+ All Categories
Home > Documents > Draft Irish

Draft Irish

Date post: 09-Dec-2015
Category:
Upload: aditya-bintang-perdana
View: 37 times
Download: 2 times
Share this document with a friend
Description:
BAB 1 Novel IRISH
23
Page | 1 IRISH : About Life and Love IRISH About Life and Love. The Beginning.... . . . . Adit terdiam sendiri di lorong sekolah entah apa yang ia pikirkan tiba - tiba Giota yang sedari tadi ada di depan ruang kelas menghampiri Adit “Bro” tegur giota sambil menepuk bahu Adit keras. “Gila,elu ta. Ngagetin aja ada apa?” “lo tu yang ada apa nglamun mulu” “enggak sih lagi nggak ada kerjaan aja,ya sambil nunggu download file tadi” jelas Adit kepada Giota. “download file,laptop lo bukanya dipinjem Dika? Kan kemarin lusa di taman itu?” “enggak,tuh gue pake PC laboratorium sekolah,kan gue juga punya kuncinya” “iya deh anak IT,eh btw gue nanti sore abis kelar sekolah ke kosan ya?” “ngapain lo? Jangan bawa cewek lagi. Gila di marahin bu kos mulu gue,emang kenapa sih lo demen banget kalo nimbrung ke kosan gue. Pasti ada yang penting nih” seru Adit “yee,Kagak beneran gue cuma main doang ntar sore. Suntuk nggak ada orang di rumah,kan lagian ntar malem minggu Kharis pulang tuh,ada jadwal ngeband kan di Kafe M?” “oh iya,bego ini Malem Minggu. Kuncinya gue bawa semua dua - duanya. Gimana tuh anak bisa masuk ke kosan.” Adit keinget bahwa semua kunci di bawanya karena tidak ada orang yang bisa di titipkan pagi tadi. “Udah,nanti juga dia kesini kalo emang butuh,oh iya gue pergi dulu mau ke kelas” kemudian Giota melangkah menjauh dan menuruni tangga meninggalkan Adit seorang diri lagi di lorong depan Laboratorium Komputer. Adit masuk lab dan mengecek progress download yang tinggal 5menit lagi. Waktu istirahat hanya ia gunakan untuk terus seperti ini menyibukan diri. Untuk ukuran anak SMK kelas 2 yang sok - sibuk ya jelas nggak perlu di tanya.
Transcript

Page | 1

IRISH : About Life and Love

IRISH

About Life and Love.

The Beginning....

. . . . Adit terdiam sendiri di lorong sekolah entah apa yang ia pikirkan tiba - tiba Giota

yang sedari tadi ada di depan ruang kelas menghampiri Adit

“Bro” tegur giota sambil menepuk bahu Adit keras.

“Gila,elu ta. Ngagetin aja ada apa?”

“lo tu yang ada apa nglamun mulu”

“enggak sih lagi nggak ada kerjaan aja,ya sambil nunggu download file tadi” jelas

Adit kepada Giota.

“download file,laptop lo bukanya dipinjem Dika? Kan kemarin lusa di taman itu?”

“enggak,tuh gue pake PC laboratorium sekolah,kan gue juga punya kuncinya”

“iya deh anak IT,eh btw gue nanti sore abis kelar sekolah ke kosan ya?”

“ngapain lo? Jangan bawa cewek lagi. Gila di marahin bu kos mulu gue,emang

kenapa

sih lo demen banget kalo nimbrung ke kosan gue. Pasti ada yang penting nih” seru

Adit

“yee,Kagak beneran gue cuma main doang ntar sore. Suntuk nggak ada orang di

rumah,kan lagian ntar malem minggu Kharis pulang tuh,ada jadwal ngeband kan di

Kafe M?”

“oh iya,bego ini Malem Minggu. Kuncinya gue bawa semua dua - duanya. Gimana

tuh anak bisa masuk ke kosan.” Adit keinget bahwa semua kunci di bawanya karena

tidak ada orang yang bisa di titipkan pagi tadi.

“Udah,nanti juga dia kesini kalo emang butuh,oh iya gue pergi dulu mau ke kelas”

kemudian Giota melangkah menjauh dan menuruni tangga meninggalkan Adit

seorang diri lagi di lorong depan Laboratorium Komputer.

Adit masuk lab dan mengecek progress download yang tinggal 5menit lagi. Waktu

istirahat hanya ia gunakan untuk terus seperti ini menyibukan diri. Untuk ukuran anak

SMK kelas 2 yang sok - sibuk ya jelas nggak perlu di tanya.

Page | 2

IRISH : About Life and Love

Sementara itu di Kosan . . . Kharisma kebingungan karena dia lupa tidak sempat

membawa kunci dan ia tinggal di depan meja belajar, sebagai mahasiswa jurusan

Hukum. Yang pulang hanya sabtu dan minggu. Kehidupanya hanya di habiskan

mengejar skripsi. Tidur di mobil,makan makanan cepat saji. Tiap pulang ke kosan

diabisin semaleman nge-band nggak jelas. Anak Band yang super sibuk kadang sampe

anggotanya nggak bisa nolak kalo dia udah ngomong (tau sendiri namanya juga lebih

tua) anggota band-nya : Dia sendiri sebagai Vokal dan Basist,Rendy dengan Guitar

melody-nya,Daniel memegang Drum serta Cajon,dan 2 anggota Additonal : Giota

dengan Guitar akustiknya,serta Adit sebagai Vokalis tambahan dan pemain keyboard

part-time.

“Gila,ini gimana gue mau masuk mana udah tinggal 5watt ni mata,ngantuk banget

gue”

Lalu ia melihat rendy tetangga satu kosnya bersama adit lewat.

“Ren,Ren sini cepetan” panggil Kharis panggilan akrab dari anak - anak kos disitu

“Apa,kak Ris?”

“Lu,tadi di titipin kunci kosan nggak sama Adit?”

“engga kak. Tadi aku berangkatnya pagi-an jadi nggak ketemu Adit”

“yaudah sana-sana,gue susul ke sekolahanya aja deh”

Saat berjalan menuju parkiran alangkah terkejutnya ia melihat Mobilnya CVR-Honda

itu bannya kempes.

“Ni,mobil perasaan tadi nggak apa-apa kenapa bisa kempes gini ya? Heran gue apes

mulu ni hari” Kharis memutuskan untuk menelpon montir untuk datang ke kosan.

“Halo Pak,Assalamualaikum. Saya Kharisma pak,iya yang itu. Ini mobil saya bannya

kempes mendadak di kos-an bisa kirim orang kesini nggak ya? Oh iya. Soal

pembayaran gampang nanti saya TF kalo udah beres. OK,terimakasih pak” treq telpon

ditutup sekarang kharisma melihat situasi jalan apakah masih ada Taksi yang mungkin

lewat.

