+ All Categories
Home > Documents > DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI...

DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI...

Date post: 15-Mar-2021
Category:
Upload: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
75
DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA KUBIS (Brassicaolerace) YANG DIJUAL DI PASAR MEGALUH (Studi di Pasar Megaluh) KARYA TULIS ILMIAH Oleh: DELLA VIONITA INDRIANI 171310009 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2020
Transcript
Page 1: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH

(STH) PADA KUBIS (Brassicaolerace) YANG DIJUAL DI

PASAR MEGALUH

(Studi di Pasar Megaluh)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

DELLA VIONITA INDRIANI

171310009

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2020

Page 2: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

ii

DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH

(STH) PADA KUBIS (Brassicaolerace) YANG DIJUAL DI

PASAR MEGALUH

(Studi di Pasar Megaluh)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat memenuhi persyaratan pendidikan pada

Program Studi Diploma III Analis Kesehatan pada Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Insan Cendikia Medika Jombang

Della Vionita Indriani

17.131.0009

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2020

Page 3: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

iii

CONTAMINATION DETECTION OF THE SOIL TRANSMITTED

HELMINTH (STH) ON CABBAGE (BRASSICAOLERACE) WICH IS SOLD

IN MEGALUH MARKET

By.

Della Vionita Indriani1 Anthofani Farhan2 Hindyah Ike Suhariati3

ABSTRACT

There are still many cases of worms found in the children and adults.

Worms cases can occur because of an unclean lifestyle. Humans can be infected

by food contaminated by worm eggs, especially in foods that are eaten directly

without cooking such as cabbage (Brassicaolerace).

The purpose of this researh is to detect the presence of STH (Soil

Transmitted Helminths) on cabbage (Brassicaolerace) sold in Megaluh market.

The research used is descriptive research. The sample used in this study is

cabbage (Brassicaolerace) which is sold in the Megaluh market with a sample

size of 5 cabbages. On research it uses a sampling technique, namely purposive

sampling. In this study, the criteria studied were cabbage with holes and the

cleanliness of the sellers' stalls.

Examination using the centrifugation method with Naci 0.9% to determine

know the eggs of Soil Transmitted Helminth (STH) worms. The results of the

research are 5 samples of cabbage obtained from the Megaluh market showed

that 4 positive samples were contaminated with worm eggs and 1 sample was

negative. The positive samples found eggs of Ascaris lumbricoides and

Strongyloidesstercoralis.

Based on the results of the study, there was contamination of Soil

Transmitted Helminth (STH) worm eggs in cabbage sold in the Megaluh market.

Keywords: STH, Brassicaolerace, market

Page 4: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

iv

DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH

(STH) PADA KUBIS (Brassicaolerace) YANG DIJUAL DI

PASAR MEGALUH

Oleh :

Della Vionita Indriani1 Anthofani Farhan2 Hindyah Ike Suhariati3

ABSTRAK

Kasus cacingan masih banyak ditemui pada anak-anak maupun orang dewasa.

Kasus cacingan bisa terjadi karena gaya hidup yang kurang bersih. Manusia bisa

tertular akibat makanan yang terkontaminasi oleh telur cacing, terutama pada

makanan yang dimakan secara langsung tanpa di masak seperti kubis

(Brassicaolerace ).

Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeteksi adanya STH (Soil Transmitted

Helminths) pada kubis (Brassicaolerace) yang dijual di pasar Megaluh. Penelitian

yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu kubis (Brassicaolerace) yang dijual di pasar Megaluh dengan

jumlah sampel 5 kubis. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu

Purposive sampling. Pada penelitian ini kriteria yang diteliti yaitu kubis yang

berlubang dan kebersihan dari lapak penjualnya.

Pemeriksaan menggunakan metode sentrifugasi dengan NaCl 0,9% untuk

mengetahui adanya telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH). Hasil

penelitian secara mikroskopis pada kubis sebanyak 5 sampel yang di dapatkan

dari pasar Megaluh menunjukkan hasil 4 sampel positif terkontaminasi telur

cacing dan 1 sampel negatif. Pada sampel yang positif ditemukan telur Ascaris

lumbricoides dan Strongyloidesstercoralis.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat kontaminasi telur cacingSoil Transmitted

Helminth (STH) pada kubis yang dijual di pasar Megaluh.

Kata Kunci :STH, kubis, Pasar

Page 5: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

v

LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

Judul Karya Tulis Ilmiah : Deteksi Kontaminasi Soil Transmitted Helminth (STH)

Pada Kubis (Brassicaolerace) Yang Dijual Di Pasar

Megaluh

Nama Mahasiswa : Della Vionita Indriani

Nomor Pokok : 171310009

Program Studi : DIII Analis Kesehatan

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Anthofani Farhan, S.pd. M.Si Hindyah Ike S, S.Kep., Ns., M.Kep

NIK 01.16.845 NIK 04.06.059

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ketua STIKes ICMe

Sri Syekti, S.Si., M.Ked H. Imam Fatoni, SKM., MM

NIK. 05.03.019 NIK. 03.04.022

Page 6: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

vi

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

DETEKSI KONTAMINASISOIL TRANSSIMTED HELMINTH

(STH) PADA KUBIS (Brassicaolerace) YANG DIJUAL DI

PASAR MEGALUH

Disusun oleh :

Della Vionita Indriani

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 12 Agustus 2020 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat

Jombang, 2020

Komisi Penguji,

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Anthofani Farhan, S.pd. M.Si Hindyah Ike S, S.Kep., Ns., M.Kep

NIK 01.16.845 NIK 04.06.059

Penguji Utama

H. Imam Fatoni, SKM., MM

NIK 03.04.022

Page 7: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

vii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Della Vionita Indriani

NIM : 171310009

Jenjang : Diploma

Program Studi : Analis Kesehatan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan menyatakan bahwa karya tulis ilmiah

saya yang berjudul :

“Deteksi Kontaminasi Soil Transmitted Helminth (Sth ) Pada Kubis

(Brassicaolerace) Yang Di Jual Di Pasar Megaluh“ Merupakan karya tulis

ilmiah dan artikel yang secara keseluruhan adalah hasil karya penelitian

penulis, kecuali teori yang dirujuk dari suber informasi aslinya.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya

Jombang 13Agustus 2020

Saya yang menyatakan

Della Vionita Indriani

NIM 171310009

Page 8: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

viii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Della Vionita Indriani

NIM : 171310009

Jenjang : Diploma

Program Studi : Analis Kesehatan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan menyatakan bahwa karya tulis ilmiah

saya yang berjudul :

“Deteksi Kontaminasi Soil Transmitted Helminth (Sth ) Pada Kubis

(Brassicaolerace) Yang Di Jual Di Pasar Megaluh “ Merupakan karya tulis

ilmiah dan artikel yang secara keseluruhan benar benar bebas dari

plagiasi. Apabila di kemudian hari terbukti melakukan proses plagiasi,

maka saya siap di proses sesuai dengan hukum dan undang- undang yang

berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya

Jombang 13 Agustus 2020

Saya yang menyatakan

Della Vionita Indriani

NIM 171310009

Page 9: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

ix

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jombang, 12 November 1998 merupakan putri

pertama dari pasangan Bapak Dedik Yuli Setyobudi dan Ibu Dyah Retno

Lidiawati.Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di TK Kretarto gongseng lulus

pada tahun 2005, SDN Gongseng 1 lulus pada tahun 2011, SMPN 1 Megaluh

lulus pada tahun 2014, SMAN Plandaan lulus pada tahun 2017, dan pada tahun

yang sama penulis masuk Perguruan Tinggi STIKes Insan Cendekia Medika

Jombang. Penulis memilih program studi D-III Analis Kesehatan dari lima

program studi yang ada di STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.

Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jombang, 2020

Della Vionita Indriani

17.131.0009

Page 10: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

x

MOTTO

Jika orang lain bisa, maka aku juga harus bisa !!!

Page 11: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

xi

PERSEMBAHAN

Tiada yang maha pengasih dan maha penyayang selain engkau Ya

ALLAH, Syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Mu, saya bisa

menyelesaikan KaryaTulisIlmiahini. saya persembahkan untuk :

1. Teristimewa kedua orang tua saya yaitu Bapak DedikYuliSetyobudidan

Ibu DyahRetnoLidiawati sebagai motivator terbesar dalam hidupku, saya

juga mencoba memberikan yang terbaik untuk beliau, betapa saya ingin

melihat beliau bangga dengan saya, serta kasih sayang yang tak ternilai

dan pengorbanan beliau kepada saya selama ini.

Terimakasih atas dukungan moril maupun materil untuk saya selama ini.

2. Adik DiqfaAnugrahBimantarayang juga sudah memberikan saya semangat

untuk menyelesaikan KaryaTulisIlmiahini, Terima kasih atas doa dan

dukungannya.

3. Dosen pembimbing utama dan pembimbing anggota Anthofani Farhan,

S.pd. M.Si dan Hindyah Ike Suhariati, S.Kep., Ns., M.Kepyang selalu

memberikan motivasi kepada saya, selalu peduli kepada saya dan selalu

perhatian, Ucapan terima kasih saya berikan untuk ilmu yang tak ternilai

harganya yang telah beliau berikan sangatlah berarti untuk saya.

4. Untuk teman-teman almamaterku dan teman-teman seperjuanganku di

kampus yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu. Mari kita lanjutkan

perjuangan kita di luar sana. Jaga nama baik almamater dan buat harum

nama kampus kita.

Almamaterku tercinta, terima kasih!!

