Date post: | 22-Jan-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | raphaelchristie |
View: | 23 times |
Download: | 0 times |
CASE REPORTRaphael Christie - 112012187
Pembimbing : dr. Amrul, Sp.PD
Identitas Pasien
Nama : Ny. K Jenis Kelamin: Perempuan Umur : 35 tahun Suku Bangsa : Jawa Status Perkawinan : Sudah menikah Agama : Muslim Pekerjaan : Buruh Pendidikan : SD Alamat : Undaan, Kudus Tanggal Masuk RS : 23 Mei 2013
Anamnesis
Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 25 Mei 2013 Jam : 15.30 WIB
Keluhan Utama : Nyeri Ulu Hati mendadak sejak 1 hari
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, Os mengeluh
nyeri ulu hati mendadak. Nyeri dideskripsikan dengan rasa panas. Nyeri menjalar ke daerah punggung, tidak menjalar ke tangan dan dada. Nyeri hilang timbul dengan lokasi yang menetap, berdurasi 45-60 menit. Pasien mengaku merasa mual namun tidak muntah. Nyerti tidak menghilang setelah makan. Ulu hati terasa penuh dan cepat merasa kenyang. Nyeri berkurang sedikit saat kaki ditekuk. Pasien juga mengaku kembung dan demam demam selama 1 minggu, tinggi pada pagi hari. BAB normal, tidak tampak seperti ada lemak pada feses, tidak cair dengan frekuensi 1 kali sehari. Pasien tidak merasakan perubahan warna kulit menjadi kuning, kencing berwarna seperti teh.
Riwayat Penyakit Sekarang
Tidak ada batuk pilek. Pasien tidak merasakan nyeri di mulut namun terdapat rasa kecut dan sedikit nyeri saat menelan. Rasa nyeri tidak berkurang setelah makan, dan tidak membangunkan pasien di saat tidur di malam hari. Terjadi penurunan berat badan selama 1 minggu terakhir sebanyak 3 kilogram. (52 kg49 kg)
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengaku tampak bintik – bintik merah
pada kulit yang muncul pada kaki dan tangan pasien pada hari kedua demam. Demam disertai dengan menggigil dan keringat dingin.
Pasien mengaku tidak ada perubahan nafsu makan walaupun ada rasa mual. Rasa gatal dan perut membesar juga disangkal oleh pasien. Tidak ada perdarahan pada hidung dan muntah darah. Di lingkungan 4-5 orang mengalami demam yang sejenis dengan pasien
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengaku merasa lemas dan linu. Pasien merasa
sesak saat nyeri timbul dan berkurang saat istirahat. Tidak ada rasa berdebar-debar dan berkeringat dingin saat serangan. Sesak tidak membuat os tidak dapat beraktivitas, juga tidak meningkat saat aktivitas
Pasien mengaku sering terbangun di malam hari untuk BAK sebanyak 2-3 kali dalam satu malam. Sering merasakan kesemutan pada kaki dan tangan. Pasien juga merasakan porsi makan meningkat selama 3 bulan terakhir, namun tidak disertai dengan peningkatan berat badan. Minum lebih dari 4 L dalam satu hari. Mempunyai 1 orang anak berumur 18 tahun, dengan berat lahir kurang dari 3 kg
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak memiliki riwayat hipertensi,diabetes atau asam urat. Pasien mengaku tidak mengkonsumsi alkohol atau jamu – jamuan. Pasien juga tidak meminum obat anti nyeri tanpa saran dari dokter. Tidak pernah mengalami penyakit paru dan hati sebelumnya. Pasien tidak memiliki riwayat mererima transfusi darah atau penggunaan jarum suntik
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak memiliki keluarga yang memiliki penyakit pada hati. Os tidak mengetahui adanya keluarga yang mengalami riwayat hipertensi dan diabetes militus
Pemeriksaan Fisik
