Date post: | 05-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | ainun-nurain-afd |
View: | 244 times |
Download: | 0 times |
of 24
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam bidang industri farmasi, perkembangan teknologi farmasi sangat
berperan aktif dalam peningkatan kulitas produksi obat-obatanyang disesuaikan
dengan karakteristik dari zat aktif obat, kondisi pasien dan peningkatan kualitas obat
dengan meminimalkan efek samping obat tanpa harus menguragi atau mengganggu
dari efek farmakologisnya.
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut,terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus
halus, tidak boleh cepat mengendap, dan bila digojog perlahan-lahan, endapan harus
segera terdispersi kembali. Dapat ditambahkan zat tambahan untuk menjamin
stabilitas suspensi tetapi kekentalan suspensi harus menjamin sediaan mudah digojog
dan dituang.
Suspensi merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat yang tidak
larut tetapi terdispersi dalam fase cair. Partikel yang tidak larut tersebut dimaksudkan
secara fisiologi dapat diabsorpsi yang digunakan sebagai obat dalam atau untuk pemakaian luar denagn tujuan penyalutan. Sediaan dalam bentuk suspensi juga
ditujukan untuk pemakaian oral dengan kata lain pemberian yang dilakukan melalui
mulut. Sediaan dalam bentuk suspensi diterima baik oleh para konsumen dikarenakan
penampilan baik itu dari segi warna atupun bentuk wadahnya. Pada prinsipnya zat
yang terdispersi pada suspensi haruslah halus, tidak boleh cepat mengendap, dan bila
digojog perlahan-lahan, endapan harus segera terdispersi kembali. Selain larutan,
suspensi juga mengandung zat tambahan bila perlu! yang digunakan untuk menjamin
stabilitas suspensi tetapi kekentalan suspensi harus menjamin sediaan mudah digojog
dan dituang.
Suspensi dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung partikel obat
yang terbagi secara halus dikenal sebagai suspensoid! disebarkan secara merata
dalam pembawa dimana obat menunjukkan kelarutan yang sangat minimum.
1
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
2/24
"eberapa suspensi diperdagangan tersedia dalam bentuk siap pakai, telah disebarkan
dalam cairan pembawa dengan atau tanpa penstabil dan bahan tambahan farmasetik
lainnya. Selain itu pembuatan suspensi ini didasarkan pada pasien yang sukar
menerima tablet atau kapsul, terutama bagi anak-anak dan lansia, dapat menutupi rasa
obat yang tidak enak atau pahit yang sering kita jumpai pada bentuk sediaan tablet,
dan obat dalam bentuk sediaan suspensi lebih mudah diabsorpsi daripada
tablet#kapsul dikarenakan luas permukaan kontak antara zat aktif dan saluran cerna
meningkat.
$leh karena itu dibuatlah sediaan suspensi. Pembuatan suspensi ini pula
didasarkan pada pengembangan sediaaan cair yang lebih banyak diminati oleh
masyarakat luas. %etapi dalam pembuatan suspensi juga memerlukan ketelitian dalam
proses pembuatan sehingga kestabilannya dapat terjaga.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam proses pembuatan suspensi adalah
cara memperlambat penimbunan partikel serta menjaga homogenitas dari partikel.
&ara tersebut merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi.
Penggunaan dalam bentuk suspensi bila dibandingkan dengan larutan sangatlah
efisien sebab suspensi dapat mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam
air.
'ekurangan suspensi sebagai bentuk sediaan adalah pada saat penyimpanan,
memungkinkan terjadinya perubahan sistem dispersi cacking, flokulasi, deflokulasi!
terutama jika terjadi fluktuasi atau perubahan temperatur.
Sasaran utama didalam merancang sediaan berbentuk suspensi adalah untuk
memperlambat kecepatan sedimentasi dan mengupayakan agar partikel yang telah
tersedimentasi dapat disuspensi dengan baik.
(adi, alasan pembuatan suspensi yaitu untuk membuat sediaan obat dalam
bentuk cair dengan menggunakan zat aktif yang tidak dapat larut dalam air tetapi
hanya terdispersi secara merata. Dengan kata lain, bahan-bahan obat yang tidak dapat
larut dapat dibuat dalam bentuk suspense
2
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
3/24
1.2. Prinsip
Prinsip dari pembuatan suspensi bahwa bahan padat yang tidak larut
disuspensikan dengan penambahan suspending agent. "ila zat padatnya bersifat
hidrofobik maka dibasahi terlebih dahulu dengan zat pembasah wetting agent!.
