`
115
DAFTAR PUSTAKA
Adler, David (1999) Metric Handbook, Oxford Architectural Press, Oxford.
Badan Pusat Statistik Kota Medan & Badan Perencanaan Pembangunan DaerahKota Medan (2008), Medan Dalam Angka, Medan in figures 2007.
Daniel, (1991) Rumah Seluruh Rakyat,Yayasan Padamu Negeri : Jakarta.
De Chiara, Joseph,Callender,John.(1987), Time SaverStandards for building typesSecond Edition,Singapore : Singapore National Printers Ltd.
Diana,(2009) Evaluasi Keberadaan Dan Penggunaan Ruang Terbuka Hijau DiLingkungan Rumah Susun Provinsi Dki Jakarta,Skripsi DepartemenArsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Draft Rencana Penyempurnaan RUTRW Kota Medan (2008)
Kenneth Yeang, (1994), “Bioclimatic Skyscraper”,London : Artemis.
Mascai,John ( 1980 ) Housing, Wiley : Michigan University.
Neufert, Ernst. (1996), Data Arsitek jilid I Edisi 33, Terjemahan Sunarto Tjahjadi.Jakarta : Erlangga.
Neufert, Ernst. (1996), Data Arsitek jilid II Edisi 33, Terjemahan SunartoTjahjadi. Jakarta : Erlangga.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) (2006-2016) Pemerintah KotaMedan.
Republik Indonesia, (2004), Standar Nasional Indonesia (SNI 03 – 7013 - 3004)Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum ,Nomor: 05/PRT/M/2007,Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun SederhanaBertingkat Tinggi.
Rusunawa Komitmen Bersama Penanganan Pemukiman Kumuh (2012)Direktorat Pengembangan Pemukiman.
Sudarwanto, Budi. (1995)Sustainable Architecture, Laboratory of BuildingPhysics.Semarang: Universitas Diponegoro.
Arcspace.com, (1999), Silodam Housing,http://www.arcspace.com/features/mvrdv/silodam-housing-silo/
UNIVERSITAS MEDAN AREA
`
116
Eko Eddy Prayetno,(2013), Struktur Bangunan ,https://ekoeddy.wordpress.com/2013/01/26/bangunan-struktur-baja/
Kabupataen Sleman, (2002),Rusunawa, Rusunawa.slemankab.go.id
Koran Arsitektur, (2012), Arsitektur Bioklimatik ,http://archiholic99danoes.blogspot.com/arsitektur-bioklimatik.html
Project Media, (2013), Dilatasi Bangunan ,http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/10/dilatasi-bangunan.html
Wikipedia,(2001), Kota Medan: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
`
117
Lampiran 1 : Fasilitas Lingkungan Rumah Susun
No. Jenis Fasilitas Lingkungan Fasilitas Yang Tersedia
1 Fasilitas niaga - Warung- Toko-toko perusahaan dan
dagang- Pusat perbelanjaan
2 Fasilitas pendidikan - Ruang belajar untuk prabelajar
- Ruang belajar untuk sekolahdasar
- Ruang belajar untuk sekolahlanjutan tingkat pertama
- Ruang belajar untuk sekolahmenengah umum
3 Fasilitas kesehatan - Posyandu- Balai pengobatan- BKIA dan ruamah bersalin- Puskesmas- Praktek dokter- Apotek
4Fasilitas peribadatan
- Musola- Masjid kecil
5 Fasilitas pelayanan umum - Kantor RT- Kantor/balai RW- Post hansip/siskamling- Pos polisi- Telepon umum- Gedung serba guna- Ruang duka- Kotak Surat
6 Ruang terbuka - Taman- Tempat bermain- Lapangan olah raga- Peralatan usaha- Sirkulasi- Parkir
(Sumber : Standar Nasional Indonesia (03-7013-3004))
UNIVERSITAS MEDAN AREA
`
118
Lampiran 2 : Standar Dimensi Ruang Tidur
(Sumber : Arsitek Data Jilid 3 dan Dimensi Manusia & Ruang Interior)
