Date post: | 05-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | lucas-freddy |
View: | 219 times |
Download: | 0 times |
of 38
8/15/2019 Case Jessi TB
1/38
MAKALAH PRESENTASI KASUS MEDIS
Oleh:
dr. Angela Jessica
Pendamping:
dr. Normasari Madani
dr. Elvi Agustina
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KANUJOSO DJATIWIBOWO
BALIKPAPAN
2014
1
8/15/2019 Case Jessi TB
2/38
BAB I
PENDAHULUAN
Hemoptisis adalah suatu ekpektorasi atau pengeluaran darah dari traktus
respiratorius yaitu mulai dari alveoli sampai dengan glottis. Hemoptisis harus
diedakan dengan epistaksis yang erasal dari naso!aring dan hematemesis yang
erasal dari traktus gastrointestinal agian atas. Hemoptisis ervariasi mulai dari
erupa ercak darah hingga darah dengan volume yang esar. Hemoptisis dapat
diseakan oleh eragai macam etiologi. Etiologi teranyak di dunia yang
menyeakan ter"adinya hemoptisis adalah #uerkulosis. $edangkan untuk
%ilayah Amerika $erikat& etiologi teranyaknya adalah ronkitis viral atau
akterial. Oleh karena itulah maka pada makalah ini akan diahas leih mendalam
mengenai tuerkulosis.
#uerkulosis '#() merupakan penyakit in!eksi kronis yang menular yang
diseakan oleh akteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menular
melalui udara dalam entuk droplet yang dilepas oleh seorang penderita yang
atuk& ersin& dan percikan dahak. $ecara gloal& diperkirakan sepertiga penduduk
dunia telah terin!eksi akteri ini. *eih dari +,- kasus serta kematian karena #(
di dunia ter"adi di negara erkemang dan /- dari kasus terseut ter"adi pada
kelompok usia produkti! '1/0/ tahun). Menurut kementerian 2esehatan 34
Angka 4nsidens #uerkulosis di dunia pada tahun 5,1, seesar 16+ kasus per
1,,.,,, "i%a. $edangkan angka mortalitas #( di dunia pada tahun 5,1, adalah 5kematian per 1,,.,,, "i%a. Hal yang kemudian men"adi perhatian adalah multi0
drug resistant #( 'M730#(). Pada tahun 5,1, 8& - dari kasus #( aru adalah
#( M73.
7i 4ndonesia& kasus #( mendapat perhatian khusus secara nasional.
4ndonesia merupakan penyumang #( teresar nomor di dunia setelah 4ndia&
9ina& A!rika $elatan. Jumlah penderita #( di 4ndonesia merupakan /.6- dari
5
8/15/2019 Case Jessi TB
3/38
"umlah penderita #( di dunia. 7i 4ndonesia& diperkirakan terdapat /,.,,, kasus
#( aru dengan .,,, kematian setiap tahunnya.
8
8/15/2019 Case Jessi TB
4/38
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hemoptisis
2.1.1 Dei!isi
Hemoptisis adalah suatu ekpektorasi atau pengeluaran darah dari
traktus respiratorius yaitu mulai dari alveoli sampai dengan glottis.Hemoptisis harus diedakan dengan epistaksis yang erasal dari naso!aring
dan hematemesis yang erasal dari traktus gastrointestinal agian atas.
Hemoptisis ervariasi mulai dari erupa ercak darah hingga darah dengan
volume yang esar.
2.1.2 Etio"o#i
Hemoptisis dapat diseakan oleh eragai macam etiologi.
Etiologinya dapat ervasiasi aik dari in!lamasi maupun non0in!lamasi.
Penyea teranyak dari hemoptrisis ini adalah in!eksi dari saluran napas
sedang. Etiologi teranyak di dunia yang menyeakan ter"adinya hemoptisis
adalah #uerkulosis. $edangkan untuk %ilayah Amerika $erikat& etiologi
teranyaknya adalah ronkitis viral atau akterial. (erikut ini akan di"elaskan
etiologi erdasarkan dari anatominya.
• A"$eo"%& (Diffuse Alveolar Hemorrhage)
1. 4n!lamasi
0 Small vessel vasculitis;kapilaritis
0 Antibody alveolar basement membrane
0 Bone marrow transplantation
5. Non0in!lamasi
0 9edera inhalasi direk: misalnya api
0 $ustansi pencetus: misalnya kokain
0 #oksik kimia
8/15/2019 Case Jessi TB
5/38
• S%"'&%! !%p%s se(%!#
1. 4n!eksi0 (ronkitis viral atau akterial
0 (ronkiektasis: dilatasi permanen saluran napas& pemuluh darah
dekat dengan permukaan& mudah cedera.
0 Pneumonia: anormalitas arsitektur paru
0 #uerkulosis: ter"adi ronkiektasis dan pementukan kavitas
0 Ases paru: cedera "aringan paru
0 Necrotizing Lung Infection: nekrosis "aringan paru
0 Paragonimiasis: in!eksi menyerupai #(.
5. 2eganasan 'terutama mengenai "alan napas proksimal)
0 $mall cell carcinoma dan s
8/15/2019 Case Jessi TB
6/38
2.1.) A!%m!esis (%! Peme&i*s%%! +isi*
1. Anamnesis
0 (anyaknya darah: mulai dari ercak darah sampai atuk darah
masi! 'leih dari 5,,0,, ml;5 "am).
0 $putum: purulent& pink frothy
0 3i%ayat hemoptisis seelumnya: misalnya pada endometriosis
pulmoner ter"adi atuk darah setiap ulan.