'emudian dihomogenkan dengan suspending agent, tambahkan a)ua dalam jumlah
tertentu, digerus sampai diperoleh massa seperti bubur dan diencerkan dengan sirup.
1.3. Tujuan
Mengetahui defenisi dari sediaan suspensi.
Mengetahui karakteristik dari sediaan suspensi.
Mengetahui penggunaan sediaan suspensi.
Mengetahui penggolongan sediaan suspensi.
Mengetahui keuntungan dan kerugian sediaan suspensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
3
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
4/24
*. Pengertian
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. Sediaan yang digolongkan sebagai suspensi adalah
sediaan seperti tersebut diatas dan tidak termasuk kelompok suspensi yang lebih
spesifik, seperti suspensi oral, suspensi topikal, dan lain-lain. "eberapa suspensi
dapat langsung digunakan, sedangkan yang lain berupa campuran padat yang harus
dikonstitusikan terlebih dahulu dengan pembawa yang sesuai segera sebelum
digunakan. Sediaan seperti ini disebut untuk suspensi oral.
Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi
dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukan untuk
penggunaan oral. "eberapa suspensi yang diberi etiket sebagai susu atau magma
termasuk dalam kategori ini.
Suspensi dapat dibagi dalam + jenis, yaitu suspensi yang siap digunakan atau
yang dikonstitusikan dengan sejumlah air untuk injeksi atau pelarut lain yang sesuai
sebelum digunakan. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intraena dan intratekal.
Sesuai sifatnya, partikel yang terdapat dalam suspensi dapat mengendap pada dasar
wadah bila didiamkan. Pengendapan seperti ini dapat mempermudah pengerasan dan
pemadatan sehingga sulit terdispersi kembali, walaupun dengan pengocokan. ntuk
mengatasi masalah tersebut, dapat ditambahkan zat yang sesuai untuk meningkatkan
kekentalan dalam bentuk gel suspensi seperti tanah liat, surfaktan, poliol, polimer
atau gula. ang sangat penting adalah bahwa suspensi harus dikocok baik sebelum
digunakan untuk menjamin distribusi bahan padat yang merata dalam pembawa,
hingga menjamin keseragaman dan dosis tepat. Suspensi harus disimpan dalam
wadah tertutup rapat.
Suspensi obat suntik harus steril, mudah disuntikkan dan tidak menyumbat
jarum suntik. Suspensi obat mata harus steril dan zat yang terdispersi harus sangat
halus, bila untuk dosis berganda harus mengandung bakterisida. Pada etiket harus
4
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
5/24
tertera 'ocok dahulu dan disimpan dalam wadah tertutup baik dan disimpan ditempat
sejuk.
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1 Defenisi Suspensi
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. Sediaan yang digolongkan sebagai suspensi adalah
sediaan seperti tersebut diatas dan tidak termasuk kelompok suspensi yang lebih
spesifik, seperti suspensi oral, suspensi topikal, dan lain-lain. "eberapa suspensi
5
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
6/24
dapat langsung digunakan, sedangkan yang lain berupa campuran padat yang harus
dikonstitusikan terlebih dahulu dengan pembawa yang sesuai segera sebelum
digunakan. Sediaan seperti ini disebut untuk suspensi oral.
mumnya pemilihan sediaan suspensi ditujukan untuk pasien yang sukar
mengkonsumsi tablet atau kapsul, membuat sediaan dengan homogenitas tinggi,
menutupi rasa tidak enak zat aktif, sediaan dengan tingkat adsorbsi lebih tinggi dari
pada tablet dan kapsul!, dan untuk mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil
dalam air. /aka dari itu suspensi harus memiliki syarat dan sifat-sifat tertentu
sehingga dapat dikatakan sebagai suspensi yang baik.
