1
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
NASABAH BANK BCA UNTUK MENGGUNAKAN KLIK-BCA
Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro
Sauca Ananda Pranidana / C2A006127
Dosen Pembimbing : Drs. H. Mudiantono, M.Sc.
ABSTRACT
BCA is the market leaader of internet banking in Indonesia with its
KlikBCA. Now, the number of KlikBCA user is increasing both individual and
business. Untill 2009, the number of KlikBCA user increase become 1.7 million
costumers from 1.2 million in 2008. The purpose of this research is to analyse the
factors which have impact to intention to use KlikBCA.
The data used is primary data formed kuesioner that spreads to BCA
costumers who use KlikBCA in Semarang amount 97 respondent. Variables used
in this this research are independent variable—ease of use, convenience, trust,
and feature avaiability. While the dependent variable is intention to use. Analysis
tool used in this research is SPSS v.17.
The results are: ease of use is not significant impact to intention to use,
while convenience, trust, and feature avaiability are significant impact to
intention to use.
Keywords: KlikBCA, ease of use, convenience, trust, and feature avaiability.
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi yang semakin canggih sekarang ini, diyakini
berkontribusi besar pada pertumbuhan yang signifikan pada sektor jasa terutama
jasa perbankan. Teknologi informasi (TI) berperan signifikan dalam menunjang
daya saing setiap perusahaan, misalnya dalam hal penciptaan atau penyampaian
jasa baru, peningkatan keterlibatan pelanggan dalam operasional, pembentukan
departemen layanan pelanggan tersentralisasi, dan pengembangan database
marketing yang akurat. Salah satu bentuk penggunaan TI adalah internet banking.
Salah satu bank komersial di Indonesia yang mengimplementasikan
penggunaan sistem internet banking pada layanan jasa perbankan dan menjadi
market leader pada pasar internet banking adalah Bank Central Asia (BCA).
Adapun tingkat penggunaan internet banking BCA yang dikenal dengan nama
―Klik-BCA‖ ini sangat tinggi. Berdasarkan laporan tahunan BCA tahun 2009,
tercatat peningkatan sebesar 20% untuk jumlah transaksi melalui Klik-BCA dari
135 juta transaksi menjadi 162 juta transaksi dengan total transaksi senilai
Rp114,6 triliun. Hal ini tentunya ditunjang dengan kehandalan dan keunggulan
produk Klik-BCA dibandingkan dengan produk internet banking bank komersial
yang lain.
Dalam penelitian MARS yang dilakukan oleh Imam (2007), diteliti
tentang indonesia consumer profile untuk persentase jumlah pengguna internet
banking terhadap nasabah bank di Indonesia
3
Persentase Jumlah Pengguna Internet Banking Terhadap Jumlah Nasabah
NO BRAND TOTAL (%)
1 Klik-BCA 64.3
2 HSBC Internet banking 11.9
3 Internet banking Mandiri 9.5
4 PermataNet 9.5
5 BII internet banking 4.8
TOTAL 100
Sumber: Penelitian MARS 2007
Berdasarkan data dalam tabel di atas, Klik-BCA menduduki peringkat
pertama dengan total persentase sebesar 64,3% dari jumlah pengguna
internet banking yang berjumlah kurang lebih 3.000.000 orang. Kemudian
HSBC sebesar 11,9%, internet banking mandiri dan PermataNet sebesar
9,5%, dan BII internet banking sebesar 4,8%. Hal ini menunjukkan bahwa
hampir semua nasabah bank BCA telah menggunakan dan menjadi
konsumen yang loyal untuk produk jasa Klik-
4
TELAAH TEORI
Self Service Technology (SST)
Self service technology (SST) adalah suatu perantara teknologi yang
memungkinkan konsumen untuk menghasilkan sendiri pelayanan tanpa
bergantung pada karyawan, contoh pelayanan melalui internet. Meuter, et al.
(2000) memaparkan bahwa telah banyak bukti inovasi teknologi akan terus
berlanjut yang semakin mempengaruhi interaksi konsumen dengan perusahaan—
di mana interaksi ini akan menjadi suatu kriteria penting untuk keberhasilan bisnis
perusahaan jangka panjang.
Pemasaran (Marketing)
Pentingnya kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan yang berusaha meletakkan pemasaran sebagai pusat
kegiatan dan memandu semua unit yang diproduksi ke arah pencapaian tujuan
perusahan. Untuk menuju tercapainya tujuan perusahaan ini diperlukan sebuah
konsep pemasaran. Konsep pemasaran merupakan kunci untuk mencapai tujuan
organisasi yang terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
(Kotler, 1997).
5
Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)
Dalam mengenal konsumen diperlukan pemahaman mengenai perilaku
konsumen yang merupakan perwujudan seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri.
Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat
dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan
keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).
Internet Banking
Internet banking yang juga dikenal dengan istilah online banking atau
e-banking ini menurut situs wikipedia adalah melakukan transaksi, pembayaran,
dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi
sistem keamanan. Penyelenggaraan internet banking merupakan penerapan atau
aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk
menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman,
nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat
diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan
sebagainya.
6
METODE PENELITIAN
Variabel Dependen: Minat Untuk Menggunakan (Intetion to Use)
Minat untuk menggunakan (intention to use) dapat didefinisikan sebagai
bentuk keinginan nasabah untuk menggunakan atau menggunakan kembali
internet banking di masa depan. Minat untuk menggunakan (intention to use)
dalam penelitian ini adalah keinginan nasabah bank BCA Semarang untuk
menggunakan Klik-BCA.
Variabel Independen: Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)
Kemudahan penggunaan (ease of use) adalah suatu tingkatan dimana
seseorang percaya bahwa teknologi informasi (TI) dapat dengan mudah dipahami.
kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga)
seseorang di dalam mempelajari TI.
Variabel Independen: Kenyamanan (Convenience)
Kenyamanan (convenience) berarti nasabah merasa bahwa internet
banking itu adalah fleksibel dalam hal waktu dan tempat sehingga dapat
memberikan kenyamanan kepada nasabah. Variabel kenyamanan (convenience)
menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner.
Variabel Independen: Kepercayaan (Trust)
Faktor kepercayaan (trust) menjadi hal yang sangat penting dalam
penggunaan internet banking dalam transaksi perbankan. Konsep kepercayaan ini
berarti bahwa nasabah percaya terhadap keandalan pihak bank dapat menjamin
keamanan (security) dan kerahasiaan (privacy) akun nasabah. Variabel
kepercayaan (trust) menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner.
Variabel Independen: Ketersediaan Fitur (Feature Availability)
Fitur (feature) berarti bahwa hal apa saja yang dapat dilakukan oleh
nasabah dengan menggunakan internet banking baik itu fasilitas finansial maupun
fasilitas non finansial. Variabel ketersediaan fitur (feature availability)
menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner.
7
Populasi Dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999).
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 1999). Dalam menentukan data yang akan diteliti
teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah dengan non probability
sampling. Non Probability Sampling adalah teknik sampling yang tidak
memberikan kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dijadikan sampel. Responden yang dipilih adalah nasabah Bank BCA yang
mengetahui jasa Klik-BCA di wilayah Semarang.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif.
Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang dapat
dihitung maupun diukur. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tanpa perantara). Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil
penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan (nasabah bank BCA
Semarang) berupa data mentah dengan skala Likert untuk mengetahui respon dari
responden yang ada mengenai pengaruh kenyamanan, keamanan, dan ketersedian
fitur terhadap minat untuk menggunakan. Selain itu, penelitian ini juga
menggunakan data sekunder, yaitu data yang berasal dari hasil penelitian
sebelumnya, dan literatur-literatur lainnya.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan sampel dengan menggunakan kuesioner dengan
responden nasabah bank BCA di wilayah Semarang. Sedangkan metode
pengambilan sampel di lapangan menggunakan teknik convenience sampling.
Metode convenience sampling adalah metode pengumpulan sampel
8
nonprobability sampling. yaitu dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai
pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil
sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia
mengenal orang tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa penulis menggunakan
istilah accidental sampling (tidak disengaja) atau juga captive sample (man-on-
the-street). jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui sehingga terdapat
kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah.
Uji Reliabilitas dan Validitas
Untuk menguji apakah konstruk yang telah dirumuskan reliabel dan valid,
maka perlu dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
coefficient corelation pearson yaitu dengan menghitung korelasi antara skor
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2005).
Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, perlu dilakukan pengujian asumsi
klasik terlebih dahulu, agar data sampel yang diolah benar-benar dapat mewakili
populasi secara keseluruhan. Pengujian meliputi:
9
Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen maupun independen mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati
norma (Imam Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini digunakan cara analisis plot
grafik histogram dan uji kolmogorov-smirnov (uji K-S).
Uji Multikolinieritas
Tujuan dari uji multikolinieritas adalah untuk menguji adanya korelasi
antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen sama dengan nol.
Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Model inilah yang diharapkan terjadi. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya berbeda, maka terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih, dan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan
random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel
independen diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang
berulang).
10
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu
kemudahan penggunaan (X1), kenyamanan (X2), kepercayaan (X3), dan
ketersedian fitur (X4) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu minat untuk
menggunakan (Y).
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas
secara parsial atau individual terhadap variabel terikat. Kriteria yang digunakan
adalah :
1. H0 : bi = 0, artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2. H1 : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh positif
terhadap variabel dependen..