Page 12: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

bimbinganNyasehinggapenulismampumenyelesaikanKaryaTulisIlmiahdenganjud

ul “Deteksi Kontaminasi Soil Transmitted Helminth (STH) pada Kubis

(Brassicaolerace) yang dijual Di Pasar Megaluh”. Karya Tulis Ilmiah ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Analis

Kesehatan (A.md.Kes) pada program studi DIII Analis Kesehatan STIKES Insan

Cendekia Medika Jombang.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya dengan hati yang tulus kepada Ketua STIKES Insan Cendekia Medika

Jombang yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami untuk

menyelesaikan pendidikan, Ketua Program Studi DIII Analis Kesehatan yang

telah memberikan kesempatan dan dorongan kepada kami untuk menyelesaikan

Program Studi DIII Analis Kesehatan, dan seterusnya.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberikan kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan karya tulis

ilmiah ini.

Saya sadari bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari sempurna, tetapi saya

berharap karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan.

Jombang, 12 Mei 2020

Penulis

Della Vionita Indriani

17.131.000

Page 13: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

SURAT PERTANYAAN ............................................................................ ii

ABSTRAK ................................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN..................................................................... v

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR .......... vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................... vii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI.......................................... viii

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... ix

MOTTO ....................................................................................................... x

PERSEMBAHAN........................................................................................ xi

KATA PENGANTAR ................................................................................ xii

DAFTAR ISI................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii

DAFTAR SINGKATAN............................................................................. xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Tujuan .................................................................................................. 3

1.4 Manfaat ................................................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 5

2.1 Soil Transmitted Helminth (STH) ........................................................ 5

2.1.1 Ascaris lumbricoides ................................................................... 5

2.1.2 Trichuris thrichiura..................................................................... 10

2.1.3 Hookworm................................................................................... 15

2.1.4 Strongyloides stercoralis............................................................. 21

2.2. Kubis (Brassicaoleracea)..................................................................... 25

2.2.1 Klasifikasi ................................................................................... 25

2.2.2 Definisi dan Morfologi................................................................ 25

Page 14: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

xiv

2.3 Tinjauan tentang Metode Pemeriksaan ............................................... 27

2.3.1 Metode Sedimentasi .................................................................... 27

2.3.2 Metode Pengapungan .................................................................. 27

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ...................................................... 29

3.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 29

3.2 Penjelasan Kerangka Konsep............................................................... 30

BAB 4 METODE PENELITIAN............................................................... 31

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 31

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 31

4.2.1 Waktu Penelitian ......................................................................... 31

4.2.2 Tempat Penelitian........................................................................ 31

4.3 Populasi Penelitian, Sampel dan Sampling.......................................... 31

4.3.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 31

4.3.2 Sampel......................................................................................... 32

4.3.3 Sampling ..................................................................................... 32

4.4 Kerangka Kerja .................................................................................... 33

4.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ........................................ 34

4.5.1 Variabel Penelitian ...................................................................... 34

4.5.2 Definisi Operasional Variabel..................................................... 34

4.6 Pengumpulan Data ............................................................................... 35

4.6.1 Instrumen Penelitian.................................................................... 35

4.6.2 Alat.............................................................................................. 35

4.6.3 Bahan .......................................................................................... 35

4.6.4 Prosedur Penelitian...................................................................... 35

4.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .................................................. 36

4.7.1 Pengolahan Data.......................................................................... 36

4.7.2 Analisa Data ................................................................................ 37

4.8 Etika Penelitian .................................................................................... 39

4.8.1 Informed conset (Lembar Persetujuan) ....................................... 39

4.8.2 Anonymita (Tanpanama) ............................................................. 39

4.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ..................................................... 39

Page 15: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

xv

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 40

5.1 Hasil ..................................................................................................... 40

5.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian ....................................................... 40

5.1.2 Hasil Penelitian ........................................................................... 40

5.1.3 Pembahasan................................................................................. 41

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 44

6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 44

6.2 Saran..................................................................................................... 44

6.2.1 Bagi Masyarakat.......................................................................... 44

6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan............................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 45

Page 16: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Telur Ascaris lumbricoides fertil................................................................. 6

Gambar 2.2 Ascaris lumbricoides infertil ....................................................................... 7

Gambar 2.3 Cacing Ascaris lumbricoides....................................................................... 8

Gambar 2.4 Daur hidup Ascaris lumbricoides................................................................ 9

Gambar 2.5 Telur Trichuris trichiura ............................................................................. 12

Gambar 2.6 Cacing Trichuris trichiura .......................................................................... 12

Gambar 2.7 Daur hidup Trichuris trichiura.................................................................... 13

Gambar 2.8 Telur Hookworm ......................................................................................... 16

Gambar 2.9 Cacing Hookworm....................................................................................... 17

Gambar 2.10 Larva Rhabditiform dan Filariform........................................................... 17

Gambar 2.11 Daur hidup Hookworm (CDC,2017) ......................................................... 19

Gambar 2.12 Cacing Strongyloides stercoralis .............................................................. 22

Gambar 2.13 Daur hidup Strongyloides stercoralis........................................................ 24

Gambar 2.14 Sayuran kubis (Brassicaoleracea) ............................................................ 26

Gambar 3.1 Kerangka konseptual penelitian .................................................................. 29

Gambar 4.1 Kerangka operasional penelitian ................................................................. 33

Page 17: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ...................................................................................... 34

Tabel 5.1 Deteksi Kontaminasi Soil Transmitted Helminth (STH) ............................... 41

Page 18: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

xviii

DAFTAR SINGKATAN

Cm : Centimeter

Dpl : Diatas permukaan laut

Gr : Gram

Kg : Kilogram

Mm : Milimeter

Mg : Miligram

NaCl : Natrium Chlorida

STH : Soil Transmitted Helminth

WHO : World Health Organizati

Page 19: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsumsi sayuran di masyarakat Jombang cukup tinggi. Penyedia sayuran

terbesar di kabupaten Jombang terdapat di pasar Legi. Pasar-pasar kecil yang

lain memasok komoditi sayuran dari pasar Legi salah satunya yaitu pasar

Megaluh. Komoditi sayuran yang di jual di pasar Megaluh hampir 70%

berasal dari pasar Legi Jombang.

Kontaminasi bukan hanya bisa berasal dari rantai kontaminasi sebelumnya

tetapi faktor kebersihan lingkungan juga berpengaruh besar terhadap

kontaminasi telur cacing ke dalam bahan pangan seperti sayuran (Anwar, K.

2019)

Kasus cacingan masih banyak ditemui pada anak-anak maupun orang

dewasa. Kasus cacingan bisa terjadi karena gaya hidup yang kurang bersih.

Manusia bisa tertular akibat makanan yang terkontaminasi oleh telur cacing,

terutama pada makanan yang dimakan secara langsung tanpa di masak seperti

lalapan yang terdiri dari kubis (Brassicaolerace ).

Kasus cacingan yang paling sering disebabkan oleh cacing gelang yaitu

Ascaris lumbricoides. Ascaris lumbricoiedes adalah parasit yang lazim

menyebabkan ascariasis dengan menginfeksi saluran pencernaan manusia

(Yadaf dan Khandelwal, 2019).

Cacing Ascaris lumbricoides adalah cacing nematoda usus yang ukuran

cacing bisa makroskopik, panjang, dan besar. Ukuran panjang yang mencapi

sekitar 15 cm hingga mencapai 40 cm. Cacing ini dikenal dengan nama cacing

Page 20: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

2

gelang karena jika cacing dilingkarkan pada tangan maka akan seperti gelang.

Cacing ini merupakan salah satu kelompok cacing STH (Soil Transmited

Helminth) yang artinya membutuhkan tanah sebagai tempat berkembang

menjadi stadium infektif, selain itu ditularkan melalui tanah (Ardianto, et al.

2019).

Cacing STH (Soil Transmitted Helminths) adalah kelompok nematoda

usus yang menyebabkan infeksi pada manusia melalui kontak dengan telur

cacing STH yang berkembang di dalam tanah yang hangat dan lembab

terutama pada negara-negara tropis dan subtropis. Infeksi Soil Transmitted

Helminths (STH) salah satu infeksi yang paling umum terjadi di seluruh dunia.

Lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi STH yang

tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, dengan jumlah terbesar terjadi di

sub-Sahara Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur. Di Indonesia prevalensi

infeksi cacing STH sangat tinggi, terutama pada golongan penduduk yang

kurang mampu, dan sanitasi yang buruk. Berdasarkan data yang terkumpul

prevalensi infeksi STH lebih dari 50% positif dan tersebar luas baik di

perkotaan maupun di pedesaan (WHO, 2019). Faktor predisposisi dari

penyebaran infeksi ini adalah ekonomi rendah dan menengah, dan biasanya

terjadi pada daerah dengan sanitasi buruk (Moncayo, Lovato dan Cooper,

2018)

Cacing STH (Soil Transmitted Helminths) tidak menunjukkan gejala yang

mencolok, hal tersebut menyebabkan infeksi STH disepelekan padahal infeksi

STH yang tidak ditangani dapat menyebabkan penurunan kondisi kesehatan,

gizi, kecerdasan, dan produktitivitas kerja (Dewi FMK, et al. 2018).

Page 21: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

3

Infeksi STH dapat berasal dari lingkungan seperti tanah, debu, tangan,

kuku, air, dan sayuran. Di Indonesia yang memiliki keanekaragaman bahan

pangan hayati, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengonsumsi sayur.

Sayur hampir sepanjang tahun dapat tumbuh, sehingga tidak mengganggu

asupan konsumsi sayur. Sayur merupakan bagian tumbuhan seperti daun,

batang, dan bunga. Sayur merupakan salah satu media transmisi dari telur

STH. Di daerah yang memiliki sanitasi kurang memadai, telur dari tanah dapat

melekat pada sayuran dan tertelan jika sayuran tidak di cuci atau dimasak

dengan benar (WHO, 2019)

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat STH (Soil Transmitted Helminths) padakubis

(Brassicaolerace) yang dijual di pasar Megaluh.