“ini mana juga nggak ada taksi lewat,argh... Bisa gila beneran gue” Kharis yang sudah

mulai hampir frustasi di kagetkan dengan Aldo yang tiba - tiba datang dari belakang.

“Hay! Rish”

“Ah,Apa oh nggak mungkin. Aldo ni?” tanya Kharis percaya nggak percaya

“iyalah gue,siapa lagi?”

Page | 3

IRISH : About Life and Love

“ngapain lo,pulang bukanya udah enak di sana hahaha,udah dapet kerjaan lagi.”

“yee,gue juga kangen lagi sama semua yang ada disini. Terutama sama,yah lo taulah”

“hahaha,naik apa lo kesini?”

“nggak Mobil gue,hadiah kelulusan ceritanya”

“Nissan? Hadiah kelulusan. Nggak lah ya secara gitu?”

“Udah,masuk ke kosan lo aja dulu,gimana kuliah?” Aldo mengajak Kharis kembali ke

area parkir kosan.

“iya gitulah kan gue telat 1tahun masuknya,lagi kejar skripsi di univ kota sebelah.”

jelas Kharis

“Nggak capek lo,ngapain nggak kuliah disini aja atau pindah ke sana sekalian”

“kan lo tau sendiri,gimana gue selepas SMA,Oh ya btw anterin gue ke SMK UTAMA

dong. Ngambil kunci kosan dibawa sama Adit”

“Adit? Dia jadi sekolah disini. Oh oke deh, lama juga nggak ketemu tuh anak haha”

Aldo yang berpikir singkat langsung mengajak Kharis menuju Mobilnya yang

berwarna silver itu dengan cepat.

“Lo,yang nyetir.” pinta Aldo

“Oke,jangan takut ya pak. Lo nggak inget terakhir kali balapan sama gue?” ejek

kharis dengan PDnya

“wah - wah,lo ngungkit masalah lalu. Iya deh,yang jago”

Mereka-pun meluncur cepat meninggalkan kos-an dan di dalam perjalanan itu pula

Aldo mengingat kota ini. Kota di mana semua ia tinggalkan pada saat itu,semuanya

teman,sahabat bahkan cintanya. Saat melewati bekas SMA-nya ia makin teringat

seseorang yang slalu membuatnya ceria,dan tak pernah murung seperti ia beberapa

tahun ini.

“Lewat sini,jadi malah keinget dia gue rish..” Aldo membuka percakapan

“Shinta? Dia kerja di Salah satu kantor deket sini sih. Tapi masih jam kerja mungkin”

“dia udah kerja? Kok bisa?” Aldo nggak percaya dengan pernyataan Kharis

“iya,dia kerja sambil kuliah sih. Kerjanya sabtu-minggu doang.”

“Jangan bilang dia jadi EO?”

Page | 4

IRISH : About Life and Love

“emang itu kan,dia do. Lo nggak bisa nglarang dia lagi-lah. Inget do. Lo bukan

siapa-siapanya dia sekarang”

“iya,gue tahu”

Dalam pembicaraan yang terkesan lama tersebut Kharis menyembunyikan banyak hal

yang Aldo tidak ketahui terutama Shinta yang sudah melupakan Aldo. Setelah ia

ditinggalkan begitu saja oleh Aldo. Dan kini shinta-pun sudah bahagia bersama Rendy

bahkan bulan depan mereka nikah. Undangan aja udah di sebar,dan itu yang membuat

Kharis semakin bingung harus ngomong apa ke Aldo kalau dia ingin ketemu Shinta

lagi dan apakah Shinta akan mau bertemu Aldo setelah apa yang ia terima 3tahun

yang lalu.

“dah sampe nih,turun nggak lo atau gue seret gimana” ajak Kharis

“Lo,dulu aja.. Gue disini”

“Oke,terserah deh”

Kharis melenggang pergi dan masuk mencari Adit. Ia sudah tahu bahwa adit pasti saat

jam istirahat dimana dan Adit nggak mungkin nggak disana.

“Kemarin dika bilang tuh kalo orang kebanyakan nglamun akhir-akhirnya malah

mati” ejek Kharis saat masuk Laboratorium Komputer SMK UTAMA.

“Eh,elu Rish. Maaf ni kuncinya,tadi nggak ada yang bisa dititipin. Gue juga buru-buru

ada kelas pagi soalnya” jelas Adit

“I’ts okay. Oh ya ada yang mau ketemu lo bentar di bawah”

“Siapa?” tanya Adit heran.

“Udah turun dulu”

Mereka-pun berjalan keluar ruangan dan menuruni tangga menuju area parkir sekolah.

Sebenarnya sedikit ada rasa malu dalam diri Kharis. Dia ngapain juga anak kuliahan

mainya ke sekolah SMK kayak gini.

“Hai,Lama nggak ketemu kita” Aldo keluar dari mobil dan menyapa Adit ramah.

“Oh,gila Mas Aldo. Yah ahaha do balik juga haha”

“terakhir gue lihat lo waktu SMP dit. Dan sekarang lo beneran kesini. Sekolah

disini,pilihan bagus hahaha”

“Nanti kita ngobrol-ngobrol di kosan,gue sama kharis duluan”

“Oke. Have Fun brother.” Kata adit meninggalkan Kharis dan Aldo

Page | 5

IRISH : About Life and Love

“Always. Dahh..” kata aldo dan masuk ke dalam mobil lagi.

Adit nggak habis pikir gimana Aldo orang yang ia kenal Gila dengan segala

ambisinya dalam hal bermusik dulu bisa seperti ini. Sukses besar.

***

... “Nanti,pulang bareng yuk..” ajak giota ke seseorang cewek

“cielah,jangan harap dek. Janji palsu tuh” gabriel lewat dan menyindir giota pelan

“Hahahah,janji palsu” adit-pun ikut - ikutan

Gabriel dan Adit lewat lorong sekolah dan menuruni tangga yang disana ada Giota

yang mencoba mengajak adik kelasnya untuk pulang bareng

“Gue tunggu di mobil sama gabriel” seru Adit

“nggak ini kuncinya lo pulang dulu” kata Giota sambil melemparkan kunci mobil ke

arah adit dan gabriel

“Iya,deh”

Saat berada di parkiran tiba-tiba giota dari arah kelas 1 lari sekencang - kencangnya

menuju parkiran. Sontak anak - anak yang melihat hal itupun keheranan.

“gila,huft lo ta.. Tau .. Nggak . . Tadi cewek tadi . .” kata giota terbata - bata

“iya,adik kelas tadi kan?”

“itu.. Hah... Anaknya.. Pak wakepsek... “

“Hahahahaha” Gabriel dan Adit tertawa sekeras - kerasnya

“Terus?”

