+ All Categories
Home > Documents > Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Date post: 29-Nov-2015
Category:
Upload: neng-sholihat
View: 466 times
Download: 8 times
Share this document with a friend
Description:
chapter 3 translate from the book Cognitive Psychology by Margaret W. Matlin
73
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN KOGNITIF CHAPTER 3 REVIEW MEMBERIKAN PERHATIAN (PAYING ATTENTION) KELOMPOK 2: AMELIA HERLINA, S.Pd (1302554) NENG SHOLIHAT, S.Pd (1303188) DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. KUSDWIRATRI SETIONO, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA
Transcript
Page 1: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN KOGNITIF

CHAPTER 3 REVIEW

MEMBERIKAN PERHATIAN(PAYING ATTENTION)

KELOMPOK 2:

AMELIA HERLINA, S.Pd (1302554)

NENG SHOLIHAT, S.Pd (1303188)

DOSEN PENGAMPU:

Prof. Dr. KUSDWIRATRI SETIONO, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH PASCASARJANAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

Page 2: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

BAB 3

MEMBERIKAN PERHATIAN

(PAYING ATTENTION)

Pengenalan

Tiga Jenis Proses Perhatian

Perhatian Terbagi

Perhatian Terpilih

Pendalaman: Gerakan Mata saccadic

Penjelasan tentang Perhatian

Penelitian Neurosains tentang Perhatian

Teori-teori Perhatian

Kesadaran

Kesadaran Tentang Proses Mental Tingkat Tinggi kita

Penekanan Pikiran

Perbedaan Individu: Penekanan Pikiran dan Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)

Blindsight

1

Page 3: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

PENDAHULUAN

Jika Anda pernah mencoba untuk belajar sementara seseorang berbicara

keras ke dalam ponsel, Anda tahu bahwa perhatian dapat terbatasi. Penelitian

menegaskan bahwa kinerja yang dilakukan biasanya tidak maksimal pada tugas

perhatian-terbagi, di mana Anda harus melakukan dua atau lebih tugas secara

bersamaan. Penelitian juga menunjukkan bahwa kita mengalami kesulitan pada

tiga jenis tugas perhatian-terpilih: (1) Jika Anda memberikan perhatian ke suatu

percakapan, Anda biasanya sedikit menghiraukan tentang pembicaraan lain yang

terjadi pada waktu bersamaan; (2) Pada tugas Stroop, tinta sebuah warna - seperti

biru - yang digunakan untuk mencetak nama warna yang berbeda - seperti merah

– orang mengalami kesulitan dalam menyebutkan warna tinta tersebut; (3) Orang

mengalami kesulitan mencari rangsangan visual secara cepat ketika tugas tersebut

sulit . Kategori ketiga adalah gerakan mata saccadic, yang mengatur perhatian

visual kita selama tugas-tugas seperti membaca.

Bab ini juga membahas neurosains dan penjelasan teoritis tentang

perhatian. Berdasarkan penelitian neurosains, salah satu jenis jaringan perhatian

bertanggung jawab untuk pencarian visual. Jaringan perhatian yang berbeda

bertanggung jawab untuk menangani pesan yang bertentangan dan untuk

memperoleh keterampilan akademik. Penjelasan teoritis awal tentang perhatian

mengusulkan bahwa otak menyerupai sebuah hambatan (leher botol) dalam

caranya membatasi perhatian kita. Penjelasan teoritis saat ini mengusulkan bahwa

kita dapat mencatat beberapa keunggulan visual secara otomatis melalui

perhatian-terdistribusi, namun tugas-tugas yang lebih menantang memerlukan

perhatian-terfokus dan serangkaian pengolahan.

Salah satu isu terkait dengan kesadaran yaitu bahwa terkadang orang tidak

menyadari alur proses kognitif mereka beroperasi. Selain itu, mereka mungkin

mengalami kesulitan menghilangkan beberapa pemikiran dari kesadaran, dan

kesulitan ini diperkuat pada orang dengan gangguan obsesif-kompulsif. Akhirnya,

dalam kondisi langka yang disebut "blindsight," orang dengan kerusakan korteks

visual dapat mendeteksi objek, meskipun mereka percaya bahwa mereka tidak

dapat melihatnya.

2

Page 4: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

PENGENALAN

Luangkan beberapa menit untuk memperhatikan proses perhatian Anda.

Pertama, lihat sekeliling Anda dan cobalah untuk memasukkan obyek visual

sebanyak mungkin. Jika Anda membaca buku ini dalam sebuah ruangan,

misalnya, cobalah untuk memperhatikan semua benda yang mengelilingi Anda.

Pastikan untuk melihat bentuk, ukuran, lokasi, dan warnaJika ruangan Anda khas,

Anda akan memiliki sensasi bahwa perhatian visual Anda terlalu banyak bekerja,

jauh melampaui batas-batasnya, bahkan setelah satu menit.

Sekarang lanjutkan latihan yang sama, tetapi coba juga perhatikan setiap

suara di lingkungan Anda, seperti dengungan komputer Anda, suara jam berdetik,

dan mobil dari kejauhan. Selanjutnya, coba pertahankan semua rangsangan visual

dan auditori, tetapi perhatikan juga indera kulit Anda. Dapatkah Anda merasakan

tekanan yang diciptakan arloji pada pergelangan tangan Anda, dan dapatkah Anda

merasa sedikit gatal atau nyeri halus? Jika Anda entah bagaimana dapat mengatur

untuk memberikan perhatian serentak terhadap penglihatan, pendengaran, dan

indera kulit Anda, coba perluas perhatian Anda untuk memasukkan bau dan rasa.

Anda akan mudah menemukan bahwa Anda tidak dapat mengikuti semuanya

sekaligus (Cowan, 2005). Menariknya, meskipun demikian, kita jarang

memberikan banyak pemikiran untuk perhatian kita. Sebaliknya, perhatian hanya

"terjadi", dan ia tampak alami bagi kita layaknya bernafas (LaBerge, 1995).

Perhatian adalah konsentrasi aktivitas mental yang memungkinkan Anda

untuk memasukkan bagian terbatas dari arus besar informasi yang tersedia dari

dunia indera dan memori Anda (Fernandez-Duque & Johnson, 2002; Styles, 2006;

Ward, 2004). Sementara itu, obyek tak-terperhatikan hilang, dan tidak diproses

secara rinci. Perhatian selalu menjadi topik penting dalam psikologi kognitif, dari

awal revolusi kognitif dan terus berlanjut sampai sekarang (Cowan, 2005; Logan,

2004; Posner & Rothbart, 2007b).

Sesuai dengan Tema 4, banyak konsep dalam bab ini berkaitan dengan

konsep-konsep dalam bab sebelumnya pada pengenalan persepsi. Seperti yang

akan Anda lihat, tugas perhatian menggunakan kedua-dua pengolahan top-down

dan bottom-up (Chun & Marois, 2002). Secara khusus, terkadang kita

3

Page 5: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

memusatkan aktivitas mental kita karena stimulus yang menarik di lingkungan

telah merebut perhatian kita (pengolahan bottom-up). Sebagai contoh, sebuah

objek dalam penglihatan periferal Anda mungkin tiba-tiba bergerak. Di lain

waktu, kita memusatkan aktivitas mental kita karena kita ingin memperhatikan

beberapa rangsangan tertentu (pengolahan top-down). Sebagai contoh, Anda

mungkin sedang mencari wajah seorang teman istimewa di sebuah kafetaria yang

ramai.

Bab 2 juga membahas beberapa fenomena visual yang menggambarkan

bagaimana persepsi bentuk dan perhatian bekerja secara kooperatif. Anggaplah,

misalnya, hubungan gambar-latar yang ambigu (lihat Gambar 2.2 pada halaman

36). Ketika Anda memperhatikan bentuk putih di tengah, Anda melihat sebuah

vas bunga; ketika Anda mengalihkan perhatian Anda pada dua bentuk biru di

luarnya, Anda melihat dua wajah. Konsep relevan lainnya dari Bab 2 termasuk

kebutaan perubahan (bila Anda gagal melihat perubahan dalam suatu objek) dan

kebutaan inatensional (ketika Anda gagal melihat bahwa suatu obyek baru telah

memasuki lokasi peristiwa).

Perhatian juga memiliki implikasi pada banyak bab dalam bagian yang

tersisa dari buku ini. Sebagai contoh, perhatian memegang peran utama dalam

mengatur berapa banyak obyek yang dapat kita proses dalam memori kerja (Bab

4). Perhatian juga terkait dengan memori jangka panjang kita (Bab 5), konsep

(Bab 8; Logan, 2002), dan membaca (Bab 9; Henderson & Ferreira, 2004a). Lebih

lanjut, seperti Bab 11 menjelaskan, ketika kita mencoba untuk memecahkan

masalah, kita perlu memperhatikan informasi yang relevan, sembari mengabaikan

rincian sepele (Anderson et al., 2005). Juga, Bab 12 menjelaskan bagaimana kita

membuat keputusan yang salah ketika kita memberi terlalu banyak perhatian

terhadap informasi yang relatif tidak penting.

Kita akan mulai pembahasan kita dengan mempertimbangkan tiga tugas

kognitif yang saling terkait: perhatian terbagi, perhatian terpilih, dan gerakan mata

saccadic. Bagian kedua kita akan menelaah kedua-dua penjelasan biologis dan

teoritis tentang perhatian. Topik terakhir kita, kesadaran, berfokus pada kesadaran

kita tentang dunia eksternal, sebisa proses-proses kognitif kita.

4

Page 6: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

TIGA JENIS PROSES PERHATIAN

Sebelum Anda selesai membaca bab ini, Anda akan cenderung untuk

melakukan tiga macam proses perhatian. Misalnya, mungkin Anda sejenak

mencoba menggunakan perhatian terbagi, berkonsentrasi pada percakapan

terdekat, juga kata-kata dalam buku kognisi Anda. Anda akan mudah

menemukan, meskipun, Anda tidak dapat secara akurat mengikuti kedua kategori

rangsangan. Sebagai hasilnya, Anda akan mencoba menggunakan perhatian

terpilih, memfokuskan hanya pada satu kategori rangsangan; mari kita bersikap

optimis dan menganggap bahwa perhatian terpilih Anda diarahkan terhadap buku

Anda. Perhatian terpilih tidak akan memungkinkan Anda untuk menerima banyak

informasi tentang percakapan tak-terperhatikan. Akhirnya, saat Anda membaca

buku Anda, Anda akan membuat gerakan saccadic; mata Anda akan bergerak

secara sistematis ke kanan untuk mengambil informasi baru dalam jumlah yang

wajar.

Perhatian Terbagi

Dalam tugas perhatian-terbagi, Anda mencoba untuk memperhatikan

dua atau lebih pesan secara bersamaan, menanggapi seperlunya. Dalam

kebanyakan kasus, keakurasian Anda menurun, terutama jika tugas-tugas tersebut

merupakan tantangan (Ward, 2004).

Di laboratorium, para peneliti biasanya mempelajari perhatian terbagi

dengan menginstruksikan peserta untuk melakukan dua tugas pada waktu yang

sama. Banyak peneliti mempelajari tentang kinerja mengemudi (Fisher &

Pollatsek, 2007; Strayer & Drews, 2007). Sebagai contoh, Levy dkk. (2006)

meminta pengemudi yang cukup berpengalaman untuk melakukan tugas simulasi-

mengemudi. Secara khusus, setiap orang duduk di "kursi pengemudi" dan

menyetir, menyusul mobil di depan ("mobil yang memimpin"), yang ditampilkan

pada layar besar. Tugas pertama mengharuskan peserta untuk cepat menekan

pedal rem ketika mobil yang memimpin tiba-tiba mengerem. Tugas kedua

mengharuskan peserta untuk membuat pilihan sederhana. Sebagai contoh, sebuah

5

Page 7: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

nada disajikan sekali atau dua kali, dan peserta menanggapi baik "satu" atau

"dua."

Hasil menunjukkan bahwa pengemudi menggunakan rem mereka jauh

lebih cepat jika tugas pilihan terjadi hanya sepersekian detik sebelum mobil

mengerem memimpin, bukan pada waktu yang sama. Jika Anda adalah

pengemudi yang berpengalaman, mungkin Anda pikir Anda dapat menggunakan

rem mobil Anda secara otomatis, tak peduli apa pun yang Anda lakukan pada

waktu yang sama. Sayangnya, Levy dan rekan-rekannya akan tidak setuju.

