+ All Categories
Home > Documents > FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam...

FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam...

Date post: 13-Jul-2020
Category:
Upload: others
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
16
TOURISM & HOSPITALITY March 2019 FINAL COUNTDOWN TO 20 MILLION ACHIEVEMENTS, CHALLENGES & QUICK WIN FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM
Transcript
Page 1: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

TOURISM & HOSPITALITY

March 2019

FINAL COUNTDOWN TO 20 MILLION

ACHIEVEMENTS, CHALLENGES &QUICK WIN

FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM

Page 2: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

1

Indonesia Tourism Newsletter

CONTENTS

Introduction 3

Indonesia Tourism Assessment Framework 8

Conclusion 12

Page 3: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

2

Indonesia Tourism Newsletter

All Photos are sourced from 123rf.com

Page 4: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

3

Indonesia Tourism Newsletter

paling tinggi pertumbuhannya dibanding Eropa (3.3%), Amerika (3.9%), Afrika (5%), dan Timur Tengah (4.7%). Menariknya, Asia Tenggara (7.8%) dan Asia Selatan (10.2%) merupakan dua sub region terbesar penyumbang pertumbuhan di Asia Pasifik. Asia Tenggara sendiri mencetak pertumbuhan kedua tertinggi setelah Asia Selatan dengan tambahan 9 juta wisatawan internasional pada tahun 2017. Pertumbuhan ini didorong pula oleh permintaan yang kuat dari pasar Northeast Asia seperti pasar Tiongkok dan Jepang. Vietnam tercatat sebagai destinasi dengan pertumbuhan wisatawan tercepat, sementara Thailand menyumbang 3 juta tambahan wisatawan di tahun 2017.

Jika dilihat dari destinasi pesaing terdekat Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase jumlah pengunjung (29.1%) di tahun 2018. Disamping karena faktor harga yang tergolong sangat murah, kebijakan pro pariwisata dan deregulasi yang diterapkan pemerintah Vietnam mendorong destinasi ini untuk terus tumbuh.

UNWTO baru saja merilis statistik terbaru edisi tahun 2018 pada 21 Januari 2019 tentang perkembangan kedatangan turis internasional secara global. Dilaporkan bahwa terdapat 1.4 miliar kedatangan, tumbuh 6% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut ternyata melebihi perkiraan jangka panjang UNWTO tahun 2010 yang menyebutkan bahwa 1.4 miliar baru akan tercapai pada tahun 2020. Hal ini didukung oleh pertumbuhan yang kuat di tahun 2017 yang merupakan rekor paling tinggi sejak tahun 2010. Ditengah perlambatan ekonomi global, ketidakpastian terkait Brexit, serta ketegangan geopolitik, sektor pariwisata menunjukan performa yang terus menerus tumbuh dan menjanjikan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu diprediksi bahwa negara-negara berkembang akan lebih banyak menarik wisatawan dibandingkan negara-negara maju. Rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya atau average annual growth jumlah kedatangan wisatawan internasional secara global antara tahun 2005 dan 2017 untuk negara tujuan maju dan berkembang adalah berturut-turut 3.7% dan 4.8%. UNWTO juga memprediksi 15 tahun yang akan datang, pangsa pasar wisatawan di negara-negara berkembang akan meningkat 4.4 persen setiap tahunnya, dua kali lebih tinggi dari pertumbuhan di negara-negara maju. Di tahun 2030, diperkirakan pula pertumbuhan tahunan secara keseluruhan outbound tourism akan berjumlah 17 juta di wilayah Asia Pasifik, 16 juta di Eropa, 5 juta di Amerika, dan 5 juta gabungan antara Afrika dan Timur Tengah.

Jelas terlihat bahwa potensi pertumbuhan ada di destinasi negara-negara berkembang yang terletak di region Asia dan Pasifik. Kembali mengacu pada data UNWTO terkait average annual growth jumlah kedatangan wisatawan internasional berdasarkan sub region antara tahun 2005 dan 2017, Asia Pasifik (6.4%) merupakan region yang

TURNING GLOBAL OPPORTUNITIES INTO SUSTAINABLE GROWTH

INTRODUCTION

Actual Trends vs Tourism 2030Forecast - World

Source: World Tourism Organization (UNWTO), January 2019

0

200

1995

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030

Inte

rnat

ion

al T

ou

rist

Arr

ival

s (M

illi

on

)

