Date post: | 17-Feb-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | anonymous-j0uppi |
View: | 224 times |
Download: | 0 times |
of 29
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
1/29
Case Report Session
KARSINOMA NASOFARING
Oleh :
Karolin Trisnawelda 1010312054
Rani Afriseiawai 101031204!
M" #o$a Sefia N 1010313011
%R&S&%TOR:
dr" 'oll( Irfand() S*" T+T K,
-AGIAN T&,INGA +I'.NG T&NGGOROK K&%A,A ,&+&R
FAK.,TAS K&'OKT&RAN .NI/&RSITAS AN'A,AS
RS.% 'R M" 'AMI,%A'ANG
2015
-A- I
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
2/29
%&N'A+.,.AN
Karsinoma nasofaring (KNF) adalah non-limfomatous karsinoma sel skuamosa
yang muncul pada lapisan epitel nasofaring. Neoplasma ini menunjukkan berbagai
tingkat diferensiasi dan sering terlihat di resesus faringeal (fossa Rosenmuller).1
Karsinoma nasofaring lebih sering pada laki- laki dibanding perempuan.-!Kanker ini
dapat mengenai semua umur dengan insidens meningkat setelah usia " tahun dan
mencapai puncak pada umur #"-$" tahun.Faktor etnik dan daerah juga mempengaruhi
risiko penyakit.% &nsiden KNF yang berbeda secara geografis dan etnik juga
berhubungan dengan 'irus pstein-arr.*ecara gobal+ diperkirakan terdapat $!."""
kasus baru dan ,.""" kematian yang disebabkan oleh penyakit ini pada tahun %""".
&nsiden kanker ini cukup jarang di beberapa negara+ yakni hanya "+$ dari semua
keganasan. &nsiden KNF di merika 1-% kasus per 1"".""" laki- laki dan "+# kasus per
1"".""" perempuan. Namun tumor ini sangat banyak ditemukan di negara lain dan pada
kelompok etnik tertentu+ seperti di /ina+ sia 0enggara+ frika tara dan daerah
rctic.-!&nsiden KNF tertinggi di dunia dijumpai pada penduduk daratan /ina bagian
*elatan.%-#khususnya suku Kanton di propinsi 2uang 3ong dan daerah 2uang4i dengan
angka mencapai lebih dari !" per 1"".""" penduduk pertahun.$-5
&ndonesia termasuk salah satu negara dengan pre'alensi penderita KNF yang
termasuk tinggi di luar /ina., 3ata registrasi kanker di &ndonesia berdasarkan
histopatologi tahun %"" menunjukan bah6a KNF menempati urutan pertama dari
semua tumor ganas primer pada laki 7 laki dan urutan ke , pada perempuan . ,*elama
periode tahun %""$-%"",+ dari data 8aboratorium 9atologi natomi Fakultas
Kedokteran ni'ersitas ndalas+ R*9. 3r :.3jamil 9adang dan R*3. chmad
:uchtar ukittinggi+ didapatkan #! kasus KNF di 6ilayah propinsi *umatera arat.
3ari keseluruhan KNF tersebut+ proporsi KNF subtipe nonkeratini;ing carcinoma
(-%) dan undifferentiated carcinoma (-) adalah sama banyak+ yaitu masing-
masing 5+,.?
erdasarkan klasifikasi histologi tahun 1?5,+ KNF dibagi menjadi tiga
subtipe yaitu@ sAuamous cell carcinoma (-1)+ nonkeratini;ing carcinoma (-%)
%
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
3/29
dan undifferentiated carcinoma (-).*ebuah klasifikasi alternatif telah membagi
histologis tumor menjadi dua jenis+ yaitu karsinoma sel skuamosa dan karsinoma tidak
terdiferensiasi dari tipe nasofaring. Kedua jenis klasifikasi ini berkorelasi dengan
serologi BC pasien dengan karsinoma sel skuamosa memiliki titer B kurang+
sedangkan orang-orang dengan karsinoma tidak terdiferensiasi dari jenis nasofaring
mempunyai titer B yang tinggi.1" Karsinoma nasofaring memiliki gejala dan
manifestasi klinik pada organ telinga tengah+ nasofaring sendiri+ mata+ saraf dan leher.
