+ All Categories
Home > Engineering > Cleaner Productio Assesment

Cleaner Productio Assesment

Date post: 22-Jan-2018
Category:
Upload: npsari78
View: 381 times
Download: 2 times
Share this document with a friend
20
TUGAS BESAR PRODUKSI BERSIH CLEANER PRODUCTION IMPLEMENTATION THROUGH PROCESS MODIFICATIONS FOR SELECTED SME’s IN TURKISH OLIVE OILDosen pengampu : Irnia Nurika, STP., MP., PhD Disusun oleh: Priscilla Arlendita 125100307111093 Muhammad Dimas A. 125100307111096 Chintia Dary K. 125100318113006 I Putu Dody Arisana 125100318113007 Bayu Septian Widada 125100318113014 Anjatra Atmajaya 125100318113015 Aulia Bayu Yushila 125100318113016 I Gusti Putu Afif C.R. 125100318113021 Ridha Akbari 125100318113022 Panglima Nagari 125100318113025 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015
Transcript
Page 1: Cleaner Productio Assesment

TUGAS BESAR PRODUKSI BERSIH

“CLEANER PRODUCTION IMPLEMENTATION THROUGH PROCESS

MODIFICATIONS FOR SELECTED SME’s IN TURKISH OLIVE OIL”

Dosen pengampu : Irnia Nurika, STP., MP., PhD

Disusun oleh:

Priscilla Arlendita 125100307111093

Muhammad Dimas A. 125100307111096

Chintia Dary K. 125100318113006

I Putu Dody Arisana 125100318113007

Bayu Septian Widada 125100318113014

Anjatra Atmajaya 125100318113015

Aulia Bayu Yushila 125100318113016

I Gusti Putu Afif C.R. 125100318113021

Ridha Akbari 125100318113022

Panglima Nagari 125100318113025

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

Page 2: Cleaner Productio Assesment

Turki merupakan salah satu negara di Mediterania yang memiliki kondisi

cocok untuk produksi minyak zaitun. Minyak zaitun adalah produk khas

Mediterania, dalam hal produksi dan konsumsi. Ada sekitar 805.000.000 pohon

zaitun di dunia, seluas sekitar 24 juta hektare, dimana hampir 98% dari pohon -

pohon ini tumbuh di daerah Mediterania yang menyediakan untuk 97% dari total

produksi zaitun dan 91% dari konsumsi dunia. Turki berada di peringkat keempat

diantara negara produksi buah zaitun menunjukkan fluktuasi secara tahunan di

negara mediterania. Produksi minyak zaitun Turki mencapai sekitar 200.000

ton/tahun selama musim panen dan sekitar 80.000 ton/tahun di musim lainnya.

Berdasarkan hal tersebut Turki memiliki peran penting di pasar ekspor minyak

zaitun. Menurut International Olive Oil Council (IOOC), ekspor minyak zaitun dari

Turki mencapai 10% dari total ekspor dunia. Di Turki, minyak zaitun diproses

dalam skala kecil dan menengah (UKM) dan menggunakan fasilitas modern

untuk menghasilkan minyak zaitun dengan kualitas baik. Meskipun produksi

minyak zaitun memiliki kontribusi ekonomi yang tinggi bagi negara di Eropa dan

bagian Mediterania, tetapi juga memiliki efek merugikan terhadap kesejahteraan

lingkungan karena jumlah air vegetasi dan pomace tinggi dimana air limbah

dihasilkan dari masing-masing ekstraksi minyak zaitun. Selain itu juga terdapat

produk sampingan dari proses produksi minyak zaitun yang belum mampu diolah

oleh Asosiasi Gabungan Pengusaha Minyak Zaitun. Berdasarkan hal tersebut

penerapan metode produksi bersih sangat dibutuhkan.

Produksi bersih adalah upaya pencegahan yang berbeda dengan

pendekatan secara konvensional yaitu end of pipe facilities atau ujung pipa

fasilitas pengolahan, dimana produksi bersih bertujuan untuk menangani

masalah pada sumbernya dan berusaha untuk menghindari terjadinya

permasalahan tersebut. Pada jurnal ini akan fokus pada penerapan metodologi

produksi bersih pada produksi minyak zaitun diperusahaan yang beroperasi di

kota Edremit yang terletak di pantai Aegean Turki. Tujuh belas UKM dipilih untuk

menjadi tempat penelitian. Pertama lima belas UKM bertanggung jawab dari

produksi minyak zaitun mentah. Kemudian minyak zaitun mentah yang dihasilkan

dikirim ke UKM yang lain untuk aplikasi pemurnian dan akhirnya ekstraksi minyak

zaitun dari residu padat – pomace yang dihasilkan oleh lima belas UKM dan

manajemen akhir dilakukan di UKM terakhir. Tahapan dalam penerapan produksi

bersih terdiri dari lima tahap yaitu planning and organisation, pre – assessment,

Page 3: Cleaner Productio Assesment

assessment, evaluation and feasibility study dan implementation and

continuation.

