Date post: | 19-Jul-2015 |
Category: |
Documents |
Upload: | aisyahku4868 |
View: | 78 times |
Download: | 0 times |
of 35
CURRICULUM Name : Indah S Tantular, dr., VITAEMKes., PhD.,SpParK Department : a. Department of Parasitology, Faculty of Medicine Disease (ITD), Airlangga University Email : [email protected]
indahst
b. Institute of Tropical
QUALIFICATI Graduated on Specialist ON Parasitology ,
of Clinical
June 2004 Graduated on Ph.D program , Nagoya University, Japan, July 2003. Graduated on Master of Science, Post Graduate Program, Airlangga University Surabaya, March 1997. Graduated on Under Graduate Program, Faculty 2 of Medicine, Airlangga University, Surabaya,
indahst
PEMERIKSAAN MALARIA DENGAN PEWARNAAN ACRIDINE ORANGE DAN TEKNIK PCR INDAH S TANTULAR DEPARTMENT PARASITOLOGI FK UNAIR INSTITUTE OF TROPICAL DISEASES UNAIR3
indahst
Merupakan masalah kesehatan masyarakat
Menyebabkan kesakitan dan kematian terutama pada bayi ,anak balita, dan ibu hamil Diagnosa terhadap penyakit malaria dibuat berdasarkan kriteria klinis yang dibantu oleh pemeriksaan darah secara mikroskopis Berdasarkan strategi pemberantasan malaria dari WHO, diperlukan suatu diagnosa malaria secara cepat di daerah perifer sehingga pengobatan efektif dapat segera diberikanindahst 4
UPAYA MENEKAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN MELALUI PROGRAM PEMBERANTASAN MALARIA :-- DIAGNOSIS DINI -- PENGOBATAN CEPAT DAN TEPAT -- PENGENDALIAN VEKTOR.5
indahst
indahst
6
Pewarnaan Giemsa Metode standar hapusan darah baik tetes tebal maupun tetes tipis.-
Dapat membedakan spesies Plasmodium dan stadium parasit Memerlukan keahlian dan pengalaman yang khusus (deteksi 20-40 parasit/ul darah)
-
- Pada daerah endemis malaria dengan populasi masyarakat yang besar indahst 7 dan banyaknya infeksi malaria , maka diagnosa malaria yang
indahst
8
Plasmodium falciparumindahst 9
Hapusan darah tipis, pewarnaan langsung dengan AO Pewarnaan hanya memerlukan waktu 0,5 menit ( Giemsa memerlukan waktu 30-40 menit ). Diagnosa cepat hanya dalam waktu 3-5 menit Parasit berfluoresen, latar belakang hijau, Inti hijau kapur, sitoplasma orange Bentuk bentuk spesifik mudah diidentifikasi Morfologi eritrosit dapat diamati, parasitemia dapat indahst diestimasi
10
PEWARNAAN AO DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI METODE ALTERNATIF :- DAPAT MENDIAGNOSA MALARIA SECARA CEPAT - PENGOBATAN DAPAT SEGERA DIBERIKAN SECARA LANGSUNG DAN CEPAT
SEGI NEGATIFNYA : - HARGA MIKROSKOP FLUORESEN YANG SANGAT MAHAL - MEMERLUKAN ALIRAN LISTRIK - TIDAK MEMUNGKINKAN UNTUK DIBAWA KE11
indahst
LAPANGAN
indahst
12
indahst
13
PEWARNAAN KEMBALI DENGAN AO ATAU GIEMSA * SEDIAAN DARI AOindahst
- HAPUSAN DI CELUPKAN KE DALAM AIR / METHANOL 5 10 MENIT - COVER GLASS TERLEPAS - SLIDES CUCI DENGAN METHANOL 5 - 10 MENIT - KERINGKAN DI UDARA
14
* Hapusan dari Giemsa dapat dicat AO - Hapusan dicuci dengan xylol - direndam dalam methanol 1 hari - Cuci dengan methanol beberapa jam - Hasil terbaik --- > pencucian dengan 50% methanol selama 30 menit. Cover glass : di cuci dengan air bersih Objek glass : direndam detergen semalam ----> cuci dengan air bersih --- > keringkan dengan kertasindahst
15
Modifikasi metode pemeriksaan malaria AO( tanpa menggunakan mikroskop fluoresen )- mikroskop cahaya biasa dikombinasi - lampu halogen eksternal - filter Lampu halogen dapat dioperasikan dengan menggunakan baterai mobil, untuk jangka waktu beberapa jam
Mobile mikroskop / mudah dibawa ke daerah endemis malaria yang terpencilindahst 16
Modifikasi mikroskop fluoresen
indahst
17
Metode modifikasi mikroskop fluoresens ini dapat digunakan sebagai "mobile malaria clinic system",
untuk screening penderita malaria secara aktif : pada daerah terpencil yang sulit terjangkau kondisi jalan yang sangat jelek pada daerah yang belum terdapat aliran listrik untuk pemeriksaan penderita secara massal / screening di lapangan sehingga dapat segera dilakukan diagnosa dan pengobatan SEGERA ( on-site) secara tepat.indahst 18
AO method
Giemsa stain
Plasmodium falciparum microgametocyte (male)indahst 19
Plasmodium ovale trophozoit AO Giemsa
indahst
20
Plasmodium malariae schizont AO Giemsa
indahst
21
Deteksi parasit dengan cara biologi molekuler Identifikasi empat spesies malaria adalah sangat penting : - untuk pengobatan - untuk menegakkan prognosa Diagnosa secara mikroskopis untuk menentukan keempat spesies Plasmodium memerlukan waktu yang lama bila parasitemia sangat rendah.indahst
22
- amplifikasi asam nukleat invitro, dengan menggunakan suatu primer spesifik yang hanya mengenal dan berhibridisasi pada DNA target, DNA parasit. - Target : small subunit ribosomal RNA (18S rRNA gene) - Siklus reaksi : - Denaturasi ( pemisahan ke dua rantai DNA) - Annealing ( perlekatan primer pada DNA template ) indahst 23 - Extensi ( perpanjangan rantai )
Nested PCR- Untuk identifikasi spesies - menggunakan 4 macam primer yang spesifik untuk setiap spesies Plasmodium.
