+ All Categories
Home > Documents > FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Date post: 22-Mar-2022
Category:
Upload: others
View: 6 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
21
Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol. 1, No. 2, November 2009, 269-288 269 FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN PELAPORAN KEUANGAN ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia ) Sudrajat Program Studi Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung Abstract In general, the aim of this research is to analyze the influences of some fundamental variables such as liquidity, solvability, companies’ size, and profitability toward a number of days of financial report completion. It is also intended to analyze the influences of some non-fundamental variables such as outsider ownership, public accountant reputation, operation complexities, and public accountant opinion toward a number of days of financial report completion. This research uses multiple regression and path analysis. Population in this research covers the entire companies listed at Indonesian Stock Exchange (BEI). A sample of companies is determined by purposive sampling which consists of companies in manufacture sector during the period of 2001-2007. Criterions used in sample determination are: a) continuously listed companies at BEI during the period of 2001-2007, b) companies must display data to analyze total assets, return on investment, current ratio, debt to assets ratio, outsider ownership, operation complexities, public accountant reputation, and public accountant opinion. The result of path analysis shows that return on investment, public accountant reputation, and accountant public opinion negatively influence on number of days of financial report completion.. But firm size, debt to assets ratio and operation complexities positively influence on number of days of financial report completion The result of path analysis shows that the influences of firm size, return on investment, debt to assets ratio, operation complexities, public accountant reputation, and public accountant opinion toward a number of days of financial report completion each are: 0,0156; 0,0277; 0,1177; 0.0139; 0,1117 and 0,0214. The total influence of all independent variables towards dependent variable is 0,308 which is the coefficient determination of this structural equation. Key word : total assets, return on investment, debt to assets ratio, operation complexities, public accountant reputation, public accountant opinion. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menjadi alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak manajemen (Shipper dan Vincent, 2003). Penyampaian informasi melalui laporan keuangan tersebut perlu
Transcript
Page 1: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi

Vol. 1, No. 2, November 2009, 269-288

269

FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN PELAPORAN KEUANGAN

( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia )

Sudrajat Program Studi Akuntansi Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Bandung

Abstract

In general, the aim of this research is to analyze the influences of some fundamental variables such as liquidity, solvability, companies’ size, and profitability toward a number of days of financial report completion. It is also intended to analyze the influences of some non-fundamental variables such as outsider ownership, public accountant reputation, operation complexities, and public accountant opinion toward a number of days of financial report completion. This research uses multiple regression and path analysis. Population in this research covers the entire companies listed at Indonesian Stock Exchange (BEI). A sample of companies is determined by purposive sampling which consists of companies in manufacture sector during the period of 2001-2007. Criterions used in sample determination are: a) continuously listed companies at BEI during the period of 2001-2007, b) companies must display data to analyze total assets, return on investment, current ratio, debt to assets ratio, outsider ownership, operation complexities, public accountant reputation, and public accountant opinion. The result of path analysis shows that return on investment, public accountant reputation, and accountant public opinion negatively influence on number of days of financial report completion.. But firm size, debt to assets ratio and operation complexities positively influence on number of days of financial report completion The result of path analysis shows that the influences of firm size, return on investment, debt to assets ratio, operation complexities, public accountant reputation, and public accountant opinion toward a number of days of financial report completion each are: 0,0156; 0,0277; 0,1177; 0.0139; 0,1117 and 0,0214. The total influence of all independent variables towards dependent variable is 0,308 which is the coefficient determination of this structural equation.

Key word : total assets, return on investment, debt to assets ratio, operation complexities, public accountant reputation, public accountant opinion.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan menjadi alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan

informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak manajemen (Shipper dan

Vincent, 2003). Penyampaian informasi melalui laporan keuangan tersebut perlu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi

Akuntansi

270

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak eksternal maupun internal yang

kurang memiliki wewenang untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan dari

sumber langsung perusahaan. Laporan keuangan ini diakui oleh para investor,

kreditur, supplier, organisasi buruh, bursa efek, dan para analis keuangan sebagai

sumber informasi penting mengenai keberadaan sumber daya ekonomi perusahaan

yang diharapkan berguna untuk pengambilan keputusan. Informasi ini juga diharapkan

menjadi pedoman bagi para pemegang saham dan investor potensial untuk

menentukan kepentingan investasi mereka terhadap saham emiten.

Informasi laporan keuangan harus bersifat tulus, terbuka, integritas, dan tepat waktu

(Ang, 1997). Ketepatan waktu laporan merupakan salah satu karakteristik yang sangat

dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan seperti akuntan, manajer, analis

keuangan, dan investor. Beberapa penelitian yang dilakukan Asosiasi Profesi

Akuntansi sejak tahun 1945 menyimpulkan bahwa ketepatan waktu pelaporan

merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai, dan

merupakan karakteristik penting bagi laporan keuangan (Dyer dan McHugh, 1975,

204). Kenley dan Stubus (1972) menyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan

keuangan berpengaruh pada nilai laporan keuangan. Stephen Owusu (1994)

berpendapat bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan karakteristik

signifikan dari informasi akuntansi. Informasi yang usang kurang bermanfaat bagi

pelaku pasar dalam proses pembuatan keputusan investasi mereka. Kim dan

Verrechia (1997) menyatakan bahwa pelaporan keuangan perusahaan secara tepat

waktu akan mengurangi informasi asimetri.

Ketepatan waktu juga merupakan salah satu syarat agar informasi dikatakan relevan.

