of 32
LAPORAN KASUSOD ENDOPTHALMITIS POST OPERASI
IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa Makassar/Indonesia Agama Alamat Makassar Tgl. Pemeriksaan Perawatan Rekam Medik : Ny. SA : 79 tahun : Perempuan : : Islam : Tamalate, : 11 Mei 2011 : Klinik Orbita : 12456
ANAMNESIS Keluhan utama : Penglihatan Menurun pada Mata Kanan Anamnesis terpimpin : Dialami sejak 2 minggu 4 hari yang lalu, awalnya pasien telah dioperasi katarak di RS Pare-pare 3 minggu yang lalu dan penglihatan membaik namun 3 hari kemudian tiba-tiba penglihatan menurun. Rasa berpasir (+), mengganjal (+), nyeri (+), mata merah (+), gatal (-), silau (-), air mata berlebih (-), demam (-), nyeri kepala (+), mual (-), muntah (-). Riwayat penyakit DM (-), Hipertensi (+) berobat teratur (TD: 160/90 mmHg) Riwayat penggunaan kacamata baca (+). Riwayat trauma (-). Riwayat katarak (+) 2 tahun yang lalu.
Mata kanan pasien
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIINSPEKSIPalpebra Silia App. Lakrimalis Konjungtiva Kornea Bilik Mata Depan Iris Pupil Lensa Gerakan Bola Mata ODS OD OS
ODEdema (-) Sekret (+) Lakrimasi (+) Hiperemis (+) Kesan udem (+) Hipopion 1/5 BMD Coklat, kripte (+) Bulat, Sentral Kesan Keruh Ke segala arah
OSEdema (-) Sekret (-) Lakrimasi (-) Hiperemis (-) Jernih Normal Coklat, kripte (+) Bulat, Sentral Jernih Ke segala arah
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIPALPASI Tensi okuler Nyeri tekan Massa tumor Glandula preaurikuler OD Tn (-) (-) Pembesaran (-) OS Tn (-) (-) Pembesaran (-)
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGITonometri : Tidak dilakukan pemeriksaan Visus VOD = 1/ VOS = 2/60 :
Campus Visual : Tidak dilakukan pemeriksaan Color Sense: Tidak dilakukan pemeriksaan Light Sense : Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIPENYINARAN OBLIK Konjungtiva Kornea Bilik Mata Depan OD Hiperemis (+) Kesan udem (+) Hipopion (+) 1/5 BMD OS Hiperemis (-) Jernih Hipopion (-)
Iris Pupil
Coklat, Kripte (+), Bulat, Sentral, RC (-)
Coklat, Kripte (+) Bulat, Sentral, RC (+)
Lensa
Kesan Keruh
Jernih
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIDiafonoskopi : Tidak dilakukan pemeriksaan Funduskopi : Sulit dinilai karena kekeruhan vitreus.
SLIT LAMPSLOD : Konjungtiva hiperemis (+), inj. konjungtiva (+), inj. siliar (+), kornea udem (+) tampak jahitan 5 buah dari arah jam 10-1, interuptus, jahitannya kesan longgar, BMD hipopion (+) 1/5 BMD, iris coklat, kripte (+), tampak sinekia posterior arah jam 7-11, pupil bulat, RC (-) lensa IOL (+) vitreus keruh. SLOS : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, bilik mata depan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, refleks cahaya (+), lensa jernih
PEMERIKSAAN RADIOLOGI(USG B.SCAN)
Kesan : Echo baik, vitreus kesan keruh, N.II kesan intact.
RESUME Seorang perempuan 79 tahun , datang berobat di klinik mata Orbita, dengan keluhan penglihatan menurun pada oculus dekstra, yang dialami sejak 2 minggu 4 hari yang lalu, awalnya pasien telah dioperasi katarak di RS Pare-pare 3 minggu yang lalu dan penglihatan membaik namun 3 hari kemudian tiba-tiba penglihatan menurun, nyeri (+), fotofobia (+), hiperlakrimasi (+), kotoran mata berlebih (+), penurunan penglihatan pada mata kanan (+), febris (-) riwayat febris (-), riwayat berobat ke RS Pare-pare dan diberi obat, kemudian di rujuk ke klinik Orbita. Riwayat penyakit Hipertensi (+) berobat teratur (160/90 mmHg).
RESUMEPada inspeksi didapatkan OD sekret (+), lakrimasi (+), konjungtiva hiperemis (+), kornea kesan udem, bilik mata depan hipopion (+) 1/5 BMD, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, lensa kesan keruh, gerakan bola mata: kesegala arah. Pada Pemeriksaan visus didapatkan VODS FT (+). Pemeriksaan slit lamp didapatkan OD Konjungtiva hiperemis (+), injeksio konjungtiva (+), injeksio siliar (+), kornea udem (+), tampak jahitan 5 buah dari arah jam 10-1, interuptus, jahitannya kesan longgar, BMD hipopion (+) 1/5 BMD, iris coklat, kripte (+), tampak sinekia posterior arah jam 7-11, pupil bulat, RC (-) lensa IOL (+) vitreus keruh.