1. Planning and Organising Cleaner Production

Pada tahap pertama yaitu planning and organization, dimana tahapan ini

terdiri dari empat langkah yaitu obtain management commitment, establish a

project team, develop environmental policy, objectives and targets dan plan the

cleaner production assessment. Pada langkah pertama yaitu obtain management

commitment, menitikberatkan pada memperoleh komitmen dari seluruh anggota

diperusahaan. Seluruh anggota perusahaan harus percaya bahwa penerapan

produksi bersih akan memberikan manfaat sehingga mereka akan lebih bersedia

untuk terlibat dalam usaha penerapan produksi bersih. Langkah yang kedua

adalah establish a project team, merupakan langkah untuk mencari orang –

orang yang memiliki kompetensi dibidang produksi bersih. Selain itu orang

tersebut juga harus bertanggungjawab atas tugas yang diberikan dan dapat

bekerjasama dalam tim. Langkah yang ketiga adalah develop environmental

policy, objectives and target, dimana pada jurnal ini kebijakan pemerintah terkait

limbah minyak zaitun belum ada, selain itu juga belum terdapat cara

pemanfaatan limbah dari produksi minyak zaitun. Kemudian tujuan yang

ditetapkan adalah untuk menerapakan produksi bersih pada produksi minyak

zaitun diperusahaan yang beroperasi di kota Edremit yang terletak di pantai

Aegean Turki. Langkah keempat adalah plan the cleaner production assessment,

dimana pada jurnal ini juga menerapkan rencana kerja dan juga disesuaikan

dengan rencana waktu penerapan produksi bersih.

2. Pre-Assessment

Tahap kedua adalah pre – assessment, dimana pada tahap ini terdapat

tiga langkah yaitu company description and flowchart, walk – through process

dan establish a focus. Pada langkah pertama yaitu company description and

flowchart, dapat diketahui bahwa secara umum, minyak zaitun bisa didapatkan

dengan tiga prosedur utama yaitu sistem tekan, sistem tiga-fase kontinyu, dan

sistem dua-fase kontinyu. Namun metode produksi minyak zaitun dengan sistem

tekan ini tidak begitu disukai lagi karena memiliki kapasitas minyak zaitun yang

berkualitas rendah. Dalam sistem tiga fase kontinyu ini, sebuah mesin pemisah

horizontal digunakan dalam proses untuk pemisahan tiga produk: minyak, air dan

Page 4: Cleaner Productio Assesment

pomace). Dari 1t zaitun, dihasilkan 1,2-1,6 t air vegetasi dan juga 0,5 t dari

pomace. Pomace memiliki sekitar 46,5% bahan kering dari sudut kandungan

energi, dengan nilai kalori antara 3.800-4.500 kkal/kg. Dalam sistem dua fase

kontinyu, yang mengandung air vegetasi minyak dan pomace adalah output dari

proses. Di sini, air vegetasi yang terakumulasi di pomace itu tidak dihasilkan

secara terpisah. Selain itu, karena tidak ada penambahan air dalam proses,

jumlah air vegetasi yang ada di pomace cukup rendah. Dari 1 t zaitun, hanya

0,050-0,060 t air vegetasi yang ditentukan di pomace yaitu sekitar 0,8 t.

Kadar air yang dihasilkan oleh pomace melalui dua fase sistem kontinyu

adalah sekitar 60-65%. Di Spanyol, negara terkemuka dalam produksi minyak

zaitun, sekitar 90% dari pabrik minyak menggunakan sistem dua fase kontinyu

sedangkan di Italia (produsen minyak zaitun kedua dunia) setengah dari produksi

masih diperoleh dengan metode tradisional. Berikut ini adalah flowchart dari

pembuatan minyak zaitun :

Lima belas UKM dari total tujuh belas UKM dipenelitian ini adalah langkah

pertama dari produksi minyak zaitun mentah di mana zaitun dikumpulkan dalam

karung kemudian diterima dan diproses untuk menghasilkan minyak zaitun

Page 5: Cleaner Productio Assesment

mentah. Lima belas UKM ini menjual minyak zaitun mentah ke pabrik pemurnian

yaitu Unikom di Ayvalık. UKM Yeni Kurtulus terletak di Edremit ini bertanggung

jawab untuk ekstraksi minyak pomace.,Selama fase pra-penilaian, informasi

singkat tentang produksi minyak zaitun terkait input dan output dan biaya atas

dasar seluruh produksi minyak zaitun dapat dilihat pada Tabel 1. Sistem

ekstraksi yang dilakukan adalah sistem tiga fase kontinyu. Pomace sebagai

produk yang dihasilkan di 15 UKM ekstraksi minyak zaitun yang dipilih, diproses

melalui proses ekstraksi minyak pomace dengan cara pelarut yang disebut

dengan heksana di pabrik Yeni Kurtulus di Edremit. Output dari proses ini adalah

pomace zaitun dan minyak zaitun pomace, yang memiliki nilai ekonomi yang

tinggi.