*. S01*% 10S0' S2D0**3 SSP23S0
Si!at !isik se"iaan suspensi #ang $aik %
4 /udah dikelola. /isal5 mudah dituangkan dari botol, mudah dikeluarkan
dari alat suntik
+ %ingkat sedimentasi rendah. Dan jika terjadi sedimentasi sediaan dapat
didispersikan#dihomogenkan kembali dengan mudah sehingga setiap titik
memiliki kadar zat aktif yang sama
6 /empunyai penampilan menarik. 'arena umumnya sediaan emulsi
khususnya oral! ditujukan untuk anak-anak yang kesulitan mengkonsumsi
sediaan tablet#kapsul
S#arat&s#arat suspensi
/enurut 10 07, 4889
4 Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara i dan intratekal
6
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
7/24
+ Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara tertentu harus
mengandung zat antimikroba.
6 Suspensi harus dikocok sebelum digunakan
: Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
/enurur 1ornas 2disi +, 48;<
4. Pada pembuatan suspensi, untuk mencegah pertumbuhan cendawan, ragi dan
jasad renik lainnya, dapat ditambahkan zat pengawet yang cocok terutamauntuk suspensi yang akan diwadahkan dalam wadah satuan ganda atau wadah
dosis ganda
3.2 APLIKASI SUSPENSI DALAM BIDANG FARMASI
Suspensi dapat digunakan sebagai bentuk sediaan oral, dioleskan pada kulit atau
selaput membrane mukosa, atau diberikan secara parenteral dengan suntikan.
4. Suspensi sebagai sistem pemberian obat oral
"anyak orang mengalami kesulitan dalam menelan obat dalam dosis bentuk
padat karenanya memerlukan obat yang dapat terdispersi dalam cairan.
"eberapa zat dibutuhkan untuk ada dalam saluran pencernaan dalam bentuk
halus terbagi, dan formulasi sebagai suspense akan memberikan luas permukaan yang
diinginkan tinggi. Padatan seperti kaolin, magnesium karbonat dan magnesium
trisilikat, sebagai contohnya, digunakan untuk adsorpsi racun, atau menetralisir
kelebihan keasaman. Sebuah dispersi halus terbagi dari silika dalam dimethicone
4=== digunakan dalam praktek pengobatan hewan untuk mengobati penyakit >frothy
7
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
8/24
bloat?, yaitu sebuah penyakit diaman hewan tersebut mengalami perut kembung
sehingga tidak mau makan, mencret berat, dan dehidrasi.
@asa dari beberapa obat lebih terlihat jika dalam bentuk larutan bukan dalam
bentuk tidak terlarut. Parasetamol tersedia baik dalam larutan sebagai larutan
parasetamol oral pediatrik dan juga sebagai suspensi. Selanjutnya adalah lebih enak,
dan karena itu sangat cocok untuk anak-anak. Sebagai alasan yang sama campuran
kloramfenikol dapat dirumuskan sebagai suspense karena mengandung kloramfenikol
palmitat yang tidak larut
+.Suspensi untuk pemberian topikal
Suspensi juga dapat dirumuskan untuk aplikasi topikal. Seperti Aotion &alamine,
yang dirancang untuk meninggalkan deposit cahaya dari agen aktif pada kulit setelah
penguapan cepat dari medium pendispersi. "eberapa suspensi, seperti pasta, yang
dalam bentuk semi padat dan mengandung konsentrasi bubuk tinggi yang terdispersi
biasannya dalam basis paraffin juga mungkin untuk mensuspensikan bubuk obat
dalam basis emulsi, seperti dalam krim zink.
6.Suspensi untuk penggunaan parenteral dan terapi inhalasi
Suspensi juga dapat dirumuskan untuk pemberian parenteral untuk
mengendalikan laju penyerapan obat. Dengan memariasikan ukuran partikel
terdispersi dari agen aktif, durasi dari aktiitas dapat dikendalikan. %ingkat
penyerapan obat ke dalam aliran darah tergantung hanya pada laju disolusi.
(ika obat ini di suspensikan pada minyak seperti arachis atau wijen, produk akan
meninggalkan sisa setelah injeksi, dalam bentuk minyak globul, sehingga
membawakannya ke dalam cairan tubuh yang ada didalam jaringan dengan luas
permukaan kecil dimana pemisahan obat dapat terjadi.
8
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
9/24
Pelepasan pada suspense dalam air akan lebih cepat, karena beberapa difusi dari
produk akan terjadi sepanjang serabut otot dan menjadi larut dengan cairan yang
terdapat did
alam jaringan. Bal tesrsebut terjadi pada area permukaan yang lebih besar dari
mana obat dapat di lepaskan.
