+ All Categories
Home > Documents > FGD 4 smt 6 edit

FGD 4 smt 6 edit

Date post: 05-Jul-2018
Category:
Upload: wahyu-kurniawan
View: 217 times
Download: 0 times
Share this document with a friend

of 24

Transcript
  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    1/24

    1. Diskusikan apa yang dimaksud dengan toksikologi, bagaimana proses terjadinya

    keracunan, faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas zat yang bercun,

    mekanisme aksi efek toksik dan prinsip dasar terapi antidot secara umum.

    A. Pengertian toksikologi

    Istilah Toksikologi awalnya berasal dari bahasa latin yaitu “toxon” yang artinya racun,

    sedangkan ilmu pengetahuan dikenal dengan kata “logos”. Kombinasi arti ini terbitlah bidang

    ilmu yang diketahui umum sebagai Toksikologi, dan dalam bahasa inggris

    disebut Toxicology. ecara etimology Toksikologi terbagi dari dua kata diatas dan

    dide!inisikan sebagai ilmu tentang racun. Toksikologi "uga dide!inisikan sebagai ilmu yang

    mempela"ari e!ek#e!ek merugikan dari suatu $at. %&elwan, '()(.*

    +. Proses toksikologi

    Pada dasarnya keracunan suatu senyawa diawali oleh masuknya senyawa

    tersebut ke dalam tubuh, yang kemudian terdistribusi sampai ke sel sasaran tertentu.

    elan"utnya akibat interaksi antara senyawa dengan sel sasaran, menyebabkan

    ter"adinya gangguan !ungsi, biokimia, perubahan struktur sel akibat dari wu"ud e!ek toksik 

    senyawa itu, misal teratogenik, mutagenik, karsinogenik, penyimpangan metabolik,

    ketidaknormalan perilaku, dan lain sebagainya.

    !ek toksik suatu racun ter"adi akibat interaksi antar racun, dan tempat aksinya secara

    langsung atau tidak langsung. Tingkat toksik atau ketoksikan racun tersebut

    ditentukan oleh keberadaannya di tempat aksi dan kee!ekti!an antaraksinya dengan

    tempat aksi itu. Keberadaan racun di tempat aksi tertentu, ditentukan oleh kee!ekti!an

    translokasi %absorpsi, distribusi, eliminasi* di dalam tubuh. +ila demikian,

    ketoksikan racun ditentukan oleh kee!ekti!an translokasi dan kee!ekti!an antaraksinya

    dengan tempat aksi tertentu. Karena itu,!aktor apa pun yang dapat mempengaruhi

    kedua penentu tersebut, akan mempengaruhi ketoksikan racun.

    Indeks yang paling banyak digunakan dalam toksisitas akut yakni -/(,dosis

    mematikan untuk /( persen dari populasi. osis umumnya dinyatakan sebagai berat dari

    kimia per kilogram berat badan. &ilai -/( dapat diperoleh dengan memplot "umlah

    kematian diantara kelompok percobaan hewan %biasanya tikus* pada berbagai tingkat paparan

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    2/24

     bahan kimia dan interpolasi kur0a dosis # respons yang dihasilkan untuk dosis dimana

    setengah hewan mati.

    engan melakukan studi -/( untuk berbagai $at %massa racunper unit berat badan*

    kita dapat menetapkan peringkat toksisitas $at inisebagai berikut1

    %)* ecara praktis tidak beracun,2 )/ g 3 kg,

    %'* edikit beracun, /#)/ g 3 kg,

    %4* 5ukup beracun, (,/#/g3kg,

    %6* angat beracun, /(#/(( mg 3 kg7

    %/* 8acun ekstrim, /#/( mg 3 kg

    %9* uper beracun, :/ mg 3 kg .% Argo et l, '(()*.

    5. ;aktor#!aktor yang mempengaruhi toksisitas $at beracun

    8espon makhluk hidup terhadap ketoksikan suatu senyawa atau racun beraneka

    ragam, bergantung pada aneka !aktor. Antara lain !aktor biologi, kimia dan genetika ,

    disamping kondisi peme"anan dan kondisi makhluk hidup.