1.3 Tujuan Penelitian

Mendeteksi adanya STH (Soil Transmitted Helminths) pada kubis

(Brassicaolerace) yang dijual di pasar Megaluh.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teriotis

Untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan terkait STH (Soil

Transmitted Helminths) pada kubis (Brassicaolerace)

Page 22: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

4

1.4.2 Praktis

1.4.2.1 Bagi Peneliti

Diharapkan proposal penelitian ini dapat dijadikan acuan

untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan

Memberikan masukan dalam rangka meningkatkan

penyuluhan kesehatan kepada masyarakat agar menerapkan pola

hidup sehat dengan memperhatikan hygienitas dan sanitasi

lingkungan pasar

1.4.2.3 Bagi Masyarakat

Menambah pengetahuan mengenai kecacingan dan pola

hidup sehat dengan memperhatikan hygiene dan sanitasi yang baik.

1.4.2.4 Bagi Instasi Pendidikan

Menambah pengetahuan tentang telur Soil Transmitted

Helminths khususnya mahasiswa D-III Analis Kesehatan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang, dan data

tersebut dapat dijadikan sebagai bahan penyuluhan tentang

kecacingan.

Page 23: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Soil Transmitted Helmint (STH)

Soil Transmitted Helmint (STH) adalah sekelompok cacing parasit (kelas

Nematoda) yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia melalui kontak telur

ataupun larva parasit itu sendiri yang berkembang di tanah lembab yang

terdapat di negara beriklim tropis maupun subtropis. Nematoda usus yang

tergolong dalam Soil Transmitted Helmint adalah cacing gelang Ascaris

Lumbricoides, cacing cambuk Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis

serta cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)

(Setya, 2015)

2.1.1 Ascaris Lumbricoides

Ascaris Lumbricoides ( cacing gelang ), umunya sebagai parasit

dalam usus manusia. Hewan ini bersifat kosmopolit, terutama di daerah

tropis. Ascaris lumbricoidesmenyebabkan penyakit yang di kenal dengan

askariasis.

a. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Flum : Nemathelmintes

Kelas : Nematoda

Sub-kelas : Phasmida

Ordo : Rhabdidata

Sub-ordo : Ascaridata

Familia : Ascarididae

Page 24: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

6

Genus : Ascaris

Spesies : Ascaris lumbricoides ( Atmo, Andi Tri.2016)

b. Morfologi

1. Telur yang dibuahi

Telur berbentuk bulat atau lonjong, mempunyai

ukuran 45-75 × 35-50 mikron, berdinding tebal yang

berwarna coklat keemasan. Dinding telur terdiri dari tiga

lapis yaitu, lapisan paling dalam adalah lapisan lipoidal,

lapisan tengah transparan yang terbuat dari bahan glikogen,

dan lapisan yang luar terdiri dari bahan albuminoid yang

bergerigi.

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.1. Telur Ascaris lumbricoides fertil

2. Telur yang tidak dibuahi

Telur dikeluarkan oleh cacing betina yang tidak

dibuahi atau pada awal produksi telur. Memiliki ukuran

88-94 × 44 mikron. Mempunyai dua lapis dinding (tidak

Page 25: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

7

memiliki lapisan lipoidal). Bagian dalam telur penuh

dengan granula yang amorf.

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.2. Ascaris lumbricoides infertil

3. Cacing Dewasa

Cacing berbentuk panjang silidris, yang memiliki

ukuran betina 35 cm dan jantan 15-31 cm. Cacing ini

merupakan nematoda usus terbesar pada manusia. Pada

ujung anterior, terdapat tiga buah bibi, satu terletak

mediodorsal dan dua ventrolateral. Bagian tengah rongga

mulut (buccal cavity) yang berbentuk segitiga. Ekor

cacing pada betina lurus sedangkan pada jantan berbentuk

melengkung ke arah ventral. Pada ujung posterior cacing

jantan terdapat sepasang copulatory spiculae. Bagian

anterior pada tubuh tumpul, sedangkan bagian posterior

lebih lancip (Atmojo, Andi Tri.2016)

Page 26: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

8

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.3. Cacing Ascaris lumbricoides

Keterangan : 1. Cacing jantan ,2. Cacing betina

c. Daur Hidup

Cacing ini ditemukan kosmopolit (diseluruh dunia) terutama

di daerah tropik dan erat hubungannya dengan hygiene dan sanitasi.

Lebih sering ditemukan pada anak-anak.

Ascaris lumbricoides merupakan Soil Transmitted Helmint,

Hookworm dan Trichuris thrichiura. Sumber penularan yang paling

sering yaitu sayuran. Adapun keputusan yang menyatakan rata-rata

ditemukan 1,44 telur per spesimen sayur atau 42,8% sayuran yang

mengandung telur Ascaris lumbricoides. Lebih 23,1% dari telur yang

ditemukan merupakan telur berembrio. Sumber penularan lain yaitu

tanah. Pada keputusan yang sama bahwa pada setiap gram tanah

dapat dijumpai 360 telur. Serangga juga disebut sebagai sumber

penularan. Sumber-sumber penularan ini mudah lagi karena telur

Ascaris lumbricoides tahan terhadap asam, alkohol dan bahan

pengawet yang biasa dipakai di rumah tangga (D Natalia. 2019)

Telur yang belum infektif keluar bersama tinja. Setelah 20-24

hari, telur menjadi infektif, bila telur ini tertelan, di dalam usus halus

Page 27: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

9

telur ini keluar larva dan dapat menembus dinding usus halus

mengikuti peredaran darah melalui saluran vena hati, vena kava

inferior menuju jantung kanan, ke paru-paru. Di dalam paru-paru,

larva ini menembus alveoli melalui bronkeolus dan bronkus ke

dalam trakea. Larva akan melalui faring, esofagus, dan ventrikulus

sampailah larva ke dalam usus tempat mereka menetap dan menjadi

dewasa serta mengadakan kopulasi (Irianto, 2013).

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.4. Daur hidup Ascaris lumbricoides

d. Patogenesis

Adapun siklus cacing melewati paru menyebabkan

perdarahan kecil pada dinding usus dan alveolus. Cacing dewasa di

dalam usus dapat menyebabkan mekanik pada dinding sehingga

terjadi kelainan mukosa. Kelainan mukosa ini menyebabkan

penyerapan gizi seperti protein, hidrat arang dan vitamin berkurang

yang ditandai dengan sakit perut dan mual, sehingga menyebabkan

masukan (intake) zat gizi berkurang. Pada keadaan ini dapat terjadi

secara menahun yang aakhirnya terjadi kekurangan gizi atau

malnutrisi, khususnya pada anak balita yang menujukkan gejala-

Page 28: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

10

gejala lebih berat dari oranag dewasa meskipun dihinggapi sejumlah

cacing sama banyaknya (Dewi, R.N.(2017)

e. Diagnosis

Diagnosis penyakit ini dilakukan dengan cara pemeriksaan

tinja (feses) menggunakan metode secara langsung. Adanya telur

yang berada di dalam tinja dapat memastikan diagnosis askariasis.

Selain itu diagnosis juga dapat dibuat bila cacing dewasa keluar

sendiri melalui mulut ataupun hidung karena muntah maupun

melalui tinja (Dewi, R.N. (2017).

f. Pengobatan

1. Garam piperazine, 75 mg per-kg berat badan, maksimum 3,5

gram, diberikan 2 hari sebagai dosis harian tunggal.

2. Albendazole, untuk orang dewasa dan anak-anak di atas 2 tahun

yang diberikan dengan dosis tunggal 400 mg.

3. Levamisole hydrochlorida diberikan sebagai dosis tunggal 2,5-5

mg per-kg berat badan.

4. Pyrantel pamoate, diberikan sebagai dosis tunggal 10 mg per-kg

berat badan dengan maksimum pemberian 1 gram.

5. Mebendazole, diberikan dengan dosis 100 mg dua kali per hari

selama 3 hari berturut-turut (Watadisastra, 2009).

2.1.2 Trichuris thrichiura

Trichuris thrichiura yang biasanya disebut dengan cacing cambuk

atau cacing cemiti karena memilik bentuk tubuh yang menyerupai cemiti

Page 29: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

11

dengan bagian depan tipis dan bagian belakang yang jauh lebih tebal.

Hidup cacing ini umunya disekum manusia, sebagai penyebab

Trichuriasis dan tersebar secara cosmopolitan. Cacing ini sering

ditemukan pada manusia, tapi umumnya tidak begitu berbahaya.

Penyakit cacing Trichuris thrichiura disebut trichuriasis,

trichocephaliasis atau infeksi cacing cambuk.

a. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Nemathelmintes

Kelas : Nematoda

Sub-kelas : Aphasmidia

Ordo : Enoplida

Sub-ordo : Tricurata

Famili : Trichuridae

Genus : Trichuris

Spesies : Trichuris trichiura Linnaeus (Irianto, 2013)

b. Morfologi

1. Telur Cacing

Yang memiliki ukuran 50-54 × 22-23 mikron. Secara spesifik,

mempunyai bentuk seperti tong anggur (barrel shape) atau lemon

shape yang pada ujungnya terdapat dua buah mucoid plug

(sumbat yang jernih). Dinding telur berwarna coklat dari warna

empedu, kedua ujungnya berwarna kuning. Telur yang keluar

bersama tinja mengandung sel yang tidak bersegmen dan akan

Page 30: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

12

mengalami embrionisasi (mengandung larva) setelah 10-14 hari

berada di tanah (Pusarawati et al, 2015)

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.5. Telur Trichuris trichiura

2. Cacing dewasa

Cacing dewasa memiliki panjang 35-55 mm, 2/5 bagian

posterior gemuk yang menyerupai pegangan cambuk dan 3/5

merupakan bagian anterior kecil panjang seperti cambuk. Cacing

betina mempunyai panjang 5 cm, ekor sedikit melengkung dan

ujung tumpul. Cacing jantan mempunyai panjang 4 cm, ekor

melingkar dan memiliki sebuah spicula yang retrakil (Dewi, R.N.