525

1.400

1.800

Trend 1995-2010

Tour ism Towards 2030 Project ion

Actual 1995-2018

Page 5: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

4

Indonesia Tourism Newsletter

Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan berbagai macam keragamannya, mulai dari suku, bahasa dan agama serta tradisinya. Selain itu, keeksotisan alam yang ada di Indonesia mampu menyihir wisatawan asing untuk datang mengunjungi Indonesia dan menjelajahi keunikan yang dimilikinya. Oleh karena itu, pariwisata dijadikan sebagai program pembangunan prioritas dan diberi target pencapaian. Target wisatawan pun ditetapkan sebanyak 20 juta wisatawan asing dan 275 wisatawan domestik yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2019.

Pada tahun 2015, pariwisata Indonesia berada diurutan keempat sebagai penyumbang devisa negara. Namun, pada tahun 2017 naik menjadi peringkat kedua setelah sektor sektor kelapa sawit dengan kontribusi sebanyak US$ 16.8 miliar, dan pada tahun 2018 telah melampui target yang ditentukan sebesar US$ 17 miliar, yaitu US$ 17.6 miliar. Pariwisata Indonesia juga menorehkan prestasi yang luar biasa di mata dunia dengan mengalami pertumbuhan sektor pariwisata berkelanjutan dengan ukuran yang besar mencapai double digit, sehingga membuat Indonesia menempati ukuran pertumbuhan sektor pariwisata tercepat ke-9 di dunia, nomor 3 di Asia dan nomer 1 di Asia Tenggara berdasarkan World Travel & Tourism Council.

Selain menuai prestasi, pariwisata Indonesia juga menghadapi beberapa kendala yang disebabkan oleh bencana alam, seperti gempa bumi di Lombok yang terjadi pada Bulan Juli 2018 dan Tsunami di Banten yang membuat jumlah kunjungan wisatawan menurun. Selain bencana alam, ada pula isu zero dollar tourist di Bali yang menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian Pariwisata, yang dengan sigap dapat mengatasinya dengan cepat.

Jumlah Kunjungan Wisman2015-2018 (juta)

Persentase Pertumbuhan Kunjungan Wisman ke Indonesia 2015-2018

Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia (2018)

INDONESIA 4 YEAR TOURISM PERFORMANCE

8,34%

2015 2016 2017 2018

12,59%

21,88%

12,58%

INTERNATIONAL TOURIST NUMBERJumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia selama periode 2015-2018 terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2015, wisatawan asing yang datang mengunjungi Indonesia mencapai 10.2 juta wisatawan dengan persentase pertumbuhan sebesar 8.34% dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2016, jumlah wisatawan tumbuh sebesar 12.59%, naik 4.25% dari tahun 2015 dengan jumlah 11.5 juta wisman. Pada tahun 2017, wisatawan asing mengalami peningkatan paling signifikan, yaitu mencapai pertumbuhan 21.88% dengan jumlah 14 juta wisman. Sedangkan untuk tahun 2018, wisatawan asing yang berkunjung belum mencapai target 17 juta wisman, namun harus puas dengan jumlah kedatangan sebanyak 15.8 juta wisman dengan pertumbuhan sebesar 12.58% dibanding tahun 2017.

10,2

2015 2016 2017 2018

11,514,04

15,8

Page 6: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

5

Indonesia Tourism Newsletter

KONTRIBUSI PARIWISATA TERHADAP DEVISA

Pariwisata di Indonesia menyumbang pertumbuhan devisa yang selalu meningkat pada tiap tahunnya. Pada tahun 2015, jumlah devisa yang dikontribusikan kepada negara US$ 12 miliar dan masih ada di peringkat keempat dan pada tahun 2016, sektor pariwisata menyumbang US$ 13.5 miliar. Tahun 2017, sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa kedua terbesar di Indonesia setelah minyak kelapa sawit (CPO), dengan nilai US$ 16.8 miliar, sedangkan pada tahun 2018, meskipun target 17 juta kunjungan wisatawan asing belum tercapai, namun target devisa diperkirakan mencapai US$ 17.6 miliar, dari target US$ 17 miliar.