Penelitian pada perhatian terbagi ini juga memiliki implikasi penting bagi

orang-orang yang menggunakan ponsel saat mengemudi. Banyak negara bagian

AS dan provinsi Kanada telah meluluskan hukum yang melarang penggunaan

ponsel genggam selama mengemudi. Namun, beberapa orang tetap melanjutkan

percakapan yang mengalihkan perhatian tersebut dengan menggunakan hands-

free ponsel. Penelitian menunjukkan bahwa orang membuat banyak kesalahan

mengemudi ketika mereka berbicara ataupun mendengarkan, dibandingkan

dengan mengemudi tanpa percakapan (Kubose et al, 2006;. Strayer & Drews,

2007).

David Strayer dan rekan-rekannya (2003) menggunakan tugas simulasi

mengemudi untuk menentukan apakah hands-free ponsel mengganggu

mengemudi. Dari waktu ke waktu, mobil yang memimpin akan mengerem secara

tak terduga, dan para peneliti mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menekan

rem. Para peserta dalam kelompok kontrol hanya mengemudikan mobil simulasi.

Sebaliknya, peserta dalam kelompok eksperimen bercakap-cakap pada hands-free

ponsel dengan asisten lab.

Ketika lampu lalu lintas menyala, orang-orang dalam kelompok ponsel

mengambil waktu sedikit lebih lama untuk memakai rem dibandingkan dengan

kelompok kontrol. Selama kondisi lalu lintas padat, bagaimanapun, orang-orang

dalam kelompok ponsel mengambil waktu lebih lama secara signifikan

dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Dengan pengujian lebih lanjut, Strayer dan rekan-rekannya menemukan

bahwa peserta yang menggunakan ponsel menunjukkan suatu bentuk kebutaan

inatensional (lihat halaman 49-50 dari Bab 2). Sebagai contoh, perhatian mereka

6

Page 8: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

telah terkurangi untuk informasi yang muncul di tengah lapangan visual mereka.

Bahkan jika Anda menggunakan hands-free ponsel, perhatian Anda mungkin

mengembara jauh dari situasi berbahaya yang sebenarnya di depan Anda!

Pada beberapa kasus, orang dapat melakukan tugas-tugas perhatian terbagi

lebih kompeten jika mereka memiliki waktu untuk berlatih tentang tugas ini.

Sebagai contoh, Wikman dan rekan-rekannya (1998) membandingkan pengemudi

berpengalaman dengan pengemudi pemula (tak berpengalaman). Para peneliti

menginstruksikan semua peserta untuk mengemudi seperti biasanya, sambil

melakukan beberapa rutinitas, tugas-tugas sekunder: mengubah sebuah kaset,

panggilan ponsel, dan menyetel radio.

Para pemula dalam penelitian ini tidak efektif membagi perhatian mereka.

Secara khusus, mereka sering berpaling dari jalan raya selama lebih dari 3 detik.

Lebih mengkhawatirkan lagi, mobil mereka sering berayun ke samping saat

mereka berpaling. Para pengemudi yang berpengalaman berhasil menyelesaikan

setiap tugas dengan cepat dan efisien, melirik menjauh dari jalan selama kurang

dari 3 detik untuk setiap tugas. Namun, tak bisakah Anda bayangkan kondisi jalan

yang dapat membuat kecelakaan dalam waktu kurang dari 3 detik?

Perhatian Terpilih

Perhatian terpilih terkait erat dengan perhatian terbagi. Dalam tugas

perhatian-terbagi, orang mencoba memberi perhatian yang sama pada dua atau

lebih sumber informasi. Pada tugas perhatian-terpilih, orang diinstruksikan

untuk menanggapi jenis informasi tertentu yang dipilih, sambil mengabaikan

informasi yang lain (Fuster, 2003; Milliken et al., 1998). Penelitian perhatian-

terpilih ini seringkali menunjukkan bahwa orang sedikit menghiraukan tugas-

tugas yang tidak relevan (McAdams & Drake, 2002). Mungkin Anda sudah

memperhatikan bahwa biasanya Anda hanya dapat mengikuti satu percakapan

secara teliti di sebuah pesta yang berisik; sebaliknya, Anda secara khusus tidak

dapat memproses isi dari percakapan lain.

Pada waktu itu, mungkin Anda menginginkan perhatian yang tidak begitu

terpilih. Bukankah akan menarik untuk memperhatikan rincian dari semua

percakapan lain di sekitar Anda? Di sisi lain, pikirkan betapa akan

7

Page 9: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

membingungkan ini. Mungkin ketika Anda di tengah pembicaraan dengan

seorang teman tentang prospek pekerjaan baru, dan kemudian mungkin saja Anda

tiba-tiba mulai berbicara tentang bisbol – topik percakapan tetangga.

Selanjutnya, bayangkan kekacauan yang akan Anda alami jika Anda

secara bersamaan memperhatikan semua informasi yang diterima indera Anda.

Seperti yang kita bahas sebelumnya, Anda akan melihat ratusan pemandangan,

suara, bau, rasa, dan sensasi sentuhan. Anda tidak bisa memfokuskan aktivitas-

mental yang cukup untuk selayaknya menanggapi hanya beberapa sensasi ini.

Untungnya, kemudian, perhatian terpilih menyederhanakan hidup kita.

Sebagaimana Tema 2 menunjukkan, perangkat kognitif kita terkesan dirancang

dengan baik. Fitur seperti perhatian terpilih – yang mungkin awalnya

menampakkan kelemahan – mungkin menjadi benar-benar bermanfaat.

Mari kita mempertimbangkan tiga kategori dasar dari perhatian terpilih:

(1) tugas pendengaran yang disebut dichotic listening, (2) tugas visual yang

disebut efek Stroop, dan (3) pencarian visual.

Dichotic Listening. Apakah Anda pernah memegang telepon ke salah satu

telinga, sementara telinga yang lain Anda menerima pesan dari radio terdekat?

Jika demikian, Anda telah menciptakan situasi yang dikenal sebagai dichotic

listening (diucapkan "die-kot-ick"). Di laboratorium, dichotic listening diteliti

dengan meminta orang untuk mengenakan earphone; suatu pesan disampaikan ke

telinga kiri dan sebuah pesan yang berbeda disampaikan ke telinga kanan. Secara

khusus, para peserta penelitian diminta untuk membuat bayangan pesan pada satu

telinga; yaitu, mereka mendengarkan pesan itu dan mengulanginya setelah

pembicara. Jika pendengar membuat kesalahan dalam pengulangan, maka peneliti

tahu bahwa pendengar tidak memberi perhatian terpilih terhadap pesan tersebut

(Styles, 2005).

Dalam penelitian klasik, orang sangat sedikit menghiraukan tentang yang

tak-terperhatikan, pesan kedua (Cherry, 1953). Misalnya, orang bahkan tidak

menyadari bahwa pesan kedua kadang-kadang beralih dari kata Inggris ke kata

Jerman. Orang-orang menyadari, bagaimanapun, ketika suara dari pesan yang tak-

terperhatikan berubah dari laki-laki menjadi perempuan.

8

Page 10: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Kapan orang menyadari maksud dari pesan yang tak-terperhatikan dalam

situasi dichotic listening? Umumnya, kita hanya dapat memproses satu pesan pada

suatu waktu (Cowan, 2005). Namun, orang cenderung untuk memproses pesan

yang tak-terperhatikan ketika (1) kedua pesan disajikan perlahan, (2) tugas ini

tidak menantang, dan (3) maksud dari pesan yang tak-terperhatikan berkaitan

(misalnya, Cowan & Wood, 1997; Duncan, 1999; Harris & Pashler, 2004).

Sebagai contoh, mereka dapat memproses pesan yang tak-terperhatikan jika

berfokus pada sesuatu yang akan mereka melakukan di masa depan (Marsh et al.,

2007).

Selain itu, ketika orang melakukan tugas dichotic listening, terkadang

mereka melihat ketika nama mereka disisipkan dalam pesan yang tak-

terperhatikan (Clump, 2006; Moray, 1959; Wood & Cowan, 1995). Apakah Anda

pernah menghadiri sebuah pertemuan sosial, ketika Anda dikelilingi oleh banyak

percakapan secara bersamaan? Bahkan jika Anda memberi perhatian ke satu

percakapan, mungkin Anda melihat jika nama Anda disebut dalam percakapan

terdekat; fenomena ini terkadang disebut efek pesta koktail. Wood dan Cowan

(1995), misalnya, menemukan bahwa 35% dari peserta melaporkan bahwa mereka

telah mendengar nama mereka dalam pesan yang harusnya mereka diabaikan.

Tetapi, mengapa para peserta mengabaikan nama mereka sendiri sekitar dua-

pertiga dari waktu? Satu penjelasan yang mungkin mengapa orang tidak

melaporkan ketika sering mendengar nama mereka adalah bahwa penelitian Wood

dan Cowan dilakukan di laboratorium, sehingga mungkin penelitian ini tidak

memiliki validitas ekologi yang tinggi (Baker, 1999). Kebanyakan pertemuan

sosial lebih jauh kurang terstruktur, dan dengan mudah perhatian kita dapat

mengembara ke percakapan menarik lainnya.

Lebih lanjut, kapasitas memori kerja seseorang dapat membantu

menjelaskan mengapa beberapa orang mendengar nama mereka, tetapi yang lain

tidak. Seperti yang akan kita lihat di Bab 4, memori kerja adalah laporan singkat,

memori instan untuk materi yang sedang kita proses. Conway dkk. (2001)

menemukan bahwa siswa yang memiliki kapasitas memori-kerja yang tinggi

melihat nama mereka hanya 20% dari waktu. Sebaliknya, siswa dengan kapasitas

memori-kerja yang rendah melihat nama mereka 65% dari waktu dalam tugas

9

Page 11: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

dichotic-listening. Rupanya, orang-orang dengan kapasitas yang relatif rendah

mengalami kesulitan menghalangi informasi yang tidak relevan tentang nama

mereka (Cowan, 2005). Dengan kata lain, mereka mudah terganggu dari tugas

yang harusnya mereka selesaikan.

Singkatnya, ketika perhatian pendengaran orang dibagi, mereka dapat

melihat beberapa karakteristik dari pesan yang tak-terperhatikan – seperti gender

pembicara dan apakah nama mereka sendiri disebutkan.. Di sisi lain, dalam

kondisi yang lebih menantang, mungkin mereka tidak menyadari apakah pesan

yang tak-terperhatikan dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa asing.

Efek Stroop. Sejauh ini, kita telah menelaah perhatian terpilih pada tugas-

tugas pendengaran. Dalam tugas ini, orang diinstruksikan untuk membuat

bayangan pesan yang disajikan pada satu telinga dan mengabaikan pesan yang

disajikan ke telinga yang lain. Para peneliti juga melakukan penelitian yang luas

tentang perhatian visual terpilih (Cox et al., 2006).

10

Demonstrasi 3.1 Efek Stroop

Untuk demonstrasi ini, Anda akan membutuhkan sebuah jam tangan dengan jarum detik. Beralih ke Gambar Warna 3 pada sampul belakang. Pertama, ukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menamai warna di Bagian A. Tugas Anda adalah untuk mengatakan dengan lantang nama-nama warna tinta, mengabaikan arti dari kata-kata. Ukur jumlah waktu yang dibutuhkan melalui daftar ini sebanyak lima kali. (Jaga penghitungan jumlah pengulangan.) Catat waktunya.

Sekarang Anda akan mencoba tugas kedua penamaan-warna. Ukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyebutkan warna dalam persegi panjang tempelan di Bagian B. Ukur jumlah waktu yang dibutuhkan melalui daftar ini sebanyak lima kali. (Sekali lagi, jaga penghitungan jumlah pengulangan.) Catat waktunya.

Apakah efek Stroop bekerja pada Anda? Apakah waktu respon Anda serupa dengan yang diperoleh dalam penelitian asli Stroop itu?

Page 12: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Cobalah Demonstrasi 3.1, yang menggambarkan efek Stroop yang

terkenal. Setelah membaca petunjuk ini, beralih ke Gambar Warna 3, pada sampul

belakang. Perhatikan kata di sudut kiri atas Bagian A. Di sini, kata MERAH

dicetak dengan tinta kuning. Mungkin Anda akan menemukan bahwa jauh lebih

sulit untuk menamai warna tinta (KUNING) daripada menamai warna tinta di

salah satu persegi panjang kuning di Bagian B.

Efek Stroop ini dinamai James R. Stroop (1935), yang menciptakan tugas

terkenal ini. Menurut efek Stroop, orang membutuhkan waktu yang lama untuk

menamai warna tinta ketika warna digunakan dalam pencetakan kata yang tidak

kongruen; sebaliknya, mereka dapat dengan cepat menamai warna tinta yang sama

ketika muncul sebagai warna tempelan yang padat.

