Date post: | 01-Feb-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | rio-mandala |
View: | 228 times |
Download: | 0 times |
CASE REPORT
Radikulopati lumbal e.c Hernia Nukleus Pulposus
Disusun oleh:Yusra Dina (110 2010 306)
Pembimbing:dr. H. Nasir Okbah, SpS
IDENTITAS PASIEN
• Nn. Citra
Nama
• 24 tahun
Umur
• Perempuan
Jenis Kelamin
• Belum menikah
Status Perkawinan
• Banyuresmi
Alamat
• Islam
Agama
• Belum bekerja
Pekerjaan
• S1
Pendidikan
• 28 September 2015
Tanggal masuk RS
• 80 35 17
No. CM
SUBYEKTIFDiambil dari Autoanamnesa pada tanggal 1 Oktober 2015
Nyeri pada punggung kiri bawah menjalar sampai kaki kiri sejak ± 1 bulan SMRS.
Keluhan Utama :
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD dr. Slamet Garut dengan keluhan nyeri pada punggung
kiri bawah menjalar sampai kaki kiri sejak ± 1 bulan SMRS. Nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk pada daerah punggung bawah kiri dan menjalar ke paha kiri bagian
belakang, tungkai bawah kiri hingga punggung kaki kiri. Pasien juga mengeluh ada
rasa kesemutan dan rasa seperti kesetrum pada daerah tersebut. Keluhan ini
dirasakan tidak setiap hari oleh pasien dan dirasakan apabila pasien melakukan
aktivitas seperti berdiri terlalu lama, berlari, dan membawa barang yang berat.
Keluhan ini hilang ketika pasien dalam posisi berbaring. Pasien juga mengeluh
sakitnya akan bertambah berat ketika pasien sedang batuk , bersin, dan mengejan
dan berkurang pada saat pasien sedang berbaring.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluhan ini mengganggu aktivitas pasien. Tiga minggu SMRS pasien berobat ke
Rumah Sakit di daerah Bandung, dokter di Rumah Sakit tersebut mengatakan
bahwa pasien mengalami sakit saraf kejepit, dokter menyarankan pasien untuk
dirawat agar mendapat terapi untuk sakitnya namun pasien menolak untuk
dirawat dan meminta untuk berobat jalan saja.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Dua minggu SMRS pasien merasakan sakitnya semakin bertambah hebat. Pasien menjadi
sulit untuk berjalan pada kaki kiri karena sakit dan pasien tidak dapat tidur terlentang
sehingga pasien berbaring dengan posisi miring ke kanan. Namun dengan berbaring posisi
miring ke kanan pasien merasakan sakitnya berkurang. Gerakan kaki kiri pasien menjadi
terbatas dan pasien sulit untuk menekuk kaki kiri dikarenakan sakit. Pasien juga mengeluh
tidak dapat membungkuk dan jongkok karena sakit yang dirasakan semakin hebat. Pasien
merasakan sakitnya bertambah hebat ketika pasien sedang batuk dan mengejan. Pasien
mengeluh rasa sakitnya seperti ditusuk-tusuk dan kesetrum. Rasa baal dirasakan terutama
pada daerah atas mata kaki kiri bagian luar. Pada daerah tersebut pasien mengeluh tidak
dapat merasakan sensasi nyeri. Kemudian pasien memutuskan untuk berobat kembali ke
dr. H. Nasir Okbah, Sp.S , dan dokter menyarankan agar pasien dirawat inap.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien merupakan mahasiswa yang baru saja lulus dan sedang mengikuti training
untuk pekerjaan. Pasien mengatakan sering dalam posisi duduk dan sering untuk
mengangkat beban yang berat pada tasnya.
Pasien menyangkal adanya demam. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Pasien
menyangkal memiliki riwayat batuk lama, riwayat trauma / jatuh, riwayat
keganasan, dan riwayat batu ginjal.
• Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat tekanan darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung dan trauma disangkal. Riwayat merokok disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit yang sama pada keluarga disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
• Pasien berasal dari keluarga yang cukup. Pasien dirawat di ruang rawat inap kelas II. Pasien berobat di rumah sakit dengan membayar umum.
