+ All Categories
Home > Documents > Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Date post: 22-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 4 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
9
Cakrawala Pendidikan SIKAP REMAJA MASJID TERHADAP NORMA KELlfARGA KECIL O·leh : Subardhi PKLH, UniverSitas Muhamadiyah Surabaya Diterima : ·21 Februari 2001 / Disetujui : 24 Mei 2001 Juni 2001, Th.XX, NO.3 Abstract This investigation was designed to examine the relationship that exist among Mosque youngster's knowledge of Islam, Mosque youngster's knowledge of population problem and .Mosque youngster's attitude toward .small family nonn. This relationship would be studied in corellational form by independently or The subject of this research was the Mosque youngster's at Surabaya. This research used a survey method. The sample included 210 persons. The data were collected using simple and multiple regression analysis. The finding of this research were, first, a positive highly significant correlation existed between mosque youngster's knowledge of Islam and mosque youngster's attitude toward small family Second, a positive highly significant correlation existed between mosque youngster's knowledge of population problems and mosque youngster's attitude toward small family norm. Third, a positive highly significant multiple correlation existed among mosque 'youngster's knowledge of Islam and mosque youngster's knowledge of population problem and mosque youngster's attitude toward small family norm. Key word : Youngster's Attitude Toward Small Family Norm. Pendahuluan Salah satu masalah kependudukan di Indonesia saat ini adalah angka kelahiran masih tinggi menyebabkan laju pertumbuhan penduduk masih tinggi pula. Karena itu perlu ada upaya untuk menurunkan angka kelahiran sehingga tingkat pertumbuhan penduduk dapat diturunkan pula. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kelahiran adalah diperkenalkannya nonna baru dalam kependudukan yakni norma keluarga kecil (NKK). Diharapkan seluruh bangsa Indonesia dapat menerima, melaksanakan norma barn tersebut, khususnya para pemuda yang berada dalam kelompok usia subur, usia 20-30 tahun. Remaja masjid merupakan organisasi yang terbentuk di lingkungan masjid yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka rata-rata berumur antara 15-30 tahun, merupakan generasi muda sebagai Subardhi , PKLH, Universitas Muhamadiyah Surabaya generasi penerus, yang jumlahnya cukup besar, karena itu seyogyanya mendapat perhatian dan pembinaan agar mereka memiliki sikap positif terhadap berbagai masalah kependudukan. Mereka hams mengetahui dan Inemahami berbagai masa.lah kependudukan yang sedang atau yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia. Demikian pula mereka harns mengetahui dan memahami berbagai usaha untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan tersebut. Salah satu upaya dalam mengatasi masalah kependudukan adalah memperkenalkan norma kependudukan bam yakni norma keluarga keciJ (NKK). Diharapkan pada saatnya berkeluarga menerima norma barn tersebut dan melaksanakannya sebagai bentuk partisipasi aktif dalam upaya penanggulangan masalah kependudukan di Indonesia. 167
Transcript
Page 1: Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan

SIKAP REMAJA MASJID TERHADAPNORMA KELlfARGA KECIL

O·leh : SubardhiPKLH, UniverSitas Muhamadiyah Surabaya

Diterima :·21 Februari 2001 / Disetujui : 24 Mei 2001

Juni 2001, Th.XX, NO.3

AbstractThis investigation was designed to examine the relationship that exist among Mosque

youngster's knowledge of Islam, Mosque youngster's knowledge of population problem and.Mosque youngster's attitude toward .small family nonn. This relationship would be studiedin corellational form by independently or co~lectively.

The subject of this research was the Mosque youngster's at Surabaya. This researchused a survey method. The sample included 210 persons. The data were collected usingsimple and multiple regression analysis.

The finding of this research were, first, a positive highly significant correlation existedbetween mosque youngster's knowledge of Islam and mosque youngster's attitude towardsmall family nprm~ Second, a positive highly significant correlation existed between mosqueyoungster's knowledge of population problems and mosque youngster's attitude towardsmall family norm. Third, a positive highly significant multiple correlation existed amongmosque 'youngster's knowledge of Islam and mosque youngster's knowledge of populationproblem collective~y and mosque youngster's attitude toward small family norm.

Key word : M~sque Youngster's Attitude Toward Small Family Norm.

PendahuluanSalah satu masalah kependudukan di

Indonesia saat ini adalah angka kelahiranmasih tinggi menyebabkan lajupertumbuhan penduduk masih tinggi pula.Karena itu perlu ada upaya untukmenurunkan angka kelahiran sehinggatingkat pertumbuhan penduduk dapatditurunkan pula. Salah satu upaya untukmenurunkan angka kelahiran adalahdiperkenalkannya nonna baru dalamkependudukan yakni norma keluarga kecil(NKK). Diharapkan seluruh bangsaIndonesia dapat menerima, melaksanakannorma barn tersebut, khususnya parapemuda yang berada dalam kelompok usiasubur, usia 20-30 tahun.