Dalam sebuah penelitian yang khas tentang efek Stroop, orang mungkin

membutuhkan sekitar 100 detik untuk menamai warna tinta dari 100 kata yang

tidak kongruen dengan kata warna tertentu (misalnya, tinta biru digunakan dalam

pencetakan kata KUNING). Sebaliknya, mereka hanya membutuhkan sekitar 60

detik untuk menamai warna tinta dari 100 tempelan berwarna (C NI. MacLeod,

2005). Perhatikan mengapa efek Stroop menunjukkan perhatian terpilih: Orang

butuh waktu lama untuk menamai warna ketika mereka terganggu oleh fitur lain

dari stimulus, yaitu, makna dari kata-kata itu sendiri (Styles, 2006).

Semenjak penelitian asli, ratusan studi tambahan telah meneliti variasi

efek Stroop. Sebagai contoh, Elliot dan Cowan (2001) menunjukkan bahwa

latihan dapat meningkatkan perhatian terpilih seseorang, yang diukur dengan

tugas Stroop. Lebih lanjut, psikolog klinis telah menciptakan teknik terkait yang

disebut tugas Stroop emosional (C. MacLeod, 2005; MacLeod & MacLeod,

2005; CM MacLeod, 2005). Pada tugas Stroop emosional, orang diinstruksikan

untuk menamai warna tinta kata-kata yang berhubungan dengan kemungkinan

gangguan psikologis.

Misalnya, seseorang yang tampaknya memiliki gangguan fobia, yang

merupakan ketakutan berlebihan dari suatu objek tertentu. Seseorang yang takut

dengan laba-laba akan diinstruksikan untuk menamai warna tinta kata-kata cetak

yang seperti ‘berbulu’ dan ‘merayap’. Orang dengan fobia tersebut secara

signifikan lebih lambat pada kata-kata yang berhubungan dengan kecemasan ini

11

Page 13: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

dibandingkan kata-kata yang terkontrol. Sebaliknya, orang tanpa fobia

menunjukkan tidak ada perbedaan antara dua jenis kata tersebut (Williams et al.,

1996). Hasil ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki gangguan fobia sangat

jeli pada kata-kata yang berhubungan dengan fobia mereka, dan mereka

menunjukkan perhatian bias pada maksud dari stimuli ini. Akibatnya, mereka

memberi perhatian yang relatif sedikit pada warna tinta kata-kata.

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang mengalami depresi

membutuhkan waktu lama untuk melaporkan warna kata yang terkait dengan

kesedihan dan keputusasaan. Selain itu, orang dengan gangguan makan

membutuhkan waktu lama untuk melaporkan warna tinta kata-kata yang

berhubungan dengan makanan atau berat badan (C. MacLeod, 2005). Lebih lanjut,

uji Stroop dapat digunakan untuk menilai kecanduan terhadap alkohol dan rokok

(Cox et al., 2006).

Para peneliti telah meneliti berbagai penjelasan tentang efek Stroop.

Beberapa berpendapat bahwa hal itu dapat dijelaskan dengan pendekatan

pemrosesan terdistribusi paralel (PDP) (misalnya, Cohen et al., 1998; C.M.

MacLeod, 2005). Berdasarkan penjelasan ini, tugas Stroop mengaktifkan dua jalur

pada waktu yang sama. Satu jalur diaktifkan oleh tugas penamaan warna tinta, dan

jalur lainnya diaktifkan oleh tugas membaca kata. Gangguan terjadi ketika dua

jalur yang bersaing aktif pada waktu yang sama. Akibatnya, kinerja tugas

menderita.

Selain itu, orang dewasa memiliki lebih banyak latihan dalam membaca

kata-kata daripada penamaan warna (TL Brown et al., 2002; Cox et al., 2006;

Luck & Vecera, 2002). Proses yang lebih otomatis (membaca kata) mengganggu

proses yang kurang otomatis (penamaan warna tinta). Akibatnya, kita secara

otomatis – dan tanpa sadar – membaca kata-kata yang dicetak dalam Bagian A

dari Gambar Warna 3. Tepatnya, sangat sulit untuk mencegah diri dari membaca

kata-kata – bahkan jika kita mau! Sebagai contoh, sekarang, berhenti membaca

paragraf ini! Apakah Anda sukses?

Mari kita tinjau apa yang telah kita bahas sejauh ini dalam bagian ini

tentang perhatian terpilih. Berdasarkan penelitian tentang dichotic listening,

biasanya orang mengalami kesulitan mengambil banyak informasi tentang pesan

12

Page 14: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

auditori yang diinstruksikan pada mereka untuk diabaikan. Penelitian tentang efek

Stroop menunjukkan bahwa orang mengalami kesulitan menamai warna stimulus

ketika kata-kata dari stimulus digunakan untuk mengeja nama warna yang

berbeda. Karena kita membaca kata-kata cukup otomatis, sulit untuk

memperhatikan bagian yang kurang otomatis dari pesan pada tugas Stroop. Mari

kita sekarang pertimbangkan pencarian visual, jenis ketiga dari tugas perhatian-

terpilih.

Pencarian Visual. Mungkin Anda pernah melakukan beberapa pencarian

visual dalam satu jam terakhir, mungkin sebuah notebook, sweater, atau sebuah

pena berwarna kuning. Dalam beberapa kasus, hidup kita mungkin tergantung

pada pencarian visual yang akurat. Sebagai contoh, petugas keamanan bandara

menggeledah bagasi wisatawan untuk kemungkinan adanya senjata, dan ahli

radiologi menyelidiki mamogram untuk mendeteksi tumor yang dapat

mengindikasikan kanker payudara (Wolfe et al., 2005).

Para peneliti telah mengidentifikasi jumlah mengesankan dari variabel

yang mempengaruhi pencarian visual. Sebagai contoh, Jeremy Wolfe dan rekan-

rekannya (2005) menemukan bahwa orang jauh lebih akurat dalam

mengidentifikasi target jika ianya sering muncul. Jika target muncul – di latar

belakang visual yang kompleks – pada 50% dari percobaan, peserta tidak

mengenai target 7% dari waktu tersebut. Ketika target yang sama muncul dalam

latar belakang kompleks yang sama pada hanya 1% dari pencobaan, peserta tidak

mengenai target 30% dari waktu tersebut.

Mari kita selidiki dua variabel stimulus lebih terinci: (1) apakah kita

sedang mencari fitur tunggal yang terisolasi atau seperangkat fitur gabungan; dan

(2) apakah kita sedang mencari target dengan fitur tertentu yang ada atau target

dengan fitur yang tidak ada. Seperti yang akan Anda lihat, dua peneliti – Anne

Treisman dan Jeremy 'Wolfe – telah sangat aktif dalam mempelajari pencarian

visual. Sebelum Anda membaca lebih lanjut, bagaimanapun, cobalah Demonstrasi

3.2.

13

Page 15: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

1. Efek isolated-feature/combined-feature. Demonstrasi 3.2 didasarkan

pada penelitian klasik oleh Treisman dan Gelade (1980). Berdasarkan penelitian

mereka, jika target berbeda dari item yang tidak relevan di layar sehubungan

dengan fitur sederhana seperti warna, pengamat dengan cepat bisa mendeteksi

target. Nyatanya, mereka dapat mendeteksi target ini sama cepatnya ketika itu

disajikan dalam suatu deretan dari 24 item dengan ketika itu disajikan dalam suatu

deretan dari hanya 3 item (Geng & Behrmann, 2003; Styles, 2006; Treisman,

1993; Treisman & Gelade, 1980). Jika Anda mencoba Bagian A dari Demonstrasi

3.2, mungkin Anda menemukan bahwa X biru tampak "mencolok", apakah

tampilan berisi 2 atau 23 item yang tidak relevan.

Sebaliknya, Bagian B dari Demonstrasi 3.2 mengharuskan Anda untuk

mencari target yang merupakan perpaduan (atau hubungan) dari dua sifat. Ketika

Anda mencari X biru di antara X merah, O merah, dan O biru, Anda mungkin

menemukan bahwa Anda harus memperhatikan satu obyek pada suatu waktu,

dengan menggunakan rangkaian pengolahan. Anda terganggu oleh rangsangan

yang menyerupai target karena mereka juga berwarna biru atau berbentuk X

(Serences et al., 2005). Tugas kedua ini lebih rumit, dan waktu yang dibutuhkan

untuk menemukan target meningkat secara dramatis sebagaimana meningkatnya

jumlah pengalih (Wolfe, 2000, 2001). Akibatnya, Gambar B2 butuh memakan

14

Demonstrasi 3.2 Efek lsolated-Feature/Combined-Feature

Setelah membaca paragraph ini, beralih ke Gambar Warna 4 pada sampul belakang. Pertama, lihat dua bentuk yang ditandai Bagian A. Dalam setiap kasus, carilah X berwarna biru. Perhatikan apakah Anda memerlukan jumlah waktu yang kira-kira sama pada dua tugas ini. Setelah mencoba Bagian A, kembali ke halaman ini dan baca instruksi tambahan.

Instruksi tambahan: Untuk bagian kedua dari demonstrasi ini, kembali ke Bagian B pada sampul belakang. Carilah X biru di masing-masing dua bentuk dalam Bagian B. Perhatikan apakah Anda memerlukan jumlah waktu yang sama pada dua tugas ini atau apakah salah satunya memerlukan waktu sedikit lebih lama.

Page 16: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

waktu pencarian lebih lama dibanding yang dibutuhkan oleh Gambar B1.

Sekarang coba Demonstrasi 3.3 sebelum Anda membaca lebih lanjut.

2. Efek feature-present/feature-absent. Tema 3 buku ini menyatakan

bahwa proses kognitif kita menangani informasi positif lebih baik daripada

informasi negatif. Kembali ke Demonstrasi 1.3 pada halaman 24 untuk

mengingatkan diri Anda tentang tema ini. Penelitian Treisman dan Souther (1985)

menyediakan dukungan tambahan untuk tema tersebut, seperti yang dapat Anda

lihat dari Demonstrasi 3.3.

Perhatikan dalam Bagian A dari demonstrasi ini bahwa lingkaran dengan

sebuah garis tampaknya "mencolok" dari tampilan. Pencarian ini sangat cepat

ketika kita mencari fitur tertentu yang ada. Treisman dan Souther (1985)

menemukan bahwa orang melakukan pencarian cepat untuk fitur yang ada (seperti

lingkaran dengan garis dalam Bagian A), apakah tampilan mengandung nol obyek

yang tidak relevan atau banyak obyek yang tidak relevan. Ketika orang sedang

mencari fitur yang ada, target obyek dalam tampilan biasanya menangkap

perhatian mereka secara otomatis (Franconeri et al., 2005; Wolfe, 2000, 2001).

Nyatanya, efek "mencolok" ini otomatis, dan peneliti menekankan bahwa mencari

lokasi target secara ketat adalah proses bottom-up (Boot et al., 2005).

15

Demonstrasi 3.3Mencari Fitur yang Ada atau Tidak Ada

Pada Bagian A, carilah lingkaran dengan sebuah garis. Kemudian, pada Bagian B, carilah sebuah lingkaran tanpa garis.

A B

Page 17: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Sebaliknya, perhatikan apa yang terjadi ketika Anda sedang mencari fitur

yang tidak ada (seperti lingkaran tanpa garis dalam Bagian B). Treisman dan

Souther (1985) menemukan bahwa waktu pencarian meningkat secara dramatis

karena jumlah obyek yang tidak relevan meningkat. Orang-orang yang mencari

fitur yang tidak ada harus menggunakan perhatian terfokus, menekankan baik

proses bottom-up maupun proses top-down. Tugas ini secara substansial lebih

menantang, sebagaimana Wolfe (1998, 2000, 2001) juga menemukan dalam

penelitiannya yang luas tentang efek feature-present/feature-absent.

Contoh lain dari efek feature-present/feature-absent ditemukan oleh

Royden dan rekan-rekannya (2001). Berdasarkan penelitian mereka, orang dengan

cepat dapat menemukan satu target yang bergerak ketika ia muncul dalam

kelompok pengalih yang tidak bergerak. Sebaliknya, mereka membutuhkan waktu

lebih lama untuk menemukan satu target yang tidak bergerak ketika ianya muncul

dalam kelompok pengalih yang bergerak. Dengan kata lain, lebih mudah untuk

menemukan obyek yang ada-pergerakan daripada obyek tidak ada-pergerakan.

Sebagaimana yang telah kita lihat dalam pembahasan tentang pencarian

visual, kita lebih cepat mencari fitur yang terisolasi, berlawanan dengan gabungan

dua fitur. Selanjutnya, kita lebih cepat mencari fitur yang ada (berlawanan dengan

fitur yang tidak ada.

