Slide 1Pengumpulan dan
Objektif: independen yaitu tidak tergantung pada jenis atau
aktivitas organisasi yang diaudit
Sistematis: terdiri dari tahap demi tahap proses pemeriksaan
Ada bukti yang memadai: mengumpulkan, mereview, dan
mendokumentasikan kejadian-kejadian
Adanyakriteria: untuk menghubungkan pemeriksaan dan evaluasi
bukti–bukti
Audit Sistem Informasi
Pendahuluan
Sebenarnya konsep dan prinsip auditing baik di lingkungan manual
dan lingkungan sistem informasi yang berbasis komputer tidak
berubah, yang berubah adalah metode dan tekniknya saja.
Beberapa teknik dan metode tersebut berbeda karena antara lain
disebabkan: Otomatisasi, yaitu seluruh proses di dalam pemrosesan
data elektronik mulai dari input hingga output cenderung secara
otomatis, bentuk penggunaan dan jumlah kertas cenderung minimal,
bahkan sering kali tidak ada (paperless office) sehingga untuk
penelusuran dokumen (tracing) audit berkurang dibandingkan sistem
manual yang banyak menggunakan dokumen dan kertas.
Audit Sistem Informasi
Pengertian Bukti Audit
Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau
informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat
digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan
pendapatnya.
Audit Sistem Informasi
Bukti audit didefinisikan sebagai semua informasi yang digunakan
oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah
disajikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
Informasi ini beragam tergantung pada tingkat pengaruhnya terhadap
keputusan auditor mengenai apakah laporan keuangan telah disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
Bukti audit mencakup informasi yang tingkat pengaruhnya tinggi
seperti hasil perhitungan auditor terhadap persediaan, dan juga
informasi yang kurang berpengaruh seperti jawaban dari
pertanyaanpertanyaan yang diajukan auditor kepada auditan
Bukti Audit
Bukti hukum sangat bergantung pada pemberian kesaksian dengan
berbicara (oral testimony) sedangkan bukti audit lebih mengandalkan
bukti dokumentasi.
Bukti hukum memperbolehkan adanya dugaan-dugaan tertentu bahwa
fakta-fakta yang tertera dalam dokumen perjanjian antara
pihak-pihak yang berkaitan adalah benar sedangkan auditor tidak
terikat pada suatu dugaan tertentu dan akan selalu menguji semua
bukti sampai auditor tersebut merasa puas mengenai
kebenarannya.
Auditor harus memahami bentuk-bentuk bukti hukum. Pemahaman ini
akan sangat berguna bila mereka menghadapi kasus-kasus kecurangan
(fraud) selama melakukan audit
Audit Sistem Informasi
Material
Resiko material misstatement.
Resiko material misstatement menunjukkan pada resiko-resiko yang
melekat yang dinyatakan salah dan kontrol resiko terhadap kontrol
internal akan gagal untuk dicegah atau dideteksi material
misstatement dalam pernyataan.
Ukuran dan karakteristik populasi.
Ukuran populasi menunjukkan jumlah item yang ada pada populasi,
seperti halnya jumlah transaksi penjualan dalam jurnal penjualan.
Karakteristik populasi umumnya menunjukkan sifat item yang termasuk
dalam populasi.
Audit Sistem Informasi
Relevansi Bukti Audit
Audit Sistem Informasi
Independensi sumber.
Dokumen-dokumen yang ditulis.
Audit Sistem Informasi
Antonius Wahyu Sudrajat, M.T.I
Keputusan atas Bukti Audit
Masalah utama pengambilan keputusan atas bukti audit adalah
penentuan jenis dan jumlah bukti audit yang memadai untuk mengambil
kesimpulan
Keputusan auditor dalam pengumpulan bukti audit dapat dibagi dalam
4 (empat) bagian yaitu:
Prosedur audit apa yang akan digunakan?
Berapa jumlah sampel yang akan diuji dengan prosedur
tersebut?
Item mana yang akan dipilih sebagai sampel dari populasi?
Kapan akan melakukan pro sedur audit ini?
Audit Sistem Informasi
Bukti ini dapat diperoleh melalui beberapa cara:
Hasil wawancara
Observation evidence
*
Bukti audit dari sumber-sumber eksternal (contohnya, konfirmasi
yang diterima dari pihak ketiga) biasanya lebih reliabel daripada
yang dibuat secara internal.
Bukti audit yang dibuat secara internal lebih reliabel apabila
sistem akuntansi dan pengendalian intern berjalan efektif.
Bukti audit yang diterima langsung oleh auditor lebih reliabel
daripada yang diperoleh dari entitas (auditee).
Bukti audit dalam bentuk dokumen dan bentuk tertulis lainnya
biasanya lebih reliabel daripada bentuk lisan.
Dokumen asli lebih reliabel daripada fotocopy, teleks, atau
faksimili.
*
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh auditor didalam
menetapkan bukti audit, yaitu:
Di bidang hukum, pihak yang dituntut maupun penuntut mempunyai hak
dan kesempatan yang sama untuk mempertahankan kebenaran yang
diyakininya, atau untuk membela dirinya, dan kemudian hakim yang
akan menentukan kebenaran berdasarkan bukti-bukti .