Remaja masjid merupakanorganisasi yang terbentuk di lingkunganmasjid yang tersebar di seluruh Indonesia.Mereka rata-rata berumur antara 15-30tahun, merupakan generasi muda sebagai

Subardhi , PKLH, Universitas Muhamadiyah Surabaya

generasi penerus, yang jumlahnya cukupbesar, karena itu seyogyanya mendapatperhatian dan pembinaan agar merekamemiliki sikap positif terhadap berbagaimasalah kependudukan. Mereka hamsmengetahui dan Inemahami berbagaimasa.lah kependudukan yang sedang atauyang akan dihadapi oleh bangsaIndonesia. Demikian pula mereka harnsmengetahui dan memahami berbagaiusaha untuk mengatasi berbagai masalahkependudukan tersebut. Salah satu upayadalam mengatasi masalah kependudukanadalah memperkenalkan normakependudukan bam yakni norma keluargakeciJ (NKK). Diharapkan pada saatnyaberkeluarga menerima norma barntersebut dan melaksanakannya sebagaibentuk partisipasi aktif dalam upayapenanggulangan masalah kependudukandi Indonesia.

167

Page 2: Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan

Dalam penelitian tnl ada tigavariabel, yakni pengetahuan remaja masjidtentang Agama Islam (Xl) dan'pengetahuan' remaja masjid tentangmasalah kependudukan (X2) sebagaivariabel bebas atau variabelprediktor.Sedang sebagai variabel terikat atauvariabel kriterium (Y) adalah sikap .remajarnasjid terhadap norma keluarga kecil(NKK). Karena itu dalampenelitian itu adatiga masalah, yakni pertama, sejauh manahubungan antara pengetahuan rem~ja .lnasjid tentang Agama Islam (Xl) dengansikap remaja masjid terhadap NKK (Y)?Kedua, sejauh mana hubungan antarapengetahuan remaja masjid tentangmasalah kependudukan (X2) dengan· sikapremaja masjid terhadap NKK (Y)? Ketiga,sejauh mana hubungan antara pengetahuanrem~ja masjid tentang Agama Islam (Xl)dan masalah kependudukan (X2) secarabersama-sama dengan sikap remaja masjidterhadap NKK? Jadi penelitian ini inginmengetahui besarnya atau kekuatankorelasi antara variabel bebas dan variabelterikat baik secara sendiri-sendiri maupunsecara bersama-sama dan ingin mengetahuipula keberartian korelasi tersebut baiksecara sendiri-sendiri maupun secarabersama-sama.

Hasil penelitian lnl merupakansumbangan yang berharga bagi berbagaipihak yang merasa terpanggil untukberpartisipasi secara aktif dalam upayamemasyarakatkan NKK, sebagai salah satuupaya memecahkan m~alah kependudukandi Indonesia dewasa ini.

Sikap merupakan salah satu faktoryang sangat penting dalam kehidupanmanusia. Sikap yang dimjJiki seseorangakan memberikan warna atau corakterhadap tingkah laku atau perbuatanseseorang. Seperti dikemukakan olehNewcomb (1965: 63) bahwa sikap'menunjukkan kesiapan atau keadaan siapuntuk tumbuhnya motif, sedang motif itulahyang menyebabkan terjadinya. tindakantertentu. Menurut Walgito (1980~ 52) sikap

Sikap Remaja Masjid Terhadap Nbima Keluarga Kecil

Juni 2001, Th.XX, No.3

adalah keadaan dalam diri manusia yangmenggerakkan untuk bertiridak. Dalamhubungannya dengan sikap, Mar'at (1981:13) menyatakan,bahwa sikap merupakansuatu sistelTI yang terdiri dari tiga konponenyaitu (a) komponen kognisi yangberhubungan dengan belief, ide dan konsep;(b) komponen afeksi yang berhubungandengan kehidupan emosional seseorang dan(c) komponen konasi yang merupakankecenderungan bertingkah laku. Komportenkognisi menjawab apa yang dipersepsikantentang sesuatu obyek. .KOlnponen afeksimenjawab apa yang dirasakan tentangobyek sedang komponen konasi menjawabpertanyaan bagaimana kesediaan 'untukbertindak. Sebagai suatu sistem, ketigakomponen tersebut satu sarna lain salingberhubungan dan saling mempengaruhi.

