+ All Categories
Home > Documents > E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

Date post: 28-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 12 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
15
JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika 130 E-ISSN : 2541 – 2469 P-ISSN : 2355 – 7958 Vol. 6 No. 1 Juli 2019 E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER DI APOTIK Alhamidi 1 , Eka Iswandy 2 , Rini Asmara 3 1,2 Sistem Informasi, STMIK Jayanusa, Jl. Olo Ladang No. 1 Padang Email : [email protected] 1 , [email protected] 2 3 Manajemen Informatika, AMIK Jayanusa, Jl. Damar No. 69E Padang Email : [email protected] 3 Abstract The development of information technology is now increasingly improving life in all fields. With this information technology, pharmacies as a health service center can provide maximum service. One of them is the development of a queuing system which was still manually replaced now by using the application. Where this new system can overcome the weaknesses found in the manual system. This new system was created with the aim that the data of patients visiting can be stored neatly and can improve efficiency in searching patient data because the application created is used MYSQL as a database of System Management for data storage. Keywords: Pharmacies, Patients, Applications, MYSQL, Database Abstrak Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin meningkatkan mtu kehidupan disegala bidang. Dengan adanya teknologi informasi ini membuat apotik sebagai salah satu pusat pelayanan kesehatan bisa memberikan pelayanan dengan maksimal. Salah satu nya dengan dikembangkannya sistem antrian yang mana dulu nya masih secara manual sekarang ini diganti dengan menggunakan aplikasi. Dimana sistem baru ini bisa mengatasi kelemahan kelemahan yang terdapat pada sistem manual. Sistem baru ini dibuat dengan tujuan agar data data pasien yang berkunjung bisa tersimpan dengan rapi serta dapat meningkatkan efisiensi dalam pencarian data data pasien karena Aplikasi yang dibuat digunakan MYSQL sebagai database Manajemen Sistem untuk penyimpanan data. Kata Kunci : Apotik, Pasien, Aplikasi, MYSQL, Database PENDAHULUAN Dengan terus berkembangnya teknologi informasi ini, maka penyajian informasi yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh semua orang dalam segala bidang baik itu bidang industri, perusahaan, pemerintahan, bahkan dalam bidang kesehatan. Setiap jenis pelayanan publik dituntut untuk semakin efektif dan efisien dalam tata cara pelayanannya, termasuk dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan yang
Transcript
Page 1: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

130

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK

DOKTER DI APOTIK

Alhamidi1, Eka Iswandy2, Rini Asmara3 1,2Sistem Informasi, STMIK Jayanusa, Jl. Olo Ladang No. 1 Padang

Email : [email protected], [email protected] 3Manajemen Informatika, AMIK Jayanusa, Jl. Damar No. 69E Padang

Email : [email protected]

Abstract

The development of information technology is now increasingly improving life in all fields. With this

information technology, pharmacies as a health service center can provide maximum service. One of

them is the development of a queuing system which was still manually replaced now by using the

application. Where this new system can overcome the weaknesses found in the manual system. This new

system was created with the aim that the data of patients visiting can be stored neatly and can improve

efficiency in searching patient data because the application created is used MYSQL as a database of

System Management for data storage.

Keywords: Pharmacies, Patients, Applications, MYSQL, Database

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin meningkatkan mtu kehidupan disegala bidang.

Dengan adanya teknologi informasi ini membuat apotik sebagai salah satu pusat pelayanan kesehatan

bisa memberikan pelayanan dengan maksimal. Salah satu nya dengan dikembangkannya sistem antrian

yang mana dulu nya masih secara manual sekarang ini diganti dengan menggunakan aplikasi. Dimana

sistem baru ini bisa mengatasi kelemahan – kelemahan yang terdapat pada sistem manual. Sistem baru

ini dibuat dengan tujuan agar data – data pasien yang berkunjung bisa tersimpan dengan rapi serta dapat

meningkatkan efisiensi dalam pencarian data – data pasien karena Aplikasi yang dibuat digunakan

MYSQL sebagai database Manajemen Sistem untuk penyimpanan data.