2017)

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.6. Cacing Trichuris trichiura

Keterangan : 1. Cacing betina, 2. Cacing jantan

Page 31: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

13

c. Daur hidup

Siklus hidup cacing ini berawal dari telur yang keluar bersama

tinja lalu mengalami pematangan di dalam tanah yang lembab dan

tempat teduh. Dalam prosesnya, pematangan telur ini membutuhkan

waktu 3 minggu hingga 5 minggu. Telur yang sudah matang akan

bersifat infektif. Telur infektif dapat bertahan selama beberapa tahun

pada kondisi yang optimal, suhu optimum telur Trichuris cukup tinggi

yaitu 28 Telur yang infektif inilah yang kemudian dapat

menginfeksi hospes melalui vektor mekanik atau benda lain yang

terkontaminasi oleh telur yang infektif lalu menetas di dalam usus. Di

dalam usus, larva mengalami empat kali ekdisis sampai stadium muda

dan berkembang menjadi cacing dewasa. Waktu yang dibutuhkan dari

saat terjadi infeksi sampai ditemukan ada telur cacing pada inang

berlangsung sekitar 7-10 minggu (Kaufmann dalam Oliva W., 2017)

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.7. Daur hidup Trichuris trichiura

Page 32: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

14

d. Patogenesis

Sebagian besar infeksi yang disebabkan oleh Trichuris

merupakan infeksi ringan dan asimptomatik. Cacing Trichiura dewasa

yang berada di kolon dan retkum memasukkan kepala ke dalam

mukosa usus yang dapat menimbulkan iritasi dan luka. Cacing dewasa

menghisap darah oleh karena itu menyebabkan luka pada mukosa usus

yang lama-kelamaan akan terjadi anemia. Bakteri dan amoeba bisa

masuk ke dalam luka sehingga menyebabkan terjadi infeksi sekunder

bakteri dan infeksi protozoa (Dewi, R. N. 2017).

e. Diagnosis

Cara untuk menegakkan diagnosa dari penyakit ini ialah

dengan ditemukan keberadaan telur cacing Trichuris trichiura yang

berada di dalam tinja (feses) ataupun dengan menemukan cacing

dewasa yang berada di anus atau prolaps rekti (Watadisastra dalam

Dewi, R. N. 2017).

f. Pengobatan

Adapun pengobatan yang dilakukan yaitu dengan

mengkonsumsi Mebendazole, dengan menggunakan dosis 100 mg dua

kali per-hari selama 3 hari berturut-turut, tidak tergantung berat badan

maupun usia penderita (Watadisastra dalam Dewi, R. N. 2017).

Page 33: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

15

2.1.3. Hookworm

Hookworm atau biasa disebut dengan cacing tambang

merupakan Soil Transmitted Helminth yang cara penularan dan

siklus hidup melalui tanah. Penularan cacing tambang pada

manusia dapat terjadi karena menelan telur atau larva cacing ke

dalam tubuh yang melalui pori-pori kulit. Infeksi cacing Hookworm

tersebut tersebar luas di Indonesia terutama di daerah yang beriklim

tropis. Infeksi cacing ini masih menjadi masalah kesehatan yang

khususnya terjadi pada anak-anak karena bisa menyebabkan

gangguan pertumbuhan dan juga menyebabkan penurunan

kemampuan kognnitif. Cacing tambang yang bisa menginfeksi

manusia yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.

(Hariani, 2015).

a. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Nematoda

Kelas : Secernentea

Ordo : Strongiloidae

Familia : Ancylostomatidae

Genus : Necator / Ancylostoma

Spesies : Ancylostoma duodenale

Necator americanus

Ancylostoma braziliense

Ancylostoma ceylanicum

Ancylostoma caninum (Wikipedia, 2013)

Page 34: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

16

b. Morfologi

1. Telur Cacing

Telur cacing HOOKWORM mempunyai ukuran

, yang berbentuk lonjong dengan dinding tipis

dan jernih. Ovum dari telur yang baru keluar tidak

mempunyai segmen. Telur ini hidup di tanah dengan suhu

optimum 23 ovum akan berkembang menjadi

2,4 dan 8 blasmoter pada suhu 0 telur Hookworm dapat

hidup dalam waktu 7 hari dan bisa bertahan hidup

beberapa hari pada suhu 45 , sedangkan pada suhu

optimum dalam waktu 24-48 jam akan menetas lalu keluar

larva rhabditiform yang akan makan dari bahan sisa

organik disekitarnya. Larva rhabditiform memiliki ukuran

panjang 0,25-0,30 mm berdiameter 17 mikron. Rongga

mulut panjang dan sempit. Eshofagus bebrbentuk seperti

kantong yang terletak di sepertiga anterior. Larva filaform

dikenal sebagai larva fase tiga, larva fase ini tidak makan,

mempunyai mulut yang tertutup dan eshofagus yang

memanjang. Ujung posterior runcing (Pusarawati et al,

2015)

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.8. Telur Hookworm

Keterangan: 1. Telur Tipe A, 2. Telur Tipe B, 3. Telur Tpe

C

Page 35: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

17

2. Cacing dewasa

a. Ancylostoma duodenale

Memiliki bentuk yang silindris dan relatif gemuk.

Bentuk tubuh melengkung seperti “huruf C”. Cacing

jantan memiliki panjang 8-11 mm berdiameter 0,4-0,5

mm, sedangakan panjang cacing betina yaitu 10-13

mm berdiamter 0,6 mm. Di dalam rongga mulut

terdapat dua pasang gigi ventral, gigi sebelah luar

mempunyai ukuran lebih besar. Ujung posterior

cacing betina tumpul sedangkan yang jantan memiliki

bursa copulatrix.

b. Necator americanus

Ujung anterior melengkung tajam ke arah dorsal

seperti “hurus S” berbentuk silindris. Cacing jantan

memiliki panjang 7-9 mm berdiameter 0,3 mm,

sedangkan panjang cacing betina yaitu 9-11 mm

berdiamter 0,4 mm. Pada rongga mulut terdapat

bentuk semilunar cutting plates (yang membedakan

dengan Ancylostoma duodenale). Ujung posterior

cacing jantan terdapat bursa copulatrix dengan

sepasang spiculae. Sedangkan ujung posterior cacing

betina runcing dan terdapat vulva (Pusarawati et al,

2015).

Page 36: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

18

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.9. Cacing Hookworm

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.10. Larva Rhabditiform dan Filariform

Keterangan: 1. Larva Rhabditiform, 2. Larva Filariform

c. Daur hidup

Telur yang keluar dengan tinja (feses) menetas

dalam waktu 1-1,5 hari menjadi larva rhabditiform.

Larva rhabditiform akan tumbuh menjadi larva

filariform dengan kurun waktu selama 3 hari, larva

filariform dapat menembus kulit dan hidup selama 7-8

minggu di tanah. Telur cacing tambang memiliki

besar kira-kira 60 x 40 mikron berbentuk bujur yang

mempunyai dinding tipis beberapa sel. Panjang larva

rhabditiform yaitu 250 mikron, sedangkan panjang

larva filariform kira-kira 600 mikron. Telur larva

filariform menembus kulit kapiler darah, jantung

kanan, paru, bronkus, trakea, laring, usus halus.

Page 37: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

19

Infeksi terjadi bila larva filariform menembus kulit,

infeksi A.duodenale mungkin juga dengan menelan

larva filarifrom (Gandahusa dalam Purnomo, J. 2018)

Gambar 2.11. Daur hidup Hookworm (CDC,2017)

d. Patogenesis

Larva yang berada di dalam paru menyebabkan

lesi berupa bercak-bercak hemoragi. Cacing dewasa

yang di dalam usus mulutnya di lengkapi dengan

lempeng khitin pada N.americanus di bagian dorsal

dan dua pasang gigi pada A.duodenum menancapkan

diri pada vili mukosa usus, yang dihisap kedalam

mulut sehingga kapiler pecah. Usus terluka dan

mengeluarkan darah kemudian masuk ke dalam mulut

cacing. Pada waktu melakukan kopulasi cacing jantan

meninggalkan lokasinya di usus, mencari cacing

betina, sehingga terdapat luka di mana-mana yang

mengeluarkan darah. Semakin banyak cacing dewasa

Page 38: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

20

semakin banyak luka yang ditimbulkan. Dapat

mengakibatkan anemia yang sifatnya hipokhrom

normositer (Dewi, R.N. 2017)

e. Diagnosa

Diagnosa bisa di tegakkan dengan menemukan

adanya telur, larva maupun cacing tambang dewasa

yang berada di dalam tinja (feses) segar, mampu

menyebabkan berbagai keluhan dan gejala klinis yang

tidak khas. Keluhan dan gambaran klinis infeksi

cacing tambang berupa:

1. Ground itch (gatal kulit ditempat masuknya larva

filariform)

2. Anemia mikrositik hipokrom, leukopenia dengan

limfositosis relatif dengan jumlah kurang dari

4.000/ml, dan gambaran umum kekurangan darah

(pucat, perut membesar tidak wajar, rambut rontok

dan kering)

3. Gejala bronchitis akibat adanya larva di dalam paru

yang menyebabkan batuk yang kadang disertai darah.

