+ All Categories
Home > Documents > I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

Date post: 03-Jan-2017
Category:
Upload: hahuong
View: 217 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
16
I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN DALAM PEMBENTUKAN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANKAN FX. Sugiyanto Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang Prasetiono Fakultas E\onomi Universitas Diponegoro, Semarang Teddy Hariyanto Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang ABSTNACT :inancialdisfress prediction is an essentialissue in finance. Especially in :nerging economies, predicting the future financial situation oif inOiviAuat :crporate entities is even mlre significant, bearing in mind the general *onomic turnmoil that can be caused by Dusiness failures, Foiowing this :iscrimination approach this study explores the usefulness o/ financial ratios n constructing the discriilnation models as an earty waring system. The z0os used in the models were compited from financial reporis of I l0 'Nonesian banks that listed in lndonesian Banking Directory. The result of nis /nv€stigation show that financial ratios are significant witnin So/o for one par before failure and 10o/o for two years before faiture as bankruptcy vediction variable of a bank. Those ratios also explain thatassef quitity, ranagement earning pTwer and liquidity are the determines of the Nonesian banks banckru ptcy. Jeptord : rdikator Keuangan - Kesehatan Bank - Financial Drsfress Prediction EDAHUIUAI{ O ejak diluncurkannya paket deregulasi Oktober 1988, dunia pgrb** .\ dibangkitkan untuk bekerja keras mengadakan ekspansi setelah bertahun- \/ tahun terpaksa menahan diri karena adanya ketentuan credit ceiting.Banyak bank baru dibuka dan kantor cabang baru didirikan dalam waktu singkat baik bank nasional, campuran maupun asing. Jumlah bank pada tahun 1988 menurut laporan Bank lndonesia adalah 1 1 1 bank dengan 1728 kantor dengan aneka status dan pada tahun 1994 sudah meningkat menjadi sekitar 240 dengan 6300 kantor bank. Dana yang berhasil dihimpun iuga meningkat dari Rp37,5 trilyun menjadi Rp1 70 trilyun pada 1gg4, JURNAI BtSNtS STRATEGT . Vot. 10 /Desemberfih. vtu2002 i,'.'1fr;:r .:_. -\
Transcript
Page 1: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGANDALAM PEMBENTUKAN MODEL PREDIKSIKONDISI KESEHATAN PERBANKANFX. SugiyantoFakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang

Prasetiono

Fakultas E\onomi Universitas Diponegoro, Semarang

Teddy HariyantoMagister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang

ABSTNACT

:inancialdisfress prediction is an essentialissue in finance. Especially in:nerging economies, predicting the future financial situation oif inOiviAuat:crporate entities is even mlre significant, bearing in mind the general*onomic turnmoil that can be caused by Dusiness failures, Foiowing this:iscrimination approach this study explores the usefulness o/ financial ratiosn constructing the discriilnation models as an earty waring system. Thez0os used in the models were compited from financial reporis of I l0'Nonesian banks that listed in lndonesian Banking Directory. The result ofnis /nv€stigation show that financial ratios are significant witnin So/o for onepar before failure and 10o/o for two years before faiture as bankruptcyvediction variable of a bank. Those ratios also explain thatassef quitity,ranagement earning pTwer and liquidity are the determines of theNonesian banks banckru ptcy.

Jeptord :rdikator Keuangan - Kesehatan Bank - Financial Drsfress Prediction

EDAHUIUAI{

O ejak diluncurkannya paket deregulasi Oktober 1988, dunia pgrb**.\ dibangkitkan untuk bekerja keras mengadakan ekspansi setelah bertahun-\/ tahun terpaksa menahan diri karena adanya ketentuan credit ceiting.Banyak

bank baru dibuka dan kantor cabang baru didirikan dalam waktu singkat baik banknasional, campuran maupun asing. Jumlah bank pada tahun 1988 menurut laporanBank lndonesia adalah 1 1 1 bank dengan 1728 kantor dengan aneka status dan padatahun 1994 sudah meningkat menjadi sekitar 240 dengan 6300 kantor bank. Dana yangberhasil dihimpun iuga meningkat dari Rp37,5 trilyun menjadi Rp1 70 trilyun pada 1gg4,

JURNAI BtSNtS STRATEGT . Vot. 10 /Desemberfih. vtu2002 i,'.'1fr;:r.:_.-\

Page 2: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

Akan tetapi, konsekuensi dari periode kebebasan dan

kompetisi ini kadang menjurus ke arah yang negatif

dan tidak jarang mengabaikan etika bisnis perbankan.

Keberhasilan perbankan dalam menghimpun dana

masyarakat menyebabkan ekspansi kredit yang berle-

bihan sehingga meningkatkan suhu perekonomian.

Akibat dari semua itu pada 28 Februari 1991 0toritas

Moneter mengambil kebijakan uang ketat dan

mengeluarkan paket deregulasi (Paktri 1991) yang

mengutamakan pelaksanaan prinsip prudential bank'

ing system. Mulai saat itu kondisi moneter dianggap

tidak longgar lagi dan dibarengi dengan tingkat bunga

yang tinggi.

Kebijakan Prudential Banking Practicestersebut

diterbitkan setelah sejumlah persoalan-persoalan di

sekitar pelanggaran muncul kepermukaan seperti

pelanggaran atas Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK), besaran minimum Capital Adequacy Ratio

(CAR), jumlah cadangan penghapusan yang waiib

dibentuk dan lain-lain. Sementara itu, untuk

menetapkan kebijakan tersebut dalam undang-

undang, pemerintah mengeluarkan deregulasi

selanjutnya yaitu diundangkannya UU No 7 tahun 1992

tentang Perbankan dan dengan dikeluarkannya UU ini

UU No. 14 tahun 1967 tentang pokok-pokokperbankan tidak berlaku lagi,

Krisis perbankan mulai dirasakan, pada

pertengahan 1 990-an ketika penyakit-penyakit dunia

perbankan diketahui dalam berbagai bentuknya seperti

pelanggaran batas maksimum pemberian kredit

sebagaimana yang terjadi pada bank-bank umum.

Sejak kasus over ekspansif pemilik bank dalam

menjalankan usahanya diBank Summa sehingga bank

ini dilikuidasi akhir tahun 1992, kasus korupsi Eddy

Tansil di Bapindo, pemeringkatan internasional yang

rendah kepada Bank Danamon lndonesia, Bank Umum

Nasional (BUN), Bank Dagang Nasional lndonesia(BDNI) dan sejumlah bank papan atas lainnya,munculnya perang hadiah bank-bank swasta nasional

dalam memperebutkan dana masyarakat (Kwik Kian

Gie, 1998).

Sementara itu, menurut laporan Bank lndone-

sia kredit macet perbankan telah meningkattajam dari

1,9% pada tahun 1997 menjadi 18,S% pada tahun

1998. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa,

krisis muftidimensional yang melanda lndonesia selakperiode pertengahan 1997 hingga saat ini telah

MANFAAT INDIKATOR-INDIMTOR KEUANGAII

DALAM PEMBENTUKAN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANKAI{

menjatuhkan secara tajam Kualitas Aktiva Produktil

(KAP) bank. Sebagai konsekuensinya, berdasarkan

kebijakan Prudential Banking Pratices, bank wajibmembentuk Pencadangan Penghapusan AktivaProduktif (PPAP) yang sebanding denganmemburuknya KAP tersebut. .