Berkaitan dengan pembentukan danperubahan sikap, Gerungan (1980: 156)menyatakan bahwa dalam pembentukansikap dan perubahan sikap itu terdapatfaktor-faktor intern dan faktor-faktorekstern pribadi indvidu memegang peranan.Hal ini berarti bahwa faktor individu dalammenanggapai dunia sekitarnya akanbersikap selektif, dalam arti apa yangdatang dari luar tidak begitu saja diterimaatau ditolak.

Manifestasi sikap tidak dapatlangsung dilihat, akan tetapi hamsditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkahlaku yang masih tertutup.

Manifestasi sikap positif seseorangterhadap suatu masalah dapat berupa (a) iatertarik terhadap tnasalah tersebut, (b) iamempelajari masalah tersebut, (c) .iamengajukan alternatif pemecahan masalahtersebut, (d) ia ikut serta secara aktifmemecahkan masalah tersebut. Manifestasisikap positif seseorang terhadap NKK, iaakan mempelajari NKK, ia akan menerimaNKK, ia akan melaksanakan NKK, ia akanikut menyebarluaskan NKK, dan lain-lain.

Menurut ajaran Islam perkawinanmerupaka~ fitrah kemanusiaan yang akanterjadi pada manusia sebagai sarana untuk

168

Page 3: Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan

melimpahkan rasa cinta dan kasih sayangyang telah dikaruniai Allah kepada hamba­hamba-Nya. Disamping itu perkawinandimaksudkan untuk memperoleh keturunansebagai penerus kehidupan. Denganperkawinan akan terjadi kelahiran anak­anak yang merupakan faktor penambahjumlah populasi manusia.· MenurutRachmat Rosyadi-Soeroso O"asar (1986: 23)bahwa salah satu tujuan perkawinan dalamIslam adalah mencapai kebahagiaan danmengembangkan keturunan. Karena ituIslam menganjurkan kawin dengan wanitayang subur. Allah tidak menetapkan berapajumlah anak yang harus dimiliki oleh suatukeluarga. Allah hanya menyampaikanberbagai peringatan kepada orang yangberiman bahwa anak bisa menjadi musuhbaginya (QS, 64: 14), bahwa anak akanmenjadi penguji keimanan orang tua (QS,64: 15). Allah telah memperingatkan juga.kepada orang-orang yang beriman jangansampai karena anak-anak, melalaikan untukmengingat Allah (QS, 63: 9). Dalam ayatlain Allah memperingatkan manusia jangansampai meninggalkan keturunan yangIemah (QS, 4: 9). Peringatan Nabi (MUI,1984: 163) bahwa sesungguhnya lebih baikmeninggalkan ahli waris dalam keadaankecukupan daripada meninggalkan merekamenjadi beban tanggungan orang banyak.Firman Allah dan hadist Nabi tersebutmenjadi rambu-rambu berkaitan. denganjumlah anak yang sebaiknya dimiliki olehkeluarga tersebut baik untuk kepentingandirinya sendiri maupun untuk kebaikansesama keluarga lain.

Menurut Lubis ·(1982: 59) masalahpenduduk di Indonesia dapat dikelompok­kan menjadi tiga kelompok b~sar, yaknipertumbuhan penduduk yang sangat pesat,penyebaran penduduk yang tidak meratadan kualitas penduduk yang masih rendah.K.etiga kelompok itu satu samalain salingberhubungan dan saling mempengaruhi.Menurut Biro Pusat Statistik (1999: 365)bahwa penduduk Indonesia pada tahun1998 sekitar 204 juta dan setiap km2 dihuni

Sikap Remaja Masjid Terhadap Norma Keluarga Keeil

Juni 2001, Th.XX, No.3

oleh 107 penduduk, merupakan negarakeempat terbesar jumlah penduduknyasetelah Cina,. India, dan Amerika Serikat,sedang laju pertumbuhan penduduk tercatat1,53 o~. Menurut Lester R. Brown (1977:35) bahwa yang haruskita sadari sekarangialah bahwa pertumbuhan penduduk,bagaimanapun kecilnya, ~ulai sekarangdan selanjutnya akan menambah rumitmasalah-masalah penting di bidangekonomi, lingkungan, sosial dan politikyang dihadapi umat manusia dewasa i~i.

Jadi dengan laju pertumbuhan penduduksebesar 1,53 %, Indonesia masih akanmenghadapi' berbagai . masalahkependudukan y~ng terns menerus.Masalah penduduk timbul akibatpertumbuhan penduduk tidak seimbangdengan pertumbuhan kebutuhan hidupnya,menyebabkan terjadinya tekanan-tekanansangat berat pada sektor penyediaanpangan, sandang, pendidikan,kesehatan,lapangan kerja, dan lingkungan hidupumumnya. Karena itu menurut Lubis (1982:59) masalah kependudukan di Indonesiaadalah pertumbuhan yang sangat pesat,penyebaran yang tidak merata, kualit8spenduduk yang masih rendah.