Pada langkah kedua yaitu walk – through process, dimana pada langkah

ini manajemen perusahaan sebelum melakukan penilaian pada berjalanya

proses pembuatan minyak zaitun perusahaan harus melakukan suatu koordinasi

antara pemerintah dalam penetapan standar dari berjalanya suatu CP

perusahaan. Pemerintah menetapkan beberapa regulasi dari standar pomace

yang merupakan salah satu kebijakan dalam memberikan aturan dalam proses

produksi minyak zaitun di beberapa perusahaan. Inspeksi berjalan dalam proses

penilaian pada proses produksi minyak zaitun meliputi, sistem manajemen,

pencatatan dan dokumentasi dan fasilitas pelatihan termasuk informasi

diseminasi yang harus diberikan antara zaitun dan produk, produk samping

pabrik pengolahan. Dalam lingkup metodologi CP, perusahaan harus memiliki

komitmen selama perencanaan dan organisasi, CP titik fokus yang dihasilkan

pada akhir fase pra-penilaian, dan melakukan evaluasi serta memprioritaskan

dalam tahap penilaian. Kemudian pilihan CP tersebut akan digunakan untuk

tahap kelayakan dalam memperhitungkan masalah ekonomi dan lingkungan.

Langkah ketiga adalah establish a focus yang akan menitikberatkan atau

menfokuskan pada titik mana saja produksi bersih harus diterapkan. Pada

langkah ini terdapat checklist seperti berikut :

Checklist

Type of Information Available Not

Available

Requires

Updating

Not

Applicable

Process Information

Process flow diagram

Page 6: Cleaner Productio Assesment

Material balance data

Energy balance data

Site plans

Drainage diagrams

Operating procedures

Equipment list & specification

Regulatory Information

Waste licenses

Trade waste agreements

Environmental monitoring

records

EPA licenses

Environmental audit reports

Raw Material/Production

Information

Material safety data sheet

Product & raw material

inventories

Productin schedules

Product composition & batch

sheets

Accounting Information

Waste handling, treatment, &

disposal costs

Water & sewer costs

Product, energy & raw

material costs

Operation & maintenance

costs

Insurance costs Benchmarking Data

Page 7: Cleaner Productio Assesment

Input Output

3. Assessment

Tahap ketiga adalah assessment, dimana ada empat langkah yaitu

collection quantitive data, material balance, identify cleaner production

opportunities dan record and sort option. Pada langkah pertama yaitu collection

quantitive data dimana fase terpentingnya adalah mengumpulkan data mengenai

jumlah sumberdaya yang digunakan, limbah, dan emisi yang di hasilkan. Pada

fase ini kemungkinan besar akan mengungkap kerugian. Contohnya, konsumsi

listrik tinggi di luar waktu produksi dapat mengindikasikan bocor kompresor atau

sistem pendingin rusak. Fase ini berupa pertanyaan pertanyaan yang harus di

pecahkan dari proses Walk-through inspection.

- Apa saja limbah yang di hasilkan dalam proses produksi minyak zaitun

dalam ekstraksi minyak zaitun di 15 UKM beserta jumlahnya?

Tanah liat dan batu = 450 t/tahun, tanaman air = 45.000 – 54.000 t/tahun,

pomace = 22.500 t/tahun

- Apa saja limbah yang di hasilkan dalam proses produksi minyak zaitun

dalam pemurnian minyak zaitu beserta jumlahnya?

Asam lemak= 2028 t/tahun ,endapan= 103 t/tahun ,limbah air=50,687

t/tahun

- Apa saja limbah yang di hasilkan dalam proses produksi minyak pomace

pada industri beserta jumlahnya?

Tidak ada limbah yang di hasilkan dalam proses ini

- Bahan baku apa saja yang di butuhkan untuk proses produksi minyak

zaitun beserta jumlahnya?

Buah zaitun = 45.000 t/tahun

Inputs

Raw materials : Buah

Zaitun

Ancillary Material : Water

Hazardous material :-

Energy : Listrik

Process

Process : -

Short description : buah zaitun diproses dengan

cara system ekstraksi dengan menggunakan tiga fase kontinyu.

Kemudian dihasilkan pomace zaitun dan minyak zaitun.

Occupational health and

safety : -

Outputs

Product : minyak zaitun

By-Products : pomace zaitun dan minyak zaitun

Air emissions : -

Solid Waste : Daun,

Kotoran buah

Hazaedous waste: -

Wastewater discharge :

air sisa cucian mesin

Page 8: Cleaner Productio Assesment

- Bahan baku apa saja yang di butuhkan untuk proses produksi pemurnian

minyak zaitun beserta jumlahnya?

Minyak zaitun mentah = 8930 t/tahun

- Bahan baku apa saja yang di butuhkan untuk proses produksi pomace

beserta jumlahnya?

Pomace = 22.500 t/tahun

- Berapa konsumsi listrik per tahun yang dipergunakan?

15 ukm ekstraksi minyak zaitun = total pomace yang di habiskan 255-300

t/tahun

pemurnian minyak zaitun = kebutuhan listrik 6.247.702 kwh/tahun

ekstraksi pomace pada industri= pomace energy 1125 x 1010kcal/tahun,

listrik 385,112 kwh/tahun

- Bahan kimia apa saja yang digunakan untuk memproduksi minyak

zaitun?