Kata Kunci : Apotik, Pasien, Aplikasi, MYSQL, Database

PENDAHULUAN

Dengan terus berkembangnya

teknologi informasi ini, maka penyajian

informasi yang cepat dan efisien sangat

dibutuhkan oleh semua orang dalam segala

bidang baik itu bidang industri, perusahaan,

pemerintahan, bahkan dalam bidang

kesehatan. Setiap jenis pelayanan publik

dituntut untuk semakin efektif dan efisien

dalam tata cara pelayanannya, termasuk

dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan

kesehatan merupakan pelayanan yang

Page 2: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

131

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

penting dalam kehidupan masyarakat

dimana masyarakat adalah klien yang harus

mendapatkan pelayanan kesehatan yang

baik dan memuaskan. Seperti halnya yang

dilakukan oleh Apotek Ridho Illahi,

Padang.

Apotek Ridho Illahi melakukan

pelayanan kesehatan terhadap banyak

pasien. Apotek Ridho Illahi melakukan

pelayanan kesehatan dengan adanya

praktek Dokter. Dua Dokter berpengalaman

bekerja di Apotek Ridho Illahi. Setiap

harinya Apotek Ridho Illahi selalu ramai

didatangi pasien dari dalam maupun luar

kota Padang. Hal tersebut membuat petugas

kewalahan dalam melakukan proses

registrasi dan melakukan antrian secara

teratur terhadap pasien yang berobat. Pada

saat ini setiap data pasien yang mendaftar

pada saat ingin mekukan proses pengobatan

diisi kedalam satu buku besar oleh

karyawan Apotek Ridho Illahi. Karyawan

menulis satu persatu data pasien kedalam

buku besar tersebut secara manual karna

Apotek Ridho Illahi belum menggunakan

sistem yang terkomputerasi dalam

pengolahan data pasien.

Lamanya waktu pencatatan data

pasien membuat proses registrasi yang

silakukan tidak efektif dan efisien.

Banyaknya data pasien yang semakin

bertambah setiap harinya akan

membutuhkan tempat penyimpanan data

yang semakin besar. Tanpa menggunakan

database proses penyimpanan data pasien di

Apotek Ridho Illahi ini akan membuat

susah karyawan yang ada, proses pencarian

data pasien juga akan memakan waktu yang

sanngat lama. Setelah proses pendaftaran

pasien akan diberitahu nomor antrian

pendaftaran dan waktu berobat.

Pada saat proses pengobatan

pemanggilan pasien yang dilakukan oleh

karyawan Apotek Ridho Illahi tidak

disertakan dengan nomor antrian, karyawan

melakukan pemanggilan pasien hanya

dengan nama pasien saja. Sehingga pasien

yang datang terlambat pada saat akan

melakukan pengobatan tidak mengetahui

nomor antrian berapa yang sedang

melakukan pengobatan, pasien tersebut

tidak mengetahui apakah nomor antriannya

sudah terlewatkan atau belum.

Lambatnya pengolahan data pasien

yang ada pada Apotek Ridho Illahi akan

sangat berpengaruh dalam proses

pembuatan laporan kepada pimpinan

nantinya. Pembuatan laporan juga akan

menjadi rumit dan memakan waktu yang

lama. Salah satu cara untuk mengatasi

permasalahan yang ada pada prakter dokter

di Apotek Ridho Illahi ini adalah dengan

merancang suatu sistem informasi yang

dapat membantu karyawan dalam registrasi

atau melakukan pengolahan data serta

menerapkan sistem antrian pada pasien

yang berobat pada praktek Dokter di

Apotek Ridho Illahi ini.

Pengertian Sistem

Pengertian sistem dalam berbagai

bidang berbeda antara yang satu dengan

yang lainnya, tapi konsep sistem

mempunyai persyaratan umum, sistem

mempunyai elemen, lingkungan, interaksi

antar sistem, dan yang penting adalah

sebuah sistem mempunyai tujuan yang akan

dicapai.

