Date post: | 05-Jul-2015 |
Category: |
Education |
Upload: | zainul-inol |
View: | 599 times |
Download: | 2 times |
HUKUM ALAM PERILAKU MANUSIAPerilaku Berbahasa
Ghenol
HUKUM ALAM = KOMUNIKASI PESAN• Kaum Atomis dan Newtonian: Perilaku atom
selalu mencari jalan terpendek dalam menempati void (kehampaan).
• Perilaku berbahasa manusia juga menempuh cara sama: penutur pesan mengirim pesan kepada pendengar mencari cara terpendek/termudah.
Wants to work less, but to get more
NEWTONS ‘LAW MOTION• Realita dibentuk oleh ruang dan waktu (hukum
Gerak Newton)
‘a body at rest remains at rest and a body in motion continues to move at constraint speed along a
straight line, unless in either case, the body is acted upon by an outside force’
Atom yang bergerak mencari dan menempati void berusaha mencari jalan lurus dan terpendek (jika
tidak ada kekuatan yang menghalangi) dan peristiwa itu akan berlangsung dalam waktu yang
terpendek pula.
KOMUNIKASI PESANPenutur Pesan PendengarENCODER MESSAGEDECODER
THE PRINCIPLE OF MAXIMUM EASE OF
ARTICULATION
THE PRINCIPLE OF MAXIMUM
PERCEPTUAL SEPARATION
REPRESENTASI HUKUM ALAM PADA BAHASA FONOLOGI MORFOLOGI SINTAKSIS WACANA TINDAK TUTUR METAFORIS
REPRESENTASI PADA TATARAN FONOLOGIS Asimilasi Progresif Asimilasi Regresif Lenisi Apocope Syncope
Asimilasi Proses pengubahan bunyi menurut sifat-
sifat alami bunyi-bunyi lain yang ada di sekitarnya.
Proses ini terjadi karena adanya upaya penutur untuk menyederhana gerak alat tutur yang diperlukan untuk melahirkan tindak tutur tertentu.
Asimilasi ini bersifat universal dan terjadi semua bahasa manusia.
Asimilasi ProgresifTerjadi jika fonem pertama sangat dominan sehingga fonem berikutnya terpengaruh dan menyesuaikan dengan fonem pertamaContoh: Bahasa Inggris Nonstandar‘seven’ seven sevm en m
Alviolar bilabial+nasal +nasal
Asimilasi RegresifProses pengubahan bunyi pertama karena terpengaruh dan menyesuaikan dengan fonem berikutnya.Contoh:Penggunaan prefiks meN- dalam bahasa Indonesia
LenisiTerjadi karena adanya proses pelemahan bunyi Realisasi dari the priciple of maximum ease of articulationContoh: perubahan dari stop menjadi fricative moder motherVoice alviolar stopDental fricativeB. Ind: sebab, abjad, lembab
Apocope Proses pengurangan jumlah suku kata
sebagai akibat dari adanya vokal akhir suatu kata.
Apocope terjadi karena realisasi ‘work less but get more’
Contoh: Bahasa Inggris Kuno : nama, sonu, mona,
sticcaB. Inggris sekarang: name, soon, moon, stick
Syncope Proses pengurangan jumlah suku kata
karena hilangnya vokal atau suku kata tengah suatu kata.
Apocope terjadi karena realisasi ‘the maximum ease of articulation’
Contoh: Bahasa Inggris: epscop uskup (Ind.)B. Indonesia: matahari mentari
REPRESENTASI PADA TATARAN MORFOLOGIS
Blending Penggabungan dua kata yang mengandung dua makna terpisahGasolin + alkohol = gasoholPaket November = paknoPengawasan melekat = waskatPaket Januari = pakjan
Clipping Pembentukan kata dengan cara memotong bentuk aslinya, tetapi maknanya tetapLaboratorium = labAeroplane = planeCafetaria = cafePerpusatakaan = perpus
REPRESENTASI PADA TATARAN SINTAKSIS Kalimat performatif Kalimat imperatif Kalimat elipsis
Kalimat PerformatifKalimat yang tidak menyatakan fakta, tetapi mengandung suatu “truth value”Subjek: O1Predikat: mengatakan, menuntut, menyatakan, menasihati, menanyakan, dsb.Objek: O2Berupa kalimat afirmatif dan non-negatifKala: ‘present tense’
Contoh: I name this ship Queen Elizabeth.BANDINGKAN: Prices slumped(Menurut J.L. Austin: kalimat konstantif
menyampaikan fakta, menyatakan apa adanya) Menurut Haji Robert Ross: kalimat konstantif itu
sebenarnya juga kalimat performatif mengandung lima kriteria di atas: yang tampak hanya struktur dari struktur dalam.
Perhatikan Kasus Prices slumped. I tell you that prices slumped.Subjek (O1): penuturnya sendiriObjek (O2): pembacanya Berdasarkan ‘the principle of maximum
ease of articulation’ kalimat matrix “I tell you ...” tidak perlu diucapkan yang diucapkan: Prices slumped.
Contoh Kalimat Matrix
Konstantif Happy New Year Happy Birthday God Bless You Congratulation
Performatif I wish you a Happy New
Year I wish you a Happy
Birthday I tell you God may Bless
you I say to you
congratulation
Kalimat Imperatif Dalam kalimat imperatif, subjek kalimat sering
tidak dimunculkan. Dalam tatabahasa tradisional, dijelaskan
bahwa subjek kalimat imperatif itu adalah orang kedua, bukan orang pertama atau ketiga
Namun, secara sintaksis, tatabahasa tradisional tidak mampu menjelaskan bahwa subjek kalimat imperatif orang kedua.