3.3Sta$ilitas Suspensi
Salah satu masalah yang dihadapi dalam proses pembuatan suspensi adalah
cara memperlambat penimbunan partikel serta menjaga homogenitas partikel. &ara
tersebut merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi Syamsuni,
+==C!.
Dalam pembuatan suspensi, pembasahan partikel dari serbuk yang tak larut
didalam cairan pembawa adalah langkah yang penting. 'adang-kadang adalah sukar
mendispersi serbuk, karena adanya udara, lemak dan lain-lain kontaminan. Serbuk
tadi tidak dapat segera dibasahi, walaupun "(-nya besar mereka terambang pada
permukaan cairan. Pada serbuk yang halus mudah kemasukan udara dan sukar
dibasahi meskipun ditekan di bawah permukaan dari suspensi medium. /udah dan
sukar terbasahinya serbuk dapat dilihat dari sudut kontak yang dibentuk serbuk
dengan permukaan cairan. Serbuk dengan sudut kontak 8=E akan menghasilkan
seebuk yang terapung keluar dari cairan. Sedangkan serbuk yang mengambang
dibawah cairan mempunyai sudut kontak yang lebih kecil dan bila tenggelam,
menunjukkan tidak adanya sudut kontak.
Perubahan organoleptis yang terjadi selama 6= hari penyimpanan suspensi
menandakan bahwa adanya ketidak stabilan pada sediaan suspensi. Bal ini dapat
diakibatkan adanya perubahan partikel obat dalam suspensi yang dihasilkan, 'ondisi
ini dapat didukung dengan hasil uji distribusi partikel obat yaitu adanya perubahan
9
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
10/24
stabilitas partikel obat yang disimpan selama 6= hari. Perubahan organoleptis yang
terjadi pada sediaan suspensi dapat diakibatkan oleh ketidakseragaman distribusi
bahan penyusun suspensi, pertumbuhan 'ristal atau adanya perubahan pada partikel
obat
Salah satu masalah yang dihadapi dalam proses pembuatan suspensi adalah
dengan cara memperluas penimbunan partikel serta menjaga homogenitas partikel.
&ara tersebut merupakan salah satu tindakan untuk menjaga stabilitas suspensi.
"eberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi ialah5
Ukuran partikel
kuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel tersebut
serta daya tekan ke atas dari cairan suspensi itu. Bubungan antara ukuran partikel
merupakan perbandingan terbalik dengan luas penampangnya. Sedangkan antara luas
penampang dengan daya tekan ke atas terdapat hubungan linier. *rtinya, semakin
kecil ukuran partikel, semakin besar luas penampangnya dalam olume yang sama!.
Sedangkan semakin besar luas penampang partikel, daya tekan ke atas cairan akan
semakin besar, akibatnya memperlambat gerakan partikel untuk mengendap sehinggauntuk memperlambat gerakan partikel tersebut dapat dilakukan dengan memperkecil
ukuran partikel.
ekentalan '(isk)sitas*
'ekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran cairan tersebut,
semakin kental suatu cairan, kecepatan alirannya semakin turun atau semakin kecil.
'ecepatan aliran dari cairan tersebut akan mempengaruhi pula gerakan turun partikel
yang terdapat didalamnya. Dengan demikian, dengan menambah kekentalan atau
iskositas cairan, gerakan turun partikel yang dikandungnya akan diperlambat. Perlu
diingat bahwa kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah
dikocok dan dituang.
10
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
11/24
Ju+la, Partikel ')nsentrasi*
(ika di dalam sutu ruangan terdapat partikel dalam jumlah besar, maka
partikel akan sulit melakukan gerakan bebas karena sering terjadi benturan antara
partikel tersebut. $leh benturan ini akan menyebabkan terbentuknya endapan zat
tersebut, oleh karena itu semakin besar konsentrasi partikel makin besar
kemungkinannya terjadi endapan partikel dalam waktu yang singkat.
