+ All Categories
Home > Documents > INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND...

INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND...

Date post: 29-Sep-2020
Category:
Upload: others
View: 0 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
56
ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 ASEAN ECONOMIC 2015 INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOK No 4/Tahun III/Desember 2014 Macroeconomic Dashboard Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Indonesia Menghadapi AEC 2015
Transcript
Page 1: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY

2015

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY2015

INDONESIAN ECONOMICREVIEW AND OUTLOOK

No 4/Tahun III/Desember 2014

Macroeconomic DashboardFakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Gadjah Mada

Indonesia MenghadapiAEC 2015

Page 2: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Kata Pengantar

Selamatmembaca

Prof.Dr.SriAdiningsih,M.Sc

HeadofResearcher

MacroeconomicDashboard

Indonesian Economic Review and Outlook (IERO)adalah buletin ilmiah kuartalan yang membahasgambaran umum terkini perekonomian Indonesiadisertaiprospeknyadimasamendatang,Buletin iniditerbitkan oleh Macroeconomic Dashboard yangmerupakan fasilitas laboratorium ekonomi makroyangdikembangkanJurusanIlmuEkonomi,FakultasEkonomika dan Bisnis Universitas Gadjah MadabekerjasamadenganPTBankMandiri(Persero)Tbksejaktahun2012.

Dalam melihat prospek perekonomian Indonesia,buletin ini menggunakan Konsensus ProyeksiIndikatorMakroekonomidariparaakademisibidang

ekonomidanjugasecarakhususmengembangkanGadjahMadaLeadingEconomicIndicator (GAMA LEI) sebagai instrumen proyeksi perekonomian yangdikembangkansecaraorisinilolehtimMacroeconomicDashboard.GAMALEIyangtelahterbuktimampumemprediksikansiklusperekonomianIndonesiasecaratepatselamatujuhedisitetapselaluterusmengalamipenyempurnaanpadasetiapedisinyaagardapatmenjadialatindikasisiklusperekonomianIndonesiayangsemakindapatdipercayaolehparapenggunanya.

Denganoutreachmencapailebihkurangseribuorangpembacaper-haribaikdalambentuk fisikmaupunversionline sertaoutreach totalyang telahmencapaihinggalebihdarisetengahjutapembaca,IEROpadaedisiinimengangkattema:“KesiapanIndonesiaMenghadapiASEANEconomicCommunity2015”.Temainidiangkatuntukmenangkapharapan besar dari seluruh lapisanmasyarakat Indonesia akanmasadepan ekonomi Indonesia yang penuh tantangan terutama dikaitkan denganmenjelangnyakehadiranASEANEconomicCommunity2015,namunditengahtrenpertumbuhan ekonomi nasional, regional dan global yang justru menunjukkanperlambatan.Semogapemerintahandanotoritasekonomimampumengubahsiklusekonomiyangmenurun,mengubahpengelolaanekonomi,agarekonomiIndonesiakembalibangkit,tumbuh,danberkembangberkelanjutan.

Page 3: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Daftar Isi

RINGKASANEKSEKUTIF........................................................................................... 1

A. PERKEMBANGANEKONOMIMAKRODANFISKAL

1. PerekonomianIndonesiamasihmenunjukkantren

perlambatan......................................................................................................... 3

2. FiscalspacemeningkatseiringturunnyasubsidiBBM..................... 8

B. SEKTORMONETERDANPASARKEUANGAN

1. Rupiahmasihtertekan.................................................................................... 13

2. Kemampuanmembayarpinjamanmembaik........................................ 20

3. Trenpeningkatansurplusneracapembayarandanperdagangan

masihberlanjut................................................................................................... 24

C. GAMALEIDANKONSENSUSPROYEKSIEKONOMI

1. GAMALeadingEconomicIndicator(GAMALEI)................................. 28

2. KonsensusProyeksiIndikatorMakroekonomi..................................... 30

D. PERKEMBANGANEKONOMIREGIONAL.................................................... 32

E. ASEAN:RapuhnyaPerekonomianKawasanMenjelang

AEC2015.................................................................................................................... 35

F. ISUTERKINI.............................................................................................................. 44

G. ECONOMICOUTLOOK.......................................................................................... 50

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada iii

Page 4: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Daftar Istilah

AEC ASEANEconomicCommunity

APBN AnggaranPenerimaandanBelanjaNegara

APBNP AnggaranPenerimaandanBelanjaNegaraPerubahan

ASEAN AssociationofSouthEastAsianNations

BBM BahanBakarMinyak

BEI BursaEfekIndonesia

BI BankIndonesia

BPS BadanPusatStatistik

bps basispoint

CAD CurrentAccountDeficit

DPR DewanPerwakilanRakyat

ECB EuropeanCentralBank(BankSentralEropa)

EDB EaseofDoingBusiness

FFR FedFundRate,SukuBungaAcuanTheFed

GAMALEI GadjahMadaLeadingEconomicIndicator

GCI GlobalCompetitivenessIndex

GST GoodsAndServiceTax

HDI HumanDevelopmentIndex

IDR IndonesianRupiah

IHK IndeksHargaKonsumen

IHP IndeksHargaProdusen

IHSG IndeksHargaSahamGabungan

JPKE JabatanPerancangKemajuanEkonomi

kk KepalaKeluarga

LHS LeftHandSide(sisivertikalkiri)

LPG LiquifiedPetroleumGas

LPS LembagaPenjaminSimpanan

Migas MinyakdanGasBumi

Minerba MineraldanBatubara

MPR MajelisPermusyawaratanRakyat

Musrembang MusyawarahPerencanaanPembangunan

m-t-m month-to-month

NYSE NewYorkStockExchange

OJK OtoritasJasaKeuangan

Organda OrganisasiPengusahaNasionalAngkutanBermotordiJalan

PBI PeraturanBankIndonesia

PDB ProdukDomestikBruto

PNBP PenerimaanNegaraBukanPajak

PPh PajakPenghasilan

PPn PajakPertambahanNilai

PPnBM PajakPenjualanAtasBarangmewah

q-t-q quarter-to-quarter

RAPBN RencanaAnggaranPendapatandanBelanjaNegara

RHS RightHandSide(sisivertikalkanan)

RPJMN RencanaPembangunanJangkaMenengahNasional

SBI SertifikatBankIndonesia

SBN SuratBerhargaNegara

SEZ SpecialEconomicZone

SUN SuratUtangNegara

TheFed TheFederalReserve(BankSentralAmerika)

TTL TarifTenagaListrik

USD DolarAmerika

UU Undang-Undang

VAT ValueAddedTax

vs versus

y-o-y year-on-year

Indonesian Economic Review and Outlookiv

Page 5: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perekonomian Indonesia masih mengalami perlambatan sebagaimana

proyeksi GAMA LEI pada terbitan kuartal-III 2014. Secara year-on-year,

pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal-III 2014 hanya sebesar

5,01%, tingkat pertumbuhan terendah sejak kuartal IV-2009. Penurunan

kinerja ekonomi ini sebagian disebabkan perkembangan ekonomi global

yangmasihlesudanrendahnyapembentukanmodaltetapbruto.Meskipun

demikian, pada kuartal III-2014, surplus Neraca Pembayaran kembali

meningkat yang disumbang oleh surplus Neraca Transaksi Modal dan

Finansial. Begitu pula pada Neraca Perdagangan Barang yang kembali

surplus.

Meskipun terjadi perlambatan ekonomi, realokasi subsidi BBMke sektor

produktifdiharapkanmampumenunjangkinerjaperekonomianmendatang.

Apalagihinggalaporaniniditulispenerimaanperpajakan—yangmerupakan

sumber utama penerimaan negara—hanyamencapai 75,73% dari target

2014. Selain itu, bagaimana subsidi BBM ini direalokasikan juga turut

mendapatperhatiankarenahingga saat inimarket playermasihmenanti

rencanakerjapemerintahyangtertuangdalamAPBN2015.

Pelemahannilairupiah,baikdarisisiinflasimaupunnilaitukar,masihterus

berlanjut.BankIndonesiakemudianmengantisipasipelemahanrupiahini

dengan menaikkan BI rate sebesar 25 bps pada November lalu. Namun

demikian, kompensasi kenaikan harga BBM yang diberikan kepada

masyarakatmiskindiharapkanlebihdaricukupuntukmenutupikenaikan

biaya hidup akibat inflasi. Estimasi dari tim Macroeconomic Dashboard

menunjukkan jumlahkompensasi yangdiberikanpemerintahpadabulan

November-Desember2014dan Januari-Juni 2015 cukupuntukmenutupi

kenaikanbiayahidupmasyarakatmiskin(11,6%vs.3,2%)hingga8bulan

mendatang.

Pada edisi kali ini GAMA LEI dan konsensus proyeksi indikator

makroekonomimemprediksikanmasih akan terjadinya penurunan siklus

perekonomian. Penurunan ini diperkirakan terjadi akibat situasi

makroekonomi nasional dan global yang masih belum kondusif. Namun

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 1

Page 6: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

demikian patut diingat bahwa arah perekonomian yang tertuang dalam

APBN 2015 masih belum ditetapkan, sehingga perekonomian Indonesia

masihsangatmungkinuntukbouncingbackdimasamendatang.

Perekonomian daerah menunjukkan pertumbuhan yang meningkat di

kawasantimurIndonesiayangdisumbangolehmeningkatnyaeksporpasca

keluarnyaizinekspormineral.Namundemikianinflasijugamarakterjadi,

dimanaterdapat16provinsiyangmemilikiinflasidiatasrata-ratanasional,

meningkatdarikuartal-II2014dimanahanyaada12provinsiyanginflasinya

di atas rata-rata nasional. Hal ini patut dicermati terutama oleh Tim

Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah yang merupakan ujung

tombakpengendaliinflasididaerah.

Sementara itumenjelang berakhirnya Tahun 2014, situasi perekonomian

ASEAN pada kuartal III-2014mencatatkan tingkat pertumbuhan sebesar

3,42%dimanalebihrendahdibandingkancapaianserupapadakuartalII-

2014 sebesar 4,28% akibat melambatnya pertumbuhan negara-negara

utamadi kawasan seperti Indonesia,Malaysia dan Filipina serta tekanan

inflasiyangrelatifmasih tinggipadaprodukmakanandanproduk impor.

Namunsentimenpositifparapelakupasarmasihtinggiterhadapkawasanini

yang ditunjukkan dengan pertumbuhan positif sebesar dua digit pada

hampir semua indeks pasar saham di kawasan ASEAN, namun sentimen

positiftersebutdibayang-bayangiolehrencanakenaikanbasissukubunga

The Fed pada 2015 yang dikhawatirkan akan mengakibatkan terjadinya

pembalikanarusmodaldarikawasanASEANkepadanegara-negaramaju.

Isudayasaingpadaarusperdaganganinternasionalmasihmenjadikendala

di kawasan ini dengan kecenderungan melemahnya mata uang negara-

negaradiASEANdiikutidenganperbaikanyangrelatiftidaksignifikanpada

berbagai indikator daya saing yang dirilis oleh berbagai lembaga

internasional terutama ketika kawasan ASEAN memiliki kecenderungan

lebihmengandalkanperdaganganekstra-ASEANdibandingkanperdagangan

intra-ASEAN. Khusus untuk Indonesia yang saat ini sudah mencatatkan

neracaperdaganganyangnegatifdengannegara-negarautamadikawasan

ASEAN bahkan sebelum terlaksananya AEC 2015, harus memberikan

perhatianyanglebihseriusterkaitisudayasaingagartidaksekedarmenjadi

“penonton”padasaatAEC2015telahterlaksananantinya.

Indonesian Economic Review and Outlook2

Page 7: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 3

1. Perekonomian Indonesia masih menunjukkan tren

perlambatan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2014menyentuh

angka5,01%(y-o-y). Angkatersebutjauhlebihrendahjikadibandingkan

dengan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama pada tahun

sebelumnyayangmencapai5,63%(y-o-y).Nampaknya,efekmultiplierdari

PemiluPresidendanWakilPresidenyangdilaksanakanpadatanggal9Juli

2014lalutidaksebesaryangdiharapkan.Namundemikian,melambatnya

pertumbuhanekonomiIndonesiatersebutsesuaidenganperkiraanGAMA

LeadingEconomic Indicator yang telah lebih dahulumemprediksi adanya

penurunansiklusperekonomianIndonesiapadakuartalIII-2014.

Kian melambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama

beberapa kuartal terakhir ini sejalan dengan melambannya

pertumbuhanekonomipadaduanegaramitradagangutamaIndonesia

yaituTiongkokdanJepang. Melemahnya kinerja pertumbuhan ekonomidi

kedua negara tersebut juga diperburuk oleh harga komoditasglobalyang

masih rendah seiring dengan melemahnya permintaan global. Menurut

publikasiBankDunia,harga minyak dunia dan harga komoditasnonmigas

pada Oktober 2014 menurun masing-masing sebesar 8,9% ( ) dan m-t-m

1,0%( ).Kondisi tersebut turutberdampak buruk bagi kinerja eksporm-t-m

IndonesiapadakuartalIII-2014.

Seiring dengan melemahnya kinerja ekspor di Indonesia,

SektorIndustri (yangterdiridariSektor IndustriPengolahan,Sektor

Listrik, Gas dan Air Bersih serta Sektor Konstruksi) juga tercatat

mengalami perlambatan pada kuartal III-2014. Pertumbuhan Sektor

Industri melambat menjadi4,98%( )jika dibandingkan dengan kuartal y-o-y

sebelumnyayangmampu tumbuh mencapai5,32%( ).Halserupa juga y-o-y

terjadi pada angka pertumbuhan Sektor Jasa yang turut melambat. Pada

kuartalIII-2014,SektorJasa mencatat pertumbuhan sebesar6,08%( ), y-o-y

melambat jika dibandingkan pertumbuhan pada kuartal sebelumnyayang

mencapai 6,24 ( ). Kondisi tersebut disebabkan oleh melemahnyay-o-y

kinerja pada Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa perusahaan seiring

dengan melambatnya pertumbuhan kredit pada kuartal III-2014 dimana

A. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN FISKAL

Page 8: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook4

BankIndonesiameng oreksi proyeksi pertumbuhan kreditditahun2014k

dari18,2%( )menjadi14,4%( ).Penyebab perlambatan tersebuty-o-y y-o-y

antara lain karena rendahnya permintaan pembiayaan dari nasabah,

kenaikansukubungadanmeningkatnyarisikopemberiankredit.

