Date post: | 07-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | ming-muslimin |
View: | 214 times |
Download: | 0 times |
of 65
8/19/2019 exposure-2015-86-l
1/65
8/19/2019 exposure-2015-86-l
2/65
Seperti sudah sering kita dengar, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang merupakan pasar bebas Asia Tenggara akan diberlakukan pada akhir 2015 ini. Hal ini akan berdampak pada banyak orang,utamanya mereka yang bekerja pada sektor keahlian khusus.
MEA tak hanya membuka arus perdagangan barang dan jasa, melainkan juga pasar tenaga kerjaprofesional seperti pengacara, akuntan, dokter dan sebagainya, termasuk juga fotografer, tentunya.Dengan begitu, kompetisi pun semakin ketat. Kita dengar pula bahwa penerapan MEA di bidangfotogra di Indonesia akan dimulai Desember tahun ini.
Menyambut pemberlakuan MEA ini, tahun lalu telah digelar konvensi SKKNI (Standar KompetensiKerja Nasional Indonesia) untuk Bidang Fotogra, untuk Level 3 (setara D1) dan 5 (setara D3)pada KKNI (Kerangka Kualikasi Nasional Indonesia – Perpres No.8/2012). Pada saat itu pula,saat 50 pelaku fotogra dari 14 provinsi berkumpul, APFI (Asosiasi Profesi Fotogra Indonesia)dideklarasikan, tepatnya pada 25 Juni 2014.
APFI merupakan organisasi profesi independen yang telah memiliki AD-ART, struktur organisasi,NPWP, dan Lembar Pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sebagaimanaasosiasi profesi lainnya, asosiasi profesi bidang fotogra ini memang penting karena berkaitan
dengan sertikasi kompetensi, yang nantinya akan dilakukan oleh Lesko (Lembaga SertikasiKompetensi Fotogra Indonesia) yang telah mendapatkan Surat Keputusan dari Kemendikbud.Berdasarkan aturan negara, lembaga sertikasi kompetensi harus berada di bawah naunganasosiasi/organisasi profesi.
Lalu, apakah kita sebagai pelaku fotogra atau fotografer profesional wajib menjadi anggota APFI? Tentu saja tidak, seperti sudah ditegaskan oleh Ketua APFI sendiri. Hanya saja, syarat untukmengikuti program sertikasi guna mendapatkan sertikat kompetensi adalah menjadi anggota APFI. Hal semacam ini sepertinya juga kita dapati di asosiasi profesi lainnya.
Harapan kita khalayak fotogra, tentunya baik APFI maupun Lesko akan semakin memajukan parapelaku fotogra dan fotogra Indonesia pada umumnya; bukannya menjadi ajang permainan koruptifyang ujung-ujungnya akan sangat merugikan.
Salam,Farid Wahdiono
2 2015-86 3 2015-86
8/19/2019 exposure-2015-86-l
3/65
Edition 82Edition 83
Edition 84Edition 85
Download all editions here
@exposuremagz
www.facebook.com/exposure.magz
www.exposure-magz.com
4 2015-86 5 2015-86
http://www.exposure-magz.com/2015/05/09/exposure-82nd-edition/http://www.exposure-magz.com/2015/06/06/exposure-83rd-edition/http://www.exposure-magz.com/2015/07/04/exposure-84th-edition/http://www.exposure-magz.com/2015/08/08/exposure-85th-edition/http://www.exposure-magz.com/category/exposuremagz/mailto:[email protected]://www.facebook.com/exposure.magzhttp://exposure-magz.com/http://www.exposure-magz.com/http://exposure-magz.com/http://www.exposure-magz.com/https://www.facebook.com/exposure.magzhttps://www.facebook.com/exposure.magzmailto:[email protected]://www.exposure-magz.com/category/exposuremagz/http://www.exposure-magz.com/category/exposuremagz/http://www.exposure-magz.com/2015/08/08/exposure-85th-edition/http://www.exposure-magz.com/2015/07/04/exposure-84th-edition/http://www.exposure-magz.com/2015/06/06/exposure-83rd-edition/http://www.exposure-magz.com/2015/05/09/exposure-82nd-edition/
8/19/2019 exposure-2015-86-l
4/65
8/19/2019 exposure-2015-86-l
5/65
cover photo by
Irwandi
cover design by
Koko Wijanarto
cover photo by
Dewandra Djelantik
Hak Cipta
Dilarang mengutip/menyadur/menggandakan/ menyebarluaska n isi majalah tanpa izinredaksi. Hak cipta tulisan ada pada penulis dan hak ciptafoto ada pada fotografer, dan dilindungi undang-undang.Setiap fotografer dianggap telah memperoleh izin darisubyek yang difoto atau dari pihak lain yang berwenangatas subyek tersebut.
Adi Chandra
Anita Utomo
Ayu
Dewandra Djelantik
Edo Sihombing
Kristupa Saragih
Mario Blanco
Markus Gunawan
Palty Silalahi
Ridha Setyawan
Yanto Mana Tappi
Teddy Utomo
Panduan Belanja Peralatan Fotogra
Bazaar
126
Info Aktual, Berita Komunitas, Agenda
Snapshot
58
Info Aktual, Berita Komunitas, Agenda
Index
128
Foto Ke-2.000.000
di Fotografer.net
Termotivasi untuk berbagiinspirasi dengan mengunggahfoto
59
Sertikasi Profesi
Fotogra
Kenapa harus disertikasi? Apakeuntungannya?