Gerakan Mata Saccadic

Dalam bagian pertama dari Bab 3, kita mulai dengan meninjau perhatian terbagi,

di mana kita memperhatikan dua atau lebih pesan secara bersamaan. Kemudian

kita membahas tiga jenis perhatian terpilih: (a) dichotic listening, (b) efek Stroop,

dan (c) pencarian visual. Sekarang mari kita tinjau jenis ketiga dari tugas

perhatian yang Anda lakukan sekarang. Anda sedang menggerakkan maju mata

Anda sehingga Anda dapat membaca kata-kata berikutnya pada halaman ini.

Gerakan mata kita menyediakan informasi penting tentang cara pikiran

kita bekerja ketika kita melakukan sejumlah tugas kognitif sehari-hari (Engbert et

16

PENDALAMAN

Page 18: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

al., 2005; Radach et al., 2004b; Yang & McConkie, 2004). Sebagai contoh, para

peneliti telah mempelajari bagaimana mata kita bergerak saat kita melihat sebuah

adegan (misalnya, Findlay & Gilchrist, 2001; Henderson & Ferreira, 2004b; Irwin

& Zelinsky, 2002) dan ketika kita mengemudi (Fisher & Pollatsek, 2007; Recarte

& Nunes, 2000). Para peneliti juga menemukan bahwa mata kita bergerak saat

kita berbicara (Griffin, 2004; Meyer, 2004). Namun, bagian pendalaman ini

memfokuskan pada gerakan mata selama membaca.

Kita telah meninjau salah satu proses perseptual yang merupakan pusat

membaca. Dalam Bab 2, pada pengenalan obyek (hlm. 39-41), kita meninjau

bagaimana orang mengenali huruf alfabet. Pada bagian itu, kita juga membahas

bagaimana konteks memfasilitasi pengenalan dari kedua-dua huruf dan kata.

Gerakan mata adalah proses perseptual kedua yang merupakan pusat

membaca. Untuk sesaat, perhatikan cara mata Anda bergerak saat Anda membaca

paragraf ini. Mata Anda benar-benar membuat serangkaian lompatan kecil saat

bergerak melintasi halaman. Gerakan mata yang sangat cepat dari satu titik ke

titik berikutnya ini dikenal sebagai saccadic (diucapkan "suh-cod-dik") gerakan

mata. Tujuan dari gerakan mata saccadic adalah untuk membawa pusat retina ke

posisi sekitar kata-kata yang ingin Anda baca. Suatu bagian yang sangat kecil di

tengah retina, yang dikenal dengan fovea, memiliki ketajaman yang lebih baik

dibanding bagian retina lainnya. Oleh karena itu, gerakan saccadic sangat penting

untuk memindahkan mata sehingga kata-kata baru dapat terdaftar pada fovea

(Irwin, 2003, 2004; Starr & Inhoff, 2004). Gerakan mata saccadic adalah contoh

lain dari Tema 1 (proses kognitif aktif); kita mencari informasi baru secara aktif,

termasuk materi yang akan kita baca (Findlay & Gilchrist, 2001; Radach &

Kennedy, 2004).

Ketika Anda membaca, tiap saccade menggerakkan mata Anda maju

sekitar 7 sampai 9 huruf. Para peneliti telah memperkirakan bahwa orang

membuat antara 150.000 dan 200.000 gerakan saccadic setiap hari (Irwin, 2003;

Rayner & Johnson, 2005). Kita tidak memproses banyak informasi visual ketika

mata bergerak (Irwin, 2003; Radach & Kennedy, 2004). Akan tetapi, fiksasi

terjadi selama periode antara gerakan-gerakan saccadic ini. Selama tiap fiksasi,

sistem visual Anda mengalami jeda selama sekitar 50 sampai 500 mili detik untuk

17

Page 19: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

memperoleh informasi yang berguna dalam membaca (Rayner et al., 2006; Wright

& Ward, 2008). Kebetulan, mungkin Anda berpikir bahwa Anda memiliki

pandangan lancar yang berkelanjutan dari materi yang Anda olah, meskipun mata

Anda sebenarnya bergantian antara melompat dan mengalami jeda (Rayner &

Liversedge, 2004; Reichle & Laurent, 2006).

Rentang persepsi merujuk pada jumlah huruf dan spasi yang kita indera

selama suatu fiksasi (Rayner, 1998; Rayner & Liversedge, 2004). peneliti telah

menemukan perbedaan individu yang besar dalam ukuran rentang persepsi (Irwin,

2004). Ketika Anda membaca bahasa Inggris, rentang persepsi ini biasanya

mencakup huruf-huruf yang terletak sekitar 4 posisi di sebelah kiri huruf yang

sedang Anda lihat, dan huruf-huruf sekitar 15 posisi di sebelah kanan pusat kata.

Perhatikan bahwa rentang persepsi pasti terlihat berat sebelah. Setelah semuanya,

ketika kita membaca bahasa Inggris, kita mencari isyarat bacaan dalam teks yang

terletak di sebelah kanan, dan isyarat ini menyediakan beberapa informasi umum

(Findlay & Gilchrist, 2001; Findlay & Walker, 1999; Starr & Inhoff, 2004).

Misalnya, materi di ujung sebelah kanan dari rentang persepsi berguna untuk

menemukan spasi putih di antara kata-kata, yang menyediakan informasi tentang

panjang kata. Namun, biasanya kita tidak bisa benar-benar mengidentifikasi kata

yang terletak lebih dari 8 spasi di sebelah kanan titik fiksasi (Rayner, 1998).

Penelitian lain telah membuktikan bahwa gerakan mata saccadic

menunjukkan beberapa pola yang dapat diprediksi. Misalnya, ketika mata

melompat ke depan dalam gerakan saccadic, ianya jarang bergerak ke ruang

kosong di antara kalimat atau di antara kata-kata. Mata biasanya melompat

melewati kata-kata pendek, kata-kata yang sering muncul dalam sebuah bahasa,

dan kata-kata yang sangat diprediksi dalam sebuah kalimat (Drieghe et al., 2004;

Kliegl et al., 2004; White & Liversedge, 2004). Sebaliknya, ukuran gerakan

saccadic kecil jika kata berikutnya dalam sebuah kalimat adalah salah pengejaan

atau jika kata itu tidak lazim (Pynte et al., 2004; Rayner et al., 2004; White &

Liversedge, 2004). Semua strategi ini masuk akal, karena gerakan saccadic yang

besar tidak akan bijaksana jika materi yang membingungkan atau menantang.

Pembaca yang baik berbeda dari pembaca yang buruk sehubungan dengan

gerakan mata saccadic mereka. Gambar 3.1 menunjukkan bagaimana dua

18

Page 20: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

pembaca itu mungkin berbeda. Pembaca yang baik membuat lompatan lebih besar

dan juga kecil kemungkinan untuk membuat regresi, dengan bergerak mundur ke

materi sebelumnya dalam kalimat tersebut. Orang sering membuat regresi ketika

mereka menyadari bahwa mereka belum mengerti frase yang mereka baca (White

& Liversedge, 2004).

Selanjutnya, pembaca yang baik berhenti untuk waktu yang lebih pendek

sebelum membuat gerakan saccadic berikutnya. (Gambar 3.1 tidak menunjukkan

jeda ini.) Seorang pembaca yang baik mungkin mengalami jeda selama 1/5 detik

setiap kali, sedangkan pembaca yang jelek mungkin mengalami jeda selama 1/2

detik (Liversedge & Findlay, 2000; Rayner, 1998). Dengan demikian, pembaca

yang baik dan jelek berbeda sehubungan dengan ukuran gerakan saccadic, jumlah

regresi, dan durasi jeda fiksasi.

GAMBAR 3.1

Pola Gerakan Mata dan Fiksasi untuk Pembaca yang Baik (bilangan atas) dan

Pembaca yang Jelek (bilangan bawah).

Jangan pernah ragu bahwa sekelompok kecil warga negara berkomitmen yang

bijaksana dapat mengubah dunia.

Gerakan saccadic kita juga sensitif terhadap aspek tematik dari materi

yang kita baca (Deubel et al., 2000; Liversedge & Findlay, 2000). Kita akan

membahas aspek-aspek yang tidak sederhana dari membaca dengan lebih rinci

dalam Bab 9. Bagaimanapun, jika kita membaca paragraf dengan akhir yang

mengejutkan, kita membuat sejumlah besar gerakan regresi seperti ketika kita

membaca bagian yang membingungkan (Underwood & Batt, 1996). Singkatnya,

penelitian menunjukkan bahwa berbagai faktor kognitif memiliki pengaruh

penting pada pola dan kecepatan gerakan mata saccadic kita (McDonald &

Shillcock, 2003; Reichle et al., 1998). Gerakan mata saccadic jelas membantu kita

menjadi pembaca fleksibel yang lebih aktif (Findlay & Gilchrist, 2001).

19

Page 21: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Bagian Ringkasan: Tiga Jenis Proses Perhatian

1. Perhatian adalah konsentrasi aktivitas mental, dan ianya memungkinkan

proses kognitif kita untuk memasukkan bagian terbatas dari lingkungan

kita dan ingatan kita.

2. Jenis pertama dari proses perhatian yang dibahas dalam bab ini adalah

perhatian terbagi. Penelitian tentang perhatian terbagi menunjukkan bahwa

kinerja sering menderita ketika orang harus mengikuti beberapa

rangsangan secara bersamaan. Sebagai contoh, kita tidak dapat berbicara

di hands-free ponsel dan mengemudi dengan hati-hati pada waktu yang

sama. Namun, dengan praktik yang luas, kinerja orang pada beberapa

tugas perhatian-terbagi dapat ditingkatkan.

3. Jenis kedua proses perhatian adalah perhatian terpilih, dan bab ini

meninjau tiga contoh yang berbeda dari perhatian terpilih.

a. Contoh pertama dari perhatian terpilih adalah teknik mendengarkan

dichotic, yang menunjukkan bahwa biasanya kita sedikit

menghiraukan tentang pesan yang tidak relevan. Kadang-kadang,

bagaimanapun, kita dapat mendeteksi jenis kelamin pembicara, nama

kita sendiri, atau beberapa aspek bermakna dari pesan yang tidak

relevan.

b. Contoh kedua dari tugas perhatian-terpilih adalah efek Stroop. Sebuah

varian yang disebut "tugas Stroop emosional" menunjukkan bahwa

orang dengan gangguan tertentu mengalami kesulitan mengidentifikasi

warna tinta kata-kata yang relevan dengan gangguan mereka,

misalnya, orang dengan gangguan makan mengambil waktu lebih lama

daripada orang lain untuk melaporkan warna tinta kata-kata yang

berhubungan dengan makanan.

c. Contoh ketiga dari temuan perhatian-terpilih adalah pencarian visual.

Sebagai contoh, kita dapat menemukan target lebih cepat jika ia sering

muncul, jika ia berbeda dari obyek yang tidak relevan hanya pada satu

dimensi (misalnya, warna), dan jika fitur tertentu dari stimulus

(misalnya, garis) ada dibanding tidak ada.

20

Page 22: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

4. Jenis terakhir dari proses perhatian adalah gerakan mata saccadic, yang

dibuat sistem penglihatan kita selama membaca. Pola gerakan-saccadic

tergantung pada faktor-faktor seperti prediktabilitas dari teks, perbedaan

individu dalam keterampilan membaca, dan arti yang lebih umum dari teks

tersebut.

PENJELASAN TENTANG PERHATIAN

Sejauh ini, bab ini telah menelaah tiga proses perhatian yang membantu

kita mengatur seberapa banyak informasi yang kita ambil dari lingkungan visual

dan auditori kita. Secara khusus, kita mengalami kesulitan memperhatikan dua

atau lebih pesan pada satu waktu (perhatian terbagi). Selain itu, ketika kita

memperhatikan satu pesan, kita mengalami kesulitan melihat informasi tentang

pesan yang tidak relevan (perhatian terpilih). Selanjutnya, gerakan mata saccadic

kita mengatur cara mata kita bergerak untuk memperoleh informasi. Para peneliti

telah mencoba untuk menjabarkan komponen-komponen perhatian dengan

melakukan studi neurosains dan dengan meriptakan teori-teori untuk menjelaskan

karakteristik perhatian.

Penelitian Neurosains tentang Perhatian

Selama dekade terakhir, para peneliti telah mengembangkan berbagai

teknik canggih untuk meneliti dasar biologis dari perilaku, kita memperkenalkan

banyak pendekatan ini dalam Bab 1. Penelitian yang menggunakan teknik ini

telah mengidentifikasi jaringan area seluruh otak yang melaksanakan berbagai

tugas-tugas perhatian (Farah, 2000a; Posner & Rothbart, 2007b).

