HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. MESTIKA DHARMA MEDAN
CABANG KATAMSO
SKRIPSI
OLEH:
ADINDA TANIYA PRAMESTI
14.860.0089
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2018
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
i
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. MESTIKA DHARMA MEDAN CABANG KATAMSO
OLEH:
ADINDA TANIYA PRAMESTI
14.860.0089
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja pada karyawan Bank Mestika Dharma Cabang Katamso. Kepuasan kerja adalah sikap atau perasaan seseorang untuk memandang pekerjaannya seperti hal puas dan tidak puas, senang atau tidak senang yang menyangkut perasaan seseorang pekerja atau pegawai atas segala hasil kerja yang diterima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini sebanyak 35 orang, teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling. Penelitian ini menggunakan model skala likert. Teknik analisis yang dilakukan menggunakan korelasi Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,861 dengan p = 0,000 (p<0,050), artinya ada hubungan positif antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja. Dengan hasil tersebut, hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif iklim organisasi dengan kepuasan kerja dapat diterima. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa arah hubungan kedua variable adalah positif, artinya semakin tinggi iklim organisasi maka semakin tinggi kepuasan kerja. Iklim organisasi memberikan sumbangan efektif sebesar 74,1% pada kepuasan kerja dan sebesar 25,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yaitu seperti factor gaji, karakteristik perusahaan dll. Mean empiric variable kepuasan kerja yang diperoleh yaitu 127,94 sedangkan mean empiric variable iklim organisasi sebesar 126,60, lalu untuk mean hipotetik variable kepuasan kerja sebesar 107,5 dan mean hipotetik variable iklim organisasi sebesar 105. Meninjau hasil penelitian maka penelitian ini dinyatakan diterima. Kata kunci: Iklimorganisasi; Karyawan; Kepuasankerja;
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
ii
CORRELATIONS ORGANIZATIONAL CLIMATE RELATIONSHIP WITH EMPLOYEE'S SATISFACTION AT PT. MESTIKA DHARMA MEDAN
BRANCH KATAMSO
BY:
ADINDA TANIYA PRAMESTI
14.860.0089
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between organizational climate and job satisfaction at employees of Bank Mestika Dharma Katamso Branch. Job satisfaction is the attitude or feeling of a person to view his job as a matter of being satisfied and dissatisfied, happy or unhappy that concerns a person's feelings of employees or employees for all the work they receive. This study uses a quantitative approach. The sample of this study was 35 people, the sampling technique was the total sampling method. This study uses a Likert scale model. The analysis technique used is Product Moment correlation. The results of this study indicate the rxy correlation coefficient = 0.861 with p = 0,000 (p <0.050), meaning that there is a positive relationship between organizational climate and job satisfaction. With these results, the hypothesis in this study is that there is a positive relationship between the organizational climate and acceptable job satisfaction. The positive correlation coefficient indicates that the direction of the relationship between the two variables is positive, meaning that the higher the organizational climate, the higher job satisfaction. Organizational climate provides an effective contribution of 74.1% on job satisfaction and 25.9% is influenced by other factors not examined in this study, such as salary factors, company characteristics etc. The empirical mean of job satisfaction variable was 127.94 while the empirical mean of organizational climate variable was 126.60, then for the hypothetical mean variable job satisfaction was 107.5 and the hypothetical mean organizational climate variable was 105. Reviewing the results of the study was declared acceptable.
Keywords: organizational climate; employees; job satisfaction;
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang senantiasa melimpahkan rahmatnya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi penelitian ini. Adapun maksud dan tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui “Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja
Karyawan pada PT. Mestika Dharma Medan Cabang Katamso”. Peneliti
menyadari bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Yayasan Haji Agus Salim Universitas Medan Area.
2. Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng,M.Sc selaku Rektor Universitas Medan Area
3. Prof. Dr. H. Abdul Munir, M,Pd selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Medan Area.
4. Chairul Anwar Dalimunthe, S.Psi, M,Psi selaku Wakil Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Medan Area
5. Prof. Dr. H. Abdul Munir, M,Pd selaku dosen pembimbing I (satu) yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran kepada peneliti
untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Laili Alfita, S.Psi, Mm selaku dosen pembimbing II (dua) yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran kepada peneliti
untuk menyelesaikan skripsi ini.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
iv
7. Farida Hanum Siregar, S.Psi, M.Psi selaku ketua penguji dan selaku ketua
jurusan Psikologi Industri dan Organisasi yang selalu berbaik hati menghadapi
peneliti.
8. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Medan Area yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan memotivasi peneliti, serta para staff tatau saha Program Studi
Psikologi Universitas Medan Area yang turut memperlancar proses
penyelesaian kuliah dan skripsi peneliti.
9. Orang tua saya Toni Eka Saputra dan Ani Suharni yang sangat saya sayangi
dan cintai yang tidak henti-hentinya mendoakan, membantu dan mendukung
saya dalam setiap kegiatan perkuliahan saya dan selalu memberikan support
materi dan kasihsa yang. Saudara kandung satu-satunya Tandry suryo yang
selalu memberi support dan tambahan materi, dan Mutiara taradita sahabat
saya dari kecil terima kasih untuk segala waktu yang telah dihabiskan dalam
kegiatan perkuliahan maupun tidak.
10. Teman terbaik sekaligus teman curhat saya Diah widiani yang selalu
membantu dan menemani saya dalam proses penyelesaian skripsi ini
dimanapun, kemanapun dan kapanpun.
11. Teman-teman saya Rica kartika, Widya wulandari, Rifni Chairani Lubis,
Muhammad Ilham, Fathan fathurahman, Irzi Akhmad, Nadya Syahfitri
Pohan, Balqis Sarah Lubis terima kasih untuk segala waktu dan bantuan yang
telah kalian berikan kepada saya dan seluruh mahasiswa dan mahasiswi kelas
A Fakultas Psikologi 2014.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
v
12. Semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat disebut satu persatu
Medan, April 2018
Adinda Taniya Pramesti
14.860.0089
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................iii
SURAT PERNYATAAN ..........................................................................iv
MOTTO......................................................................................................v
PERSEMBAHAN .....................................................................................vi
KATA PENGANTAR ..............................................................................vii
ABSTRAK ................................................................................................x
ABSTRACT ..............................................................................................xi
DAFTAR ISI ............................................................................................xii
DAFTAR TABEL .....................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………. xvi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 9
C. Batasan Masalah .......................................................................... 10
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 10
E. TujuanPenelitian .......................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 12
A. Karyawan .................................................................................... 12
1. Pengertian Karyawan .............................................................. 12
2. Hak Karyawan ......................................................................... 12
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
vii
3. Kewajiban Karyawan .............................................................. 14
4. Fungsidan Peranan Karyawan ................................................. 15
B. Kepuasan Kerja ........................................................................... 16
1. Pengertian Kepuasan Kerja ..................................................... 16
2. Ciri-ciri Kepuasan Kerja ......................................................... 18
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja ................. 18
4. Aspek Kepuasan Kerja ............................................................ 23
5. Teori Kepuasan Kerja……......................................................25
6. Pengaruh Kepuasan Kerja ....................................................... 26
7. Pengukuran Kepuasan Kerja ................................................... 29
C. Iklim Organisasi ......................................................................... 30
1. Pengertian Iklim Organisasi .................................................... 30
2. Faktor yang memperngaruhi Iklim Organisasi ....................... 31
3. Aspek Iklim Organisasi ........................................................... 33
4. Mengukur Iklim Organisasi .................................................... 34
D. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja ................. 36
E. Kerangka Konseptual .................................................................. 39
F. Hipotesis ...................................................................................... 49
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 40
A. Tipe Penelitian ............................................................................ 40
B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................... 40
C. Definisi Oprasional ..................................................................... 41
D. Subjek Penelitian ........................................................................ 42
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 43
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
viii
F. Analisis Data ............................................................................... 46
G. Metode Analisis Data .................................................................. 47
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 51
A. Orientasi Kancah Penelitian................................. ........................ 51
1. Orientasi Kancah Penelitian............................................... .... 51
B. Persiapan Penelitian ..................................................................... 52
1. Persiapan Administrasi .......................................................... 52
2. Persiapan Alat Ukur ............................................................... 52
C. Pelaksanaan Penelitian............................................... .................. 55
D. Analisis Data dan Hasil Penelitian ............................................... 57
1. Uji Asumsi............................................................................ . 57
2. Hasil Uji Analisis Data .................................................. ....... 58
3. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik...........60
E. Pembahasan.................................................................................. 62
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................. ............... 65
A. Simpulan.................................................................................. .... 65
B. Saran............................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 67
LAMPIRAN
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
ix
DAFTAR TABEL
Tabel3.1 Kisi-kisi Blueprint Sebaran Item Kepuasan Kerja ............................... 45
Tabel 3.2 Kisi-kisi Blueprint Sebaran Item Iklim Organisasi ............................. 46
Tabel 1 Distribusi Penyebaran Skala Kepuasan Kerja sebelum uji coba ........... 53
Tabel 2 Distribusi Penyebaran Skala Iklim Organisasi sebelum uji coba .......... 54
Tabel 3 Distribusi Penyebaran Skala Iklim Organisasi setelah uji coba ............ 56
Tabel 4 Distribusi Penyebaran Skala Kepuasan Kerja setelah uji coba .............. 57
Tabel 5 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas...................................... 58
Tabel 6 Rangkuman Hasil Uji Linearitas ............................................................ 59
Tabel 7 Rangkuman Perhitungan Analisisr Product Moment ............................ 69
Tabel 8 Hasil Perhitungan Nilai Hipotetik dan Empirik ..................................... 61
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:
A. Angket
B. Data Penelitian
C. Uji Validitas dan Reliabilitas
D. Uji Asumsi
F-1 Uji Normalitas
F-2 Uji Linieritas
F-3 Uji Korelasi
E. Surat Penelitian
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bekerja merupakan tuntutan setiap manusia yang mulai beranjak dewasa.
Pada era yang semakin modern saat ini, bekerja menjadi kunci utama untuk
meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Tidak bisa dipungkiri jika mencari
pekerjaan dengan penghasilan lebih dari cukup, dewasa ini menjadi hal yang
langka. Untuk mendapatkan itu semua harus melalui proses seleksi yang panjang
dan persaingan yang sangat ketat. Adakalanya pekerjaan yang didapatkan tidak
sesuai dengan pendidikan yang ditempuh. Ketika polemik seperti ini terjadi
dibutuhkan kemampuan yang lebih, dari seorang individu untuk mampu
beradaptasi dan memiliki produktivitas yang tinggi. Untuk mencapai
produktifitas yang tinggi, selain kemampuan dalam beradaptasi dibutuhkan juga
lingkungan kerja yang mampu mendukung pengolahan kemampuan seorang
individu dalam melakukan proses produksinya, dimana produktivitas dapat
mencerminkan efektivitas dan efisiensi yang akan dilakukan oleh perusahaan
(Atmosoeprapto, dalam Wijono 2011)
Lingkungan yang kondusif untuk pengembangan sumber daya manusia,
maka setiap individu dalam lingkungan perusahaan tersebut tidak merasa hanya
bekerja saja, tetapi juga merasa menjadi bagian keluarga dalam perusahaan, yang
ikut berkembang seiring berkembangnya perusahaan tersebut. Adanya simbiosis
mutualisme antara karyawan dengan karyawan atau karyawan dengan atasan
akan mendorong terciptanya kepuasan kerja individu yang sekali lagi akan
berdampak pada produktifitas masing-masing dari individu. Jika hal ini terjadi
maka akan tercipta siklus yang menguntungkan kedua belah pihak dan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
2
lingkungan kerja akan menentukan tingkat kepuasan karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan (Ahyari, dalam Robbins 2003).
Kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang
menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan
jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. kepuasan kerja adalah
“suatu efektifitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan”.
Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan
atau tidaknya pekerjaan mereka. Kepuasan itu tidak nampak secara nyata, tetapi
dapat berwujud dalam suatu hasil pekerjaan. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kepuasan kerja adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu
terhadap pekerjaannya. (Robbins, 2003).
Dari penelitian yang pernah dilakukan Herzberg (1968), menemukan
bahwa apabila orang-orang merasa tidak puas dengan pekerjaan, maka mereka
akan merasa risau dengan lingkungan pekerjaannya. Sebaliknya, apabila orang-
orang merasa senang akan pekerjaan mereka, maka mereka akan enjoy dengan
lingkungan kerjanya. Maka dari itu, sikap seseorang dalam lingkungan pekerjaan
salah satunya dipengaruhi oleh kepuasaan kerja. Sikap dalam hal ini merupakan
kecenderungan merespon sesuatu secara konsisten untuk mendukung atau tidak
mendukung, baik hal positif maupun negatif terhadap suatu objek, individu atau
peristiwa, yang mencerminkan tentang perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya.
Pengertian kepuasan kerja ini selain berhubungan erat dengan sikap
karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri, berhubungan juga dengan hubungan
karyawan dengan lingkungan sekitar maupun hubungan dengan pimpinan. Hal
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
3
ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dari seseorang akan ikut menjadi
penentu kelangsungan operasional dari suatu perusahaan. Kepuasan kerja bisa
didapatkan dari berbagai faktor. Salah satunya karena penghasilan yang lebih
dari cukup, fasilitas perusahaan yang baik sampai dengan lingkungan kantor
yang memiliki rasa kekeluargaan tinggi. Menurut Locke, ciri-ciri intrinsik dari
pekerjaan yang menetukan kepuasan kerja ialah keragaman, kesulitan, jumlah
pekerjaan, tanggung jawab, otonomi, kendali terhadap metode kerja,
kemajemukan, dan kreativitas, yang didalamnya terdapat satu unsur pada ciri-ciri
intrinsik tersebut yaitu tantanganmental.
Penelitian Yuliana (2004) mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap
komitmen karyawan bagian produksi pada PT. Kutai Timber Indonesia (KTI)
Probolinggo, berdasarkan hasil perhitungan uji-f, dapat diambil kesimpulan
bahwa secara simultan variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
komitmen karyawan. Dari hasil analisis regresi linier sederhana didapat nilai
konstanta sebesar 0,584 dan nilai koefisien sebesar 0,823 yang berarti terdapat
perubahan kepuasan kerja pada PT KTI Probolinggo maka akan mempengaruhi
komitmen karyawan PT. KTI Probolinggo.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu maka terlihat bahwa kepuasan
kerja merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam suatu
perusahaan. Kepuasan kerja juga dapat memberikan pengaruh yang nyata
terhadap perusahaan, dengan kata lain jika kepuasan kerja karyawan baik maka
akan berdampak baik pula terhadap perusahaan, sebaliknya jika terjadi
ketidakpuasan kerja maka ini bisa jadi merupakan faktor penghambat bagi
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah disepakatibersama.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
4
Bagaimanapun juga tidak bisa dipungkiri, bahwa waktu untuk beraktifitas
di kantor lebih tinggi dibandingkan waktu untuk beraktifitas di rumah, sehingga
saat ini kantor bisa dibilang sebagai rumah kedua bagi kebanyakan orang.
Sebagai rumah kedua, jika di dalam rumah tersebut tidak ada keharmonisan
maka bisa dipastikan penghuninya tidak akan betah berlama-lama di dalam
kantor dan timbul rasa tidak nyaman berada di dalam kantor. Sehingga dalam hal
ini keharmonisan juga menjadi faktor penentu kepuasan dalambekerja.
Keharmonisan dalam organisasi ini akan mengarah pada iklim organisasi.
Menurut Amundson (dalam Martini & Rostiana, 2003) bahwa iklim organisasi
mencerminkan kondisi internal suatu organisasi karena iklim hanya dapat
dirasakan oleh anggota organisasi tersebut, dan iklim dapat menjadi sarana untuk
mencari penyebab perilaku negatif yang muncul pada karyawan.