Koefisien Determinasi (Adj. R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan proporsi variabel
terikat yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel bebasnya. Nilai koefisien
determinasi adalah 0 < R2 < 1. Nilai R
2 yang kecil berarti kemampuan variabel
bebas dalam menjalankan variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel terikat (Ghozali, 2005).
Analisis Kualitatif
Analisis ini dimaksudkan untuk mencari kesimpulan dari hasil yang
diperoleh dari analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data
berdasarkan hasil yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif
merupakan data berupa informasi, kemudian dikaitkan dengan data-data lainnya
untuk mendapatkan kejelasan tehadap suatu kebenaran sehingga memperoleh
gambaran baru atau memperkuat suatu gambaran yang sudah ada sebelumnya.
11
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Profil Perusahaan
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama
Bank Central Asia NV. Pada tahun 2000, BCA mengambil langkah besar dengan
menjadi perusahaan public. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun
2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN.
Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari
seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli
2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Uji Validitas
Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi
bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk
Uji Validitas
Variabel Indikator Pearson
Correlation
Sig. Keterangan
Kemudahan Penggunaan
(X1)
X1_1
X1_2
X1_3
X1_4
0,339(**)
0,794(**)
0,798(**)
0,673(**)
0,00
0,00
0,00
0,00
Valid
Valid
Valid
Valid
Kenyamanan
(X2)
X2_1
X2_2
X2_3
X2_4
0,489(**)
0,783(**)
0,697(**)
0,773(**)
0,00
0,00
0,00
0,00
Valid
Valid
Valid
Valid
Kepercayaan
(X3)
X3_1
X3_2
X3_3
0,232(**)
0,865(**)
0,739(**)
0,00
0,00
0,00
Valid
Valid
Valid
12
X3_4 0,793(**)
0,00 Valid
Ketersediaan Fitur
(X4)
X3_1
X3_2
X3_3
X3_4
0,327(**)
0,841(**)
0,781(**)
0,837(**)
0,00
0,00
0,00
0,00
Valid
Valid
Valid
Valid
Minat Untuk Menggunakan
KlikBCA
(Y)
Y_1
Y_2
Y_3
Y_4
Y_5
0,542(**)
0,837(**)
0,798(**)
0,659(**)
0,674(**)
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS diolah (2011)
Berdasarkan pengujian pada tabel uji validitas di atas, diketahui bahwa korelasi
antara masing-masing indikator terhadap total skor masing-masing konstruk
menunjukkan hasil yang signifikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
masing-masing indikator pertanyaan adalah valid.
Uji Reliabilitas
Dalam uji analisis reliabilitas, suatu variabel dinyatakan reliabel jika
mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,600 (Ghozali, 2005).
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Cut of value Keterangan
Kemudahan Penggunaan (X1) 0,601 0,600 Reliabel
Kenyamanan (X2) 0,633 0,600 Reliabel
Kepercayaan (X3) 0,657 0,600 Reliabel
Ketersediaan Fitur (X4) 0,705 0,600 Reliabel
Minat Untuk Menggunakan (Y) 0,742 0,600 Reliabel
Sumber : Output SPSS diolah (2011)
Berdasarkan pengujian pada tabel uji reliabilitas, diketahui bahwa semua
variabel konstruk mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,600. Oleh
13
karena itu, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel konstruk dalam
penelitian ini adalah reliabel.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan cara melihat grafik normal probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Hasil output SPSS untuk uji normalitas ditunjukkan dalam Gambar
Uji Normalitas – Uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
Kolmogorov-Smirnov Z .899
Asymp. Sig. (2-tailed) .395
Sumber: Output SPSS diolah
Dengan melihat grafik normal plot pada gambar dapat disimpulkan bahwa data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena
itu, model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Begitu juga dengan hasil uji
normalitas data dengan uji kolmogorov-smirnov (Uji K-S) pada tabel tingkat
signifikansi di atas nilai α=0,05. Oleh karena itu, model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas tentang jawaban responden menunjukkan nilai
VIF dan angka TOLLERANCE seperti yang tampak pada tabel berikut ini.
14
Uji Multikolinearitas
Model
Tolerrance VIF
1 X1 0,175 5,721
X2 0,230 4,357
X3
X4
0,194
0,286
5,164
3,501
a Dependent Variable: Minat Untuk Menggunakan KlikBCA(Y)
Sumber : Output SPSS yang diolah, 2011
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel dapat diketahui bahwa
tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tollerance kurang dari 0,10 dan
nilai VIF yang tidak lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian
ini.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu
dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel independen
ZPRED dengan residualnya SRESID dan uji gletser. Suatu model regresi
dikatakan terdapat heteroskedastisitas jika nilai signifikansi di bawah nilai
probabilitas α = 0,05.