Dikatakan relevan jika informasi tersebut tepat waktu bagi pengambil keputusan

sebelum mereka kehilangan atas kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang

diambil. Informasi dikatakan relevan apabila informasi memiliki nilai prediksi, nilai

umpan balik dan tersedia tepat waktu (Chariri dan Ghozali, 2001). Stephen Owusu-

Ansah (2000) menyebutkan ketepatan waktu memberikan andil bagi kinerja yang

efisien dan cepat dari pasar saham dalam fungsi evaluasi pricing mereka. Pelaporan

tepat waktu juga membantu mengurangi tingkat insider trading, kebocoran dan rumor

di pasar saham, (Feltham, 1972) menunjukkan bahwa ketepatan waktu informasi

mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dari seorang pembuat keputusan.

Feltham (1972) juga menunjukkan ketepatan waktu informasi laporan keuangan

mempengaruhi harga sekuritas di pasar. Bukti-bukti empiris ini menunjukkan dukungan

kuat terhadap pentingnya ketepatan waktu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Sudrajat

271

Penelitian yang mengungkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan

waktu, telah banyak dilakukan dan berkembang di beberapa negara seperti Amerika

dan Australia. Penelitian sebelumnya telah menemukan bukti empiris bahwa

keterbatasan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: berita

buruk perusahaan, keterlambatan pelaporan dihubungkan dengan kesulitan keuangan,

qualified opinion oleh auditor, dan keterlambatan audit (Dry dan McHugh, 1975; Davis

dan Whittred, 1980; Givoly dan Polmon, 1982; Schwartz dan Soo, 1996: dan Stephen

Owusu-Ansah 2000 serta di Indonesia Bandi, 2000; Ainun Naim, 1998; dan Respati,

2001).

Penelitian ini mencoba mengidentifikasi dan memperbaiki keterbatasan hasil penelitian

sebelumnya baik dengan menambah periode penelitian maupun dengan menambah

variabel yang belum diteliti oleh penelitian sebelumnya di Indonesia (Ainun Naim,

1998; Bandi, 2000; dan Respati, 2001). Penelitian ini memperhitungkan struktur modal

yang diukur dengan debt to assets ratio, ukuran perusahaan yang diproksi dengan

total assets, tingkat likuiditas yang diproksi dengan current ratio, dan profitabilitas yang

diukur dengan return on investment. Penelitian ini juga memperhitungkan variabel

kompleksitas operasi sebagaimana telah dilakukan oleh (Ukago, Ghozali, dan

Sugiyono, 2005).

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam

kategori sektor manufaktur di Bursa Efek Indonsia, dengan periode pengamatan dari

tahun 2001 sampai tahun 2007. Digunakannya perusahaan sektor manufaktur sebagai

sampel dalam penelitian ini adalah: 1) untuk menghindari perbedaan karakteristik dari

perusahaan yang tergabung dalam suatu sektor idustri; 2) sektor manufaktur

mempunyai anggota yang terbesar dibandingkan dengan sektor-sektor industri lain

yang ada di Bursa Efek Indonesia; dan 3) sektor manufaktur mempunyai proses

produksi dan operasi perusahaan yang lebih komplek dibandingkan dengan sektor-

sektor industri lainnya. Dengan demikian, adanya anak atau cabang perusahaan

tentunya akan menambah kompleksitas dari manajerial perusahaan tersebut.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah di atas, masalah pokok yang diteliti

dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Apakah variabel-variabel fundamental yang terdiri dari ukuran perusahaan,

profitabilitas, tingkat likuiditas, dan solvabilitas berpengaruh, baik langsung maupun

tidak langsung, terhadap jumlah hari penyelesaian pelaporan keuangan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi

Akuntansi

272

b. Apakah variabel non-fundamental yang diproksi dengan struktur kepemilkan

(outsider ownership), kompleksitas operasi perusahaan, reputasi akuntan publik,

serta opini akuntan publik berpengaruh, baik langsung maupun tidak langsung,

terhadap jumlah hari penyelesaian pelaporan keuangan.

Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh, baik langsung maupun tidak

langsung, variabel fundamental yang terdiri dari tingkat likuiditas, solvabilitas,

ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap jumlah hari penyelesaian

pelaporan keuangan dari perusahaan-perusahaan manufaktur go public di Bursa

Efek Indonesia.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh, baik langsung maupun tidak

langsung, variabel non-fundamental, seperti: struktur kepemilkan (outsider

ownership), reputasi akuntan publik, kompleksitas operasi serta opini akuntan

publik terhadap jumlah hari penyelesaian pelaporan keuangan dari perusahaan-

perusahaan manufaktur go public di Bursa Efek Indonesia.

TELAAH PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Teori Keagenan (Agency Theory)

Agency theory yang dikembangkan oleh Jansen dan Meckling (1976) mencoba

menjelaskan adanya konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan shareholders

(principle) atau para investor serta entitas lain dalam kontrak (misal: kreditur atau

serikat perburuhan). Dalam teori keagenan ada problem moral hazard yang timbul

karena asimetri informasi yaitu manajemen memposisikan memiliki informasi yang

superior untuk memaksimalkan kepentingan manajemen sendiri dan mengasumsikan

bahwa shareholders tidak bisa mengobservasi perilaku manajemen.

Information Asymmetry

Teori keagenan mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer sebagai

agen dan pemilik sebagai prinsipal. Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih

mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

dibandingkan pemegang saham dan stakeholders lainnya. Manajer dapat memberikan

sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimisasi nilai saham

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Sudrajat

273

perusahaan. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure)

informasi akuntansi.

Keberadaan asimetri informasi dianggap sebagai penyebab manajemen laba.