Pada dasarnya lingkungan kerja suatu perusahaan selalu ada sebuah iklim
yang memang mempengaruhi kondisi perusahaan tersebut. Nelson (dalam Davis,
2001) iklim organisasi adalah sebuah persepsi, perasaan dan berfikir anggota
tentang organisasinya. Lain halnya dengan Luthans (2011), iklim organisasi
adalah seperangkat perasaan yang berhubungan dengan perlengkapan
kerja,sikap anggota organisasi dengan pihak di luar organisasi. Oleh sebab itu,
iklim organisasi sangat penting dalam menciptakan kepuasan kerja. Bahkan,
Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi.
Sebab ia berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan
mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan. Iklim organisasi yang
kondusif dan sehat dapat memunculkan kepuasan kerja pada karyawan dan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
5
menghasilkanoutput yang baik maka diperlukan kerja dengan segala kondisi dan
situasi kerja yang menunjang, kebijaksanaan administrasi, penyeliaan atau
pengawasan,hubungan antar pribadi dan security. Faktor-faktor tersebut oleh
Herzberg (dalam Hersey, 1995) dikaitkan dengan kondisi dimana pekerjaan
dilaksanakan yang disebut sebagai iklim baik dalam organisasi.
Menurut Hellriegell dan Slocum (dalam Jewel, 1998) iklim organisasi
merupakan konsensus dari persepsi para anggota mengenai bagaimana organisasi
dan atau sub sistemnya berurusan dengan anggotanya dan lingkungan luarnya.
Bagi industri, iklim organisasi merupakan suatu lingkungan manusia dan dimana
para pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka. Iklim dapat
mempengaruhi motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja. Iklim mempengaruhi hal
itu dengan membentuk harapan pegawai tentang konsekuensi yang akan timbul
dari bebagai tindakan (Davis, 1984)
Untuk memunculkan iklim organisasi yang baik, dibutuhkan, struktur
organisasi, teknologi kerja, dan kebijakan dan praktek manajemen
yangmenyenangkan di perusahaan (Rasimin,1992), faktor seperti di atas
merupakan salah satu faktor yang akan terjadi ketika seseorang bekerja dan
kondisi tersebut sangat mempengaruhi tingkat kepuasan individu dalam bekerja.
Jika kepuasan kerja itu muncul maka kinerja seorang individu pun akan menjadi
lebih baik, contohnya adalah jika karyawan puas dengan apa yang diperolehnya
dari perusahaan maka karyawan inipun akan memberikan lebih dari apa yang
diharapkan perusahaan darinya dan ia akan terus berusaha semaksimal mungkin
untuk memperbaiki kinerjanya bahkan akan siap berkorban pulang malam atau
bahkan lembur untuk menyelesaikan semua pekerjaan selesai tepat pada
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
6
waktunya. Hal-hal seperti inilah yang biasanya muncul dipikiran dan hati
karyawan jika kepuasaan kerjanya terpenuhi. Kerjasama di antara tim atau
sesama departemen, pimpinan, dan lingkungan, di dalam ruangan kerja maupun
pada saat di lingkungan luar akan menjadi lebih baik. Ini semua dikarenakan
faktor utama yang mempengaruhi kepuasan karyawan ketika sudah bekerja di
suatu perusahaan terpenuhi.
Kondisi iklim organisasi dapat menentukan tingkat kepuasan para
karyawan dalam bekerja diperusahaan, dimana dengan adanya jaminan iklim
organisasi yang baik maka upaya untuk memaksimalkan kepuasan karyawan
dapat terwujud. Iklim organisasi dapat mempengaruhi motivasi, prestasi dan
kepuasan kerja. Iklim mempengaruhi hal tersebut dengan membentuk harapan
pegawai tentang konsekuensi yang akan timbul dari berbagai tindakan. Para
karyawan mengharapkan imbalan, kepuasan, frustasi atas dasar persepsi mereka
terhadap iklim organisasi. Iklim yang sehat merupakan rencana jangka panjang.
Iklim keterbukaan hanya tercipta jika karyawan memiliki tingkat kenyakinan
yang tinggi dan mempercayai keadilan tindakan-tindakan dan keputusan-
keputusan manajerial sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. (Davis
Newstrom, 1996).
Yudhi (2005) dalam penelitiannya dapat menemukan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara komitmen organisasi dan iklim organisasi
dengan kepuasan kerja, sedangkan variabel bebas yang dominan dan variabel
komitmen menjadi kontributor utama dalam mempengaruhi kepuasan kerja.
Penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan
antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja, dimana faktor kontinyu dan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
7
normatif menjadi dominan. Penelitian ini juga membuktikan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja. Faktor
dominan adalah kesesuaian dan kejelasan organisasi. Hasil lain dari penelitian
ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara komitmen
organisasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja pada beberapa unit kerja di
tempat beberapa karyawan bekerja.
Berbicara mengenai kepuasan kerja, peneliti tertarik pada beberapa
permasalahan di PT. Bank Mestika Dharma Medan cabang Katamso, dimana
sesama karyawan yang bekerja, tidak memiliki komunikasi yang baik dengan
sesama karyawan, sehingga menimbulkan kerisauan dalam bekerja sebab
komunikasi terbatas diantara karyawan. Terbatasnya penggunaan bahasa diantara
para pegawai membuat komunikasi pegawai hanya jika mereka ingin
berkomunikasi saja.
Hal tersebut sejalan dengan wawancara peneliti dengan salah satu
karyawan di PT. Bank Mestika saat peneliti menanyakan bagaimana hubungan
komunikasi antar sesama karyawan selama bekerja, dan jawaban narasumber
sebagai berikut:
Kalau untuk masalah komunikasi antar sesama karyawan yang baik-baik aja selagi dia ngomong bagus, ya saya pun bagus juga. Cuma ya terkadang saya ada merasa terganggu juga sedikit. Terganggunya gini, kan dikantor itu lebih banyak pekerja yang etnis Thionghoa dari pada pribumi, jadi orang itu kadang suka sekali berkomunikasi pakai bahasa mereka sendiri, bahasa Hokkien gitu lah. Jadi kan kalau misal ada moment nasabah lagi komplain, eh datang kawan kerja yang lain komunikasi pakai bahasa yang saya mengerti kan terkadang membuat tidak nyaman sama lingkungan kerja, jadi merasa kurang puas aja gitu (wawancara 9 Juni 2018).
Apabila dikaitkan dengan kepuasan kerja karyawan menunjukkan bahwa
selama ini perusahaan kurang memperhatikan kepuasan dalam bekerja para
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
8
karyawan, terlebih lagi dari segi komunikasi antar sesama karyawan dikantor.
Sebab masih dijumpai, keluhan karyawan akan hal komunikasi antar sesama
rekan kerja. Selain itu kondisi fisik yang terdapat diperusahaan belum secara
maksimal memberikan dukungan terutama terkait dengan fasilitas maupun
sarana dan prasarana yang disediakan olehperusahaan.
Dikatakan demikian, sebab saat peneliti melakukan observasi lapangan,
saat itu sedang ramai nasabah untuk melakukan transaksi, baik dari meminjam
uang, menabung ataupun mengirim uang. Saat itu jumlah komputer yang ada
kurang memadai jumlahnya, sehingga nasabah mengatakan bahwa
pengerjaannya lambat sekali dan memakan waktu lama, dibagian teller di isi
oleh 3 orang pegawai untuk melayani nasabah, namun printer yang tersedia
hanya satu, sehingga para pegawai meminta maaf kepada nasabah atas
keterlambatan mereka selama proses pengerjaan.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah seorang pegawai
mengenai keadaan ruangan kantor saat terjadi komplain dari nasabah sebagai
berikut:
Komplain dari nasabah bisa datang kapan saja dek, namanya juga kerja, kan gak mungkin gak ada komplain. Masalah yang paling dikeluhkan nasabah ya keterlambatan pengerjaan gini lah, nanti yang printernya tiba-tiba gak bisa keluar kertasnya, atau alat-alat scan yang terkadang tidak berfungsi yang sering jadi komplain nasabah. Ditambah lagi kan di bagian depan itu kami ada 3 orang, dan printer kan cuma satu, jadi ya kan ganti-gantian, cuma kadang nasabah ini mau cepat-cepat aja, jadi ya tahan-tahan telinga lah dengernya dek.(wawancara 9 Juni 2018).
Adanya beberapa permasalahan di dalam PT. Bank Mestika Dharma
Medan Cabang Katamso yang sudah digambarkan di atas menarik minat peneliti
untuk meneliti lebih jauh mengenai hubungan antara iklim organisai dan
kepuasaan kerja karyawan di PT. Bank Mestika Dharma Medan Cabang
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
9
Katamso. Hal ini dirasa penting dilakukan penelitian karena nantinya mampu
menggambarkan keadaan perusahaan yang sesungguhnya. Sebab menurut
penjelasan dari karyawan yang bekerja, belum pernah dijumpai kejadian turn
over ataupun resign pegawai yang terjadi besar-besaran di PT tersebut. Sehingga
peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan iklim organisasi di PT itu dengan
kepuasan kerja yang diterima karyawan.
B. Identifikasi Masalah
Kepuasan kerja adalah suatu efektifitas atau respons emosional terhadap
berbagai aspek pekerjaan. Kepuasan kerja bisa diartikan sebagai seperangkat
perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka.
Kepuasan itu tidak nampak secara nyata, tetapi dapat berwujud dalam suatu hasil
pekerjaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja adalah
sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya.
Kepuasan Kerja bisa dipengaruhi atau muncul apabila karyawan merasa
nyaman dengan lingkungan kerja atau keadaan kantor tempat karyawan bekerja.
Para pekerja atau karyawan pada saat ini lebih banyak menghabiskan waktu
dikantor dari pada dirumah, untuk itu para karyawan harus membangun
keharmonisan dengan lingkungan kerjanya. Karyawan PT. Bank Mestika
memiliki kepuasan kerja yang kurang, karna mereka merasa tidak memiliki
kepuasan seperti hal gaji, kedispinan diantara karyawan, dan juga komunikasi
diantara sesama karyawan, dalam hal ini adalah iklim organisasi yang dimiliki
karyawan dalam lingkungan kerjanya yang tidak mendukung untuk menciptakan
kepuasan dalam bekerja.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
10
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan batasan masalah yaitu
mengenai hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan di
PT. Bank Mestika Dharma Medan Cabang Katamso.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, adapun rumusan masalah
penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara iklim organisasi dengan
kepuasan kerja karyawan di PT. Bank Mestika Dharma Medan Cabang
Katamso.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim
organisasi dengan kepuasan kerja karyawan di PT. Bank Mestika Dharma
Medan Cabang Katamso.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan
sumbangan pengetahuan atau informasi yang bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya dan psikologi industri dan organisasi pada
khususnya, lalu memberikan perluasan ilmu untuk pemahaman lebih jelas
mengenai bagaimana hubungan iklim organisasi dengan kepuasan kerja.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
11
hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja agar pihak perusahaan
dapat memfasilitasi karyawan dengan lebih baik lagi.
b. Bagi Karyawan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan atau
informasi bagi karyawan agar mampu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja yang ada.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi dan
pengetahuan bagi peneliti bahwa iklim organisasi dapat mempengaruhi kepuasan
kerja seseorang.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini semoga dapat membantu para peneliti selanjutnya
untuk dijadikan referensi agar lebih memperluas hasil dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KARYAWAN
1. Pengertian Karyawan
Menurut Undang-Undang Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah
tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada
pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi
atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Karyawan
merupakan aset perusahaan. Kehadiran karyawan begitu sangat penting hingga
saat ini, tanpa adanya karyawan tidak akan terjadi kelancaran dan proses produksi
suatu perusahaan. Hasibuan (2009) mengatakan bahwa karyawan adalah setiap
orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu
perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karyawan adalah setiap
orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu
perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian.
2. Hak-Hak Karyawan
Menurut Ernawan (2007), yang dimaksud dengan hak di sini adalah
sesuatu yang harus diberikan kepada seseorang sebagai akibat dari kedudukan
atau status dari seseorang, sedangkan kewajiban adalah suatu prestasi baik berupa
benda atau jasa yang harus dilakukan oleh seseorang karena kedudukan atau
statusnya. Mengenai hak-hak bagi pekerja adalah sebagai berikut:
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
14
1. Hak mendapat upah/gaji (Pasal 1602 KUH Perdata, Pasal 88 s/d 97
Undang-undang No. 13 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah No. 8
Tahun 1981 tentang PerlindunganUpah)
2. Hak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan
(Pasal 4 Undang-undang No. 13 Tahun2003)
3. Hak bebas memilih dan pindah pekerjaan sesuai bakat dan
kemampuannya (Pasal 5 Undang-undang No. 13 Tahun2003)
4. Hak atas pembinaan keahlian kejuruan untuk memperoleh serta
menambah keahlian dan keterampilan lagi ( Pasal 9-30 Undang-
undang No. 13 Tahun2003)
5. Hak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat manusiadan
6. Hak atas istirahat tahunan, tiap-tiap kali setelah ia mempunyai masa
kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut pada satu majikan atau
beberapa majikan dari satu organisasi majikan (Pasal 79 Undang-
undang No. 13 Tahun2003)
7. Hak atas suatu pembayaran penggantian istirahat tahunan, bila pada
saat diputuskan hubungan kerja ia sudah mempunyai masa kerja
sedikitnya enam bulan terhitung dari saat ia berhak atas istirahat
tahunan yang terakhir; yaitu dalam hal bila hubungan kerja diputuskan
oleh majikan tanpa alasan-alasan mendesak yang diberikan oleh
buruh, atau oleh buruh karena alasan-alasan mendesak yang diberikan
oleh Majikan (Pasal 150 – 172 Undang-undang No. 13 Tahun2003)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
15
8. Hak untuk melakukan perundingan atau penyelesaian perselisihan
hubungan industrial melalui bipartit, mediasi, konsiliasi, arbitrase dan
penyelesaian melalui pengadilan (Pasal 6 – 115 Undang-undang No.
2 Tahun2004)
3. Kewajiban Karyawan
Menurut Ivonne (2009) dalam perusahaan karyawan memiliki
kewajiban yang harus dijalankan, seperti:
a. Melaksanakan Pekerjaan dengan baik
Seorang karyawan dituntut memiliki dedikasi dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Karyawan harus
mengesampingkan masalah pribadinya dan harus melaksanakan pekerjaan dengan
baik karena merupakan suatu kewajiban yang akhirnya dapat menghasilkan hasil
produksi yang optimal.
b. Kepatuhan pada Aturan Perusahaan
Setiap perusahaan ada suatu aturan yang mengatur tentang kewajiban dari
masing-masing pihak. Dengan adanya kewajiban itu harus dipatuhi dan ditaati
agar tidak timbul masalah dalam perusahaan.
c. Menciptakan Ketenangan Kerja
Salah satu indikator keberhasilan bahwa hubungan internal perusahaan
terjalin dengan harmonis adalah terwujudnya ketenangan kerja di suatu
lingkungan perusahaan.
Dari ketiga kewajiban karyawan tersebut, diharapkan karyawan
menjalankan tugasnya dengan baik agar tercapai tujuan dan mendapatkan hasil
yang optimal
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
12
4. Fungsi dan Peranan Karyawan
Menurut Soedarjadi (2009). Karyawan dalam perusahaan memiliki
fungsi dan peranan yang harus dilaksanakan. Diantaranya:
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan perintah yang
diberikan.
2. Menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan perusahaan demi
3. Kelangsungan perusahaan.
4. Bertanggung jawab pada hasil produksi.
5. Menciptakan ketenangan kerja di perusahaan
Sebagai karyawan perusahaan harus memiliki kemampuan tinggi dan
pengalaman dapat menjaga tanggung jawabnya terutama yang berhubungan
dengan publiknya. Salah satu tugasnya yaitu memberikan solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Seperti hubungan antara
dokter dengan pasiennya, sehingga manajemen akan bertindak pasif dalam
menerima atau mempercayai apa yang disarankan oleh karyawan yang telah
memiliki pengalaman dan keterampilan tinggi dalam memecahkan serta
mengatasi permasalahan yang dihadapi organisasi tersebut.
