+ All Categories
Home > Documents > e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai...

e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai...

Date post: 11-Nov-2020
Category:
Upload: others
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
19
e-Journal Journal Journal Journal Peternakan Tropika Peternakan Tropika Peternakan Tropika Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: [email protected] e-journal journal journal journal FAPET UNUD FAPET UNUD FAPET UNUD FAPET UNUD Universitas Universitas Universitas Universitas Udayana Udayana Udayana Udayana Elektronik Jurnal Peternakan Tropika dipublikasikan oleh: Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1 Telp. 0361-235231/222096 email: [email protected] Volume Nomor Tahun VII 2 2019
Transcript
Page 1: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD Universitas Universitas Universitas Universitas

UdayanaUdayanaUdayanaUdayana

Elektronik Jurnal Peternakan Tropika

dipublikasikan oleh:

Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1

Telp. 0361-235231/222096

email: [email protected]

Volume Nomor Tahun

VII 2 2019

Page 2: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

SUSUNAN DEWAN REDAKSI

E-JOURNAL PETERNAKAN TROPIKA

REDAKTUR / KETUA EDITOR

Dr. I Made Mudita, S.Pt., MP

EDITOR

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS

Prof. Dr. I Komang Budaarsa, MS

Prof. Dr. I Gusti Nyoman Bidura, MS

Ir. Desak Putu Mas Ari Candrawati, MSi

Eny Puspani, SPt., MSi

I Wayan Wirawan, SPt., MP

Anak Agung Putu Putra Wibawa, SPt., MSi

Dr. Ir. Ni Wayan Siti, MSi

Dr. Ir. Ni Putu Mariani, MSi

Ir. Ni Putu Sarini, MSc

Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, SPt, MM

I Wayan Sukanata, SPt., MSi

ALAMAT REDAKSI:

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA Jl. P.B. Sudirman Denpasar. GedungAgrokompleks Lantai 1

Telp. 0361- 222096 / 235231 /087784792574

Email: [email protected]

Page 3: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

eeee----JournalJournalJournalJournal

Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected]

eeee----journal journal journal journal

FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD

Universitas Universitas Universitas Universitas

UdayanaUdayanaUdayanaUdayana

PANDUAN BAGI PENULIS

Ketentuan Umum

1. Naskah yang dikirim merupakan naskah asli/orisinil dan belum pernah diterbitkan

(Naskah dari mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir dalam level S1 minimal berasal

dari naskah seminar tugas akhir (Seminar hasil penelitian/Pra-Skripsi) yang telah

disahkan/Acc oleh tim penguji dan pembimbing, sedangkan untuk penulis lain naskah

disesuaikan dengan aturan ilmiah yang berlaku umum)

2. Lingkup ejurnal ini memuat hal-hal yang menyangkut dunia peternakan dalam bentuk

hasil penelitian, kegiatan ilmiah, kajian pustaka dan/atau gagasan dengan topik aktual.

3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris sesuai dengan format yang

ditentukan

4. Penulis mengirim 2 (dua) eksemplar naskah ke redaksi yang dilengkapi dengan softcopy

(berupa CD) atau naskah dapat pula dikirim via email dalam bentuk program Microsoft

Word.

5. Naskah dan Softcopy (CD) dikirim kepada:

Redaksi eJournal Peternakan Tropika

d.a Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Gedung Agrokompleks Lantai 1 Kampus UNUD Denpasar

Jl. P. B. Sudirman Denpasar, Bali

Telp. 0361-222096 / HP. 087784792574

Email: [email protected]

Page 4: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Standar Penulisan

1. Naskah diketik menggunakan program Microsoft Word dengan jarak 1.5 spasi kecuali

Judul, Abstrak, Judul Tabel, Judul Gambar, dan lampiran yang diketik 1 spasi. Naskah

dicetak pada kertas ukuran A4, dengan huruf Time New Roman berukuran 12 point

(kecuali Judul berukuran font 14); margin atas dan margin kiri berukuran 3 cm,

sedangkan margin kanan dan margin bawah berukuran 2 cm.

2. Judul dari Makalah, Abstrak, Abstract, bab (Pendahuluan, Materi dan Metode, Hasil

dan Pembahasan, Simpulan dan Saran, Ucapan Terima Kasih), dan Daftar Pustaka

ditulis dengan Huruf Kapital. 12 point (Bold) (kecuali Judul memakai font 14 point).

Font Time New Roman.

3. Nama Penulis, Sub Bab, Institusi, Judul Tabel/Gambar/Ilustrasi lainnya. ditulis dengan

diawali dengan Huruf Kapital. 12 point. Time New Roman. Institusi penulisan tidak di

Bold, sedangkan Nama Penulis, Sub Bab, Judul Tabel/Gambar/Ilustrasi lainnya,

penulisan di Bold

4. Naskah ditulis maksimum 20 halaman dan setiap halaman tidak perlu diberi nomor

(Nomor akan diisi oleh tim penyusun, disesuaikan dengan urutan publikasi naskah).

5. Naskah hasil penelitian disusun dengan urutan judul, nama penulis dan nama instansi,

alamat korerspondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan

Bahasa Indonesia), pendahuluan, metode (sosial ekonomi) atau materi dan metode

(eksakta), hasil dan pembahasan, simpulan (+ saran), ucapan terima kasih, dan daftar

pustaka.

Sedangkan naskah kajian pustaka/gagasan aktual disusun dengan urutan judul, nama

penulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP),

abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia), pendahuluan, masalah dan

pembahasan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka.

