+ All Categories
Home > Design > Canisius College Sport Hall Artificial Lighting

Canisius College Sport Hall Artificial Lighting

Date post: 15-Aug-2015
Category:
Upload: alta-integra
View: 56 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
37
ARTIFICIAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION Canisius College Sport Hall Jakarta
Transcript

ARTIFICIAL LIGHTING DESIGN CONSULTATION

Canisius College Sport HallJakarta

OUTLINE• Pendahuluan• Teori• Hipotesa dan Solusi Design• Kesimpulan

LATAR BELAKANG & SASARAN

Fungsi RuangKegiatan Waktu Kegiatan

Latihan Olahraga: Basket, Bulu Tangkis, Senam 08.00 – 21.00

Latihan Kesenian: Paduan suara, alat musik, seni tari, drama, dll

08.00 – 17.00

Pertandingan Olahraga 08.00 – 21.00

Pertunjukan Seni 17.00 – 22.00

Acara Formal 08.00 – 17.00

Latar Belakang Permasalahan• Intensitas Cahaya Artificial Lighting Existing Design kurang terang• Design Cahaya bersifat umum tidak dapat diubah sesuai perubahan fungsi ruangan

yang berubah – ubah• Kualitas cahaya (Color Rendering Index) yang kurang karena penggunaan lampu HID

Tujuan• Membuat artificial lighting design yang comply

dengan Standarisasi IESNA (Illuminating Engineering Society of North America) for School and Universities Reference: IESNA Handbook 9th Edition.

• Membuat Artificial Lighting Design yang dapat disesuaikan dengan perubahan fungsi ruangan

Sasaran• Tingkat Iluminasi untuk kegiatan latihan olah raga adalah

300lux, dan 500 lux untuk pertandingan.• Tingkat Iluminasi untuk kegiatan pertunjukan dan acara

Formal adalah 300 lux.• Tingkat uniformity minimal adalah 0.7• Tingkat UGR (Uniformed Glare Rating) maksimal 22• Color Rendering Index diatas 90• Posisi sumber cahaya setinggi mungkin

Standarisasi

Tingkat Pencahayaan mengacu kepada IESNA 9th Edition.

Standarisasi Tipe Pencahayaan Untuk Sekolah/Universitas

Lighting Type

Function

Type A General (for most teaching andnon-teaching areas)

Type B Practical (where more lightis required)

Type C Performance (stage lightingand lighting to enhanceperforming arts)

Type D Sports (for sports and multipurposehalls)

Lighting Type

Function

Type E Reception/social (for non-teachingareas where lighting can be morediverse)

Type F Circulation

Type G Service areas (non-teachingspaces such as storage areasand toilets)

Type C : Performance Activity

1 Maintained illuminance at working plane 300 lux

2 Limiting glare rating 19

3 Colour rendering > 80

Type D : Sports Activity

1 Maintained illuminance at working plane 300 lux - 500 lux

2 Limiting glare rating 22

3 Colour rendering > 80

Standarisasi Tipe Pencahayaan Untuk Sekolah/Universitas

Standarisasi Glare RatingGlare Control

Mark Effect Glare Rating GR

1 Unbearable 902 803 Disturbing 704 605 Just Admissible 506 407 Noticeable 308 209 Unnoticeable 10

TEORI

Referensi Teori• Pencahayaan buatan dapat membantu kualitas pencahayaan pada kondisi sinar matahari

agak kurang. Tujuan pencahayaan buatan adalah untuk menyediakan pencahayaan agar aktivitas dapat dilakukan dengan aman dan nyaman.

• Sports halls adalah ruangan yang relatif besar dengan langit-langit yang tinggi. Perlu diingat untuk di area kerja luminair membutuhkan keahlian khusus. Luminairnya juga harus kokoh dan tahan benturan.

• Untuk meningkatkan kenyamanan visual, sebaiknya direncanakan pencahayaan ke arah atas dan bawah.

• Pencahayaan Buatan sebaiknya paralel ke arah panjang lapangan, namun diluar garis batas lapangan untuk menghindari silau.

• Pencahayaan vertikal sebaiknya merata karena bola/shuttlecock harus dapat terlihat di ketinggian.

• Sebaiknya tidak ada pencahayaan di sekitar daerah luar batas lapangan.

Referensi Teori• Area untuk pertunjukaan dapat digunakan utuk aktivitas yang sangat bervariasi, sehingga

perlu ada fleksibilitas dalam perencanaan pencahayaan, diantaranya adalah dengan membagi menjadi beberapa grup.

• Memasang dua atau lebih sistem pencahayaan independen adalah langkah yang tepat. Diantaranya adalah penggunaan pencahayaan yang dapat menyediakan baik pencahayaan atas maupun pencahayaan bawah dari lampu yang berbeda namun dengan luminair yang sama. Namun group untuk pencahayaan atas terpisah dengan pencahayaan bawah.

• Area pertunjukan biasanya digunakan untuk presentasi teater atau drama dengan posisi yang telah ditentukan, oleh karena itu dibutuhkan :– Pencahayaan untuk panggung harus terpisah dengan pencahayaan untuk penonton.– Pencahayaan harus dapat diredupkan dengan mulus tanpa ada kedipan hingga 1% dari

kekuatan maksimum– Pencahayaan Panggung tambahan mungkin diperlukan, dengan menggunakan Lampu

sorot professional yang terpasang pada rangka standar industri.