Riwayat Sosial Ekonomi
OBJEKTIF ( 1 Oktober 2015 )
Status Present• Kesadaran : Compos mentis• GCS : 15 (E 4.M6.V5)• Tekanan darah : 110/70 mmHg• Nadi : 64 x/ menit• Respirasi : 21 x/ menit• Suhu : 36,2 oC• Kepala : Normocephal• Leher : Tidak ada pembesaran KGB, trakea tidak deviasi
Status Interna
Jantung• Inspeksi : Ictus cordis tidak
terlihat• Palpasi : Ictus cordis teraba
pada ICS V linea midclavicula kiri
• Perkusi :• Batas jantung kanan : ICS
IV parasternal kanan• Batas jantung atas : ICS II
parasternal • Batas jantung kiri : ICS V
midclavicula kiri• Auskultasi : BJ I – II murni
reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru• Inspeksi : Simetris
hemitoraks kanan-kiri saat statis dan dinamis
• Palpasi : Fremitus vokal dan taktil simetris hemitorak kanan-kiri
• Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen• Inspeksi : Permukaan datar• Auskultasi : Bising usus (+)
normal• Perkusi : Timpani pada
keempat Kuadran abdomen• Palpasi : NT/NK/NL : -/-/-.
Hepar, lien, ginjal tidak diraba
Status Psikis
• Cara berfikir : Dalam batas normal • Perasaan hati : Dalam batas normal• Tingkah laku : Dalam batas normal• Ingatan: Dalam batas normal• Kecerdasan : Dalam batas normal
Status NeurologisKepala • Bentuk :
Normocephalus• Nyeri tekan : (-)• Simetris : (+)• Pulsasi : (-)
Leher• Sikap : Dalam
batas normal• Pergerakan: Dalam
batas normal• Kaku kuduk: (-)
Nervus kranialis• Subyektif : Tidak dilakukan• Dengan bahan : Tidak dilakukan
N. I (olfaktorius)
• Tajam penglihatan : Tidak dilakukan • Lapang peglihatan : Tidak dilakukan• Melihat warna & fundus okuli : Tidak dilakukan
N. II (optikus)
• Sela mata : Simetri kanan kiri sama• Pergerakan bulbus : Baik kesegala arah• Strabismus : (-)• Nistagmus : (-) • Eksopftalmus : (-)• Pupil• Besarnya : ± 2 mm• Bentuknya : Simetris bulat isokor
• Refleks cahaya : (+/+)• Refleks konsensual : Tidak dilakukan• Refleks konvergensi : Tidak dilakukan• Melihat kembar : (-/-)
N. III (oculomotor)
Nervus kranialis• Pergerakan mata (bawah-dalam) : Baik• Sikap bulbus : Simetris• Melihat kembar : (-)
N. IV (trochlearis)
• Membuka mulut : Dalam batas normal• Menguyah : Dalam batas normal• Mengigit : Dalam batas normal• Reflek kornea : Tidak dilakukan• Sensibilitas muka : Dalam batas normal
N. V (trigeminus)
• Pergerakan mata (ke lateral) : Dalam batas normal• Sikap bulbus : Simetris• Melihat kembar : (-)
N.VI (abducens)
• Mengerutkan dahi : Simetris kanan = kiri • Menutup mata : Dalam batas normal• Memperlihatkan gigi : Plica nasolabialis simetris
• Bersiul : Tidak dilakukan• Perasaan lidah• 2/3 bagian depan lidah : Tidak dilakukan
N.VII (fascialis)
Nervus kranialis•Detik arloji : Baik•Suara berbisik : Tidak dilakukan •Tes Weber : Tidak dilakukan•Tes Rinne : Tidak dilakukan•Tes Swabach : Tidak dilakukan
N.VIII ( vestibulo cochlear)
•Perasaan lidah•(1/3 bagian belakang) : Tidak dilakukan
•Sensibilitas faring : Tidak dilakukan
N.IX (glosofaringeus)
•Arkus faring : Dalam batas normal•Uvula : Tidak deviasi•Berbicara : Dalam batas normal•Menelan : Dalam batas normal
N.X (vagus)
•Menengok : Dalam batas normal•Mengangkat bahu : Dalam batas normal
N.XI (asesorius)
•Pergerakan lidah : Dalam batas normal•Lidah deviasi : (-)•Artikulasi : Dalam batas nrmal
N.XII (hipoglosus)
• Dalam batas normalFungsi luhur
• Badan• Respirasi : Torako
abdominal• Bentuk kolumna vetebralis : Dalam batas
normal• Pergerakan• kolumna vetebralis : Dalam batas
normal• Refleks kulit perut atas : Tidak
dilakukan • Refleks kulit perut tengah : Tidak
