+ All Categories
Home > Documents > Demam Tifoid

Demam Tifoid

Date post: 26-Oct-2015
Category:
Upload: nda-sahib
View: 88 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
Description:
presentasi demam tifoid
Popular Tags:
97
Demam Tifoid Patogenesis dan Gejala Klinik
Transcript
  • Demam TifoidPatogenesis dan Gejala Klinik

  • Pembimbing: dr. Swa K., DTM&HPenyusun:Thomas L.S. (2002-61-055)Vinia Rusli (2002-61-093)Ferriandis H.(2002-61-096)Selvy(2003-61-006)Lucas Sarjono(2003-61-007)Martin Firman S.(2003-61-008)Chandra Megah(2003-61-009)Michael Warouw(2003-61-025)Leo Koko Budiman(2003-61-026)

  • Demam TifoidInfeksi akutSalmonella typhiPlak Peyeri, kelenjar mesenterika & limpa+ Demam berkepanjangan+ Sakit kepala & nyeri abdomen

  • EpidemiologiEndemis di Indonesia, tertinggi di dunia358 810 / 100.000 penduduk / tahunTerutama pada anak-anak & dewasa muda (5-20 tahun)

  • Etiologi Salmonella typhiEnterobacteriaceae Gram (-)Flagel peritrikNon encapsulated, non sporulatingFermentasi glukosa (+)Reduksi nitrat nitrit (+)Antigen: O-H-K Endotoksin (+)

  • PenularanSumber : Pasien dengan demam tifoid ()Transmisi : Terutama air tercemar & makanan tercemar

  • Patogenesa

  • PatogenesaDimulai masuknya kuman dalam GI Diikuti penetrasi kuman melalui mukosa intestinal

  • Faktor Proteksi TubuhKeasaman lambungMonosit (opsonized)Netrofil (opsonized fagositosis)Aktivasi limfosit TNramp (natural resistant-associated macrophage protein)

  • Faktor Virulensi Kuman Jumlah organisme masukAdaptasi genetik toleransi asamKemampuan bertahan dan berkembang biak intraseluler monositAda tidaknya antigen Vi

  • Organ organ Lumen usus (1st)Mukosa intestinal (Plak Peyer) (1st)Submukosa intestinalKelenjar limfe mesentrikaAliran darah (Primary Bacteraemia)

  • Organ organ- Hepar, lien dan RES lainnyaKandung empeduLumen usus / Ileum (2nd)Plak Peyer (2nd)Aliran darah (Secondary Bacteraemia)

  • Organ organHepar, paru-paru, otak (fatal)hati, limpa, sumsum tulang, ginjal, V. urinaria, V. felea (>)

  • Peranan EndotoksinSuntikan pada sukarelawan

    Suntikan pada kelinci

  • Peranan EndotoksinBakteriolisisZat endotoksin (LPS)Pelepasan pirogen lekosit, limpa, sel Kupfer, makrofag, PMN, monositTermoregulator hipotalamus (fever)Lain-lain: nyeri kepala, menggigil, anoreksia, berkeringat, mialgia, lekopenia, trombositopenia

  • Patogenesa RelapsBelum ada yang rinciKloramfenikolKuman bersembunyi dalam hati, lien, dan tempat lainnyaPenurunan aktivitas pembunuhan intraseluler dan penurunan persentase limfosit T Kuman beristirahat dalam sel

  • Aspek ImunologikNon SpesifikSpesifik

  • Aspek Imunologik Non SpesifikAsam lambungBakteri anaerob lumen ususCairan jaringan, sistem jaringan limfoid & sel fagosit (sub-epitelial)Proses pembersihan mukusProses pergantian epitelPeristaltis ususSel kemotatik

  • Aspek Imunologik Spesifik Antibodi limfosit B, limfosit T, makrofag, komplemenRespon imunitas selulerRespon imunitas humoral

  • Respon Imunitas SelulerSangat pentingKompleks interaksi antara limfosit T dan fagosit manonuclearPeranan utama: diferensiasi sel Limfoblas (daya sintesis protein tinggi, pengeluaran limfokin, penghancuran sel yang mengandung antigenAktivasi makrofag

  • Respon Imunitas HumoralStimulasi antigen kuman sel plasma imunoglobulinImunoglobulin M, G dan A

  • Komplemen C3Mulai minggu pertamaMediator kuat reaksi radangMeningkatkan permeabilitas kapilerDilatasi kapiler, efek kemotatik, agregasi neutrofil, opsonisasi mikroorganisme, pelepasan limfokin sel T, lisis sel