Page 5: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

TATA CARA PENULISAN NASKAH

1. JUDUL, harus singkat, spesifik dan informatif yang menggambarkan isi naskah,

maksimal 20 kata. Untuk kajian pustaka, dibelakang judul agar ditulis: Suatu kajian

Pustaka. Untuk gagasan Aktual, dibelakang judul agar ditulis: Suatu Gagasan Aktual.

Judul ditulis dengan hurup kapital. Time New Roman berukuran 14 point (Bold), jarak

1 (satu) spasi dan terletak ditengah-tengah tanpa titik.

2. Nama Penulis, ditulis nama lengkap tanpa gelar akademis. Artikel yang ditulis oleh

Mahasiswa melibatkan juga pembimbing dan/atau orang yang terlibat dengan

penelitian/artikel yang ditulis. Sedangkan penulis dari kalangan umum, penulis

mencerminkan pemilik dari artikel/penelitian/gagasan yang akan dimuat. Penulisan

nama penulis pertama artikel dimulai dari nama utama yang akan dimuat, diikuti

dengan pendukung (nama urutan kelahiran/marga/dll) sedangkan penulisan nama

penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. Nama

utama ditulis utuh, sedangkan nama pendukung disingkat dengan satu huruf/singkatan

umum yang berlaku.

3. Nama Lembaga/Instansi/Institusi, nama lembaga/institusi ditulis secara lengkap

disertai alamat.

4. Alamat Korespondensi (No. Telpon dan email), No. Telp dan alamat email yang

ditulis adalah yang aktif untuk memudahkan komunikasi terkait artikel yang akan

dipublikasikan

5. ABSTRAK, ditulis dalam Bahasa Indonesia (ABSTRAK) dan Bahasa Inggris

(ABSTRACT). Abstrak ditulis dalam 1 paragraf yang berisikan tujuan penelitian,

metode, hasil dan simpulan. Abstrak tidak lebih dari 250 kata. diketik satu spasi

6. Kata Kunci (key Word), diketik miring, maksimal 5 kata yang merupakan kata-kata

utama dari artikel, 1 (dua) spasi setelah abstrak + 12 pt setelah abstrak.

7. PENDAHULUAN. Berisi latar belakang permasalahan, fakta/data dari pustaka

mendukung, solusi/alternative solusi serta tujuan penulisan. Dalam mengutip pendapat

orang dipakai sistem nama dan tahun. Contoh: Udayana (2005); Quan et al. (2002)

8. MATERI DAN METODE. ditulis lengkap dan terperinci terutama desain penelitian.

Metode penelitian mengikuti acuan yang berlaku dengan mencantumkan sumbernya.

9. HASIL DAN PEMBAHASAN. Menyajikan uraian hasil penelitian dan pembahasan

hasil secara jelas dan komprehensif . Penulisan hasil dan pembahasan disatukan

(bukan terpisah hasil saja / pembahasan saja)

Page 6: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Ilustrasi (Tabel, Grafik, Histogram, Sketsa, Gambar)

a. Judul Tabel, grafik, histogram, sketsa, dan/atau gambar diberi nomor urut, judul

singkat tetapi jelas beserta satuan-satuan yang dipakai. Judul ditulis menggunakan

huruf Times New Roman berukuran 12 point (Bold), awal kata menggunakan hurup

kapital (kecuali kata penghubung), dengan jarak 1 (satu) spasi

b. Isi Tabel/Ilustrasi lain ditulis dengan Font Time New Roman 11 - 12 point

(disesuaikan dengan ukuran/isi table). Isi item Tabel/Ilustrasi lain yang

disingkat/istilah khusus dapat diisi notasi baik berupa huruf/angka yang selanjutnya

wajib diberi keterangan terkait notasi tersebut

c. Keterangan Tabel/Ilustrasi ditulis dari disebelah kiri bawah menjulur ke kanan (bisa

dipisah setiap notasi atau menjalur terus untuk kesemua notasi), menggunakan

huruf Times New Roman berukuran 11 point, dengan jarak 1 (satu) spasi + 6 pt

setelah Ilustrasi. Penulisan tanda atau notasi untuk data yang dianalisis dengaan

analisis statistik menggunakan superskrip berbeda pada baris/kolom yang sama

yang menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) atau berbeda sangat nyata (P<0,01)

d. Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa Indonesia dipisahkan dengan

tanda koma ( , ), untuk bahasa Inggris digunakan titik ( . ).

e. Grafik, gambar dan Foto: Grafik dibuat dalam program excel, Gambar baik berupa

gambar biasa/foto harus tajam dengan resolusi tinggi

f. Satuan pengukuran menggunakan sistem internasional (SI)

g. Nama Latin, Yunani/Daerah dicetak miring. Istilah asing/khusus diberi tanda petik

10. SIMPULAN DAN SARAN (bila diperlukan). ditulis secara singkat dan jelas

11. UCAPAN TERIMA KASIH. disampaikan kepada berbagai pihak yang membantu

sehingga penelitian/artikel dapat dihasilkan, misalnya pemberi gagasan, pemilik

proyek/penyandang dana (pembimbing tugas akhir tidak perlu diberi ucapan terima

kasih, pembimbing tugas akhir langsung diisi sebagai penulis) dll

12. DAFTAR PUSTAKA. Memuat nama pengarang yang dirujuk dalam naskah, disusun

menurut abjad pengarang dan tahun penerbitan. Untuk buku dicantumkan semua nama

penulis, tahun, judul buku, penerbit dan tempat. Untuk jurnal dicantumkan nama

penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume, nomor publikasi dan halaman.