4. Pada waktu pemeriksaan darah, penderita infeksi

cacing cacing tambang menunjukkan gambaran: pada

penderita perempuan hemoglobin yang menurun

sampai kurang dari 11,5 g/dl, sedangkan pada laki-

laki kurang dari 13,5 g/dl (Soedarto, 2016).

Page 39: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

21

f. Pengobatan

Obat yang harus dikonsumsi yaitu obat

Anthelminthic (obat yang dapat membersihkan tubuh

dari cacing parasit), seperti Albendazol dan

Mebendazol dengan dosis 20 mg/KgBB diminum

sebagai dosis tunggal selama 2 hari berturut-turut ata

10 mg/KgBB yang juga diminum sebagai dosis

tunggal selama 3 hari berturut-turt. Suplemen zat besi

juga diperlukan jika penderita menderita anemia

(Badan POM RI,2015)

2.1.4 Strongyloides stercoralis

Strongyloides stercoralis (cacing benang) adalah

parasit yang terdapat di daerah panas. Daerah penyebaran

cacing ini berdekatan dengan cacing tambang. Cacing ini

memiliki ciri khusus yaitu adanya stadium yang hidup

bebas untuk kelangsungan hidup serta memerlukan suhu

rata-rata 15 (Dewi, R.N. 2017).

a. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Nemathelminthes

Kelas : Nematoda

Sub-kelas : Phasmidia

Ordo : Rhabditida

Sub-ordo : Strongylata

Page 40: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

22

Famili : Strongyloididea

Genus : Strongyloides

Spesies : Strongyloides stercoralis (Irianto, 2013)

b. Morfologi

1. Cacing dewasa

a. Cacing betina gemuk memiliki panjang 1 mm,

berekor runcing. Uterus cacing ini berisi telur

yang tersusun berderet yang seperti petai cina

dan vulva yang berada di bagian ventral tengah

b. Cacing jantan gemuk memiliki panjang yaitu

0,7 mm, esofagus cacing ini pendek dan tidak

memiliki caudal alae. Memiliki ekor lancip dan

agak membengkok ke arah ventral juga

mempunyai sepasang spiculae.

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.12. Cacing Strongyloides stercoralis

Keterangan: 1. Larva cacing betina, 2. Larva

cacing jantan

2. Larva

a. Larva rhabditiform

Larva ini memiliki bentuk pendek,

gemuk, dan mempunyai panjang 225 mikron.

Page 41: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

23

Rongga mulut yang pendek, panjang esofagus ¼

dari panjang tubuh dan memiliki bulbus esfagus.

Juga terdapat genital primordial yang besar di

ventral bagian tengah tubuh.

b. Larva filariform

Bentuk larva ini yaitu langsing panjang,

dan tidak memiliki selubung. Ujung posterior

bercabang atau seperti huru “W”. Panjang badan

esofagus yaitu ½ (Pusarawati, 2015)

c. Daur hidup

Daur hidup cacing ini yaitu cacing betina dapat

menembus mukosa usus, terutama bagian anus

proksimal yang menempati kelenjar Lieberkun tempat

untuk bertelur. Larva rhabditiform yang terbentuk akan

mengadakan penetrasi dan bermigrasi sampai di lumen

usus dan keluar bersama feses. Larva rhabditiform yang

keluar bersama feses akan hidup bebas atau berubah

menjadi larva yang infektif untuk hospes. Larva

filariform mampu bertahan hidup selama beberapa

minggu sebelum mengadakan penetrasi ke dalam kulit

manusia, bisa juga masuk melalui makanan yang

terkontaminasi. Larva akan masuk ke dalam pembuluh

darah atau limfe sampai ke jantung lalu ke paru-paru

kemudian ke alveoli dan bronki. Larva yang tumbuh

Page 42: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

24

akan menjadi cacing betina muda lalu berpindah ke

trakea, esofagus, sampai ke usus. Lalu cacing betina akan

meletakkan telur ke mukosa mulut (Dewi, R.N 2017)

(Atmojo, 2016)

Gambar 2.13. Daur hidup Strongyloides stercoralis

d. Patogenesis

Larva yang melakukan penetrasi ke kulit bisa

menyebabkan dermatitis dengan menyebabkan gejala

gatal-gatal dan urtikaria. Infeksi berat mampu

menyebabkan keluhan paru-paru (Irianto, 2013).

e. Diagnosa

Diagnosa bisa ditegakkan dengan adanya larva

rhabditiform di dalam tinja (feses) segar atau pada cairan

doudenum. Telur bisa ditemukan di tinja setelah

pemberian diare berat atau setelah pemberian pencahar.

f. Pengobatan

Pengobatan bisa dilakukan dengan mengkonsumsi:

Page 43: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

25

1. Pyrvinium pamote, dengan dosis 3x50 mg/kg berat

badan per hari, dengan dikonsumsi selama 7 hari

berturut-turut

2. Thiabendazole, dosis 25mg/kg berat badan,

dikonsumsi 2 kali sehari selama 3 hari

3. Mebendazole.

2.2Kubis (Brassicaoleracea)

2.2.1 Klasifikasi

Taksonomi sayuran kubis (Brassicaoleracea) sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub diviso : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Papavaorales

Famili : Cruciferae (Brassicaceae)

Genus : Brassica

Spesies : Brassicaoleracea. L.var. Capitata L.(Abdiana,2018)

2.2.2 Definisi dan Morfologi

Kubis (Brassicaoleracea) merupakan tanaman semusim atau dua

musim dan termasuk dalam family Brassiceae. Di Indonesia pada

umumnya kubis banyak ditanam di dataran tinggi 1.000-2.000 meter

diatas permukaan permukaan laut (dpl). Tetapi setelah ditemukan

kultivar atau varietas yang tahan panas, tanaman kubis dapat

Page 44: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

26

diusahakan di dataran rendah 100-200 meter dpl, walaupun hasilnya

tidak sebaik yang ditanam di dataran tinggi. Keadaan iklim yang cocok

untuk tanaman kubis yaitu daerah yang relatif lembab dan dingin.

Kelembaban yang diperlukan tanaman kubis yaitu 80%-90%, dengan

suhu berkisar antara 15℃-20℃, cukup untuk mendapatkan sinar

matahari (Abdiana, 2018).

Kubis (Brassicaoleracea) termasuk salah satu sayuran daun yang

digemari oleh hampir setiap orang. Cita rasa enak dan lezat, yang juga

mengandung gizi cukup tinggi seta komposisi lengkap, baik mineral

maupun vitamin.

Kubis (Brassicaoleracea) adalah salah satu jenis sayuran yang

mudah terkontaminan oleh telur cacing. Ini terjadi karena dalam

penanaman sayur kubis selalu bersentuhan langsung dengan tanah,

penggunaan pupuk organik yang berasal dari manusia maupun hewan,

bentuk daun kubis yang bergelombang memungkinkan terjadi

kontaminasi (Lanor, 2015)

Gambar 2.14 Sayuran kubis(Brassicaoleracea)

Page 45: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

27

2.3 Tinjauan tentang Metode Pemeriksaan

Identifikasi telur cacing dapat dilakukan dengan pemeriksaan pada sampel

yang diduga mengandung atau terkontaminasi telur cacing. Metode yang sering

digunakan yaitu metode sedimentasi dan flotasi (pengapungan).

2.3.1 Metode Sedimentasi

Metode sedimentasi berat jenis larutan yang digunakan lebih kecil

daripada telur cacing, sehingga telur cacing akan mengendap di dasar

tabung. Prinsip metode ini yaitu dengan adanya gaya sentrifuge dapat

memisahkan antara suspensi dan supernatannya sehingga telur

mengendap (Bramanatyo, 2014)

Kelebihan metode ini adalah mampu menemukan jumlah telur

lebih banyak dan lebih jarang mendapatkan hasil negatif palsu

dibandingkan dengan metode natif. Metode ini juga lebih efesien dalam

mencari protozoa dan berbagai macam telur cacing.

Kekurangan dari metode ini yaitu jika proses sentrifuge tidak

dilakukan dengan benar maka kemungkinan besar akan memberikan

hasil negatif palsu karena partikel-partikel rusak atau tidak mengendap

secara utuh.

2.3.2 Metode Pengapungan

Pada metode pengapungan berat jenis larutan yang digunakan

harus lebih besar daripada berat jenis telur cacing yang berkisar 1,10-

1,20 sehingga telur cacing akan terapung pada permukaan lalu diambil

untuk pemeriksaan (Sumanto, 2012)

Page 46: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

28

Metode pengapungan sangat baik digunkan untuk pemeriksaan

sampel yang mengandung sedikit telur cacing dan untuk diagosis infeksi

berat dan ringan penyakit kecacingan. Sediaan yang dihasilkan lebih

bersih daripada metode sedimentasi karena telur cacing akan terpisah dari

dari kotoran sehingga telur cacing dapat terlihat jelas. Metode ini juga

menunjukkan sensitivitas yang tinggi sebagai pemeriksaan diagnosis Soil

Transmitted Helminth dengan tingkat infeksi rendah.

Prinsip pemeriksaan metode pengapungan dengan NaCl jenuh

adalah sampel dielmusikan kedalam larutan NaCl jenuh, dimana telur

cacing pada sampel mengapung kepermukaan larutan karena perbedaan

berat jenis antara telur dan larutan NaCl (Sandjaja, 2007:46)

Kekurangan metode ini yaitu memerlukan waktu yang cukup lama

dan hanya berhasil untuk telur Nematoda, Schistoma, Dibothriosephalus

dan jenis telur dari famili Taenidae.