“Sistem didefinisikan sebagai

sekumpulan prosedur yang saling berkaitan

dan saling terhubung untuk melakukan

Page 3: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

132

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

suatu tugas bersama-sama.” (Putu Agus

Eka Pratama, 2014)

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk

integrasi antara satu komponen dengan

komponen lain, karna sistem memiliki

sasaran yang berbeda untuk setiap kasus

yang terjadi didalam sistem tersebut. Dalam

buku Tata Sutabri (2012) klasifikasi sistem

terbagi menjadi seperti berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem

abstrak adalah sistem yang berupa

pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Sistem fisik

merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

manusia. Sistem alamiah adalah sistem

yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem

buatan manusia merupakan sistem yang

melibatkan hubungan manusia dengan

mesin, yang disebut dengan human-

machine system.

3. Sistem deterministik dan sistem

probabilistik. Sistem yang beroperasi

dengan tingkah laku yang dapat

diprediksi disebut sistem deterministik.

Sedangkan sistem yang bersifat

probabilistik adalah sistem yang kondisi

masa depannya tidak dapat diprediksi,

karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup.

Sistem tertutup merupakan sistem yang

tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

Sedangkan sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan dipengaruhi oleh

lingkungan luarnya, yang menerima

masukan dan menghasilkan keluaran

untuk subsistem lainnya.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem

(System Development Life Cycle/

SDLC)

Daur atau siklus dari pengembangan

sistem merupakan suatu bentuk yang

digunakan untuk menggambarkan tahapan

utama dan langkah-langkah didalam

tahapan tersebut dalam proses

pengembangannya.

Tahapan utama siklus hidup

pengembangan sistem dapat terdiri dari

tahapan perencanaan sistem (systems

planning), analisis sistem (systems

analysis), desain sistem (systems design),

seleksi sistem (systems selection),

implementasi sistem (systems

implementation), dan perawatan sistem

(systems maintenance).

Berikut ini adalah gambar siklus

hidup pengembangan sistem (SDLC)

menurut Jogiyanto (2005)

Kebijakan dan perencanaan

Seleksi sistem

Perawatan Sistem

Implementasi Sistem

Desain sistem secara umum

Analisa sistem

Awal Proyek Sistem

Manajemen Sistem

Pengembangan Sistem

Gambar 1. Siklus Pengembangan Sistem

Tahap - tahap dari SDLC adalah

sebagai berikut

1. Tahap Kebijakan dan Perencanaan

Sistem

Sebelum suatu sistem informasi

dikembangkan, umumnya terlebih

Page 4: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

133

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

dahulu dimulai dengan adanya suatu

kebijakan dan perencanaan untuk

mengembangkan sistem itu. Tanpa

adanya perencanaan sistem yang baik

pengembangan sistem tidak akan

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Kebijakan sistem merupakan landasan

dan dukungan dari manajemen puncak

untuk membuat perencanaan sistem.

Perencanaan sistem merupakan

pedoman unutk pengembangan sistem.

2. Tahap Analisa Sistem

Tahap ini dilakukan setelah tahap

perencanaan sistem dan sebelum tahap

desain sistem. Tahap ini merupakan

tahap yang kritis dan sangat penting

karena kesalahan dan tahap ini akan

menyebabkan kesalahan di tahap

selanjutnya.

Di dalam tahap ini terdapat langkah-

langkah dasar yang harus dilakukan

oleh analisis sistem sebagai berikut:

a. Identify yaitu mengidentifikasi

masalah

b. Understand, yaitu memehami kerja

dari sistem yang ada

c. Analize, yaitu menganalisa sistem

d. Report, yaitu membuat laporan hasil

analisis

3. Disain Sistem Secara Umum

Tujuan dari disain sistem secara umum

adalah untuk memberikan gambaran

secara umum kepada pengguna (user)

tentang sistem yang baru. Disain sistem

secara umum merupakan persiapan dari

disain terinci. Disain secara umum

mengidentifikasi komponen-komponen

sistem informasi yang akan didisain

secara terinci.