Jumlah Devisa Pariwisata 2015-2018

Sumber: Laporan Akuntabilitas Kinerja Kemenpar(2015, 2017)

INFRASTRUKTUR DAN KONEKTIVITAS

Untuk menunjang sektor pariwisata, maka diperlukan adanya pembangunan dan perbaikan sarana-sarana infrastruktur yang dapat digunakan sebagai konektivitas antar negara atau interregional Indonesia. Pada periode 2015-2018, 10 Bandara baru telah dibangun adanya revitalisasi dan pengembangan 408 bandara di daerah rawan bencana, terisolasi dan wilayah perbatasan. Adapun 10 bandara baru yang telah dibangun sebagai berikut: 1. Bandara Letung, Kep. Anambas, Kep. Riau;2. Bandara Namniwel, Maluku;3. Bandara Miangas, Sulawesi Utara;4. Bandara Morowali, Sulawesi Tengah;5. Bandara Werur di Tambrauw, Papua Barat;6. Bandara Maratua, Kalimantan Utara;7. Bandara Koroway Batu, Tanah Merah, Papua;8. Bandara International Kertajati, Majalengka,

Jawa Barat;9. Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto,

Samarinda;10. Bandara Tebelian, Sintang, Kalimantan Barat.Kemudian, hingga 2018, telah terbangun 19 Pelabuhan dan 8 Pelabuhan sedang dibangun dan diperkirakan selesai pada tahun 2019.

12,2

2015 2016 2017 2018E

13,5

15,217,6

Page 7: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

6

Indonesia Tourism Newsletter

TCCI & WTTC RANKINGBerdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF) pada tahun 2015 dan 2017, Indonesia menaiki posisi ke 42 setelah pada tahun 2015 berada pada posisi 50. Namun, beberapa aspek seperti safety & security, human resources & labor market, ICT Readiness, prioritization of travel & tourism, serta price competitiveness mengalami penurunan peringkat. Sedangkan menurut World Travel & Tourism Council, Indonesia telah mencatat pertumbuhan tertinggi peringkat ke-9 di dunia yang dilihat berdasarkan pertumbuhan absolut dari tahun 2011-2017.

GDP CONTRIBUTION

Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia selama periode 2015-2018 terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2015, wisatawan asing yang datang mengunjungi Indonesia mencapai 10.2 juta wisatawan dengan persentase pertumbuhan sebesar 8.34% dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2016, jumlah wisatawan tumbuh sebesar 12.59%, naik 4.25% dari tahun 2015 dengan jumlah 11.5 juta wisman. Pada tahun 2017, wisatawan asing mengalami peningkatan paling signifikan, yaitu mencapai pertumbuhan 21.88% dengan jumlah 14 juta wisman. Sedangkan untuk tahun 2018, wisatawan asing yang berkunjung belum mencapai target 17 juta wisman, namun

Kontribusi sektor PariwisataTerhadap PDB Nasional (2015-2018)

Sumber: WTTC (2018)

harus puas dengan jumlah kedatangan sebanyak 15.8 juta wisman dengan pertumbuhan sebesar 12.58% dibanding tahun 2017.

Pada tahun 2015, sektor pariwisata berhasil menyumbang 4.25% dari total target 2015 sebesar 4 persen. Namun, pada tahun 2016 dan 2017, dari target 5% dan 6%, sektor pariwisata sendiri menyumbang sebesar 4.13% dan 5%.

Pada tahun 2018, pariwisata diharapkan dapat meningkatkan lebih kontribusinya terhadap PDB negara yang baru mencapai 5.8%.

4,25

2015 2016 2017 2018

4,13 5 5,8

INDIKATOR TTCI RANK 2015 TTCI RANK 2017

Business EnvironmentSafety & SecurityHealth & HygieneHuman Resources & Labor MarketICT ReadinessPrioritization of Travel & TourismInternational OpennessPrice CompetitivenessEnvironmental SustainabilityAirport InfrastructureGround & Port InfrastructureTourist Service InfrastructureNatural ResourcesCultural Resources & Business Travel

6383

109538512553

13439771011925

6091

108649115175

1313669961423

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.

