+ All Categories
Home > Documents > Gema Suara Dari Sunyi

Gema Suara Dari Sunyi

Date post: 14-Dec-2014
Category:
Upload: sophie-lidya-trianaparamitha
View: 100 times
Download: 6 times
Share this document with a friend
Description:
Atas dorongan batin, saya menerjemahkan dalam Bahasa Indonesia THEVOICE OF THE SILENCE dari Ny. H.F. Blavatsky, buku mana yang telahdisalin dalam bahasa Belanda oleh Helma Kool (1952) dibantu oleh D. Kooldengan judul DE STEM VAN DE STILTE, terjemahan mana saya beri namaGEMA SUARA DARI SUNYI.
67
Transcript
Page 1: Gema Suara Dari Sunyi
Page 2: Gema Suara Dari Sunyi

3

ISI BUKU Purwaka I Berita Pengantar. II Kata Pengantar. IV Gema Suara dari Sunyi bagian I 1 Gema Suara dari Sunyi bagian II ( JALAN DUA ) 13 Gema Suara dari Sunyi bagian III (GAPURA TUJUH ) 25 Untuk Catatan-catatan 39

-----------ooooooo-------------

NY.H

.P.BLA

VA

TSKY

[Type your address] [Type your phone number]

[Type your e-mail address]

NY.H

.P.BLA

VA

TSKY

Page 3: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

4

PURWAKA. Atas dorongan batin, saya menerjemahkan dalam Bahasa Indonesia THE VOICE OF THE SILENCE dari Ny. H.F. Blavatsky, buku mana yang telah disalin dalam bahasa Belanda oleh Helma Kool (1952) dibantu oleh D. Kool dengan judul DE STEM VAN DE STILTE, terjemahan mana saya beri nama GEMA SUARA DARI SUNYI. Dengan segala kerendahan hati, buku kecil ini yang terjemahannya jauh sekali dari kesempurnaan akan tetapi telah diperiksa oleh sdr. Moetadji dengan teliti atas pemeriksaan mana saya mengucapkan banyak terima kasih, dipersembahkan kepada segolongan kecil, yang ingin bersama-sama mendalam dalam PARAWIDYA. Nama Ny. H.P. Blavatsky menjamin mutu isinya. Halaman-halaman kosong dengan sengaja disediakan bagi para pembaca, terutama para siswa, yang dengan merenungkan arti tiap kalimat dan kata untuk dicatat pendapat-pendapat dan/atau kemajuannya selama melatih diri dengan mengusulkan perbaikan-perbaikan yang perlu untuk mempermudah yang belajar lainnya. Nomor unit disamakan dengan nomor unit dari buku DE STEM VAN DE STILTE. Di tiap halaman dimuat isi pokok, sedangkan di bawahnya dicatat keterangan-keterangan mengenai apa yang diperlukan para pelajar. Mungkin dengan cara demikian ini, saya dapat menyatakan terima kasih dengan nyata kepada Saudara-saudara, yang menuntun saya dalam ilmu PARA-WIDYA. Semoga buku kecil ini ada gunanya, ialah pengharapan.

Mas Ni.

Page 4: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

5

BERITA PENGANTAR. Dari antara 'tiga permata mungil'dari buku-buku bacaan Theosofi/Parawidya "GEMA SUARA DARI SUNYI" adalah salah satu yang mengambil tempal yang istimewa. la merupakan intan pusatnya dari deretan ini, karena cemerlangnya yang murni seperti dari Diri Pribadi yang sungguh. Pada waktu akan menerbitkan edisi Belanda baru dari kitab kecil ini, ternyata pentingnya umuk menerjemahkan teks aslinya sama sekali lagi. Dalum hal ini kami mempergunakan penerbitan Bombay dalam bahasa Jnggris. Salinan pertama dalam bahasa Belanda oleh C.S. dari T.V.U.M. (1907) ternyata menggunakan banyak ke-bebasan dan kurang~ketelitian, sedang selanjutnya menulis cara dulu juga menen-tukan diperbaiki. Menyimpang dari salinan-salinan yang dikenal sehingga sekarang, kami memberi nomor unit pada tiap teks, yang dapat memudahkan para pelajar, terutama yang belajar berkelompok. Dalam penerjemahan baru sama sekali ini dari buku bahasa Inggris dari "H.P.B." seperti yang ditekankan dengan sengaja untuk meinbedakan antara Ma-damine H.P. Blavatsky dengan "H.P.B. " sedapat-dapat yang dijadikan pokok dasar menerjemahkannya ialah setepat-tepatnya mendekati isi dan arti dari aslinya. Di samping itu bentuk dan keindahannya juga diperhatikan sekali. Ini semua yang melahirkan banyak soal-soal antara lain mengenai iramanya yang dengan pertolongan terus-menerus dari sdr. D.Kool, dapat diatasi. Soal lain ialah pemakaian huruf-huruf kepala: Ny. Blavatsky pakai itu di te-ngah-tengah kalimat, yang tidak menjadikan baik maupun terang. Karena itu kami batasi pemakaian huruf besar dengan satu cara dan selanjutnya menyederhanakan cara membacanya. Di awal kata-kata asing atau peribahasa-peribahasa tetap kami pakai huruf-huruf besar tersebut. Walaupun baik untuk menganjurkan para siswa yang sedang merenungkan "pepatah-pepatah utama" ini, untuk belajar sendiri, akan tetapi di pandang

Page 5: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

6

ada perlunya, walaupun telah ada keterangan-keterangan dari H.P.B. sendiri yang besar faedahnya. 'Pepatah" Gaib ini telah tiba ditangan mereka yang belum menjadi "golongan kecil", pada siapa buku ini dipersembahkan. Yang bukan/belum jadi "golongan kecil" inipun pada saatnya juga akan menginjak Jalan, jika mereka tahu bagaimana caranya mendengar dan melihat : "Sebab mendengar dan melihat adalah panjatan kedua, "katanya H.P.B. "Siapa dengar akan tahu: dan siapa sungguh telah tahu, akan “b e r b u a t". Semoga setelah suara lama yang terdengar dalam bahasa kita lagi ini akan membuka lebar "pintu-pintu pikiran kita", maka batin kita melihat tanpa warna dan kita sendiri dapat pengalmnan langsung dengan serta-merta. Dengan demikian,maka Arhat-arhat baru akan bangkit untuk membebaskan seluruh umat manusia dan memberi kebahagiaan dan kegembiraan kepada seluruh dunia. Akan tetapi sebelumnya kita seharusnya mengosongkan diri dan "melupakan" segala-galanya, supaya jiwa kita jadi cemerlang dan cerah seperti hablur, dan siap siaga untuk "ingat/eling".

Helma Kool Permulaan 1952.

Page 6: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

7

KATA PENGANTAR. Halaman-halaman ini didapatnya dari 'Baku pepatah Utama'/Boek der Gulden voorschriften, salah satu dari kirab-kitab yang diberikan kepada para murid mystik di Timur. Di Perguruan itu para murid diwajibkan mengerti isinya, pelajaran-pelajaran mana diterima oleh banyak Theosof. Karena saya apal banyak dari pepatah-pepatah ini. maka bagiku agak mudah menyalin kitab itu. Telah diketahui, bahwa cara mengembangkun jiwa di India berbeda-beda tergantung dari pada Guru-gurunya, tidak saja karena mereka itu tergolong dalam berbagai-bagai falsafah-adalah enam-akan tetapi karena tiap Guru mengajarnya menurut caranya sendiri-sendiri, yang biasanya dirahasiakan. Akan tetapi di sebelah Himalaya sana, di masing-masing perguruan caranya tak ada yang berbeda, kecuali jika Guru itu seorang Lama saja, yang pengetahuannya hanya sedikit lebili banyak saja dari pada yang diajarnya. Kitab yang saya salin ini merupakan sebagian dari deretan yang sama mana 'Stanza-stanza' dari "Buku Dzyan" diambilnya, yang dijadikan dasar 'Pelajaran Rahasia'/De Geheime Leer'. Bersama-sama dengan kitab-kitab mystik yang besar nama 'Para martha' yang menurut apa yang disampaikan pada kita menurut cerita Nagaryuna, oleh para Naga atau Ular (nama yang diberikan pada yang telah di-tahbiskan dalam zaman dahulu-kala) diserahkan pada Arhat besar , maka 'Baku Pepatah Utama' punya sumber yang sama. Akan tetapi dalil-dalil dan pikiran-pikiran yang termuat bagaimana mulia dan asli juga, ditemukan juga dalam bentuk rupa-rupa dalam buku-buku Sansekerta, seperti umpamanya dalam 'Dnyane shvari', karangan mystik, dimana Krishna dengan cara yang gemilang menerangkan kepada Arjuna keadaan Yogi yang telah mendapat pepadang; dan juga dalam beberapa 'Upanishad-upanishad'. lnilah jamak, karena banyak, mungkin semuanya Arhat-arhat besar ialah pengikut-pengikut Gautama Buddha adalah orang-orang Hindu dan Aria dan bukan orang Monggul, terutama mereka yang pindahan ke Tibet.

Page 7: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

8

Kitab-kitab yang ditinggalkan oleh Aryasangha saja sudah begitu banyak. Pepatah-pepatah asli diguriskan pada papan segi empat dan turunan-turunan/ copienya dari itu seringkali dibuat di laplsan-lapisan. Papan-papan dan/atau lapisan-lapisan Ini biasanya disimpan di tempat pemujaan dalam kuil, yang letaknya berdekatan dengan pusat yang ada peguruan-peguruan Mahayana (Yogacharya). Ditulisnya dengan cara rupa-rupa kadang-kadang dengan cara Tibet, tetapi kebanyakan dengan tulisan bergambar. Bahasa pendeta (Senzar), kecuali dalam abjadnya sendiri dapat juga ditulis dengan tulisan angka, yang hurufnya mendekati tulisan gambar dari pada beraksara. Cara lain lagi ('lug' dalam bahasa Tibet) terdiri dari angka-angka dan warna-warna, tiap-tiap huruf ada persamaannya dengan huruf Tibet (tiga puluh huruf lugu dan tujuh puluh empat yang bersusun), dengan demikian merupakan suatu abjad lengkap dalam tulisan rahasia. Kalau dipakai tulisan gambar. maka adalah suatu cara untuk membacanya; seperti dalam ilmu astrologie adanya symbul-symbul dan tanda-tanda-yaitu hewan duabelas dari zodiak dan warna tujuh dari spektrum, tiap warna dalam tiga golongan, yang muda, yang asli dan yang tua-untuk tiga puluh tiga huruf lugu dan abjad, buat kata-kata dan kalimat-kalimat. Sebab menurut cara ini 'hewan-hewan' duabelas diulangi lima kali dan di-gandeng dengan elemen lima dan warna tujuh, merupakan suatu abjad terdiri dari enam puluh huruf dan duabelas tanda. Suatu tanda di permulaan teks memberi tahu pada pembaca yang akan mengeja cara apa yang harus dipakainya, cara India dengan mudah tiap kata diserasikan dengan bahasa Sansekerta atau menurut cara Cina untuk membaca tulisan-tulisan gambarnya. Cara yang paling mudah ialah dalam mana pembaca tidak memerlukan bahasa yang tertentu, jadi apa saja yang dikehendaki, karena tanda-tanda dan symbul-sym-bul adalah seperti angka-angka atau bilangan-bilangan Arab, yang menjadi milik umum diantara para mystisi yang ditahbiskan dan para penganutnya dari semua bangsa. Salah satu dari cara tulisan Cina merupakan keadaan yang sama dan dapat dibaca dengan mudah oleh siapa saja yang mengenal huruf-huruf itu; seorang Jepang dapat membaca dengan cepat dalam bahasanya seperti orang Cina dalam bahasanya juga.

Page 8: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

9

Isi "buku pepatah-pepatah Utama" adakalanya, sebelum ada agama Buddha, sedang ada juga yang dari masa sesudah dibuatnya, terdiri dari kira-kira sembilan puluh karangan-karangan pendek sendiri-sendiri. Beberapa tahun yang lampau saya dari semua itu apal tigapuluh sembilan. Untuk menterjemalikan lainnya, saya seharusnya mencari catatan-catatan yang tersebar di antara kertas dan buku Catatan yang saya kumpulkan selama dua puluhan tahun yang paling akhir, akan letapi tidak sava susun yang teratur, sehingga dapat memudahkan pekerjaan itu sedikit. Sebetulnya juga tidak perlu semuanya akan disalin dan diumumkan kepada dunia yang masih penuh pemikiran kepentingan diri masing-masing dan masih terikat dengan ke-duniaawian dan belum begitu masak untuk menerima ethika yang begitu tinggi menurut semestinya. Sebab jika orang tidak sungguh-sungguh tekun dalam mencari ilmu diri, dia tidak akan mendengarkan nasehat nasehat sedemikian rupa. Akan tetapi dalam ilmu sastra Timur, beberapa kitab yang satu disusul dengan yang lain penuh terisi dengan ethik-ethik demikian, terutama 'Upanishad'. "Bunuh semua keinginan hidup", kata Krishna pada Arjuna. Keinginan itu hanya dalam badan wadaq, kendaraan dari Diri Pribadi yang berwujud, tidak ada dalam Diri Pribadi sendiri yang 'abadi', yang tidak dapat hancur, 'tak membunuh dan tidak dapat di bunuh' (Kathopanishad), "lenyapkan ciptarasa", wejangan dari 'Sultan Nipata', "Anggaplah sama senang dan susah, untung dan rugi, menang dan kalah". Lanjutannya : "Carilah perlindungan hanya kepada yang abadi", (Ibid). "Hancurkan rasa terpisah," kata Krishna berulang-ulang dalam keadaan rupa-rupa. "Daya pikiran (Manas), yang mengikuti nafsu yang mengembara, membuat Jiwa (Buddhi) tak berdaya seperti kapal dijadikan korban gelombang-gelombang samudera oleh angin taufan". (Bhagavad Gita 11/67). Karena itu kita menganggap lebih baik untuk dari karangan-karangan itu memilih hanya sebagian saja yang tepat bagi para mystisi yang sungguh-sungguh dan yang belum banyak dalam perkumpulan Theosofie dan yang pasti dapat memenuhi kebutuhannya. Hanya mereka akan dapat menghargai kata-kata Krishna-Khristos, "Diri Pribadi Luhur" ;"Yang bijaksana, tidak berdukacita akan yang hidup maupun yang mati. Tidak pernah Aku tidak

Page 9: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

10

ada, maupun engkau dan seorang raja manusia; tak ada salah satu dari kita yang akan berhenti ada". (Bhagavad Gita II/sloka 12). Saya dalam penerjemahan ini, mencoba mempertahankan keindahan bahasa dan persamaan-persamaan yang begitu menonjol dalam kitab-kitab yang asli. Sampai mana dalam maksud ini saya berhasil, terserah kepada para pembaca penilaiannya.

"H.P.B." 1889

Page 10: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

11

BAGIAN PERTAMA. GEMA SUARA DARI SUNYI. 1. Petunjuk-petunjuk ini adalah untuk mereka, yang tidak kenal bahaya-bahaya dari Iddhi 1) yang rendah. 2. Siapa yang ingin menangkap suara Nada 2), yaitu "suara yang tak bersuara", haruslah belajar mengenal sifat-sifal Dharana 3). 3. Dengan tidak menghiraukan apapun yang menjadi keinginan nafsunya, sang murid harus mencari Rajanya nafsu itu, pencipta pikiran-pikiran, yang mem-bangkitkan pengharapan/kekhayalan. 4. Pikiran itu adalah pembunuh terbesar dari Kesunyatan/Yang sejati. 5. Haraplah sang murid mengalahkan pembunuh ini. 6. Sebab kalau ia telah melihat bentuk dirinya sendiri seperti yang tidak nyata/ sungguh, sepertilah ia melihat apapun pada waktu mimpi. 7. Kalau ia telah menghentikan mendengarkan suara yang begitu banyak, baru-lah ia dapat menanggapi yang Satu - Suara Dalam/-Batin, yang melenyapkan suara-suara yang dari luar/-lahir. 8. Baru setelah itu, tidak mungkin sebelumnya, ia dapat meninggalkan alam A-sat, yang tak sungguh, untuk masuk dalam alam Sat, alam yang kekal dan abadi. 9. Sebelum sukmamu 4) dapat melihat, seharusnya telah mencapai kelarasan dalam batin, dan mata lahir dari atas wadaqnya telah buta bagi semua keinginan-keinginan/kekhayalan, yang cidera. 10. Sebelum sukmamu dapat mendengar seharusnya badan wadaqnya sama-sekali tuli terhadap suara-suara, yang mengaun dan gemuruh, menderu-derunya gajah, maupun mendesingnya kumbang mas.

Page 11: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

12

11. Sebelum sukmamu dapat mengerti dan ingat, seharusnya ia telah menyatu dengan Pembicara tanpa kata/yang Diam, ibaratnya seperti suatu cetakan, yang dibuat mencetak tanah liat oleh tukang periuk, seharusnya telah ber-satu padu dengan yang dipikirkan untuk diciptakannya. 1. Kata bahasa Pali "Iddhi" artin a sama dengan kata "Siddhi" dalam bahasa Sansekerta, lalah kekuatan Gaib/Jiwa (Bahasa Belanda : psychische vermogens). 2. "Suara yang tak bersuara" ialah "Suara dari Sunyi" atau lebih tepat lagi "Suaranya Jiwa" yang dalam bahasa Sansekerta dinamakan "Nada". 3. Dharana adalah pemusatan pikiran yang sempuma pada suatu tujuan. 4. Sukma disini dipakai sebagai gantinya Ego manusia, atau Manasnnya, lalah Sukma manusia, jadi bukan nyawanya hewan, atau jiwa-jitwa yang hidup dalam alam halus (bahasa BeLanda: geestelijke zielen). EGO - kesadaran aku dalam manusia. Ada bedanya antara keakuan (persoonliJkheld) dengan Kepribadian (hogtrt lnduviduallteit). Kapribadta* ini adalali Keprlbadlan luhur atau Keprlbadlan Jiwa <hogere-of geestelijke Zelf), diatasnya masih ada Kepribadian Tuhan/Illahi/Dzat.