15 ukm ekstraksi minyak zaitun = tidak ada bahan kimia yang digunakan

pemurnian minyak zaitun = asam phosporic 22.500 kg/tahun, caustic

86,250 kg/tahun, asam citric 6000 kg/tahun, bleaching earth 15000

kg/tahun

ekstraksi pomace pada industri= hexane 22,5 t/tahun

- Berapa konsumsi air yang di butuhkan dalam produksi minyak zaitun ?

15 ukm ekstraksi minyak zaitun = 49.500 -59.400 t/tahun

pemurnian minyak zaitun = 115.532 t/tahun

ekstraksi pomace pada industri = 26.100 t/tahun (pemanasan dan

pendinginan)

Langkah kedua adalah material balance yang akan ditunjukkan dibawah

ini :

Page 9: Cleaner Productio Assesment

Input Kuantitas

Buah Zaitun 45000 ton/tahun Air 4500 – 5400 ton/tahun

Air panas 36000 – 45000 ton/tahun Air pembersihan 9000 ton/tahun

Output Kuantitas

Daun 900 ton/tahun Batu , tanah 450 ton/tahun

Limbah cair 4500 – 5400 ton/tahun

Pomace 22500 ton/tahun Minyak zaitun mentah 9000 ton/tahun

Air vegetasi 45000 – 54000 ton/tahun

Kemudian material balance Yeni Kurtulus industri ekstraksi minyak zaitun

untuk pomace sebagai berikut :

Page 10: Cleaner Productio Assesment

Input Kuantitas

Pomace dari UKM ekstraksi minyak zaitun

22500 ton/tahun

Exhausted pomace 3000 ton/tahun Hexane 22,5 ton/tahun

Air yang telah di gunakan untuk proses destilasi

21600 ton/tahun

Output Kuantitas

Air 7875 ton/tahun

Exhausted miyak pomace 14065 ton/tahun Air destilasi 21600 ton/tahun

Hexane recovered 22,455 ton/tahun Hexane hilang 45 kg/tahun

Minyak Pomace 560 ton/tahun

Pada material balance diatas dapat diketahui input yang digunakan dan

output yang di hasilkan. Pada prinsip mass balance total input harus sama

dengan total output yang terdiri dari product, by product, limbah, emisi dan

tumpahan serta bahan yang tertinggal. Mass balance dapat digunakan untuk

memperhitungkan jumlah bahan input yang digunakan untuk dapat

meminimalkan limbah yang di hasilkan. Mass balance juga di gunakan sebagai

bahan pertimbangan untuk menentukan peluang penerapan produksi bersih.

Page 11: Cleaner Productio Assesment

Berdasarkan material balance diatas harus di minimasi jumlah limbah air

vegetasi yang di hasilkan, oleh karena itu saran modifikasi teknologi di harapkan

dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

Langkah ketiga adalah identify cleaner production, dimana terdapat titik

fokus pada produksi minyak zaitun, yaitu :

1. Teknologi

2. Pelaksanaan proses

3. Limbah dan emisi

Adapun cara yang bisa dilakukan mengenai produksi bersih terkait minyak zaitun

dengan cara melakukan

- Melakukan modifikasi teknologi

Mengganti proses produksi awalnya mengggunakan tiga fase

menjadi dua fase, adapun keunggulan dari modifikasi teknologi yaitu

jumlah tinggi pengurangan konsumsi air, karena tidak ada penambahan

air untuk decanter (pemurnian) dalam dua fase sistem kontinyu.

Meminimalkan konsumsi air, yang juga akan menyebabkan penurunan

penanganan terhadap pengolahan vegetasi air.

- Good Housekeeping

Melakukan pelatihan atau training terhadap tenaga kerja, dimana

biaya tenaga kerja hampir sepertiga dari seluruh biaya produksi minyak

zaitun. Sehingga diharapkan tidak ada kesalahan dalam proses produksi

ataupun produk reject. Bentuk pelatihan yang digunakan berupa

penggunaan mesin umumnya digunakan untuk penyimpanan dari zaitun

yang telah diproses maupun belum diproses dengan tujuan meningkatkan

kualitas minyak zaitun mentah dan mengurangi jumlah minyak zaitun

mentah untuk proses penyulingan

- Recycling

Menggunakan kembali limbah yang berasal dari vegetasi air untuk

digunakan sebagai pembangkit listrik oleh Unikom.