“Iya,gue tahunya tiba-tiba dari belakang pak wakepsek nepuk pundak gue saat nyoba

ngajak anaknya pulang bareng”

“Terus?” tanya adit lagi

“iya,gue langsung kabur lah”

* Cut to Giota ngajak adik kelas pulang bareng di grebek wakepsek.

Page | 6

IRISH : About Life and Love

..... Setelah adit dan gabriel melewati Giota dan sasha (adik kelas tadi)

“Udah,ya kak aku ditungguin ayah nih” kata sasha

“Iya,kalo gitu boleh dong kak giota minta nomer telponnya” sambil senyum - senyum

nggak jelas

“iya tapi beneran kak,aku udah ditungguin ayah” sasha dengan muka aneh menatap

ayahnya (wakapsek) yang berdiri di belakang giota

“tapi....” belum sempat selesai bicara giota merasa pundaknya ada yang nepuk.

“Dit,gue kan udah bilang pu.... Lang . . Dulu.” saat bicara dan menengok kebelakang

bukannya Adit yang dia sangka ternyata Wakil Kepala Sekolah yang ada.

“Ngapain kamu godain anak saya?” tegur pak Sakti (wakepsek)

“engg,enggak pak cuma.. Mau minta nomer telpon”

“apa kamu bilang?”

“ah,ah jadi sasha anaknya bapak ya,eh lihat pak anak-anak pacaran”

(saat wakepsek menengok ke samping) giota langsung pergi dengan langkah seribu.

* back to story

... “oh jadi gitu ceritanya?” tanya gabriel yang duduk di belakang

“iya,siapa yang tahu kalo anaknya pak wakepsek” gerutu giota

“udah tuh lo pulang,atau ikut gue ke kosannya adit?” tanya giota ke gabriel

“lah,ngapain ngajak gabriel ta?”

“engga,next time” Gabriel keluar dari mobil dan masuk rumah

“ kenapa lu? Tumben nggak boleh gabriel ke kosan? ”

“ gini,di kosan tuh ada kak kharis sama kak aldo ” jelas adit

“ Aldo siapa? ”

“ nanti lo juga tahu sendiri ”

Page | 7

IRISH : About Life and Love

Sementara itu di kosan Kharis dan aldo berbicara tentang sgala kenangan masalalu

mereka di SMA dan masa - masa sekarang di saat semua telah berlalu. Dalam benak

aldo masih tersimpan rapi tempat untuk Shinta di hati kecilnya. Kharis tau betul apa

yang dirasakan temanya tersebut namun apa mau dikata. Shinta udah jadi milik orang

lain yang tak lain Rendy anggota bandnya sendiri.

“Eh,lo bukanya nanti malem nge-band?” tanya Aldo memecah kesunyian

“Iya,di cafe M.”

“Gue boleh dong join!”

“tapi udah full”

Tiba - tiba dari pintu terdengar suara ribut - ribut

“Eh,lu yang salah emang dari dulu salah” sindir adit ke giota

“yee,siapa juga yang mau tapi ya nggak apalah. Daripada nggak usaha”

“Wooi,siapa suruh ribut - ribut” teriak Kharis dari dalem kosan

“Adit tuh kak bukan giota”

“Jangan percaya,kak kan gue anak baik giota tuh” bela adit

“Udah sini masuk,gue mau bicara”

Setelah itu Adit dan Giota akhirnya menuruti apa yang di perintahkan Kharis

Mereka duduk termenung di samping Aldo.

“Jadi gini,dit nanti kan kita manggung di Cafe M,lo Vokal aja”

“lho,kan biasanya gue backing vokal? Sama pegang keyboard”

“Aldo mau maen juga. Jadi dia yang pegang keyboard nanti” jelas Kharis

Adit diem dia nggak tahu harus gimana mau nyanyi apa?

“Lah,gue kak? Tetep kan?” tanya giota

“engga lo nanti gulung kabel aja” seru kharis

Page | 8

IRISH : About Life and Love

“ha? Kok gitu sih.”

“ya tetep-lah” kata kharis kesel

Sementara mereka bercakap - cakap. Hanya adit yang diam dan membisu. Entah apa

yang difkirkanya

***

... “Ta,dimana adit?” tanya kharis

“lah kok tanya aku sih kak,kan kalian satu kosan. Sekamar lagi.”

“yee,gue tadi di rumah nyokapnya aldo,gue kira lo sama dia” jelas kharis

“iya,tadi kharis di rumah gue.” Tambah aldo

“entar,gue telpon deh” kata giota

Namun setelah di tunggu hampir 20menit adit tak kunjung datang juga kharis

merasa cemas karena tidak biasanya anak kecil yang satu itu telat.

“udah main tanpa adit aja 10menit lagi kalian tampil” kata itu terlontar dari sang

pemilik cafe bapak rudy

“tunggu dulu pak,5menit lagi” pinta kharis mengulur waktu

Tak berselang lama Adit berlari menuju ruang breafing melewati pelanggan cafe

yang keheranan dengan tampang orang yang satu ini entah apa yang terjadi namun ia

sangat terlihat berkeringat peluh dan kelelahan.

“Nah,itu dia?” terial giota

“Maaf gue telat,” ucap adit dengan susah payah

“Lo kenapa dit?” tanya rendy keheranan

“Iya,lu nggak biasanya telat. Malah gue yang tiap manggung telat” tambah Daniel

“Gue.. hah...” Adit mencoba menjawab dengan susah payahnya

“udah,nanti aja jelasinya. Sekarang mending kalian tampil. tinggal 1menit lagi” tegur

pak rudy

“yuk,pake lagu apa nih?” tanya Kharis ke adit

“This Song Saved My Life”

“Simple Plan? Kan kharis nggak bisa dit?” rendy heran.

Page | 9

IRISH : About Life and Love

“Bukan,gue tapi adit yang nyanyi dia nggak megang keyboard. Soalnya Aldo join

juga”

“Haaa,lo kebiasan rish nggak pernah bilang. Lo kan tau kalo gue...”

“Stop,ren. Belum saatnya”

Rendy sangat bingung saat itu apalagi nanti sintha bakalan liat dia perform.

Dalam benaknya semoga shinta tidak terlalu menggangap ini terlalu serius apalagi

sampai berpaling ke aldo.

“Ren,diem aja yuk” ajak aldo yang nggak tahu apa permasalahan yang terjadi.

“Iya,lo duluan aja.”

***

Shinta lagi tiduran di kamar sambil mencoba mencari kontak milik Sahabatnya Sofia

HP Blackberry-nya

“Halo,sofi” panggil shinta

“Iya,shint ada apa?” suara sofia terdengar di suatu ruangan yang sepertinya ramai.