Di sisi lain, Sektor Primer (yang terdiri dari Sektor Pertanian,

Peternakan,KehutanandanPerikanansertaSektorPertambangandan

Penggalian)mamputumbuhlebihtinggipadakuartalIII-2014.Menurut

datayangdilansirdariBPS,pertumbuhansektorprimerpadakuartal III-

2014mencapai2,56%(y-o-y) lebih tinggi jikadibandingkanpadakuartal

sebelumnya yang hanya mencapai 2,10% (y-o-y). Pertumbuhan sektor

primer tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan pada ektor S

P P y-o-yertambangan dan enggalianyangmampu tumbuh menjadi0,31%( )

setelah beberapa kuartal terakhir mengalami kontraksi pasca penerapan

Undang-UndangMineraldanBatubara(UUMinerba)pada12Januari2014

lalu. Selain itu, musim Lebaran yang jatuh pada bulan Juli 2014 ikut

mendorong produksi tanaman pangan dan daging ternak pada ektor S

P P K P ertanian, eternakan, ehutanan dan erikanan.Tercatat pada kuartalIII-

2014, pertumbuhan ektor ertanian, eternakan, ehutanan dan S P P K

Gambar1:PertumbuhanPDBIndonesiaAtasDasarHargaKonstan2000MenurutLapanganUsaha,2012-2014(y-o-y,dalam%)

PertumbuhanekonomiIndonesiamenunjukkantrenyangterusmelambanselamabeberapakuartalterakhir

Catatan:

SektorPrimer:SektorPertanian,Peternakan,KehutanandanPerikanan;danSektorPertambangandanPenggalian

SektorIndustri:SektorIndustriPengolahan;SektorListrik,GasdanAirBersih;danSektorKonstruksiSektorJasa:SektorPerdagangan,HoteldanRestoran;SektorPengangkutandanKomunikasi;SektorKeuangan,RealEstatdanJasaPerusahaan;danSektorJasa-jasa

Sumber:BPSdanCEIC(2014)

Page 9: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 5

Perkembangan Ekonomi Makro dan Fiskal

P y-o-y erikanan mencapai 3,74% ( ), lebih tinggi dari pertumbuhan pada

kuartal sebelumnya 3,43%( ). yanghanyamencapai y-o-y

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga mencatat pertumbuhan

tertinggisecarayear-on-yearpadakuartalIII-2014.Menurutdatayang

dilansirolehBPS,pertumbuhanKonsumsiRumahTanggapadakuartalIII-

2014mencapai5,31%(y-o-y),lebihtinggidibandingkankuartalsebelumnya

yanghanyamencapai4,84%(y-o-y).Selanjutnya,pertumbuhanKonsumsi

PemerintahtercatatmeningkatsignifikanpadakuartalIII-2014yaitu4,37%

(y-o-y)setelahsebelumnyamengalamikontraksipadakuartalII-2014hingga

mencapai-0,71%(y-o-y). Halini terkait denganpeningkatan realisasi belanja

barang dan bantuan sosialyangdilakukan pada kuartalIII-2014. Selain itu,

menurutdataKementerian Keuangan,pola penyerapan belanja pemerintah

baik dari belanja barang maupun pegawai juga meningkat pada kuartalIII-

2014.

Sementara itu, pertumbuhan pengeluaran Investasi (Pembentukan

Modal Tetap Bruto/PMTB) menunjukkan tren yang terus menurun

selamatahun2014. I Pertumbuhan nvestasi pada kuartal III-2014hanya

mencapai4,02%( ),jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan angkay-o-y

pertumbuhan pada kuartalI-2014dan kuartalII-2014yangmasing-masing

mencapai5,99%( )dan5,21%( ).Halini disebabkan oleh perilakuy-o-y y-o-y

waitandsee parainvestoryangmasihmencari aman terutama terkaitdengan

Gambar2:PertumbuhanPDBIndonesiaAtasDasarHargaKonstan2000MenurutPengeluaran,Tahun2012-2014(y-o-y,dalam%)

PertumbuhanekonomipadakuartalIII-2014masihditopangolehtingginyaKonsumsiRumahTanggadanPemerintah

Sumber:BPSdanCEIC(2014)

Page 10: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook6

situasi politikdiIndonesiapasca Pemilu.Selanjutnya,kinerja kspor neto E

padakuartalIII-2014 masih terbilang cukup lemah.Halini disebabkanoleh

pertumbuhan nilai mpor yangrendah sebesar -3,63%( )dan kspor I y-o-y E

yangmasihmengalami kontraksi pada kuartalIII-2014mencapai-0,70%( y-

o-y).

Selanjutnya,BPSmelakukanperubahantahundasarPDBtahun2000

menjaditahun2010untukperhitunganPDBpadatahun2015(berlaku

perFebruari2015).MenurutBPS,halinidilatarbelakangiolehpengaruh

perekonomian global terhadap stuktur perekonomian nasional dalam 10

tahun terakhir. Melalui perubahan tahun dasar ini, maka akan ada

penambahan sektor lapangan usaha menjadi 17 lapangan usaha yang

digunakan sebagai dasar perhitungan PDB di mana sebelumnya hanya

terdapat 9 lapangan usaha. Selain itu, adanya sumber data baru seperti

SensusPenduduktahun2010danIndeksHargaProdusen(IHP)jugamenjadi

alasan adanya perhitungan baru tersebut. Pada tahun 2015 mendatang,

perhitungan PDB pada sisi pengeluaran pun berubah menjadi 7 skema

pengeluaran dengan memasukkan 1 komponen baru yaitu Konsumsi

LembagaNonProfitRumahTangga.

Seiringdenganperlambatanpertumbuhan ekonomi Indonesia pada

kuartal III-2014, tingkat pengangguran pada Agustus 2014 juga

memburukmenjadisebesar5,94%dariFebruari2014yangmencapai

5,70%. , Meskipun demikian jika dibandingkan dengan angka pengangguran

Gambar3:TingkatPartisipasiAngkatanKerjadanPengangguranTerbukadiIndonesia,Agustus2012-Agustus2014(dalam%)

Tingkatpengangguranterbukamemburuk

Sumber:BPSdanCEIC(2014)

Page 11: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 7

pada periodeyangsamaditahun sebelumnya,tingkat pengangguran pada

Agustus 2014 sedikit mengalami penurunan. Secara keseluruhan, siklus

penganggurandiIndonesia pada tahun2014 cenderung mengikuti musim

panen rayayangdimulai pada bulan Februari hinggaApril. Masapanen raya

tersebut ikut mendorong penyerapan tenaga kerja sehingga tingkat

pengangguran ikut membaik pada Februari dan cenderung menurun pada

Agustus. Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja pada Agustus

2014 juga menurun menjadi 66,60% jika dibandingkan dengan Februari

2014yangmencapai69,17%.

Berdasarkan struktur lapangan pekerjaan, Sektor Pertanian masih

menjadi penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di

Indonesia pada Agustus 2014 dengan kontribusi sebesar 34%.

Meskipun demikian,jika dibandingkan dengan keadaan pada Februari2014,

kontribusi Sektor Pertanian menurun. Menurut data yang dilansir BPS,

pendudukyangbekerja pada SektorPertanianpadaAgustus2014mencapai

38,97 juta orang, menurun jika dibandingkan pada Februari 2014 yang

mencapai40,83jutaorang.Halini terkait denganberakhirnyamusimpanen

raya padaApril2014sehingga mengurangi penyerapan tenaga kerja pada

Sektor Pertanian. Selain Sektor Pertanian,sektor-sektoryangberkontribusi

tinggi dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia pada Agustus 2014

adalah Sektor Perdagangan dan Jasa Kemasyarakatanyangmasing-masing

berkontribusi sebesar21,66%dan16,07%.

Perkembangan Ekonomi Makro dan Fiskal

Tabel1:PendudukUsia15TahunkeAtasyangBekerjaMenurutLapanganPekerjaanUtama,Tahun2012-2014(dalam%)

StrukturlapanganpekerjaandiIndonesiapadaAgustus2014tidakmengalamibanyakperubahandimanaSektorPertanianmasihmenjadisektoryangberkontribusitinggidalampenyerapantenagakerja

Sumber:BPSdanCEIC(2014,diolah)

Page 12: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook8

Sementaraitu,kenaikanhargaBahanBakarMinyak(BBM)bersubsidi

pada 18 November 2014 diperkirakan akan meningkatkan angka

kemiskinan di Indonesia. BPS mencatat, garis kemiskinan pada Maret

2014adalahIDR302.735perkapitaperbulan dan ukuran hampir miskin

mencapai IDR 363.282 per kapita per bulan. Sementara itu menurut ,

publikasiBankDunia yangmengolah dataSurvei Sosial Ekonomi Nasional

per September 2014 27,4% penduduk (sekitar 68 juta penduduk di

Indonesia) rentan terhadap kemiskinan. Artinya, apabila terjadi shocks

seperti kenaikan hargaBBM,kelompok penduduk hampir miskin ini dapat

dengan mudah jatuh kebawah garis kemiskinan dan pada akhirnya akan

meningkatkanangkakemiskinandiIndonesia.

2. meningkatseiringturunnyasubsidiBBMFiscalspace

Subsidienergipadatahun2015mengalamipenurunan.Subsidienergi

padaAPBNtahun2015sebesarIDR344,7triliunmengalamipenurunanbila

dibandingkan dengan subsidi energi dalam usulan RAPBN 2015 awal

sebesarIDR363,5triliun.Penurunansubsidienergiterjadikarenaadanya

penurunansubsidiBBMsebesarIDR276triliunatauturunIDR15triliun

dariyangdirencanakanpadaRAPBN2015sebesarIDR291triliun.Realisasi

subsidiBBMtahuninihinggaakhirOktober2014,penyaluranBBMsubsidi

telah mencapai 39,07 juta kl atau 86,1% dari kuota. Oleh karena itu

pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di tahun ini, diharapkan

memberikan tambahan alokasi anggaran untuk belanja produktif untuk

Tabel2:PerkembanganKemiskinandiIndonesia2011–2014

KenaikanhargaBBMberpotensitingkatkanangkakemiskinandiIndonesia

Catatan:

*=ukuranhampirmiskinadalah1,2kalidarigariskemiskinan

Sumber:BPSdanCEIC(2014,diolah)

Page 13: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 9

tahun depan. Anggaran tersebut nantinya dapat dialokasikan dalam

AnggaranPendapatandanBelanjaNegaraPerubahan(APBN-P)2015.

Konsekuensi dari penurunan subsidi BBM adalah penetapan harga

barubahanbakarminyak(BBM)bersubsidiyanglebihtinggi.Terhitung

18November2014pemerintahmengumumkankenaikanhargaBBMpada

solardanpremiummasing-masingnaiksebesarIDR2000.DalamAPBN-P

2014telahdisepakatibesaransubsidiBBMyangbesarhinggamencapaiIDR

284,7 triliun namun bila dibandingkan dengan subsidi BBM 2015 sudah

relatiflebihrendahyaitusebesarIDR276triliun.Pengurangansubsidiyang

dilakukannantinyaakandialihkanpadasektoryanglebihproduktifseperti

pertaniandaninfrastruktur.Namunangkabesaransubsidiyangdialihkanke

sektortersebutbelumadanominalyangjelasdanmasihdibicarakanoleh

pemerintah.

ProporsipenyerapanAPBN-PperSeptemberkuartalIII-2014tercatat

lebihtinggidibandingkandenganAPBN-PperSeptemberkuartalIII-

2013. Pada kuartal III September 2014, belanja negara sudahmencapai

65,8% bila dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun

sebelumnya hanya mencapai 65,4%. Secara nominal, realisasi belanja di

tahun2014jugalebihtinggidibandingkandenganperiodeyangsamapada

tahunsebelumnya.Peningkataninidikarenakanpersentaserealisasibelanja

pemerintah pusat pada tahun ini lebih tinggi 3,6%, meskipun realisasi

transferdaerahlebihrendah0,5%dibandingkanpersentaserealisasitahun

lalu.

Perkembangan Ekonomi Makro dan Fiskal

Gambar4:PerkembanganSubsidiEnergi2011-2015(IDRTriliun)

SubsidienergimengalamipenurunanpadaAPBN2015

Sumber:KementerianKeuangan(2014)

Page 14: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook10

Selain itu, pencapaian realisasi penerimaan APBN-P per September

kuartal III-2014 juga lebih tinggi dibandingkan dengan APBN-P per

September kuartal III-2013. Realisasi p negara dan hibah enerimaan

hinggal kuartal III-2014 mencapai 66,1% dari total target penerimaan

n egaradalamAPBN-P2014.Angkainilebihtinggibiladibandingkandengan

realisasi penerimaan negara dan hibah dalam yang hanya APBN-P 2013

mencapai daripaguAPBN-P2013.Peningkataninidisebabkankarena63,3%

persentase realisasi PenerimaanNegaraBukanPajak (PNBP) lebih tinggi

4,9% meskipun realisasi penerimaan perpajakan lebih rendah 0,7%

dibandingkanpersentaserealisasitahunlalu.

Realisasi penerimaan perpajakan hingga November 2014 masih

rendah, tercatat sebesar 75,73% dari target penerimaan pajak.

Berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Pajak – Kementrian Keuangan,

realisasi pajakdari hinggapenerimaan Januari 14November2014hanya

mencapai IDR 812 triliun, atau sekitar 75,73%dari target APBN-P 2014

sebesarIDR1072,4triliun.Sehinggapenerimaanperpajakanmasihrendah

jikadibandingkandenganperiodeyangsamatahun2013tercatatsebesar

IDR795,5triliunatausekitar80%.Secaraterperinci,penerimaanpajakini

berasal dari PPhNonMigas sebesar IDR 389,16meningkat dari periode

sebelumnya IDR 359,11 triliun; PPN dan PPnBM dari IDR 309,29 triliun

meningkatmenjadiIDR328,49triliun.SelanjutnyadariPPhmigastercatat

IDR 74,50 triliun meningkat dari periode sebelumnya IDR 71,69; Pajak

lainnyajugamengalamikenaikandariRp4,28triliunmenjadiIDR5,05triliun

danPBBmengalamipenurunanmenjadiIDR14,91triliundenganperiode

yang samapada tahun sebelumnya IDR17,36 triliun. ondisiMelihatk ini,

pemenuhan masihsulittercapaitargetpenerimaanpajakAPBN-P2014 .