Artikel dalam buku dcicantumkan nama penulis, tahun, judul tulisan, editor, judul

buku, penerbit dan tempat. Artikel internet dicantumkan nama penulis, tahun dibuat,

judul tulisan, alamat web, waktu akses.

Page 7: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

e-Journal

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

email: [email protected] e-journal

FAPET UNUD

823

Pengaruh Penggunaan Tepung Kulit Kecambah Kacang Hijau terhadap

Potongan Karkas Komersial Itik Bali Jantan Umur 8 Minggu

Setyawan. I P. H., N W Siti, dan N M. S. Sukmawati

P S Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana Denpasar, Bali.

Email: [email protected] Hp. 081236969273

ABSTRAK

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kulit kecambah

kacang hijau dalam ransum terhadap potongan karkas komersial itik bali jantan umur 8

minggu telah dilaksanakan di farm Sesetan yang berlokasi di Jalan Raya Sesetan, Gang

Markisa, Denpasar, Bali, selama 8 minggu mulai dari tanggal 16 februari sampai 16 april

2018. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan,

yaitu: P0 (Ransum komersial tanpa tepung kulit kecambah kacang hijau), P1 (Ransum

mengandung 6% tepung kulit kecambah kacang hijau), dan P2 (Ransum mengandung 12%

tepung kulit kecambah kacang hijau). Masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ulangan dan

setiap ulangan menggunakan 3 ekor itik bali jantan umur 3 hari dengan berat rata-rata 42,9 g

±1,98 g. Variabel yang diamati adalah berat dan presentase dada, paha atas, paha bawah,

sayap dan punggung. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung kulit kecambah

kacang hijau sebanyak 6% dan 12% berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap semua berat dan

persentase potongan karkas komersial. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa pemberian tepung kulit kecambah kacang hijau pada level 6% dan 12% tidak

berpengaruh terhadap berat dan presentase potongan karkas komersial (dada, paha atas, paha

bawah, sayap dan punggung) itik bali jantan umur 8 minggu.

Kata kunci: Komersial karkas, itik Bali jantan, tepung kulit kecambah kacang hijau.

Effect of Green Bean Sprout Peels Flour on the Commercial Carcass

Pieces of Male Bali Ducks Age 8 Weeks

ABSTRACT

The research aimed to determined the effect of green bean sprout peels flour on the

commercial carcass pieces of male bali ducks age of 8 weeks carried out at Sesetan farm

located on Jalan Raya Sesetan, Gang Markisa, Denpasar, Bali, for 8 weeks starting from

february 16 to april 16 2018. The study was carried out using a completely randomize design

(CRD) consisting of three treatments, namely: P0 (commercial rations without green bean

sprout peels flour), P1 (rations containing 6% green bean sprouts peels flour), and P2

(rations containing 12% green bean peels sprout flour). Each treatment consisted of 5

replications and each replication used 3 heads of male bali ducks aged of 3 days with an

Submitted Date: Agust 8, 2019 Accepted Date:Agust 21, 2019 Editor-Reviewer Article;: A. A. P. Putra Wibawa & Eny Puspani

Page 8: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 824

average body weight of 42.9 g ± 1.98 g. The variables observed were weight and percentage

of breast, thighs, drum stick, wings and back. The results showed that the administration of

green bean sprout peels flour at 6% and 12% were not significantly different (P>0.05) for all

weights and the percentage of commercial carcass pieces. Based on the results of the study it

can be concluded that the administration of green bean sprouts peels flour at level 6% and

12% does not affect on the weight and percentage of commercial carcass pieces (breast,

thighs, drum stick, wings and back of male bali ducks aged of 8 weeks.

Keywords: Commersial carcass pieces, male bali ducks, green bean sprout peels flour

PENDAHULUAN

Latar belakang

Itik merupakan ternak unggas yang sudah lama dipelihara oleh masyarakat di

Indonesia. Hal ini disebabkan oleh harga itik yang terjangkau dan mudah beradaptasi dengan

berbagai lingkungan, seperti di daerah dataran rendah yang irigasinya baik, di dekat rawa

maupun danau dengan ransum kering yang nutriennya seimbang (Murtidjo 2006). Itik bali

(Anas sp) merupakan plasma nutfah asli Indonesia yang harus dijaga kelestariannya dan

dikembangkan secara optimal. Itik dapat memproduksi daging dan telur sehingga dapat

dijadikan sebagai alternatife sumber protein hewani selain daging ayam maupun daging sapi.

Selain dikonsumsi daging maupun telurnya, itik juga dipergunakan untuk upacara

keagamaan oleh umat Hindu di Bali.

Menurut Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (2016) populasi itik di

Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 tercatat, populasi itik

berjumlah 45.322.000 ekor dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 47.360.000 ekor.

Populasi itik di Bali pada tahun 2016 sekitar 674.094 ekor. Produksi daging itik di Bali pada

tahun 2015 sekitar 364 ton dan pada tahun 2016 mengalamai beningkatan sekitar 378 ton.