Entah ruang keluarga atau dimana

“fi,ikut gue yuk bentar”

“lah,kemana shint?”

“kan ini malming fi,nonton rendy yuk. Lagi kangen nih” pinta shinta

“gratis kan? Hehe gue lagi kagak ada pemasukan nih”

“yaelah,sofia uang lo yang kemarin lo kemanain?”

“buat bayar kuliah,kan bareng sama lo kemarin,”

“oh iya,gue lupa”

“dasar... lu ngajak gini Cuma mau numpang mobil biar nggak bayar taksi atau ikhlas

ngajak nih?” tanya sofia sambil berjalan keluar rumahnya.

“yee,iklhaslah kita sahabatan udah berapa tahun juga. Lo masih aja peritungan sama

gue fi” gerutu shinta

“oke,gue jemput lo sekarang.”

Sementara itu di Cafe Kharis dan bandnya udah bawain 3 lagu dari total 10 lagu

yang disodorin anak2 Adit memilih 2 lagu yang akan ia bawakan awal dan akhir nanti

Page | 10

IRISH : About Life and Love

yaitu Gone to Soon dan This song saved my life-nya Simple Plan. Sedangkan Rendy

menyodorkan Hampa dari Ari Lasso. Kharis 4lagu sendiri dan rata2 brithis pop semua.

Daniel juga ikutan ngasih saran buat mereka bawain lagunya chrisye Seperti yang kau

minta sama iwan fals yang terlupakan. Dan Aldo pengen adit nyanyiin Jauh

Mimpiku-nya Peterpan

“Hampa terasa hidupku tanpa dirimu apakah disana,Kau rindukan aku.... seperti diriku

yang slalu merindukanmu kan slalu merindukanmu.. ah.. ouh.. hampa terasa hidupku

tanpa dirimu..” suara adit mengisi ruang cafe yang ramai itu dengan lagu galau dan

suara eraknya yang yah lumayan buat di denger.

“Oke,tadi Vokalis yang biasanya kalian kenal itu jadi Keyboard Adit. Udah bawain 4

lagu malam ini. Masih ada enam nih, dan mau ngenalin Aldo yang hari ini gantiin adit

pegang keyboard di juga temen gue dan berhubungan dengan itu maka gue nggak jadi

vokalis hari ini” pengumuman yang cukup panjang dari kharis yang membuat suasana

mulai ramai kembali.

Shinta-pun datang bersama sofia masuk kedalam Cafe yang saat itu adit sedang

menyanyikan Lagu yang tak asing lagi di telinganya Peterpan – Jauh mimpiku sebuah

lagu yang memang sangat special di hatinya bersama seseorang yang ia cintai dulu

semasa di SMA. Aldo ia masing ingat bagaimana ia sangat mencintai aldo hingga ia

tersadar semua hanyalah mimpi dan jauh dari apa yang shinta harapkan dari Aldo.

“Pernah ku simpan jauh rasa ini

Berdua jalani cerita... kau ciptakan mimpiku

Jujurku hanya sesalkan diriku ahh oh ho

Ku harus lepaskan,, mu.. melupakan senyummu

Semua tentangmu tentangku

Hanya harap jauh,, ku jauh mimpiku

Dengan inginku”

Alunan musik dari band kharis masih terdengar sampai luar dimana shinta dan sofia

berdiri hingga saat mereka masuk shinta sangat terkejut melihat siapa yang berada di

balik keyboard bukanya adit anak kecil rese yang dia kenal. Melainkan aldo sang

mantan yang tega meninggalkanya sekian lama.

“Kenapa dia kesini,ngapain juga. Bukanya enakan disana” gerutunya

“Udahlah,shint dia juga punya hak kali kesini,mungkin nengokin mamanya” jelas sofi

“tapi ya nggak gitu juga fi,enak banget udah ngilang tanpa kabar baliknya sama.

Emang dia jelangkung apa” shinta makin marah

Page | 11

IRISH : About Life and Love

Sofi mencoba meredam amarah shinta dengan mengajaknya duduk di salah satu meja

sambil mulai memesan makanan serta minuman.

“Mau pesan apa mbak?” pelayan cafe datang membawa menu yang ada

“ini aja lemon tea sama nasi goreng deh satu. Lo apa shint?”

“gue sama aja. Terserah lagi nggak mood”

“gimana mbak?” tegur sang pelayan

“iya,mbak dua ya.”

“makasih” lalu sang pelayanpun pergi

“lo kenapa sih shint,kalo lo nggak suka yaudahlah kenapa diliatin mulu”

“gue liat rendy kali. Bukan aldo.”

“yang bener,rendi di sebelah kiri tuh. Mata lo aja ke kanan mulu. Dia aja nggak

ngeliat kalo aldo sampe ngeliat gue berani taruhan dia bakalan langsung kesini”

Lagu kelima sudah selesai dibawakan Oleh kharis dan bandya sekarang waktunya

break dulu makan malem di ruang breafing atau kalo mau di meja cafe yang tersedi

“Break dulu” kata kharis mengajak teman – temanya turun.

Sementara itu Aldo melihat shinta duduk di salah satu meja paling belakang ia lekas

menuju kesana cepat.

“Lah,rish dia ke shinta. Gue harus gimana?” tanya rendy panik

“Tenang,ren kita awasin aja dulu kalo udah kiranya lo perlu kesana,iya gue temenin lu

buat bilang yang sebenernya ke aldo.”

Aldo sekarang berada tepat di depan shinta ini nggak seperti apa yang di bayangin

aldo. Sampai semua kata itu terucap disana semuaa permintaan maaf.

“Hai?” Sapa aldo ringan dengan sebuah senyuman ke shinta

Shinta bingung harus gimana akhirnya ada suatu cara agar ini lebih private sofi nggak

bisa bahasa inggris sedangkan aldo dan dia sangat jago menggunakan bahasa inggris.

Dalam event organizer itu hal wajib bagi shinta.

“Yeah,long time no see.” Shinta menjawab dengan sinis.

“of course, because I was so far away from you”

“i’ts true so why you back?” tanya shinta

Page | 12

IRISH : About Life and Love

“I’am back to this city because.. okay i tell you about anything but,please don’t use

english again.” Pinta aldo

“okay,i’am just want privacy”

“you want privacy let’s go in my car” ajak aldo

“okay”

“Sofi,gue tinggal dulu ya?” shinta pamit dan bergegas meninggalkan cafe

Sofia Cuma diem karena nggak tahu apa yang terjadi barusan yang dia tahu

mereka hanya bicara bahasa yang dia nggak kenal sama sekali maklum sofia ini nggak

bisa banget bahasa inggris.