12. Barulah sukmamu akan mendengar dan dia akan ingat. 13. Pada telinga batin akan bicara : yang akan mengatakan : GEMA SUARA DARI SUNYI 14. "Jika sukmamu tersenyum dengan mandi dalam sinar matahari dari hidupmu: jika sukmamu menyanyi-nyanyi dalam selubung badan wadaqnya; jika sukmamu menangis dalam penjara istana yang cidera/bayangan/maya: jika sukmamu dengan sekuat tenaga ingin memutuskan tali perak yang menghubungkan kamu dengan Gurumu 5), ketahuilah o murid, bahwa sukmamu ada dari bumi ini (keduaniaawian). 15. Jika sukmamu baru mulai mekar, memperhatikan dengan telingamu gemuruh-nya dunia; jika sukmamu menanggapi suara panggilan yang gempita dari khayalan-khayalan /illusie 6) yang besar, jika sukmamu terkejut, karena melihat air mata yang panas mengalir dari pada kesengsaraan, terpaku sebab mendengarkan jeritnya kemiskinan dan

Page 12: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

13

kesukaran, mengundurkan diri seperti bulus penakut, yang masuk dalam perisainya; ketahuilah o murid, bahwa sukmamu tak pantas menjadi tempat pujaan bagi Tuhan yang Hening. 16. Jika sukmamu telah bertambah kuat dan meluncur keluar dari perlindungan-nya yang aman, memutuskan untuk lepas dari tempat yang kudus yang melindunginya, memudarkan benang peraknya dan lari maju terus, jika pada melihat gambarnya di air dari ruang angkasa, berbisik : "Inilah aku", akuilah o murid, bahwa sukmamu tertangkap dalam sarang-sarang kesesatan/sakhayaditthi 7). 17. Bumi ini 0 murid, ialah tempat/serambinya dukacita, dimana sepanjang jalan itu penuh dengan cobaan-cobaan yang mengerikan dan perangkap-perangkap untuk menjerat Egomu dalam persangkaan "atatavada" 8). 18. Bumi ini 0 murid, yang tak mengetahui, merupakan pintu masuk saja yang su-ram, ke arah senja, yang mendahului lembah cahaya yang sejati - cahaya yang tak padam karena tiupan angin, ialah cahaya yang menyala-nyala tanpa sumbu atau minyak. 5. Sang Guru Agung ialah nama yang dipakai oleh para Lanu atau Chela (murid) untuk menyebut Jiwa Luhur, Avalokiteshvara dan Adi-Buddha dalam Agama Buddha, Atman dalam Agama Brahmana dan Kristos di kalangan Gnostik (filsafah kuno). 6. Khayalan atau illusie ialah "Mahamaya", tipuan besar (Bahasa Belanda : grote begocheling). 7. Sakkayaditthi yang artinya menonjolkan keakuannya (Bahasa Belanda : waan van persoonlijkheid), disalin disinli dengan sarang kesesatan. 8. Attavada = bida'ah (ketteriJ) kekhafiran dalam kepercayaan punya jiwa lepas dari Tuhan, yang meliputi seluruhnya. 19. "Untuk mengenal Dzat nan Agung, 9) sebelumnya harus mengenal Dzatmu, diri pribadimu sendiri dulu, "begitulah firman Kepastian nan Agung. Untuk mengenal diri pribadimu, seharusnya kamu menyerahkan diri pribadimu kepada Tidak pribadimu, keadaan kepada yang bukan keadaan;

Page 13: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

14

barulah kamu dapat berada di tengah-tengah sayapnya burung-buriing yang besar. Ya, enak sekali dapat istirahat disitu, di tempat, di mana tak ada lagi yang lahir maupun yang mati, akan tetapi "AUM" 10) lah yang selalu ada, berabad-abad 11) kekal dan langgeng. 20. Kendarailah burung hidup itu, jika engkau ingin tahu 12). 21. Serahkanlah hidupmu.jika engkau mau hidup 13). 22. Tiga serambi o penzirah yang lelah, membawa engkau ke akhir membanting tulangmu. Tiga serambi o penguasa Mara, dengan tiga jenis keadaan 14) akan membawa engkau ke serambi ke empat 15) dan dari sana mastik ke tujuh alam Saptaloka, 16) alam hening yang abadi/langgeng. 23. Jika engkau ingin kenal nama-namanya, dengarkan dan Lngatlah. 24. Serambi pertama ialah serambi kebodohan, tak mengetahui Avidya, 25. Di serambi inilah engkau melihat cahaya pertama, dimana engkau akan hidup dan akan mati 17). 26. Nama serambi kedua ialah serambi pelajaran 18). Disana engkau akan mene-mukan bunga-bungaan hidup, akan tetapi di bawah tiap bunga engkau akan melihat seekor ular 19) yang melingkar. 9. Tattva-yayani ialah pengenal/pembedaan dasar-dasamya manusla dan alam; Atma yayani, ialah pengenal Atma, Kepribadlan luhur/Jiwa, Tuhan Yang Maha Esa. 10. Kalahansa " burung undan (zwaan),Menurut Nadavindu Upanishad (Ring Veda) : "Sayap kanannya merupakan sukukata A, yang kiri sukukata U dan ekornya M. 11. Berabad disini berarti 100 tahun Brahman mahakalpa ialah 311.040.000.000.000 tahun. 12. Seorang Yogi, yang mengendarai Hansa (merenungkan AUM) tak dipengaruhi Karma walaupun berjuta-Juta dosanya. 13. Serahkanlah hidup kewadaqanmu untuk mencapai hidup kejiwaan. 14. Tiga jenis keadaan adalah :

Page 14: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

15

1. Jagrat keadaan bangun, 2. Svapna keadaan mimpi, 3. Sushupti keadaan tidur nyenyak. 15. Keadaan yoga tiga jenis ini menuju ke 4 : Turya, keadaan kuadaran Jiwa yang tinggi, lebih tinggi dari pada tidur tak mimpi/tidur nyenyak dan lain-lainnya. 16. Tujuh alam ialah Tujuh Loka, atau tujuh jagad yang ada dalam badan Kala Hansa, burung undan, luar ruang dan waktu. 17. Dunia kewadaqan/kebendaan dengan nafsu-nafsu dan kesadaran-kesadaran rendah, lain tidak. 18. Serambi untuk murid percobaan. 19. Alam astral/Lingga loka, dunia kejiwaan dari rupa-rupa nafsu dan tipu dunia medium. Tak ada suatu bunga yang tiba di bumi tanpa ada ular, yang melingkari tangkainya. Inilah dunia kekhilafan. 27. Nama serambi ketiga ialah Kebijaksanaan, lebih jauh ada samodra Akshara yang tak kelihatan tepinya, sumber dari Alam 20), ilmu sejati, yang tak dapat lenyap. 2S. Kalau engkau ingin melalui serambi pertama dengan aman, janganlah meng-anggap api kesukaan yang menyala-nyala disitu sebagai sinar matahari dari hidup. 29. Kalau engkau ingin melewati serambi kedua dengan aman, janganlah berhenti berdiri disitu untuk mengisap bau bunga-bungaan yang membuat mabuk. Janganlah mencari Gurumu 21) di tempat Maya situ, jika engkau ingin melepaskan ikatan-ikatan Karma. 30. Para orang alim bijaksana tidak lengah dan lambat di kebun kesukaan dan kenafsuan yang indah. 31. Para bijaksana tidak memperhatikan suara-suara yang merdu di nyanyikan dari kekhayalan. 32. Carilah di serambi bijaksana DIA, yang akan memberikan kelahiran padamu, serambi ini letaknya lebih jauh, dimana tak dikenal adanya

Page 15: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

16

bayangan-bayangan seluruhnya dan dimana cahaya kesungguhan bersinar-sinar, berkilap dan tak hapus. 33. Apa yang tak tercipta o murid, menghuni dalam dirimu seperti 1A yang tinggal di serambi itu. Jika engkau ingin menjadi satu dengan DIA, tinggalkanlah pakaian cidera yang gelap. Lenyapkanlah suara lahirmu dan janganlah antara cahaya itu dan engkau ada gambaran-gambaran nafsu, supaya dua-duanya dapat tumbuh menjadi satu. Dan kalau, engkau telah mengerti, A-gnya-namu 22) sendiri larilah cepat keluar dari serambi Pelajaran. Bahaya sekali serambi itu karena keelokkannya yang cidera/berkhianat, hanya perlu untuk mencoba engkau. Awaslah Lanu, janganlah sukmamu karena silau dari cahaya yang palsu terlambat dan terikat dalam keadaan yang palsu. 34. Cahaya ini bersinar dari permata Sang Mara 23). Ia menggilakan hawa-hawa nafsu yang menjadikan pikiran silau dan meninggalkan mereka yang tidak waspada, sebagai prahu, yang hancur dan tenggelam. 35. Ngengat/laron, yang tertarik oleh cahaya lampu malam pasti mati dalam minyak yang melekat. Sukma yang tidak waspada dan lengah berjoang memusuhi saitan kecederaan/kekhayalan, kembali ke bumi sebagai budak Sang Mara. 20. Alam adalah kesadaran Jiwa sempuma; yang telah mencapai tingkat ini, selanjutnya tak menghadapi bahaya lagi. 21. Seorang tahbis/diksha (ingewijde) dengan ilmu yang dicapainya, menuntun murid-muridnya sampai kelahiran kedua, ialah kelahiran dalam alam kejiwaan, disebut Bapak, Guru, Bendara, Meesternya. 22. A-gnyana atau aynana ialah kebodohan, tidak mengetahui, sebaliknya dari Ynyana, yang artinya ilmu atau pengetahuan. 23. Mara ialah yang membunuh Jiwa, digambarkan sebagai seorang raja dari Mara memakai mahkota yang ada permata ditengah-tengahnya, yang menyilaukan mata siapa saja yang melihat. 36. Lihatlah berbondong-bondong sukma itu. Lihatlah bagaimana mereka berkibar diatas samudra, hidup yang buas, dan bagaimana mereka jatuh satu per satu dalam ombak yang berontak-rontak, payah dan berdarah

Page 16: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

17

dengan sayap-nya yang putus. Terlempar oleh gelombang-gelombang yang ampuh, disapu oleh angin taufan dan lenyaplah mereka dalam oiakan air samudra pertama yang besar. 37. Jika engkau ingin melalui serambi kebijaksanaan Lanu. untuk mencapai Lembah Kebahagiaan, tutuplah hawa-hawa nafsumu untuk bida'ah besar dan muram dari rasa Pemisahan, yang memisahkan engkau dari seluruh umat manusia. 38. Jangan sampai 'engkau yang sejati" tenggelam dalajn samudra Maya, memutus-kan dan melepaskan diri dari Yang Maha Mulya: akan teiapi masukkanlah kembali kekuatan yang bernyala-nyala 24) sedalam-dalamnya di tempat yang kudus,suci. diruang jantung hati 25) ialah kedudukan Sang Ibu Sejati/lbu Pratiwi (De Wereldmoeder). 39. Dari jantung hati kekuatan daya itu akan naik sampai kedalam yang ke enam angkasa tengah, tempat antara dua halismu kanan kiri, bila mana ia akan menjadi napas dari Satu-satunya Jiwa/Dzat. ialah suara yang mengisi seluruh Alam semesta. ialah Suara Gurumu. 40. Barulah engkau dapat "berjalan-jalan di Angkasa/Langit 27), diatas angin dan diatas ombak-ombak, sehingga jejaknya tidak mengocak airnya. 41. Sebelum engkau menempatkan kakimu di panjatan yang tertinggi dari tangga suara-suara Gaib/mystik. seharusnya engkau mendengarkan Suara Tuhan/Pribadi Luhurmu 28) dulu, yang ada dalammu, yang adalah tujuh cara banyaknya. 42. Pertama-tama seperti bersiul manisnya burung malam (nachtegaal), yang sedang menimang betinanya sebelum berpisahan. 43. Dan setelah itu sebagai suara nyaring perak dari simbal/bende selaka 29) para Dhyani 30), yang membuat bintang-bintang sama cemerlang. 24. Kekuatan yang bernyala-nyala ialah "Kundalini". 25. Pusat jantung hati dalam bahasa Sansekerta ialah "Brahma-pura".

Page 17: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

18

26. "Kekuatan" dan "Ibu Sejati"/Ibu Pertiwi/Wereldmoeder ialah nama-nama, yang dipakai untuk "Kundalini" - salah satu kekuatan/kesaktian Gaib/mystik dari seorang Yogi. Itulah Buddhi dalam keadaan aktip, tidak pasip, itulah daya listrik spirituil, yang mudah dapat menciptakan dan juga memusnahkan. 27. Berjalan-jalan di Angkasa /Langit adalah Keshara. Menurut keterangan dalam Adhyaya ke-enam dari kitab kerajaan, di antara surat-surat mystik 'Dhyaneshvari' badan Yogi seperti dibuat oleh angin, seperti awan, yang keluar kaki tangannya setelah Yogi itu dapat mellhat apakah yang ada dalam laut dan di bintang-bintang; dia dapat mengerti bahasa Deva-deva dan dapat merasakan apakah yang sedang di rasakan oleh semut ! 28. Tuhan/Pribadi Luhur/Het Hoger Zelf, semua ini sebutan-sebutan yang dipakai untuk menamakan Tuhan Yang Maha Esa. 29. Simbal adalah alat musik terdiri dari dua pelat lengkung dari logam yang saling dipukulkan. 30. Dhyani-dhyani adalah 'Dhyani Bodhsattva', lima putra dari Dhyani Buddha. Mereka punya arti mystik dalam filsafah esoteris.

44. Sekarang menyusul suara yang merdu dan nusuk hati dari Jin samudra (oceaangeest), yang terpenjara dalam kulit karangnya. 45. Dan setelah ini terdengarlah suara nyanyian/melodi dari vina 31). 46. Kelima, suara seperti suara suling bambu, yang menggetarkan telingamu. 47. Dan berobah menjadi suara trompet. 48. Yang akhirnya menggelombang seperti pekak-deru guntur di awan. 49. Suara ketujuh ini menelan suara yang lain.,Semua mati lenyap dan tidak terdengar lagi. 50. Jika semua enam itu 32) telah dikalahkan dan diletakkan pada kaki Sang Guru, murid itu diterima dalam Sang Satu 33), ia jadi Sang Satu sendiri dan hidup disitu.

Page 18: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

19

51. Sebelum engkau dapat menginjak jalan itu engkau harus hancurkan badan-bulanmu 34) dahulu, kendaraan pikiranmu harus disucikan dan hatimu dibersihkan. 52. Air suci dari hidup yang abadi dan begitu jernih seperti hablur/kristal, tidak dapat bercampur dengan air lumpur dari waktu musim bah. 53. Titik air embun dari langit yang ada dalam bunga teratai, berkilauan dibawah sinar matahari pertama pada pagi hari, menjadi gumpal lumpur setelah tiba di bumi;lihat mutiara itu yang telah menjadi percikan lumpur. 54. Sisihkanlah pikiran-pikiran yang kotor, sebelum ia menaklukkan engkau.Perlakukanlah dia seperti ia akan mempergunakan engkau; sebab kalau engkau menyayanginya sehingga dia dapat berakar dan tumbuh, ketahuilah bahwa ia akan memperdayakan dan mematikan engkau. Hati-hatilah murid,jagalah jangan sampai bayangannya saja dapat mendekati engkau. Bahaya yang kelam ini akan tumbuh menjadi besar dan berkuasa dan sebelum engkau mengetahui adanya, raksasa hitam itu sudah mencaplok seluruh wujudmu. 31. Vina adalah alat musik India seperti rebab. 32. Semua azas keenam; jika keakuan yang rendah telah lenyap dan kepribadian nan luhur diterima oleh dan dapat menjadi satu dalam yang ketujuh atau Dzat. 33. Murid telah bersatu dengan Brahman, Atman/Dzat. 34. Badan-bulan berupa astral, terjadi karena dasar-dasar kenafsuan/Kama. Kamarupa adalah badan nafsu/perasaan. 35. Fikiran adalah Manasarupa, yang merupakan dua bentuk, yang rendah dan yang luhur. Kesadaran rendah, Manas rendah harus disisihkan sehingga tak berdaya.

55. Sebelum ‘kekuatan/kesaktian Gaib' dapat membuat engkau menjadi dewa Lanu. engkau harus memiliki daya-daya/kekuatan-kekuatan untuk mengalahkan badan bulanmu menurut kehendakmu.