Akan tetapi, pada umumnya bank akanmenghadapi kenyataan bahwa cadangan yang sudah

dipupuknya masih iauh di bawah jumlah PPAP yang

mendadak wajib dibentuk itu. Kekurangan PPAP ini

akan makin berlipat ganda apabila bank menyimpanportofolio valas, sebagai akibat dari terjadinyadepresiasi yang tajam pada nilai tukar rupiah.Kekurangan pembentukan PPAP inilah yang pada

akhirnya menyebabkan besaran modal dalamperhitungan CAR menurun dengan drastis bahkan

menjadi minus, belum lagi bila diperhitungkankeru g ian-keru gi an sebag ai aki bat dari rnteres t marginyang negatil.

Tampaknya memang tidak ada lagi pilihan bagipemerintah, kecuali harus melaksanakan tindakanyang tegas untuk melaksanakan restrukturisasiperbankan nasional secara menyeluruh. Program

tersebut telah berhasil mengubah peta perbankan ln-

donesia secara mendasar, berdasarkan data dari

Stati sti k E konomi - Keu angan lndones i a Agu stu s tahun

2000 hasil sementara yang telah dicapai pemerintah

dapat dirangkum sebagai berikut:

a. Jumlah Perbankan Nasional telah menurun

dengan pesat dari 239 Bank pada tahun 1996, 208

bank pada tahun 1998 menjadi 162 bank pada

pertengahan tahun 2000. Hal tersebut merupakan

akibat dari dilaksanakannya proses likuidasi 54 bankpada periode 1997 dan 1999 dan dibekukannyakegiatan operasi 10 buah bank dan penutupan sendiri

2 bank umum eks bank campuran. Selain itu, dilakukanpenggabungan usaha empat bank persero, dua bank

umum swasta nasionaldan dua bank umum eks bank

campuran, serta pendirian dua bank persero.

b. Dari sisi kredit rupiah dan valas perbankan

yang diberikan pada tahun 1999 telah menunjukkanpenurunan dibandingkan tahun 1998, namun kembali

mengalami peningkatan pada triwulan I tahun 2000.

Penurunan kredit perbankan tersebut akibatdilakukannya pembekuan kegiatan usaha beberapa

bank dan adanya pengalihan kredit bermasalah ke

AMU/BPPN pada periode triwulan I tahun 1999.

'ffiJuRriArBrsNrs STRATEG| o Vot. 10/Desemberfh. Vty2002

Page 3: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

Tf,$IFI,r- INO IMTOR.INDIKATOR KEUANGAN

]I-TII ':MBENTUKAN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANKAN

bu'in?n teriadi hampir diseluruh kelompok bank kecualiij3: Penurunan terbesar terjadi pada kelompok BUSNiar <elompok bank persero.

Studi mengenai sistem peringatan dini mengguna_ra. rodel prediksi kepailitan sebenarnya telah banyak: i'-kan di Amerika serikat. Tradisi penelitian ini diawalirtr 3eaver (1966), Altman (1968), Sinkey (1975), 0hlson';:l), Dambolena dan Khoury (1990), Thomson (1991);a- :anyak lagi, bahkan hingga kini masih terus dilakukan.i*:agai studi penelitian terdahulu tersebut, umumnya-'r:.ggunakan informasi keuangan (Neraca, laporan laba_'-; aliran kas dan sebagainya) yang dikeluarkan:r--sahaan, dan dengan menggunakan analisis rasio--i. : keuangan untuk melakukan penilaian terhadap{,:::ratan perusahaan bahkan prediksi terhadap kinerja:8,--sahaan di masa depan, Hasil-hasil penelitian terdahuluBa- nenunjukkan bahwa dengan analisis rasio keuangan:"i.;z: diketahui kelemahan dan kekuatan perusahaan dari:: .::&r]g?nnya dan analisis rasio keuangan ini dapat

. 'iri?) terhadap kemunduran kondisi keuangan dari:-:,- 3erusahaan.

Studi mengenai sistem peringatan dini menggu-'i.:: model prediksi kepailitan masih sangat jarangr i. -(art di lndonesia. Beberapa penelitian yang berhasil: - *pun peneliti mengenai studi terhadap sistem:'r":gatan dini di lndonesia telah dilakukan oleh Avianti'l'13i, lndira dan Muljawan (1gg8), Machfoedz danlt1:ria (1999), Mongid (1999), Aryati (1999), Witopo';':':), 0urriyani (1999) dan Surifah (1ggg). Studi ini

*u i iirasa sangat diperlukan dan mulai marak dilakukanr,a---taru ini ketika lndonesia sedang terpuruk kedalamr:

= ekonomi yang hebat dan banyak perusahaan jatuh

r,a-:<'ut, untuk itu penelitian ini bertujuan: (1) Untukrur ; :tah u i indikator-indikato r domin an berupa rasio-rasiors':,-tan yang memiliki kemampuan dalam menentukan{r::''tgkrutan suatu bank.; (2) Untuk mengetahui1i --!dn manfaat indikator-indikator keuangan denganrr": <si kondisi kesehatan perbankan nasional; (3)rlil{-:erikan temuan empiris tentang manfaat rasio{e-a-;an pada tingkat individual maupun pada tingkatnc,.s:-k berupa modelperingatan dini dalam memprediksierr;krutan bank berdasarkan laporan keuangan yangirr-: <asikan.

fiudesis

rasio-rasio keuangan mempunyai hubungan yang

erat dengan fenomena kesulitan keuanganperusahaan, karena itu penggunaan rasio_rasiokeuangan sebagai indikator untuk memprediksikepailitan suatu perusahaan dan sebagai masukanuntuk pembuatan model prediksi kepailitan sangattepat (Dambolena & Khoury, 1gg0; Altman 1g6g;Beaver 1966/1968; 0hlson 19g0, O'Connor, 1 g73;

Mas'ud Macfoedz, 1gg4; dan Avianti lggg).Rasio-rasio keuangan mampu memprediksi

dengan lebih baik kemungkinan pailitnya suatuperusahaan dibandingkan dengan model randomwalk (Schieder, 1981). Hasil penelitian tersebutmampu menunjukkan keeratan hubungan antarafenomena kesulitan keuangan perusahaan denganrasio-rasio keuangan.

Rasio-rasio keuangan juga mampu meng-indikasikan kekuatan keuangan suatu perusahaa,

mi s ki p u n, r asi o - r as i o ke u an g an te rs e b ut me milikikelemahan dalam hal metodenya yang bersilatunivariat, namun kelemahan ini diatasi denganmenggunakan metode multivariat diantaranyadengan menggunakan analisis diskriminan lineardan regresi logistik (Altman, 1g68; Ohlson 1gg0;Avianti, 1999). Berdasarkan hasil penelitian ter-sebut, menunjukkan bahwa model prediksimenggunakan regresi logistik dan analisis diskri-minan linear memiliki kemampuan untuk mempre-diksi kebangkrutan bank dan mampu menjadisistem peringatan dini (early warning system).

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian iniadalah,

1. Terdapat hubungan antara probabilitaskegagalan suatu bank dan rasio-rasiokeuangan yang berhubungan dengankekuatan modal bank tersebut.

2. Terdapat hubungan antara probabilitaskegagalan suatu bank dan rasio-rasiokeuangan yang berhubungan dengankualitas aset bank tersebut.

