+ All Categories
Home > Documents > Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan...

Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan...

Date post: 04-Oct-2020
Category:
Upload: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
36
Initial Treatment in Brain Tumor Emergency Irwan Barlian Immadoel Haq, Rahadian Indarto Susilo, Joni Wahyuhadi Neurosurgery Dept Dr. Soetomo General Academic hospital-Airlangga University Surabaya, Indonesia
Transcript
Page 1: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Initial Treatment in Brain Tumor Emergency

Irwan Barlian Immadoel Haq,Rahadian Indarto Susilo, Joni Wahyuhadi

Neurosurgery Dept

Dr. Soetomo General Academic hospital-Airlangga University

Surabaya, Indonesia

Page 2: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Bagaimana dan Kapan?

Page 3: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Monro-Kellie Doctrine

Page 4: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

MENGANCAM NYAWABERPOTENSI MENIMBULKAN MORBIDITAS/ DEFISIT

NEUROLOGIS PERMANEN

• Nyeri kepala hebat tidakmembaik dengan obat yang adekuat

• Kejang• Muntah proyektil• Penurunan kesadaran

• Gangguan penglihatan progresif• Gangguan motorik mendadak• Kejang

Kegawatdaruratan Tumor Otak

Page 5: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Ann Transl Med 2017; 5 (13):

269

Management of Meningioma Who Require Emergency Surgery: An Experience of dr. Soetomo Hospital, Airlangga University, Surabaya, Indonesia

Irwan Barlian Immadoel Haq, Rahadian Indarto Susilo, Joni Wahyuhadi

Emergency Symptoms Number (%)

Headache unresponsive to medical treatment

82 (44.3%)

Decrease of consciousness 75 (40.5%)

Acute deterioration of vision 13 (7%)

Acute hemiparesis 12 (6.5%)

Seizure 3 (1.6%)

Page 6: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

6

Kecurigaan tumor otakberdasarkan deskripsi

nyeri kepala oleh pasien

Deskripsi nyeri Kecurigaan

Onset mendadak Perdarahan subaraknoid

Memburuk dengan posisi supinasi,

batuk, atau mengejanPeningkatan TIK

Nyeri oksipital (dengan pandangan

ganda, disartria, disfagia, atau

ataksia)

Perdarahan oksipital, tumor, atau stroke

Nyeri leherPerdarahan subaraknoid, meningitis, diseksi

karotis atau arteri vertebralis

Thunderclap headachePerdarahan subaraknoid, Cerebral Venous

Sinuses Thrombosis, Perdarahan intraserebral

Kronis, memburuk secara progresif Masssa intracranial

Demam Infeksi, perdarahan intracranial

Defisit neurologisPerdarahan intrakranial, massa, hipertensi

intrakranial idiopatik

Page 7: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

7

Kecurigaan tumor otakberdasarkan gejala, tanda, serta riwayat

penyakit

Kategori Red Flag

Suspek Perdarahan Subaraknoid

> 50 tahun dengan nyeri kepala yang baru muncul

Thunderclap headache (intensitas memuncak dalam

1 menit sejak onset)

Onset traumatic/eksersional

Pasien dalam terapi antikoagulan/antiplatelet

Suspek Meningitis Demam

Adanya gejala gangguan neurologis

Penurunan kesadaran

Perubahan status mental

Defisit neurologis fokal

Penglihatan kabur

Kejang

Pingsan

Adanya tanda peningkatan tekanan intrakranial

atau efek massa

Riwayat immunocompromised

Riwayat keganasan

Riwayat operasi bedah saraf atau shunt

Papiledema

Eklamsi postpartum, thrombosis vena postpartumHamil

Postpartum

Page 8: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Nyeri kepalamendadak pastibukan tumor otak?

8

Nyeri kepala hebat yang bersifat akut dapatmerupakan gejala tumor otak, misalnya pituitary apoplexy.

Pada keadaan ini, terjadi perdarahan intratumoraladenoma hipofisis, sehingga terjadi peningkatanvolume tumor mendadak dan menyebabkan nyeri.