0 3i%ayat paparan inhalasi
0 3i%ayat merokok: !aktor risiko keganasan& merupakan predisposisi
ronkitis kronis
0 >e"ala in!eksi
0 Penggunaan oat erisiko perdarahan
0 3i%ayat keganasan
5. Pemeriksaan !isik
0 #anda vital& saturasi O5: untuk menilai adanya kega%atan
0 3espirasi dan "antung:
? Pemeriksaan rongga hidung
? Pemeriksaan lengkap paru dan "antung
? Penilaian adanya tanda gagal "antung: J@P meningkat& edema
ekstremitas
? #elangiektasis mukokutan untuk menilai kemungkinan
mal!ormasi arteri0vena pumoner
8/15/2019 Case Jessi TB
7/38
2.1.4 Peme&i*s%%! Pe!'!,%!#
1. 3ontgen thoraks: menilai penyakit yang mendasari
5. 9# scan thoraks ila tidak terlihat pada 3ontgen thoraks
8. Hematologi darah lengkap
0 Hematokrit& tromosit& !aktor pemekuan untuk mengetahui
adanya risiko perdarahan.
0 =ungsi gin"al& urinalisis: pada Small vessel vasculitis dapat ter"adi
insu!isiensi renal akut& dapat ditemukan silinder eritrosit
. $putum: pe%arnaan (#A& gram& kultur sputum
/. (ronkosopi: ila pemeriksaan di atas tidak ditemukan kelainan
2.1.- T%t%"%*s%!%
(ila ter"adi perdarahan masi!:
1. Jaga patensi "alan napas: intuasi 'ila perlu dual lumen)
5. (ronkoskopi
8. Posisi adan miring ke sisi yang mengalami perdarahan
8/15/2019 Case Jessi TB
8/38
. #erapi kausa:
0 Perdarahan dari arteri ronkial: emolisasi angiogra!ik
0 *esi endoronkial: kauter;laser dengan panduan ronkoskopi
0 Perdarahan dari parenkim paru: Surgical "esection
2.2 T'e&*'"osis
2.2.1 Dei!isi
#uerkulosis adalah penyakit in!eksi menular yang diseakan
oleh Mycobacterium tuberculosis yang ditandai dengan pementukan
tuerkel dan nekrosis kaseosa pada "aringan0"aringan. M# tuberculosis
adalah akteri yang erentuk atang& ersi!at aeroik dan tahan asam.
Pada umumnya mengenai paru0paru& tetapi "uga dapat mengenai agian
tuuh lainnya. Paling sering ditularkan dari orang yang #( paru menular
ke orang lain dengan droplets$ melalui atuk& ersin& ataupun ericara.
/%m%& 1: (akteri M# tuberculosis dengan pe%arnaan iehl0Neelsen
2.2.2 P%toisio"o#i
4n!eksi primer
Paru merupakan tempat masuknya asil tuerkel yang paling
umum 'ter"adi pada B +6- kasus). (asilus ermultiplikasi dan memuat
daerah eksudat in!lamasi kemudian masuk ke alveolus& seagian esar
asilus mati dan seagian lainnya erkemang iak di dalam makro!ag
alveolar. (akteri paling mudah erkemang iak di dalam makro!ag
alveolar yang elum tersensititasi& kemudian makro!ag yang erisi
6
8/15/2019 Case Jessi TB
9/38
akteri dia%a melalui pemuluh lim!atik ke nodus lim!atikus regional.
Nodus lim!atik yang sering terliat adalah nodus lim!atik hilus dan
mediastinum.
3eaksi "aringan pada parenkim paru dan nodus lim!atikus mulai
intensi! sekitar 5015 minggu dimana organisme telah ertamah anyak
dan ter"adi perkemangan hipersensiti!itas "aringan. Parenkim paru
yang terkena sering semuh dengan !irosis atau kalsi!ikasi yang
memutuhkan %aktu ulan lamanya. 2adang0kadang& agian ini terus
memesar& mengakiatkan ter"adinya pneumonitis dan pleuritis
!okal. Jika ter"adi perki"uan yang esar& pusat lesi akan mencair&
mementuk saluran yang ermuara di ronkus& dan meninggalkan
kavitas residual.
4n!eksi a%al umumnya erlokasi pada supleural. $ekitar ,-
sampai 6/- dari in!eksi a%al yang diprakarsai oleh satu !okus namun&
in!eksi dari !okus multipel sering "uga ter"adi.
2eanyakan in!eksi a%al tidak disertai oleh tanda dan ge"ala
klinis. Cang muncul pada in!eksi a%al adalah u"i tuerkulin reakti!
setelah ter"adinya reaksi hipersensitivitas lamat. Pada lim!adenitis
a%al& tidak dapat dideteksi secara klinis dan "arang dapat dideteksi pada
!oto toraks. Namun& pada eerapa anak& terutama ayi& kelen"ar getah
ening regional mengalami peningkatan ukuran ke titik di mana mereka
menyeakan ostruksi seagian atau lengkap dari ronkus yang
ersangkutan.
Pada !okus in!eksi kelen"ar getah ening regional dapat ter"adi
!irosis dan enkapsulasi& tetapi penyemuhan iasanya kurang lengkap
diandingkan dengan lesi parenkim. M# tuberculosis dapat ertahan
selama eerapa dekade di dalam !okus ini. 7alam keanyakan kasus&
pada a%al in!eksi tuerkulosis& kelen"ar getah ening tetap memiliki
ukuran normal& tetapi kelen"ar getah ening hilus dan paratrakeal yang
memesar secara signi!ikan seagai agian dari reaksi in!lamasi
pe"amu& dapat mendesak ronkus.
+
8/15/2019 Case Jessi TB
10/38
Nodus lim!atik dapat pula mengalami ruptur sehingga
menyeakan pneumonia. (ronkiektasis dapat erkemang pada
segmen atau lous yang rusak oleh perki"uan yang progresi!.
#idak adekuatnya respon imun dapat menyeakan penyearan
in!eksi ini melalui darah sehingga menyeakan #( miliar. >ranuloma
kecil dapat terentuk di eragai organ dan dapat menyeakan
meningitis #(. Hal ini umumnya ter"adi pada anak dengan usia yang
sangat muda atau pada de!isiensi imun 'misalnya pada in!eksi H4@).
Oleh karena umumnya "umlah asil yang menyear adalah
kecil& akiatnya penyearan tuerkulosis ke organ lain dapat tidak
menimulkan ge"ala. Mekanisme ini mungkin merupakan asal mula
ter"adinya tuerkulosis ekstra paru dan #( yang reaktivasi pada
eerapa individu.