UGD 25 Mei 2012 Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 80 x/menit Frekuensi nafas : 20 x/menit Suhu : 36,5oC
Pemeriksaan Fisik
KepalaMata Sklera ikterik (-/-), T.A.KHidung T.A.K
Pemeriksaan Fisik
Telinga T.A.KMulut T.A.K deviasi lidah (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1 tenang, lidah tifus (-)
Leher KGB tidak membesar, T.A.K
Pemeriksaan Fisik – Thorax & Pulmo
Depan Belakang
Inspeksi Simetris stasis dan dinamis, tidak
terdapat retraksi sela iga
Simetris stasis dan dinamis, tidak
terdapat retraksi sela iga
Palpasi nyeri tekan (-), ekspansi dada
simetris, fremitus simetris
nyeri tekan (-),ekspansidada simetris,
fremitus simetris
Perkusi Sonor pada lapang paru, batas paru-
hati IC V linea midclav kanan,
peranjakan hati 1 sela iga
Sonor pada lapang paru
Auskultasi suara nafas vesikuler,wheezing -/-,
rhonki -/-
Suara nafas vesikuler, wheezing -/-,
rhonki -/-
Pemeriksaan Fisik - Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis pada ICS V linea midclav kiri Perkusi Batas kiri : ICS III 1 cm medial linea midclav
kiri ICS IV linea midclav kiri ICS V linea midclav kiri Batas atas : ICS II linea parasternal kiri Pinggang jantung : normal Batas kanan : ICS IV linea sternalis kanan Auskultasi : BJ I-II murni reguler, murmur (-),
gallop (-)
Pemeriksaan Fisik - Abdomen Inspeksi Perut datar, tidak terdapat kelainan pembuluh
darah Perkusi Timpani seluruh lapang perut, shiting dullness (-),
ketuk CVA -/- Palpasi Nyeri tekan epigastrium (+), hepar tidak teraba
membesar, lien tidak teraba membesar, balotemen ginjal(-/-)
Auskultasi Bising usus (+) menurun
Pemeriksaan Fisik - Ekstrimitas
T.A.K
Daftar Masalah
Anamnesis Nyeri mendadak epigastrium Heartburn tidak membaik setelah makan Rasa penuh di ulu hati, cepat kenyang setelah makan Rasa kecut di lidah Mual dan kembung Febris 7 hari Penurunan BB Fatigue, malaise Polidipsi, Poliuri, Polifagi, Polineuropati
Pemeriksaan fisik Bising Usus menurun Nyeri Tekan Epigastrium
Diagnosa Kerja
Gastritis Pankreatitis Akut Hepatitis DBD Suspek Diabetes Militus?
Pemeriksaan Penunjang yang diusulkan
Hematologi - Hemoglobin, Leukosit, Hitung jenis leukosit, LED, hemtokrit, trombosit
Urine Albumin, bilirubin, reduksi, Kimia Urine amylase urin Kimia GDP, GD2PP,Kolsetrol total,
trigliserida,amylase darah,SGOT,SGPT,Bilirubin total, Bilirubin direk, Bilirubin indirek, AFT
Imuno serologi Widal, Dengue IgG/IgM, HbsAG ELISA, Anti HCV ELISA, Igm anti-Hbc
Endoskopi CT-Scan Abdomen
Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 23 Mei 2013 :
LED/BBS : 45/21 Hb : 13,4 g/dL Leukosit : 6,33 ribu Eusinofil : 2,2 % Basofil : 0,5 % Neutrofil : 39,3 % Limfosit : 48,0 % Monosit : 10,0 % Hematokrit : 40,2 % Trombosit : 61 ribu
DHF ( Dengue Hemorragic Fever)
ANAMNESA Demam dengan pola bifasik 5 -9 hari
(menyerupai pelana kuda) Dapat disertai sakit kepala, nyeri pada kepala, mual,
muntah, nyeri otot dan gejala non spesifik lainnya Timbul rash pada 50% kejadian, yang dimulai
dari leher menyebar menuju ekstremitas dan bagian wajah
PEMERIKSAAN KLINIS Rumple leed (+) Ditemukan nyeri tekan pada otot di ekstremitas Ditemukan petekie pada kulit Kadang ditemukan perbesaran hepar
DHF ( Dengue Hemorragic Fever)
PEMERIKSAAAN LABORATORIUM LeukopeniaTrombositopenia HemokonsentrasiLimfositosis Dapat terjadi hipoproteinemia,
hiponatremia, hipokloremia, SGOT dan SGPT, ureum dan pH darah meningkat.
