+ All Categories
Home > Documents > Contoh Struktur Organisasi Proyek

Contoh Struktur Organisasi Proyek

Date post: 20-Dec-2015
Category:
Upload: ricky-andi
View: 1,068 times
Download: 129 times
Share this document with a friend
Description:
wqerewtyrtuyiyuu
Popular Tags:
33
Nama : Anik Asmoro NIM : 1005141003 Kelas : MRKG-4A
Transcript

Nama : Anik Asmoro

NIM : 1005141003

Kelas : MRKG-4A

Gambaran Umum Proyek

A. Lokasi Proyek

Proyek pelebaran jalan tegineneng - Simpang Tanjung Karang ini berlokasi di

Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, berada pada jalur jalan nasional yang

menghubungkan antara provinsi lampung dengan pulau jawa dengan panjang jalan

2,80 km dan lebar lalu lintas 7,0 m.

Akses menuju lokasi proyek melalui jalan utama yakni jalan lintas sumatera antara

provinsi lampung dengan pulau jawa.

Adapun batas-batas lokasi proyek adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara :

2. Sebelah Timur :

3. Sebelah Selatan :

4. Sebalah Barat :

Gambar 2.1 : Lay Out Lokasi

B. Data Umum Proyek

Data umum pada proyek Pelebaran Jalan Tegineneng – Simpang Tanjung Karang

sepanjang 2,80 km adalah sebagai berikut :

1. Nama proyek : Proyek Pelebaran Jalan Tegineneng-Sp Tanjung Karang.

2. Lokasi Proyek : Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung

3. Pemilik proyek : KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM

4. Kontraktor Pelaksana : PT. MAYANG SARI PRIMA

5. Konsultan Supervisi : PT. JAKARTA RENCANA SELARAS

6. No. kontrak : 01/KTR/PPPJJN-PPK.07/PLB.TGN-STK/IV/ 2010

7. Tgl kontrak : 29 April 2011

8. Jenis kontrak : Unit price

9. Masa pelaksanaan : 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender

10. Waktu pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender

11. Nilai kontrak : Rp 27.553.096.000,-

12. Retensi pembayaran : target tercapai, 30% tiap tagihan

13. Sumber dana : APBN Murni

14. Rencana PHO : 24 Desember 2011

15. Rencana FHO : 21 Mei 2012

16. Panjang Ruas (Efektif) : 2,800 km (Km 28 + 500 – Km 31 + 300)

17. Lebar Badan Jalan : 2 X 7,00 m dan Median 2,00 m

18. Ka Satker : Ir. Arif Budiono,MT

19. PPK : Ir. Haryadi Yazid, MT

20. General Superintendent : D.Hendrayana, ST

21. Realisasi Kemajuan : 15,59 % (status laporan : 25 Juni 2011)

22. Rencana Kemajuan : 19,27 %

23. Deviasi : -3,68 %

24. Waktu Pelaksanaan : 58 hari kalender

25. % Waktu Terpakai : 24,17 %

C. Data Struktur Proyek

Pelebaran jalan adalah suatu proses penambahan luas jalan atau pelebaran jalan pada

proyek ini pelebaran jalan dilaksanankan pada 2 titik yaitu :

1. Titik 1 sepanjang 1800 m dari STA 0+000 sampai STA 1+800

2. Titik 2 sepanjang 1000m dari STA 1+800 sampai STA 2+800

Dalam prosesnya pelebaran jalan ini dilakukan 7 m dan dibagi menjadi 4 lapisan

struktur jalan yaitu :

a. Subgrade

Tanah dasar adalah lapis terbawah dari struktur perkerasan, tanah dasar bisa terdiri dari

tanah asli, tanah galian dan tanah yang distabilisasi (perbaikan). lapisan tanah dasar

dipadatkan untuk mendapatkan CBR sesuai dengan rencana. CBR rencana subgrade

adalah 6%. Jika CBR lapangan didapatkan < 6% maka diperlukan perbaikan kondisi

tanah dengan pemadatan ulang.