“Wait-wait,kemana mereka rish?” rendy panik

“udahlah,palingan Cuma ngobrol bentar”

“nggak bisa,gue harus nyusul rish”

“kita ke sofi aja,tanya dulu” ajak kharis

Kharisma dan Rendy menghampiri Sofia dan lekas bertanya apa yang terjadi.

Namun sofia tidak bisa banyak menjelaskan karena memang dia tidak apa yang aldo

dan shinta bicarakan.

“ya,jadi gitu ren. Gue nggak tahu mereka pake bahasa inggris.”

“tunggu,ini hp lo dari tadi ngerekam gini?” tanya kharis

“iya,ngerekam perfom lo tadi tapi lupa gue matiin. Keburu aldo kesini tadi.” Jelas

sofia

“nah,berarti lo juga nggak sengaja ngerekam aldo sama shinta bicara disini tadi”

“iya,juga sih,bego gue ren”

“sini,biar gue denger” kata kharis mengambil hp sofia

Sementara kharis menerjemahkan suasana di luar memanas shinta marah dan

menghujani aldo dengan banyak pertanyaan. Sedangkan aldo hanya bisa menerima

semua kesalahan yang ia perbuat.

“Shint,gue kesini bukan untuk bahas kita lagi”

“bagus deh,karena gue nggak ada rasa lagi buat lo”

“Gue ngaku salah,dan maaf untuk slama ini” aldo mencoba meminta maaf

“Maaf? Segampang itu? Itu nggak sebanding sama apa yang gue rasain do” tanpa

Page | 13

IRISH : About Life and Love

sengaja shinta mendorong aldo hingga jatuh.

“Caci maki aku aja,shint. Sepuas kamu,aku tahu aku salah,bodoh,egois”

“baru nyadar?”

“Satu hal yang terpenting aku masih sayang sama kamu.” Aldo mencoba berdiri dan

memegan tangan shinta walau akhirnya di tepis begitu saja.

“Aku nunggu do,nunggu tapi akhirnya aku sadar kamu nggak se-sayang itu sama aku”

Shinta berlari meninggalkan aldo sendiri terdiam di samping mobilnya. aldo bingung

nggak tahu harus ngelakuin apa. hanya diam yang menemaninya kini.

***

... “Mereka ada di luar,tempat parkir. mobil aldo” jelas kharis.

“yaudah,ayo kesana?” ajak rendy

“nggak bisa. sekarang waktunya kita tampil”

Di malam itu semua nampak begitu rumit bagi Aldo,Shinta dan Rendy. setelah

malam itu pula Aldo kembali menghilang ia tak pernah kembali masuk cafe lagi.

Dengan sisa 5 Lagu Kharis mencoba tenang menggantikan posisi adit di vokal dan

adit kembali lagi pegang keyboard. Dimana Shinta? Shinta menyendiri menyusuri

taman di malam itu merenungkan apa yang terjadi beberapa tahun ke belakang

melihat masalalu suram yang seharusnya tak lagi ia kenang. kadang cinta itu rumit

namun juga sederhana. kita nggak pernah tahu apa itu cinta sebelum kita

merasakannya. sakit karena cinta mungkin udah satu paket sejak kita mengambil

keputusan untuk mencintai seseorang. entah itu orang yang layak atau tidak untuk kita

cintai. Semua tergantung kepada sang manusia tersebut memilih untuk hidup dengan

cinta atau menghindarinya.

... Ke Esokan Harinya.

HP adit berbunyi jam masih menunjukan pukul 7Pagi.

“Dit,bangun hp lo bunyi berisik banget” kharis mencoba membangunkan anak kecil

rese tersebut

“Siapa juga pagi-pagi telfon. hari minggu juga” gumam adit

“Iya,halo dengan siapa saya bicara?”

“Gue giota bego,kenapa lo baru bangun.” suara giota yang sepertinya terdengar keras

“Iya,ada apa?”

“Gue di depan kosan,bukain dong?”

Page | 14

IRISH : About Life and Love

“bentar” adit bergegas menuju pintu

“nah gitu kek,dari tadi lari pagi yuk?”

“gila lo,gue capek kali. semalem gue sama kharis pulang belakangan. tunggu nih

bagian lo” adit kembali ke kamar mengambil sesuatu

“Asik,tuh mana? heheh” giota udah nggak sabaran

“Nih,udah rata semua. kecuali kak aldo sih”

“udah biarin aja,yuk gue tunggu. ajak kharis sekalian” teriak giota

Adit kembali kedalam kamar dan memastikan apakah kharis masih tertidur atau sudah

bangun.

“Kak,bangun udah jam tujuh lewat nih” adit mencoba membangunkan kharis

“ini kan minggu dit.” Gumam kharis

“iya,sih tau. Tapi giota tuh udah di depan ngajak lari pagi katanya.” Jelas adit

“yah,tunggu dulu. Gue mau mandi.”

Adit berjalan kembali ke pintu depan menghampiri Giota yang sedang asyik

bermain dengan Hpnya entah apa yang ia lakukan namun ia terlihat sangat serius.

“Napa lu ta? Senyum-senyum sendiri gila ya?” sindir Adit yang masih mencari

sepatunya

“Enggak,ini Sasha yang itu. Gue nyoba PDKT sama dia sapa tau boleh heheh” jelas

Giota sambil tetap membalas chat Whatsappnya.

“Udah, deh nyerah aja. Sama bokapnya lu kagak berani?”

“Yee,kalo sama Pak sakti sih gue enggak takut Cuma,gue ngeri dit hehe” Giota berdiri

sambil cengar-cengir nggak jelas

“Gila lu,nanti kalo ada apa-apa jangan ngarep gue bantu.” Ancem Adit

“lah,lu mah gitu dit. Sama sahabat sendiri nggak asik lu”

“ya biarin,lu keseringan kalo PDKT sama adik kelas gitu-gitu doang pacaran paling

lama 6bulan kayak sama Via? Masih inget lu anak MM?”

“Haahaha gue sih biasa aja. Kalo sama dia bukanya nggak cocok, terlalu Drama aja”

jelas giota sambil mematikan Hpnya.

“Bukannya lo sendiri yang bilang kalo Cewek tuh nggak ada yang sempurna ?

secantik-cantiknya cewek juga punya kekurangan juga? Dan lo mau nerima dia apa

Page | 15

IRISH : About Life and Love

adanya lu lupa lagi ta?” Adit mencoba memberikan tamparan keras apa yang pernah

giota bilang dahulu

“Iya, gue tahu kalo cewek sempurna Cuma ada di cerita novel-novel yang gue baca.

Cuma masalahnya bukan di situ,dit. Lu ngertiin gue kenapa sih?” Giota mencoba

mengelak

Dari belakang tiba-tiba Kharis datang dengan bernyanyi sesuka hati melangkah

ke depan dan bingung sendiri saat melihat ada dua anak yang lagi diam menatap hp.

