IMPLEMENTASI ALGORITMA RC6 UNTUK DEKRIPSI DAN ENKRIPSI
SMS BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Muhammad Indra
10.11.4460
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2014
iii
THE IMPLEMENTASI OF RC6 ALGORITHM FOR ENCRYPTION AND DECRYPTION BASED SMS ANDROID
IMPLEMENTASI ALGORITMA RC6 UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI SMS BERBASIS ANDROID
Muhammad Indra
Ema Utami
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Rapid expansion of telecommunication technology has brought a very big benefit for us.
With the existence of telecommunication technology, many constraints such as distance,
location, or time can be overcome. One of the technological results in telecommunication
technology is Short Message Service or usually known as SMS. By using an SMS, the
subscribers can do some exchange of text messages over each other.
SMS is very popular, besides due to its low cost , the messagetransmitted can be
received by the receiver well and quickly. But this communication through SMS
mediacommunication is not a point- to-point, the message is sent via SMS media is not
directly to thepurpose, but rather via the SMS network. On the SMS network, messaging
security is threatenedto be read by people who are not responsible. The software is built
increases messaging security by encrypting the messages sent.
The software is built using the RC6 algorithm for SMS encryption for increased
securitymessages can be improved. RC6 algorithm is an algorithm which is known as the
private keysimplicity. RC6 algorithm is an algorithm with parameters that can work on a long-
diverse key. For the safety aspects, RC6 algorithm prioritizes the principle of iterated
cipher.This software can be created and run on the emulator and android smartphones.
Keyword : SMS,Encryption,RC6, Android Apps
1
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi telekomunikasi yang ada pada saat ini mampu
menciptakan berbagai macam perangkat keras yang dapat digunakan untuk mengirim atau
menerima informasi dengan cepat dan mudah. Penggunaan handphone sebagai device
akses informasi telah berkembang pesat pada era ini. Terlebih lagi, banyak aplikasi mobile
yang diciptakan, membuat informasi-informasi yang dibutuhkan mudah untuk didapat. Para
operating system pada handphone pun telah berhasil membuat device komunikasi tersebut
menjadi sebuah smartphone dengan fungsionalitas lebih baik. Salah satu perangkat keras
yang cukup banyak digunakan pada saat ini adalah smartphone android. Banyak merk dan
jenis smartphone android beredar di pasaran.
Layanan SMS yang menggunakan aplikasi SMS bahwa ponsel masih banyak
digunakan oleh setiap orang, dan merupakan bukan jalur yang aman dalam pertukaran
informasi. Pesan yang dikirim menggunakan aplikasi SMS bawaan ponsel masih berupa teks
terbuka yang belum terproteksi selain itu pengiriman SMS yang dilakukan tidak sampai
kepenerima secara langsung, akan tetapi pengiriman SMS harus melewati Short Message
Service Center (SMSC) yang berfungsi mencatat komunikasi yang terjadi antara pengirim
dan penerima.
Dengan tersimpanya SMS pada SMSC,maka seorang operator dapat memperoleh
informasi atau membaca SMS di dalam SMSC tersebut, hal ini dapat dibuktikan dari
beberapa kasus yang ditangani pihak kepolisian, kejaksaan atau KPK,dimana pihak-pihak
tersebut meminta transkip SMS ke operator untuk dijadikan bahan penyelidikan di
persidangan.
Dengan demikian dibutuhkan suatu metode dan aplikasi yang dapat
mempertimbangkan solusi encrypted end to end dengan melakukan enkripsi terhadap pesan
SMS. Enkripsi adalah proses mengubah suatu pesan asli yamg disebut plaintext menjadi
sebuah sandi atau kode yang tidak terbaca yang disebut chipertext dan tidak dapat
dimengerti, untuk mengembalikan pesan kebentuk asli seperti semula diperlukan proses
yang disebut dekripsi. Enkripsi dimaksudkan untuk melindungi dan menyamarkan informasi
agar tidak terlihat oleh pihak atau orang yang bukan seharusnya.