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
4/29
-A- II
TINA.AN %.STAKA
2"1 'efinisi Karsinoa Nasofarin$
Karsinoma nasofaring adalah non-limfomatous karsinoma sel skuamosa yang
muncul pada lapisan epitel nasofaring.11erdasarkan klasifikasi histologi
tahun 1?5,+ karsinoma Nasofaring dibagi menjadi tiga subtipe yaituC Squamous
cell carscinoma, non-keratinizing carcinoma, danundifferentiated carcinoma.1%
2"2 Anaoi Nasofarin$
Nasofaring terletak di antara basis kranial dan palatum mole+
menghubungkan rongga hidung dan orofaring. Rongga nasofaring menyerupai
sebuah kubus yang tidak beraturan+ diameter atas-ba6ah dan kiri-kanan masing-
masing sekitar cm+ diameter depan-belakang %- cm+ dapat dibagi menjadi
dinding anterior+ superior+ posterior+ inferior dan % dinding lateral yang simetris
bilateral.11
3inding lateral mancakup pars tuba timpanofaringeus+ dinding anterior
adalah margin posterior septum nasalis dan ostium posterior nasalis di kedua
sisinya+ langsung berhubungan dengan kacum nasalis. 3inding dasar adalah
dorsum palatum molle dan isthmus orofaring di belakangnya.110erdapat jaringan
limfoid pada dinding lateral dan pada resesus faringeus yang dikenal dengan fossa
Rosenmuller.
rea nasofaring sangat kaya dengan saluran limfatik+ terutama drainase ke
kelenjar limfe faringeal posterior para'ertebral ser'ikal+ disebut kelenjar limfe
Rou'iere+ kemudian masuk ke kelenjar limfe kelompok profunda ser'ikal meliputi
kelenjar linfe jugularis interna+ kelenjar limfe ner'i asessorius yang terletak dalam
segitiga posterior leher+ dan kelenjar limfe trans'ersalis koli di fosa
suprakla'ikular. 11
9embuluh darah nasofaring berasal dari percabangan le'el & atau le'el &&
arteri karotis eksterna+ masing-masing adalah arteri faringeal asendens+ arteri
palatina asendens+ arteri faringeal dan arteri pterogoideus. 9ersarafan sensorik
#
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
5/29
berasal dari ner'us glosofaringeal dan 'agus. 9ersarafan motorik berasal dari
ner'us 'agus. 11
$aar 2"1" Anaoi hidn$
2"3 &*ideiolo$i
Karsinoma nasofaring merupakan tumor yang unik karena etiologi dan
distribusi endemiknya. &nsiden karsinoma nasofaring berbeda secara geografis dan
etnik juga berhubungan dengan 'irus pstein-arr. &nsiden kanker ini cukup jarang
di beberapa Negara+ yakni hanya "+$ dari semua kegaasan. &nsiden karsinoma
nasofaring di merika 1-% kasus per 1"".""" laki-laki dan "+# kasus per 1""."""
perempuan. Namun tumor ini sangat banyak ditemukan di Negara lain dan pada
kelompok etnik tertentu seperti /hina+ sia 0enggara+ frika tara dan daerah
rctic.&nsiden tertinggi di dunia ditemukan pada penduduk daratan cina bagian
selatan+ khususnya suku Kanton di profinsi 2uang 3ong dan daerah 2uan4i dengan
angka mencapai lenih dari !" per 1"".""" penduduk pertahun.1#
&ndonesia termasuk salah satu Negara dengan pre'alensi penderita
karsinoma nasofaring yang termasuk tinggo di luar cina. *elama periode tahun
%""$-%"",+ dari data 8aboratorium 9atologi natomi Fakultas Kedokteran
ni'ersitas ndalas+ R*9. 3r.:.3jamil 9adang dan R*3 chmad :ochtar
ukittinggi+ didapatkan #! kasus karsinoma Nasofaring di 6ilayah pro'insi
*umatera arat.1#
Karsinoma nasofaring lebih sering pada laki-laki disbanding perempuan.
Kanker ini dapat mengenai semua umur dengan insidens meningkat setelah usia "
!
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
6/29
tahun dan mencapai puncak pada umur #"-$" tahun. *ayang sekali tumor ganas ini
tidak mempunyai gejala yang spesifik pada fase a6alnya senhingga sering terjadi
keterlambatan diagnosa dan penatalaksanaan.1#
2"4 &iolo$i dan faor resio
0erjadinya karsinoma nasofaring disebabkan oleh banyak faktor dan telah
menjalani tahap karsinogenesis yang cukup lama. eberapa faktor yang mungkin
terkait dengan penyebab timbulnya karsinoma nasofaring adalahC
1. Kerentanan genetik.
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
7/29
sepanjang masa (long life). =al ini membuat sel yang terinfeksi bersifat
immortal.1,
9enelitian yang dilakukan Denita tahun %"1% mengenai korelasi latentmembrane protein-1 Epstein arr dengan 9! pada pasien karsinoma
nasofaring dari laboratorium 9 Fakultas Kedokteran ndalas+ didapatkan
kesimpulan terdapat korelasi positif antara ekspresi 8:9-1 dengan 9!.1#
. Faktor lingkungan 11
eberapa penelitian menemukan ;at-;at berikut yang berhubungan dengan
timbulnya karsinoma nasofaring11C
a. 2olongan nitrosamine yang kandungan terbanyak terdapat pada ikan asin
2uang;ou.