dilakukan • Refleks kulit perut bawah : Tidak
dilakukan
Badan dan
anggota gerak
Anggota gerak atasMotorik : +/+• Pergerakan : +/+• Kekuatan : 5/5 • Tonus : Baik• Atropi : (-)
Refleks • Biceps : +/+• Trisep : +/+• Brakio Radialis : +/+• Radius : +/+• Ulna : +/+• Hoffman/trommer : Tidak dilakukan• Sensibilitas : Dalam batas
normal• Taktil : Dalam batas
normal• Nyeri : (-)• Suhu : Dalam batas
normal• Diskriminasi 2 titik : Tidak dilakukan• Lokalis : Tidak dilakukan• Getar : Tidak
dilakukan
Anggota gerak bawahMotorik : +/+•Pergerakan : +/+•Kekuatan : 5/5•Tonus : Baik•Atropi : (-)•Sensibilitas :Hipestesi pada daerah betis depan kiri
•Taktil : Dalam batas normal
•Nyeri : (-)•Suhu : Dalam batas normal
•Diskriminasi 2 titik : Tidak dilakukan
•Lokalis : Tidak dilakukan•Getar : Tidak dilakukan
Refleks fisiologis•Patella
: +/+ •Achilles : +/+
Refleks patologis•Babinsky : (-/-)•Chaddock : (-/-)•Openhaeim : (-/-)•Gordon : (-/-)•Schaefer : (-/-)•Mendel Bechtrew : Tidak dilakukan
•Rosolimo : Tidak dilakukan
•Klonus paha : (-/-)•Klonus kaki : (-/-)•Chvostex’s sign : (-)•Trousseau’s sign : (-)•Test Laseque : (-/+)•Test brudzinsky I/II/III/IV : (-)•Test kernig : (-/+)•Test bragard : (-/+)•Meningial Sign : Kaku kuduk (-)•Patrick: Tidak dilakukan
•Kontra patrick : Tidak dilakukan
• Cara berjalan : Tidak dilakukan
• Test Romberg : Tidak dilakukan
• Disdiadokokinesis : Tidak dilakukan• Ataksia : Tidak dilakukan• Rebound phenomen : Tidak dilakukan
Koordinasi, Gait dan keseimbangan
• Tremor : (-)• Athetosis : (-)• Mioklonik : (-)• Khorea : (-)
Gerakan – gerakan abnormal
• Miksi : Dalam batas normal
• Defekasi : Dalam batas normal
Fungsi vegetatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Laboratorium(29 Oktober 2015)
HematologiDarah rutin• Hemoglobin : 12,2 g/dL• Hematocrit : 36 %• Lekosit : 5.640 /mm3• Trombosit : 245.000 /mm3• Eritrosit : 4,05 juta/mm3• Laju endap darah : 26/45 mm/jam
2. Kimia klinik• AST (SGOT) : 22 U/L• ALT (SGPT) : 27 U/L• Ureum
: 25 mg/dL• Kreatinin : 0,7
mg/dL• Kolesterol Total
: 197 mg/dL• Kolesterol HDL
: 68 mg/dL• Kolesterol LDL
: 105 mg/dL• Trigliserida : 57
mg/dL• Glukosa darah puasa : 66
mg/dL• Asam urat : 2,9
mg/dL
Elektrolit• Natrium (Na) : 138
mEq/L• Kalium (K) : 4,2
mEq/L• Klorida (Cl) : 117
mEq/L• Kalsium (Ca bebas) : 4,34
mg/dL
2. Foto Vertebrae Lumbosakral AP dan Lateral(30 September 2015)
2. Foto Vertebrae Lumbosakral AP dan Lateral(30 September 2015)
RADIOLOGI EXPERTISE:
• Curve dan alignment vertebrae lumbosacral tampak normal.• Besar, bentuk dan densitas tulang vertebrae lumbosacral
tampak normal.• Facies articularis superior dan inferior tidak tampak sklerotik.• Discus dan foramen intervertebralis tidak tampak menyempit.• Paedicle normal.• Tidak tampak osteofit.
• Kesan : Corpora vertebrae lumbosacral tampak normal.
RINGKASAN
Perempuan, 24 tahun, datang dengan keluhan
nyeri pada punggung kiri bawah menjalar
sampai kaki kiri sejak ± 1 bulan SMRS.
Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk pada daerah
punggung bawah kiri, menjalar ke paha kiri
bagian belakang, tungkai bawah kiri hingga
punggung kaki kiri.
Kesemutan (+) rasa kesetrum (+) dirasakan
tidak tiap hari, dirasakan saat
melakukan aktivitas berdiri, berlari, dan
membawa barang yang berat.
Keluhan hilang posisi berbaring.
Keluhan bertambah saat batuk , bersin, dan mengejan.
± 3 minggu SMRS pasien ke RS di daerah Bandung, dokter
mengatakan bahwa pasien mengalami sakit saraf kejepit,
dokter menyarankan untuk dirawat namun pasien
menolak untuk dirawat.
