Date post: | 06-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | dina-afilia |
View: | 228 times |
Download: | 0 times |
of 48
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
1/48
asuhan neonatus, bayi dan anak balita
Laman
• Beranda
• 1.word BBLR
• 2. artikel asfiksia neonatorum
• 3. pdf neonatus resiko tinggi
• 4. PPT pendarahan tali pusat
• 5. gambar image ke ang
• !. h"potermi
• #.h"pertermi
• $. h"poglikemi
• %. bank soal dan tetanus neonatorum
• &idio neonatus
Minggu, 05 Juni 2011
NEONATU !E "#O T"N$$" %AN &ENATALA# ANAAN'N(A
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangatrawan oleh karena memerlukan penyesuaianfsiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidupsebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginyaangka kesakitan dan angka kematian neonatus.
http://ayukazuka.blogspot.com/http://ayukazuka.blogspot.com/http://ayukazuka.blogspot.com/p/bblr.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/artikel-asfiksia-neonatorum.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/sindrom-gangguan-pernafasan.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/pendarahan-tali-pusat.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/neonatus-resiko-tinggi-kejang.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/hypotermi.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/neonatus-resiko-tinggi-hypertermi.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/neonatus-resiko-tinggi-hypoglikemi.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/neonatus-resiko-tinggi-tetanus.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/gambar-image.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/http://ayukazuka.blogspot.com/p/bblr.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/artikel-asfiksia-neonatorum.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/sindrom-gangguan-pernafasan.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/pendarahan-tali-pusat.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/neonatus-resiko-tinggi-kejang.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/hypotermi.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/neonatus-resiko-tinggi-hypertermi.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/neonatus-resiko-tinggi-hypoglikemi.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/neonatus-resiko-tinggi-tetanus.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/p/gambar-image.htmlhttp://ayukazuka.blogspot.com/
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
2/48
Diperkirakan 2 ! kematian bayi di bawah umursatu tahun ter"adi pada masa neonatus. #eralihandari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin
memerlukan berbagai perubahan biokimia dan$aali. Dengan terpisahnya bayi dari ibu% makater"adilah awal proses fsiologik.
Banyak masalah pada bayi baru lahir yangberhubungan dengan gangguan atau kegagalanpenyesuaian biokimia dan $aali yang disebabkanoleh prematuritas% kelainan anatomik% danlingkungan yang kurang baik dalam kandungan%pada persalinan maupun sesudah lahir.
&asalah pada neonatus biasanya timbul sebagaiakibat yang spesifk ter"adi pada masa perinatal.
'idak hanya merupakan penyebab kematian tetapi "uga ke(a(atan. &asalah ini timbul sebagai akibatburuknya kesehatan ibu% perawatan kehamilanyang kurang memadai% mana"emen persalinanyang tidak tepat dan tidak bersih% kurangnyaperawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggalpada waktu melahirkan% si bayi akan mempunyaikesempatan hidup yang ke(il.
Yang termasuk neonatus resiko tinggi yaitu diantaranya sebagaiberikut:
1. BBLR2. asfiksia neonatorum3. sindrom, gangguan pernafasan4. ikterus5. perdarahan ta i pusat !. ke"ang
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
3/48
#. hypotermi$. hypertermi%. hypog ikemi
1& tetanus neonatorumBBLR %e)inisi
Ba"i berat lahir rendah 'BBLR( adalah ba"i dengan berat lahir kurang dari 25)) gram tanpa
memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat ba"i "ang ditimbang dalam 1 'satu( am
setelah lahir '3( .
E*idemiologi
Pre&alensi ba"i berat lahir rendah 'BBLR( diperkirakan 15* dari seluruh kelahiran di duniadengan batasan 3+3*,3$* dan lebih sering ter adi di negara,negara berkembang atau sosio,
ekonomi rendah. -e ara statistik menun ukkan %)* ke adian BBLR didapatkan di negara
berkembang dan angka kematiann"a 35 kali lebih tinggi dibanding pada ba"i dengan berat lahir
lebih dari 25)) gram '4( . BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas+ morbiditas
dan disabilitas neonatus+ ba"i dan anak serta memberikan dampak angka pan ang terhadap
kehidupann"a dimasa depan '1+2(. /ngka ke adian di 0ndonesia sangat ber&ariasi antara satu
daerah dengan daerah lain+ "aitu berkisar antara %*,3)*+ hasil studi di # daerah multi enter
diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1*,1#+2 *. -e ara nasional berdasarkan analisa lan ut
- 0+ angka BBLR sekitar #+5 *. /ngka ini lebih besar dari target BBLR "ang ditetapkan pada
sasaran program perbaikan gi i menu u 0ndonesia -ehat 2)1) "akni maksimal #* '2+3(.
Etiologi
Pen"ebab terban"ak ter adin"a BBLR adalah kelahiran prematur. aktor ibu "ang lain
adalah umur+ paritas+ dan lain,lain. aktor plasenta seperti pen"akit &askuler+ kehamilan
kembar ganda+ serta faktor anin uga merupakan pen"ebab ter adin"a BBLR '3( .
'1( aktor ibu
a. Pen"akit
-eperti malaria+ anaemia+ sipilis+ infeksi T6R78+ dan lain,lain
b. omplikasi pada kehamilan.
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
4/48
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
5/48
@angguan perkembangan
@angguan pertumbuhan
@angguan penglihatan 'Retinopati(
@angguan pendengaran
Pen"akit paru kronis
enaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
enaikan frekuensi kelainan bawaan
%iagnosis
Aenegakkan diagnosis BBLR adalah dengan mengukur berat lahir ba"i dalam angka waktu
:; dapat diketahui dengan dilakukan anamesis+ pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun ang '$( .
Anamnesis
Riwa"at "ang perlu ditan"akan pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan men ari etiologi
dan faktor,faktor "ang berpengaruh terhadap ter adin"a BBLR '3( ?
9mur ibu
Riwa"at hari pertama haid terakir
Riwa"at persalinan sebelumn"aParitas+ arak kelahiran sebelumn"a
enaikan berat badan selama hamil
/kti&itas
Pen"akit "ang diderita selama hamil
6bat,obatan "ang diminum selama hamil
&eme+iksaan isik
=ang dapat di umpai saat pemeriksaan fisik pada ba"i BBLR antara lain '3( ?
Berat badan :;
Tanda,tanda prematuritas 'pada ba"i kurang bulan(
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
6/48
Tanda ba"i ukup bulan atau lebih bulan 'bila ba"i ke il untuk masa kehamilan(.
&eme+iksaan *enun-ang
Pemeriksaan penun ang "ang dapat dilakukan antara lain '3( ?
Pemeriksaan skor ballard
Tes ko ok 'shake test(+ dian ur untuk ba"i kurang bulan
arah rutin+ glukosa darah+ kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan
analisa gas darah.
oto dada ataupun babygram diperlukan pada ba"i baru lahir dengan umur kehamilan kurang
bulan dimulai pada umur $ am atau didapat diperkirakan akan ter adi sindrom gawat nafas.
9-@ kepala terutama pada ba"i dengan umur kehamilan :;
&enatalaksanaan. te+a*i
Medikamentosa
Pemberian &itamin 1 '3( ?
0n eksi 1 mg 0A sekali pemberian+ atau
Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian 'saat lahir+ umur 3,1) hari+ dan
umur 4,! minggu(
%iatetik
Ba"i prematur atau BBLR mempun"ai masalah men"usui karena refleks menghisapn"a
masih lemah. 9ntuk ba"i demikian sebaikn"a /-0 dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan
diberikan pada ba"i dengan pipa lambung atau pipet. engan memegang kepala dan menahan
bawah dagu+ ba"i dapat dilatih untuk menghisap sementara /-0 "ang telah dikeluarkan "ang
diberikan dengan pipet atau selang ke il "ang menempel pada puting. /-0 merupakan pilihan
utama '!( ?
/pabila ba"i mendapat /-0+ pastikan ba"i menerima umlah "ang ukup dengan ara apapun+
perhatikan ara pemberian /-0 dan nilai kemampuan ba"i menghisap paling kurang sehari
sekali.
/pabila ba"i sudah tidak mendapatkan airan 0 dan beratn"a naik 2) g hari selama 3 hari
berturut,turut+ timbang ba"i 2 kali seminggu.
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
7/48
Pemberian minum ba"i berat lahir rendah 'BBLR( menurut berat badan lahir dan keadaan
ba"i adalah sebagai berikut '3( ?
a. Berat lahir 1#5) C 25)) gram
, /ayi ehat
Biarkan ba"i men"usu pada ibu semau ba"i. 0ngat bahwa ba"i ke il lebih mudah merasa letih
dan malas minum+ an urkan ba"i men"usu lebih sering ' ontoh> setiap 2 am( bila perlu.
Pantau pemberian minum dan kenaikan berat badan untuk menilai efektifitas men"usui.
/pabila ba"i kurang dapat menghisap+ tambahkan /-0 peras dengan menggunakan salah satu
alternatif ara pemberian minum.
