Date post: | 15-Jan-2016 |
Category: |
Documents |
Upload: | monazzt-asshagab |
View: | 74 times |
Download: | 3 times |
DIAGNOSIS HOLISTIK
Bentuk-bentuk diagnosis;
1. Diagnosis perorangan,2. Diagnosis keluarga, dan3. Diagnosis komunitas.
Pendahuluan
DOKTER KELUARGA
Dokter yang bertanggung jawab melaksanakan pelayanan kesehatan personal, menyeluruh, terpadu, berkesinambungan, dan proaktif yang dibutuhkan oleh pasiennya dalam kaitan sebagai anggota dari satu unit keluarga, komunitas serta lingkungan dimana pasien tersebut berada, serta apabila kebetulan berhadapan dengan suatu masalah kesehatan khusus yang tidak mampu ditanggulangi, bertindak sebagai koordinator dalam merencanakan konsultasi dan / atau rujukan yang diperlukan kepada dokter ahli yang sesuai.
( The American Academic of General Practice,1947:The American Board of Family Pratice,1969:IDI,1989,Singapore college of General Practice,1987 )
DOKTER KELUARGA
Dokter Keluarga adalah dokter pelayanan primer yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif untuk pasien, keluarga, masyarakat ,lingkungan yang berkesinambungan serta berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya jika memang dibutuhkan oleh pasien dalam melakukan manajemen masalah kesehatan.
HOLISTIC MEDICINE
DIAGNOSIS HOLISTIK
Salah satu standar dalam praktik pelayanan kedokteran keluarga
Melihat individu sebagai bagian dari komunitasnya (keluarga, tempat kerja, budaya, negara)
Memahami bahwa pasien merupakan seorang makhluk yang utuh yang terdiri dari fisik, psikis dan jiwa (body, mind and spirit).
LIMA ASPEK DALAM DIAGNOSIS HOLISTIK
(1) Aspek Personal: alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran dan persepsi pasien
(2) Aspek Klinis: Masalah medis, diagnosis kerja berdasarkan gejala dan tanda
(3) Aspek risiko internal : seperti pengaruh genetik, gaya hidup, kepribadian, usia, gender
(4) Aspek risiko eksternal dan psikososial: berasal dari lingkungan (keluarga, tempat kerja, tetangga, budaya)
(5) Derajat Fungsional: Kualitas Hidup Pasien . Penilaian dengan skor 1 – 5, berdasarkan disabiltas dari pasien
Aspek Personal
Keluhan utama (reason of encounter) /simptom/ sindrom klinis yang ditampilkan Apa yang diharapkan pasien atau keluarganyaApa yang dikhawatirkan pasien atau keluarganya
Aspek Klinis
Diagnosis klinis biologis, psikologis, intelektual, nutrisi, sertakan derajat keparahan . Bila diagnosis klinis belum dapat ditegakkan cukup dengan diagnosis kerja/ diagnosis bandingDiagnosis berdasarkan ICD 10.
Aspek risiko internal
Perilaku individu dan gaya hidup (life style) pasien, kebiasaan yang menunjang terjadinya penyakit, atau beratnya penyakitkebiasaan merokokkebiasaan jajan, kebiasaan makan kebiasaan individu mengisi waktu dengan perihal yang negatif (dietary habits;tinggi lemak, tinggi kalori)
Aspek risiko eksternal dan psikososial
Pemicu biopsikososial keluarga dan lingkungan dalam kehidupan pasien hingga mengalami Penyakit seperti yang ditemukanDukungan keluarga (family support)Tidak ada bantuan/perhatian/ perawatan/ suami & istri, anak, menantu, cucu atau pelaku rawat lainnya
Aspek risiko eksternal dan psikososial
Perilaku makan keluarga (tak masak sendiri), menu keluarga yang tak sesuai kebutuhan Perilaku tidak menabung / perilaku konsumtifTidak adanya perencanaan keluarga (tak ada pendidikan anak , tak ada pengarahan pengembangan karier, tak ada pembatasan jumlah anak )
Aspek risiko eksternal dan psikososial
Masalah perilaku keluarga yang tidak sehat
Masalah ekonomi yang mempunyai pengaruh terhadap penyakit/masalah kesehatan yang ada
Akses pada pelayanan kesehatan yang mempengaruhi penyakit (jarak/ transportasi/ asuransi)
Pemicu dari lingkungan fisik (debu, asap rokok)Masalah bangunan dan kepadatan pemukiman yang mempengaruhi penyakit/ masalah kesehatan yang ada.
Derajat FungsionalAktivitas
menjalankan fungsi sosial
dalam kehidupan
Score Keterangan
Mampu melakukan pekerjaan seperti
sebelum sakit
1 Mandiri dalam perawatan diri,
bekerja di dalam dan luar rumah
Mampu melakukan pekerjaan ringan
sehari-hari di dalam dan luar rumah
2 Mulai mengurangi aktivitas kerja kantor
Derajat FungsionalMampu melakukan perawatan diri, tapi tidak mampu melakukan pekerjaan ringan
3 Mandiri dalam perawatan diri, tidak mampu bekerja ringan
Dalam keadaan tertentu masih mampu merawat diri, tapi sebagian besar aktivitas hanya duduk dan berbaring
4 Tidak melakukan aktivitas kerja, tergantung pada keluarga
Perawatan diri oleh orang lain, hanya berbaring pasif
5 Tergantung pada pelaku rawat
HOLISTIC MEDICINE
Holistic medicine Holistic approach
Spiritual
MentalEmotional
Physical
LifeStyle
Nutritional
CommunitySocial
Economic
ECOLOGY
Patient
Karakteristik Mengobati gejala sebaik mengobati yang mendasari penyebab penyakitBerusaha mencegah sakit dengan mengoptimalkan kesehatan Sistem organ tubuh (jasmani) dilihat sebagai bagian2 yang saling tergantung satu sama lainSemua keadaan sakit adalah karena ketidak seimbangan sistem organ tubuh yg diakibatkan oleh ketidak seimbangan ekologi dan lingkungan komunitas disekitarnyaLebih mengedepankan nutrisi yang sehat, membatasi obat-obatan kimiaTidak merusak melalui intervensi fisik
Konventional MedicineMenekankan pada penyakit dan gejalanyaSering hanya mengobati gejalaMengontrol penyakit dan gejalanya dengan obatObat sebagai pemeran utama
Holistic MedicineMenekankan pemulihan oleh tubuh sendiriMembantu tubuh meningkatkan autoimmunenya, agar mampu melawan penyakitMengontrol penyakit dengan pola hidup dan makananObat sebagai penunjang penyembuhan penyakitPikiran berperan penting sebagai faktor risiko terjadinya penyakit
Mengobati gejala seperti menembakkan peluru senapan mesin didalam ruangan
gelap (seperti menembak nyamuk DBD dengan
senapan mesin)
Penyembuh terbaik adalah tubuh itu sendiri, tugas dokter hanyalah membantu tubuh untuk
menyembuhkan dirinya sendiri
Peran dokter adalah membantu menyeimbangkan energi, nutrisi & pikiran (emosi), sehingga tubuh
dapat menyembuhkan dirinya sendiri
PERILAKU DOKTER
Dokter memberi obat (yg dia hanya tahu sedikit) kepada tubuh (yg dia pahami hanya sedikit) untuk mengobati
penyakit yang sama sekali dia tidak tahu (Voltair)