Fungsi :

a. Sebagai lantai kerja struktur perkerasan diatasnya.

b. Pondasi struktur perkerasan secara keseluruhan.

b. Base B

Adalah lapisan pondasi bawah yang dipadatkan berupa material yang dipasang dibawah

base diatas subgrade. Yang mempunyai daya dukung >70%. Pada proyek ini, ketebalan

subbase yang dipakai adalah 25 cm. . Material yang dipakai adalah sirtu B.

Fungsi :

a. Mendukung dan menyebarkan beban lalu lintas.

b. Efesiensi penggunaan material.

c. Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi di atasnya

akibat beban atau rembesan air.

d. Sebagai lantai kerja lapisan perkerasan diatasnya.

c. Base A

Lapis pondasi atas adalah lapisan perkersan yang terletak diantara pondasi bawah

dan lapisan permukaan.

Material yang digunakan untuk lapisan ini harus cukup kuat dan awet sehingga

dapat menahan beban-beban roda kendaraan. Penggunaan bahan-bahan ini harus

memenuhi syarat teknik yang dibuktikan dengan penyelidikan atau pengujian

laboratorium. Bahan alam seperti batu pecah, kerikil, stabilisasi tanah dengan

semen atau kapur dapat digunakan sebagai bahan lapisan ini dengan syarat nilai

CBR 80 %.

Ketebalan base A yang dipakai adalah 20 cm. Material yang dipakai adalah sirtu A.

Fungsi :

a. Sebagai lapis pendukung dan landasan kerja untuk lapis permukaan.

b. Mendistribusikan beban lalu lintas ke lapis di bawahnya.

d. finish grade

adalah lapis permukaan struktur jalan yang terdiri atas campuran agregat, aspal, dan filler

(apabila diperlukan untuk digabungkan menjadi job mix formula). Lapis permukaan

terdiri dari 3 layer yaitu :

1. AC-Base, setebal 7,5 cm,

2. AC-BC, setebal 6 cm, dan

3. AC-WC, setebal 4 cm

Fungsi :

a. Mendukung dan meneruskan beban lalu lintas

b. Lapis kedap air untuk melindungi badan jalan dari

kerusakan akibat cuaca.

b. Lapisan aus, melindungi badan jalan dari gesekan akibat rem kendaraan

D. Sturktur Organisasi Proyek

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi proyek merupakan susunan pihak-pihak yang terlibat dalam

suatu proyek, yang bertujuan untuk mencapai pelaksanaan kerja yang efektif dan

efisien dalam pembagian tugas dan tanggung jawab.

Prinsip dasar manajemen yang harus diperhatikan dalam struktur organisasi kerja

adalah:

a. Masing-masing personil memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai

dengan wewenang yang diberikan untuk mengambil keputusan sesuai

dengan jabatannya.

b. Jalur instruksi harus langsung dan sependek mungkin.

c. Uraian pekerjaan untuk masing-masing personil harus jelas dan

terperinci.

d. Iklim kerja harus dibina agar kerja sama dapat berjalan dengan

baik.

Adapun unsur-unsur organisasi proyek ini terdiri dari:

a. Pemilik Proyek (owner dan Supervisor)

Pada proyek ini Kementrian Pekerjaan Umum bertindak langsung sebagai

owner dan supervisor. Kementrian Pekerjaan Umum sebagai badan hukum

yang menghendaki dilaksanakannya proyek ini memiliki hak dan kewajiban,

antar lain:

Secara berkala meninjau lapangan untuk melihat kemajuan pekerjaan.

Ikut serta menilai kualitas pekerjaan yang dilakukan kontraktor agar tidak

menyimpang dari dokumen kontrak.

Mengawasi pelaksanaan pembangunan yang menyangkut aspek kualitas

dan kuantitas.

Mengawasi time schedule terhadap kemajuan proyek.

Menilai pelaksanaan pekerjaan dan pelaksanaan pengawasan anggaran

biaya.

Menerima atau menolak saran-saran kontraktor dalam kaitannya dengan

pembangunan proyek.

Menyetujui atau menolak penambahan, pengurangan, dan perubahan

pekerjaan diluar dokumen kontrak yang diusulkan kontraktor.

Mengambil tindakan atas keputusan yang diperlukan untuk menjamin

kelancaran pelaksanaan proyek.

