+ All Categories
Home > Documents > Case Report Drug Abuse Sfc

Case Report Drug Abuse Sfc

Date post: 10-Apr-2016
Category:
Upload: sasadara-pramudita
View: 217 times
Download: 4 times
Share this document with a friend
Description:
drug abuse blog emergency
12
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTINUITAS PADA PENYALAHGUNAAN METAMPHETAMINE DISUSUN OLEH: SELLY FAMELA CHASANDRA 1102012265 KELOMPOK 4 DRUG ABUSE TUTOR: dr. Eri Dian
Transcript
Page 1: Case Report Drug Abuse Sfc

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTINUITAS PADA PENYALAHGUNAAN

METAMPHETAMINE

DISUSUN OLEH:

SELLY FAMELA CHASANDRA

1102012265

KELOMPOK 4 DRUG ABUSE

TUTOR: dr. Eri Dian

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

2015/2016

Page 2: Case Report Drug Abuse Sfc

ABSTRACT

Background : Drug abuse increase its rate every year. In Indonesia The objective of this case report is to determine multiple simultaneous variable affecting continuation of drug abuse.

Case Report: Ny. S, 32th y.o. female. A housewife from Manado lives in Tanjung Priok. She sent in to RSKO because of positive urine result contains Metamphetamine

Discussion: Multiple Factors affecting continuity of drug abuse come from many components. These factors should be minimized during

Conclusion: There are 4 important components affecting continuity of Metamphetamine abuse such as Agent, Host, Environment, and Pharmacological phenomena

Keyword:

ABSTRAK

Latar Belakang: Penyalahgunaan narkoba cenderung meningkat setiap tahunnya. Di Indonesia diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba setahun terakhir sekitar 3,1 juta sampai 3,6 juta orang. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kontinuitas pada penyalahgunaan narkoba terutama metamphetamine. Diharapkan supaya faktor-faktor ini bisa diminimalisir sebagai upaya pemberantasan narkoba.

Laporan Kasus: Ny. S, wanita berusia 32 tahun ibu rumah tangga asal Manado yang bertempat tinggal di Tanjung Priok. Ny. S masuk ke RSKO karena terbukti tes urin positif shabu (metamphetamine)

Diskusi: Faktor faktor yang mempengaruhi kontinuitas dalam penyalahgunaan narkoba berasal dari berbagai macam komponen. Faktor-faktor inilah yang seharusnya diminimalisir keberadaanya untuk pemberantasan narkoba.

Kesimpulan: Terdapat 4 komponen penting yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi kontinuitas pada penyalahgunaan Metapmphetamine yaitu Agent, Host, Environment, dan Pharmacological phenomena.

Keyword:

Page 3: Case Report Drug Abuse Sfc

PENDAHULUAN

Penyalahgunaan narkoba cenderung meningkat setiap tahunnya. Di Indonesia

diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba setahun terakhir sekitar 3,1 juta sampai

3,6 juta orang atau setara dengan 1,9% dari populasi penduduk berusia 10-59 tahun di

tahun 2008. Hasil proyeksi angka prevalensi penyalahguna narkoba akan meningkat

sekitar 2,6% di tahun 2013 (BNN, 2011) .

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kontinuitas pada

penyalahgunaan narkoba yaitu faktor dari zat yang dikonsumsi, faktor dari

pengkonsumsi, dan faktor psikososial.

Berdasarkan data dari Deputi bidang Pemberantasan BNN, mengindikasikan

bahwa metamphetamine merupakan jenis narkotika memiliki jumlah kasus terbanyak

pada tahun 2013 yaitu 131 kasus dalam peredaran narkoba. Hal ini menunjukkan

bahwa zat ini memiliki ketersediaan yang cukup banyak dalam penyalahgunaan

narkoba.

Metamphetamine yang merupakan turunan dari amphetamine dan ephedrine,

digunakan para dokter untuk pasien berpenyakit narcolepsy/kelainan tidur dan ADHD

(Attention Deficit Hyperactive Disorder) karena dapat meningkatkan dopamine,

serotonin, dan noradrenalin di otak dan syaraf. Namun sekarang disalahgunakan.

Laporan kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi kontinuitas pada penyalahgunaan narkoba terutama metamphetamine.

Diharapkan supaya faktor-faktor ini bisa diminimalisir sebagai upaya pemberantasan

narkoba.