Kelebihan PCR. Spesifik untuk genus dan spesies ( deteksi 2parasit/ul darah) . Sensitifitas genus mencapai 100%. . Sampel dalam jumlah besar, segera dpt diperiksa dg cepat . Interpretasinya mudahindahst 24
Keterbatasan PCR Harga mahal ( primer, enzyme ) Peralatan yang canggih dan mahal Memerlukan ketrampilan yang tinggi Penggunaan dalam skala besar sulit
indahst
25
Hasil PCR ( first PCR )
W = air sebagai kontrol NC = kontrol negatif MK = marker 2-6 = sampelindahst 26
Nested PCRindahst 27
Nested PCR
Sampel 1 = infeksi P.vivax Sampel 2-6 = infeksi campuran P.vivax dan P.malariaeindahst 28
Nested PCR
Infeksi campuran P. falciparum, P.vivax, Pmalariae, P.ovaleindahst 29
DIAGNOSA CEPAT MALARIA dengan metode AO
DIAGNOSA CEPAT G6PD DEFISIENSI dengan metode Tantular & Kawamoto
Malaria positive P. falciparum Artesunate + Amodiaquine P. vivax Chloroquine + Primaquineskrining kadar enzym G6PD ini dapat dilakukan secara simultan dengan diagnosa cepat malaria di lapangan
G6PD normal dapat diberikan Primaquinindahst 30
Orange color development by the WST-8 methodReaction mixtures in a tube: (1) 40l of the substrate/dye solutions (2) 760l of water (drinking mineral water) (3) 5l of finger prick blood or blood on filter paper (6-mm in diameter)
1 2 3 4-6 7
No blood No substrate G6PD-deficient blood G6PD-deficient blood + normal blood at ratio of 3:1, 1:1, 1:3 Normal blood31
indahst
Kontrol negatif (darah normal tanpa substrat)
G6PD deficiency (2 panah) di P. Flores, Desember, 2006indahst 32
G6PD Deficiency Screening Kit (Dojindo, Kumamoto, Japan)1 2 Substrate mixture Dye mixture
Total 500 test kits/Pack (cost; US$ 0.5/one kit)
indahst
33
Incidence and Mutation Analysis of Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase Deficiency in Eastern Indonesian Populations ( Indah S. Tantular, HMatsuoka, Suhintam P, JS. B. Tuda,, F Kawamoto. Acta Medica Okayama 2010, vol 64, no 6, pp 367373. Futher investigations of Glucose-6-phosphate dehydrogenase variants in Flores island, eastern Indonesia. (Kawamoto F, Matsuoka H, Kanbe T, Tantular IS, Suhintam et all ) J. Human Genet. 51 (11), 952-957,2006 Rapid epidemiologic assessment of glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency in malaria-endemic areas in Southeast Asia using a novel diagnostic kit. ( A Jalloh, I S Tantular, S Pusarawati, F Kawamoto et al) Tropical Medicine and International Health vol 9, no 5,pp 1-9 May 2004 An Improved, simple screening method for detection of Glucose-6Phosphate indahst Dehydrogenase deficiency. (Indah S.Tantular, F.Kawamoto).Tropical
34
S.Mizuno, K.Lin, 88 (2),350357,2002.
O.Kyaw, I.S.Tantular et all). J. Parasitology
Field trials of rapid test for G6PD deficiency in combination with a rapid diagnosis of malaria. (I.S.Tantular, K.Iwai, Khin Lin, F.Kawamoto et all).Trop Med and International Health vol 4,no 4, 245-250 April 1999. Field survey of malaria at Flores island,east Nusa Tenggara Province, and detection of P malariae and P ovale using two PCR based diagnoses.( Indah S Tantular,S Pusarawati,B Wirjamadi,H Marwoto,Y P Dachlan,M Kimura, F Kawamoto ). Folia Medica Indonesiana XXXV April-June 1999, 38-42. How prevalent are P ovale and P malariae in East Asia? (F.Kawamoto, Q.Liu, indahst M.U.Ferreira, I.S.Tantular). Parasitology Today vol 15,no 1035