    Ketoksisikan racun yang dipengaruhi oleh banyak !aktor, meliputi !aktor# !aktor yang berasaldari racun pangan %!aktor intrinsik racun* dan yang berasal dari makhluk hidupnya %!aktor 

    intrinsik makhluk hidup*.

    ). ;aktor intrinsik racun

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    3/24

     penyimpanan racun dalam makhluk hidup, genetika, serta toleransi dan resistensi*, dan

    keadaan patologi makhluk hidup %penyakit saluran cerna, kardio0askuler, gin"al

    dan hati*.

    Pada dasarnya, berbagai !aktor tersebut dapat mempengaruhi kee!ekti!an translokasi atau

    kerentanan tempat aksi terhadap aksi racun, sehingga akhirnya dapat mempengaruhi

    ketoksikan racun. %Argo, '(()*

    .

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    4/24

    ekanisme !ksi "fek Toksik 

    Keberadaan $at kimia dalam tubuh menimbulkan e!ek toksik melalui ' cara 1

    Toksik intrasel %toksisitas yg diawali dgn interaksi secara langsung antara $at kimia

    atau metabolitnya dgn reseptornya*.

    #i!atnya langsung3primer 

    #=at kimia atau metabolitnya masuk pada sel sasaran dan sebabkan gangguan

    sel3organelanya melalui pendesakan, ikatan ko0alen, subtitusi, atau peroksidasi dsb*

    # ebelumnya tubuh beradaptasi atau melakukan perbaikan

    #+ila respon pertahanan tidak mampu eliminir gangguan, akan ada e!ek toksik

    # @u"ud ter"adinya perubahan adalah kekacauan biokimiawi, !ungsional dan struktural

    Contoh zat toksik intrasel :

    # Tetrasiklin3kloram!enikol mengikat ribosom sel

    # Antimikroba golongan sul!a dapat menghambat sistesis asam !olat

    # 8adikal bebas sebabkan peroksidasi lipid 3protein

    # Insektisida yang mengikat en$im asetilkolinesterase sebabkan bertumpuknya Ach

    dalam sinap sehingga mengakibatkan e!ek kolinergik yamg berlebihan

    # ianida berikatan dengan atom besi dari heme %bag. dari b*, shg mengganggu

     pernapasan sel3produksi energi

    Toksik ekstrasel %toksisitas scr tdk langsung dgn mempengaruhi lingkungan sel

    sasaran tp dpt brpengaruh pd sel sasaran*.

    -Kelangsungan hidup sel bergantung pada !aktor lingkungan ekstrasel utk memenuhi

    kebutuhan metabolik basal dan pengaturan akti!itas sel.

    #Bangguan akan sebabkan perubahan struktur atau !ungsi sel .% ;rank 5. -u, )CC/*

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    5/24

    . Prinsip dasar terapi antidota

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    6/24

    c. 5irculation

    Pemeriksaan melalui denyut nadi dan tekanan darah. Be"ala dan penanganan

    circulation

    # +radikardi

    Haitu perlambatan denyut "antung. alah satu pertolongannya adalah dengan

     pemberian G'

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    7/24

    '. Diskusikan apa yang disebut dengan logam berat , bagaimana proses terjadinya

    keracunan #b, mekanisme efek toksik, gejala keracunan , terapi antidota nya

    dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

    2.1. #engertian $ogam berat -ogam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa "enis lebih besar dari /

    g3cm4, antara lain 5d, g, Pb, =n, dan &i. -ogam berat 5d, g, dan Pb dinamakan

    sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu men"adi logam beracun bagi

    makhluk hidup .

    -ogam berat ialah unsur logam dengan berat molekul tinggi. alam kadar rendah

    logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk 

    manusia. Termasuk logam berat yang sering mencemari habitat ialah g, 5r, 5d, As,

    dan Pb %oman ,)CC4*.

    Tingginya kandungan logam berat di suatu perairan dapat menyebabkan kontaminasi,

    akumulasi bahkan pencemaran terhadap lingkungan seperti biota, sedimen, air dan

    sebagainya +erdasarkan kegunaannya, logam berat dapat dibedakan atas dua

    golongan, yaitu 1

    ). Bolongan yang dalam konsentrasi tertentu ber!ungsi sebagai mikronutrien yang

     berman!aat bagi kehidupan organisme perairan, seperti =n, ;e, 5u, 5o.