$eorang anak erusia 6 tahun dengan ri%ayat atuk. Menun"ukkan
lim!adenopati
hilus dan
paratrakeal
kanan
meliatkan
lous tengah
dan a%ah paru
kanan. 4ni
merupakan kasus tuerkulosis primer.
1,
8/15/2019 Case Jessi TB
11/38
4n!eksi postprimer
Pada in!eksi di parenkim paru dapat mengalami penyemuhan
yang kurang sempurna sehingga M# %uberkulosis dapat ertahan di
dalam makro!ag selama ertahun0tahun. (ila daya tahan pe"amu tidak
adekuat& maka dapat ter"adi reaktivasi dari in!eksi #(. 4n!eksi ini
terurama erlokasi di apeks dan segmen posterior dari lous atas
dimana tekanan oksigen leih tinggi sehingga mendukung pertumuhan
dari akteri ini. $egmen superior dari lous a%ah "uga sering terliat.
Penyearan parenkim paru ervariasi mulai dari sedikit in!iltrat
hingga terentuk kavitas yang ekstensi!. 2linis pasien ervariasi mulai
dari atuk kering& kemudian muncul sputum mukoid;purulen& hingga
muncul ercak darah. #erentuknya kavitas ini dapat menyeakan
munculnya atuk darah masi! yang diakiatkan oleh erosi pemuluh
darah pada dinding kavitas.
#( Paru erat
3emisi spontan atau #( kronik
4n!eksi postprimer
Pada kondisi ini: eerapa lesi di paru& ada
yang !irotikDkalsi!ikasi& ada yang kavitasi
(erlan"ut dengan mengeluarkan tuerkel
acilli ke lingkungan
11
8/15/2019 Case Jessi TB
12/38
3ontgen thoraks menun"ukkan konsolidasi segmen superior dari
lous kanan atas tipikal in!eksi #(
2.2.) M%!iest%si K"i!is
0 A%alnya tidak spesi!ik
0 >e"ala sistemik: demam& keringat malam& erat adan turun&
anoreksia& malaise& lemah
0 >e"ala respiratorik:
? (atuk
o A%alnya tidak produkti!& kemudian men"adi sputum
mukoid;purulen dan kadang disertai dengan ercak darah
o Hemoptisis masi! yang diseakan oleh erosi dinding
pemuluh darah pada kavitas& pecahnya dinding pemuluh
darah pada kavitas.
? leuritic chest pain: ter"adi pada lesi parenkim supleural
? $esak& Acute "espiratory &istress Syndrome '"arang):
Pada penyakit yang ekstensi!
0 >e"ala ekstrapulmoner: tergantung dari organ yang terkena
2.2.4 Peme&i*s%%! +isi*
0 (anyak pasien yang tidak terdeteksi adanya kelainan pada
pemeriksaan !isik paru
15
8/15/2019 Case Jessi TB
13/38
0 #anda in!iltrat: perkusi redup& unyi na!as ronkial
0 3onkhi pada area yang terkena selama inpirasi& terutama setelah
atuk& dan karena ostruksi ronkus partial
0 'lassic amphoric breath sound 'high pitch)& pada area dengan
kavitas esar
0 $istemik: demam 'low graded$ intemittent )& wasting$ pallor$
clubbing finger
2.2.- Peme&i*s%%! Pe!'!,%!#
0 $putum (#A 'se%aktu0pagi0se%aktu)& kultur sputum
0 *aoratorium hematologi: H turun& lim!ositosis;monositosis& *E7
meningkat.
0 3ontgen thoraks 'PA0*ateral; top lordotik)
o $aat a%al diagnosis& selama terapi 'setelah pengoatan 5 ulan)&
dan akhir terapi 'akhir ulan ke / atau ulan ke )
o mumnya pada apeks paru& gamaran ercak a%an dengan atas
tidak "elas atau ila dengan atas "elas mementuk tuerkuloma
o 7apat menyertai: kavitas 'ayangan erupa cincin erdinding
tipis)& pleuritis 'penealan pleura)& e!usi pleura 'sudut
kosto!renikus tumpul).
0 9# scan dan M34
o ntuk menginterpretasikan temuan yang tidak "elas pada !oto
polos paru dan untuk diagnosis eerapa entuk #( ekstra paru
0 "i tuerkulin 'untuk diagnosis #( pada anak):
Anak alita yang telah mendapat (9>& diameter indurasi 1,01/
mm dinyatakan u"i tuerkulin positi!& mungkin karena in!eksi #(
alamiah atau isa diseakan oleh (9>0nya. Apaila& ukuran
indurasi F 1/ mm& hasil positi! sangat mungkin diseakan oleh
in!eksi alamiah #(. Jika memaca hasil tuerkulin pada anak
erusia leih dari / tahun& !aktor (9> dapat dihiraukan.
18
8/15/2019 Case Jessi TB
14/38
Apaila diameter indurasi ,0 mm& erarti u"i tuerkulin negati!.
7iameter /0+ mm dinyatakan seagai positi! meragukan& maka u"i
tuerkulin dapat diulang. langan dilakukan 5 minggu kemudian
dan penyuntikan dilakukan di lokasi yang lain& minimal er"arak 5
cm.
Pada keadaan tertentu& seperti tertekannya sistem imun
'imunokompromais)& maka cutt o!!0 point hasil positi! yang
digunakan adalah F/ mm. 2eadaan imunokompromais dapat
di"umpai pada pasien dengan giGi uruk& in!eksi H4@& keganasan&
morili& pertusis& varisela& atau pasien yang memperoleh
imunosupresan "angka pan"ang 'F 5 minggu). Pada anak yang
kontak erat dengan pasien #( de%asa akti! disertai (#A positi!&
"uga digunakan atas F / mm. "i ini seaiknya dilakukan setelah
minggu setelah mendapat imunisasi morili measles& mumps&
ruella 'MM3) dan varisela& untuk menghindari ter"adinya hasil
yang negati! palsu 'dapat ter"adi reaksi anergi).