Sampai saat ini sebagian besarpenduduk Indonesia berdomisili di PulauJawa. Lubis ( Ibid: 61) menyatakan bahwapada tahun 1930 penduduk Pulau Jawasekitar 68,7 %, tahun 1961 sekitar 60 %,tahun 1971 sekitar 61,8 %, dari seluruhpenduduk Indonesia. Menurut Biro StatistikIndonesia (1995: 154) pada tahun 1990 dantahun 1995 penduduk Pulau Jawamasing­masing 59,97 % dan 59,07 % daripenduduk seluruh Indonesia. Angka-angkatersebut menunjukkan sudah ada penurnnanpersentase penduduk di .Pulau" Jawa, tetapipenurunan itu belum berarti. Keti~pangan

penyebaran Penduduk ini menyebabkanberbagai masalah sosial, ekonomi,' politik,pertahanan dan keamanan yang ternsberkelanjutan dan meingkal secarakuantitatif maupun secara kualitatif

169

Page 4: Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan

Masalah kependudukan. utama yangketiga ·adalah sebagi~n besar pendudukIndonesia kualitasnya masih rendah.Sebagaimana dikemukakan oleh BadanKoordinasi Keluarga Berencana (1982: 2-3)bahwa tingkat pendidikan sebagian besarpenduduk Indonesia masih rendah, tingkatkesehatan dan status gizi masyarakat relatifmasih rendah, tingkat pengangguran masihtinggi, . masyarakat Indonesia adalahmasyarakat agraris tradisional:

Hipotesis yang diajukan dalampenelitian ini, per/ama, terdapat hubungaripositif yang berarti antara pengetahuanremaja masjid tentang Agama Islam dengansikap remaja masjid terhadap NKK. Kedua,terdapat hubungan positif yang berartiantara pengetahuan remaja masjid terhadapNKK. Ketiga, terdapat hubungan positifyang berarti antara kedua variabel. bebassecara bersama-samadengan sikap remajamasjidterhadap NKK.

MetodePenelitian ini menggunakan metode

survey, dilaksanakan tahun 1998 di KodyaSurabaya. Sebagai populasi adalah remajamasjid yang berdomisili di KodyaSurabaya, berwnur antara 20-30 tahun,belum pemah kawin. Sampel ditetapkansecara non-acak sejumlah 210 orang. Untukmenjaring data kedua variabel bebasdigunakan teknik tes, sedangkan datavariabel terikat dijaring denganmenggunakan teknik tes, sedangkan datavariabel terikat dijaring denganmenggunakan skala sikap model Likert.

Pengetahuan remaja masjid tentangAgama Islam dan tentang masalahkependudukan merupakan hasil belajar,baik secara formal maupun secara infonnal.Dalam penelitian ini pengetahuan remajamasjid tentang Agama Islam berkaitandengan pokok-pokok ajaran Agama Islam,arti anak menwut ajaran Agama Islam,kewajiban orang tua terhadap anak dansebaiknya menurut ajaran Islam, programkeluarga berencana menurut Ajaran Islam.

Sikap Remaja Masjid Terhadap Norma Keluar~a'KeCil .

Juni 2001, Th.XX, No.3

Tes untuk mengukur pengetahuan rem~ja

Inasjid tentang Agama Islam· ·berjumlah 50butir dalam bentuk pilihan berganda denganempat altematifjawaban.

Karena belum ada tes standar atau tesbaku yang .berhubungan denganpengetahuan mahasiswa tentang Agama 'Islam, maka penyusunan instrumen tersebutdiusahakan' benar-benar memenuhiper~yaratari validitas ini (C()nlent· validity).Untuk itumaka disusun tesatas dasar materitersebut di atas. Kemudian tes sejumlah 50butir tersebut diujicobakan. Analisisreliabilitas instrumen yakni rll =0,82.

Mengenai pengetahuan masalahkependudukan dalam penelitian iniberkaitan dengan pertumbuhan penduduk,penyebaran penduduk dan kualitaspenduduk Indonesia, Penduduk danPembangunan Nasional, Penduduk danLingkungan hidup. Tes masalahkependudukan di' Indonesia berjumlah 50butir dalam bentuk pilihan berganda denganempat pilihan.

Karena belum ada tes standar atau tesbaku yang berhubungan denganpengetahuan mahasiswa tentang masalahkependudukan di Indonesia, makapenyusunan instrumen tersebut diusahakanbenar-benar memenuhi persyaratanvaliditas ini (content validity). Kemudiantes sejumlah 50 butir tersebut diujicobakan.Analisis reabilitas instrumen hasil uji cobamelalui koefisien reabilitas Spearmen­Brown dengan metode belah dua (split halfmethod) menujukkan keofisien reabilitasinstrumen yakni = 0,87.

