Date post: | 28-Nov-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | evia-zulfah |
View: | 24 times |
Download: | 1 times |
0
Kartika Putyandiny dan Evia Zulfah
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan,
FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Desain dan Evaluasi Proyek
ABSTRACT
Economic Era is divided by 4 stages. The first is agricultural, the second is industrial,
the third is economy based in information and the fourth is creative economy. And now
creative economy is the new economic era. Creative economy has 14 fields, and one of them
is fashion. Nowadays fashion becomes people’s needed. The most people in Indonesia are
Moslem. So, fashion industry especially hijab is a potential industry which has a good
prospect to be developed.
As an entrepreneur, we interested to build a garment manufacture which produces
hijab clothes. We named our company “PT. PEFASH GARMINDO” which produces many
kinds of hijab clothes for men and women. We use Net Present Value (NPV) to estimate the
profit we might get if we build this garment manufacture. And the result is this business is
deserved to be built and we will get a profit by building this potential business.
Our business also makes some positive effects such as reduce unemployment, giving
contribution to the economic growth and adding more competition in this industry for other
company and the others.
Keywords: creative, garment, hijab, manufacture.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara garis besar, era perekononimian di dunia dibagi menjadi empat, yaitu era
pertanian, era industry, era informasi dan era ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif merupakan
suatu kegiatan ekonomi yang berorientasi pada ide dan gagasan. Menurut UNCTAD,
ekonomi kreatif mendorong peningkatan pendapatan, penciptaan pekerjaan, dan pendapatan
ekspor sekaligus mempromosikan kepedulian sosial, keragaman budaya, dan pengembangan
manusia.
Lingkup kegiatan dari ekonomi kreatif dapat mencakup banyak aspek. Departemen
Perdagangan (2008) mengidentifikasi setidaknya 14 sektor yang termasuk dalam ekonomi
kreatif, yaitu (1) Periklanan, (2)Arsitektur, (3) Pasar barang seni, (4) Kerajinan (handicraft),
(5) Desain, (6) Fashion, (7) Film, video, dan fotografi, (8) Permainan interaktif, (9) Musik,
(10) Seni pertunjukan, (11) Penerbitan dan percetakan, (12) Layanan komputer dan piranti
lunak, (13) Radio dan televisi, (14) Riset dan pengembangan.
Salah satu kegiatan ekonomi kreatif adalah fashion. Dewasa ini, industri fashion
berkembang sangat pesat dikarenakan semakin beragamnya selera masyarakat terhadap
fashion. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat konsumsi di Indonesia, salah satunya
konsumsi di bidang fashion. Tingginya konsumsi di Indonesia disebabkan oleh munculnya
banyak penduduk kelas menengah ke atas di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dengan ramainya
pusat perbelanjaan di Indonesia dan tingkat pertumbuhan Indonesia. Selain itu, masyarakat
Indonesia pun gemar berbelanja secara online.
B. Gambaran Umum Potensi Usaha
Indonesia merupakan negara berkembang dengan penduduk yang diperkirakan
mencapai 250 juta dan pertumbuhan mencapai 5,62 % pada kuartal III tahun 2013. Hal ini
merupakan peluang pasar yang sangat menjanjikan. Selain itu, krisis di AS dan Eropa yang
belum sepenuhnya pulih membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya di
Indonesia. Apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku bisnis, maka kita akan memikirkan
usaha apa yang memiliki prospek yang baik serta mendatangkan keuntungan jangka pendek
maupun jangka panjang sehingga investasi kita tidak akan sia-sia.
Oleh karena itu, kita perlu menganalisis potensi bisnis yang mendatangkan manfaat
bagi perekonomian. Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia serta meningkatnya penduduk
kelas menengah ke atas serta meningkatnya selera masyarakat menyebabkan kebutuhan akan
sandang di Indonesia pun juga meningkat. Hal ini akan memacu para pelaku bisnis untuk
terjun di dunia fashion.
C. Gambaran Umum Industri
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, permintaan akan pakaian muslim
atau belakangan ini disebut dengan tren hijab semakin meningkat. Perkembangan hijab atau
pakaian muslim semakin pesat dikarenakan semakin bervariasinya model hijab yang
membuat pemakainya terlihat lebih modis. Oleh karena itu, prospek membuka konveksi
khusus hijab merupakan bisnis yang menjanjikan.
BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI
A. Nama Unit Usaha
Nama usaha yang akan didirikan dan dikembangkan bernama PT. PEFASH
GARMINDO, dimana PEFASH adalah singkatan dari Puty Evi Fashion dan GARMINDO
adalah singkatan dari Garmen Indonesia. Puty dan Evi merupakan nama kedua pemilik
perusahaan dan Garmindo berarti perusahaan garmen yang berlokasi di Indonesia. Dan untuk
merk dagang kami menggunakan nama PEFASH.