Page 47: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

29

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu pernyataan secara visualisasi yang

berhubungan antara konsep satu terhadap konsep lainnya atau antara variable

satu dengan variable lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo,

2012. h. 83). Berikut merupakan kerangka konseptual dari penelitianini:

Keterangan: : Variabel yang diamati dalam penenlitian

: Variabel yang tidak diamati dalam penenlitian

Gambar 3.1. Kerangka konseptual Deteksi KontaminasiSoil Transmitted Helminth

(STH) Pada Kubis (Brassicaolerace) yang dijual di pasar Megaluh.

Kubis

Hasil

Positif

ditemukan adanya telur, larva,

cacingSoil Trasmitted

Helminth (STH)

Negatif

tidak ditemukan adanya telur,

larva, cacing Soil Transmitted

Helminth (STH)

Pengapungan Sedimentasi

Metode Pemeriksaaan

Non STH Soil Transmitted Helminth (STH)

Jenis-jenis Cacing STH

1.Ascaris lumbricoides

2.Trichuris trichiura

3.Hookworm

4.Stongyloides stercoralis

Nematoda Usus Nematoda Jaringan

Deteksi Cacing Parasit

Page 48: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

30

3.2 Penjelasan Kerangka Konsep

Pada pemeriksaan ini akan menjelaskan tentang deteksi cacing parasit

yang digolongkan menjadi dua yaitu nematoda usus dan nematoda jaringan.

Nematoda usus dapat berkembang biak dengan baik terutama pada tanah yang

lembab dan basah. Nematoda jaringan adalah cacing nematoda yang hidup

pada saluran limfatik. Nematoda usus di bagi menjadi dua yaitu non STH

yang tidak memerlukan tanah sebagai media penularanya itu cacing

Enterobius vermicularis dan STH yang memerlukan tanah sebagai media

penularan meliputiAscaris lumbricoides, Hookworm, Trichuris trichiura,

Strongyloides stercoralis. Metode sedimentasi adalah proses pengendapan

dimana metode ini lebih mudah digunakan karena proses pengendapannya

tanpa merusak bentuk telur cacing. Metode pengapungan atau flotasi ini

digunakan untuk pemeriksaan yang mengandung sedikit telur. Hasil di tandai

dengan jika hasil positif jika terdapat adanya telur, larva dan cacing. Hasil

negatif jika tidak terdapat adanya telur, larva, dan cacing. Spesies cacing Soil

Transmitted Helminth (STH) yang biasa dijumpai antara lain Ascaris

lumbricoides, Hookworm, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis.

Page 49: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

31

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian

deskriptif, yaitu jenis penelitian yang betujuan untuk menggambarkan mengenai

suatu fenomena dengan cara mendeskripsikan suatu variabel yang sesuai dengan

yang diujikan (Sugiyono, 2016).

4.2 Waktu dan Tempat penelitian

4.2.1 Waktu penelitian

Penelitian ini dimulai dari awal penyusunan proposal sampai selesai

penyusunan laporan akhir pada bulan Februari sampai dengan bulan Juli

pada tahun 2020.

4.2.2 Tempat penelitian

Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini yaitu di

laboratorium parasitologi STIKes Insan Cendekia Medika Jombang,

Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur.

4.3 Populasi penelitian, Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau

subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Page 50: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

32

Populasi pada penelitian ini yaitu kubis (Brassicaolerace) yang dijual di

pasar Megaluh.

4.3.2 Sampel

Sampel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016).Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu kubis (Brassicaolerace) yang di jual di pasar Megaluh

dengan jumlah sampel 5 kubis.

4.3.3 Sampling

Sampling merupakan pengambilan sampel untuk menentukan sampel

yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini

menggunakan teknik sampling yaitu Purposive sampling. Purposive

sampling adalah pengambilan sampling yang berdasar atas suatu

pertimbangan tertentu seperti ciri-ciri maupun sifat-sifat populasi yang sudah

diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini kriteria yang

diteliti yaitu kubis yang berlubang dan kebersihan dari lapak penjualnya.

Page 51: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

33

4.4 Kerangka Kerja

Berikut ini adalah kerangka kerja penelitian deteksi kontaminasi Soil

Transmitted Helminth (STH) pada kubis (Brassicaolerace) yang dijual di pasar

Megaluh

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian Deteksi kontaminasi Soil Transmitted

Helminth (STH) pada kubis (Brassicaolerace) yang dijual di pasar

Megaluh.

Desain PenelitianDeskriptif

Teknik SamplingPurposive sampling

Pengumpulan Data

Identifikasi Masalah

Penyajian Data

Penyusunan Proposal

PopulasiPenelitian ini berhubungan dengan Soil Transmitted Helminth (STH) pada kubis

(Brassicaolerace)

SampelKubis (Brassicaolerace)

Penyusunan Laporan Akhir

Pengolahan dan Analisa data(Coding dan tabulating)

Page 52: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

34

4.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Variabel

Variabel adalah seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara

satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain (Sugiyono,

2015). Variabel dari peneitian ini yaitu Soil Transmitted Helminth (STH)

pada kubis.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi variabel-variabel yang akan diteliti

secara operasional di lapangan (Masturoh dan Anggita, 2018 h.111). Definisi

operasional variable dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 4.1Definisi operasional dari deteksi kontaminasi Soil Transmitted Helminth

(STH) pada kubis (Brassicaolerace) yang dijual di pasar Megaluh.

Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat Ukur Kategori Skala

Kontaminasi

Soil

Transmitted

Helminth

(STH) pada

kubis.

Deteksi

kontaminasi

Soil

Transmitted

Helminth

(STH) yang

menggunakan

metode

sedimentasi

dan

pengapungan

pada

mikroskop

Terdapat

telur, larva,

maupun

cacing Soil

Transmitted

Helminth

(STH) pada

kubis.

Observasi

alat-alat

laboratorium

parasitology

Positif (jika

ditemukan

adanya

telur, larva,

caing STH)

Negatif

(jika tidak

ditemukan

telur, larva,

cacing

STH)

Nominal

Page 53: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

35

4.6 Pengumpulan Data

4.6.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dibuat da disusun sesuai

prosedur yang ada untuk pengembangan instrument berdasarkan teori serta

kebutuhan penelitian untuk mengumpulkan data. (Adib, 2017).

4.6.2 Alat

1. Mikroskop

2. Tabung reaksi

3. Rak tabung reaksi

4. Beaker glass

5. Batang pengaduk

6. Centrifuge

7. Cover glass

8. Objek glass

9. Pipet tetes

10. Neraca analitik

4.6.3 Bahan

1. Kubis

2. NaCl 0,9%

4.6.4 Prosedur Penelitan

1. Mengambil sampel kubis dan dipotong kecil-kecil.

Page 54: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

36

2. Merendam kubis sebanyak 30 gram dengan larutan NaCl 0,9% sebanyak

200 ml dengan beaker glass

3. Menunggu selama 30 menit, setelah itu mengaduk kubis dengan batang

pengaduk hingga merata

4. Memasukkan larutan NaCl 0,9% sebagai perendam kedalam tabung

reaksi sebanyak ¾ tabung

5. Memasukkan tabung reaksi pada centrifuge dengan kecepatan 1500 rpm

selama 5 menit sampai terjadi endapan

6. Membuang larutan NaCl 0,9% kemudian memipet endapan pada tabung

reaksi

7. Meletakkan endapan di atas objek glass 1 tetes dan menutup dengan

cover glass

8. Memeriksa objek glass di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x, 40x,

dalam lapang pandang

9. Melihat adanya telur, larva, cacing STH (Soil Transmitted Helminth) dan

mencatat hasilnya

10. Mendokumentasikan hasil.

4.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

4.7.1 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah Teknik mengolah semua keterangan

untuk keperluan penelitian yang bersifat teratur (sistematis) dan terencana

Page 55: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

37

(Al-Hafizh, 2008). Setelah mengumpulkan data, maka dilakukan pengolahan

data secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk Tabulating.

a. Coding

Coding atau kode yaitu isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-

angka atau huruf-huruf untuk memberikan petunjuk/identitas pada suatu

informasi maupun data yang akan dianalisis (Notoatmodjo, 2010). Kode

yang diberikan yaitu sebagai berikut:

Kubis 1 Kode K1

Kubis 2 Kode K2

Kubis 3 Kode K3

Kubis 4 Kode K4

Kubis 5 Kode K5

b.Tabulating

Tabulating yaitu memasukkan data dari tabel distribusi frekuensi

yang disajikan dalam prosentase sehingga diperoleh data dari masing-

masing variabel (Notoatmojdo, 2010)

Pada penelitianini data akan disajikan dalam bentuk tabel yang

menggambarkan hasil dari deteksi kontaminasi Soil Transmitted

Helminth (STH) pada kubis yang dijual di pasar Megaluh.

4.7.2 Analisa Data

Analisa data bertujuan untuk memperoleh gambaran dari hasil

penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian, dan mendapatkan

Page 56: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

38

kesimpulan secara umum dari penelitian yang merupakan kontribusi dalam

pengembangan ilmu yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2012). Data yang

telah didapatkan akan dianalisis secara deskriptif karena peneliti hanya

inigin menggambarkan adanya telur cacing dan jenis telur cacing (STH)

yang ditemukan pada kubis yang dijual di pasar Megaluh.