!Nyeri kepala akibat tumor:1. Kronik progresif2. Akut, thunderclap headache3. Memburuk dengan posisi supinasi/mengejan4. Disertai defisit neurologis

Page 9: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Penyebab Kegawatdaruratan Tumor Otak

• Edema Peritumoral

• Efek massa

• Hidrosefalus

Page 10: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Penyebab Kegawatdaruratan Tumor Otak

• Edema Peritumoral

• Efek Massa• Hidrosefalus

Impending Herniasi → Hernasi

Page 11: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Faktor Resiko Kegawatdaruratan Tumor Otak

Hiponatremia AnemiaKehamilan(Gangguanhormon)

Hemodilusi Kejang

• Faktor compliance habis• Ada pencetus

Page 12: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Tatalaksana Pasien Gawat Darurat Tumor Otak

Aairway

Bbreathing

Ccirculation

Ddisability

Gangguan Airway dan Breathing Retensi CO2 vasodilatasi volume intravaskular meningkat TIK meningkat

Tumor otak mengakibatkan peningkatan TIKCPP = MAP-ICP, maka MAP harus dipertahankan agar CPP tetap normal

Cek Disabilty (penurunan kesadaran, pupil anisokor, lateralisasi)

Page 13: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Aairway

Bbreathing

Bebaskan jalan napas, suctioning

GCS < 8

Intubasi dan hiperventilasiTarget PCO2 25-35 mmHg (terapi sementara, harus lanjut terapi tambahan)

Tatalaksana Pasien Gawat Darurat Tumor Otak

Page 14: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Ccirculation

Tumor otak akan meningkatkan TIKCPP = MAP-ICP, maka MAP harus dipertahankan agar CPP tetap normal

Tatalaksana Pasien Gawat Darurat Tumor Otak

Page 15: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Ddisability

Cek Disabilty (penurunan kesadaran, pupil anisokor, lateralisasi)Kejang → Diazepam, Fenitoin

Edema → Dexametason, Diuretik

Tatalaksana Pasien Gawat Darurat Tumor Otak

Page 16: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Medikamentosa Pada Tatalaksana Disability

• Steroid

• Mannitol/Hipertonik salin

• Analgetik

• Antiemetik

• Antikonvulsan

Page 17: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Steroid

Expert Rev Clin Pharmacol. 2011 March ; 4(2):

233–42

Page 18: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa
Page 19: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Tatalaksana Nyeri Kepala

Skala Nyeri Tatalaksana

Nyeri ringan (VAS 1-3) Dimulai dengan asetaminofen atau NSAID, kemudiandievaluasi dalam 24-72 jam, bila masih nyeri ditambahkan amitripilin 3 x 25 mg atau opioid ringan kodein sampai dengan 6x30 mg/hari.

Nyeri sedang (VAS 4-6) Dimulai dengan opioid ringan kemudian dievaluasi dalam24 jam, bila masih nyeri obat diganti dengan opioid kuat (morfin). Pemberian morfinIV dimulai dengan dosis dititrasi sampai pasien bebas nyeri.

Nyeri berat (VAS 7-10) Pengobatan morfin IV sejak awal dan dievaluasi sampai hitungan jam sampai nyeriterkendali baik. Setelah didapat dosis optimal maka pemberian morfin IV digantidengan morfin oral masa kerja pendek 4-6 jam dengan perbandingan 1:3, artinya jikadosis injeksi 20 mg/24jam maka dosis oral sebanyak 3x20mg/24jam (60 mg), diberikan 6x10mg atau 4x15mg/hari. Bila setelahnya nyeri terkendali baik, makadiganti morfin oral kerja lama dengan dosis 2x30mg/hari. Bila nyeri belumterkendali, morfin dinaikkan dosisnya menjadi dua kali lipat dan dievaluasi lebihlanjut serta berpedoman pada VAS.

Guideline Neuro-onkologi RSUD dr. Soetomo / FK UNAIR, Surabaya

Page 20: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Tatalaksana Nyeri Kepala

Skala Nyeri Tatalaksana

Obat Adjuvan Diberikan sesuai pengkajian, bila penyebabnya neuropatik, ditambahkan GABA (gabapentin), bila nyeri somatik akibat metastasis tulang, sedikit dapat ditambahNSAID, dan bisfosfonat, bila metastasis luas dan multipel maka pilihan utamanyaadalah radioterapi dan dapat ditambahkan bisfosfonat.