DIAGNOSISOD Endopthalmitis Post Operasi
PENATALAKANAAN Sistemik : Ofloxacin 2X200 mg Metilprednisolon 4X4 mg Topikal : LFX EDMD 4X1 tts OD Rencana : Injeksi antibiotik intravitreal + sinekiolisis + resuturing
DISKUSIANAMNESIS: keluhan penglihatan menurun pada oculus dekstra, yang dialami sejak 2 minggu 4 hari yang lalu, awalnya pasien telah dioperasi katarak di RS Pare-pare 3 minggu yang lalu dan penglihatan membaik namun 3 hari kemudian tiba-tiba penglihatan menurun, nyeri (+), fotofobia (+), hiperlakrimasi (+), kotoran mata berlebih (+), penurunan penglihatan pada mata kanan (+), febris (-) riwayat febris (-)
PEMFIS : Pada visus didapatkan VOD = 1/ VOS = 2/60, slit lamp didapatkan OD Konjungtiva hiperemis, injeksio konjungtiva, injeksio siliar, kornea udem, tampak jahitan 5 buah dari arah jam101, interuptus, jahitannya kesan longgar, BMD hipopion 1/5 BMD, tampak sinekia posterior arah jam 7-11, RC (-) lensa IOL (+) vitreus keruh.
OD ENDOPTHALMITI S POST OPERASI
USG B.SCAN Kesan : Viterus keruh
REFERAT
ENDOPTHALMITIS
18
PENDAHULUANEndoftalmitis adalah inflamasi pada rongga intraokular anterior dan posterior (Aqueous Humor dan vitreus ) baik yang disebabkan oleh bakteri ataupun jamur. (1,2) Ada dua tipe endoftalmitis : Endoftalmitis endogen penyebaran infeksi terjadi secara hematogen dari tempat asal atau sumber infeksi didalam tubuh. (3) Endoftalmitis eksogen organisme yang masuk kedalam mata berasal dari lingkungan luar : (1)
ANATOMI BOLA MATA
ETIOLOGI BakteriOrganisme gram-positif 56 90 % Staphylococcus epidermitis Staphylococcus aureus Streptococcus Organisme gram-negatif Pseudomonas Escherichia coli Enterococcus
JamurCandida albicans Aspergilosis
Sumber infeksi meningitis, endokarditis, infeksi saluran kemih, dan infeksi berat lainnya Organisme gram-positif merupakan penyebab tersering (Staphylococcus aureus ), gram negatif, serta jamur
Gambar : Endoftalmitis endogen akibat meningitis (1)
Organisme yang normal berada di konjungtiva, kelopak mata, ataupun bulu mata yang terlibat sewaktu operasi insisi pada mata Pada trauma biasanya benda-benda sekitar yang menjadi penyebab sudah terkontaminasi oleh berbagai agen yang infeksius Organisme gram-positif (Staphylococcus epidermitis ) sekitar 5690% kasus , organisme gram-negatif terdapat pada 7-29 % kasus; dan jamur ditemukan pada 3-13 % kasus.
Gambar : endoftalmitis eksogen pasca operasi
EPIDEMIOLOGI Insiden /tahun adalah 5 dari 10.000 pasien yang dirawat Mengenai semua usia Laki-laki = perempuan Endoftalmitis endogen : jarang 2 15 % dari seluruh kasus endoftalmitis Endoftalmitis eksogen : Endoftalmitis pasca pembedahan terjadi sekitar 60 % kasus Endoftalmitis pasca trauma terjadi pada 4 13 % dari seluruh kasus trauma tajam mata. Insiden endoftalmitis karena adanya benda asing intraokular adalah 7 31 % kasus.
PATOFISIOLOGI
Bakteri masuk ke dalam mata
Eksogen (penetrasi melalui kornea/sclera)
Endogen ( melalui vaskular endotel)
Proliferasi yang cepat dari bakteri/jamur
DIAGNOSISAnamnesis Endoftalmitis dapat memberikan gejala yang dikeluhkan secara subyektif seperti : penurunan tajam penglihatan (paling sering dikeluhkan) sakit pada mata , mata merah, fotofobia , adanya sekret dan demam
DIAGNOSISPemeriksaan FisisPenemuan-penemuan yang dapat ditemukan secara objektif adalah : Eritema/edema palpebra, Injeksi conjungtiva dan injeksi siliar, Edema kornea, Hipopion, dan kemosisTanda klasik dari endoftalmitis (1) Penurunan visus, konjungtiva hiperemis, nyeri, udem palpebra dan hipopion
DIAGNOSISEvaluasi oftalmologi: Pemeriksaan tajam penglihatan Tonometri untuk memeriksa tekanan bola mata Pemeriksaan funduskopi Memeriksa kedua mata dengan slit lamp biomicroscopy Ultrasonografi bila pemeriksaan funduskopi sulit dilakukan Pemeriksaan kultur rutin
DIAGNOSIS BANDINGTASS (Toxic Anterior Segment Syndrome) Retinoblastoma
PENATALAKSANAAN Antibiotik intravitreal intravena, maupun topikal Kortikosteroid intravena/intravitreal Vitrectomy
PROGNOSIS Prognosis dari endoftalmitis endogen biasanya lebih buruk dibandingkan endoftalmitis eksogen Prognosis juga bergantung pada adanya penyakit yang mendasari
TERIMA KASIH