Peringkat Keseluruhan 50 42

Page 8: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

7

Indonesia Tourism Newsletter

BRANDING

Wonderful Indonesia telah menjadi umbrella brand untuk pariwisata di Indonesia dan telah mendapat banyak penghargaan atas prestasi yang dicapainya. Penghargaan yang didapatkan men Pada tahun 2016, Wonderful Indonesiai telah mendapatkan 46 penghargaan dan di tahun 2017, telah mencapai 21 penghargaan, seperti video pariwisata

Wonderful Indonesia: The Journey of a Wonderful World mendapat juara dunia pada 2 kategori, yang digelar dalam kompetisi video pariwisata dunia oleh UNWTO. Sedangkan pada tahun 2018, Wonderful Indonesia telah meraih 67 penghargaan, salah satunya yaitu Most Popular Booth Awards dan Most Outstanding Booth Awards pada pameran pariwisata Beijing International Travel Expo (BITE) 2018.

All Photos are sourced from 123rf.com

Sumber: Kementerian Pariwisata (2019)

2015 2016 2017 2018

46Penghargaandi 22 Negara

27Penghargaandi 13 Negara

67Penghargaandi 15 Negara

Page 9: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

8

Indonesia Tourism Newsletter

INDONESIA TOURISM ASSESSMENT FRAMEWORK

MARKETING & BRANDING

Main Challenges• Unleveraged Current Brand Assets

Pariwisata Indonesia melalui “Wonderful Indonesia” telah diapresiasi berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal tersebut semakin memperkuat aset brand dari pariwisata Indonesia di mata para wisatawan. Namun, aset tersebut masih belum dikonversi hingga ke tingkat taktis, seperti promosi dan penjualan paket-paket wisata. Sugesti dan preferensi yang diharapkan timbul dari wisatawan masih dapat ditingkatkan lagi. Sehingga, tercipta monetisasi yang mendukung tingkat kunjungan.

• Undervalued Perception in Certain MarketIndonesia merupakan negara dengan

kekayaan yang besar, dengan produk-produk pariwisata yang ditawarkan juga relatif beragam. Namun, pada beberapa target pasar, seperti pasar Australia, masih menganggap Indonesia sebagai destinasi yang relatif murah. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri, mengingat masih terdapat ceruk pasar lain yang masih dapat dioptimalkan dan menambah jumlah kedatangan ke Indonesia. Contoh kasus lain adalah penerapan “Zero Dollar Tour” di Bali yang cukup mencuri perhatian. Tidak hanya Indonesia dirugikan secara ekonomis, dikhawatikan wisatawan juga menilai Indonesia sebagai destinasi yang relatif kurang valuable.

ACHIEVEMENT

Marketing & Branding

• Indonesia tourism growth rate reaches 12.5%, the rate is far above the average world tourist growth as well as the growth of tourists in ASEAN.

• Tourism sector is becoming one of the biggest GDP contributor.

4 – YEAR MAIN CHALLENGES

• Unleveraged Current Brand Assets

• Undervalued Perception in Certain Market.

QUICK WIN

• Including Brand Performance in Marketing Tactic.

• Promoting in Emerging Digital Platform.

• Building Luxury Product Platform.

MID-LONG TERM

• Issuing Nomad Visa

• Tapping Gap-Year Market.

• Increasing Luxury

Market.

Destination • Indonesia has been ranked seventh on Lonely Planet's top 10 countries to visit in 2019.

• Rapid development in The 10 New Bali Destination.

• Environment Sustainability. • Digital Ecosystem.

• Natural Disaster-Prone Country.

• Escalating Digital Payment Gateway Implementation.

• Optimizing International Airport Capacity.

• Introducing New Destination to Saturated Market.

• Creating DMO Playbook.

• Advancing Digital Experience.

• Fostering Public-Private Partnership.

Human Resources

• The number of tourism human resources certification surpasses the target.

• Low Tourism-Economy Relation Perception in Society.

• High Economic Leakage in some Destinations.

• Lack of Language and Culture Competency for Tour Guide.

• Renewing Sapta Pesona Campaign.

• Empowering Tourism Entrepreneur Graduates.

• Creating Language Exchange Program for Tour Leader.

• Including Professional Digital Certification.

• Assessing Host Community Perception.

• Certifying Tourism Planners.

Page 10: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

9

Indonesia Tourism Newsletter

DESTINATION

Main Challenges• Environment Sustainability

Berbagai tantangan terkait lingkungan hidup masih menjadi permasalahan, terutama di destinasi-destinasi pariwisata. Indonesia, negara dengan destinasi yang banyak berbasis alam. Di sisi lain, masyarakat, pengelola destinasi, dan wisatawan seringkali belum memahami dampak pariwisata terhadap kerusakan lingkungan. Kurangnya pengelolaan destinasi yang baik, khususnya pada penanganan dan pengelolaan sampah misalnya, menjadikan destinasi seringkali berhadapan dengan isu kebersihan dan kesehatan. Selain itu, lingkungan tersebut menjadi tidak terjaga dan berujung pada masyarakat setempat yang ‘menolak’ pariwisata.