Meningkatnya kebutuhan daging itik di setiap tahunnya menyebabkan minat masyarakat

untuk beternak itik menjadi tinggi. Itik jantan cukup potensial untuk dikembangkan sebagai

penghasil daging disamping harga bibit yang lebih murah juga mempunyai pertumbuhan

yang lebih cepat dan efisien dalam penggunaan ransum dari pada betina (Kuspartoyo, 1990).

Bagian dari daging itik yang paling diminati oleh konsumen adalah bagian karkas

komersial. Bagian karkas komersial itik adalah karkas bagian dada, paha atas, paha bawah,

sayap dan punggung. Menurut Triyantini et al. (1997), persentase daging pada karkas ayam

broiler berbeda dengan itik. Pada ayam broiler, daging pada karkas terbanyak dibagian dada

dengan persentase 27,95%, sedangkan pada itik dibagian paha dengan persentase 27,29%.

Potongan karkas komersial sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan. Menurut Soeparno

(2005) bahwa berat hidup, berat karkas dan berat non karkas dipengaruhi oleh genetik dan

Page 9: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 825

mutu ransum Masalah yang terjadi adalah semakin tinggi kualitas ransum harganya semakin

mahal. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dicari bahan pakan alternatif yang lebih

murah, memiliki kandungan nutrisi yang baik, terjamin ketersediaanya dan tidak bersaing

dengan manusia seperti kulit kecambah kacang hijau (Rasyaf, 2000)

Limbah kecambah kacang hijau mempunyai kadar protein kasar dan serat kasar

tinggi, dari hasil analisis laboratorium makanan ternak UNS kulit kecambah kacang hijau

yang digunakan dalam ransum terhadap produksi karkas kelinci keturunan vlaams reus

mengandung (ME) energi metabolis 2841,67 (kkal/kg), protein kasar 13,56 %, serat kasar

33,07 %, dan lemak kasar 0,22%, sehingga kulit kecambah ini potensial untuk dimanfaatkan.

Pada hasil penelitian Surya (2010) melaporkan bahwa, pemberian kulit kecambah 5-15%

tidak berpengaruh terhadap produksi karkas kelinci. Menurut Aprilianti et al. (2016)

penggunaan tepung limbah kecambah kacang hijau dalam ransum sampai taraf 15% belum

meningkatkan kecernaan protein kasar, kecernaan serat kasar dan pertambahan bobot badan

pada itik magelang jantan.

Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini perlu dilaksanakan untuk mengetahui

pengaruh penambahan tepung kulit kecambah kacang hijau pada ransum terhadap potongan

karkas komersial itik bali jantan umur 8 minggu.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh pemberian kulit kecambah kacang hijau dalam ransum terhadap

potongan karkas komersial itik bali jantan umur 8 minggu.

MATERI DAN METODE

Itik

Ternak itik yang digunakan dalam penelitian ini adalah itik bali jantan umur 3 hari

sebanyak 45 ekor dengan bobot badan 42,9 g ± 1,98 g. Itik tersebut diperoleh dari peternakan

itik UD. Erna, Kediri, Tabanan.

Kandang dan perlengkapan

Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang sistem “Battery Colony”

sebanyak 15 unit, yang terbuat dari kayu, bambu dan kawat jaring. Setiap unit kandang

mempunyai ukuran panjang x lebar x tinggi, yaitu 80 cm x 65 cm x 50 cm, dengan tinggi

kolong dari lantai adalah 57 cm. Kandang diletakan pada bangunan berukuran 9,70 m x 8,85

m yang mengunakan atap dari genteng dan lantai dari beton. Setiap petak kandang

dilengkapi dengan tempat pakan yang terbuat dari paralon yang dibelah menjadi 2 bagian

Page 10: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 826

dan tempat minum terbuat dari botol bekas air mineral 1500 ml. Di bawah kandang

diletakkan lembaran seng kemudian diberi serbuk gergaji kayu dan abu dapur agar feses

yang basah dapat diserap dengan baik. Untuk mengurangi bau dari feses, kandang

dibersihkan setiap 3 hari sekali.

Ransum dan air minum

Ransum yang digunakan dalam penelitian ini tersusun dari beberapa bahan yaitu

pakan komersial 511B dan tepung kulit kecambah kacang hijau. Air minum yang digunakan

adalah air yang berasal dari air sumur bor. Komposisi bahan penyusun ransum dapat dilihat

pada Tabel 2.1 dan kandungan nutrien dalam ransum terdapat pada Tabel 2.2.

Tabel.1 Komposisi bahan penyusun ransum penelitian

Perlakuan

Bahan (%) \ P0 P1 P2

CP 511 B 100 94 88

Tepung kulit kacang hijau 0 6 12

Total 100 100 100

Keterangan :

P0 : Ransum komersial tanpa tepung kulit kecambah kacang hijau

P1 : Ransum mengandung 6% tepung kulit kecambah kacang hijau

P2 : Ransum mengandung 12% tepung kulit kecambah kacang hijau

Tabel 2. Kandungan nutrien dalam ransum

Nutrien Perlakuan 1)

P0 P1 P2 Standar2)

Metabolis energy (Kkal/kg) 3000 2990,50 2981 Min 2700

Protein kasar (%) 23 22,43 21,86 Min 18

Lemak kasar (%) 5 4,71 4,42 7

Serat kasar (%) 5 6,68 8,36 7

Kalisum (Ca) (%) 0,9 0,84 0,79 0,9 - 1,2

Fospor (P) (%) 0,6 0,56 0,52 0,6 - 1,0

Keterangan:

1) P0 : Ransum komersial tanpa tepung kulit kecambah kacang hijau P1 : Ransum mengandung 6% tepung kulit kecambah kacang hijau

P2 : Ransum mengandung 12% tepung kulit kecambah kacang hijau 2) Standar : SNI (2008).