, /ayi akit
/pabila ba"i dapat minum per oral dan tidak memerlukan airan 0 + berikan minum seperti
pada ba"i sehat.
/pabila ba"i memerlukan airan intra&ena?
• Berikan airan intra&ena han"a selama 24 am pertama
• Aulai berikan minum per oral pada hari ke,2 atau segera setelah ba"i stabil. /n urkan pemberian
/-0 apabila ibu ada dan ba"i menun ukkan tanda,tanda siap untuk men"usu.
• /pabila masalah sakitn"a menghalangi proses men"usui ' ontoh> gangguan nafas+ ke ang(+ berikan
/-0 peras melalui pipa lambung ?
o Berikan airan 0 dan /-0 menurut umur
o Berikan minum $ kali dalam 24 am ' ontoh> 3 am sekali(. /pabila ba"i telah mendapat minum
1!) ml kgBB per hari tetapi masih tampak lapar berikan tambahan /-0 setiap kali minum.
Biarkan ba"i men"usu apabila keadaan ba"i sudah stabil dan ba"i menun ukkan keinginan untuk
men"usu dan dapat men"usu tanpa terbatuk atau tersedak.
b. Berat lahir 15)),1#4% gram
, /ayi ehat
Berikan /-0 peras dengan angkir sendok. Bila umlah "ang dibutuhkan tidak dapat diberikan
menggunakan angkir sendok atau ada resiko ter adi aspirasi ke dalam paru 'batuk atau
tersedak(+ berikan minum dengan pipa lambung. Lan utkan dengan pemberian menggunakan
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
8/48
angkir sendok apabila ba"i dapat menelan tanpa batuk atau tersedak 'ini dapat berlangsung
setela 1,2 hari namun ada kalan"a memakan waktu lebih dari 1 minggu(
Berikan minum $ kali dalam 24 am 'misal setiap 3 am(. /pabila ba"i telah mendapatkan
minum 1!) kgBB per hari tetapi masih tampak lapar+ beri tambahan /-0 setiap kali minum./pabila ba"i telah mendapatkan minum baik menggunakan angkir sendok+ oba untuk
men"usui langsung.
, /ayi akit
Berikan airan intra&ena han"a selama 24 am pertama
Beri /-0 peras dengan pipa lambung mulai hari ke,2 dan kurangi umlah airan 0 se ara
perlahan.
Berikan minum $ kali dalam 24 am ' ontoh> tiap 3 am(. /pabila ba"i telah mendapatkan
minum 1!) kgBB per hari tetapi masih tampak lapar+ beri tambahan /-0 setiap kali minum.
Lan utkan pemberian minum menggunakan angkir sendok apabila kondisi ba"i sudah stabil
dan ba"i dapat menelan tanpa batuk atau tersedak
/pabila ba"i telah mendapatkan minum baik menggunakan angkir sendok+ oba untuk
men"usui langsung.
. Berat lahir 125),14%% gram, /ayi ehat
Beri /-0 peras melalui pipa lambung
Beri minum $ kali dalam 24 am ' ontoh> setiap 3 am(. /pabila ba"i telah mendapatkan
minum 1!) ml kgBB per hari tetapi masih tampak lapar+ beri tambahan /-0 setiap kali minum
Lan utkan pemberian minum menggunakan angkir sendok.
/pabila ba"i telah mendapatkan minum baik menggunakan angkir sendok+ oba untuk
men"usui langsung.
, /ayi akit
Beri airan intra&ena han"a selama 24 am pertama.
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
9/48
Beri /-0 peras melalui pipa lambung mulai hari ke,2 dan kurangi umlah airan intra&ena
se ara perlahan.
Beri minum $ kali dalam 24 am 'setiap 3 am(. /pabila ba"i telah mendapatkan minum 1!)
ml kgBB per hari tetapi masih tampak lapar+ beri tambahan /-0 setiap kali minum
Lan utkan pemberian minum menggunakan angkir sendok.
/pabila ba"i telah mendapatkan minum baik menggunakan angkir sendok+ oba untuk
men"usui langsung.
d. Berat lahir :;tidak tergantung kondisi(
Berikan airan intra&ena han"a selama 4$ am pertama
Berikan /-0 melalui pipa lambung mulai pada hari ke,3 dan kurangi pemberian airan
intra&ena se ara perlahan.
Berikan minum 12 kali dalam 24 am 'setiap 2 am(. /pabila ba"i telah mendapatkan minum
1!) ml kgBB per hari tetapi masih tampak lapar+ beri tambahan /-0 setiap kali minum
Lan utkan pemberian minum menggunakan angkir sendok.
/pabila ba"i telah mendapatkan minum baik menggunakan angkir sendok+ oba untuk
men"usui langsung.u*o+ti)
8al utama "ang perlu dilakukan adalah mempertahankan suhu tubuh normal '3( ?
@unakan salah satu ara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh ba"i+ seperti kontak
kulit ke kulit+ kangaroo mother are+ peman ar panas+ inkubator atau ruangan hangat "ang
tersedia di tempat fasilitas kesehatan setempat sesuai petun uk.
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
10/48
Bila ter adi pen"ulit+ harus dikoreksi dengan segera ' ontoh> hipotermia+ ke ang+ gangguan
nafas+ hiperbilirubinemia(
Berikan dukungan emosional pada ibu dan anggota keluarga lainn"a
/n urkan ibu untuk tetap bersama ba"i. Bila tidak memungkinkan+ biarkan ibu berkun ung
setiap saat dan siapkan kamar untuk men"usui.
&emantauan Monito+ing
&emantauan saat di+a at
a. Terapi
Bila diperlukan terapi untuk pen"ulit tetap diberikan
Preparat besi sebagai suplemen mulai diberikan pada usia 2 minggu
b. Tumbuh kembang
Pantau berat badan ba"i se ara periodik
Ba"i akan kehilangan berat badan selama #,1) hari pertama 'sampai 1)* untuk ba"i dengan
berat lair D15)) gram dan 15* untuk ba"i dengan berat lahir :15));
Bila ba"i sudah mendapatkan /-0 se ara penuh 'pada semua kategori berat lahir( dan telah
berusia lebih dari # hari ?
, Tingkatkan umlah /-0 denga 2) ml kg hari sampai ter apai umlah 1$) ml kg hari
, Tingkatkan umlah /-0 sesuai dengan peningkatan berat badan ba"i agar umlah pemberian /-0
tetap 1$) ml kg hari
, /pabila kenaikan berat badan tidak adekuat+ tingkatkan umlah pemberian /-0 hingga 2))
ml kg hari
, 9kur berat badan setiap hari+ pan ang badan dan lingkar kepala setiap minggu.
&emantauan setelah *ulang
iperlukan pemantauan setelah pulang untuk mengetahui perkembangan ba"i dan men egahmengurangi kemungkinan untuk ter adin"a komplikasi setelah pulang sebagai berikut '3+4(?
-esudah pulang hari ke,2+ ke,1)+ ke,2)+ ke,3)+ dilan utkan setiap bulan.
8itung umur koreksi
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
11/48
Pertumbuhan> berat badan+ pan ang badan dan lingkar kepala.
Tes perkembangan+ en&er de&elopment s reening test ' -T(
/wasi adan"a kelainan bawaan
&en3egahan
Pada kasus ba"i berat lahir rendah 'BBLR( pen egahan pre&entif adalah langkah "ang
penting. 8al,hal "ang dapat dilakukan '3( ?
1. Aeningkatkan pemeriksaan kehamilan se ara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan
dimulai se ak umur kehamilan muda. 0bu hamil "ang diduga berisiko+ terutama faktor risiko "ang
mengarah melahirkan ba"i BBLR harus epat dilaporkan+ dipantau dan diru uk pada institusi
pela"anan kesehatan "ang lebih mampu
2. Pen"uluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan anin dalam rahim+ tanda tanda
baha"a selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat men aga
kesehatann"a dan anin "ang dikandung dengan baik
3. 8endakn"a ibu dapat meren anakan persalinann"a pada kurun umur reproduksi sehat '2),34
tahun(
4. Perlu dukungan sektor lain "ang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu
dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan
pela"anan antenatal dan status gi i ibu selama hamil
24 as)iksia neonato+um
/ATA AN
/sfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas se ara spontan dan teratur pada saat lahir atau
beberapa saat setelah lahir "ang ditandai dengan keadaan Pa6 2 di dalam darah rendah
'hipoksemia(+ hiperkarbia 'Pa 76 2 meningkat( dan asidosis.
&ATO " "OLO$"
Pen"ebab asfiksia dapat berasal dari faktor ibu+ anin dan plasenta. /dan"a hipoksia dan iskemia
aringan men"ebabkan perubahan fungsional dan biokimia pada anin. aktor ini "ang berperan
pada ke adian asfiksia.
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
12/48
$EJALA #L"N"#
Ba"i tidak bernapas atau napas megap,megap+ den"ut antung kurang dari 1)) E menit+ kulit
sianosis+ pu at+ tonus otot menurun+ tidak ada respon terhadap refleks rangsangan.
