Date post: | 06-Jul-2018 |
Category: |
Documents |
Upload: | fahrur-rozi |
View: | 215 times |
Download: | 0 times |
of 41
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
1/41
1
PERATURAN
KEPALA
BADAN
NASIONAL
PENANGGULANGAN
BENCANA
NOMOR
.......
TAHUN
2013
TENTANG
PETUNJUK
TEKNIS
PELAKSANAAN
BANTUAN
SANDANG
DALAM
STATUS
KEADAAN
DARURAT
BENCANA.
BADAN
NASIONAL
PENANGGULANGAN
BENCANA
(BNPB)
2013
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
2/41
2
DAFTAR
ISI
PERATURAN
KEPALA
BADAN
NASIONAL
PENANGGULANGAN
BENCANA
NOMOR....
TAHUN
2013
TENTANG
PETUNJUK
TEKNIS
PELAKSANAAN
BANTUAN
SANDANG
DALAM
STATUS
KEADAAN
DARURAT
BENCANA.
LAMPIRAN
:
PERATURAN
KEPALA
BADAN
NASIONAL
PENANGGULANGAN
BENCANA
NOMOR....
TAHUN
2013
TENTANG
PETUNJUK
TEKNIS
PELAKSANAAN
BANTUAN
SANDANG
DALAM
STATUS
KEADAAN
DARURAT
BENCANA.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup dan sasaran
D. Batasan Istilah
E. Sistematika
BAB
II
PRINSIP,
KEBIJAKAN
DAN
STRATEGI
A. Prinsip
B. Kebijakan
C. Strategi
BAB
III
SASARAN,
JENIS
DAN
STANDAR
BANTUAN
A. Sasaran Pemberian Bantuan
B. Jenis dan Standar Pemberian Bantuan
BAB
IV MEKANISME DAN PROSEDUR PEMBERIAN BANTUAN
A. Mekanisme Pemberian Bantuan
1. Bantuan dari Dana Siap Pakai BPBD Kabupaten/Kota
2. Bantuan dari Dana Siap Pakai BPBD Provinsi
3. Bantuan dari Dana Siap Pakai BNPB, K/L
4. Bantuan yang bersumber dari Masyarakat, LSM/NGOs dan Dunia Usaha
5. Bantuan yang
bersumber
dari
Masyarakat
dan
Lembaga
Internasional
B. Prosedur Pemberian Bantuan
BAB.
V
MONITORING
EVALUASI,
PENDAMPINGAN
DAN
PELAPORAN
A. Monitoring
B. Evaluasi
C. Pendampingan
D. Pelaporan
BAB
VI
PENUTUP
LEMBAR
KELENGKAPAN
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
3/41
3
PERATURAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR ....... TAHUN 2013
TENTANG
PETUNJUK
TEKNIS
PEMBERIAN
BANTUAN
SANDANGDALAM
STATUS
KEADAAN
DARURAT
BENCANA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 28 ayat (3) Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana
dan
Peraturan
Kepala
Badan
Nasional
Penanggulangan
Bencana Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Bantuan
Pemenuhan Kebutuhan Dasar;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Sandang dalam
Status Keadaan Darurat Bencana;
Mengingat : 1. Undang‐Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah
terakhir
dengan
Undang‐
Undang
Nomor
12
tahun
2008
tentang
perubahan kedua atas Undang‐Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008
No. 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).
2. Undang‐Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
3. Undang‐Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
4/41
4
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4828);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan
Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4829);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga
Internasional dan Lembaga Asing Non‐Pemerintah dalam Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 44,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4830;
7. Peraturan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana; Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
9. Peraturan Menteri
Keuangan
Nomor
: /MENKEU/SK/I/2013
tentang
Pedoman
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 145/MENKES/SK/I/2007 tentang
Pedoman Penanggulangan Bencana bidang Kesehatan.
11. Peraturan Menteri Sosial Nomor : 1 Tahun 2013 tentang Bantuan Sosial
untuk Korban Bencana.
12. Peraturan Menteri Sosial Nomor : 7 Tahun 2013 tentang tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Sosial Nomor : 1 Tahun 2013 tentang Bantuan
Sosial untuk Korban Bencana.
13. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun
2008 tentang
Tata
Cara
Pemberian
Bantuan
Pemenuhan
Kebutuhan
Dasar.
14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 22
Tahun 2010 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing
Non Pemerintah pada saat Tanggap Darurat;
15. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 6A
Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai pada Status
Keadaan Darurat Bencana;
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
5/41
5
MEMUTUSKAN
:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SANDANG DALAM STATUS
KEADAAN DARURAT BENCANA.
Pasal
1
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Sandang dalam Status Keadaan Darurat Bencana
sebagaimana tersebut
dalam
Lampiran
Peraturan
ini
merupakan
pelaksanaan
dari
Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal
17 ayat (2) butir (f) yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal
2
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Sandang dalam Status Keadaan Darurat Bencana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, merupakan acuan bagi Pelaksana Pengelola Bantuan
Sandang.
Pasal
3
Hal‐hal yang belum diatur dalam Peraturan ini, akan diatur kemudian.
Pasal
4
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal …………………… 2013
KEPALA
BADAN
NASIONAL
PENANGGULANGAN
BENCANA
SYAMSUL
MA’ARIF
Diundangkan
di
Jakarta
Pada
Tanggal
…………………………………..
2013
MENTERI
HUKUM
DAN
HAK
AZASI
MANUSIA
REPUBLIK
INDONESIA
AMIR
SYAMSUDIN
BERITA
NEGARA
REPUBLIK
INDONESIA
TAHUN
2013
NOMOR.............................
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
6/41
6
LAMPIRAN
:
PERATURAN
KEPALA
BADAN
NASIONAL
PENANGGULANGAN
BENCANA
NOMOR
:
....
TAHUN
2013
TANGGAL
:
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SANDANG
DALAM STATUS KEADAAN DARURAT BENCANA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas kejadian bencana
cukup tinggi baik bencana alam, non alam maupun bencana sosial. Bencana yang terjadi
telah menimbulkan korban jiwa, kerusakan tempat hunian dan berbagai fasilitas rumah
tangga, serta kerusakan sarana dan prasarana publik yang ada. Akibatnya terjadi
pengungsian, ketidak normalan kehidupan dan penghidupan masyarakat serta
terganggunya pelaksanaan pembangunan.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana terdiri dari tahapan kegiatan sebelum
terjadinya bencana, saat terjadi bencana, serta pasca bencana. Kewenangan dan tanggung
jawab utama penyelenggaraan penanggulangan bencana ada pada pemerintah, pemerintah
daerah dan masyarakat yang dilakukan secara terarah, terkoordinasi dan terpadu.
Penanggulangan bencana, terutama pada status keadaan darurat bencana harus cepat,
tepat dan efektif, untuk memastikan para korban bencana dapat tertolong dan terpenuhi
kebutuhan dasarnya. Hal ini sesuai dengan Undang‐Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana yang telah memberikan rambu‐rambu bahwa pemenuhan
kebutuhan dasar antara lain mencakup sandang (pasal 53 butir (c), Peraturan Pemerintah
Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang
menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar terdiri dari bantuan penyediaan sandang
pasal 52
ayat
(1)
butir
(c)
dan
Peraturan
Pemerintah
Nomor
22
Tahun
2008
tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Penanggulangan Bencana pasal 17 ayat (2) butir (f)
menyatakan bahwa penggunaan dana siap pakai terbatas pada pengadaan barang dan/atau
jasa untuk sandang.
Pemenuhan kebutuhan dasar berupa sandang merupakan hal penting bagi korban bencana
1. Untuk bertahan hidup selama status keadaan darurat bencana,
2. Untuk melindungi diri dari iklim dan menguatkan daya tangkal terhadap gangguan
kesehatan dan penyakit,
3. Menjaga harkat dan martabat manusia serta
4. Untuk mempertahankan kehidupan keluarga dan masyarakat sejauh memungkinkan
dalam situasi yang sulit, baik yang bersifat sementara maupun bersifat tetap.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
7/41
7
Untuk mengatur lebih lanjut mengenai bagaimana pengelolaan bantuan sandang dapat
dilaksanakan, dibutuhkan acuan yang jelas bagi pelaksana pemberi bantuan berupa
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Sandang dalam Status Keadaan Darurat Bencana
dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Sandang dalam Status Keadaan Darurat Bencana
dimaksudkan sebagai acuan dalam kegiatan pelaksanaan pemberian bantuan sandang
bagi pengelola dan pelaksana pemberi bantuan yang berasal dari pemerintah,
pemerintah daerah, dan non pemerintah pada lingkup daerah, nasional dan
internasional.