Page 19: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

20

56. Aku. yang terdiri dari debu/benda-benda wadaq itu, tidak pernah bersatu dengan Pribadinya Jiwa. Salah satu harus lenyap/hancur. untuk kedua-keduanya tak ada tempat. 57. Sebelum dapat menangkap kesadaran sukmamu, seharusnya keakuanmu pada waktu masih kuntum telah dihancurkan; cacing-cacing hawa nafsu harus sama sekali ditumpas, sehingga tak dapat muncul lagi. 58. Engkau tak dapat melalui Jalan 37) itu, sebelum engkau menjadi Jalan itu sendiri. 59. Sukmamu harus mendengarkan tiap jeritan dari duka nestapa, seperti kuntum bunga teratai,yang membuka dirinya untuk matahari pagi. 60. Janganlah sampai panas matahari mengeringkan air-mata setetespun, sebelum engkau sendiri mengusap itu dari mata yang menderita. 61. Akan tetapi semoga tiap airmata panas dari tangis manusia, menetes pada hatimu dan tinggal disitu; dan janganlah diusap sebelum deritaan yang menjadi sebabnya dapat tertolong, dilenyapkan. 62. Airmata o hati yang penuh belas kasihan, menyinari ladang-ladang penuh kasih sayang yang tak ada padamnya. Pada tanah demikian mekarlah bunga Sang Buddha 38) pada tengah malam, bunga mana yang lebih sukar ditemukan dan lebih jarang dilihat dari pada bunga-bunga pohon Vogay. Di sini ada benih pembebasan dari lahir kembali. Sang Arhat dlpisahkan dari perjoangan dan hawa-hawa nafsu/keinginan-keinginan dan dituntun memasuki kebun-kebun yang ada ketenangan dan kebahagiaan, yang hanya dapat diketemukan di tanah sunyi dan tak ada apa-apanya (alam baka). 63. Bunuhlah hawa nafsumu; tetapi jika telah dibunuh, jagalah jangan sampai ia dapat hidup kembali. 36. Kckuatan-kekuatan/kesaktian-kesaktian Gaib adalah Kundalini atau 'Kekuatan Ular' atau Api Gaib. Dinamakan kekuatan ular atau lingkaran, sebab la bekerjanya secara spiral dan itulah yang bangkit dalam sang tapa, yang mengembaagkan kekuatan ini. Inilah kekuatan Fohat, listrik, berapi-

Page 20: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

21

api, kekuatan asal yang besar, yang menjadi asal-mulanya benda-benda seluruhnya. 37. 'Jalan' seringkali disebut dalam surat-surat mystik. Dalam Dnyaneshvard Kresna bersabda : "Kalau jalan ini telah diketemukan, ...... maupun orang pergi ke Timur yang gemerlap atau ke balairung-balairung/serambi-serambl di Barat o Pemilik Gendawa (Arjuna) bepergian melalul Jalan Itu ‘tanpa gerak'. Ke tempat mana saja dl Jalan itu, orang akan pergi, tempat Itu adalah dirinya sendiri". "Engkau sendiri adalah Jalan Itu, "dikatakan kepada Adept-Guru dan olehnya kepada murid yang telah dltahbiskan. "Saya adalah ya perjalanan ya Jalannyn, "katanya Guru lain. 38 . Ttngkatan Adept adalah "Bunga Sang Bodhisattva". 64. Basmilah keinginan-keinginan hidup; tetapi jika "Tanha" 39). telah dikalahkan, janganlah karena kehausan untuk hidup abadi, tetapi untuk mengganti yang sementara itu dengan yang tetap dan abadi. 65. Janganlah ingin apa-apa. Janganlah gelisah menghadapi Karma, pun menghadapi kepastian-kepastian alam, yang tak dapat dirobah. Lawan sajalah ke-akuanmu, yang bersifat sementara/fana yang dapat rusak dan mati, hancur-leburkanlah sampai lenyap. 66. Tolonglah jalannya kepastian-kepastian Alam itu; kerjasamalah dengan dia: dan ia akan menganggap engkau sebagai salah satu yang menciptakannya dan ia akan tunduk padamu. 67. Pintu-pintu dari kamar-kamar rahasia akan dibuka lebar untuk engkau, tersingkap didepan matamu kazanah-kazanah/rajabrana, yang tersinipan dalam tempat dadanya yang suci-murni. Tak dikotori oleh tangan-tangan kasar/wadaq, memperlihatkanlah ia rajabrananya hanya pada mata batin/dari Jiwa, mata yang tidak pernah menutup, tetapi tak ada rintangannya melihat apa yang ada dalam seluruh daerahnya. 68. Dan ia akan menunjukkan cara-cara dan jalannya untuk ke serambi kesatu, - kedua, dan - ketiga, sampai yang paling akhir, yang ketujuh. Dan tujuan yang pcnghabisan, yang melalui kemewahan-kemewahan tak terkira, yang menunggu, mandi dalam cahaya matahari Jiwa dan hanya kelihatan oleh mata sukma saja .

Page 21: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

22

69. Hanya SATU jalan yang ke arah JALAN itu; barulah pada ujungnya sekali dapat didengarkan;

"GEMA SUARA DARI SUNY1" Dukacita dan kesulitan-kesulitan merupakan tanjakan-tanjakan tangganya, yang membawa sang murid keatas; hanya suara dari keamalan meienyapkan kedukaan. Awaslah murid, jika engkau tidak meninggalkan tiap kejahatan, maka tangganya akan putus'dan engkau akan jatuh; kakimu akan menancap di lumpur yang dalam dari dosa-dosa dan tula-tula/kekurangan-kekuranganmu dan sebelum engkau…. 39. "Tanha" ialah "kcinginan hidup", ketakutan mati, mania pada hidup; daya atau enersi yang menyebabkan hidup kembali.

……mencoba melewati jurang lebar dari kebendaan. seharusnya engkau mencuci kaki-kakimu dalam air pengorbanan. Awaslah, bahwa engkau sekali-kali janganlah meletakkan kaki kotormu pada panjatan tangga walaupun yang paling bawah sendiri. Wai yang mengotori panjatan satu saja dengan kaki berlumpur ! Kotoran yang melekat. setelah kering dan tegar akan mengikat kakimu ditempat itu;dan sebagai burung terjerat oleh perekat tukang pemikat. begitu ia tak akan bisa jalan terus. Dosa-dosanya menjadi sosok tubuh dan menyeret ia kebawah. Suaranya akan seperti ketawa dan tangisnya anjing hutan setelah matahari terbenam: dan pikiran-pikirannya menjadi satu tentera, yang menangkap dan membawa dia sebagai budak belian. 70. Bunuhlah hawa nafsumu murid: buatlah kejahatan-kejahatanmu tak berdaya sebelum engkau menempatkan jejakmu pertama pada perjalanan yang khidmat ini. 71. Cekiklah dosa-dosamu dan buatlah mereka bisu seterusnya sebelum engkau memanjatkan kakimu pertama di tangga untuk mendakinya. 72. Hentikanlah pikiranmu dan tujukanlah seluruh perhatianmu kepada Gurumu, yang belum engkau kenal. akan tetapi yang telah kau rasakan.

Page 22: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

23

73. Kumpulkanlah semua nafsu-nafsumu jadi satu kehendak, jika engkau ingin aman terhadap musuhmu. Karena adanya satu kehendak itu saja, yang tersimpan dalam otakmu, maka didepan mata Jiwamu yang suram. terbuka jalan yang curam menuju Gurumu. 74. Panjang/jauh dan payah sekali o murid, perjalanan yang ada didepanmu. Satu pikiran saja mengenai apakah yang lalu, yang telah engkau tinggalkan, akan menjatuhkan engkau sehingga engkau akan harus mulai mendaki kembali. 75. Bunuhlah semua ingatan pada pengalaman-pengalaman yang lampau, yang ada padamu. 76. Janganlah percaya bahwa hawa nafsu birahi dapat dipadamkan dengan cara memenuhi dan dengan memuaskannya, sebab semua yang jijik itu diilhami oleh Mara. Kejahatan tambah bertumbuh kalau diberi makan dan lebih lama lebih menjadi sentosa seperti ulat menjadi gemuk makan jantungnya bunga. 77. Bunga mawar harus menjadi kuncup lagi keluar dari batang bawahnya, sebelum parasit makan jantung dan minum perah jantungnya. 78. Pohon mas berbunga kuncup permata sebelum batangnya rusak oleh hujan panas dan angin lesus. 79. Sang murid harus kembali lagi pada keadaan kanak-kanak, yang telah dilupakan sebelum suara pertama dapat menggema di telinganya. 80. Cahaya dari Guru nan Satu, cahaya nan Satu dari Jiwa, yang menyinar cemerlang keemas-emasan tanpa ada kendatnya menuju pertama kalinya dengan sinar yang mengkilap pada sang murid menerobos awan-awan kebendaan yang gelap dan tebal padat. 81. Sekarang disini, nanti disana ia memadangi benda-benda, sebagai sinar-sinar api matahari pada bumi, yang menerobos daun-daunan rendang; dari pohon-pohonan dalam rimba raya. Tetapi O murid, jika badan wadaq belum tunduk/ pasip, kepala belum dingin, Jiwa tidak suci dan padat keras sentosa, seperti intan yang germerlapan, sinar ini tidak akan sampai dalam "ruang". sinar mataharinya tidak akan menghangatkan hati, pun pada

Page 23: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

24

tingkatan pertama tidak terdengar suara Gaib mystik 40) dari Akasha-akasha 41) tinggi, bagaimanapun keinginannya juga. 82. Jika engkau tidak mendengar, engkau tak dapat melihat. 83. Jika engkau tidak dapat melihat, engkau tak dapat mendengar. Mendengar dan melihat adalah tingkatan kedua. 84. Kalau sang murid melihat dan mendengar dengan mata dan telinga tertutup (tingkat ketiga), dan kalau ia dapat membaui dan mengecap dengan hidung dan mulut tertutup (tingkat keempat), kalau indra empat-empatnya telah bersatu, siap untuk masuk yang kelima, ialah yang disebut rasa batin/penghubung da¬lam, maka tingkatan keempat telah dicapai olehnya. 85. Dan pada tingkat kelima o pembunuh pikiran, semua indrya itu harus dibinasakan lagi, supaya tidak dapat hidup pula. 86. Sisihkan pikiranmu dari apa yang kelihatan diluar. Sisihkan juga dari gambaran-gambaran dalam, supaya semua itu dalam cahaya Jiwamu tidak melontarkan bayangan-bayangan yang gelap. 87. Sekarang engkau ada di "Dharana" 42) tingkatan ke enam. 88. Setelah datang di alam tingkat ke tujuh o engkau yang bahagia, tiga-tiga yang kudus 43) itu telah tidak ada kelihatannya lagi, sebab dirimu telah menjadi yang tiga itu. 40. Suara Gaib atau lagu-lagu mystik yang didengar oleh sang tapa pada permulaan meditasi, yang oleh para Yogi dinamakan Anahad-Shabd. 41. Akhasa adalah aether Kosmos, yang mengisi seluruh ruang dan yang menjadi seluruh hidup dan suara, ialah Anima Mundi, atau Kundalini Kosmos. Dalam Akasha adalah tersimpan dalam kesamaan waktu, yang berkuasa dan memuat seluruhnya : waktu yang lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. 42. Ini berarti, bahwa dalam perkembangan di tingkatan ke enam, yang di golongan para "Occultis” dinamakan 'Dharana’, tiap nafsu/keinginan sebagai penguasa sendiri-sendiri harus dilumpuhkan untuk dapat pindah ke tingkatan ke tujuh, kejiwaan setinggi-tingginya.

Page 24: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

25

43. Tiap tingkat perkembangan dalam Raya-Yoga diberi tanda dengan gambar ilmu ukur. Disini segitiga yang kudus yang mendahului Dharana. Segitiga ialah suatu tanda dari Chela-chela, yang telah tinggi tingkatnya, sedangkan segitiga jenis lain merupakan tanda dari mereka yang telah ditahbiskan bertingkatan tinggi. Sang Buddha pernah menyebut symbul ‘I’ yang dipakai olehnya sebagai symbul bentuk wadaq Tathagata setelah bebas/sempurna, dari tiga jenis Prajna (Mahat, pikiran universil/kemanustaan, yang mencipta), Jika sang murid telah melalui panjatan-panjatan persiapan yang bawah, ia tidak melihat segitiga lagi, akan tetapi ...... singkatan dari ...., jumlah tujuh penuh. Bentuk sungguhnya disini tidak diterangkan, karena sudah dapat ditentukan sebelumnya, bahwa banyak penipu akan mempergunakannya dan maksud yang kotor itu mencemarkan yang begitu kudus. . Engkau sendiri dengan akal pencipta budhimu merupakan sesuatu yang kembar pada satu tataran, bintang tujuan akhirmu ada bersinar-sinar diatas kepalamu 44). Tiga tadi yang bertinggal sama dalam kemulyaan dan kebahagiaan yang tak dapat digambarkan kini telah kehilangan nama-namanya di alam Ma¬ya. Mereka menjadi satu bintang, menjadi api yang menyala-nyala tetapi tidak menghanguskan, api UPADHI 45) dari Nyala. 89. Dan inilah O Yogi, yang telah lulus yang dinamakan 'DHYANA' 46) yang di-alami sebelum "SAMADHI” 47). 90. Sekarang Akumu/Dzatmu telah lenyap menjadi satu dengan Pribadimu/Dzat, Eka Adwityam, engkau sendiri dalam Pribadimu Tuhan Yang Maha Esa, yalah yang mengadakan kamu pertama-tama. 91. Dimana adalah keakuanmu murid, dimana adalah murid sendiri ? Seperti percikan api kembali kepada nyala apinya sendiri, seperti setetes air kembali tergelincir dalam samudra semua sinar-sinar yang ada kembali kepada Dzat, yang memancar berabad-abad. 92. Dan sekarang murid, engkau itu ya yang berbuat ya yang menyaksikannya, yang menyinar dan yang disinarkan, cahaya dalam suara dan suara dalam cahaya. 93. Engkau yang diberkati telah mengenal bahaya-bahaya dan rintangan-rintangan lima. Engkaulah mengalahkan semua, penguasa yang ke-enam,

Page 25: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

26

pembebas dari empat bentuk kenyataan 48). Cahaya yang jatuh disana telah sinarmu sendiri O engkau yang dulu masih murid, sekarang telah menjadi GURU. 44. Bintang yang bersinar diatas kepala ialah “bintang penahbisan”. Tanda kasta dari golongan yang memuji Shiwa, pelindung para Yogi merupakan satu titik bundar hitam, sekarang mungkin symbol matahari, akan tetapi pada waktu itu adalah tanda bintang anugerah/ke tahbisan dalam occultisme, ilmu Gaib. 4 5. Inti nyala api “UPADHI” yang selalu tak dapat dicapai selama sang tapa masih hidup da¬lam alam wadaq. 46. "DHYANA” ialah tingkatan sebelum terakhir didunia ini. kecuali kalau orang menjadi 47. Mahatma yang sempurna. Seperti yang telah diterangkan, seorang Raya Yogi dalam keadaan ini masih sadar jiwanya tentang aku dan perbuatan dari azas-azasnya pada yang luhur. 48. "SAMADHI” adalah keadaan sang tapa setelah kehilangan kesadaran pribadi pun pribadi-nya sendiri juga la menjadi SATU, TUHAN YANG MAHA ESA. Selangkah lagi setelah mencapai Dhyana dia akan ada dalam alam yang melebihi dari alam ke tujuh, menurut beberapa perguruan yang ke empat. Mereka menamakan, setelah menjalankan latihan “Pratyehara”- suatu latihan berupa persiapan untuk menguasai pikiran dan angan-angan – Dharana,Dhyana dan Samadhi dan pengumpulan tiga-tiga ini disebut S annyam a. 48. Empat bentuk kenyataan menurut Agama Buddha adalah : 1) KU, Dukacita, duka nestapa. 2) TU, sebab-sebab duka, 3) MU, akhirnya duka. 4) TAO, “jalan”,/laku Pengetahuan tentang lima bahaya-bahaya rintangan meliputi : 1) pengertian tentang duka 2) kelemahan manusia, 3) pembatasan-pembatasan yang menekan 4) kewajiban mutlak untuk membebaskan dari ikatan nafsu, pun juga dari ke- Inginan-keinginan. 5) Jalan kekesempurnaan adalah akhirnya.

Page 26: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

27

94. Mengenai Bentuk-bentuk kenyataan : Kan engkau telah melalui pengertian dari semua duka-cita kenyataan “pertamanya” 95. Kan engkau telah mengalahkair Raja Mara, dekat Tsi, serambi pcrtemuan 49) kenyataan kedua ? 96. Kan engkau telah menggempur dosa di serambi ketiga dan mendapat kenyataan ketiga ? 97. Kan engkau telah menginjak "TAO”, JALAN yang membawa engkau menjadi tahu/berilmu - kenyataan ke empat. 50). 98. Berhentilah sekarang di bawah pohon Bodhi, ialah penyempurnaan semua ilmu pengetahuan, sebab ketahuilah, engkau adalah Guru Samadhi - keadaan kesempurnaan dan kewaspadaan, melihat tanpa salah. 99. Lihat, engkau telah menjadi cahaya/pepadang, engkau telah menjadi suara. Gurumu dan Tuhanmu adalah engkau sendiri. Engkau adalah Engkau Pribadi ialah apa yang engkau cari: Suara yang tak ada hentinya, bernada berabad-abad, bebas dari perobahan, bebas dari dosa, tujuh nada dalam satu adalah : GEMA SUARA DARI SUNYI. AUM TAT SAT. 51) 49. Di Gapura pertemuan menunggu Raja Mara, ialah Maha Mara yang mencoba menyilaukan calon dengan mengkilapnya npermatanya". 50. Kenyataan ke empat dari lima jalan untuk lahir kembali, yang mengayun tiap manusia selalu dalam antara gembira dan berduka-cita. "Jalan-jalan' ini hanya merupakan pembagian-pembagian kecil dari JALAN SATU yang diikuti oleh Karma. 51. AUM TAT SAT- mantera terdiri dari tiga kata yang kudus bagi Sang Brahma yang Abadi. Kutipan dari buku Bhagavad Gita Bab XVII, Sraddha Traya Vibhaga Yoga, sloka 23 sampai dengan 28.

Page 27: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

28

23. AUM TAT SAT inilah dipandang dari pada Brahman sebagai tiga pelambang, de-ngan ini telah ditetapkan kitab-kitab suci Brahman.. Weda-weda dan upacara-upacara dari dahulu-kala. 24. Maka itu dengan ucapan AUM pelaksanaan upacara, sedekah dan tapa seperti te¬lah ditentukan dalam kitab-kitab suci selalu dimulai oleh penganut Brahman, Yang Maha Esa. 25. Dengan ucapan TAT dan menanggalkan semua pahala keuntungan dari upacara, tapabrata dan juga sedekah dari jenis aneka warna, dilaksanakan mereka yang mengharapkan moksha. 26. SAT ini diucapkan dalam hal kenyataan dan kebajikan dan juga perkataan SAT diucapkan untuk perbuatan-perbuatan yang patut dipuji, wahai Partha. 27. Tetap melakukan upacara, bertapa dan bersedekah Juga disebut SAT dan demikian pula setiap perbuatan untuk tujuan itu juga disebut SAT. 28. Apapun yang dipersembahkan. disedekahkan dan tapa apapun yang dilaksanakan, tanpa kepercayaan disebut ASAT O Partha; ini tidak ada artinya, disini maupun didunia Sana.