Kemudian langkah keempat adalah record and sort options yang akan

dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Page 12: Cleaner Productio Assesment

Beberapa informasi yang dicatat untuk pilihan menjadi pilihan

Jenis Masalah Deskripsi Pilihan Produksi Bersih

Konsumsi sumberdaya

(air)

Konsumsi air yang tinggi

digunakan dalam proses

produksi sistem tiga fase

secara kontinyu (45,000-

54,000 t / tahun)

Teknologi Modifikasi

(Penggantian sistem

produksi menjadi dua fase

secara kontinyu)

Konsumsi Energi Tingginya tingkat

pemakaian konsumsi

energi tinggi (385,112-

6,247,702 kW

jam/tahun) dalam

sistem produksi tiga fase

secara kontinyu

Teknologi Modifikasi

(Penggantian sistem

produksi menjadi dua fase

secara kontinyu)

Limbah cair Pomace (22500 t/tahun)

Vegetasi air (45000-

54000 t/tahun)

Waste water (4500-5400

t/tahun)

Recyclingpomance

sebagai pengganti tenaga

listrik untuk konsumsi

listrik di Unikom

Limbah padat Tanah dan batu (450

t/tahun)

Daun (900 t/tahun)

-

Rendahnya

pengetahuan pekerja

Penggunaan mesin

penyimpanan saat zaitun

sebelum dan sesudah

diproses

Good Housekeeping

(pelatihan) memberikan

pelatihan pada tenaga

kerja mengenai

penggunaan mesin

Pada tabel diatas memberikan informasi terkait pilihan pilihan mengenai

produksi bersih yang akan dievaluasi atau di implementasikan terhadap

perusahaan zaitun. Adapun beberapa pilihan catatan yang terdapat yaitu

teknologi modifikasi, recycling, dan Good Housekeeping (pelatihan), namun

kebijakan dalam pemilihan menggunakan dua yaitu recycling pomance sebagai

bahan konsumsi listrik untuk Unikom dan teknologi modifikasi berupa pemilihan

sistem produksi secara kontinyu berupa tiga fase.

Page 13: Cleaner Productio Assesment

4. Evaluation and Feasibility Study

Tahap keempat dalam penerapan produksi bersih adalah evaluation and

feasibility study, yang terdiri dari lima langkah yaitu preliminary evaluation,

technical evaluation, economic evaluation, environmental evaluation dan select

viable options. Tahap preliminary evaluation merupakan tahap evaluasi

penerapan konsep produksi bersih secara umum untuk mengetahui dari

beberapa opsi yang ada dievaluasi mana opsi yang layak untuk diterapkan

selanjutnya. Sesuai dengan hasil dari fase pra-penilaian, titik fokus pemeriksaan

ada pada kesetimbangan material dan energi yang diperoleh selama tahap

penilaian. Piihan untuk mengganti teknologi proses pegolahan direkomendasikan

untuk minimasi penggunaan air dan juga biaya. Selain itu penggantian teknologi

proses dari tiga fase menjadi dua fase mempunyai dampak memberikan

peningkatan jumlah dan kadar air dari pomace yang dihasilkan sehingga metode

dua fase lebih efisien apabila dibandingkan dengan tiga fase. Evaluasi secara

technical merupakan tahap evaluasi segala hal yang berkaitan dengan proses

produksi dan segala sesuatu yang sesuai dengan kondisi yang ada. Proses

produksi menggunakan dua fase memiliki keunggulan pengurangan konsumsi air

yang cukup signifikan karena tidak ada penambahan air untuk proses pemurnian.

Meminimalkan penggunaan air juga akan menyebabkan penurunan penanganan

pengolahan vegetasi air sehingga opsi mengganti menggunakan dua fase

membuat proses produksi lebih efisien karena menciptakan pengurangan

36.000-45.000 ton/tahun untuk 45.000 ton/tahun zaitun yang diolah menjadi

ekstraksi minyak zaitu pada 15 UKM. Evaluasi biaya pengolahan air limbah

perusahaan dengan sistem kontinyu :

Evaluasi biaya

pengolahan air limbah

tanaman dengan

sistem kontinyu

:Proses Pengolahan

Biaya Pengolahan

Tiga Fase Sistem

kontinyu (€/Tahun)

Biaya Pengolahan

Dua Fase Sistem

kontinyu (€/Tahun)

Biaya

Tersimpan

(%)

Proses Aerob 75,900-91,080 46,356-48,426 47

Proses Anaerod yang

diikuti proses aerob

135,300-162,360 54,456-58,146 64

Proses Membran 165,000-198,000 58,506-63,006 68

Page 14: Cleaner Productio Assesment

Tahap selanjutnya economic evaluation merupakan tahapan evaluasi dari

segi ekonomi atau financial untuk menyatakan apakah program produksi bersih

ini dapat terus dilanjutkan atau tidak. Penggantian sistem kontinyu tiga fase

dengan sistem kontinyu dua fase memerlukan biaya investasi sebesar 600.000 –

671.000 € dengan perkiraan kapasitas sekitar 1800-2200 kg/jam. Biaya investasi

tersebut merupakan biaya untuk keseluruhan sistem dua fase. Dikarenakan

banyak peralatan yang sama antara proses dua fase dan tiga fase, modifikasi

teknologi ini tidak perlu membeli peralatan untuk dua fase secara keseluruhan

dan cukup membeli peralatan yang diperlukan. Dengan demikian, biaya modal

untuk modifikasi perlatan dua fase decanter diperkirakan sekitar 300.050 €.

