Penulis aktif juga melakukan penelitian yang dilakukan oleh Depdiknas.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
83
tertinggal dalam jaringan burung. Pemberian pakan tanpa pengobatan sebelum
penyembelihan dianjurkan saat menggunakan pakan obat apapun, terlepas dari
apakah perlu dibatasi atau tidak.
Saat burung dewasa, mereka mengembangkan daya tahan terhadap organisme
coccidia jika Anda mengontrol lingkungan. Burung yang dibesarkan untuk
penggantian petelur diberikan coccidiostat sampai sekitar usia 16 minggu. Pakan
pengobatan lalu diganti dengan pakan yang tidak mengandung coccidiostat. Bercak
penyakit yang timbul dapat dikontrol dengan memasukkan coccidiostat dalam air.
Dua coccidiostat dengan persetujuan FDA (Food and Drug Administration) yang
boleh digunakan dalam pakan puyuh adalah monensin sodium (Coban) Dan
amprolium.
Antibiotik juga ditambahkan pada beberapa pakan untuk meingkatkan
performa Dan menghasilkan burung yang sehat. Ketika ditambahkan pada kadar
yang rendah (profilaktik), antibiotik mencegah penyakit minor Dan menghasilkan
pertumbuhan yang lebih cepat Dan efisien. Kadar yang lebih tinggi (terapeutik)
untuk menangani penyakit biasanya diberikan dalam air atau diinjeksikan pada
burung. Contoh antibiotik yang disetujui FDA adalah becitracin Dan penicilin.
Bacitracin (50-200 gram per ton) atau penisilin (20-50 gram per ton) diijinkan
pada pakan preventatif burung kesukaan terhadap ulceratis enteritis (penyakit
puyuh). Kadar yang lebih tinggi tidak dianjurkan ataupun diijinkan oleh FDA. Kadar
perlakuan baiknya diterapkan pada air minum burung. Hal ini bekerja lebih baik
karena burung yang sakit biasanya minum air tapi tidak terlalu mau makan.
Memasukkan bacitracin dalam pakan seluruh burung kesukaan dianjurkan untuk
menghasilkan burung yang sehat Dan produktif.
Ketika menggunakan obat apapun, ikuti peringatan Dan instruksi pemakaian
dengan hati-hati. Selalu patuhi semua instruksi yang membutuhkan masa penarikan
pengobatan sebelum disembelih atau bertelur untuk dikonsumsi manusia.
DAFTAR PUSTAKA McNaughton, J.L., and R.L. Haymes. 1978. Nutritional Requirement of Game Birds.
Mississippi Cooperative Extension Service, Mississippi State University, Starkville.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
82
Penambahan zinc bacitracin atau bacitracin metilen disalisilat pada 20 gram per ton
pakan lengkap bisa membantu mengontrol penyakit tersebut.
Coccidiosis juga sering menyerang puyuh yang dipelihara pada lantai yang
kotor atau di tanah. Penyakit ini biasanya terjadi ketika usia burung menginjak 2
sampai 6 minggu. Burung yang lebih tua yang dipelihara dalam kandang kawat lalu
ditempatkan di lantai untuk pengkondisian flight mungkin mengidap coccidiosis
klinis, terutama jika kebersihan tidak terjadi di kandang fllight. Dengan penambahan
amprolium, coccidiostat, pada 0.025% pakan dari puyuh yang sedang tumbuh dapat
mengontrol coccidiosis.
Penisilin dapat digunakan pada 5 sampai 20 gram per ton pakan lengkap
sebagai alat bantu dalam menstimulasi pertumbuhan Dan meningkatkan efisiensi
pakan anak puyuh yang berusia sampai 5 minggu.
Keefektifan obat dalam mengontrol penyakit atau menstimuli pertumbuhan
sangat baik pada praktek manajemen Dan sanitasi yang baik. Selalu konsultasikan
dokter hewan untuk penggunaan obat yang sesuai, terutama jika terjadi penyakit
yang persisten Dan serius.
- PAKAN PENGOBATAN
Pakan burung puyuh tersedia dalam berbagai jenis medikasi untuk
pencegahan atau menangani penyakit. Dua pengobatan yang paling umum
ditambahkan dalam pakan adalah coccidiostats Dan antibiotik.
Coccidiosis adalah penyakit parasitis saluran pencernaan yang disebabkan
oleh organisme protozoa yang disebut coccidia. Sulit untuk mengontrol dengan
melakukan sanitasi sendiri. Pencegahan terbaik adalah pemakaian obat secara
kontinyu atau coccidiostat yang yang mengurangi populasi coccidia. Coccidiostat
biasanya ditambahkan pada pakan dengan jumlah kecil Dan diberikan secara
kontinyu. Beberapa coccidiostat diberikan pada kadar yang meningkat untuk
menangangi penyakit ketika timbul gejala. Konsultasikan pada ahli gizi atau ahli
patologi sebelum meningkatkan kadar obat karena beberapa coccidiostat bersifat
toksik pada jumlah yang meningkat.
Burung yang sedang tumbuh diberikan pakan yang mengandung coccidiostat
sejak menetas sampai minggu terakhir sebelum disembelih. Pakan tanpa pengobatan
jika diberikan selama minggu terakhir untuk memastikan bahwa tak ada residu obat
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
81
Jika ketersediaan atau harga pakan bobwhite amat terbatas, pakan kalkun Dan
ayam dapat digunakan sebagai alternatif. Pakan kalkun starter Dan ayam dengan
28% protein dapat digunakan untuk 4 minggu pertama, diikuti oleh 20 persen protein
broiler atau dara. Pakan dengan kandungan 20% protein dapat juga digunakan
sebagai starter jika pertumbuhan yang cepat tidak diutamakan misalnya untuk
perburuan.