± 2 minggu SMRS pasien merasa sakitnya semakin bertambah hebat. Sulit berjalan (+) tidak
dapat tidur terlentang (+) pasien tidur dengan posisi miring ke
kanan. Gerakan kaki kiri terbatas (+), sulit menekuk kaki kiri (+).
Tidak dapat membungkuk (+) tidak dapat jongkok (+).
Sakitnya bertambah saat batuk dan mengejan. Baal (+) pada atas mata kaki kiri
bagian luar. Tidak merasakan sensasi nyeri
(+).
Kemudian berobat kembali
ke dr. H. Nasir Okbah, Sp.S ,
dokter menyarankan
pasien dirawat.
Sering dalam posisi duduk (+) sering
untuk mengangkat beban berat (+).
•Kesadaran : Compos mentis•GCS : 15 (E 4.M6.V5)•Tekanan darah : 110/70 mmHg•Nadi : 64 x/ menit•Respirasi : 21 x/ menit•Suhu : 36,2 oC•Jantung : Dalam batas normal•Paru dan abdomen : Dalam batas normal
Status Present
•Dalam batas normal
Status Psikis
•Cor : BJ I-II reg murmur (-), Gallop (-)•Pulmo: VBS ka = ki Rh-/-, Wh-/-
Status Interna
•Rangsang Meningeal : Kaku kuduk (-)•Saraf Otak : Pupil bulat isokor•Motorik : 5 5 5 5•Tonus : Baik •Sensorik : Hipestesi pada daerah betis depan kiri•Fungsi Luhur : Baik•Fungsi vegetatif : Baik•Refleks fisiologis : (+/+)•Refleks patologis : (-/-)•Test Laseque : (-/+)•Test kernig : (-/+)•Test bragard : (-/+)
Status Neurologis
Radikulopati lumbal e.c Hernia Nukleus Pulposus
Diagnosis
Rencana AwalRe
ncan
a D
iagn
osis Hematologi lengkap
Foto Vertebrae Lumbosakral AP dan LateralMRI/CT Scan Vertebrae LumbosakralMyelographyNCSEMG
Renc
ana
tera
pi Terapi umum• Monitor tanda vital
T,N,R.S• Observasi nyeri punggungTerapi khusus • Inf RL + cernevit 20
gtt/mnt• Inj Ranitidin 2x1 IV• Inj Dynastat 2x½ IV• Inj Dexamethasone 3x1 IV• Tab Myores 2x½ PO• Tab Provelyn 2x75mg PO
Renc
ana
eduk
asi Hindari mengangkat
beban berat.Hindari kelelahan fisik.Istirahat yang cukup.Pola makan teratur.
Prognosis• Ad vitam : dubia ad bonam• Ad fungsionam : dubia ad bonam• Ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UPTERLAMPIR
DEFINISIRadikulopati merupakan keadaan
terjadinya gangguan pada radiks/serabut saraf, yang sesuai dengan distribusi
serabut sarafnya dan menyebabkan nyeri radikuler, dapat disertai dengan paresthesia
dan rasa raba yang berkurang, gangguan motorik (cram, atropi twiching dan refleks fisiologi yang menurun) serta nyeri pada
vertebra.
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu keluarnya nukleus pulposus dari discus
melalui robekan annulus fibrosus hingga keluar ke belakang/dorsal menekan medulla spinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan radix spinalis sehingga menimbulkan gangguan.
ANATOMI
ETIOLOGI• Degenerasi diskus intervertebralis• Trauma minor pada pasien tua dengan degenerasi• Trauma berat atau terjatuh• Mengangkat atau menarik benda berat
Faktor Risiko
– Usia >30 tahun– Hamil – Body Mass Indeks (BMI)–Merokok, tidak olah raga– Faktor fisik/ pekerjaan– Jenis kelamin
Klasifikasi
• Hernia servikalis• Hernis thorakalis• Hernia lumbosakral
Patofisiologi
Patofisiologi
• Nukleus Pulposus dapat keluar melalui robekan ini. Serat sentral dari diskus merupakan area bebas nyeri, sehingga robekan awal tidak terasa sakit.
Progresifitas diskus
• Degenerasi diskus• Prolaps • Ekstrusi • Sequestrasi
ANAMNESIS• Adanya nyeri di pinggang bagian bawah yang menjalar ke bawah (mulai dari bokong, paha
bagian belakang, tungkai bawah bagian atas). Hal ini dikarenakan mengikuti jalannya N. Ischiadicus yang mempersarafi tungkai bagian belakang.