• Digital EcosystemKunjungan wisatawan ke Indonesia didorong oleh banyaknya turis millennial yang memiliki perilaku khusus, berbeda dari generasi lainnya. Turis millennial (dan millennial-friendly atau Gen-Z) merupakan generasi yang sudah terbiasa terkoneksi secara digital. Hal ini membuat pentingnya pengalaman

Recommendation (Quick Win)• Including Brand Performance in Marketing

TacticPariwisata Indonesia telah meraih berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional. Hal tersebut dapat memberikan dampak kepada wisatawan dengan menyertakan capaian-capaian dan pengakuan internasional tersebut dalam materi-materi promosi dan penjualan.

• Promoting in Emerging Digital Platform: Tik TokPasar Tiongkok merupakan pasar potensial pariwisata Indonesia yang dekat dengan digital dalam tourist journey-nya. Salah satu media sosial yang sedang berkembang adalah Tik Tok, sehingga pemasaran pariwisata Indonesia perlu mulai menggunakan platform tersebut.

• Building Luxury Product PlatformDalam rangka menyasar pasar menengah keatas yang berpotensi untuk berwisata ke Indonesia, perlu dibangun suatu konsep platform digital yang berisikan pengalaman-pengalaman wisata yang diharapkan oleh segmen tersebut, mulai dari produk, layanan, paket wisata, destinasi dan sebagainya.

Recommendation (Mid-Long Term)• Issuing Nomad Visa

Nomad atau wisatawan yang berkunjung untuk jangka waktu yang lama belum banyak disasar oleh pasar kompetitor (baru oleh Thailand dan Estonia), sehingga perlu diakomodasi dengan pengeluaran visa jangka panjang. Nomad atau wisatawan yang berkunjung untuk jangka waktu yang lama belum banyak disasar oleh pasar kompetitor (baru oleh Thailand dan Estonia), sehingga perlu diakomodasi dengan pengeluaran visa jangka panjang.

• Tapping Gap-Year MarketPasar yang juga sedang berkembang di era millennial sekarang ini adalah “Gap-Year”, yaitu mahasiswa yang baru saja lulus dan ingin mencari pengalaman melalui

berwisata, dalam waktu kurang lebih 1 tahun. Indonesia perlu membidik pasar tersebut dan mempersiapkannya dengan produk yang relevan, seperti nomadic tourism, voluntourism, dan produk millennial-friendly lainnya.

• Increasing Luxury MarketKhususnya di pasar Tiongkok, salah satu pengambilan keputusan dalam berwisata dipengaruhi oleh influencers, yang mana merupakan kelas menengah keatas. Sehingga, dengan menjadikan Indonesia sebagai destinasi pilihan menengah keatas kedepannya, diharapkan mampu memberikan dampak alami dan mempengaruhi keputusan berwisata.

Page 11: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

10

Indonesia Tourism Newsletter

yang berbeda dan ramah digital. Destinasi pariwisata di Indonesia seringkali belum siap, khususnya terkait dengan jaringan internet. Dan, masih banyak destinasi yang belum memahami pentingnya integrasi digital ke dalam pengalaman berwisata bagi turis millennial tersebut.

• Natural Disaster-Prone CountryIndonesia merupakan negara yang terletak di Ring of Fire, atau daerah dimana banyak terdapat gunung berapi dan gempa bumi. Hal ini menjadikan kestabilan pariwisata Indonesia semakin rentan dengan hal tersebut. Gunung Agung di Bali misalnya, memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap tingkat kunjungan wisatawan kesana. Mengingat gempa bumi dan gunung berapi adalah suatu force majeur, maka diperlukan suatu mekanisme dalam identifikasi dini serta penanganan bencana yang baik, sehingga wisatawan akan tetap merasa aman dan terperhatikan di segala kondisi, khususnya ketika terjadi bencana alam tersebut.