60
Dua Lensa Baru
Tamron
SP 35mm f/1.8 Di VC USD & SP45mm f/1.8 Di VC USD
61
This Month
Five Years Ago
When photos &photography experienceare enjoyed ve years later
10
8 2015-86 9 2015-86
8/19/2019 exposure-2015-86-l
6/65
Pada edisi September 2010, seorang rekan fotografer membagi pengalamannyadalam menerbitkan buku fotogra yang dipadukan dengan puisi. Lantas buku tersebutdijulukinya sebagai buku “ photopoem” – puisi foto. Setiap karya fotonya dibubuhi puisipendek yang kadang mampu menggelitik imajinasi.
Letusan Gunung Merapi memang berncana bagi warga. Tapi setelah itu, limpahanmaterial vulkanik berupa pasir dan batu menjadi berkah bagi warga, dan menjadi lahanmata pencaharian. Menjadi penambang pasir/batu mungkin bukan pilihan terbaik, tapiini merupakan keputusan yang harus mereka ambil dalam keadaan hidup yang tidakmudah.
Banyak hal bisa dilakukan dalam fotogra, dan salah satunya adalah teknik memotretyang disebut camera toss. Prinsip dasarnya adalah pemotretan dengan kecepatanrendah, atau slow speed , sambil menggerakkan atau, yang lebih ekstrem, melemparkamera. Ini bukan teknik baru, tapi sepertinya belum begitu popular di lingkungan kita.
Candi Angkor di Siem Reap, Kamboja, pastilah sudah kita kenal kendati mungkin kita
belum pernah mengunjunginya. Candi ini terletak di Angkor Archaeological Park yangluas areanya lebih dari 300 kilometer persegi. Mengeksplorasi kawasan ini secarafotogras seperti tak ada habisnya. Banyak hal menarik tersuguh setiap harinya.
Click to Download Exposure Magz #26
10 2015-86 11 2015-86
http://www.exposure-magz.com/2010/09/03/exposure-26th-edition/http://www.exposure-magz.com/2010/09/03/exposure-26th-edition/
8/19/2019 exposure-2015-86-l
7/65
Be InspiredBe Inspired
Photos & Text: Dewandra Djelantik
Be InspiredBe Inspired
132015-8612 2015-86
8/19/2019 exposure-2015-86-l
8/65
Be InspiredBe Inspired
Since childhood I have been very fond of animalsand, fortunately, I have now a friend of minewho is owner of the biggest zoo in Indonesia.From this closeness, an idea came into my mindto combine human – model, in this case – andanimal. I believed that it would create distinctiveand interesting photo works.
Concept will certainly be the most important thingto make the idea come true. For instance, thechoice of animal and model –including the model’s
face, skin and the costume the model wears –must be harmonious. Choosing the location andbackground is very important as well.
Dari kecil, saya memang sangat mencintaisatwa, dan kebetulan pula saya berteman baikdengan seorang pemilik kebun binatang terbesardi Indonesia. Dari kedekatan ini, gagasan punmuncul di benak saya untuk memadukan manusia– dalam hal ini model – dan satwa. Saya percayahal ini akan menghasilkan karya foto yang berbedadan menarik.
Tentu saja konsep menjadi hal yang paling pentinguntuk mewujudkan gagasan tersebut. Misalnya,
pemilihan satwa dan model – meliputi wajahmodel, kulit dan pakaian yang dikenakannya –harus selaras.Pemilihan lokasi dan latar belakang juga menjadi hal yang sangat penting.
14 2015-86 15 2015-86
8/19/2019 exposure-2015-86-l
9/65
Be InspiredBe Inspired
16 2015-86 17 2015-86
8/19/2019 exposure-2015-86-l
10/65
Be InspiredBe Inspired
18 2015-86 19 2015-86
8/19/2019 exposure-2015-86-l
11/65
Be InspiredBe Inspired
Indoor & Outdoor
Shooting session carried out in a room or studio isalways easier since all the lighting system is morecontrollable. Especially for photographing bigcat, the use of ash light is not allowed becauseit will startle the animal and make it aggressive.I overcome it by using continuous light, and the
light is on before the animal arrive at the shootinglocation so that there is no sudden change whenthe animal comes in.
For outdoor shooting, timing, weather, directionof the sun light should really be consideredsince it is impossible for us to use reector andother additional lighting equipments. When Iphotographed a rhino with ash light, my lightingequipments almost became the target of therhino’s rampage. Of course I do not want it happenanymore.
Di dalam & di Luar
Pemotretan yang dilakukan di dalam studio/
ruangan ( indoor ) selalu lebih mudah karenasemua pencahayaan lebih terkontrol. Khususuntuk pemotretan kucing besar, penggunaanfash tidak diperbolehkan karena akan membuatsi satwa kaget, dan akhirnya bisa agresif. Sayamenyiasatinya dengan menggunakan continuous light dan sudah menyala sebelum satwa tiba dilokasi pemotretan, sehingga tidak ada perubahanmendadak ketika satwa masuk ke lokasi.
Untuk pemotretan di luar ruangan ( outdoor ),timing, cuaca, arah sinar matahari harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya, tidak memungkinkanbagi kita untuk menggunakan reektor danpencahayaan tambahan lainnya. Pernah sayamemotret badak dengan memanfaatkan ash. Alhasil, lampu dan soft box saya nyaris menjadibulan-bulanan sang badak yang kaget dan marahbegitu ada kilatan lampu fash. Pastilah saya tidakingin mengulangnya lagi.