%"A$NO "
Anamnesis @angguan kesulitan waktu lahir+ lahir tidak bernafas menangis.
&eme+iksaan )isik
Nilai A*ga+
Klinis 0 1 2
Detak jantung Tidak ada < 100 x/menit >100x/menit
Pernafasan Tidak ada Tak teratur Tangis kuat
Refleks saat jalan nafasdibersihkan
Tidak ada Menyeringai Batuk/bersin
T nus t t !unglai "leksi ekstrimitas#lemah$
"leksi kuat gerakaktif
%arna kulit Biru &u'at Tubuh merahekstrimitas biru
Merah seluruhtubuh
Filai ),3 ? /sfiksia berat
Filai 4,! ? /sfiksia sedang
Filai #,1) ? Formalilakukan pemantauan nilai apgar pada menit ke,1 dan menit ke,5+ bila nilai apgar 5 menit masih
kurang dari # penilaian dilan utkan tiap 5 menit sampai skor men apai #. Filai /pgar berguna
untuk menilai keberhasilan resusitasi ba"i baru lahir dan menentukan prognosis+ bukan untuk
memulai +esusitasi karena resusitasi dimulai 3) detik setelah lahir bila ba"i tidak menangis.
'bukan 1 menit seperti penilaian skor /pgar(
&eme+iksaan *enun-ang
, oto polos dada
, 9-@ kepala
, Laboratorium ? darah rutin+ analisa gas darah+ serum elektrolit
&enyulit
Aeliputi berbagai organ "aitu ?
, 6tak ? hipoksik iskemik ensefalopati+ edema serebri+ palsi serebralis
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
13/48
,
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
14/48
Efek samping :- Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan 76 2 dari bikarbonat merusak fungsi miokardium
dan otak.
Nalokson
, Falokson hidro hlorida adalah antagonis narkotik "ang tidak men"ebabkan depresi pernafasan.-ebelum diberikan nalakson &entilasi harus adekuat dan stabil. Indikasi :, epresi pernafasan pada ba"i baru lahir "ang ibun"a menggunakan narkotik 4 am sebelum
persalinan.,
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
15/48
Bagan Resusistasi ne natus
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
16/48
(ji kembali efektifitas )− *entilasi− + m&resi dada− ,ntubasi -nd trakeal. Pemberian e&inefrin
Pertimbangkan kemungkinan )− i& lemia− sid sis metab lik berat
Resusitasi dinilai tidak berhasil jika )a&nea dan denyut jantung 0setelah dilakukan resusitasise'ara efektif selama 12 menit3
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
17/48
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
18/48
74 sind+om gangguan *e+na)asan
. 6F-GP /-/R PGF=/ 0T
1. G GF0-0
-indrom gawat nafas neonatus merupakan kumpulan ge ala "ang terdiri dari dispnea atau
hiperapnea dengan frekuensi pernafasan lebih dari !) kali per menit+ sianosis+ merintih+ waktu
ekspirasi dan retraksi di daerah epigastrium+ interkostal pada saat inspirasi ' Perawatan /nak
-akit+ Fgastiah. 8al 3(.
Pen"akit Aembran 8ialin 'PA8(
Pen"ebab kelainan ini adalah kekurangan suatu at aktif pada al&eoli "ang men egah kolaps
paru. PA8 sering kali mengenai ba"i prematur+ karena produksi surfaktan "ang di mulai se ak
kehamilan minggu ke 22+ baru men apai umlah ukup men elang ukup bulan.
2. P/T6 0-06L6@0
Pen"ebab PA8 adalah surfaktan paru. -urfaktan paru adalah at "ang memegang peranan dalam
pengembangan paru dan merupakan suatu kompleks "ang terdiri dari protein+ karbohidrat+ dan
lemak. -en"awa utama at tersebut adalah lesitin. Iat ini mulai di bentuk pada kehamilan 22,24
minggu dan men apai maksimum pada minggu ke 35. ungsi surfaktan adalah untuk
merendahkan tegangan permukaan al&eolus akan kembali kolaps setiap akhir ekspirasi+ sehingga
untuk bernafas berikutn"a di butuhkan tekanan negatif intrathoraks "ang lebih besar dan di sertai
usaha inspiarsi "ang lebih kuat. olaps paru ini men"ebabkan terganggun"a &entilasi sehingga
ter adi hipoksia+ retensi 762. dan oksidosis.
3. PR6@F6-0-Prognosis ba"i dengan PA8 terutama ditentukan oleh prematuritas serta beratn"a pen"akit. Ba"i
"ang sembuh mempun"ai kesempatan tumbuh dan kembang sama dengan ba"i prematur lain
"ang tidak menderita PA8.
4. @/AB/R/F L0F0-
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
19/48
PA8 umumn"a ter adi pada ba"i prematur dengan berat badan 1))),2))) gram. /tau masa
generasi 3),3! minggu. @angguan pernafasan mulai tampak dalam !,$ am pertama setelah lahir
dan ge ala "ang karakteritis mulai terlihat pada umur 24,#2 am.
5. PGAGR0 -//F 0/ F6-T0
oto thorak
/tas dasar adan"a gangguan pernafasan "ang dapat di sebabkan oleh berbagai pen"ebab dan
untuk melihat keadaan paru+ maka ba"i perlu dilakukan pemeriksaan foto thoraks.
Pemeriksaan darah ? perlu pemeriksaan darah lengkap+ analisis gas darah dan elektrolit.
!. PGF/T/L/ -/F//F
Tindakan "ang perlu dilakukan ?1. Aemberikan lingkungan "ang optimal+ suhu tubuh ba"i harus dalam batas normal '3!.5,3#o (
dan meletakkan ba"i dalam inkubator.
2. Pemberian oksigen dilakukan dengan hati,hati karena terpengaruh kompleks terhadap ba"i
prematur+ pemberian oksigen terlalu ban"ak menimbulkan komplikasi fibrosis paru+ kerusakan
retina dan lain,lain.
3. Pemberian airan dan elektrolit sangat perlu untuk mempertahankan hemeostasis dan
menghindarkan dehidrasi. Permulaan diberikan glukosa 5,1) * dengan umlah !),125 AL g
BB hari.
4. Pemberian antibiotik untuk men egah infeksi sekunder. Penisilin dengan dosis 5).))),1).)))
untuk kg BB hari ampisilin 1)) mg kg BB hari dengan atau tanpa gentasimin 3,5 mg kg
BB hari.
5. ema uan terakhir dalam pengobatan pasien PA8 adalah pemberian surfaktan ekstrogen
' surfaktan dari luar(.
eperawatan
Pada umumn"a dengan BB lahir 1))),2))) gr dan masa kehamilan kurang dari 3! minggu.
1. Baha"a kedinginan
Ba"i PA8 adalah ba"i prematur sehingga kulitn"a sangat tipis+ aringan lemak belum berbentuk
dan pusat pengatur suhu belum sempurna. /kibatn"a ba"i dapat atuh dalam keadaan old in ur"+
sianosis+ dispnea+ kemudian apnea. 9ntuk men egah harus dirawat dalam inkubator "ang dapat
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
20/48
mempertahankan suhu ba"i 3!.5,3#o .
2. Resiko ter adi gangguan pernafasan
@e ala pertama biasan"a timbul dalam 4 am setelah lahir. Tata laksana perawatan ba"i prematur
adalah
a. irawat dalam inkubator dengan suhu optimum
b. Bila ba"i mulai terlihat sianosis+ dispnea hiperapsnea segera berikan oksigen.
3. esukaran dalam pemberian makanan
9ntuk memenuhi kebutuhan kalori maka dipasang infus dengan airan glukosa 5,1) *.
Aakanan ba"i "ang terbaik adalah asi. arena itu selama ba"i belum diberi asi harus tetap
pertahankan dengan memompa pa"udara ibu setiap 3 am.
4. Resiko mendapat infeksi
9ntuk men egah infeksi+ perawat harus beker a se ara aseptik dan inkubator harus aseptik pula.Ruangan tempat merawat ba"i terpisah+ bersih+ dan tidak di benarkan ban"ak orang memasuki
ruangan tersebut ke uali petugas+ semua alat "ang diperlukan harus steril.
5. ebutuhan rasa n"aman
@angguan rasa n"aman dapat ter adi akibat tindakan medis+ misaln"a penghisapan lendir+
pemasangan infus dll. 9ntuk memenuhi kebutuhan psikologisn"a selain sikap "ang lembut setiap
menolong ba"i dalam memberi pasi harus di pangku.
84 ikte+us
A4 %e)inisi
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
21/48
0kterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa karena adan"a
deposisi produk akhir katabolisme hem "aitu bilirubin. -e ara klinis+ ikterus pada neonatus akan
tampak bila konsentrasi bilirubin serum lebih 5 mg dL.
8iperbilirubinemia adalah keadaan kadar bilirubin dalam darah ;13 mg dL.