Uji Heteroskedastisitas: Uji Gletser
Coefficients(a)
Variabel Signifikansi α
X1 0,002
X2 0,219
X3 0,394
X4 0,413
a Dependent Variable: ABS_RESY
Sumber: Output SPSS yang diolah (2011)
15
Dalam tabel di atas, tampak bahwa tidak ada satupun variabel independen
(X1, X2, X3, dan X4) yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen absolut residual Y. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansnya yang
di atas tingkat kepercayaan . Jadi, dapat disimpulkan bahwa model
regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Baik antara uji heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatterplot dan uji
gletser, di dalam model regresi tidak menunjukkan adanya heteroskedastisitas.
Oleh karena itu model regresi telah memenuhi asumsi homoskedastisitas.
Analisis Regresi
Dari hasil uji regresi berganda diperoleh koefisien regresi, nilai t hitung
dan tingkat signifikansi sebagaimana ditampilkan pada tabel di bawah ini.
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients(a)
Variabel Standardised Coefficient Beta
X1 0,152
X2 0,526
X3 0,166
X4 0,160
a Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS yang diolah (2011)
Dari hasil tersebut, persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
Y = 0,152 X1 + 0,526 X2 + 0,166 X3 + 0,160 X4
Koefisien Determinasi
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .944a .891 .887 .51516
a Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS yang diolah (2011)
16
Model summary dalam tabel menunjukkan bahwa besarnya Adjusted R2
adalah 0,887. Hal ini berarti 88,70% variasi Minat Untuk Menggunakan (Y) dapat
dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen (Kemudahan,
Kenyamanan, Kepercayaan, dan Ketersediaan Fitur). Dan sisanya 11,30% (100%-
88,70%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F dalam penelitian ini menggunakan Uji ANOVA. Uji ini dilakukan
untuk mengetahui apakah model regresi adalah fit. Selain itu, menurut Ghozali
(2005), uji ANOVA dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-
sama (simultan) variabel independen (Kemudahan, Kenyamanan, Kepercayaan,
dan Ketersediaan Fitur) terhadap variabel dependen (Minat Untuk Menggunakan).
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 200.099 4 50.025 188.494 .000a
Residual 24.416 92 .265
Total 224.515 96
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS yang diolah ,2011
Dari Uji ANOVA atau Uji F dalam tabel didapat nilai F hitung sebesar
188,494 dengan probabilitas signifikansi 0,000. Oleh karena nilai F hitung lebih
besar daripada 4, maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Ini berarti
bahwa model regresi 1 adalah fit. Menurut Ghozali (2005), hal ini berarti hipotesis
alternatif (HA) diterima, yang berarti semua variabel independen (Kemudahan,
Kenyamanan, Kepercayaan, dan Ketersediaan Fitur) secara serentak dan
signifikan mempengaruhi variabel dependen Minat Untuk Menggunakan (Y).
17
Uji Parsial (Uji t)
Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen (Kemudahan, Kenyamanan, Kepercayaan, dan Ketersediaan Fitur)
secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Minat Untuk
Menggunakan).
Uji Parsial (Uji t)
Coefficients(a)
a Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS yang diolah, 2011
Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut :
a. Nilai thitung pada variabel Kemudahan Penggunaan (X1) adalah sebesar
1,849 dengan tingkat signifikansi 0,068. Oleh karena nilai thitung 1,849 <
nilai ttabel 1,9850 dan tingkat signifikansi 0,068 > probabilitas signifikansi
α = 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Kesimpulan : Variabel Kemudahan Penggunaan (Ease of use) berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap Minat Untuk Menggunakan (Intention to Use).
b. Nilai thitung pada variabel Kenyamanan (X2) adalah sebesar 7,334 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena nilai thitung 7,334 > nilai ttabel 1,9850
dan tingkat signifikansi 0,000 < probabilitas signifikansi α = 0,05, maka
H0 ditolak dan H1 diterima.a
Kesimpulan : Variabel Kenyamanan (convenience) berpengaruh signifikan positif
terhadap Minat Untuk Menggunakan (Intention to Use).
Model t Sig.
1 (Constant) -1.002 .319
X1 1.849 .068
X2 7.334 .000
X3 2.128 .036
X4 2.483 .015
18
c. Nilai thitung pada variabel Kepercayaan (X3) adalah sebesar 2,128 dengan
tingkat signifikansi 0,036. Oleh karena nilai thitung 2,128 > nilai ttabel 1,9850
dan tingkat signifikansi 0,036 < probabilitas signifikansi α = 0,05, maka
H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan : Variabel Kepercayaan (trust) berpengaruh signifikan positif
terhadap Minat Untuk Menggunakan (Intention to Use).
d. Nilai thitung pada variabel Ketersediaan FItur (X4) adalah sebesar 2,483
dengan tingkat signifikansi 0,015. Oleh karena nilai thitung 2,483 > nilai
ttabel 1,9850 dan tingkat signifikansi 0,015 < probabilitas signifikansi α =
0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan : Variabel Ketersediaan Fitur (Feature Availability) berpengaruh
signifikan positif terhadap Minat Untuk Menggunakan (Intention to Use).