Ny. H.P. BLAVATSKY GEMA SUARA DARI SUNYI BAGIAN KE II. JALAN DUA. 1. Suara dari para calon :

Page 28: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

29

“Dan sekarang O Guru yang penuh kasih sayang, tunjukkanlah engkau jalan pada orang lain. Lihat bagaimana banyak yang mengetuk untuk minta masuk dan telah lama menunggu dalam keadaan kebodohan yang gelap untuk melihat dibukakannya Gapura dari Kepastian yang lndah". 2. "Apakah sekiranya O Guru, yang penuh pengampunan, engkau tidak akan menyingkapkan "Ilmu Hati Batin" pada kami ? Apakah engkau akan meno lak memimpin para abdimu ke jalan Kebebasan/Kesempurnaan ?" 3. Atas mana Sang Guru menjawab : "Jalannya ada dua 52); dan tiga jumlahnya Kesempurnaan nan Agung; enam jumlahnya kebajikan-kebajikan yang merobah badanmu menjadi "Pohon Ilmu". 4. Siapakah yang akan mendekati ? 5. Siapakah yang akan memasuki dulu ? 6. Siapakah yang pertama-tama akan mendengar pepatah/pelajaran-pelajaran dari Dua Jalan, yang menjadi Satu dan melihat disingkapnya Kesunyatan Hati yang tersembunyi 54) ? Kepastian yang menyisihkan semua kepandaian akan tetapi mengajar kebijaksanaan, memberikan banyak cerita penuh malapetaka. 7. Sayang - Seluruh manusia diliputi Alaya 55) dan mereka adalah satu dengan Sukma nan Besar, tetapi maupun mereka telah memilikinya akan tetapi tak ada gunanya sedikitpun padanya. 52. Dua jalan adalah merupakan dua kenis pelajaran yang diberikan oleh Sang Buddha,ialah yang Exoteris dan yang Esoteris, yang dinamakan “Pelajaran Lahir/Ilmu Mata”,dan “Pelajaran Batin/Ilmu Hati”.Agama “Bodhi Dharma” dari negeri Cina yang pada saat itu telah sampai di Thibet,menyebut yang satu exoteris “Kianmen” dan yang lain esoteric “Tsungmen”.Yang pertama dinamakan “ilmu mata” karena pelajaran-pelajaran itu buah dari kepala atau pikiran/otak,sedangkan yang kedua “ilmu hati”/batin, karena keluarnya langsung dari hati.Ilmu ini juga disebut “Segel dari Kesunyataan”,suatu symbol yang ditemukan dalam surat-surat esoteric.

Page 29: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

30

53. ”Pohon Ilmu” adalah suatu gelar yang diberikan pada para Adept,mereka yang telah mencapai ilmu mystic tertinggi,pengikut “Bodhi Dharma”. Nagaryuna yang mendirikan perguruan Madhyamika disebut “Pohon Naga”,naga adalah symbol kebijaksanaan dan ilmu.Pohon dihirmati karena Sang Buddha lahir,menerima pencerahan,memberikan pelajaran pertama-tama,dan wafatnya dibawah Pohon Bodhi. 54. ”Hati yang tersembunyi” ialah pelajaran secara esoteric 55. Alaya adalah sukma Alam Semesta/Kosmos,dalam mystic artinya sama dengan Akasha dan Mulaprakriti (Benda asal mula). Akasha= ether Kosmos meliputi seluruh ruang dan asal hidup dan suara ialah Anima Mundi atau Kundalini Kosmos.Dalam Akasha adalah keadaan sekarang,yang lalu dan yang akan dating tersimpan dalam waktu yang sama yang hebat dan yang meliputi seluruhnya.

8. Lihat bagaimana Alaya,sepertilah bulan mencermin pada air hening yang besar maupun yang kecil dikilatkan kembali dalam atom yang terkecil, akan tetapi toh masih kandas untuk menembus sampai pada jantung/batin umat manusia.Sayang, bahwa hanya sedikit sekali yang dapat memanfaatkan hadiah ini, merupakan suatu kurnia yang tak berhingga nilainya, untuk belajar mengenal kesunyatan, menyadari dengan benar-benar apa yang ada/berwujud, maupun mengerti tentang apa yang tidak ada/tidak berwujud. 9. Sang murid berkata : "Apakah yang akan saya buat O Guru, untuk mencapai kebijaksanaan ?" 10. Apakah O Sang Bijaksana, untuk mencapai kesempurnaan ?" 11. "Cari Jalan-jalannya. Akan tetapi O Lanu, sebelum engkau mulai perjalanan-mu, hatimu harus suci dulu. Belajar sebelum engkau melangkah satu langkah, membedakan antara yang sungguh/nyata dari pada yang cedera/berobah-robah, tidak nyata, dan antara yang selalu akan lenyap dan yang selalu tetap, kekal dan abadi/langgeng. Belajar terutama membedakan antara kepandaian kepala/ilmu lahiryah dari pada kebijaksanaan Sukma, "Ilmu mata" dari pada "Ilmu Hati".

Page 30: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

31

12. Sungguh, kebodohan/tidak berpengetahuan adalah ibaratnya seperti tong tertutup rapat dan tak berhawa; Jiwa ibaratnya burung yang terkurung disitu. Ia tidak dapat berkicau maupun menggerakkan bulu sayapnya dan penyanyi papa duduk kaku bisu dan akan mati karena kelemahannya. 13. Akan tetapi kebodohan adalah masih lebih baik dari pada kepandaian kepala tanpa kebijaksanaan Sukma, sebagai bintang petunjuk dan pepadangnya, 14. Benih kebijaksanaan tidak dapat tumbuh dalam tempat yang kosong, vacuum/ tak ada hawanya. Supaya dapat hidup dan mendapat pengalaman diperlukan pikiran yang luas dan dalam dan titik-titik yang menarik ia ke arah "Jiwa Intan" 56). Cari titik-titik itu jangan di daerah Maya, tetapi naik diatasnya melalui kesilapan-kesilapan; cari Sat 57) yang abadi dan tak berobah-obah dan jangan percaya pada gambar-gambar palsu dari waham/verbeedingmu 15. Sebab pikiran adalah seperti cermin; ia tertutup oleh debu sedang dalam mengkilatkan semua kembali 58). Angin sepoi-sepoi dari kebijaksanaan Sukma itu perlu untuk menghilangkan debu dari waham kita. Cobalah 0 yang baru mulai, untuk mempersatukan pikiran dengan Sukmamu. 56. "Jiwa Intan" Mustikannya Jiwa, Vajrasattva. adalah suatu gelar dari Buddha yang tertinggi, 'penguasa seluruh rahasia-rahasia', Vajradhara dan Adibudha adalah sebutan lain 57. 'Sat’, satu-satunya kesungguhan dan kesunyatan yang kekal dan abadi/langgeng. sedangkan lain-lainnya semua adalah kesilapan. 58. Pelajaran Shin-Sin mengibaratkan daya pikiran manusia seperti cermin yang menarik tiap atom dan mengkilatkan kembali dan seperti cermin tiap hari harus "dijaga", dipelihara dan dibersihkan. Golongan Shin-sin adalah turunan keenam dari negeri Cina Utara yang mengajarkan ilmu esoteris dan Bodhi-Dhama. Shin-Sin adalah keadaan kebebasan dan kebahagiaan Sukma; dalam keadaan itu Jiwa manusia dapat kemana-mana menurut sekehendaknya.

Page 31: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

32

16. "Singkirkan kebodohan dan singkirkan juga kesilapan. Berpaling mukamu dari tipu muslihat dunia, jangan percaya kepada indryamu. Semua itu tidak sungguh. Tetapi carilah 'Manusia Abadi rasa prikemanusiaan dalam tubuhmu 'kuil’ dari cita-rasa - yang ada didalam bukan keakuanmu, dan jika engkau telah menemukannya lihatlah dalam sana : Engkau adalah Buddha 60). 17. Singkirkan sanjungan-sanjungan o yang berbakti, sanjungan membawa tipuan diri. Tubuhmu bukanlah Dirimu. Dirimu sesungguhnya tak berbadan dan tidak tersinggung karena sanjungan maupun fitnah. I8. Memongkokkan diri o murid, ialah seperti sesuatu menara tinggi di pendaki oleh seorang gila yang angkuh. Di sana ia sekarang duduk dengan congkak dalam kesunyian, tak diperdulikan orang lain kecuali diri sendiri. 19. Semua kepandaian dibuang oleh yang Bijaksana; 'Kepastian yang Sejati' menyebarkan itu pada angin. Roda kepastian/cakra penggilingan berputar terus bagi semua, bagi mereka yang berendah hati maupun yang angkuh. 'ilmu Mata adalah untuk rakyat umum. untuk golongan pilihan berlaku 'Ilmu Hati. Yang satu selalu berkata dengan tekebur : "Lihat sini, saya tahu, "sedangkan yang lain mencari-cari dengan rendah hati dan mengatakan dengan lemah lembut : "Begitulah saya pernah dengar 61). 20. 'Pengayak Agung" adalah sebuatan 'Ilmu Hati o murid. 21. Roda Kepastian yang Sejati bergerak cepat, terus menerus. Ia bergiling siang dan malam. Ia memisahkan sekam dari beras gandum yang keemas-emasan, kotoran dari tepungnya. Tangan Karma memutar roda itu; gulingan-gulingan-nya menggetarkan denyutan hati Karma. 22. Mengetahui sungguh adalah tepung, sekamnya adalah semu kepandaian. Jika engkau akan makan roti kebijaksanaan, engkau harus menguli tepungmu dengan air jernih 'Amerta' 62). Tetapi kalau engkau mencampur sekam dengan embun Maya, engkau akan hanya dapat membuat makanan untuk burung merpati hitam, burung dari kelahiran, mati dan duka-cita.

Page 32: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

33

23. Kalau ada yang mengatakan, bahwa untuk menjadi Arhat, engkau harus menghentikan kasih-sayangmu kepada semua mahluk, jawablah bahwa itu adalah dusta. 60. Buddha artinya Cahaya Pepadang. 61. "Begitulah saya pernah dengar, merupakan suatu mantra. yang mendahului surat/kitab Buddha. kata-kata mana yang berarti bahwa apa-apa yang menyusul ditulisnya menurut apa yang diucapkan olah Sang Buddha atau para Arhat. 62. 'Amrita' adalah air hidup

24. Kalau ada mengatakan bahwa untuk mencapai kebebasan, engkau harus membenci Ibumu dan menyingkirkan anak lakimu, engkau hajais menghina ayahmu dan menyebut dia sebagai “pelayanmu” 63); bahwa engkau harus melenyapkan adanya rasa kasih sayang kepada sesama dari hatimu, katakanlah : "Lidahmu bohong". Itulah pelajaran/ilmu Tirthika 64), yang tak percaya/kafir. 25. Kalau ada yang membujuk engkau dengan kata-kata, bahwa atas perbuatan lahirlah dosa,dan atas dasar tidak berbuat sama sekali, kebahagiaan, katakanlah bahwa mereka itu tersesat disini. Menghentikan tindakan-tindakan sebagai manusia, membebaskan kebudakan pikiran dengan cara menghentikan dosa-dosa dan kecederaan-kecederaan bukanlah jalannya Ego-ego Deva 65). 26. Dharmanya 66) “Mata” ialah mewujudkan apakah yang ada di luar dan yang tidak berada. 27. Dharmanya “Hati” ialah mewujudkan Bodhi 67), apakah yang kekal dan abadi. 28. Lampu hanva menyala terang kalau sumbu dan minyaknya bersih. Untuk membersihkan harus diperlukan yang membersihkannya. Nyalanya tidak merasa proses itu. "Angin mengayun-ayunkan tangkainya pohon dan daun-daunnya akan tetapi pangkalnya tetap tak bergerak". 29. Padamu dapat ada perbuatan maupun tidak ada perbuatan, badanmu bergerak pikiranmu hening, jiwamu cerah/terang seperti air telaga di gunung.

Page 33: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

34

30. Apakah engkau ingin menjadi Yogi dari 'Kitaran masa' 0 Lanu ? 31. Janganlah percaya bahwa karena dengan duduk sendirian dengan angkuh da-lam rimba gelap jauh dari masyarakat ramai - bahwa karena hidup dari akar-akar dan tumbuh-tumbuhan dan memuaskan dahaga dengan salju dari gunung yang tinggi - janganlah percaya o, yang berbakti, bahwa itu akan membawa engkau ke tujuan kebebasan yang akhir. 32. Janganlah mengira bahwa dengan memutus-mutus tulang atau merobek-robek daging dan otot-otot, engkau akan dapat 'Bersatu' dengan Pribadimu yang Hening" 68). Janganlah percaya bahwa kalau dosa-dosa dari badan wadaqmu telah dikalahkan kewajibanmu sebagai mahluk telah selesai. 63. Rathapala, Arhat besar, memanggil ayahnya demikian dalam cerita Rathapala Sutrasane. Cerita ini sesungguhnya suatu ibarat saja (allegorisch); contohnya, ayah Rathapala memiliki rumah dengan tujuh pintu dan disalahkannya mereka yang menangkap kata-kata itu begitu saja dan tidak dirasakan lebih mendalam. 64. "Tirthika" ialah nama para tapa golongan Brahmana. 65. Ego Deva ialah Ego yang lahir tumimbal balik (reinkarnasi) 66. Dharma,kepastian/tugas hidup, ialah kewajiban termasuk penuaiannya kepastian atau kodrat. Dalam Dharma kehendak bebas dan takdir/nasib menjadi satu, yang menakjubkan. Karena Dharma manusia bebas dari Karma. 67. Bodhi ialah kebijaksanaan Tuhan yang nyata, pepadang batin. 68. 'Pribadimu yang Hening' (Still Self) ialah Pribadi Luhur,dasar ketujuh.Dalam perguruan mystik badan wadag dinamakan 'bayangan-bayangan'.

33. Yang dikurniai menolak berbuat demikian. Singa Kepastian, Tuhan yang penuh pengaksama 69) mengetahui sebab musabab yang sesungguhnya dari duka-cita manusia, serentak meninggalkan rimba raya yang sunyi, tempat yang penuh kenikmatan yang manis tetapi yang masih penuh keakuan.

ww

w.m

adro

mi.c

om

Page 34: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

35

Dari Aranyaka 70) beliau menjadi Guru dari seluruh umat manusia. Setelah Julai 71 ) masuk Nirwana, beliau berkotbah di gunung-gunung dan di lapangan-lapangan dan mengadakan ceramah di kota-kota, didepan para Deva, para manusia dan yang berbadan halus. 34. Tanamlah perbuatan-perbuatan yang ramah tamah dan engkau akan memetik buahnya.Tak berbuat dimana diperlukan kasih sayang, adalah sama dengan berbuat kesalahan besar yang mengakibatkan kematian. Demikianlah katanya yang bijaksana. 35. Apakah engkau akan menghentikan perbuatan-perbuatanmu ? Jiwamu tidak akan menemukan kebebasan dengan cara demikian. Untuk mcncapai Nirwana. kita harus mengenal diri dahulu, dan mengenal diri adalah buah dari perbuatan-perbuatan yang penuh kasih sayang. 36. Sabarlah o calon? sepertiiah orang yang tidak takut gagal, maupun tidak ingin sukses. Arahkan penglihatan Sukmamu tetapi kepada Bintang, yang engkau adalah sinarnya 72),bintang yang bersinar menyala-nyala dalam waktu yang abadi. yang tak ada cahaya didalamnya dilapangan-lapangan yang tak dikenal dan tak berhingga batasnya. 37. Bertekunlah seperti orang yang berabad-abad bertahan diri. Bayangan-bayanganmu 73) itu hidup dan lenyap, akan tetapi apa yang akan hidup seterusnya dalammu, Tahu, tidak akan lenyap - sebab itu adalah pengetahuan ilmu 74); itu adalah mahluk yang dulu ada, yang sekarang ada dan yang besok akan tetap ada. yang soal waktu sudah tidak ada arti baginya. 38. Kalau engkau ingin ketenangan dan damai yang tetap/langgeng o murid, ta-namlah benih-benih pahalamu di lapangan-lapangan untuk panenmu yang akan datang. Terimalah saja kesengsaraan dari sebab kelahiran. 69. Tuhan yang penuh pengaksama adalah Sang Buddha. 70. Aranyaka namanya seorang tapa menyendtri dalam rimba, jika ia telah menjadi Yogi. 71. Julai namanya Tathagata dalam bahasa Cina, suatu gelar yang diberikan kepada Sang Buddha.

Page 35: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

36

Setelah Sang Buddha menemukan pemecahan soal hidup dan mati, yang artinya men-dapat pepadang(pencerahan), beliau meninggalkan pengasingan dirinya dan dengan terang-terangan memberikan pelajaran kepada para umat manusia. 72. Tiap Jiwa Ego ibaratnya adalah satu sinar dari 'Jiwa Planit', menurut pelajaran esoteris. 73. Badan-badan wadaq manusia yang lenyap/mati disebut bayangan-bayangan. 74. Pikiran manusia adalah Manas, dasar angan-angan atau EGO dalam manusia disebut pengetahuan/ilmu/pengertian, sebab Ego manusia dinamakan Manasa - putera-putera, artinya putera-putera dari pikiran Universal (Kosmos), Mahat.