Recommendation (Quick Win)• Escalating Digital Payment Gateway

ImplementationPayment Gateway yang friendly bagi turis dari negara seperti Tiongkok (WeChat Pay dan AliPay) dan India (PayTM) sudah banyak diterapkan di berbagai negara ASEAN, seperti Malaysia dan Thailand. Indonesia sudah melakukan perjanjian kerjasama, sehingga implementasinya tersebut yang perlu dipercepat.

• Optimizing International Airport CapacityIndonesia telah memiliki lebih dari 25 bandar udara internasional, namun masih belum optimal penggunaannya. Peningkatan jumlah penerbangan diperlukan, baik charter maupun insentif, agar tingkat kunjungan meningkat dan utilitas bandar udara meningkat.

• Introducing New Destinations to Saturated MarketBeberapa target pasar wisatawan telah

mengalami kejenuhan, misalnya pasar Australia ke Bali. Sehingga, perlu diciptakan atau diperkenalkan destinasi-destinasi baru agar adanya variasi alternatif dan perkembangan jumlah wisatawan dari pasar tersebut.

Recommendation (Mid-Long Term)• Creating DMO Playbook

Indonesia memiliki banyak destinasi dan atraksi wisata, namun pengelolaannya masih sederhana dan memenuhi prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Sehingga, perlu disusun suatu playbook atau panduan singkat dan sederhana, yang mencakup keseluruhan prinsip, dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.

• Advancing Digital ExperienceDalam rangka menjawab kebutuhan target pasar yang semakin millennial-friendly, maka dibutuhkan lebih banyak integrasi teknologi dalam meningkatkan pengalaman wisatawan di destinasi, tidak hanya terkoneksi internet saja.

• Fostering Public-Private PartnershipDestinasi seringkali bergantung hanya kepada pemerintah saja, padahal pengembangan pariwisata dapat didorong secara bottom-up dengan mensosialisasikan bentuk-bentuk pengembangan pariwisata mandiri dan sinergi yang dapat dilakukan.

HUMAN RESOURCES

Main Challenges• Low Tourism-Economy Relation Perception in

Society Kesadaran akan potensi pariwisata belum sepenuhnya dipahami dengan baik oleh masyarakat di banyak destinasi di Indonesia, sedangkan masyarakat lokal merupakan hardware dan ujung tombak dalam pariwisata itu sendiri. Masyarakat lokal lah yang turut berperan dalam menciptakan pengalaman yang unik bagi wisatawan sehingga

Page 12: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

11

Indonesia Tourism Newsletter

Recommendation (Mid-Long Term)• Including Professional Digital Certification

Menghadapi era industri 4.0, keahlian SDM pariwisata perlu menyentuh ranah digital agar mampu mengimbangi perkembangan jaman yang terus berubah. SDM profesional pariwisata perlu dilengkapi dengan kemampuan dan skill yang berbasis digital yang diterjemahkan kedalam program sertifikasi digital untuk profesi di perhotelan maupun pariwisata.

• Assessing Host Community Perception

ekspektasi dan kepuasaannya dapat terjaga dengan baik, bahkan melampaui harapan wisatawan tersebut. Seringkali dibeberapa destinasi seperti Bangka Belitung yang komoditas utamanya adalah timah, jadi tantangan tersendiri dalam mengembangkan destinasinya terutama public hospitality masyarakatnya. Berbeda dengan destinasi seperti Bali yang mereka sadar betul bahwa pariwisata merupakan sektor utama sebagai penghidupan mereka sehingga pelayanan dan keramahtamahannya relatif lebih baik daripada destinasi yang bukan pariwisata sebagai mesin utama ekonomi lokalnya.

• High Economic Leakage in some DestinationsBerdasarkan hasil riset UNEP (United Nations Environment Programme), kebocoran ekonomi (economic leakage) di destinasi negara berkembang mencapai 95%. Dalam arti kata setiap 100 USD yang dikeluarkan oleh wisatawan, hanya 5 USD yang dinikmati oleh masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan oleh beberapa alasan seperti kurangnya jumlah bisnis lokal, banyaknya produk-produk impor, serta investasi asing yang tidak terkontrol. Sebagai contoh destinasi Raja Ampat masih didominasi oleh amenitas yang dimiliki oleh orang asing, sedangkan masyarakat lokal masih relatif miskin.