Dimensi sikap yang diukur adalahdimensi kognisi, afeksi dan dimensi konasiyang berkaitan dengan NKK. Untukmengukur sikap remaja masjid terhadapNKK digunakan Skala Likart. Skala jenisini merupakan pemyataan positif ataunegatif mengenai obyek sikap, dalam hal inisebagai obyek sikap adalah norma keluargakecil atau NKK. Untuk mengukur sikapremaja masjid terhadap NKK disusun 50butir skala sikap model Likert ~dengan

170

Page 5: Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan

memperhatikan benar-benar validitaskonstrak (construct· validity) maupunvaliditas muka (face val.idity). Setelahdiujicobakan, kemudian dihitung reabilitasinstrumen dengan menggunakan fonnulaKorelasi Product Moment perhitunganangka kasar (raw score), denganmenggunakan metode belah dua (,\plit /1alfInethod) diperoleh nilai r = 72 dan koefisienreabilitas =0,84.

Analisis data menggunakan analisisdiskriptif diteruskan analisis inferensial,untuk menguji hipotesis, yakni modelkorelasi ganda parsial jenjang pertama.,Basil

Semua data penelitian dinyatakandalam skor sembilan baku (SSB) ataurentang 1 - 9. untuk menerjemahkan skormentah menjadi SSB harus dihitung rata-rathitung dan simpangan·baku (SD) dari setiapskor mentah.

Terjemahan ke dalam SSB dengan .menggunakan daftar kesetaraansebagaimana dikemukakan dalam tabelberikut.

Interval Kesetaraan Antara SSB dan SkorMentah

(Ebel, 1972: 295)

,.....--._--- ~-----_....... . ....

SSB Batas Bawah

9 M+l,75s8 Jy1 ~-_!?-~?~. _._-, ..

7 M + 0~75 s6 M + 0,25 s5 M-O,25 s4 M -- 0,75 s3 M - 1,25 s2 M - ],75 s1 -

Keterangan :

SSB = Skor SembiIan BakuM = Rata-rata hitung Skor VariabelS = Simpangan Baku Skor Variabel

Sikap Remaja Masjid Terhadap Norma Keluarga Kecil

Juni 2001, Th.XX, No.3

Dari data yang dikumpulkanInengenai sikap remaja masjid terhadapNKK, dengan SSB, diperoleh skor rata-ratahitung sebesar 5,59, modus 6, median 5,29,dan SD sebesar 2,08. Skor pengetahuanremaja masjid tentang Agama Islammenunjukkan skor rata-rata sebesar 5,72median sebesar 5,31 dan modus 7, sedangstandar deviasi (SD) 1,97. Denganmenggunakan SSB dperoleh skor rata-ratapengetahuan remaja masjid tentang masalahkependudukan di Indonesia sebesar 5,10,modus 6, median sebesar 5,31 dan SDsebesar2,28.

Koefisien korelasi parsiaI antarapengetahuan remaja masjid tentang AgamaIslam dengansikap remaja masjid terhadapNKK, sementara pengetahuan remajamasjid tentang masalah kependudukandikontrol atau koefisien korelasi parsialantara Y dan XI sementara X2 dikontroldiperoleh r~-x1.2 = 0,34. Sedang koefisienkorelasi parsial antara pengetahuan remajamasjid tentang masalah kependudukandengan sikap remaja masjid terhadap NKK,sementara pengetahuan remaja masjidtentang Agama Islam dikontrol ataukoefisien korelasi pasial antara Y dan X2selnentara XI dikontrol, didapat r"x2.1 =

0,48. Dengan menggunakan rumus untukmencari korelasi ganda antara kriteriumdengan dua predikator sebagaimanadikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1983:51 ), dalam hal ini korelasi antarapengetahuan remaja masjid tentang AgamaIslam (X1) dan pengetahuan remaja masjidtentang masalah kependudukan (X2),

dengan sikap remaja masjid terhadap NKK(Y) didapat RY(1.2) = 0,64. Uji t terhadapryx l.2 = 0,34 menunjukkan bahwakoefisienkorelasi tersebut sangat berarti. Demikianjuga uji t terhadap ryx2.1 = 0,48 menunjukanbahwa koefisien korelasi ganda Ry(1.2) =0,64 menunjukan pula bahwa koefisienkorelasi ganda tersebut sangat berarti antarapengetahuan remaja masjid tentang AgamaIslam dan pengetahuan remaja masjidtentang masalah kependudukan dengan

171

Page 6: Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan

sikap remaja masjid terhadap NKK baiksendiri-sendiri maupun secara bersama­sarna.