4. Disain Sistem Terinci

Pada tahap disain output secara umum,

disain sistem terinci hanya dimaksudkan

untuk menentukan kebutuhan output

dari sistem baru. Disain output secara

umum dimaksudkan untuk menjawab

pertanyaan ini,bagaimana dan seperti

apa bentuk dari output –output tersebut.

5. Tahap Seleksi

Hasil sistem ini belum dapat

diimplementasikan, untuk itu

komponen-komponen secara fisik perlu

dimilki. Komponen fisik sistem ini

adalah komponen teknologi yang dapat

berupa perangkat keras dan perangkat

lunak. Karena banyaknya alternatif

teknologi yang tersedia dan banyaknya

penyediaan teknologi dilakukan pada

tahap ini. Tugas ini membutuhkan

pengetahuan yang cukup bagi yang

melaksanakannya agar dapat memenuhi

kebutuhan rancang bangun yang telah

dilakukan. Pengetahuan yang

dibutuhkan oleh pemilih sistem

diantaranya adalah pengetahuan tentang

siapa yang menyediakan teknologi ini

dan sebagainya. Pemilih sistem juga

harus paham dengan teknik evaluasi

untuk menyelesaikan sistem.

6. Tahap Implementasi.

Tahap ini merupakan tahap dimana

suatu sistem siap untuk dioperasikan.

Tahap ini terdiri dari langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Menerapkan rencana implementasi

b. Melakukan kegiatan implementasi

c. Tindak lanjut implementasi

7. Tahap Perawatan Sistem.

Tahap ini merupakan tahap yang paling

penting dan tahap akhir dalam sebuah

pengembangan sistem, dimana tahap ini

Page 5: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

134

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

lebih ditekankan kepada pemeliharaan

sistem yang mengarah kepada

manajemen sistem. Untuk itu pada tahap

ini seorang analis sistem juga harus

memikirkan apa tindakan terbaik yang

perlu dilakukan dalam pengembangan

sebuah sistem.

Praktek Dokter

Menurut Pasal 1 ayat (1) UUPK,

“Praktek kedokteran adalah rangkaian

kegiatan yang dilakukan oleh dokter

terhadap pasien dalam melaksanakan upaya

kesehatan”. Tempat praktek dokter disebut

sebagai sarana pelayanan kesehatan. Sarana

pelayanan kesehatan tersebut diantaranya

adalah Praktek perorangan/praktek mandiri.

Praktek perorangan/praktek mandiri adalah

praktek swasta yang dilakukan oleh dokter,

baik umum maupun spesialis. Dokter

mempunyai tempat praktek yang diurusnya

sendiri, dan biasanya memiliki jam praktek.

Adakalanya dokter dibantu oleh tenaga

administrasi yang mengatur pasien, kadang

juga dibantu oleh perawat, ada juga yang

benar-benar sendiri dalam memberikan

pelayanan, sehingga dokter tersebut

menangani sendiri semua prosedur

pelayanan kesehatan yang diberikannya.

Pengertian dokter dan pasien

Secara operasional, definisi Dokter

adalah seorang tenaga kesehatan yang

menjadi tempat kontak pertama pasien

dengan dokternya untuk menyelesaikan

semua masalah kesehatan yang dihadapi

tanpa memandang jenis penyakit,

organologi, golongan usia, dan jenis

kelamin, sedini dan sedapat mungkin secara

menyeluruh dalam koordinasi serta

kolaborasi dengan professional kesehatan

lainnya, dengan menggunakan prinsip

pelayanan yang efektif dan efisien serta

menjunjung tinggi tanggung jawab

professional, hokum, etika dan moral.

Layanan yang diselenggarakannya adalah

sebatas kompetensi dasar kedokteran yang

diperolehnya selama pendidikan

kedokteran.

Sedangkan pengertian pasien

menurut Undang – undang No.29 Tahun

2004 tentang Praktek Kedokteran

menjelaskan bahwa definisi pasien adalah

setiap orang yang melakukan konsultasi

masalah kesehatannya untuk memperoleh

pelayanan kesehatan yang diperlukan baik

secara langsung maupun tidak langsung

kepada Dokter.