b. =idrokarbon aromatikC pada penduduk di area insiden tinggi kanker
nasofaring+ kandungan +#-ben;piren dalam tiap gram asap debu mencapai
1$+, ug+ lebih tinggi dari penduduk dengan insiden rendah kanker
nasofaring.
c. nsur renikC nikel sulfat dapat memacu efek karsinogenesis pada proses
timbulnya kanker nasofaring pada tikus.
*tudi obser'asi analitik yang dilakukan *oemadi pada tahun %""? di R*3
3r.:oe6ardi *urakarta+ didapatkan hasil adanya korelasi positif peningkatan
kejadian karsinoma nasofaring pada pasien dengan ri6ayat perokok berat.1!
2"5 %aofisiolo$i
Rongga nasofaring diselaputi selapis mukoasa epitel tipis+ terutama berasal dari
epitel skuamosa+ epitel torak bersilia berlapis semu dan epitel transisional 1$. 3i
dalam lamina propria mukosa sering terdapat serbukan limfosit+ di submukosa
terdapat kelenjar serosa dan musinosa. Karsinoma nasofaring berasal dari epitel
yang melapisi nasofaring. erdasarkan klasifikasi tahun 1??1 terdapat tiga
klasifikasi karsinoma nasofaring C
5
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
8/29
1. Karsinoma sek skuamosa keratinisasi
%. Karsinoma non keratinisasi berdiferensiasi
. Karsinoma tak berdiferensiasi
erdasarkan standar diagnosis dan terapi karsinoma nasofaring terdapat ! klasifikasiC11
1. Karsinoma sel skuamosa diferensiasi baik.
%. Karsinoma sel skuamosa diferensiasi sedang
. Karsinoma sel skuamosa diferensiasi buruk
#. Karsinoma sel skuamosa diferensiasi sel inti 'esikular
!. Karsinoma sel skuamosa tak berdiferensiasi.
Gaar 2"2 arsinoa nasofarin$
9redileksi pertumbuhan karsinoma nasofaring adalah dinding lateral nasofaring
terutama di resesus faringeus dan dinding supero posterior. 0ingkat keganasan
,
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
9/29
karsinoma nasofaring tinggi+ bersifat infiltratif+ merusak basis kranial+ dapat melalui
foramen o'ale+ menembus sinus sphenoid+ dll.11
Karena pertumbuhan yang cepat dan sifat infiltratifnya+ karsinoma nasofaring dapatbermetastasis. &nsiden metastasisnya cukup tinggi. submukosa nasofaring kaya akan
jaringan limfatik+ drainase limfatik dapat melintasi garis tengah ke sisi leher
kontralateral. :etastase tersering ditemukan pada kelenjar limfe profunda leher atas di
ba6ah otot digastrik dan kelenjar limfe leher profunda tengah dan kelenjar limfe di
trigonum ser'ikal posterior.11
2" Manifesasi linis"
2ejala karsinoma nasofaring dapat dibagi menjadi # kelompok besarC
1" 2ejala telinga tengah
2angguan pada telinga tengah merupakan gejala yang paling dini dan pasien
sering tidak menyadarinya. 2ejala pada telinga tengah ini timbul karena tempat
asal tumor dekat dengan muara tuba ustachius yaitu fossa Rosen muller.2angguan dapat berupa telinga berdenging+ rasa penuh dan tidak nyaman pada
telinga+ sampai rasa nyeri pada telinga dan biasanya gejala a6alnya bersifat
unilateral.15*umbatan muara tuba eustachius menyebabkan tekanan negatif di
dalam ka'um timpani+ dan menyebabkan otitis media transudatif.
2" 2ejala nasofaring sendiri
2ejala nasofaring selanjutnya berupa hidung terasa tersumbat. =al ini
manandakan tumor sudah mulai membesar. 3isamping gejala sumbatan hidung+
gejala epistaksis sering muncul disebabkan adanya nekrosis jaringan oleh karena
neo'askularisasi yang tidak seimbang dengan pertumbuhan tumor.15pistaksis
juga disebabkan oleh pergesekan palatum mole dengan tumor saat penderita
mengisap dengan kuat sekret dari rongga hidung dan nasofaring+ sehingga
pembuluh darah di permukaan tumor robek dan menmbulkan epistaksis.