2
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Kriptografi
Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, crypto dan graphia. Crypto berarti secret
(rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan). Menurut terminologinya kriptografi adalah ilmu
dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ketempat
lain 1. Dalam menjaga kerahasiaan data, kriptografi mentransformasikan data jelas (plaintext)
ke dalam bentuk data sandi (ciphertext) yang tidak dapat dikenali. Ciphertextinilah yang
kemudian dikirimkan oleh pengirim (sender) kepada penerima (receiver). Setelah sampai di
penerima, ciphertext tersebut ditranformasikan kembali ke dalam bentuk plaintext agar dapat
dikenali.Proses pengembalian sebuah ciphertext ke plaintext disebut dekripsi.
2.2 Tujuan Kriptografi
Kriptografi sesungguhnya merupakan studi terhadap teknik matematis yang terkait
dengan 4 aspek keamanan dari suatu informasi yakni informasi dan keamanan (Secrecy),
informasi tidak dirusak (Integrity), informasi hanya dapat diakses oleh yang berhak
(Authentication), dan informasi yang salah kirim (non-repudiation) . Keempat aspek tersebut
merupakan tujuan utama dari suatu sistem kriptografi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Keamanan(Secrecy)
Secrecy adalah hal yang penting, bahkan mutlak menjamin amanya data
disimpan. Kita menginginkan data disimpan, dimana orang lain melihatnya ataupun
menyalin dan mengirim data tersebut .
2. Integritas data ( integrity)
Integritas data diperlukan untuk menjamin bahwa data yang dikirim harus benar-
benar data asli yang dikirim oleh orang atau user yang benar-benar mengirimkan
pula. Selain itu, integritas harus dapat memberikan jaminan untuk tiap bagian bahwa
pesan tidak akan mengalami perubahan dari saat ia dibuat sampai saat dibuka.
3. Otentikasi (authentication)
1 Ariyus, Dony.2006.KRIPTOGRAFI keamanan data dan komunikasi.Yogyakarta : Graha Ilmu hal.9
3
Salah satu isu yang terkait dengan kerahasiaan dan keamanan data adalah
authenticity (keaslian). Isu ini sangat mendasar, untuk membuktikan asli atau
tidaknya dokumen atau pesan yang dipakai oleh sekelompok orang dalam
bertransaksi. Pembuktian sebuah dokumen atau data ini asli atau tidak, juga
merupakan dasar untuk pelayanan keamanan untuk kepentingan yang lain juga.
4. Nirpenyangkalan (Non-repudiation)
Non-repudiation berfungsi untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap suatu
aksi yang telah dilakukan oleh pelaku aksi itu sendiri. Dalam suatu jaringan, baik itu
jaringan komputer maupun internet seseorang yang bertindak sebagai user harus
bisa memberikan laporan atau fakta-fakta mengenai penggunaan layanan yang
dipakai sehingga dia tidak bisa menyangkal fakta bahwa dia telah benar-benar
menggunakan atau melakukan akses terhadap jaringan. Jika terjadi penyangkalan
maka diperlukan suatu prosedur yang melibatkan pihak ketiga untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
2.3 Algoritma Kriptografi
2.3.1 Algoritma RC6
Algoritma RC6 seperti juga RC5 merupakan algoritma cipher yang terparameterisasi.
RC6 secara tepat ditulis sebagai:RC6 – w / r / b. Nilai parameter w, r, dan b menyatakan hal
yang sama seperti yang ditunjukkan dalam algoritma RC5. Algoritma RC6 yang dipakai
sebagai kandidat AES adalah RC6-32/20/b, yang berarti ukuran word 32 bit, jumlah ronde 20
kali, dengan panjang kunci b ditentukan pengguna.
2.3.2 Key Expansion Algorithm
Algoritma untuk membangkitkan kunci internal sama seperti pada RC5. Nilai
konstanta Pw dan Qw yang digunakan juga sama, tetapi ukuran array S tidak sama dengan
yang seperti RC5. Ukuran t dari array S dalam RC6 adalah t = 2(r+2), yang berarti terdapat
lebih banyak kunci internal yang dibangkitkan daripada jumlah kunci internal RC5. Berikut
algoritmanya:
S[0] = Pw
fori = 1 to (2r + 3) do
4
S[i] = S[i – 1] + Qw
i = 0
j = 0
A = 0
B = 0
for3 × max(c, (2r + 4)) times do
S[i] = (S[i] + A + B) <<< 3
A = S[i]
L[i] = (L[j] + A + B) <<< 3
B = L[i]
i = (i + 1) mod (2r+4)
j = (j + 1) mod c
2.3.3 Algoritma Enkripsi
Fungsi enkripsi menerima input 1 blok plaintext yang terbagi dalam 4 register yang
masing-masing berupa w-bit word, yaitu A, B, C, dan D. Ciphertext hasil proses terbagi dan
disimpan dalam A, B, C, dan D. Dalam proses enkripsi diperlukan tabel kunci S yang
dianggap telah didapat dari proses sebelumnya.