Saat ini APBN 2015 telah disahkan dan sejumlah asumsi makro

mengalamiperubahan. dalamBeberapaasumsiindikatormakroekonomi

APBN2015yang dibandingkanRAPBN2015adalahmengalamiperubahan

Tabel3:RealisasiBelanjaAPBN-P2014September2013:Q3–September2014:Q3

ProporsirealisasibelanjadanpencapaianpenerimaanAPBN-P2014:Q3meningkat

Sumber:KementerianKeuangan,I-account(2014,diolah)

Page 15: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 11

pertumbuhan ekonomi 5,6%menjadi 5,8%, ingkatyangmeningkat dari t

bungaSPN3bulanmenurundari6,2%menjadi6,0%dan iftingminyakbumil

mengalamikenaikandari845ribubarelperharimenjadi900ribubarelper

hari.

PendapatannegaradanbelanjapemerintahdalamAPBN2015 naik

daritargetRAPBN2015.PendapatannegaradalamAPBN2015disepakati

sebesar IDR 1.762,3 triliun, naik IDR 31,3 triliun dari RAPBN 2015.

Pendapatannegaratersebutsebagianbesarberasaldaripendapatandalam

negeri IDR1.790,3triliun terdiridariperpajakanIDR1.380triliunsebesar ,

danPenerimaanNegaraBukanPajak(PNBP)IDR410,3triliundanHibahIDR

3,3triliun.Sementaraitu,belanjanegara jugamengalamidalamAPBN2015

kenaikanmenjadiRp2.039,5triliun argettersebut IDR. T meningkatsebesar

19,6triliundariRAPBN2015.KenaikanbelanjaterjadikarenadalamAPBN

2015terdapatkenaikanbelanjakementriandanlembaga(K/L)menjadiIDR

647,3 triliun, IDR 46,7 triliunmeningkat sebesar dibandingkan asumsi

RAPBN 2015. Adapun rincian belanja negara yang lain diantaranya non

kementerian/lembagaIDR745,1triliundantransferkedaerahIDR647,0

triliun.

Sementara itu, dalam APBN 2015 defisit anggaran disepakati turun

menjadi 2,21% dari PDB. Pemerintah dan Badan anggaran DPR telah

menyepakati besaran defisit dalam APBN 2015 diturunkan menjadi IDR

2 5, triliun IDR 257,4 triliun4 9 dari usulan dalam RAPBN 2015 sebesar

(2,32% dari PDB). Penurunan defisit anggaran terjadi dikarenakan

pembiayaananggarandalamnegeriturundariIDR281,4triliunmenjadiIDR

269,7 triliun. Adanya penurunan defisit anggaran ini dapat mengurangi

rencana penambahan utang yang signifikan dan membantu mengatasi

kebijakan tingkat suku bunga di perekonomian secara global terhadap

sumberpembiayaanpemerintah.

Tabel4:PerbandinganAsumsiMakrodalamAPBN-P2014,RAPBN2015,danAPBN2015

PenyesuaianasumsimakrosetelahdisahkannyaAPBN2015

Sumber:KementerianKeuangan(2014)

Perkembangan Ekonomi Makro dan Fiskal

Page 16: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook12

Masyarakat danmarket player sedang menunggu rancangan dan

implementasidarivisimisiPresidenJokoWidodo.Khususnyabagipara

pemegangkepentinganuntukmelihatkondisiIndonesiadimasamendatang

danmelihatkesesuainvisimisi melaluiprogramrencanakerjapemerintah

yangsudahdirencanakan.BerbagaikebijakanPresidenJokoWidodotelah

dilakukan setelah beliau dilantik tanggal 20 Oktober 2014 seperti

diantaranyamenaikanhargaBBM.Sehinggaperluadanyapenyesuaianpada

rencanaanggaranuntukAPBN-P2015mendatang.Selainiturancangandan

implementasivisidanmisitersebutjugaakandituangkankedalamRencana

PembangunanJangkaMenengahNasionalatauRPJMN2014 2019.Namun–

hingga saat ini 2014–2019 . SRPJMN masih dalam pembahasan ejauh ini

pembahasan RPJMN tersebut telah masuk dalam tahapan Musrembang

Regional setelah itu penyusunandan selanjutnya akan dibawa ke tingkat

Musrembang Nasional dipaparkan pada sidang kabinetuntuk kemudian

padaakhirtahun.SehinggaRPJMN2014-2019danAPBN-2015diharapkan

sudahbisaditetapkanpadaawalJanuarimendatang.

Tabel5:DefisitAnggarandalamAPBN-P2014,RAPBN2015danAPBN2015(IDRTriliun)

RevisitargetdefisitanggaranRAPBN2015turun2,21%

Sumber:KementerianKeuangan(2014)

Page 17: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 13

1. Rupiahmasihtertekan

SempatmenurunpadaOktober2014,pergerakanIHSGpadaNovember

2014menujuarahpositif.Padapenutupanbursa28November2014,IHSG

ada pada level 5.149,8, naik 1,19% dibanding bulan Oktober 2014.

Sementara itu, pada bulan Oktober 2014 IHSG ditutup melemah 0,93%

dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini terkait dengan dinamika

politikdalamnegeri(kisruhDPR–MPR)sertaregionalAsia(kondisipolitik

Hong Kong dan pelemahan di beberapa bursa Asia) yang memengaruhi

sentimen pasar, sedangkan pertumbuhan pada November 2014 sedikit

tertahanolehisukenaikanBI .Disisilain,pembeliannetoolehinvestorRate

asingpadakuartalIII-2014tercatatIDR4,35triliun,lebihrendahdarikuartal

II-2014 yang mencapai IDR 19,5 triliun. Nilai kapitalisasi saham pada

November2014tercatatmencapaiIDR5.139,7triliun.

Pasar obligasi menunjukkan penurunan imbal hasil obligasi (yield)

SUN.PadaOktober2014,indeksyieldadapadalevel8,16%,menurun28bps

dibandingkanbulansebelumnya.Kemudian,padaNovember2014 indeks

B. SITUASI MONETER DAN PASAR KEUANGAN

Gambar5:PergerakanIHSG(poin)danIndeksImbalHasilSUNTenor10Tahun(dalam%),November2011–November2014

IHSGpositif,YieldSUNmenurunpadaduabulanterakhir

Sumber:Bloomberg,IDX,danCEIC(2014)

Page 18: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook14

yield ada pada level 7,83%, menurun 33 bps dari bulan Oktober 2014.

TurunnyaindeksyieldSUNtersebutmenandakaninvestoroptimisdengan

keadaanperekonomian Indonesiakedepannya.Keadaanpasar juga turut

mendukung positifnya sentimen terhadap obligasi negara, diantaranya

keputusan ECB untuk memberikan stimulus dan juga perekonomian

Tiongkok kuartal III-2014 yang tumbuh diatas perkiraan. Sementara itu,

investorasingmencatatkanpembeliannetoSBNsebesarIDR43,79triliun

pada kuartal III-2014, lebih tinggi dari kuartal II-2014 yang tercatat IDR

42,68triliun.

Cadangan devisa kembali menurun. Pada September 2014 cadangan

devisatercatatmenurunUSD0,05 miliardibandingkanbulansebelumnya,

menjadiIDR111,16miliar.SuksespenerbitanGlobalSukuksenilaiUSD1,5

miliar pada September 2014 tidak cukup mampu menopang kebutuhan

valas.PadaOktober2014,posisidevisa Indonesiaberadapada levelUSD

111,97 miliar USD 0,8 miliar bulan, meningkat sebesar dibandingkan

sebelumnya.Namun,padaakhirNovember2014,cadangandevisakembali

menurunUSD0,82miliardaribulansebelumnyamenjadi 111,14miliar.USD

Di sisi lain, rupiahbelummenunjukkanperbaikan signifikandalam

tigabulanterakhir.PadaakhirSeptember2014,rupiahtercatatpadalevel

IDR12.212perUSD(melemah4,22%m-t-m),padaOktober2014tercatat

IDR12.082perUSD (menguat1,06%m-t-m), sedangkanpadaNovember

2014tercatatIDR12.196(melemah0,94%m-t-m).Pelemahanrupiahmasih

Sumber:BankIndonesiadanCEIC(2014)

Gambar6:CadanganDevisaIndonesia(USDMiliar)danPerkembanganNilaiTukar(IDR/USD),November2011–November2014

Cadangandevisamenurun,rupiahkembalimelemah

Page 19: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 15

dipengaruhiolehsentimenglobalyangmenunggukejelasankenaikanFed

FundsRate(FFR)olehTheFed.Selainitu,isudomestikterkaitdengandefisit

NeracaTransaksiBerjalan(CAD)turutmemengaruhisentimenpasar,meski

saatinisudahmembaikdenganpengurangandefisitmenjadiUSD6,8miliar

padakuartalIII-2014.

Untuk memperbaiki kinerja kurs rupiah, BI melakukan upaya

pengendaliantransaksivalasdanlindungnilai(swap).PadaSeptember

2014 BI mengeluarkan empat PBI sebagai penyempurnaan peraturan-

peraturan sebelumnya. Empat PBI tersebut antara lain PBI No.

16/16/PBI/2014(terkaittransaksivalasantarabankdanpihakdomestik),

PBI No. 16/17/PBI/2014 (terkait transaksi valas antara bank dan pihak

asing),PBINo.16/18/PBI/2014(terkaittransaksiswapkepadabank),dan

PBINo.16/19/PBI/2014(terkaittransaksiswapkepadaBankIndonesia).

Peraturantersebutbertujuanuntukmencapaipendalamanpasarkeuangan

dengan ketersediaan likuiditas, kemudahan transaksi, kewajaran harga,

sertapeminimalanresiko,danmulaiefektifpada10November2014.

Trenkenaikansukubungadepositoberjangkaberhenti,namunmasih

diatastingkatsukubungapenjaminan.Sukubungadepositoberjangka

mulaimenurunpadaSeptember (kuartal III)2014, yang tercatat sebesar

8,48%, lebihtinggi16bpsdarikuartal II-2014yangtercatat8,32%.Pada

Oktober2014,sukubungadepostitoberjangkasatubulantercatatkembali

Situasi Moneter dan Pasar Keuangan

Gambar7:PerkembanganTingkatSukuBungaPenjaminanLPSdanDeposito,2011–2014*(dalam%)

Sukubungadepositoberjangkaturun,sukubungapenjaminanmasihtetap

Catatan:

*=Oktober2014(depositoberjangka),November2014(sukubungapenjaminan)

Sumber:BankIndonesia,LPS,danCEIC(2014)

Page 20: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook16

menurunmenjadi 8,24%, turun 24 bps dibandingkan bulan sebelumnya.

Meskiterjadipenurunansukubungadepositoberjangkasatubulan,suku

bungakreditterusmenaik.Rata-ratasukubungakreditpadaOktober2014

sebesar12,93%,lebihtinggidariSeptember2014yangsebesar12,88%dan

Agustus 2014 yang sebesar 12,86%. Akibatnya, penyaluran kredit terus

melambat dengan tumbuh sebesar 12,4% ( ) pada Oktober 2014,y-o-y

dibandingkanpadaSeptember2014(12,6% )danpadaAgustus2014y-o-y

(13,6% ). Secara kuartalan, sukubunga kredit pada kuartal III-2014y-o-y

tercatatlebihtinggi12bpsdibandingkankuartalII-2014.

Sementarasukubungadepositomenaik,sukubungapenjaminanLPS

tetap pada level 7,75%. Hingga saat laporan ini ditulis, LPS belum

menaikkansukubungapenjaminansejakMei2014dandipertahankanpada

November2014.Haltersebutdapatmengindikasikanbelumadaperubahan

signifikanpadakenaikansukubungatabunganagregatsetelahevaluasiyang

dilakukan LPS. Di sisi lain, kondisi perbankan masih menunjukkan

pengetatan likuiditas ditandai masih tingginya suku bunga dan mulai

menunjukkanperlambatansikluskeuangan.

BIRatenaik25bpssebagairesponkenaikanhargaBBMbersubsidi.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18 November 2014

menetapkan BI di level 7,75%. Selain pengendalian lonjakan hargaRate

temporer akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, kebijakan tersebut

diputuskan dengan pertimbangan penyesuaian pasar terhadap kebijakan

Sumber:BankIndonesiadanCEIC(2014)

Gambar8:PerkembanganBIRate,November2011–November2014(dalam%)

HargaBBMsubsidinaik,BIRatemeresponnaik25bps

Page 21: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 17

makroprudensial yang mencakup penyaluran kredit produktif oleh

perbankan serta pendalaman pasar melalui kebijakan terkait giro wajib

minimum loan to deposit ratiodan , yang digunakan sebagai upaya

memperbanyak sumber pendanaan bagi bank. Sampai akhir November,

pasarmeresponpositif terhadapperubahanBI iniyangditunjukkanRate

positifnyaIHSG.DengankenaikanBI ,BIoptimisinflasidapatterkendali.Rate

Selanjutnya,padaedisi IEROkali ini, timMacroeconomicDashboard

menghitung perbandingan rasio kompensasi terhadap pengeluaran

rumah tangga miskin dengan kenaikan inflasi komoditas yang

dikonsumsiolehmasyarakatmiskinakibatkenaikanhargaBBM.Hasil

perhitungan menunjukkan bahwa jumlah kompensasi yang diberikan

pemerintahpadabulanNovember-Desembertahun2014danJanuari-Juni

2015bisauntukmenutupikenaikanbiayahidupkelompokmiskin(11,6%vs.

3,2%) sampai 8 bulan yang akan datang. Inflasi pada komoditas yang

dikonsumsi kelompok miskin lebih tinggi daripada inflasi umum karena

besarnyabobotkomoditasmakanandalambundlekonsumsirumahtangga

miskin dibandingkan rumah tangga pada umumnya (3,2% vs. 1,4%) dan

kelompokmakananmerupakansumberinflasiterbesar.