Interpretasi Hasil
Berdasarkan pengujian regresi linier berganda sebagaimana telah
dijabarkan dalam bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam empat
bagian sebagai berikut:
Pengaruh Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Untuk Menggunakan
Hipotesis Pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah
Kemudahan Penggunaan (X1) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat
Untuk Menggunakan (Y). Berdasarkan hasil uji t seperti ditunjukkan dalam tabel
4.19, diketahui bahwa Kemudahan penggunaan berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap Minat Untuk Menggunakan. Hal ini berarti hipotesis pertama
(H1) ditolak. Alasan hipotesis pertama ditolak adalah karena KlikBCA masih
dipersepsikan sulit untuk dioperasikan oleh nasabah KlikBCA. Variabel ini
memiliki pengaruh terhadap Minat untuk menggunakan (Y) yang paling kecil,
yaitu sebesar 0,152.
19
Pengaruh Kenyamanan Terhadap Minat Untuk Menggunakan
Hipotesis Kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah
Kenyamanan (X2) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk
Menggunakan (Y). Berdasarkan hasil uji t seperti ditunjukkan dalam tabel 4.19,
diketahui bahwa Kenyamanan berpengaruh signifikan positif terhadap Minat
Untuk Menggunakan. Hal ini berarti hipotesis kedua (H2) diterima. Dengan
demikian, dapat dijelaskan bahwa semakin KlikBCA itu dapat memberikan
kenyamanan bertransaksi perbankan bagi nasabah, maka semakin tinggi pula
minat nasabah untuk menggunakan KlikBCA tersebut.
Dengan setting penelitian yaitu nasabah BCA yang berdomisili di
Semarang, nasabah mempersepsikan bahwa kenyamanan KlikBCA adalah tinggi,
sehingga minat nasabah untuk menggunakannya juga tinggi. Variabel ini
merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling besar pada variabel Minat
Untuk Menggunakan (Y), yaitu sebesar 0,526. Hal ini tak terlepas dari peran BCA
sebagai first market leader dalam layanan internet banking yang memberikan
tingkat kenyamanan paling tinggi dibandingkan layanan internet banking industri
perbankan yang lain. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan beberapa
penelitian terdahulu tentang faktor dominan yang mempengaruhi minat untuk
menggunakan internet banking adalah kenyamanan.
Pengaruh Kepercayaan Terhadap Minat Untuk Menggunakan
Hipotesis Ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah
Kepercayaan (X3) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk
Menggunakan (Y). Berdasarkan hasil uji t seperti ditunjukkan dalam tabel 4.19,
diketahui bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan positif terhadap Minat untuk
menggunakan. Hal ini berarti hipotesis ketiga (H3) diterima. Dengan demikian,
dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi tingkat kepercayaan nasabah BCA
terhadap KlikBCA, maka semakin tinggi pula minat nasabah untuk
menggunakannya.
Dengan setting nasabah BCA yang berdomisili di Semarang, persepsi
tingkat kepercayaan nasabah BCA terhadap KlikBCA adalah tinggi, sehingga
20
nasabah berminat untuk bertransaksi perbankan dengan menggunakan KlikBCA.
Tingkat kepercayaan ini terbentuk dengan adanya jaminan keamanan dan
kerahasiaan yang diberikan oleh KlikBCA. Variabel kepercayaan memiliki
pengaruh terhadap Minat untuk menggunakan (Y) sebesar 0,166.
Pengaruh Ketersediaan FItur Terhadap Minat Untuk Menggunakan
Hipotesis Keempat yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah
ketersediaan fitur (X4) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk
Menggunakan (Y). Berdasarkan hasil uji t seperti ditunjukkan dalam tabel 4.19,
diketahui bahwa ketersediaan fitur berpengaruh signifikan positif terhadap minat
untuk menggunakan. Hal ini berarti hipotesis keempat (H4) diterima. Dengan
demikian, dapat dijelaskan bahwa semakin banyak fitur yang disediakan pada
KlikBCA untuk layanan transaksi perbankan, maka semakin tinggi pula minat
nasabah untuk menggunakannya.
Penyediaan fitur yang tersedia pada KlikBCA yang dilakukan oleh BCA
dapat dikatakan cukup berhasil karena direspon positif oleh nasabah BCA.