    '. Bolongan yang sama sekali belum diketahui man!aatnya bagi organisme perairan

    seperti g, Pb, dan 5d.

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    8/24

    -ogam berat diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh organisme, dan tetap tinggal

    dalam tubuh dalam "angka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi Kondisi

     perairan yang terkontaminasi oleh berbagai macam logam akan berpengaruh nyata

    terhadap ekosistem perairan baik perairan darat maupun perairan laut.

    2.2. #roses terjadinya keracunan #b

     Mekanisme toksisitas Pb:

    Timbal adalah logam toksik bersi!at kumulati! sehingga mekanisme toksisitasnya

    dibedakan menurut beberapa organ yang dipengaruhinya yaitu sebagaai berikut.

    1.Sistem hemopoietik 

    ).Pb mengahambat sistem pembentukan hemoglobin sehingga menyebabkan anemia.

    istem syara! pusat dan tepi 1

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    9/24

    c.

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    10/24

    Aminociduria dapat kembali normal setelah selang waktu beberapa minggu,

    tetapi intranuclear inclusion bodies membutuhkan waktu bertahun J tahun untuk 

    kembali normal.

    9. !ek Pb terhadap endokrin

    !ek yang dapaat ditimbulkan oleh keracunan Pb terhadap !ungsi sistem endokrin

    mungkin merupakan yang paling sedikit yang pernah diteliti dibandingkan dengan

    sistem J sistem lain dari tubuh.

    Pengukuran terhadap steroid dalam urine pada kondisi paparan Pb yang berbeda

    dapat digunakan untuk melihat hubungan penyerapan Pb oleh sistem endokrin. ari

     pengamatan yang dilakukan dengan paparan Pb yang berbeda ter"adi pengurangan

     pengeluaran steroid dan terus mengalami peningkatan dalam posisi minus. Kecepatan

     pengeluaran aldosteron "uga mengalami penurunan selama pengurangan konsumsi

    garam pada orang yang keracunan Pb dari penyulingan alkohol. ndokrin lain yang

    diu"i pada manusia adalah endokrin tiroid. ;ungsi dari tiroid sebagai hormon akan

    mengalami tekanan bila manusia kekurangan I )4) %?. . Koeman,)CDE.*

    E. !ek Pb terhadap gasro J intestinal

    Pada kebanyakan negara berkembang termasuk Indonesia, toksisitas Pb ter"adi

     pada anak balita, umur sekitar ' J 6 tahun yang tinggal di kawasan kumuh dan

    dibawah standar hidup layak, sehingga kecukupan gi$i sangat dibawah standar. Anak 

    yang hidup dalam lingkugan tersebut cenderung mempunyai kebiasaan makan

    sembarangan dan mengkonsumsi bahan yang tercemar Pb.

    Anak usia balita sampai men"elang kedewasan % sekitar )( tahun *, biasanya lebih

     peka terhadap toksisitas timbel daripada orang dewasa, hal ini disebakan karena 1

    a. Anak tersebut mengkonsumsi makanan lebih banyak bila dihubungkan

    dengan setiap unit bobot badannya.

     b. Absorpsi Pb lebih intensi! dalam saluran pencernaannya.

    c. Grgan 0italnya, seperti otak, gin"al, hati dan tulangnya relati! masih muda

    dan terus berkembang. Be"ala keracunan akut biasanya dimulai

    d. dengan hilangnya na!su makan, diikuti dengan sakit perut dan muntah, tidak 

    ada keinginan untuk bermain, ber"alan

    sempoyongan, sulit berkata, ense!alopati dan akhirnya koma. edangkan pada

    keracunan kronis tidak begitu terlihat ge"alanya secara nyata, tetapi berdasarkan

     penelitian menun"ukkan bahwa anak akan mengalami kemunduran dalam berpikir 

    sehingga anak penderita tersebut me"adi bodoh.