Richardson (1998) berpendapat bahwa terdapat hubungan yang sistimatis antara

magnitut asimetri informasi dan tingkat manajemen laba. Fleksibilitas manajemen

untuk memanajemeni laba dapat dikurangi dengan menyediakan informasi yang lebih

berkualitas bagi pihak luar. Kualitas laporan keuangan akan mencerminkan tingkat

manajemen laba. Bhattacharya dan Spiegel (1991) dalam Richardson (1998)

melakukan penelitian, bahwa asimetri informasi menyebabkan ketidakinginan untuk

berdagang dan meningkatkan cost of capital sebagai “pelindung harga” investor itu

sendiri melawan kerugian potensial dari perdagangan dengan partisipan pasar yang

diinformasikan dengan baik.

Perilaku (Oportunistik) Manajerial dalam Perspektif Teori Keagenan

Perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan

rentan terhadap konflik keagenan. Penyebab timbulnya konflik keagenan karena para

pengambil keputusan atau manajer tidak perlu menanggung risiko sebagai akibat

adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan bisnis atau tidak dapat

meningkatkan nilai perusahaan. Risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh para

pemilik. Karena tidak menanggung risiko dan tidak mendapat tekanan dari pihak lain

dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka pihak manajemen

cenderung untuk menyetujui pengeluaran atau pos-pos biaya yang bersifat konsumtif

dan tidak produktif (Jensen dan Meckling, 1976).

Eisenhardt (1989) menyatakan bahwa teori keagenan menggunakan tiga asumsi sifat

manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri (self interest); (2)

manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded

rationality); dan (3) manusia selalu menghindari risiko (risk averse). Berdasarkan pada

asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia akan bertindak

opportunistic, yaitu akan mengutamakan kepentingan bagi pribadinya.

Manajemen Laba

Scott (2000) membagi cara pemahaman atas manajemen laba menjadi dua. Pertama,

melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitasnya

dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan political costs (oportunistic

Earnings Management). Kedua, dengan memandang manajemen laba dari perspektif

efficient contracting (Efficient Earnings Management), dimana manajemen laba

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi

Akuntansi

274

memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan perusahaan

dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga untuk keuntungan pihak-

pihak yang terlibat dalam kontrak.

Dengan demikian, manajer dapat mempengaruhi nilai pasar saham perusahaannya

melalui manajemen laba, misalnya dengan membuat perataan laba (income

smoothing) dan pertumbuhan laba sepanjang waktu. Positif accounting theory

menjelaskan bahwa terdapat tiga hipotesis yang melatarbelakangi terjadinya

manajemen laba (Watt dan Zimmerman, 1986), yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Bonus plan hypothesis; 2) Debt covenant hypothesis; 3) Political cost hypothesis; 4)

Political motivations; 5) Taxation motivations; 6) Pergantian CEO; 7) Initital Public

Offering (IPO); dan 8) Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor.

Teori dan Mekanisme Corporate Governance

Definisi untuk memahami corporate governance sangat beragam, Turnbull (1997)

memberikan definisi corporate governance adalah suatu sistem tata kelola yang

diselenggarakan dengan mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi

proses institusional, termasuk faktor-faktor yang berkaitan dengan fungsi regulator

(Akhmad Syakhroza: 2003). Sedangkan Forum for Corporate Governance in Indonesia

(FCGI, 2001) mendefinisikan corporate governance adalah: “Seperangkat peraturan

yng menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur,

pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya

sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem

yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Tujuan corporate governance

ialah untuk menciptakan pertambahan nilai bagi pihak pemegang kepentingan.”

Lebih jauh Shleifer dan Vishny (1997) mengemukakan bahwa corporate governance

merupakan suatu mekanisme yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa supplier

keuangan atau pemilik modal perusahaan memperoleh pengembalian atau return dari

kegiatan yang dijalankan oleh manajer, atau dengan kata lain bagaimana supplier

keuangan perusahaan melakukan pengendalian terhadap manajer.

Konflik kepentingan sebagaimana dijelaskan dalam teori keagenan antara pihak-pihak

di dalam perusahaan yang mempengaruhi perilaku perusahaan dalam berbagai cara

yang berbeda merupakan masalah keagenan atau agency problem Jansen dan

Warner (1988). Konflik ini dapat muncul antara pemegang saham (pemilik) dan

stakeholders perusahaan berdasarkan distribusi kekuasaan dalam organisasi (Shleifer

dan Vishny, 1986). Masalah keagenan akan lebih sering muncul pada perusahaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Sudrajat

275

dengan kepemilikan yang sangat terdispersi dan lebih merupakan kelompok yang

sangat kecil yang tidak lagi tertarik untuk memantau kinerja manajemen secara efektif.

Akibatnya pemegang saham memiliki kekuasaan yang sangat kecil untuk dapat

mengendalikan perilaku manajemen dalam hal pengambilan keputusan yang pada

akhirnya dapat merugikan kepentingan pemegang saham. Situasi seperti ini diperlukan

corporate governance sebagai mekanisme pengendali (disciplinary forces control

mechanism) yang lebih efektif untuk menyelaraskan kepentingan pemegang saham

dan kepentingan manajemen.

Ketepatan Waktu (Timeliness) Pelaporan Keuangan

Timeliness didefinisikan sebagai suatu pemanfaatkan informasi oleh pengambilan

keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas atau kemampuannya

untuk mengambil keputusan, informasi tidak dikatakan relevan jika tidak tepat waktu,

informasi harus tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut

kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (Chariri dan

Ghozali, 2001). Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan

seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam

perusahaan yang akan mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan

keputusan (Hendriksen, 1992, h. 136). Informasi tepat waktu akan mempengaruhi

kemampuan manajemen dalam merespon setiap kejadian atau permasalahan. Apabila

informasi itu tidak disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi

tersebut akan kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan. Informasi

tepat waktu juga akan mendukung manajer menghadapi ketidakpastian yang terjadi

dalam lingkungan kerja mereka (Amey, 1979, Gordon dan Narayana, 1984).