“Napa,lu pada? Diem aja yuk? Katanya Lari pagi udah setengah delapan nih?” Kharis

yang nggak tau apa-apa Cuma bisa memecahkan kondisi.

Pulang dari lari pagi yang cukup melelahkan tersebut (padahal sih cuma keliling GOR

doang tapi rasanya kayak lari lebih dari 5kilo)

“Sumpah gue nggak bakalan kayak gini lagi,nggak bakalan deh. Capek berat...” keluh

giota

“kan lu yang ngajak bego” cela adit di sela-sela ia mengambil nafas

“makanya lain kali di kira-kira dong. Lari sih lari tapi jangan sama ngecengin abg lu

pada. “ kharis ngikut nimbrung.

“Lah lupa dia,padahal yang ngajarin situ” giota mencoba membela diri

“udah deh,silakan lanjutin gue mau mandi dulu. Bye” adit melangkah masuk ke

kamar mandi dengan perlahan meninggalkan dua mahluk ajaib yang masih aja

ngeributin masalah lari doang.

“lu nanti abis ini ada acara nggak ta?” tanya kharis

“enggak kak,palingan kalo nggak bantu nyokap di rumah ya nganterin adit lagi ke

perpustakaan kota.”

“yaudah deh,gue berangkat dulu ya udah jam 9 nih takut telat. Dosen gue ngambek

lagi nanti hahaha” pamit Kharis

“hahaha”

“oh,ya salam sama adit. Sorry nggak bisa lama-lama nunggu dia mandi, oke nanti

kalo ada apa-apa WA gue aja” pesan Kharis dari dalam mobil.

Kini tinggal Giota sendiri di teras dengan muka datar yang masih mencoba

mengutak-ngatik hpnya sedari tadi. Mulai sibuk membalas chating-chating nggak

jelas.. Ya siapa lagi kalo bukan sasha “nggak dapet no hp bukan berarti nggak bisa

temenan di Facebook” kata giota dalam hati.

Reply From : Sasha Avarika

Page | 16

IRISH : About Life and Love

“Ya. Gitu deh kak di kelas cuma ngapain paling juga mainan laptop doang. Kan

masih belum ada pelajaran”

From : Giota

“Jadi kamu mau nggak kalo minggu depan kita nonton di bioskop?”

Reply From : Sasha Avarika

“Terserah,kak giota aja.”

From : Giota

“Kok kayak gitu sih? Nggak mau ya,jujur aja jangan bohong.”

Reply Form : Sasha Avarika

“Oke deh jam 7 ya jemput aku di rumah? Berani sama ayah?”

From : Giota

“Siapa takut.” (dalam hati “kan ada adit yang bisa diandelin” )

Reply Form : Sasha Avarika

“Nggak boleh bawa temen,harus sendirian kalo berani kata ayah”

From : Giota

“Apa? Yang bener ini? Kok ribet banget sih!! Aduh gawat nih!!”

Reply Form : Sasha Avarika

“Kenapa? Kakak takut yah? Yaudah aku belajar dulu ya. bye”

Sasha Avarika now is OFF

Form : Giota

“Iya,bukanya takut cuma nggak PD aja sih. Gitu”

Giota menyimpan Hpnya dengan rapi dan berharap bahwa keadaan bisa berubah

sementara itu Adit keluar dari kost.an dengan berpenampilan rapi entah mau kemana!!

“Wah,Rapi bener lu dit? Mau kemana? Pake jaket segala lepas-lepas gue aja

gerah ngeliatnya” cela Giota saat melihat temanya keluar seperti orang penting saja

“Udah cabut yuk,ke perpustakaan” pinta adit

Page | 17

IRISH : About Life and Love

“nggak,ke rumah gue dulu. Ntar abis itu baru ke sana. Mau nggak lo?” ajak giota

“terserah deh,lagian yang punya mobil juga lo”

Melenggang jauh ke rumah giota di daerah Brawijaya di dalam mobil giota

mencoba memberanikan diri untuk bercerita tentang sasha kepada Adit dalam

pikiranya kini bagaimana dia bisa masuk ke rumah sasha dengan selamat.

“Eh,ini tumben-tumbennya lo nyetir pelan ta. Gue seneng kalo kayak gini nggak

jantungan setiap kali habis dalem mobil lu” adit mulai membuka percakapan dengan

cara memuji.

“iya,emang gue lagi badmod aja sih” tegas giota

“nah lo,keanapa lagi gue bingung sama lo moody banget dikit-dikit berubah. Ntar

seneng ntar sedih ntar nggak ada semangat.”

“lo nggak tahu sih”

“makanya cerita bego.” cela adit kemudian

“Yaudah,gue cerita deh” kata giota dengan nada lemah

“Kenapa sih lo,cerita aja tapi fokus nyetir juga. Gue nggak mau mati semobil

bareng lo”

“Jadi gini. Gue tadi pas di kosan lo. Gue chatingan sama Sasha,”

“nah lo ngapain coba udah gue bilang jangan” potong adit

“gue belum selesai ngomong,brengsek katanya suruh cerita” teriak giota

“iya-iya,terusin deh gue diem.”

“jadi pas gue chatingan sama sasha,gue ngajak dia minggu depan buat nonton,tapi

gue harus jemput dia.gue sih awalnya mikir oke-oke aja kan ada elu yang bisa

bantu,tapi masalahnya katanya pak sakti dia bilang ke sasha. Kalo gue emang beneran

berani,gue harus ke sana dengan catatan SENDIRIAN. Gitu.” jelas giota

Sementara adit menyimak dengan serius dan mencoba memikirkan apa solusi

yang dapat dia berikan.

“nah jadi gue harus gimana dit? Biar gue selamat. Ntar gue masuk pulang-pulang

gue ngesot kali”

“Oke,gini aja untuk menghindari Pak Sakti ngamuk nggak jelas. Lu coba tanya

sasha apa yang di sukain ayahya. Nah lu cari dah bawa yang banyak sekalian kalo

bisa. Rebut hati bapaknya dulu baru anaknya. Lu coba deh.” saran adit

“oke,ntar gue tanyain thanks banget saranya.”

Page | 18

IRISH : About Life and Love

“udah turun dulu yuk,” ajak giota

Adit keluar dan menuju taman menemui adik perempuan giota yaitu reva yang

baru berumur 5tahun.

“kamu ngapain va?”

“lagi mainan air kak,abis lari pagi ya?”

“iya nih tadi sama kak giota”

“aku di beliin permen nggak?” tanya reva

“ada dong. Ini liat aku bawa lolipop..” kata adit sambil mengambil permen di

sakunya.

“yey,makasih ya kak. Ntar bantuin aku ngerjain PR ya?” pinta reva sambil

membuka bungkus Lolipop.