Pada ba"i baru lahir+ ikterus "ang ter adi pada umumn"a adalah fisiologis+ ke uali?
• Timbul dalam 24 am pertama kehidupan.
• Bilirubin total indirek untuk ba"i ukup bulan ; 13 mg dL atau ba"i kurang bulan
;1) mg dL.
• Peningkatan bilirubin ; 5 mg dL 24 am.
• adar bilirubin direk ; 2 mg dL.
• 0kterus menetap pada usia ;2 minggu.
• Terdapat faktor risiko.
Gfek toksik bilirubin ialah neurotoksik dan kerusakan sel se ara umum. Bilirubin dapat masuk ke
aringan otak. Gnsefalopati bilirubin adalah terdapatn"a tanda,tanda klinis akibat deposit
bilirubin dalam sel otak. elainan ini dapat ter adi dalam bentuk akut atau kronik. Bentuk akut
terdiri atas 3 tahap> tahap 1 '1,2 hari pertama(? refleks isap lemah+ hipotonia+ ke ang> tahap 2
'pertengahan minggu pertama(? tangis melengking+ hipertonia+ epistotonus> tahap 3 'setelahminggu pertama(? hipertoni. Bentuk kronik? pada tahun pertama? hipotoni+ motorik terlambat.
-edang setelah tahun pertama didapati gangguan gerakan+ kehilangan pendengaran sensorial.
/4 E*idemiologi
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
22/48
i /merika -erikat+ dari 4 uta ba"i "ang lahir setiap tahunn"a+ sekitar !5* mengalami ikterus.
-ensus "ang dilakukan pemerintah Aala"sia pada tahun 1%%$ menemukan sekitar #5* ba"i baru
lahir mengalami ikterus pada minggu pertama.
i 0ndonesia+ didapatkan data ikterus neonatorum dari beberapa rumah sakit pendidikan. -ebuah
studi ross,se tional "ang dilakukan di Rumah -akit 9mum Pusat Ru ukan Fasional 7ipto
Aangunkusumo selama tahun 2))3+ menemukan pre&alensi ikterus pada ba"i baru lahir sebesar
5$* untuk kadar bilirubin di atas 5 mg dL dan 2%+3* dengan kadar bilirubin di atas 12 mg dL
pada minggu pertama kehidupan. R- r. -ard ito melaporkan seban"ak $5* ba"i ukup bulan
sehat mempun"ai kadar bilirubin di atas 5 mg dL dan 23+$* memiliki kadar bilirubin di atas 13
mg dL. Pemeriksaan dilakukan pada hari )+ 3 dan 5. engan pemeriksaan kadar bilirubin setiap
hari+ didapatkan ikterus dan hiperbilirubinemia ter adi pada $2* dan 1$+!* ba"i ukup bulan.-edangkan pada ba"i kurang bulan+ dilaporkan ikterus dan hiperbilirubinemia ditemukan pada
%5* dan 5!* ba"i. Tahun 2))3 terdapat seban"ak 12$ kematian neonatal '$+5*( dari 15)%
neonatus "ang dirawat dengan 24* kematian terkait hiperbilirubinemia.
ata "ang agak berbeda didapatkan dari R- r. ariadi -emarang+ di mana insidens ikterus pada
tahun 2))3 han"a sebesar 13+#*+ #$* di antaran"a merupakan ikterus fisiologis dan sisan"a
ikterus patologis. /ngka kematian terkait hiperbilirubinemia sebesar 13+1*. idapatkan uga
data insidens ikterus pada ba"i ukup bulan sebesar 12+)* dan ba"i kurang bulan 22+$*.
0nsidens ikterus neonatorum di R- r. -oetomo -uraba"a sebesar 3)* pada tahun 2))) dan
13* pada tahun 2))2. Perbedaan angka "ang ukup besar ini mungkin disebabkan oleh ara
pengukuran "ang berbeda. i R- r. 7ipto Aangunkusumo ikterus dinilai berdasarkan kadar
bilirubin serum total ; 5 mg dL> R- r. -ard ito menggunakan metode spektrofotometrik pada
hari ke,)+ 3 dan 5 >dan R- r. ariadi menilai ikterus berdasarkan metode &isual.
94 Etiologi dan akto+ !isiko
1. Gtiologi
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
23/48
Peningkatan kadar bilirubin umum ter adi pada setiap ba"i baru lahir+ karena?
• 8emolisis "ang disebabkan oleh umlah sel darah merah lebih ban"ak dan berumur
lebih pendek.
• ungsi hepar "ang belum sempurna ' umlah dan fungsi en im glukuronil transferase+
9 P@ T dan ligand dalam protein belum adekuat( ,; penurunan ambilan bilirubin
oleh hepatosit dan kon ugasi.
• -irkulus enterohepatikus meningkat karena masih berfungsin"a en im ,;
glukuronidase di usus dan belum ada nutrien.
• Peningkatan kadar bilirubin "ang berlebihan 'ikterus nonfisiologis( dapat disebabkan
oleh faktor keadaan?
• 8emolisis akibat inkompatibilitas /B6 atau isoimunisasi Rhesus+ defisiensi @!P +
sferositosis herediter dan pengaruh obat.
• 0nfeksi+ septikemia+ sepsis+ meningitis+ infeksi saluran kemih+ infeksi intra uterin.
• Polisitemia.
• Gkstra&asasi sel darah merah+ sefalhematom+ kontusio+ trauma lahir.
• 0bu diabetes.
• /sidosis.
• 8ipoksia asfiksia.
• -umbatan traktus digestif "ang mengakibatkan peningkatan sirkulasi enterohepatik.
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
24/48
2. aktor Risiko
aktor risiko untuk timbuln"a ikterus neonatorum?
a. aktor Aaternal
• Ras atau kelompok etnik tertentu '/sia+ Fati&e /meri an+=unani(
• omplikasi kehamilan ' A+ inkompatibilitas /B6 dan Rh(
• Penggunaan infus oksitosin dalam larutan hipotonik.
• /-0
b. aktor Perinatal
• Trauma lahir 'sefalhematom+ ekimosis(
• 0nfeksi 'bakteri+ &irus+ proto oa(
. aktor Feonatus
• Prematuritas
• aktor genetik
• Polisitemia
• 6bat 'streptomisin+ kloramfenikol+ ben "l,alkohol+ sulfisoEa ol(
• Rendahn"a asupan /-0
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
25/48
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
26/48
24 "kte+us *ada bayi menda*at A " /+east milk -aundi3e
Pada sebagian ba"i "ang mendapat /-0 eksklusif+ dapat ter adi ikterus "ang "ang
berkepan angan. 8al ini dapat ter adi karena adan"a faktor tertentu dalam /-0 "ang diduga
meningkatkan absorbsi bilirubin di usus halus. Bila tidak ditemukan faktor risiko lain+ ibu tidak
perlu khawatir+ /-0 tidak perlu dihentikan dan frekuensi ditambah.
/pabila keadaan umum ba"i baik+ aktif+ minum kuat+ tidak ada tata laksana khusus meskipun ada
peningkatan kadar bilirubin.
E4 &enegakan %iagnosis
1. isual
Aetode &isual memiliki angka kesalahan "ang tinggi+ namun masih dapat digunakan apabila
tidak ada alat. Pemeriksaan ini sulit diterapkan pada neonatus kulit berwarna+ karena besarn"a
bias penilaian. -e ara e&iden e pemeriksaan metode &isual tidak direkomendasikan+ namun
apabila terdapat keterbatasan alat masih boleh digunakan untuk tu uan skrining dan ba"i denganskrining positif segera diru uk untuk diagnostik dan tata laksana lebih lan ut.
J86 dalam panduann"a menerangkan ara menentukan ikterus se ara &isual+ sebagai berikut?
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
27/48
• Pemeriksaan dilakukan dengan pen aha"aan "ang ukup 'di siang hari dengan aha"a
matahari( karena ikterus bisa terlihat lebih parah bila dilihat dengan pen aha"aan
buatan dan bisa tidak terlihat pada pen aha"aan "ang kurang.
• Tekan kulit ba"i dengan lembut dengan ari untuk mengetahui warna di bawah kulit
dan aringan subkutan.
• Tentukan keparahan ikterus berdasarkan umur ba"i dan bagian tubuh "ang tampak
kuning. 'tabel 1(
2. Bilirubin -erum
Pemeriksaan bilirubin serum merupakan baku emas penegakan diagnosis ikterus neonatorum
serta untuk menentukan perlun"a inter&ensi lebih lan ut. Beberapa hal "ang perlu
dipertimbangkan dalam pelaksanaan pemeriksaan serum bilirubin adalah tindakan ini merupakan
tindakan in&asif "ang dianggap dapat meningkatkan morbiditas neonatus. 9mumn"a "ang
diperiksa adalah bilirubin total. -ampel serum harus dilindungi dari aha"a 'dengan aluminium
foil(
Beberapa senter men"arankan pemeriksaan bilirubin direk+ bila kadar bilirubin total ; 2) mg dL
atau usia ba"i ; 2 minggu.