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang dikutip telaah pustaka di atas dapat

disusun suatu kerangka pemikiran yang merupakan hubungan kausalitas dari

beberapa variabel yang diperkirakan dapat mengungkap dan mengukur pengaruh

faktor fundamental, kepemilkan publik, kompleksitas, reputasi akuntan publik dan opini

akuntan publik terhadap waktu penyelesaian pelaporan keuangan, yang dapat

digambarkan sebagai berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi

Akuntansi

276

Gambar 1 Model Konseptual Kerangka Pemikiran Sumber: Dikembangkan untuk studi ini

Gambar 1 di atas menjelaskan bahwa teori keagenan mengidentifikasikan adanya

potensi konflik kepentingan antara berbagai pihak yang ada di dalam perusahaan.

Konflik tersebut disebabkan perbedaan tujuan dari masing-masing pihak berdasarkan

posisi dan kepentingan terhadap perusahaan (Jensen dan Warner, 1988). Perilaku

oportunistik manajerial ini salah satunya ditunjukkan dengan manajemen laba. Dewan

komisaris diyakini memiliki peran penting dalam pengelolaan perusahaan, khususnya

dalam memonitor manajemen puncak (Fama dan Jansen, 1983 dalam Pratana, 2002).

Beasley (1996) membuktikan bahwa perusahaan yang melakukan kecurangan

mempunyai persentase dewan komisaris eksternal yang signifikan lebih rendah

daripada perusahaan yang tidak melakukan kecurangan.

Berdasarkan pada uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa perilaku manajer sebagai

agen dari para pemegang saham dapat diwujudkan dalam laporan keuangan

perusahaan. Empat faktor fundamental yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: firm

size (SIZE), return on investment (ROI), current ratio (CRT), dan debt to asset ratio

TEORI

KEAGENAN

ASYMETRIC

INFORMATION

MANAJEMEN

LABA

FAKTOR

FUNDAMENTAL

FAKTOR NON

FUNDAMENTAL

MEKANISME CORPORATE

GOVERNANCE

WAKTU PENYELESAIAN LAP. KEUANGAN

PERILAKU (OPORTUNISTIK)

MANAJERIAL

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Sudrajat

277

(DAR). Faktor non-fundamental, sebagai variabel yang diperhitungkan akan

berpengaruh terhadap jumlah hari penyelesaian laporan keuangan perusahaan. Faktor

non-fundamental dalam penelitian ini diproksi dengan empat variable, yaitu: Outsider

Ownership (OUTOWN), kompleksitas operasi (KMPLKS), reputasi Akuntan Publik

(RAKPBK), dan Opini Akuntan Publik (OPINI).

Dengan demikian, berdasarkan uraian teoritis di atas selanjutnya dirumuskan dan

dibangun suatu model empiris dari kerangka pemikiran yang dapat dikemukakan

dalam Gambar 2, sebagai berikut:

Gambar 2 Model Empiris Kerangka Pemikiran

Sumber: Dikembangkan untuk studi ini

JMLH= Jumlah Hari Penyelesaian Pelaporan Keuangan Perusahaan SIZE = Ukuran Perusahaan yang diproksi dengan Total Assets ROI= Return on Invesment, CRT= Current Ratio, DAR= Debt to Asset Ratio OUTOWN = Outsiders Ownership, KMPLKS= Kompleksitas Operasi RAKPBK= Reputasi Akuntan Publik, OPINI= Opini Akuntan Publik

Berdasarkan telah pustaka dan kerangka pemikiran, selanjutnya dirumuskan dan

diajukan delapan hipotesis, sebagai berikut:

Hipotesis1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap waktu penyelesaian

laporan keuangan; Hipotesis 2: Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap waktu

penyelesaian laporan keuangan; Hipotesis 3: Tingkat likuiditas berpengaruh negatif

SIZE

ROI

CRT

DAR

OUTOWN

KMPLKS

RAKPBK

OPINI

JMLHR

FAKTOR FUNDAMENTAL

FAKTOR NON FUNDAMENTAL

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi

Akuntansi

278

terhadap waktu penyelesaian laporan keuangan; Hipotesis 4: Tingkat debt to asset

ratio berpengaruh positif terhadap waktu penyelesaian laporan keuangan; Hipotesis

5: outsider ownership berpengaruh negatif terhadap waktu penyelesaian laporan

keuangan; Hipotesis 6: Kompleksitas operasi berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap waktu penyelesaian pelaporan keuangan perusahaan Hipotesis

7: Reputasi akuntan publik berpengaruh negatif terhadap waktu penyelesaian

pelaporan keuangan; Hipotesis 8: Opini akuntan publik berpengaruh negatif terhadap

waktu penyelesaian pelaporan keuangan.

Hubungan kausalitas antara variabel dalam model penelitian ini, dinyatakan dalam

bentuk persamaan struktural. Variabel-variabel independen SIZE (X1), ROI (X2), CRT

(X3), DAR (X4), OUTOWN (X5), KMPLKS (X6), RAKPBK (X7), dan OPINI (X8). Variabel

dependen adalah JMLHR (Y). Model persamaan struktural dengan data yang telah

dibakukan (standardized), dan analisis data untuk menguji masing-masing hipotesis

melalui path analysis, dilakukan dengan persamaan 2, berikut:

ZY = YX1 ZX1 + YX2 ZX2 + YX3 ZX3 + YX4 ZX4 + YX5ZX5 + YX6 ZX6 +

YX7 ZX7 + YX8 ZX8 + Yε ............................................................... (2)

Hasil Analisis Data

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa diterapkannya path analysis sebagai metode

analisis data adalah merupakan upaya untuk mengakomodasi keterkaitan di antara

variabel bebas secara konsep teoritis. Selain itu, alasan digunakannya path analysis ini

adalah untuk mengatasi adanya pelanggaran terhadap asumsi klasik, khususnya

adanya gejala multikolinieritas dalam model penelitian. Path analysis juga digunakan

dengan tujuan untuk menerangkan pengaruh langsung dan tidak langsung dari

seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap seperangkat variabel

lainnya yang merupakan variabel akibat (Sewall Wright, 1934; dalam Bachrudin dan

Tobing, 2003).