“Iyah,ntar kakak bantuin..deh. Tapi jangan lupa ya? Kamu tidur siang dulu oke?”

adit tersenyum sambil mengelus rambut reva.

“udah ya,kakak masuk dulu. Mama di rumah va?”

“iya kak ada mama lagi masak.”

Adit meninggalkan reva sendirian di taman menuju pintu garasi. Entah kenapa

padahal pintu rumah terbuka tapi adit menuju pintu samping di garasi rumah giota.

Menuju dapur cepat menemui mama giota yang sedang memasak.

“Om kemana te? Tumben nggak lari pagi?”

“eh,kamu dit ngagetin aja? Iya om kamu katanya lagi nggak enak badan tuh ada

di ruang kerjanya di atas. Nggak tahu lagi ngapain” jelas mama giota

“kamu udah makan dit? Sarapan dulu yuk abis ini kamu panggil reva sama giota

ya?” pinta mama giota

“iya te,giota di atas ya?” tanya adit

“enggak dia tadi nyari kamu ke taman. Mungkin sekarang sama reva.” jelas

mama giota

Adit kembali lagi menuju taman dan menghampiri Giota yang sedang bermain

dengan sang adik entah apa yang mereka lakukan namun saat dilihat dari jauh begitu

ceria dan bahagia.

“Itu kak adit kamu panggil va yang keras” kata giota

“Kak Aditt.. Sini cepetan kak...” teriak reva keras

Page | 19

IRISH : About Life and Love

Adit tersenyum sembari berlari kecil menuju arah suara tersebut

“lagi pada ngapain nih? Ayo sarapan dulu”

“iya va.. Ayo sini bareng kakak.” ajak giota sambil menarik tangan reva yang

masih bermain-main di kolam ikan..

Reva berlari kecil menuju pelukan giota,sementara adit hanya bisa tersenyum

melihat tingkah laku kakak beradik yang satu ini.

“Oh,ya ta? Gue baru inget nih” kata adit

“Inget? Inget apaan dit?” giota bingung

“Inget kalo lo masih punya hutang sama gue?” jelas adit pelan

Mereka terdiam sejenak di depan pintu masuk lalu melanjutkan percakapan

sementara reva masih bingung dengan apa yang di lakukan 2 orang gila ini.

“Hutang? Hutang apaan. Sumpah gue lupa dit..”

“Hutang PJlah..”

“PJ apaan jadian aja belum,baru kalo ntar udah resmi gue kasih.” Terang giota

“Yee,bukan pajak jadian,tapi Pajak…. JOMBLO!!!” Teriak Adit.. keras

Lalu berlari mengandeng reva dan meninggalkan Giota sendiri di depan pintu

masuk..

“Ah njirr,resek lu. Lu juga jomblo kali vroh,..”

***

Selesainya makan handphone giota berdering entah siapa yang menelepon.

“Halo,Assalamualaikum….” suara terdengar di seberang sana

“…..Walaikumsallam,ini siapa ya?” Tanya giota dengan polosnya

“Lu,lupa nomer gue apa pura-pura nggak kenal siapa gue ta? Gue seret juga lu

nanti?......” terang Gabriel

Adit mencoba memasuki percakapan karena handphone giota dalam mode

speaker

“……Siapa ta? Kayak cewek tapi kok galak bener yah” adit heran

“iya,nomernya nggak gue kenal sih jadi ya nggak tahu dit,”

“eh,dit lu sampe lupa gue? Dan lu juga ta? Wah kalian udah bukan sahabat gue

Page | 20

IRISH : About Life and Love

lagi……….” Gabriel merasa kesal dengan 2 temanya ini,

“………….Sahabat? Kita? Lu aja kali… hahaha” tawa adit dan giota bareng.

“Gue Gabriel begooo…. Kapan sih kalian mau save nomer gue dari kelas satu

sampe sekarang kita temenan!!! Gue nelpon tapi nggak pernah di seriusinn,………..”

teriak Gabriel dengan nada tingginya

“………Ah,maaf-maaf geb, sumpah gue nggak tahu.” Giota mencoba minta maaf

“………..iya,geb tumben lu telfon kan biasanya juga BBM gue” kata adit dengan

nada yang rendah

Kemudian Gabriel menjelaskan dan apa maksud ia menelpon rupanya hari

minggu ini dia juga bakalan ke Perpustakaan jadi niatnya mau bareng aja sekalian

nebeng mobil giota.

“Boleh kan?.......” Tanya Gabriel

“……….iya boleh,namanya juga temen”

“oke kita ke rumah lu sekarang apa nanti? Reva ikut tapi……….” jelas adit

“…….reva? Adiknya giota. Iya enggak apalah lagian juga enak ada anak kecilnya

yang penting nggak resek-resek amat kayak kakaknya. Ahahahaha sorry ta… sory”

Gabriel berkata dengan nada cepat sehingga giota dan adit tidak bisa menyimak

dengan benar.

“……….ah,oke deh terserah lu. Gue kesana pokoknya oke?. Bye” treq giota

mematikan handphone dan mulai mencari kunci mobilnya yang entah ia taruh mana

selepas dari rumah adit tadi.

Setelah cukup lama menunggu giota yang kebingungan mencari kunci mobilnya

yang entah ia taruh mana sehingga ia lupa. Adit mencoba sejenak menenangkan diri

bermain-main dengan indahnya pagi.

“Nah,akhirnya ketemu juga ni,reva ayo jangan lama-lama” teriak giota sambil

berlari menuju teras depan

“udah nih,beneran fix udah nggak ada lagi yang ketinggalan? Gue nggak mau

lagio liat muka melas lo nanti pas udah di dalem mobil. Bosen gue.” Kata adit sambil

berjalan menuju garasi mobil

“Enggak,santai aja. Reva kamu duduk di belakang ya?” giota menegaskan lalu

meminta reva untuk duduk di kursi belakang.

Jauh sepanjang perjalanan. Giota sibuk dengan Blackberry-nya entah kenapa Adit

merasa ada yang aneh dengan sahabatnya ini, ditambah dengan tingkah lakunya yang

Page | 21

IRISH : About Life and Love

senyum-senyum sendiri sembari tertawa kecil. Namun akhirnya aditpun tak lagi

memperhatikan dan fokus melihat jalan yang sebenarnya tidak terlalu padat.

Disisi lain Gabriel menunggu sangat lama di halaman rumahnya,sembari

memainkan Kakinya yang sedari tadi ia ayun-ayunkan.

“Ini sebenernya anak-anak ngilang kemana sih? Gila bisa tua di bangku gue.”

Keluh Gabriel

Ia mulai berdiri dan mencoba ke gerbang depan melihat apakah ada penampakan

dari mobil giota atau tidak. Tak berselang lama handphone Gabriel bergetar.