39. Pindahlah dari bawah terik sinar matahari ke tempat bayangan-bayangan yang sejuk, dan berikan dengan cara demikian tempat pada lain-lain. Air-mata karena susah dan dukacita yang menyiram tanah yang kering, akan menghasilkan bunga-bunga dan buah-buahan daFi pembalasan Karma. Dan dari dapur dan asap hitam dari hidup manusia bangkitlah api bersayap yang nya-la-nyala yang telah dimurnikan dan terus-menerus naik ke atas di bawah pengawasan Karma, pada akhirnya mencipta tiga keadaan 75). yang kaya-raya dan megah di Jalannya. 40. Tiga keadaan ini adalah : NIRMANAKAYA, SAMBHOGAKAYA dan DHARMAKAYA, keadaan yang paling luhur. 75. Tiga keadaan juga disebut tiga busana/pakaian adalah I) NIRMANAKAYA, II) SAMBHOGAKAYA dan III) DHARMAKAYA. Buddha yang maha kasih-sayang, setelah mencapai tingkat Arhat (jalan ketujuh), mengingkari masuk ke Nirwana atau mengikuti keadaan DHARMAKAYA dan menyeberang ke tepi sebelah lainnya, "karena dari situ

Page 36: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

37

(Nirwana), mereka tak akan mungkin lagi menolong umat manusia walau sedikitpun saja yang masih diijinkan oleh Karma. Mereka lebih senang dengan tidak diketahui tetap tinggal di dunia dalam kejiwaan dan menyumbangkan tenaganya untuk menolong umat manusia dan menggerakkan mereka ke arah "Kepastian yang sejati', membawa mereka ke jalan keadilan. Bentuk-bentuk/keadaan-keadaan Budha dinamakan : I). NIRMANAKAYA, bentuknya etheris, setelah meninggalkan badan wadaq sebelum akan ke alam astral, di samping menguasai ilmu sebagai Adept. Sang Bodhisattva mengembangkan badan itu dalam diri sendiri selama beliau mendapat kemajuan dalam Jalannya. Jika beliau telah mencapai tujuannya dan menolak buahnya, beliau tetap ada di dunia sebagai Adept; dan kalau beliau wafat, beliau tetap ada dalam badan yang beliau ciptakan sendiri, yang tak dapat dilihat oleh manusia biasa, untuk menjaga dan melindungi mereka dengan cara tidak masuk ke Nirwana. II). SAMBHOGAKAYA adalah sama saja dengan Nirmanakaya, akan tetapi ditambah dengan kemulyaan dari "tiga jenis kesempurnaan", yang salah satunya merupakan terusapnya sama sekali semua hubungan dengan keduniaawian. III). DHARMAKAYA adalah Buddha yang sempuma. Arti sesungguhnya bukanlah merupakan suatu badan, akan tetapi tarikan nafas yang sempuma/ideal : kesadaran diri yang telah tercelup dalam kesadaran Universil/Illahi, atau Jiwa yang telah bersih dari sifat-sifat apapun. Seorang Adept atau Buddha yang telah ada dalam keadaan Dharmakaya memutuskan segala hubungan yang mungkin dengan dunia, pun angan-an gannya pada dunia. Dengan demikian seorang Adept yang berhak mendapat Nirwana mengorbankan keadaan *Dharmakaya*nya dalam kata-kata mystik, supaya dapat menolong umat manusia sedangkan dua 'Sambhogakaya' hanya masih tinggal ilmu yang sempuma dan agung dan menetap dalam keadaan 'Nirmanakaya'. Perguruan esoteris mengajar bahwa Sang Gautama Buddha dengan beberapa Arhat adalah dalam keadaan *Nirmanakaya* dan tak ada sesuatu yang lebih tinggi berdasarkan atas pengorbanannya dan pembaktiannya yang begitu besar bag! seluruh umat manusia.

Page 37: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

38

41. "Pakaian Shangna" 76) ini betul dapat memberikan cahaya yang abadi, akan tetapi 'pakaian Shangna' saja membawa Nirwana pembinasaan: mengakhiri lahir kembali, akan tetapi o Lanu, membunuh pula kasih sayang. Para Buddha yang telah sempurna dalam keadaan 'Dharmakaya-Dharmakaya' yang nikmat, tidak dapat memberikan pertolongan kepada umat manusia lagi. Ah, apakah Pribadi-pribadi akan dikorbankan pada Pribadi Agung, umat manusia seluruh-nya dikorbankan pada satu dua orang saja ? 42. Ketahuilah o pemula bahwa Jalan terbuka menuju kenikmatan diri sendiri disingkiri oleh Bodhisattva-Bodhisattva dari 'Hati tersembunyi', ialah Buddha dari kasih-sayang. 43. Hidup demi keselamatan seluruh umat manusia adalah langkah pertama. Melatih diri untuk menjalankan enam kebajikan 77) penuh kemegahan adalah yang kedua. 44. Di dalam keadaan Nirmayakaya yang berendah hati berarti bagi diri sendiri mengorbankan kebahagiaan berabad-abad untuk ikut serta dalam menolong membebaskan umat manusia. Mencapai kebahagiaan Nirwana hanya untuk dikorbankan, itulah jejak yang tertinggi dan terakhir tak ada bandingnya dalam Jalan Pengorbanan. 45. Kenal ini sebagai Jalan 'Rahasia' 0 murid, jalan yang dipilih oleh para Buddha yang sempurna, yang mengorbankan Pribadinya demi mereka yang lebih lemah. 46. Dan kalau 'Pelajaran/Ilmu Hati' masih terlalu muluk-muluk bagimu, kalau engkau masih harus menolong dirimu sendiri dan takut memberi pertolongan orang lain - diperingatkan sebelumnya, engkau yang bimbang: cukuplah engkau menerima saja 'pelajaran-pelajaran/ilmu Mata' dari Kepastian. Tetaplah mengharap-harap. Sebab kalau Jalan Tersembunyi itu 'hari ini' tidak diketemukan 'besok pagi' 78) mungkin telah ada di hadapanmu. Ketahuilah, bahwa tiap niat bagaimana kecilpun tak berhingga, ke arah yang sejati maupun yang tak sejati, tak ada yang dapat lenyap dari kekuasaan sebab-musabab/kepastian Karma, Asap yang tak bergunapun tidak akan tanpa bekas. “Perkataan yang melukai,diucapkan dalam hidup dahulu,tidak diha…..

Page 38: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

39

76. “Pakaian Shangna” dari Shangavesu dari Rajagriha.Arhat besar ketiga ,atau leluhur dari susunan tiga puluh tiga Arhat yang menyebar-luaskan Agama Byddha,menurut para orientalis-orientalis ahli-ahli bahasa Timur.”Pakaian Shangna” berarti juga mencapai kebijasanaan dengan mana dapat masuk dalam Nirwana dari pembasmian Keakuan.Tafsiran tepat ialah pakaian neofit (Seorang yang baru diterima) dalam ketahbisan.Menurut Edkins “pakaian rumput” ini pada masa dynasti Tong dibawa dari negeri Cina ke Tibet. “Kalau ada Arhat dilahirkan, tanaman ini tumbuh ditempat yang suci” katanya cerita cina dari Tibet. 77.Menjadi Yogi dengan cara menjalankan tapa dinamakan ‘melalui jalan paramita’. 78.”Besok pagi” dalam arti kelahiran atau reinkarnasi yang akan datang.

…..puskan, akan tetnpi selalu kembali lagi” 79). Tanaman meicka tidak akan berbunga mawar, pun bunga melati yang mungil kecil seperti bintang perak tak akan menjadi bunga tanaman yang berduri atau rumput-rumputan. 47. Pada “Hari ini” engkau dapat membuat kemungkinan-kemungkinan untuk "besok pagi”mu. Benih-benih sebab-musabab yang tiap detik ditanam sepanjang Perjalanan Jauh memberi panenan setimbalnya, karena Keadilan yang Pasti tak berobah, menguasai seluruh dunia. Dengan tindakan-tindakan yang tak pernah salah, ia menghadiahkan pada hidup semua mahluk malapetaka atau kebahagiaan, ialah buah Karma dari pikiran maupun perbuatan kita dahulu. 48. Terimalah bagianmu, sebegitu banyak menurut jasa-jasamu, hati yang sabar. Haraplah tetap riang hati dan terimalah nasibmu. Begitulah Karmamu, Karma dari putaran-putaran lahir dan nasib juga dari mereka, yang sama dengan eng¬kau lahirnya dalam kesulitan-kesulitan dan kesengsaraan, bergembira dan menangis dari hidup ke hidup, terikat oleh perbuatan-perbuatanmu dulu. 49. Engkau 'hari ini’ bekerja untuk mereka dan 'besuk pagi’ mereka bekerja untukmu.

Page 39: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

40

50. Dari kuncup pengorbanan diri datanglah buah yang lezat manis dari Kebebasan yang terakhir. 51. Pasti leburlah ia yang takut pada Mara, tidak mau memberi pertolongan pada orang lain, karena tak ada manfaatnya bagi diri sendiri. Seorang penziarah yang lelah dan akan mendinginkan badannya dalam sungai yang mengalir, tetapi tidak berani menyelam karena takut dibawa arus air, bisa tewas karena kepanasan. Tak berbuat karena takut merugikan kepentingan diri sendiri, akan mendapatkan buah-buahan yang busuk saja. 52. Hidup seorang berbakti/bertakwa tetapi hanya untuk kepentingan diri sendiri tak ada gunanya. Manusia yang tidak menunaikan tugasnya yang tertentu dalam hidupnya, sia-sia belaka dalam hidupnya. 53. Ikuti roda hidup; ikuti roda kewajiban terhadap bangsa dan keluarga, terhadap teman dan musuh dan tutuplah pikiranmu bagi dukacita dan kesenangan, dua-duanya. Habiskanlah Kepastian karma karena akibat-akibat. Peroleh Siddhi-Siddhi untuk lahirmu kemudian. 54. Jika engkau tidak dapat menjadi matahari, terimalah menjadi planit yang berendah hati. Ya, jika engkau tidak dapat menyala-nyala seperti matahari siang hari di puncak kesunyian yang abadi, tertutup dengan salju, pilih dan 0 murid baru/neofit, jurusan yang lebih rendah. 55. Tunjukkan ‘Jalan' - bagaimana samar-samar juga dan sepertilah hilang dalam tengah-tengah ribuan bintang-bintang - sebagai bintang sore manjadi penunjuk jalan bagi mereka yang bepergian pada waktu malam. 79. Kutipan dari aturan-aturan Peguruan Prasanga.

56. Lihat bintang Migmar/Mars sedangkan matanya cepat menerobos bumi yang sedang tidur diselimuti dengan selubung-selubung kemerah-merahan. Lihat aura yang menyala-nyala dari “tangannya” Lhagpa/Mercurius, yang rnerintang dengan penuh kasih sayang dan melindungi kepala-kepala para tapanya. Dua-duanya sekarang adalah pengabdi dari Nyiama/Matahari, yang tidak ada pada waktu malam hari, dan mereka menjadi gantinya sebagai penjaga-penjaga yang diam. Mereka

Page 40: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

41

itu pada zaman Kalpa-kalpa yang lampau merupakan Nyiama-nyiama sendiri dan pada hari-hari kemudian dapat menjadi dua matahari lagi. Begitulah naik turunnya dalam alam karena Kepastian Karma. 57. Haraplah seperti mereka O Lanu. Beri kepada orang yang lelana/pelgrim pepadang dan pertolongan dan carilah mereka yang kurang pengetahuannya dari pada engkau; yang ada dalam kesunyian dan kesengsaraan, haus dan lapar un¬tuk makan nasi kebijaksanaan tanpa Guru, dan tak ada pengharapan dan per-tolongan dan biarlah ia mendengarkan 'Kepastian’. 58. Katakan padanya O Calon, bahwa ia yang dapat membuat angkuhnya dan cintanya pada diri sendiri menjadi budak dari ketakwaannya; bahwa ia, walaupun masih terikat oleh keadaan keduniwian,akan tetapi atas kesabaran dan pasrahnya kepada Kepastian, sebagai menaburkan bunga-bunga yang indah di kaki Shakya-Thub-Pa 80), dalam hidupnya sekarang juga dapat menjadi Srottapatti. 81) Siddhi-siddhi kesempurnaan masih jauh sekali tampaknya; akan tetapi langkah pertama telah ditempatkan, telah mulai masuk dalam arus; penglihatan tajam dari burung garuda, pun pendengaran peka seperti dari rusa penakut, dapat dikuasai oleh yang lelana/pelgrim. 59. Katakan O Calon, bahwa kebaktian yang sungguh-sungguh dapat memberikan kembali ilmu-ilmu, yang menjadi miliknya dalam hidup-hidup yang lampau. Penglihatan Deva dan pendengaran Deva tidak dapat diterima dalam satu hidup saja. 60. Haraplah berendah hati, jika engkau ingin mendapat kearifan/kebijaksanaan. 61. Lebih-lebih berendah hati lagi, kalau engkau telah menguasai kebijaksanaan. 62. Haraplah seperti samudra, yang menelan didalamnya semua sungai-sungai dan bengawan-bengawan besar. Ketenangan tak berhingga dari samudra tetap tak tergoyah; ia tak merasa adanya yang mengalir padanya. 63. Kuasailah dengan Kepribadianmu yang luhur, keakuan-keakuanmu yang rendah.

Page 41: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

42

64. Kuasailah dengan yang Abadi/Langgeng, Kepribadianmu yang luhur. 65. Ya luhurlah dia, yang mematikan-nafsu-nafsunya. 66. Lebih luhur adalah dia, yang di dalam batin, ialah Kepribadian Tuhan telah mematikan kesadaran dari nafsu-nafsu. 67. Jagalah supaya janganlah yang rendah dapat mengotori yang luhur. 80. Shakya-Thup-Pa ialah Buddha. 81. Srottapatti adalah ia yang masuk dalam arus 'Nirwana'. Kecuali karena kejadian-kejadian atau sebab-sebab yang istimewa sekali, seorang baru dapat Nirwana dalam satu hidup. Biasanya seorang Chela dalam suatu hidup tertentu mulai naik ke atas, akan tetapi baru dalam hidup ketujuh kalinya dapat mencapai tujuannya yang terakhir.

68. Jalan ke kebebasan yang terakhir letaknya di Diri Pribadimu sendiri. 69. Jalan itu mulai - dan hentinya di luar keakuan yang rendah. 70. Di bawah mata para Tirthika 81) yang angkuh, ibu sungai-ibu sungai tidak di sanjung-sanjung oleh manusia dan mereka selalu berendah hati: di mata orang gila kelihatannya bentuk manusia itu kosong, walaupun penuh dengan isi Air Amrita yang manis. Sedang sungai-sungaiyang suci mulainya dari tanah-tanah yang suci 82) dan siapa yang memiliki kebijaksanaan dihormat oleh seluruh manusia. 71. Para Arhan dan Bijaksana dari visie 83) yang tak berhingga batasnya, jarang sekali adanya sepertilah bunga dari pohon Udumbara. Para Arhan dilahirkan pada tengah malam, sama-sama waktunya dengan berkembangnya tanaman yang kudus dengan sembilan dan tujuh tangkai 84), bunga yang suci yang membuka dan mekar pada waktu gelap dari embun suci-murni dan di tempat yang penuh es di puncak-puncak yang tinggi tertutup dengan salju, gunung-gunung, yang tidak pern ah diinjak oleh kaki-kaki orang-orang yang berdosa.

Page 42: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

43

72. Tak ada 0 Lanu, yang pernah jadi Arhan dalam kelahiran pada waktu sukma-nya pertama-tama ingin kebebasan yang paling akhir. Toh, engkau yang ingin sekali, tak ada prajurit seorangpun yang bersukarela dengan gagah berani ikut perang antara yang hidup dan yang mati 85), toh tak ada calon prajurit seorangpun, yang dapat ditolak menginjak Jalan, yang menuju ke lapang pertempuran. 73. Sebab, dia akan menang atau dia akan kalah. 74. Ya, kalau dia menang, dia akan kebagian Nirwana. Baru setelah ia membuang bayangan badannya yang dapat mati, sebab musabab dari banyak susah dan sakit,yang tak dapat disembuhkannya umat manusia akan menghormat dia sebagai Buddha yang kudus dan luhur. 75. Dan kalau dia jatuh, pun jatuhnya dia tidak tanpa guna; musuh-musuh yang telah dikalahkan dalam pertempuran-pertempuran paling akhir tak akan kembali lagi dalam hidup yang akan datang. 76. Tetapi kalau engkau ingin mencapai Nirwana atau tak akan mengindahkan pialanya, janganlah buah dari perbuatan maupun tidak perbuatanmu dijadikan soal atau tujuanmu o sang pemberani hati. 81. Tirthika adalah sebutan para Brahmana yang melalui Hymalaya. Oleh para Buddhis di Tibet mereka di anggap golongan yang tak percaya, sebaliknya mereka disebut oleh golongan lain Juga demikian. 82 Tanah-tanah yang suci yalah tanah Tibet. 83. Visie atau psychis tak berhingga batasnya adalah penglihatan di luar daya manusia. Seorang Arhan dianggap memiliki penglihatan luar biasa dan sebagai pengenal tentang apapun dari dekat maupun dari jauh. 84. Tangkai bunga Shangna. “Lihat Pakaian Shangna” ke 76 hal 19 85. Yang hidup yalah Pribadi/Ego luhur, yang tak mati-mati dan yang mati adalah Ke akuan/Ego yang rendah. 77. Ketahuilah, bahwa Sang Bodihisattva yang melepaskan Kebebasan untuk menjalankan pengorbanan dan memikul sengsara dari Hidup tersembunyi 66), disebut 'Yang Tiga kali Terhormat' o engkau yang akan ingin mcmikul sengsara menembus puteran-puteran cycli-cycli semua.