Registrasi dan Sistem Antrian Pasien

Sistem antrian pasien pada praktek

dokter adalah sistem untuk pengelolaan

antrian pasien yang diharapkan mampu

melayani pasien seperti pada pendaftaran

pasien, ruang periksa dokter, apotek, kasir,

dan sarana penunjang medik dengan tujuan

memberikan kemudahan pengelolaan data

pasien serta kemudahan bagi pasien itu

sendiri untuk terciptanya kondisi kerja yang

efektif dan efisien.

Registrasi merupakan proses awal

yang harus dilakukan pasien, Sistem antrian

sangat diperlukan dalam melakukan

pendaftaran atau registrasi pada saat pasien

ingin berobat. Dengan adanya sistem

antrian akan mempermudah pasien

melakukan registrasi secara teratur,

membuat proses pengobatan menjadi lebih

rapi, efektif dan efisien nantinya.

Page 6: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

135

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

METODE PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam

melakukan penelitian ini adalah :

1. Studi Lapangan

Dilakukan dengan datang langsung ke

Apotek Ridho Illahi untuk melakukan

wawancara kepada pihak pengelola

praktek Dokter yang ada Di Apotek

Ridho Illahi. Dalam hal ini juga

dilakukan pengamatan secara langsung

terhadap catatan atau arsip - arsip yang

ada agar tujuan dari pengumpulan data

tidak menyimpang dari data yang telah

dikumpulkan.

2. Studi Perpustakaan

Dilakukan dengan mengumpulkan data

dan teori berupa artikel, media dan

buku-buku sebagai acuan yang

mendukung dalam analisa dan penulisan

penelitian ini.

3. Studi Laboratorium

Melakukan penelitian terhadap data -

data yang diperoleh dari studi lapangan

dan studi pustaka dengan menggunakan

software dan hardware yang dibutuhkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aliran Sistem Informasi

Merupakan bagan alir yang

menunjukkan arus dari laporan dan formulir

termasuk tembusan-tembusannya. Untuk

itu dibutuhkan pedoman-pedoman untuk

membuat Aliran Sistem Informasi (ASI).

(Rini Asmara, 2014).

Berdasarkan penelitian terhadap

sistem yang sedang berjalan, maka narasi

dari sistem yang akan diusulkan adalah

sebagai berikut :

1. Petugas apotek memberikan form

pendaftaran kepada pasien.

2. Pasien mengisi form pendaftaran dan

diserahkan kembali kepada petugas

apotek.

3. Petugas apotek menginputkan data

pasien dan mencetak kartu pasien, kartu

pasien tersebut diserahkan kepada

pasien.

4. Pasien menyerahkan kartu pasien

kepada petugas apotek untuk

mendapatkan no antrian.

5. Petugas apotek mengecek kartu pasien

dan petugas apotek mencetak nomor

antrian kemudian diserahkan kepada

pasien beserta kartu pasien yang sudah

dicek.

6. Petugas apotek memanggil nomor

antrian sesuai dengan urutan.

7. Pasien memberikan nomor antrian

kepada petugas apotek dan petugas

apotek mengecek nomor antrian

kemudian mempersilahkan pasien

masuk ke ruangan dokter.

8. Setelah selesai pemeriksaan, dokter

memberikan rincian biaya kepada

petugas apotek.

9. Petugas apotek membuatkan faktur

pembayaran dan diserahkan kepada

pasien.

10. Petugas apotek mebuatkan laporan

bulanan dan diserahkan kepada

pimpinan.

11. Pimpinan menandatangani laporan

bulanan tersebut dan diserahkan

kembali kepada petugas apotek dan

petugas apotek mengarsipkan laporan

tersebut.

Pada gambar 2 berikut dapat dilihat

aliran sitem informasi baru yang diusulkan,

yang diharapkan bisa mengatasi kelemahan

– kelemahan yang ada pada aliran sistem

informasi yang lama.