Dalam kaitan investasi modifikasi peralatan, penurunan pada kedua antara

operasi dan perawatan dapat dicapai. Pomace yang dihasilkan dari sistem

kontinyu dua fase membutuhkan energi yang lebih banyak dibandingkan dengan

sistem kontinyu tiga fase. Meskipun pengeringan pomace dua fase diperlukan

lebih banyak energi daripada pomace tiga fase, studi kelayakan membuktikan

bahwa pengolahan dua fase pomace lebih menguntungkan daripada memproses

tiga fase pomace dalam industri ekstraksi minyak pomace. Hal ini disebabkan

oleh output yang berasal dari sistem dua fase yang lebih tinggi dibandingkan tiga

fase. Di sisi lain, penghematan biaya total untuk energi dan konsumsi air dalam

proses produksi minyak zaitun dan manajemen pomace memiliki nilai masing-

masing 9% dan 86%, yang dapat menghemat hampir sekitar 350.000 € / tahun.

Perbandingan dapat dilihat pada tabel berikut.

Environmental evaluation merupakan evaluasi untuk mengetahui dampak

terhadap lingkungan dari opsi yang dipilih. Dampak positif yang dihasilkan dari

perubahan tiga fase sistem kontnyu menjadi dua fase sistem kontinyu adalah

pengurangan generasi air limbah hingga 95%, peghematan bahan bakar

mencapai 69% sehingga menghasilkan penghematan biaya mencapai €

1.953.250 / tahun, kualitas minyak zaitun yang tetap baik, mengurangi julah air

Page 15: Cleaner Productio Assesment

yang dignakan, mengandung air vegetasi yang baik bagi tanaman, menghasilkan

produk lebih banyak. Dampak negatif yang dihasilkan dari perubahan tiga fase

sistem kontnyu menjadi dua fase sistem kontinyu adalah energi yang digunakan

cukup banyak sehingga harga pembangkit listrik lebih mahal. Permasalahan

yang ada saat ini adalah masih minimnya regulasi mengenai pengaturan limbah

industri karena Turki dalam masa transisi dari keanggotaan Uni Eropa (UE),

sehingga masih dalam tahap adaptasi dengan peraturan lingkungan Uni Eropa

dalam kerangka hukum Turki. Dalam hal ini, pemerintah Turki berjuang

mempersiapkan peraturan dalam negeri dengan peraturan Uni Eropa. Namun,

beberapa perusahaan mengejar inovasi seperti, tanpa, atau sebelum peraturan,

namun jumlah mereka sangat sedikit. Langkah terakhir pada tahapan evaluation

and feasibility adalah select viable option dimana ini merupakan langkah untuk

memilih opsi yang akan diterapkan. Setelah melakukan evaluasi terhadap opsi

penerapan produksi bersih, opsi memodifikasi teknologi untuk mengganti proses

tiga fase menjadi dua fase merupakan opsi terbaik untuk diterapkan karena

membuat proses produksi lebih efisien, output lebih banyak, dan dapat

menghemat biaya.

5. Implementation and Continuation

Tahap kelima adalah implementation and continuation yang terdiri dari

empat langkah yaitu prepare an implementation plan, implement selected

options, monitor performanace dan sustain cleaner production activites. Pada

langkah pertama yaitu prepare an implementation plan untuk melaksanakan opsi

yang dipih, maka dibutuhkan sebuah rencana untuk mengimplementasikan

pilihan tersebut agar kegiatan produksi bersih dapat tercapai sesuai dengan

target. Dalam proses perencanaan ini meliputi kegiatan produksi bersih yang

akan dilakukan, cara di mana produksi bersih akan diterapkan, kebutuhan

sumber daya (keuangan dan tenaga kerja), orang yang bertanggung jawab untuk

melaksanakan kegiatan produksi bersih dan sebuah kerangka waktu untuk

penyelesaian. Perencanaan penerapan produksi bersih pada produksi minyak

zaitun di Turki, dimulai dengan opsi yang terpilih yaitu fokus terhadap

pengolahan limbah dan modifikasi teknologi. Pada proses produksi minyak zaitun

terdapat limbah yaitu air vegetasi dan pomace. Cara untuk mengatasi limbah ini

adalah dengan memodifiksasi teknologi produksi minyak zaitun yang awalnya

menggunakan sistem tiga fase menjadi sistem dua fase, dengan menggunakan

Page 16: Cleaner Productio Assesment

sistem dua fase generasi air limbah akan berkurang sebesar 95%. Akan tetapi

pada sistem dua fase menghasilkan pomace yang lebih banyak dari pada sistem

tiga fase. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengolahan pomace

sebagai sumber tenaga listrik dengan cara gasifikasi untuk pembangkit listrik

pada Unikom (pabrik penyulingan) dengan kapasitas 1 MWe.