Variabel ini merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling besar ketiga pada
variabel Minat Untuk Menggunakan (Y) setelah variabel Kenyamanan (X2) dan
Kepercayaan (X3), yaitu sebesar 0,160. Hal ini menegaskan bahwa Ketersediaan
Fitur merupakan hal penting di dalam sebuah transaksi secara online (dalam hal
ini adalah KlikBCA).
Ringkasan Hasil Penelitian
No. Variabel Independen Variabel Dependen
(Minat Untuk Menggunakan / Y)
1 (X1+X2+X3) √
2 Kemudahan Penggunaan (X1) X
3 Kenyamanan (X2) √
4 Kepercayaan (X3) √
5 Ketersediaan Fitur (X4) √
Sumber: Output SPSS yang diolah (2011)
21
Keterangan:
√ = variabel independen berpengaruh signifikan positif terhadap variabel
dependen atau hipotesis diterima.
× = variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
atau hipotesis ditolak.
Dalam tabel, dapat dilihat ringkasan hasil penelitian. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara simultan, variabel independen (kemudahan
penggunaan, kenyamanan, kepercayaan, dan ketersediaan fitur) secara statistik
berpengaruh signifikan positif terhadap variabel dependen Minat untuk
Menggunakan.
Masing-masing dari variabel independen yaitu Kenyamanan (X2),
Kepercayaan (X3), dan Ketersediaan Fitur (X3) memiliki pengaruh yang signifikan
positif terhadap variabel dependen Minat Untuk Menggunakan (Y). Sedangkan
variabel Kemudahan Penggunaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap variabel dependen Minat untuk menggunakan (Y).
22
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Kesimpulan Mengenai Masing-masing Hipotesis
Setelah pengujian hipotesis dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa
variabel independen kenyamanan (convenience), kepercayaan (trust), dan
ketersediaan fitur (feature avaiability) secara signifikan positif mempengaruhi
variabel dependen yaitu minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA.
Sedangkan variabel kemudahan penggunaan (ease of use) berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap minat untuk menggunakan KlikBCA. Berikut ini
merupakan kesimpulan dari masing-masing hipotesis :
a. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa variabel kemudahan
penggunaan (ease of use) akan berpengaruh signifikan positif pada minat untuk
menggunakan (intention to use) KlikBCA adalah tidak terbukti kebenarannya.
Hal ini berarti bahwa kemudahan penggunaan bukan merupakan faktor yang
dapat mendorong nasabah untuk berminat dalam menggunakan KlikBCA.
Dalam setting penelitian nasabah BCA di Semarang, ternyata KlikBCA
dipersepsikan tidak mudah oleh nasabah BCA. Hal ini dibuktikan dengan nilai
koefisien regresi kemudahan penggunaan hanya sebesar 0,152. Nilai koefisien
regresi ini yang paling kecil bila dibandingkan dengan koefisien regresi
variabel yang lain yang lain.
b. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa variabel kenyamanan
(convenience) akan berpengaruh signifikan positif pada minat untuk
menggunakan (intention to use) KlikBCA adalah terbukti kebenarannya. Hal
ini berarti bahwa kenyamanan merupakan salah satu faktor yang dapat
mendorong nasabah untuk berminat dalam menggunakan KlikBCA. Semakin
KlikBCA tersebut dapat memberikan kenyamanan dalam bertransaksi
perbankan bagi nasabah, maka semakin tinggi minat nasabah untuk
menggunakan KlikBCA tersebut. Dalam setting penelitian nasabah BCA di
Semarang, kenyamanan merupakan faktor yang paling berpengaruh pada minat
23
untuk menggunakan KlikBCA. Hal ini dibuktikan dengan tingginya nilai
koefisien regresi sebesar 0,526.
c. Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa variabel kepercayaan (trust)
akan berpengaruh secara signifikan positif pada minat untuk menggunakan
(intention to use) KlikBCA adalah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti
bahwa kepercayaan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong
nasabah untuk berminat dalam menggunakan KlikBCA. Semakin nasabah
percaya terhadap sistem KlikBCA dalam pelayanan transaksi perbankan, maka
semakin tinggi minat nasabah untuk menggunakan KlikBCA tersebut. Variabel
ini memiliki nilai koefisien regresi terbesar kedua setelah variabel
kenyamanan, yaitu sebesar 0,166.
d. Hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa variabel ketersediaan fitur
(feature avaiability) akan berpengaruh secara signifikan positif pada minat
untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA adalah terbukti kebenarannya.
Hal ini berarti bahwa ketersediaan fitur merupakan salah satu faktor yang dapat
mendorong nasabah untuk berminat dalam menggunakan KlikBCA. Semakin
KlikBCA tersebut dapat memberikan inovasi dalam penyediaan fitur dalam
bertransaksi perbankan bagi nasabah, maka semakin tinggi minat nasabah
untuk menggunakan KlikBCA tersebut. Variabel ini memiliki nilai koefisien
regresi terbesar ketiga setelah variabel kenyamanan dan kepercayaan, yaitu
sebesar 0,160.
