+ All Categories
Home > Documents > DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley,...

DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley,...

Date post: 11-Feb-2018
Category:
Upload: hoangxuyen
View: 226 times
Download: 4 times
Share this document with a friend
48
DAFTAR PUSTAKA Alexeyev, V. (1994) : Quantitative Analysis A Textbook, Foreign Languages Publishing House, Moscow, 290-361. Amy L.Cox and James R.Cox. (August 2002) : Determining Oxidation-Reduction on a Simple Number Line, J. Chem. Edu, 79 (8), 965-967. Arifin, M. (2003) : Inovasi Pembelajaran Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Kimia melalui Pendekatan Pembelajaran Praktikum Skala Mikro Berbasis Kompetensi di Jurusan Kimia UPI, Penelitian Dosen, Bandung : UPI, 6-15. Baharudin. (2000) : Analisis Kesulitan Siswa pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi- Oksidasi, Thesis pada Program Pasca Sarjana UPI, Bandung, Tidak diterbitkan, 1-10. Basset, J., Denny, R.C., Jeffrey, G.H., and Mendham, J. (1994) : Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Alih Bahasa : Hadyana, A.P dan Setiono, L,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., Bell, B., and J.Mungarulire, (November 1998) : Hands- On Practical Chemistry for All-Why and How, J. Chem. Edu, 75 (11), 1406- 1407. Dick, J.G. (1973) : Analytical Chemistry, International Student Edition, McGraw- Hill Kogakusha LTD, Tokyo, 285-300. E. Harris, Walter., Kratochvie, Byron. (-) : An Introduction to Chemical Analysis, Sounders College Publishing, Philadelphia, 209-260. Fernando, Quintos&D.Ryan,Michael. (1997) : Kimia Analitik Kuantitatif, Edisi Pertama, Penerbit Andi Yogyakarta, 285-294. Firman, H. (2000) : Beberapa Pokok Pikiran tentang Pembelajaran Kimia di SLTA, Makalah pada diskusi Guru Kimia Aliyah Jawa Barat, BPG Bandung, [Online], Tersedia : http://www.harryfirman.com., diakses 15 Januari 2005. Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 119-127, 190-233. Henderleiter, J. and Pringle, D.L. (January 1999) : Effects of Context-Based Laboratory Experiments on Attitudes of Analytical Chemistry Students, J. Chem. Edu, 76 (1), 100-106.
Transcript
Page 1: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

42

DAFTAR PUSTAKA

Alexeyev, V. (1994) : Quantitative Analysis A Textbook, Foreign Languages Publishing House, Moscow, 290-361.

Amy L.Cox and James R.Cox. (August 2002) : Determining Oxidation-Reduction on

a Simple Number Line, J. Chem. Edu, 79 (8), 965-967. Arifin, M. (2003) : Inovasi Pembelajaran Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran

Kimia melalui Pendekatan Pembelajaran Praktikum Skala Mikro Berbasis Kompetensi di Jurusan Kimia UPI, Penelitian Dosen, Bandung : UPI, 6-15.

Baharudin. (2000) : Analisis Kesulitan Siswa pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi-

Oksidasi, Thesis pada Program Pasca Sarjana UPI, Bandung, Tidak diterbitkan, 1-10.

Basset, J., Denny, R.C., Jeffrey, G.H., and Mendham, J. (1994) : Buku Ajar Vogel

Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Alih Bahasa : Hadyana, A.P dan Setiono, L,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459.

Bradley, J.D., Durbach, S., Bell, B., and J.Mungarulire, (November 1998) : Hands-

On Practical Chemistry for All-Why and How, J. Chem. Edu, 75 (11), 1406-1407.

Dick, J.G. (1973) : Analytical Chemistry, International Student Edition, McGraw-

Hill Kogakusha LTD, Tokyo, 285-300. E. Harris, Walter., Kratochvie, Byron. (-) : An Introduction to Chemical Analysis,

Sounders College Publishing, Philadelphia, 209-260. Fernando, Quintos&D.Ryan,Michael. (1997) : Kimia Analitik Kuantitatif, Edisi

Pertama, Penerbit Andi Yogyakarta, 285-294. Firman, H. (2000) : Beberapa Pokok Pikiran tentang Pembelajaran Kimia di SLTA,

Makalah pada diskusi Guru Kimia Aliyah Jawa Barat, BPG Bandung, [Online], Tersedia : http://www.harryfirman.com., diakses 15 Januari 2005.

Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 119-127, 190-233. Henderleiter, J. and Pringle, D.L. (January 1999) : Effects of Context-Based

Laboratory Experiments on Attitudes of Analytical Chemistry Students, J. Chem. Edu, 76 (1), 100-106.

Page 2: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

43

Hiskia Ahmad. (2001) : Elektrokimia dan Kinetika Kimia, Penerbit PT Citra Aditya

Bakti, Jakarta, 1-21. Hofstein, Avi and Lunetta. Vincent N, (1982) : The Role of Laboratory in Science

Teaching : Neglected Aspects of Research, Rev. Edu. Res, 52(2), 201-217. Ivan A. Shibley Jr., Down M. Zimmaro, (June 2002) : The Influence of Collaborative

Learning on Student Attitudes and Performance in an Introductory Chemistry Laboratory, J. Chem. Edu, 79 (6), 745-748.

Khopkar, S.M. (1990) : Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerjemah : A.

Saptorahardjo, Pendamping : Agus Nurhadi, Cetakan Pertama, Penerbit UI-Press, Jakarta, 48-58.

Purba, Michael, (2002) : Kimia 3A untuk SMA Kelas XII, Penerbit Erlangga, Jakarta,

35-57. Pusat Kurikulum Depdiknas. (2003) : Model Pembelajaran pada Kurikulum Berbasis

Kompetensi, [Online] : http://www.puskur.go.id., diakses 31 Juli 2006. Quane, Denis., (February 1971) : Redox Titration Calculations, J. Chem. Edu, 48 (2),

A104-A105. Richardson, John N., Stauffer, Mark T., and Henry, Jennifer L. (January 2003) :

Microscale Quantitative of Hard Water Samples Using an Indirect Potassium Permanganate Redox Titration, J. Chem. Edu, 80 (1), 65-67.

Romey, D. William, (1978) : Inquiry Techniques for Teaching Science, Prentice-Hall.

Inc, New Jersey, 18. Senkbeil, Edward G. (January 1999) : Inquiri-Based Approach to a Carbohydrate

Analysis Experiment, J. Chem. Edu, 76 (1), 80-81. Suparno, P. (1997) : Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Penerbit Kanisius,

Jogjakarta, 10-23. Underwood.,A.L., Day., R.A. (1983) : Analisa Kimia Kuantitatif, Edisi Keempat,

Penerbit Erlangga, Jakarta, 283-305, 612-623. Williams, Kathryn R., (September 1998) : Automatic Titrators in the Analyical and

Physical Chemistry Laboratories, J. Chem. Edu, 75 (9), 1133-1134.