20 2015-86 21 2015-86
8/19/2019 exposure-2015-86-l
12/65
Be InspiredBe Inspired
22 2015-86 23 2015-86
B I i dB I i d
8/19/2019 exposure-2015-86-l
13/65
Be InspiredBe Inspired
24 2015-86 25 2015-86
Be InspiredBe Inspired
8/19/2019 exposure-2015-86-l
14/65
No Perfume, No Children
Involving such wild animals as lions, tigers and others(in shooting session) is surely risky. Hence, prior toshooting session, it is necessary to have a kind ofpreparation and training for the animal that will beinvloved in shooting session, including to make theanimal close to the model.
There are a lot of things we have to obey. Forexamples, model and crew are not allowed to useperfume; do not use ash light and reector along theshooting session; do not take children to the shootinglocation; besides, the model and crew are not in astate of menstruation.
Once in a shooting session, a model used perfume.
When the rst scene was taken, the model startedto stroke the cheetah’s head and, unfortunately, thecheetah responded with a little bite on her arm. Luckilyit was only a little bite and did not harm the model.
In another session which involved a cheetah, I tookmy kid to the shooting location. AS a matter of fact,the kid did attract the cheetah’s attention and it lookedlike the animal saw the kid as a prey. It is necessary toknow that cheetah is very hard to control.
Then I had to tak my kid to the car which was parkedaround 300 m from the location. Surprisingly thecheetah kept seeing the car. Eventually, the shootingsession did not end well and we had to do it again inthe following day.
Hindari Parfum & Anak-anak
Melibatkan satwa buas semacam singa, harimaudan sejenisnya jelas berisiko. Makanya, sebelumpemotretan perlu ada persiapan dan latihan untuksatwa yang akan dilibatkan dalam pemotretan,termasuk mendekatkan si satwa dengan sang model.
Banyak hal yang harus kita patuhi. Misalnya, modeldan crew tidak diperbolehkan menggunakan parfum,dilarang menggunakan fash dan reektor selamapemotretan, dilarang membawa anak-anak; selain itu,model dan crew tidak dalam kondisi haid.
Pada suatu pemotretan, ada model yangmenggunakan parfum. Ketika scene pertamadilakukan, si model yang baru mulai mengelus kepala
cheetah langsung disambut dengan gigitan kecil dilengannya. Untungnya, itu hanya gigitan kecil dan takmembahayakan sang model.
Pada sesi pemotretan yang lain yang juga melibatkanmodel dan cheetah, saya pernah membawa anaksaya ke lokasi. Ternyata anak-anak sangat menarikperhatian sang cheetah yang seolah ingin menerkammangsanya. Perlu diketahui, cheetah sangat sulitdikendalikan.
Saya terpaksa mengungsikan anak saya ke dalammobil yang berjarak sekitar 300 m dari lokasipemotretan. Itu pun masih membuat si cheetah takhenti-hentinya memandang mobil tersebut. Akhirnya,pemotretan pun berakhir dengan hasil yang kurangbaik, dan terpaksa diulang pada hari berikutnya.
Be InspiredBe Inspired
26 2015-86 27 2015-86
Be InspiredBe Inspired
8/19/2019 exposure-2015-86-l
15/65
Be InspiredBe Inspired
28 2015-86 29 2015-86
Be InspiredBe Inspired
8/19/2019 exposure-2015-86-l
16/65
Be InspiredBe Inspired
30 2015-86 31 2015-86
8/19/2019 exposure-2015-86-l
17/65
Be InspiredBe Inspired
8/19/2019 exposure-2015-86-l
18/65
Blended in
Among the photos presented in this edition, there isa photo that needs a pretty long preparation and thatis not easy in the shooting execution; it is the cheetahand model shooting for advertisement of a restaurant.We wanted the cheetah sitting on a chair with themodel.
To make all ran smoothly as desired, the cheetah wasspecially trained for a week prior to shooting session.The animal was always fed on a chair for days until itfelt convenient and got used to sit on the chair.
In the following day, we started to set continuouslighting system to be uses in the shooting location. Inthe fourth day, the model who was surely not afraidof the animal was taken to the location, at least themodel and the cheetah should know each other.
The model began to stroke and play with the cheetahuntil both of them blended in. After both lookedharmonious and convenient, the shooting session thenbegan.
Berbaur
Di antara foto-foto yang tersuguh di edisi ini, adayang perlu persiapan agak panjang dan tak mudahdalam ekseskusi pemotretannya, yakni pemotretancheetah dan model untuk keperluan iklan sebuahrestoran. Kita menginginkan agar cheetah tersebutduduk diatas kursi bersama dengan sang model.
Agar semua berjalan lancar sesuai yang diinginkan,cheetah dilatih khusus selama seminggu sebelumpemotretan. Si cheetah selalu diberi makan di kursiselama berhari-hari sehingga merasa nyaman danterbiasa duduk di kursi tersebut.
Pada hari berikutnya, kita mulai melakukan penataanlampu-lampu continuous yang akan digunakan dilokasi pemotretan. Dan pada hari keempat, modelyang notabene harus berani dengan satwa tersebutmulai dihadirkan ke lokasi, setidaknya untuk“berkenalan” dengan si satwa.
Sang model mulai bermain-main dan mengelus-elussi cheetah, sampai akhirnya mereka berdua bisaberbaur. Setelah keduanya terlihat harmonis danluwes, pemotretan pun dilakukan.
pp
34 2015-86 35 2015-86
Be InspiredBe Inspired
8/19/2019 exposure-2015-86-l
19/65
36 2015-86 37 2015-86
Be InspiredBe Inspired
8/19/2019 exposure-2015-86-l
20/65
Dewandra [email protected]
www.dewandradjelantik.com
A professional photographer based in Denpasar, Bali,he now has such various clients as from furniture,
jewelry to cosmetic companies, and from star hotels,restaurants to fashion labels abroad.