2. Tujuan
Tujuan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Sandang dalam Status Keadaan Darurat
Bencana adalah :
a. Terpenuhinya standar bantuan sandang untuk memenuhi kebutuhan dasar yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam pemberian bantuan.
b. Terselenggaranya proses pengelolaan bantuan sandang untuk masyarakat korban
bencana secara, efektif dan akuntabel (cepat, tepat dan dapat dipertanggung jawabkan), sesuai prosedur dan mekanisme yang telah ditentukan.
C.
Ruang
lingkup
dan
sasaran
Ruang lingkup terdiri dari :
1. Pendahuluan;
2. Prinsip, kebijakan dan strategi pemberian bantuan sandang;
3. Jenis, standar dan mekanisme bantuan sandang;
4. Monitoring, evaluasi, pendampingan dan pelaporan;
5. Penutup
Sasaran
meliputi:
1. Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,
2. Masyarakat korban bencana.
3. Kelompok dunia usaha,
4. LSM/NGOs dalam maupun luar negeri
D. Batasan Istilah
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam, faktor
non‐alam, maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
8/41
8
2. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang terdiri dari
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan, tanggap darurat dan rehabilitasi.
3. Tanggap Darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang terdiri dari
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan
prasarana dan
sarana.
4. Status Keadaan Darurat Bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh Presiden,
Gubernur, Bupati/Wali Kota untuk jangka waktu tertentu atas usul/rekomendasi
BNPB/BPBD. Status keadaan darurat mencakup: siaga darurat, tanggap darurat dan
transisi darurat ke pemulihan.
5. Status Siaga Darurat adalah suatu keadaan terdapat potensi bencana, yang
direkomendasikan oleh Kementerian/Lembaga yang berwenang.
6. Status Tanggap Darurat adalah suatu keadaan pada saat terjadi bencana sampai
dengan jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah atas usul BNPB/BPBD.
7. Status Transisi Darurat ke Pemulihan adalah keadaan dimana penanganan darurat
yang dilakukan
bersifat
sementara
dengan
tujuan
agar
sarana
prasarana
vital
dapat
berfungsi secara minimal.
9. Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang selanjutnya disingkat BNPB adalah
lembaga non departemen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan.
10. Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disingkat BPBD adalah
perangkat daerah yang dibentuk untuk melaksanakan tugas dan fungsi
penanggulangan bencana di daerah.
11. Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana adalah suatu sistem penanganan darurat
bencana yang digunakan oleh semua instansi/lembaga dengan mengintegrasikan
pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan dan anggaran.
12. POSKO adalah Pos Komando Kedaruratan yang dibentuk pada saat keadaan darurat
yang meliputi tahap siaga darurat, tahap tanggap darurat dan transisi dari tahap tanggap darurat ke tahap pemulihan yang dapat berupa pos komando tanggap darurat
dan atau pos komando lapangan dan pos pendukung yang merupakan satu kesatuan
sistem penanganan darurat.
13. Tim Reaksi Cepat BNPB/BPBD adalah tim yang ditugaskan oleh Kepala BNPB/BPBD
sesuai dengan kewenangannya untuk melakukan kegiatan kaji cepat bencana dan
dampak bencana, serta memberikan dukungan pendampingan dalam rangka
penanganan darurat bencana.
14. Bantuan Darurat Bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar pada saat status keadaan darurat.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
9/41
9
15. Dana Siap Pakai adalah dana yang selalu tersedia dan dicadangkan oleh Pemerintah
untuk digunakan pada status keadaan darurat bencana, yang dimulai dari siaga
darurat, tanggap darurat dan transisi darurat ke pemulihan.
16. Korban Bencana adalah orang atau kelompok orang yang menderita atau meninggal
dunia akibat bencana.
17. Pengungsi adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari
tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk
bencana.
18. Bantuan Sandang adalah bantuan yang bersumber dari dana siap pakai pemerintah
yang dikelola oleh BNPB.
19. Sandang adalah keperluan individu berupa pakaian, peralatan tidur, dan alat
kebersihan pribadi.
20. Pengelola Bantuan Sandang adalah BNPB/BPBD yang mengendalikan pelaksanaan
bantuan.
21. Pelaksana Bantuan Sandang adalah pihak‐pihak yang ditunjuk BNPB/BPBD untuk
melaksanakan kegiatan pemberian bantuan.
22. Standar
minimum
bantuan
adalah
angka
terendah/tingkat
minimum
yang
harus
dipenuhi dalam pemenuhan kebutuhan sandang bagi korban bencana.
23. Lembaga Internasional adalah organisasi yang berada dalam lingkup struktur
organisasi Perserikatan Bangsa‐Bangsa atau yang menjalankan tugas‐tugas mewakili
Perserikatan Bangsa‐Bangsa atau organisasi internasional lainnya dan lembaga asing
non pemerintah dari negara lain di luar Perserikatan Bangsa‐Bangsa.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
10/41
10
BAB II
PRINSIP,
KEBIJAKAN
DAN
STRATEGI
A. Prinsip
Prinsip ‐ prinsip dalam pemberian bantuan sandang terdiri dari :
1. Cepat dan tepat.
Pelaksanaan
bantuan
sandang
dilakukan
secara
cepat
dan
tepat
sesuai
dengan
tuntutan keadaan sehingga para korban bencana segera mendapat bantuan.
2. Prioritas.
Pemberian bantuan sandang dilakukan berdasarkan skala prioritas yaitu
mengutamakan korban bencana yang memiliki resiko tinggi/rentan (bayi, BALITA,
anak‐anak, ibu hamil atau menyusui, penyandang cacat, orang sakit, dan orang lanjut
usia).
3. Koordinasi dan keterpaduan.
Pelaksanaan bantuan sandang dilakukan secara terkoordinasi dan terpadu dalam
pengadaan dan pemberian bantuan didasarkan pada pembagian tugas yang jelas dan
saling mendukung.
4. Berdaya Guna
dan
Berhasil
Guna.
Pemberian bantuan sandang dilakukan agar dapat memberi manfaat secara optimal
dalam memenuhi kebutuhan dasar para korban bencana.
5. Transparansi
Pelaksanaan Bantuan sandang dilakukan dengan semangat keterbukaan.
6. Akuntabilitas.
Pelaksanaan Bantuan sandang dilakukan secara akuntabel dalam pengadaan dan
pemberian bantuan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan
perundang‐undangan.
7. Kemitraan.
Pelaksanaan Bantuan sandang dilakukan bekerja sama dengan pihak terkait melalui
kesetaraan dalam
pengadaan
dan
pemberian
bantuan
dapat
melibatkan
berbagai
pihak secara proposional.
8. Pemberdayaan.
Pelaksanaan Bantuan sandang dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam
pengadaan dan pemberian bantuan untuk meningkatkan kemampuan korban bencana
secara partisipatif
9. Non Diskriminatif.
Pelaksanaan Bantuan sandang dilakukan dengan tidak memberikan perlakuan yang
berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras dan aliran politik apapun dalam
pemberian bantuan.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
11/41
11
10. Non Proselitisi
Pelaksanaan Bantuan sandang dilakukan dengan tidak menyebarkan agama atau
keyakinan kepada korban bencana.
11. Manusiawi.
Pelaksanaan Bantuan sandang hendaknya memperhatikan faktor martabat,
keselamatan, keamanan, dan kelayakan sehingga para pengungsi dapat hidup secara
layak.
12. Kearifan Lokal
Pelaksanaan Bantuan sandang memperhatikan nilai dan norma serta budaya yang
berlaku pada masyarakat setempat.
B. Kebijakan
1. Menggunakan pendekatan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan Pemerintah,
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan institusi non pemerintah yang terkait.
2. BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai Koordinator Pelaksana pemberian bantuan
sandang pada lokasi bencana di wilayah kewenangannya masing‐masing.
3. Pemberian bantuan sandang untuk sampai ke daerah/lokasi bencana yang sulit
dijangkau dapat menggunakan alat transpostasi (darat, laut, udara) yang cepat dan
tepat sesuai kebutuhan.