Page 3: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

44

Lampiran A Bagan Rancangan Penelitian

A.1 Pembuatan Larutan K2Cr2O7 0,1 N

Bagan rancangan pembuatan larutan K2Cr2O7 0,1 N dapat dilihat pada Gambar B.1.

berikut :

Ditimbang 6 gr bahan

K2Cr2O7 pro analisis

- Dipanaskan 30-60 menit

- Didinginkan dalam desikator

Ditimbang 4,9 gr

- Dimasukkan dalam labu ukur 1 dm3

- Dilarutkan dengan aqua dm hingga

tanda batas

Larutan K2Cr2O7 0,1 N

Gambar A.1 Bagan rancangan pembuatan larutan K2Cr2O7 0,1 N A.2 Pembuatan Larutan Garam SnCl2.2H2O 0,05 M Bagan rancangan pembuatan larutan Garam SnCl2.2H2O 0,05 M dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

Ditimbang 2,8206 gr

Garam SnCl2.2H2O

- Dilarutkan dengan aqua dm dalam

labu ukur 250 mL

Larutan Garam

SnCl2.2H2O 0,05 M

Gambar A. 2 Bagan rancangan pembuatan larutan garam SnCl2.2H2O 0,05 M

Page 4: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

45

A.3 Pembuatan Larutan KMnO4 0,1 N Bagan rancangan pembuatan larutan KMnO4 0,1 N dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

Ditimbang 3,25 gr

KMnO4 pro analisis

- Dimasukkan dalam gelas piala 1000 cm3

- Ditambahkan 1 liter air

Larutan KMnO4

- Dipanaskan hingga mendidih (15-30 menit)

- Didinginkan larutan hingga suhu ruang

- Larutan disaring

Filtrat

(Larutan KMnO4 0,1 N)

- Disimpan dalam botol kaca berwarna gelap

Distandarisasi dengan

Natrium oksalat

Gambar A. 3 Bagan rancangan pembuatan larutan KMnO4 0,1 N

Page 5: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

46

A.4 Pembuatan Larutan KBrO3 0,1 N Bagan rancangan pembuatan larutan KBrO3 0,1 N adalah sebagai berikut :

5,0 gr bubuk

KBrO3 pro analisis

- Dikeringkan selama 12 jam pada 120oC

- Didinginkan dalam desikator

Timbang 2,783 gr

- Larutkan dalam 1 dm3 aqua dm dalam

labu ukur

Larutan

KBrO3 0,1 N

Gambar A. 4 Bagan rancangan pembuatan larutan KBrO3 0,1 N

A.5 Pembuatan Larutan Garam Mohr, (NH4)2SO4.FeSO4.6H2O 0,1 M Bagan rancangan pembuatan larutan Garam Mohr, (NH4)2SO4.FeSO4.6H2O 0,1 M

dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Ditimbang 9,80 gr

Garam Mohr

- Dilarutkan dengan aqua dm dalam

labu ukur 250 mL

- Ditambahkan H2SO4 2 N setengah

volume larutan

- Larutan dihomogenkan

Larutan Garam

Mohr 0,1 M

Gambar A. 5 Bagan rancangan pembuatan larutan garam Mohr,

(NH4)2SO4.FeSO4.6H2O 0,1 M

Page 6: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

47

A.6 Titrimetri Garam Mohr 0,1 M dan Garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan Oksidator K2Cr2O7 0,1 N

Bagan rancangan pelaksanaan titrimetri garam Mohr 0,1 M dan garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan oksidator K2Cr2O7 0,1 N dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

25 mL larutan 25 mL larutan garam Mohr 0,1 M garam SnCl2.2H2O 0,05 M

Dicatat volume Masing-masing larutan Dicatat Esel larutan

titik akhir dari dititrasi dengan oksidator setiap penambahan titrasi K2Cr2O7 0,1 N volume tertentu titran Analisis Data : - Pembuatan kurva titrasi - Penentuan kadar ion Fe2+ dan Ion Sn2+ dalam masing-masing larutan garam

Gambar A. 6 Bagan rancangan pelaksanaan titrimetri garam Mohr 0,1 M dan

garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan oksidator K2Cr2O7 0,1 N

• Masing-masing larutan di masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 mL

• Masing-masing larutan di tambah 200 mL H2SO4 2,5%

• Masing-masing larutan di tambah 5 mL H3PO4 85%

• Masing-masing larutan di tambah 8 tetes indikator Na-DPAS

Page 7: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

48

A.7 Titrimetri Garam Mohr 0,1 M dan Garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan Oksidator KMnO4 0,1 N

Bagan rancangan pelaksanaan titrimetri garam Mohr 0,1 M dan garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan oksidator KMnO4 0,1 N dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

25 mL larutan 25 mL larutan

garam Mohr 0,1 M garam SnCl2.2H2O 0,05 M

Dicatat volume Masing-masing larutan Dicatat Esel larutan titik akhir dititrasi dengan oksidator setiap penambahan dari titrasi KMnO4 0,1 N volume tertentu titran Analisis Data : - Pembuatan kurva titrasi - Penentuan kadar ion Fe2+ dan Ion Sn2+ dalam masing-masing larutan garam Gambar A. 7 Bagan rancangan pelaksanaan titrimetri garam Mohr 0,1 M dan

garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan oksidator KMnO4 0,1 N

• Masing-masing larutan di masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL

• Masing-masing larutan di tambah 3 mL H3PO4 85%

Page 8: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

49

A.8 Titrimetri Garam Mohr 0,1 M dan Garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan Oksidator KBrO3 0,1 N

Bagan rancangan pelaksanaan titrimetri garam Mohr 0,1 M dan garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan oksidator KBrO3 0,1 N dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

25 mL larutan 25 mL larutan garam Mohr 0,1 M garam SnCl2.2H2O 0,05 M

Dicatat volume Masing-masing larutan Dicatat Esel larutan

titik akhir dititrasi dengan oksidator setiap penambahan dari titrasi KBrO3 0,1 N volume tertentu titran Analisis Data : - Pembuatan kurva titrasi - Penentuan kadar ion Fe2+ dan Ion Sn2+ dalam masing-masing larutan garam Gambar A. 8 Bagan rancangan pelaksanaan titrimetri garam Mohr 0,1 M dan garam

SnCl2.2H2O 0,05 M dengan oksidator KBrO3 0,1 N

• Masing-masing larutan di masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL

• Masing-masing larutan di tambah 100 mL KBr 10%

• Masing-masing larutan di tambah 6 mL HCl dan 10 mL aqua dm

• Masing-masing larutan di tambah 0,5 mL methyl orange

Page 9: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

50

Lampiran B Data Hasil Pengukuran Potensial Sel Larutan selama Proses

Titrasi Redoks Garam Mohr dan Garam SnCl2.2H2O terhadap

Oksidator K2Cr2O7, KMnO4 dan KBrO3

B.1 Potensial sel selama titrasi garam Mohr dengan oksidator K2Cr2O7

Tabel B. 1 Potensial sel selama titrasi garam Mohr dengan oksidator K2Cr2O7

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00 539,90 541,10 540,50

1,00 543,20 546,60 544,90

2,00 558,00 559,00 558,50

3,00 573,40 578,40 575,90

4,00 583,10 586,30 584,70

5,00 590,50 593,50 592,00

10,00 617,20 621,80 619,50

15,00 643,60 648,00 645,80

20,00 701,90 704,50 703,20

20,70 749,30 752,90 751,10

20,80 1071,60 1075,40 1073,50

20,90 1247,70 1251,30 1249,50

25,00 1266,90 1269,90 1268,40

30,00 1268,40 1275,20 1271,80

40,00 1271,90 1278,10 1275,00

50,00 1274,50 1279,10 1276,80

70,00 1277,00 1281,00 1279,00

Page 10: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

51

B.2 Potensial sel selama titrasi garam SnCl2.2H2O dengan oksidator K2Cr2O7

Tabel B. 2 Potensial sel selama titrasi garam SnCl2.2H2O dengan oksidator K2Cr2O7