38 2015-86 39 2015-86
Essay
mailto:[email protected]://www.dewandradjelantik.com/http://www.dewandradjelantik.com/mailto:[email protected]
8/19/2019 exposure-2015-86-l
21/65
Photos & Text: Yanto Mana Tappi
412015-8640 2015-86
ssay _ - mang a sm ne
Essay
8/19/2019 exposure-2015-86-l
22/65
Mudik
Pada akhirnya kembali pada-Mu yang mendidik
Yang pernah ada tak pernah selesai menjadi ce rmin
Berkaca menata jalan “mudik”
Kita tak bisa mengemudikan-Nya
Hidup miliki jalan “mudik”
Arahnya dari bijaksana menjaga kemudi
“Mudik”
sepanjang hidup, bismillaahirrahmaanirrahiim, Kamu terus mendidik
*Menjelang Idul Fitri bulan lalu, banyak orang berziarah kubur di Pemakaman Panjang, Mbeji, Pekalongan. Membersihkan makam leluhur dan sanak keluarga, serta mendoakan mereka, sudah menjadi ritual tahunan ketika mereka mudik (pulang kampung)
saat Lebaran.
At the end we are back to Thee who educate
Everything that has existed is a never-ending mirror
Looking in the mirror to prepare the path of “mudik”
We are not able to control It
Life has its own path of “mudik”
The direction is the wisdom to take care of our driving
“Mudik”
Throughout life, in the name of Allah, the entirely merciful, the especially merciful, Thou keep educating
*In the eve of Eid al-Fitr last month, people visited Panjang Cemetery, Mbeji, Pekalongan, Central Java. Cleaning the graves of ancestors and family members, and also praying for them, has been an annual ritual when they aremudik (coming back home) for
Eid al-Fitr holiday.
Men in Lape tribe in Nagekeo Regency, East NusaTenggara Province, Indonesia, are hard to turn awayfrom their destiny as ghters. Since childhood, aritual of traditional ghting called “etu” has beenvery familiar to them. Unsurprisingly the childrenlook brave and agile on the ghting arena.
Para lelaki yang lahir dalam lingkungan suku Lapedi Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, sulitmenolak takdir sebagai petarung. Dari belia, ritualtinju adat, atau etu, sudah sangat akrab denganmereka. Tak heran bila anak-anak itu terlihat beranidan tangkas di pentas adu sik ini.
432015-8642 2015-86
Essay
8/19/2019 exposure-2015-86-l
23/65
452015-8644 2015-86
Essay
8/19/2019 exposure-2015-86-l
24/65
That is the Lape tribe’s value of belief which stilloccurs nowadays. No fear at all, the children takepart in ghting to respect the tradition that brings norevenge in the end.
At every etu event, the appointed Lape boys/men haveto ready to carry out the order to come into the arena.They are not allowed to refuse or resist. Fo the sakeof honoring the tribal values, several children must beforced to the arena. They have to be true men thoughtheir faces were battered.
Itulah sebuah nilai kepercayaan suku Lape yanghingga kini berlangsung. Tak ada urusan dengan rasatakut, para bocah itu hadir untuk menghormati tradisitanpa melahirkan rasa dendam.
Pada setiap ajang etu, lelaki Lape yang ditunjuk harussiap melaksanakan perintah untuk memasuki arena.Mereka tak boleh mengelak, apalagi sampai menolak.Demi menjunjung nilai adat, sebagian bocah harusada yang ditarik paksa memasuki arena. Mereka harusmenjadi lelaki sejati meski wajah babak belur.
472015-8646 2015-86
Essay
8/19/2019 exposure-2015-86-l
25/65
492015-8648 2015-86
Essay
8/19/2019 exposure-2015-86-l
26/65
512015-8650 2015-86
Essay
8/19/2019 exposure-2015-86-l
27/65
Etu is not a street ghting. It is an inherited ghtingwhich is done by several tribes in Nagekeo. Etu tradition is the top of all rituals carried out as a sign forthe people to begin harvesting – usually held betweenJuly and November.
A ghter is guarded by a Sike as the controller behindthe ghter. Sike takes a very important role in settingthe ghter’s emotional rhythm. He also prevents theghter from an excessively physical clash. The hittingtool is called kepo which made of slices of palm leafmidrib wrapped with nylon ropes.
Etu, bukanlah pertarungan jalanan. Ini adalah tinjumurni warisan leluhur, yang dilakukan sejumlah sukuyang ada di Nagekeo. Tradisi etu adalah puncak darisegala bentuk ritual adat yang dilakukan sebagaitanda kepada masyarakatnya untuk mulai melakukanpanen – biasanya dilaksanakan pada periode Juli-November.
Seorang petinju dikawal oleh seorang Sike, sebagaipengendali di belakang petinju. Sike sangat berperandalam mengatur ritme emosi petinju. Dia juga sebagaipencegah bentrok sik yang berlebihan. Alat pukulyang dipakai disebut kepo, yang dibuat dari potongankecil tulang daun lontar yang dibungkus tali nilon.
532015-8652 2015-86
Essay
8/19/2019 exposure-2015-86-l
28/65
552015-8654 2015-86
Essay
8/19/2019 exposure-2015-86-l
29/65
The child boxing is like an opening party in aprofessional boxing world. The awaited real ghting isthe ghting between adult male ghters. No prize forthem, no winners are announced. Their dripping bloodis believed to be a good sign in harvest season.