3.10 PENCEGAHAN DAN PENGONTROLAN PENYAKIT
Pencegahan penyakit pada puyuh Jepang bergantung pada aplikasi prisipil
Dan praktek karantina serta sanitasi yang kontinyu Dan terpadu. Manajemen yang
baik akan mengurangi bahaya penyakit. Persyaratan pertama untuk suksesnya
program pencegahan penyakit adalah infeksi persediaan ternak digunakan sebagai
kelompok dasar ternak. Segera setelah tibanya burung sebaiknya ditempatkan pada
fasilitas yang terisolasi dengan baik dari burung di peternakan Dan dilakukan
observasi pada periode ke dua. Burung itu harus diambil untuk didiagnosa Dan diberi
perlakuan. Aturan kedua adalah memisahkan ternak pembibit dari puyuh yang
sedang masa pertumbuhan.
Praktek manajemen kebersihan meruapakn jaminan terbaik terhadap
penyakit. Peralatan seperti tempat pakan, tempat air Dan peralatan harus dibersihkan
Dan disanitasikan sering mungkin. Setiap usaha sebaiknya diseleksi untuk
memisahkan burung liar, binatang pengerat Dan cacing yang bisa menimbulkan
penyakit. Burung yang mati sebaiknya segera dipisahkan begitu diketahui. Pada
teorinya, puyuh Jepang, sebagai saudara jenis burung lain, dianggap mudah
dipengaruhi oleh kebanyakan penyakit serupa yang mempengaruhi unggas domestik
lainnya. Meskipun demikian, penyakit tidaklah terlalu masalah bagi peternakan yang
diatur dengan baik. Puyuh Jepang merupakan anak ayam yang lebih kuat daripada
anak ayam Dan dengan manajemen yang baik, mortalitas yang seius bukanlah suatu
masalah.
Ulcerative enteritis (penyakit puyuh) merupakan penyakit yang paling umum
Dan destruktif. Penyakit itu merupakan infeksi bakteri pada saluran usus Dan
kematian burung muda bisa mencapai 100% jika penyakit tersebut tidak terkontrol.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
80
Sangat penting muntuk menyediakan ruang sejajar yang cukup untuk setiap
burung untuk membatasi kompetisi perebutan makanan Dan minuman. Tabel 3.6
memberikan kebutuhan ruang untuk puyuh Bobwhite pada usia yang berbeda.
Kebutuhan ruang bervariasi dengan tipe alat Dan fasilitas. Aliran pakan Dan air yang
linier paling baik untuk bibwhite induk tetas. Setelah burung berusia 2 minggu,
tempat pakan Dan air yang berbentuk lingkaran paling baik karena penggunaan lantai
lebih efisien.
Tabel 3.6. Kebutuhan Ruang Lantai, Tempat Pakan Dan Tempat Minum Puyuh Bobwhite Usia Kepadatan Lantai
(sq ft/burung) Ruang Linier Tempat pakan (inc/burung)
Ruang Linier Tempat Minum (inc/burung)
1-10 hari 0.25 0.5 0.25 10 hari – 6 minggu 1.0 1.0 0.5 6 minggu - dewasa 2.0 1.5 0.5 Pen flight 5 1.5 0.5
Kandang Pembibit 0.8 1.5 0.5
Pen Pembibit 2 2 0.5
Jaga kebersihan tempat pakan Dan air dari sampah Dan benda asing lainnya.
Lindungi dari sinar matahari, angin, hujan Dan salju untuk meminimalkan kerusakan
pakan. Juga hindari hewan lainnya terutama pengerat Dan burung liar dari tempat
pakan karena bisa menularkan penyakit. Tempat air harus dibersihkan Dan
disanitasikan dengan desinfektan non-toksik komersil tiga kali seminggu. Hindari
penuangan air bilasan ke tempat miunum; tapi tuangkan dalam ember Dan pindahkan
dari pen agar kering Dan bersih. Selalu periksa tempat minum berfungsi dengan baik
Dan tidak bocor.
- PAKAN BAGI KELOMPOK TERNAK KECIL
Pakan yang secara khusus disiapkan bagi puyuh Bobwhite adalah ideal.
Bagaimanapun juga, berhati-hatilah pada ransum murah yang mengandung sejumlah
besar bahan hasil samping olahan. Pakan ini bisa jadi lebih mahal dengan
pertambahan berat badan yang menurun, pertumbuhan bulu yang bruk, rendahnya
produksi telur Dan daya netas Dan masalah-masalah lainnya. Pakan berkualitas dari
pengedar bereputasi biasanya lebih menguntungkan untuk jangka waktu yang lama.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
79
- BENTUK PAKAN
Puyuh Bobwhite cenderung memakan partikel yang berukuran mudah digigit.
Mereka menghindari memakan partikel yang terlalu kecil atau terlalu besar. Jika
ukurannya tidak seragam, burung mungkin memakan bahan tertentu saja yang
akhirnya akan menyebabkan ketidak seimbangan pakan. Butiran halur yang seragam
adalah terbaik bagi Bobwhite sebelum usia 8 minggu Dan butiran kasar atau pelet
cocok untuk yang usianya lebih tua. Pakan berbentuk pelet menghasilkan
penampakan yang lebih baik ketimbang pakan berbentuk tepung. Jika pakan tepung
harus digunakan, tidak boleh berukuran yang terlalu halus karena dapat mengumpul
di jari burung Dan disudut paruh yang mungkin bisa menyebabkan infeksi.
Puyuh Bobwhite memiliki kecenderungan untuk saling mematuk. Perilaku ini
dikenal dengan kanibalisme Dan hal yang umum diantara Bbwhite yang dilepaskan
yang berusia 12 minggu atau diatasnya. Jika kanibalisme menjadi suatu masalah,
mungkin akan menolong untuk memberikan mereka oat penuh atau barley atau biji
yang dikupas bersamaan dengan bebas memilih batu kecil-kecil. Beberapa tomat
matang, kubis, turnip hijau, sedikit alfalfa atau sedikit batang jagung hijau yang
dipotong di sudut kandang bisa membantu. Bahan-bahan tersebut menyediakan
nutrisi berharga Dan menjaga Bobwhite untuk terus sibuk mematuk sesuatu
ketimbang mematuk sesama bobwhite lalinnya.