Perbandingan inidiakui tidak sepenuhnya tepatkarena inflasi yang

dijadikan referensi adalah inflasi tahun 2014 sedangkan dampak

inflasioner dari kenaikan harga BBM diperkirakan tidak hanya

terbatas pada bulan November-Desember 2014 saja namun bisa

Situasi Moneter dan Pasar Keuangan

Sumber:BPSdanCEIC(2014)

Gambar9:TingkatInflasi,November2011–November2014(y-o-y,dalam%)

Tingkathargaumumkembalimeningkatselamatigabulanterakhir,inflasitercatat6,23%padaNovember2014

Page 22: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook18

terbawa hingga bulan Januari 2015. timing Selain itu antara dampak

inflasiyanglebihbanyakterjadipadatahun2014dengandanakompensasi

( )yang75%-nyaditerimapadatahun2015jelasmemberikancashtransfer

dampakkesejahteraanyangberbedadari itusendiri.cashtransfer

Efek kenaikan harga BBM bersubsidi pada pertengahan November

2014 cukup nampak terlihat. Inflasi November 2014 tercatat sebesar

6,23% (y-o-y). Jika dilihat dekomposisinya, komponen harga diatur

pemerintah mengalami kenaikan 11,39% (y-o-y), turut menyebabkan

komponenhargabergejolaknaikmenjadi7,96% (y-o-y), sedangkanpada

komponen inti bergerak stabil tercatat sebesar 4,21% (y-o-y). Secara

bulanan, inflasi umum tercatat 1,5% (m-t-m), komponen harga diatur

pemerintah sebesar 4,2% (m-t-m), komponen harga bergejolak sebesar

2,37%(m-t-m),dankomponenintisebesar0,4%(m-t-m).Dampakkenaikan

BBMtersebutpadaNovember2014belumterlalusignifikan,namunakan

signifikan pada satu bulan setelahnya. Selain BBM subsidi, penyebab

kenaikanpadakomponenhargadiaturpemerintah adalah tarif angkutan

umumdaratdantariftenagalistrik(TTL).Disisilain,inflasipadaNovember

2014tersebutlebihtinggidariOktober2014yangtercatat4,83%(y-o-y).

Tabel6:PerkembanganInflasidanKompensasiKenaikanHargaBBMdiIndonesia,2013–2014

Cashtransferyangsudahdanakandilanjutkanpadatahun2015dinilaibisamemberikankompensasiataskenaikanbiayahiduprumahtanggamiskinakibatkenaikanhargaBBMpadatahun2014untuk8bulanyangakandatang

Catatan:

* periodekenaikanhargaBBM

** dihitungdenganmenggunakanrumus2,25x∆InflasiUmum.2,25merupakanasumsiKementerianKeuanganmengenaiangkaperbandinganantarainflasiumumdaninflasibarang-barangyangdikonsumsiolehrumahtanggamiskin

*** dihitungdenganmengalikangariskemiskinandanrata-ratajumlahanggotarumahtanggadiIndonesiayaitu3,8

**** jumlahbulankompensasidikalikandenganbesarnyakompensasiperbulandimanajumlahkompensasitahun2013adalahsebesarIDR150.000perKepalaKeluarga(KK)yangdiberikanselama5bulan,sedangkanjumlahkompensasitahun2014adalahsebesarIDR200.000perKKyangdiberikanselama8bulansampaidenganJuni2015

Sumber:BPS,CEICdanKementerianKeuangan(2014,diolah)

Page 23: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 19

Menurutdekomposisinya,komponenintitercatat4,02%(y-o-y),komponen

hargadiaturpemerintahtercatat7,57%(y-o-y),sedangkankomponenharga

bergejolaktercatat4,89%(y-o-y)padaOktober2014.

Setelah sempat menurun, harga kelompok pengeluaran bahan

makanan dan transportasi, komunikasi, dan jasa jeuangan kembali

meningkattajampadaNovember2014.InflasitertinggiNovember2014

tercatat pada kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa

keuangansebesar4,29%(m-t-m)dandisusulkelompokpengeluaranbahan

makanansebesar2,15%(m-t-m).Selainimbaskenaikanbiayatransportasi,

kenaikanhargapadakelompokpengeluaranbahanmakanandiakibatkan

oleh langkanya pasokan cabaimerah berkaitan gagal panen di beberapa

daerah.Disisilain,kelompokpengeluaransandangterjadideflasisebesar

0,08%(m-t-m)padaNovember2014.Sementaraitu,inflasitertinggipada

Oktober2014terjadipadakelompokpengeluaranperumahan,listrik,gas,

danbahanbakaryangtercatat1,04%(m-t-m)karenakenaikan danLPG.TTL

Subkelompoktransportasidalamkelompoktransportasi,komunikasi,

dan jasa keuangan menjadi kelompok pengeluaran yang sangat

terdampak terkait dengan kenaikan hargaBBMbersubsidi.Merujuk

padaOrganda,BBMmenyumbangsekitar30–35%daristrukturbiayadan

Situasi Moneter dan Pasar Keuangan

Tabel7:TingkatInflasiMenurutKelompokPengeluaran,2011–2014(2012=100,m-t-m,dalam%)

HargaBBMbersubsidinaik30,76%,pengeluaranTransportasi,Komunikasi,danJasaKeuangannaik4,29%(m-t-m)

Catatan:

(1)BahanMakanan;(2)MakananOlahan,Minuman,Tembakau;(3)Perumahan,Listrik,Gas,danBahanBakar;(4)Sandang;(5)Kesehatan;(6)Pendidikan,Rekreasi,danOlahRaga;(7)Transportasi,Komunikasi,danJasaKeuangan

Sumber:BPSdanCEIC(2014)

Page 24: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook20

ketikahargaBBMnaikakanmenambahbiayaoperasionalsekitar35–40%

padasektortransportasi.DengankenaikanhargaBBMbersubsidisebesar

30,76%, maka diperkirakan akan terjadi kenaikan sebesar 10,76–12,3%

pada kelompok pengeluaran ransportasi. Namun, pada November 2014,t

kenaikan pada sub kelompok transportasi sebesar 6,03% ( ), lebih m-t-m

rendah dari perkiraan. Secara keseluruhan, kelompok transportasi,

komunikasi,danjasakeuangannaiksebesar6,58%( )atau4,29( ).y-o-y m-t-m

Secaraumum,inflasiterjadidi82kotaIndonesiayangdisurveipada

dalamtigabulanterakhir.PadaSeptember2014,inflasiterjadidi64kota

denganangkatertinggi tercatatdiPangkalPinangsebesar1,29%( )m-t-m

dandeflasidi18kotadengandenganangkaterendahtercatatdiTualsebesar

-0,89%( ).PadaOktober2014,inflasiterjadidi74kotadenganangkam-t-m

tertinggitercatatdiTualsebesar2,18%( )dandeflasidi8kotadenganm-t-m

angkaterendahtercatatdiSorongsebesar-1,08%( ).PadaNovember,m-t-m

inflasi terjadi di seluruh kota dengan angka tertinggi tercatat di Padang

sebesar3,44%( )danangkaterendahtercatatdiManokwarisebesarm-t-m

0,07%( ).m-t-m

Gambar10:UtangLuarNegeriIndonesia,September2011–September2014(USDMiliar)

TotalutangluarnegeriIndonesiameningkatseiringdenganmeningkatnyautangluarnegeriswasta,meskiutangluarnegeripemerintahdanbanksentralmengalamipenurunan

Sumber:BankIndonesiadanCEIC(2014)

Page 25: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 21

2. Kemampuanmembayarpinjamanmembaik

Utang luar negeri Indonesia naik menjadi USD 292 miliar pada

September 2014. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,01%

dibandingkan Juli 2014dan sebesar 0,56%dibandingkanAgustus2014.

Sementara secara year-on-year, utang luar negeri Indonesia mengalami

peningkatan sebesar 11,19%. Peningkatan utang luar negeri Indonesia

disebabkan oleh adanya peningkatan utang luar negeri swasta yang

mencapai USD 159 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 0,79%

dibandingkanJuli2014dan1,86%dibandingkanAgustus2014.Peningkatan

utangluarnegeriolehswastadikarenakanmasihsulitdanmahalnyasumber

pembiayaan dari dalam negeri. Peningkatan utang luar negeri swasta

tersebuthendaknyaperlumendapatperhatiankhususolehpemerintahbaru

mengingatsaatininilaitukarrupiahatasUSdolarcenderungterdepresiasi.

Halyangberbedajustruterjadipadautangluarnegeripemerintahdanbank

sentral di mana terjadi penurunan sebesar 0,94% dibandingkan dengan

Bulan September 2014 meski secara year-on-year terjadi peningkatan

sebesar7,89%.

Utang luar negeri jangka panjangmasihmenjadi favorit. Utang luar

negeri jangka panjang pemerintah danbanksentral padaSeptember2014

mencapai USD 120 miliar. Jumlah tersebut menurun sebesar 1% 0,

dibandingkan Agustus 2014 meski secara mengalami year-on-year

Situasi Moneter dan Pasar Keuangan

Sumber:BankIndonesiadanCEIC(2014)

Gambar11:UtangLuarNegeriIndonesiaBerdasarkanJangkaWaktu(RemainingMaturity),Oktober2011-Oktober2014(USDMiliar)

Utangluarnegerijangkapendekmasihdidominasiolehswastasedangkanutangluarnegerijangkapanjangdidominasiolehpemerintahdanbanksentral

Page 26: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook22

peningkatan sebesar 12% sedangkan utang luar negeri jangka panjang ,

swasta mengalami pertumbuhan sebesar 2,8 % dibandingkan secara 3

month-to-month year-on-year Sementara itu,dan sebesar 17,65% secara .

utang luar negeri jangka pendek masih didominasi oleh swasta yang

mencapaiUSD45miliarpadaSeptember2014meskipunjumlahtersebut

lebih rendah sebesar 0,49% dibandingkan dengan bulan sebelumnya,

sedangkanutang luarnegeri jangkapendekpemerintahdanbanksentral

mencapaiUSD11,95miliaratauturunsebesar8,69%(m-t-m)dan23,38%

(y-o-y).

DayatarikIndonesiaterhadapinvestorasingmasihkuat.Haltersebut

terlihat dari kepemilikan asing atas obligasi negara pada BulanSeptember

2014yangmencapaiIDR 447triliun atau mengalami peningkatan sebesar

3 %dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan sebesar52 %secara,03 ,09

year-on-year. Peningkatan kepemilikan asing atas obligasi neg ra a

diindikasikan karena besarnya tingkat bagi hasil dari obligasi tersebut

sehinggamenarikinvestorasing untukmemiliki obligasi tersebut. Tingginya

tingkat bagi hasil juga disebabkan oleh meningkatnya inflasi sebagai akibat

gejolakpolitikdan isukenaikanhargaBBM. Selain itu, kepemilikanasingatas

ekuitas jugamengalamipeningkatanhinggamencapaiIDR1.846triliunatau

mengalami kenaikan sebesar 1 % secara month-to-month dan sebesar ,17

20%dibandingkan dengan bulanyang sama pada tahun2013. Hal yang

Sumber:KementerianKeuangan,BankIndonesia,OJKdanCEIC(2014)

Gambar12:KepemilikanAsingatasSuratBerhargadiIndonesia,

September2011–September2014(IDRTriliun)

KepemilikanasingatasobligasipemerintahdanekuitasterusmengalamipeningkatanmeskipunkepemilikanatasSertifikatBankIndonesiaterusmenurun

Page 27: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 23

berbeda terjadi pada kepemilikan asing atas ertifikatBankIndonesiayang S

terus mengalami penurunan terutama pada Bulan April 2014 hingga

September 2014. Pada Bulan September 2014, kepemilikan asing atas

S ertifikat Bank Indonesia hanya sebesar IDR 1 triliun atau mengalami

penurunansebesar7 %secaramonth-to-monthdan70 %secarayear- 5,64 ,21

on-year.Kondisitersebutmenjadifenomenayangcukupmenarikmengingat

nilaitukarrupiahterusmelemahnamun Sertifikatkepemilikan asing atas

BankIndonesiajustrumengalamipenurunan.

Suratberharganegaraoutstandingmencapai IDR1.928 triliunpada

September2014. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar0,5%

dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan sebesar19 %dibandingkan ,09

bulan September tahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena

peningkatan surat berharga negara outstanding(tradable)yangmengalami

peningkatan sebesar0,7 %secaramonth-to-month dan sebesar23%secara 3

year-on-year. Hal yang berbeda terjadi pada surat berharga negara

outstanding (nontradable) yang mengalamidi bulan September 2014

penurunansebesar0,9 %(m-t-m)dan0,6 %(y-o-y). 1 2

KemampuanIndonesiauntukmembayarutangmenguat. debtTingkat

service ratio pada kuartal III-2014 sebesar 43,44% atau mengalami

penurunan sebesar 9,27% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Keadaan tersebut tentu menjadi salah satu indikator membaiknya

perekonomian Indonesiameskipun rasio utang luar negeri terhadap ekspor

Situasi Moneter dan Pasar Keuangan

Gambar13:KomposisiSuratBerhargaIndonesia,Oktober2011-Oktober2014(IDRTriliun)

SuratBerhargaNegaraOutstandingmengalamipeningkatan

Sumber:DJPUKementerianKeuangandanCEIC(2014)

Page 28: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook24

danPDBmasihrelatif tinggihinggamencapai135,98%dan34,68%.

3. Tren peningkatan surplus neraca pembayaran dan perdagangan

masihberlanjut

PadakuartalIII-2014,surplusNeracaPembayarankembalimeningkat.

Padakuartal III-2014surplus tumbuh50,71%(q-to-q)menjadiUSD6,47

miliaratausecaraabsolutbertambahsebesarUSD2,18miliardarikuartalII-

2014. Berlanjutnya tren kenaikan surplus tersebut disebabkan karena

penurunan defisit Neraca Transaksi Berjalan yang cukup besar. Defisit

Neraca Transaksi Berjalan turun sebesarUSD1,85miliar dari kuartal II-

2014.NamundemikianperbaikankinerjaNeracaTransaksiBerjalantidak

diikutidengankenaikansurplusNeracaTransaksiModaldanFinansialyang

justruturunsebesarUSD0,66miliar.

NeracaTransaksiBerjalanmengalamipenurunandefisitdikuartalIII-

2014. Defisit turun dariUSD8,69 miliardikuartalII-2014menjadi defisit

USD6,84miliar. Secara relatif, defisit turun sebesar 21,32% ( ) dan q-to-q

20,84% ( ). Perbaikan kinerja tersebut ditopang oleh meningkatnyay-o-y

surplusNeraca Perdagangan Barang terutama dari komoditas nonmigas

serta penurunan defisit pada Neraca Jasa-Jasa dan Pendapatan Primer.

Defisit Neraca Jasa-Jasa turun sebesarUSD0,38miliar terutamadipengaruhi

oleh menurunnya pembayaran jasa pelayaran yangmengikuti penurunan

pada kegiatan impor. Selain itu adanya lonjakan surplus Neraca Jasa

Gambar14:IndikatorBebanUtangLuarNegeriIndonesia,

September2011-September2014(%)

DebtserviceratioIndonesiamengalamipenurunanmeskipunrasioutangluarnegeriterhadapekspordanPDBmeningkat

Sumber:BankIndonesia(2014)

Page 29: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 25

Perjalanan sebesar USD 0,28 miliar juga turut berpengaruh. Adapun

penurunan defisit Neraca Pendapatan PrimersebesarUSD0,14miliar lebih

disebabkankarenakinerjaNeracaPendapatan Investasimembaik.