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00 37,50 38,70 38,10

1,00 42,90 43,70 43,30

2,00 51,60 54,00 52,80

3,00 57,80 59,60 58,70

4,00 62,40 64,00 63,20

5,00 65,70 67,90 66,80

10,00 79,00 82,00 80,50

15,00 92,50 94,90 93,70

20,00 121,10 123,70 122,40

20,70 144,90 147,70 146,30

20,80 872,20 876,20 874,20

20,90 1248,00 1251,00 1249,44

25,00 1266,80 1270,00 1268,37

30,00 1269,10 1274,50 1271,73

40,00 1273,60 1276,40 1274,98

50,00 1275,20 1278,40 1276,77

70,00 1277,70 1280,30 1278,90

Page 11: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

52

B.3 Potensial sel selama titrasi garam Mohr dengan oksidator KMnO4

Tabel B. 3 Potensial sel selama titrasi garam Mohr dengan oksidator KMnO4

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00 533,60 535,40 534,50

1,00 539,60 540,40 540,00

2,00 557,90 559,90 558,90

3,00 570,20 570,80 570,50

4,00 578,40 579,60 579,00

5,00 585,70 586,30 586,00

10,00 610,30 612,10 611,20

15,00 631,80 632,20 632,00

20,00 656,60 657,80 657,20

24,90 762,50 763,90 763,20

25,00 1248,40 1250,80 1249,60

25,10 1422,70 1423,90 1423,30

30,00 1441,90 1444,70 1443,30

40,00 1448,20 1449,80 1449,00

50,00 1451,30 1451,90 1451,60

70,00 1453,60 1455,60 1454,60

Page 12: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

53

B.4 Potensial sel selama titrasi garam SnCl2.2H2O dengan oksidator KMnO4

Tabel B. 4 Potensial sel selama titrasi garam SnCl2.2H2O dengan oksidator KMnO4

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00 30,10 30,90 30,50

1,00 40,30 41,30 40,80

2,00 49,50 50,90 50,20

3,00 55,70 56,30 56,00

4,00 59,80 60,80 60,30

5,00 63,20 64,40 63,80

10,00 75,60 77,20 76,40

15,00 85,90 87,70 86,80

20,00 98,70 100,10 99,40

24,90 151,80 153,00 152,40

25,00 1130,30 1133,10 1131,70

25,10 1422,50 1424,10 1423,20

30,00 1442,90 1443,70 1443,25

40,00 1448,30 1449,70 1448,94

50,00 1451,20 1452,00 1451,56

70,00 1454,10 1455,10 1454,50

Page 13: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

54

B.5 Potensial sel selama titrasi garam Mohr dengan oksidator KBrO3

Tabel B. 5 Potensial sel selama titrasi garam Mohr dengan oksidator KBrO3

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00 539,20 538,00 538,60

1,00 547,70 542,10 544,90

2,00 568,00 560,00 564,00

3,00 576,90 574,90 575,90

4,00 587,10 582,30 584,70

5,00 592,80 591,20 592,00

10,00 621,20 617,80 619,50

15,00 649,90 641,70 645,80

20,00 705,50 700,90 703,20

20,70 753,50 748,70 751,10

20,80 1242,50 1228,30 1235,40

20,90 1360,20 1351,40 1355,80

25,00 1379,40 1370,00 1374,70

30,00 1388,10 1368,10 1378,10

40,00 1390,00 1372,40 1381,20

50,00 1392,30 1373,70 1383,00

70,00 1394,10 1376,50 1385,30

Page 14: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

55

B.6 Potensial sel selama titrasi garam SnCl2.2H2O dengan oksidator KBrO3

Tabel B. 6 Potensial sel selama titrasi garam SnCl2.2H2O dengan oksidator KBrO3

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00 37,10 38,80 37,70

1,00 42,90 43,70 43,30

2,00 51,60 54,00 52,80

3,00 57,70 59,00 58,70

4,00 62,80 63,60 63,20

5,00 65,80 67,80 66,80

10,00 79,10 81,90 80,50

15,00 93,20 94,20 93,70

20,00 121,70 123,10 122,40

20,70 145,90 146,70 146,30

20,80 1013,50 1018,10 1015,80

20,90 1352,40 1359,20 1355,75

25,00 1371,30 1378,10 1374,67

30,00 1374,60 1381,60 1378,02

40,00 1376,50 1385,90 1381,18

50,00 1379,00 1387,00 1382,98

70,00 1381,20 1389,40 1385,32

Page 15: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

56

Lampiran C Hasil Perhitungan Kadar Ion Fe2+ dan Ion Sn2+

terhadapOksidator K2Cr2O7, KMnO4 dan KBrO3

C. 1 Hasil Perhitungan Kadar Ion Fe2+ terhadap Oksidator K2Cr2O7 0,1 N (~

0,02 M)

Persamaan reaksi : 6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ → 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O

Titik akhir : 1. pada volume = 21,0 mL

2. pada volume = 21,0 mL

3. volume rata-rata = 21,0 mL

mmol garam Mohr = mmol K2Cr2O7 x (6/1)

= (21,0 mL x 0,02 M) x 6

= 2,52 mmol

mg garam Mohr = mmol garam Mohr x Mr garam Mohr

= 2,52 x 392,139

= 988,1903 mg/25 mL

Jadi, dalam 250 mL larutan, terdapat 9881,903 mg = 9,8819 g

Massa Fe2+ dalam garam Mohr = (Ar Fe/Mr garam Mohr) x massa garam Mohr

= (55,947/392,139) x 9,8819 g

= 1,4073 g

Kadar Fe2+ dalam garam Mohr (teoritis) = (massa Fe2+/massa garam Mohr) x 100%

= (1,3957/9,8819) x 100 %

= 14,2418 %

Kadar Fe2+ dalam garam Mohr (penelitian) = (massa Fe2+/massa garam Mohr) x 100%

= (1,4073/9,8819) x 100 %

= 14,2412 %

Persen kesalahan titrasi = |(% penelitian - % teoritis) | x 100 % % teoritis

= |(12,2412 % - 14,2418 %)| x 100 % 14,2418 %

= 4,2130.10-3 %

Page 16: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

57

Tabel C. 1 Hasil analisis kadar ion Fe2+ dengan K2Cr2O7 0,1 N (~ 0,02 M)

D a t a Hasil Perhitungan 1. Volume awal K2Cr2O7 (mL) pada buret 0 mL 2. Volume akhir K2Cr2O7 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 = 21,0 mL

b. Titik akhir 2 = 21,0 mL 3. Volume rata-rata K2Cr2O7 (mL) yang digunakan 21,0 mL 4. Molaritas K2Cr2O7 0,02 M 5. mmol K2Cr2O7 yang digunakan 0,42 mmol 6. mmol garam Mohr 2,52 mmol 7. Massa Fe2+ (g) dalam garam Mohr 1,4073 gram 8. Massa garam Mohr 9,8 gram 9. Persentase Fe2+ dalam garam Mohr 14,2412%

C. 2 Hasil Perhitungan Kadar Ion Sn2+ terhadap Oksidator K2Cr2O7 0,1 N

(~ 0,02 M)

Persamaan reaksi : 3Sn2+ + Cr2O72- + 14H+ → 3Sn4+ + 2Cr3+ + 7H2O

Titik akhir : 1. pada volume = 20,9 mL

2. pada volume = 20,9 mL

3. volume rata-rata = 20,9 mL

mmol garam SnCl2.2H2O = mmol K2Cr2O7 x (3/1)

= (20,9 mL x 0,02 M) x 3

= 1,254 mmol

mg garam SnCl2.2H2O = mmol garam SnCl2.2H2O x Mr garam SnCl2.2H2O

= 1,254 x 225,646

= 282,9601 mg/25 mL

Jadi, dalam 250 mL larutan, terdapat 2829,601 mg = 2,8296 g

Massa Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O = (Ar Sn/Mr garam SnCl2.2H2O) x massa

garam SnCl2.2H2O

= (118,710/225,646) x 2,8296 g

= 1,4886 g

Page 17: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

58

Kadar Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O (teoritis) = (massa Fe2+/massa garam) x 100%

= (1,4839/2,8206) x 100 %

= 52,6094 %

Kadar Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O (penelitian) = (massa Fe2+/massa garam) x 100%

= (1,4886/2,8296) x 100 %

= 52,6081 %

Persen kesalahan titrasi = |(% penelitian - % teoritis) | x 100 % % teoritis

= |(52,6081 % - 52,6094 %)| x 100 % 52,6094 %

= 2,4710.10-3 %

Tabel C. 2 Hasil analisis kadar ion Sn2+ dengan K2Cr2O7 0,1 N (~ 0,02 M)