3. Bilirubinometer Transkutan
Bilirubinometer adalah instrumen spektrofotometrik "ang beker a dengan prinsip memanfaatkan
bilirubin "ang men"erap aha"a dengan pan ang gelombang 45) nm. 7aha"a "ang dipantulkan
merupakan representasi warna kulit neonatus "ang sedang diperiksa.
Pemeriksaan bilirubin transkutan 'T B( dahulu menggunakan alat "ang amat dipengaruhi pigmen
kulit. -aat ini+ alat "ang dipakai menggunakan multiwa&elength spe tral refle tan e "ang tidak
terpengaruh pigmen. Pemeriksaan bilirubin transkutan dilakukan untuk tu uan skrining+ bukan
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
28/48
untuk diagnosis.
Bris oe dkk. '2))2( melakukan sebuah studi obser&asional prospektif untuk mengetahui akurasi
pemeriksaan bilirubin transkutan '
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
29/48
9sia uning terlihat pada Tingkat keparahan ikterus8ari 1
8ari 28ari 3
Bagian tubuh manapunTengan dan tungkai Tangan dan kaki
Berat
Bila kuning terlihat pada bagian tubuh manapun pada hari pertama dan terlihat pada lengan+
tungkai+ tangan dan kaki pada hari kedua+ maka digolongkan sebagai ikterus sangat berat dan
memerlukan terapi sinar se epatn"a. Tidak perlu menunggu hasil pemeriksaan kadar bilirubin
serum untuk memulai terapi sinar.
4 Tata laksana
14 "kte+us isiologis
Ba"i sehat+ tanpa faktor risiko+ tidak diterapi. Perlu diingat bahwa pada ba"i sehat+ aktif+ minum
kuat+ ukup bulan+ pada kadar bilirubin tinggi+ kemungkinan ter adin"a kernikterus sangat ke il.
9ntuk mengatasi ikterus pada ba"i "ang sehat+ dapat dilakukan beberapa ara berikut?
• Ainum /-0 dini dan sering
• Terapi sinar+ sesuai dengan panduan J86
• Pada ba"i "ang pulang sebelum 4$ am+ diperlukan pemeriksaan ulang dan kontrol
lebih epat 'terutama bila tampak kuning(.
Bilirubin serum total 24 am pertama ; 4+5 mg dL dapat digunakan sebagai faktor prediksi
hiperbilirubinemia pada ba"i ukup bulan sehat pada minggu pertama kehidupann"a. 8al ini
kurang dapat diterapkan di 0ndonesia karena tidak praktis dan membutuhkan bia"a "ang ukup
besar.
Tata laksana /wal 0kterus Feonatorum 'J86(
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
30/48
• Aulai terapi sinar bila ikterus diklasifikasikan sebagai ikterus berat.
• Tentukan apakah ba"i memiliki faktor risiko berikut? berat lahir : 2+5 kg+ lahir
sebelum usia kehamilan 3# minggu+ hemolisis atau sepsis
• /mbil ontoh darah dan periksa kadar bilirubin serum dan hemoglobin+ tentukan
golongan darah ba"i dan lakukan tes 7oombs?
• Bila kadar bilirubin serum di bawah nilai dibutuhkann"a terapi sinar+ hentikan
terapi sinar.
• Bila kadar bilirubin serum berada pada atau di atas nilai dibutuhkann"a terapi
sinar+ lakukan terapi sinar
• Bila faktor Rhesus dan golongan darah /B6 bukan merupakan pen"ebab
hemolisis atau bila ada riwa"at defisiensi @!P di keluarga+ lakukan u i
saring @!P bila memungkinkan.
• Tentukan diagnosis banding
24 Tata laksana :i*e+bili+ubinemia
:emolitik
Paling sering disebabkan oleh inkompatibilitas faktor Rhesus atau golongan darah /B6 antara
ba"i dan ibu atau adan"a defisiensi @!P pada ba"i. Tata laksana untuk keadaan ini berlaku
untuk semua ikterus hemolitik+ apapun pen"ebabn"a.
• Bila nilai bilirubin serum memenuhi kriteria untuk dilakukann"a terapi sinar+ lakukan
terapi sinar.
• Bila ru ukan untuk dilakukan transfusi tukar memungkinkan?
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
31/48
• Bila bilirubin serum mendekati nilai dibutuhkann"a transfusi tukar+ kadar
hemoglobin : 13 g dL 'hematokrit : 4)*( dan tes 7oombs positif+ segera
ru uk ba"i.
• Bila bilirubin serum tidak bisa diperiksa dan tidak memungkinkan untuk
dilakukan tes 7oombs+ segera ru uk ba"i bila ikterus telah terlihat se ak hari 1
dan hemoglobin : 13 g dL 'hematokrit : 4)*(.
• Bila ba"i diru uk untuk transfusi tukar?
• Persiapkan transfer.
• -egera kirim ba"i ke rumah sakit tersier atau senter dengan fasilitas
transfusi tukar.
• irim ontoh darah ibu dan ba"i.
•
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
32/48
• Bila ikterus menetap selama 2 minggu atau lebih pada ba"i ukup bulan atau 3
minggu lebih lama pada ba"i ke il 'berat lahir : 2+5 kg atau lahir sebelum
kehamilan 3# minggu(+ terapi sebagai ikterus berkepan angan 'prolonged
aundi e(.
• ollow up setelah kepulangan+ periksa kadar hemoglobin setiap minggu
selama 4 minggu. Bila hemoglobin : $ g dL 'hematokrit : 24*(+ berikan
transfusi darah.
"kte+us /e+ke*an-angan &+olonged Jaundi3e
• iagnosis ditegakkan apabila ikterus menetap hingga 2 minggu pada neonatus ukup
bulan+ dan 3 minggu pada neonatus kurang bulan.
• Terapi sinar dihentikan+ dan lakukan pemeriksaan penun ang untuk men ari
pen"ebab.
• Bila buang air besar ba"i pu at atau urin berwarna gelap+ persiapkan kepindahan ba"i
dan ru uk ke rumah sakit tersier atau senter khusus untuk e&aluasi lebih lan ut+ bila
memungkinkan.
• Bila tes sifilis pada ibu positif+ terapi sebagai sifilis kongenital.
*engenai penata aksanaan dengan terapi sinar dan transfusi tukar se engkapnya dimuat
terpisah.
$4 E)ek :i*e+bili+ubinemia
Perhatian utama pada hiperbilirubinemia adalah potensin"a dalam menimbulkan kerusakan sel,
sel saraf+ meskipun kerusakan sel,sel tubuh lainn"a uga dapat ter adi. Bilirubin dapat
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
33/48
menghambat en im,en im mitokondria serta mengganggu sintesis F/. Bilirubin uga dapat
menghambat sin"al neuroeksitatori dan konduksi saraf 'terutama pada ner&us auditorius(
sehingga menimbulkan ge ala sisa berupa tuli saraf.
erusakan aringan otak "ang ter adi seringkali tidak sebanding dengan konsentrasi bilirubin
serum. 8al ini disebabkan kerusakan aringan otak "ang ter adi ditentukan oleh konsentrasi dan
lama paparan bilirubin terhadap aringan.
Ense)alo*ati bili+ubin
0kterus neonatorum "ang berat dan tidak ditata laksana dengan benar dapat menimbulkan
komplikasi ensefalopati bilirubin. 8al ini ter adi akibat terikatn"a asam bilirubin bebas denganlipid dinding sel neuron di ganglia basal+ batang otak dan serebelum "ang men"ebabkan
kematian sel. Pada ba"i dengan sepsis+ hipoksia dan asfiksia bisa men"ebabkan kerusakan pada
sawar darah otak. engan adan"a ikterus+ bilirubin "ang terikat ke albumin plasma bisa masuk
ke dalam airan ekstraselular. -e auh ini hubungan antara peningkatan kadar bilirubin serum
dengan ensefalopati bilirubin telah diketahui. Tetapi belum ada studi "ang mendapatkan nilai
spesifik bilirubin total serum pada ba"i ukup bulan dengan hiperbilirubinemia non hemolitik
"ang dapat mengakibatkan ter adin"a gangguan pada ke erdasan atau kerusakan neurologik "ang
disebabkann"a.
aktor "ang mempengaruhi toksisitas bilirubin pada sel otak ba"i baru lahir sangat kompleks dan
belum sepenuhn"a dimengerti. aktor tersebut antara lain? konsentrasi albumin serum+ ikatan
albumin dengan bilirubin+ penetrasi albumin ke dalam otak+ dan kerawanan sel otak menghadapi
efek toksik bilirubin. Bagaimanapun uga+ keadaan ini adalah peristiwa "ang tidak biasa
ditemukan sekalipun pada ba"i prematur dan kadar albumin serum "ang sebelumn"a
diperkirakan dapat menempatkan ba"i prematur berisiko untuk terkena ensefalopati bilirubin.