2.2. Di%#!osis
7iagnosis #( paru:
0 $emua suspek dicek sputum (#A $e%aktu Pagi $e%aktu '$P$)
0 Pemeriksaan lain: 3O thoraI& iakan sputum& u"i resistensi Oat
Anti #uerkulosis 'OA#)
0 #idak dienarkan hanya erdasarkan 3O thoraks sa"a.
7iagnosis #( ekstra paru:
0 2eluhan dan ge"ala: kaku kuduk pada meningitis #(& nyeri dada
pada pleuritis& pemesaran 2>( pada lim!adenitis #(& gius pada
spondilitis #(
7iagnosis #( pada O7HA 'Orang dengan H4@;A47$)
1
8/15/2019 Case Jessi TB
15/38
0 #( paru (#A positi!: minimal satu (#A positi! dari tiga
pemeriksaan sputum (#A '$P$)
0 #( paru (#A negati!: tiga hasil (#A negati! pada pemeriksaan
sputum (#A disertai klinis dan radiologis yang mendukung #(
atau hasil kultur positi!.
0 #( ekstra paru: ge"ala klinis sesuai organ yang terkena disertai
ditemukannya granuloma pada pemeriksaan
akteriologis;histopatologi dari "aringan yang terkena.
7iagnosis #( M73 'multi drug resistance):
0 (erdasarkan iakan dan u"i kepekaan& pemeriksaan dahak dua kali&
salah satu harus dahak pagi. $amil menunggu hasil u"i kepekaan&
suspek #( M73 tetap meneruskan pengoatan.
7iagnosis #( pada anak
1/
8/15/2019 Case Jessi TB
16/38
0 (atuk dimasukkan dalam skor setelah disingkirkan penyea atuk
kronik lainnya seperti Asma& $inusitis& dan lain0lain
0 Jika di"umpai skro!uloderma '#( pada kelen"ar dan kulit)& pasien
dapat langsung didiagnosis tuerkulosis.
0 (erat adan dinilai saat pasien datang.
0 =oto thoraks ukan diagnosis utama #( anak.
0 $mua anak dengan reaksi cepat (9> 'reaksi lokal timul hari
setelah penyuntikan) harus dievaluasi dengan sistem skoring #(
anak.
0 Anak didiagnosis #( "ika "umlah skor B 'skor maksimal 1)
0 Pasien usia alita yang mendapat skor / diru"uk ke 3$ untuk
dievaluasi leih lan"ut.
1
8/15/2019 Case Jessi TB
17/38
$uspek : atuk B508minggu dengan atau tanpa ge"ala lain.
Antiiotik non OA#: Antiiotik spektrum luas yang tidak memiliki e!ek
anti #( '"angan menggunakan !luorokuinolon)
1
8/15/2019 Case Jessi TB
18/38
2.2. K"%sii*%si TB
A. 2lasi!ikasi erdasarkan cek dahak 'terutama untuk #( paru):
1. #( paru (#A positi!:
0 Minimal dua dari tiga pemeriksaan hasilnya (#A positi!
0 $atu (#A positi! dan 3ontgen thoraks menun"ukkan in!eksi #(
0 $atu (#A positi! dan iakan positi!
0 Minimal satu dari tiga pemeriksaan hasilnya (#A positi! "ika sudah
cek sputum (#A $P$ untuk ke05 kali dan tidak ada peraikan
setelah pemerian antiiotik non0OA#
2.#( paru (#A negati!:
0 #iga hasil pemeriksaan (#A negati!
0 3ontgen thoraks anormal sesuai #(
0 #idak ada peraikan setelah pemerian antiiotik non OA# pada
pasien dengan status H4@ negati!.
0 7ipertimangkan oleh dokter untuk dieri pengoatan
(. 2lasi!ikasi erdasakan ri%ayat pengoatan seelumnya
1. 2asus aru
0 (elum pernah mendapat OA# atau pernah mendapat OA# kurang
dari minggu& aik (#A positi! maupun negati!
5. 2asus yang seelumnya dioati
0 2asus kamuh 'relaps): telah dinyatakan semuh kemudian
didiagnosis kemali seagai (#A positi!.
0 2asus setelah putus eroat 'de!ault): putus eroat selama 5 ulan
atau leih dengan (#A positi!
0 2asus setelah gagal '!ailure): (#A tetap positi! atau kemali positi!
pada ulan ke0/ atau leih selama pengoatan
16
8/15/2019 Case Jessi TB
19/38
3.2asus kronik
0 Pasien dengan hasil pemeriksaan (#A masih positi! setelah selesai pengoatan ulang dengan pengoatan kategori 5 dengan
penga%asan aik
. 2asus (ekas #(
0 Hasil pemeriksaan (#A negati! 'iakan "uga negati! ila ada) dan
gamaran radiologi paru menun"ukkan lesi #( yang tidak akti!&
atau !oto serial menun"ukkan gamaran yang menetap. 3i%ayat
pengoatan OA# adekuat akan leih mendukung. Pada kasus
dengan gamaran radiologi meragukan dan telah mendapat
pengoatan OA# selama 5 ulan serta pada !oto toraks ulang tidak
ada peruahan gamaran radiologi.
/. 2asus lain
0 $elain diatas: tidak tahu ri%ayat seelumnya& pernah eroat tapi
tidak tahu hasil pengoatan& kemali dioati dengan (#A negati!
2.2. Pe!#o%t%! TB
1. 4ndikasi ra%at inap #( paru:
0 (atuk darah masi!