Referensi Teori

Referensi Teori• Kebutuhan Luminair dapat dihitung sbb : N = ( 1.25 x E x L x W ) / ( kΦ x η LB x η R ) N = Jumlah armature 1.25 = Faktor Perencanaan E = Intensitas Penerangan yang Dibutuhkan ( Lux ) L = Panjang Ruang ( meter ) W = Lebar Ruang ( meter ) K = Faktor Ruangan Φ = Flux Cahaya ( Lumen ) η LB = Efisiensi armature ( % ) η R = Factor Utilisasi Ruangan ( % )

• K = ( A x B ) / ( h ( A + B )) A = lebar ruangan ( meter ) B = panjang ruangan ( meter ) H = tinggi ruangan ( meter ) h = H – 0.85 ( meter )

Referensi Teori

HIPOTESA DAN SOLUSI DESIGN

Hipotesa• Pencahayaan buatan saat ini masih di bawah standar untuk level terang dan uniformity, serta

UGR di atas standard IESNA untuk sporthall• Disain pencahayaan terlalu umum, kurang akomodatif untuk kegiatan tertentu (Badminton,

Basket, atau acara formal)• Intensitas pencahayaan di bawah 300 lux• Uniformity cahaya alami di bawah 0,7• Kesan silau dari luminaire dengan UGR yang tinggi karena luminaire tanpa diffuser• Kualitas Cahaya yang kurang baik dengan Color Rendering Index yang rendah karena lampu

HID

Solusi Design• Membuat dua tipe pencahayaan yaitu tipe C dan D • Mengganti lampu yang memiliki Lux, UGR dan CRI yang dapat memenuhi

standarisasi.• Redesign titik lampu untuk mencapai tingkat pencahayaan sesuai standard• Redesign Grouping Lampu agar dapat mengakomodasi semua kegiatan yang ada

dalam daftar di atas.

Standarisasi Tipe Pencahayaan Untuk Sekolah/Universitas

Lighting Type

Function

Type A General (for most teaching andnon-teaching areas)

Type B Practical (where more lightis required)

Type C Performance (stage lightingand lighting to enhanceperforming arts)

Type D Sports (for sports and multipurposehalls)

Lighting Type

Function

Type E Reception/social (for non-teachingareas where lighting can be morediverse)

Type F Circulation

Type G Service areas (non-teachingspaces such as storage areasand toilets)

Rekomendasi DesignKegiatan Waktu Output

Latihan Olahraga: Basket, Bulu Tangkis, Senam 08.00 – 21.00 Type D

Pertandingan Olahraga 08.00 – 21.00 Type D

Latihan Kesenian: Paduan suara, alat musik, seni tari, drama, dll

08.00 – 17.00 Type C

Pertunjukan Seni 17.00 – 22.00 Type C

Acara Formal 08.00 – 17.00 Type C

Type C : Performance Activity

1 Maintained illuminance at working plane 300 lux

2 Limiting glare rating 19

3 Colour rendering > 80

Type D : Sports Activity

1 Maintained illuminance at working plane 300 lux - 500 lux

2 Limiting glare rating 22

3 Colour rendering > 80

Standarisasi Tipe Pencahayaan Untuk Sekolah/Universitas

Audience Area 300 lux + dimmer

Sports Arena 500 lux

Circulation - 100 lux

Circ

ulati

on -

100

lux

Circ

ulati

on -

100

lux

Target Distribusi Pencahayaan untuk Olah Raga

Target Distribusi Pencahayaan untuk Event/Pertunjukan

Circulation100 lux

Circulation100 lux

Audience Area 300 lux + Dimmer

Stage Area300 lux + Stage Lighting

Luminaire Yang Digunakan

Simulasi Distribusi Intensitas Cahaya untuk kegiatan Badminton Lapangan 1

<100 lux 250 lux >500 Lux

Luminair : ex. OSRAM PURSOS 120w

Armatur : LED 120wIntensity : 9900lmJumlah : 67pcs

Preview Lighting Design untuk Badminton Lapangan 1

<100 lux 250 lux >500 Lux

Simulasi Distribusi Intensitas Cahaya untuk kegiatan Badminton Lapangan 1 & 3

Luminair : ex. OSRAM PURSOS 120w

Armatur : LED 120wIntensity : 9900lmJumlah : 67pcs

Preview Lighting Design untuk Badminton Lapangan 1 & 3

Simulasi Distribusi Intensitas Cahaya untuk kegiatan Olahraga Basket / All Bulutangkis

<100 lux 250 lux >500 Lux

Luminair : ex. OSRAM PURSOS 120w

Armatur : LED 120wIntensity : 9900lmJumlah : 67pcs

Preview Lighting Design untuk Olahraga Basket / All Badminton

Simulasi Distribusi Intensitas Cahaya untuk kegiatan Acara Seni dan Formal

<100 lux 250 lux >500 Lux

Luminair : ex. OSRAM PURSOS 120w

Armatur : LED 120wIntensity : 9900lmJumlah : 67pcs

Preview Design Distribusi Luminair Untuk Acara Seni / Formil

KESIMPULAN

Kesimpulan• Penempatan Posisi luminair yang lebih merata dan tertata secara kompak

membuat tata cahaya buatan lebih fleksibel untuk beberapa kegiatan berbeda.• Intensitas pencahayaan lebih tertata dengan baik dan menonjolkan pusat kegiatan. • Penggunaan energy yang lebih hemat dan mengurangi panas ruangan.• Pencahayaan buatan setelah Redesign memiliki nilai:

– Intensitas cahaya 300 – 500 lux (comply)– Uniformity lebih dari 0,8 (comply)– UGR 20 (comply)– Color Rendering Index 90 (comply)

Saran• Membuat disain stage lighting yang dapat

mengakomodasi pertunjukan seni


Recommended