Yanto Mana [email protected] A farmer living in Nagekeo, East Nusa Tenggara.Having learned photography since 2012, he isfond of documenting social and cultural life.
Tinju bocah ini layaknya partai pembuka di duniatinju profesional. Pertarungan sesungguhnya yangdinantikan adalah para petarung lelaki dewasa. Takada hadiah bagi mereka, juga tak ada pemenangyang diumumkan. Darah yang keluar diyakini sebagaipertanda baik di musim panen.
572015-8656 2015-86
8/19/2019 exposure-2015-86-l
30/65
Snapshot Snapshot
8/19/2019 exposure-2015-86-l
31/65
SERTIFIKASI FOTOGRAFER PROFESIONAL
Dalam rangka peringatan
kemerdekaan Indonesia,seorang anggota DPR RI dariPartai Kebangkitan Bangsa(PKB), A Helmy FaishalZaini, memamerkan karya-karya fotonya dalam sebuahpameran foto bertajuk“Nekamese.” Berlangsungdari 18 sampai 21 Agustuslalu, 70 karya fotonya digelardi koridor Gedung NusantaraII Kompleks Parlemen DPR/
Pameran Foto Kemerdekaan oleh Anggota DPR RIMPR/DPD, Jakarta.
“Nekamese berarti satuhati,” ujar Helmy Faishalyang mengaku terinspirasidari kunjungannya di NusaTenggara Timur ketika iamasih menjabat sebagaiMenteri PembangunanDaerah Tertinggal dalamkabinet pemerintahansebelum ini.
mendapatkan SK dari Kemdikbud,”kata harry Reinaldi, ketua APFI.
Para penguji di Lesko adalahpelaku fotogra Indonesia yangtergolong pakar di bidang fotogra,baik dalam pengetahuan maupunketerampilan. Menurut Harry,
Lesko telah melakukan dua kalipelatihan untuk para penguji,yakni di Ungaran pada Mei dan diBandung pada Juli 2015. Programsertikasi “rencananya akan dimulaidi bulan Oktober 2015,” imbuhnya.
Setidaknya ada dua keuntunganmengenai sertikasi ini. “Pertama,untuk calon pengguna jasa, merekaakan lebih yakin menggunakanfotografer yang bersertikat. Selainitu, hal ini juga disyaratkan dalamUU, antara lain UU No.3/2014tentang Perindustrian. Manfaatkedua adalah untuk pelaku fotograIndonesia sendiri. Kita akan saling
menjaga kredibilitas dan kualitasprofesi, hingga diharapkan tidakada lagi berita tentang seorang‘fotografer’ (orang yang punyakamera) yang menipu model atau
SP 35mm f/1.8 Di VC USD & SP45mm f/1.8 Di VC USD
Lensa Baru Tamron
Dalam pembukaan pameran,
diselenggarakan bincang-bincang fotogra oleh ArbainRambey (pewarta fotosenior Harian Kompas) danKristupa Saragih (co-founderFotografer.net ). Arzeti Bilbina,anggota DPR yang sekaligusmodel dan aktris, bertindaksebagai moderator dalamacara tersebut. Ketua PKBMuhaimin Iskandar dansejumlah anggota DPR hadir
dalam upacara pembukaan
pameran.Foto-foto yang dipamerkankesemuanya mengenaiIndonesia, dari kehidupansehari-hari, lingkungan,lansekap hingga budaya. Adasebuah foto tentang illegallogging di Kalimantan yangditutup dengan kain hitamdengan tulisan “Save OurPlanet.” “Saya prihatin dan
malu dengan foto ini, tapi ini
fakta,” ujar Helmy Faishal.Sebagai salah satu anggotaFotografer.net, komunitasfotogra online terbesar di Asia Tenggara, Helmy Faishalsudah menggemari fotograsebelum ia menjabat menteri.Ia telah menerbitkan sebuahbuku fotogra yang berisitentang keindahan alam dankebudayaan Indonesia.Kristupa
pangguna jasa,” papar Harry.
Sertkasi serupa telah dilakukandi AS. “Untuk jelasnya, silakanbuka www.ppa.com. Menurutinfo dari beberapa rekan,Singapura dan Malaysia jugasudah menerapkan,” lanjut
Harry.
Dideklarasikan pada 25 Juni2014 di Batam, jaringan APFIsudah ada di 24 provinsi diIndonesia. APFI merupakanprofesi yang berdiri sendiri/ independen yang telah memiliki AD-ART, Struktur Organisasi,NPWP, dan Lembar Pengesahandari Kemkumham. “APFI saatini telah resmi menjadi mitraKemdikbud. Selanjutnya APFIakan meresmikan kemitraandengan Kemnaker, dilanjutkandengan Kemenpar, Kemenpan,Kemendagri, Keminfo, Bekraf,
lalu kementrian dan badannegara lainnya,” jelasnya lebihlanjut.
Menurut Asosiasi ProfesiFotogra Indonesia (APFI), adatiga jenis calon pengguna jasafotografer yang mensyaratkansertikat kompetensi profesi,yakni perusahaan pemerintah,perusahaan ber-ISO (khususnyaindustrial), dan sesama asosiasiprofesi. Jika dana fotogra tidakberasal dari tiga jenis pengguna jasa tersebut, sertikat belumdibutuhkan, setidaknya untuk saatini.