9erdarahan dapat bersifat ringan dan massif. 11
3" 2ejala mata dan saraf
?
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
10/29
Karena nasofaring berhubungan dekat dengan tengkorak melalui beberapa
foramen+ maka gangguan persarafan dapat terjadi. 0erjadinya penekanan pada
saraf &&&+&B+B& dapat menimbulkan gejala diplopia. *elain itu penekanan saraf B
dapat menimbulkan Neuralgia trigeminal. 9roses karsinoma yang lanjut dapat
mengenai saraf &E+ E+ E&+ E&& jika penekanan melalui foramen jugulare.
4" 2ejala pada leher
:etastase pada leher tampak sebagai benjolan di leher yang biasanya
mendorong pasien untuk berobat.158okasi tipikal metastase adalah limfe leher
kelompok profunda superior koli+ tetapi karena kelompok tersebut tertutup otot
sternokleidomastoideus dan benjolan tidak nyeri+ maka pada mulanya sulit
diketahui. da beberapa pasien yang metastasis kelenjar limfenya pertama kali
muncul di regio untaian ner'i aksesorius di segitiga posterior.
Gaar 2"3 elen6ar $eah enin$ leher
!. :etastasis jauh
8okasi metastasis jauh paling sering adalah tulang+ paru dan hati. :etastasis
tulang yang paling sering adalah 'ertebrae+ iga dan pel'is. :anifestasinya
adalah berupa nyeri terus menerus dan nyeri tekan. 11
1"
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
11/29
2"7 'ia$nosis
ntuk mencapai diagnosis dini + perlu meningkatkan ke6aspadaan dengan
keluhan utama pasien. 9asien dengan epistaksis menetap+ tuli unilateral+
limfadenopati leher+ sefalgia+ dan gangguan pada saraf kranial.159ada pemeriksaan
fisik yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan nasofaring dengan rinoskopi
posterior. 9ada pemeriksaan rinoskopi posterior dinilai koana+ mukosa+ muara tuba
eustaschius+ massa dan post nasal drip. 9ada rinoskopi tumor yang tumbuh
eksofitik dan sudah agak besar akan dapat tampak dengan mudah.
Gaar 2"4 *eerisaan rinoso*i indire8
Gaar 2"5" Gaaran nasofarin$ elali larin$s8o*e
11
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
12/29
Gaar 2" *eerisaan lian$ elin$a den$an ooso*
Gaar 2"7 *eerisaan fn$si *enden$aran
9enegakan diagnosis juga memerlukan pencitraan seperti /0-*can kepala dan
lehar sehingga pada tumor yang tersembunyi dapat ditemukan. 9emeriksaan
serologi dilakukan untuk mendeteksi infeksi B dimana dilakukan biopsi jarum
halus pada sel tumor. :elalui pemeriksaan imunohistokimia dapat mendeteksi
mRN B pada jaringan tumor. B dapat dijumpai pada undifferentiated
carcinoma dan non keratinizing squamous cell carcinoma. 3iagnosis pasti
ditegakkan dengan melakukan biopsi nasofaring. iopsi dapat dilakukan dengan %
cara yaitu dari hidung atau dari mulut. /unam biopsi dimasukkan melalui rongga
hidung menyesuaikan konka media ke nasofaring kemudian cunam diarahkan ke
lateral dan dilakukan biopsi.15
S!A"#$%
1%
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
13/29
9enetapan stadium dipakai sistem 0N: menurut &// tahun %""%.15
0 tumor primer
0" tidak tampak tumor
01 tumor terbatas di nasofaring0% tumor meluas ke jaringan lunak
0%a perluasan tumor ke orofaring danGatau rongga hidung tanpa peluasan ke
parafaring
0%b disertai perluasan ke parafaring
0 tumor mengin'asi struktur tulang dan sinus paranasal
0# tumor dengan perluasan intracranial danGatau terdapat keterlibatan saraf
cranial+ fossa infratemporal+ hipofaring+ orbita atau ruang masticator
N pembesaran kelenjar getah bening regional
N" tidak ada pembesaran
N1 metastasis kelenjar getah bening unilateral dengan ukuran terbesar
kurang dari $ cm di atas fossa suprakla'ikula
N% metastasis kelenjar getah bening bilateral dengan ukuran terbesar
kurang dari $ cm di atas fossa suprakla'ikula
N metastasis kelenjar getah bening bilateral dengan ukuran lebih besar
dari $ cm+ atau terletak di dalam fossa suprakla'ikula
Na ukuran lebih dari $ cm
Nb di dalam fossa suprakla'ikula
: metastasis jauh
:4 tidak dapat dinilai:" tidak ada metastasis jauh
:1 terdapat metastasis jauh
0abel %.1 *tadium berdasarkan 0N:
STA'I.M T N M
0 01* N" :"
I 01 N" :"
IIA 0%a N" :"
II- 01 N1 :"
0%a N1 :"
0%b N"+N1 :"
III 01 N% :"
0%a.0%b N% :"
0 N% :"
I/A 0# N"+ N1+ N% :"
1
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
14/29
I/- *: 0 N :>
I/9 *: 0 *: N :1
2" 'ia$nosis -andin$
1. 0 nasofaring
mumnya pada orang muda+ dapat timbul erosi+ ulserasi dangkal atau benjolan
granulomatoid+ eksudat permukaan banyak dan kotor+ bahkan mengenai seluruh
nasofaring. Khususnya perlu ditegaskan apakah 0 dan kanker bersama-sama+
atau apakah reaksi tuberkuloid akibat nasofaring.11
%. 2ranuloma nekrotik nasofaring.