Page 7: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

136

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

ASI yang diusulkan

Pasien Petugas Apotek Dokter Pimpinan

Form Pendaftaran

Form Pendaftaran

Mengisi Formulir

Data Pasien

Data Pasien

Kartu PasienKartu Pasien

Kartu Pasien Kartu Pasien

Kartu Pasien sudah dicek

No AntrianNo Antrian

No Antrian

No antrian sudah dicek

A

Kartu Pasien sudah dicek

Input data pasien, pendaftaran pasien

dan cetak kartu pasien

Cek kartu pasien dan buat no antrian

DB

No Antrian

Cek no antrian

1

2

Page 8: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

137

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

ASI yang diusulkan

Pasien Petugas Apotek Dokter Pimpinan

Data pemeriksaan

data pemeriksaan

Faktur pembayaran

Faktur pembayaran

Laporan

Laporan

Tanda tangan laporan

Laporan ACC

Laporan ACC

A

Input data pemeriksaan dan

cetak faktur

Cetak laporan

1

2

Gambar 2. Aliran Sistem Informasi Yang Diusulkan

Contex Diagram

Context Diagram merupakan data

flow diagram yang menggambarkan garis

besar operasional sistem. Konteks Diagram

menggambarkan hubungan sistem dengan

entitas-entitas diluar sistem. CD

memperlihatkan sistem sebuah proses.

Tujuannya adalah memberikan pandangan

umum sistem. CD memperlihatkan sebuah

proses yang berinteraksi dengan lingkungan

luarnya. Ada pihak luar yang memberikan

masukan dan pihak yang menerima

keluaran sistem. (Rini Asmara, 2014)

Pada context diagram Sistem

informasi registrasi dan sistem antrian

terdiri dari beberapa entity yaitu : pasien,

petugas apotek dan pimpinan. Adapun

gambar context diagram dapat dilihat pada

gambar 3. berikut ini:

Page 9: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

138

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

0

SI Registrasi dan Sistem Antrian

Pasien

Pimpinan

Data pasien, kartu pasien,No Antrian

Laporan data pasien,Laporan data pasien per dokter,

Faktur pembayaran,Laporan pendaftaran pasien,

Laporan pendaftaran per dokter,

Dokter

kartu pasien, No Antrian, fakturpembayaran

Data pemeriksaan

Gambar 3. Context Diagram

Data Flow Diagram

Diagram alir data sistem disebut juga

dengan Data Flow Diagram (DFD). DFD

sering digunakan untuk menggambarkan

suatu sistem yang telah ada atau sistem baru

yang akan dikembangkan secara logika

tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik

dimana data tersebut mengalir atau

lingkungan fisik disimpan. DFD

menggambarkan arus data didalam sistem

dengan terstruktur dan jelas. (Rini Asmara,

2014)

Data flow diagram (DFD) merupakan

bentuk aliran data dalam suatu sistem

informasi. Data flow diagram menjelaskan

proses terbentuknya informasi dari program

aplikasi yang digunakan. Adapun DFD

Sistem Informasi Registrasi dan Sistem

Antrian dapat dilihat pada gambar 4 sampai

6 dibawah ini :