• Nyeri mulai dari pantat, menjalar kebagian belakang lutut, kemudian ke tungkai bawah (sifat nyeri radikuler).
• Nyeri semakin hebat bila penderita mengejan, batuk, mengangkat barang berat. Nyeri bertambah bila ditekan antara daerah disebelah L5 – S1 (garis antara dua krista iliaka).
• Nyeri Spontan• Sifat nyeri adalah khas, yaitu dari posisi berbaring ke duduk nyeri bertambah hebat,
sedangkan bila berbaring nyeri berkurang atau hilang.• Riwayat mengangkat atau memutar badan saat memegang benda berat• Duduk lama• Riwayat jatuh• Tanyakan pada pasien mengenai umur, pekerjaan, juga tanyakan tentang status pekerjaan
dan hari terakhir kerja pasien• Tanyakan riwayat pengobatan sebelumnya seperti : operasi, obat-obatan, terapi psikiatrik
• Pemeriksaan Motoris– Gaya jalan yang khas, membungkuk dan miring
ke sisi tungkai yang nyeri dengan fleksi di sendi panggul dan lutut, serta kaki yang berjingkat.
– Motilitas tulang belakang lumbal yang terbatas.
• Tes Refleks– Refleks tendon achilles menurun atau menghilang
jika radiks antara L5 – S1 terkena.
Pemeriksaan fisik
1. Tes Laseque (Straight Leg Raising Test = SLRT)2. Gangguan sensibilitas, pada bagian lateral jari ke 5 (S1), atau bagian
medial dari ibu jari kaki (L5).3. Gangguan motoris, penderita tidak dapat dorsofleksi, terutama ibu jari
kaki (L5), atau plantarfleksi (S1).– Tes dorsofleksi : penderita jalan diatas tumit– Tes plantarfleksi : penderita jalan diatas jari kaki
4. Kadang-kadang terdapat gangguan autonom, yaitu retensi urine, merupakan indikasi untuk segera operasi.
5. Kadang-kadang terdapat anestesia di perineum, juga merupakan indikasi untuk operasi.
6. Tes provokasi : tes valsava dan naffziger untuk menaikkan tekanan intratekal.
7. Tes kernique
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan radiologis :– Foto polos Lateral (didapatkan
hilangnya lordosis pada lumbal) dan anterior posterior (menyempitnya diskus intervertebralis
– MRI– Scanning tulang ( bone scanning)
Diagnosis Banding
• Fraktur kompresi lumbal• Penyakit degeneratif diskus lumbal• Osteoporosis • Achiles tendon injuries and tendonitis• Nyeri panggul
Penatalaksanaan
• Non surgical– Istirahat diikuti mobilisasi bertahap– Terapi farmakologis– Fisioterapi dan latihan– Korset pinggang
Penatalaksanaan
• Surgical – Mikrodissektomi (gold standart)– Laminektomi lumbal– Chymopapain injection– Arthroscopic lumbar discectomy– Microendoscopic surgery
Mikrodissektomipasien dengan nyeri menjalar sampai kaki minimal 2 minggu dan tidak berkurang dengan terapi non-surgical
…ALHAMDULILLAH…TERIMAKASIH
1. Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dasar, edisi IV, cetakan kelima. Jakarta : PT Dian Rakyat. 87-95. 1999
2. Sidharta, Priguna. Sakit Neuromuskuloskeletal Dalam Praktek Umum. Jakarta : PT Dian Rakyat. 182-212.
3. Purwanto ET. Hernia Nukleus Pulposus. Jakarta: Perdossi4. Nuarta, Bagus. Ilmu Penyakit Saraf. In: Kapita Selekta
Kedokteran, edisi III, jilid kedua, cetakan keenam. Jakarta : Media Aesculapius. 54-59. 2004
5. Sakit Pinggang. In: Neurologi Klinis Dalam Praktik Umum, edisi III, cetakan kelima. Jakarta : PT Dian Rakyat. 203-205
6. Partono M. Mengenal Nyeri pinggang. http://mukipartono.com/mengenal-nyeri- pinggang-hnp/ [diakses 7 Desember 2010]
7. Anonim. Hernia Nukleus Pulposus (HNP).
http://kliniksehat.wordpress.com/2008/10/02/hernia-nukleus-pulposus-hnp/ [diakses 9 Desember 2010]
8. Beberapa Segi Klinik dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang Bawah. In : http://www.kalbe.co.id Sidharta, Priguna., 2004.
9. http://www.inna-ppni.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=130 Mansjoer, Arif, et all., 2007.