Si!at atau -uatan Partikel
Suatu suspensi kemungkinan besar terdiri atas beberapa macam campuran
bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan demikian, ada kemungkinan terjadi
interaksi antar bahan yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan
tersebut. 'arena sifat bahan tersebut sudah merupakan sifat alam, kita tidak dapat
mempengaruhinya. Stabilitas suspensi didefinisikan sebagai kondisi suspensi dimana
partikel tidak mengalami agregasi dan tetap terdistribusi merata. (ika partikel
mengendap, partikel tersebut akan mudah tersuspensi kembali dengan pengocokan
ringan. Partikel yang mengendap ada kemungkinan dapatsaling melekat oleh suatu
kekuatan untuk membentuk agregasi dan selanjutnya membentuk compacted cake, peristiwa itu disebut Fcaking.
&aking adalah agregat padat yang terjadi oleh pertumbuhan atau
penggabungan kristal dalam endapan. %erjadinya setiap tipe aglomerat, baik flokul
atau agregat dianggap sebagai ukuran kecenderungan sistem untuk mencapai keadaan
yang lebih stabil termodinamik.
Sifat dari fase dispers dipilih sedemikian rupa hingga membentuk suspensi
yang mempunyai sifat-sifat fisika, kimia dan farmakologi yang optimum. Stabilitas
fisis suspensi farmasi adalah kondisi dimana partikel tidak mengalami agregasi dan
tetap terdispersi merata. 'arena keadaan ideal ini jarang terpenuhi maka perlu
ditambah pernyataan yaitu jika partikel itu tetap mengendap, maka akan mudah
tersuspensi kembali dengan pengocokan ringan. *gar dapat berhasil menstabilkan
11
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
12/24
partikel tersuspensi diperlukan pengetahuan tentang termodinamik untuk mengetahui
kondisi enersi pada permukaan partikel padat untuk memperkecil zat padat dan
mendispersi dalam media kontiniu.
kuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan miGer, homogenizer,
colloid mill, dan mortar. Sedangkan iskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan
menambahkan zat pengental yang dapat larut ke dalam cairan tersebut. "ahan-bahan
pengental ini sering disebut suspending agent bahan pensuspensi!, yang umumnya
bersifat mudah mengembang dalam air hidrokoloid!.
*kibat pengecilan partikel terjadi luas permukaam yang besar dan terjadi
enersi bebas permukaan yang besar dan akan menimbulkan sistem ketidakstabilan
termodinamik yaitu partikel-partikel berada dalam berenersi yang tinggi dan
mengumpul sedemikian rupa untuk mengurangi luas permukaan total dan
menurunkan enersi bebas permukaan. Partikel-partikel dalam cairan suspensi
membentuk flokul yaitu membentuk konglomerat ringan yang terikat oleh kekuatan
tarik-menarik 7an der Haals. 'eadaan suspensi tersebut mudah dikocok dan menjadi
homogen kembali. Dalam kondisi tertentu dapat terjadi partikel-partikel saling
melekat oleh kekuatan yang lebih kuat dan membentuk agregat dan terjadi compacted
cake.
Dalam pembuatan suspensi penggunaan surfaktan wetting agent! adalah
sangat berguna dalam penurunan tegangan antar muka antara partikel padat dan
cairan pembawa. Sebagai akibat turunnya tegangan antar muka akan menurunkan
sudut konatak, dan pembahasan akan dipermudah. Iliserin dapat berguna dalam
penggerusan zat yang tidak larut karena akan memindahkan udara diantara partikel-
partikel hingga bila ditambahkan air dapat menembus dan membasahi partikel karena
lapisan gliseril pada permukaan partikel mudah dicampur dengan air. /aka itu
pendisperian partikel dilakukan dengan menggerus dulu partikel dengan gliserin,
propilenglikol, koloid gom baru diencerkan dengan air, hal ini sudah terkenal dalam
praktik farmasi.
12
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
13/24
3. Siste+ Pe+$entukan Suspensi.
Pada pembuatan suspensi dikenal + macam sistem, yaitu5 sistem deflokulasi
dan sistem flokulasi
Sifat-sifat relatif dari partikel flokulasi dan deflokulasi dalam suspensi adalah
sebagai berikut5
3o
.
Deflokulasi 1lokulasi
4.
+.
6.
:.
9.
Partikel suspensi dalam keadaan
terpisah satu dengan yang lain.
Sedimentasi lambat, masing-
masing partikel mengenap
terpisah dan ukurannya minimal.
Sedimen terjadi lambat.
*khirnya sedimen akan
membentuk cake agregat! yang
sukar terdispers kembali.