Nama Organisasi : PEFASH GARMINDO
Jenis Organisasi : PT
Pemilik : Evia Zulfah
Kartika Puty Andiny
Alamat : Graha Persada Sentosa Blok C3 nomor 11,
kel. Kaliabang Tengah kec. Bekasi Utara
Kota Bekasi
B. Jenis Usaha
Jenis usaha yang direncanakan adalah sebagai berikut :
Pembuatan berbagai model atasan wanita
Pembuatan berbagai model atasan pria
Pembuatan berbagai model rok/celana wanita
Pembuatan berbagai model jeans pria
Pembuatan berbagai model hijab
C. Organisasi
D. Personalia
Kami dalam menjalankan usaha PT. PEFASH GARMINDO membutuhkan tenaga
kerja dengan rincian sebagai berikut :
1. HRD : 5 orang
2. Manajer Marketing : 1 orang
3. Manajer Produksi : 1 orang
4. Manajer Keuangan : 1 orang
5. Follow-up merchandiser : 2 orang
6. Purchasing : 2 orang
7. Supervisor : 1 orang
8. Foreman : 3 orang
9. Pekerja/buruh (penjahit, dll) : 200 orang
10. Keamanan/security : 4 orang
BAB III
ASPEK PEMASARAN
A. Segmentasi, Targetting, dan Positioning
1. Segmentasi
Yang menjadi segmen dari usaha ini adalah segmen menegah ke atas.
2. Targetting
Yang menjadi target market adalah pria dan wanita baik remaja maupun dewasa.
3. Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra brand di benak konsumen sebagai merk
pakaian trendy/fashionable, up to date, dan berkualitas tinggi, serta dengan harga yang
relatif terjangkau.
B. Program Pemasaran
1. Tingkat pelayanan
Dalam memasarkan produk kami mensuplai produk kami ke beberapa department
store dan multi-level marketing.
2. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan
tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relatif
sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
3. Kegiatan promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan antara lain sebagai sponsor kegiatan
masyarakat ataupun instansi pemerintah/swasta.
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
A. Rencana Pengembangan
a. Evaluasi lokasi
Rencana lokasi operasioanal usaha akan ditempatkan didaerah yang memenuhi syarat
sebagai berikut :
1. Lokasi dekat dengan kawasan pertokoan bahan baku garmen seperti kain, dll.
2. Lokasi berada di dekat jalan raya sehingga mudah untuk transportasi dengan
kendaraan besar seperti truk.
Lokasi yang kami prioritaskan adalah di Bekasi Utara.
b. Sarana dan Prasarana
1. Sarana yang kami gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami adalah dengan
memanfaatkan:
i. AC
ii. Toilet
iii. Meja
iv. Kursi
v. WiFi
vi. Dapur
vii. Halaman Parkir
2. Kami menggunakan tanah seluas 1500 m2 dan bangunan seluas 2000m
2
c. Bahan-Bahan Utama
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha ini antara lain : Kain, benang,
jarum, kancing, dll.
d. Tata Letak Bangunan
BAB VII
ASPEK KEUANGAN
Modal awal:
Tanah (1.500 m2) Rp 2.400.000.000
Bangunan (2 lantai – 2000 m2) Rp 2.950.000.000
Bagian produksi
Mesin potong kain 2 x 10 m (2 unit) Rp 10.000.000
Mesin jahit jarum 1 jenis brother 755 (60 unit) Rp 81.000.000
Mesin jahit jarum 2 jenis brother 832 (60 unit) Rp 210.000.000
Mesin jahit obras jenis Pegasus L32-86 (30 unit) Rp 85.500.000
Mesin Press Kaos 38x38 Model Mulut Buaya (20 unit) Rp. 59.600.000
Kursi plastic lion star (180 unit) Rp 9.000.000
Kipas angina merk napalux (20 unit) Rp 2.000.000
Kantor
PC HP 110-010 (8 unit) Rp 32.800.000
Printer Canon Pixma MG4270 (2 unit) Rp 4.200.000
Partisi Kantor Aditech Maxima MWS02 (2 unit) Rp 8.600.000
Filling cabinet Aditech Platinum AF03 (1 unit) Rp 900.000
Toilet
Closet Acacia CCST (3 unit) Rp 12.000.000
Wastafel Acacia Lava (2 unit) Rp 4.600.000
Pemasangan WiFi Rp 1.000.000
TOTAL MODAL AWAL Rp 5.871.200.000
Modal awal di atas mengalami penyusutan selama 5 tahun dengan nilai residu Rp 50.000.000.
Penyusutan di atas tidak termsuk tanah.