“Hallo,by gue lupa jalan ke rumah lo hehehe…….” tawa kecil dari giota

“……..Ah,pantesan dari tadi gue tunggu. Lama,lu dimana sih?”

“Udah di perempatan itu. Ini belok kemana?..........” Tanya giota

“………..Ke kanan. Lurus aja gue tunggu di depan gerbang.”

“oke,sorry lama………” Treq Giota mematikan Handpone

Sesaat setelah obrolan berakhir Gabriel berjalan menuju depan jalan. Menunggu

teman-teman konyolnya menampakkan diri.

“Nah,itu anaknya.”

“Hahaha,kok bisa-bisanya kita lupa jalan ke arah rumahnya Gabriel. Padahal

udah sering banget kita lewat sini.”

“Mungkin kakak udah tua aja” Reva memotong percakapan kedua orang konyol

yang berada di kursi depan.

“Ye,anak kecil diem napa.” Giota menjawab reva dengan nada tinggi

“Udah,sabar namanya anak kecil ta. Lo yang sabar napa.”

“bukanya gitu dit,ya sebel aja. Kebiasaan tuh reva kayak gitu, masih kecil juga”

“seenggaknya lo nggak kesepian di rumah kalo ada adek lo.”

“Iya,sih. Maafin kakak ya,tadi nggak sengaja. Tapi jangan di ulangin lagi ya?”

kata giota dengan nada penyesalan

“Iya,kak reva juga minta maaf ya. Udah lancang”.

Di sisi lain Gabriel heran kenapa mobilnya jalanya kayak keong lama banget

padahal dia udah nungguin.

“Itu kenapa pelan banget ya? Kehabisan bensin atau gimana?”

Page | 22

IRISH : About Life and Love

Lalu Gabriel berjalan menghampiri mobil giota. Yang parkir tak jauh dari rumah

Gabriel.

“Heh,kalian” teriak Gabriel sambil mengetok kaca mobil berulang-ulang.

“Ah,sory-sory by,gue nggak maksud. Tadi ada masalah dikit. Yaudah masuk aja.

Sama reva di belakang.” Giota memasang wajah sok nggak bersalahnya

“Duh,ditungguin lama banget malah parkir di tengah jalan lagi lu pada.” Keluh

Gabriel

“maaflah,lagi ada trouble tadi” adit menimpali

Semuanya kembali diam kembali ke dalam diamnya sendiri dalam fikiran Gabriel

ia mencoba kembali ke dalam masa lalu. Masa kelam dalam hidup,mencoba

meninggalkan semua hal tentang kehidupan lalu.

First Time . . .

….. “Udah sampe,lu ikut nggak ta?” Tanya adit

“masuk aja dulu,gue mau cari kopi dulu. Ntar gue nyusul” jelas giota

“terserah lu dah,gue sama adit masuk dulu,” kata Gabriel

“Reva,ikut kak giota atau kak adit?” Giota bertanya kepada reva

“Ikuk kak adit aja,tapi nanti aku di beliin permen ya?” pinta reva

Giota lalu meninggalkan adit,Gabriel dan reva sang adik. Menyusuri jalan

Diponegoro dengan langkah tak pasti. Sedangkan adit dan Gabriel yang harus sabar karena

menjaga adik giota juga di perpustakaan. Awalnya semua berjalan seperti biasa Gabriel yang

mulai mengerjakan tugas sembari bermain dengan reva. Adit sibuk dengan beberapa buku

pelajaran yang di pegangnya entaha apa yang ia kerjakan namun perlahan pasti dia mulai

larut,suntuk dan bosan dengan apa yang harus ia pelajari.

“Argh,kenapa sih gue nggak bisa ngerti kayak ginian. Otak gue minim banget kalo di

suruh ngehafal kayak gini.” Keluh adit di sela-sela ia membaca buku.

“Yang namanya belajar itu nggak mungkin langsung bisa,yah paling enggak dari yang

awalnya nggak bisa jadi bisa bukan karena pintar tapi karena mau belajar” nasihat lewat

begitu saja dari salah seorang yang ada di samping adit.

“Ah,Maaf. Bicara sama siapa ya?” Tanya adit.

“Ya sama kamulah,aku Via kamu? (Mengulurkan Tangan)”

“Aa… ak… kuu.. ,? Adit.” Adit menjawab dengan sedikit terbata-bata

“udahan dong salamanya,lama banget.” Reva muncul tiba-tiba di tengah dua orang yang

baru bertemu ini.

Page | 23

IRISH : About Life and Love

“Ah ,kamu va (adit melepaskan tanganya dari via)”

“Ini,siapanya kamu?” Tanya via sambil melihat reva

“Aapa ya bilangnya,ya adik tapi bukan adik gue,adiknya giota temen gue.” Jelas adit

“Lucu ya? Bisa imut gini!!”

“Makasih kak,” reva berbicara sambil meloncat-loncat layaknya anak kecil seperti biasa.

Reva lalu meninggalkan Adit dan Via berdua di sisi lain perpustakaan menghampiri

Gabriel yang sok seriusnya ngerjain tugas di laptopnya.

“Halo,kak. Aku tadi abis ketemu kak adit dia salaman sama cewek lama banget,terus aku

kagetin” reva bercerita panjang lebar kepada Gabriel yang masih sok seriusnya menatap layar

laptopnya.

“Kamu mah,nakal. Lain kali jangan gitu ya!,emang namanya siapa?” Gabriel bertanya

namun pandanganya masih tak lepas dari layar laptop.

“Tadi sih,kak adit manggil vi.. vi.. via iya,kak via.”

“Kayak gimana orangnya?” Tanya Gabriel penasaran dan menatap reva tajam.

“Ih,kakak kepo. Mau tau aja. Yuk kesana aja liat sendiri” ajak reva

Sementara itu adit berbincang dengan via sampai larut dalam pembicaraan tersebut

entah kenapa,dari yang baru kenal itu bisa mengenal satu sama lain hanya dalam waktu yang

singkat. Bercerita tentang banyak hal mengenai apapun.

“Jadi,boleh minta nomer telponya nggak?” adit menaruh hpnya di dekat via

“Kalo aku nggak mau gimana?” via mengambil handphone adit dan mulai menuliskan

nomer hpnya.

“yah,udahlah nggak apa. Tapi bbm punya kan?” adit masih antusias berusaha

“Enggak,” kata via datar

“oh” adit berkata dan menundukan kepala kebawah

“Enggak nolak ngasih,nih udah” via mengembalikan hp adit lalu berdiri

“Makasih,mau kemana?”

“Mau pulang,udah dulu ya. Ntar sms atau bbm aja. Dah adit.” Via meninggalkan adit

sendiri dan mulai melangkah menuju pintu keluar.


Recommended