8esi utama di ka'um nasal dan terjadi nekrosis lokal+ terdapat benjolan jaringan
granulasi dan perforasi septum. 9enyakit ini memiliki bau yang khas+ terdapat
reaksi radang.11
. ngiofibroma nasofaring
9re'alensi ditemukan pada laki-laki muda. 9ada pemeriksaan tampak masa licin+
6arna mukosa serupa dengan jaringan normal+dan konsistensi kenyal padat. 11
2"! Taalasana
1. Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan standar untuk karsinoma nasofaring.
0etapi hal ini dapat menghasilkan komplikasi yang tidak diinginkan setelah
pera6atan karena lokasi tumor di dasar tengkorak+ dikelilingi serta dilindungi
erat oleh jaringan sekitarnya dan dekat dengan organ yang rentan terhadappengaruh radiasi+ termasuk batang otak+ sumsum tulang belakang+ hipofisis-
hipotalamus a4is+ temporal lobus+ mata+ telinga tengah dan bagian dalam+ dan
kelenjar parotis.
%. Kemoterapi
*ecara definisi kemoterapi adalah segolongan obat-obatan yang dapat
menghambat pertumbuhan kanker atau bahkan membunuh sel kanker. >bat-obat
1#
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
15/29
anti kanker dapat digunakan sebagian terapi tunggal (acti'e single agents)+ tetapi
pada umumnya berupa kombinasi karena dapat lebih meningkatkan potensi
sitotoksik terhadap sel kanker. *elain itu sel 7 sel yang resisten terhadap salah
satu obat mungkin sensiti'e terhadap obat lainnya. 3osis obat sitostatika dapat
dikurangi sehingga efek samping menurun.
9emberian kemoterapi terbagi dalam kategori C
1. Kemoterapi adju'an.
9emberian kemoterapi diberikan setelah pasien dilakukan
radioterapi. 0ujuannya untuk mengatasi kemungkinan metastasis jauh
dan meningkatkan kontrol lokal. 0erapi adju'an tidak dapat diberikan
begitu saja tetapi memiliki indikasi yaitu bila setelah mendapat terapi
utamanya yang maksimal ternyata Kanker masih ada+ dimana biopsi
masih positif.
%. Kemoterapi neoadju'ant
Kemoterapi neoadju'an yang dimaksud adalah pemberian
sitostatika lebih a6al yang dilanjutkan pemberian radiasi. :aksud dan
tujuan pemberian kemoterapi neoadju'an untuk mengecilkan tumor yang
sensitif sehingga setelah tumor mengecil akan lebih mudah ditangani
dengan radiasi.
. Kemoterapi concurrent
Kemoterapi concurrent Kemoterapi diberikan bersamaan dengan
radiasi. mumnya dosis kemoterapi yang diberikan lebih rendah.
iasanya sebagai radiosensiti;er. Kemoterapi sebagai terapi tambahan
pada KNF ternyata dapat meningkatkan hasil terapi terutama pada
stadium lanjut atau pada keadaan relaps.
%.1"%ro$nosis
1!
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
16/29
*eperti tumor lainnya+ prognosis karsinoma nasofaring berdasarkan luas
penyebaran tumornya dan derajat dari karsinoma tersebut. Faktor prognosis buruk
tipe histologis ditunjukkan dalam laporan ini+ terutama populasi kulit putih dengan
histologi tipe &. 9enyebaran paranasofaring merupakan faktor prognostik
independen merugikan yang berkorelasi dengan kontrol tumor lokal dan meningkat
penyebaran jauh.