BahasanDengan menggunakan skor SSB, skor

rata-rata sikap remaja masjid terhadap NKKadalah 5,59, skor rata-rata pengetahuanremaja masjid tentang Agama Islam adalah5,72 dan skor rata-rata pengetahuan remajamasjid tentang masalah kependudukanadalah 5,10 dapat dikatakan sudah cukupsignifikan. Pengetahuan relnaja Inasjid"tentang Agama Islam lebih baikdibandingkan dengan pengetahuan remajamasjid tentang masalah kependudukanmaupun sikap remaja masjid terhadapNKK. Hal ini sudah wajar karena remajamasjid mendapatkan pelajaran agama Islamsecara rutin dan teratur dalam berbagaibentuk, misalnya ceramah, diskusi.Demikian pula jika dilihat dari segi standardeviasi skor pengetahuan remaja masjidtentang Agama Islam, yang relatif lebihkecil dibandingkan dengan standar deviasipengetahuan remaja masjid tentang masalahkependudukan dan sikap remaja masjidterhadap NKK, maka pengetahuan remajamasjid tentang Agama Islam hampirmerata, tidak berbeda secara berarti satusarna lain. Jika dilihat standar deviasipengetahuan remaja masjid tentang masalahkependudukan (2,28) dan sikap remajamasjid terhadap NKK (2,08) berartipengetahuan remaja masjid tentang masalahkependudukan dan sikap remaja masjidterhadap NKK lebih bervariasi satu sarnalain dibandingkan dengan pengetahuanremaja masjid tentang Agama Islam. Hal inidisebabkan remaja masjid tidak lagimendapatkan informasi tentang masalahkependudukan dan tidak ada lagipembinaan sikap remaja masjid terhadapNKK secara teratur dan terus menerus.

Koefisien korelasi parsial jenjangpertama yakni koefisien korelasi antarapengetahuan remaja masjid tentang AgamaIslam dengan sikap remaja masjid terhadap

Sikap Remaja Masjid Terhadap Norma KeJuarga Keeil

Juni 2001, Th.XX, No.3

NKK sementara pengetahuan remaja masjidtentang masalah kependudukan dikontrol,didapat ryxl.2 = 0,34, menunjukkan keeratanhubungan antara pengetahuan remajamasjid tentang Agama Islam dengan sikapremaja masjid terhadap NKK. Koefisiendeterminasi yaitu r2~)'1.2 = 0,12, berarti 12persen variasi yang mungkin terjadi didalam kecenderungan sikap re~aja masjidterhadap NKK terjelaskan oleh pengetahuanremaja masjid tentang Agama Islam,sementara predikator lainnya, yaitupengetahuan relnaja lnasjid tentang lnasalahkependudukan dikontrol. Jadi penelitian inimenemukan dengan meyakinkan bahwaantara pengetahuan remaja masjid tentangAgarna Islam dan sikap rem~ja ma~jid

terhadap NKK terdapat hubungan positifyang berarti. Pengetahuan remaja masjidtentang Agama Islam memberi sumbangannyata kepada sikap remaja masjid terhadapNKK.

Salah satu tujuan perkawinan dalamIslam adalah mencapai kebahagiaan lahirbatin dan mengembangkan keturunan.Karena itu Islam menganjurkan kawindengan wanita subur. Anjuran itumenunjukkan bahwa faktor anak sangatpenting dalam kehidupan keluarga. NamunAllah tidak menetapkan jumlah anak yanghams dimiliki oleh setiap keluarga. Allahhanya memberikan semacam rambu-rambuyang harus dipertimbangkan oleh setiapkeluarga berkaitan dengan jumlah anakyang sebaiknya dimilikinya. Firman Allahdan hadist Nabi jelas memperingatkankepada manusia umumnya dan manusiayang beriman khususnya agarmemperhatikan keseimbangan antarajumlah anak yang dimilikinya dengankemampuan untuk menyediakan saranabagi pengembangan anak-anak· tersebutsecara wajar, sebagai pelaksanaan amanatAllah tentang anak. Anak sebagai amanatAllah berarti setiap orang tua berkewajibanuntuk memelihara, mendidik,mengembangkan anak-anaknya menjadimanusia-manusia dewasa yang bertaqwa,