Hujud suspensi dengan zat tetap
tersuspensi dalam waktu relatif
lama, meskipun ada enapan
cairan atas tetap berkabut.
Partikel merupakan agregat yang
bebas.
Sedimentasi cepat, partikel mengenap
sebagai flok yaitu kumpulan partikel.
Sedimen terjadi cepat.
Sedimen terbungkus bebas dan
membentuk cake yang keras dan
padat dan mudah terdispersi kembali
seperti semula.
Hujud suspensi kurang, sebab
sedimentasi terjadi cepat dan
diatasnya terjadi daerah cairan yang
jernih
3./ -et)"e Pe+$uatan Suspensi.
Suspensi dapat dibuat dengan metode sebagai berikut5
13
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
14/24
-et)"e Dispersi
/etode ini dilakukan dengan cara menambahkan serbuk bahan obat
kedalam mucilago yang telah terbentuk, kemudian baru diencerkan. Perlu
diketahui bahwa kadang-kadang terjadi kesukaran pada saat
mendispersikan serbuk ke dalam pembawa. Bal tersebut karena adanya
udara, lemak, atau kontaminan pada serbuk. Serbuk yang sangat halus
mudah termasuki udara sehingga sukar dibasahi. /udah dan sukarnya
serbuk dibasahi serbuk dibasahi tergantung pada besarnya sudut kontak
antara zat terdispersi dengan medium.(ika sudut kontak 8==, serbuk
akan mengambang diatas cairan. Serbuk yang demikian disebut memiliki
sifat hidrofob. ntuk menurunkan tegangan permukaan antara partikel zat
padat dengan cairan tersebut perlu ditambahkan zat
pembasah atau wetting agent Syamsuni, +==C!.
-et)"e Presipitasi
Zat yang hendak didispersikan dilarutkan dahulu ke dalam pelarut organik
yang hendak dicampur dengan air. Setelah larut dalam pelarut organik,
larutan zat ini kemudian diencerkan dengan larutan pensuspensi dalam air sehingga akan terjadi endapan halus tersuspensi dengan bahan
pensuspensi. &airan organik tersebut adalah etanol, propilen glikol dan
polietilen glikol Syamsuni, +==C!.
3.0 )r+ulasi Suspensi.
ntuk membuat suspensi stabil secara fisik ada dua cara, yaitu5
a. Penggunaan structured ehicle untuk menjaga partikel deflokulasi dalamsuspensi. Structured ehicle adalah larutan hidrokoloid seperti tilose, gom,
bentonit, dan lain-lain.
14
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
15/24
b. Penggunaan prinsip-prisip flokulasi untuk membentuk flok, meskipun
cepat terjadi pengendapan, tetapi dengan pengocokan ringan mudah
disuspensikan kembali Syamsuni, +==C!.
3. Hal&,al #ang Harus Diper,atikan "ala+ Suspensi
4. 'ecepatan sedimentasi Bk. Stokes!
ntuk sediaan farmasi tidak mutlak berlaku, tetapi dapat dipakai sebagai
pegangan supaya suspensi stabil, tidak cepat mengendap, maka 5
a. Perbedaan antara fase terdispersi dan fase pendispersi harus kecil,
dapat menggunakan sorbitol atau sukrosa. "( medium meningkat.
b. Diameter partikel diperkecil, dapat dihaluskan dengan blender# koloid
mill
c. /emperbesar iskositas dengan menambah suspending agent.
+. Pembasahan serbuk
ntuk menurunkan tegangan permukaan, dipakai wetting agent atau
surfaktan, misal 5 span dan tween.
6. 1loatasi terapung!, disebabkan oleh 5
a. Perbedaan densitas
b. Partikel padat hanya sebagian terbasahi dan tetap pada permukaan
c. *danya adsorpsi gas pada permukaan zat padat. Bal ini dapat diatasi
dengan penambahan humektan. Humektan ialah zat yang digunakan
untuk membasahi zat padat. /ekanisme humektan 5 mengganti
lapisan udara yang ada di permukaan partikel sehingga zat mudah
terbasahi. &ontoh 5 gliserin, propilenglikol.
:. Pertumbuhan kristal
Aarutan air suatu suspensi sebenarnya merupakan larutan jenuh. "ila
terjadi perubahan suhu dapat terjadi pertumbuhan kristal. 0ni dapat dihalangi
dengan penambahan surfaktan.