Beberapa bagian otak bertanggung jawab terhadap perhatian, termasuk

beberapa struktur yang berada di bawah permukaan korteks serebral (Just et al.,

2001; Posner & Rothbart, 2007b). Sebagai contoh, beberapa struktur otak di

bawah korteks Anda sendiri sekarang mengkoordinasikan tindakan mereka

sehingga mata Anda dapat melompat ke depan dalam gerakan saccadic sampai

Anda mencapai akhir kalimat ini (Schall, 2004). Dalam diskusi ini,

21

Page 23: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

bagaimanapun, kita akan fokus pada struktur dalam korteks serebral, seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 3.2. Luangkan waktu sejenak untuk membandingkan

Gambar 3.2 dengan Gambar 2.1 (hlm 35), yang menunjukkan bagian korteks yang

paling relevan dalam pengenalan obyek.

GAMBAR 3.2

Sebuah Gambaran Skema Korteks Serebral, Dilihat dari Sisi Kiri, Menampilkan

Empat Lobus Otak dan Daerah yang Paling Penting pada Tugas Perhatian.

Michael Posner dan Mary Rothbart (2007a, 2007b) mengusulkan bahwa

tiga sistem dalam korteks mengelola aspek yang berbeda dari perhatian: (1)

jaringan perhatian berorientasi, (2) jaringan perhatian eksekutif, dan (3) jaringan

perhatian pengingat. Sistem ketiga, jaringan perhatian pengingat, bertanggung

jawab untuk membuat Anda sensitif dan waspada terhadap stimulus baru, ia juga

membantu membuat Anda waspada dan siaga untuk jangka waktu yang lama

(Posner & Rothbart, 2007a, 2007b). Karena bab ini belum meneliti komponen

pengingat dari perhatian, kita akan berfokus pada dua sistem lain, jaringan

perhatian berorientasi dan jaringan perhatian eksekutif.

Jaringan Perhatian Berorientasi. Bayangkan bahwa Anda sedang

mencari lensa kontak yang hilang di sekitar area wastafel kamar mandi. Ketika

22

Page 24: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Anda memilih informasi dari input sensorik, jaringan perhatian berorientasi Anda

diaktifkan. Jaringan perhatian berorientasi bertanggung jawab untuk jenis

perhatian yang memerlukan untuk pencarian visual, di mana Anda harus

mengedarkan perhatian Anda di sekitar berbagai lokasi ruangan (Chun & Wolfe,

2001; Luck & Vecera, 2002; Posner & Rothbart, 2007b). Menurut Posner dan

Rothbart (2007a), jaringan berorientasi berkembang selama tahun pertama

kehidupan. Gambar 3.2 menunjukkan bahwa dua komponen penting dari jaringan

perhatian berorientasi terletak di lobus parietal dari korteks.

Bagaimana peneliti mengidentifikasi korteks parietalis sebagai bagian otak

yang digunakan dalam tugas-tugas perhatian yang terkait dengan pencarian

visual? Beberapa dekade lalu, satu-satunya petunjuk untuk organisasi otak ini

disediakan oleh orang dengan lesi otak (Posner, 2004). Lesi otak merujuk pada

kerusakan otak tertentu yang disebabkan oleh stroke, kecelakaan, atau trauma

lainnya. Orang yang memiliki kerusakan otak pada bagian parietal dari belahan

kanan otak mengalami kesulitan melihat stimulus visual yang muncul di sisi kiri

bidang visual mereka. Sebaliknya, orang dengan kerusakan di bagian parietal kiri

mengalami kesulitan melihat stimulus visual pada sisi kanan (Luck & Vecera,

2002; Posner & DiGirolamo, 2000a; Styles, 2005).

Lesi menghasilkan kekurangan yang tidak biasa. Misalnya, seorang wanita

dengan lesi di daerah parietal kiri mungkin mengalami kesulitan melihat makanan

di sisi kanan piringnya. Dia mungkin hanya makan makanan di sisi kiri piringnya,

dan ia bahkan mungkin mengeluh bahwa dia tidak menerima cukup makanan

(Farah, 2000a; Humphreys & Riddoch, 2001). Herannya, bagaimanapun, ia

mungkin tampak tidak menyadari kekurangannya.

Bagian A dari Gambar 3.3 menunjukkan bentuk sederhana – sebuah jam –

yang ditampilkan pada seorang pria dengan lesi di lobus parietal kanan. Dia

diminta untuk menyalin sketsa ini, dan Bagian B menunjukkan bentuk yang ia

gambar. Perhatikan bahwa bagian kiri gambar hampir sepenuhnya hilang. Gambar

menunjukkan bahwa orang ini mengalami pengabaian sepihak, yang

didefinisikan sebagai kekurangan spasial untuk satu setengah dari bidang visual.

Banyak penelitian terbaru tentang jaringan perhatian berorientasi yang

menggunakan positron emission tomography (PET scan), di mana para peneliti

23

Page 25: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

mengukur aliran darah di otak dengan menyuntikkan bahan kimia radioaktif pada

peserta sebelum dia melakukan tugas kognitif. Sebagaimana yang dibahas dalam

Bab 1, bahan kimia ini berjalan melalui darah ke bagian otak yang aktif selama

tugas kognitif. Sebuah kamera khusus membuat gambar dari akumulasi bahan

kimia. Berdasarkan penelitian PET-scan, korteks parietal menunjukkan aliran

darah meningkat ketika orang melakukan pencarian visual dan memperhatikan

lokasi spasial (misalnya, Palmer, 1999; Posner & Rothbart, 2007b).

GAMBAR 3.3

Bentuk Asli (A) Disajikan pada Seorang Pria dengan Lesi di Lobus Parietal

Kanan, dan Bentuk yang Ia Gambar (B).

A B

Jaringan Perhatian Eksekutif. Tugas Stroop yang Anda coba di

Demonstrasi 3.1 terutama bergantung pada jaringan perhatian eksekutif Anda.

Jaringan perhatian eksekutif menangani jenis perhatian yang kita gunakan ketika

tugas fitur bertentangan (Posner & Rothbart, 2007a, 2007b). Pada tugas Stroop,

misalnya, Anda perlu untuk menghambat respons otomatis Anda dari membaca

kata, untuk menamai warna tinta (Fan et al., 2002). Jaringan perhatian eksekutif

bertanggung jawab untuk menghambat respons otomatis Anda terhadap

rangsangan (Stuss et al., 2002). Seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar 3.2,

bagian prefrontal dari korteks adalah wilayah otak Anda di mana jaringan

perhatian eksekutif sangat aktif.

24

Page 26: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Jaringan perhatian eksekutif juga bekerja ketika orang diminta untuk

mendengarkan daftar kata benda dan mengungkapkan kegunaan dari setiap kata,

seperti mendengarkan kata ‘jarum’ dan menanggapi "menjahit" (Posner &

DiGirolamo, 2000a). Selanjutnya, jaringan perhatian eksekutif aktif untuk kontrol

top-down dari perhatian (Farah, 2000a). Jaringan perhatian eksekutif mulai

berkembang pada usia kira-kira 2 tahun, lebih lambat dari jaringan perhatian

berorientasi (Posner & Rothbart, 2007a).

Posner dan Rothbart (2007b) berpendapat bahwa jaringan perhatian

eksekutif sangat penting ketika Anda memperoleh keterampilan akademis di

sekolah, misalnya, ketika Anda belajar membaca. Perhatian eksekutif juga

membantu Anda mempelajari ide-ide baru (Posner & Rothbart, 2007a). Sebagai

contoh, ketika Anda membaca bagian ini, jaringan perhatian eksekutif Anda telah

secara aktif menyerap informasi baru dan – idealnya – membandingkan jaringan

ini dengan jaringan perhatian berorientasi. Proses membaca dan memahami buku

teks tingkat-perguruan tinggi adalah sebuah tantangan. Tidak mengherankan,

lokasi jaringan perhatian eksekutif tumpang tindih dengan wilayah otak Anda

yang berhubungan dengan kecerdasan umum (Duncan et al., 2000; Posner &

Rothbart, 2007b).

Singkatnya, PET scan dan teknik neurosains lainnya telah

mengidentifikasi satu wilayah otak yang aktif ketika kita sedang mencari obyek

(jaringan perhatian berorientasi). Teknik ini juga menunjukkan bahwa bagian otak

yang berbeda aktif ketika kita harus menghambat respon otomatis dan

menghasilkan respon yang kurang jelas (jaringan perhatian eksekutif), jaringan

kedua ini juga aktif dalam pembelajaran akademik.

Teori Perhatian

Pertama-tama, mari kita meringkas pendekatan tentang perhatian yang

diusulkan beberapa dekade lalu, ketika psikologi kognitif dalam masa

pertumbuhannya. Kemudian kita akan membahas teori fitur-integrasi Anne

Treisman, yang mungkin merupakan penjelasan kontemporer paling berpengaruh

tentang perhatian (Styles, 2005).

25

Page 27: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Teori Awal Perhatian. Pendekatan pertama perhatian menekankan bahwa

orang sangat terbatas dalam jumlah informasi yang dapat mereka proses pada

waktu tertentu. Sebuah kiasan yang umum dalam teori ini adalah konsep

hambatan (leher botol). Kiasan ini sangat menarik karena sesuai dengan

introspeksi kita tentang perhatian. Leher botol yang sempit membatasi aliran

masuk atau keluar dari botol.

Teori hambatan (Teori Bottleneck) mengusulkan jalan sempit yang

serupa dalam pengolahan informasi manusia. Dengan kata lain, hambatan ini

membatasi kuantitas informasi yang dapat kita perhatikan. Jadi, ketika satu pesan

saat ini mengalir melalui leher botol, pesan lainnya harus ditinggalkan. Peneliti

mengusulkan banyak variasi dari teori hambatan (misalnya, Broadbent, 1958;

Treisman, 1964). Lebih lanjut, beberapa aspek dari teori awal ini masih terus

bertahan dalam penelitian kontemporer. Sebagai contoh, Lachter dan rekan-

rekannya (2004) menmbenarkan pengamatan Broadbent (1958) bahwa orang tidak

dapat mengidentifikasi stimulus visual kecuali mereka benar-benar memberi

perhatian padanya.

Bagaimanapun, mungkin Anda mengingat pembahasan teori pengenalan

obyek (Bab 2) bahwa peneliti menolak teori template karena ianya tidak cukup

fleksibel. Demikian pula, para peneliti menolak teori hambatan karena teori

tersebut meremehkan fleksibilitas perhatian manusia (Luck & Vecera, 2002;

Pashler & Johnston, 1998; Tsang, 2007).

Seperti yang ditunjukkan Bab 1, tidak ada perumpamaan yang didasarkan

pada mesin sederhana atau struktur sederhana dapat berhasil menjelaskan

kecanggihan proses kognitif manusia. Sebuah hambatan adalah terlalu jauh

sederhana (Schneider & Shiffrin, 1977; Shiffrin & Schneider, 1977).. Sebagai

contoh, penelitian neurosains saat ini menunjukkan bahwa informasi tidak hanya

hilang di satu fase dari proses perhatian, seperti yang diusulkan teori hambatan.

Sebaliknya, informasi hilang di keseluruhan banyak fase perhatian, dari awal

hingga akhir pemrosesan (Kanwisher et al., 2001; Posner & DiGirolamo, 2000a).

Sebagaimana yang disimpulkan Luck dan Vecera (2002),

26

Page 28: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Istilah perhatian berlaku untuk banyak proses terpisah, masing-masing

yang bekerja dalam subsistem kognitif yang berbeda dan dengan cara yang

mencerminkan ... struktur dan pengolahan yang menuntut subsistem

kognitif (hlm. 261).

Teori Fitur-Integrasi. Anne Treisman telah mengembangkan sebuah teori

yang rumit tentang perhatian dan pengolahan perceptual.Teori aslinya, diusulkan

pada tahun 1980, dengan elegan sederhana (Treisman & Gelade, 1980). Seperti

yang mungkin Anda bayangkan, versi saat ini lebih kompleks. Mari kita tinjau (1)

elemen dasar dari teori fitur-integrasi, (2) penelitian tentang teori, dan (3) status

teori saat ini.

1. Elemen dasar: Menurut teori fitur-integrasi Treisman, terkadang kita

melihat sebuah adegan menggunakan perhatian terdistribusi, * (*Dalam beberapa

penelitiannya, Treisman menggunakan ungkapan "perhatian terbagi,"

dibandingkan "perhatian terdistribusi". Namun, saya akan menggunakan

"perhatian terdistribusi" dalam buku ini, untuk menghindarkan kebingungan

tentang konsep ini dengan penelitian pada perhatian terbagi yang dibahas pada

halaman 68-69) dengan semua bagian dari adegan diproses pada waktu yang

sama; pada kesempatan lain, kita menggunakan perhatian terfokus, dengan

masing-masing obyek dalam adegan diproses sekaligus pada waktu yang sama.