3. Terdapat hubungan antara probabilitaskegagalan suatu bank dan rasio-rasiokeuangan yang berhubungan denganefisiensi manajemen bank tersebut,

4. Terdapat hubungan antara probabilitas kega-galan suatu bank dan rasio-rasio keuanganyang berhubungan dengan kemampuanbank tersebut dalam memperoleh laba.

:::::::::ii:l:i:: :::::.:iit:a:{ 1.1 J

JURNAL BtSNtS SIRATEG| o Vol. 10 /Desember/Th, vt/2002

Page 4: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

5. Terdapat hubungan antara probabilitas kega-

galan suatu bank dan rasio-rasio keuangan yang

berhubungan dengan likuiditas bank tersebut.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini telah mengacu kepada beberapa

penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang telah

dilakukan oleh misalnya Altman (1968), Wezel et al

(1996), lndira dan Muljawan (1998), Machfoedz

(1994), Wilopo (2000), Mongid (2000), Aryati (2000),

Surifah (1999), dan Avianti (1999).

Sementara itu, yang membedakan penelitian ini

dengan penelitian-penelitian tersebut diatas adalahjumlah sampel yang diambil dimana sampel yang

diambil merupakan bank-bank umum nasional yang

bukan bank campuran maupun bank asing dan rasio-

rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini

diperbanyak.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini sepenuhnya menggunakan data

sekunder, yaitu laporan keuangan periode 1996 -1997yang telah diaudit oleh akuntan publik, dipublikasikan

untuk umum serta tercantum dalam direktoriperbankan lndonesia yang diterbitkan oleh Bank ln-

donesia. Periodisasi data penelitian yang mencakup

data periode 1996 -1997 dipandang cukup mewakili

kondisi perbankan di lndonesia pada saat itu dan

indikator-indikator keuangan perbankan pada periode

itu dapat digunakan sebagai prediktor untukmenganalisa maupun memprediksi kebangkrutan bank

tahun 1 999.

Populasi dan sampel

Populasi dari Penelitian ini adalah seluruh bank

umum yang beroperasi di lndonesia yaitu sebanyak

239 bank sampai dengan akhir tahun 1996 dan 222bank sampai dengan akhirtahun 1997. Kemudian daripopulasi tersebut, sampel estimasi diambil secaraCluster Sampling, yaitu 178 bank-bank dengankategori bank umum nasional (bukan bank campuran

maupun bank asing ) pada akhir 1gg7 dibagi menjadi

140 bank umum nasional (bukan bank campuranmaupun bank asing )yang tidak dilikuidasi pada tahun1999 dan 38 bank umum nasional (bukan bankcampuran maupun bank asing ) yang dilikuidasi pada

MANFAAT INDIKATOR.INDIKATOR TEUNMETDALAM PEMBENTUKAN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANMT

tahun 1999. Berdasarkan kategori tersebut ditartsampel sejumlah 80 bank umum nasional (bukan bartcampuran maupun bank asing ) yang tidak dilikuidasipada tahun 1999 dan 30 bank umum nasional (bukan

bank campuran maupun bank asing )yang dilikuidagpada bulan Marettahun 1999.

Sementara itu untuk sampel validasi digunaknpurpusive sampling yailu 22 Bank yang Go publik drlisting di Bursa Etek Jakarta tahun 2001.

Tehnik Analisis Data

Analisis Diskriminan Linear

Analisis Diskriminan Linear adalah metode ypaling populer untuk memisahkan perusahaan

akan mengalami financial dislress. lde u

mengklasifikasikan perusahaan ke dalam kelo

kelompok didasarkan pada satu atau lebih vari

Analisis diskriminan linear adalah suatu kombiuntuk menemukan variabel yang dominan di

variabel-variabel independen dan memisapopulasike dalam dua sub populasiberdasarkan

karakteristik populasi yang telah ditentukan.

Pada awal penelitian mengenai kebang

Beaver pada tahun 1967 menggunakanunivariatecriminant analysis, metode ini adalah metode

sangat sederhana dimana nilai dari satu

digunakan untuk memisahkan pengamatan

dua kategori. Analisis diskriminan menentukan

cut-0ff painf, x* dimana x<x* menempatkanpengamatan pada kategori 1, dan apabiladitempatkan pada ketegori 2.

Seperti univariate discriminant analys$variate discriminant analysis adalah metodemenempatkan suatu obyek individu pe

dalam salah satu dari sub populasi. Dalamseklompok variabel independen dengankarakteristik tertentu, 1= (x1,x2,...,xn),Variabel-variabel tersebut.masuk dalam funSiyang linear. Fungsi nilai linear ini kemudian

sebagai variabel yang membedakan.

Analisis diskriminan linear memiliki1, Distribusi dari data yang digunakan

multivariat normal

Varians-kovarians matriks adalah siytrTidak terjadi multikolinearitas dianhnindependen

ffiiii JURNAL BtsNts $TRAIEGI . Vot. 10 /Desember/Th. Vil/2002

Page 5: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

IXATOR.INDIKATOR KEUANGAN

MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANKAN

llan tetapi studi-studi empiris sebelumnyabahwa masalah sehubungan dengan asumsi

tidak mel emahkan ke mamp uan klasilikasi tetapi

kemampuan prediksi dari model diskriminan

tfubungan antar variabel dengan metode analisis

iun linear dalam penelitian ini menggunakan rasio-yang ditunjukkan sebagai variabel X1, X2,

sebagai variabel independen, kemudian langsung

model prediksi melalui mekanisme sfeprvrse

Prosedur Stepwise ini merupakan tehnik reduksi

nsio-rasio keuangan (X1,X2...,X18) yang akan

n indikator-indikator utama (X.,,...Xn) dan

variabel independen yang paling signilikan

uii F dan memiliki kemampuan untukinasikan obyek observasi untuk masuk ke

salah satu l<elompok a priori.

Modelyang terbentuk dari metode diskriminan linear

(Hair et al; 1995):

Z=ho+ btr,+ by'r+,,. + b)\ (1)

: Xi adalah rasio-rasio {inansialyang dipilih secara

statistik

Bi adalah bobot diskriminan

l= 1,2,3,...kZ adalah skor fungsi diskriminan

Tahap validasi dilakukan untuk memperolehffiasi hasil matriRs, cuftingscore untuk menguji tepat

pengelompokan sampel ke dalam kelompok*Es dan tidak sukses. Untuk menguji hasil tersebut

dapat menggunakan beberapa rumus dibawah ini(hair et al; 1995):

a, Pengembangan Matriks Ketepatan (AccuracyMatrix)

Pengujian ini adalah untuk membuktikanapakah posisi setiap variabel independenterpilih berada pada tingkatan yang sudahtepat, dengan menggunakan paket program

SPSS dengan uji wilks's Lambda. Dalamkasus kebangkrutan bank, seandainyaterdapat sebuah populasi G yang dibentukdari dua grup G1 (Bank yang tidak bangkrut)

dan G2 (Bank yang bangkrut). Dua besaransampel n1 dan n2 dari G1 dan G2 secara

berturut-turut. Sebuah set pengukuran

variabel'dependen yang bei'isi rasio-rasio

keuangan yang ditarik dari G. Satu masalahyang dapat muncul adalah bagaiman akita

dapat memutuskan apakah satu individual

objek termasuk ke dalam G1 atau G2

berdasarkan pada pengukuran pada k-com-ponent ve'ctlr darivariabelX? secara jtulas,

selama keputusan untuk mendiskrimi-nasikan individu suatu error (kesalahan)

misklasifikasi tak dapat dielakkan yaituaturan untuk menugaskan satu individu bank

untuk masuk ke grup G1 atau G2 ketika iabenar-benar milik grup G2 atau sebaliknya.