0 2eadaan umum uruk
0 Pneumothoraks
0 Empiema
0 E!usi pleura masi! atau ilateral0 $esak napas erat
5. #erapi OA#
1+
8/15/2019 Case Jessi TB
20/38
o Pengoatan erdasarkan kategori penyakit
%. K%te#o&i 1 2HR3E4H)R)5
0 Pasien aru: #( paru (#A positi!& #( paru (#A0 3OK& #( ekstra
paru
. K%te#o&i 2 2HR3ESHR3E-H)R)E)5
0 Pasien (#A positi! yang telah dioati seelumnya: pasien kamuh&
gagal& putus eroat
6. OAT sisip%! HR3E5
0 $etiap hari selama 56 hari
(. TB &esiste! o%t *7's's!8% MDR
0 Minimal OA# yang masih e!ekti!
0 OA# dipilih dari golongan 10/ secara hirarkis
0 *ama pengoatan minimal 16 ulan setelah konversi iakan 'hasil
iakan 5 kali erurutan& "arak periksa 8,hari)
5,
8/15/2019 Case Jessi TB
21/38
o Pe!#o%t%! TB %!%*
$kor
L
(eri OA# selama 5 ulan dan dievaluasi
3espon 'K) 3espon '0)
L L
#erapi #( diteruskan #eruskan terapi #(
samil mencari penyeanya
2ategori Anak ' 53H;3H)
51
8/15/2019 Case Jessi TB
22/38
o TB (%! *omo&i(
%. H%mi"
0 Pengoatan sama& tetapi tidak oleh streptomisin karena dapat
menyeakan permanen ototoksik oleh karena streptomisin dapat
menemus arier plasenta& lakukan edukasi untuk eroat rutin
. I' me!8's'i (%! %8i!8%
0 $emua OA# aman untuk iu menyusui& teruskan menyusui.
0 (ayi dierikan 4NH pro!ilaksis /01,mg;kg;hari selama ulan
karena kontak erat dengan iu
6. Pe!##'!% *o!t&%sepsi
0 3i!ampisin erinteraksi dengan kontrasepsi hormonal 'pil& suntik&
susuk) dapat menurunkan e!ekti!itas oleh karena itu dian"urkan
memakai kontrasepsi nonhormonal; yang mengandung estrogen
dosis tinggi '/,mcg)
(. Hep%titis %*'t*"i!is i*te&i*
0 #unda OA# hingga hepatitis mengalami penyemuhan.
55
8/15/2019 Case Jessi TB
23/38
0 (ila sangat utuh OA#& erikan streptomisin dan etamutol
maksimal 8 ulan hingga hepatitis menyemuh lalu dilan"utkan
dengan ri!ampisin dan isoniaGid ulan
e. Ke"%i!%! 7%ti *&o!i*
0 $>O# $>P# meningkat B8I maka OA# tidak dierikan;dihentikan
0 $>O# $>P# meningkat 8I maka erikan OA# dalam
penga%asan ketat
0 #idak oleh dieri piraGinamid dengan 53HE$;3H atau
5HE$;1,HE
. /%#%" #i!,%"
0 H3 tetap dierikan karena diekskresi melalui empedu& dierikan
dengan dosis standar
0 $ diekskresi melalui gin"al& namun ila ada !asilitas memantau
!ungsi gin"al& dapat tetap dierikan
0 Panduan paling aman: 5H3;H3
#. Di%etes me"it's
0 3i!ampisin menurunkan e!ekti!itas sul!onilurea sehingga dosis
perlu ditingkatkan.
0 4nsulin dapat digunakan& selesai pengoatan #(& dilan"utkan
antidiaetes oral.
0 7M erisiko retinopati& hati0hati pemerian etamutol karena dapat
mempererat H4@;A47$: $ama
0 O7HA tidak dalam pengoatan A3@& segera mulai OA#
0 O7HA dalam A3@& pengoatan #( ru"uk ke 3$ ru"ukan
pengoatan A3@
7. TB 8%!# pe&"' t%m%7%! *o&ti*oste&oi(
ntuk keadaan khusus yang memahayakan "i%a:
0 Meningitis #(
0 #( milier dengan atau tanpa meningitis
0 #( dengan pleuritis eksudativa
0 #( dengan perikarditis konstriktiva
58
8/15/2019 Case Jessi TB
24/38
$elama !ase akut dierikan prednison 8,0,mg;hari kemudian
diturunkan ertahap
i. I!(i*%si ope&%si
Pasien0pasien yang perlu mendapat tindakan operasi 'reseksi paru)&
adalah:
1) ntuk #( paru:
Pasien atuk darah erat yang tidak dapat diatasi dengan cara
konservati!.
Pasien dengan !istula ronkopleura dan empiema yang tidak dapat
diatasi secara konservati!.
Pasien #( dengan kelainan paru yang terlokalisir.
5) ntuk #( ekstra paru:
Pasien #( ekstra paru dengan komplikasi& misalnya pasien #(
tulang yang disertai kelainan neurologik.
o E!ek samping OA#
Pe!8e% Ee* s%mpi!# Pe!%t%"%*s%!%%!
3i!ampisin 0 #idak ada na!su makan&
mual sakit perut
0 %arna urine kemerahan
0 Purpura dan ren"atan 'syok)
0 7iminum makan seelum tidur
0 Edukasi& tidak perlu dieri apa0apa
0 Hentikan 3i!ampisin
Pi&%9i!%mi( 0 Nyeri sendi 0 (eri aspirin& N$A47
INH 0 kesemutan hingga rasaterakar di kaki
0 (eri vit. ( 'piridoIin) 1,,mg;hari
Et%m'to" 0 >angguan penglihatan 0 Hentikan etamutol
St&eptomisi! 0 #uli
0 >angguan keseimangan
0 $treptomisin hentikan& ganti
etamutol
0 $treptomisin hentikan& ganti
etamutol
5
8/15/2019 Case Jessi TB
25/38
Sem'% OAT 0 >atal dan kemerahan kulit 0 Eksklusi penyea lain&
antihistamin& ila hingga
merah;tamah erat& hentikan
oat& ru"uk
H%mpi&
sem'% OAT
0 4kterus tanpa penyea lain
0 (ingung dan muntah0
muntah 'a%al ikterus)
0 Hentikan semua OA# s;d ikteruk
hilang
0 Hentikan semua OA#& segera cek
!aal hati
5/
8/15/2019 Case Jessi TB
26/38
BAB III
ILUSTRASI KASUS DAN BORAN/ PORTO+OLIO
No. ID (%! N%m% Pese&t% : dr. Angela Jessica
No. ID (%! N%m% W%7%!% : 3$7 2anu"oso 7"ati%io%o
Topi* : Hemoptisis ec. #( Paru 2asus (aru
T%!##%" K%s's : 11 Maret 5,1
T%!##%" P&ese!t%si : 11 April 5,1
Pe!(%mpi!# : dr. Normasari Madani dan dr. Elvi Agustina
Temp%t P&ese!t%si : 3$7 2anu"oso 7"ati%io%o
O,e*ti P&ese!t%si :
• Kei"m'%! • 2etrampilan • Penyegaran • #in"auan Pustaka
• Di%#!osti* • Mana"emen • Masalah • 4stime%a
• Neonatus • (
ayi
• Anak • 3em
a"a
• De;%s% • *ansia • (
umil
7eskripsi : *aki0laki& tahun& dengan atuk darah se"ak 5 minggu seelum masuk 3$
#u"uan : Memahas diagnosis dan tatalaksana yang tepat mengenai kasus ini
B%7%! B%7%s%!: • #in"auan
Pustaka
• 3iset • K%s
's
• Audit
8/15/2019 Case Jessi TB
27/38
I(e!tit%s P%sie!: Nama : #n. M
No. 3M : /.6.,mur : th
Jenis 2elamin : *aki0laki
Agama : 4slam
$tatus : Menikah
Alamat : Jl. Merpati >unung (ugis 3# 1,;1,
Pendidikan : $7
Peker"aan : (uruhMasuk 4>7 : 11 Maret 5,1
aktu Pemeriksaan : 15 Maret 5,1
D%t% Ut%m% '!t'* B%7%! Dis*'si :
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis
Ke"'7%! Ut%m%
(atuk darah
Ke"'7%! T%m%7%!