    2.&. 'ejala keracunan #b

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    11/24

    ecara umum ge"ala keracunan timbal terlihat pada system pencernaan berupa muntah

     J muntah, nyeri kolik abdomen, rasa logam dan garis biru pada gusi, konstipasi

    kronis. Pada sistem syara! pusat berupa kelumpuhan %wrist drop, !oot drop, biasanya

    terdapat pada pria dewasa*. istem sensoris hanya sedikit mengalami gangguan,

    sedangkan ense!alopati sering

    ditemukan pada anak#anak. Be"ala keracunan ini pada sistem "antung dan peredaran

    darah berupa anemia, baso!ilia pungtata, retikulosis, berkurangnya trombosit dan sel

     polimor!onuklear, hipertensi dan ne!ritis, artralgia % rasa nyeri pada sendi *. Be"ala

     pada bagian kandungan dan kebidanan berupa gangguan menstruasi, bahkan dapat

    ter"adi abortus.

    iagnosis dapat dilakukan melalui pemeriksaan urine %"umlah kopropor!irin III

    meningkat *. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang paling dian"urkan sebagaiscreening test pada keracunan timbal. Kadar timbal dalam urin "uga bisa membantu

    menegakkan diagnosis, ketika kadarnya diatas (,' mikrogram 3liter, dianggap sudah

    cukup bermakna untuk diagnosis keracunan timbal. %8.P.> 5hadha,)CC/*

    Pemeriksaan sinar#x pada anak#anak untuk melihat garis yang radio#opak pada

    meta!isis tulang#tulang pan"ang bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis

    keracunan timbal.

    2.(. Terapi antidota#engobatan untuk keracunan Timah )itam *#b+

    egera hentikan pemaparan

    Keracunan berat digunakan terapi antidota

    1. Polidentat1 kalsium dinatrium TA secara i0 dosis D mg3kg++

    # indikasi 1 Pb

    # e!ek samping 1 toksik terhadap gin"al

    # kedinginan, demam, mual, muntah, dll

    2. Penisilamin %#L dimetil sistein*

    # #isomer relati! kurang toksik dibandingkan -#isomer 

    # indikasi 1 5u, terapi tambahan padakeracunan Pb, g, As

    # e!ek samping 1 de!isiensi piridoksin,

    reaksi alergi %bagi pasien alergi penisilin*

    %. pada anak' digunakan dimerkaprol (2,3-dimerkaptopropanol).

    ',/ mg3kg++ secara im

     # beker"a dengan cara mencegah pengikatan logam # indikasi 1 As, g, 5d, Pb pada

    anak' # e!ek samping 1 hipertensi dan takikardi, sakit kepala, mual muntah, dll

    2.. Dampak negatif #b terhadap lingkungan

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    12/24

    '.9.). Timbal % Pb * di udara

    ?umlah Pb di udara mengalami peningkatan sangat drastis se"ak dimulainya

    re0olusi industri di +enua ropa. Asap yang berasal dari cerobong pabrik sampai

    knalpot kendaraan telah melepas Pb ke udara. Arus angin menerbangkan debu J 

    debu dan partikulat J partikulat yang mengandung Pb ke daerah kutub. ebu dan

     partikulat tersebut menumpak pada lapisan atmos!er di kutub, dan dibawa turun

    oleh sal"u untuk selan"utnya membentuk lapisan es.

    misi Pb pada lapisan atmos!ir bumi dapat berbentuk gas dan partikulat. misi Pb

    dalam bentuk gas, berasal dari gas kendaraan bermotor. misi tersebut merupakan

    hasil samping dari pembakaran yang ter"adi dalam mesin kendaraan. Pb yang

    merupakan hasil samping dari pembakaran berasal dari senyawa tetrametil J Pb

    dan tetraetil J Pb yang selalu ditambahkan dalam bahan bakar kendaraan bermotor dan ber!ungsi sebagai anti ketuk % anti#knock * pada mesin J mesin kendaraan.

    elain itu, dalam bahan bakar kendaraan bermotor biasanya ditambahkan pula

     bahan sca0enger, yaitu etilendibromida % 5'6+r' * dan etilendikhlorida

    % 5'65)' *. enyawa ini dapat mengikat residu Pb yang dihasilkan setelah

     pembakaran, sehingga di dalam gas buangan terdapat senyawa Pb dengan

    halogen.