- TEMPAT PAKAN DAN TEMPAT AIR
Bobwhite sebaiknya dibiarkan akses yang bebas untuk diberi makan setiap
saat. Tak peduli betapa bagu pakan, tempat minum Dan ketinggian air Dan sanitasi
merupakan hal yang kritikal untuk menghasilkan keseragaman pertumnuhan ternak
Dan meminimalisasi kanibalsime. Tempat oakan sebaiknya berada pada tigkat
ketinggia yang sama dfengan daerah tembolok burung. Tempat air pun seharusnya
sejajar pada punggung rata-rata burung. Tempat pakan atau minum yang terlalu
rendah akan menyisakan air Dan pakan yang banyak. Jika letaknya terlalu tinggi,
konsumsi oleh burung yang lebih kecil akan terbatas sehinga meningkatkan ukuran
variasi pada ternak.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
78
3.9 PEMBERIAN PAKAN PADA PUYUH BOBWHITE
Telah menjadi sebuiah popularitas untuk memelihara puyuh Bobwhite yang
akan dilepaskan bagi perburuan atau untuk dijual di pasar makanan. Bobwhite
merupaka burung kesuakan yang paling populer di Amerika Serikat bagian tenggara
dan beberapa peternak memeliharanya untuk olahraga atau pemasukan tambahan.
Meskipun Bobwhite telah dipelihara secara domestiik selama beberapa tahun,
mereka masih termasuk “liar” dibandingkan burung domestik lainnya.
Konsekuensinya, kombinasi manajemen yang baik Dan nutrisi merupkan hal yang
esensil dalam memelihara burung yang sukses. Beberapa panduan manajemen yang
baik tersedia di perpustakaan lokan Dan wilayah Agen Pelayanan Pertanian Ekstensi.
Panduan ini menyediakan informasi pemberian pakan untuk mensuplai hal-hal yang
terdapat dalam buku panduan manajemen.
- KUALITAS PAKAN
Pakan burung kesukaan yang baik secara komersial, tersedia di kebanyakan
toko pakan, biasanya akan memenuhi kebutuhan nutrisi puyuh Bobwhite. Untuk
operasi burung kesukaan yang lebih besar, mungkin lebih murah mencampurkan
pakan lengkap.
Terlepas dari bagaimana pakan didapatkan, pakan harus disimpan jauh dari
hewan pengerat Dan serangga pada tempat yang kering Dan bersih untuk mencegah
pertumbuhan jamur. Sepasang tikus dapat memakan atau mengkontaminasi hampir
100 pound pakan dalam setahun. Gunakan pakan dalam waktu tiga minggu dari
waktu pembuatan -- segera selama cuaca panas Dan lembab.
Pakan yang basi atau berbau tidak sedap merupakan bukti kerusakan Dan
kemungkinan terkontaminasi jamur. Jangan pernah memberikan pakan berjamur
karena beberapa jamur memproduksi mikotoksin yang bisa menyebabkan penyakit
yang serius atau pertumbuhan yang lambat. Puyuh Bobwhite, terutama anak puyuh,
sangat sensitif akan kualitas pakan.
Kualitas bahan pakan sangat penting. Jangan gunakan biji-bijian yang
terkontaminasi jamur, bibit weed (seperti crotylaria atau biji kopi), atau debu.
Hindari penggunaan mineral-vitamin lama karena telah kehilangan efektivitasnya
seiring waktu, terutama jika telah terkena sinar matahari atau panas.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
77
pada Bobwhite pedaging yang sedang tumbuh. Uji dengan ahli gizi yang
berkualifikasi sebelum membuat substitusi pakan.
Jika masalah produksi yang terjadi berhubungan dengan pakan, pertama-tama
ambil sampel pakan. Seperempat sampel pakan biasanya cukup. Minta bantuan
Spesialis Unggas Ekstensi untuk memecahkan masalah tersebut. Siapkan pakan
secangkir atau dua cangkir untuk dianalisa karakteristik nutrisinya. Simpan sisa
sampel untuk pemakaian yang akan datang.
Jika masalah yang terjadi memang parah, penggantian sementara pakan yang
dicurigai mungkin penting sampai diketahui masalahnya. Gunakan hanya pakan
yang sesuai dari pembuat pakan lain Dan lebih baik dari penjual pakan yang berbeda.
Membeli pakan tambahan dari penjual Dan pembuat yang sama bisa memperluas
masalah karena pakan baru mungkin memiliki karakteristik penyebab masalah yang
sama. Setelah menentukan apa yang menjadi masalah, jika bukan karena pakan,
Anda dapat lanjutkan pemakaian pakan asal.