Hubungan kausalitas antara variabel-variabel independen dan variabel dependen

dalam model penelitian ini, dinyatakan dalam bentuk persamaan struktural. Variabel-

variabel independen dalam hal ini adalah Firm Size disingkat SIZE (X1), Return on

Equity disingkat ROI (X2), Current Ratio disingkat CRT (X3), Debt to Assets Ratio

disingkat DAR (X4), Outsider Ownership disingkat OUTOWN (X5), Kompleksitas

Operasi Perusahaan disingkat KMPLKS (X6), Reputasi Akuntan Publik disingkat

RAKPBK (X7), dan Opini Akuntan Publik disingkat OPINI (X8). Variabel dependen

adalah Jumlah Hari Penyelesaian Pelaporan Keuangan disingkat JMLHR (Y).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Sudrajat

279

Berikut adalah model persamaan struktural dalam penelitian ini dengan data yang telah

dibakukan (standardized), seperti yang telah dikemukakan pada persamaan 5, dapat

disajikan kembali di bawah ini:

ZY = YX1 ZX1 + YX2 ZX2 + YX3 ZX3 + YX4 ZX4 + YX5ZX5 + YX6 ZX6 +

YX7 ZX7 + YX8 ZX8 + Yε

TABEL 1 Hasil Uji Statistika Path Analysis Pengaruh Variabel : SIZE (X1), ROI (X2),

CRT (X3), DAR (X4), OUTOWN (X5), KMPLKS (X6), RAKPBK (X7), dan OPINI (X8) Terhadap Variabel JMLHR (Y)

Parameter

Stuktural

Koefisien

Jalur

F/t

hitung

Sig.

F/t Keputusan Hipotesis

YX1 0,094 2,160 0,031 Menolak H0 Diterima

YX2 -0,123 -2,793 0,005 Menolak H0 Diterima

YX3 -0,010 -0,251 0,802 Menerima H0 Ditolak

YX4 0,309 7,072 0,000 Menolak H0 Diterima

YX5 -0,036 -0,829 0,407 Menerima H0 Ditolak

YX6 0,130 2,941 0,003 Menolak H0 Diterima

YX7 -0,326 -7,674 0,000 Menolak H0 Diterima

YX8 -0,105 -2,407 0,017 Menolak H0 Diterima

R2

YX1 s.d X8

0,3090 F =

22,626

0,000 Menolak H0 Diterima

Sumber: Data yang diolah

Gambar 3 berikut adalah diagram hasil path analysis untuk model persamaan

struktural yang ada dalam penelitian ini. Diagram jalur ini merupakan hasil analisis

melalui paket program lisrel, memuat koefisien-koefisien regresi dan korelasi dari

variabel-variabel yang terlibat dalam model ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi

Akuntansi

280

GAMBAR 3 Model Diagram Jalur (Path Diagram)

Sumber: Hasil analisis melalui paket program lisrel

Untuk mengetahui pengaruh secara total baik langsung maupun tidak langsung, dari

variabel-variabel independen yang terdiri dari: Firm Size (, Return on Invesment,

Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Outsider Ownership, Kompleksitas Operasi,

Reputasi Akuntan Publik, Opini Akuntan Publik terhadap variabel dependen Jumlah

Hari Pelaporan Keuangan, maka disusun Tabel 2, sebagai berikut:

TABEL 2 Rekapitulasi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung SIZE (X1), ROI (X2),

CRT (X3), DAR (X4), OUTOWN (X5), KMPLKS (X6), RAKPBK (X7), dan OPINI (X8) Terhadap Variabel JMLHR (Y)

Pengaruh SIZE (X1) secara total terhadap JMLHR (Y) 1,582 %

Pengaruh ROI (X2) secara total terhadap JMLHR (Y) 2,770 %

Pengaruh CRT (X3) secara total terhadap JMLHR (Y) -0,003 %

Pengaruh DAR (X4) secara total terhadap JMLHR (Y) 11,748 %

Pengaruh OUTOWN (X5) secara total terhadap JMLHR (Y) 0,108 %

Pengaruh KMPLKS (X6) secara total terhadap JMLHR (Y) 1,517 %

Pengaruh RAKPBK (X7) secara total terhadap JMLHR (Y) 11,133 %

Pengaruh OPINI (X8) secara total terhadap JMLHR (Y) 2,162 %

Total Pengaruh SIZE, ROI, CRT, DAR, OUTOWN, KMPLKS, RAKPBK, Dan OPINI terhadap JMLHR (Y)

31,020 %

Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) Model Trimming

Model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur

analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel eksogen yang koefisien

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Sudrajat

281

jalurnya tidak signifikan (Heise, 1969: 59; Al-Rasyid dan Sitepu, 1994: 12; Kusnaedi,

2005: 12). Sebagaimana telah dikemukakan bahwa model struktur analisis jalur pada

sub bab sebelumnya, yang terdiri dari delapan variabel eksogen dan satu variabel

endogen, telah menunjukkan adanya dua variabel eksogen yang memiliki koefisien

jalur tidak signifikan.