    Kandungan senyawa Pb dalam berbagai ikatan yang ada dalam asap kendaraan

     bermotor dapat dilihat dalam tabel ).' berikut 1

    Kandungan enyawa Pb alam Bas +uangan

    Kendaraan +ermotor 

    enyaa #b */+ 0 jam 1 jam

    Pb+r5l 4',( )',(

    Pb+r5l. 'PbG 4),6 ),9

    Pb5l' )(,E D,4

    Pb%G*5l E,E E,'

    Pb+r' /,/ (,/

    Pb5l'. 'PbG /,' /,9

    Pb%G*+r ',' (,)

    PbGx ',' '),'

    Pb5G4 ),' )4,D

    Pb+r '. 'PbG ),) (,)

    Pb5G4. 'PbG ),( 'C,9

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    13/24

    enyawa tetrametil#Pb dan tetraaetil#Pb dapat diserap oleh kulit. al ini

    disebabkan kedua senyawa tersebut dapat larut dalam minyak dan lemak.

    edangkan dalam lapisan udara tetraetil#Pb terurai dengan cepat karena adanya

    sinar matahari. Tetraetil#Pb akan terurai membentuk trietil#Pb, dietil#Pb dan

    monoetil#Pb. emua senyawa uraian dari putih, sulit larut dalam minyak akan

    tetapi semua senyawa turunan ini dapat larut denan baik dalam air. enyawa#

    senyawa Pb dalam keadaan kering dapat terdispersi di dalam uadara, sehingga

    kemudian terhirup pada saatberna!as, dan sebagian akan menumpuk di dalam kulit

    dan atau terserap oleh daun tumbuhan %es @ et al,)CC/*.

    umber#sumber lain yang menyebabkan Pb dapat masuk ke udara ada bermacam#

    macam. i antara sumber alternai! ini yang tergolong besar adalah pembakaran batu bara, asap dari pabrik#pabrik yang mengolah senyawa alkil#Pb, Pb#oksida,

     peleburan bi"ih Pb dan trans!er bahan bakar kendaraan bermotor, kaena senyawa

    alkil#Pb yang terdapat dalam bahan bakar tersebut dengan sangat mudah

    menguap.

    '.9.'. Timbal % Pb * di air dan makanan

    ecara alamiah, Pb dapat masuk ke badan perairan melalui pengkristalan Pb di

    udara dengan bantuan air hu"an. i samping itu, proses korosi!ikasi dari bantuan

    mineral akibat hempasan gelombang dan agin, "uga merupakan salah satu "alur 

    sumber Pb yang akan masuk ke dalam badan perairan. Pb yang masuk ke dalam

     badan perairan sebagai dampak dari akti0itas kehidupan manusia ada bermacam

     bentuk. i antaranya adalah air buangan %limbah* dari industri yang berkaitan

    dengan Pb, air buangan dari pertambangan bi"ih timah hitam dan buangan sisa

    industri baterai.

    elain kontaminasi Pb pada minuman, "uga ditemukan kontaminasi Pb pada

    makanan olahan atau makanan kaleng.

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    14/24

    '.9.4 Paparan Timbal %Pb* di -ingkungan 

    misi Pb ke udara dapat berupa gas atau partikel sebagai hasil samping

     pembakaran yang kurang sempurna dalam mesin kendaraan bermotor.

    emakin kurang sempurna proses pembakaran dalam mesin kendaraan

     bermotor, maka semakin banyak "umlah Pb yang akan di emisikan ke udara.

    enyawa yang terdapat dalam kendaraan bermotor yaitu Pb+r5l,

    Pb+r5l.'PbG, Pb5l', Pb%G*5l, Pb+r', dan Pb5G4.'PbG, diantara senyawa

    tersebut Pb5G4.PbG merupakan senyawa yang berbahaya bagi kesehatan.

    Bambar '#) menun"uk#kan alur pa"anan Pb dalam lingkungan.