Secara lebih detil, proses enkripsi dengan RC6 dapat dibagi dalam beberapa
langkah. Dalam penjelasan berikut, notasi (A,B,C,D) = (B,C,D,A) berarti adalah operasi
assignment yang dilakukan paralel (bersamaan) untuk setiap elemen di ruas kanan ke ruas
kiri yang berkorespondensi. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Mula-mula lakukan half-round loop yang seperti pada RC5:
fori = 1 to r do
A = ((AB) <<< B) + S[i] ⊕
5
(A,B) = (B,A)
2. Lakukan dua proses RC5 secara paralel, yang satu untuk register A, B dan
yang lain untuk register C, D.
fori = 1 to r do
A = ((AB) <<< B) + S[2i] ⊕
C = ((CD) <<< D) + S[2i+1] ⊕
(A,B) = (B,A)
(C,D) = (D,C)
3. Pada tahap pertukaran, dari pada menukar A dengan B, dan C dengan D,
lakukan permutasi antar keempat register (A,B,C,D) = (B,C,D,A), sehingga
komputasi AB bercampur dengan komputasi CD.
fori = 1 to r do
A = ((AB) <<< B) + S[2i] ⊕
C = ((CD) <<< D) + S[2i+1] ⊕
(A,B,C,D) = (B,C,D,A)
4. Campurkan komputasi AB dengan CD lebih jauh, yaitu dengan
mempertukarkan kedua nilai yang menyatakan jumlah rotasi pada masing-masing
komputasi.
fori = 1 to r do
A = ((A⊕B) <<< D) + S[2i]
C = ((C⊕D) <<< B) + S[2i+1]
(A,B,C,D) = (B,C,D,A)
5. Daripada menggunakan nilai B dan D secara langsung, RC6 menggunakan
hasil transformasi kedua register ini. Hal ini dilakukan untuk tidak mengulangi
6
masalah rotasi seperti pada RC5 di mana tidak seluruh bit dalam data yang
berpengaruh dalam rotasi. Oleh karena itu, fungsi transformasi yang dipilih harus
dapat memanfaat seluruh bit di dalam data untuk mengatur jumlah bit yang
dirotasikan. Fungsi yang dipilih adalah f(x) = x(2x + 1) (mod 2w) yang kemudian
diikuti dengan rotasi ke kiri sebanyak 5 bit. Transformasi ini terpilih karena fungsi f(x)
yang merupakan fungsi satu-ke-satu memiliki bit-bit orde atas yang menentukan
jumlah rotasi yang akan digunakan yang sangat bergantung pada x.
fori = 1 to r do
p = (B × (2B + 1)) <<< 5
q = (D × (2D + 1)) <<< 5
A = ((A⊕p) <<< q) + S[2i]
C = ((C⊕q) <<< p) + S[2i+1]
(A,B,C,D) = (B,C,D,A)
6. Setelah loop di atas selesai, akan terdapat hasil di mana plaintext bisa
menunjukkan bagian input ronde pertama dalam enkripsi dan ciphertext bisa
menunjukkan bagian input ronde terakhir dalam enkripsi. Oleh karena itu perlu
ditambahkan langkah-langkah di awal dan di akhir loop untuk menyamarkan
hubungan ini. Sehingga, terbentuklah algoritma enkripsi RC6 yang sebagai berikut:
B = B + S[0]
D = D + S[1]
fori = 1 to r do
p = (B × (2B + 1)) <<< 5
q = (D × (2D + 1)) <<< 5
A = ((A⊕p) <<< q) + S[2i]
C = ((C⊕q) <<< p) + S[2i+1]
7
(A,B,C,D) = (B,C,D,A)
A = A + S[2r + 2]
C = C + S[2r + 3]
Perlu diketahui juga, dalam varian baru RC6 jumlah rotasi ke kiri yang mengikuti
fungsi kuadrat bukan 5 bit tetapi adalah 2log(w) bit.Sama seperti pada RC5, algoritma
enkripsi RC6 juga merupakan penurunan dari algortima enkripsi. Algoritmanya adalah
sebagai berikut :
C = C – S[2r + 3]
A = A – S[2r + 2]
fori = r downto 1 do
(A,B,C,D) = (D,A,B,C)
p = (D × (2D + 1)) <<< 5
q = (B × (2B + 1)) <<< 5
C = ((C – S[2i + 1]) >>> q)p ⊕
A = ((A – S[2i]) >>> p)q ⊕
D = D – S[1]
B = B – S[0]
RC6 adalah algoritma paling baru diantara algoritma RC dan belum ada catatan
mengenai kriptanalisi terhadap algoritma ini. Perlu diingat bahwa algoritma ini hampir setara
dengan algoritma Rijndael yang ditetapkan sebagai AES pada tahun 2001-2010. Jika
Rijndael diperkirakan akan bertahan (tidak dapat dipecahkan) hingga 5 tahun lagi, maka RC6
juga begitu.