1$
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
17/29
-A- III
,A%ORAN KAS.S
I'&NTITAS %ASI&N
Nama C 0n.
mur C !1 tahun
Henis Kelamin C 8aki - laki
No :R C ??$,%?
lamat C 9ekanbaru
ANAMN&SIS
*eorang pasien laki 7 laki berumur !1 tahun dira6at di angsal 0=0 R*9 3r. :.
3jamil tanggal " Huni %"1! dengan C
Kelhan .aaC
- 9ost kemoterapi ke- dengan diagnosa *// Nasofaring Non Keratini;ing
stadium &B (0#N%:") dengan rencana radioterapi.
Riwa(a %en(ai Searan$ :
- 9asien sudah dikenal dengan *// Nasofaring Non Keratini;ing stadium &B
(0#N%:") dan sudah melakukan kemoterapi 4 di R* *6asta 9ekanbaru.
9asien datang dengan anjuran radioterapi post kemoterapi atas anjuran dokter di
9ekanbaru.
- 9asien merasakan pendengaran pada telinga kirinya berkurang dan berdenging !
bulan yang lalu+ gejala sudah dirasakan berkurang post kemoterapi. *atu bulanyang lalu telinga kanan dirasakan berdenging.
- *ejak telinganya berdenging+ pasien merasakan hidung tersumbat dan sering
meler ! bulan yang lalu. 0erkadang dari hidung pasien keluar lender bercampur
darah bisa sampai % kali dalam seminggu.
- Ri6ayat tidur mengorok dirasakan pasien sejak hidungnya tersumbat.
- 9englihatan ganda juga mulai dirasakan sejak ! bulan yang lalu.
- 9enurunan berat badan pasien dalam ! bulan terakhir sebanyak ! kg.
15
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
18/29
- *uara serak tidak ada
- Ri6ayat sakit tenggorokan dan nyeri menelan tidak ada.
- *esak nafas tidak ada
- 6alnya pasien berobat ke dokter keluarga dan dirujuk ke spesialis 0=0 lalu
dilakukan /0 *can di R* *6asta di 9ekanbaru
Riwa(a *en(ai dahl :
; 0idak ada yang berhubungan
Riwa(a *en(ai elar$a :
- 0idak ada anggota keluarga yang menderita tumor hidung dan leher atau tumor
pada anggota tubuh yang lain
Riwa(a *eer6aan) sosial eonoi dan eiasaan :
9asien seorang petani karet.
9asien merokok sejak umur 1! tahun+ dalam sehari bisa mengkonsumsi hingga #
kotak rokok.
%&M&RIKSAAN FISIK
Sas Generalis
Keadaan mum C 0ampak sakit sedang
Kesadaran C /omposmentis kooperatif
0ekanan darah C 1%"G," mm=g
Frekuensi nadi C ,, 4Gmenit
Frekuensi nafas C %" 4Gmenit
*uhu C $+, "/
%eerisaan Sisei
Kepala C normochepal
:ata C konjungti'a tidak anemis+ sklera tidak ikterik
gangguan gerakan bola mata (-)
1,
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
19/29
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
20/29
0es garpu tala
Rinne 9ositif 9ositif
*ch6abach *ama dg
pemeriksa
*ama dg
pemeriksa
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
21/29
*eptum
*pina 0idak ada
Krista 0idak ada
bses 0idak ada
9erforasi 0idak ada
:assa
8okasi 0idak ada 0idak adaentuk 0idak ada 0idak ada
kuran 0idak ada 0idak ada
9ermukaan - -
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
22/29
8idah
3e'iasi 0idak ada
:assa 0idak ada
,arin$iso*i Indire : sar dinilai
%eerisaan Kelen6ar Geah -enin$ ,eher
3e4tra & C tidak terlihat pembesaran K2 leher+ tanda radang (-).
9 Cteraba pembesaran K2 leher di regio colli+ ukuran 14"+!4"+! cm+
konsistensi kenyal padat+permukaan rata+ tidak terfiksir+nyeri tekan
(-).
*inistra & C tidak terlihat pembesaran K2 leher+ tanda radang (-).
9 Cteraba pembesaran K2 leher di submandibula+ukuran 14 1 4 1 cm+
konsistensi kenyal padat+permukaan rata+tidak terfiksir+ nyeri tekan
(-).
%eerisaan %enn6an$:
- /0 *can kepala
- 9emeriksaan patologi anatomi
- Rontgen foto toraks
%eerisaan laoraori:
- 3arah rutin seperti =b+ =t+ 8eukosit dan 0rombosit
=asil pemeriksaan laboratorium ("1-"5-%"1!)C
%araeer +asil
=b 1"+5 grGdl
=t 1
8eukosit #.!""Gmm
0rombosit %1"."""G mm
%&M&RIKSAAN %&N.NANG +ASI,
-io*si %A Kesan C
2ambaran histology sesuai dengan Non
Keratini;ing *Auamous /ell /arcinoma grade
%%
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
23/29
Ron$en Toras %A 5 Mare 2015 Kesan C
/or dan pulmo dalam batas normal.