Perhitungan berdasarakan Scot et al.,1982.

Tepung kulit kecambah kacang hijau

Kulit kecambah kacang hijau yang digunakan pada penelitian ini merupakan limbah

kecambah yang diperoleh dari pedagang kecambah kacang hijau yang ada di kota Denpasar.

Kulit kecambah kacang hijau yang sudah terkumpul dikeringkan selama 1 hari, setelah itu

Page 11: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 827

dihaluskan hingga berbentuk tepung, agar dapat homogen dengan ransum komersial CP 511

B.

Peralatan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain; 1) timbangan elektrik 5 kg

dengan kepekaan 1g digunakan untuk menimbang berat itik, bahan-bahan penyusun ransum,

saat pemotongan karkas, dan bagian selain karkas; 2) baskom dengan ukuran sedang untuk

mencampur ransum; 3) kantong plastik untuk tempat perlakuan ransum; 4) gelas ukur 1 litter

untuk mengukur air minum; 5) lembaran plastik dan nampan diletakan di bawah tempat

makan dan minum untuk menampung pakan dan air yang jatuh, 6) alat tulis untuk mencatat

setiap kegiatan yang dilaksanakan dari awal sampai akhir penelitian.

Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kandang Farm Sesetan Fakultas Peternakan,

Universitas Udayana yang berlokasi di Jalan Raya Sesetan Gang Markisa, Denpasar, Bali,

selama 8 minggu, mulai dari tanggal 16 Februari sampai 16 April 2018.

Rancangan penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap

(RAL) yang terdiri atas tiga perlakuan yaitu; P0 (Pemberian ransum komersial tanpa tepung

kulit kecambah kacang hijau), P1 (Ransum mengandung 6% tepung kulit kecambah kacang

hijau), P2 (Ransum mengandung 12% tepung kulit kecambah kacang hijau. Setiap perlakuan

diulang sebanyak 5 kali dan setiap ulangan berisi 3 ekor itik bali jantan umur 3 hari,

sehingga total itik yang digunakan adalah 3 x 5 x 3 = 45 ekor. Pengacakan itik

Sebelum penelitian dimulai, untuk mendapatkan berat badan itik yang homogen,

maka semua itik sebanyak 65 ekor, ditimbang untuk mencari bobot badan rata-rata (X) dan

standar deviasinya. Itik yang digunakan adalah yang memiliki kisaran bobot badan rata- rata

± standar deviasinya (42,90 g ± 1,98 g) sebanyak 45 ekor. Itik tersebut kemudian dimasukan

ke dalam 15 unit kandang secara acak dan masing-masing unit diisi 3 ekor.

Pembuatan tepung kulit kecambah kacang hijau

Kulit kecambah kacang hijau dijemur dibawah sinar matahari selama 1 hari dan

setelah kering diayak untuk memisahkan kulit kacang hijau dengan sisa kecambah yang

masih tercampur, selanjutnya digiling sampai halus dan disimpan di dalam ember tertutup.

Page 12: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 828

Pencampuran ransum

Sebelum mencampur ransum terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat seperti

timbangan, wadah plastik dan baskom yang sudah diberi label perlakuan. Pencampuran

ransum dilakukan dengan cara menimbang terlebih dahulu bahan-bahan penyusun ransum.

Penimbangan dimulai dari bahan-bahan yang jumlahnya paling banyak, dilanjutkan dengan

penimbangan bahan yang jumlahnya lebih sedikit. Bahan ransum yang sudah ditimbang

diratakan di atas lembaran plastik, kemudian dibagi menjadi empat bagian, masing-masing

bagian diaduk sampai rata, kemudian dicampur secara silang. Selanjutnya, campuran

tersebut dijadikan satu dan diaduk sampai homogen. Ransum yang telah diaduk dimasukkan

ke dalam kantong plastik dan diberi kode sesuai perlakuan.

Pemberian ransum dan air minum

Ransum dan air minum diberikan ad libitum (tersedia setiap saat). Penambahan

ransum dan air minum diberikan sesuai kebutuhan. Tempat pakan diisi ransum 3/4 bagian

untuk menghindari ransum tercecer pada saat itik makan.

Pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan pada saat itik berumur 8 minggu, untuk mendapatkan

sampel yang homogen, semua itik ditimbang, kemudian dicari berat rata- ratanya. Itik yang

digunakan sebagai sampel adalah yang memiliki berat badan mendekati rata-rata dan diambil

1 ekor/unit kandang. Jadi, jumlah itik yang dipotong untuk diuji sesuai variabel sebanyak 15

ekor.

Prosedur pemotongan

Sebelum melakukan penyembelihan/pemotongan, itik terlebih dahulu di puasakan 12

jam, tetapi air minum tetap diberikan, kemudian ditimbang bobot badannya. Pemotongan

ternak itik dilakukan dengan memotong vena jugularis dan arteri carotis yang terletak antara

tulang kepala dengan ruas tulang leher pertama USDA (United State Departement of

Agriculture 1977). Darah yang keluar di tampung dengan mangkok lalu di timbang beratnya.