Ba"i "ang selamat setelah mengalami ensefalopati bilirubin akan mengalami kerusakan otak
permanen dengan manifestasi berupa serebral pals"+ epilepsi dan keterbelakangan mental atau
han"a a at minor seperti gangguan bela ar dan per eptual motor disorder.
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
34/48
:4 &en3egahan
Perlu dilakukan terutama bila terdapat faktor risiko seperti riwa"at inkompatibilitas /B6
sebelumn"a. //P dalam rekomendasin"a mengemukakan beberapa langkah pen egahan
hiperbilirubinemia sebagai berikut?
14 &+ime+
//P merekomendasikan pemberian /-0 pada semua ba"i ukup bulan dan hampir ukup bulan
"ang sehat. okter dan paramedis harus memoti&asi ibu untuk men"usukan ba"in"a sedikitn"a
$,12 kali sehari selama beberapa hari pertama.
Rendahn"a asupan kalori dan atau keadaan dehidrasi berhubungan dengan proses men"usui dan
dapat menimbulkan ikterus neonatorum. Aeningkatkan frekuensi men"usui dapat menurunkan
ke enderungan keadaan hiperbilirubinemia "ang berat pada neonatus. Lingkungan "ang kondusif
bagi ibu akan men amin ter adin"a proses men"usui "ang baik.
//P uga melarang pemberian airan tambahan 'air+ susu botol maupun dekstrosa( pada
neonatus nondehidrasi. Pemberian airan tambahan tidak dapat men egah ter adin"a ikterus
neonatorum maupun menurunkan kadar bilirubin serum.
24 ekunde+
okter harus melakukan pemeriksaan sistematik pada neonatus "ang memiliki risiko tinggi
ikterus neonatorum.
&eme+iksaan $olongan %a+ah
-emua wanita hamil harus men alani pemeriksaan golongan darah /B6 dan Rhesus serta
men alani skrining antibodi isoimun. Bila ibu belum pernah men alani pemeriksaan golongan
darah selama kehamilann"a+ sangat dian urkan untuk melakukan pemeriksaan golongan darah
dan Rhesus. /pabila golongan darah ibu adalah 6 dengan Rh,positif+ perlu dilakukan
pemeriksaan darah tali pusat.
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
35/48
&enilaian #linis
okter harus memastikan bahwa semua neonatus dimonitor se ara berkala untuk mengawasi
ter adin"a ikterus. Ruang perawatan sebaikn"a memiliki prosedur standar tata laksana ikterus.
0kterus harus dinilai sekurang,kurangn"a setiap $ am bersamaan dengan pemeriksaan tanda,
tanda &ital lain.
Pada ba"i baru lahir+ ikterus dapat dinilai dengan menekan kulit ba"i sehingga memperlihatkan
warna kulit dan subkutan. Penilaian ini harus dilakukan dalam ruangan "ang ukup terang+
paling baik menggunakan sinar matahari. Penilaian ini sangat kasar+ umumn"a han"a berlaku
pada ba"i kulit putih dan memiliki angka kesalahan "ang tinggi. 0kterus pada awaln"a mun ul di bagian wa ah+ kemudian akan men alar ke kaudal dan ekstrimitas.
54*enda+ahan tali *usat
Perdarahan "ang ter adi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma pengikatan tali pusat
"ang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus normal. -elain itu perdarahan
pada tali pusat uga bisa sebagi petun uk adan"a pen"akit pada ba"i.
GT06L6@0
1 Robekan umbilikus normal+ biasan"a ter adi karena ?
a Patus pre ipitatus
b /dan"a trauma atau lilitan tali pusat
9mbilikus pendek+ sehingga men"ebabkan ter adin"a tarikan "ang berlebihan pada saat
persalinan
d elalaian penolong persalinan "ang dapat men"ebabkan tersa"atn"a dinding umbilikus atau
pla enta sewaktu se tio se area2 Robekan umbilikus abnormal+ biasan"a ter adi karena ?
a /dan"a hematoma pada umbilikus "ang kemudian hematom tersebut pe ah+ namun
perdarahan "ang ter adi masuk kembali ke dalam pla enta. 8al ini sangat berbaha"a bagi
ba"i dan dapat menimbulkan kematian pada ba"i
b arises uga dapat men"ebabkan perdarahan apabila &arises tersebut pe ah
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
36/48
/neurisma pembuluh darah pada umbilikus dimana ter adi pelebaran pembuluh darah
setempat sa a karena salah dalam proses perkembangan atau ter adi kemunduran dinding
pembuluh darah. Pada aneurisme pembuluh darah men"ebabkan pembuluh darah rapuh
dan mudah pe ah
3 Robekan pembuluh darah abnormal
Pada kasus dengan robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adan"a trauma+ hendakn"a
dipikirkan kemungkinan adan"a kelainan anatomik pembuluh darah seperti ?
a Pembuluh darah aberan "ang mudah pe ah karena dindingn"a tipis dan tidak ada
perlindungan el" wharton
b 0nsersi &elamentosa tali pusat+ dimana pe ahn"a pembuluh darah ter adi pada tempat
per abangan tali pusat sampai ke membran tempat masukn"a dalam pla enta tidak adda
proteksi. 9mbilikus dengan kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan ganda Pla enta multilobularis+ perdarahan ter adi pembuluh darah "ang menghubungkan masing,
masing lobus dengan aringan pla enta karena bagian tersebut sangat rapuh dan mudah
pe ah
4 Perdarahan akibat pla enta pre&ia dan abrotio pla enta
Perdarahan akibat pla enta pre&ia dan abrutio pla enta dapat membaha"akan ba"i. Pada
kasus pla enta pre&ia enderung men"ebabkan anemia+ sedangkan pada kasus abrutio
pla enta lebih sering mengakibatkan kematian intra uterin karena dapat ter adi anoreksia.
Pengamatan pada pla enta dengan teliti untuk menentukan adan"a perdarahan pada ba"i
baru lahir+ pada ba"i baru lahir dengan kelainan pla enta atau dengan se tio se area apabila
diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan hemoglobin se ara berkala.
PGF/T/L/ -/F//F
1. Penanganan disesuaikan dengan pen"ebab dari perdarahan tali pusat "ang ter adi
2. 9ntuk penanganan awal+ harus dilakukan tindakan pen egahan infeksi paa tali pusat.
3. -egera lakukan inform onsent dan inform hoise pada keluarga pasien untuk dilakukan
ru ukan.
6. kejang
e ang adalah pen"akit pada anak "ang disebabkan oleh demam . -ekitar 2,5* anak berumur
http://www.f-buzz.com/2008/07/13/pilek/http://www.f-buzz.com/2008/07/13/pilek/
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
37/48
enam bulan sampai lima tahun umumn"a mengalami demam. Famun+ tidak sampai menginfeksi
otak anak.
/pa "ang harus dilakukan bila anak mengalami ke ang demamM
Jalaupun ke ang demam terlihat sangat menakutkan + sebenarn"a arang sekali ter adi komplikasi
"ang berat+ "ang paling penting adalah tetap tenang.
etika demam+ miringkan posisi anak sehingga ia tidak tersedak air liurn"a dan angan men oba
menahan gerak si anak. Turunkan demam dengan membuka ba u dan men"eka anak dengan air
"ang sedikit hangat. -etelah air menguap+ demam akan turun.
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
38/48
Risiko,risiko tersebut akan lebih besar pada ke ang "ang kompleks.
Rekaman otak atau ele troen ephalografi 'GG@( biasan"a tidak dilakukan se ara rutin karena
tidak berguna untuk memperkirakan apakah ke ang akan berulang kembali+ uga tidak dapat
memperkirakan apakah akan ter adi epilepsi di kemudian hari.
9ntuk anak dengan ke ang kompleks atau anak "ang mengalami kelainan saraf "ang n"ata+
dokter akan mempertimbangkan untuk memberikan pengobatan dengan anti ke ang angka
pan ang selama 1,3 tahun.
;4 hy*ote+mi
Ba"i hipotermi adalah ba"i dengan suhu badan dibawah normal. /dapun suhu normal ba"i adalah
3!+5,3#+5 N7. -uhu normal pada neonatus 3!+5,3#+5N7 'suhu ketiak(. @e ala awal hipotermi
apabila suhu :3!N7 atau kedua kaki O tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh ba"i terasa
dingin maka ba"i sudah mengalami hipotermi sedang 'suhu 32,3!N7(. isebut hipotermi berat
bila suhu :32N7+ diperlukan termometer ukuran rendah 'low reading thermometer( "ang dapat
mengukur sampai 25N7. '=a"asan Bina Pustaka -arwono Prawirahard o+ 2))1(. isamping
sebagai suatu ge ala+ hipotermi merupakan awal pen"akit "ang berakhir dengan kematian.