15
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
16/24
9. *danya polimorfisme dapat mempercepat pertumbuhan kristal.
Bal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kristalisasi
− Iunakan partikel dengan range ukuran yang sempit
− Pilih bentuk kristal obat yang stabil
− &egah penggunaan alat yang membutuhkan energi besar untuk
pengecilan ukuran partikel
− Iunakan pembasah
− Iunakan colloidal pelindung seperti gelatin, gums, dan lain-lain yang
akan membentuk lapisan pelindung pada partikel
− 7iskositas ditingkatkan
− &egah perubahan suhu yang ekstrim
Bal-hal yang memicu terbentuknya kristal
− 'eadaan super jenuh
− Pendinginan yang ekstrim dan pengadukan yang cepat
− Sifat aliran pelarut yang dapat mengkristalkan zat aktif, dalam ukuran
dan bentuk yang berariasi
− 'eberadaan cosolutes, cosolent, dan absorbent
− 'ondisi saat proses pembuatan.
C. Pengaruh gula sukrosa!
a. Suspending agent dengan larutan gula 5 iskositas akan naik
b. *danya batas konsentrasi gula dalam campuran dengan suspending
agent. "ila batas ini dilalui polimer akan menurun.
c. 'onsentrasi gula yang besar juga dapat menyebabkan kristalisasiyang cepat lacman, +==
3.8 Keuntungn !n Ke"ugin
Keuntugan sediaan suspensi antara lain seagai erikut !
16
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
17/24
• "ahan oat tidak larut dapat eker#a seagai depo$ %ang
dapat &e&perla&at terlepasn%a oat.
• "eerapa ahan oat tidak stail #ika tersedia dala& entuk
larutan.'at dala& sediaan suspensi rasan%a leih enak
diandingkan dala& larutan$ karena rasa oat %ang
tergantung kelarutann%a.
Kerugian entuk suspensi antara lain seagai erikut !
• (asa oat dala& larutan leih #elas.
•
)idak praktis ila diandingkan dala& entuk sediaan lain$&isaln%a pul*eres$ talet$ dan kapsul.
• (entan terhadap degradasi dan ke&ungkinan ter#adin%a
reaksi ki&ia antar kandungan dala& larutan di &ana terdapat
air seagai katalisator
17
)anggal !24+
septe&er 2014
(,-ala&in 6 inci o/%d 3 l%cerin 3
5
. (osariu& ad 60 cc
..
parafdokterpro ! #u#uu&ur ! 30 thala&at !#l. aik&el no. 7
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
18/24
K#sit B#n
• -ala&in &e&pun%ai khasiat seagai antiseptiku& sehingga efektif
untuk pengoatan gatal+gatal %ang diseakan iang keringat$ serta
&e&erikan rasa %ang se#uk pada kulit sehingga &e&erikan rasa
n%a&an saat digunakan.
• inci o/%d &e&pun%ai khasiat seagai antiseptiku& sehingga efektif
untuk pengoatan gatal+gatal %ang diseakan iang keringat.
• l%cerin digunakan seagai ahan ta&ahan untuk pe&asah inci
o/%d.
• seagai suspending agent karena cala&in dan inci o/%d tidak larut
dala& cairan pe&aan%a :ua (osae;.
• ua rosae digunakan seagai ahan pe&aa$ karena &e&iliki au
%ang &enarik atau enak untuk pe&akaian kulit.
M$n$g"% &#n
-ala&in :
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
19/24
Kelarutan ! raktis tidak larut dala& air dan etanol :95;$ larut dala&
asa& &ineral encer dan larutan alkali hidroksida.
Khasiat ! ntiseptiku& lokal dan seagai at aktif pendukung
Kadar ! inci o/%d dala& lotion adalah 20 :&erck indeks hal 1116;
l%cerin : 30 :?andook of phar&aceutical hal
283;
e&erian ! eruk halur putih$ ahan ini diperoleh dari eksudat kering
tana&an akasiasp.
Kelarutan ! Mudah larut dala& air :1 g dala& 2$7 g air; &enghasilkan
larutan %ang kental dan te&us caha%a :#ernih;$ praktis tidak larut dala&
etanol 95 $ klorofo&$ eter$ gliserol$ dan propilenglikol.