B. KEPUASAN KERJA
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Kreitner dan Kinicki (2001) kepuasan kerja adalah “suatu
efektifitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan”. Davis dan
Newstrom (1985) mendeskripsikan “kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan
pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka”. Menurut
Robbins (2003) kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap pekerjaan seseorang
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
13
yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yag diterima pekerja
dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”.
Munandar (2008) Kepuasan kerja merupakan respon afektif atau
emosional terhadap berbagai segi atau aspek pekerjaan seseorang sehingga
kepuasan kerja bukan merupakan konsep tunggal. Seseorang dapat relatif puas
dengan salah satu aspek pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek
lainnya. Kepuasan Kerja merupakan sikap (positif) tenaga kerja terhadap
pekerjaannya, yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Penilaian
tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu pekerjaannya, penilaian dilakukan
sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting dalam
pekerjaan. Karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada tidak
menyukainya.
Perasaan-perasaan yang berhubungan dengan kepuasan dan
ketidakpuasan kerja cenderung mencerminkan penaksiran dari tenaga kerja
tentang pengalaman-pengalaman kerja pada waktu sekarang dan lampau daripada
harapan-harapan untuk masa depan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
dua unsur penting dalam kepuasan kerja, yaitu nilai-nilai pekerjaan dan
kebutuhan-kebutuhan dasar.Nilai-nilai pekerjaan merupakan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai dalam melakukan tugas pekerjaan. Yang ingin dicapai ialah nilai-
nilai pekerjaan yang dianggap penting oleh individu. Dikatakan selanjutnya
bahwa nilai-nilai pekerjaan harus sesuai atau membantu pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan dasar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
merupakan hasil dari tenaga kerja yang berkaitan dengan motivasikerja
(Mangkunegara, 2014)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
14
Mangkunegara (2014) kepuasan kerja secara keseluruhan bagi seorang
individu adalah jumlah dari kepuasan kerja (dari setiap aspek pekerjaan) dikalikan
dengan derajat pentingnya aspek pekerjaan bagi individu. Seorang individu akan
merasa puas atau tidak puas terhadap pekerjaannya merupakan sesuatu yang
bersifat pribadi, yaitu tergantung bagaimana ia mempersepsikan adanya
kesesuaian atau pertentangan antara keinginan-keinginannya dengan hasil
keluarannya (yangdidapatnya). Sehingga dapat disimpulkan pengertian kepuasan
kerja adalah sikap yang positif dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah
laku terhadap pekerjaannya melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa
menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.
Berdasarkan penjelasan diatas, kepuasan kerja adalah sikap atau
perasaan seseorang untuk memandang pekerjaannya seperti hal puas tidak puas,
senang atau tidak senang yang menyangkut perasaan seorang pegawai atau
pekerja memaknai segala hasil kerja yang ia terima.
2. Ciri-ciri Karyawan yang Memiliki Kepuasan Kerja Tinggi
Beberapa ciri-ciri karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi
menurut Munandar, Sjabahni dan Wutun (2004) antara lain:
a. Adanya kepercayaan bahwa organisasi akan memuaskan dalam
jangka waktu yang lama
b. Memperhatikan kualitas kerjanya
c. Lebih mempunyai komitmen organisasi
d. Lebih produktif
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
15
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yukl (dalam Junita, 2012), kepuasan kerja
dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain:
a. Karakter Individu: kebutuhan- kebutuhan individu, nilai-nilai yang dianut
individu (values) dan ciri-ciri kepribadian (personality traits).
b. Variabel-variabel yangbersifat situasional: perbandingan terhadap situasi
sosial yang ada, kelompok acuan, pengaruh dari pengalaman kerja sebelumnya.
c. Karakteristik Pekerjaan: imbalan yang diterima, pengawasan yang
dilakukan atasan, pekerjaan itu sendiri, hubungan antar rekan sekerja, keamanan
kerja serta kesempatan untuk memperoleh perubahan status dan kondisi
lingkungan pekerjaan.
Menurut Kondalkar (2007), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja yaitu:
a. Karakteristik Pekerjaan
Karakteristik pekerjaan itu sendiri merupakan sumber kepuasan kerja yang
utama. Pekerjaan itu harus menantang. Hal ini harus memberi kesempatan bagi
pekerja untuk menggunakan keterampilan, kemampuan dan pengalamannya.
Umpan balik positif dari pekerjaan dan otonomi telah dianggap penting untuk
motivasi karyawan. Terlalu sulit atau pekerjaan yang memiliki dua tantangan
kecil membawa frustrasi dan perasaan gagal, maka pekerjaan itu harus cukup sulit
sehingga individu harus menggunakan kemampuan, imajinasi dan
keterampilannya. Setelah pekerjaan seperti itu selesai dengan sukses, para pekerja
mendapatkan rasa puas.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
16
b. Gaji
Gaji dan upah berperan penting dalam studi kepuasan kerja. Imbalan yang
setara bersifat multidimensional. Manfaatnya beragam yaitu sebagai alat
pembayaran, tunjangan dan penghargaan yang dikaitkan dengan motivasi
karyawan. Sistem pembayaran dan kebijakan promosi organisasi harus adil, tidak
ambigu dan sesuai dengan norma industri yang lazim dan disesuaikan dengan
harapan karyawan. Upah dan gaji karyawan harus sesuai dengan status sosialnya
dan harus memenuhi harapan. Individu harus memahami kebijakan administrasi
dan promosi gaji sebagai adil. Organisasi harus memastikan bahwa kebijakan
mereka berorientasi pada pertumbuhan dan bersifat inkremental sehingga
karyawan mengambil tanggung jawab tambahan secara sukarela. Terlepas dari
keuntungan finansial, organisasi harus memberikan manfaat dan manfaat non
finansial yang memadai sehingga mereka termotivasi dan menunjukkan tingkat
kepuasan yang tinggi.
c. Kondisi kerja yang mendukung
Kondisi kerja memiliki efek yang sederhana namun tetap pada kepuasan
kerja. Karena perkembangan teknologi yang cepat, organisasi perlu beroperasi
pada teknologi yang ditingkatkan, sistem dan prosedur terkini. Tata letak tempat
kerja harus ideal dari sudut pandang operasional dan karyawan harus
menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi. Tempat itu harus rapi dan bersih
dengan fasilitas yang diperlukan sesuai. Cahaya, ventilasi, kebersihan, ruang kerja
yang cukup, ketersediaan pengawasan segera, alat terbaru yang memadai dan
lingkungan sekitar yang bagus, seperti komunikasi antar karyawan yang baik pasti
akan menambah kepuasan kerja.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
17
Steve Kelneer (2001) mengemukakan bahwa kondisi kerja yang
mendukung itu merupakan suatu fleksibilitas dan comfomity pada kondisi
organisasi untuk memberikan keleluasan bertindak bagi karyawan serta
melakukan penyesuaian diri terhadap tugas-tugas yang diberikan. Hal ini
berkaitan dengan aturan yang ditetapkan organisasi, kebijakan dan prosedur yang
ada. Penerimaan terhadap ide-ide yang baru merupakan nilai pendukung di dalam
mengembangkan iklim organisasi yang kondusif demi tercapainya tujuan
organisasi.
d. Kelompok kerja
Konsep kelompok kerja dan tim kerja lebih lazim saat ini. Kelompok kerja
dengan individu yang memiliki keterampilan beragam dengan satu tujuan akan
dapat berfungsi secara efektif jika mereka ramah dan kooperatif. Kelompok kerja
berfungsi sebagai sumber dukungan, kenyamanan, saran dan bantuan untuk
pekerjaan. Kelompok kerja yang baik membuat pekerjaan menjadi lebih
menyenangkan. Faktor pendukung kelompok kerja sangat penting untuk kepuasan
kerja. Jika kondisi sebaliknya berlaku, orang mungkin tidak bisa bergaul satu
sama lain dan tingkat kepuasan kerja akan berkurang.
e. Pengawasan
Pengawasan merupakan salah satu faktor moderat, yang mempengaruhi
kepuasan kerja. Supervisor yang berkualitas harus bersedia untuk memberikan
saran, panduan dan pemecahan masalah. Mereka harus memperhatikan
kepentingan pribadi baik di tingkat pribadi maupun pejabat. Sehingga pengawasan
dapat menyebabkan kepuasan kerja bagi karyawan.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
18
f. Kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian
Individu harus diberi pekerjaan, sesuai dengan minat mereka. Baru-baru ini
telah terlihat bahwa lulusan MBA merasa puas dengan pekerjaan mereka jika
mereka mendapatkan pekerjaan terkait dengan "spesialisasi" yang telah mereka
pilih selama gelar MBA. Orang yang memiliki pendekatan analitis harus diberi
pekerjaan di departemen Litbang sehingga tingkat kepuasan kerja mereka
meningkat.
Robbins (dalam Wiranegari, 2010) menyebutkan beberapa faktor yang
mendorong kepuasan kerja, yaitu:
a. Ganjaran yang pantas
Banyak karyawan yang menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi
yang adil sesuai dengan pengharapannya. Akan tetapi, yang menghubungkan upah
dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan, melainkan persepsi
keadilan. Promosi memberikan kesempatan untuk pertumbuhan pribadi, tanggung
jawab yang lebih banyak dan status sosial yang meningkat.
b. Kerja yang secara mental menantang
Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi
mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan, kemampuannya dan
menawarkan beragam tugas, kebebasan dan betapa baik mereka mengerjakan
serta tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan.
c. Rekan sekerja yang mendukung
Dukungan dari rekan sekerja (kelompok kerja) dapat menimbulkan
kepuasan kerja bagi seorang karyawan. Hal ini disebabkan karena karyawan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
19
merasa diterima dan dibantu dalam menyelesaikan tugasnya. Rekan sekerja yang
ramah dan mendukung merupakan sumber kepuasan karyawan secara individual.
d. Kondisi kerja yang mendukung
Karyawan mengharapkan lingkungan kerja yang baik untuk kenyamanan
pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang baik. Di samping
itu, kebanyakan karyawan lebih menyukai bekerja dekat dengan rumah dan dalam
fasilitas yang bersih dan relatif modern serta peralatan yang memadai.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, Hasibuan (dalam Susanty, 2012) juga
menjelaskan bahwa kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan
keahlian, berat ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan kerja, peralatan yang
menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinannya dan
sikap pekerjaan monoton atau tidaknya.
Pernyataan Hasibuan tersebut mengindikasikan bahwa iklim organisasi yang
positif yaitu individu merasakan kepemimpinan yang kompeten, adanya
kepercayaan diantara sesama rekan kerja dan antara atasan dan bawahan,
komunikasi yang lancar dan efektif yang menciptakan kehangatan, adanya
pemberian tanggung jawab dari atasan kepada bawahannya, karyawan merasakan
pekerjaan yang ia lakukan bermanfaat bagi dirinya dan perusahaan, hukuman dan
penghargaan yang diberikan adil dan obyektif, struktur dan birokrasi yang tidak
terlalu banyak, tidak formal, dan tidak memberatkan anggotanya, adanya
pengendalian dan pengarahan perilaku dari atasan yang tidak kaku, dan partisipasi
karyawan yang cukup tinggi dalam perusahaan.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
20
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain, karakteristik pekerjaan, gaji,
kondisi kerja yang mendukung, kelompok kerja (rekan kerja), dan iklim
organisasi.
4. Aspek-Aspek Kepuasan Kerja
As’ad (dalam Yulianto, 2012) beberapa aspek dalam mengukur
kepuasaan kerja:
a. Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan karyawan meliputi
minat, ketentraman kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan.
b. Aspek fisik, berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan
kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu
kerja, pengaturan waktu istirahat, keadaan ruangan, suhu udara,
penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.
c. Aspek sosial, berhubungan dengan interaksi sosial, baik antar sesama
karyawan dengan atasan maupun antar karyawan yang berbeda jenis
kerjanya serta hubungan dengan anggota keluarga.
d. Aspek finansial berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan
karyawan, yang meliputi sistem dan besar gaji, jaminan sosial,
tunjangan, fasilitas dan promosi.
Sedangkan menurut Anoraga (1992) menyatakan dalam mengukur
kepuasan kerja tidak dapat dilepaskan dari aspek –aspek kepuasan, karena aspek -
aspek inilah nantinya yang akanmembentuk kepuasan kerja. Aspek -aspek
kepuasan kerja tersebut adalah:
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
21
1. Pekerjaan itu sendiri. Termasuk tugas - tugas yang diberikan, sikap
pekerjaan yang ditangani, minat untuk menekuni dan konsentrasi pada
pekerjaan.
2. Promosi. Promosi mempunyai hubungan erat dengan masalah kenaikan
pangkat maupun jabatan, kesempatan untuk maju, pengembangan karir
dan prospek masa depan.
3. Teman sekerja. Teman sekerja meliputi hubungan antara pegawai,
harapan keluarga, dan pandangan masyarakat atau orang lain terhadap
profesi atau pekerjaannya.
4. Gaji dan jaminan sosial. Gaji dan jaminan sosial adalah gaji bersih yang
diterima setiap bulan dan jaminan sosial lainnya (jaminan kerja dan
jaminan jabatan)
5. Pengawasan atau supervisi. Hubungan antara karyawan dan atasan,
peraturan kerja, pengawasan kerja dan kualitas kerja.
Berdasarkan penjelasan diatas, aspek –aspek yang mempengaruhi
kepuasan kerja adalah aspek psikologis, aspek social, aspek fisik, dan aspek
finansial.
5. Teori Kepuasan Kerja
Menurut Wekley dan Yulk, 2002 (dalam Wiranegari, 2010) mengenai
teori kepuasan kerja yang lazim dikenal, yaitu:
1. Two FactorTheory
Teori ini menganjurkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan
merupakan bagian dari kelompok variabel yang berbeda yaitu motivators dan
hygiene factors. Ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi disekitar pekerjaan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
22
(seperti kondisi kerja, upah, keamanan, kualitas pengawasan dan hubungan
dengan orang lain) dan bukan dengan pekerjaan itu sendiri. Karena
faktormencegah reaksi negatif dinamakan sebagai hygiene atau maintainance
factors.
Sebaliknya kepuasan ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan
itu sendiri atau hasil langsung daripadanya seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam
pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk pengembangan diri dan
pengakuan. Karena faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja tinggi
dinamakanmotivators.
2. Value Theory
Menurut teori ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana
hasil pekerjaan diterima individu seperti diharapkan. Semakin banyak orang
menerima hasil, akan semakin puas dan sebaliknya. Kunci menuju kepuasan pada
teori ini adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki dengan yang
diinginkan seseorang. Semakiin besar perbedaan, semakin rendah kepuasan orang.
3. Teori Keadilan (Equity Theory)
Teori ini yang telah dikembangkan oleh Adam (1963) dan
merupakan variasi dari teori proses perbandingan sosial. Menurut teori ini
menyatakan bahwa “kepuasan atau ketidapuasan kerja karyawan tergantung
bagaimana seorang karyawan mempersepsikan ada atau tidaknya keadilan atas
imbalan yang diperoleh karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, dengan
cara membandingkan keuntungan yang diperoleh itu dengan orang bandingan”.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
23
6. Pengaruh Kepuasan Kerja
Ada beberapa dampak yang timbul dari kepuasan dan
ketidakpuasan kerja. Berikut menurut Kondalkar (2007), dampak yang
ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a. Produktivitas
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam studi Hawthorne,
penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa "pekerja bahagia itu produktif"
telah dilaksanakan, yang telah terbukti negatif. Berdasarkan kesimpulan dari studi
Hawthorne, para manajer memulai usaha mereka untuk membuat karyawan
mereka lebih bahagia dengan memperbaiki kondisi kerja, memberikan jenis
kepemimpinan Laissez-faire, memperluas berbagai fasilitas kepada para pekerja,
namun telah ditemukan bahwa tidak ada hubungan langsung antara kebahagiaan.
dan produktivitas. Robins menyimpulkan bahwa pekerja produktif cenderung
menjadi pekerja yang bahagia.