Selanjutnya, bentuk perhatian terdistribusi dan perhatian terfokus berkelanjutan,

sehingga Anda sering menggunakan jenis perhatian yang merupakan sesuatu di

antara dua ujung tersebut.

Mari kita telaah kedua jenis pengolahan secara lebih detail sebelum

meninjau komponen lain dari teori Treisman itu (Treisman & Gelade, 1980;

Treisman, 1993). Salah satu jenis pengolahan menggunakan perhatian

terdistribusi. Perhatian terdistribusi memungkinkan Anda untuk mencatat fitur

secara otomatis; Anda menggunakan pengolahan paralel di lapangan, mencatat

semua fitur secara bersamaan. Perhatian terdistribusi adalah jenis pengolahan

yang relatif tingkat-rendah. Tepatnya, jenis pengolahan ini begitu mudah sehingga

bahkan Anda tidak menyadari bahwa Anda menggunakannya.

27

Page 29: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Jenis pengolahan kedua dalam teori Triesman disebut perhatian terfokus.

Perhatian terfokus memerlukan serangkaian pengolahan, dan Anda

mengidentifikasi satu objek pada suatu waktu. Jenis pengolahan yang lebih sulit

ini diperlukan saat obyek lebih kompleks. Perhatian terfokus mengidentifikasi

sembarang fitur yang merupakan milik bersama – misalnya, sembaeang bentuk

yang sejalan dengan sembarang warna.

2. Penelitian tentang teori ini: Treisman dan Gelade (1980) meneliti

perhatian terdistribusi dan perhatian terfokus dengan mempelajari dua situasi

stimulus yang berbeda. Satu situasi menggunakan fitur terisolasi (dan karena itu

digunakan perhatian terdistribusi). Sebaliknya, situasi lain menggunakan

kombinasi fitur (dan karena itu digunakan perhatian terfokus).

Pertama-tama mari kita tinjau rincian penelitian pada perhatian

terdistribusi. Menurut Treisman dan Gelade, jika Anda memproses fitur terisolasi

dalam perhatian terdistribusi, maka Anda harus dapat menemukan target dengan

cepat di antara obyek tetangganya yang tidak relevan. Target harusnya tampak

"mencolok" dari tampilan secara otomatis, tidak peduli berapa banyak obyek di

dalam tampilan.

Untuk menguji hipotesis mereka tentang perhatian terdistribusi, Treisman

dan Gelade melakukan serangkaian studi. Anda sudah mencoba Demonstrasi 3.2

(hlm. 73), yang menggambarkan bagian dari studi mereka. Ingat hasil demonstrasi

tersebut: Jika target berbeda dari semua obyek yang tidak relevan dalam tampilan

sehubungan dengan salah satu fitur sederhana seperti warna, Anda bisa dengan

cepat mendeteksi target ini. Nyatanya, Anda hanya bisa mendeteksi itu secepat

ketika ia muncul dalam suatu susunan dari 23 obyek dibanding ketika ia muncul

dalam susunan dari hanya 3 obyek (Treisman, 1986; Treisman & Gelade, 1980).

Perhatian terdistribusi dapat dicapai dengan mode paralel dan relatif secara

otomatis; target itu tampak bermunculan dalam Demonstrasi 3.2A.

Sebaliknya, tinjau rincian penelitian tentang perhatian terfokus.

Demonstrasi 3.2B mengharuskan Anda mencari target sebuah objek – yaitu,

konjungsi (atau kombinasi) dari property. Ketika Anda mencari X biru yang

terkubur di antara X merah, 0 merah, dan 0 biru, Anda perlu menggunakan

28

Page 30: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

perhatian terfokus. Dengan kata lain, Anda dipaksa untuk memusatkan perhatian

Anda pada satu obyek pada suatu waktu, menggunakan serangkaian pengolahan.

Anda mencari pada tingkat objek, bukan pada tingkat fitur. Tugas ini lebih

kompleks. Treisman dan Gelade (1980) serta peneliti saat ini telah menemukan

bahwa orang membutuhkan lebih banyak waktu untuk menemukan target ketika

ada sejumlah besar pengalih (Parasuraman & Greenwood, 2007).

Sebelumnya dalam bab ini, kita membahas komponen penting lainnya dari

teori fitur-integrasi, sehubungan dengan Demonstrasi 3.3. Seperti yang Anda

pelajari, efek feature-present/feature-absent memberitahu kita bahwa orang jauh

lebih cepat mencari untuk fitur yang ada – seperti dalam Bagian A – dibandingkan

mencari fitur yang tidak ada – seperti dalam Bagian B (Treisman & Souther,

1985).

Sejauh ini, kita telah meninjau efek isolated-feature/combined-feature dan

efek feature-present/feature-absent. Efek ketiga terkait teori fitur-integrasi disebut

ilusi penghubung. Secara khusus, ketika kita kewalahan dengan terlalu banyak

tugas visual yang bersamaan, kita dapat membentuk ilusi penghubung (Treisman

& Schmidt, 1982; Treisman & Souther, 1986). Sebuah ilusi penghubung adalah

kombinasi fitur yang tidak tepat, mungkin menggabungkan bentuk satu objek

dengan warna objek terdekatnya. Banyak studi oleh peneliti lain telah

menunjukkan, misalnya, bahwa N biru dan T hijau dapat menghasilkan ilusi

penghubung dimana peninjau sebenarnya mengindera T biru (misalnya, Ashby et

al., 1996; Hazeltine et al., 1997).

Penelitian tentang ilusi penghubung ini membenarkan kesimpulan yang

ditunjukkan dalam penelitian persepsi lain. Bertentangan dengan intuisi akal sehat

kita, sistem penglihatan sebenarnya memproses fitur obyek secara bebas. Sebagai

contoh, ketika Anda melihat apel merah, sistem visual Anda benar-benar

menganalisis warna merah secara terpisah dari bentuk bulatnya (Goldstein, 2007;

Hazeltine et al., 1997). Dengan kata lain, sistem visual manusia terkadang

memiliki masalah yang mengikat karena sistem visual Anda tidak mewakili fitur

penting dari sebuah objek sebagai suatu kesatuan yang utuh (Wheeler &

Treisman, 2002; Wolfe & Cave, 1999).

29

Page 31: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Ketika Anda menggunakan perhatian terfokus untuk melihat apel, Anda

secara akurat akan melihat bentuk yang terintegrasi – benda bulat berwarna

merah. Perhatian memungkinkan proses pengikatan bekerja. Ibaratnya, perhatian

terfokus tampak bertindak seperti bentuk lem, sehingga warna dan bentuk obyek

dapat melekat bersama-sama.

Sebaliknya, anggaplah bahwa peneliti menyajikan dua gambar

sembarangan, misalnya, N biru dan T hijau. Anggap juga bahwa perhatian Anda

kelebihan beban atau terganggu, sehingga Anda harus menggunakan perhatian

terdistribusi. Dalam situasi ini, warna biru dari satu gambar dapat bergabung

dengan bentuk T dari gambar lainnya. Akibatnya, Anda mungkin merasakan ilusi

penghubung dari sebuah T biru.

Penelitian lain menunjukkan bahwa sistem visual kita dapat membuat ilusi

penghubung dari materi verbal (Treisman, 1990; Wolfe, 2000). Sebagai contoh,

seorang pengamat yang perhatiannya terganggu mungkin disajikan dengan dua

kata ‘omong kosong’, dax dan kay. Pengamat ini mungkin melaporkan melihat

kata berbahasa-Inggris day. Ketika kata-kata ‘omong kosong’ tidak mendapat

perhatian terfokus, kita membentuk ilusi penghubung yang sesuai dengan harapan

kita. Seperti kita tekankan dalam Bab 2, pengolahan top-down membantu kita

menyaring kombinasi yang tidak tepat (Treisman, 1990).

3. Status teori saat ini: Elemen dasar dari teori fitur-integrasi telah

diusulkan lebih dari dua puluh lima tahun yang lalu. Sejak saat itu, para peneliti

telah melakukan puluhan studi tambahan, dan teori lugas yang asli telah

dimodifikasi. Sebagai contoh, para peneliti telah menemukan bahwa orang dapat

sangat cepat mencari target bersama (seperti X biru), jika mereka telah melakukan

latihan yang luas (Coren et al., 2004; Treisman et al., 1992).

Sebagaimana akan kita lihat sepanjang buku ini, peneliti sering

mengusulkan sebuah teori yang awalnya menggambarkan suatu perbedaan yang

jelas antara dua atau lebih proses psikologis. Dengan penelitian yang luas,

bagaimanapun, teori sering menyimpulkan bahwa kenyataan jauh lebih kompleks.

Dibanding dua kategori yang jelas, kita menemukan bahwa – dalam beberapa

30

Page 32: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

kondisi – perhatian terdistribusi adakalanya dapat menyerupai perhatian terfokus

(Bundesen & Habekost, 2005).

Para peneliti sedang menelaah bagaimana beberapa komponen dari teori

fitur-integrasi dapat dijelaskan pada tingkat selular (Bundesen et al., 2005). Teori

ini mungkin akan diubah setelah penelitian neuropsikologi dan kognitif tambahan

telah dilakukan. Namun, teori fitur-integrasi masih menyediakan kerangka kerja

penting untuk memahami perhatian visual (Muller & Krummenacher, 2006;

Palmer, 1999; Quinlan, 2003b).

Bagian Ringkasan: Penjelasan tentang Perhatian

1. Penelitian neurosains tentang perhatian telah menggunakan PET scan

untuk menentukan bahwa jaringan perhatian posterior – terletak di korteks

parietal – aktif selama pencarian visual. Selain itu, ketika seseorang

memiliki lesi di korteks parietal, mereka tidak dapat melihat obyek visual

di bidang visual yang berlawanan.

2. Penelitian neurosains juga telah menggunakan PET scan untuk

menentukan bahwa jaringan perhatian anterior – terletak di lobus frontal –

aktif selama tugas Stroop dan tugas lainnya yang berfokus pada makna

kata.

3. Teori awal perhatian menekankan "hambatan" yang membatasi perhatian

pada bagian pengolahan tertentu, tetapi perspektif ini terlalu sederhana.

4. Treisman mengajukan teori fitur-integrasi yang berisi dua komponen: (a)

perhatian terdistribusi, yang dapat digunakan untuk mencatat fitur tunggal

secara otomatis, dan (b) perhatian terfokus, yang digunakan untuk mencari

fitur gabungan dan fitur yang hilang. Ilusi penghubung mungkin muncul

ketika perhatian kelebihan beban. Dengan beberapa perubahan, teori fitur-

integrasi menjabarkan untuk berbagai aspek penting dari perhatian visual.

31

Page 33: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

KESADARAN

Topik terakhir dalam bab ini adalah kesadaran merupakan subjek yang

kontroversial. Salah satu alasan untuk kontroversi adalah berbagai definisi yang

berbeda untuk istilah (Coward & Sun, 2004; Dehaene et al, 2006;. Zeman, 2004).

Saya lebih suka definisi yang luas: Kesadaran berarti kesadaran bahwa orang

miliki tentang dunia luar dan tentang persepsi mereka, gambar, pikiran, kenangan,

dan perasaan (Chalmers, 2007; Davies, 1999; Zeman, 2004). Isi kesadaran

karenanya dapat mencakup persepsi Anda tentang dunia di sekitar Anda, citra

visual Anda, komentar-komentar Anda membuat diam-diam kepada diri sendiri,

memori peristiwa dalam hidup Anda, keyakinan Anda tentang dunia, rencana

Anda untuk kegiatan hari ini, dan Anda sikap terhadap orang lain (Baars, 1997;

Coward & Sun, 2004). Seperti yang ditulis oleh David Barash (2006),

Jadi, kesadaran bukan hanya sebuah kisah terungkap bahwa kita

mengatakan kepada diri sendiri, dari saat ke saat, tentang apa yang kita

lakukan, merasa, dan berpikir. Hal ini juga termasuk upaya kita untuk

menafsirkan apa yang orang lain lakukan, perasaan, dan pemikiran, serta

bagaimana orang-orang lain cenderung untuk melihat diri sendiri (Hal.

B10)

Kesadaran berkaitan erat dengan perhatian, tetapi proses tidak identik

(Lavie, 2007). Kita sering tidak sadar melakukan hal dengan otomatis, bentuk dari

distribusi perhatian. Sebagai contoh, ketika Anda mengemudi, Anda mungkin

secara otomatis meletakkan kaki di rem dalam menanggapi lampu merah. Namun,

Anda mungkin tidak sama sekali sadar bahwa Anda melakukan tindakan motorik.