Non-Medikamentosa Penanganan psikiatris, operasi bedah saraf, blok anestesi, dan rehabilitasi medik.

Guideline Neuro-onkologi RSUD dr. Soetomo / FK UNAIR, Surabaya

Page 21: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Tatalaksana Kejang

Page 22: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Tatalaksana Muntah

• Pemberian regimen profilaksis acid suppressor agent dapatmenurunkan insiden perdarahan GI yang disebabkan oleh stress ulcer dengan pengaturan pH asam lambung.

• PPI mempunyai keunggulan dibandingkan regimen lainnya karena site of action memblokade jalur akhir produksi asam lambung dan durasikerja yang lebih lama. Dosis omeprazole 40mg/12jam IV atau40mg/hari peroral.

• Ranitidin dosis 150 mg/12 jam peroral, 50 mg/6-8 jam intravena ataukontinyu intravena perinfus dengan dosis 6,25 mg/jam. SedangkanSucralfat sebagai mucosal protector diberikan dengan dosis 1 gr/6 jam.

Am J Health-Syst Pharm. 1999;56:347-79

Page 23: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Tatalaksana Muntah

Page 24: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Tatalaksana Operasi Pada KegawatdaruratanTumor Otak

Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masaobservasi maksimal selama 4 jam, maka dapat dilakukan tindakan operasi

Jenis tindakan tergantung pada penyebab TIK, misalnya:

1. Hidrosefalus Pemasangan EVD atau VP Shunt 2. Efek massa yang besar operasi dekompresi

atau emergensi reseksi tumor

Page 25: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

25

Tidak ada perbaikan

Defisit Neurologis Akut/Penurunan Kesadaran

Manajemen ABC, intubasi, ventilasi normokarbik sesuai indikasi

Manajemen medis agresif

Deksametason 10-20mg

Mannitol 0,25-1g/kgBB

Pasien Tumor Otak (Meningioma)

Perbaikan

Hidrosefalus

Diversi LCS

Efek massa/intratumoral

hemorrhage

Meningioma Deep-seated Meningioma superfisial

Kraniektomi dekompresi

Perawatan bedah saraf

Reseksi tumor

Reseksi tumor terbatas

4-6jam 4-6jam

Perawatan

Algoritma Penanganan Tumor Otak di Unit Gawat Darurat

Page 26: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Prosedur Merujuk

• Pastikan pasien dalam kondisi stabil (tatalaksana ABCD memadai): airway clear, breathing spontan atau terintubasidengan SaO2 > 95%, circulation TDS > 90 mmHg/MAP 80-90 mmHg, disability kejang/brain edema teratasi denganmedikamentosa.

• Pastikan RS rujukan memiliki spesialis bedah saraf danfasilitas yang memadaimenghubungi RS terkait

• Pastikan tatalaksana ABCD yang adekuat selamaperjalanan: ambulans, obat emergency, monitor observasi.

Page 27: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Emergency Surgery for Brain Tumor:LCS Diversion

Page 28: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

43 y.o woman with decreased of consciousness since 1 week before admission. Preop GCS score E3V3M5.

POD3 post Decompressive Craniectomy GCS score E4V4M6.

2 weeks after decompressive craniectomyPOD1 post Tumor Resection GCS score E4V5M6.

Page 29: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

42 y.o woman with decreased of consciousness since 10 days before admission. Preop GCS score E3V1M5.

POD1 post Decompressive Craniectomy GCS score E4V2M5.

2 weeks after decompressive craniectomyPOD1 post Tumor Resection GCS score E4V5M6.

Page 30: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

44 y.o woman with decreased of consciousness since 1 week before admission. Preop GCS score E2V1M5.

POD7 post Decompressive Craniectomy GCS score E4V4M6.

3 weeks after decompressive craniectomyPOD1 post Tumor Resection GCS score E4V5M6.

Page 31: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

50 y.o woman with decreased of consciousness since 2 days before admission. Preop GCS score E2V2M5.

POD1 GCS score E4V5M6.PA: Fibroblastic Meningioma WHO Grade 1.