Berkaitan dengan sertikat, APFI melalui Lesko (Lembaga
Sertikasi Kompetensi FotograIndonesia) melakukan teskompetensi pada anggota APFIyang berminat memperolehsertikat. “Lesko sudah
Tamron telah mengumumkan dua
lensa SP Series barunya, yakni SP35mm f/1.8 Di VC USD dan SP45mm f/1.8 Di VC USD. Dikatakantelah diperbarui secara internalmaupun eksternal, keduanyakompatibel dengan kamera DSLRfull-frame dan juga APS-C.
Tamron meluncurkan SP Seriespertamanya pada tahun 1979,yakni lensa legendaris 90mmf/2.5 Macro. Sejak itu, sejumlahlensa SP diperkenalkan, termasuklensa SP 24-70mm f/2.8 VC USD,SP 70-200mm f/2.8 VC USD, SP90mm f/2.8 Macro 1:1 VC USD,SP 15-30mm f/2.8 VC USD dan SP
150-600mm f/5-6.3 VC USD yangdiluncurkan setelah tahun 2012.
Dengan bukaan f/1.8, lensa SP
35mm f/1.8 Di VC USD dan SP45mm f/1.8 Di VC USD membawalebih banyak cahaya ke dalamviewnder sehingga menjadikannyalebih terang dan, tentu saja, lebihmudah untuk melakukan focusing,dan juga mengantar lebih banyakcahaya ke sensor sehingga kitatidak perlu khawatir memotretdalam kondisi pencahayaanrendah. Hal ini masih didukungpula oleh sistem VC (VibrationCompensation) di kedua lensayang diklaim mampu menghasilkangambar berkualitas tinggi.
Di samping itu, kedua lensa bisa
digunakan untuk memotret dalam jarak yang sangat dekat denganobyek. Lensa SP 35mm f/1.8 Di
VC USD memiliki MOD (MinimumObject Distance) hanya 0,2 m, dan0,29 m untuk SP 45mm f/1.8 Di VCUSD.
Kedua lensa akan tersedia dipasaran pada 29 September 2015untuk mount Canon dan Nikon, danakan disusul dengan mount Sony Alpha.
612015-8660 2015-86
SUKA DUKA DI “NUSA BAHARI”
Snapshot
http://www.fotografer.net/http://www.ppa.com/http://www.tamron.com/en/http://www.tamron.com/en/http://www.ppa.com/http://www.fotografer.net/
8/19/2019 exposure-2015-86-l
32/65
SUKA-DUKA DI “NUSA BAHARI”
Sebagai negeri maritim, Indonesiamemiliki kekayaan laut yang luar
biasa, dari pantai-pantai yang indah,keragaman ora dan fauna, duniabawah laut nan memukau hinggasimpanan ikan yang melimpah.Sebaliknya, negeri ini menghadapiberbagai persoalan seperti polusilaut, penangkapan ikan secarailegal oleh kapal-kapal asing danketidakberuntungan sebagian besarnelayannya.
Semua keadaan tersebut dariyang menyenangkan sampaiyang menyedihkan tergambarkandalam foto-foto yang dipamerkandi Bentara Budaya Yogyakarta(BBY). Dibuka secara resmi pada
1 September lalu dan bertajuk“Nusa Bahari,” pameran foto iniberlangsung sampai 9 September.
Diselenggarakan oleh Pewarta FotoIndonesia (PFI) Yogyakarta yang
bekerja sama dengan BBY, pameranmelibatkan seluruh PFI di Indonesia.Dari 650 foto yang terkumpul,sekitar 170 terpilih dan dipamerkan.“Banyak sekali foto yang masukdan dengan tantangan yang hebat,kita harus menyingkirkan foto-foto yang tak kalah bagus dari170 foto. Yang tidak lolos seleksibukannya tidak bagus, cuma terlalubanyak keseragaman obyek yangada di situ sehingga kita harusmengurangi dari jumlah foto yangmasuk,” ujar Tolchah Hamid, ketuaPFI Yogyakarta, dalam pidatopembukaannya.
Foto-foto yang dipamerkanmenggambarkan kehidupan
masyarakat pesisir, kebudayaannya,ora dan fauna. Selain itu, ada jugasejumlah foto yang menunjukkanpulau-pulau di Indonesia yangmungkin belum banyak orang yangtahu.
“Mungkin kita tak sadar bahwalaut mengandung banyak misteri
dan kehidupan. Kita tak tahu danmengenal detailnya. Syukurlahkehidupan laut dibentangkan olehteman-teman PFI. Jelas, foto-fotomereka barulah mengungkapkansebagian kecil saja dari kekayaanlaut kita. Namun, foto-foto merekaseharusnya menggugah kekagumandan rasa syukur kita betapa nusa-nusa kita dikitari dengan laut yangmenyimpan berbagai kekayaan danmisterinya,” papar Sindhunata dariBBY.
Masih dalam kaitan pameran,digelar diskusi fotogra pada 5September. Dan pada 9 September,
Menteri Kelautan dan PerikananSusi Pudjiastuti dijadwalkan akanmengunjungi pameran.