Page 43: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

44

78. Jalannya adalah satu murid, akan tetapi pada ujungnya menjadi dua, Tingkat-tingkatannya tertutup dengan empat dan tujuh pendopo. Pada ujung pertama : - kebahagiaan pada saat itu juga; pada ujung lain : - kebahagiaan tertunda. Dua-duanya adalah piala atas jasa-jasanya : pada engkau dipersilahkan memilih. 79. Yang satu menjadi dua, yang 'terbuka’ 87) dan yang tersembunyi. Yang pertama membawa engkau ke tujuan, yang kedua menuntun engkau sampai ke Pengorbanan Diri Pribadi. 80. Jika yang selalu berobah-robah dikorbankan pada Yang Tetap/Kekal, pada engkaulah jatuh pialanya; titik air kembali lagi pada tempat semula Jalan 'terbuka' membawa engkau ke arah perobahan yang tak berobah - Nirwana, keadaan kesempurnaan yang cemerlang, kebahagiaan, yang tak dapat dibayangkan dengan pikiran, yang tak ada bandingnya. 81. Begitulah Jalan Pertama ke Kebebasan. 82. Akan tetapi Jalan Kedua yalah : Pengorbanan - dan karena itu dinamakan 'Jalan Sengsara'. 83. 'Jalan Tersembunyi' itu menuntun Sang Arhan menurut faham pikiran, ke kesengsaraan yang tak dapat digambarkan; susah karena memikirkan hidupnya yang sama mati 88), dan belas kasian dengan tak berdaya terhadap para umat manusia yang mengalami dukacita sebab Karma; para Bijaksana tak ada yang berani membatalkan buah -buahnya Karma. 84. Karena ada tertulis : "Belajarlah menjauhi segala sebab-sebab; akan tetapi getaran dan akibat, begitupun gelombang-gelombang besar dari musim/waktu, engkau akan membiarkan jalannya! 85. 'Jalan terbuka’ akan menyuruh engkau membuang badan Bodhisattva, setelah engkau mencapai ketamatannya dan membawa engkau masuk dalam 'Dharmakaya' 89), keadaan kemulyaan tigakali megah ,lupa terus menerus pada dunia dan umat manusia.

Page 44: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

45

86. 'Hidup tersembunyi adalah hidup sebagai Nirmanakaya’. 87. Jalan 'terbuka dan tersembunyi' yang pertama yalah yang exoteris diajarkan pada yang masih baru diterima. tetapi Jalan Rahasia yang kedua dasair-dasarnya diterangkan pada waktu ditahbiskan. 88. Yang disebut ‘hidupnya yang sama mati’ yalah mereka yang:tidak mengerti kesunyatan/ kesungguhan yang esoteris, dan tidak tahu tentang kebijaksanaan. 89. Dharmakaya ket. 75 hal. 18. 86. "Jalan tersembunyi menuju juga ke arah kebahagiaan Paranirwana akan tetapi setelah akhir beberapa kalpa yang tak terhingga, setelah Nirwana-nirwana didapat dan hilang karena rasa kasih sayang dan rasa kasihan tak terbatas pada dunia dan manusia yang tertipu dan tersesat. 87. Tetapi pernah ada firman yang bunyinya : "Yang terakhir akan yang paling agung”. Samyak Sambuddha; Guru Kesempurnaan. mengorbankan Dirinya untuk menolong dunia dengan berhenti di ambang pintu Nirwana, keadaan yang suci-murni. 88. Mengenai dua jalan engkau telah mengerti sekarang. Waktu memilihmu telah datang o Jiwa yang menyala-nyala. kalau engkau telah sampai ujungnya melalui tujuh gapura. Cemerlanglah daya pikiranmu. Angan-angan yang menyesatkan engkau tak mempengaruhi dan menjerat engkau lagi. karena engkau telah mengerti semuanya. Dengan tak terselubung adalah Kesunyatan sekarang di hadapanmu dan ia dengan sungguh-sungguh melihat pada mukamu. Ia berkata : 89. "Lezatlah rasanya buah dari ketenangan dan kebebasan demi Pribadi nan Luhur/Het Zelf. akan tetapi lebih lezat lagi ialah buah-buah dari penunaian kewajiban yang pahit dan lama, ya dari pengorbanan untuk kepentingan orang lain, dari umat manusia yang sengsara. 90. Ya, yang menjadi Pratyeka Buddha 90) itu hanya memberi hormat pada Pribadi nan Luhur/Het Zelf. Bodhisattva yang unggul dalam bertempumya dan yang telah memegang piala di tangannya, akan tetapi toh masih dengan rasa kasih-sayang sedalam-dalamnya berkata :

Page 45: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

46

91. "Demi untuk orang lain saya tidak akan menerima Piala ini ia menyelesaikan Pengorbanan yang lebih besar. 92. Seorang juru selamat dari Dunia adalah dia. 93. Lihat ! Tujuan terakhir penuh kebahagiaan/kenikmatan dan Jalan yang jauh penuh kesengsaraan adalah didepanmu jauh sekali. Engkau dapat memilih yang satu atau yang lain, engkau yang bersedia menderita meliwati lingkaran-lingkaran masa yang akan datang.

A U M VAJRAPAN1 A U M,

_______ oooo _________ 90. Pratyeka Buddha adalah Bodhisattva yang ingin dalam keadaan Dharmakaya dan men dapat ini setelah mengalami beberapa hldup. Dengan tidak mengindahkan sengsaranya umat manusia atau untuk menolongnya. akan tetapi hanya karena mencari kenikmatan sendirii, mereka masuk ke Nirwana,. dan hilanglah la dari mata dan hati para umat manusia. Di golongan Buddha sebelah Utara ‘Pratyeka Buddha’ dinamakan dengan arti mementingkan Jiwa diri sendiri/geestelijke zelfrucht.

Page 46: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

47

Ny. H.P. BLAVATSKY GEMA SUARA DARI SUNYI. BAGIAN KE III. GAPURA TUJUH. 1. "Upadhaya 91), pilihan telah selesai. Saya haus 'kebijaksanaan'. Tabir depan jalan tersembunyi sekarang telah dirobek olehmu dan di pelajarkan Yana 92). yang lebih besar. Abdimu telah siap sedia untuk dipimpin olehmu". 2. Bagus begitu Shravaka 93). Siapkan. dirimu, sebab sekarang engkau harus mengadakan perjalanan terus sendiri. Gurumu hanya dapat menunjukan jalannya. Jalan itu hanya SATU untuk semua, tetapi cara-caranya untuk mencapai tujuan berbeda-beda menurut dasarnya masing-masing penzyarah. 3. Apakah yang engkau pilih, pemberani hati ? Samtannya 94), 'Ilmu Mata', Dhyana empat kali lipat, atau engkau ingin mendaki jalan melalui Paramita-paramita 95) enam jumlahnya, gapura-gapura sila yang mulya, yang membawa engkau sampai Bodhi dan Prayna, kebijaksanaan tingkat ketujuh ? 4. Jalan Dhyana yang susah, empat jumalhnya menyalar ke atas. Tiga kali lipat besar nilainya dia yang mencapai puncak yang tinggi. 5. Puncak-puncaknya Paramita engkau capai melalui jalan yang lebih curam. Dengan berjoang terus-menerus engkau harus menerobos jalan melalui Gapura tujuh, tujuh pertahanan yang dijaga oleh kekuasaan yang bengis dan cerdik-tubuh-tubuh dari nafsu birahi. 91. 'Upadhaya’ adalah guru kegaiban. Para Buddhis dari sebelah Utara memilih dari antar Naryol-naryol, orang-orang kudus dan pandai dalam

Page 47: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

48

'gotrabhu-ynana dan ynana-darsha-na-shuddhi, guru-guru dari kebijaksanaan rahasia. 92. Yana = kendaraan. Mahayana = kendaraan agung. Hinayana = kendaraan kecil, nama-nama dari dua perguruan agama dan filsafah golongan agama Buddha di sebelah Utara. 93. Shravaka = seorang pendengar atau pelajar yang mengikuti petunjuk-petunjuk agama. Pokok katanya ialah 'shru'. Kalau mereka meningkat dari teori ke praktek atau menjalankan latihan tapa/ascetisme, ia dinamakah 'Shramana', yaitu seorang yang berbuat, mempratekkan, menurut Hardi ada persamaannya dengan kata-kata 'akoustikoi’ dan 'asketai' dalam bahasa Latin/Yunani. 94. 'Samtan' (bahasa Tibet), artinya sama dengan Dhyana (bahasa Sansekerta), keadaan dalam meditasi yang terdiri dari empat tingkat. 95. 'Paramita’, enam sila yang luhur (untuk para pendeta adalah sepuluh), yang menuju ke Prayna, kebijaksanaan tingkat ke tujuh, ialah : 1) cintakasih yang tak padam, 2)keserasian antara perkataan dan perbuatan, 3) kesabaran dan kemantapan, 4) ketenangan meng-hadapi kesenangan dan kesengsaraan, 5) keberanian tak berhingga, 6) meditasi tak terputus-putus. 6. Tetap riang hati, murid: ingatlah pada garis emas utama. Kalau engkau sebagai Srottapatti 96), yang telah terjun dalam arus, telah melalui Gapura;jika kakimu telah menginjak palung sungai nirwana dalam hidup sekarang maupun besuk; engkau hanya tinggal punya tujuh hidup didepanmu o engkau, yang dikurniai dcngan kemauan yang keras seperti intan. 7. Lihat betul ! Apakah yang diketahui oleh matamu o pencari ke "arifan Ilahi” dengan menyala-nyala ? 8. Tabir yang gelap menutupi rapat seluruh kebendaan; aku bergulat dalam lipatan-lipatannya. Tuhan, dibawah penglihatan mataku lebih menggelap; akan tetapi pada waktu tanganmu dilambai-lambaikan, gelap itu menyisih. Suatu bayangan bergerak dan merangkak seperti ular keluar dari lingkarannya .la bertumbuh, menggelembung jadi besar dan menghilang dalam kegelapan.

Page 48: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

49

9. "ltulah bayanganmu sendiri di luar Jalan, di lemparkan ke gelapnya dosa-dosamu". 10. "Ya Tuhan, saya melihat Jalannya. Kakinya di lumpur, puncaknya tak kelihatan dalam cahaya yang megah dari Nirwana. Dan sekarang saya melihat Gapura yang lebih lama lebih sempit di tengah jalan, yang keras dan berduri ke Ynana".97). 11. "Engkau melihat betul Lanu. Gapura-gapura itu membawa para calon melalui air ;samudra 'ke tepi seberangnya' 98). Tiap Gapura punya kunci kencana untuk membukanya dan kunci ini ialah : 12. ke 1 : DANA, kunci pengasih dan penyayang yang tak ada padamnya. 13. ke 2 : SHILA, kunci dari keselarasan antara kata dengan perbuatan, kunci yang menyelesaikan sebab dan musabab/kejadian dan yang tidak memberikan kesempatan lagi bagi Karma untuk bekerja terus-menerus. 96. Srottapatti yang telah terjun dalam arus ke arah samudra Nirwana, nama jalan pertama; yang kedua namanya Sakridagamin - yang akan lahir sekali lagi; yang ketiga Anaganim yang tak akan lahir lagi; yang keempat Rahat atau Arhat - yang paling tinggi dan melihat Nirwana pada masih hidupnya. Buat golongan ini adalah bukan keadaan setelah mati, akan tetapi selama 'SAMADHI’, ia dapat mengalami kenikmatan Nirwana. Beberepa ahli ketimuran/oriental memberikan nama lain-lai n. R. Spenee Hardi : yang ke 1 Sowan, ke 2 Sagadargam, ke 3 Anagamin, ke 4 Arya. J. Edkins yang ke 1 Srotapanna, ke 2 Sagadargam, ke 3 Anagamin, ke 4 Arhan. Schlagintweit lain lagi dan menulisnya dan pengertiannya juga lain. 97. Ynana = ilmu, kebijakasanaan.. 98. 'Ke tepi seberang’ - menurut para Buddhis sebelah Utara berarti mencapai Nirwana dengan menjalankan latlihan enam atau supuluh syarat Paramita. 14. ke 3 : KSHANTI, kesabaran yang halus, yang tak dapat digoncangkan oleh apa dan siapapun.

Page 49: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

50

15. ke 4 : VAIRAGA : ketenangan, tak menghiraukan kesenangan dan kesusahan, melenyapkan kekhayalan/illusie dan hanya memandang yang sungguh saja. 16. ke 5 : VIRYA, daya yang tak gentar dalam mencari Jalan ke arah Kenyataan tertinggi, keluar dari lumpur tipu muslihat dunia. 17. ke 6 : DHYANA, Gapura emas. yang pintunya sekalidibuka/membawa Naryol ke alam Sat, yang abadi dan sampai kontemplasi yang tak ada henti- hentinya. 18. ke 7 : PRAYNA, kunci ini membuat manusia menjadi satu dengan Tuhan dan mencipta dia menjadi Bodhisattva, putera para Dhyani. 19. Inilah kunci-kunci emasnya dari Gapura-gapura. 20. Sebelum engkau dapat mencapai tingkatan yang akhir o penenun ke kebebasanmu, kuasailah dulu Paramita-paramita dari kesempurnaan sila-sila utama enam dan sepuluh jumlahnya - sepanjang jalan yang melelahkan. 21. Sebab murid, apakah yang telah diajarkan padamu. sebelum engkau siap berjumpa dengan Gurumu, berhadapan muka dengan muka dari cahaya ke cahayanya Guru sejatimu ? 22. Sebelum engkau dapat mendekati Gapura pertama, engkau harus dapat memisahkan badan wadaqmu dari daya pikiranmu, meiigusir bayangan dan dapat hidup dalam alam kekal/langgeng. Untuk itu engkau harus bernafas dan hidup dalam semuanya seperti apa yang engkau lihat semua bernafas dalammu; merasa bahwa engkau sendiri ada dalam semua yang ada dan segala apapun ada pada Dirimu Pribadi/Het Zelf. 23. Engkau tidak akan mengizinkan, bahwa daya pikiranmu dijadikan tempat main oleh nafsu-nafsumu. 24. Engkau akan tidak memisahkan adamu dari AdaNya dan dari sisa lain-lainnya, akan tetapi memasukkan seluruh samudra dalam setetes air, setetes air dalam samudra.

Page 50: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

51

25. Dengan demikian engkau akan mencapai keselerasan penuh dengan semua yang hidup; penuh kasih-sayang pada orang-orang, sepertilah mereka itu teman-teman murid, siswa dari Satu Guru, putera-putera dari seseorang ibu yang penuh cinta-kasih. 26. Guru adalah banyak;Sukma Guru ada Satu, Alaya, Sukma yang universil.Hiduplah dalam Sukma Guru sama dengan sinarNya yang ada dalammu. Hiduplah dalam sekelilingmu seperti mereka hidup dalamNya. 27. Sebelum engkau dapat berdiri di ambang Jalan, sebelum engkau dapat melalui Gapura yang paling depan, engkau harus melebur yang dua-menjadi Satu dan mengorbankan keakuanmu yang rendah kepada yang tak ber-aku, dengan demikianlah menghancurkan "jembatan" antara dua itu ialah Antahkarana 99). 28. Engkau harus siap menjawab pada Dharma, kepastian yang keras. yang pada awal tindakanmu pertama akan bertanya : 29. "Apakah oleh engkau telah dipenuhi segala syarat-syarat O engkau yang tinggi pengharapanmu ?" 30. "Apakah engkau telah meng-iramakan batin dan pikiranmu sama dengan hati dan kepala nan agung dari seluruh umat mnnusia ? Sebab sama dengan suara yang berderu-deru dari sungai yang kudus, menggemakan kembali seluruh su¬ara alam 100), begitulah hati dari mereka yang ingin terjun dalam arus harus bergetar menjawab atas tiap tarikan nafas dan tiap angan-angan dari semua yang hidup dan bernafas. 31. Murid-murid dapat disamakan dengan talinya Vina/rebab yang menunjuk-kan isi jiwanya: umat manusia sepertilah papan suaranya: tangan yang memetik seperti tarikan nafas berirama dari Jiwa alam. - Tali yang tidak pernah ikut menggetar dibawah tangan Sang Guru selaras halus dengan lain-lainnya. putus - dan ia akan dibuang. Begitupun jalannya semua pikiran yang ada pada Lanu - Shravaka-shravaka. Mereka harus dilaraskan pada pikirannya upadhaya - satu dengan Sukma Agung atau patah dan lenyap.