172

Page 7: Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan

sehat dan kuat baik jasmani maupunrohaninya, menjadi manusia yang berilmudan terampil dalam mengarungi hidupnyakelak dan tidak menjadi beban orangbanyak. Bila jumlah anak dan sarana yangdiperlukan untuk memelihara dan mendidikanak tidak seimbang, maka anak-anaktersebut akan menjadi beban berat bagiorang tua, bahkan merusak tatanankehidupan kehidupan keluarga. Karenaterdorong oleh tuntutan untuk memenuhikebutuhan anak-anak atau keluargaumumnya, tidak sedikit orang tuamelakukan tindakan yang berlawanandengan hukum agama atau negara. FirmanAllah lainnya menyatakan bahwa kewaj ibanutama manusia adalah beribadah kepadaAllah (QS, 51: 56). Allah menyatakan·bahwa jangan karena anak-anak, manusialalai mengingat Allah atau beribadahkepada Allah. Hal-hal inilah yang harusmenjadi pertimbangan setiap orang tuauntuk menetapkan besar kecilnya jumlahanak yang sebaiknya dimilikinya. Sesarkecilnya jumlah anak yang dimiliki olehsetiap keluarga bukan merupakan takdirkeluarga itu, tetapi dapat direncanakan dandiusahakan oleh keluarga itu. Agar orangtua dapat melaksanakan tugas utamanyayakni ibadah kepada Allah dan dapatmelaksanakan amanat Allah tentang anak­anaknya, maka jumlah anak yangdimilikinya perlu dibatasi sesuai dengankemampuannya. Rambu-rambu Allahtentang anak hams diterjemahkan bahwabukan jumlah anak yang besar yangmenjadi tujuan, tetapi kualitas anak yangdiutamakan. Keluarga kecil memilikikesempatan menjadikan anak yangberkualitas sangat terbuka, demikian pulaterbuka luas melaksanakan ibadah yangberkualitas sebagai tugas utama manusia.Jadi makin baik pengetahuan remaja masjidtentang Agama Islam, cenderung makinpositif sikapnya terhadap NKK.

Koefisien korelasi parsial jenjangpertalna yakni koefisien korelasi antarapengetahuan remaja masjid tentang masalah

Sikap Remaja Masjid Terhadap Nonna Keluarga Kecil

Juni 2001, Th.XX, No.3

kependudukan dengan sikap remaja masjidterhadap NKK sementara pengetahuanremaja masjid tentang Agama Islamdikontrol, yaitu ryx2.1 = 0,48, menunjukkankeeratan hubungan antara pengetahuanremaja masjid tentang masalahkependudukan dengan sikap remaja masjidterhadap NKK. Koefisien determinasi,yaitu r2

xy 1:2 = 0,23, berarti 23 persen variasiyang mungkin terjadi di dalamkecenderungan \sikap remaja masjidterhadap NKK, terjelaskan olehpengetahuan remaja masjid tentang masalahkependudukan, sementara ptediktorJainnya, yaitu pengetahuan remaja masjidtentang Agama Islam dikontrol. Jadipenelitian ini menemukan denganmeyakinkan bahwa antara pengetahuanremaja masjid tentang masalahkependudukan dan sikap remaja rnasjid.terhadap NKK terdapat hubungan positifyang berarti. Pengetahuan remaja masjidtentang masalah kependudukan memberisumbangan nyata (23 %) kepada sikaprem~ja masjid terhadap NKK.

Sebagian remaja masjid melihatkenyataan bahkan .merasakan sendiri'sulitnya memperoleh kesempatanmemasuki lembaga-lembaga pendidikannegeri, karena pemerintah .tidak mampumenyediakan fasilitas pendidikan sesuaidengan jumlah penduduk usia sekolah.Demikian pula mereka merasakan sulitnyamemperoleh pekerjaan untuk menyambunghidupnya karena pemerintah tidak mampumenyediakan lapangan pekerjaan sebandingdengan pendu~uk usia kerja. Demikian pulamereka melihat kenyataan bahwa sebagianbesar penduduk Indonesia masih rendahkualitasnya. Keadaan ini menyadarkanmereka agar generasi yang akan datangtidak menjadi korban masalahkependudukan, maka mereka harnsmenerima dan tnelaksanakan NKK sebagaipartisipasi aktif dalam memecahkanmasalah kependudukan di Indonesia.Dengan demikian makin baik pengetahuanremaja masjid tentang masalah

113

Page 8: Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan

kependudukan cenderung semakin baiksikapnya terhadap NKK.

Koefisien korelasi ganda ya~ni Ry(I.2)

= 0,64 menunjukkan keeratan hubunganantara pengetahuan remaja masjid tentangAgama· Islam dan pengetahuan remajamasjid tentang ·masalah kependudukansecara bersama-sama dengan sikap remajamasjid terhadap NKK. Koefisiende:_A ....~inasi R2

y(1.2) = 0,41 berartipengetahuan remaja masjid tentang AgamaIslam dan pengetahuan remaja masjidtentang masalah kependudukan secarabersama-sama memberikan kontribusisekitar 41 persen ~epada sik~p rcmajall1asjid terhadap NKK.