Page 4: Case Report Drug Abuse Sfc

LAPORAN KASUS

Ny. S, wanita berusia 32 tahun ibu rumah tangga asal Manado yang bertempat tinggal

di Tanjung Priok, beragama Islam. Ny. S masuk ke RSKO pada 29 September 2015,

karena terbukti tes urin positif shabu (metamphetamine) saat beliau berobat ke dokter

karena beberapa hari kurang enak badan dan sering pingsan. Beliau mengikuti

Program Keswa yang merupakan Program gratis untuk rehabilitasi, atas permintaan

orang tua. Dan yang sedang diikutinya saat ini adalah special program. Karena beliau

memiliki riwayat kejang. Ny.S pertama mengkonsumsi shabu 6 bulan yang lalu, cara

mengkonsumsinya dengan menggunakan bong. Efek yang dirasakan pertama kali

seperti melayang, semangat dan menghilangkan rasa sakit. Alasan utama Ny. S

mengkonsumsi shabu adalah menghilangkan rasa sakit pada luka bekas KDRT yang

dilakukan oleh suaminya. Beliau mendapatkan shabu dari temannnya yang suka

menongkrong di warung, zat ini mudah didapat namun kendalanya adalah harga yang

cukup mahal baginya. Ia mulai rajin mengkonsumsi, minimal seminggu sekali,

semakin sering mendapat KDRT semakin sering pula beliau konsumsi shabu. Selain

efek KDRT, yang membuat dirinya ingin terus mengkonsumsi adalah ajakan

temannya. Tapi terkadang saat tidak memiliki uang beliau tidak mengkonsumsi dan

hal ini membuat dirinya drop, badan menjadi sakit, lemas, capek, dan malas

beraktivitas. Kontinuitas dalam konsumsi shabu ini akhirnya membuat efek yang

tidak diinginkan karena terlalu sering padahala awalnya zat ini tidak adiktif baginya.

Efek yang tidak diinginkan itu seperti tubuh jadi merasa tidak enak, tidak bias

berpikir, kadang sering tidak merespon orang sekitar, dan emosi tidak stabil. Semakin

lama beliau menyadari bahwa mengkonsumsi narkoba tidak baik. Dan selama

rehabilitasi ini beliau bias lebih tenang, disiplin dan lebih bisa mendengarkan orang

lain.

Page 5: Case Report Drug Abuse Sfc

DISKUSI

Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaan obat yang bukan untuk tujuan medis

dan ditolak oleh masyarakat.

Menurut Goodman and Gilman dalam bukunya Manual of Pharmacology and

Therapeutics. Berbagai faktor yang mempengaruhi kontinuitas dalam

penyalahgunaan dan kecanduan narkoba yaitu Agent, Host, Environment, dan

Pharmacological phenomena.

1. AGENT (DRUGS)

Agent (Drugs) merupakan zat/obat-obatan yang dikonsumsi. Dipengaruhi oleh

a. Ketersediaan obat

b. Harga

c. Potensi yang diberikan

d. Tingkat ketergantungan

Tabel 1. Dependence liability

Pada kasus ini komponen Agent (Drugs) yang diambil adalah Metamphetamine.

Pada wawancara yang dilakukan dengan Ny. S, bahwa ketersediaan obat cukup

banyak di masyarakat dan mudah dicari. Namun harga yang mahal terkadang

menghambat konsumsi obat. Potensi yang diberikan obat ini memberikan efek

yang diinginkan oleh Ny. S terutama dalam menghilangkan rasa sakit. Tingkat

ketergantungan metamphetamine tidak terlalu besar di awal, lama kelamaan ada

Page 6: Case Report Drug Abuse Sfc

perasaan tidak enak kalau tidak mengkonsumsi.. Hal itu menyebabkan Ny. S jadi

ketergantungan.

2. HOST (USER)

Host (User) merupakan pengkonsumsi obat-obatan. Dipengaruhi oleh:

a. Hereditas

b. Gejala Psikiatri

c. Pengalaman sebelumnya

Hereditas dan gejala psikiatri mempengaruhi Ny. S. Pengalaman sebelumnya saat

mengkonsumsi Metamphetamine mendapat efek yang diinginkan membuat

dirinya mengkonsumsi kembali.