Auditor yang memerlukan bukti audit untuk tujuan pemeriksaan harus
mengerti dan menyadari bahwa tidak ada sesuatu hal yang pasti untuk
tujuan tersebut. Auditor itu sendiri yang harus menentukan
bagaimana mutu bukti yang diperoleh, berapa banyak bukti audit yang
diperlukan, dan seberapa mendukung keyakinannya dalam mengambil
kesimpulan dari pemeriksaan tersebut.
Bukti audit harus dicatat, dikelola dan dievaluasi.
*
Antonius Wahyu Sudrajat, M.T.I
Dalam memilih prosedur audit yang akan digunakan, auditor dapat
memilih 7 (tujuh) kategori bukti audit seperti yang dikemukakan
Arens dan Loebbecke, yaitu:
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
Oleh Arens dan Loebbecke, Pemeriksaan fisik didefinisikan sebagai
pemeriksaan atau penghitungan yang dilakukan oleh auditor atas
tangible asset. Jenis bukti audit ini sering berhubungan dengan
persediaan, kas dan juga termasuk verifikasi investasi, piutang dan
tangible fixed asset
Bukti audit fisik (physical evidence) terdiri dari semua yang dapat
dihitung, diperiksa, diamati, atau diinspeksi. Bukti audit ini,
melalui bukti langsung (faktual), menyediakan dukungan utama bagi
tujuan eksistensi
Audit Sistem Informasi
SA-IAI mendefinisikan konfirmasi sebagai proses pemerolehan dan
penilaian suatu komunikasi langsung dari pihak ketiga sebagai
jawaban atas suatu permintaan informasi tentang unsur tertentu yang
berdampak terhadap asersi laporan keuangan.
Proses konfirmasi mencakup:
Perancangan permintaan konfirmasi
Pemberitahuan permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga yang
bersangkutan
Penerimaan jawaban dari pihak ketiga
Penilaian terhadap informasi, atau tidak adanya informasi, yang
disediakan oleh pihak ketiga mengenai tujuan audit, termasuk
keandalan informasi tersebut
Audit Sistem Informasi
Dokumentasi adalah pemeriksaan yang dilakukan auditor atas catatan
dan dokumen auditan untuk membuktikan informasi dalam laporan
keuangan atau yang seharusnya disajikan dalam laporan
keuangan
Bukti audit dalam bentuk dokumen terdiri dari catatan akuntansi dan
semua dokumen yang mendukung pencatatan transaksi dan kejadian
dalam catatan akuntansi tersebut
Audit Sistem Informasi
Pro sedur analitis menggunakan perbandingan dan hubungan-hubungan
(korelasi) untuk memperkirakan apakah saldo akun atau data yang
lain telah disajikan dengan layak.
Menurut Arens dan Loebbecke, tujuan dari pro sedur analitis dalam
audit atas laporan keuangan adalah:
Memahami sifat industri dan usaha auditan
Memperkirakan kemampuan auditan untuk melanjutkan usahanya (going
concern)
Mengindikasikan terjadinya kemungkinan salah saji dalam laporan
keuangan
Audit Sistem Informasi
Wawancara adalah proses untuk mendapatkan informasi baik tertulis
maupun lewat kalimat langsung sebagai tanggapan atas pertanyaan
auditor.
Meskipun banyak bukti yang dapat diperoleh dari auditan melalui
wawancara, bukti-bukti ini tidak dapat memberikan kesimpulan karena
berasal dari sumber yang tidak independen dan mungkin cenderung
untuk menguntungkan auditan. Karena itu, ketika auditor mendapatkan
bukti melalui wawancara, biasanya auditor akan berusaha untuk
mendapatkan bukti-bukti pendukung melalui prosedur audit yang
lain.
Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi
Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari 2 data
:
Data Akuntansi dan,
Audit Sistem Informasi
Pengendalian Intern.
Catatan Akuntansi.
Bukti Fisik.
Bukti Dokumenter.
Meigs Walter B. Larsen. E (1977) mengelompokan tipe bukti audit
menjadi 10 tipe, tipe-tipe tersebut antara lain:
Audit Sistem Informasi
Materialitas .
Audit Sistem Informasi
Inspeksi.
Observasi.
Konfirmasi.
Wawancara.
Perbandingan.
Dalam proses pengumpulan bukti audit, auditor melakukan empat
pengambilan keputusan yang saling berkaitan yaitu:
Penentuan prosedur audit yang akan digunakan.
Penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu.
Audit Sistem Informasi
Penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit
tersebut.
Audit Sistem Informasi
Antonius Wahyu Sudrajat, M.T.I
Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional
hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit system informasi dan
keuangan.
Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit system informasi
dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit
keuangan dibatasi pada output sistem.
Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi seluruh
aspek manajemen system informasi.
Tujuan audit operasional mencakup faktor- faktorseperti:
efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Pengumpulan bukti mencakup kegiatan- kegiatan berikut ini :
Meninjau kebijakan dokumentasi operasional
Prosedur pengumpulan bukti, cont. Mengamati fungsi-fungsi dan
kegiatan operasional
Memeriksa rencana dan laporan keuangan serta operasional
Menguji akurasi informasi operasional