Modal awal - tanah
Rp 5.871.200.000 – Rp 2.400.000.000 = Rp 3.471.200.000
Penyusutan dengan metode garis lurus:
(Rp 3.471.200.000 – Rp 50.000.000) : 5 = Rp 684.240.000
Jadi, penyusutan per tahun = Rp 684.240.000 dan penyusutan per bulan Rp 57.020.000
Estimasi Pendapatan
Pendapatan per hari (produksi 3.000 unit,
keuntungan per unit 50.000) Rp 150.000.000
Pendapatan per bulan Rp 3.900.000.000
Pendapatan per tahun Rp 46.800.000.000
Biaya – biaya:
Penyusutan Rp 52.020.000
Gaji pegawai
HRD (5 orang) Rp 15.000.000
Manajer Marketing (1 orang) Rp 3.000.000
Manajer Produksi (1 orang) Rp 3.000.000
Manajer Keuangan (1 orang) Rp 3.000.000
Follow-up merchandiser (2 orang) Rp 5.000.000
Purchasing (2 orang) Rp 5.000.000
Supervisor (1 orang) Rp 2.500.000
Foreman (3 orang) Rp 7.500.000
Pekerja/buruh (penjahit, dll) (200 orang) Rp 440.000.000
Keamanan/security (4 orang) Rp 8.000.000
Bahan – bahan membuat pakaian Rp 200.000.000
Biaya listrik, air dan lain – lain Rp 10.000.000
TOTAL BIAYA Rp 762.020.000
Estimasi Laba/Rugi per bulan
Laba/Rugi = Pendapatan – Biaya Total
= Rp 3.900.000.000 – Rp 762.020.000
= Rp 3.137.980.000
EAT = Laba – (Laba x Pajak)
= Rp 3.137.980.000 – (Rp 3.137.980.000 x 30 %) = Rp 2.196.586.000
Perhitungan Kelayakan Usaha
Metode ini membandingkan rata-rata EAT dengan rata-rata Investasi
Misalkan pendapatan per bulan adalah sebagai berikut :
Bulan Pendapatan (Rp)
1 Rp 2.196.586.000
2 Rp 2.195.938.666
3 Rp 2.198.034.223
4 Rp 2.198.896.566
5 Rp 2.197.876.889
6 Rp 2.195.890.899
7 Rp 2.196.098.777
8 Rp 2.196.987.555
9 Rp 2.196.899.836
10 Rp 2.195.776.214
11 Rp 2.197.899.783
12 Rp 2.195.922.673
Total Rp 26.362.808.081
Rata – rata EAT = Rp 2.196.900.673
Rata – rata investasi Rp 5.871.200.000/2 =
ARR = Rp 2.196.900.673/ Rp 5.871.200.000
ARR = 37,4 %
Menghitung Kelayakan Dengan Menggunakan NPV
EAT + Penyusutan Diskon Faktor 6,75% PV
2.248.606.000 0,60 1.349.163.600
2.247.958.666 0,36 809.265.119,8
2.250.054.223 0,21 472.511.386,8
2.250.916.566 0,13 292.619.153,6
2.249.896.889 0,08 179.991.751,1
2.247.910.899 0,05 112.395.545
2.248.118.777 0,03 67.443.563,31
2.249.007.555 0,02 44.980.151,1
2.248.919.836 0,60 1.349.351.902
2.247.796.214 0,36 809.206.637
2.249.919.783 0,21 472.483.154,4
2.247.942.673 0,13 292.232.547,5
Total PV Rp 6.251.644.511
Jika NPV > 0 Usulan proyek diterima
Jika NPV < 0 Usulan proyek ditolak
Jika NPV = 0 Nilai perusahaan tetap dan perlu pertimbangan lagi
NPV = Rp 6.251.644.551 – Rp 5.871.200.000
= Rp 380.444.551
Oleh karena itu, investasi yang dilakukan dalam usaha ini layak karena hasil NPV positif
yaitu Rp 380.444.551
BAB VIII
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
A. Penyerapan Tenaga Kerja
Usaha ini berkontribusi terhadap pengurangan pengangguran sebanyak 220 orang.
B. Pertumbuhan Ekonomi
Usaha ini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan ikut serta
menghasilkan output melalui produksi pakaian hijab. Meskipun nilainya kecil, usaha
ini tetap berperan dalam pertumbuhan ekonomi.
C. Lingkungan social
Usaha ini berpengaruh langsung terhadap karyawan yang bekerja di perusahaan ini.
Mereka menerima pendapatan dengan menjadi pekerja di perusahaan ini dimana
pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan
keluarganya yang diharapkan akan mensejahterakan mereka. Selain itu, pengurangan
pengangguran dengan adanya usaha ini juga akan mengurangi angka kriminalitas
walaupun pengaruhnya hanya sedikit.
D. Bagi perusahaan lain
Dengan adanya usaha ini akan menambah persaingan dalam industry fashion.
Persaingan dalam industry diperlukan agar masing – masing perusahaan membuat
produk yang baik dan tetap senantiasa menjaga kualitas produknya. Selain itu, dengan
adanya usaha ini juga bisa menjadi pemasok barang bagi perusahaan lain yang
menjual produk fashion ini ke konsumen secara langsung, misalnya: butik, factory
outlet dan lain – lain.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha garmen ini mampu
memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Terlebih
ketika adanya selera dari masyarakat akan keindahan berpakaian, maka kondisi
tersebut memberikan peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha.
Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk menjalankan usaha ini.
B. Saran
Dalam menjalankan usaha garmen, yang perlu untuk diperhatikan adalah
mengenai bagaimana menjaga mutu pakaian yang berkualitas dan up to date, dan
mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam segmentasi
pasar.