Setelah itik dipastikan mati, selanjutnya dilakukan pencabutan bulu dengan cara

mencelupkan itik yang sudah mati dan diambil darahnya ke dalam air panas dengan suhu ±

65oC-75oC, selama ±1 menit untuk mempermudah proses pencambutan bulu. Setelah itik

bersih, itik ditimbang tanpa bulu dan darah. Setelah itu dilanjutkan dengan pemisahan

potongan karkas komersial yang terdiri dari dada (breast), paha bagian atas (thight), paha

Page 13: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 829

bagian bawah (drumstick), sayap (wing) dan punggung (back), kemudian masing-masing

ditimbang beratnya.

Variabel yang diamati

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah berat dan presentase potongan

karkas komersial yang terdiri dari dada, paha, sayap dan punggung berdasarkan USDA

(United State Department of Agriculture, 1977 dalam Soeparno, 1992) ;

1) Berat dada, didapatkan dengan cara menimbang bagian dada itik yang dipotong

sepanjang pertautan antara tulang rusuk yang melekat pada punggung dengan tulang

rusuk yang melekat pada dada sampai sendi bahu.

2) Berat paha atas, didapatkan dengan cara menimbang bagian paha atas itik yang

dipotong pada sendi Articulation coxae dengan Os femur.

3) Berat paha bawah, didapatkan dengan cara menimbang bagian paha bawah itik yang

dipotong pada persendian Os tibia.

4) Berat sayap, didapat dengan cara menimbang bagaian sayap itik yang dipotong pada

pangkal persendian Os humerus.

5) Berat punggung, didapat dengan menimbang bagian punggung itik setelah dipisahkan

dari bagian dada, paha dan sayap.

6)

7)

8)

9)

10)

Analisis statistik

Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Apabila terdapat perbedaan yang

nyata (P<0,05) diantara perlakuan, maka analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda

Duncan (Steel dan Torrie, 1993).

Page 14: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 830

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis ragam pengaruh penggunaan tepung kulit kecambah kacang hijau

terhadap berat dan persentase potongan karkas komersial itik bali jantan umur 8 minggu

(Tabel 3.) menunjukan hasil yang berbeda tidak nyata (P>0,05), hal ini disebabkan oleh

kandungan nutrien dalam ransum pada setiap perlakuan tidak berbeda hal ini sesuai dengan

pernyataan Soeparno (1988) imbangan energi dan protein yang hampir sama menyebabkan

hasil akhir berupa persentase karkas tidak berbeda, persentase karkas dipengaruhi oleh faktor

kualitas ransum dan pertumbuhan ternak. Hasil persentase karkas yang diperoleh

menunjukkan tidak berbeda nyata, karena bobot potong yang dihasilkan juga berbeda tidak

nyata. Menurut Kamal (1994) jika berat karkas dan persentase karkas berbeda tidak nyata

disebabkan karena bobot potong juga menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata.

Pemberian tepung kulit kecambah kacang hijau pada level 6% dan 12% tidak nyata

(P>0,05) meningkatkan persentase potongan karkas komersial bagian dada hasil yang

didapat pada perlakuan P0 adalah 31,85% sedangkan pada P1 dan P2 nilainya meningkat

tidak nyata (P>0,05) 2,58% dan 2,75% dibanding P0. Hal ini disebabkan karena potongan

karkas komersial bagian dada merupakan bagian karkas yang banyak mengandung otot

jaringan dan bagian karkas yang banyak mengandung daging (lampiran 12) yang

perkembangannya lebih dipengaruhi oleh zat makanan khususnya protein (Bahji, 1991). Hal

ini juga diperkuat oleh pernyataan Scott et al. (1982) yang menyatakan bahwa protein adalah

unsur utama nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan sebagai komponen struktur

tubuh. Abubakar dan Nataamijaya (1999) yang menyatakan bahwa bagian dada dan bagian

paha berkembang lebih dominan selama pertumbuhan apabila dibandingkan dengan bagian

punggung dan sayap. Pribady (2008) menambahkan bahwa pertumbuhan potongan dada

tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum potongan bagian dada

unggas adalah tempat perdagingan yang tebal dengan persentase tulang yang kecil sehingga

pada umur yang lebih muda perdagingan bagian dada masih sedikit dan akan meningkat

seiring dengan pertambahan umur. Persentase dada masih lebih tinggi (tabel 3.) dari pada

penelitian (Dewanti et al. 2013) dimana persentase dada itik lokal akibat pengaruh

pengunaan enceng gondok terfermentasi dalam ransum dengan taraf 2,5% sampai 10% nilai

masing-masing perlakuan P0, P1, P2, P3, dan P4 berturut-turut adalah 20,40%, 20,55%,

20,68%, 20,12% dan 21,15%. Soeparno (1988) menyatakan bahwa nutrien ransum

mempengaruhi komponen tubuh kecuali lemak, meskipun perlakuan nutrien berbeda-beda,

Page 15: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 831

sel otot dada diduga sudah mencapai pertumbuhan maksimal sehingga penambahan enceng

gondok terfermentasi tidak mempengaruhi persentase dada yang dihasilkan

Persentase potongan karkas komersial bagian paha atas pada perlakuan P1

(pemberian 6% tepung kulit kecambah kacang hijau) dan P2 (pemberian tepung kulit

kecambah kacang hijau) memiliki nilai 2,88% dan 2,78% lebih tinggi dari pada dari

perlakuan (kontrol) P0 (ransum komersial tanpa tepung kulit kecambah kacang hijau) yang

memiliki nilai 8,41% secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Hal ini kemungkinan

terjadi karena otot pada paha atas mencapai pertumbuhan maksimalnya dan paha merupakan

tempat deposit daging selain bagian dada. Swatland (1984) menyatakan bahwa paha tumbuh

lebih awal dari pada bagian lainnya. Hal ini juga berkaitan dengan pernyataan Abubakar dan

Nataamijaya (1999) yang menyatakan bahwa bagian dada dan bagian paha

perkembangannya lebih dominan selama pertumbuhan apabila dibandingkan dengan bagian

punggung dan sayap. Lebih lanjut (Putra, 2015) tempat deposit daging pada karkas itik yang

paling banyak selain bagian dada yaitu bagian paha.