Kemungkinan misklasifikasi dapat digam-barkan kedalam matrik yang biasa disebutconfussion matrlx atau accuracy matrix.

Hits =Misses =

Tabel 1

Klasifikasiyang benar

klasifikasiyang salah

JURNAL BlsNts STRATEGI . Vot. 10 /Desember/Th. vll/2002 .il.*#f.igi.r.---.-..,--x.:#

$-?H:-]f+ilt

Tabel Accuracy Matrix Analisis Diskriminan

VariabelDependent

PredictedTotal

Gagal Sehat

ActualGagal Hits Misses (2) nl

Sehat Misses (l) Hits n2

Page 6: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

Seandainya total peluang dari misklasifikasi, p,

maka ia terdiri dari 2 komponen yaitu:

p1 = probabilitas suatu bank masuk kedalamkelompok gagal adalah misklasifikasi meskipun

sebenarnya sehat. Hal tersebut merupakan

misses (1) atau disebut kesalahan tipe I

g2= probabilitas suatu bank masuk kedalamkelompok sehat adalah misklasifikasi meskipun

sebenarnya gagal. Hal tersebut merupakan

misses (2) atau disebut kesalahan tipe ll

b. Menentukan Cutting score.

Pengujian ini digunakan untuk membuktikanapakah pengelompokan data rasio keuangan dalamkelompok sukses dan tidak sukses itu sudah benar.

Rumus yang dipakai adalah (Hair et al 1g9S):

Zcu =NAZA+ NBZB , (2)

NA+ NB

Dimana : Zcu = nilaikritis Cufting Score untuk

kelompok yang mempunyai

ukuran tidak sama.

NA = jumlah anggota kelompok A

NB = jumlah anggota kelompok B

ZA = centroid untuk kelompok AZB - centroid untuk kelompok B

Untuk men ginterpretasikan koefisien di skri minandilihat dari arah maupun besarnya koefisien.Sedangkan discriminant loading (struktur hubungan

= canonical correlation) digunakan untuk mengukurhubungan antara variabel independen dengan fungsidiskriminannya. Jika koefisien korelasinya tinggiberarti menunjukkan hubungan yang erat antara lungsidiskriminan dengan variabel independennya.Sedangkan nilai F partial digunakan untukm en g interpretasikan keku atan variabel pembeda darivariabel bebas dapat dilakukan melalui penggunaannilai F partial, dimana nilai F yang besar menunjukkanadanya tingkat signifikansi yang tinggi.

Model Regresi Logistik.

Model Regresi Logistik atau Logit model adalahsuatu bentuk khusus dari regresi dimana variabel

0A LAM p E M B E N TU KA* o o,rHt$fl ,' I8lffil? fll$3,lHlfl i

dependen adalah variabel binary. Output dariLogit akan menghasilkan suatu nilai peluang bagiobyek untuk diklasifikasikan ke dalam satu dbeberapa pengelompokan a priori (Sharma 1

Logit analisis tidak hanya memprediksi apakahperistiwa terjadi atau tidak (satu atau nol), tetapimemprediksi probabilitas dari peristiwa tersebutterjadi. Dalam model ini, variabel dependen daberada pada nilai nol hingga satu.

Regresi Logistik digunakan karena Hait at(1995), menyatakan bahwa Regresi Logistik lebih Idaripada analisis diskriminan, karena pertamadiskriminan mengandalkan pada ketelitianasumsi normalitas multivariat dan kesamaan varikovarian matrik semua kelompok, dimana situasi isulit ditemukan. Kedua, bahkan jika asumsi i

ditemukan, banyak penelitilebih menyukai logit analikarena logit analisis sama dengan regresi denganstatistik Straightforward, dan metode Regresi Logirmemiliki kemampuan untuk menggabungpengaruh non linear, Regresi Logistik sama ddiskriminan analisis, namun dapat lebih tedigunakan dalam kondisi-kondisi tertentu, sepertitidak normal, terdapat multikolinieritas antar variindependen dan pelanggaran asumsi klasik yang lai

Pada penelitian ini, hubungan antar varimenggunakan Regresi Logistik ditunjukkan oleh ra$rasio keuangan sebagai variabel independen X1,... X18, yang kemudian langsung dibuatprediksi melalui mekanisme stepwrse seSelanjutnya, hasil proses pemodelan menunjulprobabilitas kepailitan suatu bank, seperti yditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar 1

Bentuk hubungan antara variabel menggunmetode Logit analisis

lf JURIAL BTSNTS STRATEGI . Vot. 10 /Desember/Ih. vll/2002

Page 7: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

ilNff' TOIKATOR.INDIKATOR KEUANGAN

DIT q8E NTUKAN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANKAN

m umum regresi logistik adalah (Hair et al 1995):

1p=1 + e(to+B,X,+...+8,,X,,)

(3)

$narna : p = Probabilitas teriadinya suatu status

emiten

Q = logaritma natural

Bo = konstanta

Br = koefisien regresi logistik

4 = rasio-rasio keuangan

Model regresi logistik menghasilkan nilai peluang

rcEagalan suatu bank. Apabila nilai peluang kegagalan

mk lebih besar dari 0.5 maka bank diprediksi gagal,

m sebaliknya, jika nilai probabilitas kegagalan bank

lftarah 0.5 maka bank diprediksi sehat. 0leh karena itu

lrnrq-score yang dipakai dalam model ini adalah 0.5.

lrd Penelitian dan Pemhahasan

Model prediksi yang dihasilkan dari penggunaan

cma sekunder bank-bank umum nasional di lndonesia

mmngasilkan 4 buah model prediksi kondisi kesehatan

urnk- Rin gkasan mengenai indikator-indikator ke u an gan

-mqErpilih dan dianggap signifikan secara statistik dalam

rincnbenUk model prediksi adalah disajikan dalam tabel-

# berikut:

' Model Diskriminan Linear

Pen g elompokan su atu bank ditetapkan b erdasarkan

nilai klasifikasi. Jika nilai klasifikasi lebih kecil dari

0 (nol ) maka bank tersebut diprediksikan ke dalam

klasifikasi gagal. Sebaliknya jika lebih besar

daripada 0 (nol) diprediksikan ke dalam klasifikasi

sehat. Kinerja model yang terbentuk tersebut diukur

dengan ketepatan hasil klasilikasi.

Model prediksi kesehatan bank untuk 1 tahun

sebelum gagal disajikan berikut ini:

Z = -0.363 X4 - 0.819 XB + 0.509 X10 + 0.672 X12

+ 0.590 x14 - 0.447x1 ... (4)

Dimana:

Z = Nilai klasifikasi

X4 = Return 0n EquiU Ratio

= Cost of Fund

= Net lnterest Margin

= Loan to Deposit Ratio

= Rasio pendapatan bunga

dalam penyelesaian terha-

dap hasil bunga

x17 = lil:x#ili;l:lffiflrasional.

Berdasarkan analisis pembentukan modelprediksi Model DL 1 dihasilkan 6 rasio keuangan

dimana keenam rasio tersebut termasuk kedalam

kelompok Kualitas Aset (X4), Manajemen (X8, dan

X10), Earning Power (X12 dan X14) dan Likuiditas(X17). Dalam model prediksi MDL-1 yang tetah

terbentuk ini menunjukkan bahwa prediksikebangkrutan suatu bank dipengaruhi oleh Kualitas

Aset, Manajemen, Earning Power dan Likuiditas.