Mencabut dan membatalkan kontrak terhadap kontraktor apabila

kontraktor menangguhkan pekerjaan proyek tanpa alasan yang dapat diterima.

Menerima penyerahan pekerjaan apabila sudah memenuhi syarat dan

peraturan-peraturan yang ada.

b. Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana adalah perusahaan maupun perorangan yang berbadan

hukum yang menerima pekerjaan dan menyelengarakan pekerjaan menurut

biaya yang telah disepakati bersama dengan peraturan dan syarat-syarat yang

ada.

Kontraktor utama untuk proyek Pelebaran Jalan Tegineneng – Simpang Tanjung Karang adalah PT.MAYANG SARI PRIMA

Beberapa tugas dan kewajiban kontraktor pelaksana antara lain:

Mengadakan tenaga kerja, material, dan alat alat kerja yang sesuai dengan

spesifikasi teknis dan syarat perjanjian proyek.

Mengkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap semua aktifitas dan

membuat kontrak langsung dengan para subkontraktor, supplier, mandor, dan

personil kontraktor sesuai dengan syarat yang ada pada dokumen dengan

sepengetahuan konsultan pengawas.

Menyerahkan dan membuat detail kerja beserta gambar, usulan perubahan

pekerjaan, dan laporan kegiatan serta pemeriksaan buku pengoperasian kegiatan.

Memberikan perintah secara langsung untuk menghentikan setiap

subkontraktor dan supplier yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengn

perjanjian kontrak atau syarat - syarat kerja.

Mengikuti prosedur proyek yang diarahkan oleh konsultan pengawas.

Menyerahkan proyek pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam batas

waktu yang telah ditentukan dan membuat berita acaranya.

c. Konsultan Perencana

Adalah badan usaha yang merencanakan suatu proyek dan bergerak di bidang

desain fisik proyek, yakni berupa perencanaan dalam bentuk gambar-gambar

konstruksi, struktur, dan juga rencana anggaran biaya. Tetapi dalam proyek

ini, konsultan perencana juga menyediakan dana dalam bentuk pinjaman

kepada Kementrian Pekerjaan Umum. Pada proyek ini yang bertindak sebagai

perencana adalah CV.REKA CIPTA LESTARI.

Konsultan perencana bertanggung jawab atas:

o Perencanaan bangunan yang diinginkan oleh pemilik berupa dasar-

dasar perhitungan dan gambar.

o Perencanaan letak bangunan, volume pekerjaan, rancangan

anggaran biaya, dan jangka waktu pelaksanaan.

2. Struktur Organisasi Lapangan

Struktur Organisasi di lapangan dibentuk untuk mendukung kelancaran pekerjaan

sehingga ada kejelasan penyelesaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab

masing-masing pelaksana dilapangan.

Adapun struktur organisasi di lapangan beserta tugas-tugasnya adalah sebagai

berikut:

a. Manager Proyek

Manager proyek adalah orang yang mewakili pihak kontraktor yang

bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan proyek agar proyek tersebut

dapat selesai sesuai dengan batas waktu dan biaya yang telah direncanakan.

Wewenang dan tanggung jawab manager proyek antara lain:

Mengadakan konsultasi dengan pemilik proyek mengenai perkembangan

pelaksanaan maupun permasalahan kritis.

Memberikan laporan lisan atau tertulis kepada pemilik proyek (owner).

Menjalankan manajemen proyek dan sewaktu-waktu dapat mengadakan

pemeriksaan ke lapangan pekerjaan proyek.

Mempelajari dokumen kontrak.

Memimpin survey lokasi proyek sebagai bahan pembuatan perencanaan.

Memilih dan menetapkan metode konstruksi yang akan digunakan.

Bersama – sama dengan Kabag. Pengendalian mereview dan

menyempurnakan construction plan pada waktu tender.

Mengurus serah terima lapangan.

Melakukan persiapan pelaksanaan proyek di lapangan.

Melakukan assesment risiko proyek dan dipresentasikan dalam rapat

moving in.

Menyelenggarakan rapat moving in.

Memimpin kegiatan pelaksanaan proyek dengan menggunakan sumber

daya milik perusahaan dan mitra usaha secara efisien dan produktif.

