Date post: | 24-Jun-2015 |
Category: |
Education |
Upload: | firda-amalia |
View: | 2,378 times |
Download: | 1 times |
Evaluation of Growth
Indicates
FIRDA AMALIA125070301111009GIZI A2 /40
MateriPengertian Indeks Antropometri
Macam-macam Indeks
Antropometri
Penggunaan Indeks Antropometri
Baku Rujukan
Klasifikasi Status Gizi
Pengertian Indeks Antropometri
pengukuran dari beberapa parameter dan kombinasi dari minimal 2 variabel pengukuran yang baru bisa diinterpretasikan
setelah hasil pengukuran, misalnya antara TB dan BB
dapat dihasilkan adanya IMT (Indeks Massa Tubuh)
Macam-Macam Indeks Antropometri
Berat Badan Menurut UmurTinggi Badan Menurut UmurBerat Badan Terhadap Tinggi
BadanIndeks Masa Tubuh
Berat Badan menurut Umur (BB/U)
•merupakan salah satu parameter yang memberikan gambaran mengenai massa tubuh• bersifat labil, karena berat badan sangat sensitive terhadap pertumbuhan yang mendadak•menggambarkan status gizi seseorang pada saat ini
Berat Badan menurut Umur (BB/U)Kelebihan Kekurangan
Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronisDapat menimbulkan interpretasi yang keliru bila terdapat edema
atau asites
Berat badan dapat berfluktuasiTerkadang umur secara akurat sulit di dapat karena pencatatan umur
yang belum baik
Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil
Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, misalnya pengaruh pakaian atau gerakan anak saat
ditimbang
Baik untuk diterapkan pada anak-anak dalam rangkaian pengukuran
Tidak bisa membedakan tinggi dan massa otot anak-anak
Dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi underweight maupun overweight
Adanya penyakit-penyakit non gizi yang mempengaruhi BB
Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failure (kegagalan pertumbuhan) karena infeksi atau
KEP
Dapat digunakan untuk Growth monitoring
Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Tabel Berat Badan Menurut Umur 0-36
Bulan
Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Tabel Berat Badan Menurut
Umur 2-20 Tahun
Tinggi Badan
Menurut Umur (TB/U)
• merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal• kurang sensitif terhadap
permasalahan kekurangan gizi dalam waktu yang pendek• menggambarkan status gizi
masa lalu• Penilaian menurut WHO NCHS : >= 90% (normal) < 90% (Abnormal/kronis)
Kelebihan Kekurangan
Relatif murah Ketepatan umur sulit di dapat
Baik untuk menilai status gizi masa lampauDiperlukan indeks lain dalam menilai intervensi
karena perubahan TB tidak banyak terjadi dalam waktu yang singkat
Biasanya digunakan untuk mengetahui status gizi anak-anak di negara berkembang
Tidak bisa mengukur perubahan jangka pendek pada status gizi buruk
Cepat, sehingga dapat dilakukan pada populasi yang besar
Kesalahan yang muncul seperti kesalahan pada peralatan (belum dikalibrasi), kesalahan pada observer (kesalahan pengukuran, pembacaan,
ataupun pencatatan)
Obektif
Tidak Menimbulkan rasa sakit pada responden
Hanya mendapatkan data pertumbuhan, obesitas, malnutrisi karena kurang energi dan protein, tidak dapat memperoleh informasi karena defisiensi zat
mikro
Peralatan mudah dipindahkan dan dapat dibuat secara lokal
Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB)
• untuk menilai status gizi saat ini.• juga merupakan pilihan utama dalam menilai
status gizi karena ada unsur BB yang sangat peka terhadap gangguan gizi yang dini sekalipun,• BB/TB sebaiknya selalu digunakan bersama TB/U
untuk mencegah salah diagnosis status gizi
Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB)Kelebihan Kekurangan
Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, dan kurus) Pengukuran relatif lebih lama
Tidak memerlukan data umur
Sering mengalami kesulitan jika melakukan pengukuran terhadap
panjang/tinggi badan pada kelompok balita
Baik digunakan untuk nutritional emergencies Sering terjadi kesalahan pembacaan hasil pengukuran
Dapat menjadi indikator status gizi saat ini (current nutrition status)
Baik untuk mengukur status gizi akut