Page 10: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

139

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

a. Data flow diagram (DFD) Level 1

1.0

Input data pasien, pendaftaran dan cetak

kartu pasien

Pasien

Pimpinan

Dokter

Data pasien

Kartu pasien

D1 Pasien

2.0

Cek kartu pasien dan buat no antrian

Kartu pasien

Kartu pasien

No antrian

3.0

Input data pemeriksaan dan

cetak faktur

Data pemeriksaan, data dokter

D2 Dokter

D3 pemeriksaan

D4 Pendaftaran

Faktur

Data pasien

Data pendaftaran

Data pendaftaran

Data pasien

4.0

Cetak Laporan

Data pasien

Datapemeriksaan

Data pemeriksaan

D2 Dokter

D4 Pendaftaran

Data Dokter

Data Dokter

Data pendaftaran Laporan data pasien,Laporan pendaftaran pasien

Gambar 4. Data Flow Diagram Level 1

b. Data flow diagram (DFD) Level 2 untuk proses 1

1.1

Input Data Pasien

PasienData pasien

Kartu pasien

D1 Pasien

Kartu pasien

D4 Pendaftaran

Data pasien

Data pendaftaran

1.2

Pendaftaran Pasien

Data pasien

1.3

Cetak Kartu Pasien

Data pendaftaran

Gambar 5. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 untuk proses 1

Page 11: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

140

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

c. Data flow diagram (DFD) Level 2 untuk proses 4

4.2

Cetak laporan pendaftaran

Pimpinan

D1 pendaftaran

Laporan pasien

Data pendaftaran

4.1

Cetak laporan pasien

D1 PasienData pasien

Laporan pendaftaran

Gambar 6. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 untuk proses 4

Entity Relationship Diagram

ERD merupakan suatu model untuk

menjelaskan hubungan antar data dalam

basis data, berdasarkan suatu persepsi

bahwa real word terdiri dari objek dasar

yang mempunyai hubungan atau relasi antar

objek. Model entity relationship adalah

suatu penyajian data dengan menggunakan

entity dan relationship. (Siswanto dkk,

2014)

Entity Relationship Diagram (ERD)

menggambarkan hubungan / relasi antara

atribut-atribut yang terdapat pada

konseptual sistem secara berbeda yang

terdiri dari entity atribut-atribut yang ada.

Bentuk entity relationship diagram yang

digunakan dapat dilihat pada gambar 7

berikut ini :

Page 12: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

141

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

Pasien Memiliki

*idpasien

namapasien

jenkel

Pendaftaran

umur

alamat

notelp

*idpendaftaran

tglpendaftaran **idpasien

**iddokter

Memiliki

Dokter

*iddokter

namadokter

spesialis

alamat

notelp

Memiliki

pemeriksaan

*idpemeriksaan

tglpemeriksaan

**idpendaftaran

totalbayar

jmlbayar

kembalian

tindakan

Gambar 7. Entity Relationship Diagram (ERD)

Desain Output

Tujuan akhir dari suatu sistem adalah

dapat menyajikan suatu informasi atau pun

output dengan cepat dan akurat. Untuk itu

dalam pendesainan output ini perlu kita

cermati output apa saja yang akan kita

sajikan dan apa saja yang menjadi isi dari

output tersebut. Berikut adalah desain

output Sistem Informasi Registrasi dan

Sistem Antrian Pasien pada Praktek Dokter

di Apotek Ridho Illahi :

1. Laporan Data Pasien

Gambar 8. Laporan Data Pasien

Page 13: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

142

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

2. Faktur Pembayaran

Gambar 9. Faktur Pembayarn

3. Laporan Pendaftaran

Gambar 10. Laporan Pendaftaran

4. Laporan Pendaftaran Per Dokter

Gambar 11. Laporan Pendaftaran Per Dokter

5. Nomor Antrian Pada Layar

Gambar 12. Nomor Antrian Pada Layar

6. Nomor Antrian Untuk Pasien

Gambar 13. Nomor Antrian Untuk Pasien

Desain input

Perancangan input merupakan proses

perancangan bentuk format layar untuk

mengelola data dalam table atau tabel

seperti menambah atau menginput,

menyimpan dan lain-lain di media

penyimpanan. Rancangan ini didisain

secara menarik dan mudah dioperasikan

oleh user. Perancangan input dapat dilihat

pada gambar berikut :

1. Form Login

Gambar 14. Form Login

Page 14: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

143

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

2. Form Menu

Gambar 15. Form Menu

3. Form Input Pasien

Gambar 16. Form Input Pasien

4. Form Input Dokter

Gambar 17. Form Input Dokter

5. Form Pendaftaran

Gambar 18. Form Input Pendaftaran

6. Form Pemeriksaan Dokter

Gambar 19. Form Input Pemeriksaan Dokter

7. Form Input Antrian

Gambar 20. Form Input Antrian

SIMPULAN

Melalui penelitian yang penulis

lakukan pada praktek Dokter di apotek

Ridho Illahi Padang, mengenai sistem

informasi registrasi dan sistem antrian

pasien pada praktek Dokter di apotek Ridho

Illahi yang terkait dengan kegiatan ini, dan

dilandasi dengan teori-teori serta didukung

oleh sarana yang dibutuhkan dalam

penelitian. Penulis menganalisa

permasalahan yang ada dan mencoba untuk

mencari solusi dari permasalahan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian dan

analisa pada bab-bab sebelumnya, maka

penulis dapat menarik kesimpulan :