Follow up pada tanggal 24 – 27Tanggal 24/5 25/5 26/5 27/5
Nilai
trombosit
61 rb 86 rb 136 rb 200 rb
SGOT 200,4 U/l - - 207,1 U/l
SGPT 247 U/l - - 228 U/l
IgG IgM
Dengue
Negatif
Pembahasan Singkat
Dari hasil follow up bisa kita dapatkan peningkatan nilai trombosit secara signifikan, yang sesuai dengan DHF pada fase recovery ( penyembuhan). Peningkatan SGOT dan SGPT juga sesuai dengan manifestasi pada DHF. Namun pada pemeriksaan serologis, ditemukan hasil igG IgM negatif sehingga kemungkinan DHF bisa dihilangkan. Pada yang saat yang sama juga sudah dilakukan pemeriksaan widal dengan hasil negatif sehingga kemungkinan demam tifoid juga bisa dihilangkan
Hepatitis
ANAMNESA Stadium praikterik (4-7 hari) sakit kepala, lemas,
anoreksia, mual, muntah, demam (38oC – 39oC), nyeri otot, nyeri epigastirum, urin menjadi lebih cokelat
Stadium ikterik (3-6 minggu) Ikterik pada sklera kemudian kulit, keluhan membaik namun masih lemas, anoreksia dan muntah, tinja berwarna kelabu/kuning muda, penurunan berat badan ringan (2.5-5 kg), hati membesar
Stadium pasca ikterik ikterik mereda, urin dan tinja menjadi normal
PEMERIKSAAN KLINIS Nyeri tekan epigastrium (+) Perbesaran hepar
Hepatitis
PEMERIKSAAAN LABORATORIUM SGOT dan SGPT meningkat
bervariasi Hiperbilirubinemia Bilirubinuria Neutropenia dan limfopenia (2-20%)
diikuti limfositosis Makroskopik urin berwarna teh tua
Gastritis
ANAMNESA Nyeri epigastrium Heartburn Rasa penuh pada ulu hati Anoreksia Rasa kecut pada lidahs Mual, kadang diertai muntah Dapat ditemukan hematemesis, melena PEMERIKSAAN KLINIS Nyeri tekan epigastrium (+) Tidak Spesifik
Gastritis
PEMERIKSAAAN LABORATORIUM Tidak ada perubahan pada hasil
pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan endoskopi dapat
ditemukan eritema, eksudat, erosi dan perdarahan
Pembahasan Singkat
Pada follow up tanggal 24 nyeri ulu hati membaik setelah pemberian omeprazol 20 mg 1 x 1, dan dogmasil 2 x1 pada tanggal 23 Mei 2013.