Khasiat ! seagai ahan ta&ahan :suspending agent dan
pengental;
Kadar !uspending agent 2 dengan &ena&ahkan air sean%ak 1$5 kali
eratn%a :@anduin hal 58;
ua (osae :h @ hal 105;
e&erian ! at cair #ernih
A. Pe"#itungn &#n
19
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
20/24
-ala&ine / 60 A 6 g
ink o/%d / 60 A 3 g
l%cerin / 60 A 3 cc
/ 60 A 1.2 g
ir 1 / 1.2 A 2.7 &l
ua rosae 60 B :6C3C3C1$2C2.7; A 60+ 15.9
A 44.1 &l:h 5 hal 58;
B. '" (e")
e&uatan aua rosae :har&acope @ hal 105;
1. Darutkan 1 tetes &in%ak &aar dala& 19 tetes spiritus keras aduk
sa&pai larut2. etelah terca&pur saring dengan kertas saring3. Eia&il 4 tetes dari larutan %ang didapat4. )a&ahkan 996 tetes air$ 1 tetes A 0$05 &l
ntuk 996 tetes A 49$8 &l5. aring larutan dengan kertas saring agian diganti dgn tetes
e&uatan lotio cala&ine
1. Ei setarakan ti&angan2. Eisiapkan alat dan ahan3. e&uatan &ucillago &ortir 1
Eia&il $ lalu ti&ang sean%ak 1$2 g. Masukkan ke dala& &ortir. Eisiapkan air panas saan%ak 2$7 &l$ lalu &asukkan ke dala& &ortir. )unggu hingga per&ukaan agak padat. etelah padat gerus kuat dengan cepat searah #aru& #a&$ sa&pai
terentuk lendir.
20
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
21/24
4. Eia%ak inci o/%d dengan a%akan no.100$ lalu ti&ang sean%ak 3
g &asukkan &ortir 2
5. Eitara otol ti&ang
6. Eia&il gl%cerin$ lalu ti&ang dengan otol ti&ang sean%ak 3 g.
Masukkan ke dala& &ortir
7. erus gl%cerin C inci o/%d sa&pai inci o/%d terasahi.
9. Eiti&ang cala&ine sean%ak 6 g. Dalu &asukkan ke dala& &ortir$ aduk
ad terasahi.
8. Eica&pur inci o/%d dan cala&ine %ang sudah diasahi ke dala&
&ucilago lalu gerus.
10. Eiaduk ad ho&ogen.
11. Eiukur aua rosariu& sean%ak 33&l. Masukkan ke dala& &ortir
sedikit de&i sedikit sa&il diaduk.
12. Ei&asukkan ke dala& "otol$ tutup rapat
13. Eieri etiket iru dan kocok dahulu.
Penn!n
21
')K FEF
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
22/24
BAB III
Kesi,pu+n
− Prinsip pembuatan suspensi adalah zat padat yang tidak larut disuspensikan
dengan penambahan suspending agent. "ila zat padat hidrofobik maka
22
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
23/24
dibasahi terlebih dahulu dengan zat pembasah wetting agent!, kemudian
dihomogenkan dengan suspending agent.
− "ahan-bahan pembantu untuk pembuatan suspensi adalah suspending agent,
dan wetting agent untuk bahan padat yang hidrofobik.
− &ara pembuatan suspensi bahan padat yang tidak larut disuspensikan dengan
penambahan suspending agent. ntuk zat padat yang bersifat hidrofobik
dibasahi terlebih dahulu dengan zat pembasah wetting agent!, baru
dihogenkan dengan suspending agent. %ambahkan a)ua dalam jumlah
tertentu,digerus sampai diperoleh massa seperti bubur dan diencerkan dengan
sirup.
S"neagai tenaga kesehatan kita harus &e&pela#ari
dan &e&aha&i tentang sediaan suspensi
DAF-AR PUS-AKA
*nonim. 48;
8/16/2019 farmasetik suspensi malakah
24/24
*nonim. 4889. Farmakope Indonesia Jilid IV . (akarta 5 Depertemen 'esehatan
@epublik 0ndonesia.
*ulton. /. 2. +==+. Pharmaceutics : the science o dosa!e orm desi!n. +nd edition.
&hurchil liingstone.
@owe, @aymond & et al. +==8. Handbook o Pharmaceutical e"cipient. #th edition.
0taly 5 A.2.I.$. S.p.*.
24