Surplus Neraca Transaksi Modal dan Finansial menurun tipis pada

kuartalIII-2014. Surplusturuntipis4,59%dari sebelumnya sebesarUSD

14,33miliardikuartalII-2014menjadiUSD13,67miliar. Namun demikian

secara ,surplusjustru tumbuh pesat lebih dari dua ratus persenyearonyear

yakni 202,76%(surplus tahun 2013 hanya sebesar USD 4,52 miliar).

Memburuknya kinerja Neraca Transaksi Modaldan Finansial dikarenakan

banyaknya investasi portofolio yangkeluar dariIndonesia. Pada kuartalIII-

2014aliranmasuk investasi portofoliodiIndonesiaadalah sebesarUSD5,79

miliar,sedangkandikuartal sebelumnya sebesarUSD9,31miliar.Hal lain

yangjuga turut berpengaruh terhadap kinerja Neraca Transaksi Modaldan

Finansial adalahmenurunnyasurplusNeraca Investasi Lainnya sebesarUSD

1,06miliar( )yangdipicuolehdefisitpadasisi aset. q-to-q

IndonesiamencatatsurplusNeracaPerdaganganBarangsebesarUSD

1,55 miliar pada kuartal III-2014. Angka tersebut jauh lebih tinggi

daripada kuartal sebelumnyayang defisitUSD0,13miliar. SurplusNeraca

P erdagangan Barang didorong oleh ekspansisurplusNeraca NonMigas dan

Neraca Barang Lainnya. Sementara itu defisit Neraca Migas masih relatif

besar dan tidak banyak berubah dibandingkan kuartal sebelumnya.

Penurunan subsidiBBMakhir tahun ini diharapkan membawa perbaikan

pada Neraca Migas pada kuartal I-2015 nanti. Secara , year on year pada

kuartal III-2014 surplus Neraca Perdagangan Barang meningkat sebesar

Situasi Moneter dan Pasar Keuangan

Gambar15:NeracaPembayaranIndonesia2011:Q3-2014:Q3(USDMiliar)

SurplusNeracaPembayaranIndonesiameningkat

Sumber:BankIndonesiadanCEIC(2014)

Page 30: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook26

USD1,47miliar,lebih rendah dibanding peningkatansurplus sebesar q-to-q

USD1,68miliar.

Padakuartal III-2014surplusNeracaNonmigasmeningkatduakali

lipat dibandingkan kuartal sebelumnya. Indonesia mencatat

pertumbuhansurplussebesar102,7%(q-to-q)dariUSD2,72miliarmenjadi

USD4,33miliar.Ekspansisurplustersebutdisebabkanadanyapenurunan

imporkomoditasnonmigassebanyakUSD2,26miliardikuartalIII-2014.

Penurunannilaiimporterbesarterjadipadakomoditasproduklogamdasar

yang mencapai USD 0,53 miliar. Kemudian diikuti berturut-turut oleh

komoditas peralatan listrik, alat ukur dan optik (USD 0,28 miliar) serta

komoditastekstildanprodukturunannya(USD0,26miliar).Sedangkandari

sisiekspor, komoditasnonmigasjustru sekitarUSD0, nilai ekspor turun 65

miliar .darikuartal sebelumnya

DefisitNeracaMinyakdanGassedikitberkurangdikuartal III-2014

dipengaruhi turunnya nilai imporminyak. Defisit Neraca Migas pada

kuartal inimencapaiUSD3,14miliar. Berkurangnya defisitNeracaMigas

dipicuolehturunnyanilaiimporkomoditasminyakmentahsekitar16,64%

(q-to-q), meskipun pada saat yang bersamaan surplus Neraca Gas turun

sebesar USD 0,05 miliar akibat nilai impor yang tumbuh besar hingga

mencapai14,63%.

EksporbersihIndonesiabernilaipositifpadakuartalIII-2014setelah

pada kuartal sebelumnya negatif. Di kuartal III-2014, Indonesia

memperolehsurplusdariaktivitasperdaganganinternasionalsebesarUSD

1,56miliar.Indonesia surplusperdaganganinternasionaldenganmemiliki

Gambar16:NeracaPerdaganganBarang,2011:Q3-2014:Q3(USDMiliar)

KinerjaNeracaPerdaganganBarangmembaik

Sumber:BankIndonesiadanCEIC(2014)

Page 31: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 27

semuakawasankecualiterhadapkawasanAustralia-Oseaniayangkembali

membukukan defisit (dari defisit USD 0,10 miliar pada kuartal II-2014

menjadidefisitUSD0,25miliar ). dikuartalIII-2014 Pada kuartalIII-2014,

kenaikan nilai surplus terbesar secara q-to-q terjadi pada aktivitas

perdagangan dengan kawasanAsiayakni sebesarUSD1,08 miliar.Terhadap

kawasan ASEAN, ekspor bersih Indonesia pada kuartal III-2014 adalah

sebesarUSD2,30miliar dengan pertumbuhan q-to-q9,54%.Ekspor bersih

denganASEANsecara persentasemencakup36,38%daritotalekspor bersih

denganseluruhnegara-negarakawasanAsialainnya.

Nilai ekspor Indonesia mengalami kontraksi dengan beberapa

kawasan. Kawasan-kawasan tersebut adalah Asia (-2,76%), Australia-

Oseania (-15,30%),dan Afrika (-2,98%).Sementara ekspansi nilai ekspor

Indonesiaterjadi pada perdagangan dengan kawasanAmerika(0,86%)dan

Eropa(5,13%).Selain itu dengan kawasanASEAN,nilai ekspor Indonesia

juga turun dari USD 10,05 miliar menjadi USD 9,60 miliar. Secara

keseluruhaneksporIndonesiaturunsebesar1,94%dariUSD44,50miliar

(Kuartal I-2014)menjadiUSD43,64miliar(KuartalII -2014).I I

Pada kuartal III-2014 nilai impor Indonesia turun 5,71% (q-to-q).

Secara persentase penurunan terbesar dialami oleh kawasan Asia yakni

mencapai7,54%.Kemudian diikuti berturut-turut oleh kawasanAmerika(-

6,71%),Eropa(-6,08%),danAustralia-Oseania(-5,69%).Kenaikan impor

hanya terjadi pada perdagangan dengan kawasan Afrika yakni tumbuh

sebesar 0,05%. Adapun dengan kawasan ASEAN, sebagaimana halnya

terhadapkawasanAsialainnya, jugamengalami pertumbuhannegatif4,71%

dari sebelumnya impor sebesarUSD7,95miliar menjadiUSD7,29miliar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penurunan nilai impor

Indonesiapada kuartalIII-2014yanglebih besar dibanding penurunan nilai

ekspormengakibatkannilai eksporbersihIndonesiabernilaipositif.

Tabel8:PerkembanganEkspor-ImporberdasarkanKawasantahun2014(USDMiliar)

EksporbersihIndonesiapositif

Sumber:BankIndonesia(2014)

Situasi Moneter dan Pasar Keuangan

Page 32: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook28

1. GAMALeadingEconomicIndicator

LeadingEconomicIndicatormerupakansalahsatumodelearlywarning

systemuntukmemprediksiarahpergerakanekonomisatukuartalke

depan.TimMacroeconomicDashboardFEBUGMmengembangkanmodel

GAMALeading Economic Indicator (GAMA LEI) denganmenggunakan uji

kuantitatif dankualitatif untukmenghasilkanprediksi terbaik.Titikbalik

serta kenaikan/penurunan pada model GAMA LEI digunakan untuk

memprediksi arah pergerakan perekonomian Indonesia satu kuartal ke

depan.

GAMALEIdisusundariberbagaimacamindikatoryangtelahmelewati

uji statistik yang ketat. Kinerja pada variabel makro seperti investasi,

konsumsisemen,danjumlahwisatawanyangdatangsertakapitalisasipasar

sahamBEIdanindekskompositNYSEdaripasarmodalcukupberpengaruh

pada kondisi perekonomian. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa

beberapa indikator ekonomimakro lainnya dapat berubah dengan cepat

dalambeberapawaktukedepan.

C. GAMA LEI DAN KONSENSUS PROYEKSI EKONOMI

Gambar17:GAMALeadingEconomicIndicator

GAMALEImemprediksikankecenderunganpenurunansiklusperekonomianIndonesiayangmasihberlanjut

Page 33: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 29

GAMA LEI mampu menghasilkan perkiraan siklus perekonomian

(PDB) Indonesia dengan akurat pada beberapa waktu sebelumnya.

GAMALEIyangdihasilkanedisi-edisisebelumnyapadatahun2014initelah

telahberhasilmemprediksiperlambatanekonomiselamatigakuartal,yaitu

pada kuartal I hingga kuartal III tahun 2014. GAMA LEI juga masih

memprediksikan kinerja perekonomian Indonesia yang menunjukkan

perlambatanpadakuartalIVtahun2014.Haltersebutdisebabkanadanya

penurunankinerjapadabeberapaindikatorkunciperekonomianIndonesia

yangmenyebabkanpertumbuhanekonomimenurundibandingkankuartal

sebelumnya.

Keberagaman pola pada pertumbuhan ekonomi Indonesia serta

proyeksisiklusperekonomiandalammodelGAMALEImenghasilkan

peramalanyangkomprehensif.Peramalansiklusbisnismenekankanpada

pergerakan siklus perekonomian apakah berada pada fase ekspansi atau

kontraksidalambeberapawaktukedepan.SiklusPDByangdihasilkandalam

model mengalami pergerakan menurun walaupun dalam fase ekspansi

(beradadiatasnilai100).DalamhaliniPDBIndonesiapada 2014kuartalIII-

secara tercatatmeningkat,namundenganpertumbuhanyangyear-on-year

melambat.BegitupulayangterjadipadaSiklusGAMALEI 2014,kuartalIII-

hal ini berarti pertumbuhan ekonomi 2014 memiliki arahkuartal IV-

menurunwalaupunberadapadafaseekspansi(beradadiatasnilai100).

Hasil prediksi GAMA LEI pada edisi ini menghasilkan adanya

kecenderungan penurunan siklus perekonomian (PDB) Indonesia.

Model GAMA LEI pada 2014 menunjukan perubahan arahkuartal III-

pergerakan perekonomian yang menurun. Pergerakan GAMA LEI yang

menurun menghasilkan prediksi penurunan siklus perekonomian (PDB)

Indonesia pada 2014. Tahun 2014 oleh perhelatankuartal IV- diwarnai

politikdanjuga kondisiekonomiakibatkenaikanhargaBBMketidakpastian .

Pemerintah baru kini lebih berpihak pada pengetatan belanja negara,

terutamabelanjasubsidiBBM.Diharapkandanayangtadinyadialokasikan

untuk subsidi BBM dapat dialokasikan kembali untuk hal-hal yang lebih

produktif seperti belanja modal. Dalam jangka pendek perekonomian

mungkin akan mengalami perlambatan, namun dalam jangka panjang

diharapkanperekonomiandapattumbuhdengancepat.Jokowi-JKberserta

kabinetnya telah mampu memberikan harapan dan optimisme bagi

perekonomian Indonesia. Walaupun demikian, masyarakat masih

cenderung menunggu ( ) kinerja yang sebenarnya dariwait and see

pemerintah baru. Oleh karena itu, pemerintahan harus mampu

memanfaatkan momentum dengan menjaga atau bahkan meningkatkan

kinerjaperekonomianIndonesia.

GAMA LEI dan Konsensus Proyeksi Ekonomi

Page 34: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook30

2. KonsensusProyeksiIndikatorMakroekonomi

Hasil konsensus menunjukkan nilai tiga indikator makro utama

Indonesia yaitu pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar.

Konsensus diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan oleh tim

MacroeconomicDashboarddenganrespondendosendanpenelitidiFakultas

EkonomikadanBisnisUGM.

Secaraumum,prediksipertumbuhanPDBriil(y-o-y)kuartalIV-2014

bergerak memburuk dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan

PDBriilkuartalIII-2014.PDBriil(y-o-y)diprediksitumbuhsebesar4,97%

± 0,15% pada kuartal IV-2014 dan 5,13% ± 0,21% pada kuartal I-2015.

Adapun secara tahunan, prediksi pertumbuhan PDB riil 2014 dan 2015

masing-masingsebesar5,00%±0,10%dan5,3%±0.2%.Menurutsurvei

yang dilakukan, tiga faktor utama penentu terjadinya penurunan

pertumbuhanPDBriilditahun2014adalahkondisiperekonomiandunia,

tingkatinvestasidomestikdanasing,sertadayabelimasyarakat.

InflasiIndonesiatahun2014-2015diprediksiberadapadakisaran6

hingga7persen.Tahun2014,hasilprediksiinflasiIndonesiaadalahsebesar

6,50%±1,77%.Tahun2015nilainyabergerakmeningkatmenjadi5,67%±

1,41%.Sementaraitusecarakuartalan,inflasidiIndonesiapadakuartalIV-

2014danI-2015masing-masingsebesar6,83%±1,41%dan6,17%±3,18%.

Menurut survei yang dilakukan, tiga faktor utama penentu terjadinya

kenaikaninflasiditahun2014adalahsubsidipemerintah,hargakomoditas

dunia,dankondisikursrupiah.

Nilai tukar rupiahdiprediksimasihdi sekitarnilai IDR/USD12.000

pada tahun 2014. Pada kuartal IV-2014 nilai tukar rupiah diperkirakan

sebesarIDR/USD12.100±IDR/USD100.Dikuartalberikutnya,nilaitukar

rupiahsedikitmenguatmenjadiIDR/USD12.033±IDR/USD58.Sementara

itusecaratahunan,nilaitukarrupiahtahun2014adalahIDR/USD12.200±

IDR/USD265dantahun2015menguatmenjadiIDR/USD11.767±IDR/USD

252.Menurutsurveiyangdilakukan,tigafaktorutamapenentuterjadinya

kenaikanpertumbuhanapresiasinilai tukar rupiahdi tahun2014adalah

kondisiekonomiIndonesia,tingatinflasi,dankinerjaneracapembayaran.