Pengetahuan remaja masjid tentangmasalah kependudukan temyatamemberikan kontribusi yang lebih besarterhadap pembentukan sikap remaja masjidterhadap NKK. Hal ini mungkin karenamereka tidak hanya mengetahui berbagaimasalahkependudukan yang sedangdihadapi mereka dan masyarakatnya, tetapijuga merasakan akibat yang ditimbulkanoleh berbagai masalah kependudukantersebut, bahkan mereka merasakanmenjadi korban akibat masalahkependudukan. Mereka merasa menjadikorban akibat pemerintah tidak mampumenyediakan lapangan kerja yangsebanding dengan jumlah penduduk usiakerja, mereka merasa menjadi korban akibatpemerintah tidak mampu menyediakanfasilitas pendidikan sesuai denganpenduduk usia sekolah, mereka merasamenjadi korban akibat pemerintah tidakmampu menyediakan fasilitas kesehatanyang wajar, mereka merasakanmerajalelanya kemiskinan. Karena itu agargenerasi mendatang terhindar dari korbanmasalah kependudukan, maka merekamenerima NKK sebagai partisipasi aktifdalam pemecahan masalah kependudukandi Indonesia.

Sikap Remaja Masjid Terhadap Norma Keluarga Keeil

Juni 2001, Th.XX, No.3

Kesimpulanj)erlama, pengetahuan remaja masjid

tentang Agama Islam, masalahkependudukan dan sikap remaja masjidterhadap NKK, cukup baik. Pengetahuanremaja masjid tentang Agama Islam lebihbaik daripada pengetahuan remaja masjidtentang kependudukan. Demikian jugapengetahuan remaja masj id tentang AgamaIslam satu sarna lain tidak jauh berbeda. Halini disebabkan remaja masjid mendapatpelajaran Agama Islam secara teratur danterus meneros. Sebaliknya, pengetahuanremaja masjid tentang masalahkepcndudukan di Indonesia kurang baik,karena Inelnang Inereka tidak lagi mendapatinfonnasi tentang masalah kependudukan.Kedua, terdapat hubungan positif yangsangat berarti antara pengetahuan remajamasjid tentang Agama Islam dengan sikapremaja masjid terhadap NKK. Ketiga,terdapat hubungan positif yang sangatberarti antara pengetahuan remaja masjidtentang masalah kependudukan dengansikap rem~ja masjid terhadap NKK.Keempat, terdapat hubungan positif yangsangat berarti antara pengetahuan remajamasjid tentang Agama Islam danpengetahuan remaja masjid tentang masalahkependudukan baik secara sendiri-sendirimaupun secara bersama-sama, dengan sikapremaja masjid terhadap NKK.

Daftar Pustaka

Badan Koordinasi Keluarga BerencanaNasional, (1982), PendidikanKependudukan di Indonesia, Jakarta :Pusat Pendidikan dan LatihanBKKBN.

Biro Pusat Statistik, (1985), lndikatorKeseJ·ahleraan Rakyat, Jakarta: BPS

__, (1986), (I/asan Singkal Hasi/ SurveyPenduduk An/ar Sensus, Jakarta­Indonesia: BPS.

Brown, Lester R., (tt), IJengan Sesuap Nasi,, Mahan S. Supono, Jakarta : ev.

Rajawali.

174

Page 9: Cakrawala Pendidikan Juni NO - UNY Journal

Ma&.'·alahKesel1alan

Cakrawala Pendidikan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar danMenengah Dirjen Dikti Depdikbud,(] 988), Pendidikan Kependudukandan Lingkungan Hidup di IKI1) danFKIP, Jakarta: Depdikbud.

Ebel, Robert L. (1972), I~'ssent ial of'Educational MeaS1Jremenl. NewYeresy Prentice-Hill, Inc.

Erlich, Ekhlom dan KahleenNewland.;' (1984). Wanita, Kesehatan dan

Keluarga Berencana. TerjemahanMasri Maris dan Ny. Sukarto.Jakarta: Sinar Agape Press.

Lubis, Finnan. (1982).Kependudu(can dallMasyarakat.

Jakarta Bagian Ilmu KesehatanMasyarakat dan Ilmu KedokteranPencegahan FKUI.

Sutrisno Hadi, (1983), Ana/isis Regresi.Yogyakarta: Yayasan Penerbitan--Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta.

Sikap Remaja Masjid Terhadap Norma Keluarga KeciJ

Juni 200 I, Th.XX, NO.3

115


Recommended