Kedelapan variabel eksogen yang dimaksud adalah Firm Size) Return on Investment,

Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Outsider Ownership, Kompleksitas Operasi,

Reputasi Akuntan Publik, Opini Akuntan Publik. Sedangkan satu variabel endogen

yang dimaksud adalah Jumlah Hari Penyelesaian Pelaporan Keuangan. Adapun dua

variabel eksogen yang memiliki koefisien jalur tidak signifikan itu adalah Current Ratio

dan Outsider Ownership, oleh karena itu kedua variabel eksogen ini harus dikeluarkan.

Hubungan kausalitas antara variabel-variabel independen dan variabel dependen

dalam model penelitian yang baru ini, dinyatakan dalam bentuk persamaan struktural.

Dengan demikian variabel-variabel independen dalam hal ini adalah Firm Size, Return

on Equity (ROI), Debt to Assets Ratio (DAR), Kompleksitas Operasi Perusahaan

(KMPLKS), Reputasi Akuntan Publik (RAKPBK), dan Opini Akuntan Publik (OPINI).

Sedangkan variabel dependen adalah tetap yaitu Jumlah Hari Penyelesaian Pelaporan

Keuangan (JMLHR).

Dengan demikian, model persamaan struktural hasil penerapan metode trimming

dengan data yang telah dibakukan (standardized), dapat disajikan sebagai berikut:

ZY = YX1 ZX1 + YX2 ZX2 + YX3 ZX3 + YX4 ZX4 + YX5ZX5 +

YX6 ZX6 + Yε...................................................... (6)

Gambar 4 di bawah ini adalah diagram hasil analisis jalur (path analysis) untuk model

persamaan struktural di atas. Diagram jalur ini adalah merupakan hasil analisis melalui

paket program lisrel, yang hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 6. Diagram

hasil analisis jalur (path analysis) memuat koefisien-koefisien regresi dan korelasi dari

variabel-variabel yang terlibat dalam model ini, yaitu model persamaan struktural 6.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi

Akuntansi

282

GAMBAR 4 Diagram Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)

Sumber: Hasil analisis melalui paket program lisrel

Ringkasan signifikansi koefisien jalur pengaruh Firm Size, Return on Investment, Debt

to Assets, Kompleksitas Operasi, Reputasi Akuntan Publik, dan Opini Akuntan Publik

terhadap Jumlah Hari Penyelesaian Pelaloran Keuangan, disajikan dalam Tabel 3

sebagai berikut:

TABEL 3 Hasil Uji Statistika Path Analysis Pengaruh Variabel : SIZE (X1), ROI (X2),

DAR (X3), KMPLKS (X4), RAKPBK (X5), dan OPINI (X6) Terhadap Variabel JMLHR (Y)

Parameter Stuktural

Koefisien Jalur

F/t

hitung

Sig. F/t

Keputusan Hipotesis

YX1 0,093 2,149 0,032 Menolak H0 Diterima

YX2 -0,123 -2,807 0,005 Menolak H0 Diterima

YX3 0,309 7,095 0,000 Menolak H0 Diterima

YX4 0,119 2,813 0,005 Menolak H0 Diterima

YX5 -0,328 -7,880 0,000 Menolak H0 Diterima

YX6 -0,104 -2,390 0,017 Menolak H0 Diterima

R2

YX1 s.d X6 0,308 F = 30,132 0,000 Menolak H0 Diterima

Sumber: Data yang diolah

Tahap terakhir, sebagai upaya untuk lebih memudahkan mengetahui secara total,

pengaruh dari variabel-variabel independen yang terdiri dari: Firm Size, Return on

Investment, Debt to Assets Ratio, Kompleksitas Operasi, Reputasi Akuntan Publik,

Opini Akuntan Publik terhadap variabel dependen Jumlah Hari Penyelesaian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Sudrajat

283

Pelaporan Keuangan. Selanjutnya disusun Tabel 4 yang merupakan Rekapitulasi

Secara Total Pengaruh Seluruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependennya

dalam penelitian ini, sebagai berikut:

TABEL 4 Rekapitulasi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung SIZE (X1), ROI (X2),

CRT (X3), DAR (X4), OUTOWN (X5), KMPLKS (X6), RAKPBK (X7), dan OPINI (X8) Terhadap Variabel JMLHR (Y)

Pengaruh SIZE (X1) secara total terhadap JMLHR (Y) 1,562%

Pengaruh ROI (X2) secara total terhadap JMLHR (Y) 2,766%

Pengaruh DAR (X4) secara total terhadap JMLHR (Y) 11,766%

Pengaruh KMPLKS (X6) secara total terhadap JMLHR (Y) 1,389%

Pengaruh RAKPBK (X7) secara total terhadap JMLHR (Y) 11,173%

Pengaruh OPINI (X8) secara total terhadap JMLHR (Y) 2,139%

Total Pengaruh SIZE, ROI, CRT, DAR, OUTOWN, KMPLKS, RAKPBK, Dan OPINI terhadap JMLHR (Y)

30,795%

Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa total pengaruh variabel-variabel

independen (enam variabel) terhadap variabel dependen pada model persamaan

struktural kedua ini adalah sebesar 30,795% atau kalau dibulatkan menjadi 31% yang

berarti 0,31. Nilai 0,31 ini adalah merupakan koefisisen determinan dari model ini yang

dapat juga ditentukan dengan cara mengurangkan 100% dengan error of estimite,

yaitu 100% - 0,69% = 31%.