`
118
Lampiran 2 : Standar Dimensi Ruang Tidur
(Sumber : Arsitek Data Jilid 3 dan Dimensi Manusia & Ruang Interior)
`
118
Lampiran 2 : Standar Dimensi Ruang Tidur
(Sumber : Arsitek Data Jilid 3 dan Dimensi Manusia & Ruang Interior)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
`
119
Lampiran 3 : Standar Dimensi Dapur
(Sumber : Arsitek Data Jilid 3 dan Dimensi Manusia & Ruang Interior)
`
119
Lampiran 3 : Standar Dimensi Dapur
(Sumber : Arsitek Data Jilid 3 dan Dimensi Manusia & Ruang Interior)
`
119
Lampiran 3 : Standar Dimensi Dapur
(Sumber : Arsitek Data Jilid 3 dan Dimensi Manusia & Ruang Interior)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
`
120
Lampiran 4 : Standar Dimensi Kamar Mandi
(Sumber : Arsitek Data Jilid 3 dan Dimensi Manusia & Ruang Interior)
`
120
Lampiran 4 : Standar Dimensi Kamar Mandi
(Sumber : Arsitek Data Jilid 3 dan Dimensi Manusia & Ruang Interior)
`
120
Lampiran 4 : Standar Dimensi Kamar Mandi
(Sumber : Arsitek Data Jilid 3 dan Dimensi Manusia & Ruang Interior)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
`
121
Lampiran 5 : Standar Dimensi Ruang Serbaguna
(Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior)
`
121
Lampiran 5 : Standar Dimensi Ruang Serbaguna
(Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior)
`
121
Lampiran 5 : Standar Dimensi Ruang Serbaguna
(Sumber : Dimensi Manusia & Ruang Interior)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
`
122
Lampiran 6 : Standar Dimensi Lapangan Olahraga
Badminton
Basket Voli
Futsal
(Sumber : Time Saver Standards for building types 2nd)
`
122
Lampiran 6 : Standar Dimensi Lapangan Olahraga
Badminton
Basket Voli
Futsal
(Sumber : Time Saver Standards for building types 2nd)
`
122
Lampiran 6 : Standar Dimensi Lapangan Olahraga
Badminton
Basket Voli
Futsal
(Sumber : Time Saver Standards for building types 2nd)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Efisiensi Struktur Bangunanmenggunakan sistem rigid framedengan kontruksi beton bertulangyang mengaplikasikan dilatasikonsol pada bagian pusatbangunan.
Secondary Skin menggunakan rangkabaja H dengan wiremesh sebagai mediarambat yang ditanami tanamanthunberghia sebagai penyaring udaradan menetralisir cahaya mataharilangsung kedalam bangunan.
Atap Pelana menggunakan material dari guttaindonesia karena mampu mengurangi suhu panaskedalam bangunan dan efektif dalam meredamsuara hujan dengan kemiringan 30• sebagaipenangkap air hujan untuk di daur ulang gunamemenuhi kebutuhan air di rusunawa.
Rooster pada bagian atap bangunanberfungsi tempat sirkulasi udara untukmenjaga suhu dalam ruang.
Tangga sebagai media penghalang pencahayaan mataharisecara langsung ke unit rusunawa
Ruang Service pada ujung bangunan untuk kemudahanakses pencapaian dan tidak menganggu fungsi ruanglainnya.
Open Plan merupakan respon bangunan terhadaplingkungan sekitar.Taman dan lanskap digunakan tidakhanya untuk kebutuhan estetik semata tetapi gunamembangun iklim mikro di sekitar bangunan.
Shaft ME & SE dibagi tiap satushaft untuk dua ruangan untukkemudahan perawatan danefisiensi penggunannya.