D a t a Hasil Perhitungan

1. Volume awal K2Cr2O7 (mL) pada buret 0 mL 2. Volume akhir K2Cr2O7 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 = 20,9 mL

b. Titik akhir 2 = 20,9mL 3. Volume rata-rata K2Cr2O7 (mL) yang digunakan 20,9 mL 4. Molaritas K2Cr2O7 0,02 M 5. mmol K2Cr2O7 yang digunakan 0,418 mmol 6. mmol garam SnCl2.2H2O 1,254 mmol 7. Massa Sn2+ (g) dalam garam SnCl2.2H2O 1,4886 gram 8. Massa garam SnCl2 2,8206 gram 9. Persentase Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O 52,6081 %

Page 18: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

59

C. 3 Hasil Perhitungan Kadar Ion Fe2+ terhadap Oksidator KMnO4 0,1 N

(~ 0,02 M)

Standarisasi KMnO4 dengan 25 mL Na-oksalat 0,05 M :

Titik akhir : 1. pada volume = 25,20 mL

2. pada volume = 25,10 mL

3. volume rata-rata = 25,15 mL

Persamaan reaksi : 5C2O42- + 2MnO4

- + 16H+ → 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O

mmol KMnO4 = mmol Na2C2O4 x (2/5)

= (25 mL x 0,05 M) x (2/5)

= 0,5 mmol

M KMnO4 = mmol KMnO4/Volume KMnO4

= 0,5 mmol/25,15 mL

= 0,0199 M

Persamaan reaksi : 5Fe2+ + MnO4- + 8H+ → 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

Titik akhir : 1. pada volume = 25,10 mL

2. pada volume = 25,10 mL

3. volume rata-rata = 25,10 mL

mmol garam Mohr = mmol KMnO4 x (5/1)

= (25,10 mL x 0,0199 M) x 5

= 2,49745 mmol

mg garam Mohr = mmol garam Mohr x Mr garam Mohr

= 2,49745 x 392,139

= 979,3475 mg/25 mL

Jadi, dalam 250 mL larutan, terdapat 9793,475 mg = 9,7935 g

Massa Fe2+ dalam garam Mohr = (Ar Fe/Mr garam Mohr) x massa garam Mohr

= (55,947/392,139) x 9,7935 g

= 1,3948 g

Kadar Fe2+ dalam garam Mohr (teoritis) = (massa Fe2+/massa garam Mohr) x 100%

= (1,3957/9,8819) x 100 %

= 14,2418 %

Page 19: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

60

Kadar Fe2+ dalam garam Mohr (penelitian) = (massa Fe2+/massa garam Mohr) x 100%

= (1,3948/9,7543) x 100 %

= 14,2993%

Persen kesalahan titrasi = |(% penelitian - % teoritis) | x 100 % % teoritis

= |(14,2993 % - 14,2418 %)| x 100 % 14,2418 %

= 0,4037 %

Tabel C. 3 Hasil analisis kadar ion Fe2+ dengan KMnO4 0,1 N (~0,02 M)

D a t a Hasil Perhitungan 1. Volume awal KMnO4 (mL) pada buret 0 mL 2. Volume akhir KMnO4 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 = 25,10 mL

b. Titik akhir 2 = 25,10 mL 3. Volume rata-rata KMnO4 (mL) yang digunakan 25,10 mL 4. Molaritas KMnO4 0,0199 M 5. mmol KMnO4 yang digunakan 0,4995 mmol 6. mmol garam Mohr 2,4975 mmol 7. Massa Fe2+ (g) dalam garam Mohr 1,3948 gram 8. Massa garam Mohr 9,8 gram 9. Persentase Fe2+ dalam garam Mohr 14,2993 %

C. 4 Hasil Perhitungan Kadar Ion Sn2+ terhadap Oksidator KMnO4 0,1 N (~

0,02 M)

Persamaan reaksi : 5Sn2+ + 2MnO4- + 16H+ → 5Sn4+ + 2Mn2+ + 8H2O

Titik akhir : 1. pada volume = 25,20 mL

2. pada volume = 25,20 mL

3. volume rata-rata = 25,20 mL

mmol garam SnCl2.2H2O = mmol MnO4- x (5/2)

= (25,20 mL x 0,0199 M) x 2,5

= 1,2537 mmol

Page 20: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

61

mg garam SnCl2.2H2O = mmol garam SnCl2.2H2O x Mr garam SnCl2.2H2O

= 1,2537 x 225,646

= 282,8924 mg/25 mL

Jadi, dalam 250 mL larutan, terdapat 2828,924 mg = 2,8289 g

Massa Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O = (Ar Sn/Mr garam SnCl2.2H2O) x massa

garam SnCl2.2H2O

= (118,710/225,646) x 2,8289 g

= 1,4883 g

Kadar Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O (teoritis) = (massa Fe2+/massa garam) x 100%

= (1,4839/2,8206) x 100 %

= 52,6094 %

Kadar Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O (penelitian) = (massa Fe2+/massa garam) x 100%

= (1,4883/2,8289) x 100 %

= 52,6105 %

Persen kesalahan titrasi = |(% penelitian - % teoritis) | x 100 % % teoritis

= |(52,6105 % - 52,6094 %)| x 100 % 52,6094 %

= 2,0909.10-3 %

Tabel C. 4 Hasil analisis kadar ion Sn2+ dengan KMnO4 0,1 N (~0,02 M)

D a t a Hasil Perhitungan 1. Volume awal KMnO4 (mL) pada buret 0 mL 2. Volume akhir KMnO4 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 = 25,20 mL

b. Titik akhir 2 = 25,20 mL3. Volume rata-rata KMnO4 (mL) yang digunakan 25,20 mL 4. Molaritas KMnO4 0,0199 M 5. mmol KMnO4 yang digunakan 0,5015 mmol 6. mmol garam SnCl2.2H2O 1,2537 mmol 7. Massa Sn2+ (gr) dalam garam SnCl2.2H2O 1,4883 gram 8. Massa garam SnCl2 2,8206 gram 9. Persentase Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O 52,6105 %

Page 21: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

62

C. 5 Hasil Perhitungan Kadar Ion Fe2+ terhadap Oksidator KBrO3 0,1 N

(~ 0,02 M)

Persamaan reaksi : 6Fe2+ + BrO3- + 6H+ → 6Fe3+ + Br- + 3H2O

Titik akhir : 1. pada volume = 20,90 mL

2. pada volume = 20,90 mL

3. volume rata-rata = 20,95 mL

mmol garam Mohr = mmol KBrO3 x (6/1)

= (20,95 mL x 0,02 M) x 6

= 2,514 mmol

mg garam Mohr = mmol garam Mohr x Mr garam Mohr

= 2,514 x 392,139

= 985, 8374 mg/25 mL

Jadi, dalam 250 mL larutan, terdapat 9858,374 mg = 9,8584 g

Massa Fe2+ dalam garam Mohr = (Ar Fe/Mr garam Mohr) x massa garam Mohr

= (55,947/392,139) x 9,8584 g

= 1,4040 g

Kadar Fe2+ dalam garam Mohr (teoritis) = (massa Fe2+/massa garam Mohr) x 100%

= (1,3957/9,8819) x 100 %

= 14,2418 %

Kadar Fe2+ dalam garam Mohr (penelitian) = (massa Fe2+/massa garam Mohr) x 100%

= (1,4040/9,8584) x 100 %

= 14,2417 %

Persen kesalahan titrasi = |(% penelitian - % teoritis) | x 100 % % teoritis

= |(14,2417 % - 14,2418 %)| x 100 % 14,2418 %

= 7,0216.10-4 %

Page 22: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

63

Tabel C. 5 Hasil analisis kadar ion Fe2+ dengan KBrO3 0,1 N (~0,02 M)

D a t a Hasil Perhitungan 1. Volume awal KBrO3 (mL) pada buret 0 mL 2. Volume akhir KBrO3 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 = 20,90 mL

b. Titik akhir 2 = 21,0 mL 3. Volume rata-rata KBrO3 (mL) yang digunakan 20,95 mL 4. Molaritas KBrO3 0,02 M 5. mmol KBrO3 yang digunakan 0,419 mmol 6. mmol garam Mohr 2,514 mmol 7. Massa Fe2+ (gr) dalam garam Mohr 1,4040 gram 8. Massa garam Mohr 9,8 gram 9. Persentase Fe2+ dalam garam Mohr 14,2417 %