/T S8an leher 5 Mare 2015 Kesan C
:assa nasofaring yang menyempitkan spatium
parafaring kiri+ ke anterior meluas ke koana dan
ca'um nasi kanan kiri+ ke superior meluas ke
sinus ethmoid kanan kiri dan sphenoid+ mendekat
rukai basis dan atap sphenoid serta basis crania+
mendestruksi cli'us dan melibatkan sella dan
parasella+ ke inferior mencapai hipofaring setinggi
u'ula sisi kanan.8imfadenopati multiple submandibula (diameter
terbesar 1+# cm) dan colli bilateral (diameter
terbesar 1+ cm colli kanan).
:astoid air cell kiri menurun. 33G 9erluasan
massa+ mastoiditis.
*inusitis maksilaris kanan kiri.
'ia$nosis : *// Nasofaring Non Keratini;ing stadium &B (0#N%:") post
kemoterapi
Taalasana :
; : 0K09
; Rencana tranfusi 9R/
; Radioterapi
%ro$nosis:
Luo ad *anam C malam
Luo ad Bitam C dubia ad bonam
Luo ad Fungsionam C dubia ad bonam
Follow .*
%
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
24/29
30 ni 2015
*G 3emam tidak ada+ sakit kepala tidak ada+ sesak nafas tidak ada+ telinga
berdenging G-
>G *tatus 2eneralis C
K Kesadaran 03 Nadi Nafas *uhu
*edang /:/ 1%"G5"mm=g ,$4Gi 1?4Gi
afebris
*tatus lokalis C
0elinga
3 C 8iang telinga lapang+ membran timpani utuh+ sekret (-)+ Reflek cahaya
()
* C 8iang telinga lapang+ membran timpani utuh+ sekret (-)+ Reflek cahaya
()
=idung C Ka'um Nasi lapangGlapang+ konka inferior eutrofiGeutrofi+ konka
media eutrofiGeutrofi. 3e'iasi septum (-)+ sekret (-)+ massa (-).
0enggorok dan mulut C rkus faring simetris+ palatum dan dinding faring
tenang+ tonsil 01-01 tenang+ peritonsil tenang+ massa (-)
K2 membesar di regio colli dekstra C massa ukuran 14"+!4"+! cm+ konsistensi
kenyal padat+ permukaan rata+ mobile+ nyeri tekan (-).
K2 membesar di regio submandibula C massa ukuran 14141cm+ kenyal padat+
mobile+ nyeri tekan (-).
G *// Nasofaring Non Keratini;ing stadium &B (0#N%:")
9G Rencana tranfusi darah
- &nformed /onsent
- /ross match
- 0ranfusi 9R/ %4%!" cc- 3e4amethason 1 amp pre tranfusi
- /ek =b $ jam post tranfusi
1 ni 2015
*G 3emam tidak ada+ sakit kepala tidak ada+ sesak nafas tidak ada+ telinga
berdenging G-
>G *tatus 2eneralis C
K Kesadaran 03 Nadi Nafas *uhu
%#
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
25/29
*edang /:/ 1%"G5"mm=g ,$4Gi 1?4Gi
afebris
*tatus lokalis C
0elinga
3 C 8iang telinga lapang+ membran timpani utuh+ sekret (-)+ Reflek cahaya
()
* C 8iang telinga lapang+ membran timpani utuh+ sekret (-)+ Reflek cahaya
()
=idung C Ka'um Nasi lapangGlapang+ konka inferior eutrofiGeutrofi+ konka
media eutrofiGeutrofi. 3e'iasi septum (-)+ sekret (-)+ massa (-).
0enggorok dan mulut C rkus faring simetris+ palatum dan dinding faring
tenang+ tonsil 01-01 tenang+ peritonsil tenang+ massa (-)
K2 membesar di regio colli dekstra C massa ukuran 14"+!4"+! cm+ konsistensi
kenyal padat+ permukaan rata+ mobile+ nyeri tekan (-).
K2 membesar di regio submandibula C massa ukuran 14141cm+ kenyal padat+
mobile+ nyeri tekan (-).
G 3urante tranfusi ai anemia sedang ec *// Nasofaring Non Keratini;ing
stadium &B (0#N%:")
9G /ek =b $ jam post tranfusi
Rencana radioterapi
%!
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
26/29
-A- I/
'ISK.SI
*eorang pasien laki-laki berumur !1 tahun dira6at di bangsal 0=0 R*9 3r. :.