Perubahan teknologi pada proses pengolahan minyak zaitun pastinya

akan mempengaruhi keuangan dan tenaga kerja. Pada economic evaluation

terdapat data mengenai evaluasi biaya instalasi pengolahan limbah untuk kedua

sistem, dari data tersebut produsen minyak zaitun bisa memperkirakan biaya

yang akan dikeluarkan untuk penggantian teknologi. Dalam hal tenaga kerja

produsen minyak zaitun berencana untuk memberikan pengetahuan dan

pelatihan kepada tenaga kerja mengenai proses pengolahan minyak zaitun

menggunakan sistem 2 fase sehingga limbah yang dihasilkan bisa diminimalisir

dan target yang diinginkan bisa tercapai. Pada perencanaan implementasi ini

juga harus merencanakan kerjasama dengan pemerintah Turki untuk membuat

undang-undang atau peraturan yang mendorong penggunaan pomace sebagai

bahan bakar. Selain itu pada implementasi produksi bersih untuk pengolahan

minyak zaitun juga terdapat jangka waktu untuk pencapaian target produksi

bersih. Hal ini perlu agar target produksi bersih dapat tercapai sesuai dengan

target dan harapan.

Langkah kedua yaitu implement selected options sebagai berikut :

What to do? Who is responsible for the option?

When? How monitor improvement?

Replaced a three-phase to two-phase system

Name 11 March 2003 Reduced 95% of waste water

Water conservation Name 2 April 2003

Can be savings cost between 47% and 68%

Pomace management

Name 18 April 2003 Cost savings 350,000

Persuade employers to replace their existing technology with the suggested technology

Name 6 November

2003

Employers has changed technology

GHP Name

28 February 2003

Also carried out during the Assessment Phase

Page 17: Cleaner Productio Assesment

Sebagai dokumentasi keberhasilan penilaian produksi bersih, maka

diperlukan beberapa check-list kegiatan yang telah diterapkan atau

diimplementasikan. Beberapa pilihan yang tersedia untuk diimplementasikan

harus sesuai dengan rencana implementasi yang telah disetujui oleh

manajemen. Ketika beberapa pilihan tersebut telah diimplementasikan, maka

menjadi penting hal tersebut untuk terus dipantau bahwa sumberdaya yang baru

maupun hasil limbah telah bergerak kea rah target yang ditetapkan.

Pada kegiatan pengolahan minyak zaitun, terdapat beberapa pilihan

kegiatan implementasi. Kegiatan pertama adalah merubah system dari tiga fase

menjadi dua fase. Untuk memantau apakah kegiatan ini telah diimplementasikan,

dapat melalui pengamatan bahwa penghematan penggunaan air mencapai 95%

dari total kebutuhan pada bulan Maret. Berikutnya adalah kegiatan konservasi

air. Kegiatan ini akan berhasil diimplementasikan pada bulan April dan akan

menghemat 47%-68% dari kebutuhan biaya. Kegiatan selanjutnya adalah

manajemen Pomace yang telah diimplementasikan pada bulan April. Hasil

implementasi ini dikatakan berhasil jika dapat menghemat biaya sebesar

350.000. Kegiatan selanjutnya adalah mengajak para pekerja untuk merubah

teknologi lama dengan teknologi yang telah diusulkan. Ini akan berhasil pada

bulan November jika 15 pemilik usaha telah merubah teknologi mereka. Kegiatan

terakhir adalah Good Housekeeping Practice (GHP) merupakan kegiatan untuk

melakukan perawatan mesin dan peralatan yang akan dapat diimplementasikan

pada bulan Februari. Kegiatan akan berhasil jika para pekerja mampu melakukan

perawatan mesin.

Langkah ketiga yaitu monitor performanace menitikberatkan pada monitor

kinerja dalam implementasi produksi bersih pada pengolahan minyak zaitun

sangat penting untuk memastikan bahwa opsi yang dipilih diimplementasikan

dengan baik dan berfungsi untuk memantau penggunaan sistem dua fase secara

terus menerus terhadap pengurangan yang dihasilkan dalam konsumsi sumber

daya dan limbah. Adanya pemantauan secara berkala untuk menentukan apakah

perubahan positif yang terjadi dan apakah produsen minyak zaitun mengalami

kemajuan ke arah target yaitu meminimalisir limbah air vegetasi dan pengolahan

pomance sebagai sumber tenaga listrik. Dalam memudahkan memonitor kinerja

produksi bersih pada pengolahan minyak zaitun bisa dilakukan dengan membuat

tabel seperti di bawah ini

Page 18: Cleaner Productio Assesment

YA TIDAK

Pengecekan Penilaian Produksi Bersih Secara Keseluruhan

Apakah peluang dilaksanakan sesuai dengan rencana ?

Apakah prosedur baru bisa diikuti dengan benar oleh karyawan?

Di mana terjadi masalah dan mengapa?

Apakah lisensi atau izin memerlukan amandemen? Yang mana?

Apakah akibat dari perubahan telah sesuai dengan undang-

undang?

YA

YA

YA (Pengolahan

Limbah)

YA (Pengolahan

Limbah)

TIDAK

Pengecekan Kinerja Lingkungan

Adalah peluang Biaya Efektif? Adalah efektivitas biaya seperti

yang diharapkan?