Mengikuti rapat dengan pihak pengguna jasa.

Mengkonsultasikan setiap permintaan dana kerja proyek dengan Kacab /

Kawil / Wakawil.

Menanda tangani laporan proyek baik untuk internal dan eksternal.

Mengajukan penagihan termijn / progress payment/claim.

Membina hubungan baik dengan pengguna jasa dan mitra usaha .untuk

kelancaran pelaksanaan proyek dan defensif marketing.

Melakukan coaching and counselling pada bawahannya.

Melakukan pembinaan SDM (Sumber Daya Manusi) menjadi tenaga

profesional yang menguasai bisnis, manajemen dan teknologi.

Mengidentifikasi resiko yang mungkin terjadi dan memberikan respon

antisipasi.

Menggali/menciptakan peluang untuk menambah pendapatan dan

melakukan value engeneering.

Mempersiapkan proses penyerahan pertama secara partial atau

keseluruhan.

Melakukan pemeliharaan pekerjaan yang diserahkan.

Melakukan penyerahan akhir bangunan termasuk as built drawing.

Menyelenggarakan rapat moving out setelah proyek selesai.

Menyampaikan hasil kajian improvement metode konstruksi ke bagian

Litbang Biro Sistem & Teknologi Informasi .

Melaksanakan pekerjaan khusus yang diperintahkan oleh Kadiv /

Wakadiv.

Melakukan pembinaan penerapan PW-K3LM (Pengawasan Wajib-

Keselamatan Kesehatan dan Kesejahteraan Lingkungan Masyarakat) di proyek.

Mengurus surat referensi dari pengguna jasa setelah proyek selesai.

Mengkonsultasikan setiap permintaan dana kerja proyek dengan

Kacab/Kawil/ Wakawil.

Melakukan evaluasi dan kaji ulang resiko minimal 1 x setahun.

b. Administrasi Keuangan

Administrasi keuangan adalah orang yang bertanggung jawab terhadap

pengadaan material dan pendanaan yang berhubungan dengan pembangunan

proyek. Adapun tugas administrasi keuangan antara lain:

Menyusun dan mengendalikan anggaran BAU (Badan Administrasi

Keuangan) Proyek.

Mengevaluasi laporan keuangan yang dibuat oleh staf.

Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan

perpajakan proyek.

Melaksanakan penilaian karya pegawai di proyek.

Menyelenggarakan tata usaha surat menyurat dan tata usaha Kepala

Proyek.

Melaksanakan inventarisasi, pemeliharaan dan pengawasan penggunaan

peralatan kantor proyek.

Memonitor penyelenggaraan tugas-tugas rumah tangga, tata usaha

perjalanan dinas dan pengaturan kendaraan pool proyek.

Membuat laporan keuangan dengan program SIM-AK.

Membuat solusi penanganan masalah keuangan proyek.

Melakukan pembinaan sumber daya dibidang personalia dan keuangan.

Memberi petunjuk teknis pelaksanaan tugas staf KSDM (Kepala Sumber

Daya Manusia).

Menyusun, menetapkan dan menilai SKI (Sistem Kerja Instansi) staf

KSDM.

Menyusun konsep surat untuk ditanda tangani Kepala Proyek.

Membantu pimpinan didalam pelaksanaan PW-K3LM di proyek.

c. Kepala teknik dan Administrasi kontrak

Tugas dari kepala teknik dan asministrasi kontrak antara lain:

Mempelajari dokumen kontrak proyek.

Membuat assesment resiko proyek untuk dipresentasikan dirapat moving

in.

Menyiapkan materi rapat moving in dan moving out proyek.

Bersama-sama Kasi KSDM dan Kasi Loglat menyusun chas flow proyek

dan permintaan dana kerja proyek.

Mengevaluasi realisasi BK/PU Proyek selama pelaksanaan.

Menganalisis penyimpangan biaya yang terjadi, dan melaporkan ke Kapro.

Menganalisis kinerja waktu proyek selama proses pelaksanaan.

Menganalisis penyebab keterlambatan dan melaporkan ke Kapro.

Membuat berita acara progres lapangan untuk tagihan termijn proyek.

Bersama – sama seksi KSDM mengurus berita acara tagihan termijn

proyek.