C. 6 Hasil Perhitungan Kadar Ion Sn2+ terhadap Oksidator KBrO3 0,1 N

(~ 0,02 M)

Persamaan reaksi : 3Sn2+ + BrO3- + 6H+ → 3Sn4+ + Br- + 3H2O

Titik akhir : 1. pada volume = 20,90 mL

2. pada volume = 21,00 mL

3. volume rata-rata = 20,95 mL

mmol garam SnCl2.2H2O = mmol MnO4- x (3/1)

= (20,95 mL x 0,02 M) x 3

= 1,257 mmol

mgr garam SnCl2.2H2O = mmol garam SnCl2.2H2O x Mr garam SnCl2.2H2O

= 1,257 x 225,646

= 283,6370 mgr/25 mL

Jadi, dalam 250 mL larutan, terdapat 2836,370 mgr = 2,8364 gr

Massa Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O = (Ar Sn/Mr garam SnCl2.2H2O) x massa

garam SnCl2.2H2O

= (118,710/225,646) x 2,8364 gr

= 1,4922 gr

Page 23: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

64

Kadar Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O (teoritis) = (massa Fe2+/massa garam) x 100%

= (1,4839/2,8206) x 100 %

= 52,6094 %

Kadar Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O (penelitian) = (massa Fe2+/massa garam) x 100%

= (1,4922/2,8364) x 100 %

= 52,6089 %

Persen kesalahan titrasi = |(% penelitian - % teoritis) | x 100 % % teoritis

= |(52,6089 % - 52,6094 %)| x 100 % 52,6094 %

= 9,5.10-4 %

Tabel C. 6 Hasil analisis kadar ion Sn2+ dengan KBrO3 0,1 N (~ 0,02 M)

D a t a Hasil Perhitungan

1. Volume awal KBrO3 (mL) pada buret 0 mL 2. Volume akhir KBrO3 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 = 20,9 mL

b. Titik akhir 2 = 21,0 mL 3. Volume rata-rata KBrO3 (mL) yang digunakan 20,95 mL 4. Molaritas KBrO3 0,02 M 5. mmol KBrO3 yang digunakan 0,419 mmol 6. mmol garam SnCl2.2H2O 1,257 mmol 7. Massa Sn2+ (gr) dalam garam SnCl2.2H2O 1,4922 gram 8. Massa garam SnCl2 2,8206 gram 9. Persentase Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O 52,6089 %

Page 24: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

65

Lampiran D Hasil Perhitungan Turunan Pertama Kurva Titrasi Redoks

Garam Mohr dan Garam SnCl2.2H2O terhadap Oksidator

K2Cr2O7, KMnO4 dan KBrO3

D.1 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam Mohr 0,1

M terhadap oksidator K2Cr2O7 0,1 N (~ 0,02 M)

Tabel D. 1 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam Mohr 0,1 M terhadap oksidator K2Cr2O7 0,1 N (~ 0,02 M)

Volume Potensial Sel

NO. Titran (mL) (mV)

∆V ∆ E ∆ E / ∆V

1 0,00 540,50 0,00 0,00 0,0000

2 1,00 544,90 0,50 4,40 8,8000

3 2,00 558,50 1,50 13,60 9,0667

4 3,00 575,90 2,50 11,90 4,7600

5 4,00 584,70 3,50 8,80 2,5143

6 5,00 592,00 4,50 7,30 1,6222

7 10,00 619,50 7,50 27,50 3,6667

8 15,00 645,80 12,50 26,30 2,1040

9 20,00 703,20 17,50 57,40 3,2800

10 20,70 751,10 20,35 47,90 2,3538

11 20,80 1073,50 20,75 322,40 15,5373

12 20,90 1249,50 20,85 176,00 8,4412

13 25,00 1268,40 22,95 18,90 0,8235

14 30,00 1271,80 27,50 3,40 0,1236

15 40,00 1275,00 35,00 3,20 0,0914

16 50,00 1276,80 45,00 1,80 0,0400

17 70,00 1279,00 60 2,2 0,0367

Page 25: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

66

D.2 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam

SnCl2.2H2O 0,05 M terhadap oksidator K2Cr2O7 0,1 N (~ 0,02 M)

Tabel D.2 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam SnCl2.2H2O 0,05 M terhadap oksidator K2Cr2O7 0,1 N (~ 0,02 M)

Volume Potensial Sel

NO. Titran (mL) (mV)

∆V ∆ E ∆ E / ∆V

1 0,00 38,10 0,00 0,00 0,0000

2 1,00 43,30 0,50 5,20 10,4000

3 2,00 52,80 1,50 9,50 6,3333

4 3,00 58,70 2,50 5,90 2,3600

5 4,00 63,20 3,50 4,50 1,2857

6 5,00 66,80 4,50 3,60 0,8000

7 10,00 80,50 7,50 13,70 1,8267

8 15,00 93,70 12,50 13,20 1,0560

9 20,00 122,40 17,50 28,70 1,6400

10 20,70 146,30 20,35 23,90 1,1744

11 20,80 874,20 20,75 727,90 35,0795

12 20,90 1249,44 20,85 375,24 17,9971

13 25,00 1268,37 22,95 18,93 0,8248

14 30,00 1271,73 27,50 3,36 0,1222

15 40,00 1274,98 35,00 3,25 0,0929

16 50,00 1276,77 45,00 1,79 0,0398

17 70,00 1278,90 60 2,13 0,0355

Page 26: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

67

D.3 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam Mohr 0,1

M terhadap oksidator KMnO4 0,1 N (~ 0,02 M)

Tabel D. 3 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam Mohr 0,1 M terhadap oksidator KMnO4 0,1 N (~ 0,02 M)

Volume Potensial Sel

NO. Titran (mL) (mV)

∆V ∆ E ∆ E / ∆V

1 0,0 534,5 0,00 0,00 0,00

2 1,0 540,0 0,50 5,50 11,00

3 2,0 558,9 1,50 18,90 12,60

4 3,0 570,5 2,50 11,60 4,64

5 4,0 579,0 3,50 8,50 2,43

6 5,0 586,0 4,50 7,00 1,56

7 10,0 611,2 7,50 25,20 3,36

8 15,0 632,0 12,50 20,80 1,66

9 20,0 657,2 17,50 25,20 1,44

10 24,9 763,2 22,45 106,00 4,72

11 25,0 1249,6 24,95 486,40 19,49

12 25,1 1423,3 25,05 173,70 6,93

13 30,0 1443,3 27,55 20,00 0,73

14 40,0 1449,0 35,00 5,70 0,16

15 50,0 1451,6 45,00 2,60 0,06

16 70,0 1454,6 60,00 3,00 0,05

Page 27: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

68

D.4 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam

SnCl2.2H2O 0,05 M terhadap oksidator KMnO4 0,1 N (~ 0,02 M)

Tabel D.4 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam SnCl2.2H2O 0,05 M terhadap oksidator KMnO4 0,1 N (~ 0,02 M)

Volume Potensial Sel

NO. Titran (mL) (mV)

∆V ∆E ∆ E / ∆V

1 0,0 30,50 0,00 0,00 0,0000

2 1,0 40,80 0,50 10,30 20,6000

3 2,0 50,20 1,50 9,40 6,2667

4 3,0 56,00 2,50 5,80 2,3200

5 4,0 60,30 3,50 4,30 1,2286

6 5,0 63,80 4,50 3,50 0,7778

7 10,0 76,40 7,50 12,60 1,6800

8 15,0 86,80 12,50 10,40 0,8320

9 20,0 99,40 17,50 81,90 4,6800

10 24,9 152,40 22,45 53,00 2,3608

11 25,0 1131,70 24,95 979,30 39,2505

12 25,1 1423,20 25,05 291,50 11,6367

13 30,0 1443,25 27,55 20,05 0,7278

14 40,0 1448,94 35,00 5,69 0,1626

15 50,0 1451,56 45,00 2,62 0,0582

16 70,0 1454,50 60,00 2,94 0,0490

Page 28: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

69

D.5 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam Mohr 0,1

M terhadap oksidator KBrO3 0,1 N (~ 0,02 M)