Lomba Foto - Karnaval Karawo
2015
9 September 2015Gorontalo CP: 08124248874
Hunting - Komodo Islands
Journey
10 - 13 September 2015Pulau KomodoCP: 088213485064
Hunting – Salah Pose
12 September 2015TMII Tionghoa, JakartaCP: 087788207000
Hunting – Bromo dan Kawah Ijen
Journey
25 - 27 September 2015Bromo, Jawa TimurCP: 088213485064
Hunting- Crosser and Umbrella
Girls
4 Oktober 2015Sentul CP: 081214324316
Hunting - Palembang
UnderCover 2
11 Oktober 2015PalembangCP: 089683038008
Hunting – Together For Fun 15 – 25 Oktober 2014Museum Taman Prasasti JakartaCP: 081905059296
Hunting – Kemilau Indonesia
Journey 23 – 25 Oktober 2015Pariaman, Sumatera BaratCP: 081393931000
*Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu. Info selengkapnya bisadilihat di www.fotografer.net
AGENDA
632015-8662 2015-86
Traveling
Traveling
http://www.fotografer.net/http://www.fotografer.net/
8/19/2019 exposure-2015-86-l
33/65
FN Hunting Series 2015: Wamena
Baliem Valley Festival always attracts manypeople’s attention, including photographers, inIndonesia and abroad. Those who attend the annualfestival do not only enjoy the cultural performances,but also the astonishing view of nature.
A group of photographers joining “FN HuntingSeries 2015: Wamena” attended and capturedthe festival held on August 6-8, 2015. This year isthe fourth year for Fotografer.net in organizing FNHunting Series in Wamena, Jayawijaya, Papua,where Baliem Valley Festival takes place.
After photographing the cultural performances, thegroup spent their time to explore several corners ofBaliem Valley located on the foothills of Jayawijaya
mountain range. In addition to photo hunting, theparticipants of FN Hunting Series also carried out acharity work at a village in the Baliem Valley.
The exoticism of Baliem Valley is depicted throughthe photos presented here. Enjoy!
Festival Lembah Baliem selalu menarik perhatianbanyak orang, termasuk para fotografer, baik didalam negeri maupun luar negeri. Mereka yanghadir di festival tahunan ini tak hanya disuguhipertunjukan budaya, melainkan juga pemandanganalam nan memukau.
Rombongan fotografer yang tergabung dalamFN Hunting Series 2015: Wamena hadir dan turutmengabadikan festival yang berlangsung pada 6-8 Agustus 2015 itu. Tahun ini sudah keempat kalinyaFotografer.net (FN) menggelar FN Hunting Seriesdi Wamena, Jayawijaya, Papua, tempat FestivalLembah Baliem diselenggarakan.
Setelah memotret berbagai pertunjukan budaya,
rombongan menyempatkan diri mengeksplorasisudut-sudut Lembah Baliem di sekitar kakiPegunungan Jayawijaya. Selain melakukan hunting foto, para peserta FN Hunting Series jugamelakukan aksi sosial di sebuah desa di LembahBaliem.
Eksotisme Lembah Baliem tergambarkan melaluifoto-foto yang tersuguh di sini. Selamat menikmati.
PHOTO BY ADI CHANDRA
652015-8664 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
34/65
PHOTOS BY ANITA UTOMO
672015-8666 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
35/65
PHOTOS BY EDO SIHOMBING
692015-8668 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
36/65
PHOTO BY KRISTUPA SARAGIH
712015-8670 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
37/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
732015-8672 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
38/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
752015-8674 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
39/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
772015-8676 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
40/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
792015-8678 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
41/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
812015-8680 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
42/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
832015-8682 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
43/65
PHOTO BY KRISTUPA SARAGIH
852015-8684 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
44/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
872015-8686 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
45/65
PHOTO BY KRISTUPA SARAGIH
892015-8688 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
46/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
912015-8690 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
47/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
932015-8692 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
48/65
PHOTO BY KRISTUPA SARAGIH
952015-8694 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
49/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
972015-8696 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
50/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
992015-8698 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
51/65
PHOTOS BY KRISTUPA SARAGIH
1012015-86100 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
52/65
PHOTO BY MARIO BLANCOPHOTO BY KRISTUPA SARAGIH
1032015-86102 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
53/65
PHOTO BY MARIO BLANCO
1052015-86104 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
54/65
PHOTOS BY MARIO BLANCO