Tabel 3.5 KOMPOSISI BAHAN DARI PAKAN BURUNG PUYUH (DINYATAKAN DALAM PROSENTASE)*
____________________________________________________________________ Tipe Pedaging Penerbang BWQ Coturnix BWQ Bahan Starter Finisher Starter Developer Layer Starter Finisher Breeder
Jagung 58.00 67.93 43.73 42.27 60.89 49.75 65.59 63.47 Kacang,48% 37.23 27.30 48.27 17.96 28.50 42.95 29.13 25.93 Gandung --- ---- --- 36.43 ---- --- 1.44 ---- Limestone 1.84 1.87 1.23 1.18 7.17 1.13 0.80 6.59 Dikalsium Fosfat 1.77 1.82 1.72 1.59 1.84 2.01 2.07 2.67 Garam 0.56 0.57 0.43 --- 0.44 0.44 0.42 0.44 Lemak --- --- 4.03 --- 0.70 3.16 --- 0.39 dl-metionin 0.15 0.06 0.14 0.12 0.06 0.11 0.15 0.11 Bacitracin 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Coccidiostat 0.05 0.05 0.05 0.05 --- 0.05 --- --- Premix Vitamin 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 Premix Mineral 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 ____________________________________________________________________ Catatan : Kalikan tiap angka dengan 20 untuk menentukan jumlah setiap bahan yang dibutuhkan dalam tiap ton pakan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
76
Layer (20 mgg +) 19.0 2.75 0.65 0.50 Coturnix (Pharaoh) Starter (0-6 mgg) 24.0 0.85 0.60 0.50 Finisher (6 mgg-wkt) 18.0 0.65 0.50 0.40 Layer (6 mgg +) 18.0 2.75 0.65 0.45
3.8 FORMULASI PAKAN BURUNG PUYUH
Beberapa pakan yang termasuk di bawah ini yang menyediakan kadar semua
nutrisi yang seimbang untuk jenis burung yang telah disebutkan.Semua komposisi
harus digunakan tanpa substitusi atau alternasi kuantitas. Deviasi dari pakan yang
dianjurkan mengubah kadar semua zat gizi Dan dapat menyebabkan hasil yang tak
diinginkan. Selalu konsultasikan pada ahli gizi unggas atau petugas wilayah anda
jika akan melaakukan perubahan pakan.
Pada umumnya pakan komersial burung kesukaan (love bird) diberikan
dalam bentuk remah (crumble). Semakin banyak remah pakan starter berukuran
terlalu besar untuk dimakan puyuh yang baru menetas. Penggilingan tambahan
diperlukan untuk menghasilkan partikel dengan ukuran yang diinginkan. Bentuk
remah tidak diperlukan untuk produksi yang baik meskipun memiliki karakteristik
yang diinginkan. Pakan yang dihaluskan yang dibuat dari formulasi pakan yang
ditunjukkan di bawah ini memberikan performa yang luar biasa. Keberagaman bahan
yang digunakan sengaja dibuat dalam jumlah yang minimal. Banyak bahan tambahan
dapat digunakan tapi substitusi bahan membutuhkan reformulasi yang disesuaikan
untuk variasi nutrisional dalam pakan.
Perhatian terhadap bahan yang berkualitas tinggi sangat esensil dalam
pembuatan pakan burung. Sebelum pembuatan, pastikan agar semua bahan tersedia.
Bahan dengan kualitas rendah mungkin bisa ditolerir bagi beberapa jenis hewan
peternakan tapi tidak untuk puyuh. Jika Anda menggunakan bahan berkualitas
rendah, Anda akan mengalami masalah produksi. Jangan pernah menggunakan bahan
kecuali yang kualitasnya paling baik.
Seringkali pakan puyuh komersil berkualitas tinggi tidak tersedia sehingga
diperlukan substitusi. Anda dapat mengganti pakan kalkun sebagai pakan puyuh
tanpa merusak performa. Dalam banyak kasus, pakan anak ayam dapat diberikan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
75
Sebagaimana anak burung bertambah besar, kebutuhan akan zat makanan menurun,
termasuk protein. Tetapi kebutuhan energi meningkat.
Setelah anak burung mencapai usia 6 atau 8 minggu, berikan pakan “finisher”
bagi burung pedaging atau berikan burung penerbang dan petelur pakan
“pengembang”. Berikan pakan “finisher” sampai burung pedaging siap untuk
disembelih. Berikan pakan “pengembang” bagi burung penerbang dan petelur yang
belum dewasa sampai mereka dijual atau sampai berusia 20 minggu. Beberapa
minggu sebelum bertelur, berikan pakan “layer” sampai mereka menyelesaikan masa
produksinya.
Spesies burung kesukaan lainnya yang diambil daging atau telurnya adalah
coturnix atau pharaoh. Mereka jarang dibiakkan untuk perburuan. Burung-burung
jenis ini dewasa pada usia yang lebih awal ketimbang Bobwhite Dan mungkin
bertelur pada usia 6 sapai 8 minggu. Burung coturnix yang dibesarkan untuk diamb il
daginya disediakan pakan starter Dan finisher sementara burung petelur diberikan
pakan starter Dan pakan untuk pembiakkan.
Kebutuhan pakan minimal akan protein, fosfor Dan motioning untuk pakan
burung kesukaan ditunjukkan pada tabel berikut. Peting utnuk menyediakan pakan
yang tepat jika Anda ingin hasil yang diinginkan. Ingat, puyuh yang ditujukan untuk
produksi telurnya, diberikan pakan pembagnun, bukan finisher. Puyuh pembiak
dewasa hanya diberi pakan laying. Jika tidak, akan terjadi penurunan produksi telur
Dan kulit menjadi lebih tipis.
Tabel 3.4 Kebutuhan Zat Gizi yang Direkomendasikan ____________________________________________________________________ Pakan Protein Kalsium Fosfor Metionin (%) (%) (%) (%)
Bobwhite Pedaging Starter (0-6 mgg) 23.0 1.0 0.50 0.50 Finisher (6mgg-mkt) 19.0 0.90 0.50 0.40
Penerbang Starter (0-6 mgg) 24.0 1.0 0.50 0.55 Developer (6-16 mgg) 20.0 0.9 0.50 0.42
Petelur Starter (0-6 mgg) 23.0 1.0 0.50 0.50 Developer (6-20 mgg) 18.0 1.0 0.50 0.40
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
74
burung puyuh, maka untuk mendapatkan keuntungan peternakan yang maksimum,
penting memberi pakan dengan ransum yang seimbang dengan kandungan zat
makanan yang proporsional. Ada beberapa bentuk pakan yang bisa diberikan pada
puyuh: bentuk tepung, dan butiran yang berupa pellet atau crumble. Pada daerah
tropis biasanya digunakan sistem pemberian pakan kering. Peternak lokal bisa
menggunakan pakan anak ayam starter dan petelur untuk puyuh pertumbuhan dan
petelur. Pakan tersebut disuplementasi dengan bahan berprotein tinggi seperti tepung
ikan, kedele (biji atau bungkil) dan susu skim. Pertumbuhan pertama yang cepat
diperoleh dengan pakan berprotein tinggi. Puyuh Jepang dewasa, usia 5-6 minggu,
merespon positip terhadap pakan berprotein yang lebih tinggi. Pakan starter
berprotein tinggi ini menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada burung yang
sedang tumbuh, dan betelur lebih awal dan lebih konsisten.