Page 35: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 31

Tabel9:EstimasiPertumbuhanPDBRiil(y-o-y,dalam%)

Tabel10:EstimasiInflasi(y-o-y,dalam%)

Sumber:DataPrimer(diolah,2014)

Sumber:DataPrimer(diolah,2014)

Tabel11:EstimasiNilaiTukarRupiah(IDR/USD)

Sumber:DataPrimer(diolah,2014)

GAMA LEI dan Konsensus Proyeksi Ekonomi

Page 36: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook32

Dari33provinsidiIndonesia,20provinsimencatatkanpertumbuhan

ekonomilebihtinggidaripertumbuhanekonominasionalpadakuartal

III tahun2014. Provinsi tersebut adalah Sumut (5,3%), Sumbar (5,8%),

Kepri (6,9%), Jambi (6,6%), Lampung (5,57%), Bengkulu (5,14%), DKI

Jakarta(6%),Jabar(5,6%),Jateng(5,4%),Jatim(5,91%),Kalteng(5,54%),

Bali (6,53%), Sulut (7,01%), Sulteng (6,58%), Sulsel (8,23%), Gorontalo

(7,77%),Sultra(7,69%),Maluku(7,33%),MalukuUtara(5,9%),PapuaBarat

(6,3%). Pertumbuhan ekonomi 20 provinsi di Indonesia tersebut tidak

mampumendongkrakpertumbuhanekonominasionalkarenaprovinsilain

sepertiNTBbahkanmencatatkanpertumbuhanyangminus(-3,1%).

PerekonomiankawasanIndonesiaTimuryangmeningkatlebihbanyak

disumbang oleh aktivitas tambang pasca keluarnya izin ekspor

mineral. Kenaikan pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan kinerja

ekonomiSulawesiSelatan,SulawesiTengah,danSulawesiTenggara,serta

provinsi Kalimantan Timur dan Bali. Akibatnya, kinerja ekspor kembali

meningkat. Di sisi lain, Nusa Tenggara Barat mengalami kontraksi

pertumbuhankarena izinekspormineralyang tertunda. Selain itu, risiko

jugadatangdari perlambatanekonomiTiongkok danhargaproduktambang ,

yangrendah.

Menanggapi kebijakan Minerba, tampaknya pembangunan pabrik

pengolahanhasiltambangsudahmulaimenggeliatkanperekonomian,

terutama untuk daerah Sulawesi. Smelter di yang mulai beroperasi

beberapadaerahdiKalimantan,sepertiKalimantanBaratdanKalimantan

Selatan, serta produksi ferronikel di Sulawesi Tenggarapeningkatan

diperkirakan akan mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan

danmendorong peningkatan kinerja ekonomi .kawasan Indonesia Timur

Beberapa diperkirakanakanberoperasipadaawalkuartalIItahunsmelter

2015.Selainpengolahannikel,Sulawesiakanmembangunpulapengolahan

stainless steel di Sulawesi. Hal ini tentu akanmeningkatkan nilai tambah

produksipertambanganIndonesia.

Setelah pemerintah menaikkan harga BBM untuk menghemat

anggaran,inflasiperlumendapatkanperhatiankhusus,terlebihdisaat

kondisi perekonomian yang semakin berkontraksi. Pengalihan pos

D. PERKEMBANGAN EKONOMI REGIONAL

Page 37: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 33

Perkembangan Ekonomi Regional

Tabel12:PertumbuhanEkonomidanInflasidi33Provinsi

Pertumbuhanekonomimelambatdiregional

Sumber:BPSdanBankIndonesia(2014)

Page 38: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook34

anggarandaripenghematansubsidiBBMperluuntukdisalurkankeposyang

lebih strategis seperti infrastruktur. Pembangunan infrastruktur sangat

pentingdilaksanakanuntukmeningkatkandayadukungperekonomianyang

diharapkan akan menjaga pertumbuhan di atas 5%. belanja Selain itu,

pemerintah daerah meningkat pada IV turutdiharapkan kuartal dan

menopangperekonomian .daerah

PerkembanganinflasibeberapaprovinsidiIndonesiahinggakuartalIII

tahun 2014 cukupmengkhawatirkan dimana 16 provinsimemiliki

inflasi yang lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat sebesar

4,53%(y-o-y)padaSeptember2014.Dampakdarikebijakanpemerintah

menaikkan harga BBM akan turut menyumbang peningkatan inflasi di

beberapaprovinsidiIndonesia.16Provinsiyangtercatatmengalamiinflasi

lebih tinggi daripada inflasi nasional adalah Aceh, Sumut, Sumbar, Riau,

Bengkulu,DKIJakarta,Banten,JawaTengah,KalimantanBarat,Kalimantan

Tengah,KalimantanTimur, Sulut, Sulteng,NTB,MalukuUtara, danPapua

Barat.

Page 39: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 35

Memasuki ASEAN Economic Community (AEC) 2015, perekonomian

kawasan masih menunjukkan belum adanya fundamental

perekonomianyangcukupmapanbaginegara-negarakawasanuntuk

memasuki kompetisi perekonomian yang lebih terbuka. Situasi

perekonomianASEANpadakuartal III-2014 adalahpotret perekonomian

yangmenunjukkanmasihbanyaknyadaftarnegatifdalamberbagaiaspek

perekonomian kawasan yang masih harus ditangani oleh pemerintahan

nasionaldiASEAN.Selaincapaianpadaupayaperbaikandayasaingyang

masihbelummenunjukkanperubahansignifikan,beberapanegarautamadi

kawasan seperti Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Brunei Darussalam

bahkan relatif mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebihmelambat

dibandingkan capaian sebelumnyapadakuartal II-2014.Negara kawasan

seperti Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, dan Myanmar yang masih

dihadapkan dengan berbagai permasalahan fundamental perekonomian

seperti struktur ekonomi yang belum terdiversifikasi dengan baik serta

keseimbangananggaranpendapatandanbelanjayangbelumseimbangdan

produktif menunjukkan bahwa negara-negara kawasan belum memiliki

kesiapanfundamentalperekonomianyangseimbangdalammemasukiera

komunitas ekonomi bersama. Situasi ini menunjukkan bagaimana

kerapuhanperekonomiansertaketidakseimbangankesiapanharusmenjadi

catatanpentingyangdisadariolehnegara-negaraanggotaASEANsehingga

dapatmenjadiprioritaspenanganandalammasatenggatlebihkurang365

harimenujuAEC2015.

BerbagaikebijakandomestikyangditerapkannegaraanggotaASEAN

juga menjadi tantangan bagi kesiapan kawasan menuju AEC 2015.

Selain perekonomian kawasan ASEAN dibayangi secara eksternal terkait

rencanakenaikansukubungaAmerikaSerikatpadakisaran100-115basis

poinyangberpotensiakanmemutarbalikarusmodaldari emergingmarkets

kembali ke Amerika Serikat pada tahun 2015, berbagai kebijakan yang

diterapkan secara nasional juga berpotensi menjadi tantangan bagi

kesiapaan kawasan dalam menghadapi AEC 2015. Defisit anggaran

pendapatandanbelanjanegarayanglebihdari3%padabeberapanegaradi

kawasan sepertiKamboja, Laos danMyanmar yang tidakdiiringi dengan

langkah-langkah yang konkrit untuk menyeimbangkan anggaran serta

berbagaikebijakandomestiksepertirasionalisasihargaBahanBakarMinyak

E. ASEAN: Rapuhnya Perekonomian Kawasan

Menjelang ASEAN Economic Community

2015

Page 40: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook36

(BBM)diIndonesiadanMalaysia,rencanapenerapan GoodsandServiceTax

(GST)barudiMalaysiapadatahun2015,sertarencanakenaikanValueAdded

Tax(VAT)sebesar10%dangajipegawainegerisipilsebesar8%diThailand

padatahun2015diperkirakanakanmemberikantantanganbagikawasan

dalammempercepatkesiapannyamenghadapiAEC2015.Melaluigambaran

kebijakanyangada,tantanganperekonomiandomestikberpotensimuncul

daritekananpadaposfiskalpemerintahnasionalsertapenurunandayabeli

masyarakat yang merupakan salah satu sektor utama penopang

pertumbuhan ekonomi kawasan serta penurunan kemampuan investasi

parapelaku sektor ekonomi swasta-domestikdarimasing-masingnegara

anggotaASEAN.

Capaian perekonomian di kawasan masih belum menggembirakan.

Negara-negarautamadikawasanASEAN,atauyangdikenalsebagainegara

ASEAN-5padaakhirnyamencatatkanpertumbuhanekonomipadakuartal

III-2014 dibawah ekspektasi. Hal tersebut terutama ditandai dengan

kontraksi pertumbuhan hampir dua digit yang dialami oleh Brunei

Darussalamserta lajupertumbuhanyangmelambatsebagaimanadialami

Indonesia,MalaysiadanFilipinasebagai“motor”penggerakperekonomian

kawasan.Namunkarakteristikpertumbuhanpadakuartalinimasihrelatif

sama pada situasi sebelumnya dimana arah pertumbuhan yang dialami

dipengaruhi terutama oleh sektor sumberdaya, sektor jasa dan sektor

konstruksi.Sementaraitudisisilain,PemerintahanMiliterThailandtelah

mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam menjamin stabilitas

perekonomiandanmenumbuhkankepercayaanpelakuekonomidiThailand,

Tabel13:PertumbuhanGDPNegaraASEAN,ConstantPrice,1998–Q32014(y-o-y,%)

Sektorberbasissumberdayamasihmenjadifaktorpenentuperekonomiankawasan

Catatan:rata-ratapertumbuhanuntukperiode1998-1999,2000-20007,dan2008-2009

Sumber:IMF,CEIC(2014)

Page 41: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 37

ASEAN

sehinggasetelahlamamencatatkanpertumbuhanekonomiyangmelemah,

Thailandkembalimenunjukkanpertumbuhanperekonomianyangkembali

positifdandiperkirakanakanterusmeningkatdaritahunketahun.

Investasi swasta pada bidang infrastruktur menjadi kunci

pertumbuhanekonomidinegarautamakawasan.Situasipertumbuhan

ekonomikuartalIII-2014yangtidakterlalubaikjikadibandingkandengan

kinerja serupapadakuartal II-2014 terutamamampu tetapmencatatkan

pertumbuhan pada tingkat tertentu dikarenakan ditopang oleh investasi

parapelakuswastapadaberbagaiproyekinfrastrukturdenganfokuspada

sub-sektor yang terkait dengan perdagangan dan sektor konstruksi yang

dilatarbelakangi oleh kesiapan untuk proyeksi membaiknya situasi

perekonomian global secara umum pada tahun 2015. Investasi tersebut

diantaranyasepertiinvestasipadapabrikgarmendanalaskakidiKamboja,

mega-investasi pada pembangkit listrik bertenaga air di Laos, serta

pembangunankembaliberbagaifasilitaspublikdaninfrastrukturdiFilipina

pascabencanaalamTopanYolandadanGempaBumiBoholditahun2014.

Perbaikan fundamental ekonomimenjadi pekerjaan rumah penting

bagi negara-negara kawasan ASEAN dalam menghadapi AEC 2015.

Bruneisebagaisatu-satunyanegaradikawasanyangmencatatkankontraksi

ekonomi sebesar hampir dua digit (-9,7%) memerlukan restrukturisasi

fundamental perekonomian dengan mempercepat diversifikasi sektor

perekonomianyangsaatinimasihsangatbergantungpadaindustriminyak

bumidangasalam.MenurutJabatanPerancangKemajuanEkonomi(JPKE)

Brunei, sektor tersebutmenguasai lebihkurang70%PDBdan90% total

ekspor. Pada kuartal III-2014 sektor migas di Brunei Darussalam

mencatatkankontraksi-11,7%sementaradisisilain,sektorindustriBrunei

belummencapaitingkatefisiensiyangmemadaiyaituhanyamamputumbuh

sebesar0,05%padakuartalberjalan.Permasalahanfundamentalekonomi

lainnyasepertidefisitanggaranpendapatandanbelanjanegarayangterlalu

besardialamiolehLaos(5,8%terhadapPDB)danMyanmar(3,7%terhadap

PDB)akibatkebijakanperlindungansosialyangterlaluekspansif,rekrutmen

pegawainegeri sipil secarabesar-besarandananggaranpertahananyang

masih terlalu tinggi sehingga menyebabkan terbatasnya ruang fiskal

pemerintah dalam mengalokasikan anggaran untuk melakukan stimulus

perekonomian sehingga berkelanjutan pada pertumbuhan ekonomi yang

belum mampu tumbuh secara optimal. Pentingnya diversifikasi

perekonomiansertakeseimbanganfiskalyangmasihnegatifmenunjukkan

bahwanegara-negara anggotaASEANharus terusmemberikanperhatian

kepadaperbaikanfundamentalperekonomiandikawasan.

Page 42: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook38

Inflasi kawasan terutama disebabkan oleh kenaikan harga pangan

serta ketergantungan pada berbagai produk impor. Secara umum

negara-negaradikawasanASEANmencatatkanpembentukaninflasitinggi

yangdisebabkanolehmeningkatnyahargabahanmakanandanminuman

non-alkohol serta beberapa komponenkonsumtif lainnya seperti garmen

danelektronikyangmasihsangatbergantungpadaaktivitasimporseiring

dengan dibukanya berbagai fasilitas /KawasanSpecial Economic Zone

EkonomiKhususyangterutamaterjadipadanegara-negarayangterletakdi

areaSungaiMekong(Kamboja,LaosdanMyanmar).Bahkanuntukbeberapa

negaradikawasanASEAN,penerapansistempengawasanbeacukaiyang

terlalu ketat turut menjadi penyumbang tingginya harga produk-produk

impor di pasar. Salah satu penyebab masih tingginya ketergantungan

kawasanpadaprodukimporadalahdikarenakanpeningkatanpertumbuhan

ekonomi secara umum di kawasan turut menciptakan lahirnya kaum

ekonomi menengah baru yang memiliki permintaan relatif tinggi serta

kategoriprodukyangdimintasecaraumumbelumdapatdipenuhisecara

optimalolehindustridalamnegeri.Berbagaikebijakanpengendalianharga

pangandanpembangunanberbagaiindustriberbasissubtitusiimporperlu

menjadiperhatianbaginegara-negarakawasanASEANdalammemastikan

kesiapanyanglebihbaikmenujuAEC2015.