Sementara untuk model 2 tahun sebelumgagal, indikator-indikator yang membentuk modeldisajikan berikut ini:

Z = -0.971X5 + 0.641X7+ 0.381X17...........(b)

Dimana:

Z = Nilai klasifikasi

X5 = Rasio AkumulasiCadangan Peng-

hapusan Asetfl'otal Aset

X7 = Rasio Aset Utilization

X17 = Loan to Deposit Ratio

Berdasarkan analisis pembentukan modelprediksi Model DL 2 dihasilkan 3 rasio keuangan

dimana ketiga rasio tersebut termasuk kedalam

kelompok Kualitas Aset (X5), Manajemen (X7)dan

Likuiditas (X17). Dalam model prediksi Model DL

2 yang telah terbentuk ini menunjukkan bahwaprediksi kebangkrutan suatu bank dipengaruhi oleh

Kualitas Aset, kualitas Manajemen dan Likuiditas

bank tersebut.

2, Model Regresi Logistik

Persamaan model yang dihasilkan dari

analisis regresi logistik Model RL 1 adalah

sebagai berikut:

X8

x10

x12x14

I + eF23.47 -5.74 X 4-18.99 X 8+30.59 X l0+362.1 I x l3-3.91 X l7)

JURNAL BlsNls STRATEGI . Vol, 10 /Desember/ih. Vlt/2002 i:ilt#jif:

ff+:i$i:ii

Pr ob(Y = 0) =

Page 8: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

MANFAAT INDIKATOR.INDIKATOR KEUANGAIDALAM PEMBENTUKAN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANIGI.

dimana :

P = Probabilitas terjadinya kebangkrutan suatu

bank

X4 = Rasio pendapatan bunga dalam penyele-

saian/hasil bunga

X8 = Cost of fund ratio

X10 = Rasio biaya operasional/pendapatanoperasional

X13 = Retum on asset ratio

X17 = Loan to deposit ratio

Berdasarkan analisis pembentukan modelprediksi Model RL 1 dihasilkan 5 rasio keuangan

dimana kelima rasio tersebut termasuk kedalamkelompok Kualitas Aset (X4), Manajemen (X8, dan

X10), Earning Power (X13)dan Likuiditas (X17). Datam

model prediksi Model RL1 yang telah terbentuk ini

menunjukkan bahwa prediksi keban gkrutan suatu bank

dipengaruhi oleh Kualitas Aset, Manajemen, EarningPower dan Likuiditas bank tersebut.

Sementara itu, persamaan model yangdihasilkan dari analisis regresi logistik Model RL 2

aseV total aset

= Cost of fund ratio

= Biaya Operasional terhadap Pendapatan

0perasional

= Fee Based lncome Ratio

= Loan to deposit ratio

Berdasarkan analisis Model RL 2 dihasilkan S

rasio keuangan dimana kelima rasio tersebuttermasukkedalam kelompok Kualitas Aset (Xb), Manajemen (Xg

dan X10), Kemampuan Mencetak Laba (XlS) dan

Likuiditas (X17). Dalam modet prediksi Model RL2yang telah terbentuk ini menunjukkan bahwa prediksi

kebangkrutan suatu bank dipengaruhi oleh KuatitasAset, Manajemen, Kemampuan mencetak laba danLikuiditas bank tersebut.

ID_-' -

1 +e(t6.t46ur+gzooxs-

adalah sebagai berikut :

dimana:

P = Probabilitasterjadinya kebangkutan suatu bankX5 = Rasio akumulasi cadangan penghapusan

Tabel 2.Perbandingan Kekuatan Klasifikasi Masing-masingModel

Sumber: Datadiolah

Berdasarkan tabel 2 diatas mengenaiperbandingan kekuatan klasifikasi dari masin g-masingmodel, dapat dilihat bahwa ketepatan prediksi modelprediksi kepailitan suatu bank baik untuk prediksi ltahun maupun 2 tahun dengan menggunakan analisisregresi logistik lebih baik dibandingkan denganmenggunakan analisa diskriminan linear. Disampingitu, persentase tingkat keberhasilan ini semakinmeningkat Jika tahun peramalan semakin dekat dengan

saat kegagalannya.

Sementara persentase

error akan semakinmenurun jika tahunperamalan semakin

dekat dengan tahun kegagalannya. Hasil penelitian inikonsisten dengan penelitian sebelumnya tentangprediksi kebangkrutan suatu perusahaan (Altman1968,Ohlson, 1980, Avianti lggS)

Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis diskriminan maupunregresi logistik baik untuk model prediksi 1 tahunsebelum bangkrut maupun 2 tahun sebelum bangkrut,dinyatakan bahwa hipotesis I ditolak, ariinyakebangkrutan suatu bank tidak secara nyatatergantung oleh kekuatan modal suatu bank. Hal inidibuktikan bahwa tidak ada satupun indikatorkeuangan berupa rasio-rasio keuangan dalam yangmenjelaskan mengenai permodalan suatu bank masukkedalam 4 model yang dibentuk, Untuk hipotesis llberdasarkan hasil analisis diskriminan maupun regresilogistik dinyatakan diterima, artinya kebangkrutansuatu bank secara nyata tergantung oleh Kualitas As_set suatu bank Hal ini dibuktikan bahwa ada indikator

X8

x10

x15

x17

Periode

Model

IGkuatan Klasifi kasi (7o)

MDLMRL

Data fuli Validasi Silang

l Tahun 8t.8 Vo 76.4Vo M55 VO

2Tahun 71.8 Vo 68.2 Vo 79.@ Vo

li**.lii+ JURNAT B|SNIS STRATEGT o Vol. l0lDesember/Th. vty2002

Page 9: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

KEUANGAN

IIE PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PERBANKAN

I1t rasio-rasio keuangan menjelaskanaset suatu bank masuk kedalam 4

OenUk. Rasio-rasio keuangan tersebutF.I dnyatakan diterima baik melalui analisis

regresi logistik, artinya kebangkrutan

rlcara nyata tergantung oleh kekuatansnilt bank. Hal ini dibuktikan bahwa ada

berupa rasio-rasio keuangan sebagai Z.

mgukur kekuatan manajemen suatu bank4 model yang dibentuk. Rasio-rasio

Ilseilrt adalah X7, X8 dan X10.

hasil analisis diskrirninan maupunlillt dinyatakan bahwa hipotesis lV diterima,

suatu bank secara nyata tergantung

Bank dalam mencetak laba (Earning

bank. Hal ini dibuktikan bahwa ada indikator g,

baupa rasio-rasio keuangan sebagai proxyqukur kemampuan bank dalam mencetak labatldam 4 model yang dibentuk. Rasio-rasio

trsebut adalah X12, X1g, X14 dan X15,

hasarkan hasil analisis diskriminan maupunbtistik dinyatakan bahwa hipotesis V diterima,IhrBkutan suatu bank secara nyata tergantung

suatu bank. Hal ini dibuktikan bahwa ada

hlangan berupa rasio-rasio keuangan sebagai

rDk mengukur kekuatan likuiditas suatu bank

4 modelyang dibentuk. Rasio keuangan

dalah Loan to Depasit Ratio (X17).