Tabel BB/TB usia 0-36 bulan
Tabel BB/TB usia 2-20 tahun
Indeks Masa Tubuh (IMT)
• untuk mengetahui status gizi orang normal (tidak berkebutuhan khusus) baik itu anak-anak maupun dewasa namun dengan indikator yang berbeda.• BMI ini tidak dapat diterapkan pada Ibu Hamil
dan Olahragawan
Indeks Masa Tubuh (IMT)Kelebihan Kekurangan
Alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya
yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan
IMT dewasa hanya berlaku untuk orang berumur diatas 18 tahun
Tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus (penyakit)
lainnya seperti adanya edema, asites, dan hepatomegali
Tidak dapat diterapkan pada bayi,remaja,ibu hamil, dan
olahragawan
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Cara 1 : BMI =
Cara 2 :BMI (kg/m2) = pounds : inches2 : 0,001492
Cara 3 :BMI = 703,1 x
Indeks Masa Tubuh (IMT)
BMI (kg/m2) Classification Risk of co-Morbidities
< 18,5 Mild Underweight
Low (but increased risk of other clinical problems)
18,5 – 24,99 Normal Range -
≥ 25 Overweight Average
25 – 29,99 Pre Obese Increased
30 – 34,99 Obese Class I Moderate
35 – 39,99 Obese Class II Severe
≥ 40 Obese Class III Very severe
Sumber : WHO Expert Consultation, 2004
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Indeks Massa Tubuh untuk
Orang Indonesia
(Dewasa) usia > 18 tahun
IMT Kriteria Kategori
< 17,0 Kekurangan BB tingkat Berat
Kurus17,0 – 18,0 Kekurangan BB tingkat
Ringan
18,5 – 25,0 Normal
25,0 – 27,0 Kelebihan BB tingkat Ringan
Gemuk>27,0 Kelebihan BB tingkat Berat
Tabel IMT
Untuk Dewasa (kg)
Tabel IMT
Untuk Dewasa (pounds
)
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Tabel IMT anak
perempuan usia 5 – 10
tahun
Umur (thn)
Sangat kurus
(kurang dari)
Kurus Normal Gemuk Sangat gemuk (lebih dari)
5 11,6 11,6 – 12,6 12,7 – 16,8 16,9 – 18,7 18,7
6 11,7 11,7 – 12,6 12,7 – 16,9 17,0 – 19,2 19,2
7 11,8 11,8 – 12,7 12,8 – 17,3 17,4 – 19,9 19,9
8 11,9 11,9 – 12,8 12,9 – 17,6 17,7 – 20,6 20,6
9 12,1 12,1 – 13,0 13,1 – 18,2 18,3 – 21,5 21,5
10 12,4 12,4 – 14,7 14,8 – 18,9 19,0 – 22,5 22,5
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Tabel IMT anak laki-laki
usia 5 – 10 tahun
Umur (thn)
Sangat kurus
(kurang dari)
Kurus Normal Gemuk Sangat gemuk (lebih dari)
5 12,0 12,0 – 12,8 12,9 – 16,5 16,6 – 18,3 18,3
6 12,1 12,1 – 13,0 13,1 – 16,7 16,8 – 18,5 18,5
7 12,3 12,3 – 13,1 13,2 – 17,1 17,2 – 19,0 19,0
8 12,4 12,4 – 13,3 13,4 – 17,4 17,5 – 19,6 19,6
9 12,5 12,5 – 13,5 13,6 – 17,8 17,9 – 20,4 20,4
10 12,8 12,8 – 13,7 13,8 – 18,4 18,5 – 21,4 21,4
Penggunaan Indeks
Antropometri
Persentil
• tidak dianjurkan untuk digunakan mengevaluasi indeks antropometri suatu individu atau populasi pada negara berkembang, karena untuk negara berkembang menggunakan Z-score• Health Statistics (NCHS) merekomendasikan
persentil ke 5 sebagai batas gizi baik dan kurang, serta persentil 95% sebagai batas gizi lebih dan gizi baik.• contoh persentil dalam Z-score :
Z-score Percentile
-3 0,13-2 2,28-1 15,8
Persen Terhadap Median
• Digunakan untuk menyatakan indeks pertumbuhan apabila rata-rata dan distribusi tidak diketahui• Median = 50 (dalam persentil) = 100% (sebagai standart)• Nilai ambang batas dinyatakan dalam nilai presentase terhadap nilai
baku• Nilai ambang batas persen terhadap median % Median & Z-Score
90% = -1 Z-Score
80% = -2 Z-Score
70% = -3 Z-Score
60% = -4 Z-Score
Persen Terhadap Median
• Status gizi berdasarkan indeks antropometri menurut WHO NCHS 1983 mempunyai cut off (ambang batas) :
Status GiziIndeks Antropometri
BB/U TB/U BB/TB
Gizi Baik >80% >90% >90%
Gizi Sedang 71-80% 81-90% 81-90%
Gizi Kurang 61-70% 71-80% 71-80%
Gizi Buruk ≤ 60% ≤ 70 % ≤ 80 %
Standart Deviasi Unit (Z score)
Standart Deviasi Unit (Z Score)
• WHO menganjurkan penggunaan Z-score untuk mengevaluasi antropometri data dari negara berkembang, karena Z-score bisa menghitung dengan akurat• WHO menyarankan menggunakan cara ini untuk meneliti dan
menentukan, serta memantau pertumbuhan.
Nos.