Tabel D. 5 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam Mohr 0,1 M terhadap oksidator KBrO3 0,1 N (~ 0,02 M)

Volume Potensial Sel

NO. Titran (mL) (mV)

∆V ∆ E ∆ E / ∆V

1 0,00 538,60 0,00 0,00 0,0000

2 1,00 544,90 0,50 6,30 12,6000

3 2,00 564,00 1,50 19,10 12,7333

4 3,00 575,90 2,50 11,90 4,7600

5 4,00 584,70 3,50 8,80 2,5143

6 5,00 592,00 4,50 7,30 1,6222

7 10,00 619,50 7,50 27,50 3,6667

8 15,00 645,80 12,50 26,30 2,1040

9 20,00 703,20 17,50 57,40 3,2800

10 20,70 751,10 20,35 47,90 2,3538

11 20,80 1235,40 20,75 484,30 23,3398

12 20,90 1355,80 20,85 120,40 5,7746

13 25,00 1374,70 22,95 18,90 0,8235

14 30,00 1378,10 27,50 3,40 0,1236

15 40,00 1381,20 35,00 3,10 0,0886

16 50,00 1383,00 45,00 1,80 0,0400

17 70,00 1385,30 60 2,3 0,0383

Page 29: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

70

D.6 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam Mohr 0,1

M terhadap oksidator KBrO3 0,1 N (~ 0,02 M)

Tabel D.6 Hasil perhitungan turunan pertama kurva titrasi redoks garam SnCl2.2H2O 0,05 M terhadap oksidator KBrO3 0,1 N (~ 0,02 M)

Volume Potensial Sel

NO. Titran (mL) (mV)

∆V ∆E ∆ E / ∆V

1 0,00 37,70 0,00 0,00 0,0000

2 1,00 43,30 0,50 5,60 11,2000

3 2,00 52,80 1,50 9,50 6,3333

4 3,00 58,70 2,50 5,90 2,3600

5 4,00 63,20 3,50 4,50 1,2857

6 5,00 66,80 4,50 3,60 0,8000

7 10,00 80,50 7,50 13,70 1,8267

8 15,00 93,70 12,50 13,20 1,0560

9 20,00 122,40 17,50 28,70 1,6400

10 20,70 146,30 20,35 23,90 1,1744

11 20,80 1015,80 20,75 869,50 41,9036

12 20,90 1355,75 20,85 339,95 16,3046

13 25,00 1374,67 22,95 18,92 0,8244

14 30,00 1378,02 27,50 3,35 0,1218

15 40,00 1381,18 35,00 3,16 0,0903

16 50,00 1382,98 45,00 1,80 0,0400

17 70,00 1385,32 60 2,34 0,0390

Page 30: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

71

Lampiran E Kurva Turunan Pertama Titrasi Redoks Garam Mohr dan

Garam SnCl2.2H2O terhadap Oksidator K2Cr2O7, KMnO4 dan

KBrO3

E.1 Kurva turunan pertama titrasi redoks garam Mohr 0,1 M terhadap

oksidator K2Cr2O7 0,1 N (~ 0,02 M)

Gambar E. 1 Kurva titrasi redoks turunan pertama garam Mohr 0,1 M terhadap

oksidator K2Cr2O7 0,1 N (~ 0,02 M)

E.2 Kurva turunan pertama titrasi redoks garam SnCl2.2H2O 0,05 M terhadap

oksidator K2Cr2O7 0,1 N (~ 0,02 M)

Gambar E. 2 Kurva titrasi redoks turunan pertama garam SnCl2.2H2O 0,05 M

terhadap oksidator K2Cr2O7 0,1 N (~ 0,02 M)

Page 31: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

72

E.3 Kurva titrasi redoks turunan pertama garam Mohr 0,1 M terhadap

oksidator KMnO4 0,1 N (~ 0,02 M)

Gambar E. 3 Kurva titrasi redoks turunan pertama garam Mohr 0,1 M terhadap

oksidator KMnO4 0,1 N (~ 0,02 M)

E.4 Kurva titrasi redoks turunan pertama garam SnCl2.2H2O 0,05 M terhadap

oksidator KMnO4 0,1 N (~ 0,02 M)

Gambar E. 4 Kurva titrasi redoks turunan pertama garam SnCl2.2H2O 0,05 M

terhadap oksidator KMnO4 0,1 N (~ 0,02 M)

Page 32: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

73

E.5 Kurva titrasi redoks turunan pertama garam Mohr 0,1 M terhadap

oksidator KBrO3 0,1 N (~ 0,02 M)

Gambar E. 5 Kurva titrasi redoks turunan pertama garam Mohr 0,1 M terhadap

oksidator KBrO3 0,1 N (~ 0,02 M)

E.6 Kurva titrasi redoks turunan pertama garam SnCl2.2H2O 0,05 M terhadap

oksidator KBrO3 0,1 N (~0,02 M)

Gambar E. 6 Kurva titrasi redoks turunan pertama garam SnCl2.2H2O 0,05 M

terhadap oksidator KBrO3 0,1 N (~0,02 M)

Page 33: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

74

Lampiran F Modul Praktikum Reaksi Redoks

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas / Semester : XII IPA / 1

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI :

Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi

dan kehidupan sehari-hari.

B. KOMPETENSI DASAR :

2.1. Menerapkan konsep reaksi oksidasi reduksi dalam sistem elektrokimia yang

melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam

industri.

C. MATERI

Persamaan reaksi redoks yang rumit dapat disetarakan dengan metode

setengah reaksi dan metode bilangan oksidasi. Metode setengah reaksi (ion-

elektron) didasarkan pada pengertian bahwa jumlah elektron yang dilepaskan

pada setengah reaksi oksidasi sama dengan jumlah elektron yang diserap pada

setengah reaksi reduksi. Sedangkan metode bilangan oksidasi didasarkan pada

pengertian bahwa jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor sama

dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator.

Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta.

Pada reaksi redoks terjadi pemindahan elektron dari reduktor ke oksidator.

Pengukuran potensial sel dapat digunakan untuk membandingkan

kecenderungan logam-logam atau spesi lain untuk mengalami oksidasi atau

reduksi. Potensial sel volta dapat ditentukan melalui percobaan dengan

Page 34: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

75

menggunakan voltmeter; pH-meter yang dilengkapi voltmeter; atau

potensiometer.

Titrimetri merupakan suatu metode dimana analit direaksikan dengan

suatu pereaksi sedemikian rupa, sehingga jumlah zat-zat yang bereaksi itu satu

sama lain ekivalen. Ekivalen artinya zat-zat yang direaksikan itu tepat bereaksi

sempurna sehingga tidak ada yang sisa. Untuk penambahan larutan secara

sedikit demi sedikit digunakan buret, yaitu suatu tabung gelas yang diberi

tanda tera untuk volume dan kran untuk mengatur cairan yang dikeluarkan.

Pada saat titran yang ditambahkan kira-kira mendekati titik ekivalen, maka

penambahan titran harus dihentikan; saat ini dinamakan titik akhir titrasi.

Larutan yang ditambahkan dari buret disebut titran, sedang larutan yang

ditambah titran disebut titrat. Pada keadaan jumlah ion titran ekivalen dengan

ion titrat sedangkan volume dan kemolaran tidak sama, maka berlaku

persamaan :

Vtitrat x Mtitrat x ntitrat = Vtitran x Mtitran x ntitran . . . (Pers.1)

D. TUJUAN

Dari percobaan yang dilakukan, siswa diharapkan :

1. Mempunyai kemampuan dalam meramalkan urutan potensial sel dari ion

Cr2O72-, MnO4

-, BrO3-, Fe2+ dan Sn2+.