Menyiapkan addendum/amandemen kontrak dengan owner.

Mempersiapkan dan mengurus penyelesaian klaim.

Membuat konsep tentang perpanjian dengan pihak ke tiga.

Mengamati penerapan / pengendalian resiko & PW K3LM di proyek.

Menganalisis real cost untuk pekerjaan – pekerjaan tertentu.

Menganalisis tingkat produktifitas untuk pekerjaan tertentu.

Mengevaluasi kinerja subkontraktor, mandor dan tukang.

Mengevaluasi dan memberi usulan pelaksanaan metode konstruksi di

proyek.

Melakukan komunikasi horizontal dengan kasi lain di proyek.

Membuat konsep surat untuk ditanda tangani Kapro.

Menyusun , menetapkan dan menilai SKI staf Pengendalian.

Melakukan evaluasi dan kaji ulang yang diperlukan terhadap risiko

minimal 1 x setahun, atau saat ditemukan risiko yang memberikan dampak diluar

batas yang diijinkan.

d. Kepala Logistik dan Peralatan

Adapun tugas kepala logistik dan peralatan adalah :

Bersama – sama Kasi teknik & Adkon dan Kasi KSDM menyusun chas

flow proyek dan permintaan dana kerja proyek.

Memberikan informasi harga material dan harga alat untuk keperluan

pelaksana proyek.

Mengadakan contoh material untuk mendapatkan persetujuan dari pihak

kesatu.

Mengadakan material dan alat yang diperlukan di proyek sesuai schedule.

Melaksanakan perencanaan, pengoperasian, pengendalian pemeliharaan &

perbaikan alat termasuk pengadaan suku cadang.

Mengatur penugasan operator dan mekanik peralatan proyek.

Membuat laporan pengoperasian alat.

Mengelola persediaan material.

Mengamankan dan melaporkan material sisa ke Divisi.

Membina hubungan dengan supplier material dan paralatan konstruksi.

Membina hubungan dengan perusahaan penyewaan alat konstruksi.

Membina hubungan dengan perusahaan angkutan/forwarder.

Menyelenggarakan mobilisasi dan demobilisasi alat konstruksi.

Melakukan negosiasi harga material dan sewa alat.

Membuat konsep surat perjanjian pembelian dan sewa alat.

Membantu pimpinan didalam melaksanakan PW-K3LM di proyek.

Melakukan koordinasi dengan staf dibawahnya.

Menyusun, menetapkan dan menilai SKI Staf.

Melakukan komunikasi dengan petugas lain di proyek.

Melakukan evaluasi kinerja supplier Proyek.

e. Kepala Lapangan

Tugas kepala lapangan antara lain :

Mengkoordinasi para pelaksana / mandor dan subkontraktor.

Memimpin pelaksanaan konstruksi / produksi sesuai program kerja

mingguan, metoda kerja, gambar kerja dan mengikuti spesifikasi teknik.

Mengikuti rapat dengan pemberi tugas ( Owner ).

Bersama bagian teknik melaksanakan negosiasi mandor dan

subkontraktor.

Memimpin rapat koordinator dengan para pelaksana, mandor dan

subkontraktor.

Bersama bagian teknik mereview metoda konstruksi.

Menekan biaya produksi.

Menjalin hubungan baik dengan pengawas pekerjaan / konsultan untuk

kelancaran pekerjaan dilapangan

Menyetujui hasil pemeriksaan dan pengukuran progress pekerjaan mandor

/ subkontraktor.

Membantu Bagian Administrasi Kontrak (BAK) dalam membuat berita

acara kemajuan pekerjaan secara berkala.

Memimpin pelaksanaan dan pengendalian K3LM di proyek.

Membuat evaluasi laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan

di lapangan .

Menyiapkan / menyusun bahan rapat dengan owner.

Memberi coaching and councelling kepada para pelaksana.

Mengikuti rapat koordinasi dengan pengguna jasa.

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK PELEBARAN JALAN TEGINENENG-SIMPANG TANJUNG KARANG

Gambar 2. Skema Struktur Organisasi Proyek

Gambar 2.2 : Lay Out Lokasi Quarry, AMP dan Base Camp


Recommended