  • Patologi (PA)

  • Patologi (PA)Traktus GIHatiKandung empeduLienParuGinjalJantungVena

  • Patologi (PA)Otot-ototSusunan sarafTulang

  • Karakteristik PAInfiltrasi fagosit mononuclear dan hampir tidak dijumpai sel lekosit polimorfonuclearFagosit mengandung sel limfosit, eritrosit dan kuman S. typhiiKumpulan makrofag / fagosit disebut sebagai tifoid nodul

  • Traktus GIKelainan patologik utama demam tifoidLesi intestinal terbatas pada jaringan limfoidTerutama pada distal ileumBisa juga terdapat pada colon dan caecum

  • Traktus GIPlaques Peyeri dan folikel - folikel menonjol di atas permukaanAkhir minggu pertama : lesi nekrotik, mukosa yang menutup membentuk kerakKerak yang lepas ulkus (tukak)Ulkus bentuk bulat atau lonjong tak teratur sesuai sumbu panjang usus

  • Ulkus

  • Konfluensi ulkus

  • Traktus GI - UlserasiNekrosis jaringan oleh bakteriTrombosis pembuluh darah daerah tersebutTidak jelas hubungan dengan berat penyakitDapat terjadi perdarahan ataupun peritonitis

  • Traktus GI - UlserasiUlkus sembuh selaput lendirTanpa jaringan parut (sikatriks)Tanpa penciutan usus

  • Traktus GI Demam Tifoid FatalHiperemia umum mukosa usus, mesentrium & omentumBila perforasi Radang rongga perut dengan serbukan sel fibrin Perforasi besar Cairan dan udara bebas dalam rongga abdomen

  • Traktus GI - PerforasiBiasanya sebesar ujung jarumKadangkadang robekan jelasPada th/ kloramfenikol steril, edema usus tanpa bukti peradanganPerforasi kecil kebocoran minimal reaksi peritoneum / gejala abdomen akut sangat sedikit

  • Traktus GI Minggu PertamaEdema Plaques PeyeriHiperplasi dan hipertrofi limfoidSel limfoid Kongestif pembuluh darah

  • Traktus GI Minggu keduaFase nekrosis fokalNekrosis superfisial soliter / meluasPatogenesa nekrosis

  • Traktus GI Minggu KetigaStadium ulkusJaringan granulasiEpitelisasi

    Atau berlanjut perforasi

  • Traktus GI Minggu keempatMasa penyembuhanTanpa jaringan parut

  • Traktus GIKesamaan lesi intestinal demam tifoid dan disentri basilerDisentri basiler >> Demam tifoid

  • PA Traktus GI

  • PA Traktus GI

  • PA Traktus GI

  • PA Traktus GI

  • HatiMembesar, lunak dan kekuninganRuang periportal sel-sel mononuclear, plasma, limfatik dan nekrosis sentralTyphoid nodul atau Mallory nodulDapat menyerupai hepatitis atau degenerasi seluruh jaringan hati mendadak

  • Kandung empeduSelalu mengalami infeksi, meskipun ringan Kolesistitis akutAsal kuman pada fesesKuman diekskresikan setelah penyembuhan dan sewaktu-waktuNyeri tekan ringan

  • LienSering splenomegali (500 900 gr)Pulpa lunak, warna merah kelabuNekrosis fokalHiperplasi simfonodi periarterialNekrotik sinusoid dengan sel mononuclear, limfosit dan eritrositKadang kadang dijumpai tifoid nodul

  • ParuBronkitis bronkopneumoniaKadang merupakan gejala pertama demam tifoid pneumo-typhoid

  • GinjalSering (30%) pada fase akutMakroskopis : bengkak dan pucatMikroskopis : degenerasi epitel tubuler, pembuluh darah kecil berisi sel mononuclearNephro-typhoid / typhoid-nephritis hematuria dan edemaPielitis dan pielonephritis (1,94 %)Sistitis tifosa (jarang)

  • JantungEndokarditis tifosaLunak dan bengkakKarakteristik denyut nadi pelan dan dikrotikDapat terjadi dilatasi ventrikel

  • VenaThrombosisTerutama v. femoralis dan safena kiriPhlegmasia alba dolensDapat terjadi thrombosis sinus serebralis

  • Otot-ototDegenerasi hialin (Zenker)Striae transversal, serabut otot hilang menjadi masa hialinBagian bawah otot rektus abdominis, diafragma, otot pahaOtot dapat robek disertai perdarahan