4. Memberikan penjaminan pemenuhan hak masyarakat korban bencana terutama
pelayanan kebutuhan sandang secara adil dan sesuai standar minimum.
5. Pemberian bantuan sandang dilaksanakan secara tepat dan cepat, terencana, terpadu,
dan terkoordinir untuk masing‐masing lokasi bencana berdasarkan data yang akurat
dan akuntabel.
B. Strategi
1. Pemerintah, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota memfasilitasi penyiapan dan
penyediaan sumber daya sedekat mungkin dengan lokasi rawan bencana.
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus berperan aktif dalam
mengkoordinasikan dan mengendalikan SKPD/OPD terkait.
3. Sumber daya yang berasal dari pemerintah, LSM/NGO, masyarakat dan dunia usaha
dikelola secara akurat untuk digunakan seoptimal mungkin dalam hal pemberian
bantuan kepada para korban bencana.
4. Dalam rangka pendistribusian bantuan sandang ke daerah/lokasi bencana yang sulit
dijangkau dapat bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga, dunia usaha , LSM/NGO
dan masyarakat.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
12/41
12
5. Bantuan sandang disesuaikan dengan karakteristik daerah/masyarakat setempat
dengan tetap mengupayakan terpenuhinya standar minimum dalam pemenuhan
kebutuhan dasar.
6. Pemberian bantuan secara cepat dan tepat oleh BNPB/BPBD sebagai Koordinator
Lapangan harus bertumpu pada inisiatif dan peran serta masyarakat ( participatory
community ) dengan memperhatikan kearifan lokal.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
13/41
13
BAB III
SASARAN,
JENIS
DAN
STANDAR
PEMBERIAN
BANTUAN
A. Sasaran
Bantuan
1. Korban bencana, pengungsi baik perorangan maupun rumah tangga
2. Masyarakat yang terkena dampak bencana
B. Jenis
dan
standar
bantuan
1. Paket bantuan sandang berupa perlengkapan pribadi/pakaian berdasarkan tingkat
usia,
iklim/musim
dan
jenis
kelamin sesuai dengan ukuran (Small, Medium, Large, dan
Extra Large) terdiri dari :
Jenis dan Standar Bantuan Perlengkapan Pribadi/Pakaian Berdasarkan Iklim untuk
Tingkat Usia 0 – 11 bulan (Bayi)
IKLIM
PANAS DINGIN
JENIS JML JENIS JML
Tas bayi
Handuk bayi
Selimut bayi sedang
Baju BATITA
Sepatu dan kaus kaki BATITA
Topi bayi
Gendongan bayi
Perlak bayi
Kain planel
Popok katun yang dipakai ulang
Tisu higienis
Paket bayi (sabun, shampoo, baby oil, minyaktelon, bedak, cotton bud/kapas)
1 buah
1 buah
1 buah
2 stel
2 psg
2 buah
1 buah
1 buah
2 buah
12 buah
1 pack
1 paket
Tas bayi
Handuk bayi
Selimut bayi tebal
Baju BATITA
Sepatu dan kaus kaki BATITA
Baju hangat BATITA
Topi bayi
Gendongan bayi
Perlak bayi
Kain Planel
Popok katun yang dipakai ulang
Tisu higienis
Paket bayi (sabun, shampoo, baby oil,minyak telon, dan bedak, cotton bud/kapas)
1buah
1 buah
1 buah
2 stel
2 psg
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
2 buah
12 buah
1 pack
1 paket
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
14/41
14
Jenis dan Standar Bantuan Perlengkapan Pribadi/Pakaian Berdasarkan Iklim untuk TingkatUsia 1 – 5 tahun (BALITA)
IKLIM
PANAS DINGIN
JENIS JUMLAH JENIS JUMLAH
1. Tas BALITA 1 buah 1. Tas BALITA 1 buah
2. Handuk 1 buah 2. Handuk 1 buah
3. Selimut sedang 1 buah 3. Selimut tebal 1 buah
4. Baju BALITA 2 stel 4. Baju BALITA 2 stel
5. Alas kaki 2 psg 5. Baju hangat BALITA 2 psg
6. Alas kaki
Jenis dan Standar Bantuan Perlengkapan Pribadi/Pakaian Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Iklim/Musim utuk Tingkat Usia 6 – 18 Tahun (Anak)
TINGKATUMUR
IKLIM DAN JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI JML PEREMPUANJML
PANAS DINGIN PANAS DINGIN
ANAK- ANAK
(6-12 TH)
• Kaos lenganpendek
• Celana pendek
• Celana dalamkatun
• Sandal
• Kaos lenganpanjang
• Celana panjang
• Celana dalamkatun
• Sandal
• Baju hangat
2 buah
1 buah
3 buah
1 psg
1 buah
• Blus terusan
• Celana dalam katun
• Sandal
• Blus terusan
• Celana dalam katun.
• Sandal
• Baju hangat
2 buah
3 buah
1 psg
1 buah
ANAK
REMAJA(13-18 TH)
• Kaos lenganpendek
• Celana pendek
• Sarung
• Celana dalamkatun .
• Sandal
• Kaos lenganpanjang
• Celana panjang
• Sarung
• Celana dalamkatun
• Sandal
• Baju hangat
2 buah
2 buah
1 buah
3 buah
1 psg
1 buah
• Baju blus
• Kaos lengan pendek
• Kain panjang/ sarung
• Kaos dalam katun
• Ccelana dalam katun
• Beha/Kutang
• Pembalut wanita
• Sandal
• Baju blus
• Kaos lengan panjang
• Kain panjang/ sarung
• Kaos dalam katun
• Celana dalam katun
• Beha/Kutang.
• Pembalut wanita
• Sandal
• Baju hangat
2 buah
2 buah
1 buah
3 buah
3 buah
3 buah
1pack
1 psg
1 buah
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
15/41
15
Jenis dan Standar Bantuan Perlengkapan Pribadi/Pakaian Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Iklim/Musim Untuk Tingkat Usia 18 Tahun Keatas (Dewasa)
TINGKATUMUR
IKLIM DAN JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI JML PEREMPUANJML
PANAS DINGIN PANAS DINGIN
DEWASA
(18-65 TH)
• Kaos lenganpendek
• Celana pendek
• Celana panjang
• Sarung
• Celanadalam.katun
• Sandal
• Kaos lenganpanjang
• Celana pendek
• Celana panjang
• Sarung
• Celana dalamkatun
• Sandal
• Baju hangat
2 buah
2 buah
2 buah
1 buah
3 buah
1 psg
1 buah
• Baju blus
• Daster
• Kain panjang/ sarung
• Kaus dalam kaytun
• Celana dalam katun
• Beha/Kutang.