2. Mempunyai kemampuan dalam menuliskan reaksi redoks yang terjadi.

3. Dapat menghitung kadar ion Fe2+ dalam garam Mohr dan kadar ion Sn2+

dalam garam SnCl2.2H2O.

4. Mempunyai keterampilan dalam menggunakan alat-alat laboratorium pada

umumnya dan melakukan metode titrasi pada khususnya.

Page 35: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

76

E. ALAT DAN BAHAN

1. Alat : - buret 50 mL

- statif dan klem

- labu Erlenmeyer 250 mL

- Pipet Volume 25 mL

- Gelas Ukur 10 mL

- Termometer

- Pemanas

- pH-meter

2. Bahan : - Larutan K2Cr2O7 0,02 M

- Larutan KMnO4 0,02 M

- Larutan KBrO3 0,02 M

- Larutan Garam Mohr,(NH4)2SO4.FeSO4.6H2O 0,1 M

- Larutan Garam SnCl2.2H2O 0,05 M

- Indikator Methyl Orange

- Indikator Diphenyl Aminsulfonat

- Asam Posfat 85%

- Larutan Asam sulfat encer (2,5%)

- Larutan KBr 10%

- Larutan HCl pekat

- Aqua dm

F. PROSEDUR KERJA

F.1. Titrasi Garam Mohr 0,1 M dan Garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan Oksidator

K2Cr2O7 0,1 N

Pipet larutan garam Mohr dan garam SnCl2.2H2O masing-masing

sebanyak 25 mL dan masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL.

Tambahkan 200 mL asam sulfat encer (2,5%), 8 tetes (0,4 mL) natrium

difenilaminasulfonat sebagai indikator dan 5 mL asam posfat 85%.

Page 36: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

77

Titrasi larutan dalam labu Erlenmeyer dengan menambahkan secara

perlahan-lahan larutan K2Cr2O7 sambil larutan terus diaduk (digoyang)

hingga terbentuk warna hijau kebiruan atau biru keabu-abuan pada

larutan.

Hubungkan larutan dengan alat pH-meter. Catat potensial sel pada setiap

penambahan volume titran (Lihat Tabel Data Pengamatan).

Dicatat volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik akhir titrasi.

Lakukan duplo.

F.2. Titrimetri Garam Mohr 0,1 M dan Garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan

Oksidator KMnO4 0,1 N.

Pipet larutan garam Mohr dan garam SnCl2.2H2O masing-masing

sebanyak 25 mL dan masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL.

Hubungkan larutan dengan alat pH-meter. Catat potensial sel pada setiap

penambahan volume titran (Lihat Tabel Data Pengamatan).

Titrasi larutan secara perlahan dengan KMnO4, dan pada saat terbentuk

warna kuning dalam larutan (warna Fe3+) tambahkan 3 mL H3PO4 85%.

Lanjutkan titrasi hingga terbentuk warna merah muda pada larutan (sekitar

25-30 detik).

Dicatat volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik akhir titrasi.

Lakukan duplo.

F.3. Titrimetri Garam Mohr 0,1 M dan Garam SnCl2.2H2O 0,05 M dengan

Oksidator KBrO3 0,1 N.

Pipet larutan garam Mohr dan garam SnCl2.2H2O masing-masing

sebanyak 25 mL dan masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL.

Tambahkan 10 mL larutan KBr 10%, 6 mL HCl, 10 mL aqua dm dan 0,5

mL indikator methyl orange ke dalam masing-masing labi erlenmeyer.

Hubungkan larutan dengan alat pH-meter. Catat potensial sel pada setiap

penambahan volume titran (Lihat Tabel Data Pengamatan).

Page 37: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

78

Titrasi larutan dengan larutan KBrO3 0,1 N secara perlahan-lahan sambil

diaduk hingga terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi

berwarna kuning.

Dicatat volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik akhir titrasi.

Lakukan duplo.

G. HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan G.1. Data potensial sel selama titrasi garam Mohr 0,1 M dengan

oksidator K2Cr2O7 0,02 M.

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

10,00

15,00

20,00

20,70

20,80

20,90

25,00

30,00

40,00

50,00

70,00

Page 38: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

79

Tabel Pengamatan G.2. Data potensial sel selama titrasi garam SnCl2.2H2O 0,1 M

dengan oksidator K2Cr2O7 0,02 M.

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

10,00

15,00

20,00

20,70

20,80

20,90

25,00

30,00

40,00

50,00

70,00

Page 39: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

80

Tabel Pengamatan G.3. Data potensial sel selama titrasi garam Mohr 0,1 M dengan

oksidator KMnO4 0,02 M.

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

10,00

15,00

20,00

24,90

25,00

25,10

30,00

40,00

50,00

70,00

Page 40: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

81

Tabel Pengamatan G.4. Data potensial sel selama titrasi garam SnCl2.2H2O 0,1 M

dengan oksidator KMnO4 0,02 M.

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

10,00

15,00

20,00

24,90

25,00

25,10

30,00

40,00

50,00

70,00

Page 41: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

82

Tabel Pengamatan G.5. Data potensial sel selama titrasi garam Mohr 0,1 M dengan

oksidator KBrO3 0,02 M.

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

10,00

15,00

20,00

20,70

20,80

20,90

25,00

30,00

40,00

50,00

70,00

Page 42: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

83

Tabel Pengamatan G.6. Data potensial sel selama titrasi garam SnCl2.2H2O 0,1 M

dengan oksidator KBrO3 0,02 M.

Volume Pengukuran Potensial (mV) Rata-Rata

Titran (mL) 1 2 Potensial (mV)

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

10,00

15,00

20,00

20,70

20,80

20,90

25,00

30,00

40,00

50,00

70,00

Page 43: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

84

H. PERHITUNGAN

Tabel H.1. Hasil perhitungan kadar ion Fe2+ dengan K2Cr2O7

D a t a Hasil Perhitungan 1. Volume awal K2Cr2O7 (mL) pada buret 2. Volume akhir K2Cr2O7 (mL) pada buret

a. Titik akhir 1 = b. Titik akhir 2 =

3. Volume rata-rata K2Cr2O7 (mL) yang digunakan 4. Molaritas K2Cr2O7 5. mmol K2Cr2O7 yang digunakan 6. mmol garam Mohr 7. Massa Fe2+ (gr) dalam garam Mohr 8. Massa garam Mohr 9. Persentase Fe2+ dalam garam Mohr

Tabel H.2. Hasil perhitungan kadar ion Sn2+ dengan K2Cr2O7

D a t a Hasil Perhitungan 1. Volume awal K2Cr2O7 (mL) pada buret 2. Volume akhir K2Cr2O7 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 =

b. Titik akhir 2 = 3. Volume rata-rata K2Cr2O7 (mL) yang digunakan 4. Molaritas K2Cr2O7 5. mmol K2Cr2O7 yang digunakan 6. mmol garam SnCl2.2H2O 7. Massa Sn2+ (gr) dalam garam SnCl2.2H2O 8. Massa garam SnCl2 9. Persentase Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O

Tabel H.3. Hasil perhitungan kadar ion Fe2+ dengan KMnO4

D a t a Hasil Perhitungan 1. Volume awal KMnO4 (mL) pada buret 2. Volume akhir KMnO4 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 =

b. Titik akhir 2 = 3. Volume rata-rata KMnO4 (mL) yang digunakan 4. Molaritas KMnO4 5. mmol KMnO4 yang digunakan 6. mmol garam Mohr 7. Massa Fe2+ (gr) dalam garam Mohr 8. Massa garam Mohr 9. Persentase Fe2+ dalam garam Mohr

Page 44: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

85

Tabel H.4. Hasil perhitungan kadar ion Sn2+ dengan KMnO4

D a t a Hasil Perhitungan 1. Volume awal KMnO4 (mL) pada buret 2. Volume akhir KMnO4 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 =

b. Titik akhir 2 = 3. Volume rata-rata KMnO4 (mL) yang digunakan 4. Molaritas KMnO4 5. mmol KMnO4 yang digunakan 6. mmol garam SnCl2.2H2O 7. Massa Sn2+ (gr) dalam garam SnCl2.2H2O 8. Massa garam SnCl2 9. Persentase Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O