3jamil tanggal " Huni %"1! dengan post kemoterapi ke- pada *// Nasofaring Non
Keratini;ing stadium &B (0#N:") dan rencana radioterapi.
2ejala karsinoma nasofaring dapat dibagi kedalam # kelompok+ yaitu gejala
nasofaring sendiri+ gejala telinga+ gejala mata dan saraf+ serta metastasis atau gejala di
leher. 9ada pasien a6alnya adalah gejala telinga yang dirasakan ! bulan yang lalu+
pasien merasakan pendengaran pada telinga kirinya berkurang dan berdenging. &ni
merupakan gejala a6al dari karsinoma nasofaring dimana tumornya menutupi muara
tuba terlebih dahulu. 2ejala nasofaring sendiri yang dirasakan pasien adalah hidung
tersumbat dan epistaksis. pistaksis terjadi karena pertumbuhan tumor itu sendiri.
2ejala mata dan saraf yang dirasakan pasien adalah adalah penglihatan ganda yang juga
dirasakan sejak ! bulan yang lalu.
Faktor resiko yang terdapat pada pasien ini adalah ri6ayat merokok sejak
berumur 1! tahun+ menurut pengakuan pasien dapat menghabiskan # bungkus rokok per
harinya.
9ada pemeriksaan telinga kanan dan kiri tidak ditemukan kelainan daun telinga+
liang telinga lapang+ membran timpani utuh+ sekret (-)G(-)+ reflek cahaya ()G()+ tidak
ada nyeri tekan dan nyeri ketok mastoid+ tes garputala kesan normal. 9emeriksaan
hidung didapatkan ka'um nasi lapangGlapang+ konka inferior eutrofiGeutrofi+ konka
media eutrofiGeutrofi+ de'iasi septum (-)+ sekret (-)+ massa (-). 3ari pemeriksaan
tenggorok dan mulut didapatkan arkus faring simetris+ palatum dan dinding faring
tenang+ tonsil 01-01 tenang+ peritonsil tenang+ massa (-). 9emeriksaan leher ditemukanpembesaran K2 di regio colli dekstra ukuran 14"+!4"+! cm+ kenyal padat+ mobile+
nyeri tekan (-) dan pembesaran di region submandibula ukuran 14141 cm+ kenyal padat+
mobile+ nyeri tekan (-). 9emeriksaan status lokalis hidung+ telinga dan tenggorok serta
mulut dalam batas normal dikarenakan sebelumnya pasien telah melakukan kemoterapi
sebanyak 4 sebagai neo-adju'an.
%$
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
27/29
3iagnosis *// Nasofaring Non Keratini;ing pada pasien ini ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang sebelumnya berupa biopsi 9 dengan kesan
gambaran histologi sesuai dengan Non Keratini;ing *Auamous /ell /arcinoma grade .
erdasarkan penetapan stadium dengan sistem 0N: menurut &// tahun %""%
pada pasien ini ditetapkan 0# berdasarkan /0 scan kepala dengan kesan adanya massa
pada nasofaring+ limfadenopati multiple dan sinusitis maksilaris kanan dan kiri+ dari
anamnesa pasien juga pernah mengeluhkan penglihatan ganda. 3ari pemeriksaan
kelenjar getah bening leher ditetapkan N% karena ditemukan metastasis kelenjar getah
bening bilateral dengan ukuran terbesar kurang dari $ cm di atas fossa suprakla'ikula.
:" ditetapkan karena tidak ditemukan adanya metastasis jauh baik dari anamnesa+
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 3ari hasil staging 0N: didapatkanstadium &B yaitu 0#N%:". *ehingga ditetapkan diagnosa *// Nasofaring Non
Keratini;ing stadium &B (0#N%:").
0erapi utama pada karsinoma nasofaring adalah radioterapi. 9ada pasien ini
dilakukan kemoterapi sebelum dilakukan radioterapi+ atau bisa disebut dengan
neoadju'an kemoterapi. 9rognosis untuk karsinoma nasofaring ini adalah tergantung
dari stadiumnya. 9ada pasien ini+ karsinoma nasofaring stadium &B dengan 0#N:"+
prognosis Auo ad sanam pada pasien ini adalah malam.
%5
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
28/29
'AFTAR %.STAKA
1. *ham H*+ /hoy 3+
7/23/2019 Case KNF (Rani Yoga Karolin)
29/29
1". :ichaeu /+ Rilke F+ 9ilotti *. 9roposal for a ne6 histopathological classification
of the carcinomas of the nasopharyn4. 0umori 1?5,@ $#C !1-1,.
11. ncology.%""5@ "C1!%1-,.