Tabel 3. Pengaruh penggunaan tepung kulit kecambah kacang hijau terhadap potongan

komersial karkas itik Bali jantan umur 8 minggu.

Variabel yang diamati

Perlakuan1)

P0 P1 P2 SEM2)

Presentase dada (%) 31,85a 32,68a 32,73a 0,29

Presentase paha atas (%) 8,41a 8,66a 8,65a 0,16

Presentase paha bawah (%) 13,24a 13,66a 13,65a 0,16

Presentase sayap (%) 16,38a 16,76a 16,74a 0,26

Presentase punggung (%) 30,12a 28,24a 28,23a 0,27

Berat karkas (g)4) 861,00a 829,20a 821,80a 11,40

Berat dada (g) 274,20a 271,00a 269,00a3) 3,52

Berat paha atas (g) 72,40a 71,80a 71,00a 1,67

Berat paha bawah (g) 114,00a 113,20a 112,20a 1,99

Berat sayap (g) 141,00a 139,00a 137,60a 2,76

Berat Punggung (g) 259,40a 234,20a 232,00a 5,29

Keterangan

1) P0 : Ransum komersial tanpa tepung kulit kecambah kacang hijau P1 : Ransum mengandung 6% tepung kulit kecambah kacang hijau P2 : Ransum mengandung 12% tepung kulit kecambah kacang hijau

2) SEM “Standar error of the treatment means” 3) Nilai dengan huruf yang sama pada baris yang sama menunjukan perbedaan yang

tidak nyata (P>0,05) 4) Sumber : Pradana unpublish

Persentase potongan karkas komersial bagian paha bawah pada perlakuan P1

(pemberian 6% tepung kulit kecambah kacang hijau) dan P2 (pemberian 12% tepung kulit

Page 16: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 832

kecambah kacang hijau) nilainya lebih tinggi 3,17% dan 3,16% dari pada perlakuan (kontrol)

P0 namun secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Sama halnya dengan potongan

karkas komersial bagian paha atas dimana pertumbuhan otot pada paha mencapai

pertumbuhan maksimalnya dan paha merupakan tempat deposit daging selain dada. Sesuai

dengan peryataan Swatland (1984) menyatakan bahwa paha tumbuh lebih awal dari pada

bagian lainnya. Dan (Putra, 2015) tempat deposit daging pada karkas itik yang paling banyak

selain bagian dada yaitu bagian paha.

Persentas potongan karkas komersial bagian sayap pada perlakuan P1 dan P2

memiliki nilai masing-masing 2,34% dan 2,22% lebih tinggi dari pada perlakuan P0

(kontrol) yang memiliki nilai 16,38% secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Hal ini

disebakan karena sayap bukan merupakan bagian atau tempat deposisi otot daging yang

utama sehingga perlakuan pakan belum memberikan pengaruh nyata terhadap persentase

sayap. Sayap lebih didominasi oleh tulang, dan deposisi lemak pada bagian sayap juga

rendah sehingga didapatkan hasil yang berbeda tidak nyata. Hal ini senada dengan

pernyataan Soeparno (2009) yang menyatakan bahwa bagian-bagian tubuh yang banyak

tulang adalah sayap, kepala, punggung, leher dan kaki. Berat sayap ini masih lebih rendah

dari pada hasil penelitian Ismoyowati (1999) dengan hasil 19,98% dan hasil penelitian

Dewanti (2012) dengan hasil 19,15%.

Persentase potongan karkas komersial bagian punggung itik bali jantan yang diberi

tepung kulit kecambah kacang hijau pada perlakuan P1 dan P2 nilainya lebih rendah masing-

masing 6,25% dan 6,29% dari pada perlakuan P0 (kontrol) yang memiliki nilai 30,12%

namun secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Hal ini diduga karena punggung

merupakan bagian yang didominasi oleh tulang dan kurang berpotensi menghasilkan daging.

Selama pertumbuhan, tulang tumbuh secara terus-menerus dengan pertumbuhan relatif

lambat, sedangkan pertumbuhan otot relatif lebih cepat sehingga rasio otot dengan tulang

meningkat selama pertumbuhan. (Soeparno, 1994). Presentase punggung masih lebih tinggi

(tabel 3.1) dibanding hasil penelitian (Dewanti et al. 2012) dimana persentase punggung itik

lokal akibat pengaruh pengunaan enceng gondok terfermentasi dalam ransum dengan taraf

2,5% sampai 10%, nilai masing-masing perlakuan P0, P1, P2, P3, dan P4 berturut-turut

adalah 24,46%, 25,36%, 24,42%, 24,79% dan 24,52%.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kulit

kecambah kacang hijau pada level 6% dan 12% tidak berpengaruh terhadap potongan karkas

Page 17: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 833

komersial bagian dada, paha atas, paha bawah, sayap dan punggung pada itik bali jantan

umur 8 minggu.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas

Udayana Prof. Dr. dr A.A. Raka Sudewi, Sp. S (K), Dekan Fakultas Peternakan Dr. Ir Ida Bagus

Gaga Partama, MS dan seluruh responden yang telah bekerja sama dengan baikdalam

pengumpulan data selama peneitian ini. Terimakasih yang mendalam juga penulis

sampaikan kepada pihak-pihak yang membantu menyelesaikan penlitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar dan Nataamijaya. 1999. Persentase karkas dan bagian-bagiannya dua galur ayam

broiler dengan penambahan tepung kunyit (Curcuma domestica Val) dalam ransum.