Penelitian lebih lanjut mengenai masalah ini menunjukkan bahwa
organisasi yang memiliki pekerja bahagia mungkin telah meningkatkan
produktivitas. Pada tingkat individu mungkin tidak benar karena kompleksitas
lingkungan, proses kerja, berbagai sistem dan sub sistem yang berdampak pada
individu karyawan. Namun dapat dikatakan dari sudut pandang organisasi bahwa
organisasi yang mampu berevolusi seperti kebijakan yang membuat karyawan
senang berhasil meningkatkan produktivitas. Menurut Sutrisno (dalam Nasron &
Astuti, 2009) Produktifitas dianggap sebagai hadiah atas kerja keras yang
disebabkan oleh tingkat kepuasan yang tinggi. Namun globalisasi, kecepatan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
24
mesin dan keunggulan pengetahuan, dampak media terhadap pekerja, kesadaran
sosial dan harapan karyawan yang tinggi untuk memenuhi kewajiban sosial
merupakan faktor penting untuk memastikan tingkat kepuasan karyawan yang
tinggi. Sementara mengembangkan praktik industri, faktor-faktor di atas harus
dipertimbangkan secara baik dan pertumbuhan karyawan tercapai sehingga
organisasi tumbuh secara otomatis.
b. Ketidakhadiran
Ada hubungan terbalik antara kepuasan dan ketidakhadiran. Bila
pekerja lebih puas, ketidakhadirannya rendah. Ketika ketidakhadiran tinggi maka
kepuasan kerjanya rendah. Ada beberapa variabel moderat seperti cuti sakit dan
tingkat di mana orang merasa bahwa pekerjaan mereka penting. Dimana ada bekal
cuti sakit, karyawan akan mengambil keuntungan dan absen sendiri. Sejauh
menyangkut pentingnya pekerjaan, telah diamati bahwa orang-orang menghadiri
pekerjaan mereka saat hal itu penting dilakukan. Karyawan yang memiliki
kepuasan tinggi akan menghasilkan tingkat ketidakhadiran yang rendah namun
mereka yang memiliki tingkat kepuasan rendah pasti memiliki ketidakhadiran
yang tinggi.
c. Turnover (Keluarnya tenaga kerja)
Telah ditemukan bahwa karyawan yang tidak puas dengan pekerjaan
mereka akan memiliki tingkat turnover yang tinggi. Karyawan yang puas tidak
akan memiliki turnover tinggi. Kepuasan juga berhubungan negatif dengan
turnover tapi hubungan bersama lebih kuat daripada apa yang kita temukan dalam
ketidakhadiran.. Belakangan ini sebuah fenomena di antara para insinyur
perangkat lunak yang kinerjanya tinggi, turnover mereka terlihat tinggi karena
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
25
persaingan untuk pertumbuhan pribadi. Organisasi memikat orang yang kompeten
untuk pertumbuhan organisasinya. Organisasi peduli terhadap pemain berkinerja
tinggi dan retensinya. Pelaku yang buruk tidak meninggalkan organisasi karena
takut tidak mendapat kesempatan kerja di luar.
d. Respons terhadap Ketidakpuasan
Menurut Robbins (2003) ada empat cara tenaga kerja mengungkapkan
ketidakpuasan yaitu:
a. Keluar (Exit) yaitu meninggalkan pekerjaan termasuk mencari pekerjaan
lain
b. Menyuarakan (Voice) yaitu memberikan saran perbaikan dan
mendiskusikan masalah dengan atasan untuk memperbaiki kondisi
c. Mengabaikan (Neglect) yaitu sikap dengan membiarkan keadaan menjadi
lebih buruk seperti sering absen atau semakin sering membuat kesalahan.
d. Kesetiaan (Loyality) yaitu menunggu secara pasif sampai kondisi menjadi
lebih baik termasuk membela perusahaan terhadap kritik dari luar.
7. Pengukuran Kepuasan Kerja
Mangkunegara, 2001 (dalam Wiranegari, 2010) mengemukakan
beberapa cara untuk mengukur kepuasan kerja adalah sebagai berikut:
a. Pengukuran Kepuasan Kerja dengan Skala Indeks Deskripsi Jabatan
Dalam penggunaan pengukuran kepuasan kerja ini seorang pegawai akan
ditanya mengenai pekerjaan maupun jabatannya yang dirasakan sangat
baik dan sangat buruk, dan dalam skala pengukurannya dilakukan dengan
memperhatikan sikap dari lima area, yaitu kerja, pengawasan, upah,
promosi, dan co-worker.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
26
b. Pengukuran Kepuasan Kerja dengan Berdasarkan Ekspresi Wajah
Pengukuran kepuasan kerja seseorang pegawai dapat dilakukan dengan
skala berupa berbagai seri gambar wajah-wajah orang, mulai dari sangat
gembira, gembira, netral, cemberut, dan sangat cemberut. Pegawai diminta
untuk memilih ekspresi wajah yang sesuai dengan kondisi pekerjaan yang
dirasakan pada saat ini.
c. Pengukuran Kepuasan Kerja dengan Kuesioner Minnesota
Pengukuran dengan menggunakan skala ini dapat dilihat dari pekerjaan
yang dirasakan sangat tidak puas, tidak puas, netral, memuaskan, dan
sangat memuaskan. Pegawai diminta memilih satu alternatif jawaban yang
sesuai dengan kondisi pekerjaanya.
C. IKLIM ORGANISASI
1. Pengertian Iklim Organisasi
Orang-orang yang menjadi anggota suatu organisasi hidup dalam
lingkup organisasi dan berinteraksi membentuk sistem sosial yang dalam
perkembangannya tidak lepas dari pengaruh lingkungan baik lingkungan
eksternalnya maupun lingkungan internalnya. Artinya selain harus hidup dengan
perubahan lingkungan yang terkadang susah diprediksi, anggota organisasi juga
harus menghadapi perubahan yang ada dalam lingkungan organisasi tersebut.
Organisasi selamanya unik seperti halnya sidik jari dan lapisan salju, masing-
masing organisasi memiliki budaya, tradisi, dan metode tindakannya sendiri yang
secara keseluruhan menciptakan iklimnya (Davis, 2001). Begitu uniknya yang
membuat tiap organisasi mempunyai kondisi psikologis yang berbeda. Suatu
organisasi cenderung menciptakan kondisi yang dinamis serta menarik bagi
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
27
karyawannya. Sementara organisasi lain memberikan nuansa yang lamban dan
tidak produktif. Beberapa organisasi bisa terlihat sibuk dan efisien, dan yang lain
tampak santai, atau sebagian lainnya cukup manusiawi, tetapi sebagian lainnya
justru terlihat kaku dan dingin. Nuansa psikologis inilah yang merefleksikan iklim
dalam organisasi (
Menurut Davis (2001) ada dua aspek yang penting yang harus
diperhatikan dalam iklim organisasi, yaitu tempat kerja itu sendiri dan perlakuan
yang diterima dari manajemen. Karyawan merasakan bahwa iklim organisasi
tertentu menyenangkan bila mereka melakukan sesuatu yang berguna yang
memberikan kemanfaatan pribadi. Dengan demikian, iklim organisasi yang
diciptakan memegang peranan penting dalam kemampuan organisasi menciptakan
tujuannya.
Iklim organisasi adalah iklim manusia di dalam, dimana para anggota
organisasi melakukan pekerjaan mereka. Iklim organisasi merupakan sebuah
konsep yang menggambarkan suasana internal lingkungan organisasi yang
dirasakan anggotanya selama mereka beraktivitas dalam rangka tercapainya
tujuan organisasi (Davis dan Newstorm, 2000).
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa iklim
organisasi adalah merupakan suatu konsep yang menggambarkan tentang kualitas
lingkungan internal organisasi yang mempengaruhi perilaku anggota organisasi
dalam melaksanakan pekerjaannya.
2. Faktor yang Menentukan Iklim Organisasi
Menurut Robbins (2003) terdapat beberapa faktor yang menentukan
iklim organisasi antara lain:
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
28
1. Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan adalah salah satu bagian penting dari manajemen
sebuah organisasi. Seorang manajer tugasnya antara lain merencanakan dan
mengorganisasikan, tetapi peran utama pimpinan adalah mempengaruhi orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Davis, 2001).
Seorang pemimpin bisa disebut manajer lemah apabila perencanaannya yang
jelek menyebabkan kelompoknya bergerak ke arah yang salah. Akan tetapi
sebaliknya pemimpin dapat dikatakan manajer yang relatif efektif, khususnya
apabila ia kebetulan mengelola orang-orang yang sangat memahami
pekerjaannya dan memiliki dorongan yang kuat dalam bekerja menurut Davis
(2001).
Setiap orang sepertinya setuju bahwa kepemimpinan berbicara tentang
bagaimana membuka jalan bagi kebebasan untuk memilih. Hal itu tentang
bagaimana membuka orang-orang cukup termotivasi untuk memberikan hati dan
jiwanya kepada apapun yang sedang mereka kerjakan.
2. Partisipasi Pegawai
Manajer yang partisipatif akan mengikutsertakan karyawan dalam
memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Cara semacam ini bukan
untuk melepaskan tanggung jawab, melainkan untuk berbagi tanggung jawab
operasional dengan karyawan yang akan melaksanakan putusan bersama,
demikian kesimpulan pendapat Davis (2001). Hasilnya adalah karyawan merasa
terlibat tujuan kelompok, karyawan merasa ikut berpartisipasi dalam
memecahkan masalah.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
29
3. Lingkungan Fisik
Iklim organisasi sebagian besar ditentukan oleh sikap manajemen
terhadap orang- orang dan hakekat hubungan diantara pegawai-pegawai dan
diantara kelompok- kelompok. Faktor yang mempengaruhi iklim, baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap perilaku
manusia, yaitu:
a. Hakekat Pekerjaan
Hakekat pekerjaan organisasi dan alirannya mempunyai pengaruh
besar terhadap perilaku individu-individu dan kelompok dalam sistem
urutan kerja. Misalnya, lingkungan fisik membentuk semacam iklim
dimana para pegawai dicegah dari hal saling mempengaruhi karena
sesuatu dan persyaratan untuk mengikuti urutan kerja.
b. Luas, bentuk dan susunan organisasi
Penambahan luas dan kompleksitasnya organisasi dapat mempengaruhi
anggota-anggotanya. Dalam organisasi besar dimana informasi
disampaikan melalui banyak saluran, sehingga perlu adanya jenis
hubungan/interaksi yang akan dapat membantu perkembangan, yaitu
saling menghormati dan saling memahami serta aliran komunikasi
yang bebas.
c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Dalam suatu organisasi harus mampu memberikan kondisi kerja yang
melindungi kesehatan dan keselamatan para pegawainya. Yaitu
memberikan lingkungan pekerjaan yang melindungi dari resiko
pencemaran udara, suara mesin, radiasi dan yang lainnya.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
30
3. Aspek-aspek Iklim Organisasi
Menurut Stringer (dalam Kusumawardani, 2015), terdapat enam aspek
iklim organisasi, yaitu:
a. Struktur(Structure)
Struktur merefleksikan perasaan dalam organisasi dengan baik dan
mempunyai definisi yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab dalam
lingkungan organisasi. Struktur tinggi jika karyawan merasa pekerjaannya
didefinisikandenganbaik,sedangkanstrukturrendahjikakaryawanmerasa
tidakadakejelasanmengenaitugasdankewenanganmengambilkeputusan.
b. Standar-standar(Standards)
Mengukur perasaan tekanan untuk meningkatkan kinerja dan
derajat kebanggaan yang dimiliki karyawan dalam melakukan pekerjaannya
dengan baik. Standar yang tinggi berarti karyawan selalu berupayamencari jalan
untuk meningkatkan kinerja, sedangkan standar rendahmerefleksikan harapan
yang lebih rendah untuk kinerja
c. Tanggung Jawab (Responsibility)
Merefleksikan perasaan karyawan bahwa mereka menjadi
“pimpinan diri sendiri” dan tidak pernah meminta pendapat mengenai
keputusannya dari orang lain. Persepsi tanggung jawab tinggi menunjukkan
karyawan merasa didorong untuk memecahkan masalah, sedangkan tanggung
jawab rendah menunjukkan pengambilan risiko dan percobaan terhadap
pendekatan baru tidak diharapkan.
d. Pengakuan (Recognition)
Mengindikasikan bahwa karyawan merasa dihargai jika dapat
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
31
menyelesaikan tugas dengan baik. Penghargaan yang rendah artinya
penyelesaian pekerjaan dengan baik diberi imbalan secara tidak konsisten.
e. Dukungan (Support)
Perasaan percaya dan saling mendukung terus berlangsung
diantara para karyawan. Dukungan tinggi jika karyawan merasa bahwa dirinya
merupakan bagian kelompok yang berfungsi dengan baik dan merasa memeroleh
bantuan dari atasannya jika mengalami kesulitan dalam tugas. Sedangkan
dukungan rendah jika karyawan merasa terisolasi.
f. Komitmen (Committmen)
Perasaan bangga karyawan terhadap perusahaan dan derajat
keloyalan
terhadappencapaiantujuanorganisasi.Perasaankomitmenkuatberasosiasi dengan
loyalitas personel. Tingkat komitmen rendah berarti karyawan merasa apatis
terhadap perusahaan dan tujuannya
4. Mengukur Iklim Organisasi
Dikatakan bahwa iklim tidak dapat dilihat bahkan disentuh, tetapi
dapat dipastikan bahwa iklim itu ada. Pengertian ini dapat digunakan dalam
sebuah organisasi yang terdiri individu-individu, berkumpul dan melakukan
aktivitas dalam rangka tercapainya tujuan. Maka keberhasilan suatu organisasi
ditentukan oleh semua unsur yang membentuk iklim organisasi tersebut.
Beberapa instrumen telah dikembangkan untuk mengukur iklim organisasi dan
instrumen tersebut secara khas mengidentifikasi sejumlah unsur.
Iklim Organisasi dikatakan sebagai salah satu sistem sosial dipengaruhi
oleh lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi: desain
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
32
pekerjaan dan aplikasi teknologi, kultur organisasi dan praktek-praktek
manajerial, serta karakteristik anggota. Sedangkan lingkungan eksternal meliputi
lingkungan sosial dan ekonomi dimana organisasi berada. Paduan lingkungan
eksternal dan internal tersebut akan mempengaruhi kepuasan kerja, produktivitas
dan pertumbuhan organisasi.
Davis (2001) mengungkapkan bahwa iklim organisasi memiliki faktor-
faktor organisasi yang penting, dimana dapat dirumuskan beberapa unsur
organisasi, untuk mengukur iklim organisasi yaitu dengan mengukur:
1. Kualitas Kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi,
menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang
atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu yang di praktikkan oleh
pimpinan terhadapkaryawannya.
2. Kepercayaan, yaitu kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada
karyawannya dalam menjalankan pekerjaan di perusahaantersebut.
3. Komunikasi, yaitu proses transfer informasi serta pemahamannya dari
komunikasi ke atas, ke bawah, ke samping dalam suatuorganisasi.
4. Tanggung Jawab, yaitu sikap yang ada pada pimpinan dan karyawan
terhadap kepemilikan perusahaan serta tugas-tugas yangdikerjakan.
5. Imbalan yang Adil, yaitu upah yang diberikan pada karyawan sesuai
dengan pengharapan mereka yakni perkerjaan yang dihasilkan,
keterampilan dan standar pengupahankomunitas.
6. Kesempatan, yaitu suatu peluang yang diberikan karyawannya untuk
meningkatkan prestasikerjanya.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
33
7. Pengendalian, yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan agar
perusahaan atau organisasi terkontrol dengan baik sehingga tidak
mengalami kerugian.
D. Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kepuasan Kerja
Karyawan
Iklim organisasi atau biasa disebut sebagai keadaan atau suasana didalam
berorganisasi adalah suatu hal yang sangat penting diperhatikan sebuah
organisasi atau perusahaan guna menunjang semangat para karyawan dalam
bekerja. Organisasi selamanya unik seperti halnya sidik jari dan lapisan salju,
masing-masing organisasi memiliki budaya, tradisi, dan metode tindakannya
sendiri yang secara keseluruhan menciptakan iklimnya (Davis, 2001).