Pada saat penelitian, peneliti memberikan penilaian terhadap hasil

yang sudah diperoleh dengan melihat ada atau tidaknya telur Soil

Transmitted Helminth pada kubis. Setelah memperoleh hasil kemudian

membuat tabel hasil pemeriksaan dengan kategori yang sudah ditetapkan,

hasil yang diperoleh dan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan

P : Presentase

f : Frekuensi sampel kubis yang terdapat telur cacing

n : Jumlah kubis yang diiperiksa

Hasil pengolahan data kemudian diintrepetasikan dengan

menggunakan skala sebagai berikut:

100% : Seluruhnya

76-99% : Hampir seluruh sampel

51-75% : Sebagian besar sampel

50% : Setengah sampel

26-49% : Hampir setengah sampel

P=

Page 57: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

39

1-25% : Sebagian kecil sampel

0% : Tidak ada satupun sampel

4.8 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan etika yang berlaku untuk setiap kegiatan

penelitian antara pihak peneliti dengan pihak yang diteliti dan masyarakat yang

akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut (Notoatmodjo, 202).

Pengambilan data menggunakan etika sebagai berikut:

4.8.1 Informed conset (Lembar Persetujuan)

Merupakan bentuk persetujuan antar peneliti dengan responden. Subjek

diberitahu tentang maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek bersedia responden

menandatangani lembar persetujuan.

4.8.2 Anonymita (Tanpa nama)

Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan

data, cukup menulis nomor responden atau inisial untuk menjamin kerahasiaan.

4.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan yang diperoleh dari responden akan dijamin kerahisiaannya

oleh peneliti, penyajian data atau hasil penelitian hanya ditampilkan pada forum

akademis.

Page 58: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

40

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Pengambilan sampel pada penelitian ini diambil di pasar Megaluh,

Kabupaten Jombang, dan sampel yang diambil sebanyak 5 sampel.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Juli 2020 di Laboraturium

Paarasitologi Program Studi DIII Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.

5.1.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian secara mikroskopis pada kubis sebanyak 5 sampel

yang didapatkan dari pasar Megaluh menunjukkanhasil 4 sampel positif

terkontaminasi telur cacing dan 1 sampel negatif. Pada sampel yang

positif ditemukan telur Ascaris lumbricoides dan Strongyloide

sstercoralis. Pemeriksaan menggunakan metode sentrifugasi dengan NaCl

0,9% untuk mengetahui adanya telur cacing Soil Transmitted Helminth

(STH). Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut:

Page 59: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

41

Tabel 5.1 Hasil deteksi kontaminasiSoil Transmitted Helminth (STH) pada kubis

yang dijual di pasar Megaluh.

No SampelKontaminasi

Jumlah KeteranganCacing Telur

1 K 1 - + 1 Ascaris lumbricoides

2 K 2 - + 1 Strongyloides stercoralis

3 K 3 - - 0 Tidak ditemukan

4 K 4 - + 1 Strongyloides stercoralis

5 K 5 - + 1 Ascaris lumbricoides

Total 5 0 4 4 (80%)

Sumber : Data Primer (Juli 2020)

Berdasarkan tabel 5.1 terlihat 4 sampel positif dan 1 sampel negative,

keempat sampel yang positif terdiri dari sampel dengan kode Kubis 1 dan

Kubis 5 yang ditemukan kontaminasi telur cacing Ascaris lumbricoides

masing-masing sampel ditemukan 1 telur cacing. Pada sampel dengan

kode Kubis 2 dan Kubis 4 ditemukan adanya kontaminasi telur cacing

Strongyloidesstercoralis yang masing-masing sampel ditemukan 1 butir

telur. Kemudian sampel yang mendapatkan hasil negatif adalah sampel

dengan kode Kubis 3.

5.1.3 Pembahasan

Sayur merupakan komponen yang sangat penting dari makanan sehari-

hari, khususnya sayur yang memiliki kandungan protein, vitamin B

mineral, dan serat yang tinggi. Tetapi sayuran juga menjadi makanan yang

mudah terkontaminasi oleh parasit, terutama parasit yang berasal dari

Page 60: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

42

tanah. Tanah merupakan sumber penularan paling utama dan terpenting

untuk berbagai jenis penyakit.

Berdasarkan penelitian kontaminasi Soil Transmitted Helminth

(STH) pada sampel kubis yang dijelaskan pada tabel 5.1 diatas diketahui

bahwa presentase Sebagian besar sampel kubis yang dijual di pasar

Megaluh terkontaminasi oleh telur cacingSoil Transmitted Helminth (STH)

sebanyak 80% atau 4 sampel kubis dan sebanyak 20% atau 1 sampel kubis

yang tidak terkontaminasi telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH).

Menurut jenis telur Soil Transmitted Helminth (STH) kontaminasi telur

cacing Ascaris lumbricoides 40%, kontaminasi Strongyloides stercoralis

40%.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

pencemaran telur cacing pada sayur kubis dikarenakan kurangnya

kebersihan lingkungan dan kesadaran dari pedagang. Selain itu juga

penggunaan feses hewan sebagai pupuk tanaman merupakan salah satuf

aktor yang menyebabkan terjadi pencemaran tanah sehingga bisa

mencemari hasil tanaman kubis dan bisa menginfeksi manusia, sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Widyaningsih, et al. (2019)

bahwa kontaminasi Soil Transmitted Helminth (STH) dapat berkembang

biak pada tanah yang gembur dan bercampur dengan humus dengan

kelembaban yang tinggi.

Page 61: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

43

Meskipun tidak menyebabkan infeksi yang serius, tetapi orang yang

terinfeksi parasit bisa menyebabkan penurunan nafsu makan yang diikuti

dengan kekurangan gizi sehingga pada anak bisa menyebabkan gizi buruk.

Karena gizi buruk tersebut pada anak-anak dapat mengakibatkan kondisi

stanting.

Kontaminasi Soil Transmitted Helminth (STH) pada kubis bisa

terjadi karena cara pemupukan yang menggunakan pupuk hewani, alat

transportasi yang kurang bersih atau bisa juga dengan pencucian hasil

tanaman menggunakan air yang terkontaminasi. Untuk mendapatkan sayur

kubis yang baik dan tidak mengandung cacing yaitu dengan cara memilih

sayuran yang masih baik dan membuang kulit luar kubis beberapa lapis

agar terhindar dari infeksi Soil Transmitted Helminth (STH) (Rini Safitri, et

al. 2019).

Cara mengatasi masalah kecacingan ini yaitu dengan diadakan

penyuluhan kepada masyarakat dan para pedagang di pasar mengenai

pentingnya hiegene dalam penanganan bahan pangan. Dengan cara ini

keadaan endemic sampai angka kesakitan yang tinggi dapat diatasi dengan

baik.

Page 62: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

44

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terdapat kontaminasi telur cacing Soil

Transmitted Helminth (STH) pada kubis yang di jual di pasar Megaluh.

6.2 SARAN

6.2.1 Bagi Masyarakat

Untuk mayarakat diharapkan dapat memperhatikan kebersihan

lingkungan tempat membeli sayuran, tidak menggunakan feses sebagai pupuk

tanaman, mencuci sayuran terutama sebagai lalapan mentah dengan air

mengalir sampai bersih agar telur cacing tidak melekat pada sayuran.

6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan

Dapat memberikan pengarahan atau penyuluhan kepada masyarakat

tentang hidup bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai penyakit.

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Supaya bisa melakukan penelitian yang lebih baik lagi tentang

kontaminasi Soil Transmitted Helminth (STH). Melakukan penelitian lebih

dalam lagi tentang sayuran yang bisa terkontaminasi Soil Transmitted

Helminth (STH) seperti selada, kacang panjang, dan sawi putih.

Page 63: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

45

DAFTAR PUSTAKA

Abdiana, R.. 2018.Identifikasi Telur Soil Transmittted Helminth (STH) Pada Lalapan

Kubis (Brassica Oleracea) Di Warung Makan Kelurahan Kampung Baru,

Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung, Skripsi, Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Adib, Helen Sabera.2017. Teknik Pengembangan Instrument Penelitian Ilmiah Di

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. UIN Raden Fatah, Palembang

Atmojo, Andi Tri. 2016. “Ascaris lumbricoides”, (Online), (https://medlab.id/ascaris-

lumbricoides.

Badan POM RI. 2015. “Obat kecacingan”, (Online)

(http://pionas.pom.go.id/artikel/obat-kecacingan, diakses 17 April 2020)

Dewi FMK, Nurdian Y. 2018.Faktor Risiko Petani Sayuran terhadap Infestasi Soil

Transmitted Helminth(Skripsi). Jember: Fakultas Kedokteran Universitas

Jember

Dewi, R. N. (2017). Identifikasi Nematoda Usus Golongan Soil Transmitted Helminth

pada Anak dengan Pemeriksaan secara Langsung di TPA Putri Cempo

Mojosongso Surakarta(Doctoral dissertation, Universitas Setia Budi

Surakarta).

Dold, & Holland. (2019). Paracites Ascariasis.

https://www.cdc.gov/dpdx/ascariasis/index.html

Guerrant, Walker, &Weller.. (2017). Paracites Trichuriasis..

https://www.cdc.gov/dpdx/trichuriasis/index/html

H.Ardiato, Natalia C, dan Lya D.A.2019. Modul Traing Helminth (cacing) untuk

guru SMA. CV jejak. Universitas Ciputra. Surabaya hal 7.

Irianto, K. 2013. Parasitologi Medis. Bandung: Alfabeta

Jourdan, Lamberto, Fenwick, Addiss. (2019). Paracites Hookworm.

https://www.cdc.gov/dpdx/hookworm/index/html.

Lanor, Y., 2015, Identifikasi Kontaminan Telur Cacing Pada Sayur Lalapan Kubis

dan Kemangi yang dijual Pedagang Kaki Lima di Pasar Malam Kampung

Solor Kota Kupang, Karya Tulis Ilmiah ,Jurusan Analis Kesehatan Politeknik

Kesehatan Kemenkes, Kupang.