Bulletin Peternakan Edisi Tambahan: 174-179.

Aprilianti E., Mangisah I., dan Ismadi V. D. Y. B. 2017. Pengaruh penggunaan limbah

kecambah kacang hijau terhadap kecernaan protein kasar, kecernaan serat kasar dan

pertambahan bobot badan itik magelang. J Agromedia 35(2): 33-40.

Arellano H. A, S. F. Romero, & M. A. C. J. Tortoriello 2004. Effectiveness and tolerability

of a standardized extract from Hibiscus sabdariffa in patients trial. J. Phytomedicine:

(11) 375-382.

Bahji, A. 1991. Tumbuh kembang potongan karkas komersial ayam broiler akibat penurunan

tingkat protein ransum pada minggu ke tiga keempat. Karya ilmiah. Fakultas

Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Barhiman, S 1976. Kualitas karkas ayam kampung dan persilangan ayam kampung dengan

RIR. Karya Ilmiah Fakultas Peternakan, IPB, Bogor.

Dewanti, R. 2012. Pengaruh pejantan dan pakan terhadap karkas dan lemak abdominal itik

turi umur delapan minggu. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Agroindustri

Universitas Mercu Buana, Yogyakarta.

Dewanti, R., M. Irham, dan Sudiyono. 2013. Pengaruh penggunaan enceng gondok

(eichornia crassipes) terfermentasi dalam ransum terhadap persentase karkas, non-

karkas, dan lemak abdominal itik lokal jantan umur delapan minggu. Buletin

Peternakan. 37(1): 19-25, Februari 2013.hlm.19-25.

Page 18: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 834

Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan 2016. Statistik Peternakan dan

Kesehatan Hewan. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian

Pertanian, Republik Indonesia, Jakarta.

Ismoyowati. 1999. Pengaruh pejantan, induk, aras protein pakan dan seks terhadap

pertumbuhan dan karkas itik lokal. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta.

Kamal, M. 1994. Nutrisi Ternak I Rangkuman. Lab Makanan Ternak. Jurusan Nutrisi dan

Makanan Ternak. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kuspartoyo, 1990. Segi Kehidupan Itik. Majalah Swadaya Peternakan Indonesia. No. 59,

Jakarta.

Lubis, D. A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. PT. Pembangunan, Jakarta.

Murtidjo, B. A. 2006. Mengelola Itik. Pengendalian. Penerbit Yayasan Kanisius,

Yogyakarta.

Pribady, W. A. 2008. Produksi karkas angsa (Anser cygnoides) pada berbagai umur

pemotongan. skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Putra, A. 2015. Persentase dan kualitas karkas itik CihateupAlabio (CA) pada umur

pemotongan yang berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan.

Vol. 03 (1), Januari 2015: 27-32.

Rasyaf, M. 2000. Manajemen Peternakan Ayam Broiler. Penebar Swadaya, Jakarta.

Scott, M. L., M. C. Nesheim and R. J. Young 1982. Nutrition of the Chicken 3rd Ed. M. L.

Scott and Associates, Publishers, Ithaca, New York, USA. 175 p.

Siregar, A. P, B Cumming and D. J. Farrel 1982. The Nutrient of Meat-Type Duck. II. The

Effects of Fibre on Biological Performance and Carcass Characteristics. Aust. J.

Agric. Res. 33 : 877-886.

SNI (Standar Nasional Indonesia). 2008 Kumpulan SNI Bidang Pakan Direktorat Budidaya

Ternak Non Ruminansia, Direktorat Jendral Peternakan, Departemen Pertanian,

Jakarta.

Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging, Cetakan V. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Steel, R. G. D. and J. H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu Pendekatan

Biometrik. Penerjemah: Sumantri, B Gramedia Pustaka Umum, Jakarta

Surya, R. A. 2010. Pengaruh Penggunaan Kulit Kecambah Kacang Hijau Dalam Ransum

Terhadap Produksi Karkas Kelinci Keturunan Vlaams Reus Jantan. Skripsi. Sarjana

Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Swatland, H. J. 1984. Structure and Development of Meat Animals. Prentice-Hall. Inc.

Page 19: e---Journal ee Peternakan Tropika · 2020. 1. 16. · penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. ... Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa

Setyawan, I P. H.,. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 823 – 835 Page 835

Eanglewood. Cliffs, New Yersey.

Triyantini, Abubakar, I. A. K. Bintang dan T Antawidjaja. 1997. Studi koperatif, mutu dan

gizi berbagai jenis unggas. Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner 2 (3): 157-163.

USDA (United State Departement of Agriculture). 1977. Poultry Guiding Manual. U.S.

Government Printing Office Washington, D.C.


Recommended