  • Susunan sarafMeningitis tifosa (jarang)PurulentaKelainan otak tengah dan ponsSebagian karena alergi kumanNeuropatia perifer

  • TulangPeriostitis, abses atau nekrosisDapat akut, biasanya butuh waktu lamaTibia, sternum, iga dan kolumna vertebrae

  • Manifestasi Klinis

  • Fahrenheit

    104 stadium stadium invasi penurunan103 aktif lisis

    102

    101

    100 stadium masa inkubasi fastigium stadium konvalesen99

    98

    97

    96 Kultur darah 80-90% pos Kultur urin dan feses 80% pos Test widal 20%pos 50%pos 70-90%pos Hari sakit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Organisme Organisme Nekrosis fokal Pertahanan Repair berkembang dan toksin dan ulserasi tubuh biak menyebar intestinum

  • Masa Inkubasi1 3 minggu (rata-rata 10 -14 hari)Keluhan : rasa lelah, kepala pusing, anoreksia, mual, muntah, tak enak badan, mialgia dan batuk

  • Demam tifoidTidak dirawat 4 mingguTanda khas demam persisten berkepanjanganKarakteristik utama : demam tinggi persisten, anoreksia berat, penurunan BB, perubahan sensorium

  • Minggu PertamaFase hiperplasi limfoid diikuti invasi bakterialKeluhan awal : Trias sakit kepala, demam dan nyeri perutTemperatur naik perlahan, kemudian menetap sampai 40-41 C (38,8-40,5 C)Nadi relatif lambat dengan kenaikan temperatur

  • Minggu pertamaKesadaran apatiaMuka agak kemerahanKulit teraba panas dan keringLidah terlihat kotor, keputihanNyeri perut kanan bawah pada ileum terminalis seluruh perut

  • Minggu Pertama Keluhan LainMual, muntahKonstipasi, kadang diareBercak ros (roseola)BronkitisLimpa terabaAbdomen distensiMenggigilMimisan

  • Minggu Pertama Keluhan LainNyeri sendiMialgiaSakit tenggorokanPenurunan nafsu makanNyeri ketika berkemih

  • Minggu keduaFase nekrosis limfoid fokalPasien toksis dan apatisSuhu menetap tinggi (40 C)Remisi harian suhuSplenomegali (>50%)Rose spot ( 50%)Bradikardia relatifDikrotic notch

  • Minggu keduaBibir dan lidah tetap keringTyphoid tongue (kotor pada bagian tengah, tepi hiperemis dan tremor)Bronkitis (lebih menonjol)Tekanan darah cenderung menurun

  • Minggu ketigaFase komplikasi atau penyembuhanPasien tambah toksik dan sakitDelirious confusional stateDistensi tambah jelasPea soup diarrheaNadi lemah, nafas cepatCrackles basal paru

  • Minggu keempatDemam, keadaan mental, distensi abdomen lambat laun membaik

  • Bentuk Atipikal (Tidak Khas)Asimptomatik sering terjadiKejang demam pada anak-anakRingan (1-2 minggu)Berat (minggu bulan / meninggal dalam beberapa hari)Meningitis, pneumonia ataupun bronkitis berat pada fase permulaan

  • Keluhan dan Gejala Khusus

  • Gejala Khusus - TemperaturMeninggi sampai 40-41 C akhir minggu pertamaMenetap dalam satu minggu, remiten dengan perbedaan 3 CMenurun dalam 4 minggu

  • Gejala Khusus - TemperaturKekhususan kenaikan temperatur demam tifoid bertahapPerdarahan intestinal menyertai penurunan suhu mendadakKenaikan suhu mendadak pada perforasi ususRelaps pada reaktivasi penyakitRelaps biasanya lebih pendek dan ringan

  • Temperatur

  • Roseola (bercak Ros)Bercak hiperemikDiameter variasi 2-4 mmPada akhir minggu pertamaDinding abdomen, punggung, leher dan ekstremitasBerkelompok dan bertahan 3-4 hariMemucat atau hilang bila ditekan

  • Rose Spots

  • Rose Spots

  • Gangguan SirkulasiDisebabkan kerusakan miokardium (EKG)Denyut nadi dikrotik, frekuensi rendahBradikardia relatif tanda diagnostik fase permulaanFrekuensi nadi 20-40 X lebih lambatStadium lanjut nadi bisa mencapai 140 X