Kesimpulan Mengenai Masalah Penelitian
Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan faktor-faktor yang secara signifikan positif mempengaruhi minat
untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA adalah kenyamanan
(convenience), kepercayaan (trust), dan ketersediaan fitur (feature avaiability).
Sedangkan variabel kemudahan penggunaan (ease of use) tidak berpengaruh
signifikan positif terhadap minat untuk menggunakan KlikBCA.
24
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka didapatkan urutan variabel
independen yang paling berpengaruh pada minat untuk menggunakan (intention to
use) KlikBCA adalah sebagai berikut:
1. Faktor kenyamanan (convenience) menjadi faktor terpenting yang
mempengaruhi minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA.
2. Faktor kepercayaan (trust) menjadi perhatian kedua yang mempengaruhi
minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA.
3. Faktor ketersediaan fitur (feature avaiability) menjadi perhatian ketiga
yang mempengaruhi minat untuk menggunakan (intention to use)
KlikBCA.
4. Faktor kemudahan penggunaan (ease of use) bukan menjadi perhatian
yang mempengaruhi minat untuk menggunakan (intention to use)
KlikBCA.
Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya memfokuskan pada kajian empat variabel yaitu
kemudahan penggunaan (ease of use), kenyamanan (convenience),
kepercayaan (trust), dan ketersediaan fitur (feature avaiability) sehingga
hanya mampu menjelaskan 88,70% variasi minat untuk menggunakan
(intention to use) KlikBCA.
2. Penelitian ini hanya memfokuskan pada pengaruh keempat variabel
independen tersebut secara langsung dengan minat untuk menggunakan
(intention to use) KlikBCA.
25
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka
diajukan beberapa saran bagi penelitian selanjutnya yang dapat diterapkan untuk
penelitian mengenai internet banking adalah sebagai berikut:
1. Penambahan variabel baru atau indikator baru perlu dilakukan dalam
penelitian yang akan datang agar dapat menghasilkan gambaran yang lebih
luas tentang masalah penelitian yang sedang diteliti.
2. Penelitian yang akan datang, dapat mempertimbangkan variabel sikap
(attitude) nasabah—seperti pada penelitian Lu, F. et al. (2003) sebagai
variabel yang dapat memoderasi pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen minat untuk menggunakan (intention to use).
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan bagi Bank BCA untuk
perbaikan dan pengembangan sistem Klik-BCA adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis indeks jawaban responden tentang kemudahan
penggunaan, nasabah mempersepsikan bahwa mereka masih kesulitan
dalam bertransaksi online dengan menggunakan Klik-BCA. Hal ini dapat
dilihat dari skor nilai indeks jawaban responden tentang kemudahan
penggunaan untuk pertanyaan nomor tiga, yaitu sebesar 71,6. Oleh karena
itu, BCA perlu untuk menyederhanakan tampilan Klik-BCA atau
memberikan menu bantuan tambahan terkait cara, fitur, dll pada situs
Klik-BCA sehingga dapat membantu nasabah untuk bertransaksi
perbankan online dengan Klik-BCA.
2. Berdasarkan hasil analisis indeks jawaban responden tentang kenyamanan,
nasabah mempersepsikan bahwa Klik-BCA belum menghemat waktu
transaksi online. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai indeks jawaban
responden tentang kenyamanan untuk pertanyaan nomor empat, yaitu
sebesar 73,4. Oleh karena itu, BCA perlu untuk meningkatkan kinerja
kecepatan transaksi online pada Klik-BCA.
26
3. Berdasarkan hasil analisis indeks jawaban responden tentang kepercayaan,
nasabah mempersepsikan bahwa Klik-BCA belum memberikan
kompensasi kerugian terkait dengan masalah keamanan dan kerahasiaan
akun nasabah. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai indeks jawaban
responden tentang kepercayaan untuk pertanyaan nomor empat, yaitu
sebesar 73,4. Oleh karena itu, memperbaiki sistem kompensasi kerugian
yang ada tersebut.
4. Berdasarkan hasil analisis indeks jawaban responden tentang ketersediaan
fitur, nasabah mempersepsikan bahwa Klik-BCA kurang menyediakan
fasilitas administrasi perbankan online. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai
indeks jawaban responden tentang ketersediaan fitur untuk pertanyaan
nomor empat, yaitu sebesar 71,0. Oleh karena itu, BCA perlu untuk
melakukan inovasi fasilitas administrasi perbankan online.