Secara umum, kesadaran dikaitkan dengan jenis terkontrol, perhatian terfokus

yang tidak dilakukan secara otomatis (Cohen & Schooler, 1997; Dehaene &

Naccache, 2001).

Seperti yang ada pada Bab 1, para behavioris menganggap topik-topik

seperti kesadaran tidak sesuai untuk studi ilmiah. Namun, kesadaran kembali

populer saat psikolog mulai mengadopsi pendekatan kognitif (Dehaene &

32

Page 34: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Naccache, 2001;. Jacoby et al, 1997) Sejak 1990-an, kesadaran telah menjadi

topik populer untuk berbagai buku (misalnya, Baars & Newman, 2002; Baruss,

2003; Dehaene, 2001; Edelman, 2005; Hassin et al, 2005;. Velmans & Schneider,

2007; Wegner, 2002; Zeman, 2004).

Dalam beberapa tahun terakhir, psikolog kognitif sangat tertarik pada

tiga masalah yang saling terkait yang bersangkutan dengan kesadaran: (1)

kemampuan kita untuk membawa pikiran ke dalam kesadaran, (2)

ketidakmampuan kita untuk membiarkan pikiran melarikan diri dari kesadaran,

dan (3) buta-penglihatan, yang mengungkapkan bahwa orang dapat melakukan

cukup akurat pada tugas kognitif, bahkan ketika mereka tidak sadar akurasi

mereka. Sebelum Anda membaca lebih lanjut, cobalah Demonstrasi 3.4.

Demonstrasi 3.4

Pemikiran Supresi

Demonstrasi ini mengharuskan Anda untuk istirahat dari membaca dan

hanya bersantai selama 5 menit. Ambil selembar kertas dan pena atau pensil untuk

mencatat pikiran Anda saat Anda hanya membiarkan pikiran mengembara.

Pikiran Anda dapat mencakup psikologi kognitif, tetapi mereka tidak perlu. Hanya

menuliskan catatan singkat tentang setiap topik Anda berpikir tentang pikiran

Anda mengembara. Instruksi terakhir:

Selama latihan ini, jangan berpikir tentang beruang putih!

Kesadaran Tentang Proses Mental Tinggi

Sejauh mana kita memiliki akses ke proses mental yang lebih tinggi?

Misalnya, menjawab pertanyaan berikut: "Apa nama gadis ibu Anda?" Sekarang

jawab pertanyaan kedua: "Bagaimana Anda tiba di jawaban untuk pertanyaan

pertama?" Jika Anda seperti kebanyakan orang, jawaban untuk pertanyaan

pertama muncul dalam kesadaran dengan cepat, tapi Anda mungkin tidak dapat

33

Page 35: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

menjelaskan proses berpikir Anda. Sebaliknya, nama terlihat seperti tiba-tiba

muncul ke dalam memori Anda.

Dalam sebuah artikel klasik, Richard Nisbett dan Timotius Wilson (1977)

berpendapat bahwa kita sering memiliki sedikit akses langsung pada proses

berpikir. Seperti yang mereka kemukakan, Anda mungkin tidak sepenuhnya sadar

akan produk dari proses berpikir (seperti nama gadis ibu Anda). Namun, Anda

biasanya tidak sadar akan proses yang menciptakan produk-produk (seperti

mekanisme memori yang menghasilkan nama gadisnya). Demikian pula, orang

mungkin memecahkan masalah dengan benar, namun ketika diminta untuk

menjelaskan bagaimana mereka mencapai solusi, mereka mungkin menjawab, "Itu

ada begitu saja" (Maier, 1931; Nisbett & Wilson, 1977). Kita akan membahas

topik ini lebih lanjut dalam Bab 11 pada pemecahan masalah.

Psikolog percaya bahwa laporan lisan kita merupakan refleksi agak akurat

dari proses kognitif (Ericsson, 2003c;. Johanson et al, 2006; Nelson, 1996;

Wilson, 1997). Seperti yang akan kita lihat di Bab 6, kita memiliki akses yang

relatif lengkap untuk beberapa proses berpikir (misalnya, penilaian tentang

seberapa baik Anda akan tampil pada tugas memori sederhana). Namun, kita

hanya memiliki akses terbatas pada proses berpikir lainnya, seperti: (1) apakah

perhatian Anda melayang ketika Anda mendengarkan ceramah, (2) seberapa baik

Anda memahami informasi dalam esai, dan (3) kesadaran Anda tentang langkah-

demi-langkah prosedur dalam aktivitas motorik yang telah menjadi otomatis

(Diana & Reder, 2004; Levin, 2004a).

Kita perlu mengangkat topik kesadaran tentang proses berpikir ini, karena

psikolog kognitif tidak harus bergantung pada introspeksi orang (Johanson et al,

2006;. Nisbett & Wilson, 1977; Wegner, 2002). Misalnya, ketika beberapa orang

berbicara kepada saya sekaligus, saya merasa benar-benar mengalami "hambatan

perhatian." Namun, seperti yang kita lihat sebelumnya dalam bagian ini, manusia

sebenarnya memiliki pola perhatian cukup fleksibel. Sepanjang buku ini, kita akan

melihat bahwa temuan penelitian kadang-kadang tidak sesuai dengan introspeksi

akal sehat kita. Perbedaan ini menekankan bahwa penelitian yang obyektif mutlak

penting dalam psikologi kognitif.

34

Page 36: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Pemikiran Supresi

Saya punya teman yang memutuskan untuk berhenti merokok, jadi dia

mencoba untuk menyingkirkan setiap ide yang berhubungan dengan rokok. Begitu

ia memikirkan apa pun yang terkait dengan merokok, ia segera berusaha untuk

mendorong pikiran itu dari kesadarannya. Ironisnya, strategi ini menjadi

bumerang dan ia dihantui oleh berbagai ide yang berkaitan dengan rokok. Pada

dasarnya, ia tidak bisa menghilangkan pikiran-pikiran. Seberapa sukses anda

melakukan Demonstrasi 3,4? Apakah Anda memiliki kesulitan melaksanakan

instruksi?

Studi asli untuk studi beruang putih adalah sastra, bukan ilmiah. Rupanya,

ketika Tolstoy novelis Rusia masih muda, kakaknya menyiksanya dengan

menginstruksikan dia untuk berdiri di sudut dan tidak berpikir tentang beruang

putih (Wegner, 1996;. Wegner et al, 1987). Demikian pula, jika Anda pernah

mencoba untuk menghindari berpikir tentang makanan ketika pada diet, Anda

tahu bahwa itu sulit untuk mengejar pikiran-pikiran yang tidak diinginkan keluar

dari kesadaran.

Wegner (1997b, 2002) menggunakan efek ungkapan ironis kontrol mental

untuk menggambarkan bagaimana upaya kita dapat menjadi bumerang ketika kita

mencoba untuk mengontrol isi dari kesadaran kita. Misalkan Anda mencoba untuk

menghalau suatu pikiran tertentu. Ironisnya, pikiran itu sangat mungkin untuk

terus kembali ke dalam kesadaran.

Wegner dan coauthors (1987) memutuskan untuk menguji studi "beruang

putih". Mereka menginstruksikan satu kelompok siswa untuk tidak berpikir

tentang beruang putih selama periode 5 menit, dan kemudian mereka diizinkan

untuk berpikir tentang beruang putih selama periode 5 menit kedua. Para peserta

dalam kelompok ini sangat mungkin untuk berpikir tentang beruang putih selama

periode kedua, bahkan lebih daripada siswa dalam kelompok kontrol yang

diperintahkan untuk berpikir bebas tentang beruang putih - tanpa menekankan

pemikiran pada sesi sebelumnya. Dengan kata lain, penekanan pikiran tertentu

dapat menghasilkan efek rebound.

Banyak penelitian telah memberikan efek rebound karena penekanan

pikiran (misalnya, Purdon, 2005; Tolin et al, 2002;. Wegner, 2002). Selanjutnya,

35

Page 37: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

efek rebound tidak terbatas pada penekanan pikiran tentang beruang putih dan ide-

ide yang relatif sepele lainnya. Sebagai contoh, ketika orang diperintahkan untuk

tidak menyadari stimulus yang menyakitkan, mereka cenderung menjadi lebih

sadar akan rasa sakit. Efek ironis yang sama - yang terjadi ketika kita mencoba

untuk menekan pikiran kita - telah didokumentasikan ketika orang mencoba untuk

berkonsentrasi, menghindari gerakan, atau jatuh tertidur (Harvey, 2005; "Wegner,

1994).

Perbedaan Individu: Penekanan Pikiran dan Obsesif-Compulsive Disorder

Topik penekanan pemikiran ini sangat relevan dengan psikolog klinis

(Clark, 2005; Wegner, 1997a). Sebagai contoh, anggaplah bahwa klien memiliki

depresi berat, dan terapis meminta orang ini untuk berhenti berpikir tentang topik

menyedihkan. Ironisnya, saran ini dapat menghasilkan jumlah yang lebih besar

dari pikiran-pikiran depresi (Wenzlaff, 2005). Penindasan pikiran juga relevan

untuk individu yang mengalami gangguan stres pasca trauma, gangguan

kecemasan umum, dan psikosis (Falsetti et al, 2005;. NIorrison, 2005; Wells,

2005).

Penekanan pikir khususnya sangat sulit untuk orang dengan gangguan

obsesif-kompulsif (Purdon, 2005;. Purdon et al, 2005). Ketika orang mengalami

obsesi, mereka memiliki pikiran yang terus-menerus atau gambar yang

mengganggu atau tidak tepat, dan obsesi ini membuat mereka merasa sangat

cemas. Ketika orang mengalami paksaan, mereka melakukan kegiatan berulang-

ulang yang dirancang untuk mengurangi kecemasan itu. Oleh karena itu, orang-

orang dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) memiliki obsesi melakukan hal

berulang, tak terkendali, dan menghabiskan waktu (American Psychiatric

Association, 2000; Clark Sc O'Connor, 2005).

Mari kita pertimbangkan sebuah studi oleh David Tolin dan rekan-

rekannya (2002), yang mempelajari tiga kelompok individu. Dua kelompok terdiri

dari individu yang mencari pengobatan rawat jalan untuk gangguan psikologis.

Orang-orang di satu kelompok memiliki skor tinggi pada ukuran obsesif-

kompulsif. Orang-orang di kelompok kedua didiagnosis gangguan kecemasan

lain, namun tidak satupun dari mereka memiliki OCD. Kelompok ketiga terdiri

36

Page 38: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

dari orang-orang di yang tidak didiagnosis menderita gangguan psikologis.

Kelompok kedua dan ketiga sebagai kelompok kontrol.

Para peserta pada ketiga kelompok diuji satu per satu, pada tugas yang

sama, sebuah varian dari Wegner studi "beruang putih". Selama periode 5-menit

pertama, orang-orang diperintahkan untuk mengatakan dengan lantang apa pun

yang datang ke pikiran, termasuk - jika mereka ingin - ". Beruang putih". Dalam

periode 5 menit kedua, mereka diperintahkan untuk mencoba untuk tidak

memikirkan beruang putih. Periode 5-menit ketiga seperti periode pertama,

mereka bisa memikirkan apa pun yang mereka inginkan. Sepanjang tiga periode,

mereka diperintahkan untuk menekan space bar ketika mereka berpikir tentang

beruang putih.

Hasil yang paling menarik adalah berapa kali bahwa orang-orang dalam

setiap kelompok menekan space bar selama periode kedua, ketika mereka telah

diperintahkan untuk tidak berpikir tentang beruang putih. Orang-orang dengan

OCD menekan bar rata-rata 20 kali, dalam kata lain, mereka tidak bisa mendorong

beruang putih keluar dari kesadaran. Sebaliknya, orang-orang di kedua kelompok

kontrol menekan bar rata-rata hanya 6 kali. Namun, tidak satupun dari kelompok

menunjukkan "efek ironis dari kontrol mental" yang telah dijelaskan Wegner -

efek rebound di mana orang akan menekan bar signifikan lebih sering pada

periode ketiga dibandingkan pada periode pertama. Namun, kita perlu

menekankan bahwa orang-orang dengan OCD menekan selama periode kedua,

orang dengan gangguan ini mengalami kesulitan menghambat obsesi mereka

dengan mencoba untuk mengabaikan.

Blindsight

Topik pertama dalam diskusi ini diilustrasikan pada kesadaran bahwa kita

sering mengalami kesulitan membawa beberapa informasi tentang proses kognitif

kita ke dalam kesadaran. Kita sering mengalami kesulitan menghilangkan

beberapa informasi dari kesadaran.