• Pembalut wanita
• Sandal
• Baju blus
• Daster
• Kain panjang/ sarung
• Kaus dalam katun
• Celana dalam katun
• Beha/Kutang
• Pembalut wanita
• Sandal
• Baju hangat
2 buah
2 buah
2 buah
3 buah
3 buah
3 buah
3 pack
1 psg
1 buah
2. Paket bantuan sandang berupa perlengkapan pribadi/pakaian berdasarkan kebutuhan
khusus (anak usia sekolah, ibu hamil/bersalin, penyandang disabilitas dan lanjut usia)
dengan ukuran yang tepat (Small, Medium, Large, dan Extra Large) dapat dilihat pada
tabel berikut :
Jenis dan Standar Bantuan Perlengkapan Pribadi/Pakaian berdasarkan Kebutuhan Khusus
KEBUTUHAN
KHUSUS
JENIS SANDANG JUMLAH
ANAK USIA
SEKOLAH
• Tas tulisan KIT ANAK SEKOLAH
• Seragam sekolah (SD, SLTP dan SLTA)
• Sabuk
• Sepatu
• Kaos kaki
1 buah
2 stel
1 buah
1 psg
2 psg
IBU HAMIL • Tas tulisan KIT IBU HAMIL
• Baju hamil katun lengan panjang,
• Celana dalam katun ibu hamil sesuai ukuran kehamilan
• Beha/Kutang ibu hamil ukuran sedang/besar
• Kain panjang/sarung
1 buah
2 stel
3 buah
3 buah
2 buah
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
16/41
16
KEBUTUHAN
KHUSUS
JENIS SANDANG JUMLAH
IBU BERSALIN/MENYUSUI
• Tas tulisan KIT IBU BERSALIN/MENYUSUI
• Baju menyusui katun buka depan,
• Celana dalam katun ukuran sedang/besar
• Beha/Kutang ibu menyusui ukuran sedang/besar
• Kain panjang/sarung
• Pembalut wanita khusus nifas
1 buah
2 stel
3 buah
3 buah
2 buah
5 pack
PENYANDANGDISABILITAS
(akibat bencana)
• Tas tulisan KIT PENYANDANG DISABILITAS
• Kursi roda, tongkat penyangga dan tongkat penunjuk jalan untuktuna netra
1 buah
Sesuai dengankebutuhan korban
LANJUT USIA(65 tahun keatas)
• Tas tulisan KIT LANJUT USIA
• Popok khusus dewasa
•
Tongkat (sesuai kebutuhan)
1 buah
1 pack
1 buah
Paket bantuan sandang berupa perlengkapan pribadi/pakaian berdasarkan kebutuhan
khusus (KIT Higiene untuk perempuan)
KEBUTUHAN
KHUSUS
JENIS SANDANG JUMLAH
KIT HIGIENEUNTUK
PEREMPUAN
• Tas tulisan KIT HIGIENE PEREMPUAN
• Sarung
• T Shirt
• Handuk
• Sabun mandi ukuran 80 gram
• Pasta gigi ukuran 75 gram
• Sikat gigi
• Shampo ukuran 100 ml
• Sisir plastik
• Pembalut wanita
• Celana dalam katun
• Beha/Kutang ukuran 34, 36 dan 38
• Sandal
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 botol
1 buah
3 pack
3 buah
3 buah
1 psg
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
17/41
17
3. Jenis bantuan sandang untuk kebutuhan keluarga ( family KIT ) berupa perlengkapan tidur
terdiri dari :
a. Tikar (1 lembar)
b. Kelambu (1 set)
c. Selimut besar (2 buah)
d. Seperangkat perlengkapan ibadah (sesuai dengan agama yang dianut)
4. Jenis bantuan sandang berupa paket alat kebersihan pribadi terdiri dari :
a. Sabun mandi ukuran 80 gram/orang/bulan.
b. Sikat gigi,1 buah/orang/bulan.
c. Pasta gigi ukuran 250 gram/orang/bulan.
d. Shampoo ukuran 100 ml/orang/bulan
e. Deterjen/sabun cuci, 500 gram/orang/bulan.
f. Handuk kecil, 1 buah.
g. Handuk dewasa,1 buah.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
18/41
18
BAB IV
MEKANISME DAN PROSEDUR PEMBERIAN BANTUAN SANDANG
A.
Mekanisme
Pemberian
Bantuan
1. Bantuan dari BPBD Kabupaten/Kota
a. BPBD Kabupaten/Kota
menerima
laporan
dan
mendapat
informasi
kejadian
bencana dari daerah yang bersumber dari OPD/SKPD kabupaten/kota, masyarakat
dan media massa.
b. BPBD kabupaten/kota menugaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan Kaji
Cepat.
c. TRC melaporkan Hasil Kaji Cepat kepada BPBD kabupaten/kota.
d. BPBD kabupaten/kota bersama Bupati/Wali Kota melakukan rapat koordinasi
dengan OPD/SKPD Kabupaten/Kota untuk menetapkan status keadaan darurat
bencana.
e. Bupati/Wali Kota menetapkan Surat Keputusan Status Keadaan Darurat Bencana,
serta Surat Keputusan Struktur dan Personil POSKO.
f. BPBD kabupaten/kota
mengaktivasi
POSKO
dan
Media
Center
g. POSKO melakukan asesmen kebutuhan bantuan sandang.
h. POSKO melaporkan hasil asesmen kebutuhan sandang kepada BPBD
kabupaten/kota.
i. BPBD kabupaten/kota memobilisasi bantuan sandang dari OPD/SKPD
kabupaten/kota, LSM, Dunia Usaha dan Masyarakat ke POSKO.
j. POSKO mendistribusikan bantuan sandang kepada korban bencana melalui
Petugas Lapangan.
k. Petugas Lapangan menyampaikan laporan pelaksanaan pendistribusian bantuan
Sandang kepada POSKO untuk diteruskan kepada BPBD kabupaten/kota.
Bupati/Walikota dapat mengajukan permohonan bantuan sandang kepada Gubernur,
jika persedian bantuan sandang di kabupaten/kota kurang/tidak tersedia.
Bupati/Walikota dapat mengajukan permohonan bantuan sandang ke BNPB melalui
BPBD provinsi atas rekomendasi Gubernur, jika persediaan bantuan sandang di
provinsi kurang/tidak tersedia.
Permohonan bantuan sandang dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Bupati/Wali Kota membuat usulan permohonan bantuan sandang kepada
Gubernur, dilengkapi dengan laporan kejadian bencana dan surat pernyataan
status keadaan darurat bencana.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
19/41
19
b. Gubernur menerima usulan permohonan bantuan sandang dari Bupati/Wali Kota.
c. Gubernur memobilisasi BPBD/SKPD/OPD provinsi untuk memberikan bantuan
sandang yang bersumber dari bufferstok provinsi.
d. BPBD/SKPD/OPD provinsi menyerahkan bantuan sandang kepada Bupati/Wali
Kota.
e. Gubernur meneruskan permohonan Bupati/Wali Kota kepada BNPB melalui BPBD
Provinsi, jika persediaan bantuann sandang di provinsi kurang/tidak tersedia.
f. BNPB menyerahkan bantuan sandang kepada Bupati/Wali Kota dengan
sepengetahuan Gubernur
2. Bantuan dari BPBD Provinsi
a. BPBD provinsi menerima laporan dan mendapat informasi kejadian bencana dari
daerah yang bersumber dari OPD/SKPD provinsi, masyarakat dan media massa.
b. BPBD provinsi menugaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan Kaji Cepat.
c. TRC melaporkan Hasil Kaji Cepat kepada BPBD provinsi
d. BPBD provinsi bersama Gubernur melakukan rapat koordinasi dengan OPD/SKPD
provinsi untuk
menetapkan
status
keadaan
darurat
bencana.
e. Gubernur menetapkan Surat Keputusan Status Keadaan Darurat Bencana, serta
Surat Keputusan Struktur dan Personil POSKO.
f. BPBD provinsi mengaktivasi POSKO dan Media Center
g. POSKO melakukan asesmen kebutuhan bantuan sandang.
h. POSKO melaporkan hasil asesmen kebutuhan sandang kepada BPBD provinsi.
i. BPBD provinsi memobilisasi bantuan sandang dari OPD/SKPD provinsi, LSM, Dunia
Usaha dan Masyarakat ke POSKO.
j. POSKO mendistribusikan bantuan sandang kepada korban bencana melalui
Petugas Lapangan.
k. Petugas Lapangan menyampaikan laporan pelaksanaan pendistribusian bantuan
Sandang kepada POSKO untuk diteruskan kepada BPBD provinsi.
Gubernur dapat mengajukan permohonan bantuan sandang kepada BNPB, jika
persediaan sandang di provinsi kurang/tidak tersedia, dengan prosedur sebagai berikut
a. Gubernur membuat usulan permohonan bantuan sandang kepada BNPB.
b. BNPB menerima usulan permohonan bantuan sandang dari Gubernur
c. BNPB memobilisasi K/L untuk memberikan bantuan sandang yang bersumber dari
bufferstok.
d. BNPB dan K/L menyerahkan bantuan sandang kepada Gubernur.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
20/41
20
3. Bantuan dari BNPB
a. BNPB menerima laporan dan mendapat informasi kejadian bencana dari daerah
yang bersumber dari K/L, BPBD, OPD/SKPD provinsi, masyarakat dan media
massa.
b. BNPB menugaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan Kaji Cepat.
c. TRC melaporkan Hasil Kaji Cepat kepada BNPB
d. BNPB melakukan rapat koordinasi dengan K/L untuk mengusulkan status keadaan
darurat bencana kepada Presiden.
e. Presiden menetapkan Surat Keputusan Status Keadaan Darurat Bencana, serta
Surat Keputusan Struktur dan Personil POSKO.
f. BNPB mengaktivasi POSKO dan Media Center.
g. POSKO melakukan asesmen kebutuhan bantuan sandang.
h. POSKO melaporkan hasil asesmen kebutuhan sandang kepada BNPB.
i. BNPB memobilisasi bantuan sandang dari K/L, LSM, Dunia Usaha dan Masyarakat
kepada BPBD Provinsi sepengetahuan Gubernur.
j. BPBD Provinsi menyerahkan bantuan sandang kepada POSKO untuk
didistribusikan kepada korban bencana melalui Petugas Lapangan.
k. Petugas Lapangan menyampaikan laporan pelaksanaan pendistribusian bantuan
Sandang kepada POSKO provinsi.