3. ENVIRONMENT

Environment adalah lingkungan/keadaan yang mendukung bertemunya agent

dan host

a. Keadaan psikosocial

b. Komunitas

c. Tuntutan Pekerjaan

KDRT yang mengganggu keadaan psikososial adalah faktor utama yang

membuat Ny.S mengkonsumsi Metamphetamine. Semakin berlanjut sesuai

banyaknya perlakuan KDRT yang ia terima. Didukung dengan komunitas/teman

yang mengajak dan mengkonsumsi. Sebagai ibu rumah tangga pekerjaannya

terbantu karena ia merasa lebih semangat setelah mengkonsumsi

Metamphetamine.

4. PHARMACOLOGICAL PHENOMENA

a. Toleransi

Toleransi dirasakan oleh Ny. S terjadi karena terlalu sering mengkonsumsi. Dan

efek yang tidak diinginkan terjadi membuatnya ingin mengkonsumsi lagi.

Page 7: Case Report Drug Abuse Sfc

Pandangan Islam Terhadap Napza

Menurut ajaran Agama Islam Napza pada dasarnya diharamkan, sebab Napza

mempunyai mudharat (daya rusak) yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan

manfaatnya. Selain haram, penyalahgunaan Napza juga dipandang sebagai bagian dari

perbuatan syaitan. Karenanya Allah menyeru agar seluruh umat Islam

menjauhi Napza, melalui firman-Nya yang artinya :

“Hai orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk

berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk

perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu hendak menimbulkan permusuhan dan

kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu“ (QS Al-

Maidah : 90-91).

Surat tersebut di atas diperkuat dengan Sabda Rasulullah SAW yang artinya :

“Jauhilah olehmu minuman keras (NARKOBA), karena ia awal dari segala bentuk

kejahatan“ (HR Al-Hakim).

Hadis tersebut di atas, menyerukan kepada kita untuk menjauhi Napza, karena selain

berbahaya bagi diri penggunanya, juga dapat menyeret kepada kejahatan-kejahatan

yang lainnya seperti berzina, mencuri, membunuh dan lain sebagainya.

Jika orang telah kecanduan Napza, maka lambat laun bisikan syetan lah yang akan

cenderung diikutinya. Sebagaimana disinggung dalam hadis berikut :

“Seorang hamba Allah tetap dalam suatu kelapangan karena agamanya, selama ia

tidak minum-minuman keras. Akan tetapi bila ia minum-minuman keras, maka Allah

akan menggoyahkan tabirnya, sehingga syetan menjadi kawannya, jadi

pendengarnya, jadi penglihatannya, jadi kakinya. Kemudia ia dibawa syetan kepada

setiap kejahatan dan ia dipalingkan diri dari setiap kebaikan” (HR Thabrani).

Page 8: Case Report Drug Abuse Sfc

KESIMPULAN

Terdapat 4 komponen penting yang menjadi faktor yang mempengaruhi kontinuitas

pada penyalahgunaan Metapmphetamine yaitu Agent, Host, Environment, dan

Pharmacological phenomena. Faktor-faktor inilah yang seharusnya diminimalisir

keberadaanya untuk pemberantasan narkoba.

SARAN

Untuk meminimalisir Agent pemerintah harus lebih teliti lagi dalam menutup akses

peredaran narkoba dari luar serta memperkuat hukum tentang peredaran narkoba.

Mengadakan penyuluhan agar tida tercipta Host baru. Dan untuk Host yang sudah

memakai, informasi tentang rehabilitasi harus lebih luas. Dalam menjaga

Environment seharusnya dilakukan dari lini terkecil yaitu keluarga, memberikan

pengetauan dan dasar-dasar agama.

Page 9: Case Report Drug Abuse Sfc

DAFTAR PUSTAKA

BNN (2011). Journal od Data on the prevention and eradication of drug abuse and illicit trafficking 2011.

http://103.3.70.3/portal/_uploads/post/2015/03/11/

Laporan_BNN_2014_Upload_Humas_FIX.pdf

(2008). Drug Abuse survey Indonesia . Jakarta: NNB.

http://www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/2014/08/19/Jurnal_Data_P4GN_2013_Edisi_2014_Oke.pdf

Goodman and Gilman Manual of Pharmacology and Therapeutics, Second Edition Randa Hilal-Dandan, Laurence BruntonMcGraw Hill Professional, Dec 30, 2013


Recommended