Lampiran 7 : Detail perancangan rusunawa
Efisiensi Struktur Bangunanmenggunakan sistem rigid framedengan kontruksi beton bertulangyang mengaplikasikan dilatasikonsol pada bagian pusatbangunan.
Secondary Skin menggunakan rangkabaja H dengan wiremesh sebagai mediarambat yang ditanami tanamanthunberghia sebagai penyaring udaradan menetralisir cahaya mataharilangsung kedalam bangunan.
Atap Pelana menggunakan material dari guttaindonesia karena mampu mengurangi suhu panaskedalam bangunan dan efektif dalam meredamsuara hujan dengan kemiringan 30• sebagaipenangkap air hujan untuk di daur ulang gunamemenuhi kebutuhan air di rusunawa.
Rooster pada bagian atap bangunanberfungsi tempat sirkulasi udara untukmenjaga suhu dalam ruang.
Tangga sebagai media penghalang pencahayaan mataharisecara langsung ke unit rusunawa
Ruang Service pada ujung bangunan untuk kemudahanakses pencapaian dan tidak menganggu fungsi ruanglainnya.
Open Plan merupakan respon bangunan terhadaplingkungan sekitar.Taman dan lanskap digunakan tidakhanya untuk kebutuhan estetik semata tetapi gunamembangun iklim mikro di sekitar bangunan.
Shaft ME & SE dibagi tiap satushaft untuk dua ruangan untukkemudahan perawatan danefisiensi penggunannya.
Lampiran 7 : Detail perancangan rusunawa
Efisiensi Struktur Bangunanmenggunakan sistem rigid framedengan kontruksi beton bertulangyang mengaplikasikan dilatasikonsol pada bagian pusatbangunan.
Secondary Skin menggunakan rangkabaja H dengan wiremesh sebagai mediarambat yang ditanami tanamanthunberghia sebagai penyaring udaradan menetralisir cahaya mataharilangsung kedalam bangunan.
Atap Pelana menggunakan material dari guttaindonesia karena mampu mengurangi suhu panaskedalam bangunan dan efektif dalam meredamsuara hujan dengan kemiringan 30• sebagaipenangkap air hujan untuk di daur ulang gunamemenuhi kebutuhan air di rusunawa.
Rooster pada bagian atap bangunanberfungsi tempat sirkulasi udara untukmenjaga suhu dalam ruang.
Tangga sebagai media penghalang pencahayaan mataharisecara langsung ke unit rusunawa
Ruang Service pada ujung bangunan untuk kemudahanakses pencapaian dan tidak menganggu fungsi ruanglainnya.
Open Plan merupakan respon bangunan terhadaplingkungan sekitar.Taman dan lanskap digunakan tidakhanya untuk kebutuhan estetik semata tetapi gunamembangun iklim mikro di sekitar bangunan.
Shaft ME & SE dibagi tiap satushaft untuk dua ruangan untukkemudahan perawatan danefisiensi penggunannya.
Lampiran 7 : Detail perancangan rusunawa
UNIVERSITAS MEDAN AREA
`
124
Lampiran 8 : Hasil rancangan rumah susun di Kota Medan dengan
tema arsitektur bioklimatik
1. Kawasan Rumah Susun Sederhana Sewa
Gambar : a. Perspektif mata burung
Gambar : b. Site plan
Gambar : c. Perspektif rusunawa
Gambar : d. Tampak samping rusunawa
Gambar : e. Tampak depan rusunawa
UNIVERSITAS MEDAN AREA
`
125
2. Fasilitas Pendukung
Gambar : a. Lapangan olahraga
Gambar : b. Sarana bermain anak dan Taman
UNIVERSITAS MEDAN AREA
`
126
3. Unit hunian rusunawa
Gambar : a. Unit hunian rusunawa tipe 24 m2
Gambar : b. Unit hunian rusunawa tipe 36 m2
Gambar : c. Unit hunian rusunawa tipe 48 m2
UNIVERSITAS MEDAN AREA