4. Bantuan Sandang yang bersumber dari Masyarakat, LSM/NGOs dan Dunia Usaha
diberikan melalui mekanisme sebagai berikut :
a. BNPB/BPBD melakukan pemeriksaan kelayakan bantuan sandang dengan
menggunakan tenaga ahli yang kompeten di bidang sandang.
b. BNPB/BPBD menyalurkan bantuan sandang kepada POSKO
c. POSKO melakukan pencatatan atas seluruh bantuan yang diterima dan yang
disalurkan sesuai
dengan
peraturan
yang
berlaku.
d. POSKO mendistribusikan bantuan sandang kepada korban bencana dibantu oleh
Petugas Lapangan dan atau aparat pemerintah setempat.
e. Tim Petugas Lapangan menyampaikan laporan pelaksanaan pendistribusian
bantuan sandang kepada POSKO.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
21/41
21
5. Bantuan Sandang yang bersumber dari Masyarakat dan Lembaga Internasional
diberikan melalui mekanisme sebagai berikut :
a. Pemerintah menyatakan secara resmi membutuhkan bantuan atau menerima
penawaran bantuan dari pihak internasional.
b. Jenis dan jumlah bantuan internasional didasarkan pada hasil pengkajian cepat
yang dikoordinasikan oleh BNPB dan/atau BPBD.
c. BNPB akan
menyampaikan
surat
edaran
inisiasi
bantuan
internasional
kepada
lembaga internasional dan lembaga asing non pemerintah, dengan menggunakan
formulir 1 dan formulir 2 (lihat PERKA BNPB No.22 Tahun 2010) yang berisikan:
1) Laporan singkat tentang bencana
2) Lamanya periode Tanggap Darurat
3) Informasi kebutuhan bantuan logistik dan peralatan bantuan sandang yang
mendesak (dari laporan BPBD dan Tim Kaji Cepat)
4) Informasi tenaga ahli yang dibutuhkan
d. Dalam memfasilitasi bantuan internasional maka BNPB bekerja sama dengan
instansi pemerintah terkait untuk tingkat nasional, pemerintah daerah pada
tingkat provinsi atau kabupaten/kota.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
22/41
22
B.
Prosedur Pemberian Bantuan
1. Bantuan dari BPBD Kabupaten/Kota
No KEGIATANPELAKSANA MUTU BAK U
BPBD TRCSKPD/
OPDBUPATI/WALKOT POSKO
GASLAP
MASY KELENGKAPAN WAKTU
1 Menerima Laporan
Kejadian Bencana
Hari H
2 Menugaskan Tim KajiCepat
Surat Tugas KepalaBPBD
Form Kaji Cepat
Hari H
3 Menerima hasil kajicepat
Laporan Hasil KajiCepat
Hari H
4 Rapat KoordinasiOPD/SKPD tentangUsulan PenetapanStatus KeadaanDarurat
Notulen Rapat
Usulan StatusKeadaan darurat
Hari H
5 Pernyataan StatusKeadaan Darurat
Surat PernyataanBupati/ Wali Kota
Hari H
6 Pembentukan/AktivasiPOSKO dan Media
Center
Surat KeputusanBupati/Walikota
HariH+1
7 Melakukan AsesmenKebutuhan BantuanSandang
Surat TugasKomandan POSKO
Form IdentifikasiKebutuhan BantuanSandang
HariH+1
8 Menerima Hasil Asessmen KebutuhanBantuan Sandang
Laporan HasilIdentifikasiKebutuhan BantuanSandang
HariH+1
9 Mobilisasi bantuanSandang dari OPD/SKPD,LSM/NGOs,Dunia Usaha danMasyarakat kePOSKO
Form Serah TerimaBantuan Sandangdari Instansi, OPD/SKPD, LSM/NGOs,Dunia Usaha danMasyarakat
HariH+2
10 Distribusi bantuan
Sandang dari POSKOkepada korbanbencana
Form Berita Acara
PenerimaanBantuan Sandang
Hari
H+2
11 Membuat laporanpelaksanaanpendistribusianBantuan Sandang
Daftar PenerimaBantuan Sandangyang telah ditandatangani PenerimaBantuan
HariH+2
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
23/41
23
Kabupaten/kota dapat mengajukan permohonan bantuan sandang ke provinsi, jika
persedian sandang kurang/tidak tersedia di kabupaten/kota, dan dapat mengajukan
permohonan bantuan sandang ke BNPB melalui provinsi, jika persediaan sandang di
provinsi kurang/tidak tersedia, dengan prosedur sebagai berikut :
No KEGIATAN PELAKSANA MUTU BAK U
BUPATI/
WALI KOTA GUBERNUR
SKPD/
OPD
BPBD
BNPB KELENGKAPAN WAKTU
1 Membuat usulan permohonanbantuan sandang
Dokumen Usulan Permo-honan dari Bupati/ Wali Kota
Hari X
2 Menerima usulan permohon-an bantuan sandang darikabupaten/kota danMeneruskan permohonankepada BNPB melalui BPBDProvinsi bila persediaankurang/tidak mencukupi
Dokumen Usulan Permohon-an dari Bupati/Wali Kota
Surat RekomendasiGubernur tentangPemberian Bantuan
Hari X
3 Mobilisasi bantuan sandangyang bersumber daribufferstok propinsi
Surat Perintah PengeluaranPersediaan
Daftar Iventarisasi BarangBantuan
Hari X
4 Penyerahan bantuan sandang Form Serah Terima BarangBantuan
Hari X
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
24/41
24
2. Bantuan dari BPBD Provinsi
No KEGIATANPELAKSANA MUTU BAK U
BPBD TRCSKPD/
OPDGUBERNUR POSKO
GASLAP
MASY KELENGKAPAN WAKTU
1 Menerima LaporanKejadian Bencana
Hari H
2 Menugaskan Tim KajiCepat
Surat Tugas KepalaBPBD
Form Kaji Cepat
Hari H
3 Menerima hasil kajicepat
Laporan Hasil KajiCepat
Hari H
4 Rapat KoordinasiOPD/SKPD tentangUsulan PenetapanStatus KeadaanDarurat
Notulen Rapat
Usulan StatusKeadaan darurat
Hari H
5 Pernyataan StatusKeadaan Darurat
Surat PernyataanGubernur
Hari H
6 Pembentukan/AktivasiPOSKO
Surat KeputusanGubernur
Hari H+1
7 Melakukan AsesmenKebutuhan BantuanSandang
Surat TugasKomandan POSKO
Form IdentifikasiKebutuhan BantuanSandang
Hari H+1
8 Menerima Hasil Asessmen KebutuhanBantuan Sandang
Laporan HasilIdentifikasiKebutuhan BantuanSandang
Hari H+1
9 Mobilisasi bantuanSandang dari OPD/SKPD,LSM, DuniaUsaha dan Masya-rakat ke POSKO
Form Serah TerimaBantuan Sandangdari Instansi, OPD/SKPD, LSM, DuniaUsaha dan masya-rakat
Hari H+2
10 Distribusi bantuanSandang dari POSKO
kepada korbanbencana
Form Berita AcaraPenerimaan
Bantuan Sandang
Hari H+2
11 Membuat laporanpelaksanaanpendistribusianBantuan Sandang
Daftar PenerimaBantuan Sandangyang telah ditandatangani PenerimaBantuan
Hari H+2
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
25/41
25
Provinsi dapat mengajukan permohonan bantuan sandang ke BNPB, jika persedian sandangkurang/tidak tersedia di provinsi, dengan prosedur sebagai berikut :
No KEGIATANPELAKSANA MUTU BAKU
GUBERNUR BNPB K/L KELENGKAPAN WAKTU
1 Membuat usulan permohonanbantuan sandang
Dokumen Usulan Permohonan dariGubernur
Hari X
2 Menerima usulan permohonanbantuan sandang dari provinsi
Dokumen Usulan Permohonan dariGubernur
Hari X
3 Mobilisasi bantuan sandang yangbersumber dari bufferstok BNPB
Surat Perintah PengeluaranPersediaan
Daftar Iventarisasi Barang Bantuan
Hari X
4 Penyerahan bantuan sandang Form Serah Terima Barang BantuanHari X
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
26/41
26
3. Bantuan dari BNPB, K/L
No KEGIATANPELAKSANA MUTU BAK U
BNPB TRC K/L PRESIDEN POSKOGASLAP
MASY KELENGKAPAN WAKTU
1 Menerima LaporanKejadian Bencana
Hari H
2 Menugaskan Tim KajiCepat
Surat Tugas KepalaBNPB
Form Kaji Cepat
Hari H
3 Menerima hasil kajicepat
Laporan Hasil KajiCepat
Hari H
4 Rapat Koordinasi K/Ltentang UsulanPenetapan StatusKeadaan Darurat
Notulen Rapat
Usulan StatusKeadaan darurat
Hari H
5 Pernyataan StatusKeadaan Darurat
Surat PernyataanPresiden
Hari H
6 Pembentukan/AktivasiPosko TanggapDarurat
Surat KeputusanPresiden
Hari H+1
7 Melakukan AsesmenKebutuhan BantuanSandang
Surat TugasKomandan POSKO
Form IdentifikasiKebutuhan BantuanSandang
Hari H+1
8 Menerima Hasil Asessmen KebutuhanBantuan Sandang
Laporan HasilIdentifikasiKebutuhan BantuanSandang
Hari H+1
9 Mobilisasi bantuanSandang dari K/L,LSM, Dunia Usahadan Masyarakat kePOSKO
Form Serah TerimaBantuan Sandangdari Instansi, K/L,LSM, Dunia Usahadan masyarakat