27
DAFTAR PUSTAKA
Ainscough dan Luckett. 2000. ―Measuring and Influencing Consumer Perceptions
of New High Technology Products: An Examination of Word-of –Mouth
Communication Versus Expert Opinion‖. Referred. Discipline Based.
Basu Swastha dan T. Hani Handoko. 1987. ―Manajemen Pemasaran‖. Edisi
Ketiga, Penerbit Erlangga. Jakarta.
Compeau, D. R. dan Higgins, C. A. 1995. ―Application of Social Cognitive
Theory to Training for Computer Skill‖. Information Systems Research.
Vol. 6, No. 2, H. 118-143.
Davis, F. D. 1989. ―Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance
of Information System Technology‖. MIS Quarterly. Vol.13, No.3, h.319-
339.
-------., Bagozzi, R.P and Warsaw, P.R. 1989. ―User Acceptance of Computer
Technology: A Comparison of Two Theorical Models‖. Management
Science, Vol. 39, No. 8, h. 983-1003.
Engel, et al. 1995. ―Consumer Behaviour‖. Prentice Hall: USA. h.156.
Ericsson, K., Kerem, K., dan Nilsson, D. 2004. ―Customer Acceptance off
Internet Banking In Estonia‖. International Journal of Bank Marketing.
Vol. 23 No. 2, h. 200-216.
Gerrad, P. Dan Cunningham, J.B. 2003. ―The Diffusion of Internet Banking
Among Singapore Consumers‖. The International Journal of Bank
Marketing. Vol.21, No.1. h.16-28.
28
Guriting, P. dan Ndubisi, N. O. 2006. ―Borneo online banking : evaluating
customer perceptions and behavioural intention‖. Management Research
News. Vol. 29 No. 1/2, h. 6-15.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
James A. Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku satu. Jakarta: Salemba
Empat.
Kotler, P. 1997. ―Marketing Management‖. Pearson Education. h.45.
Lu, F. et.al. 2003. "Technology Acceptance Model For Wireless Internet‖.
Internet Research : Electronic Networking Application and Policy. Vol.13,
No.3, h.206-222.
McLeod, Jr. dan Schell, G. P. 2008. Management Information Systems. 10 ed.
Texas:Pearson Education.
Meuter, et al, 2000. ―Self-Service Technologies: Understanding Customer
Satisfaction With Technology-Based Service Encounters‖. Journal of
Marketing. Vol.64, No. 3. H.50-64.
Pikkarainen, T., et.al. 2004. ―Consumer acceptance of online banking: an
extension of the technology acceptance model‖. Internet Research. Vol.14,
No. 3 · 2004, h. 224–235.
Poon, W. C. 2008. ―Users’ adoption of e-banking services : the Malaysian
perspective‖. Journal of Business & Industrial Marketing. Vol.23, No.1,
h.59–69.
29
Schneider, I. 2001. ―Is time running out for Internet-only banks?‖. Bank Systems
& Technology. September. p.8.
Shen, Jia. Undated. ―User Acceptance of Social Shopping Sites : A Research
Proposal‖. USA : Rider University.
Sekaran, U. 2003. Research Methods For Business. 4 ed. USA: John Wiley &
Sons.
Sugiyono. 1999. ―Metode Penelitian Bisnis‖. Salemba Empat. Jakarta.
Taylor, S. dan Todd, P. A. 1995. ―Understanding Information Technology Usage:
A Test of Competing Models‖. Information Systems Research. No.6, h.
144-176.
Thompson, R. L., Higgins, C.A., dan Howell, J.W. 1991. ―Personal Computing:
Toward a Conceptual Model of Utilization‖. MIS Quarterly. March,
Vol.15, No.1, h.124-143.
Triandis, H. C. 1980. ―Value Attitude and Interpersonal Behavior, Nebraska
Symposium on Motivation, 1979: Belief, Attitude and Value‖ University
of Nebraska Press. Lincoln, NE.
Venkatesh, V., dan Davis, F. D. 2000. ―A Theoritical Extension of the
Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies‖.
Management Science. Vol. 46, No. 2, Februari, h.186-204.
---------, Moris, M.G. 2000. ―Why Don’t Men Ever Stop to Ask for Directions?
Gender, Social Influence and Their Role in Technology Acceptance and
Usage Behavior‖. MIS Quarterly. Vol. 24, No. 1, March, h. 115-139.
30
---------, Moris, M. G., Davis, G. B., and Davis F. D. 2003. ―User Acceptance of
Information Technology: Toward a Unified View‖. MIS Querterly. Vol.
27, No. 3, September, h.425- 475.
Wang, Y. S., et.al. 2003. ―Determinants of user acceptance of Internet banking: an
empirical study‖. International Journal of Service Industry Management.
Vol. 14 No. 5,h. 501-519.