Iklim organisasi juga harus diperhatikan agar para karyawan mampu
membina hubungan yang baik dengan tempat kerjanya. Dalam hal ini kondisi
organisasi yang mendukung serta hubungan dengan organisasi akan menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seorang karyawan sebagai
output dari hasil kerjanya (Kasmir, 2016). Lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan sumber daya manusia, maka setiap individu dalam lingkungan
perusahaan tersebut tidak merasa hanya bekerja saja, tetapi juga merasa menjadi
bagian keluarga dalam perusahaan, yang ikut berkembang seiring
berkembangnya perusahaan tersebut. Adanya simbiosis mutualisme antara
karyawan dengan karyawan atau karyawan dengan atasan akan mendorong
terciptanya kepuasan kerja individu yang sekali lagi akan berdampak pada
produktifitas masing-masing dari individu. Jika hal ini terjadi maka akan tercipta
siklus yang menguntungkan kedua belah pihak dan lingkungan kerja akan
menentukan tingkat kepuasan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
(Ahyari, 1999).
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
34
Brown dan Leigh (2006) mengatakan bahwa iklim organisasi menjadi sangat
penting karena organisasi yang dapat menciptakan lingkungan dimana
karyawannya merasa ramah dapat mencapai potensi yang penuh dalam melihat
kunci dari keunggulan bersaing. Oleh karena itu iklim organisasi dapat dilihat
sebagai variabel kunci kesuksesan organisasi. Bagaimanapun kinerja organisasi
lebih jelas dilihat dari semangat karyawan atau kehadiran di dalam organisasi dan
karakteristik kepemimpinan.
Iklim organisasi dapat mempengaruhi motivasi, prestasi dan kepuasan kerja.
Iklim organisasi mempengaruhi hal tersebut dengan bentuk harapan karyawan
tentang konsekuensi yang akan timbul dari berbagai tindakan. Para karyawan
mengaharapkan imbalan atas dasar persepsi mereka terhadap iklim organisasi
(Davis dan Newstrom, 1994).
Kepuasan kerja itu sendiri adalah bagaimana seseorang mempersepsi dirinya
akan hasil kerja yang dilakukannya dengan mempertimbangkan segala hal dalam
pekerjaan yang akan menjadi faktor-faktor untuk memunculkan kepuasan kerja itu
sendiri. Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang
menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Kepuasan itu tidak nampak
secara nyata, tetapi dapat berwujud dalam suatu hasil pekerjaan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja adalah sebagai suatu sikap umum seorang
individu terhadap pekerjaannya. (Robbins, 2003).
Sejalan dengan penjelasan diatas, penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Hermawan (2016) diketahui bahwa hubungan antara iklim organisasi
dengan kepuasan kerja pada karyawan di PT. Jembayan. Hasil penelitian ini
menunjukkan hubungan yang signifikan. Dan sejalan dengan pendapat Davis dan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
35
Jhon (2008) bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap motivasi,
produktivitas kerja dan kepuasan kerja. Iklim mempengaruhi hal itu dengan
membentuk harapan pegawai tentang konsekuensi yang akan timbul dari
berbagai tindakan. Karyawan akan mengharapkan imbalan atas dasar persepsi
mereka terhadap iklim organisasi.
Greenberg dan Baron (2003) berpendapat iklim organisasi adalah
berbagai hal yang membentuk lingkungan kerja antara lain struktur organisasi,
tanggung jawab pekerjaan, imbalan atau reward, resiko pekerjaan, dukungan
manajemen, konflik internal organisasi, kebijakan organisasi. Sudut pandang
karyawan dari dalam perusahaan sangat ditentukan berbagai hal yang
membentuk iklim organisasi. Iklim organisasi tidak hanya menentukan
bagaimana seorang bekerja dalam organisasi, akan tetapi juga menunjukkan
pengaruh penerapan manajemen dapat meningkatkan motivasi dan kinerja
karyawan. Lebih lanjut Greenberg dan Baron (2003) iklim organisasi yang baik
mampu menumbuhkan komitmen yang besar dari para anggotanya. Saling
memahami tujuan organisasi, merasa memiliki organisasi dan loyalitas tinggi
dari anggota.
E. KERANGKA KONSEPTUAL Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Aspek-aspek yang mempengaruhi iklim organisasi menurut Stringer (dalam Juliany & Kusumastuti, 2013)
(X):
a. Struktur
b. Standar
c. Komitmen
d. Tanggung jawab
e. Pengakuan
f. Dukungan
Aspek-aspek Kepuasan Kerja Menurut As’ad (dalam, Yulianto, 2012)
(Y):
a. Aspek psikologis b. Aspek Fisik c. Aspek Sosial d. Aspek Finansial
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
36
F. HIPOTESIS
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis positif, yaitu
hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan. Dengan
asumsi semakin baik iklim organisasi maka semakin tinggi kepuasan kerja, begitu
juga sebaliknya semakin buruk iklim organisasi maka semakin rendah kepuasan
kerja karyawan.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Suatu unsur penting dalam suatu penelitian ialah adanya suatu metode
tertentu yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi sehingga
hasil yang diperoleh akan dapat dipertanggungjawabkan. Atas dasar tersebut maka
dalam bab ini akan diuraikan mengenai: a. Tipe Penelitian, b. Identifikasi Variabel
Penelitian,c. Definisi Operasional Variabel Penelitian, d. Subjek Penelitian, e.
Metode Pengumpulan Data, f. Analisis Data Alat Ukur, g. Metode Analisis Data.
A. Tipe Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang
mendeskripsikan hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja dan
metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Pada dasarnya, pendekatan
kuantitatif dilakukan pada penelitian inferesial (dalam rangka pengujian hipotesis)
dan menyandarkan kesimpulan hasil pada suatu probabilitas kesalahan penolakan
hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan
kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti (Azwar, 2013).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu vaiabel
bebas dan variabel terikat. Adapun masing-masing variabel sebagai berikut:
1. Variabel Terikat : Kepuasan Kerja
2. Variabel Bebas : Iklim Organisasi
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
38
C. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang
menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yag diterima pekerja dan
jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Kepuasan kerja merupakan
respon afektif atau emosional terhadap berbagai segi atau aspek pekerjaan
seseorang sehingga kepuasan kerja bukan merupakan konsep tunggal.
Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan skala psikologis,
berdasarkan aspek-aspek yang diungkapkan oleh As’ad (dalam Yulianto,
2012)Aspek-aspek Kepuasan Kerja yang terdiri dari 4 aspek yaitu aspek psikologis,
aspek fisik, aspek sosial, aspek finansial.
2. Iklim Organisasi
Iklim organisasi adalah iklim manusia di dalam, dimana para anggota
organisasi melakukan pekerjaan mereka. Iklim organisasi merupakan sebuah
konsep yang menggambarkan suasana internal lingkungan organisasi yang
dirasakan anggotanya selama mereka beraktivitas dalam rangka tercapainya
tujuan organisasi.
Iklim organisasi diukur dengan menggunakan skala psikologis,
berdasarkan aspek-aspek yangdiungkapkan oleh Stringer (dalam Jualiany
&Kusumastuti, 2013) terdiri dari 6 aspek yaitu struktur, standar, tanggung jawab,
dukungan, komitmen dan pengakuan.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
39
D. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri dari atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).
Sedangkan menurut Munir (2016) populasi merupakan sekolompok subjek yang
hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Dalam penelitian ini populasi yang
akan dikenakan adalah generalisasinya adalah seluruh karyawan PT. Bank
Mestika Dharma Cabang Katamso Medan yang berjumlah 35 orang karyawan.
2. Sampel Penelitian
Sampel menurut Sugiyono (2009) adalah subjek atau wakil dari
populasi yang diteliti. Besar anggota sampel harus dihitung berdasarkan teknik-
teknik tertentu agar sampel yang digunakan yang diambil dari populasi dapat
dipertanggung jawabkan. Sampel penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah total samplingatau sampling jenuh. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan PT. Bank Mestika Dharma Cabang Katamso Medan yang
berjumlah 35 orang karyawan yang sudah bekerja lebih dari 2 tahun.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambil sampel pada penelitian ini adalah sampling jenuh
atau total sampling. Sugiyono (2009) menyatakan bahwa sampling jenuh adalah
teknik penentuan sampling bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Rescore dalam Sugiyono (2009) menyatakan bahwa ukuran sampel yang
layak adalah minimal 30 orang, mengingat jumlah karyawan PT. Bank Mestika
Dharma Cabang Katamso Medan sebanyak 55 orang karyawan.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
40
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model skala. Menurut Azwar (2010), penggunaan skala merupakan metode untuk
mendapatkan jawaban subjektif dari objek dengan menempatkan respon pada
titik-titik yang kontinium. Sedangkan stimulus diberikan dalam bentuk
pernyataan-pernyataan. Skala yang akan diberikan didalam penelitian ini
merupakan skala Likert, yang menyediakan respon kontinium dari respon negatif
sampai dengan respon positif.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua
skala, yaitu skala kepuasan kerja dan skala iklim organisasi.
1. Skala Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan skala psikologis,
Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan skala psikologis, berdasarkan aspek-
aspek yang terdiri dari 4 aspek yaitu aspek psikologis, aspek fisik, aspek sosial,
aspek finansial yang dikemukakan oleh As’ad (dalam Yulianto, 2012)
Skala Kepuasan Kerja dibuat berdasarkan skala Likert dengan 4
alternatif jawaban. Pernyataan skala Likert mempunyai 2 sifat, berisikan
pernyataan positif (favourable) dan negatif (unfavourable). Sifat positif
(pernyataan yang mendukung) dan sifat negatif (pernyataan yang tidak
mendukung). Setiap pernyataan untuk item Favourable yaitu: 4 untuk Sangat
Setuju (ST), 3 untuk Setuju (S),2 untuk Tidak Setuju (TS) dan 1 untuk Sangat
Tidak Setuju (STS). Sementara untuk item unfavourable maka penilaian yang
diberikan adalah sebaliknya, 1 untuk Sangat Setuju (ST), 2 untuk Setuju (S), 3
untuk Tidak Setuju (TS) dan 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).
Tabel 3.1 Kisi-kisi Blueprint Sebaran Item Skala Kepuasan Kerja
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
41
Variabel Aspek Indikator Pernytaan
Jumlah Favourable Unfavourable
Kepuasan kerja
Psikologis
Ketentraman kerja 1,2 3,4 4
Sikap terhadap kerja 5,6 7,8 4
Minat 9,12 10,11 4
Bakat dan Keterampilan
13,16 14,15 4
Fisik
Lingkungan fisik 17,18 19,20 4
Pengaturan waktu istirahat dan kerja
21,24 22,23 4
Keadaan ruangan 25,26 29 3
Kesehatan 27,28 30,31 4
Social
Hubungan dengan atasan
32,33 36,37 4
Hubungan dengan bawahan
34,35 38,39 4
finansial
Gaji 40,41,46 43,44 5
Jaminan karyawan 42 45,49 3
Promosi 47,48 50,51 4
Jumlah 26 25 51
2. Skala Iklim Organisasi
Iklim organisasi diukur dengan menggunakan skala psikologis,
berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Stringer (dalam
Kusumawardani, 2015). Aspek-aspek tersebut terdiri dari 6 aspek yaitu struktur,
tanggungjawab, pengakuan, standar, komitmen, dan dukungan.
Skala iklim organisasi dibuat berdasarkan skala Likert dengan 4
alternatif jawaban. Pernyataan skala Likert mempunyai 2 sifat, berisikan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
42
pernyataan positif (favourable) dan negative(unfavourable). Sifat positif
(pernyataan yang mendukung) dan sifat 42egative (pernyataan yang tidak
mendukung). Setiap pernyataan untuk item Favourable yaitu: 4 untuk Sangat
Setuju (ST), 3 untuk Setuju (S),2 untuk Tidak Setuju (TS) dan 1 untuk Sangat
Tidak Setuju (STS). Sementara untuk item unfavourable maka penilaian yang
diberikan adalah sebaliknya, 1 untuk Sangat Setuju (ST), 2 untuk Setuju (S), 3
untuk Tidak Setuju (TS) dan 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS).
Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas alat ukur dari masing-masing variabel, baik dari variabel iklim
organisasi maupun variabel Kepuasan kerja.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Blueprint Sebaran Item Skala Iklim Organisasi
Variabel Aspek Indikator Pernyataan
Jumlah Favourabel Unfavourabel
Iklim Organisasi
Standar Menyelesaikan pekerjaan 1,3 2,4 4
Memiliki skill 5,8 6,7 4
Standar Bekerja optimal 9,12 10,11 4
Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 13,16 14,15 4
Pengakuan
Ada penghargaan 17,20 18,19 4
Ada hadiah 21,24 22,23 4
Kompensasi 25,28 26,27 4
Tanggung jawab
Berani ambil resiko 29,32 30,31 4
Berani ambil keputusan 33,36 34,35 4
Dukungan
Keluarga 37,40 38,39 4
Rekan sejawat 41,44 42,43 4
Atasan 45,48 46,47 4
Komitmen Setia pada perusahaan 49,52 50,51 4
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
43
Menjalankan aturan yang ditetapkan 53,56 54,55 4
Jumlah 28 28 56
F. Analisis Data
1. Uji Validitas
Menurut Azwar (2006), validitas berasal dari kata validity yang berarti
ketepatan dan kecermatan. Suatu alat ukur dikatakan valid jika mampu
menjalankan fungsi ukuran dengan tepat dan cermat. Dalam mendeteksi
perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukur. Berdasarkan analisis rumus di
atas dengan SPSS, suatu aitem dikatakan valid apabila r hitung >dari r table dan
sebaliknya item dikatakan tidak valid jika r hitung <dari r tabel.
Teknik yang digunakan dalam menguji validitas dalam penelitian ini
adalah analisis Product Moment, yakni dengan mengkorelasikan antara skor yang
diperoleh pada masing-masing aitem dengan skor alat ukur. Korelasi antar skor
aitem dengan skor total haruslah signifikansi berdasarkan ukuran statistic tertentu,
maka derajat korelasi dapat dicari dengan menggunakan koefisien korelasi
Pearson
dengan
menggunakan
rumus
validitas sebagai berikut:
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
44
Keterangan Rxy : koefisien korelasi antara vaiabel x (skor setiap subjek setiap aitem) dengan variable y (total skor dari seluruh aitem) ∑XY : jumlah dari hasil perkalian antara Vxd an Vy ∑X : jumlah skor keseluruhan subjek setiap aitem ∑Y : jumlah skor keseluruhan aitem setiap subjek ∑𝑋2 : jumlah kuadrat skor x ∑Y : jumlah kuadrat skor y N : jumlah subjek
2. Reliabilitas
Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh
mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten, relatif
tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Sedangkan
Sukadji (2000) mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar
derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas
dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi
berarti reliabilitas tinggi. Menurut Arikunto (2006) reliabilitas menunjuk pada
satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Rumus yang
digunakan adalah menggunakan Rumus Alpha.
Keterangan: r11 = koefisien reliabilitas Alpha Cronbach K = jumlah instrument pertanyaan ΣSi
2 = jumlah varians dari tiap instrumen
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
45
ΣX2 = varians dari keseluruhan instrument
G. Metode Analisis Data
Data-data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan korelasi
Pearson Product Moment dari Karl Pearson. Teknik ini dapat digunakan oleh
peneliti untuk menjelaskan keeratan hubungan antar dua variabel (Hadi, 2000).
Analisis data dilakukan dengan metode statistic dengan panduan SPSS (Statistical
Product and Service Solutions 16.0 for Windows). Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik koefisien korelasi. Koefisien korelasi adalah suatu alat
statistik, yang digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel.