2.4 SMS (Short Message Service)
2.4.1 Pengertian Short Message Service (SMS)
8
SMS adalah kependekan dari Short Messages Services. Ini merupakan sebuah
teknologi yang menyediakan pelayanan pengiriman dan penerimaan pesan antar mobile
phone. SMS pertama kali dikenalkan di Eropa sekitar tahun 1992. Teknologi SMS hanya
dapat membawa data yang terbatas. Seperti namanya “Short Message Services”, data yang
mampu ditampung juga terbatas. Hanya 160 karakter per sms2.
2.5 Android
Pada masa kini mobilitas seseorang yang cepat berdampak pula pada mobilitas
aplikasi serta perangkat pendukungnya sehingga menyebabkan aplikasi bergerak terus
meningkat perkembangannnya seiring dengan semakin canggihnya perangkat keras yang
mendukung aplikasi tersebut termasuk sistem operasi yang digunakan. Salah satu pemain
yang mengembangkan sistem operasi pada perangkat bergerak adalah Android.Android
adalah sistem operasi bergerak (mobile operating system) yang mengadopsi sistem operasi
Linux namun telah dimodifikasi3.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perancanaan strategi yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Analisis SWOT dalam pengaplikasianya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) bisa menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagaimana mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
3.2 Analisis Kebutuhan Awal
Aplikasi RHSms ini digunakan untuk mengirim dan menerima pesan secara
terenkripsi ataupun tidak, Untuk mengirim pesan secara terenkripsi, aplikasi ini mengenkripsi
pesan menjadi ciphertext kemudian dikirim kepada penerima dan mendekripsi pesan yang
diterima menjadi plainteks, sehingga kondisi yang terjadi pada pengirim dan penerima SMS
adalah:
2 Sunardi, Hari Murti, Hersatoto Listiyono, Aplikasi SMS Getway
3 Dodit Suprianto dan Rini Agustina, S.Kom, M.Pd, Pemrograman Aplikasi Android, hal 9
9
1. Setiap pengirim dan penerima SMS sudah menginstall aplikasi ini
2. Pengirim dan penerima SMS harus memiliki kunci simetri yang sama sesuai
yang telah disepakati sebelum mengirim dan menerima SMS yang terenkripsi.
3.3 Analisis Kelayakan Sistem
Ketika sistem menyusun dokumen kebutuhan sistem, maka tahap desain sistem bisa
dimulai. Namun tidak semua kebutuhan sistem yang didefinisikan pada tahapan analisis
kebutuhan sistem layak untuk dikembangkan, Tahap ini yang sering kita sebut dengan
tahapan analisis kelayakan atau studi kelayakan.
3.3.1 Analisis Sistem Operasi
Pengembangan aplikasi ini ditujukan sepenuhnya untuk sistem operasi android,
mengapa android? karena Aplikasi ini berbasis android yang sekarang banyak digunakan.
Dengan pulsa secukupnya, aplikasi ini dapat berjalan sepenuhnya. Pertimbangan lain untuk
implementasi algoritma ini adalah sistem android yang open source, lalu keberagaman
pilihan perangkat dan hal ini hanya bisa didapat di Android. pertimbangan sistem operasi lain
memiliki beberapa kekurangan, seperti Blackberry dan iOS yang tidak open source, ataupun
aplikasi berbasis web yang membutuhkan koneksi internet yang memadai. Dengan demikian,
Android paling layak sebagai sistem operasi untuk aplikasi ini.