*emas& erat adan turun& demam& keringat malam
A!%m!esis Ri;%8%t Pe!8%*it Se*%&%!#5
Pasien mengeluh atuk disertai ercak darah se"ak 5 minggu seelum masuk rumah sakit. (atuk
disertai dahak er%arna putih. 2urang leih 5 "am seelum masuk rumah sakit pasien atuk
erdarah seanyak kurang leih satu gelas a
8/15/2019 Case Jessi TB
28/38
Pasien tidak sedang mengkonsumsi oat pengencer darah. Pasien menyangkal adanya sesak
napas. #idak ada engkak pada kedua kaki. Pasien memiliki ri%ayat atuk lama& kurang leihselama 1 tahun. Pasien elum eroat seelumnya. Pasien merasa lemas& napsu makan turun&
dan erat adan turun se"ak sakit. Pasien sering merasa erkeringat pada malam hari. Pasien
merasa demam hilang timul se"ak sakit terutama pada malam hari namun demam tidak diukur.
Di%#!osis /%m%&%! *"i!is
Hemoptisis ec. #uerkulosis Paru kasus aru. (atuk darah kurang leih 5,,ml. (atuk leih
dari 5 minggu. 7ahak mukoid 'K). $esak '0). Penurunan erat adan 'K)& keringat malam 'K)&
demam'K). 2esadaran pasien kompos mentis. 2eadaan umum pasien aik. Pada pemeriksaan!isik didapatkan perkusi redup di apeks paru kanan& unyi napas amphoric di apeks paru
kanan& ronkhi K;0 'apeks paru kanan)& %heeGing 0;0
Ri;%8%t Pe!#o%t%!
Pasien elum pernah eroat seelumnya
Ri;%8%t Kese7%t%!Pe!8%*it
3i%ayat merokok lama 'K)& 3i%ayat atuk lama 'K)& ri%ayat penyakit paru seelumnya '0)&
asma '0)& penyakit "antung '0)& penyakit kanker '0)& penyakit gin"al '0)& kencing manis '0)& darah
tinggi '0)& penyakit autoimun '0)& penyakit vaskuler '0)& alergi '0)
56
8/15/2019 Case Jessi TB
29/38
Ri;%8%t Ke"'%%
3i%ayat atuk '0)& asma '0)& penyakit "antung '0)& penyakit kanker '0)& penyakit gin"al '0)&
kencing manis '0)& darah tinggi '0)& penyakit autoimun '0)& penyakit vaskuler '0)& alergi '0)
Ri;%8%t Pe*e&,%%!
Pasien eker"a seagai uruh. 3ekan ker"a pasien ada yang menderita atuk namun pasien
tidak mengetahui penyakitnya.
L%i!="%i! Ko!(isi Li!#*'!#%! Sosi%"5
Pasien sudah lama erpisah dengan istrinya& tinggal ersama kedua anaknya. 7i keluarga tidak
ada menderita atuk. 2edua orang tua pasien masih hidup. #inggal terpisah. #idak ada yang
menderita atuk. #idak memiliki ri%ayat asma& penyakit "antung& penyakit kanker& penyakit
gin"al& kencing manis& darah tinggi& penyakit autoimun& penyakit vaskuler maupun alergi.
D%t%& P'st%*% :
1. orld Health OrganiGation. (lobal %uberculosis "eport )*+). >eneva 5,15.
5. 2ementerian 2esehatan 3epulik 4ndonesia 7irektorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan *ingkungan. edoman Nasional enanggulangan
%uberkulosis. Ed ke05. Jakarta 5,11.
8. 2ementerian 2esehatan 3epulik 4ndonesia. Lembar ,akta %B- 5,15.
. 7epartemen 2esehatan. %B 'ontrol in Indonesia is approaching M&( %arget .
5,,+. http:;;%%%.depkes.go.id diunduh pada 1/ Maret 5,1
/. (raun%ald E& =auci A$& 2asper 7*& Hauser $*& *ongo 7*& Jameson J*.
Mycobacterial disease. %uberculosis. HarrissonQs Principle o! 4nternal Medicine.
16th
ed. Ne% Cork: Mc>ra%0Hill 9ompanies 5,15.. ulki!li A& Asril (. #uerkulosis Paru. (uku A"ar 4lmu Penyakit 7alam. Edisi /.
Jakarta: Pusat Peneritan 4lmu Penyakit 7alam 5,,+: 558,0558+.