Tabel H.5. Hasil perhitungan kadar ion Fe2+ dengan K2Cr2O7

D a t a Hasil Perhitungan 1. Volume awal KBrO3 (mL) pada buret 2. Volume akhir KBrO3 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 =

b. Titik akhir 2 = 3. Volume rata-rata KBrO3 (mL) yang digunakan 4. Molaritas KBrO3 5. mmol KBrO3 yang digunakan 6. mmol garam Mohr 7. Massa Fe2+ (gr) dalam garam Mohr 8. Massa garam Mohr 9. Persentase Fe2+ dalam garam Mohr

Tabel H.6. Hasil perhitungan kadar ion Sn2+ dengan KBrO3

D a t a Hasil Perhitungan 1. Volume awal KBrO3 (mL) pada buret 2. Volume akhir KBrO3 (mL) pada buret a. Titik akhir 1 =

b. Titik akhir 2 = 3. Volume rata-rata KBrO3 (mL) yang digunakan 4. Molaritas KBrO3 5. mmol KBrO3 yang digunakan 6. mmol garam SnCl2.2H2O 7. Massa Sn2+ (gr) dalam garam SnCl2.2H2O 8. Massa garam SnCl2 9. Persentase Sn2+ dalam garam SnCl2.2H2O

Page 45: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

86

I. PEMBAHASAN/DISKUSI

J. KESIMPULAN

Page 46: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

87

K. PERTANYAAN

1. Ramalkan urutan daya oksidator yang digunakan pada percobaan di atas ?

2. Diantara ion Fe2+ dan ion Sn2+, kira-kira manakah yang merupakan reduktor paling

kuat ?

3. Selesaikan persamaan reaksi redoks berikut !

a. Fe2+ + Cr2O72- → . . . .

b. Sn2+ + MnO4- → . . . .

c. Fe2+ + BrO3- → . . . .

4. Diketahui persamaan reaksi :

S2O82- + 2e → 2SO4

2-

Mn2+ + 4H2O → MnO4- + 8H+ + 5e

Hitung berapa mol S2O82- yang diperlukan untuk mengoksidasi satu mol ion Mn2+?

5. Berapa gram KMnO4 (Mr = 158) yang diperlukan untuk bereaksi dengan 60 gram

FeSO4 ? (Mr FeSO4 = 151,9)

L. DAFTAR PUSTAKA

1. Basset, J., Denny, R.C., Jeffrey, G.H., and Mendham, J. (1994), Buku Ajar Vogel

Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Alih Bahasa : Hadyana, A.P dan Setiono,

L,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

2. Hiskia Ahmad. (2001), Elektrokimia dan Kinetika Kimia, Penerbit PT Citra Aditya

Bakti, Jakarta.

3. Purba, Michael., Drs., M.Si. (2002), Kimia 3A untuk SMA Kelas XII, Penerbit

Erlangga, Jakarta.

Page 47: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

88

PANDUAN UNTUK GURU

PROSEDUR PEMBUATAN LARUTAN

A. Penyiapan Larutan Kalium Dikromat 0,1 N (0,0167 M)

Sebanyak 6 gr bahan pro analisis Kalium dikromat, K2Cr2O7, digerus dalam sebuah

lumping (mortar) dari kaca atau akik. Bahan dipanaskan dalam tungku udara pada

140-150oC selama 30-60 menit dan kemudian didinginkan dalam sebuah bejana

tertutup dalam desikator. Selanjutnya sebanyak 4,9 gram kalium dikromat kering

tersebut ditimbang dengan teliti dalam sebuah botol timbang dan dipindahkan secara

kuantitatif ke sebuah labu volumetrik 1 L dengan menggunakan corong kecil untuk

mencegah kehilangan bahan. Garam dilarutkan di dalam labu ukur dengan aqua dm

dan diencerkan hingga tanda batas labu. Larutan dikocok hingga homogen.

B. Penyiapan Larutan Kalium Permanganat 0,1 M (0,02 M)

Sebanyak kira-kira 3,25 gram kalium permanganat, KMnO4, pro analisis ditimbang di

atas kaca arloji dengan menggunakan neraca analitik, selanjutnya dipindahkan ke

gelas piala 1 L. Kemudian ditambahkan 1 liter aqua dm dan gelas piala ditutup

dengan kaca arloji besar. Larutan dipanaskan hingga mendidih dan dididihkan secara

perlahan-lahan selama 15-30 menit, dan kemudian didinginkan hingga mencapai

temperatur laboratorium. Larutan selanjutnya disaring dengan sebuah corong atau

krus saring dari kaca masir atau porselin. Filtrat dikumpulkan dalam sebuah bejana

yang telah dibersihkan dengan campuran asam kromat, lalu dibilas dengan air suling.

Larutan yang telah disaring itu harus disimpan dalam sebuah botol kaca yang bersih,

dan disimpan di tempat gelap, kecuali bila sedang digunakan; sebagai pilihan lain,

boleh disimpan dalam botol dari kaca yang berwarna coklat tua.

C. Standarisasi Larutan Kalium Permanganat dengan Natrium Oksalat

Sebanyak kira-kira 2 gram natrium oksalat pro analisis dikeringkan selama 2 jam

pada suhu 105-110oC, dan kemudian didinginkan dalam sebuah bejana bertutup

dalam desikator. Kemudian dengan cermat ditimbang dengan botol timbang kira-kira

Page 48: DAFTAR PUSTAKA - · PDF fileL,Ir. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 406-459. Bradley, J.D., Durbach, S., ... Harjadi., W. (1993) : Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit PT Gramedia

89

0,335 gr natrium oksalat kering tersebut, dan selanjutnya dimasukkan ke dalam piala

250 mL dan ditambahkan aqua dm hingga tanda batas. Larutan diaduk hingga oksalat

melarut. Sebanyak 25 mL dari larutan di atas dipipet dan dimasukkan ke dalam labu

erlenmeyer kemudian ditambahkan 10-15 mL asam sulfat pekat (dengan hati-hati)

dan didinginkan hingga menjadi 25-30oC. Selanjutnya larutan dipanaskan hingga

mencapai 55-60oC dan dititrasi dengan menambahkan larutan permanganat hingga

berwarna merah jambu.

D. Penyiapan Larutan Kalium Bromat, KBrO3 0,1 N (0,0167 M)

Sebanyak 5 gr kalium bromat pro analisis yang telah dijadikan bubuk halus

dikeringkan selama 12 jam pada pada suhu 120oC, kemudian didinginkan dalam

sebuah bejana tertutup dalam desikator. Selanjutnya ditimbang dengan cermat 2,783

gr kalium bromat murni kering tersebut, dan dilarutkan dalam 1 L air aqua dm dalam

sebuah labu volumetrik.

E. Pembuatan Larutan Garam Mohr, (NH4)2SO4.FeSO4.6H2O 0,1 M

Sebanyak 9,80 gr garam Mohr ditimbang dengan teliti dan kemudian dimasukkan ke

dalam labu ukur 250 mL. Selanjutnya dilarutkan dengan menambahkan aqua dm

hingga tanda batas labu ukur (ditambahkan pula larutan asam sulfat 2 N kira-kira

setengah dari volume larutan, ~125 mL). Larutan dihomogenkan dengan membolak-

balik labu takar secara perlahan.

F. Pembuatan Larutan Garam SnCl2.2H2O 0,05 M

Sebanyak 2,8206 gr garam SnCl2.2H2O ditimbang dengan teliti, kemudian

dimasukkan ke dalam labu ukur 250 mL. Selanjutnya dilarutkan dengan

menambahkan aqua dm hingga tanda batas labu ukur (ditambahkan pula larutan asam

sulfat 2 N kira-kira setengah dari volume larutan, ~125 mL). Larutan dihomogenkan

dengan membolak-balik labu takar secara perlahan.


Recommended