• Lack of Language and Culture Competency for Tour GuideSeperti kita ketahui bahwa saat ini wisatawan asal Tiongkok merupakan wisatawan dengan jumlah pengeluaran paling banyak di dunia saat berlibur. Itulah sebabnya banyak destinasi di dunia mengincar pasar Tiongkok. Akan tetapi hal ini tidak berimbang dengan kemampuan destinasi di Indonesia untuk menyediakan tour guide resmi yang berbahasa mandarin. Selain itu kompetensi pengetahuan akan budaya lokal masih dirasa kurang sehingga tidak dapat mengkomunikasikan nilai budaya setempat secara maksimal.

Recommendation (Quick Win)• Renewing Sapta Pesona Campaign

Selain terus dikampanyekannya prinsip dasar pariwisata Sapta Pesona kepada masyarakat, diperlukan juga sebuah program kampanye baru yang lebih menyadarkan potensi ekonomi yang dapat dihasilkan oleh kegiatan kepariwisataan. Pendekatan ekonomi dirasa ampuh untuk membangun pondasi kesadaran pariwisata masyarakat lokal sehingga public hospitality dapat lebih mudah dibentuk.

• Empowering Tourism Entrepreneur GraduatesUntuk mengatasi tantangan kebocoran ekonomi pariwisata di sebuah destinasi, tentunya diperlukan banyak pengusaha lokal yang bergerak di bidang pariwisata. Pentingnya menanamkan jiwa kewirausahaan kepada mahasiswa khususnya sekolah tinggi pariwisata sangat penting. Sebaiknya program institusi pendidikan dilengkapi dengan pilihan jurusan kewirausahaan di industri pariwisata.

• Creating Language Exchange Program for Tour LeaderDalam rangka mewadahi pertumbuhan pasar wisatawan mancanegara tertentu, diperlukan pembangunan kapasitas dari pramuwisata khususnya dalam berbahasa asing. Tidak hanya program kelas tutorial, namun perlu dilengkapi program pertukaran pramuwisata ke negara tujuan agar dapat lebih memahami penggunaan bahasa dan budayanya.

Page 13: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

12

Indonesia Tourism Newsletter

Pengukuran dan penelitian tentang persepsi masyarakat lokal tentang industri pariwisata di 10 destinasi prioritas. Hal ini diperlukan sebagai dasar acuan untuk membangun SDM pariwisata terutama masyarakat lokal sehingga program yang dirancang dapat tepat sasaran.

• Certifying Tourism PlannersPengelola destinasi mayoritas berada di pemerintah tingkat I dan II. Kompetensi kepala dinas pariwisata terkadang tidak linear dengan kemampuan yang dibutuhkan dalam pengelolaan destinasi. Pemahaman secara holistik seperti aspek pengelolaan pemasaran, destinasi, dan SDM diperlukan dalam menjaga kualitas destinasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Melatih dan mensertifikasi para profesional di bidang perencanaan destinasi perlu dilakukan.

Pertumbuhan pariwisata global menunjukan tren positif dan diprediksi akan terus tumbuh di masa mendatang. Hal ini juga diikuti oleh pencapaian-pencapaian positif pariwisata Indonesia selama 4 tahun terakhir, namun diikuti oleh berbagai tantangan yang perlu dihadapi untuk mencapai 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019.

Untuk itu diperlukan strategi Quick Win sampai dengan Q4 2019 untuk mencapai target tersebut yang didukung oleh strategi jangka menengah dan panjang di bidang pemasaran, destinasi, dan SDM. Diharapkan pariwisata Indonesia akan semakin mempunyai daya saing di masa depan serta menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat.

CONCLUSION

Page 14: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

13

Indonesia Tourism Newsletter

Page 15: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

14

Indonesia Tourism Newsletter

Mochamad Nalendra(Executive Director of MarkPlus Center for Tourism and Hospitality – GSTC Certified)

Abdullah Alaydrus(Director of MarkPlus Center for Tourism and Hospitality – GSTC Certified)

Ida Ayu Saras Valendia(Analyst of MarkPlus Center for Tourism and Hospitality – GSTC Certified)

Novita Eliana(Senior Analyst of MarkPlus Center for Tourism and Hospitality)

TIM PENULIS

Page 16: FOUR–YEAR INDONESIA TOURISM FINAL COUNTDOWN TO 20 … · Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam mencatatkan diri sebagai destinasi ketiga yang paling banyak mengalami peningkatan presentase

TOURISM & HOSPITALITY

www.markplusinc.com


Recommended