Kinerja pasar saham masih didominasi oleh sentimen positif para

pelakuekonomiswasta.Tingkatkepercayaanparapelakuekonomiswasta

Tabel14:IndeksHargaKonsumen(IHK)NegaraASEAN,2011-2014*

(y-o-y,%)

Kenaikanpangandanketergantunganpadaimpormenjadipemicuutamainflasikawasan

Catatan:

*=Data-datauntukBruneiDarussalam,Kamboja,Laos,Malaysia,Myanmar,Filipina,SingapuradanVietnamadalahposisiper-Oktober2014(y-o-y).DatauntukIndonesiadanThailandadalahposisiper-November2014(y-o-y)

Sumber:Bloomberg(2014)

Page 43: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 39

ASEAN

dan para pelaku pasar keuangan terhadap masa depan perekonomian

kawasanmasihmenjadifaktorutamaterdongkraknyaindekshargasaham

gabungan di berbagai pasar saham di kawasan. Negara-negara utama

kawasansepertiThailand,FilipinadanVietnamyangsecaraberturut-turut

mencatatkan pertumbuhan pasar saham yang signifikan yaitu sebesar

29,49%, 26,19% dan 22,51% menunjukkan bagaimana investasi yang

dilakukanolehparapelakuekonomimengisyaratkantingkatkeyakinanpara

pelakuekonomipadakinerjaperekonomiannegara-negarabersangkutandi

tahun2015yangakandatang.Namunpasarsahamadalahpasaryangsangat

liquidsehinggacapaiansaatinidapatsertamertaberubahseiringdengan

berbagai kebijakan di bidangmoneter dan keuangan yang terjadi dalam

tataranglobal,sebagaimanarencanakenaikanbasissukubungaoleh TheFed

ditahun2015yangdapatmengubaharusinvestasiglobalsecarasignifikan.

Tingkat nilai tukar di kawasan masih sangat dipengaruhi oleh

keseimbanganperdaganganinternasionaldansentimenpelakubisnis.

Secaraumumpenguatanataupelemahanpadanilaitukarnegara-negaradi

kawasan ini sangatdipengaruhipadakinerjakeseimbanganperdagangan

internasional negara tersebut sebagaimana yang dialami penguatan yang

relatif tipis padamata uang Baht Thailand dan Rupiah Indonesia hingga

situasiper-1Desember2014.KhususuntukVietnam,penurunannilaimata

uangterjadidikarenakanakibatkebijakanmoneteryangditempuhberupa

devaluasiDongVietnamsebesar1%yangdilakukanpada19Juni2014demi

menjagadayasaingproduk-produkVietnamdiluarnegeridimanamenurut

pejabat terkait, kebijakandevaluasimatauang ini akan terusdilanjutkan

sebagaistrategiperdaganganditahun2015.

Tabel15:IndeksPasarSahamNegaraASEAN,2009-1Desember2014

(y-o-y,%)

Sentimenpositifpelakuekonomiswastamendominasikinerjapasarsahamkawasan

Catatan:Dataposisi2Januaridan1Desember2014adalahpertumbuhanberbasisyear-to-date

Sumber:Bloomberg(2014)

Page 44: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook40

Neracaperdaganganintra-ASEANmenunjukkankeseimbangannegatif

lebihbanyakdibandingkandengancapaianpadaneracaperdagangan

ekstra-ASEAN. Perdagangan intra-ASEAN ternyata belum cukup mampu

untuk menunjukkan manfaatnya secara optimal pada pemberian nilai

tambahbagiperekonomiankawasan.Selain isuklasikmengenaiproporsi

perdagangan intra-ASEAN yang masih belum cukup tinggi dibandingkan

denganperdaganganintrakerjasamakawasanekonomiyangadalainnyadi

internasional,ternyatasecaranilaitambahdankeseimbanganperdagangan

intra-ASEAN belum cukup menjanjikan sebagai arus perdagangan yang

Tabel16:NilaiTukarMataUangASEANTerhadapUSD,

2009–1Desember2014(y-o-y,%)

Nilaitukarmatauangmenjadivariabelpentingdalamdayasaingprodukekspor

Catatan:

*=Padatahun2012Myanmarmengalamipenyesuaiannilaimatauang

Datatersajipadaposisi29Agustus2014adalahpertumbuhanberbasisyear-to-date

Angka(+)menunjukkanapresiasimatauangdanangka(-)menunjukkandepresiasimatauang.

Sumber:Bloomberg(2014)

Tabel17:NeracaPerdaganganNegara-NegaraASEAN;2009-2013(MiliarUSD)

Neracaperdagangannegatifbanyakterjadipadaintra-ASEANdibandingkanekstra-ASEAN

Sumber:ASEANSecretariat(2014)

Page 45: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 41

menguntungkan bagi negara-negara ASEAN. Negara-negara ASEAN lebih

berpotensimencatatkanneracaperdaganganyangpositifpadaperdagangan

ekstra-ASEAN dibandingkan perdagangan intra-ASEAN, kecuali Malaysia

sebagaisatu-satunyanegarayangkonsistenpadaperiode2009hingga2013.

Walaupunsecarakumulatif,terutamapadarentangwaktu2012dan2013

ekspor netto ekstra-ASEAN justru mencatatkan nilai rekapitulasi yang

negatif namun sesungguhnya nilai ekspor netto yang positif dalam intra-

ASEANdidominasiolehsegelintirperekonomiansajayaituSingapuradan

Thailand. Untuk itu, para pengambil kebijakan di ASEAN perlu kembali

merumuskan kebijakan agar ASEAN tetap mampu menjadi sumber

pendorong kesejahteraan bagi negara anggota dan kawasannya terutama

dalamaspekperdaganganinternasionalkarenasesungguhnyaitulahyang

menjadi esensi awal semangat yang mendorong negara-negara ASEAN

sepakatuntukmembangunkerjasamaperekonomiandikawasan.

NeracaperdaganganIndoensiatercatatdefisitterhadapnegara-negara

utamadikawasan.IsudayasaingprodukIndonesiaditataranASEANmasih

ASEAN

Tabel18:NeracaPerdaganganIndonesiadenganASEAN;2009-2014(JutaUSD)

NeracaperdaganganIndonesiadefisitterhadapnegara-negarautamadikawasanASEAN

Sumber:ASEANSecretariat(2014)

Page 46: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook42

perlumenjadiperhatianseriusdimananeraraperdaganganIndonesiamasih

mencatatkannilainegatifterhadapnegara-negarautamadikawasanseperti

Singapura,Malaysia,ThailanddanVietnam.Bahkanapabiladicermatisecara

lebih lanjutmaka sesungguhnya neraca perdagangan Indonesia terhadap

negaraASEANsecaraumumhinggakondisiper-Oktober2014mencatatkan

nilaiyangnegatifsebesar-8164,71JutaUSD.Hal inimenunjukkanbahwa

Indonesiawalaupunsecarakumulatifsudahmulaimencatatkannilaineraca

perdagangan yang positif, namun pada tataran ASEAN, Indonesia masih

mengalami masalah serius dalam kinerja perdagangan dan daya saing

produk.Hal ini harusmenjadi perhatian serius sehinggaAEC2015 tidak

menjadikan Indonesia hanya menjadi “penonton pinggir” dari aktivitas

perekonomian yang semakin terbuka dan kehilangan kesempatan untuk

mendapatkannilaitambahdanpeningkatankesejahteraansecaraoptimal

darikeleluasaanarusperdaganganbarang,jasadaninvestasi.

Perbaikan daya saing negara-negara ASEAN tidak diikuti dengan

perubahanpenilaianyangsignifikanpadaberbagaiindikatorglobal.

Dayasaing( )menjadielemenyangpentingdalamdinamikacompetitiveness

persaingan terutama di era globalisasi atau maupun sekedar di tahapan

regionalisasi sebagaimana yang dituju oleh AEC 2015 saat ini. Menurut

WorldBank (2014),negara-negaradikawasanASEANperlumemberikan

perhatianyang lebihpadaupaya-upayapembangunandayasaingmelalui

upaya-upaya untuk membangun tingkat produktifitas yang lebih tinggi

disertai dengan investasi yang cukup pada pendidikan dan pelatihan

generasimuda. Namun ternyata arah pembangunan daya saing berbagai

negaradikawasaniniternyatamasihhanyaberfokuspadapembangunan

yangbersifatoperasionaldanbelummenyentuhpembangunanyanglebih

bersifatfundamental,misalkanpembangunansumberdayamanusia.Data

Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh Perserikatan

Bangsa-Bangsa menunjukkan bahwa 50% negara anggota ASEAN masih

berada pada tahapan pembangunan sumber daya manusia berkualitas

sedangbahkankhususuntukMyanmarmasihdikategorikansebagainegara

dengan pembangunan sumber dayamanusia berkualitas rendah. Namun

pada dasarnya terdapat berbagai perubahan-perubahan teknis yang

dilakukan oleh negara-negara di kawasan dalam meningkatkan daya

saingnya, seperti yang dialami oleh Brunei Darussalam, Indonesia,

Singapura, Thailand dan Vietnam yang mulai menerapkan penggunaan

teknolog informasi dalam berbagai aktivitas perizinan bisnis dan

perpajakan.BahkanLaosdanMyanmar jugamelakukanperbaikansistem

denganmembenahisistemperpajakannasionalagarmenjadilebihmudah

dan efisien. Namun ternyata segala perbaikan yang dilakukan ini belum

Page 47: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 43

mampumendongkrakperingkatdarinegara-negarakawasanASEANpada

berbagaiindikatorglobal,dikarenakanperubahansistematisyangdilakukan

masihterbataspadaaspek-aspekoperasionaldanmengenyampingkanhal-

hal yang lebih bersifat fundamental seperti pembangunan sumber daya

manusia sehingga perubahan tersebut belum dapat dikatakan sebagai

perbaikandayasaingyangoptimal.

Tabel19:PerbandinganIndikatorDayaSaingNegaraAnggotaASEAN:GCI,EDBdanHDI

Tidakadaperubahansignifikanpadadayasaingnegara-negaradikawasanASEAN

Sumber:WorldEconomicForum,WorldBank,UnitedNations(2014)

ASEAN

Page 48: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook44

Kesiapan Menuju AEC 2015: Ditengah Tantangan Internal dan

Eksternal

Sepuluh negara-negara anggota ASEAN (Assosiation of South East Asian

Nation)akansegeramemasukitahapanbarudalamperekonomiankawasan

yangdikenalsebagai 2015(AEC2015),dimanaASEANEconomicCommunity

pada tahapan perekonomian ini menjadi tonggak resmi terjadinya

pembebasanarusfaktorproduksitenagakerjaterampildaninvestasipada

ruanglingkupkawasanAsiaTenggara.Namundalammenyongsongsituasi

perekonomian yang sangat ambisius tersebut, masih terdapat banyak

indikator perekonomian yang masih belum menunjukkan tanda-tanda

positifyangmenjanjikanbagiperekonomiankawasandalammemasukiera

awal implementasi AEC 2015. Belum disepakatinya harmonisasi tarif

eksternal untuk perdangan non-anggota, sementara akan terjadi aliran

bebasfaktorproduksitenagakerjaterampildanmodal,akanmenyisakan

pertanyaanbesarterkaitmasalah-masalahyangmungkinmuncul.

Salahsatudari indikatorutamayangseharusnyamenjadi“lampukuning”

bagi kawasan dalam memasuki AEC 2015 adalah dengan tercatatnya

perekonomiantiganegarautamapenggerakekonomikawasanmengalami

pelemahan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2014 dibandingkan

kuartalsebelumnya,sepertiIndonesiadari5,12%menjadi5,01%,Malaysia

dari 6,40% menjadi 5,60% serta Filipina yang pada awal tahun 2014

mencatatkan tingkat pertumbuhan yang menakjubkkan ternyata ikut

mengalamiperlambatanperekonomiandari6,40%menjadihanya5,30%.

¹GuruBesarBidangEkonomiInternasionalFakultasEkonomikadanBisnisUniversitasGadjahMada

²AsistenPenelitiMacroeconomicDashboardFakultasEkonomikadanBisnisUniversitasGadjahMada

F. Isu Terkini

MenyongsongASEANEconomicCommunity2015denganPenuhKeraguanProf.TriWidodo,M.Ec.Dev.,Ph.D¹

GanendraWidigdya²

Page 49: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 45

Situasiinipentinguntukmenjadibagiandariperingatanbagiperekonomian

kawasan, karena memahami kinerja negara ekonomi utama di kawasan

ASEAN, penting dalammemotret kinerja perekonomian kawasan ASEAN

secara menyeluruh dikarenakan terdapat hubungan yang positif antara

ukurandarisebuahnegaradandominasiperannyadidalamperdagangan

intra-kawasan di sebuah kawasan kerjasama perekonomian (Widodo,

2010:48).Halinibermaknalainbahwakemajuandarikinerjaperekenomian

kawasandalamkerangkaAECtidakakanterlepasdarikinerjaperekonomian

utama kawasan atau yang dikenal sebagai ASEAN-5 (Filipina, Indonesia,

Malaysia,SingapuradanThailand).

Sebagaimana laporan terakhir SekretariatASEANpada “ASEANEconomic

CommunityScorecard”padatahun2012sertastudiPillai(2013)dinyatakan

bahwaimplementasiAEC2015padaTahapan1(2008-2009),Tahapan2 ³

(2010-2011)danTahapan3(2012-2013)telahmencapaitotalpemenuhan

terhadap73,0%daritotaltarget.Halinimenunjukkanbahwahinggabatas

akhir31Desember2015parapemimpinnegaraASEANharusbekerjakeras

dalammemastikanbahwa27,0% target tersisamampudicapaidi tengah

berbagai tantangan yang ada, seperti pergolakan politik di Thailand,

hantamanberbagaibencanaalamdiFilipinasepertitopandangempabumi,

upayadiversifikasiekonomiyangsedangdilakukandiKamboja,Laosdan

Brunei Darussalam, konsolidasi politik dan demokrasi yang terjadi di

Myanmar, Malaysia dan Singapura, ketegangan Laut Cina Selatan yang

melibatkan Vietnam dan Thailand hingga transisi pemerintahan

sebagaimanayangsedangdialamiIndonesia.