Bagi burung yang baru dewasa, kebutuhan pakannya hampir sama kecuali
kalsium dan fosfor. Pakan yang mengandung 1,25% fosfor total dan 3,50% kalsium
sangat dianjurkan, mungkin harus dinaikkan menjadi 3,9% pada cuaca panas ketika
puyuh makan sedikit lebih rendah tapi masih membutuhkan kalsium untuk
menghasilkan telur. Kulit kerang yang dipecah atau serpihan batu kapur bisa
diberikan secara kafetaria.
Pakan yang hanya mengandung protein tanaman, tambahan metionin dan
lisin bisa menguntungkan. Ada indikasi bahwa kedua asam amino ini adalah
pembatas utama pada puyuh Jepang (Howes , 1999)
Burung puyuh muda yang dipelihara untuk diambil dagingnya atau untuk
perburuan diberi pakan berbeda dari burung puyuh yang diambil telurnya atau untuk
dibiakkan. Burung puyuh Bobwhite tipe pedaging memiliki tubuh yang lebih besar
dan lebih cepat gemuk daripada burung puyuh yang di dibesarkan untuk tujuan
terbang saja. Pakannya harus mengandung zat makanan yang sesuai dengan
kebutuhan pakan burung yang diproduksi. Mereka tidak mengkonversikan pakan
menjadi daging Dan menghasilkan karkas yang tidak terlalu diinginkan saat
disembelih.
Berikan anak puyuh pakan “starter” segera setelah menetas. Lanjutkan
pemberian “ pakan starter “ sampai burung berusia enam atau 8 minggu.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
73
Adapun kebutuhan zat makanan burung puyuh dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Kebutuhan zat makanan untuk burung puyuh.
Zat makanan Growing Laying Me (kkal/kg) Protein (%) Vitamin A (IU) Vitamin D (ICU) Vitamin E (IU) Vitamin K (mg) Biotine (mg) Choline (mg) Folacin (mg) Niacin (mg) Asam pantotenate (mg) Pyridoksin(mg) Riboflavin (mg) Thianin (mg) Kalsium (%) Phosphor total (%) Sodium (%) Kalium (%) Besi (mg) Cuprum (mg) Mangan (mg) Zinc (mg) Selenium (mg)
2800 24
400 600
40 5
0,12 3500
0,4 40 40 2 2 2
0,8 0,8
0,12 0,4
120 5 80 75
0,1
2800 20
4000 600 40
5 0,4
2000 0,5
40 40 2 4 2 25
0,8 0,12 0,4
120 5 80
75 0,1
Sumber : Shim dan Vohra, 1984.
3.7. PEMBERIAN PAKAN UNTUK BURUNG PUYUH
Seluruh pakan unggas dan burung kesenangan (love-bird) mengacu pada
pakan “lengkap”. Pakan itu harus mengandung protein, energi, vitamin, mineral dan
zat makanan lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan yang tepat, produksi telur
dan kesehatan. Memberi pakan dengan bahan-bahan lain, baik dicampur atau
terpisah, dapat mengganggu keseimbangan zat makanan yang terdapat dalam pakan
lengkap. Memberi biji-bijian tambahan atau suplemen tidak dianjurkan.
Pakan merupakan faktor penting yang dibutuhkan untuk mendapatkan puyuh
dengan kondisi fisik yang baik, pertumbuhan, dan produksi telur yang normal.
Karena pakan merupakan 60-70% komponen biaya produksi dalam peternakan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
72
disimpulkan bahwa penambahan 2 mg riboflavin per kg makanan dibutuhkan untuk
burung puyuh periode growing.
Biotin. Dibuktikan dalam suatu penelitian bahwa penambahan biotin dalam
pakan memperbaiki pertambahan bobot badan dan produksi telur. Adapun kebutuhan
biotin untuk burung puyuh periode growing dan laying masing-masing adalah 0,12
dan 0,9 mg/kg pakan.
Pyridoksin. Dari beberapa penelitian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan
pyridoksin adalah antara 1,5 sampai 6 mg/kg pakan dengan kebutuhan rata-rata
sebesar 2 mg/kg pakan.
Asam pantotenat. Untuk pertumbuhan yang baik dan mencegah
kematian dibutuhkan asam pantotenat sebesar 7,5 mg/kg pakan, tetapi untuk
pertumbuhan bulu yang baik diperlukan asam pantotenat sebesar10-30 mg/kg
pakan. Dari penelitian yang lain disimpulkan bahwa kebutuhan asam pantotenat
adalah 40 mg/kg pakan. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan 40 mg/kg
pakan untuk memenuhi kebutuhan asam pantotenat. Defisiensi asam pantotenat
menyebabkan kematian embrio pada akhir pengeraman, perdarahan pada embrio,
oedema, dan kaki bengkok.
Cholin. Untuk pertumbuhan yang baik, mencegah perosis, mempertahankan
produksi, berat dan daya tetas telur, burung puyuh membutuhkan cholin dalam
jumlah lebih besar daripada kebutuhan cholin pada ayam, yaitu 3,5 dan 2,0 g/kg
pakan masing-masing untuk burung puyuh periode growing dan laying.