3.3.2 Analis Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan pengguna terhadap fitur di aplikasi ini adalah keamanan dalam mengirim
dan menerima SMS, sehingga pesan yang dikirim dapat dienkripsi dengan menu enkripsi
yang telah disediakan, beberapa fitur standar pada aplikasi SMS seperti pesan masuk,
pesan terkirim dan draft pesan tidak dibutuhkan karena berkaitan dengan tujuan kriptografi
diantaranya kerahasiaan dan nir-penyangkalan.
3.3.3 Analisis Kelayakan Operasional
Operasioanal sistem ini tidak membutuhkan keterampilan khusus. Karena sebagian
masyarakat Indonesia telah terbiasa dengan smartphone terutama android yang mengalami
peningkatan sangat pesat. Hal ini memungkinkan aplikasi ini dapat dijalankan oleh semua
orang, Dengan ditunjang tampilan aplikasi yang user friendly, maka secara operasional,
sistem ini layak.
10
3.3.4 Kebutuhan Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi RHSms
adalah:
a. Komputer
1. Processor :AMD E-450 APU with Radeon(tm) HD Graphics, 1646 Mhz, 2 Core(s)
2. Memory : 2048 MB DDR3
3. Storage : 120 GB SSD
4. VGA : Radeon 6320
b. Perangkat Smartphone
1. Device : Samsung Galaxy Mini S5570
2. Display :TFT Capacitive Touchscreen, 256K colors(240 x 320 pixels)
3. CPU : 600 MHz ARMv6
4. GPU : Adreno 200
5. Android OS : 2.3.8 Gingerbread
3.3.5 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak adalah peralatan maupun bahasa pemrograman yang digunakan
dalam pembuatan aplikasi ini antara lain:
a. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32bit.
b. Android SDK.
c. Eclipse.
d. Java (bahasa pemrograman).
e. Dll.
3.3.6 Kebutuhan Implementasi Sistem
Kebutuhan implementasi sistem atau kebutuhan operasional yang dibutuhkan untuk penggunaan aplikasi ini adalah:
11
1. Sistem operasi android versi 2.2 (Frozen Yoghurt) atau lebih tinggi.
2. Ram minimal 256 MB.
3. Memiliki pulsa yang cukup.
3.4 Perancangan Sistem
Perancangan Sistem Meliputi:
1. Perancangan proses yang meliputi flowchart
2. UML (Unified Modelling Language)
3. Perancangan antarmuka.
3.4.1 Flowchart
Gambar 3.1 Flowchart Aplikasi
Flowchart dari aplikasi ini dapat dijelaskan pertama pengguna menjalankan aplikasi
jika ada pesan masuk aplikasi akan memberikan pemberitahuan berupa tampilan menerima
12
pesan kemudian dari pesan yang masuk pengguna dapat membacanya, jika pesan tersebut
terenkripsi maka pengguna dapat mendekripsi dengan menggunakan kunci yang telah
ditentukan sehingga pesan dapat terbaca.
3.4.2 Use Case Diagram
Use case diagram enkripsi SMS menceritakan tentang user yang menggunakan
aplikasi ini secara optional bisa memilih untuk mengakses menu sesuai dengan yang
diinginkan, fungsi utama dari aplikasi ini semuanya terletak pada halaman pertama setelah
dijalankan, sehingga loading cepat dan tidak bertele-tele.
Gambar 3.2 Case Diagram Aplikasi
3.5 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka adalah proses desain form sebagai interaksi antara
pengguna dan aplikasi.
13
Gambar 3.3 RancangTampilan Menu Utama
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Implementasi merupakan salah satu tahapan dalam rekayasa perangkat lunak
setelah analisis dan perancangan sistem, di tahapan ini diketahui sejauh mana aplikasi
dibangun, bagaimana keluaran dari aplikasi ini apakah sesuai dengan tujuan awalnya.
Tampilan dari aplikasi kriptografi berbasis android yang dibuat menggunakan eclipse
ini terdiri dari beberapa tampilan, diantaranya Splash Screen, Menu About, Menu Help, Menu
Pengaturan dan Pilih Menu.