Selainitu,maknadaripencapaianpersiapanmenujuAEC2015sebagaimana

yangdilaporkandalamAEC olehSekretariatASEANmenunjukkanScorecard

bahwa agresifitas para pengambil kebijakan di kawasan untuk

mengintegrasikan perekonomiannya dengan perekonomian kawasan dan

globalsehinggamampumemenuhi85,7%daritotaltargethanyaselamadua

tahapan belum diimbangi dengan perhatian yang serius pada upaya

membangun basis produksi , pembangunan daya saing hingga

Isu Terkini

³RincianuntukkondisihinggaTahapan2(2010-2011)adalah:Pilar1yaituPilarPasarTunggaldanBasisProduksitelahterpenuhi65,9%(atau114implementasitercapaidaritotal173target),Pilar 2 yaitu Pilar Daya Saing Perekonomian Kawasan telah terpenuhi 67,9% (atau 53implementasi tercapai dari total 78 target), Pilar 3 yaitu Pilar Pemerataan PembangunanEkonomitelahterpenuhi66,7%(atau8implementasitercapaidaritotal12target)sertaPilar4yaituPilarIntegrasiPadaPasarGlobaltelahterpenuhi85,7%(atau12implementasitercapaidaritotal14target).

Page 50: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook46

⁴MenurutBankIndonesia,diperkirakanTheFedpadaawaltahun2015akanmenaikkansukubungapadakisaran100hingga115basispoin.

pengarusutamaan terhadap pemerataan ekonomi kawasan. Apabila

keseimbangan integrasi dan pembangunan kesiapan perekonomian

domestiktidaksegeradiprioritaskandalamjangkawaktupendekini,tidak

tertutupkemungkinanjustruAEC2015akanmendatangkanlebihbanyak

tantanganbagiperekonomiankawasandiawalimplementasinya.

Sementara itu, kesiapan kawasan ASEAN dalammenyongsong AEC 2015

perludiimbangidenganpemahamanbahwagejolakeksternalmasihakan

terusmembayangiberbagaipertumbuhansementarayangsedangdinikmati

oleh kawasan ini. Rencana The Fed untuk meningkatkan basis suku

bunganya seiring dengan meningkatnya keyakinan akan perekonomian⁴

dunia yang semakin baik, disinyalir akan menyebabkan terjadinya

pembalikanarusmodaldarinegaraberkembang(terutamaASEAN)kepada

berbagainegaramajusehinggadiprediksiakanmemberikanpukulanpada

sektorkeuangan,sektornilaitukarmatauanghinggacadangandevisadari

negara-negaradikawasanASEANsehinggakebijakanmitigasirisikoperlu

segeradipersiapkan.Selainitu,arusperdaganganglobalyangmelesupasca

Krisis Global 2008-2009 masih terus membayangi, dimana neraca

perdaganganyangpositifbelumdinikmatiolehsemuanegaradikawasan

secaraberkelanjutan.

Isu-isuutamaperkeonomianyangharusdihadapiolehperekonomianAsia

Timur,terutamaASEANadalahisu-isuperekonomianyangterutamaterkait

dengan diferensiasi produk, ongkos transportasi, skala ekonomi dinamis,

derajat agregasi produk, distribusi pendapatan, faktor danendowment

variasiproduk(Widodo,2010:131).Sehinggadalammemastikankesiapan

negara-negara kawasan dalam menghadapi AEC 2015, negara-negara

kawasan harus memberikan perhatian yang lebih fokus dan akeseleratif

padaaspek-aspekdayasaingdanpemerataanekonomiterutamapadaisu-

isuyangtelahdigolongkandiatas.

Sementara itu, studi Kalra (2013) memperingatkan bahwa perlu adanya

fasilitasiyanglebihbaikpadapemberianperanyanglebihbesarpadapara

pelaku perekonomian domestik dalam berpartisipasi aktif dalam

membangun percepatan kesiapan negara anggota ASEAN dalam

menyongsong AEC 2015 dikarenakan secara alamiah, arus perdagangan

ASEANhinggasaat inimasihdidominasiolehperdaganganekstra-ASEAN

dibandingkan intra-ASEAN sehingga para pelaku perekonomian swasta

Page 51: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 47

Isu Terkini

terutama dari domestik perlu ditingkatkan perannya untuk melihat

kerjasama AEC 2015 bukan dalam rangka sekedar mendorong interaksi

perekonomiannasionalsecaraeksternaltetapilebihspesifikdaripadaitu,

yaitumendoronginteraksiperekonomiandalamkerangkaintra-ASEAN.

IntegrasiEkonomi“Ala-ASEAN”PerlunyaPengujianLebihLanjut

Sebagaimana yang selalu diargumentasikan oleh berbagai pihak bahwa

integrasi perekonomian ASEAN adalah integrasi yang spesifik dengan

berbasispadakarakteristik“ASEAN ”(Eria,2012:xi)yangmembuatnyaWay

secaraalamiahmenjadiberbedadenganmodelintegrasiyangdilakukandi

kawasan kerjasama perekonomian lainnya, namun kita tidak dapat

mengenyampingkan bahwa selain secara historis ASEAN tidak dirancang

untukkerjasamaekonomimelainkanuntukkerjasamapolitikdankeamanan

terutama untuk membendung pengaruh komunisme di kawasan Asia

Tenggara sehingga kesadaran kolektif negara-negara di kawasan ASEAN

memangsedariawaltidakdirancanguntukmembangunkesadaranekonomi

bersama.

Walaupun demikian pembentukan ASEAN dalam kerangka AEC 2015

ternyatamemilikimekanismepenyeimbangnya sendiri secarapolitikdan

keamanan, ketika adanya kesamaan relatif pada faktor dariendowment

masing-masingnegaraanggota,memungkinkantidakadanyanegarayang

berpotensiuntukmendominasinegaralainnyadikawasanataupunmenjadi

negara“pusat”didalamASEAN(Widodo,2010:25)sehinggaperludipahami

bahwadampakdari keberadaanAEC sendiri sedari awal tidakdirancang

untuk kepentingan perekonomian semata namun juga memiliki fungsi

strategisdalammenjagapilarlaindariASEANyaitupolitik-keamanandan

sosial-budaya.

Selain itu secara teoritis langkah integrasi perekonomian yang ditempuh

ASEAN tidak mengikuti kaidah teoritis tentang teori integrasi ekonomi

sebagaimanayangdikembangkanolehBalassa (1961) .AEC2015adalah⁵

⁵ Menurut Balassa (1961) tahapan dalam integrasi ekonomi dimulai dari Preferential TradeAgreement(PTA),FreeTradeArea(FTA),CustomUnion,CommonMarket,EconomicUniondanComplete Economic Integration dimanamasing-masing tahapan ini seharusnya dilakukansecaraberurutan.MenurutStudiPillai(2013),ASEANtelahberadapadatahapanPTApadatahun1977,ASEANFreeTradeAreapadatahun2010sertaakanmemasukiAECpadatahun2015.

Page 52: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook48

tahapan integrasi perekonomian yang telah memasuki tahapan integrasi

ekonomi berupa yang sebelumnyaASEANmasih beradaCommonMarket

padatahapan“FreeTradeArea(FTA)”dalamkonsepASEAN ,FreeTradeArea

dimanaartinyaAECtelah“melangkahitahapan”normalyaitu .CustomUnion

Hinggatulisaninidisusun,belumadapenelitianyangsecarakomprehensif

mengukurmengenaidampak“pelompatan”tahapanteoriintegrasiekonomi

tersebut.Karenamenurutteoriintegrasiperekonomian,sebelumterjadinya

pembebasan terhadaparusbarangdan jasa seharusnya setelahmelewati

tahapan dimana tarif-tarif perdagangan telahdisamakanFreeTradeArea

secara intra-ASEAN, maka pada tahapan harus dilakukanCustom Union

penyamaan tarif perdagangan antara kawasan dengan mitra dagang

eksternal(ekstra-ASEAN)secaraterlebihdahulu.Namunwalaupunbelum

ada penelitian yang komprehensif terkait hal tersebut, situasi ini perlu

menjadiperhatianbagiparapengambilkebijakandinegarakawasanASEAN

tetapbersiap-siapuntukkemungkinanterjadinyaberbagaipotensidistorsi

perekonomianyangmungkinmunculakibatakselerasitahapantersebut.

Namunpadaakhirnyaditengah-tengahsegalakeraguandanketidakpastian

menyongsong perekonomian masa depan dan AEC 2015 dimana

ketidakpastiandaninstabilitassejatinyaadalahbagiankoherendalamdalam

perekonomianglobalyangsemakinbersifat (Johnson,openeconomypolitics

et al, 2013)maka untukmemenuhi komitmen, reputasi serta kepastian

dalamberaktifitasdalamperekonomianglobalmakasetiapnegaraASEAN

harustetapmempersiapkanberbagaikebijakan-kebijakanyangtidaksaja

mempercepatkesiapanperekonomiannyadalammemasukipasarAEC2015

namun juga kebijakan-kebijakan yang melindungi kepentingan domestik

sehingga tingkatkesejahteraanyangoptimal tetapdapatdiraihdi tengah

persainganyangtelahdisepakatibersama.

Waktuuntukmelakukanberbagaiupayapersiapandanperlindungansudah

tidaklamalagi,selamarentangwaktutersebuthendaknyadigunakansecara

optimalolehparapengambilkeputusandikawasan.Karenaperlukembali

diingatbahwakebijakandomestikpadabidangperekonomianrelatifakan

berkurang efektifitasnya ketika pasar domestik sudah terbuka (Widodo,

2013:34). sebagaimana penyatuan perekonomian yang akan ditempuh

kawasanASEANmelaluiAEC2015.

Page 53: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 49

Referensi

ASEANSecretariat ASEANEconomicCommunityScorecard:Charting(2012),

ProgressTowardRegionalEconomicIntegration,Jakarta:ASEAN.

EconomicResearchInstituteforASEANandEastAsia Mid-Term(2012),

ReviewofTheImplementationofAECBlueprint,Jakarta:ERIA.

Johnson, et al (2013), “The Future of International Political Economy:

Introduction to the 20th Anniversary Issue of RIPE”,Review of

InternationalPoliticalEconomy,20(5):pp.1009-1023.

Kalra, S ASEAN Economic Community: Progress and Global. (2013),

Perspective, Paper Presented at: University of Economics and

Business,VietnamNationalUniversity,October11th2013.

Pillai,S.B. ASEANandStrategicFTAs(2013), ,PaperPresentedat:Norway-

AsiaBusinessSummit2013,Shanghai,July5th2013.

Widodo,T InternationalTrade,RegionalismandDynamicMarket (2010), ,

Yogyakarta:BPFEYogyakarta.

Widodo,T. (2013), “Indonesia diBawahBayang-Bayang SindromKrisis”,

IndonesianEconomicReviewandOutlook,3(II):pp.31-34.

Isu Terkini

Page 54: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Indonesian Economic Review and Outlook50

G. Economic Outlook

Ekonomi Indonesia menghadapi permasalahan yang berat karena

rendahnya kualitas pembangunan ekonomi sedang mengalami tren

penurunanpertumbuhanekonomisejak2011.KabinetIndonesiaKerjayang

dilantik 27 Oktober 2014 yang lalu nampaknya belum bisamemberikan

optimisme kepada masyarakat dan pelaku pasar, mengingat masalah,

tantangandanancamanekonomiyangdihadapiolehIndonesiamasihberat.

ApalagipascakenaikkanhargaBBMpadapertengahanNovember2014yang

lalu inflasi meningkat menjadi 6,23% dan rupiah mengalami pelemahan

0,94%( )padabulanNovember2014.Kondisitersebutdiresponolehm-t-m

BI dengan kenaikkan BI rate 25 basis poin pada 18 November 2014.

Demikian juga laju pertumbuhan ekonomi kuartal 3 tahun 2014 masih

menurun menjadi 5,01%, yang banyak ditopang oleh pertumbuhan

Konsumsi Rumah Tangga dan Pemerintah. Sementara itu pertumbuhan

investasi masih menunjukkan tren yang terus menurun. Dengan

perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut membuat tingkat

pengangguran pada bulan Agustus 2014 meningkat menjadi 5,94%.

SementaraituTransaksiBerjalanmasihdefisitmeskimenurunmenjadiUSD

6,84 miliar. Oleh karena itu Gama LEI meramalkan kecenderungan

penurunansiklusekonomimasihakanberlangsungjikatidakadaperubahan

dalam pengelolaan ekonomi. Untuk itu diharapkan otoritas ekonomi

mengubah pengelolaan ekonominya, tidak agar trenbusiness as usual

penurunanpertumbuhanekonomi tidak terusberlangsung.Apalagiakhir

2015 kita akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN

Economic Community. Dimana keberhasilan Indonesia memanfaatkan

pembukaan pasar yang luas dalam masyarakat ASEAN akan banyak

tergantung kepada kualitas pembangunan ekonomi kita. Kualitas

pembangunan ekonomi yang tinggi yang didukung oleh daya saing

internasionalyangtinggi,kualitasmanusiayangunggul,logistikyangefisien,

serta kelembagaan yang baik akanmembuat Indonesia siapmenghadapi

MEA.Untukitukitaberharapagarpemerintahbarusertaotoritasekonomi

lainnya mengubah pengelolaan ekonominya, agar tren penurunan

pertumbuhan ekonomi dapat dibalik dan pembangunan ekonomi

berkualitas,sehinggakitasiapmenghadapiMEA.

Page 55: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 51

halamaninisengajadikosongkan

Page 56: INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOKweb39.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1019/20… · GAMA LEI Gadjah Mada Leading Economic Indicator GCI Global Competitiveness

INDONESIAN ECONOMIC REVIEW AND OUTLOOK

TIM MACROECONOMIC DASHBOARD

MACROECONOMIC DASHBOARD

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

Pertamina Tower Lt. 4 Ruang 4.4

Jl. Humaniora No. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: +62 274 548 517 ext 373

Fax: +62 274 551 208

Email: [email protected]

Website: www.macroeconomicdashboard.com

Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc.Head of Researcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Prof. Dr. Samsubar Saleh, M.Soc. Sc.Senior Researcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Muhammad Ryan Sanjaya, MIntDevEc.Researcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Galih Adhidharma, S.E.Junior Researcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Traheka Erdyas Bimanatya, S.E.Junior Researcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Dhian Karyantono, S.E.Junior Researcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Dyah Savitri PritadrajatiResearch Assistant

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Prof. Dr. Tri Widodo, M.Ec.Dev.Senior Researcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Denni P. Purbasari Researcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Rosa Kristiadi, M.CommResearcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Zira Brenda Wiranti, S.E.Junior Researcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Umi Fitria Ridya Rahmawaty, S.E.Junior Researcher

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Ganendra WidigdyaResearch Assistant

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373

Mohammad Rizki Hutomo, S.E.Junior Researcher, Web Developer and Layout

[email protected]

+62 274 548 517 ext 373


Recommended