lbsi penelitian dan pembentukan model prediksi

utan bank-bank nasional di lndonesiahal-hal sebagai berikut:

hapat indikator-indikator keu angan yang dominan

tsrpa rasio-rasio keuangan di dalam pembentukan

Ddel prediksi kebangkrutan suatu bank. Model-del prediksi kebangkrutan yang telah terbentuk

STan metode Multivariat Diskriminan Linear dan

Egesi Logistik membuktikan bahwa indikator-ifttor keuangan yang berupa rasio-rasio keuangan

trsebut ternyata signilikan pada taraf 5% untuk

;Ediksi 1 tahun sebelum bangkrut dan signifikan

l& taral 10% untuk prediksi 2 tahun sebelumtsrgkut. Pembahasan hasil penelitian terhadaprr&l-model yang dibuat menunjukkan bahwa secara

bd permodelan modelyang memenuhi konsep dan

karakteristik model yang baik, dipenuhi olehmodel yang dihasilkan oleh MetodeDiskriminan Linear dan Metode RegresiLogistik. Penemuan ini konsisten denganpenelitian-penelitian sebelumnya yangdilakukan oleh berbagai penelitian serupayang telah dilakukan oleh misalnya Altman1968,0hlson 1990, Avianti 1ggg.Msdel Penelitian ini dapat membuktikansecara empiris bahwa rata-rata rasiokeuangan CAMEL bankterlikuidasi lebih kecildibandingkan rata-rata rasio keuangan CAMELbank tidak terlikuidasi. dan rata-rata rasiokeuangan CAMEL dapat digunakan sebagaialat prediksi terlikuidasinya suatu bank duatahun sebelum bank tersebut terlikuidasi.Model yang dibentuk dengan menggunakanAnalisis Diskriminan Linear menghasilkanindikator-indikator domi nan (berbentu k rasi o_

rasio keuangan) sebagai berikut :

a. Model prediksi 1 tahun sebelum gagatmenghasilkan:

1) Fasio Return 0n Equity (EarningPower)

2) Basio Cost of Fund (Manajemen)

3) Net lnterest Margin (Earning power)

4) Loan to Deposit Ratio (Likuiditas)

5) Rasio pendapatan bunga dlm penye-

lesaian thdp hasil bunga (KualitasAset)

6) Rasio biaya operasionalterhadap pen-

dapatan operasional (Manajemen)

b. Model prediksi untuk 2 tahun sebelumgagal menghasilkan rasio-rasio dominansebagai berikut :

1. Rasio Akumulasi Cadangan pengha-

pusan Aset/fotal Aset (Kualitas Aset)2, Rasio Aset Utitization (Manajemen)

3. Loan to Deposit Ratio (Likuiditas)

4. Model yang dibentuk denganmenggunakan metode RegresiLogistik menghasilkan rasio-rasiodominan sebagai berikut :

a, Model prediksi 1 tahun sebelumgagal menghasilkan:

1) Rasio pendapatan bungadalam penyelesaian/hasil

JURNAI BtSNts SIRAIEGT o Vot. 10 /Desember/Ih. Vty2002 ffiis+f:is{+r::

Page 10: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

bunga (Kualitas Aset)

?) Cost of fund ratio (Manajemen)

3) Rasio biaya operasional/Fen-

dapatan operasional (Manajemen)

4) Return on asset ratio (Earning

Power)

5) Loan to Deposit ratio (Likuiditasl

b. Model prediksiuntuk 2 tahun sebelum

gagal menghasilkan rasio-rasiodominan sebagai berikut :

1) Rasio akumulasi cadanganpenghapusan aseV total aset(Kualitas Aset)

2) Cost of fund ratia (Manajemen)

3) Biaya 0perasional terhadapPendapatan 0perasional (Mana-

iemen)4l Fee based lncome Ratio (Earning

PoweQ

5) Loan to Deposit ratio (Likuiditas)

5. Berdasarkan hasil penelitian dapatditunjukkan bahwa kekuatan permodalan

tidak memiliki hubungan terhadap prediksi

kebangkrutan bank untuk satu tahunmaupun dua tahun yang akan datang.

Dengan demikian H1 ditolak. Sedangkan

komponan Kualitas Aset, Manajemen,Earning Power dan Likuiditas mampumenunjukkan pengaruh rasio-rasiokeuangan yang masuk kedalamkelompok-kelompok tersebut terhadapkebangkrutan suatu bank. Dengandemikian H2, H3, H4 dan H5 diterima.

6. Model Prediksi kebangkrutan untuk 1

(satu) dan 2 (dua) tahun sebelumbangkrut memiliki perbedaan dalamindikator-indikator keuangan dominanyang membentuknya. Kesimpulan inidibuktikan dengan model-model yang

terbentuk dengan menggunakan analisis

diskriminan linear dan regresi logistikuntuk periode 1 (satu) dan 2 (dua)tahun

sebelum bangkrut memiliki variabel-variabel independen (indikator-indikator

keuangan) yang berbeda.7. Model yang dibentuk dari indikator-

indikator keuangan dominan menunjukkan

JURI'IALBISNISSTRAIEGI . Vot. 10/Desember/fh.

MAN FAAT IN DIMTOR.INDIKATORDALAM PEMBENTUMN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN I

keterkaitan antara indikator-itersebut dengan kebangkrutanbank. Kesimpulan ini diuji denganpenghitungan kekuatan klasilikasidata asli dan data leave one outvalidation yang cukup baik,penghitungan probabilitas kondibank bangkrut dan bank yang sehattidak terlalu bias.

lmplementasi model yang diujikan

data lain menunjukkan bahwa modeldibentuk sesuai dengan lenekonomi dan dapat digunakanmemprediksi kebangkrutan bank

data tahun 1999. Pengujian mprediksi 1 tahun sebelum bangkrut (1

yang dilakukan terhadap model

fukkan ketepatan sebesar gS,45%

Model RL-1 dan 77 ,z7%untuk Modet

sedangkan model prediksi 2 tsebelum bangkrut menunjukkan

klasilikasi sebesar 63.09% untukDL2 dan 77.27% untuk Model RL2.

9. lmplementasi keempat model kekrutan yang telah dibentuk mebahwa faktor-faktor yang mempekebangkrutan bank di lndonesiasaling keterkaitan secara logis.faktor tersebut bila dianalisismendalam dimulai dengan a

kelemahan fundamental sistemlndonesia. Kelemahan-kelemahan

mental tersebut menyebabkanperbankan sangat vulnerable.terdapat gejolak perekonomian bankdengan manajemen yang tidakdalam sistem yang rapuh tersebutilikuid akibat faktor panik. Sementankualitas aset yang buruk pada

nasional menjadi 'semakin buruk

liquidity cruncD tersebut dannegatif terhadap profitabilitas banktersebut. Profitabilitas yang negatifsuatu bank akan memunculkancrunch. Masalah permodalan inimembawa bank pada kondisi in

8.

dan bank-bank tersebut akhirnya

Page 11: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

.INDIIGTOR KEUANGAN

MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN PEREANKAN

mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnyajatuh pada ambang kebangkrutan, Namun

demikian, faktor pertimbangan pemerintah

untuk menentukan suatu bank akan dilikuidasi

atau tidak meskipun secara fundamentalanalisis telah berstatus gagal adalah adalah

sangat penting dan menentukan, Oleh karenaitulah banyak bank-bank di lndonesia yang

secara fundamental telah gagal hingg akinimasih tetap beroperasi. Sebab secara empiristelah terbukti bahwa kegagalan suatu bankapalagi secara bersamaan akan menimbulkan

snowballing effect yang sangat besar bagisistem perbankan dan perekonomian secarakeseluruhan.