. (raun%ald E& =auci A$& 2asper 7*& Hauser $*& *ongo 7*& Jameson J*. 'ough
and /emoptysis. HarrissonQs Principle o! 4nternal Medicine. 16th ed. Ne% Cork:
Mc>ra%0Hill 9ompanies 5,15
H%si" peme"%,%&%! :
5+
8/15/2019 Case Jessi TB
30/38
o Memedakan hemoptisis dengan hematemesis dan epistaksis
o Mengenali etiologi dari hemoptisis
o Mempela"ari tatalaksana yang tepat dari hemoptisis erdasarkan etiologinya
o Mendiagnosis secara dini kasus #( paru
o Mempela"ari tatalaksana yang tepat dari eragai kasus #( paru
o Edukasi pasien kasus #( paru sehingga dapat mencegah resistensi serta mencegah
rantai penularan #( sehingga menekan angka prevalensi #( di 4ndonesia
8,
8/15/2019 Case Jessi TB
31/38
RAN/KUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTO+OLIO
1. S',e*ti
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan atuk darah& disertai lemas&
erat adan turun& demam& dan keringat malam. (atuk leih dari 5 minggu.
'#erlampir di anamnesis)
2. O,e*ti
?2esadaran : 9ompos Mentis '>9$ EM@/)
?2eadaan mum : #ampak $akit $edang
?$tatus >iGi : #inggi adan: 1/cm.
(erat adan: // kg. (M4: 1.+kg;m5
?#anda @ital
#ekanan 7arah : 18,;6, mmHg
=rekuensi Nadi : 5 kali;menit& teratur& kuat& penuh
=rekuensi Pernapasan : 66 kali;menit
$uhu : 8 o9
? $tatus >eneralis
Mata : kon"ungtiva anemis K;K& sklera ikterik 0;0
pupil isokor& diameter 8mm;8mm&
re!leks cahaya langsung K;
re!leks cahaya tidak langsung K;K
*eher : pemesaran 2>( '0)& J@P dalam atas normalJantung : unyi "antung 4 dan 44 regular& mumur '0)& gallop '0).
Paru : pergerakan napas simetris saat keadaan statis dan dinamis&
stem !remitus kanan dan kiri sama& perkusi redup di apeks
paru kanan& unyi napas amphoric di apeks paru kanan
ronkhi K;0 'apeks paru kanan)& %heeGing 0;0
81
8/15/2019 Case Jessi TB
32/38
Adomen
4npeksi :7istensi '0)& tidak terlihat massa& tidak terlihat pelearan
vena.
Auskultasi :('K) kuat 80I;menit di seluruh kuadran
Palpasi : $upel& nyeri tekan '0)
Perkusi :#impani di seluruh kuadran
Ekstremitas :akral hangat& 93# 5 detik& edema K;K
K;K
? Pemeriksaan Penun"ang:
3o #horaks PA 11 Maret 5,1
Hematologi 11 Maret 5,1
H 15./ g;dl
Ht 8+-
*eukosit .5,;ul
#romosit 5,.,,,;ul
M9@ .+ !l
85
8/15/2019 Case Jessi TB
33/38
M9H 51.6 pg
M9H9 85.1 g;dl
Hitung "enis:
Eosino!il /.6-
(aso!il ,.8-
$egmen //.6-
*im!osit 56.1-
Monosit 1,-
>ula darah se%aktu 1, mg;dl
Hematologi 15 Maret 5,1
$>O# 5& u;l
$>P# 1+ u;l
reum 5,./ mg;dl
2reatinin ,.6 mg;dl
2alsium 1.5 mmol;l
Natrium 1, mmol;l
2alium . mmol;l
Mikroiologi 15 Maret 5,1
$putum (#A: se%aktu '0)& pagi 'K1)& se%aktu 'K1)
2OH: spora '0)& hi!a '0)& candida '0)
>ram: tidak ditemukan akteri gram positi!;negati!
). Assesme!t
Pada pasien ini dikeluhkan atuk darah 'hemoptisis). (erdasarkan
anamnesis& atuk darah ini tidak disertai muntah& lalu dari pemeriksaan !isik
tidak ditemukan darah keluar dari rongga hidung sehingga hematemesis dan
epistaksis dapat disingkirkan. (atuk darah menurut pasien seanyak kurang
leih 1 gelas a
8/15/2019 Case Jessi TB
34/38
(ila kita telah menentukan pasien mengalami hemoptisis& maka kita perlu
mencari etiologinya. Pasien tidak ada ri%ayat inhalasi dan trauma "alan napas
seelumnya. Hal ini untuk mengetahui kemungkinan ada atau tidaknya
etiologi non0 in!lamasi dari hemoptisis.Pasien tidak sedang mengkonsumsi
oat pengencer darah. Hal ini untuk mengetahui adanya risiko perdarahan
akiat oat0oatan. Pasien menyangkal adanya sesak napas. #idak ada
engkak pada kedua kaki. Pertanyaan ini ditu"ukan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kemungkinan pasien menderita penyakit "antung yang "uga dapat
mencetuskan hemoptisis. #idak adanya sesak dapat mengarahkan ah%a
pasien tidak menderita pneumonia.
(erdasarkan anamnesis& pasien memiliki ri%ayat atuk lama 'B5minggu)&
pasien merasa lemas& napsu makan turun& dan erat adan turun se"ak sakit.
Pasien sering merasa erkeringat pada malam hari. Pasien merasa demam
hilang timul se"ak sakit terutama pada malam hari namun demam tidak
diukur. 2arena pasien atuk selama leih dari 5 minggu& maka pasien
disuspek menderita #(. Namun kita perlu memastikan lagi ge"ala tamahan
lain yang mendukung. 7ari anamnesis didapatkan ge"ala tamahan yang
mendukung diagnosis ke arah #(.
Pasien memiliki keiasaan merokok se"ak muda. Hal ini merupakan !aktor
risiko ter"adinya kanker paru dan ronkitis kronis yang dapat memicu
ter"adinya atuk darah.
7ari lingkungan ker"a pasien didapatkan rekan ker"a nya yang mengalami
atuk lama. Namun tidak diketahui pasti penyakitnya. 2emungkinan dapat
erperan seagai kontak.