  • Nadi

  • LidahLidah tifoid (45,6%)Lidah berlapis putih, kotor kecoklatan, ujung dan tepinya merah disertai gerakan tremor

  • AbdomenDistensi abdomen tanda umumHarus dipantau lihat gejala menjurus abdomen akut perforasiHepatomegali akhir minggu kedua (25 %)Splenomegali akhir minggu pertama (%> hepatomegali) gejala vitalSplen lunak, nyeri tekan, tidak sampai ukuran besar

  • ToksemiaMengantukAcuh tak acuh rangsangan luarApatiaTremor halus tangan dan lidahGaduh gelisah (delirium)Psikosis, sopor sampai koma

  • Pemeriksaan FisikBradikardia relatifLidah tifoidAbdomen timpaniPalpasi abdomen nyeri tekan khususnya di fossa iliakaStupor, bergumam, delirium, twitching otot-otot, karpologia, koma vigil

  • PF Fase PenyembuhanAnemiaKerontokan rambut

  • Pemeriksaan LabDarah tepiKultur darahKultur fesesUrinalisaSGOT / SGPTTest Widal

  • Pemeriksaan Lab Darah TepiTahap awal lekositosis ringanBerlanjut Lekopenia & netropeniaLimfositosis relatifAnemia sedangPeningkatan LEDPenurunan trombositDiff. count normal / bergeser ke kiriHiponatremia & hipokalemia ringan

  • Pemeriksaan LabKultur darah (+) dalam minggu pertama dan keduaKultur feses (+) dalam 10 hariUrinalisa proteinuriaSGOT / SGPT seringkali meningkatTest Widal Titer O (+) 1/320 atau titer H (+) 1/640menyokong diagnosis

  • DiagnosaAnamnesaPF : Rose spot, splenomegaliPemeriksaan lab : Lekopenia dengan limfositosis relatifNilai bermakna test WidalKultur darah dalam biakan empeduDiagnosa pasti Kultur (+) S. typhii feses, urin, rose spot, sumsum tulang, sekresi gaster & intestinal

  • Diagnosa BandingParatifoidPnemoniaMeningitisApendisitisDisentriOleh bakteri lain : radang paru, infeksi THT, TBC, ISK , GEParasit : Malaria, amebiasis

  • Diagnosa BandingVirus : Demam (berdarah) dengueNon infeksi : Gangguan limfoproliferatif, penyakit jaringan kolagen

  • KomplikasiIntestinalHepar, kandung empedu dan pankreasKardiorespirasiSistem darahHematologi dan ginjalMuskuloskeletal dan sistem lain

  • Komplikasi - IntestinalPerdarahan ususPerforasiPeritonitisIleus paralitis

  • Komplikasi Hepar, Knadung Empedu, PankreasHepatitis, kolangitis, kolesistitis, hemolisis jaundicePankreatitis

  • Komplikasi - Kardiorespirasi Miokarditis toksis kematian pada toksemia beratToksemia berat takikardia, nadi dan bunyi jantung melemah, hipotensi dan kelainan EKGInfeksi katup (endokarditis)Syok septikTrombosisTromboplebitis

  • Komplikasi Sistem sarafToxic confusional state disorientasi, delirium, restlessnessSindroma Guillain BarreTwitching wajah dan kejangPsikosis paranoidKatatoniaMeningism > meningitisEncefalomielitis, mielitis, dll

  • Komplikasi Hematologi & GinjalDIC, hemolisis, trombositopenia, hipofibrinogenemia, protombin time , partial tromboplastin time , produk degradasi fibrin Glomerulonefritis, sindroma nefrotik, infeksi saluran kemih kelamin, pielonefritis, perinefritis, proteinuria, sistitis

  • Komplikasi - MuskuloskeletalDegenerasi ZenkerPolimiositisOsteomielitisPeriostitisPeriostitisSpondilitisArthritis

  • Komplikasi Lain-lainGangguan meninges, endokardium, lien, ovariumParotitis, orkitis

  • Fahrenheit

    104 stadium stadium invasi penurunan103 aktif lisis

    102

    101

    100 stadium masa inkubasi fastigium stadium konvalesen99

    98

    97

    96 Kultur darah 80-90% pos Kultur urin dan feses 80% pos Test widal 20%pos 50%pos 70-90%pos Hari sakit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Organisme Organisme Nekrosis fokal Pertahanan Repair berkembang dan toksin dan ulserasi tubuh biak menyebar intestinum


Recommended