Jumlah sumber limbah dan emisi yang menurun?

Jumlah total limbah dan emisi menurun?

Jumlah toksisitas limbah dan emisi menurun?

Jumlah konsumsi energi menurun?

Tujuan Produksi Bersih tercapai?

Apakah ada konsekuensi teknis? Apa dan mengapa?

YA

YA

YA

YA

YA

YA

YA (Biaya dan

Teknologi)

Pengecekan Dokumentasi (Item harus dimasukkan dalam file.)

Laporan dari tujuan perusahaan dan sasaran dan kebijakan

lingkungan

Deskripsi perusahaan dan diagram alir dengan input dan output

Lembar kerja pada penilaian Produksi Bersih

Material Balance

Daftar peluang Produksi Bersih yang dihasilkan selama sesi

pendapat

Daftar peluang yang secara teknis, ekonomis dan layak

lingkungan

Rencana implementasi

Data pemantauan

YA

YA

YA

YA

YA

YA

YA

YA

YA

Page 19: Cleaner Productio Assesment

'Sebelum dan sesudah' perbandingan

Laporan evaluasi pasca implementasi

YA

Monitor kinerja penerapan produksi bersih pada pengolahan minyak

zaitun dilakukan pada penggunaan teknologi sistem dua fase pengolahan minyak

zaitun, pada proses pengumpulan dan pengolahan pomace sebagai bahan baku

energi listrik, pada kandungan limbah cair yang dihasilkan dari penerapan

produksi bersih terhadap lingkungan, monitor kinerja dalam penggunaan energi

dan monitor kinerja juga dilakukan terhadap tenaga kerja yang terlibat dalam

produksi minyak zaitun.

Pada pengolahan minyak zaitun ini melibatkan 15 UKM, untuk mencapai

target produksi bersih pengolahan minyak zaitun juga bisa dilakukan dengan

memonitor kinerja UKM dengan cara menjalin kerja sama dengan baik dan

melakukan pertemuan rutin untuk bertukar informasi dan pengumpulan data

tentang penerapan produksi bersih.

Kegiatan monitor kinerja juga dilkukan pada proses manajemen baik

secara teknis maupun ekonomi. Dalam memonitor mesin dan peralatan dapat

dilakukan dengan cara membuat jadwal untuk pembersihan, pengecekan dan

perawatan mesin dan peralatan yang digunakan secara berkala. Pengecekan

dan perawatan mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan membuat checklist

tentang performa mesin dan peralatan pengolahan minyak zaitun dan mesin

pengolahan pomace dalam kurun waktu tertentu. Monitor kinerja dapat juga

dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan dan pelatihan pada tenaga

kerja secara berkala terutama kepada tenaga kerja baru agar mengetahui dan

memahami proses produksi bersih yang diterapkan pada pengolahan minyak

zaitun. Adanya kegiatan monitor kinerja ini akan memudahkan perusahaan untuk

mengetahui alat atau mesin yang rusak dengan cepat sehingga dapat segera

diperbaiki. Monitor kinerja juga berfungsi untuk memantau pengolahan limbah

terhadap dampak lingkungan seperti debit limbah dan kandungan yang ada pada

limbah sehingga limbah yang mencemari lingkuangan dapat diolah agar tidak

mencemari lingkungan.

Dengan adanya monitor kinerja kendala pengolahan minyak zaitun akan

cepat diatasi sehingga kegiatan produksi bersih tetap bisa dipertahankan.

Adanya monitor kinerja akan lebih memudahkan dalam mempertahankan

kegiatan produksi bersih dalam menghadapi tantangan industri seperti

peningkatan kapasitas produksi dan penggunaan mesin baru. Dengan monitor

Page 20: Cleaner Productio Assesment

kinerja akan memudahkan mesin baru untuk cepat disesuaikan dengan kegiatan

produksi bersih sehingga tidak menghasilkan limbah yang dapat mencemari

lingkungan.

Langkah yang terakhir adalah sustain cleaner production activites

menekankan bahwa Kegiatan produksi bersih akan terus berlangsung ketika

kegiatan ini sudah menjadi bagian manajemen dari suatu perusahaan yang

peduli terhadap lingkungan. Suatu sistem manajemen lingkungan menyediakan

struktur decision-making dan action plan untuk mendukung keberlanjutan

perbaikan lingkungan. Ini menjadi penting untuk diperhatikan.

Pada perusahaan yang berbasis produksi minyak zaitun, penerapan

keberlanjutan produksi bersih adalah ketika pembentukan sistem manajemen

lingkungan telah dibentuk. Pembentukan ini menjadikan kegiatan penilaian

produksi bersih lebih efektif karena lebih terfokus terhadap perhatian dan

permasalahan yang spesifik terhadap lingkungan. Juga perlu dilakukan

pencatatan dan dokumentasi serta memberikan pelatihan kepada karyawan yang

berupa informasi antara minyak zaitun dan produk. Selain itu, kegiatan Cleaner

Production Assessment merupakan suatu dasar dari manajemen lingkungan.


Recommended