Page 32: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa
Page 33: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Prognosis

• Kelangsungan hidup pasien tumor otak tergatung pada:• Ukuran dan lokasi tumor• Pengobatan• Usia saat terdiagnosa tumor otak• Karnofsky Performance Score (KPS)• Temuan histologis• Faktor genetik molekuler

• Skor GCS dan lama penurunan kesadaran menentukan prognosis.

• Pituitary apoplexy dengan penurunan visus progresif → dekompresi segera (dalam 48 jam) → visus dapat kembali normal

Page 34: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

Prognosis

The Permanente Journal/ Fall 2008/ Volume 12 No. 4: 45-8

Neuro-Oncology, Volume 11, Issue 3, 1

June 2009, Pages 330–9

Page 35: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa
Page 36: Emergency Treatment of Brain Tumor · 2019. 5. 30. · Tatalaksana Operasi Pada Kegawatdaruratan Tumor Otak Apabila pasien tidak respon dengan medikamentosa yang agresif dalam masa

1. Comelli I, Lippi G, Campana V, Servadei F, Cervellin G. Clinical presentation and epidemiology of brain tumors firstly diagnosed in adults in the Emergency Department: a 10-year, single center retrospective study. Ann Transl Med [Internet]. 2017;5(13):269–269. Available from: http://atm.amegroups.com/article/view/15331/15614

2. Lanphear J, Sarnaik S. Presenting symptoms of pediatric brain tumors diagnosed in the emergency department. Pediatr Emerg Care [Internet]. 2014;30(2):77–80. Available from: http://www.embase.com/search/results?subaction=viewrecord&from=export&id=L52976541%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1097/PEC.0000000000000074%5Cnhttp://hz9pj6fe4t.search.serialssolutions.com.proxy.cc.uic.edu/?sid=EMBASE&sid=EMBASE&issn=07495161&id=doi:10.1097%2FPE

3. Damek DM. Cerebral edema, altered mental status, seizures, acute stroke, leptomeningeal metastases, and paraneoplastic syndrome. Hematol OncolClin North Am. 2010 Jun;24(3):515–35.

4. Roberts I, Yates D, Sandercock P, Farrell B, Wasserberg J, Lomas G, et al. Effect of intravenous corticosteroids on death within 14 days in 10008 adults with clinically significant head injury (MRC CRASH trial): randomised placebo-controlled trial. Lancet (London, England). 2004 Oct;364(9442):1321–8.

5. Pater K, Puskulluoglu M, Zygulska AL. Oncological emergencies: increased intracranial pressure in solid tumours’ metastatic brain disease. Przegl Lek. 2014;71(2):91–4.

6. Ausman JI. Handbook of Neurosurgery, 7(th) Edition. Vol. 1, Surgical Neurology International. India; 2010. 7. Quinn JA, DeAngelis LM. Neurologic emergencies in the cancer patient. Semin Oncol. 2000 Jun;27(3):311–21. 8. Jo JT, Schiff D. Management of neuro-oncologic emergencies. Handb Clin Neurol. 2017;141:715–41. 9. Lewis MA, Hendrickson AW, Moynihan TJ. Oncologic Emergencies : Pathophysiology , Presentation , Diagnosis , and Treatment. 2011;61(5):287–314. 10. Larner AJ. Referral guidelines for suspected central nervous system or brain tumours. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 2006;77(12):1305–6. 11. Walid MS. Prognostic factors for long-term survival after glioblastoma. Perm J [Internet]. 2008;12(4):45–8. Available from:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21339920%5Cnhttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC303714012. Liu R, Page M, Solheim K, Fox S, Chang SM. Quality of life in adults with brain tumors: Current knowledge and future directions. Neuro Oncol

[Internet]. 2009;11(3):330–9. Available from: https://academic.oup.com/neuro-oncology/article-lookup/doi/10.1215/15228517-2008-09313. Uzuka T, Takahashi H, Nakasu Y, Okuda T, Mitsuya K, Hayashi N, et al. Surgical Site Infection after Malignant Brain Tumor Resection: A Multicenter

Study for Induction of a Basic Care Bundle. Neurol Med Chir (Tokyo). 2017;542–7.


Recommended