Pankreatitis
ANAMNESA Nyeri epigastirum menjalar ke punggung Nyeri bertambah saat berbaring berkurang saat kaki
ditekuk Mual, muntah, kembung Demam subfebris Steatore PEMERIKSAAN KLINIS Nyeri tekan epigastrium Bising usus menurun Demam subfebris, hipotensi, takikardia Bisa didapatkan rhonki basah Cullen’s sign : gambaran kebiruan pada daerah periumbilikal Turner’s sign : gambaran biru-merah-ungu atau hijau-coklat
pada bagian tungkai atas
Pankreatitis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Peningkatan amilase serum 3 kali atau lebih Amilase pada urin meningkat Isoamylase dan lipase meningkat pada hari ke-7 sampai
ke-14 Leukositosis Hiperglikemia relatif Hematokrit meningkat Hipokalsemia pada 25% pasien Hiperbilirubinemia, normal pada hari ke-4 sampai ke-7 Hipertrgliseridemia muncul pada 15-20%, kembali
normal namun dalam waktu yang sangat bervariasi CT-Abdomen sangat spesifik menilai derjat dan resiko
kesakitan dan kematian
Follow up
Tanggal 24 Mei 25 Mei 26 Mei 27 Mei
Amilase Serum 50,8 U/l 77 U/l
Bilirubin total 0,58 mg/dL
Bilirubin direk 0.23 mg/dL
Bilirubin indirek 0,35 mg/dL
Kolestrol 139
Trigliserida 67
Follow Up
Tanggal 24 Mei 25 Mei 26 Mei 27 Mei
Urin
Bilirubin Negatif
Urobilinogen Normal
Albumin Negatif
Amilase 110,4
GDP 128 GD2PP(P) 96 (GDP)83
GD2PP 137 GD2PP(Si) 93 (GD2PP)91
GDP2PP(So) 86
Pembahasan Singkat
Dari hasil follow up yang kita dapatkan makakemungkinan pankreatitis dapat disingkirkan. Tidak adanya tanda-tanda khas dan spesiifik, serta tidak adanya peningkatan amilase bisa menunjang disingkarkannya pankreatitis. Ditambah adanya perbaikan setelah diberikan omeprazole dan dogmasil pada pasien yang memperkuat kecurigaan terhadap gastritis, namun untuk memastikan diperlukan CT-Abdomen
Diabetes Militus
ANAMNESA Poliuri Polidipsi Polifagia Penurunan Berat Badan Lemas Kesemutan pada tungkai Gatal Mata kabur Pruritus vulvae PEMERIKSAAN LABORATORIUM Peningkatan GDS, GDP dan GD2PP
Follow Up
Tanggal 24 Mei 25 Mei 26 Mei 27 Mei
Urin
Bilirubin Negatif
Urobilinogen Normal
Albumin Negatif
Amilase 110,4
GDP 128 GD2PP(P) 96 (GDP)83
GD2PP 137 GD2PP(Si) 93 (GD2PP)91
GDP2PP(So) 86
Pembahasan singkat
Pada pasien ini ditemukan pada pemeriksaan GDP 128 dan GD2PP 137 saat diperiksa tanggal 24 April. Karena tidak menunjukan perubahan spesifik pada GDP maka dilakukan pemeriksaan ulagn yang menunjukan hasil GD2PP yang normal yakni 96 di pagi hari, 93 di siang hari dan 86 di sore hari. Ketika diperiksa kembali tanggal 28 hasil GDP didapatkan 83 dan GD2PP 91. Maka dapat disimpulkan pasien ini mengalami toleransi glukosa terganggu
Diagnosis Klinis
Gastritis Gangguan fungsi hepar Toleransi Glukosa Terganggu Diabetes Militus tipe II
Anjuran Terapi
Suportif : Diet DM 1950 kal Restriksi makanan asam dan pedas Medika mentosa : pemberian proton pump inhibitor
Prognosis
Ad vitam : Bonam Ad functionam : Bonam Ad sanationam : Bonam
Kesimpulan
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang didpatkan pasien ini kemungkinan menderita gastritis dengan gangguan fungsi hepar dan toleransi glukosa terganggu
Daftar Pustaka
Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam Berdarah Dengue. Dalam: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006: p.1731
Pratt DS, Kaplan MM. Evaluation in liver function. Dalam : Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine volume II. New York: McGraw-Hill Medical Pub, 2005.1813-16
Hirlan. Gastritis. . Dalam: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006: p.509
Toskes PP, Greenberger NJ. Acute and chronic pancreatitis. Dalam : Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine volume II. New York: McGraw-Hill Medical Pub, 2005.1895-902
Budhiarta AAG, Pranoto A, Arifin AYL. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta:2006