Page 51: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

52

32. Inilah dikerjakan oleh 'Para Saudara dari Bayangan-bayangan’ pembunuh-pembunuh sukma-sukma mereka - suku dari Dat-Dugpa-dugpa 101) yang ditakuti. 33. Apakah engkau telah melaraskan sukmamu dengan sengsara yang sangat dari Umat Manusia o calon dari Cahaya ? 34. Betulkan sudah ? . . .. Engkau dapat masuk. Akan tetapi sebelum engkau menginjakkan kakimu di Jalan Sengsara yang murung, engkau harus mengenal perangkap-perangkap yang ada dijalanmu. 99. 'Antahkarana' termasuk manas rendah, penghubung antara keakuan rendah/manas rendah dengan manas Luhur atau SuKma manusia. Pada saat mati, penghubung ini diputu-kan dari sisa-sisanya hidup terus dalam bentuk 'Kamarupa' - kulit'. 100. Para Buddhis sebelah Utara dan mestinya juga semua Cina, mendengarkan dalam gemuurhnya beberapa bengawan yang besar dan kudus sepertilah suara dari alam. Karena itu adalah persamaan ini. Suatu fakta yang diketemukan daJam ilmu pengetahuan dan okultisme ialah, bahwa jumlah suara-suara alam - yang kita dengar dalam gemuruhnya bengawan-bengawan besar, dalam suara dari akibat melambai-melambainya puncak-puncak pohon besar di rimba raya atau suara ramenya kota, didengarnya dari jauh - merupakan suatu nada yang tertentu tingginya. Inilah dibuktikan oleh beberapa ahli ilmu alam dan musik. Begitulah Prof. Rice (musik Cina) menunjukkan bagaimana bangsa Cina ribuan tahun yang lalu telah mengakui kejadian ini dengan kata-kata : Air mengalir dalam bengawan Hoangho membunyikan suara 'Kung', dalam musik Cina disebut 'suara yang besar' dan dia menunjukkan bahwa nada ini sama dengan F, oleh para ilmu alam modern dianggap sebagai nada dasar yang semestinya dari alam. Prof. B. Silliman memberitahukan juga dalam 'Princilple of Physics' bahwa nada Ini sama dengan F tengah dari piano, yang dapat dianggap sebagai dasar suara alam. 101. 'Bhon-bhon atau Dugpa-dugpa dari golongan 'Ikat merah' disohorkan banyak sekali kepintaran sihirnya. Mereka bertempat tinggal di Tibet Barat dan Tibet Kecil dan di Bhutan. Mereka adalah semua Tantrika-tantrika. Para Orientalis, seperti Sehlagintweit dan lain-lain yang pernah mengunjungi batas-batas Tibet, memcampur-adukan upacara-upacara dan praktek-praktek yang memuakkan dari orang-orang ini dengan pendapat-

Page 52: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

53

pendapatnya para Lama sebelah timur 'Ikat kuning* dan Naryol-naryolnya atau orang-orang yang kudus, mengenai agamanya. 35. Bersenjata dengan kunci pemurah dan penyayang/rahman dan rahim, Cinta-kasih dan kasih sayang, engkau akan aman menghadapi Gapura Dana, gapura yang berdiri di tempat masuknya Jalan. 36. Lihat penziarali yang bahagia ! Gapura yang ada disana didepanmu adalah tinggi dan lebar dan kelihatannya mudah dilewati. Jalan yang melaluinya rata lurus dan hijau. Di tengah-tengah rimba raya yang gelap ada tempat terbuka yang disinari oleh matahari, merupakan seperti sorga Amithab dikilapkan ke dunia. Burung-burung malam menyenikan dengan penrh pengharapan, burung-burung lain yang indah bulunya, bergoyang-goyang di tangkai hijau menyanyikan sang penziarah yang berani, supaya berhasil. Mereka sama berkicau tentang sila-sila para Bodhisattva lima jumlahnya, sumber lima ganda dari kekuatan Bodhi dan dari kebijaksanaan yang bertingkat tujuh. 37. Jalan terus ! Karena engkau membawa kunci padamu, engkau adalah aman. 38. Jalan ke Gapura keduapun rupanya hijau. Akan tetapi jalan itu curam dan berbelok-belok terus sampai atas, sampai sama sekali di puncak yang bercadas. Kabut berwarna kelabu bergantung mengelilingi puncak yang berbatu tajam-tajam dan lebih jauh sedikit lagj semua menjadi gelap. Lebih lama lebih lemah suaranya lagu pengharapan dalam hati sang penziarah, sedang ia terus maju. Keraguan yang mengerikan menampak padanya dan jangkahnya menjadi kurang tetap. 39. Hati-hatilah engkau menghadapi ini calon. Hati-hatilah engkau menghadapi ketakutan, yang ibaratnya seperti sayap-sayap kalong tengah malam tanpa suara menutupi cahaya bulan dari jiwamu dan tujuan yang luhur, yang kelihatan terbit di waktu jauh. 40. Ketakutan o murid, membunuh kemauan, melumpuhkan perbuatan. Jika penziarah tidak cukup berbuat Sila-sila kebajikan maka ia akan

Page 53: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

54

tergelincir, dan kerikil-kerikil Karma akan memakan kakinya di jalan yang bercadas. 41. Haraplah berpendirian yang tetap o Calon. Mandikanlah jiwamu dalam Kshanti 102) sejati, sekarang "engkau telah mendekati Gapura dengan nama Gapura sabar dan mantap. 42. Janganlah menutup matamu dan janganlah juga membalikkan penglihatanmu dari Dorye 103), panah-panah Mara selalu mengenai mereka yang belum mencapai Vairaga 104). 102.Kshanti = keadaan sabar dan mantap, kesabaran dan ketawakkalan/ketenangan. 103.Dorya sama dengan Vajra dalam bahasa Sansekerta, suatu senjata atau alat di tangan para Deva, yang melindungi umat manusia (di Tibet dinamakan Dragshed), yang dianggap punya daya gaib untuk menolak pengaruh yang Jahat dengan cara menjernihkan hawa, seperti Ozon dalam ilmu pisah. Itu adalah Juga suatu 'mudra' suatu tindakan atau sikap yang dipakai waktu duduk untuk meditasi. Pendeknya, suatu symbul kekuasaan atas pengaruh-pengaruh jahat yang tidak kelihatan, dengan cara tindakan/sikap maupun merupakan jimat. Golongan Bhon atau Dugpa, yang mengakui symbul itu, menyalah gunakan untuk keperluan magie hitam. Di kalangan 'Ikat Kuning' atau Galugpa, alat itu merupakan symbul kekuasaan, seperti salib bagi kaum Kristesn. jadi bukan suatu ketakhyulan. Di golongan Dugpa itu adalah tanda sihir, seperti tanda segetiga terbalik. 103.Vairaga adalah rasa ketenangan terhadap keadaan keduniaawian, terhadap kesenangan maupun kesusahan. 43. Awaslah, jangan gemetar engkau. Nafas ketakutan menjadikan kunci kshanti berkaratan; kunci berkarat tak dapat untuk membuka. 44. Lebih lama engkau dapat kemajuan, lebih banyak jerat-jerat ada di jalanmu. Jalan yang ada di depan mu, hanya disinari Satu Api-nyala keberanian, yang berkobar dalam hatimu. Lebih tambah berani, lebih banyak yang akan dicapai.

Page 54: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

55

Lebih takut menjadikan cahaya lebih kecil – sedang itu sajalah yang dapat menjadi petunjukmu. Seperti cahaya matahari lambat-lambat menyinari puncak-puncak gunung akan tetapi diiringi oleh malam gelap kalau sedang memucat, begitulah ibarat cahaya hatimu. Jika itu padam, maka keluar dari hatimu dan jatuh di jalanmu bayangan hitam yang menakutkan karena sangat terkejut maka kaki-kakimu seakan-akan terpaku pada tanah yang diinjak. 45. Hati-hatilah murid terhadap bayangan yang mematikan itu. Tak ada cahaya bersinar dari jiwa dapat menghalaukan kegelapan dari sukma rendah, jika ia tidak bebas dari segala kepentingan diri,jika penziarah tidak bilang:"Saya telah meletakkan selubung sementara ini; sebabnya telah saya hapus; bayangan-bayangan sebagai akibat, tidak dapat ada lagi". Sebab sekarang terjadilah pertempuran terakhir yang besar antara Pribadi Luhur dan Pribadi Rendah. Lihat, lapangan pertempuran sendiri sekarang ditelan dalam perang yang dahsyat dan tidak ada lagi. 46. Tetapi jika engkau telah sekali melalui Gapura Kshanti, maka langkah ketiga telah ditindakkannya.Badan wadaqmu telah menjadi budakmu. Sekarang engkau menyiapkan diri untuk masuk Gapura ke empat. ialah Gapura pembujuk, dimana godaan, yang menjerat batin manusia menanti engkau. 47. Sebelum engkau dapat mendekati tujuan itu, sebelum tanganmu mengangkat kunci gapura ke empat, engkau harus telah mengatasi semua perobahan-perobahan dari cara memikir dalammu dan telah menghancurkan pikiran-pikiran keheranan, yang begitu cerdik, bcrkhianat dan tanpa minta menyelusup dalam daerah sukma yang kudus. 48. Jika engkau tidak mau dikalahkan oleh mereka, engkau harus melenyapkan ciptaan-ciptaanmu sendiri, ialah anak buah dari pikiranmu, yang tak kentara, tak terrasa dan tak terraba mengembara sekeliling umat manusia sebagai anak-turunnya dan sebagai ahliwaris dari benda-benda rampasannya. Pelajari kekosongan yang kelihatannya penuh, kepenuhan dari apa yang kelihatannya kosong, o penuntut tanpa takut, lihatlah sedalam-dalamnya di sumber dari hatimu sendiri dan jawablah : "Kenallah engkau kekuatan-kekuatan dari AKU, engkau yang telah rnenangkap bayangan-bayangan dari luar ?"

Page 55: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

56

49. Engkau tidak kenal kekuatan-kekuatan itu - hancur lebur engkaulah nanti. 50. Sebab di jalan ke empat, angin sedikitpun dari birahi atau nafsu akan menggetarkan cahaya yang selalu menyinari dinding-dinding putih murni dari sukmamu. Rasa kecewa sedikitpun atau keinganan pada pemberian-pemberian yang silap dari Maya melalui Antahkarana . jalan antara engkau sendiri dan jiwamu, jalan besar dari cita-rasa, Ahankara-ahankara 105), pembujuk-pembujuk kasar - satu angan-angan saja secepat kilat, akan melenyapkan tiga pahala yang telah engkau menangkan. 51. Sebab ketahuilah, bahwa yang abadi tak mengenal perobahan. 52. "Korbankan sungguh-sungguh kesengsaraan delapan yang sangat. Kalau tidak, engkau tentu tidak akan mendapat kebijaksanaan pun juga tidak kebebasan", begitu sabda Tuhan nan Agung. Sang Tathagata 106) dari kesempurnaan, ia yang mengikuti jejaknya mereka yang mendahuluinya. 53. Keras dan banyak tuntutan-tuntutannya sila-sila Vairaga. Jika engkau akan melalui jalan ini, engkau harus membebaskan pikiran dan cita-rasamu terhadap pada perbuatan yang mematikan, lebih-lebih dari pada dulu. 54. Engkau harus meresapi dirimu penuh dengan Alaya murni, menjadi satu dengan sukma pikiran dari alam. Bersatu dengan itu, engkau tak dapat dikalahkan; terpisah dengan itu, engkau menjadi mainan. , Samvritti 107), ialah sumber seluruh tipuan dari dunia. 55. Tak ada sesuatu dari manusia yang kekal, kecuali wujud Alaya yang suci dan cemerlang. Manusia adalah sinar hablurnya; sinar cahaya yang tak ada cacad didalamnya, satu bentuk dari tanah liat dan debu adalah kulit luarnya yang rendah. Penunjuk hidup dan Dirimu sejati adalah sinar ini, Penjaga dan Pemikir yang hening, korban dari aku-mu rendah. Sukmamu adalah kebal, kecuali oleh badanmu yang mengembara, kuasai dan perdaya dua-duanya dan engkau dapat menyebrang dengan aman ke Gapura yang sudah dekat "Gapura Neraca".

Page 56: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

57

105. Ahankara = kesadaran aku, keakuan. 106. Artinya 'Tathagata dan sempumaan' ialah 'seorang yang mendahuluinya' atau dari mereka yang datang sebelum dia. 107. Samvritti adalah salah satu dari dua kesunyatan, yang menunjukkan keadaan kekhilafan atau kekosongan dari semuanya. Dalam hal ini ialah kesunyatan nisbi. Peguruan Mahayana mempelajarkan bedanya antara dua kesunyatan ini 'Paramartha satya' dan 'Sarrvritti satya' (Satya = kesunyatan). Inilah yang menjadikan perselisiban antara Madhyamika-madhyamika dan Yogacharya-yogacharya, karena yang satu meniadakan, sedang yang lain menetapkan bahwa kejadian apapun adalah karena sebab dahulu atau karena suatu rentetan sebab-sebab dahulu. Para Madhyamika adalah nihilis-nihilis dan penyangkal yang besar ; bagi mereka semua itu 'parikalpita', suatu kekhilafan dan suatu kesesatan dalam alam pikiran dan dalam alam semesta subyektif maupun yang obyektif. Para 'Yogacharya' adalah golongan yang menjalankan berbudi luhur/kerokhanian besar. 'Samvritti' jadi adalah kesunyataan yang nisbi, ialah sumber semua khayalan/illusie. 56. Berringan hatilah o penziarah yang berani. 'ke tepi seberang". Janganlah memperhatikan bisikan-bisikan dari tentara raja Mara; usirlah semua pembujuk, peri-peri yang wataknya pemarah, Lammayin-lammayin 108). yang beriri hati, dengan melambaikan tangannmu ke dalam ruang yang tak ada batasnya. 57. Berdirilah tegak ! Engkau sekarang mendekati Gapura tengah, Gapura Duka-cita dengan puluhan ribu jeratan. 58. Kuasailah pikiranmu o engkau yang menuju ke kesempurnaan, jika engkau ingin melewati ambang pintunya. 59. Kuasailah sukmamu o yang mencari kesunyatan yang tak pernah padam, jika engkau ingin mencapai tujuanmu. 60. Arahkan mata batinmu kepada cahaya murni yang satu, cahaya yang bebas dari ikatan dan gunakan kunci emasmu.

Page 57: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

58

61. Tugas lama dan berat sekarang telah selesai, membanting tulangmu akan berakhir. Diatas jurang lebar menganga siap untuk menelan engkau, jembatannya telah hampir selesai. 62. Engkau telah menyeberangi parit yang mengelilingi Gapura birahimu. Engkau telah mengalahkan Mara dengan pasukan-pasukannya yang buas. 63. Kecemaran telah engkau lempar dari hatimu dan tiap keinginan kotor telah binasa sama sekali. Akan tetapi toh o penggempur yang terpuji, tugasmu belum selesai. Dirikan Lanu, tembok tinggi yang memagari 'Pulau' 109) yang Kudus ini, bendungan yang harus melindungi pikiranmu terhadap keangkuhan dan kebanggaan atas apa yang telah engkau capai. 64. Rasa kebanggaan akan menggagalkan pekerjaanmu. Karena itu dirikanlah tembok yang kokoh, supaya onbak-ombak yang ganas yang membual dari jagad lautan samudera dari Maya, yang terus menerus menggempur tak ada hentinya, pecah di pantai-pantai dan tidak menelan penziarah bersama dengan pulaunya ,ya sekalipun telah dicapai kemenangan yang gilang-gemilang. 65. 'Pulaumu' dapat juga diibaratkan sebagai seekor rusa dan angan-anganmu adalah para anjing yang mengejar-ngejar dan melemahkan dia didalam keinginannya lari ke Arus Hidup. Siallah rusa yang malang,yang dapat dikejar oleh gerombolan iblis bergonggong, sebelum mencapai lembah perlindungannya -yang namanya "Dhyana Marga' 1)10, ialah 'jalan ilmu murni'. 66. Sebelum engkau dapat dengan tentu melalui Jalan Dhyana dan dapat menamakan 'Jalanmu', seharusnya sukmamu telah menjadi seperti buah mangga yang masak, seperti dagingnya yang keemasan warnanya, begitu lembut dan manis……… 108. "Lamayin” adalah anasir/elemantal-elemantal dan setan-setan pemarah, pemusuh umat manusia. 109. Ego yang luhur, Pribadi luhur disini dibaratkan sepertilah suatu pulau.

Page 58: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

59

110. 'Dhyana Marga'= jalannya Dhyana, Jalan Ilmu yang murni, Jalan Paramarthi atau (Sansekerta) Svasamvedana, buah renungan pengupaaan diri atau buah renungan yang menemukan diri pribadi. ………rasanya menghadapi dukacitanya orang lain; keras seperti bijinya, kalau menghadapi derita dan sengsara dari diri sendiri, engkau yang mengalahkan kesenangan dan dukacita. 67. Jadikan sukmamu membaja menghadapi godaan dari Aku; jagalah agar dia berhak disebut 'Sukma Intan' 111) atas usahanya. 68. Sebab seperti intan yang tersembunyi dalam hati bumi yang berdenyut,tak dapat mengkilapkan kembali cahaya-cahaya dari dunia, begitu adalah sukma dan angan-anganmu; tenggelam dalam Dhyana Marga seharusnya mereka tak dapat lagi mencerminkan kembali apapun dari kerajaan Mara yang silap. 69. Jika engkau telah mencapai keadaan demikian, maka pintu-pintu Gapura yang harus engkau tempuh dalam perjalananmu. akan membuka lebar untuk memberi jalan padamu, pun kekuasaan-kekuasaan alam yang hebat tak ada yang dapat menghalang-halangi jalanmu. Engkau akan menjadi penguasa dari jalan Tujuh lipat : akan tetapi tidak sebelumnya o calon, engkau dapat bertahan terhadap percobaan-percobaan, yang tak dapat digambarkan. 70. Sampai engkau mencapai itu, engkau masih akan dapat percobaan-percobaan yang lebih berat; engkau harus merasakan pada dirimu Pikiran Alam Semesta, akan tetapi melempar jauh tiap timbul gambar angan-angan dari sukmamu. 71. Engkau harus menemukan keteguhan daya pikiran, yang oleh hembusan angin bagaimanapun besarnya, tak dapat kemasukan pikiran keduniaawian. Tempat pujaan yang kudus harus suci dan kosong dari segala perbuatan, suara atau sinar cahaya dunia; seperti kupu-kupu, yang disergap jatuhnya es mendadak, sama jatuh mati di ambang - begitu juga semua gambar-gambar ke-duniaawian harus jatuh didepan tempat pujaan.

Page 59: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

60

72. Bacalah apakah yang tertulis : "Sebelum nyala emas dapat menyinarkan cahayanya yang tetap, lampunya harus dilindungi dan di letakkan di tempat yang tak ada anginnya" 111a). Tertiup angin cahayanya akan berkedip dan api yang menggetar selalu akan rnengadakan bayangan rupa-rupa, gelap dan keruh pada kain sukmamu yang putih. 73. Dan pencari kesunyatan yang tekun,sukma pikiranmu akan jadi seperti gajah gila, ngamuk dalam rimba. Pohon-pohon raksasa dilihatnya seperti musuh-musuh yang hidup, dan dalam usaha mematikan bayangan-bayangan yang bergoyang-goyang, yang menari-nari di atas cadas, yang di sinari oleh matahari, ia menemukan ajalnya. 74. Hati-hati, bahwa kaki sukmamu" tidak tergelincir di dasar Ilmu Deva.karena memelihara diri sendiri. 75. Hati-hati, bahwa sukmamu lupa pada Diri Pribadi, tak dapat menguasai pikiran yang menggetar dan dengan demikian menghilangkan buah yang layak dari kemenangan-kemenangannya. 111. 'Sukma Intan' atau Vajradhara mengepalai para DhyanI Buddha. 111a. Bhagavad Gita Bag. VI sloka 19. 76. Jagalah dirimu menghadapi perobahan ! Sebab perobahan adalah musuhmu besar. Ia akan memerangi engkau dan akan menyisihkan engkau dari Jalan yang engkau injak, masuk ke rawa liat keraguan-raguan. 77. Bersiaplah engkau setelah diperingatkan. Jika dalam usahamu engkau kan-das o prajurit yang tak ada takutnya, janganlah engkau putus asa, tetap terus berjoang dan ulangi lagi serbuanmu berkali-kali. 78. Prajurit yang gagah berani, dengan berlumuran darah dari luka-luka yang parah, masih menyerbu musuhnya, mengusir ia dari bentengnya dan menjatuhkan dia sebelum ia sendiri tewas. Berbuatlah seperti dia dan usirlah musuhmu semua - gila kehormatan, marah dan kebencian sampai keinginan-keinginan-sekelumitpun, dari pertahanan sukmamu, biarpun engkau kandas.

