+ All Categories
Home > Documents > Halogen Perfect Isi

Halogen Perfect Isi

Date post: 04-Aug-2015
Category:
Upload: karuna-lau
View: 109 times
Download: 6 times
Share this document with a friend
Popular Tags:
18
Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia 1 DAFTAR ISI Daftar Isi _____________________________________________1 Keterangan Umum _______________________________________2 Sifat Periodik __________________________________________3 Sifat Fisika dan Sifat Kimia ________________________________8 Reaksi Halogen__________________________________________11 Kegunaan Unsur Halogen___________________________________15 Kelimpahan Unsur Halogen di Alam ___________________________17 Daftar Pustaka _________________________________________18
Transcript
Page 1: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

1

DAFTAR ISI Daftar Isi _____________________________________________ 1

Keterangan Umum _______________________________________ 2

Sifat Periodik __________________________________________ 3

Sifat Fisika dan Sifat Kimia ________________________________ 8

Reaksi Halogen __________________________________________ 11

Kegunaan Unsur Halogen ___________________________________ 15

Kelimpahan Unsur Halogen di Alam ___________________________ 17

Daftar Pustaka _________________________________________ 18

Page 2: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

2

HALOGEN Keterangan Umum

Halogen berada pada golongan VIIA pada sistem periodik unsur. Halogen berasal dari

katahalos=garam, genes = pembentuk. Hal ini karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi

dengan logam alkali membentuk garam. Unsur-unsur golongan halogen adalah fluorin ( F ),

klorin ( Cl ), bromin ( Br ), Iodin ( I ) dan astatin ( At ). Secara umum biasanya unsur halogen

dilambangkan dengan huruf X

Rumus kulit terluar dari halogen ini adalah ns2 np

5. Halogen memiliki 7e

- valensi (elektron pada

kulit terluar), sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka membutuhkan satu

tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya. Dalam larutan halogen membentuk

ion negatif bermuatan satu yang disebut ion halida. Dan pada suhu kamar, unsur-unsur

halogen dapat membentuk molekul diatomik.

F2(gas) Cl2(gas) Br2(cair) I2(Padat)

Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, berbau, berwarna, beracun serta

tidak dijumpai pada keadaan bebas di alam. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk

senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Garam halida. Sebenarnya dalam

tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl-) merupakan

anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan

eksresi. Ion Iodida (I-) merupakan suatu komponen dalam pembentukan lapisan email gigi.

Page 3: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

3

Sifat Periodik Unsur Halogen Sifat yang berubah secara beraturan menurut kenaikan nomor atom dari kiri ke kanan dalam satu

periode dan dari atas ke bawah dalam satu golongan disebut sifat periodik. Sifat periodik

meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas electron dan keelektronegatifan.

Jari-jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk

ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom

secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat secara

kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak antara inti dua

atom identik yang terikat secara kovalen.

Penentuan jari-jari atom

Hubungan jari-jari atom gengan nomor atom

Kurva hubungan jari-jari atom dengan nomor atom memperlihatkan bahwa jari-jari atom dalam

satu golongan akan semakin besar dari atas ke bawah. Hal ini terjadi karena dari atas ke bawah

jumlah kulit bertambah sehingga jari-jari atom juga bertambah.

Page 4: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

4

Jari-jari atom unsur

Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama tetapi jumlah proton

bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton bertambah maka muatan

inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron pada

kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang semakin meningkat menyebabkan jari-jari

atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil dari

kiri ke kanan.

Jari-jari ion digambarkan sebagai berikut:

Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion

Energi Ionisasi

Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada

kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom

mempengaruhi besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti

dengan elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit terluar

Page 5: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

5

semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron tersebut semakin

kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil dari atas ke bawah.

Sedagkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan. Hal ini

disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik antara

inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk

melepaskan elektron pada kulit terluar.

Energi ionisasi

Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom

Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di puncak grafik yang mengindikasikan

bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya terjadi untuk unsur golongan 1A yang berada di

dasar kurva yang menunjukkan bahwa energi ionisasinya kecil. Atom suatu unsur dapat

melepaskan elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron

keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja diperlukan energi yang lebih besar. Energi

ionisasi semakin besar apabila makin banyak elektron yang dilepaskan oleh suatu atom.

Page 6: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

6

Afinitas Elektron

Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk

gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya dan atom

menjadi ion negatif. Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas elektron

berharga negatif apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan. Ion negatif

yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila dalam proses

penangkapan satu elektron, energi diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion yang terbentuk

bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur maka ion yang ter

bentuk semakin stabil.

Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7

Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A dan 8A mempunyai afinitas elektron yang

berharga positif. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit menerima

elektron. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena unsur golongan

ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa afinitas elektron,

dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan dalam satu golongan dari atas ke

bawah, semakin positif.

Keelektronegatifan

Keelektronegatifan ada-lah skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur untuk

menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara umum, dalam

satu periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan, dari atas ke bawah

keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena dalam satu periode, dari

kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang mengakibatkan gaya tarik antara inti

Page 7: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

7

atom dengan elektron terluar juga semakin bertambah. Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom

semakin kecil, energi ionisasi semakin besar, afinitas elektron makin besar dan makin negatif

dan akibatnya kecenderungan untuk menarik elektron semakin besar.

Elektronegatifitas

Keelektronegatifan skala Pauling

Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia tidak mempunyai harga keelektronegatifan

karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia menyebabkan gas mulia sukar

untuk menarik dan melepas elektron. Keelektronegatifan skala pauling memberikan nilai

keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol.

Page 8: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

8

SIFAT Fisika dan Kimia Unsur Halogen

UNSUR Fluor Klor Brom Iodium Catatan :

[G]=unsur-unsur

gas mulia (He,

Ne, Ar, Kr)

n = nomor

perioda (2, 3, 4,

5)

→ = makin

besar sesuai

dengan arah

panah

9F 17Cl 35Br 53I

1. Konfigurasi elektron [G] ns2 , np

5

2. Massa Atom

3. Jari-jari Atom

4. Energi Ionisasi dan

Afinitas Elektron 5. Keelektronegatifan

6. Potensial Reduksi

(Eo

red> 0)

7. Suhu Lebur (0o) -216.6 -101.0 -72 114.0

8. Suhu Didih (0o) -188.2 -34 58 183

9. Bilangan Oksidasi

Senyawa Halogen

-1

+ 1, +3

+5, +7

+ 1

+5, +7

+1

+5, +7

Sifat Fisika :

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin.

Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van der Waals yang

lemah. Dari fluorin sampai iodin ikatan itu bertambah kuat maka dari fluorin sampai

iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya.

Pada suhu kamar fluorin dan iodin berwujud gas, bromin berwujud cair yang mudah

menguap dan iodin berwujud padat yang mudah menyublim.

Gas fluorin berwarna kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau, cairan bromin

berwarna coklat merah dan zat padat iodin berwarna hitam sedangkan uap iodin berwarna

ungu.

Fluorin, klorin dan bromin mudah larut dalam air sedangkan iodin sidikit larut dalam air.

iodin mudah larut dalam KI

Semuanya larut dalam pelarut organik seperti Alkohol, eter, kloroform (CHCl3),

tetraklorida (CCl4) dan CS2. Warna bromin dalam kloroform atau tetraklorida adalah

kuning coklat sedangkan iodin berwarna ungu.

Page 9: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

9

Sifat Kimia :

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya

tarik inti dengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga

keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan

membentuk ion negatifnya juga semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin sampai

iodin kereaktifan halogen melemah.

Halogen merupakan senyawa yang sangat elektronegatif karena mempunyai 7 elektron

valensi (ns2 np

5) dan mudah menarik satu elektron menjadi ion negatif agar susunan

elektronnya stabil seperti gas mulia (ns2 np

6)

Semua unsur halogen dapat membentuk senyawa dengan penarikan satu elektron dari

luar, maupun secara kovalen.

Umumnya unsur-unsur halogen memiliki tingkat oksidasi -1, namun demikian halogen

dapat pula memiliki tingkat oksidasi +1, +3, +5 dan +7, kecuali flourin.

Semua unsur halogen merupakan oksidator yang sangat kuat. Kekuatan oksidator ini

berkurang dari fluorin ke iodin.

Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan semua unsur logam dan beberapa unsur non

logam. Fluorin merupakan unsur yang paling reaktif dan kereaktifannya berkurang untuk

unsur-unsur halogen yang lain sesuai dengan kenaikan nomor atom.

Semua unsur halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam halida (HX).

Kecuali fluorin, semua unsur halogen dapat membentuk asam oksi dengan rumus HXO,

HXO₂, HXO₃ dan HXO4 yang disebut sebagai asam hipohalit, asam halit, asam halat, dan

asam perhalat.