Teoritis

hnelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

a yang mengatakan bahwa, model yang

berdasarkan i nd ikator-i n dikator keuan g an berupa

keuangan dapat berfungsi sebagai alat untuk

ikepailitan secara dini (Martin 1977), Modetperingatan d i ni diharapkan d apat me mp erli hatkan

kegagalan di masa yang akan datang yang

oleh fungsi variabel-variabel laporan keuangan

1977).

Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian-

yang lain yaitu bahwa penggunaan rasio-rasio

sebagai indikator untuk memprediksi kepailitan

dan sebagai masukan untuk pembuatan

pediksi kepailitan (Dambolena & Khoury, 1980;

1968; Beaver 1966/1968; Ohlson 1980)karena rasio-rasio keuangan mempunyai

yang erat dengan fenomena kesulitan keuangan

lnan (O'Connor, 1973; Mas'ud Macfoedz, 1994;

I ggg). Sementara itu, rasi o-rasio ke uangan mam pu

i dengan lebih baik kemungkinan pailitnya

pusahaan dibandingkan dengan model random

(Schieder, 1981). Hasil penelitian ini mampukan keeratan hubungan antara fenomenakeuangan perusahaan dengan rasio-rasio

lEr berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan

model prediksi menggunakan regresi loglstikkemampuan untuk memprediksi kebangkrutan

secara lebih baik dibandingkan dengan analisis

linear. Hasil penelitian ini konsisten dengan

hasil dari pendlitian-penelitan sebelumnya sepertiyang dilakukan oleh Wesel, (1990), dan Avianti(1eee),

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterba_tasan, yaitu:

1. Laporan keuangan yang digunakan dalampenelitian ini diambilkan dari direktoriperbankan, sehingga laporan keuangan yang

digunakan sebagai data dalam penelitian inibelum tentu laporan keuangan dengan"pendapat wajar tanpa pengecualian" dariakuntan publik.

2, Data yang dugunakan dalam penelitian inidibatasi hanya pada laporan keuangan yang

diterbitkan untuk publik sehingga tidak bisamenjangkau aspek manajemen seperti yang

dilakukan Bank lndonesia dalam melakukanpenilaian kesehatan bank secara CAMELRating system.

3. Pada tahap pengumpulan data ini juga tidakdilihat apakah ada atau tidak rekayasalaporan keuangan dan kemungkinanterjadinya praktek "window dressing",semua laporan keuangan dianggap benar.

Juga tidak dibedakan besar kecilnya suatubank ( size effect), tidak dipisahkan antaraperusahaan yang sudah go public denganyang belum, bank umum devisa atau bankumum non devisa.

4. Sampel yang diambil hanya meng-coyersekitar 50% daritotal populasi.

5, Terlikuidasi atau tidak terlikuidasinya suatu

bank dalam penelitian ini bias, apakahdisebabkan oleh krisis ekonomi ataukah

disebabkan oleh kinerja manajemen yang

tercermin pada rasio-rasio keuanganCAMEL.

lmplikasi Untuk Penelitian Mendatang

1. Penelitian di masa yang akan datanghendaknya mengambil sampel denganmemperhatlkan perbedaan katagori bank.

Penelitian dimasa datang hendaknya juga

memperhatikan " pendapat akuntan" terhadap

laporan keuangan yang dijadikan sampel.

JURNAT BlsNls STRATEGI : Vol, 10 /Desember/th. VtU2mz

,-o@IQ\'

Page 12: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

2. Penelitian mendatang hendaknya menggukan

lebih banyak variasi pada variabel independen

sebagai prediktor kebangkrutan, sepertipengaruh volatilitas kurs, tingkat inflasi, tingkat

suku bunga, serta pemenuhan ketentuan-

ketentuan kesehatan bank seperti misalnya NOP

dan BMPK.

MANFAAT INDIKATOR.INDIKATORDALAM PEMBENTUIGN MODEL PREDIKSI KONDISI KESEHATAN I

3. Penelitian mendatang hendaknya

bangkan untuk mencoba tehnik yang lain

Neural Network untuk mengatasi masalnormalitas data dan pelanggaran-pel

asumsi klasik yang muncul dalam penelitian

"*{ffi,,.#*JURNAT Brsifis STRATEGI o vot. 10 /Desember/Th. vil/2002

Page 13: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

DAFTAR PUSTAKA

Edward 1., 'Financial Ratio, Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bankrupt cy",TheJournal of Finance, 1 968, hal. 589-609.

&ham, Nancy SriJulianti., 'Analisis Keuangan Perusahaan Perbankan Periode Sebelum dan Sesudah Tahun

1997', Iesis Program Pasca Sarjana Magister Manaiemen Universitas Diponegoro,2000.

I, Xasyu d., Cermin Retak Perbankan-Retleksi Permasalahan dan Alternatit Sotusi, PT Elex Media

Komputindo, 1999

ftili, Titik., dan Manao, Hekinus., "Rasio Keuangan Sebagai Prediktor Bank Bermasalah di lndonesia".Simposium Nasional Akuntansi - Ikatan Akuntan lndonesia, 2000, hal27-44

Fli, llya., Melaca? Kepailitan, Kontan No. 23, Th lV 6 Maret 2000 hal. 24

If hdonesia, Laporan Tahunan Bank Indonesia 1gg7,1998

Laporan Tahunan BanR lndonesia 1998,1 999Laporan Tahunan Bank lndonesia lggg,2000Laporan Yahunan Bank Indonesia 20A0, 2001Direktori Perbankan lndonesia tgg|, 1 998Direffiort Perbankan lndonesia 1 ggg, 2000

, Anies S., dan Hartoto, Muji., "Meramalkan Kebangkrutan Perusahaan Publik', Manajemen,

November-Desember, 1 995, hal 67-81

Wlliam H., "Financial Ratio as Predictors of Failure" , Joumal ol Accounting Research, 1966, hal. 71-1 1 1.

Andrew A.., dan Zimmerman, Jerold., "Efficient and 0pportunistic Choices of Accounting Procedures:

Corporate Control Contest,'The Accaunting Review,Vol.69 No.4 0ktober 1994, hal.539-566.

lsmael G., dan Khoury, "Ratio Stability and Corporate Failure',The ,loarnal of Finance, Vol. bfr,N0.4, September 1980, hal. 1017-1027.

nt, Asli., dan Enrica, Detragachia., "The Determinant of Banking Crises in Developing and Developed

Countries", IMF Staff Paper Vol 45, No. 1 Maret 1998.

Micah., dan Robert Trezervant, 1994, "The Yearend LlF0 lnventory Purchasing Decision: An Empirical

Test", Accounting Review,April 1994, hal. 382-398.

Fanklin., dan Coats, Pamela K., 1993, "Recognizing Financial Distress Patterns Using a Neural Network

T0ol', Financial nanagemenf, Autum 1993, hal 142-155

.,Gonjang-Ganjing Ekonont lndonesia-Badai Belum ARan Segera Berilalu, RGnamediaJakarta, 1998.