Tampilan utama aplikasi mengatur proses enkripsi, dekripsi, mengirim dan menerima
pesan. Tampilan ini dibuka melalui splash screen dan melalui fungsi notifikasi yang terdapat
pada aplikasi.
4.1.1 Splash Screen
Pada saat aplikasi dijalankan, pengguna akan ditampilkan splash screenberupa logo
aplikasi RHSms, setelah beberapa saat pengguna akan masuk ke halaman login.
14
Gambar 4.1 Form Splash Screen
4.1.2 Tampilan Menu Utama
Pada menu ini terdapat lima tombol yang memiliki fungsi masing-masing yaitu,
tombol Tulis pesan berfungsi untuk menuju activity tulis pesan. Tombol kotak masuk
berfungsi menuju activity Inbox. Tombol bantuan berfungsi menuju activity Bantuan.
Sedangkan tombol About berfungsi menuju activity About dan tombol Pengaturan Keamanan
berfungsi menuju activity Pengaturan Keamanan.Tampilanya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Form Menu Utama
15
4.1.3 Form Tulis Pesan
Pada tab Tulis Pesan ini pengguna diharapkan untuk memasukan nomor tujuan,
pesan yang ingin disampaikan, memasukan kunci pesan, menekan tombol enkripsi
kemudian bisa akan muncul hasil enkripsi kemudian setelah muncul hasil enkripsi pengguna
dapat menekan tombol kirim.
Gambar 4.3 Form Tulis Pesan
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Setelah tahapan-tahapan penelitian dilakukan kesimpulan yang dapat diambil dalam
penelitian kali ini adalah:
1. Perancangan Aplikasi dilakukan dengan menggambarkan sistem
menggunakan beberapa diagram UML yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram,
Squence diagram, dan Class diagram. Selanjutnya dilakukan perancangan antar
muka untuk menghubungkan pengguna dan aplikasi.
2. Mengevaluasi kinerja algortima kriptografi RC6 ini algoritmanya sederhana
dan cepat untuk melakukan proses enkripsi.
16
5.2 Saran
Pada penulisan Skripsi ini tentu masih banyak kekurangan , dan mungkin dapat disempurnakan oleh penelitian-penelitian berikutnya. Untuk lebih menyempurnakan program ini penulis memberikan beberapa saran diantaranya:
1. Saat ini aplikasi hanya dapat menampilkan saja namun tidak dapat menyimpan. Sehingga untuk pengembang berikutnya bukan hanya menamapilkan saja namun dapat menyimpan pesan (inbox maupun outbox).
2. Diharapkan dalam pengembangan selanjutnya, aplikasi ini belum dapat mengirimkan langsung kunci enkripsi dan kunci dekripsinya bersama pesan teksnya, sehingga pengembang berikutnya bisa mengembangkan kekurangan ini.
3. Aplikasi ini belum terintergrasi langsung dengan operator seluler sehingga pengembangnya diharapkan aplikasi sudah terintergrasi dengan operator seluler.
Demikian beberapa saran yang dapatdipergunakan sebagai pertimbangan untuk pengembangan aplikasi pada penelitian selanjutnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.
Ariyus, Dony.2006.KRIPTOGRAFI keamanan data dan komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Kurniawan,Agus.2008.Konsep dan Implementasi CRYPTOGRAPHY DENGAN.NET.Depok :
Dian Rakyat
Sakur,S. B. 2010. PHP 5 Pemrograman Berorientasi Objek - Konsep & Implementasi .
Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET
Suprianto, Dodit, Ririn Agustina. 2012. Pemrograman Aplikasi Android. Yogyakarta:
MediaKom.
Wahana Komputer. 2012. PanduanAplikatif & Solusi Membangun Aplikasi Bisnis dengan
NetBeans 7. Yogyakarta: Penerbit Andi
Winarno, Edy, Ali Zaki, SmitDev Community.2012. Membuat Sendiri Aplikasi Android untuk
Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Yasin, V. 2012. REKAYASA PERANGKAT LUNAK BERORIENTASI OBJEK Pemodelan,
Arsitektur dan Perancangan (Modeling, Architecture and Design). Jakarta: Mitra
Wacana Media.