Pada pemeriksaan !isik didapatkan didapatkan status giGi kurang. 7ari
pemeriksaan paru didapatkan perkusi redup di apeks paru kanan& dan
ronkhi pada apeks paru kanan& hal ini menun"ukkan kemungkinan adanya
in!iltrat pada apeks paru kanan. (unyi napas amphoric di apeks paru kanan&
menun"ukkan kemungkinan adanya pementukan kavitas di apeks paru kanan.
(erdasarkan pemeriksaan penun"ang& hasil ro thoraks didapatkan in!iltrat
pada apeks paru kanan. 7idapatkan kavitas pada apeks paru kanan. Hal ini
menun"ukan in!eksi akti! #(. 7ari pemeriksaan la hematologi didapatkan
8
8/15/2019 Case Jessi TB
35/38
anemia& lim!osit dalam atas normal& monosit "uga dalam atas normal namun
mencapai atas atas. #romosit dalam atas normal& hal ini menun"ukkan
tidak ada !aktor risiko perdarahan& Pemeriksaan sputum menun"ukkan (#A
'K) yaitu dua dari tiga pemeriksaan dahak hasilnya 'K). $aran pada pasien ini
untuk dilakukan pemeriksaan la"u endap darah. $etelah dilakukan
pemeriksaan penun"ang di atas maka pasien ini didiagnosis seagai #( paru.
ntuk perencanaan pengoatan maka kita perlu mengetahui kategori
pasien. (erdasarkan anamnesis& pasien elum pernah mendapatkan
pengoatan apapun mengenai penyakitnya. $elain itu pasien "uga elum
pernah menderita penyakit ini seelumnya. Oleh karena itu pasien
dikelompokkan men"adi #( paru kasus aru.
4. P"%!
a. 7iagnosis
(erdasarkan anamnesis& pemeriksaan !isik& serta pemeriksaan
penun"ang maka pasien ini didiagnosis seagai hemoptisis ec. #( paru
kasus aru.
. Pengoatan
Oservasi keadaan umum& tanda vital& dan tanda perdarahan
3a%at ruang isolasi
4@=7 3* 5, tpm
Asam traneIamat 8I/,,mg iv
@itamin 2 8I1 amp.
3i!ampicin /, mg;hari
4NH 8,,mg;hari
PiraGinamid 1,,,mg;hari
Ethamutol 1,,,mg;hari
c. Pendidikan
7ilakukan edukasi terhadap pasien maupun keluarga antara lain:
• Edukasi ah%a pengoatan tidak oleh terputus karena dapat memicu
ter"adinya resistensi.
8/
8/15/2019 Case Jessi TB
36/38
• Menun"uk satu anggota keluarga terdekat seagai penga%as minum
oat.• Men"elaskan e!ek samping oat kepada pasien dan men"elaskan
penanganannya serta kapan pasien harus kemali kontrol ke 3$ ila
e!ek samping muncul
• Men"elaskan pasien cara atuk yang enar supaya mencegah
ter"adinya penularan terhadap lingkungan.
• Evaluasi kondisi lingkungan tempat tinggal pasien. Mengedukasi
pentingnya ventilasi dan pencahayaan di lingkungan pasien supayamencegah perkemangiakan akteri Mycobacterium tuberculosis.
• Mengedukasi keluarga tanda dan ge"ala #( aik pada de%asa maupun
anak. (ila ditemukan suspek #( di keluarga& segera eroat ke 3$
atau puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. $ehingga
dapat secara dini mencegah penularan leih lan"ut.
d. 2onsultasi
7apat dilakukan konsultasi ke dokter spesialis paru.e. 3u"ukan
#idak perlu dilakukan ru"ukan karena 3$7 2anu"oso
7"ati%io%o telah memiliki dokter spesialis dan !asilitas pera%atan ;
pengoatan yang memadai.
!. 2ontrol
2egiatan Periode Hasil yang diharapkan
Perhatikan adanya ge"ala
erikut ini selama
pengoatan di rumah:
0 #idak ada na!su makan&
mual sakit perut
0 Purpura dan ren"atan
'syok)
0 Nyeri sendi
0 kesemutan hingga rasa
$egera setelah
munculnya ge"ala
terseut
7apat dilakukan
penanganan yang tepat
terhadap e!ek samping
oat yang muncul&
sehingga pengoatan #(
men"adi leih e!ekti! dan
memerkan rasa nyaman
terhadap pasien sehingga
pasien tidak putus
8
8/15/2019 Case Jessi TB
37/38
terakar di kaki
0 >angguan penglihatan
0 >atal dan kemerahan
kulit
0 4kterus
0 (ingung dan muntah0
muntah 'a%al ikterus)
eroat.
Memerikan pengetahuan
mengenai penyea&
diagnosis& penularan&
pengoatan& komplikasi
dan pencegahan penyakit
#(
$aat kun"ungan pertama 7iharapkan pasien
mengerti tentang
penyakitnya dan mau
melakukan pengoatan
yang rutin& pencegahan
penularan& serta mencari
kontak #( di lingkungan
tempat tinggal pasien dan
mengan"urkan untuk
segera mencari
pengoatan
1. $eseorang yang
dikenal& dipercaya&
dan disetu"ui oleh
petugas kesehatan dan
penderita.
5. $eseorang yang
tinggal dekat dengan
penderita.
8. (ersedia memantu
penderita dengan
sukarela.
. (ersedia dilatih atau
mendapat penyuluhan
ersama0sama dengan
$aat kun"ungan pertama 1. Menga%asi
penderita #( agar
menelan oat secara
teratur sampai selesai
pengoatan.
5. Memerikan
dorongan kepada
penderita agar mau
eroat secara teratur.
8. Mengingatkan
kepada penderita
untuk memeriksa
ulang dahak pada
8
8/15/2019 Case Jessi TB
38/38
penderita. %aktu yang telah
ditentukan.
. Memerikan
penyuluhan kepada
keluarga penderita #(
yang mempunyai
ge"ala0ge"ala suspek
#( untuk segera
memeriksakan diri