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    15/24

    %. Diskusikan potensi toksik polutan lingkungan bila dikaji secara laboratorik dan

    biologik dengan mempergunakan hean laboratorium. Diskusikan apa yang dimaksud

    hean laboratorium, model hean termasuk kesejahteraan hean (animal welfare

    laboratorium *menyangkut (F, %+, handling! restrain! sampling  hean coba, serta

    ethi"al "learan"e

    ewan laboratorium adalah hewan yag dipiara secara intensi! di laboratorium

    dengan lingkungan, pakan, perawatan, prosedur dan kesehatan, dan lain#lain yang

    standar %

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    16/24

     b. 8eduction

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    17/24

    1. )ean percobaan yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan,

    antara lain

    # edapat mungkin hewan percobaan yang akan digunakan bebas dari kuman patogen,

    karena adanya kuman patogen pada tubuh hewan sangat mengganggu "alannya

    reaksi pada pemeriksaan tadi, sehingga dari segi ilmiah hasilnya kurang dapat

    dipertanggung"awabkan. Gleh karenanya, berdasarkan tingkatan kontaminasi kuman

     patogen, hewan percobaan digolongkan men"adi hewan percobaan kon0ensional,

    speci!ied pathogen !ree dan gnotobiotic.

    #

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    18/24

    alam system +arier3P; %pesi!ic Pathogen ;ree* hewan diisolasi secara

    “Kedap udara luar” untuk mencegah agen in!eksius %

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    19/24

    4* ;aktor lingkungan

    uhu, kelembaban relati!, kualitas udara harus dipertahankan stabil. arus

    diperhitungkan daya tampung maksimal ruang.

    ewan uhu Kelembapan relati!  

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    20/24

    kedua tangan. Mntuk menangkap tangan ditempatkan di kedua sisi ungas dengan

    ibu "ari di atas sayap untuk menekan sayap dan mencegah kibasan dari sayap.

    Mnggas harus dipegan erat tetapi hati#hati. Mnggas yang dipelihara di dalam

    kandang harus digiring perlahan#lahan ke satu sisi dengan membuat sekat di satu

    sudut. engan unggas menghadap ke arah pemegang, satu tangan ditempatkan di

     bawah dada dan memegang kaki erat#erat. Tangan lain diletakkan di atas punggung

    untuk mencegah unggas berkibas#kibas %

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    21/24

    dibiarkan hidup "ika sekiranya menun"ukkan nyeri permanen atau menderita, hewan

    tidak dibenarkan digunakan lebih dari satu kali eksperimen yang dapat menimbulkan

    nyeri atau menderita %

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    22/24

    6. 5esimpulan

    •  pengertian toksikologi adalah ilmu yang mempela"ari e!ek#e!ek merugikan dari suatu

    $at.

    • ;aktor#!aktor yang mempengaruhi toksisitas $at beracun ada ' yaitu 1 ;aktor intrinsik 

    racun dan ;aktor intrinsik makhluk hidup

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    23/24

    • Pengertian logam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa "enis lebih besar 

    dari / g3cm4

    • Be"ala keracunan Pb terlihat pada sistem pencernaan berupa muntah muntah , nyeri

    kolik abdomen, rasa logam dan garis biru pada gusi

    • Terapi antidota dapat menggunakan Polidentat, Penisilamin, dimerkaprol biasanya

    digunakan pada anak anak.

    • misi Pb ke udara dapat berupa gas atau partikel sebagai hasil samping pembakaran

    yang kurang sempurna dalam mesin kendaraan bermotor. emakin kurang sempurna

     proses pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor, maka semakin banyak "umlah

    Pb yang akan di emisikan ke udara

    • ewan laboratoriium adalah hewan yang dapat dipiara secara intensi! dilaboratorium

    dengan lingkungan, pakan, perawatan, dan lain lain secara standar.

    • ewan percobaan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu bebas dari kuman

     patogen, punya kemampuan dalam memberikan reaksi imunitas, kepekaan dalam

    suatu penyakit.

    • Perlakuan terhadap hewan coba harus memenuhi persyaratan kandang, ruang, !aktor 

    lungkungan.

    • etiap hewan coba mempunyai cara handling dan restrain yang berbeda contohnya

     pada mencit N tikus dipegang ekor dan kuduknya, kelinci pegang bagian kulit longgar 

    kuduk dan topang bagian bawah tubuhnya.

    67. Daftar #ustaka

     Argo , Imono. '((). Toksikologi Dasar . -aboratorium ;armakologi anToksikologi ;akultas ;armasi Mni0ersitas Ba"ah

  • 8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit

    24/24

     .?. Ariens, .


Recommended