Combinations of Indices Nutritional Status
161714
Low W/H+ low W/A + normal H/A+ low W/A + hight H/A+ normal W/A + hight
H/A
Currently underfedCurrently underfedCurrently underfed
1197
Normal W/H+ low W/A + low H/A+ normal W/A + normal
H/A+ high W/A + high H/A
Short, normally nourishedNormalTall, normally nourished
124
Hight W/H+ normal W/A + low H/A+ high W/A + low H/A+ high W/A + normal H/A
Currently overfed, shortObeseOverfed, not necessarily
obese
Interpretasi dari ketiga indeks No Indeks yang digunakan Interpretasi
BB/U TB/U BB/TB 1 Rendah Rendah Normal Normal, dulu kurang gizi
RendahRendah
TinggiNormal
RendahRendah
Sekarang kurang ++Sekarang kurang +
2 Normal Normal Normal Normal Normal Tinggi Rendah Sekarang kurang Normal Rendah Tinggi Sekarang lebih, dulu kurang3 Tinggi Tinggi Normal Tinggi, normal Tinggi Rendah Tinggi Obese Tinggi Normal Tinggi Sekarang lebih, belum obeseKeterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) :Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Sebaran Normal Rujukan BB /U atau TB/U atau BB/TB
Normal / Baik
Kurang
Buruk
Batas Ambang dan Istilah Status Gizi Untuk Indikator BB/U, TB/U dan TB/BB
1. Indeks BB/U:a. Gizi baik bila Z-Score terletak dari > -2 SD s/d +2 SDb. Gizi kurang bila Z-Score terletak dari >-3 SD s/d <-2 SDc. Gizi buruk bila Z-Score terletak < -3 SDd. Gizi lebih bila Z-Score terletak > +2 SD
2. Indeks TB/U:a. Normal bila Z-Score terletak > -2 SDb. Pendek/stunted bila Z-Score terletak < -2 SD
Batas Ambang dan Istilah Status Gizi Untuk Indikator BB/U, TB/U dan TB/BB
3. Indeks BB/TBa. Normal bila Z-Score terletak dari > -2 SD s/d +2 SDb. Kurus bila Z-Score terletak dari > -3 SD s/d < -2 SDc. Sangat kurus/wastted bila Z-Score terletak < -3 SDd. Gemuk bila Z-Score terletak > +2 SD
Batas Ambang (Cut off point) Status Gizi Didasarkan pada asumsi resiko kesehatan:
Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila 95 % balita berstatus gizi baik (antara -2 SD s/d +2 SD)
95 %
Batas Ambang (Cut off point) Status Gizi Didasarkan pada asumsi resiko kesehatan:
Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila hanya ada 2,0 % balita berada antara -2 SD dan -3 SD,
atau antara +2 SD dan +3 SD.
2 % 2 %
Batas Ambang (Cut off point) Status Gizi Didasarkan pada asumsi resiko kesehatan:
Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila hanya ada 0,5 % balita berada di bawah -3 SD, atau di
atas +3 SD
0,5 % 0,5 %
Baku Rujukan
BAKU INTERNASIONAL
• Di dunia ada beberapa jenis buku rujukan. Baku rujukan tersebut antara lain Harvard (Boston), WHO-NCHS , tanner, dan Kanada. Baku rujukan Harvard dan WHO-NCHS adalah baku yang paling umum digunakan di berbagai negara.
BAKU NASIONAL
• Data referensi (Baku Acuan) di Indonesia yaitu sejak dekade 80-an Indonesia menggunakan 2 baku acuan internasional, yaitu harvard dan WHO-NCHS.
This illustration is a part of ”Spheres with core”. See the whole presentation here slideshop.com/Powerpoint-Spheres-with-core
KLASIFIKASI STATUS GIZI Berdasarkan
baku Harvard
Status Gizi
Klasifikasi Cara WHO
HARVARD
1. Gizi lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obesitas.
2. Gizi baik untuk well nourished.
3. Gizi kurang untuk under weight yang mencakup mild dan moderate PCM (Protein Calori Malnutrition).
4. Gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmik-kwasiokor dan kwasiokor.
Indeks Status Gizi Ambang Batas
BB/U
Overweight +2SD
Normal -2SD sampai +2SD
underweight< -2SD sampai ≥ -
3SDSevere
underweight< -3SD
TB/UNormal ≥ 2SD
Stunting < -2SD
BB/TB
Gemuk +2SD
Normal≥ -2SD sampai
+2SD
Wasting< -2SD sampai ≥ -
3SD
Severe Wasting < -3SD
WHO
Indeks Status Gizi Keterangan
BB/U
Gizi LebihGizi Baik
Gizi KurangGizi Buruk
≥ 2SD-2 sampai +2SD<-2SD sampai ≥-
3SD< -3 SD
TB/U NormalPendek (Stunted)
-2 sampai +2SD< -2 SD
GemukNormal
Kurus (Wasted)Sangat Kurus
≥ 2SD-2 sampai +2SD<-2SD sampai -
3SD< -3 SD
Terima Kasih