Hari H+2
10 Distribusi bantuanSandang dari POSKOkepada korbanbencana
Form Berita AcaraPenerimaanBantuan Sandang
Hari H+2
11 Membuat laporanpelaksanaanpendistribusianBantuan Sandang
Daftar PenerimaBantuan Sandangyang telah ditandatangani PenerimaBantuan
Hari H+2
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
27/41
27
4. Bantuan yang bersumber dari Masyarakat, LSM/NGO dan Dunia Usaha.
No KEGIATAN
PELAKSANA MUTU BAK U
MASY/LSM/DUNIA USAHA
BNPB/BPBD
TENAGA AHLI
POSKO
GASLAP
MASYKELENGKAPAN WAKTU
1 Bantuan Sandang Form serah terimabarang bantuan
Hari H
2 Pemeriksaan kelayakanbantuan Sandang dengan
menggunakan Tenaga Ahliyang kompeten.
Dokumen PemeriksaanBantuan
Surat KeteranganKelayakan Bantuan dariTenaga Ahli
Hari H
3 Penyalurkan bantuanSandang kepada POSKO.
Form serah terimabarang bantuan
Hari H
4 Distribusi bantuan Sandangdari POSKO kepada korbanbencana
Form Berita Acarapenerimaan bantuan
Hari H
5 Membuat laporan pelak-sanaan pendistribusianbantuan Sandang
Daftar penerima bantuanyang telah ditandatangani penerima bantuan
Hari H
5. Bantuan yang bersumber dari Masyarakat dan Lembaga Internasional
No KEGIATAN
PELAKSANA MUTU BAK U
BNPB,
BPBD
TRC K/L DAN
PEMDA
MASY &
NGOsKELENGKAPAN WAKTU
1 Pemerintah menyatakan secara resmi butuhbantuan atau menerima penawaran bantuandari pihak internasional.
Surat Pernyataan
Surat Penawaran
Hari H
2 Menugaskan Tim Kaji Cepat untukmengidentifikasi jenis dan jumlah bantuaninternasional
Surat Tugas Kepala BNPB
Form kaji cepat
Hari H
3 Membuat surat edaran inisiasi bantuaninternasional kepada lembaga internasionaldan lembaga asing non pemerintah,
Surat Edaran KepalaBNPB
Form bantuan (formulir 1dan formulir 2)
Hari H
4 Bekerja sama dengan instansi pemerintahterkait untuk tingkat nasional, pemerintahdaerah pada tingkat provinsi atau kab/kota
Keterangan
gambar/warna
:
: Untuk mendeskripsikan kegiatan mulai dan berakhir
: Untuk mendeskripsikan proses
: Untuk mendeskripsikan pengambilan keputusan
: Untuk mendeskripsikan arah proses kegiatan
Merah : pemerintah (Presiden, Gubernur, Bupati/Wali Kota, SKPD/OPD) Orange : BNPB/BPBD Hitam : Tim Reaksi Cepat (TRC)
Biru Muda : POSKO Biru Tua : Petugas Lapangan (GASLAP)Kuning : Masyarakat. LSM/NGO dan Dunia Usaha
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
28/41
28
BAB V
MONITORING, EVALUASI, PENDAMPINGAN DAN PELAPORAN
A.
Monitoring
Monitoring merupakan kegiatan pengamatan secara terus menerus untuk mengetahui
perkembangan bantuan sandang kepada korban bencana, hambatan yang dihadapi, serta
dukungan yang diperoleh dari berbagai pihak.
1. Tujuan
Mengetahui pelaksanaan bantuan kelengkapan hunian sementara kepada korban
bencana, yang berkaitan dengan proses penerimaan, penyaluran, dan
pertanggungjawaban sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Sasaran
Petugas logistik dan peralatan POSKO yang menyangkut ketepatan : penerimaan
bantuan, waktu pelaksanaan, pemanfaatan bantuan, penyaluran serta sesuai azas
transparansi dan akuntabilitas.
3. Waktu
Monitoring dilaksanakan selama masa Status Keadaan Darurat Bencana.
4. Pelaksana
Monitoring pemberian
bantuan
sandang
dilakukan
oleh
BNPB,
BPBD,
SKPD/OPD
terkait serta pendampingan dilakukan oleh BPKP/Inspektorat Provinsi, Kabupaten/
Kota.
B. Evaluasi
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu kegiatan
dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan dan menentukan faktor‐faktor
yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan.
1. Tujuan
Menilai keberhasilan pelaksanaan bantuan kelengkapan hunian sementara kepada
korban bencana, yang berkaitan dengan proses penerimaan, penyaluran, dan
pertanggungjawaban sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Sasaran
Petugas logistik dan peralatan POSKO yang menyangkut ketepatan : penerimaan
bantuan, waktu pelaksanaan, pemanfaatan bantuan, penyaluran serta sesuai azas
transparansi dan akuntabilitas.
3. Waktu
Pelaksanaan evaluasi dilakukan pada saat pemberian bantuan sandang kepada korban
bencana atau pada saat kegiatan telah selesai.
4. Pelaksana
Evaluasi pelaksanaan bantuan sandang dilakukan oleh BNPB, BPBD, Dinas/Instansi
terkait.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
29/41
29
C. Pendampingan
Pendampingan merupakan proses kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dalam
melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan pemberian bantuan sandang
secara tranparan dan akuntabel.
Adapun jenis dan pelaksana pendampingan terdiri dari :
a. Pendampingan teknis dan fisik dilakukan oleh:
a. BNPB/BPBD
b. Kementerian/Lembaga terkait
c. SKPD/OPD terkait
b. Pendampingan keuangan dilakukan oleh:
a Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
b Inspektorat Utama BNPB
c Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota
D.
Pelaporan
Laporan pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan sandang terdiri atas laporan kemajuan
dan laporan akhir sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan bantuan
sandang.
1.
Laporan
Kemajuan
a. Laporan kemajuan pelaksanaan pemberian bantuan sandang terdiri atas : Laporan
Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
b. Laporan harian dibuat oleh petugas Lapangan, dengan format sebagai berikut :
1) Hari dan tanggal,
2) Kegiatan yang dilakukan,
3) Hambatan,
4) Solusi.
a.