3.6. AIR MINUM
Kebutuhan air minum per unit berat badan menurun dengan meningkatnya
umur ternak yaitu 4,2; 3,1 dan 2,7 gram per gram berat badan masing-masing untuk
burung puyuh umur 12-15, 19-22 .dan 26-29 hari. Sedangkan imbangan antara air
minum dan makanan untuk periode yang sama adalah 2,3; 2,0 ; dan 1,7.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
71
Vitamin E. Defisiensi vitamin E menyebabkan gangguan fertilitas pada
burung puyuh .jantan lebih hebat dari pada burung puyuh betina. Gejala tersebut
dapat diatasi dengan pemberian 40 I.U vitamin E per kg pakan selama 2 minggu.
Kebutuhan vitamin E untuk burung puyuh kelihatannya berkisar antara 30 I.U/kg
pakan. Jumlah tersebut dapat diganti dengan 1 mg selenium/kg pakan.
Vitamin K. Referensi tentang kebutuhan vitamin K untuk burung puyuh
sangat sedikit, tetapi dari pustaka yang ada dapat disimpulkan bahwa kebutuhan
vitamin K adalah sebesar 5 mg/kg pakan.
Vitamin yang larut dalan air.
Thiamin. Anak puyuh yang baru menetas dari induk yang menderita
defisiensi thiamin akan menunjukkan gejala polyneuritis. Anak puyuh tersebut
menunjukkan respon yang positif terhadap pemberian thiamin. NRC menyarankan
kebutuhan thiamin untuk burung puyuh petelur sebesar 0,8 mg/kg pakan. Tetapi dari
penelitian-penelitian lain dapat disimpulkan bahwa kebutuhan thiamin untuk burung
puyuh adalah berkisar antara 0,9% sampai 2,0 mg/kg pakan.
Niacin. Defisiensi niacin pada burung puyuh umur 4 minggu akan
menyebabkan hambatan pertumbuhan. Tetapi pada burung puyuh yang baru menetas
defisiensi niacin menyebabkan kematian pada hari ke 9. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat gejala kekurangan vitamin ini tergantung dari umur ternak. Gejala-gejala
defisiensi niacin lain yang sering dijumpai pada burung puyuh adalah gangguan
pertumbuhan, menurunnya aktifitas dan atropi otot pektoralis. Dari beberapa
penelitian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan niacin untuk burung puyuh periode
growing adalah 15-40 mg/kg pakan dan untuk periode laying adalah 80 mg/kg pakan.
Riboflafin. Defisiensi riboflafin menyebabkan hambatan pertumbuhan,
tingginya kematian, gangguan kaki, dan gangguan pertumbuhan bulu. Jika dalam
pakan tidak terdapat vitamin B dan vitamin C, maka kebutuhan riboflavin adalah 8
mg/kg pakan, tetapi jika dalam makanan terdapat vitamin B dan vitamin C maka
kebutuhan riboflavin hanya 4 mg/kg pakan. Dari penelitian lain dapat
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
70
Selenium. Mineral ini penting untuk pertumbuhan burung puyuh meskipun
di dalam makanan sudah cukup mengandung vitamin E. Pakan yang mengandung
selenium dan vitamin E dalam jumlah rendah menyebabkan gangguan reproduksi
seperti penurunan daya tetas dan daya hidup anak yang baru menetas. Gejal-gejala
tersebut dapat dihilangkan dengan pemberian 1 mg selenium atau 30 I.U. vitamin E
per kg pakan.
3.5. VITAMIN
Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A. Pakan yang mengandung vitamin A bervariasi dari 550 sampai
4400 I.U/kg tidak menimbulkan perbedaan laju pertumbuhan, baik pada burung
puyuh jantan maupun betina jika pakan tersebut mengandung energi 2640-3200
kkal/kg. Tetapi jika pakan mengandung energi dalam jumlah rendah akan terjadi
gejala kematian yang tinggi.
Untuk produksi telur yang normal, kebutuhan vitamin A pada ayam pedaging
adalah 2200 I.U dan 1650 I.U/kg masing-masing untuk pakan yang mengandung
energi rendah dan tinggi. Tetapi untuk tujuan breeding (daya tetas yang tinggi)
dibutuhkan vitamin A sebesar 3300 I.U/kg makanan.
Vitamin D. Burung puyuh jantan tetap dalam kondisi fisik yang baik
meskipun mendapat pakan yang tidak mengandung vitamin selama satu tahun.
Tetapi jika, baik burung puyuh jantan maupun betina, dalam keadaan
keseimbangan kalsium yang negatif, maka defisiensi vitamin D menyebabkan
kematian sampai 16% dan 90% masing-masing pada jantan dan betina. Dari
penelitian yang ada dapat disimpulkan bahwa untuk menghilangkan gejala-gejala
kematian yang tinggi, penurunan jumlah abu tulang dan penurunan konsentrasi
kalsium dalam plasma dibutuhkan vitamin D3 masing-masing sebesar 4, 12 dan 8
mikrogram/kg pakan.
Defisiensi vitamin D3 yang ringan tidak berpengaruh pada berat badan, tetapi
menurunkan konsumsi pakan. Difisiensi vitamin D juga menyebabkan penurunan
produksi telur, tetapi efeknya tidak seberat defisiensi kalsium.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
69
mengandung 0,3% phosphor yang dapat digunakan (available phosphorus). Jika
imbangan antara kalsium dan phosphor lebih luas dari angka tersebut maka
pertumbuhan akan terhambat dan terjadi gejala riketsia. Untuk burung puyuh petelur
dibutuhkan kalsium dan phosphor masing-masing sebesar 2,5-3,0% dan 0,8% untuk
produksi telur dan daya tetas yang optimal.