Unsur-unsur halogen dapat pula bergabung dengan sesama unsur halogen membenuk

senyawa antar halogen. Senyawa-senyawa ini dapat dibedakan ke dalam empat kelompok

senyawa yaitu :

o Kelompok AX, contoh : ClF, BrCl, Icl

o Kelompok AX3, contoh : ClF3, BrF3, IF3

o Kelompok AX5, contoh : BrF5, IF5

o Kelompok AX7, contoh : IF7

X2 Fluor (F2) Klor (Cl2) Brom (Br2) Iodium

(I2)

1. Molekulnya Diatom

2. Wujud zat (suhu kamar) Gas Gas Cair Padat

3. Warna gas/uap Kuning muda Kuning hijau Coklat merah Ungu

4. Pelarutnya (organik) Alkohol, eter, kloroform (CHCl3), CCl4, CS2

5. Warna larutan dengan pelarut

organik

Tak

berwarna

Tak

berwarna

Coklat Ungu

6. Kelarutan oksidator

Page 10: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

10

7. Kereaktifan terhadap gas H2 (makin besar sesuai dengan arah panah)

8. Reaksi pengusiran pada

senyawa halogenida

X = Cl, Br, I

F2 +

2KX → 2KF

+ X2

X = Br, I

Cl2 +

2KX→ 2KCl

+ X2

X = I

Br2 +

KX → 2KBr

+ X2

Tidak

dapat

mengusir

F, Cl, Br

9. Reaksi dengan logam (M) 2M + nX2 → 2MXn (n = valensi logam tertinggi)

10. Dengan basa kuat MOH

(dingin)

X2 + 2MOH → MX + MXO + H2O (auto redoks)

11. Dengan basa kuat (panas) 3X2 + 6MOH → 5MX + MXO3 + 3H2O (auto redoks)

12. Pembentukan asam oksi Membentuk asam oksi kecuali F

Catatan :

I2 larut dalam KI membentuk garam poli iodida

I2 + KI → Kl3

I2 larut terhadap alkohol coklat

Sifat-Sifat Kimia pada Setiap Unsur Halogen

Sifat-sifat F Cl Br I At

Energi ionisasi

(kJ.mol-1)

1681.0 1251.2 1139.9 1008.4 890±40

Jari-jari ion (Å) 1.19 1.67 1.82 2.06 -

Jari-jari kovalen

(Å)

0.64 0.99 1.14 1.33 1.48

Konfigurasi

elektron

1s2 2s2

2p5

[Ne] 3s2

3p5

[Ar] 4s2

3d10 4p5

[Kr] 4d10

5s2 5p5

[Xe] 4f14

5d10 6s2

6p5

Keelektronegatifan

(Skala Pauling)

3.98 3.16 2.96 2.66 2.2

Afinitas elektron

(kJ mol–1)

-328 -349 -325 -295 -270

Page 11: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

11

REAKSI HALOGEN Dalam halogen terdapat istilah reaksi pendesakan, reaksi pendesakkan ini terjadi jika halogen

yang terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion

halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya.

Dan berlangsung atau tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakkan halogen.

Contoh: F2 + 2KCl → 2KF + Cl2

Br- + Cl2 → Br2 + Cl

-

Br2 + 2I- → Br

- + I2

Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)

I2 + Br- → (tidak bereaksi)

1. Reaksi dengan Logam

Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa

garam/halida logam.

Contoh :

2Na + Cl2 → NaCl

2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3

Sn + 2Cl2 → SnCl4

Mg + Cl2 → MgCl2

2Al + 3Cl2 → 2AlCl3

Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasinya rendah dan logamnya

memiliki biloks rendah. Hampir semua halida bersifat ionik. Contoh Na+, Mg

2+, Al

3+. Sedangkan

yang bersifat semi ionok adalah AlCl3

2. Reaksi dengan Non Logam

Halogen bereaksi dengan non-logam akan membentuk asam halida/senyawa halide.

Halogen dapat bereaksi dengan oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain.

Contoh :

Xe + F2 → XeF2

Page 12: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

12

2Kr + 2F2 → KrF4

2P + 3Cl2 → 2PCl3

3. Reaksi dengan Metaloid

Halogen bereakksi dengan metaloid. Contoh:

2B +3Cl2 → 2BCl3

2Si + 2Cl2 → SiCl4

4. Reaksi Halogen dengan Hidrokarbon

Pada umumnya halogen bereaksi dengan hidrokarbon. Reaksi tersebut dikenal dengan

halogenisasi. Kemampuan bereaksi unsur-unsur halogen tidak sama, sesuai dengan daya reduksi

halogen yang berkurang dari fluorin ke iodin. Fluorin bereaksi dahsyat, sedangkan iodin tidak

bereaksi. Reaksi klorin dan bromin dapat berlangsung karena pemanasan atau pengaruh sinar

matahari. Reaksi yang biasa terjadi pada hidrokarbon ialah sebagai berikut:

5. Reaksi Halogen dengan Air

Semua halogen larut dalam air. Unsur halogen yang dapat mengoksidasi air adalah fluorin dan

klorin (berlangsung lambat). Hal ini disebabkan potensial oksidasi air adalah -1.23 V, sedangkan

fluorin -2.87 V, dan klorin -1.36 V. Reaksinya adalah sebagai berikut :