Penelitian pada kondisi visual yang disebut blindsight mengungkapkan

poin ketiga tentang kesadaran: Dalam beberapa kasus, orang dapat melakukan

tugas kognitif yang cukup akurat, tanpa kesadaran bahwa kinerja mereka akurat

37

Page 39: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

(Rasmussen, 2006; Weiskrantz, 2007). Blindsight mengacu pada jenis vusualisasi

tanpa kesadaran. Secara lebih rinci, blindsight adalah suatu kondisi di mana

seorang individu dengan korteks visual yang rusak (misalnya, dari stroke)

mengaku tidak dapat melihat obyek. Namun demikian, ia secara akurat dapat

melaporkan beberapa karakteristik dari objek yang, seperti lokasi (Farah, 2001;

Weiskrantz, 2007; Zeman, 2004).

Individu dengan blindsight percaya bahwa mereka benar-benar buta dalam

sebagian atau seluruh bidang visual mereka. Dengan kata lain, mereka sadar

bahwa, "aku tidak bisa melihat." Dalam sebuah penelitian yang khas, para peneliti

menyajikan stimulus di wilayah dari bidang visual yang sebelumnya telah

diwakili oleh korteks rusak. Sebagai contoh, sebuah titik cahaya mungkin

melintas di lokasi 10 derajat ke kanan dari pusat. Orang blindsight kemudian

diminta untuk menunjuk ke cahaya Biasanya, orang-orang melaporkan bahwa

mereka bahkan tidak melihat cahaya, sehingga mereka hanya bisa membuat

tebakan tentang lokasi. Anehnya, peneliti telah menemukan bahwa kinerja peserta

secara signifikan lebih baik daripada kesempatan - dan seringkali hampir

sempurna (Weiskrantz, 1997, 2007). Orang dengan blindsight dapat melaporkan

atribut visual seperti warna, bentuk, dan gerakan (Zeman, 2004).

Penelitian tambahan telah menghilangkan beberapa penjelasan yang jelas.

Individu-individu memiliki kerusakan lengkap untuk korteks visual primer (Farah,

2001; Weiskrantz, 2007). Berikut adalah penjelasan yang paling mungkin saat

ini. Sebagian besar informasi yang terdaftar pada retina perjalanan ke korteks

visual. Namun, sebagian dari informasi dari retina perjalanan ke lokasi lain pada

korteks serebral, di luar korteks visual (Weiskrantz, 2007; Zeman, 2004).

Seseorang dengan blindsight dapat mengidentifikasi beberapa karakteristik dari

stimulus visual - bahkan dengan korteks visual primer yang rusak - berdasarkan

informasi yang didaftarkan di lokasi tersebut kortikal lainnya.

Penelitian tentang blindsight sangat relevan dengan topik kesadaran.

Secara khusus, ini menunjukkan bahwa informasi visual harus melewati korteks

visual primer dalam rangka untuk didaftarkan dalam kesadaran. Namun, jika

informasi yang mengambil jalan memutar dan bypasses korteks visual primer,

adalah mungkin individu tidak akan sadar akan pengalaman visual (Baars et al,

38

Page 40: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

1998;. Farah, 2001; Zeman, 2004). Dalam Bab 5, kita akan mempertimbangkan

fenomena terkait dalam diskusi tentang memori implisit; orang sering bisa

mengingat beberapa informasi, bahkan ketika mereka tidak menyadari memori ini.

Singkatnya, diskusi ini telah menunjukkan bahwa kesadaran adalah topik

yang menantang. Kesadaran kita bukanlah cermin sempurna dari proses kognitif

kita, yaitu, kita sering tidak dapat menjelaskan bagaimana proses ini beroperasi.

Hal ini juga bukan papan tulis, kita tidak dapat begitu saja menghapus pikiran

yang tidak diinginkan dari kesadaran kita. Kesadaran bahkan bukan seorang

reporter yang akurat, sebagai penelitian menunjukkan blindsight. Seperti Wegner

(2002) menyimpulkan, kita biasanya berasumsi bahwa "Bagaimana terlihat adalah

begitulah mereka" (hal. 243).

Bagian Ringkasan: Kesadaran

Kesadaran saat ini menjadi topik yang populer. Penelitian menunjukkan

bahwa orang kadang-kadang tidak menyadari proses mental tingkat tinggi.

Misalnya, mereka dapat memecahkan masalah tapi tidak sadar bagaimana mereka

benar-benar mencapai solusi.

Penelitian pada penekanan berpikir menggambarkan sulitnya

menghilangkan beberapa pemikiran dari kesadaran; ironisnya, jika Anda mencoba

untuk menghindari berpikir tentang masalah, Anda sebenarnya dapat berpikir

tentang hal ini lebih sering. Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif memiliki

kesulitan menekan pikiran.

Individu dengan blindsight dapat mengidentifikasi karakteristik dari

sebuah objek, bahkan ketika korteks visual mereka rusak dan mereka tidak

memiliki kesadaran atas obyek itu.

TINJAUAN PERTANYAAN BAB

39

Page 41: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

5. Bayangkan bahwa Anda sedang mencari halaman sebelumnya dari bab ini

mengenai istilah "mendengarkan dichotic." Otak bagian mana yang aktif

selama tugas ini? Sekarang anggaplah bahwa Anda sedang mencoba untuk

mempelajari arti dari frase mendengarkan dichotic. Bagian otak mana yang

diaktifkan selama tugas ini? Jelaskan bagaimana penelitian telah menjelaskan

dasar biologis dari perhatian.

Jawab:

Saat kita sedang mencari halaman sebelumnya mengenai

“mendengarkan dichotic”, bagian otak yang aktif bekerja adalah the orienting

attention network atau jaringan perhatian berorientasi yang terletak pada

korteks parietal. Jaringan perhatian berorientasi bertanggung jawab untuk

jenis perhatian yang berhubungan dengan pencarian secara visual.

Sedangkan saat kita mencoba mempelajari arti dari mendengarkan dichotic

bagian otak yang aktif bekerja adalah the executive attention network atau

jaringan perhatian eksekutif yang terletak tumpang tindih dengan wilayah

otak Anda yang berhubungan dengan kecerdasan umum pada frontal korteks.

Jaringan perhatian eksekutif aktif pada proses memperoleh keterampilan

akademis di sekolah, misalnya ketika mempelajari ide-ide baru. Saat kita

membaca mengenai mendengarkan dichotic jaringan perhatian eksekutif telah

secara aktif menyerap informasi baru.

Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan berbagai macam penelitian neurosains

yang sudah dilakukan. Penelitian neurosains menggunakan alat yang bernama

Positron Emition Tomography (PET scan).

40

Page 42: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

Contoh gambar alat PET scan

Data pada komputer yang terhubung dengan PET scan

Alat PET scan terhubung dengan komputer yang berfungsi untuk membaca

data yang diperoleh. Misalnya saat kita berpikir tentang makna kata maka

pada layar komputer akan menunjukkan gambar otak bagian depan yang

bersinar yang menandakan otak bagian depanlah yang aktif pada proses yang

berhubungan dengan mempelajari hal baru. Begitu juga saat kita melihat kata,

maka layar komputer akan menunjukkan gambar otak bagian belakang yang

bersinar yang menandakan bahwa otak bagian belakanglah yang bekerja saat

kita melihat kata atau yang berhubungan dengan pencarian secara visual.

41

Page 43: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

APLIKASI DALAM PEMBELAJARAN

Gerakan mata saccadic pada saat membaca

Pembaca yang baik

Pada saat membaca, pembaca yang baik akan dengan cepat melakukan gerakan

mata saccadic dari satu kata ke kata-kata selanjutnya. Pembaca yang baik dapat

melihat kata-kata selanjutnya berkisar 15 kata dan tanpa ada kesulitan.

Pembaca yang buruk

Sedangkan pada pembaca yang buruk, pada saat membaca mereka terkadang

kembali mengulang membaca kata yang sebelumnya karena ada beberapa kata

yang tidak mereka mengerti atau sukar untuk dibaca.

Gerakan mata saccadic aktif saat kita melakukan kegiatan membaca. Dalam

penerapan teknik membaca cepat gerakan mata saccadic akan melompat dari satu

kata ke kata yang lain sesuai denganjenis teknik membaca cepat yang sedang

diterapkan dalam membaca.

42

Page 44: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

PERTANYAAN DISKUSI

1. Mengapa penderita lesi otak sebelah kiri tidak menyadari benda yang ada di

sebelah kanan mereka?

Jawab:

Perkembangan otak berhubungan dengan aktivitas tubuh. Jadi bagian otak sebelah

kanan mengatur aktivitas bagian tubuh sebelah kiri, begitupun sebaliknya bagian

otak kiri mengatur tubuh bagian kanan. Sehingga, jika perkembangan otak sebelah

kiri terganggu bagian tubuh kanan juga terganggu. Dalam hal ini, penderita lesi

otak sebelah kiri akan mengalami kesulitan menyadari benda yang ada disebelah

kanannya.

2. Gerakan mata saccadic, pada pembaca yang baik bisa melihat kata-kata

selanjutnya kurang lebih sebanyak 15 kata dan yang sudah dibaca sebanyak 4

kata. Bagaimana dengan cara membaca dari atas ke bawah, apakah juga sama?

Jawab:

Baik membaca dari kiri ke kanan atau membaca dari kanan ke kiri seperti saat

membaca Al-quran, dan juga membaca dari atas ke bawah seperti membaca huruf

kanji Jepang pada umumnya gerakan mata saccadic dapat melihat kata yang

sudah dibaca kurang lebih sebanyak 4 kata dan dapat melihat kata yang akan

dibaca kurang lebih sebanyak 15 kata. Hal itu karena kita memiliki daya ingin

tahu yang kuat mengenai apa yang akan dibaca selanjutnya.

3. Bagaimana solusi untuk penderita lesi otak pada kasus penderita lesi otak kiri

yang tidak menyadari makanan yang ada di piring sebelah kanannya?

Jawab:

Kita bisa membantunya dengan mengubah posisi piring, sehingga makanan yang

belum dimakan di sebelah kanan bisa terlihat oleh penderita lesi otak sebelah kiri

atau bisa juga dengan menyuapinya. Hal lain yang bisa dilakukan adalah

mengatakan pada si penderita mengenai kelemahan mereka dalam menyadari hal

pada bagian kanan.

43

Page 45: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

4. Ketika seseorang memperhatikan kita, kemudian kita merasakan lalu

memandang orang tersebut. apakah itu termasuk cocktail party effect?

Jawab:

Bukan. Cocktail party effect terjadi karena ada sesuatu yang ia dengar dan hal itu

berhubungan dengan dirinya. Misalnya namanya disebut-sebut dalam sebuah

percakapan atau ada percakapan yang menarik hatinya meskipun ia tidak terlibat

dalam percakapan itu.

Pada saat ada orang yang memperhatikan kita dan kita menyadarinya lalu

memandang orang tersebut, ini bukan termasuk ke dalam cocktail party effect,

tapi lebih pada telepati.

5. Proses pengolahan apa yang terjadi pada orang yang mengalami fobia ketika

dihadapkan pada emotional stroop task? Top-down atau bottom-up?

Bagaimana solusinya?

Jawab:

Pada orang yang mempunyai fobia dan dihadapkan pada emotional stroop task

maka proses yang akan terjadi adalah top-down processing.

Solusinya, sebaiknya penderita fobia berkonsultasi dengan psikiater tentang

bagaimana mengatasi fobia yang mereka miliki.

6. Mengapa pembaca yg melakukan regresi disebut poor reader bukan good

reader? Padahal ia melakukan regresi untuk meningkatkan kualitasnya?

Jawab:

Pembaca yang melakukan regresi disebut poor reader karena mereka mengulang

kembali membaca kata sebelumnya yang tidak mereka mengerti atau yang sulit

dibaca. Poor reader bukan berarti menjadi pembaca yang buruk selamanya. Poor

reader bisa berlatih dan belajar untuk menjadi good reader. Regresi dalam

membaca merupakan salah satu cara belajar untuk meningkat kualitas

membacanya di kemudian hari.

44

Page 46: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

7. Cara belajar dengan mendengarkan musik termasuk divided-attention atau

apa?

Jawab:

Cara belajar dengan mendengarkan musik merupakan salah satu cara belajar yang

dianggap efektif bagi beberapa orang. Cara belajar seperti ini termasuk ke dalam

divided-attention, karena pada dasarnya kita bisa memfokuskan perhatian pada

satu hal saja. Jika kita belajar sambil mendengarkan musik maka perhatian kita

akan terbagi, bisa menjadi lebih fokus pada pelajaran atau lebih fokus pada musik

yang di dengar.

45

Page 47: Cognitive Psychology, Matlin - chapter 3.docx

DAFTAR PUSTAKA

Matlin, M.W. (2009). Cognitive Psycology (7th edition). New York: John Wiley

& Sons, Inc.

46


Recommended