1. Sistem yang ada praktek Dokter di

apotek Ridho Illahi saat ini sangat

menyulitkan petugas dalam melakukan

pekerjaan, baik itu dalam hal

pengolahan data pasien, registrasi,

pembayaran, dan juga dalam hal antrian

pasien. Karna semua data diolah secara

Page 15: E-REGISTRASI DAN SISTEM ANTRIAN PASIEN PADA PRAKTEK DOKTER …

JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

144

E-ISSN : 2541 – 2469

P-ISSN : 2355 – 7958

Vol. 6 No. 1 Juli 2019

manual tanpa mengunakan sistem

terkomputerisasi proses pengolahan

data menjadi lambat dan memakan

waktu yang lama. Oleh karena itu,

dengan dibangunnya sistem informasi

registrasi dan sistem antrian pasien

dapat mengefisienkan waktu, tenaga

dan biaya, sehingga hasil kinerja lebih

optimal dan efektif.

2. Dengan menggunakan MySQL sebagai

database dalam rancangan sistem yang

baru, maka sangat mendukung dalam

pengecekan, registrasi pasien serta

sistem antrian pada praktek Dokter di

apotek Ridho Illahi Padang.

3. Dengan adanya rancangan sistem baru

ini, membantu karyawan sebagai pihak

yang menangani masalah pendaftaran

pasien, karena rancangan sistem

informasi registrasi dan sistem antrian

telah mempunyai file tersendiri yang

tentunya tersimpan di database,

sehingga dapat meningkatkan efisiensi

dan efektifitas.

4. Dengan menggunakan VB.net sebagai

developer dalam rancangan sistem,

tampilan lebih bagus sehingga akan

mengurangi kesalahan-kesalahan yang

sering dilakukan operator pada saat

melakukan operasi input data maupun

proses pembuatan laporan atau

informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. “Sistem

Informasi dan Implementasinya”.

Bandung : Informatika Bandung.

Kadir, Abdul. 2010. “Mudah Mempelajari

Database MySQL”. Yogyakarta :

Andi Offset.

Jogiyanto. 2005. “Analisis & Desain Sistem

Informasi : Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”.

Yogyakarta : Andi Offset.

Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem

Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset.

Asmara, Rini. 2014. “Sistem Informasi

Penjadwalan Kuliah Studi Kasus :

Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Imam Bonjol Padang”.Jurnal

TEKNOIF. Vol. 2 No 1.

Batubara, Muhammad Iqbal. 2012. “Sistem

Informasi Penjadwalan Sidang Meja

Hijau Mahasiswa”. Jurnal Sistem

Informasi. Vol 1.

Siswanto, dkk. 2012. “Sistem Informasi

Kantor Camat Ratu Samban Kota

Bengkulu Berbasis Web”. Jurnal

Sistem Informasi. Vol. 8 No. 2.

Indra Marwan, Keni Novandri Saputra.

2012. “Sistem Informasi Alumni ITP

Menggunakan PHP dan MySQL”.

Jurnal Momentum. Vol. 12 No. 1.

Minarni, Susanti. 2014. “Sistem Informasi

Inventory Obat Pada Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Padang”.

Jurnal Momentum. Vol. 16 No. 1.

Sophian, Sophan. 2014.

“Pengimplementasian dan

Perancangan Sistem Informasi

Penjualan dan Pengendalian Stok

Barang Pada Toko Swastika Servis

(SS) Bangunan Dengan

Menggunakan Bahasa Pemrograman

Visual Basic 6.0 Didukung Dengan

Database MySQL”. Jurnal

Momentum. Vol. 16 No. 2.

Winardi. 2009. “Teori Organisasi dan

Pengorganisasian”. Jakarta: Rajawali

Pers.


Recommended