Hasil rekapitulasi pengaruh variabel-variabel independen (delapan variabel) terhadap

variabel dependen pada model persamaan struktural pertama (sebelum diterapkannya

metode trimming) menunjukkan nilai sebesar 31,020 % atau kalau dibulatkan menjadi

31% yang berarti 0,31. Nilai ini adalah juga merupakan koefisisen determinan dari

model persamaan struktural pertama yang dapat ditentukan dengan cara

mengurangkan 100% dengan error of estimite, yaitu 100% - 0,69% = 31%. Dengan

demikian hasil path analysis untuk model persamaan struktural sebelum dan sesudah

diterapkannya metode trimming mempunyai nilai koefisien determinan yang sama

yaitu 0,31.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Kesimpulan

Permasalahan penelitian ini secara deduktif telah dirumuskan dan diajukan menjadi

delapan hipotesis. Selanjutnya, terhadap kedelapan hipotesis tersebut dilakukan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi

Akuntansi

284

pengujian secara empiris dengan menggunakan dua metode analisis data, yaitu

multiple regression analysis dan path analisis. Hasil pengujian melalui multiple

regression analysis menunjukkan nilai R2 = 0,310, nilai F hitung = 22,626, dan sigifikan

F = 0,000. Dengan demikian goodness of fit dari model persamaan regresi linier

berganda ini adalah layak untuk menguji hipotesis-hipotesis yang mengikuti model

tersebut.

Faktor fundamental firm size, Debt to Asset Ratio, dan Return on Invesment

menunjukkan pengaruh signifikan dan arah koefisien regresi yang relevan dengan

pernyataan-pernyataan hipotesis yang telah dirumuskan. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa: 1) Semakin besar firm size maka akan semakin banyak jumlah

hari yang dibutuhkan untuk penyelesaian pelaporan keuangan; 2) Semakin besar debt

to asset ratio, maka akan semakin banyak jumlah hari yang dibutuhkan untuk

penyelesaian pelaporan keuangan; 3) Semakin tinggi tingkat return on invesment maka

semakin sedikit jumlah hari yang dibutuhkan untuk penyelesaian pelaporan keuangan.

Faktor non-fundamental berupa Kompleksitas Operasi, Reputasi Akuntan Publik, dan

Opini Akuntan Publik menunjukkan pengaruh yang signifikan dan arah yang sesuai

dengan pernyataan-pernyataan hipotesis. Dengan demikian, dapat disimpulkan: 4)

Semakin Kompleks Operasi Perusahaan maka semakin banyak jumlah hari yang

dibutuhkan untuk penyelesaian pelaporan keuangan; 5) Perusahaan-perusahaan yang

menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP big-4, membutuhkan sedikit

jumlah hari untuk penyelesaian pelaporan keuangan; 6) Perusahaan-perusahaan yang

mempunyai hasil audit dengan Opini Unqualified membutuhkan jumlah hari yang

sedikit untuk penyelesaian pelaporan keuangannya.

Hasil pengujian path analysis menunjukkan pengaruh secara total dari variabel-

variabel independen Firm Size, Return on Invesment, Current Ratio, Debt to Assets

Ratio, Outsider Ownership, Kompleksitas Operasi, Reputasi Akuntan Publik, dan Opini

Akuntan Publik terhadap Jumlah Hari Penyelesaian Pelaporan Keuangan secara

berturut-turut adalah sebagai berikut: 0,0158; 0,0277; -0,00003; 0,11748; 0,00108;

0,01517; 0,1113; 0,0216. Apabila dijumlahkan seluruh pengaruh dari variabel-variabel

independen terhadap variabel dependennya, maka akan diperoleh nilai sebesar 0,31.

Dengan demikian angka sebesar 0,31 atau 31% adalah merupakan faktor diterminan

atau R2 dari model persamaan struktural ini dengan nilai error sebesar 100% - 31% =

69%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Sudrajat

285

Implikasi

Implikasi Praktis bagi Manajerial

Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah memberikan pedoman bagi para

manajer dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen keuangan perusahaan. Adapun

fungsi-fungsi dari manajemen keuangan perusahaan yang dimaksud adalah fungsi

investasi dan fungsi pendanaan yang termasuk di dalamnya adalah fungsi dalam

menjalankan kebijakan dividen, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan.

Implikasi Praktis bagi Investor

Rekomendasi untuk melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang

menjadi sampel dalam penelitian ini, tentunya diberikan dengan terlebih dahulu harus

memperhatikan kondisi faktor fundamental dan faktor non-fundamental dari

perusahaan-perusahaan tersebut. Faktor fundamental yang dimaksudkan terutama

adalah return on invesment yang dapat dicapai perusahaan. Perusahaan tidak

mempunyai total asset dan tingkat leverage yang berlebihan. Sedangkan, faktor non-

fundamental yang dimaksudkan terutama adalah bahwa para calon investor

hendaknya melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan sebagai berikut: a)

Perusahaan-perusahaan tersebut sebaiknya mempunyai hasil audit akuntan publik

dengan opini unqualified; b) Opini unqualified tersebut hendaknya diberikan oleh

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berafiliasi dengan KAP big-4; dan c) Perusahaan-

perusahaan tersebut sebaiknya tidak mempunyai kompleksitas operasi yang tinggi

yang ditunjukkan dengan adanya anak perusahaan atau kantor-kantor cabang yang

tersebar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Asegaf Ibrahim, 2001, Kamus Akuntansi, Jakarta, Mario Grafika.

Ainun, Na’im. 1998. “Timeliness Of Annual Financial Statement Submission: A Preliminary Empirical Evidence From Indonesia” Makalah. Universitas Gadjah Mada.

Amihud, Y. And B. Lev, 1981, “ Risk Reduction as a Managerial Motive Conglomerate Mergers”, Bell Journal of Economic Vol. 12 : 11 – 18

Ang, Robert. 1997. The Intelligent To Indonesia capital Market. Edisi 1. Mediasoft. Indonesia.

Ashton. R.H., Willinghum, J.J., and Elliott, R.K. 1987, “An Empirical Analisysis Of Audit Delay” Journal of accounting research. 25 (2) Autumn: 275-292.