Page 13: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

13

Dari data energi potensial pada reaksi di atas (E0=+0.13V) menunjukkan bahwa klorin bereaksi

dengan air sangat lambat. Hal ini disebabkan karena klorin terlebih dahulu membentuk asam

hipoklorit, kemudian terurai menjadi asam klorida dan oksigen. Persamaan reaksinya dapat

ditulis sebagai berikut:

Reaksi tersebut dapat dipercepat dengan bantuan sinar matahari atau memakai katalis. Larutan

klorin dalam air disebut aqua klorata sedangkan larutan bromin dalam air disebut aqua bromata.

6. Reaksi Halogen dengan Basa

Klorin, bromin, dan iodin dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada temperatur

saat reaksi berlangsung. Pada temperatur 150C, halogen (X2) bereaksi dengan basa membentuk

campuran halida (X-) dan hipohalit (XO-).

Tingkat oksidasi asam-oksi halogen

Kecuali flour (F), halogen dapat membentuk asam-asam yang mengandung oksigen atau

lumrahnya asam-oksi halogen. Dalam kasus ini halogen memiliki biloks-biloks positif dan biloks

positif ini adalah hal yang tidak biasa untuk halogen yang sangat reaktif menangkap elektron.

Setiap harga biloks ini memiliki nama khusus.

Page 14: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

14

a. Biloks (+1) namanya diawali dengan hipo, diikuti dengan nama halogen lalu diakhiri

dengan it. Singkatnya nama asamnya menjadi : asam hipo(nama halogen)it. Contohnya asam

hipoklorit

b. Biloks (+3) hanya diakhiri dengan –it, contohnya asam bromit

c. Biloks (+5) diberi akhiran –at, contohnya asam iodat

d. Biloks (+7) diberi awalan per- atau super- dan diakhiri –at, contohnya asam perklorat

Sebenarnya kekuatan asam-basa halogen meliputi 2 tipe. Tipe yang pertama adalah asam

halogenida. Asam ini hanya terdiri dari unsur Hidrogen dengan halogen, contohnya HF, HCL,

HBr, dan selanjutnya pasti sudah tahu kan…

Untuk kekuatan keasamannya, nilainya sebanding dengan jari-jari

Asam yang kedua adalah asam yang barusan kita bahas, yaitu asam oksihalogen. Asam ini

terdiri atas unsur O,H, dan Halogen. Kekuatan asam oksihalogen sebanding dengan harga

biloksnya. Bila harga biloksnya sama, maka kekuatan keasamannyaberbanding terbalik

dengan jari-jari.

Page 15: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

15

KEGUNAAN UNSUR HALOGEN

Fluorin

Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.

Membuat Teflon

Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.

Senyawa Fluorin

CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas.

Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan

Freon dapat merusak lapisan ozon.

Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan

anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga

yang tahan panas dan anti lengket.

Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan,

lukisan, atau sketsa di atas kaca.

Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.

Klorin

Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.

Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).

Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu

bahan adaptif pada bensin.

Untuk industri sebagai jenis pestisida.

Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.

Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.

Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

Senyawa Klorin

Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.

Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH,

mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim

dingin.

Page 16: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

16

Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting,

menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik,

dan zat warna.

Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau

pemutih pada kain

Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.

Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.

Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.

Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.

KCl untuk pembuatan pupuk.

KClO3 untuk bahan pembuatan korek api

Bromin

Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).

Untuk pembuatan AgBr.

Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida

Senyawa Bromin

Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk

mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan

membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan

akan mencemarkan udara.

AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.

Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.

Iodin

Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium

tingtur)

Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)

Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.

Senyawa Iodin

KI digunakan sebagai obat anti jamur.

Page 17: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

17

Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik

AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi

NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan

iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.

KELIMPAHAN HALOGEN DI ALAM

1 . Fl uor i ne

Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F. dengan penambahan

asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan

asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.

CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF

2 . K lor in

Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam

batu/endapan garam yang terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut

mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui elektrolisis

larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.

3 . Bromin

Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air

mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga

diperoleh dari Arkansas

4 . Iodine

Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3di

Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk

memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3

dengan reaksi sebagai berikut :

2IO3- + 5HSO3

- --> I2 + 3HSO4- + 2SO4

2- + H2O

5 . Astat ine

Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.

Page 18: Halogen Perfect Isi

Halogen Dini ..M.Lau.. Ogi.. Rhisa.. Sonia –

18

DAFTAR PUSTAKA http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/halogen.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Halogen

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifat-periodik-unsur-2/

http://www.jejaringkimia.web.id/2011/01/kelimpahan-halogen-di-alam.html


Recommended