Laporan
Mingguan
dibuat
oleh
Petugas
Bidang
Logistik,
Peralatan
dan
Pengelolaan Bantuan POSKO, dengan format sebagai berikut :
1). Minggu ke… Bulan … ,
2). Kegiatan yang dilakukan,
3). Hambatan,
4). Solusi.
c. Laporan Bulanan dibuat oleh Komandan POSKO, dengan format sebagai berikut:
1). Maksud dan Tujuan
2). Sasaran Kegiatan
3). Jenis Kegiatan
4). Pelaksana Kegiatan
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
30/41
30
5). Waktu Pelaksanaan
6). Hasil Kegiatan
7). Kendala yang dihadapi
8). Rencana kegiatan selanjutnya
9). Lampiran (daftar penerima bantuan, foto dan dokumen kegiatan)
f. Laporan kemajuan dibuat sesuai dengan kontrak dan masa status keadaan darurat
bencana meliputi :
1) Laporan harian dilaporkan setiap hari ke POSKO.
2) Laporan Bulanan berupa laporan perkembangan fisik dan keuangan
dilaporkan kepada Kepala BPBD. Bilamana pemberian bantuan sandang
menggunakan DSP, laporan bulanan ditujukan kepada Kepala BNPB c/q.
Deputi Bidang Penanganan Darurat dengan tembusan kepada Kepala BPBD
Provinsi, Kabupaten/Kota.
2.
Laporan
Akhir
Laporan Akhir pelaksanaan pemberian bantuan sandang terdiri atas laporan fisik dan
keuangan. Laporan fisik disusun dengan sistematika lihat lampiran sebagai berikut:
a.
Latar
Belakang
b. Maksud dan Tujuan
c. Sasaran Kegiatan
d. Jenis Kegiatan
e. Pelaksana Kegiatan
f. Waktu Pelaksanaan
g. Hasil Kegiatan
h. Penutup
i. Lampiran (daftar penerima bantuan, foto dan dokumen kegiatan dll)
Laporan keuangan bantuan kelengkapan hunian sementara mengacu pada laporan
pertangungjawaban bantuan dana siap pakai sebagaimana diatur dalam dalam
Peraturan Kepala
BNPB
No.
6A
Tahun
2011
tentang
Penggunaan
Dana
Siap
Pakai
(DSP)
dan Peraturan Menteri Keuangan Nonor 105/PMK.05/2013 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Penanggulangan Bencana.
Pengguna DSP (BNPB, K/L, BPBD provinsi, BPBD kabupaten/kota) untuk pemberian
bantuan kelengkapan hunian sementara, wajib memberikan Laporan pertanggung‐
jawaban fisik, keuangan, dan laporan kegiatan pemberian bantuan kelengkapan
hunian sementara kepada Kepala BNPB cq. Deputi Bidang Penanganan Tanggap
Darurat selambat‐lambatnya diserahkan 3 (tiga) bulan setelah dana siap pakai (DSP)
diterima.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
31/41
31
BAB VI
PENUTUP
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Sandang dalam Status Keadaan Darurat Bencana (Siaga
Darurat, Tanggap Darurat dan Transisi Darurat ke Pemulihan) dibuat untuk dijadikan acuan bagi
BNPB/BPBD dan
seluruh
pemangku
kepentingan
yang
terkait
dengan
pemberian
bantuan
sandang dalam status keadaan darurat bencana sehingga dapat terlaksana secara cepat, tepat
dan efektif.
Petunjuk Teknis ini tidak menutup kemungkinan untuk terus disempurnakan sesuai dengan
kebutuhan Lapangan, dan berlaku sepanjang belum dikeluarkan aturan yang baru.
Hal‐hal teknis lainnya yang belum tercantum dalam Petunjuk Teknis ini, dapat merujuk pada
panduan yang dijabarkan oleh instansi/lembaga terkait sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan masing‐masing.
KEPALA BADAN NASIONAL
PENANGGULANGAN BENCANA
SYAMSUL
MA’ARIF
MENTERI
HUKUM
DAN
HAK
AZASI
MANUSIA
REPUBLIK
INDONESIA
AMIR
SYAMSUDIN
TAMBAHAN
BERITA
NEGARA
REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR
….
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
32/41
32
Kelengkapan. 1
Contoh: Penetapan Status Keadaan Darurat
GUBERNUR/WALIKOTA/BUPATI……………..
NOMOR:……./………
TENTANG
PENETAPAN STATUS KEADAAN DARURAT
PENANGANAN BENCANA …………DI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA……….
GUBERNUR/WALIKOTA/BUPATI…………………
Menimbang : 1. bahwa sehubungan dengan ( prediksi kondisi cuaca oleh BMKG / gunung api oleh
PVMBG / Kondisi alam) di ……………… dipandang kurang kondusif sejak
terjadinya bencana ……….. yang melanda beberapa kawasan/ di wilayah …………
pada tanggal ………….., bencana tersebut menyebabkan korban jiwa dan
mengakibatkan terganggunya/ rusaknya lingkungan dan pemukiman warga, sebagai
infrastruktur jalan dan jembatan serta terjadinya evakuasi/ pengungsian warga
masyarakat dari kawasan-kawasan tersebut ke tempat-tempat yang di pandang aman
2. bahwa dalam rangka mengantisipasi dampak bencana yang lebih meluas, perlu
dilakukan upaya-upaya penanganan keadaan darurat terkait dengan situasi saat ini
sehingga mampu menghilangkan atau meminimalisir dampak bencana, untuk itu
perlu segera ditempuh penanganan yang bersifat cepat, tepat dan terpadu sesuai
standard dan prosedur penanganan pada masa Siaga Darurat/Tanggap Darurat/
Transisi Darurat ke Pemulihan ( pilih salah satu);
3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Penetapan Status
Keadaan Darurat Penanganan Bencana ……………… di Provinsi/ Kabupaten/Kota
………………;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor :. Tahun …… Tentang pembentukan Provinsi/Kotamadya/
Kabupaten …………………………….;
2. Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintaha Daerah ( Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) Sebagaimanatelah diubuh beberapa kali terkhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4844);
3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4723);
4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Neraga tTahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Nomor
5234)
5. Peraturan Pemerintahan Nomor 21 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
33/41
33
Penanggulangan Bencana ( Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4829)
6. Peraturan Pemerintahan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana ( Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 44 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4830)
7. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 6.A Tahun 2011
tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai Pada Status Keadaan Darurat
Bencana;
8. Peraturan Daerah Provinsi/ Kabupaten/Kota ……………………… Nomor ….
Tahun …… tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah ……………………………
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERTAMA : Menetapkan Status Siaga Darurat/ Tanggap Darurat/ Transisi Darurat ke
Pemulihan (pilih salah satu) dalam rangka Penanganan Bencana …………. di wilayah
……………………….KEDUA : Penetapan Status Siaga Darurat/Tanggap Darurat/Transisi Darurat ke
Pemulihan ( pilih salah satu) sebagaimana dimaksud Diktum Pertama adalah dalam
rangka penanganan darurat bencana …………………. yang berlangsung selama
……(…………………) hari, terhitung sejak (tanggal, bulan, tahun) saamai dengan
(tanggal, bulan, tahun)KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan dapat
diperpangjang atau diperpendek sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penanganandarurat bencana di Lapangan.
Demikian Surat Keputusan ini dibuat supaya dapat dipergunakan sebagai mestinya
Ditetapkan di …………………………………Pada Tanggal …………………………………
Gubernur/Walikota/Bupati…………………………………………….
Tanda Tangan dan Cap Jabatan
-----------------------------------------
nama lengkap
Tembusan, Kepada Yth :
1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI di Jakatra;
2. Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi …………… di ……………..;
3. ………………………….4. ……………………………
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
34/41
34
Kelengkapan. 2
Penetapan
Struktur
dan
Personil
POSKO
SURAT KEPUTUSAN
GUBERNUR/WALIKOTA/BUPATI …………………………………….
NOMOR :……./………
TENTANG
PENETAPAN STRUKTUR DAN PERSONILKOMANDO TANGGAP DARURAT BENCANA.
GUBERNUR/WALIKOTA/BUPATI…………………………………….
Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan adanya penetapan oleh Gubernur/Bupati/Walikota
tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana ……………… di Provinsi/
Kabupaten/Kota ………………; perlu dibentuk Struktur dan Personil
Komando Tanggap Darurat Bencana.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu
ditetapkan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Struktur dan Personil
Komando Tanggap Darurat Bencana .……… di Provinsi/Kabupaten/Kota
………………………………….;
Mengingat
:
1. Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintaha Daerah ( Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)
Sebagaimana telah diubuh beberapa kali terkhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4723);
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Neraga tTahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Nomor 5234)
4. Peraturan Pemerintahan Nomor 21 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana ( Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 43,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4829)
5. Peraturan Pemerintahan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan
Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 44
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4830)
6. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 14 Tahun2010 Tentang Pedoman Pembentukan Pos Komando Tanggap Darurat Bencana
7. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ………Nomor …. Tahun ……
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
……………………………
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
35/41
35
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERTAMA : Menetapkan Struktur dan Personil Komando Tanggap Darurat
Bencana …………. di wilayah ……………………….