Bapepam, 1996, Himpunan Peraturan Pasar Modal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi

Akuntansi

286

Akhmad Syakhroza, 2002, “Mekanisme Pengendalian Internal Dalam Melakukan Assesment Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance”. Manajemen Usahawan Indonesia. No. 08/Th. XXXI; Agustus

Bambang Riyanto L.S., 2003, “Corporate Governance di Indonesia : General Overview” Makalah disampaikan di Forum Diskusi Ekonomi Putaran 1, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 24 April

Bandi, 2000. “Ketepatan Waktu Atas Laporan KeuanganPerusahaan Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi III. Pp. 66 - 77.

Bathala, C.T., K. P. Moon and Rao. 1994, Managerial Ownership, Debt Policies and The Impact of Institusional Holdings : An Agency Perspective Financial Management ,

23, 38,-50

Bethel, J.E. and Yulia Liebeskind. 1993, The Effect of Ownership Structure on Corporate Structuring, Strategi Management Journal Vol.14 : 15 -31

Brigham, Eugene F. and Houston Joel F. 2001, Manajemen Keuangan Jilid 1 dan 2, Alih Bahasa Hermawan Wibowo, Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangg, Jakarta.

Chambers, A.E and Penman. S.H. 1984, “Timeliness Of Reporting And The Stock Price Reaction To Earning Announcements” Journal of Accounting Research. 22 (1), Spring: 21- 47.

Davies, B. & Whittred, G.P. (1980). The Association between Selected Corporate Attributes and Timeliness in Corporate Reporting: Further Analysis, Abacus 16(1), 48-60.

Dyer, J.C.IV., and A. J. McHugh. 1975. “The Timeliness Of Australia Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn. Pp. 204 – 220.

Eiscenhardt, K. 1989, “Agency Theory : An Assessment and Review” Academy of Management Journal. Vol. 14. p 57 – 74

Emory, C. William and Cooper Donald R., 1995, Business Research Methods, Five Edition, Richard D. Irwin, Inc.

Fama, E.F and Jensen, M.C. 1983. Agency Problem and Residual Claims. The Jornal of Law and Economics, 26, pp 327-49

Feltham, G. A. (1972). Information Evaluation. Studies in Accounting Research No. 5.

Sarasota,Florida: American Accounting Association.

Givoly, D. and Palmon. D. 1982. “Timeliness Of Annual Earnings Unncunments: Some Empirical Evidence”. Accounting Review. 57 (3). Juli: 486-508.

Gujarati, Damodar N. 2003, Basic Econometrics, Fourth Edition, Mc Grow Hill, Inc.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004. Standar Akuntansi keuangan, Jakarta, Erlangga.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 1994. Standar Akuntansi keuangan, Jakarta, Salemba Empat. Jakarta.

Jensen, M and W. Meccling.1976. Theory of the Firm : Manajerial Behavior, Agency, and Ownership Structure.”Journal of Financial Economics. Vol. 3. October, p. 350-360

Keasey, K and T. H. D. King, 2006, “ Corporate Governance, Accountability and Enterprice”. In K Keasey, S. Thomson and W. Wright (Eds). Corporate Governance ; Responsibilities, Singapore: John Wiley & Son

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Sudrajat

287

Kenley, W. J. & Staubus, G.J. (1974). Objectives and Concepts of Financial Statements. Accounting Review, 49(4): 888-889

Kim, Oliver, and Robert E. verrechia. 1994. “Market liquidity and volume around earnings announcements’ Journal Of Accounting and Economics. Pp. 41-67.

Mann, Steven V. and Neil W. Sicherman, 1991. “ The Agency Cost Of Free Cash Flow : Acquisition and Equity Issues”. Journal of Business, Vol. 64, No 2 : 226 – 231

Niswonger, penerjemah Alfonsus Sirait, dan Helda Gunawan, 2000. Prinsip-Prinsip Akuntansi Edisi-10 Jilid 2. Jakarta, Erlangga.

Owusu. Stephen. And Ansah. 2000. “Timeliness Of Corporate Financial Reporting In Emerging Capital markets: Empirical Evidence From The Zimbabwe Stock Exchange”. Accounting and Business Research. Pp. 241-254.

Respati, Novita Wening, Tyas. 2001. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terhadap ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang,

(Tidak dipublikasikan).

Simamora, Henry, 2003, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid 2, Yogyakarta, UPP AMP YKPN

Singgih, Susanto. 2001. Buku Latihan Spss Statistik Parametrik. Cetakan Kedua.

PT. Elax Media Komputindo. Gramedia. Jakarta.

Shleifer A. Vishny, R.W. 1997. ”Takeovers in the ’60s and the 80’s and Implication”. Strategic Management Journal, Vol. 12(Winter), pp. 51-59

Sofyan, Safri, 2004, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Jakarta, Bumi Aksara.

Suharli, M., DAN Rachpriliani, A. 2006. “Studi Empiris Faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.8 No.1 (April): 34-55.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.

Sunariyah, 1997, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Penerbit AMP YPKN, Yogyakarta.

Syafrudin, M. 2004. “Pengaruh Ketidaktepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan pada Earning Response Coefficient: Stufi di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VII Ikatan Akuntan Indonesia. Hal: 754-776.

Turnbull, 1997 ”Corporate Governance : Its Scope, Concern and Theories”. Corporate Governance : Scholary Research ang Theory Papers. Vol. 5 No. 4. October, p 180-205

Whittred, G and Zimmer, 1. 1984. “Timeliness Of Financial Reporting And Financial Reporting And Financial Distress”. Accounting Review, 59 (2) April: 287-295

Zaki, Baridwan.1992. Intermedite Accounting. Edisi Tujuh. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Ekspansi

Akuntansi

288

Sengaja Dikosongkan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU …

Sudrajat

289

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Recommended