'0ndarso+ + 2))1(. -edangkan menurut -andra A.T. '1%%#( bahwa hipotermi "aitu kondisi
dimana suhu inti tubuh turun sampai dibawah 35N7. Gtiologi Pen"ebab ter adin"a hipotermi pada
ba"i "aitu ? 1(
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
39/48
perdarahan pulmonal "ang men"ertai hipotermi berat. !(-ho k. #(/pnea. $(Perdarahan 0ntra
entri ular. '0ndarso+ + 2))1(. Pen egahan dan Penanganan 8ipotermi Pemberian panas "ang
mendadak+ berbaha"a karena dapat ter adi apnea sehingga direkomendasikan penghangatan )+5,
1N7 tiap am 'pada ba"i : 1))) gram penghangatan maksimal )+! N7(. '0ndarso+ + 2))1(. /lat,
alat 0nkubator 9ntuk ba"i : 1))) gram+ sebaikn"a diletakkan dalam inkubator. Ba"i,ba"i
tersebut dapat dikeluarkan dari inkubator apabila tubuhn"a dapat tahan terhadap suhu lingkungan
3)N7. Radiant Jarner /dalah alat "ang digunakan untuk ba"i "ang belum stabil atau untuk
tindakan,tindakan. apat menggunakan ser&o ontrole 'dengan menggunakan probe untuk kulit(
atau non ser&o ontrole 'dengan mengatur suhu "ang dibutuhkan se ara manual(. Pengelolaan
Aenurut 0ndarso+ '2))1( men"atakan bahwa pengelolaan ba"i hipotermi ? '1(Ba"i ukup bulan
,Letakkan BBL pada Radiant Jarner. , eringkan untuk menghilangkan panas melalui e&aporasi.
,Tutup kepala. ,Bungkus tubuh segera. ,Bila stabil+ dapat segera rawat gabung sedini mungkinsetelah lahir ba"i dapat disusukan. '2(Ba"i sakit ,-eperti prosedur di atas. ,Tetap letakkan pada
radiant warmer sampai stabil. Ba"i kurang bulan 'prematur( ,-eperti prosedur di atas. ,Aasukkan
ke inkubator dengan ser&o ontrole atau radiant warner dengan ser&o ontrole. '3(Ba"i "ang
sangat ke il , engan radiant warner "ang diatur dimana suhu kulit 3!+5 N7. Tutup kepala. ,
elembaban 4),5)*. apat diberi plastik pada radiant warner. engan ser&o ontrole suhu kulit
abdomen 3!+ 5N7. engan dinding double. , elembaban 4),5)* atau lebih 'bila kelembaban
sangat tinggi+ dapat dipakai sebagai sumber infeksi dan kehilangan panas berlebihan(. Bila
temperatur sulit dipertahankan+ kelembaban dinaikkan. Temperatur lingkungan "ang dibutuhkan
sesuai umur dan berat ba"i. Tabel 2.1 Temperatur "ang dibutuhkan menurut umur dan berat
badan neonatus 9mur Berat Badan Feonatus :12)) gr 12)1,15)) gr 15)1,25)) gr ; 25)) gr ),
24 am 34,35+4 33+3,34+4 31+$,33+$ 31,33+$ 24,4$ am 34,35 33,34+2 31+4,33+! 3)+5,33 4$,#2
am 34,35 33,34 31+2,33+4 3)+1,33+2 #2,%! am 34,35 33,34 31+1,33+2 2%+$,32+$ 4,14 hari 32+!,
34 31,33+2 2% 2,3 minggu 32+2,34 3)+5,33 3,4 minggu 31+!,33+! 3),32+2 4,5 minggu 31+2,33
2%+5,32+2 5,! minggu 3)+!,32+3 2%+31+$ -umber ? laus+ A+8 et al. '1%%$(. Penatalaksanaan
Feonatus Resiko Tinggi ? Aempertahankan -uhu Tubuh 9ntuk Aen egah 8ipotermi Aenurut
0ndarso+ '2))1( men"atakan bahwa untuk mempertahankan suhu tubuh ba"i dalam men egah
hipotermi adalah ? '1(Aengeringkan ba"i segera setelah lahir 7ara ini merupakan salah satu dari
# rantai hangat > a.Aen"iapkan tempat melahirkan "ang hangat+ kering dan bersih.
b.Aengeringkan tubuh ba"i "ang baru lahir air ketuban segera setelah lahir dengan handuk "ang
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
40/48
kering dan bersih. .Aen aga ba"i hangat dengan ara mendekap ba"i di dada ibu dengan
keduan"a diselimuti 'Aetode angguru(. d.Aemberi /-0 sedini mungkin segera setelah
melahirkan agar dapat merangsang pooting refleE dan ba"i memperoleh kalori dengan ?
,Aen"usui ba"i. ,Pada ba"i kurang bulan "ang belum bisa menetek /-0 diberikan dengan
sendok atau pipet. ,-elama memberikan /-0 ba"i dalam dekapan ibu agar tetap hangat.
e.Aempertahankan ba"i tetap hangat selama dalam per alanan pada waktu ru ukan.
f.Aemberikan penghangatan pada ba"i baru lahir se ara mandiri. g.Aelatih semua orang "ang
terlibat dalam pertolongan persalinan. Aenunda memandikan ba"i lahir sampai suhu tubuh
normal 9ntuk men egah ter adin"a serangan dingin+ ibu keluarga dan penolong persalinan harus
menunda memandikan ba"i. a.Pada ba"i lahir sehat "aitu ukup bulan+ berat : 25)) gram+
langsung menangis kuat+ memandikan ba"i ditunda 24 am setelah kelahiran. Pada saat
memandikan ba"i+ gunakan air hangat. b.Pada ba"i lahir dengan resiko+ keadaan umum ba"ilemah atau ba"i dengan berat lahir 2))) gram sebaikn"a angan dimandikan. Tunda beberapa
hari sampai keadaan umum membaik "aitu bila suhu tubuh stabil+ ba"i sudah lebih kuat dan
dapat menghisap /-0 dengan baik. Aenangani 8ipotermi '1(Ba"i "ang mengalami hipotermi
biasan"a mudah sekali meninggal. Tindakan "ang harus dilakukan adalah segera menghangatkan
ba"i di dalam inkubator atau melalui pen"inaran lampu. '2(7ara lain "ang sangat sederhana dan
mudah diker akan setiap orang ialah metode dekap+ "aitu ba"i diletakkan telungkup dalam
dekapan ibun"a dan keduan"a diselimuti agar ba"i senantiasa hangat. '3(Bila tubuh ba"i masih
dingin+ gunakan selimut atau kain hangat "ang diseterika terlebih dahulu "ang digunakan untuk
menutupi tubuh ba"i dan ibu. Lakukan berulangkali sampai tubuh ba"i hangat. Tidak boleh
memakai buli,buli panas+ baha"a luka bakar. '4(Biasan"a ba"i hipotermi menderita hipoglikemia
sehingga ba"i harus diberi /-0 sedikit,sedikit dan sesering mungkin. Bila ba"i tidak dapat
menghisap beri infus glukosa 1)* seban"ak !),$) ml kg per hari.
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
41/48
13*+ sehingga pada suhu 4)+5) 7 metabolisme meningkat 5)*+ konsumsi oksigen meningkat+
ter adi metabolisme anaerob dan asidosis metabolik. -uhu ; 41) 7 anak bisa mengalami ke ang+
sedangkan suhu ; 42) 7 dapat men"ebabkan denaturasi dan kerusakan sel se ara langsung.
/kibat "ang bisa ter adi pada hiperpireEia ?
1. Ren atan 8ipo&olemia
2. @angguan fungsi antung
3. @angguan fungsi koagulasi
4. @angguan fungsi gin al
5. Fekrosis hepatosellular
!. 8iper&entilasi+ "ang dapat men"ebabkan hipokapnea+ alkalosis dan tetani.
PGF@6B/T/F
/ntipiretik tidak diberikan se ara otomatis pada setiap penderita panas karena panas merupakanusaha pertahanan tubuh+ pemberian antipiretik uga dapat menutupi kemungkinan komplikasi.
Pengobatan terutama ditu ukan terhadap pen"akit pen"ebab panas.
/ntipiretika.
Parasetamol ? 1) ,15 mg kg BB kali 'dapat diberikan se ara oral atau rektal(.
Aetami ole ' no&algin ( ? 1) mg kg BB kali per oral atau intra&enous.
0buprofen ? 5,1) mg kg BB kali+ per oral atau rektal.
Pendinginan -e ara fisik
Aerupakan terapi pilihan utama. e epatan penurunan suhu ; )+1) 7 menit sampai ter apai
suhu 3$+5) 7. 7ara, ara ph"si al ooling ompres ?
G&aporasi ? penderita dikompres dingin seluruh tubuh+ disertai kipas angin untuk memper epat
penguapan. 7ara ini paling mudah+ tidak in&asif dan efektif. 7ara lain "ang bisa digunakan ?
kumbah lambung dengan air dingin+ infus airan dingin+ enema dengan air dingin atau
humidified oksigen dingin+ tetapi ara ini kurang efektif.