Sebelum data dianalisis dengan teknik analisis Product Moment data yang
diperoleh terlebih dahulu harus diuji asumsi terhadap masing-masing variabel
penelitian. Uji asumsi yang dimaksud adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian bahwa sampel yang dihadapi adalah
berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji one sample Kolmogorov- smirnov dengan bantuan program
komputer SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan terdistributor normal jika nilai p
> 0,05 dan sebaliknya jika p < 0,05 maka sebaranya dinyatakan tidak normal
(Hadi,2000).
b. Uji Linieritas
Uji linieritas hubungan digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat serta untuk menguji
signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Apabila
penyimpangan tersebut tidak signifikan maka hubungan antara variabel bebas
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
46
dengan variabel terikat linier. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan
analisis statistic uji F dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Kaidah yang
digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat adalah jika p>0,05 maka hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat dinyatakan linier, sebaliknya jika p>0,05 berarti hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier (Hadi,2000). Apabila uji
asumsi terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis
c. Analisis Uji Signifikansi
Analisis ini untuk membuat interpretasi lebih lanjut dengan jalan
membandingkan antara nilai r hasil koefisien korelasi product moment (rxy)
dengan nilai r tabel (rt) dalam taraf signifikansi 1 % atau 5 % sebagai berikut:
1) Apabila nilai rxy lebih besar dari pada rt 1 % atau 5 % maka hasil
yang diperoleh adalah signifikan.
2) Apabila nilai rxy lebih kecil dari pada rt 1 % atau 5 %
maka hasil yang diperoleh adalah non signifikan.
d. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan,
adapun jalan analisisnya adalah melalui pengolahan yang akan mencari hubungan
data variabel X dengan variabel Y. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
Rxy= ∑𝑥𝑦
√(∑𝑥2)(∑𝑦2)
Keterangan: Rxy= koefisien korelasi x dan y Σxy= perkalian x dan y Σ= sigma(jumlah)
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
47
X= variabel Komitmen Organisasi Y= variabel k
e. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji T)
Uji Tdimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel
bebas yang laintidak berubah. Menurut Sugiyono (2013:250), menggunakan
rumus:
Keterangan:
t = nilai uji t
r = koefisien korelasi pearson
r2= koefisien determinan
n = jumlah sampel
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
-Ho diterima jika nilai hitung statistik uji (thitung) berada di daerah
penerimaan Ho, dimana thitung < ttabelatau thitung>-ttabelatau nilai sig > α
-Ho ditolak jika nilai hitung statistik uji (t hitung) berada di daerah
penolakan Ho, dimana thitung> ttabelatau – thitung< ttabel < - ttabel atau nilai
sig < α
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan dikemukakan segala langkah-langkah yang telah dilakukan
selama penelitian dilaksanakan, mulai dari persiapan alat ukur, izin penelitian,
sampai beberapa bagian lainnya, yaitu: (A) Orientasi Kancah Penelitian, (B)
Persiapan Penelitian, (C) Pelaksanaan Penelitian, (D) Analisis data dan hasil
penelitian, (E) Pembahasan.
A. Orientasi Kancah Penelitian
1. Orientasi kancah penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Bank Mestika Cabang Katamso Medan,
dan yang menjadi sampel penelitiannya adalah karyawan bank mestika cabang
katamso sebanyak 35 orang. Bank Mestika Cabang Katamso pada saat ini
dipimpin oleh Mulyadi. PT. Bank Mestika Dharma Tbk adalah bank yang
berkantor pusat di Medan Sumatera Utara yang berkedudukan di Jl. Zainul Arifin
No.118. PT. Bank Mestika Dharma Tbk berdiri sejak tahun 1955 adalah
merupakan Bank Umum Swasta Devisa serta satu-satunya bank daerah yang telah
Go Public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BBMD,
listing sejak 8 Juli 2013. PT. Bank Mestika memiliki Dewan Komisaris,
Sekretaris, Direksi dan juga Komite. Untuk jabatan Dewan Komisaris yaitu
Witarsan Oemar, sekretaris bernama Afif, direksi dijabat oleh Achmad S
Kartasasmita dan komite dijabat oleh Katio. PT. Bank Mestika memiliki banyak
kantor cabang dan kantor cabang pembantu.
Bank Mestika Dharma Tbk dalam menjalankan bisnisnya tetap fokus pada
usaha retail banking dengan mengedepankan prinsip prudential banking serta
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
49
manajemen resiko yang baik dan didukung oleh jasa pelayanan yang profesional
dengan meningkatkan service quality. PT Bank Mestika Dharma, Tbk telah
memiliki 12 Kantor Cabang, 41 Kantor Cabang Pembantu dan 12 Kantor Kas dan
73 unit ATM yang berlokasi di kota-kota yang tersebar di wilayah Sumatera
Utara, Pekanbaru, Batam, Jambi, Padang, Jakarta, Surabaya dan Palembang.
B. Persiapan Penelitian
Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan
yang meliputi persiapan administrasi penelitian yaitu masalah perizinan tempat
untuk dilaksanakannya penelitian dan persiapan alat ukur sebagai instrument
pengumpulan data.
1. Persiapan Administrasi
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan-
persiapan yang berkaitan dengan administrasi penelitian, yaitu peneliti
mempersiapkan surat izin penelitian yang diperoleh dari Fakultas Psikologi
Universitas Medan Area. Surat penelitian yang dibuat oleh peneliti selesai pada
tanggal 20 Agustus 2018 dengan nomor 1679/FPSI/01.10/VIII/2018. Setelah
persiapan administrasi yang diperlukan selesai dilanjutkan dengan memberikan
surat izin untuk melakukan pengambilan data kepada pihak perusahaan sebagai
tempat diadakannya penelitian dan dilanjutkan dengan mempersiapkan alat ukur
instrument pengumpulan data penelitian.
2. Persiapan Alat Ukur Penelitian
Setelah melakukan persiapan administrasi, peneliti juga melakukan
persiapan alat ukur penelitian dari tanggal 14–18 Agustus 2018 untuk
mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang sesuai dengan tujuan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
50
penelitian. Persiapan pengujian data dimulai dari penyusunan indikator dan aspek-
aspek dari kedua variabel, yang kemudian dasar pembuatan alat ukur ini nantinya
digunakan untuk penelitian dalam bentuk skala, yaitu skala kepuasan kerja dan
skala iklim organisasi. Adapun skala yang digunakan peneliti dalam pengambilan
data adalah sebagai berikut:
1. Skala Kepuasan Kerja
Butir-butir aitem skala kepuasan kerjaKepuasan kerja diukur dengan
menggunakan skala psikologis, berdasarkan aspek-aspek yang diungkapkan oleh
Aspek-aspek Kepuasan Kerja yang terdiri dari 4 aspek yaitu aspek psikologis, aspek
fisik, aspek sosial, aspek finansial. Skala kepuasan kerja sebelum dilakukan uji
coba dengan jumlah pernyataan 51 butir. Untuk lebih jelasnya, dijabarkan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 1 Distribusi Penyebaran Butir Skala Kepuasan Kerja
(Sebelum Uji Coba Alat ukur)
No Aspek-aspek
Kepuasan Kerja
Indikator Nomor Aitem Jum
lah F UF
1. Psikologis
Ketentraman kerja 1,2 3,4 4
Sikap terhadap kerja 5,6 7,8 4
Minat 9,12 10,11 4
Bakat dan keterampilan 13,16 14,15 4
2. Fisik
Lingkungan fisik 17,18 19,20 4
Pengaturan waktu istirahat dan kerja
21,24 22,23 4
Keadaan ruangan 25,26 29 3
Kesehatan 27,28 30,31 4
3. Social Hubungan dengan atasan
32,33 36,37 4
Hubungan dengan 34,35 38,39 4
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
51
bawahan
4. Finansial
Gaji 40,41,46 43, 44 5
Jaminan karyawan 42 45,49 3
Promosi 47,48 50,51 4
Jumlah 26 25 51
2. Skala Iklim Organisasi
Butir-butir aitem dalam skala Iklim organisasi diukur dengan menggunakan
skala psikologis, berdasarkan aspek-aspek yang terdiri dari 6 aspek yaitu struktur,
standar, tanggung jawab, dukungan, komitmen dan pengakuan. Skala Iklim
Organisasi sebelum dilakukan uji coba dengan jumlah pernyataan 56 butir. Untuk
lebih jelasnya, dijabarkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2 Distribusi Penyebaran Butir Skala Iklim Organisasi
(Sebelum Uji Coba Alat ukur)
No Aspek Iklim Organisasi Indikator
Nomor Aitem Jumlah F UF
1. Struktur
Menyelesaikan pekerjaan
1,3 2,4 4
Memiliki skill 5,8 6,7 4
2. Standar
Bekerja optimal 9,12 10,11 4
Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
13,16 14,15 4
3. Pengakuan
Ada penghargaan 17,20 18,19 4
Ada hadiah 21,24 22,23 4
Kompensasi 25,28 26,27 4
4. Tanggung jawab
Berani ambil resiko 29,32 30,31 4
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
52
Berani ambil keputusan 33,36 34,35 4
5. Dukungan
Keluarga 37,40 38,39 4
Rekan sejawat 41,44 42,43 4
Atasan 45,48 46,47 4
6. Komitmen
Setia pada perusahaan 49,52 50,51 4
Menjalankan aturan yang ditetapkan
53,56 54,55 4
Jumlah 28 28 56
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2018dengan
menggunakan sistem tryout terpakai, Hal ini dilakukan dengan jumlah sampel
penelitian pada karyawan Bank Mestika Cabang Katamso sebanyak 35 orang.
Namun sebelumnya pada tanggal 21 Agustus 2018peneliti mendapatkan izin
pelaksanaan pengambilan data yang dimulai dengan memberikan surat izin
pengambilan data kepada pihak HRD perusahaan untuk memberi informasi
kepada karyawan bahwa peneliti melakukan pengambilan data dengan menyebar
angket.
Setelah angket terkumpul semua, skala dianalisis untuk dijadikan data
penelitian, langkah selanjutnya adalah penskoran terhadap kedua skala dengan
langkah-langkah berikut:
1. Membuat kunci jawaban sesuai dengan pernyataan (favourable dan
unfavourable), dan selanjutnya dilakukan penskoran sesuai dengan nomor
urutan pernyataan. Selanjutnya nilai tersebut dimasukkan ke kertas sesuai
dengan tabulasi yang dibutuhkan untuk dijumlahkan sehingga diperoleh
nilai total dari setiap orang untuk skala tersebut.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
53
2. Setelah diketahui nilai total responden untuk variabel tersebut, maka data
ini menjadi data induk penelitian. Variabel bebas adalah iklim organisasi
dan variabel terikat adalah kepuasan kerja.
Setelah data dianalisis dan dimasukkan kedalam tabel formulasi excel, akan
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS sebagai
berikut:
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas alat ukur diketahui skala iklim
organisasi dari 56 aitem, terdapat 14 aitem yang gugur memiliki skor Corrected
Item-Total Correlation (indeks daya beda rxy) < 0,3; yaitu aitem nomor 3, 4, 7, 20,
21, 23, 24, 29, 31, 34, 36, 41, 42, 43. Sedangkan42 aitem lainnya valid memiliki
skor Corrected Item-Total Correlation (indeks daya beda rxy) ≥ 0,3; dengan skor
bergerak dari rbt = 0.313 sampai rbt = 0.767, dengan skor reliabilitas (keandalan)
CronbachAlpha 0.922, yang berarti skala iklim organisasi tergolong reliabel.
Tabel 3 Distribusi Butir Skala Iklim Organisasi
(Setelah Uji Coba) Aspek-aspek
Iklim Organisasi Favorable Unfavorable Jumlah
valid
Valid Gugur Valid Gugur
Struktur 1,5,8 3 2,6 4,7 5
Standar 9,12,13,16 - 14,15,10,11 - 8
Pengakuan 17,25,28 20,21,24 26,17,22, 18,19 23 8
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
54
Tanggung jawab 32,33 29,36 35,30 31,34 4
Dukungan 37,40,
44,45,48 41 46,47, 38,39 42,43 9
Komitmen 49,52,53,56 - 50,51,54,55 - 8
Jumlah 21 7 21 7 56
Sedangkan skala kepuasan kerja dari 51 aitem, terdapat 8 aitem yang
gugur memiliki skor Corrected Item-Total Correlation (indeks daya beda rxy) <
0,3; yaitu aitem nomor 11, 15, 23, 26, 30, 38, 44, 50. Sedangkan 43 aitem lainnya
valid memiliki skor Corrected Item-Total Correlation (indeks daya beda rxy) ≥
0,3;dengan skor bergerak dari rbt = 0.313 sampai rbt = 0.783, dengan skor
reliabilitas (keandalan) CronbachAlpha 0.933, yang berarti skala kepuasan kerja
tergolong reliabel.
Tabel 4 Distribusi Butir Skala Kepuasan Kerja
(setelah uji coba) Aspek-aspek
Kepuasan Kerja Favorable Unfavorable Jumlah
valid Valid Gugur Valid Gugur
Psikologis 1,2,5,6, 9,12,13,16 - 3,4,7,8
10,14 11,15 14
Fisik 17,18,21,24 25,27,28 26 19,20,22
29,31 23,30 12
Social 32,33,34,35 - 36,37,39 38 7
Finansial 40,41,46,42 47,48 - 43,45
49,51 44,50 10
Jumlah 25 1 18 7 51
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
55
D. Analisis Data dan Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Sebaran
Adapun maksud dari uji normalitas sebaran ini adalah untuk membuktikan
penyebaran data penelitian yang menjadi pusat perhatian setelah menyebarkan
berdasarkan prinsip kurva normal. Uji normalitas sebaran dianalisis dengan
menggunakan uji normalitas sebaran data penelitian menggunakan teknik
Kolmogorov-SmirnovGoodness of Fit Test. Berdasarkan analisis tersebut, maka
diketahui bahwa iklim orgaisasidan kepuasan kerja, mengikuti sebaran normal
yang berdistribusi sesuai dengan prinsip kurva normal. Sebagai kriterianya untuk
variabel iklim organisasidan kepuasan kerja yang menggunakan skala likert.
Apabila p > 0,05 sebarannya dinyatakan normal, sebaliknya dinyatakan dengan
apabila p < 0,05 sebarannya dinyatakan tidak normal. Tabel berikut ini merupakan
rangkuman hasil perhitungan uji normalitas sebaran.
Tabel 5 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sebaran
Variabel RERATA SB/SD K-S p Keterangan Iklim Organisasi 126,60 12,587 1,076 0,197 Normal
Kepuasan Kerja 127,94 11,735 0,886 0,412 Normal Keterangan: RERATA = Nilai rata-rata K-S = Koefisien Kolmogorov-Smirnov SB = Simpangan Baku (Standart Deviasi) p = Signifikansi
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
56
b. Uji Linearitas Hubungan
Uji linearitas hubungan yang dimaksudkan untuk mengetahui derajat
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Artinya apakah iklim
organisasi dapat menerangkan timbulnya kepuasan kerja, yaitu meningkatnya atau
menurunnya nilai sumbu Y (kepuasan kerja) seiring dengan meningkatnya atau
menurunnya nilai sumbu X (iklim organisasi).
Berdasarkan uji lineritas, dapat diketahui apakah variabel bebas dan
variabel tergantung dapat atau tidak dapat dianalisis secara korelasional. Hasil
analisis menunjukkan bahwa variabel bebas (iklim organisasi) mempunyai
hubungan yang linear dengan variabel terikat (kepuasan kerja).Sebagai
kriterianya, apabila p beda< 0.05 maka dinyatakan mempunyai derajat hubungan
yang linear. Hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6 Rangkuman Hasil Uji Linearitas Hubungan
Korelasional F P Keterangan
X – Y 94,644 0.000 Linier
Keterangan: X = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja F = Koefisien linieritas p = Signifikan
2. Hasil Uji Analisis Data
a. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis dengan metode analisis korelasi r Product
Moment, diketahui bahwa ada hubungan positif antara iklim organisasidengan
kepuasan kerja, dimana rxy =0.861dengan signifikan p = 0.000 < 0,050. Artinya
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
57
hipotesis yang diajukan semakin baik iklim organisasimaka semakin tinggi
kepuasan kerja dinyatakan diterima.