Sodium. Burung puyuh yang mendapat makanan yang mengandung
sodium sebesar 0,042-0,056% menunjukkan gejala pertumbuhan terhambat,
mortalitas tinggi, pembesaran adrenalin dan menurunnya jumlah sodium dalam
plasma darah. Gejala-gejala tersebut dapat dihilangkan dengan pemberian sodium
sebesar 0,1% dalam pakan
Magnesium. Dari beberapa penelitian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan
magnesium untuk burung puyuh adalah 150-300 mg/kg makanan. Pemberian
magnesium sampai 1000 mg/kg pakan tidak menimbulkan gejala-gejala yang
merugikan. Adapun defisiensi magnesium menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan, kekejangan, dan kematian.
Besi dan cuprum. Difisiensi besi dan cuprum akan menyebabkan
gangguan yang berat pada pertumbuhan, penurunan konsentrasi hemoglobin
dan gangguan ringan pada daya tahan. Menurut beberapa penelitian, kebutuhan besi
dan cuprum untuk burung puyuh pada periode growing adalah masing-masing 90-
120 dan 5 mg/kg makanan.
Zinc. Burung puyuh sangat sensitif terhadap defisiensi zinc. Gejala
kekurangan zinc pada burung puyuh adalah pertumbuhan yang lambat, pertumbuhan
bulu terganggu, kesulitan pernafasan dan tidak ada koordinasi gerak kaki. Seperti
diketahui ada hubungan antara kalsium dan zinc, dimana kandungan kalsium yang
tinggi akan menurunkan penyerapan zinc. Oleh karena itu agak sulit untuk
menentukan kebutuhan zinc untuk burung puyuh dengan tepat. Dari beberapa
penelitian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan zinc untuk burung puyuh adalah 25-
75 mg/kg pakan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
68
Dari suatu penelitian disimpulkan bahwa retensi nitrogen (Y, g/hari)
meningkat dengan meningkatnya konsumsi nitrogen (X, g/hari) dengan persamaan ;
Y = 1,153 + 0,18 X
tetapi menurun dari 46% pada umur 2 minggu menjadi 33% pada umur 4 minggu
jika dinyatakan dalam bentuk persen dari konsumsi nitrogen. Retensi nitrogen (Y)
juga meningkat dengan meningkatnya konsumsi energi (X) dengan persamaan:
Y = -2,29 + 3,297 X
Burung puyuh mempunyai telur dengan bobot rata-rata 10 gram, terdiri dari
74,6% air, 13,1% protein. 11,2% lemak dan 1,1% abu. Jadi untuk memproduksi satu
butir telur dibutuhkan protein sebesar: 13,1% x l0 g = l,31g. Jika kehilangan nitrogen
endogen (dari dalam tubuh) adalah 201 mg x W(kg) 0,75 maka seekor burung puyuh
dengan berat badan 150 g akan kehilangan nitrogen endogen (dari dalam tubuhnya)
sebesar 0,201 x 0,1500,75 = 0,048 g atau setara dengan 0,3 gram protein. Jadi untuk
burung puyuh petelur dibutuhkan protein sebesar 1,31 + 0,3 = 1,61 gram. Jika
efisiensi penggunaan protein adalah 55% maka kebutuhan protein adalah 1,61 dibagi
0,55 = 2,93 gram per hari. Jika rata-rata konsumsi pakan adalah sebesar 20
g/ekor/hari, maka kandungan protein dalam pakan adalah minimal sebesar 14,65%.
Tetapi dari beberapa penelitian, kandungan protein yang optimal untuk produksi
telur adalah 20%.
Kandungan protein sebesar 16% untuk burung puyuh bibit menyebabkan
penurunan produksi, berat telur, dan daya tetas. Oleh karena itu untuk burung
puyuh bibit disarankan kebutuhan proteinnya tidak kurang dari 4,71 g per ekor
per hari untuk produksi telur sebesar 78-80%. Dari penelitian yang lain diperoleh
hubungan antara produksi telur (Y) dan konsumsi protein (X, g/100 ekor/hari)
dengan persamaaan:
Y = -3,79x2 + 41.25X - 21,31
3.4. MINERAL
Kalsium dan phosphor. Kebutuhan kalsium untuk burung puyuh umur 2 dan
4 minggu adalah masing-masing 0,87% dan 0,48% dalam pakan yang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
67
maka kebutuhan energinya adalah sebesar 2600 kkal/kg pakan. Penelitian lain
menunjukkan bahwa kebutuhan energi dan protein untuk mempertahankan produksi
telur sebesar 90% dengan bobot 9,3 gram adalah 3150 kkal/kg dan 24,5%
3.3. PROTEIN DAN ASAM AMINO
Seperti telah diutarakan dimuka, kandungan protein dalam pakan untuk
memenuhi kebutuhan adalah tergantung pada besarnya kandungan energi dalam
pakan. Dari beberapa hasil penelitian mengenai kebutuhan energi dan protein
dapat disimpulkan bahwa imbangan kebutuhan energi : protein untuk burung
puyuh pada periode growing dan laying masing-masing adalah sebesar 96-128 dan
125-197. Rentangan imbangan energi protein yang cukup besar ini disebabkan
karena perbedaan jenis pakan yang digunakan dalam penelitian.
Untuk burung puyuh pada periode starter dibutuhkan protein sebesar 24-
26% kemudian menurun menjadi 20% pada umur 3 sampai 6 minggu.
Kebutuhan lysine dan asam amino yang mengandung belerang masing-
masing bervariasi dari 3,70-5,27% dan 2,32-2,83% dari kandungan protein.