Penurunan suhu tubuh "ang epat dapat ter adi refleks &asokonstriksi dan shi&ering "ang akan
meningkatkan kebutuhan oksigen dan produksi panas "ang merugikan tubuh. 9ntuk mengurangi
dampak ini dapat diberi ?
, ia epam ? merupakan pilihan utama dan lebih menguntungkan karena mempun"ai efek
antikon&ulsi dan tidak pun"a efek hipotensi.
, 7hlorproma ine
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
42/48
=4 hy*oglikemi
/ATA AN
8ipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukose darah kurang dari 45 mg dL '2.!
mmol L(.
&ATO " "OLO$"
• 8ipoglikemi sering ter adi pada BBLR+ karena adangan glukosa rendah.
• Pada ibu A ter adi transfer glukosa "ang berlebihan pada anin sehingga respon insulin uga
meningkat pada anin. -aat lahir di mana alur plasenta terputus maka transfer glukosa berhenti
sedangkan respon insulin masih tinggi 'transient hiperinsulinism( sehingga ter adi hipoglikemi.
• 8ipoglikemi adalah masalah serius pada ba"i baru lahir+ karena dapat menimbulkan ke ang "ang
berakibat ter adin"a hipoksi otak. Bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan
pada susunan saraf pusat bahkan sampai kematian.
• e adian hipoglikemi lebih sering didapat pada ba"i dari ibu dengan diabetes melitus.
• @lukosa merupakan sumber kalori "ang penting untuk ketahanan hidup selama proses persalinan
dan hari,hari pertama pas a lahir.
• -etiap stress "ang ter adi mengurangi adangan glukosa "ang ada karena meningkatkan
penggunaan adangan glukosa+ misaln"a pada asfiksia+ hipotermi+ hipertermi+ gangguan
pernapasan.
%"A$NO "
Anamnesis
• Riwa"at ba"i menderita asfiksia+ hipotermi+ hipertermi+ gangguan pernapasan
• Riwa"at ba"i prematur
• Riwa"at ba"i Besar untuk Aasa ehamilan 'BA (• Riwa"at ba"i e il untuk Aasa ehamilan ' A (
• Riwa"at ba"i dengan ibu iabetes Aellitus
• Riwa"at ba"i dengan Pen"akit
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
43/48
- Ba"i dari ibu diabetes '0 A(- Ba"i "ang besar untuk masa kehamilan 'L@/(- Ba"i "ang ke il untuk masa kehamilan '-@/(- Ba"i prematur dan lewat bulan- Ba"i sakit atau stress 'R -+ hipotermia(- Ba"i puasa- Ba"i dengan polisitemia- Ba"i dengan eritroblastosis- 6bat,obat "ang dikonsumsi ibu+ misaln"a sterorid+ beta,simpatomimetik dan beta blo ker
$EJALA #L"N" . Pemeriksaan fisik
@e ala 8ipoglikemi ? tremor+ itter"+ keringat dingin+ letargi+ ke ang+ distress nafas
+itteriness
-ianosis
e ang atau tremor
Letargi dan men"usui "ang buruk
/pnea
Tangisan "ang lemah atau bernada tinggi
8ipotermia
R -
0/@F6-0- B/F 0F@insufisiensi adrenal+ kelainan antung+ gagal gin al+ pen"akit --P+ sepsis+ asfiksia+ abnormalitas
metabolik 'hipokalsemia+ hiponatremia+ hipernatremia+ hipomagnesemia+ defisiensi piridoksin(.
Pen"ulit
, 8ipoksia otak , erusakan sistem saraf pusat
T/T/L/ -/F/a4 Monito+
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
44/48
Pada ba"i "ang beresiko 'BBLR+ BA + ba"i dengan ibu A( perlu dimonitor dalam 3 hari
pertama ?
o Periksa kadar glukosa saat ba"i datang umur 3 am
o 9langi tiap ! am selama 24 am atau sampai pemeriksaan glukosa normal dalam 2 kali
pemeriksaan
adar glukosa Q 45 mg dl atau ge ala positif tangani hipoglikemia
o
o Pemeriksaan kadar glukosa baik+ pulangkan setelah 3 hari penanganan hipoglikemia selesai
b. Penanganan hipoglikemia dengan ge ala ?
• Bolus glukosa 1)* 2 ml kg pelan,pelan dengan ke epatan 1 ml menit
• Pasang alur i& 1) sesuai kebutuhan 'kebutuhan infus glukosa !,$ mg kg menit(.
7ontoh ? BB 3 kg+ kebutuhan glukosa 3 kg E ! mg kg mnt K 1$ mg mnt K 25%2) mg hari. Bila
dipakai 1)* artin"a 1) g 1)) + bila perlu 25%2) mg hari atau 25+% g hari berarti perlu 25+% g
1) g E 1)) K 25% 1)* hari.
'tau ara ain dengan - R
onsentrasi glukosa tertinggi untuk infus perifer adalah 12+5*+ bila lebih dari 12+5* digunakan
&ena sentral.
• 9ntuk men ari ke epatan 0nfus glukosa pada neonatus din"atakan dengan @0R.
e epatan 0nfus '@0R( K glu osa 0nfusion Rate
@0R 'mg kg min( K e epatan airan ' am( E konsentrasi eEtrose '*(
! E berat ' g(
7ontoh ? Berat ba"i 3 kg umur 1 hari
ebutuhan $) am hari K $) E 3 K 24) hari K 1) am
@0R K 1) E 1) ' eEtrose 1)*( K 1)) K ! mg kg min
! E 3 1$
• Periksa glukosa darah pada ? 1 am setelah bolus dan tiap 3 am• Bila kadar glukosa masih : 25 mg dl+ dengan atau tanpa ge ala+ ulangi seperti diatas
• Bila kadar 25,45 mg dl+ tanpa ge ala klinis ?
- 0nfus 1) diteruskan- Periksa kadar glukosa tiap 3 am
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
45/48
- /-0 diberikan bila ba"i dapat minum
Bila kadar glukosa D 45 mg dl dalam 2 kali pemeriksaan
-
"kuti *etun-uk bila kada+ glukosasudah no+mal lihat ad d
-
A " dibe+ikan bila bayi da*at minum
dan -umlah in)us ditu+unkan *elan'
*elan
-
Jangan menghentikan in)us se3a+a
tiba'tiba
34 #ada+ glukosa da+ah > 85 mg.dl tanpa $EJALA
• /-0 teruskan
• Pantau+ bila ada ge"a a mana emen seperti diatas
• Periksa kadar glukosa tiap 3 am atau sebelum minum+ bila ?
, adar : 25 mg dl+ dengan atau tanpa ge ala tangani hipoglikemi 'lihat ad b(
, adar 25,45 mg dl naikkan frekwensi minum
, adar D 45 mg dl mana emen sebagai kadar glukosa normald4 #ada+ glukosa no+mal "6 te+uskan
• 0 teruskan
• Periksa kadar glukosa tiap 12 am
Bila kadar glukosa turun+ atasi seperti diatas
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
46/48
• Bila ba"i sudah tidak mendapat 0 + periksa kadar glukosa tiap 12 am+ bila 2 kali pemeriksaan
dalam batas normal+ pengukuran dihentikan.
e4 &e+sisten hi*oglikemia 'hipoglikemia lebih dari # hari(
• konsultasi endokrin
• terapi ? kortikosteroid hidrokortison 5 mg kg hari 2 E hari i& atau prednison 2 mg kg hari per
oral+ men ari kausa hipoglikemia lebih dalam.
• bila masih hipoglikemia dapat ditambahkan obat lain ? somatostatin+ glukagon+ dia oEide+ human
growth hormon+ pembedahan. ' arang dilakukan(
10. TETANU NE!NAT!"U#
Tetanus Foenatorum merupakan pen"akit tetanus "ang ter adi pada neonatus 'ba"i : 1 bulan( "angdisebabkan oleh lostridium tetani 'kuman "ang mengeluarkan toksin "ang men"erang sistem
s"araf pusat(
Patofisiologi? spora lostridium tetani masuk ke dalam tali pusat "ang belum puput.
Aasa inkubasi?
1. 3, 2$ hari dengan rata, rata ! hari.
2. /pabila masa inkubasi : # hari biasan"a pen"akit lebih parah dan angka
kematisnn"a tinggi
Gpidemiologi?
• /ngka kematian kasus tinggi
• Tetanus Feonatorum "ang dirawat angka kematiann"a mendekati 1))*+
terutama dengan masa inkubasi :;
• /ngka kematian tetanus neonatorum "ang dirawat di R- di 0ndonesia ber&ariasi
dengan kisaran 1)+$, 55*
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
47/48
8/17/2019 Documents.tips Asuhan Neonatus Resiko Tinggi (1)
48/48
iposkan oleh a"uk di )4?)# irimkan 0ni lewat Gmail BlogThis Berbagi ke Twitter Berbagi ke a ebook
Tidak ada komenta+
&oskan #omenta+
Beranda Langganan? Poskan omentar '/tom(
&engikut
A+si* /log• S 2)11 '1(
o S