Mathew. 1984. Muttivariate Analysis, John Willey & Sons. Canada

ll.,Econometric Analysis, London; Prentice-Hall lnternational Limited, 1993

JURNAT BISNTS STRAIEoI o Vol. 10 /Desember/th. vly2m2

Page 14: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

279,1970.

r Laba : Sua0r

, Jurnal niil

DaIa Analpb

n, November -

lalam Laporan

Gadlah Mada,

.586.

adi Perusahaan

nesia', Kelola,

ramalan,Edisi

slun llasional

lcara Dinamis',

kan 6, Jakarte

yakarta,1996

lPO Valuation"

llasional

Dinamis',

. Jakarta

Hartono, Jogiyanto., Zainuddin, 'Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba : S

Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yaflg Terdaftar di Bursa Efek Jakarta", Jurnal IAkuntansi lndonesia,vol2, No.1 Januari 1999, hal 66-90

Hair, Jr., Joseph I Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatman, and William C. Black, Multivariate Data Anat

with Reading, Fifth Edition, New York: Mac millan Publishing Company, 1995.

lhalauq John Joi., Bangunan Teori, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 1985

lnfobank,Eating 215 BanR, Edisi No. 226lJuni 1998 Volume M, 1998

Rating 162 Bank, Edisi No, 251/Juli 2000 Volume xxll , 2000

Kertopati, S., "Etika Perbankan Dalam Bisnis Perbankan Nasional", Pengembangan Perhanftan, Novemt

Desember 1994

Kiswara, Endhang, "lndikasi Keberadaan Unsur Manajemen Laba (Earning Management): dalam Lap

Keuangan Perusahaan Publik', Iesis $-2, Program Pasca Saranala, Universltas Gadlah M1 999.

Koch, Bruces, "lncome Smoothing; An Experiment", Accauntlng Review,July 1981, hal. 574-5S6.

Machfoedz dan Payamta., "Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah Menjadi Perusa

Publik di BEJ', Kelola, No. 20/Vlll/1999, hal. 54-69.

Machfoedz, Mas'ud, 'Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earnings Changes in lndonesia" , Kc

No. 7/111/1994, hal. 11 4-137 .

Makridakis, Spyros., Wheelwright, Steven C., dan McGee, Victor E., Metode dan Aplikasi Peramalan,kedua, 1993, Erlangga.

Mongid, Abdul., 'Accounting Data and Bank Future Failure : A Model For lndonesia", $imposium lllasrAkunlansi - lkatan Akuntan lndonesia,2000, hal 1-26

Muliawan, Dadang., dan Indira, "Memprediksi Kondisi Perbankan Melalui Pendekatan Solvency Secara DinaBuletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, September 1 998

Muljono, Teguh Pudjo, Analisa laporan Keuangan Untu| Perbankan, Edisi revisi 1999 cetakan O, JaDjambatan, 1999.

Muljono, Teguh Pudjo., Bank Budgeting Prolit Planning Control, Edisi I Cetakan. l, BPFE Yogyakarta, 1

Neill, John D, Susan G. Pourchiau dan Thomas F Sheefel 'Accounting Method Choice and lPO ValuaAccounting Horizon, September 1995, hal, 68-80

Ohlson, James A., "Financial Ratios and the Probabilistic Prediction of Bankruptcy", Journal ol AccouResearch Vol. 18 No. 1 Spring 1980 , hal, 512-533

Pankotfdan Virgil, '0n The Usefulness of Financial Stetement lnformation,The Accounting Review,hal.

Accountlng

w. hal.269-

trr JURNAL ErSNtS SIRATEGI o Vol. 10 /Desember/Th. Vil/2002

Page 15: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

I rqrtampuan Laba dan Arus Kas dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas perusahaan Go publik dilbnesia, Iesis 52, Program pasca garjana ililm,1996.

LDttgku Nuzulul., "lndikasi Potensial Menuiu Bank Survival MelaluiAnalisis Rasio Keuangan : Model-FgesifogistikTrikotomi" ,$impasiun NasionatAkuntansi- tkatan Akantanlndonesii,2000, hal619650

Sltggih., SPS$-slatistik Paranetrik PT Elex Media Komputindo Jakarta, 2000.

Ian R., Financial Ac.counting Theory, Prentice-Hall lnternational, A ,simon & Schuster Company,lJpper Saddle, River, New Jersey, 1gg7, hal.3g-3g

, Ulis., "Penilaian Kesehatan Bank oleh Bank lndonesia dan Manajemen Laba dalam perbankan,,,llesis 52, Progran Pasca Sarjana,llGM,lggg.

.beph F.,'A Multivariate StatisticalAnalysis of The Characteristics of Problem Banks", The Journal ofEnance,Vol. )Cfr No. l, Maret 197S, hal. 2,1- 36.

Joseph F , Commerciat Bank Financiat Management in the linancial service lndustry,fourth editionMcMillan, 1992.

E D., "Effects of Separation of 0wnership from Control an Accounting Policy Decisions',, AccountingReview,0ctober 1 g7O, hal.707 -723

Michael "F., dan Dahl, Drew., "Prompt Corrective Action and Bank Eflorts to Recover Fromundercapitalization", Journal of Banking and Finance 1g (1ggs), hal225-243.

IS-,'Communication and lncome Smoothing Through Accounting Method Choice", Managenent Science,June 1 990, hal-704-723.

'Rasio Keuangan SebagaiAlat Prediksi Kegagalan Suatu Bank", Itleslb 52, Program pasca Sarjana,uGM,1 ggg,

, A., 'Debt-Covenant Violation and Managers Accounting Responsesn, Journal of Accounting andEconomics 1 994, hal. 281 -308.

'Predicting Bank Failure in 1980's". Econonic Review, Second 0uarter-1gg1, hal. 1T-26,

, Brett., Sheriden, Titman., dan Newman, Paul., 'An Explanation for Accounting lncome Smgothing",Journal of Accounting Research, lgBB, hal. 127-143.

]fusein., Research Method in Finance and Banking, Jakarta Business Research Center, PT GramediaPustaka Utama Jakarta, 2000.

llichiel van., Back,.Ba1br9,, Laitinen, Teija., dan Sere, Kaisa.,'Choosing Bankruptcy predictors UsingDiscriminant Analysis, Logit Analysis and Genetic Algorithm s" ,Turku Centre lor iompater SctenciTechnical Report Na.40, September 1996, hal 1-18

.Prgdiks-i Kebangkrutan Bank", Simposium Nasionat Akantansl - tkatan Akuntan tponesla, 2000,

hal 44-64

JURNAI BtSNtS STnATEG| o Vot. 10 /Desember/Th. vty2002

Page 16: I MnNFAAT INDIKAToR-IN DIKAToR KEuANGAN

Whalen dan Thomson., "Using Financial Data to ldentify Changes in Bank Cond16n', EconomleSecond 0uarter, 1988, hal. 17-26.

Zainuddin, 'Manfaat Rasio Keuangan dalah Memprediksi Pertumbuhan Laba: Suatu Studi EmpirisPerusahaan Perbankan yang Terdapat di Bursa Efek Jakarta", Ifesls 52, prognn hsca SaUGM,Yogyakarta, 1998.

Takaria, Matias, "Analisis Kineria Bank swasta dikaitkan dengan ketentuan penyediaan modal minimum,l urnal AkuntansilFE Untar/th ly01 /1 998

Zuhroh, Diana, "Faktor-faktor yang Mendorong Perataan Laba pada Perusahaan Publik lndonesia", IltasisProgran Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta, 1gg6.

sr,"i IJRilTAL srsild STRArfft o Vot. 10 /Desember/Th. vil/2002.i: !:: i ,


Recommended