Page 64: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

46

Moncayo AL, Lovato R, dan Cooper PJ. 2018. Soil-transmitted helminth infections

and nutritionalstatus in Ecuador : findings form a national survey and

implications for control strategies. BMJ open. 8(4).

M. Yadaf, Shikha.K. 2019. Pemodelan Homologi dan Studi dimulasi dinamika

Molekuler dari β Carbonik anhidrase dari Ascaris lumbricoides. Bio medical

informatis amiti Unversiti Haryana, Gurgaon. India.

Natalia, D. (2019). Visualisasi telur Ascaris lumbricoides pada feses patologis yang

disimpan pada suhu 8 selama 8 hari (Studi di Laboratorium Parasitologi

STIKes ICMe Jombang) (Doctoral dissertation, STIKes ICMe Jombang).

Oliva w. (2017). Prevalensi derajat infeksi dan factor resiko trichuris trichiura pada

peternak sapi potong di desa Ronggo Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Bogor

Purnomo, J.(2018). Identifikasi telur dan larva nematoda usus pada feses anak SDN

01 Karangsari, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar (Doctoral

dissertation, Universitas Setia Budi Surakarta).

Pusarawati. 2015. “Atlas Parasitologi Kedokteran”. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokterab EGC

Rini Safitri, Betta Kurniawan, dan Evi kurniawati. 2019. Identifikas Kontaminasi Soil

Transmitted Helminth (STH) pada Lalapan Kubis (Brassicaolerace) di Warung

Makan Kaki Lima Sepanjang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kota Bandar.

Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.

Riswanda, Z., & Kurniawan, B. (2016). Infeksi Soil-Transmitted Helminth: Ascaris,

Trichiuriasis dan cacing tambang. Jurnal Majority, 5 (5), 61=68

Setya, A. K. 2015.”Parasitologi: Praktikum Analis Kesehatan”. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC

Soedarto. 2016. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi Kedua. Jakarta: Sagung

Seto

Watts, Robertson, & Bradbury. (2019). Paracites Strongyloidiasis.

https://www.cdc.gov/dpdx/strongyloidiasis/index/html.

WHO.2017. Soil-transmitted Helminth Infections. Gareva : World Health

Organization. Tersedia dari :

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs366/en/(diakses tanggal 10

Maret 2020).

Page 65: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

47

WHO, 2019. Soil-transmitted Helminth infections. Tersedia pada :

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/soil-transmitted-helminth-

infections

Widarti, W. 2018. Identifikasi Telur Nematoda Usus Pada Kol di pasar Tradisional

Kota Makasar. Jurnal Media Analis Kesehatan.

Wikipedia. 2015. “Cacing Tambang”, (Online),

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/cacing_tambang, diakses 17 April 2020)

Page 66: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

48

Lampiran 1

Data hasil telur cacing Soil Transmitted Helminth (STH) pada kubis

(Brassicaolerace) yang dijual di pasar Megaluh.

No Kode TelurSoil Transmitted Helminth (STH) Jumlah

(f)

Ascaris

lumbricoides

Hookworm Trichuris

trichiura

Strongyloides

stercoralis

1 K1 Positif (+) Negatif (-) Negatif

(-)

Negatif (-) 1

2 K2 Negatif (-) Negatif (-) Negatif

(-)

Positif (+) 1

3 K3 Negatif (-) Negatif (-) Negatif

(-)

Negatif (-) 0

4 K4 Negatif (-) Negatif (-) Negatif

(-)

Positif (+) 1

5 K5 Positif (+) Negatif (-) Negatif

(-)

Negatif (-) 1

Jumlah

(f)

2 0 0 2 4

Page 67: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

49

Lampiran 2

Dokumentasi

Gambar Keterangan

Kubis

Larutan NaCl 0,9%

Perendaman kubis dengan larutan

NaCl 0,9% selama 30 menit

Page 68: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

50

Larutan NaCl setelah perendaman

kubis yang akan di centrifuge

Melakukan pemusingan dengan

centrifuge untuk mendapatkan

endapan

Setelah centrifuge didapatkan

endapan

Page 69: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

51

Pengamatan menggunakan

mikroskop

Page 70: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

52

Lampiran 3

Gambar Hasil Penelitian

Gambar Keterangan

Telur cacing Ascaris lumbricoides

dengan perbesaran 40x

(Sampel K1)

Telur cacing Strongyloides

stercoralis dengan perbesaran 40x

(Sampel K2)

Telur cacing Strongyloides

stercoralis dengan perbesaran 40x

(Sampel K4)

Page 71: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

53

Telur cacing Ascaris lumbricoides

perbesaran 40x

(Sampel K5)

Page 72: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

54

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Soffa Marwa Lesmana, A.Md. AK

Jabatan : Staf Laboratorium Klinik DIII Analis Kesehatan

Menerangkan bahwa mahasiswa dibawah ini:

Nama : Della Vionita Indriani

NIM : 17.131.000.9

Telah melaksanakan pemeriksaan DeteksiKontaminasiSoil Transmitted Helminth

(STH) Pada Kubis(Brassicaolerace)Yang Di Jual Di Pasar Megaluhdi Laboratorium

Parasitologi prodi DIII Analis Kesehatan mulai hari Selasa, 14 Juli 2020, dengan hasil

sebagai berikut :

HASIL PENELITIAN

No SampelKontaminasi

Jumlah KeteranganCacing Telur

1 K 1 - + 1 Ascaris lumbricoides

2 K 2 - + 1 Strongyloidesstercoralis

3 K 3 - - 0 TidakDitemukan

4 K 4 - + 1 Strongyloidesstercoralis

5 K 5 - + 1 Ascaris lumbricoides

Total 5 0 4 4 (80%)

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Koordinator Laboratorium Klinik Laboran

Prodi DIII Analis Kesehatan

Soffa Marwa Lesmana, A.Md. AK Soffa Marwa Lesmana, A.Md. AK

Mengetahui,

Kepala Laboratorium Klinik

Erni Setyorini, SKM.,MM

YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN“INSAN CENDEKIA MEDIKA”

LABORATORIUM ANALIS KESEHATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

Kampus I : Jl. Kemuning 57a Candimulyo Jombag

Jl. Halmahera 33, Kaliwungu Jombang, e-Mail: [email protected]

Page 73: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

55

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Della Vionita Indriani

Nim : 171310009

Judul : Deteksi Kontaminasi Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Kubis

(Brassicaolerace) Yang Di Jual Di Pasar Megaluh.

No. Tanggal Hasil Konsultasi

1. 19 Februari 2020 Acc judul

2. 23 Februari 2020 Bab 1 revisi

3. 29 Februari 2020 Bab 1 revisi

4. 07 Maret 2020 Bab 1 acc

5. 08 April 2020 Bab 2 revisi

6, 16 April 2020 Bab 2 acc

7. 22 April 2020 Bab 3 revisi,

8. 28 April 2020 Bab 3 acc, bab 4 revisi

9 19 Mei 2020 Bab 4 revisi

10 29 Mei 2020 Bab 4 acc, siap sidang proposal

11. 21 Juli 2020 Bab 5 revisi, bab 6 revisi

12. 29 Juli 2020 Bab 5 revisi, bab 6 revisi, abstrak

13. 30 Juli 2020 Bab 5revisi, bab 6 revisi, abstrak revisi

14. 6 Agustus 2020 Bab 5 acc, bab 6 acc, abstrak acc

Mengetahui,

Pembimbing Utama,

Anthofani Farhan, S.pd. M.Si

YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN“INSAN CENDEKIA MEDIKA”

LABORATORIUM ANALIS KESEHATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

Kampus I : Jl. Kemuning 57a Candimulyo Jombag

Jl. Halmahera 33, Kaliwungu Jombang, e-Mail: [email protected]

Page 74: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

56

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Della Vionita Indriani

NIM : 171310009

Judul : Deteksi Kontaminasi Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Kubis

(Brassicaolerace) Yang Di Jual Di Pasar Megaluh.

No. Tanggal Keterangan

1. 17 April 2020 Bab 1 revisi, bab 2 revisi

2. 4 Mei 2020 Bab 1 revisi, bab 2 acc

3. 6 Mei 2020 Bab 1 acc

4. 6 Mei 2020 Bab 3 revisi, bab 4 revisi

5. 8 Mei 2020 Bab 3 acc, bab 4 acc

6. 30 Juli 2020 Bab 5 revisi tambahkan fakta, teori, opini,,

bab 6 revisi

7. 4 Agustus 2020 Bab 5 acc, bab 6 acc, revisi abstrak

8. 10 Agustus 2020 Acc abstrak

Mengetahui,

Pembimbing Anggota,

Hindyah Ike Suhariati, S.Kep., Ns., M.Kep

YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN“INSAN CENDEKIA MEDIKA”

LABORATORIUM ANALIS KESEHATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

Kampus I : Jl. Kemuning 57a Candimulyo Jombag

Jl. Halmahera 33, Kaliwungu Jombang, e-Mail: [email protected]

Page 75: DETEKSI KONTAMINASI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) …repo.stikesicme-jbg.ac.id/4402/1/KTI Full.pdf · 2020. 11. 24. · deteksi kontaminasi soil transmitted helminth (sth) pada

57

JADWAL PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

No. Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1. Pembuatan

judul

2. Penyususnan

proposal

3. Ujian

proposal

4. Revisi

proposal

5. Pengambilan

data

6. Pengolahan

data

7. Penyusunan

KTI

8. Ujian KTI

9. Revisi KTI

(Februari – Agustus)

Keterangan :


Recommended