1072015-86106 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
55/65
PHOTO BY MARIO BLANCO
1092015-86108 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
56/65
PHOTO BY MARKUS GUNAWAN
1112015-86110 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
57/65
PHOTOS BY MARKUS GUNAWAN
1132015-86112 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
58/65
PHOTOS BY MARKUS GUNAWAN
1152015-86114 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
59/65
PHOTOS BY MARKUS GUNAWAN
1172015-86116 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
60/65
PHOTOS BY PALTY SILALAHI
1192015-86118 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
61/65
PHOTO BY RIDHA SETYAWAN
1212015-86120 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
62/65
PHOTO BY AYU
PHOTO BY RIDHA SETYAWAN (ABOVE)
PHOTO BY TEDDY UTOMO (BELOW)
1232015-86122 2015-86
Traveling
8/19/2019 exposure-2015-86-l
63/65
1252015-86124 2015-86
Nikon D750 Body24.3 MP
Canon EOS 7D Mark II Kit 15-85mm20 2 MP
Nikon D750 Kit 24-12024.3 MP
Samsung Smart Camera NX1 Body28.2 MP
Olympus OM-D E-M5 Mark IITitanium with 14-150mm f4.0-5.6 II
Olympus OM-D E-M5 Mark II with12-40mm f2,8 PRO16 1 MP
FUJIFILM X-T10 with XF18-55mmf/2.8-4 R LM OIS16 3 MP
PENTAX 645Z Medium FormatDigital Camera51 MP
8/19/2019 exposure-2015-86-l
64/65
126 2015-86 1272015-86
20.2 MP
FUJIFILM X-A2 Kit XC16-50mmf3.5-5.6 OIS16.3 MP
Canon EOS 7D Mark II (Body)20.2 MP
Panasonic Lumix DMC-TZ7012.1 MP
Sony Alpha A7 II Body24.3 MP
Rp 28.375.000 Rp 21.175.000
Rp 20.999.000 Rp 5.100.000 Rp 20.025.000 Rp 7.999.000
Rp 31.600.000 Rp 19.999.000
16.1 MP16.3 MP51 MP
Canon EF 200-400mm f/4 L ISUSM Extender 1.4x
FUJIFILM Finepix XP8016.4 MP
Canon EOS 750D Kit EF-S 18-135mm IS STM24.2 MP
Canon EOS 5DS50.3 MP
Rp 108.000.000 Rp 15.999.000 Rp 23.259.000 Rp 21.099.000
Rp 48.316.000 Rp 11.575.000 Rp 2.999.000 Rp 146.645.000
CANON EOS 5D MARKII BOKondisi: 99%Kontak: 08161816097
Rp 23.999.000
Nikon Lens AFS 70-200mmKondisi: 90%Kontak: 021 38901271
Rp 12.500.000
NIKON D610 BOKondisi: 97%Kontak: 085692913767
Rp 10.250.000
CANON EF 100mm F/2.8 L MACROIS USM Kondisi: 99%Kontak: 085692913767
Rp 7.000.000
Canon 5D Mark II BOKondisi: 90%Kontak: 087821192993
Rp 9.000.000
NIKON AF-S 18-200mm f/3.5-5.6G VR II Kondisi: 99%Kontak: 085710207711
Rp 5.250.000
CANON 5D MARK II BOKondisi: 75%Kontak: 087821192993
Rp 8.000.000
NIKON AF-D 85mm f/1.8DKondisi: 95%Kontak: 085710207711
Rp 3.750.000
Sumber (baru) :
Bursa Kamera Profesional ( www.bursakamera-
profesional.net )
Wisma Benhil lt.dasar C6, Jl. Jend. SudirmanKav.36 Jakarta 10210Tel (021) 5736038 - 5736688 - 92862027
Focus Nusantara (www.focusnusantara.com)
Jl. KH. Hasyim Ashari No. 18, Jakarta Pusat 10130Telp (021) 6339002, Email: [email protected]
Sumber (bekas):
www.fotografer.net
*Harga per 5 September 2015; dapat
berubah sewaktu-waktu
Victory Photo Supply (www.victory-foto.com) Ruko Klampis Jaya 64, Surabaya, Jawa TimurPhone: (031) 5999636, Fax: (031) 5950363, Hot-line: (031) 70981308Email: [email protected]
*Harga per 6 Februari 2015; dapat berubah
sewaktu-waktu.
SONY ALPHA 6000Kondisi: 98%Kontak: 085736009937
LEICA R8 BODY SILVERKondisi: 95%Kontak: 087885866967
CANON 700D KITKondisi: 99%Kontak: 081802297092
NIKON D5300 Kondisi: 98%Kontak: 08122163602
Rp 7.950.000 Rp 6.350.000 Rp 6.250.000 Rp 4.950.000
A
A Helmy Faishal Zaini 60
animals 15
M
maritim 62
Metland 58
Index
Edisi 87, Oktober 2015
Next Issue
http://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdfhttp://c/Users/FN/AppData/Local/Adobe/InDesign/Version%208.0/en_US/Caches/InDesign%20ClipboardScrap1.pdf
8/19/2019 exposure-2015-86-l
65/65
1292015-86
APFI 60
B
Baliem Valley Festival 65
big cat 20
C
cheetah 27
Concept 15
D
Dewandra Djelantik 12
E
East Nusa Tenggara 43
etu 47
F
Festival Lembah Baliem 65
fghters 57
fghting 47ash light 27
FN Hunting Series 65
Fotografer.net 59
G
Gitzo 59
H
harmonious 15
harvest 57
K
konsep 15L
Lape 47
lensa 61
Leskof 60
lighting 20
lomba foto 58
model 15
N
Nagekeo 43
Nekamese 60
Nusa Bahari 62
Nusa Tenggara Timur 43P
pameran 62
Pameran Foto 60
panen 57
Papua 65
pencahayaan 20
pertarungan 53
petarung 57
petinju 53
PFI 62
S
satwa 15
selaras 15
Sertifkasi 60
Sike 53
T
Tamron 61
tradisi 47
W
Wamena 65
Y
Yanto Mana Tappi 41
Pemimpin Umum
Kristupa Saragih
Pemimpin Redaksi
Farid Wahdiono
RedakturFarid Wahdiono
Desainer Grafis
Koko WijanartoYanuar Efendy
Pemimpin Perusahaan
Valens Riyadi
Distribusi & Sirkulasi Online
Farid Wahdiono
MarketingEvon Rosmala
Sekretariat
Evon Rosmala
Alamat Redaks i
Perum Puri Gejayan Indah B-12Yogyakarta 55283
Indonesia
Telepon
+62 274 518839Fax:
+62 274 563372E-mail Redaksi
E-mail Iklan:
Komentar dan Saran:
Exposure terbuka terhadapsaran dan komentar, yang bisadisampaikan melalui e-mail ke:
Biasanya kita mengandalkankamera DSLR untuk mendapatkanfoto-foto bagus saat menelusurigua. Namun, kini sepertinyakamera ponsel yang notabene lebih praktis cukup bisadiandalkan untuk memotretkeindahan dalam kegelapanabadi itu. Rekan kita yang gemarmenelusuri gua membagi tip-tipmenarik untuk bisa mengahasilkanfoto menawan hanya dengankamera ponsel.
Photos by AB Rodhial Falah
128 2015-86
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]