Cara Uji Kalimat Imperatif
Wake up!Wake up, won’t I? *Wake up, won’t we?*Wake up, won’t she?*Wake up, won’t he?*Wake up, won’t it?*Wake up, won’t they?*Wake up, won’t you?
Kalimat bertanda (*) tidak benar
Yang benar:Wake up, won’t you?You will wake up,
won’t you?
Bukti bahwa kalimat imperatif, subjek O2
Tag Question (I)
Cara Uji Kalimat Imperatif
I ask you, you wake up. I ask you, I wake up.* I ask you, we wake up.* I ask you, he wake up.* I ask you, she wake up.* I ask you, it wake up.* I ask you, they wake up.*
Kalimat bertanda (*) tidak gramatikal
Yang benar:I ask you, you wake up.
Bukti bahwa kalimat imperatif, subjek O2
Uji Kalimat Performatif (II)
PROBLEMATIKA FILSAFATIJika kita mendapat pertanyaan:
“bagaimana subjek kalimat imperatif bisa lesap?”
Jawaban kita: menggunakan mekanisme transformasi, yakni deletion.
Jika kita mendapat pertanyaan: “mengapa subjek kalimat imperatif bisa lesap?”
Jawaban tidak dapat dicari dalam ranah sintaksis dan semantik.
Jawaban kita: secara filsafati, yakni kecenderungan manusia menempuh jalan terpendek dalam menyampaikan pesan.
Elipsis Pelesapan unsur kalimat Biasanya terjadi pada kalimat majemuk Pelesapan predikat pada klausa kedua, ketiga, dst.Minarni pernah menjadi juara All England dan
Susi Susanti juga pernah menjadi juara All England.
Minarni pernah menjadi juara All England dan Susi Susanti juga.
(Pengubahan kalimat itu menggunakan “equi-deletion”)
REPRESENTASI PADA TATARAN WACANA Wacana deskriptif Penggunaan pengalaman citraan
inderawi Pengalaman Robertson ketika
menyaksikan penyembelihan ikan paus raksasa pada 8 November 1926 di Stormness Whaling Station Georgia Selatan USA, kemudian ia harus menceritakannya kepada audien.
Deskripsi Ikan Paus RaksasaUkuran: panjang (27,18m), tinggi (3,18m),
keliling tubuh (13,90m), panjang tl rahang (6,95m), lebar ekor (5,90m), panjang sirip (3,00m).
Berat: lemak (25.651kg), daging (56.444kg), tulang (22.280kg), lidah (3.155kg), paru (1.226 kg), jantung (631kg), ginjal (547kg), lambung (416kg), usus (1.600kg), hati (935kg), darah (8.000kg), tulang rahang (2.177kg), tengkorak (4.508kg), tulang belakang (10.230kg), tulang rusuk (3.863kg), ekor (1.253kg), sirip (960kg).
Minyak: dari lemak (13.604L), dari daging (6.860L), dari tulang (7.224L)
Deskripsi RobertsonPanjang dan besar tubuh ikan raksasa itu sama panjang dan besar serangkaian 3 gerbong kereta api penumpang. Demikian lebar tulang rahang ikan itu sehingga cukup luas untuk memberi jalan masuk seekor gajah India yang besar untuk masuk tanpa menyentuh rahang atas dan bawah. Setiap sirip perut ikan itu selebar dua meja pingpong digabung menjadi satu. Lebar ekornya sama dengan lebar rentangan sayap sebuah pesawat terbang. Lemaknya cukup untuk membuat lilin bagi gereja di Roma yang tidak akan pernah habis menyala selama seratus tahun. Daging ikan itu cukup untuk membuat hamburger yang dapat mengenyangkan setiap orang Boston selama seminggu. Untuk mengangkut lidah ikan paus itu diperlukan sebuah truk besar. Darah ikan ini dapat mengisi 7.000 botol susu.
Metafora Tampaknya paradoks: metafora merupakan
bentuk tindak bahasa tak langsung, ‘bagaimana dapat memperpendek komunikasi pesan’
Metafora memiliki dua makna: makna leksikon yang terdapat pada lambang (signifier) dan makna yang dimaksud (signified).
Dalam menggunakan metafora, penutur tidak langsung menyatakan makna yang dimaksud, tetapi ‘mampir’ dulu pada makna signifier.
Pembuktian Kasus Tampaknya bertentangan dengan “the
principle of maximum ease of articulation”, tetapi jika tidak digunakan jalan yang ditempuh pesan lebih panjang.
Contoh: Percuma Kau mendekati Pariyem. Dia itu
gunung es .
Pembuktian Kasus Gunung es itu dingin. Gunung es itu memendam kekuatan
yang luar biasa. Gunung es itu tidak mudah goyah. Gunung es itu dapat menghancurkan
benda yang menubruknya. Dst.
Pembuktian Kasus Pariyem itu dingin (hatinya). Pariyem itu memendam kekuatan
(pendirian) yang luar biasa. Pariyem itu tidak mudah goyah
(imannya). Pariyem itu dapat menghancurkan (hati)
orang yang mempermainkannya. Dst.
Tanpa Metafora Percuma Kau mendekati Pariyem. Dia itu
dingin (hatinya). Dia itu memendam kekuatan mengendalikan diri yang luar biasa sehingga tidak mudah goyah (imannya). Ia bahkan dapat menghancurkan harapan siapa saja yang berusaha mempermainkannya.Dst.