Kebutuhan asam amino dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kebutuhan asam amino untuk burung puyuh pada periode growing dan laying
Asam amino Kebutuhan (% dari makanan)
Growing Laying Protein Lysine Methionine Cystine Methionine + Cystine Arginine Histidine Iso leucine Leucine Phenylalanine Tyrosine Phenylalanine + tyrosine Threonine Tryptopan Valine
25 1,15 0,43 0,29 0,72 1,25 0,36 0,98 1,69 0,96 0,83 1,47 1,02 0,22 0,95
18 0,86 0,37 0,31 0,68 1,13 0,38 0,81 1,28 0,70 0,55 1,25 0,67 0,17
0,83
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
66
Resting metabolic rate (RMR)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Freeman dapat disimpulkan bahwa RMR untuk
burung puyuh dewasa adalah:
RMR/jam = 12,4 ml O2 x BB0,67
Jika konsumsi O2 untuk burung puyuh dewasa adalah 7,53 liter per 24 jam
dan memetabolis karbohidrat dengan menghasilkan panas setara dengan 5 kkal/liter
O2 yang dikonsumsi, maka:
RMR/24 jam = 7,53 x 5
= 37,6 kkal
Angka ini kira-kira sama dengan 2,5 kali FMR, atau jika dituangkan dalam bentuk
persamaan, maka :
RMR/24 jam = 178,6 x W0,75
Metabolizable energy (ME) dan maintenance energy (MEm).
Dari pengukuran kalorimetrik akan energi dan metabolisme protein pada
burung puyuh umur 12, 19 dan 26 hari dapat disimpulkan bahwa konsumsi. ME
menurun pada umur 2-3 minggu, kemudian konstan setelah umur tersebut. Efisiensi
penggunaan energi untuk pertambahan bobot badan adalah 33% baik untuk burung
puyuh jantan maupun betina. Angka tersebut jauh lebih rendah daripada efisiensi
penggunaan energi pada itik dan ayam masing-masing sebesar 62 dan 50 %. Pada
burung puyuh kelebihan energi lebih banyak diubah menjadi protein daripada
lemak. Namun demikian kebutuhan energi untuk maintenance (pemeliharaan) pada
burung puyuh lebih besar daripada ternak ayam. Burung puyuh kurang efisien
sebagai pengubah makanan menjadi jaringan tubuh daripada ternak ayam pedaging,
tetapi lebih banyak energi ditahan sebagai protein daripada lemak.
Begin dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan energi
metabolis pada burung puyuh dan ayam. Energi yang rendah atau tinggi dalam
makanan akan digunakan dengan efisiensi yang sama, tetapi burung puyuh lebih
efisien dalam menggunakan pakan yang berenergi rendah dari pada ayam.
Kebutuhan energi untuk burung puyuh petelur adalah 2790 kkal/kg pakan
yang mengandung 20% protein. Jika kandungan protein diturunkan menjadi 16%
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
65
ME= -1,686+(0,014% x EE x BB0,67) – 0,784 U + 2,007 PBB + 1,94 BB0.67
dimana:
ME = kebutuhan energi dalam kkal/ekor/hari
EE = efisiensi energi yaitu ME/GE yang dikonsumsi
BB = berat badan dalam gram
U = umur dalam hari
PBB = perubahan berat badan dalam gram
Fasting metabolic rate (FMR).
FMR untuk semua spesies hewan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus: .
FMR = 70W0,75
dimana:
FMR = fasting metabolic rate dalam kkal/24 jam W = berat badan dalam kg Kalau berat seekor burung puyuh rata-rata adalah 125 gram, maka dengan
menggunakan rumus tersebut dapat dihitung FMR untuk burung puyuh adalah 14,7
kkal/24 jam. Berat badan burung puyuh dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Berat badan rata-rata burung puyuh
Umur (minggu) Berat badan (g/ekor)
Betina Jantan 0 2 4 6 8
12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52
7,0 43,3 95,2
130,1 142,3 152,0 153,1 155,2 161,6 158,4 152,8 152,0 152,5 155,4 159,5 163,0
7,0 43,0 91,2
111,2 116,5 120,8 122,2 123,8 127,0 125,3 123,9 124,6 125,7 125,1 125,8 128,6
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
64
BAB 3
BURUNG PUYUH Oleh: Osfar Sjofjan
3.1. PENDAHULUAN
Burung puyuh (Cotutunix Curtunix Japonica) ternyata saat ini menjadi hewan
percobaan di laboratorium yang penting karena ukuran tubuhnya yang relatif kecil,
dewasa kelamin pada umur 6-7 minggu, produksinya tinggi, dapat menghasilkan 3-4
generasi dalam satu tahun dan mudah untuk dipelihara.
Penelitian awal mengenai kebiasaan makan burung puyuh pada habitat
aslinya dilakukan oleh para pecinta alam. Dari penelitian-penelitian yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa burung puyuh pada habitat aslinya lebih memilih makanan
yang mengandung protein tinggi untuk menjaga kelangsungan hidup dan produksi
yang efisien. Para peternak burung puyuh di Jepang menyadari bahwa burung puyuh
yang sudah diternakkan membutuhkan protein dalam jumlah yang lebih tinggi
daripada unggas lain.
Kebutuhan zat makanan untuk burung puyuh telah banyak dipelajari dan
hasilnya dipublikasikan oleh NRC dan terbitan-terbitan lainnya. Dalam uraian ini
diutarakan tentang kebutuhan zat makanan burung puyuh menurut NRC dan hasil-
hasil penelitian yang terus berkembang.
3.2. ENERGI
Sebagaimana ternak unggas lain, burung puyuh mengkonsumsi makanan
sesuai dengan kebutuhannya akan energi. Kebutuhan akan energi dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain umur ternak, status produksi dan suhu lingkungan. Oleh
karena itu kandungan zat makanan dalam pakan yang mampu memenuhi kebutuhan
harus disesuaikan dengan kandungan energi dalam pakan. Farrell dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa kebutuhan energi metabolis (ME) untuk burung
puyuh adalah 57, 47 dan 52 kkal per kg berat badan, masing-masing untuk burung
berumur 12, 19 dan 26 hari. Sedangkan Blem membuat suatu rumus untuk
menghitung kebutuhan energi untuk burung puyuh berumur 0 sampai 42 hari
sebagai berikut :
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.