Page 60: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

61

79. Ingatlah, engkau pejoang demi kebebasan seluruh umat manusia 112), bahwa tiap-tiap kekandasan adalah suatu kemenangan dan bahwa tiap usaha yang wajar pada waktunya akan menemukan ganjarannya. Tangkai-tangkai dari benih-benih yang kudus tidak kentara seminya dan tumbuh dalam sukma murid, tiap mengalami percobaan tam bah menjadi kuat;dan melunglai seperti alang-alang, tetapi tidak putus, pun mereka tak akan lenyap. Tetapi kalau waktunya telah datang mereka akan berbunga 113). 80. Akan tetapi kalau engkau datang bersiap-siaga, engkau tidak perlu takut. 81. Mulai sekarang jalanmu terang menuju lurus ke Gapura Virya, Gapura kelima. 82. Sekarang engkau adalah di jalan ke arah Dhyana, Gapura Bodhi, ke enam. 83. Rupanya Gapura Dhyana seperti jambang pualam/albasten vaas, putih dan cerah; didalamnya selalu ada api emas yang menyala, apinya Pryana, yang disi-narkan oleh Atma. 84. Jambang itu adalah engkau. 85. Engkau telah mengasingkan dirimu dari apa-apa yang diinginkan nafsu-nafsumu; engkau telah berjalan melalui "Jalan dari penglihatan" melalui 'Jalan dari pendengaran' dan sekarang engkau ada di dalam cahaya ilmu. Engkau sekarang telah mencapai keadaan Titiksha 114). 112. Inilah suatu sebutan, oleh kepercayaan di Timur dan juga di Barat untuk tiap Buddha atau seorang lain "yang kudus baru", merupakan 'pejoang baru' daJam tentara dari golongan yang bekerja untuk menolong atau membebaskan umat manusia'. Di daerah sebelah Utara, di mana diajarkan ilmu Nirmanakaya-Nirmanakaya - yang dikorbankan oleb para Bodhisattva yang patut dapat Nirwana atau keadaan Dharmakaya (yang dua-duanya memisahkan mereka dari dunia manusia), dengan maksud menolong umat manusia tanpa kelihatan, akhirnya membawa mereka ke

Page 61: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

62

Paranirwana - di sana tiap Bodhisattva atau Adept besar yang ditahbiskan baru, disebut 'pembebas umat manusia'. Keterangan dari Schlagintweit dalam 'Buddhism In Tibet' bahwa Prulpai Ku atau Nirmanakaya adalah 'badan yang dipakai oleh para Buddha atau Bodhisattva di dunia untuk mendidik manusia, 'adalah tak tepat dan salah'. 113. Ini mengenai nafsu birahi dan dosa-dosa manusia. yang selama percobaan-percobaan dari calon baru, dibunuh untuk dijadikan dasar yang subur bagi 'benih-benih kudus' atau blii-biji sila-sila yang luhur. Tabiat-tabiat, bakat-bakat dan kepintanran-kepintaran dibawa pada lahirnya, dianggap didapat sebagai ganjaran dari hidup yang lalu. Seni adalah, tanpa kecualian suatu bakat atau ganjaran yang dibawa dari hidup-hidup yang dulu. 114. 'Titiksha' adalah tingkat kelima dari Raya Yoga , keadaan hening/keheningan 'tak ada susah tak ada senang', tak merasakan kesusahan dan kehahagiaan, pendeknya badan wadaq - mental dan moril tidak merasakan kesenangan maupun kesusahan. 86. 0 Naryol, engkau adalah aman. 87. Ketahuilah pemenang dari semua dosa, bahwa jika jalan ketujuh dilewati oleh seorang Sowani 115), seluruh alam digetarkan karena merasa hormat dengan gembira dan merasa dirinya ditaklukkan. Bintang-bintang perak dengan ce-merlangnya mengumumkan kabar ini kepada bunga-bunga malam; anak sungai dengan mengocak-ngocak airnya mempermaklumkan berita ini kepada batu-batu kecil yang ada dibawahnya: ombak-ombak laut dengan berderu-deru mengabarkan kepada karang-karang cadas yang dikelilingi empasan: dan angin membawa bau harum menghembus pada lembah-lembah untuk memberitahukan: pohon-pohon tinggi yang berwibawa sama berbisikan sepertilah ada rahasia besar : "SEORANG GURU BANGKIT LAGI GURU DARI SIANG". 116), 88. Dia berdiri di sebelah Barat sebagai menara putih. pada mana angan-angan yang abadi dari fajar menyingsing, menuangkan gelombang cahayanya pertama. penuh sekali dengan kemulyaan. Daya angan-angannya menghampar seperti samudra tak ada batasnya menjadi hening dalam ruang yang tak ada tepinya dan ditangan yang kuat ia pegang hidup dan mati.

Page 62: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

63

89. Ya, ia adalah berkuasa. Kesaktian yang dibebaskan hidup dalam dirinya, adalah Diri sendiri, dapat menjunjung tinggi tempat kekhilafan/tabernakel van begocheling di atas para Deva-deva, pun diatas Sang Brahmana dan Indra nan Agung. Sekarang dia akan menerima pahalanya yang besar. 90. Apakah karunia-karunia yang sekarang pantas diterimanya tidak diperguna-kan untuk ketenangan - dan kebahagiaannya, untuk keselamatan dan keharuman diri sendiri atas jasa-jasanya, ia yang mengalahkan kekhayalan-kekhayalan besar ? 91. Tidak o pengusaha yang berhasrat mendapat ilmu rahasia dari Alam ! Jika orang akan mengikuti jejak Sang Tathagata, maka anugerah-anugerah dan kesaktian-kesaktian itu maksudnyn tidak untuk diri sendiri. 92. Apakah engkau dengan demikian akan menahan air yang datang dari gunung Sumeru 117) ? Apakah engkau akan memindahkan alirannya untuk kepentingan dirimu sendiri atau mengembalikan ke sumbernya semula, melalui bukit-bukit dari waktu yang berabad-abad ? 93. Jika engkau ingin tetap mengalirkan dengan halus arus ilmu dan kebijaksanaan sorga yang telah dicapai, jagalah supaya itu janjanlah menjadi rawa dengan air yang berhenti dan berbau. 115. 'Sowani' ialah seorang yang mempelajari Sowan, jalan pertama dalam Dhyana, seorang Srottapatti. 116. Siang artinya satu Manwantara, suatu masa yang ]amanya tak berhingga : (1 Manu-antara/Manwantara - 308.448.000 tahun manusia). 117. Sumeru - gunung Meru ialah gunung yang suci dari para Deva. 94. Ketahuiiah, bahwa jika engkau ingin menjadi pembantu 'Amitabha', Abad tak terbatas 118), engkau harus seperti dua orang Bodhisattva menyinarkan cahaya yang engkau peroleh meliputi seluruh daerah jagad tiga/alam tiga 119). 95. Ketahuilah, bahwa arus pengetahuan, luar dari kemampuan manusia dan kebijaksanaan Deva yang telah dikuasai oleh engkau, harus keluar dari

Page 63: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

64

dirimu sendiri, sebagai kendaraan Alaya, untuk harus ditumpahkan lagi dalam saluran lain. 96. Ketahuiiah 0 Naryol, engkau dari Jalan rahasia. bahwa airnya suci dan sejuk diperlukan untuk menawarkan air pahit/asin dari samudra agung samudra raksasa penuh malapetaka, terdiri dari air mata manusia. 97. Sebab ah, jika engkau telah menjadi seperti bintang yang tetap ada pada langit yang tinggi, seharusnya bola yang cemerlang menyinari dari ruang angkasa sedalam-dalamnya untuk semua, kecuali untuk diri sendiri; harus memberi pepadang kepada seluruhnya, akan tetapi tidak menerima sendiri dari siapapun juga. 98. Dan ah, jika engkau telah menjadi seperti salju suci di lembah-lembah pegunungan, dingin dan tidak merasa disentuh, akan tetapi cukup hangat untuk melindungi benih-benih yang sedang tidur dalam dadanya bumi - begitulah salju itu harus mengalami membekunya air dan angin taufan dari Utara, melindungi tanah menghadapi giginya yang tajam, keras dan bengis, karena di pangkuannya tergantung panenan yang akan datang untuk makannya yang sama lapar. 99. Menakdirkan diri mengalami Kalpa-kalpa 120) yang akan datang; oleh umat manusia tak dikenal, apalagi di terima kasih; seperti batu yang rapat duduknya, antara batu-batu lainnya yang merupakan 'dinding lindungan' 121) - jnilah yang akan engkau temukan setelah melalui Gapura ke tujuh. Tembok itu didirikan oleh para Guru banyak, Guru penuh kasih sayang, dengan tangan-nya sendiri, dibangun atas siksaan-siksaan yang dialaminya dan disemen dengan darahnya; dan tembok itu melindungi seluruh umat manusia, melindungi mereka terhadap lanjutan kesengsaraan dan penderitaan yang lebih berat. 118. Menurut golongan Budha di sebelah Utara. Amitabha atau "Ruang tak terbatas' (Para-brahman) dalam sorganya memiliki dua Bodhisattva, Kwan Shi Yin dan Ta Shi Shi, yang selalu memancarkan cahaya melalui tiga alam, dimana mereka hidup, termasuk alam-

Page 64: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

65

alam kita, ialah alam wadaq, astral dan mental untuk memberi petunjuk dengan cahaya/ ilmunya membantu pendidikan para Yogi, yang menurut giliran menolong umat manusia. Menurut cerita ibaratan, kedudukan yang begjtu tinggi dalam alam Amitabha, didapatnya karena jasa-Jasanya, perbuatan-perbuatan yang penuh kasih sayang, waktu mereka sebagai Yogi hidup di dunia. 119. Jagad tiga/alam tiga ialah tiga keadaan yang dikenal sebagai alam wadaq, alam astral dan alam mental (wadaq, perasaan dan pikiran/angan-angan). 120. Kalpa-kalpa = Jantera kitaran berabad-abad. 121. 'Dinding lindungan' = menurut pelajaran dibuatnya oleh para Yogi, para Adept dan mereka yang kudus, terutama oleh para Nirmanakaya dalam beberapa turunan untuk melidungi, ibaratnya seperti tembok pelindung, seluruh umat manusia terhadap kejahatan yang lebih besar, tanpa dlketahul oleh mereka. 100. Manusia tidak melihat dia. tidak mau melihat dia,pun tak memperhatikan kata-kata yang bijaksana......karena tidak kenalnya. 101. Akan tetapi engkau telah mendengar, engkau telah mengetahui semua o sukma yang menyala-nyala tanpa cacad,.....dan engkau harus pilih. Dengarkan sekali lagi. 102. Di jalan Sowan 122), 0 Srottapatti. engkau adalah aman, Ya, di Marga itu, di mana penziarah yang lelah hanya menemukan kegelapan saja, tangannya berdarah karena duri-duri, kakinya pecah-pecah karena tajamnya dan kerasnya batu-batu, di mana Mara melambaikan senjata-senjatanya yang paling ampuh -seketika setelah melalui itu.hadiah yang besar menunggu engkau. 103. Dengan tenang tak terpengaruh, penziarah sekarang meluncur mengikuti arus ke Nirwana.' la tahu bagaimana lebih banyak berdarah kaki-kakinya, lebih suci itu dicucinya. la juga tahu, bagaimana setelah cepat melalui lahir pendek tujuh kali, Nirwana akan menjadi haknya. 104. Inilah Jalan Dhyana, pelabuhannya Yogi, tujuan yang dikurniai dan lama diharap-harapkan dari para Srottapatti.

Page 65: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

66

105. Akan tetapi tak demikianlah, kalau ia ada di seberang lainnya dan memperoleh Jalan Aryahata 123). 106. Klesha 124) dimusnahkan sama sekali. Tanha-tanha 125) dengan seakar-akar-nya dijebol. Akan tetapi dengarkanlah murid sepatah kata lagi. Apakah engkau dapat meniadakan Kasih-sayang 126) Illahi ? Kasih-sayang bukanlah sifat. Itulah Kepastian dari semua Kepastian - serasian yang abadi, ialah Alaya sendiri, suatu zat/sari, essentie kosmos yang tak ada tepinya; cahaya dari keadilan yang berabad-abad lamanya dan kesogyaan seluruh apa yang ada, Kepastian dari Cintakasih yang abadi. 107. Lebih-lebih engkau menjadi satu dengan Dia, keadaanmu akan dilebur dalam KEADAAN itu, lebih-lebih sukmamu menyatu diri dengan apa yang ADA, lebih-lebih engkau akan menjadi Kasi-hsayang yang tak terbatas. 108. Inilah Jalan Arya, jalan para Buddha kesempurnaan. 109. Dan apakah arti surat kudus yang mengatakan : 110. "AUM ! Saya yakin, bahwa tidak semua Arhat menerima buah manisnya Jalan Nirwana." 111. "AUM ! Saya yakin bahwa tidak semua Buddha 127)"akan masuk dalam Dharma Nirwana". 122.'Sowan' artinya sama dengan Srottapatti. Marga = jalan. 123.Aryahata dari Arhat atau Arhan dalam Sansekerta, 124.Klesha, ingin kepuasan atau kesenangan duniawi, baik maupan tidak. 125.Tanha, keinginan hidup yang menyebabkan lahirnya lagi. Kasih-sayang ini janganlah dipandang sama dengan arti 'God,kasih-sayang Tuhan' dari para Theis. Kasih-sayang/mededegen di sini merupakan satu kepastian yang mujarad/abstrak dan tak mengenal perorangan, yang dasarnya keserasian/keselarasan yang sempurna, yang dikacaukan oleh suara janggal, duka-cita dan dosa. 127.Dalam percakapan sehari-hari di antara para Buddhis sebelah Utara, semua Arhat, Adept .dan lain-lain kudus disebut Buddha. Priksa,

Page 66: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

67

'Chenpoido'. Mahayana Sutra, 'Panggilan Sang Buddha pengakuan/belijdenis. 112. Ya, di Jalan Arya engkau sudah bukan Srottapatti lagi; engkau adalah seorang Bodhisattva 128). Engkau telah menyeberang. Sungguh, engkau telah berhak masuk keadaan Dharmakaya; akan tetapi Sambhogakaya adalah lebih besar dari pada Nirwana, dan lebih besar lagi ialah Nirmanakaya - Buddha Kasih-sayang. 113. Tundukkan kepalamu dan dengarkan betul o Bodhisattva - KASIH-SAYANG bicara dan berkata: "Apakah kebahagiaan mungkin ada, kalau semua yang hidup harus sengsara ? Apakah engkau akan tertolong, akan tetapi mendengar tangisnya seluruh dunia ?". 114. Engkau telah dengar apa yang dikatakan ? 115. Engkau akan mencapai panjatan ke tujuh dan masuk Gapura llmu kebijaksa-naan yang terakhir hanya untuk menyatu dengan kedukaan. - Jika engkau ingin menjadi Tathagata ikutilah jejak dari mereka yang mendahului engkau, tetaplah tak mementingkan diri sendiri sampai titik penghabisan yang tak kelihatan jauhnya. 116. Engkau sekarang dapat pepadang - pilih jalanmu ! 117. Pandanglah betapa indah cahaya yang remang-remang yang memadangi langit Timur. Langit dan bumi bersatu sama-memuji. Dari kekuasaan empat ganda yang dilahirkan,terdengar nyanyian cinta-kasih, dari api yang menyala-nyala, dari air yang mengalir, dari bumi yang wangi dan dari angin yang bersipoi-sipoi. 118. Dengarkanlah ! keluar dari dalam yang tak terduga, dari olakan kencana, dalam mana Yang Menang mandi, terdengarlah suara tanpa kata-kata dari alam semesta dan memaklumkan dengan beribu-ribu nada : 119. "GEMB1RALAH ENGKAU 0 MANUS1A DARI MYALBA 129) !

Page 67: Gema Suara Dari Sunyi

1/3/2010

68

120. SEORANG PENZ1ARAH TELAH KEMBALI 'DARI TEPI SEBELAH'. 121. SEORANG ARHAN BARU TELAH LAHIR. 130). DAMAILAH SEMUA MAHLUK ! 131). 128. Menurut susunan/hierarchie seorang Bodhisattva kedudukannya lebih rendah dari 'Buddha sempurna'. Biasanya dalam percakapan exoteris dua nama ini campur adukan. Tetapi pandangan rakyat yang sehat menempatkan seorang Bodhisattva dalam pujiannya lebih tinggi dari pada seorang Buddha, karena pengorbanan dirinya. Bacalah bag. 2 hal. 18. 129. 'Myalba' ialah bum! ini - oleh peguruan esoteric dinamakan neraka jahan am (neraka yang paling bengis). Peguruan exoteris tidak mengenal neraka lain yang menghardik kecuali bumi atau planit yang ada makhluknya. Avitkhi adalah suatu keadaan, bukan tempat. 130. Artinya bahwa sekali lagi ada pembebas umat manusia telah lahir, yang menuntun orang-orang sampai Nirwana terakhir. 131. Inilah salah satu kata-kata penutup yang selalu dipakai dan tak berobah pada tiap selesainya karangan, seruan atau pelajaran. "Damailah bagi semua umat". "Rakamat bagi semua yang hidup". dsl - dslnya.

T A M A T


Recommended