Koefisien determinan (r2) dari hubungan antara variabel bebas (X) dengan
variabel terikat (Y) adalah sebesar r2 = 0.741. Ini menunjukkan bahwa iklim
organisasi berkontribusi terhadap kepuasan kerjasebesar 74.1%. Tabel di bawah
ini merupakan rangkuman hasil perhitungan analisis r Product Moment.
Tabel 7 Rangkuman Perhitungan Analisis r Product Moment
Statistik Koefisien (rxy) Koef. Det. (r2) P BE% Ket
X – Y 0,861 0,741 0.000 74,1% Signifikan
Keterangan: X = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja rxy = Koefisien hubungan antara X dengan Y r2 = Koefisien determinan X terhadap Y p = Peluang terjadinya kesalahan BE% = Bobot sumbangan efektif X terhadap Y dalam persen Ket = Signifikansi
b. Hasil Perhitungan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
1. Mean Hipotetik
Untuk variabel iklim organisasi, jumlah butir yang valid adalah
sebanyak 42butir yang diformat dengan skala likert dalam 4 pilihan jawaban,
maka mean hipotetiknya adalah {(42X 1) + (42X 4} : 2 = 105. Kemudian untuk
variabel kepuasan kerjajumlah butir yang valid adalah sebanyak 43 butir yang
diformat dengan skala likert dalam 4 pilihan jawaban, makamean hipotetiknya
adalah {(43 X 1) + (43 X 4)} : 2 = 107,5.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
58
2. Mean Empirik dan Standar Deviasi (SD)
Berdasarkan analisis data, seperti yang terlihat dari deskriptif analisis
korelasi diketahui bahwa mean empirik variabel iklim organisasi adalah 126,60,
sedangkan untuk variabel kepuasan kerja, mean empiriknya adalah 127,94,
sedangkan SD empirik yang berkaitan untuk variabel iklim organisasi sebesar
12,587, dan SD untuk variabel kepuasan kerja sebesar 11,735.
3. Kriteria
Dalam upaya mengetahui kondisi iklim organisasi dan kepuasan kerja,
maka perlu dibandingkan antara mean/nilai rata-rata empirik dengan mean/nilai
rata-rata hipotetik dengan memperhatikan besarnya bilangan SD dari masing-
masing variabel. Untuk variabel iklim organisasi bilangan SD nya adalah 12,587,
sedangkan untuk variabel kepuasan kerja bilangan SD adalah 11,735.
Besarnya bilangan SD tersebut, maka untuk variabel iklim organisasi,
apabila mean/nilai rata-rata hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik, dimana
mean/nilai rata-rata hipotetik ditambah SD dan nilai mean/nilai rata-rata empirik
berada diatasnya maka iklim organisasi tergolong tinggi/baik. Apabila mean/nilai
rata-rata hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik, dimana mean/nilai rata-rata
hipotetik ditambah atau dikurang SD dan nilai mean/nilai rata-rata empirik berada
diantaranya maka iklim organisasi tergolong sedang. Apabila mean/nilai rata-rata
hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik, dimana mean/nilai rata-rata hipotetik
dikurang SD dan nilai mean/nilai rata-rata empirik berada dibawahnya maka iklim
organisasi tergolong rendah/kurang baik.
Selanjutnya untuk variabel kepuasan kerja, apabila mean/nilai rata-rata
hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik, dimana mean/nilai rata-rata hipotetik
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
59
ditambah SD dan nilai mean/nilai rata-rata empirik berada diatasnya maka
kepuasan kerja tergolong tinggi/baik. Apabila mean/nilai rata-rata hipotetik <
mean/nilai rata-rata empirik, dimana mean/nilai rata-rata hipotetik ditambah atau
dikurang SD dan nilai mean/nilai rata-rata empirik berada diantaranya maka
kepuasan kerja tergolong sedang. Apabila mean/nilai rata-rata hipotetik <
mean/nilai rata-rata empirik, dimana mean/nilai rata-rata hipotetik dikurang SD
dan nilai mean/nilai rata-rata empirik berada dibawahnya maka kepuasan kerja
tergolong rendah/kurang baik. Gambaran selengkapnya mengenai perbandingan
mean/nilai rata-rata hipotetik dengan mean/nilai rata-rata empirik dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 8 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata Hipotetik dan Empirik
Variabel SB/SD Nilai Rata-Rata
Keterangan Hipotetik Empirik
Iklim Organisasi 12,587 105 126.60 Baik
Kepuasan Kerja 11,735 107,5 127,94 Tinggi
Berdasarkan perbandingan kedua nilai rata-rata di atas (mean hipotetik dan
mean empirik), maka dapat dinyatakan bahwa dalam sampelpenelitian ini, yakni
para karyawan Bank Mestika Cabang Katamso Medan memiliki kepuasan kerja
yang tergolong tinggi.
E. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja. Hal ini dibuktikan
dengan koefisien korelasi rxy = 0,861; p (0,000) < 0,050. Ini berarti semakin baik
iklim organisasi, maka semakin tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya semakin
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
60
buruk iklim organisasi, maka semakin rendah kepuasan kerja. Dengan demikian
maka hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini, dinyatakan diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumastuti
dan Juliany (2013) dengan judul “Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Tetap Bagian Produksi Pada PT. Sapta Lestari Perdana”, hasil
penelitian tersebut mendapat hasil bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan tetap bagian produksi PT Sapta Lestari Perdana,
koefisien korelasi yang bernilai positif menunjukkan bahwa hubungan antar kedua
variabel tersebut berbanding lurus, artinya perusahaan memiliki iklim organisasi
yang kondusif dan baik maka diprediksi dapat meningkatkan kepuasan kerja. Dari
hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa pendapat responden mengenai
iklim organisasi dan kepuasan kerja karyawan tetap bagian produksi pada
perusahaan PT Sapta Lestari Perdana terlaksana dengan baik jika dilihat dari
banyaknya karyawan yang menjawab setuju/sangat setuju pada setiap pernyataan
indikator.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Ariany (2012) dengan judul
“Dampak Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja” memperoleh hasil bahwa
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hasil
penelitian adalah sebagai berikut: 1. Iklim organisasi berpengaruh positif secara
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan tetap Polman Bandung. 2.
Gambaran iklim organisasi Polman Bandung dipersepsikan oleh sebagian besar
karyawan sebagai iklim yang cukup menyenangkan. 3. Gambaran kepuasan kerja
sebagian besar karyawan Polman Bandung berada pada taraf cukup memuaskan.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
61
Djailani, Hermawan & Ibrahim (2014) menjelaskan dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengaruh Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru”
diketahui bahwa, Pertama, iklim organisasi secara langsung berpengaruh signifikan
terhadap tinggi rendahnya kinerja guru. Besarnya pengaruh iklim organisasi secara
langsung terhadap kinerja guru adalah (0,7401>0,2759) = 55 %. Berdasarkan temuan ini
dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan “iklim organisasi secara
langsung berpengaruh terhadap kinerja guru” dapat diterima.Kedua, kepuasan kerja
secara langsung berpengaruh signifikan terhadap tinggi rendahnya kinerja guru. Besarnya
pengaruh kepuasan kerja secara langsung terhadap kinerja guru adalah (0,7192> 2,759) =
51,73%. Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang
menyatakan “kepuasan kerja secara langsung berpengaruh terhadap kinerja guru” dapat
diterima. Ketiga, iklim organisasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh
secara langsung dan signifikan terhadap tinggi rendahnya kinerja guru. Besarnya
pengaruh iklim organisasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru
di sekolah adalah (0,7994> 0,2759) = 63,9%. Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan “iklim organisasi dan kepuasan kerja secara
bersama-sama berpengaruh langsung dan signifikan dengan kinerja guru” dapat diterima.
Ke empat, model teoritik yang dikembangkan dalam penelitian ini ternyata telah teruji
secara empiris pada Madrasah Tsanawiyah di Kota Lhokseumawe, namun masih dalam
taraf signifikan, hal ini berarti bahwa model empiris iklim organisasi dan kepuasan kerja
dapat terima sebagai model kinerja guru. Berdasarkan hasil temuan dapat ditarik
kesimpulan bahwa kinerja guru Madrasah Tsanawiyah di Kota Lhokseumawe dapat
ditingkatkan dengan memperbaiki iklim organisasi dan meningkatkan kepuasan kerja
guru-guru di sekolah.
Demikian juga pada hasil fenomena dilapangan saat peneliti melakukan
observasi dan wawancara, para karyawan merasa nyaman-nyaman saja dengan
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
62
kondisi lingkungan organisasi mereka. Meskipun ada beberapa karyawan yang
mengeluh, namun tidak menjadikan mereka untuk berniat keluar dari organisasi
mereka, dan mereka merasa puas bekerja di perusahaan.
Kepuasan kerja yang dimiliki karyawan berdasarkan hasil penelitian ini
diketahui dipengaruhi oleh iklim organisasi dengan kontribusi sebesar 74,1%.
Dimana dengan hasil itu menyatakan bahwa kontribusi iklim organisasi cukup
membuat kepuasan kerja karyawan diperusahaan tersebut berhubungan.
Berdasarkan hasil penelitian ini juga diketahui bahwa masih terdapat kontribusi
sebesar 25,9% yang bisa dilihat dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperti
faktor gaji, hubungan kerja, kondisi pekerjaan dll.
Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini, diketahui bahwa kepuasan kerja
yang dimiliki subjek penelitian ini, yakni karyawan bank mestika dinyatakan
tinggi sebab nilai rata-rata empirik yang diperoleh, yakni 127,94 selisihnya
dengan nilai rata-rata hipotetik sebesar 107,5 yang melebihi bilangan SD atau SB
yang besarnya 11,735.Selanjutnya untuk variabel iklim organisasi, nilai rata-rata
empirik yang diperoleh sebesar 126,60 maka dinyatakan iklim organisasi
karyawan baik.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
63
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan simpulan dan saran-saran sehubungan dengan
hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian pertama akan dijabarkan
simpulan dari penelitian ini dan pada bagian berikutnya akan dikemukakan saran-
saran yang mungkin dapat digunakan bagi pihak-pihak terkait, yaitu sebagai
berikut:
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan positif antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja.
Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasirxy= 0,861; p < 0,05. Ini
berarti bahwa semakin baik iklim organisasi, maka semakin tinggi
kepuasan kerja dan sebaliknya semakin buruk iklim organisasi, maka
semakin rendah kepuasan kerja. Dengan demikian maka hipotesis yang
telah diajukan dalam penelitian ini, dinyatakan diterima. Iklim organisasi
mempengaruhi kepuasan kerja. Faktor ini membentuk atau mempengaruhi
kepuasan kerja sebesar 74,1%.
2. Subjek penelitian deskriptif kuantitatif ini, yakni para karyawan Bank
Mestika Cabang Katamso dinyatakan memiliki iklim organisasi yang baik,
sebab nilai rata-rata empiric dari variable iklim organisasi yang dieproleh,
yakni 126,60 selisihnya dengan nilai rata-rata hipotetik sebesar 105
melebihi bilangan SD atau SB yang besarnya 12,587. Dan rata-rata
empiric dari variable kepuasan kerja yang diperoleh, yakni 127,94
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
64
selisihnya dengan nilai rata-rata hipotetik sebesar 107,5 dan tidak melebihi
dari bilangan SD atau SB sebesar 11,735
B. Saran
Sejalan dengan hasil penelitian serta simpulan yang telah dibuat, maka hal-
hal yang dapat disarankan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Subjek Penelitian
Disarankan kepada karyawan untuk tetep menjaga dan memperbaiki
kepuasannya dalam bekerja agar lebih meningkat dan memperoleh hasil
yang maksimal dalam bekerja.
b. Pihak Perusahaan
Disarankan kepada pihak perusahaan untuk lebih memperhatikan kepuasan
kerja karyawannya, apabila kepuasan kerja sudah mampu diperbaiki dan
tingkatkan maka akan tercipta hubungan yang positif dan timbale balik
antara pihak karyawan dengan pihak perusahaan.
c. Peneliti Selanjutnya
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mencari faktor-faktor lain
yang lebih mempengaruhi terjadinya atau timbulnya kepuasan kerja dalam
diri karyawan, menimbulkan keinginan untuk tetap terus bertahan
diperusahaan sebab sudah mendapatkan kepuasan dalam bekerja.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
65
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, (dalam, Robbins). (2003). Perilaku Organisasi. Salemba. Jakarta
Amundson, (dalam Martini &Rostiana). (2003). Komitmen Organisasi Ditinjau Berdasarkan Iklim Organisasi dan Motivasi Berprestasi. Phronesis. Vol 5, no. 9. Unika Semarang
Ariyani, Emma. (2012). Dampak Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja. Jurnal Manajerial. Vol 11. No 2. Politeknik Manufaktur Negeri Bandung.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta
As’ad (dalam Yulianto, 2012). Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Intensi Turnover Pada Karyawan PT dan Liris Sukoharjo. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Azwar, S. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta
Barokah & Dwiyanto. (2013). Hubungan Antara Iklim Organisasi dengan Kedispinan kerja pada pengwasan negeri sipil. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Davis K, Newstrom JW. (2001). Perilaku dalam Organisasi. Jilid 1.Terjemahan. Jakarta.Penerbit Erlangga
Susanty, Etty. (2013). Iklim Organisasi dan Manfaatnya. Semnas Fekon.Universitas Terbuka
Hasibuan, Malayu S.P. (2009). Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah
Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta Helmi, T.A. (2016). Kepuasan Kerja Karyawan. UISU Medan. Medan
Hermawan, Galih. (2016). Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan PT. Jembayan Muarabara Desa Separi Tenggarong Seberang. Psikoborneo.Vol 4. No. 2.Universitas Mulawarman
Ibrahim, Djailani& Herman. (2014). Pengaruh Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol 4. No 2. Universitas Syiah Kuala. Aceh
Junita, A. (2012). Faktor-faktor Kepuasan Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Tata Ruangdan Tata Bangunan Kota Medan. STIE Harapan Medan. Medan
Kusumastuti & Juliany. (2013). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Karyawan Tetap Bagian Produksi Pada PT. Sapta Lestari Perdana. Jurnal Fisip. Universitas Indonesia
Kondalkar, V.G. (2007). Organizational Behaviour. New Age International (P) Limited, Publishers. New Delhi
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
66
Kriyantoro, Kanto & Wahyuni. (2015). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Efektivitas Komunikasi Interpersonal dan Kepuasan Kerja. Wacana. Vol 18. No.2. Universitas Brawijaya
Luthans, Fred. (2011). Organizational Behavior: An Evidence-Based Approach. New York: McGraw-Hill.
Masyhuri & Azimul. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dengan Iklim
Organisasi Pada Pegawai SMA Negeri 1 XIII Koto Kampar. Riau
Marliani, Rosleny. (2015). Psikologi Industri Dan Organisasi. Pustaka Setia. Bandung
Munandar, A.S. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. UI-Press. Jakarta
Munir, Abdul. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Ke-1.Universitas Medan Area
Priyatama, Yusuf & Lintangsari. (2013). Hubungan Antara Employee Satisfaction dan Budaya Organisasi dengan Employee Engangement Pada Karyawan Tetap PT. BDP Cabang Utama Semarang. Fakultas Psikologi & Kedokteran. Universitas Sebelas Maret.