KEDUA : Penetapan Struktur dan Personil Komando Tanggap Darurat Bencana
(SKTD) sebagaimana dimaksud Diktum Pertama adalah dalam rangka penanganan darurat bencana …………………. yang berlangsung selama
……(…………………) hari, terhitung sejak (tanggal, bulan, tahun) saamai
dengan (tanggal, bulan, tahun)
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan dapat
diperpangjang atau diperpendek sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penanganan darurat bencana di Lapangan.
Demikian Surat Keputusan ini dibuat supaya dapat dipergunakan sebagai mestinya
Ditetapkan di …………………………………
Pada Tanggal …………………………………
Gubernur/Walikota/Bupati
…………………………………………….
Tanda Tangan dan Cap Jabatan
-----------------------------------------
nama lengkap
Tembusan, Kepada Yth :
1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI di Jakatra;2. Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi …………… di ……………..;
3. ………………………….
4. ……………………………
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
36/41
36
Kelengkapan. 3
INSTRUMEN KAJI CEPAT KEBUTUHAN BANTUAN SANDANG
A. Jenis Bencana : Gempa bumi
B. Deskripsi Bencana : 8.9 SRC. Lokasi Benncana
1. Dusun : Suka Duka
2. Desa/Kelurahan : Suka Sirna3. Kecamatan : Suka Resmi
4. Kabupaten/Kota : Sirna Resmi
5. Propinsi : Sirna Galih6. Letak Geografis : 100 BT, 105 M diatas permukaan laut
D. Waktu Kejadian Bencana1. Hari/Tanggal/Bulan/Tahun : Jum’at …
2. Pukul : 17.00
E. Jumlah Korban Bencana
No JENIS BANTUAN/ PERALATAN
KEBUTUHANStandar Kebu-
tuhan Minimum
Jumlah
Korban
Jumlah yang
Dibutuhkan
Jumlah yang
Tersedia
Jumlah
Kekurangan
(A) (B) (C )= B/A (D) (E) = (C-D)
TINGKAT USIA :
1. Bayi (0-11 bulan) 1 paket 20 paket 20 paket 5 paket 15 paket
2. BALITA (1 – 5 tahun) 1 paket 30 paket 30 paket 5 paket 25 paket
3. Anak-anak (6-12 tahun) 1 paket 50 paket 50 paket 5 paket 45 paket
4. Anak Remaja (13-18 tahun) 1 paket 75 paket 75 paket 5 paket 70 paket
5. Dewasa (18-65 tahun) 1 paket 100 paket 100 paket 5 paket 95 paket
6. Lanjut Usia (65 tahun keatas) 1 paket 20 paket 20 paket 5 paket 15 paket
KELOMPOK KHUSUS :
1. Anak sekolah (SD, SLTP dan SLTA) 1 paket 80 paket 80 paket 5 paket 75 paket
2. Ibu Hamil 1 paket 70 paket 70 paket 5 paket 65 paket
3. Ibu Bersalin/Menyusui 1 paket 40 paket 40 paket 5 paket 35 paket
4. Penyandang Disabilitas (AkibatBencana)
1 paket 10 paket 10 paket 5 paket 5 paket
Tempat, tanggal, tahunPetugas TRC
___________________________NIP.
Laporan ditanda tangani pejabat/petugas berwenang disertai cap.
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
37/41
37
Kelengkapan. 4
BERITA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN SANDANG
-------------------------------------------------------------------------------
No ..............................................
Pada hari ini, ................... , Tanggal ....., Bulan ..............................., Tahun ...........
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan :
Selanjunya disebut PIHAK PERTAMA
Nama :
Jabatan :
Selanjunya disebut PIHAK KEDUA
Dengan ini PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK PERTAMA berupa bantuan sandang sebagai berikut:
No Jenis Bantuan Satuan Jumlah Keterangan
1 Paket pakaian Bayi Paket 50 48 Lengkap 2 Kurang
2 Paket pakaian Bayi Paket 40 Lengkap
3 Paket pakaian Anak Laki-laki Paket 50 Lengkap
4 Paket pakaian Remaja Perempuan Paket 30 Lengkap
5 Paket pakaian Dewasa Perempuan Paket 150 Lengkap
JUMLAH 320
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
____________________________ __________________________
Catatan:
1. Berita acara ditandatangani oleh kedua belah pihak disertai cap
2. PIHAK KEDUA bertanggungjawab sepenuhnya terhadap penggunaan bantuan sandang
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
38/41
38
Kelengkapan. 5
DAFTAR PENERIMA BANTUAN SANDANG
LOKASI BENCANA
1. Dusun : ………………………………………………………
2. Desa/ Kelurahan : ………………………………………………………
3. Kecamatan : ………………………………………………………4. Kabupaten Kota : ………………………………………………………5. Provinsi : ………………………………………………………
No Nama Kepala Keluarga Jenis Bantuan Satuan Juml ah Tanda Tangan
1 Abdul Majid Pakaian Bayi Paket 1
…………….
Pakaian Anak Laki-laki Paket 2
Pakaian Dewasa Perempuan Paket 1
Pakaian Dewasa Laki-Laki Paket 1
2 Ujang Taufik Pakaian Bayi Paket 1
…………….
Pakaian Remaja Perempuan Paket 2
Pakaian Dewasa Perempuan Paket 1
Pakaian Dewasa Laki-Laki Paket 1
Mengetahui Petugas Lapangan
Nama
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
39/41
39
Kelengkapan. 6
LAPORAN KEMAJUAN HARIAN
PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN SANDANG
DARI POSKO TANGGAP DARURAT KE BPBD
LOKASI BENCANA
1. Desa/ Kelurahan : ………………………………………………………2. Kecamatan : ………………………………………………………3. Kabupaten Kota : ………………………………………………………
4. Provinsi : ………………………………………………………5. Hari/Tanggal : ………………………………………………………
No Jenis Bantuan Satuan Jumlah Bantuan Jumlah Stok
Akhi rMasuk Keluar
1 Pakaian Anak Laki-laki Paket 50 40 10
2 Pakaian Remaja Perempuan Paket 30 25 5
3 Pakaian Dewasa Perempuan Paket 150 140 104 Pakaian Anak Usia Sekolah Paket 100 100 0
Jumlah
Tempat, tanggal, tahunKomandan Komando Tanggap Darurat
Bencana
Nama dan Tanda tangan
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
40/41
40
Kelengkapan. 7
LAPORAN KEMAJUAN BULANAN
DARI POSKO TANGGAP DARURAT BENCANA KE BPBD
LOKASI BENCANA
1. Desa/ Kelurahan : ………………………………………………………2. Kecamatan : ………………………………………………………3. Kabupaten Kota : ………………………………………………………
4. Provinsi : ………………………………………………………5. Hari/Tanggal : ………………………………………………………
No Jenis Bantuan Satuan
Jumlah Bantuan Jumlah Stok Akhi rMasuk Keluar
1 Pakaian Anak Laki-laki Paket 50 40 10
2 Pakaian Remaja Perempuan Paket 30 25 5
3 Pakaian Dewasa Perempuan Paket 150 140 10
4 Pakaian Anak Usia Sekolah Paket 100 100 0
Jumlah
Tempat, tanggal, tahunKomandan Komando Tanggap Darurat
Bencana
Nama dan Tanda tangan
8/18/2019 Final-juknis Sandang-(Hsl Htl Ritzen 23-9-13)
41/41
41
Kelengkapan. 8
SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR
PEMBERIAN BANTUAN SANDANG
(Oleh Komandan Posko Tanggap Darurat)
Cover
Kata Pengantar
Daftar IsiIsi:
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Sasaran Kegiatan
4. Jenis Kegiatan
5. Pelaksana Kegiatan
6. Waktu Pelaksanaan
7. Hasil Kegiatan
8. Penutup
Lampiran (daftar penerima bantuan, foto dan dokumen kegiatan dll)