Priyono & Marnis. (2008). Buku Sumber Daya Manusia. Zifatama Publisher. Sidoarjo
Robbins (2007). Perilaku Organisasi. Salemba: Jakarta
Sugiono, Suharmono & Setyanto. (2013). Analisis Pengaruh Kepuasan dan Iklim Organisasi terhadap Keinginan Keluardengan Komitmen Organisasional sebagai Variabel Intervening. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. Vol. 10. No. 1. UNDIP
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Alfabeta. Bandung
Wijono, Sutarto. (2011). Psikologi Industri Dan Organisasi Dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Fajar Interprana Offset. Jakarta
Wiranegari, R.R. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Bulanan PT Gunung Madu Plantations Lampung Tengah. Universitas Lampung. Lampung
Wirawan. (2016). Budaya dan Iklim Organisasi. Salemba: Jakarta
Yani, Dita. (2013). Studi Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Aksara Medan. Universitas Medan Area. Medan
Yudi, Prayogi. (2005). Hubungan Antara Komitmen Organisasi dan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan di PT X. Universitas Negeri Semarang. Semarang
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
67
Yuliana, Sri. (2004). Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Kutai Timber Indonesia (KTI) Probolinggo. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta
Yulianto, Amin. (2012). Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Intensi Turnover Pada Karyawan PT dan Liris Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Yustianingrum. Hubungan Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055
VAR00056
/SCALE('IKLIM ORGANISASI') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 18-AUG-2018 19:01:47
Comments
Input
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
35
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055
VAR00056
/SCALE('IKLIM ORGANISASI') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Resources Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,01
[DataSet0]
Scale: IKLIM ORGANISASI
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,922 56
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3,03 ,453 35 VAR00002 2,97 ,453 35 VAR00003 2,00 ,642 35 VAR00004 2,06 ,539 35 VAR00005 2,80 ,584 35 VAR00006 2,94 ,416 35 VAR00007 2,66 ,639 35 VAR00008 2,97 ,514 35 VAR00009 3,14 ,430 35 VAR00010 2,69 ,530 35 VAR00011 3,11 ,583 35 VAR00012 3,06 ,482 35 VAR00013 3,09 ,373 35 VAR00014 3,00 ,594 35 VAR00015 3,14 ,550 35 VAR00016 3,17 ,568 35 VAR00017 3,09 ,445 35 VAR00018 2,94 ,482 35 VAR00019 3,11 ,530 35 VAR00020 3,00 ,420 35 VAR00021 3,06 ,482 35 VAR00022 3,00 ,420 35 VAR00023 3,06 ,482 35 VAR00024 2,94 ,482 35 VAR00025 2,94 ,591 35 VAR00026 3,03 ,618 35 VAR00027 2,89 ,631 35 VAR00028 2,89 ,530 35 VAR00029 2,89 ,530 35 VAR00030 2,97 ,453 35 VAR00031 2,89 ,404 35 VAR00032 2,97 ,382 35 VAR00033 3,06 ,591 35 VAR00034 2,63 ,598 35 VAR00035 2,77 ,598 35 VAR00036 2,74 ,561 35 VAR00037 3,06 ,539 35 VAR00038 3,14 ,550 35 VAR00039 3,11 ,530 35 VAR00040 3,14 ,550 35 VAR00041 2,94 ,639 35 VAR00042 2,80 ,584 35
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
VAR00043 2,80 ,473 35 VAR00044 2,91 ,445 35 VAR00045 3,03 ,514 35 VAR00046 3,03 ,382 35 VAR00047 3,06 ,482 35 VAR00048 3,09 ,373 35 VAR00049 3,03 ,568 35 VAR00050 2,71 ,750 35 VAR00051 3,03 ,453 35 VAR00052 2,83 ,707 35 VAR00053 3,14 ,355 35 VAR00054 3,29 ,519 35 VAR00055 3,09 ,507 35 VAR00056 3,14 ,550 35
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00001 162,03 157,499 ,611 ,920 VAR00002 162,09 158,963 ,480 ,921 VAR00003 163,06 169,703 -,327 ,928 VAR00004 163,00 172,176 -,553 ,929 VAR00005 162,26 156,608 ,526 ,920 VAR00006 162,11 159,692 ,454 ,921 VAR00007 162,40 160,776 ,213 ,923 VAR00008 162,09 157,198 ,558 ,920 VAR00009 161,91 157,728 ,623 ,920 VAR00010 162,37 158,358 ,450 ,921 VAR00011 161,94 155,408 ,612 ,919 VAR00012 162,00 157,824 ,544 ,920 VAR00013 161,97 157,793 ,715 ,920 VAR00014 162,06 155,879 ,567 ,920 VAR00015 161,91 154,610 ,711 ,919 VAR00016 161,89 153,692 ,755 ,918 VAR00017 161,97 160,911 ,313 ,922 VAR00018 162,11 159,634 ,393 ,921 VAR00019 161,94 158,055 ,474 ,921 VAR00020 162,06 162,761 ,159 ,923 VAR00021 162,00 161,824 ,211 ,923 VAR00022 162,06 160,703 ,353 ,922 VAR00023 162,00 162,882 ,124 ,923 VAR00024 162,11 161,634 ,227 ,922 VAR00025 162,11 156,339 ,538 ,920 VAR00026 162,03 152,558 ,767 ,918 VAR00027 162,17 158,852 ,339 ,922 VAR00028 162,17 158,323 ,453 ,921 VAR00029 162,17 161,146 ,239 ,923 VAR00030 162,09 157,022 ,654 ,919 VAR00031 162,17 164,617 -,013 ,924 VAR00032 162,09 159,787 ,487 ,921 VAR00033 162,00 157,471 ,460 ,921 VAR00034 162,43 166,076 -,116 ,926 VAR00035 162,29 154,975 ,625 ,919 VAR00036 162,31 162,398 ,135 ,923 VAR00037 162,00 155,235 ,679 ,919 VAR00038 161,91 155,198 ,667 ,919 VAR00039 161,94 156,703 ,578 ,920 VAR00040 161,91 153,022 ,832 ,918
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
VAR00041 162,11 166,281 -,124 ,926 VAR00042 162,26 163,432 ,058 ,924 VAR00043 162,26 163,373 ,087 ,923 VAR00044 162,14 159,597 ,431 ,921 VAR00045 162,03 156,970 ,576 ,920 VAR00046 162,03 161,087 ,351 ,922 VAR00047 162,00 156,412 ,664 ,919 VAR00048 161,97 159,029 ,581 ,920 VAR00049 162,03 159,205 ,357 ,922 VAR00050 162,34 156,879 ,383 ,922 VAR00051 162,03 158,087 ,558 ,920 VAR00052 162,23 154,358 ,557 ,920 VAR00053 161,91 159,669 ,540 ,921 VAR00054 161,77 155,182 ,712 ,919 VAR00055 161,97 156,264 ,641 ,919 VAR00056 161,91 158,375 ,431 ,921
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
165,06 164,644 12,831 56
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051
/SCALE('Kepuasan Kerja') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability Notes
Output Created 18-AUG-2018 19:02:21
Comments
Input
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
35
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051
/SCALE('Kepuasan Kerja') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.
Resources Processor Time 00:00:00,03
Elapsed Time 00:00:00,03
[DataSet1]
Scale: Kepuasan Kerja Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,933 51
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 2,89 ,471 35 VAR00002 2,89 ,323 35 VAR00003 2,94 ,539 35 VAR00004 3,00 ,420 35 VAR00005 2,94 ,416 35 VAR00006 3,00 ,420 35 VAR00007 2,97 ,514 35 VAR00008 2,91 ,445 35 VAR00009 2,89 ,530 35 VAR00010 3,11 ,583 35 VAR00011 2,83 ,514 35 VAR00012 3,14 ,494 35 VAR00013 3,09 ,612 35 VAR00014 2,97 ,453 35 VAR00015 2,80 ,531 35 VAR00016 2,94 ,539 35 VAR00017 3,03 ,453 35 VAR00018 2,97 ,453 35 VAR00019 3,00 ,420 35 VAR00020 3,00 ,542 35 VAR00021 2,91 ,507 35 VAR00022 2,94 ,416 35 VAR00023 2,83 ,514 35 VAR00024 2,86 ,355 35 VAR00025 2,83 ,382 35 VAR00026 2,86 ,494 35 VAR00027 2,57 ,698 35 VAR00028 2,86 ,601 35 VAR00029 2,91 ,445 35 VAR00030 3,06 ,725 35 VAR00031 2,86 ,648 35 VAR00032 3,11 ,471 35 VAR00033 3,17 ,514 35 VAR00034 3,06 ,338 35 VAR00035 2,97 ,453 35 VAR00036 3,03 ,514 35 VAR00037 3,11 ,404 35 VAR00038 2,94 ,639 35 VAR00039 3,11 ,530 35 VAR00040 2,97 ,618 35 VAR00041 2,89 ,718 35 VAR00042 3,23 ,426 35 VAR00043 2,80 ,473 35 VAR00044 2,37 ,547 35 VAR00045 3,20 ,406 35 VAR00046 2,94 ,416 35 VAR00047 2,94 ,416 35 VAR00048 3,03 ,382 35 VAR00049 3,00 ,594 35 VAR00050 2,83 ,664 35 VAR00051 2,94 ,684 35
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00001 147,57 151,723 ,468 ,932 VAR00002 147,57 152,840 ,555 ,932 VAR00003 147,51 151,198 ,444 ,932 VAR00004 147,46 150,138 ,686 ,930 VAR00005 147,51 152,787 ,429 ,932 VAR00006 147,46 152,844 ,419 ,932 VAR00007 147,49 150,492 ,525 ,931 VAR00008 147,54 153,020 ,377 ,932 VAR00009 147,57 148,664 ,652 ,930 VAR00010 147,34 149,408 ,535 ,931 VAR00011 147,63 154,770 ,183 ,934 VAR00012 147,31 150,692 ,531 ,931 VAR00013 147,37 149,123 ,527 ,931 VAR00014 147,49 151,492 ,509 ,931 VAR00015 147,66 155,820 ,096 ,934 VAR00016 147,51 152,787 ,322 ,933 VAR00017 147,43 149,076 ,732 ,930 VAR00018 147,49 150,375 ,612 ,931 VAR00019 147,46 149,667 ,733 ,930 VAR00020 147,46 150,197 ,518 ,931 VAR00021 147,54 147,079 ,816 ,929 VAR00022 147,51 152,081 ,499 ,932 VAR00023 147,63 153,711 ,267 ,933 VAR00024 147,60 153,247 ,455 ,932 VAR00025 147,63 152,123 ,541 ,931 VAR00026 147,60 154,894 ,182 ,934 VAR00027 147,89 148,222 ,510 ,931 VAR00028 147,60 152,129 ,329 ,933 VAR00029 147,54 153,608 ,323 ,933 VAR00030 147,40 152,306 ,254 ,934 VAR00031 147,60 151,306 ,354 ,933 VAR00032 147,34 148,820 ,725 ,930 VAR00033 147,29 151,563 ,439 ,932 VAR00034 147,40 153,894 ,401 ,932 VAR00035 147,49 149,787 ,666 ,930 VAR00036 147,43 150,782 ,502 ,931 VAR00037 147,34 151,173 ,608 ,931 VAR00038 147,51 153,669 ,208 ,934 VAR00039 147,34 149,467 ,589 ,931 VAR00040 147,49 147,904 ,605 ,931 VAR00041 147,57 146,723 ,582 ,931 VAR00042 147,23 153,358 ,363 ,932 VAR00043 147,66 151,585 ,478 ,932 VAR00044 148,09 158,787 -,124 ,936 VAR00045 147,26 151,726 ,548 ,931 VAR00046 147,51 153,669 ,342 ,933 VAR00047 147,51 151,139 ,592 ,931 VAR00048 147,43 149,899 ,783 ,930 VAR00049 147,46 152,432 ,313 ,933 VAR00050 147,63 154,417 ,153 ,935 VAR00051 147,51 146,081 ,655 ,930
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
150,46 157,373 12,545 51
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=x y
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
NPar Tests
Notes
Output Created 18-AUG-2018 21:12:30
Comments
Input
Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
35
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used
Statistics for each test are based on all
cases with valid data for the variable(s)
used in that test.
Syntax
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=x y
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
Resources
Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,02
Number of Cases Alloweda 157286
a. Based on availability of workspace memory.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
[DataSet2]
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Iklim Organisasi 35 126,60 12,587 99 153
Kepuasan Kerja 35 127,94 11,735 96 155
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Iklim Organisasi Kepuasan Kerja
N 35 35
Normal Parametersa,b Mean 126,60 127,94
Std. Deviation 12,587 11,735
Most Extreme Differences
Absolute ,182 ,150
Positive ,182 ,150
Negative -,104 -,137
Kolmogorov-Smirnov Z 1,076 ,886
Asymp. Sig. (2-tailed) ,197 ,412
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
* Curve Estimation.
TSET NEWVAR=NONE.
CURVEFIT
/VARIABLES=y WITH x
/CONSTANT
/MODEL=LINEAR
/PRINT ANOVA
/PLOT FIT.
Curve Fit
Notes
Output Created 18-AUG-2018 21:14:09
Comments
Input
Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
35
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Cases with a missing value in any
variable are not used in the analysis.
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
Syntax
CURVEFIT
/VARIABLES=y WITH x
/CONSTANT
/MODEL=LINEAR
/PRINT ANOVA
/PLOT FIT.
Resources Processor Time 00:00:01,16
Elapsed Time 00:00:01,04
Use From First observation
To Last observation
Predict From
First Observation following the use
period
To Last observation
Time Series Settings (TSET)
Amount of Output PRINT = DEFAULT
Saving New Variables NEWVAR = NONE
Maximum Number of Lags in
Autocorrelation or Partial
Autocorrelation Plots
MXAUTO = 16
Maximum Number of Lags
Per Cross-Correlation Plots
MXCROSS = 7
Maximum Number of New
Variables Generated Per
Procedure
MXNEWVAR = 60
Maximum Number of New
Cases Per Procedure
MXPREDICT = 1000
Treatment of User-Missing
Values
MISSING = EXCLUDE
Confidence Interval
Percentage Value
CIN = 95
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
Tolerance for Entering
Variables in Regression
Equations
TOLER = ,0001
Maximum Iterative
Parameter Change
CNVERGE = ,001
Method of Calculating Std.
Errors for Autocorrelations
ACFSE = IND
Length of Seasonal Period Unspecified
Variable Whose Values
Label Observations in Plots
Unspecified
Equations Include CONSTANT
[DataSet2]
Model Description
Model Name MOD_1
Dependent Variable 1 Kepuasan Kerja
Equation 1 Linear
Independent Variable Iklim Organisasi
Constant Included
Variable Whose Values Label Observations in Plots Unspecified
Case Processing Summary
N
Total Cases 35
Excluded Casesa 0
Forecasted Cases 0
Newly Created Cases 0
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
a. Cases with a missing value in any
variable are excluded from the
analysis.
Variable Processing Summary
Variables
Dependent Independent
Kepuasan Kerja Iklim Organisasi
Number of Positive Values 35 35
Number of Zeros 0 0
Number of Negative Values 0 0
Number of Missing Values User-Missing 0 0
System-Missing 0 0
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
Kepuasan Kerja
Linear
Model Summary
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
,861 ,741 ,734 6,056
The independent variable is Iklim Organisasi.
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 3471,466 1 3471,466 94,644 ,000
Residual 1210,419 33 36,679
Total 4681,886 34
The independent variable is Iklim Organisasi.
Coefficients
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
Iklim Organisasi ,803 ,083 ,861 9,728 ,000
(Constant) 26,308 10,497 2,506 ,017
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
CORRELATIONS
/VARIABLES=x y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Notes
Output Created 18-AUG-2018 21:15:41
Comments
Input
Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
35
Missing Value Handling
Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used
Statistics for each pair of variables are
based on all the cases with valid data
for that pair.
Syntax
CORRELATIONS
/VARIABLES=x y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.
Resources Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,00
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
[DataSet2]
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Iklim Organisasi 126,60 12,587 35
Kepuasan Kerja 127,94 11,735 35
Correlations
Iklim Organisasi Kepuasan Kerja
Iklim Organisasi
Pearson Correlation 1 ,861**
Sig. (2-tailed) ,000
N 35 35
Kepuasan Kerja
Pearson Correlation ,861** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA
----------------------------------------------------- © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ------------------------------------------------------ 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan sumber. 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. 3. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin UMA.
7/15/2019UNIVERSITAS MEDAN AREA